SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BUPATI MAGELANG

                 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG
                         NOMOR 12 TAHUN 2010

                                   TENTANG

        PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

                   DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                              BUPATI MAGELANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa perlu disusun
               perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam sistem
               perencanaan pembangunan daerah kabupaten;
            b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 66 Peraturan Pemerintah Nomor 72
               Tahun 2005 tentang Desa, pedoman mengenai tahapan, tata cara
               penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
               pembangunan desa diatur dengan Peraturan Daerah;
            c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
               dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pedoman
               Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-
               daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
            2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
               Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
               Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
               4389);
            3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
               Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
               2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
               Nomor 4421);
            4. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
               (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
               Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
               sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
               Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang
               Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
               Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
               Republik Indonesia Nomor 4844);
            5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibu
               kota Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang dan wilayah Kotamadya
               Daerah Tingkat II Magelang ke Kecamatan Mungkid di wilayah Kabupaten
               Daerah Tingkat II Magelang (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 36);
            6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang
               Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 158
               Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587 );



                                                                                      1
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
                Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
                Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara
                Republik Indonesia Nomor 4664);
             8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
                Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
                Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
                2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
                4817);
             9. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,
                Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
             10. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
                 Mekanisme Konsultasi Publik (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang
                 Tahun 2004, Nomor 17 Serie E Nomor 9);
             11. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 2 Tahun 2006 tentang
                 Tata Cara Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
                 Magelang Tahun 2006 Nomor 11 Seri E Nomor 7);
             12. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
                 Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
                 Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Magelang
                 (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009 Nomor 1);

                              Dengan Persetujuan Bersama

          DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG
                                  dan
                           BUPATI MAGELANG

                                    MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN   DAERAH  TENTANG                  PEDOMAN        PENYUSUNAN
             PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA.

                                      BAB I
                                 KETENTUAN UMUM

                                        Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Magelang.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara
   pemerintahan daerah.
3. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah Kabupaten.
4. Camat adalah pimpinan perangkat daerah kecamatan yang wilayah kerjanya meliputi
   desa-desa yang bersangkutan.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
   berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
   berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
   sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah
   desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan
   masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
   dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.



                                                                                           2
7. Pemerintah Desa adalah kepala        desa     dan   perangkat   desa   sebagai   unsur
   penyelenggara pemerintahan desa.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang
   merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai
   unsur penyelenggara pemerintahan desa.
9. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama
   Kepala Desa.
10. Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang dibuat dan dikeluarkan oleh kepala
    desa untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau
    mengadakan kebijaksanaan baru dan bersifat penetapan.
11. Lembaga kemasyarakatan desa adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai
    dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam pembangunan desa
    dan pemberdayaan masyarakat desa.
12. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
    melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia.
13. Pembangunan Desa adalah upaya untuk melakukan proses perubahan sosial
    masyarakat desa ke arah yang lebih baik dan dilaksanakan oleh semua komponen
    masyarakat desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup
    masyarakat desa.
14. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disebut Musrenbang adalah
    forum antar pelaku dan pemangku kepentingan pembangunan dalam rangka menyusun
    rencana pembangunan daerah.
15. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut
    Musrenbangdesa adalah forum perencanaan pembangunan di tingkat desa yang
    diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dan melibatkan partisipasi masyarakat dengan
    semangat musyawarah untuk mufakat.
16. Sistem Perencanaan Pembangunan Desa adalah satu kesatuan tata perencanaan
    pembangunan desa untuk menghasilkan rencana pembangunan jangka menengah dan
    tahunan desa yang dilaksanakan secara partisipatif oleh pemerintah desa sesuai
    kewenangannya.
17. Pelaku pembangunan adalah pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha,
    Perguruan Tinggi, LSM, Organisasi Politik dan Organisasi Masa.
18. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, yang selanjutnya disebut RPJMDesa
    adalah dokumen perencanaan desa untuk periode 5 (lima) tahun.
19. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP Desa adalah
    Penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 Tahun yang ditetapkan oleh Kepala
    Desa.
20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDesa adalah
    rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama
    oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

                                   BAB II
                               RUANG LINGKUP
                       PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

                                       Pasal 2

(1) Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa, wajib disusun perencanaan
    pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
    daerah.
(2) Perencanaan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
    a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa;
    b. Rencana Kerja Pembangunan Desa.

