1. I. Judul dan Tanggal Praktikum
Judul : Reaksi Elektrolisis
Tanggal : Rabu, 01 Oktober 2014
II. Tujuan
Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam
Kalium Iodida (KI) dan larutan tembaga ( II ) sulfat ( CuSO4 ).
III. Alat dan Bahan
a. Alat
No Nama Jumlah Ukuran
1. Tabung reaksi 4 buah -
2. Gelas kimia 2 buah 50 ml
3. Pipa U 1 buah -
4. Statif + klem 1 buah -
5. Elektoda C 2 buah -
6. Pipet tetes 4 buah -
7. Corong 1 buah -
8. Rak tabung 1 buah -
9. Powersupply 1 buah -
10. Kabel 1 pasang -
b. Bahan
No Nama Jumlah Ukuran
1. KI 50 ml 0,1 M
2. CuSO4 50 ml 0,1 M
3. Indikator PP secukupnya -
4. Indikator Amilum secukupnya -
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 1
2. IV. Landasan Teori
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel
elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan
elektrolit,yaitu energi listrik ( arus listrik ) diubah menjadi energi kimia ( reaksi
redoks ). Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama,yaitu :
a. Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui
larutan.
b. Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
c. Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik
searah ( DC ).
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik
luar disebut Anoda. Katoda tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda tempat
terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda negative karena
menangkap elektron sedangakn anoda merupakan elektroda positif karena melepas
elektron.
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi
kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial
diberikan pada sel dalam arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang
berkaitan dengan negatif potensial sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi
yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi listrik. Proses ini
disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektrolisis dapat digolongkan menjadi
dua yaitu:
a. Elektroda inert, seperti grafit ( C ), Platina ( Pt ), dan emas ( Au ).
b. Elektroda aktif, seperti seng ( Zn ), tembaga ( Cu ), dan perak ( Ag )
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula
leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan
elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
a. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
b. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 2
3. c. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
1. Jenis elektroda yang digunakan
2. Kedudukan ion dalam sisi elektrokimia
3. Kepekatan ion
Perbedaan Antara Sel Elektrolisis / Sel Kimia
1. Sel Elektrolisis dialirkan melalui elektrolit, ion-ion akan terurai dan bergerak
ke masing-masing anoda dan katoda. Penguraian elektrolit dilakukan oleh arus
elektrik.
2. Anion bergerak menuju ke elektroda anoda manakala Kation bergerak menuju
ke elektroda katoda.
Sel Kimia Sel kimia ialah sel yang menghasilkan tenaga elektrik melalui tindak
balas kimia. Sel kimia dibina daripada dua logam (elektrod) yang berlainan
dicelupkan kedalam suatu larutan masing- masing elektrolit. Elektroda Zn
dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4, Elektroda Cu dicelupkan ke dalam larutan
CuSO4 dan dihubungkan oleh satu jembatan garam. Arus yang terhasil ialah
sebanyak 1.10A.
Hukum faraday pertama tentang tentang elektrolisis menyatakan bahwa
“jumlah perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan
listrik yang melewati suatu elektrolisis”. Hukum kedua tentang elektrolisis
menyatakan bahwa : “Sejumlah tertentu arus listrik menghasilkan jumlah ekivalen
yang sama dari benda apa saja dalam suatu elektrolisis” (Petrucci, 1985).
V. Langkah Kerja
a. Elektrolisis larutan KI
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Merangkai perangkat percobaan seperti pada gambar berikut.
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 3
4. 3. Mengambil 50 ml Larutan KI dan memasukkan larutan tersebut pada tabung U.
4. Menyelupkan kedua elektroda karbon kedalam masing-masing mulut tabung U.
5. Menghubungkan kedua elektroda dengan sumber arus listrik searah ( menggunakan
baterai kotak 9 volt ) selama 5 menit.
6. Mengamati perubahan yang terjadi
7. Menulis hasil perubahan yang terjadi di kertas rancangan praktikum.
8. Mengambil masing – masing larutan katoda dan anoda ke dalam tabung reaksi
secukupnya.
9. Pada tabung anoda satu menambahkan indikator PP secukupnya dan tabung anoda
dua diberi indikator amilum secukupnya.
10. Pada tabung katoda satu menambahkan indikator PP secukupnya dan tabung katoda
dua diberi indikator amilum secukupnya.
11. Mengamati reaksi yang terjadi dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada
pada masing-masing tabung reaksi.
12. Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel pengamatan.
b. Elektrolisis larutan CuSO4
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Merangkai perangkat percobaan seperti pada gambar berikut.
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 4
5. 3. Mengambil 50 ml Larutan CuSO4 dan memasukkan larutan tersebut pada tabung U.
4. Menyelupkan kedua elektroda karbon ke dalam masing-masing mulut tabung U.
5. Menghubungkan kedua elektroda dengan sumber arus listrik searah ( menggunakan
baterai kotak 9 volt ) selama 5 menit.