                                                                                        3
(3) Dalam menyusun perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud ayat (1)
    wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa dan pemuka masyarakat secara
    individu.

                                        Pasal 3

(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat
    (2) huruf a, merupakan dokumen rencana pembangunan desa untuk jangka waktu 5
    (lima) tahun.
(2) RPJM-Desa memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
    pembangunan desa dengan berpedoman pada RPJM Daerah.
(3) RPJM-Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.

                                        Pasal 4

(1) Rencana Kerja Pembangunan desa sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (2) huruf b,
    merupakan penjabaran dari RPJM-Desa untuk jangka waktu 1(satu) tahun.
(2) RKP-Desa memuat kerangka program, prioritas pembangunan desa, rencana kegiatan
    dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun
    yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
(3) RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala
    Desa.

                                BAB III
               PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

                                   Bagian Kesatu
                                  Asas dan Tujuan

                                        Pasal 5

(1)   Perencanaan Pembangunan Desa dilaksanakan dengan sistem Perencanaan
      partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa berdasarkan pada asas umum
      penyelenggaraan negara, dan mempunyai keterkaitan serta tidak terpisahkan dari
      sistem perencanaan pembangunan daerah.
(2)   Tujuan Penyusunan perencanaan pembangunan desa adalah :
      a. tersusunnya dokumen perencanaan desa yang sistematis, terarah, terpadu,
          menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan.
      b. menjamin terciptanya Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergi dalam penyusunan
          perencanaan pembangunan antara desa, kecamatan dan kabupaten.
      c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
          pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan pembangunan.
      d. mengoptimalkan peran serta pemerintah desa, masyarakat dan dunia usaha
          dalam perencanaan pembangunan desa.

                                 Bagian Kedua
                Tahapan Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa

                                        Pasal 6

(1)    Penyusunan perencanaan pembangunan desa disusun melalui Musrenbangdesa.
(2)    Musrenbangdesa terdiri    atas    musrenbangdesa   jangka   menengah,     dan
       musrenbangdesa tahunan.
(3)    Musrenbangdesa jangka menengah diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali
       dalam rangka penyusunan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJM
       Desa) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.


                                                                                       4
(4)   Musrenbangdesa tahunan diselenggarakan dalam rangka menyusun RKP Desa
      untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

                                      Pasal 7

(1)   Kepala Desa bertanggungjawab menyusun RPJM Desa untuk jangka waktu 5 (lima)
      Tahun dan selanjutnya menyusun RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) Tahun.
(2)   Kepala Desa paling lambat 1 (satu) tahun setelah dilantik harus sudah menyusun
      RPJMDesa berdasarkan Visi dan Misi saat mencalonkan menjadi Kepala Desa.
(3)   Penyusunan RPJM Desa dilakukan melalui urutan kegiatan :
      a. penyusunan rancangan RPJM Desa;
      b. musyawarah perencanaan pembangunan jangka menengah ;
      c. penetapan RPJM Desa oleh Kepala Desa Bersama BPD.
(4)   Penyusunan RKP Desa dilakukan melalui urutan kegiatan :
      a. penyusunan Rancangan RKP Desa berdasarkan RPJM Desa;
      b. menyelenggarakan musrenbang tingkat dusun;
      c.  menyelenggarakan musrenbang tingkat desa;
      d. penetapan RKP Desa oleh Kepala Desa.

                                  Bagian Ketiga
                   Jangka Waktu Penyelenggaraan Musrenbangdesa

                                      Pasal 8

(1)   Penyelenggaraan Musrenbangdesa Jangka menengah desa dilaksanakan paling
      lambat 1 Tahun sebelum berakhirnya periode RPJM Desa.
(2)   Penyelenggaraan Musrenbangdesa Tahunan desa dilaksanakan paling lambat 1
      (satu) bulan sebelum berakhirnya periode RKP Desa.
(3)   Dalam hal desa belum memiliki RPJM Desa dan RKP Desa maka penyusunan RPJM
      Desa dan RKP Desa dimulai sejak ditetapkannya Peraturan Daerah Tentang
      Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa.