6. Mengamati perubahan yang terjadi
7. Menulis hasil perubahan yang terjadi di kertas rancangan praktikum.
VI. Pembahasan
a. Tabel Pengamatan
1. Elektrolisis Larutan KI
Cairan dalam
ruang
Perubahan
elektrolisis
Perubahan setelah
ditambah PP
Perubahan
setelah ditambah
amilum
Anoda Kuning Pekat Kuning Kehitaman ( ada
endapan )
Katoda Bergelembung Kemerahan Tidak berwarna (
tak ada endapan
2. Elektrolisis CuSO4
Cairan dalam
ruang
Perubahan
elektrolisis
Perubahan warna setelah
Elektrolisis
Anoda Bergelembung ( tak
ada endapan )
Tak ada perubahan
Katoda Tak ada gelembung (
Ada endapan )
Tak ada perubahan
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 5
6. b. Analisa Data
1. Elektrolisis KI
Pada percobaan pertama yaitu memasukkan KI pada tabung U kemudian
menghubungkan ke dua elektroda seperti pada gambar perangkat percobaan di
atas, dengan arus searah selama lima menit. Menghasilkan perubahan warna
menjadi kuning kuning pekat pada katoda dan ada gelembung pada anoda. Reaksi
yang terjadi pada katoda yaitu 2H2O + 2e = H2 + 2OH- dan reaksi yan terjadi pada
anoda yaitu 2I- = I2 + 2e . Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu H2 dan pada
anoda dihasilkan I2 karena saat ditetesi amilum berubah warna menjadi biru
kehitaman .
Setelah percobaan pertama, mengambil beberapa ml larutan KI yang sudah
dielektrolisis ke dalam dua tabung reaksi, meneteskan indikator PP dan amilum ke
katoda dan anoda. Saat ditetesi PP pada Anoda berubah warna menjadi kuning dan
ditetesi amilum berubah menjadi kehitaman dan ada endapan. Hal ini berbeda pada
ruang katoda saat ditambah indikator PP berwarna kemerahan dan tak berwarna
saat ditetesi amilum.
Dari Katoda muncul gelembung saat elektrolisis berlangsung. Hal ini
menandakan bahwa pada katoda reaksi elektrolisis KI merupakan sisa asam oksi.
Sedangkan, pada anoda reaksi selama elektrolisis mengubah warna larutan
menjadi kekuningan dan ketika diberi amilum menjadi kehitaman, hal ini
menandakan bahwa pada anoda, reaksi elektrolisis KI membuat electrode
menguraikan I- menjadi 1 + e.
2. Elektrolisis CuSO4
Pada percobaan pertama yaitu memasukkan CuSO4 pada tabung U kemudian
menghubungkan ke dua elektroda seperti pada gambar perangkat percobaan di
atas, dengan arus searah selama lima menit. Tidak menghasilkan perubahan warna
pada katoda maupun anoda. Dan reaksi yang terjadi pada katoda yaitu 2Cu2+ + 4e
= 2Cu , dan pada anoda yaitu 2H2O = O2 + 4H+ + 4e . Zat yang dihasilkan pada
katoda yaitu endapan Cu dari ion Cu2+ hasil dari reduksi Cu2+ dan menempel di
karbon sehingga membuat lapisan terlapisi, sedangkan pada anoda yaitu O2 dan ion
hidrogen terbentuk karena elektrolisis hidrolisis air, anion SO4
2- termasuk sisa
oksidasi asam. Pengamatan lain pada katoda dihasilkan tak ada gelembung tetapi
ada endapan dan pada anoda dihasilkan banyak gelembung tetapi tak ada endapan.
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 6
7. Hal tersebut menunjukkan pada katoda terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan
endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang menhasilkan O2 .
Larutan CuSO4 dapat diuraikan menjadi Cu2+ + SO4
2- . pada cairan dalam
katoda, elektroda yang berupa karbon ( C ) ditempati oleh tembaga selama
perubahan elektrolisis berlangsung. Sedangkan pada anoda, disekitar karbon
muncul gelembung – gelembung selama elektrolisis berlangsung. Hal ini
dikarenakan pada anoda menghasilkan sisa asam oksi.
VII. Kesimpulan
1. Elektrolisis KI
a. Pada saat larutan KI dielektrolisiskan terhadap elektroda C, pada elektroda
di ruang anoda terbentuk zat I2 sehingga berwarna kuning pekat dan
katoda terbentuk OH- yang bersifat basa sehingga terbentuk gelembung.
b. Ditetesi indikator PP pada larutan yang sudah dielektrolisis pada katoda
bersifat basa karena berwarna kemerahan dan anoda berubah warna
menjadi kekuningan.
c. Ditetesi indikator amilum anoda berubah warna menjadi kehitaman dan
katoda tidak berwarna.
2. Elektrolisis CuSO4
a. Larutan CuSO4 dielektrolisiskan terhadap elektroda C, pada elektroda di
ruang katoda terbentuk zat Cu yang berbentuk endapan sehingga berwarna
tak berwarna dan anoda terbentuk OH- yang bersifat basa sehingga
terbentuk gelembung.
b. Larutan CuSO4 setelah dielektrolisiskan tak memperlihatkan perubahan–
perubahan baik warna maupun bau.
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 7