                                  Bagian Keempat
                     Substansi Perencanaan Pembangunan Desa

                                      Pasal 9

(1)   RPJM Desa memuat visi, misi dan arah pembangunan desa dengan mengacu pada
      RPJM Kabupaten, Propinsi dan Nasional.
(2)   RPJM Desa dijabarkan dalam rencana kerja tahunan yang disebut RKP Desa.

                                   Bagian Kelima
                                Hasil Musrenbangdesa

                                      Pasal 10

(1)   Hasil Musrenbangdesa terdiri atas :
      a. Daftar prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan sendiri oleh desa dengan
          mengunakan APB Desa;
      b. Daftar prioritas kegiatan yang diusulkan ke tingkat Kecamatan untuk dibiayai
          oleh APBD Kabupaten, Provinsi, APBN serta sumber dana lainnya;
      c. Daftar nama utusan yang akan membahas hasil Musrenbangdesa pada forum
          musrenbang kecamatan.
(2)   Hasil Musrenbangdesa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dituangkan dalam
      berita acara Musrenbangdesa.



                                                                                        5
Bagian Keenam
                             Peserta Musrenbangdesa

                                     Pasal 11

Peserta Musrenbangdesa adalah unsur penyelenggara pemerintahan desa dan utusan dari
lembaga-lembaga kemasyarakatan desa.

                                  Bagian Ketujuh
                                   Pembiayaan

                                     Pasal 12

Pembiayaan pelaksanaan perencanaan pembangunan desa sampai dengan ditetapkannya
hasil Musrenbangdesa bersumber dari APB Desa yang besarnya disesuaikan dengan
kemampuan keuangan desa.

                                 BAB IV
              PENGENDALIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

                                     Pasal 13

(1)   Pengendalian atas penyelenggaraan perencanaan pembangunan desa dilaksanakan
      oleh Bupati.
(2)   Bupati dalam Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
      membentuk tim monitoring dan evaluasi dan/ atau melimpahkan kepada Unit Kerja
      Teknis.
(3)   Pelaksanaan pengendalian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:
      a. pemberian pedoman dan standard dalam pelaksanaan perencanaan
          pembangunan desa;
      b. pemberian bimbingan supervisi dan konsultasi atas pelaksanaan perencanaan
          pembangunan desa;
      c. perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi atas
          pelaksanaan perencanaan pembangunan desa.

                                BAB V
         EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

                                     Pasal 14

Hasil pengendalian sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 digunakan sebagai bahan
evaluasi Bupati yang selanjutnya oleh Pemerintah desa dapat digunakan sebagai bahan
penyusunan perencanaan pembangunan desa.

                                     BAB VI
                                     SANKSI

                                     Pasal 15

(1)   Bagi desa yang tidak menyusun perencanaan pembangunan desa dan/atau
      pelaksanaan pembangunan desa tidak sesuai dengan perencanaan pembangunan
      desa sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Ini, diberikan sanksi berupa
      penundaan bantuan APBD.
(2)   Ketentuan tentang pemberian sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur
      lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.




                                                                                      6
BAB VII
                               KETENTUAN PERALIHAN

                                        Pasal 16

(1)   Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang Perencanaan Pembangunan Desa
      masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.
(2)   Peraturan desa tentang Perencanaan pembangunan Desa ditetapkan paling lama
      1(satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini ditetapkan.
(3)   Bagi desa yang sebelum berlakunya peraturan daerah ini telah menetapkan
      Peraturan Desa tentang RPJMDesa, masih tetap berlaku sepanjang belum habis
      masa berlakunya.

                                      BAB VIII
                                KETENTUAN PENUTUP

                                        Pasal 17

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan peraturan Bupati.

                                        Pasal 18

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Magelang.


                                             Ditetapkan di Kota Mungkid
                                             pada tanggal 11 Oktober 2010

                                             BUPATI MAGELANG,




                                             SINGGIH SANYOTO

Diundangkan di Kota Mungkid
pada tanggal 11 Oktober 2010

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAGELANG,




                        UTOYO


       LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010 NOMOR 12




                                                                                      7
PENJELASAN
                                       ATAS
                       PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG
                               NOMOR 12 TAHUN 2010

                                           TENTANG

             PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

I.   UMUM

            Pemerintah Desa dalam menyelenggarakan urusan pembangunan desa perlu
     mendasarkan pada perencanaan pembangunan desa yang sistematis, terarah, terpadu,
     menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. Hal tersebut dimaksudkan agar
     pelaksanaan pembangunan desa dapat secara efektif, efisien dan tepat sasaran dalam
     rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa. Oleh karena itu
     diperlukan adanya sistem perencanaan pembangunan desa yang merupakan satu
     kesatuan tata cara perencanaan pembangunan desa guna menghasilkan Rencana
     pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
     maupun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) untuk jangka waktu 1(satu)
     tahun.
           Sistem penyusunan dokumen perencanaan pembangunan desa menggunakan
     pendekatan perencanaan partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa yaitu sistem
     penyusunan perencanaan yang dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang
     berkepentingan dengan pembangunan desa. Pelibatan pihak-pihak dimaksud dalam
     rangka untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki serta
     tanggungjawab bersama dalam pelaksanaan rencana pembangunan bagi kemajuan
     desanya.
             Sistem perencanaan pembangunan desa terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu:
     1.   Penyusunan rencana;
     2.   Penetapan rencana;
     3.   Pengendalian pelaksanaan rencana; dan
     4.   Evaluasi pelaksanaan rencana.
           Keempat tahapan tersebut diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga
     secara keseluruhan membentuk siklus perencanaan yang utuh.

II. PASAL DEMI PASAL

     Pasal 1
                Cukup Jelas.
     Pasal 2
                Cukup Jelas.
     Pasal 3
                Cukup Jelas.
     Pasal 4
                Cukup Jelas.
     Pasal 5
                Ayat (1)
                           Yang dimaksud dengan “asas umum penyelenggaraan negara”
                           adalah :
                           1. Asas Kepastian Hukum yaitu asas yang mengutamakan landasan
                              peraturan perundang-undangan, kepatutan dan keadilan setiap
                              kebijakan penyelenggara negara;
                           2. Asas Tertib Penyelenggaraan yaitu asas yang menjadi landasan
                              keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian
                              penyelenggaraan Negara;




                                                                                             8
3. Asas Kepentingan Umum yaitu asas yang mendahulukan
                         keejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan
                         selektif;
                      4. Asas Keterbukaan yaitu asas yang membuka diri terhadap hak
                         masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan
                         tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Negara dengan tetap
                         memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan,
                         dan rahasia Negara;
                      5. Asas Proporsionalitas yaitu asas yang mengutamakan
                         keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara Negara;
                      6. Asas Profesionalitas yaitu asas yang mengutamakan keahlian
                         yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan
                         perundang-undangan;
                      7. Asas Akuntabilitas yaitu asas yang menentukan bahwa setiap
                         kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara
                         harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai
                         dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
           Ayat (2)
                      Cukup Jelas.
           Ayat (3)
                      Cukup Jelas.
Pasal 6
           Cukup Jelas.
Pasal 7
           Cukup Jelas.
Pasal 8
           Ayat (1)
                      Cukup Jelas.
           Ayat (2)
                      Cukup Jelas.
           Ayat (3)
                      Dalam hal desa menyusun RPJMDesa dibuat dengan sistematika :
                      a. Pendahuluan memuat :     Latar Belakang, Maksud dan Tujuan,
                         Landasan Hukum, Hubungan RPJM Desa dengan Dokumen
                         Perencanaan Lainnya, Sistematika Penulisan RPJM Desa;
                      b. Gambaran Umum Kondisi Desa memuat : Kondisi Geografi,
                         Perekonomian Desa, Sosial Budaya, Prasarana dan Sarana
                         Desa, Pemerintahan Umum;
                      c. Visi dan Misi memuat : Landasan Filosofis Pembangunan, Visi,
                         Misi;
                      d. Strategi Pembangunan Desa;
                      e. Arah Kebijakan Keuangan Desa memuat : Arah Pengelolaan
                         Pendapatan Desa, Arah Pengelolaan Belanja Desa, Arah
                         Pengelolaan Pembiayaan, Kebijakan Umum Anggaran;
                      f. Program Pembangunan Desa;
                      g. Penutup.
Pasal 10
        Cukup Jelas.

Pasal 11
           Yang dimaksud dengan lembaga kemasyarkatan terdiri atas tokoh
           masyarakat, utusan RT/RW, LPMD atau sebutan lain, PKK, Karang Taruna,
           Tokoh masyarakat dan organisasi sosial kemasyarakatan yang ada.
Pasal 12
           Cukup Jelas.
Pasal 13
           Yang dimaksud unit kerja teknis adalah Unit kerja yang membidangi masalah
           perencanaan yang dilakukan bersama unit kerja lain secara koordinasi
           sehingga menghasilkan perencanaan yang komprehensif.


                                                                                        9
Pasal 14
        Cukup Jelas.
Pasal 15
        Cukup Jelas.
Pasal 16
        Cukup Jelas.
Pasal 17
        Cukup Jelas.
Pasal 18
        Cukup Jelas.




                       10

More Related Content

What's hot

Perdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm desPerdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm desari saridjo
 
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasianPanduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasianAbdul Kohar
 
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...Yudhi Aldriand
 
Perencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desaPerencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desaTeguh Kristyanto
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Jusa Erza
 
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)Pemdes Wlahar Wetan
 
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desa
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desaPerbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desa
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desaKang Margino
 
Lampiran keputusan rkp
Lampiran keputusan rkpLampiran keputusan rkp
Lampiran keputusan rkpAbdul Hadi
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaEka Saputra
 
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - Bappeda
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - BappedaPedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - Bappeda
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - BappedaM Handoko
 
SOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah DesaSOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah DesaFormasi Org
 
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa Dadang Solihin
 
1.permendagri no 114 tahun 2014
1.permendagri no 114 tahun 20141.permendagri no 114 tahun 2014
1.permendagri no 114 tahun 2014nunu kuswaha
 
Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014Rumah Kolaborasi
 
Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014Ceuceu Ciawi
 
Perdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan DesaPerdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan DesaAji Sahdi Sutisna
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesEka Saputra
 
Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014Abdul Kohar
 

What's hot (19)

Perdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm desPerdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm des
 
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasianPanduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
 
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
 
Perencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desaPerencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desa
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
 
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)
 
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desa
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desaPerbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desa
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desa
 
Lampiran keputusan rkp
Lampiran keputusan rkpLampiran keputusan rkp
Lampiran keputusan rkp
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
 
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - Bappeda
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - BappedaPedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - Bappeda
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - Bappeda
 
SOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah DesaSOTK Pemerintah Desa
SOTK Pemerintah Desa
 
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa
 
1.permendagri no 114 tahun 2014
1.permendagri no 114 tahun 20141.permendagri no 114 tahun 2014
1.permendagri no 114 tahun 2014
 
Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014
 
Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014
 
Perdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan DesaPerdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
 
Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014
 
Uu desa pembangunan desa
Uu desa   pembangunan desa Uu desa   pembangunan desa
Uu desa pembangunan desa
 

Viewers also liked

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANDadang Solihin
 
Pelaksanaan pembangunan desa
Pelaksanaan pembangunan desaPelaksanaan pembangunan desa
Pelaksanaan pembangunan desaTeguh Kristyanto
 
Pedoman penyusunan proposal program pembangunan desa
Pedoman penyusunan proposal program pembangunan desaPedoman penyusunan proposal program pembangunan desa
Pedoman penyusunan proposal program pembangunan desamuhammad hamdi
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaOperator Warnet Vast Raha
 
Contoh proposal perbaikan jalan gang rw 02
Contoh proposal perbaikan jalan gang rw 02Contoh proposal perbaikan jalan gang rw 02
Contoh proposal perbaikan jalan gang rw 02Nie Andini
 
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desaSpb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desaNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaZulfikri Armada
 
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016 Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016 Pemdes Wlahar Wetan
 
Tata Kelola Pembangunan Daerah, Peran Institusi, dan Mekanisme Pelaksanaan Pe...
Tata Kelola Pembangunan Daerah, Peran Institusi, dan Mekanisme Pelaksanaan Pe...Tata Kelola Pembangunan Daerah, Peran Institusi, dan Mekanisme Pelaksanaan Pe...
Tata Kelola Pembangunan Daerah, Peran Institusi, dan Mekanisme Pelaksanaan Pe...Himpunan Mahasiswa Planologi ITS
 
Contoh perencanaan usaha
Contoh perencanaan usahaContoh perencanaan usaha
Contoh perencanaan usahaVee Sivee
 
Keterampilan Dasar Pendamping
Keterampilan Dasar PendampingKeterampilan Dasar Pendamping
Keterampilan Dasar PendampingTeguh Kristyanto
 
Penyusunan proposal bisnis
Penyusunan proposal bisnisPenyusunan proposal bisnis
Penyusunan proposal bisnisSamuel Henry
 
Rpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edyRpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edyEdy Wibowo
 
Proposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisataProposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisataMamah Mizan Mizan
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerahManajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerahOperator Warnet Vast Raha
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaArifuddin Ali
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisataactnow2profit
 

Viewers also liked (20)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
 
Pelaksanaan pembangunan desa
Pelaksanaan pembangunan desaPelaksanaan pembangunan desa
Pelaksanaan pembangunan desa
 
Pedoman penyusunan proposal program pembangunan desa
Pedoman penyusunan proposal program pembangunan desaPedoman penyusunan proposal program pembangunan desa
Pedoman penyusunan proposal program pembangunan desa
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
 
Contoh proposal perbaikan jalan gang rw 02
Contoh proposal perbaikan jalan gang rw 02Contoh proposal perbaikan jalan gang rw 02
Contoh proposal perbaikan jalan gang rw 02
 
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desaSpb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
 
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
 
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016 Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
 
Tata Kelola Pembangunan Daerah, Peran Institusi, dan Mekanisme Pelaksanaan Pe...
Tata Kelola Pembangunan Daerah, Peran Institusi, dan Mekanisme Pelaksanaan Pe...Tata Kelola Pembangunan Daerah, Peran Institusi, dan Mekanisme Pelaksanaan Pe...
Tata Kelola Pembangunan Daerah, Peran Institusi, dan Mekanisme Pelaksanaan Pe...
 
Contoh perencanaan usaha
Contoh perencanaan usahaContoh perencanaan usaha
Contoh perencanaan usaha
 
Keterampilan Dasar Pendamping
Keterampilan Dasar PendampingKeterampilan Dasar Pendamping
Keterampilan Dasar Pendamping
 
Penyusunan proposal bisnis
Penyusunan proposal bisnisPenyusunan proposal bisnis
Penyusunan proposal bisnis
 
Rpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edyRpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edy
 
Proposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisataProposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisata
 
4.proses perencanaan
4.proses perencanaan4.proses perencanaan
4.proses perencanaan
 
PROPOSAL WISATA
PROPOSAL WISATAPROPOSAL WISATA
PROPOSAL WISATA
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerahManajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisata
 

Similar to PEDOMAN PERENCANAAN DESA

Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
 Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desaYudhi Aldriand
 
06. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 201706. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 2017Agus Turyono
 
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015Teguh Supriyadi
 
Rpjm desa bakung 2014 2015
Rpjm desa bakung 2014   2015Rpjm desa bakung 2014   2015
Rpjm desa bakung 2014 2015Fadhil Bashor
 
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2020-2025
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2020-2025RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2020-2025
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2020-2025Pemdes Wonoyoso
 
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015 Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015 Pemdes Wlahar Wetan
 
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG  SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG  SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...fahmironi
 
Juknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaJuknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaYudhi Aldriand
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Arifuddin Ali
 
Perdes apb des 2014 jadi
Perdes apb des 2014 jadiPerdes apb des 2014 jadi
Perdes apb des 2014 jadiJusa Erza
 
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017Teguh Supriyadi
 
1. perdes rkp des
1. perdes rkp des1. perdes rkp des
1. perdes rkp desdermolo
 
Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan Jusa Erza
 
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDTATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDPemdes Wonoyoso
 

Similar to PEDOMAN PERENCANAAN DESA (20)

Permen662007
Permen662007Permen662007
Permen662007
 
Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
 Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
 
Perdes rpjm desa 2016 2018
Perdes rpjm desa  2016 2018Perdes rpjm desa  2016 2018
Perdes rpjm desa 2016 2018
 
06. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 201706. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 2017
 
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015
 
Perdes rkp 2020
Perdes rkp 2020Perdes rkp 2020
Perdes rkp 2020
 
RKPDes Tahun 2018
RKPDes Tahun 2018RKPDes Tahun 2018
RKPDes Tahun 2018
 
Rpjp kab bdg 2005 2025
Rpjp kab bdg 2005 2025Rpjp kab bdg 2005 2025
Rpjp kab bdg 2005 2025
 
Rpjm desa bakung 2014 2015
Rpjm desa bakung 2014   2015Rpjm desa bakung 2014   2015
Rpjm desa bakung 2014 2015
 
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2020-2025
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2020-2025RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2020-2025
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2020-2025
 
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015 Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015
 
Perdes RPJMDes
Perdes RPJMDesPerdes RPJMDes
Perdes RPJMDes
 
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG  SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG  SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...
2. PERDES DESA MASSENRENGPULU TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEME...
 
Juknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaJuknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desa
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
 
Perdes apb des 2014 jadi
Perdes apb des 2014 jadiPerdes apb des 2014 jadi
Perdes apb des 2014 jadi
 
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017
 
1. perdes rkp des
1. perdes rkp des1. perdes rkp des
1. perdes rkp des
 
Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan
 
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDTATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
 

PEDOMAN PERENCANAAN DESA

  • 1. BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa perlu disusun perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah kabupaten; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 66 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, pedoman mengenai tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan desa diatur dengan Peraturan Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah- daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang dan wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang ke Kecamatan Mungkid di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 36); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587 ); 1
  • 2. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 9. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Mekanisme Konsultasi Publik (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2004, Nomor 17 Serie E Nomor 9); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2006 Nomor 11 Seri E Nomor 7); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Magelang (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009 Nomor 1); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG dan BUPATI MAGELANG MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Magelang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah Kabupaten. 4. Camat adalah pimpinan perangkat daerah kecamatan yang wilayah kerjanya meliputi desa-desa yang bersangkutan. 5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2
  • 3. 7. Pemerintah Desa adalah kepala desa dan perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 9. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. 10. Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang dibuat dan dikeluarkan oleh kepala desa untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau mengadakan kebijaksanaan baru dan bersifat penetapan. 11. Lembaga kemasyarakatan desa adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. 12. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. 13. Pembangunan Desa adalah upaya untuk melakukan proses perubahan sosial masyarakat desa ke arah yang lebih baik dan dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa. 14. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disebut Musrenbang adalah forum antar pelaku dan pemangku kepentingan pembangunan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah. 15. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut Musrenbangdesa adalah forum perencanaan pembangunan di tingkat desa yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dan melibatkan partisipasi masyarakat dengan semangat musyawarah untuk mufakat. 16. Sistem Perencanaan Pembangunan Desa adalah satu kesatuan tata perencanaan pembangunan desa untuk menghasilkan rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan desa yang dilaksanakan secara partisipatif oleh pemerintah desa sesuai kewenangannya. 17. Pelaku pembangunan adalah pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha, Perguruan Tinggi, LSM, Organisasi Politik dan Organisasi Masa. 18. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, yang selanjutnya disebut RPJMDesa adalah dokumen perencanaan desa untuk periode 5 (lima) tahun. 19. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP Desa adalah Penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 Tahun yang ditetapkan oleh Kepala Desa. 20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. BAB II RUANG LINGKUP PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Pasal 2 (1) Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa, wajib disusun perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah. (2) Perencanaan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa : a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa; b. Rencana Kerja Pembangunan Desa. 3
  • 4. (3) Dalam menyusun perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud ayat (1) wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa dan pemuka masyarakat secara individu. Pasal 3 (1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (2) huruf a, merupakan dokumen rencana pembangunan desa untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. (2) RPJM-Desa memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan desa dengan berpedoman pada RPJM Daerah. (3) RPJM-Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa. Pasal 4 (1) Rencana Kerja Pembangunan desa sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (2) huruf b, merupakan penjabaran dari RPJM-Desa untuk jangka waktu 1(satu) tahun. (2) RKP-Desa memuat kerangka program, prioritas pembangunan desa, rencana kegiatan dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. (3) RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. BAB III PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Bagian Kesatu Asas dan Tujuan Pasal 5 (1) Perencanaan Pembangunan Desa dilaksanakan dengan sistem Perencanaan partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa berdasarkan pada asas umum penyelenggaraan negara, dan mempunyai keterkaitan serta tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan daerah. (2) Tujuan Penyusunan perencanaan pembangunan desa adalah : a. tersusunnya dokumen perencanaan desa yang sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. b. menjamin terciptanya Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergi dalam penyusunan perencanaan pembangunan antara desa, kecamatan dan kabupaten. c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan pembangunan. d. mengoptimalkan peran serta pemerintah desa, masyarakat dan dunia usaha dalam perencanaan pembangunan desa. Bagian Kedua Tahapan Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa Pasal 6 (1) Penyusunan perencanaan pembangunan desa disusun melalui Musrenbangdesa. (2) Musrenbangdesa terdiri atas musrenbangdesa jangka menengah, dan musrenbangdesa tahunan. (3) Musrenbangdesa jangka menengah diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam rangka penyusunan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. 4
  • 5. (4) Musrenbangdesa tahunan diselenggarakan dalam rangka menyusun RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Pasal 7 (1) Kepala Desa bertanggungjawab menyusun RPJM Desa untuk jangka waktu 5 (lima) Tahun dan selanjutnya menyusun RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) Tahun. (2) Kepala Desa paling lambat 1 (satu) tahun setelah dilantik harus sudah menyusun RPJMDesa berdasarkan Visi dan Misi saat mencalonkan menjadi Kepala Desa. (3) Penyusunan RPJM Desa dilakukan melalui urutan kegiatan : a. penyusunan rancangan RPJM Desa; b. musyawarah perencanaan pembangunan jangka menengah ; c. penetapan RPJM Desa oleh Kepala Desa Bersama BPD. (4) Penyusunan RKP Desa dilakukan melalui urutan kegiatan : a. penyusunan Rancangan RKP Desa berdasarkan RPJM Desa; b. menyelenggarakan musrenbang tingkat dusun; c. menyelenggarakan musrenbang tingkat desa; d. penetapan RKP Desa oleh Kepala Desa. Bagian Ketiga Jangka Waktu Penyelenggaraan Musrenbangdesa Pasal 8 (1) Penyelenggaraan Musrenbangdesa Jangka menengah desa dilaksanakan paling lambat 1 Tahun sebelum berakhirnya periode RPJM Desa. (2) Penyelenggaraan Musrenbangdesa Tahunan desa dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya periode RKP Desa. (3) Dalam hal desa belum memiliki RPJM Desa dan RKP Desa maka penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa dimulai sejak ditetapkannya Peraturan Daerah Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa. Bagian Keempat Substansi Perencanaan Pembangunan Desa Pasal 9 (1) RPJM Desa memuat visi, misi dan arah pembangunan desa dengan mengacu pada RPJM Kabupaten, Propinsi dan Nasional. (2) RPJM Desa dijabarkan dalam rencana kerja tahunan yang disebut RKP Desa. Bagian Kelima Hasil Musrenbangdesa Pasal 10 (1) Hasil Musrenbangdesa terdiri atas : a. Daftar prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan sendiri oleh desa dengan mengunakan APB Desa; b. Daftar prioritas kegiatan yang diusulkan ke tingkat Kecamatan untuk dibiayai oleh APBD Kabupaten, Provinsi, APBN serta sumber dana lainnya; c. Daftar nama utusan yang akan membahas hasil Musrenbangdesa pada forum musrenbang kecamatan. (2) Hasil Musrenbangdesa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dituangkan dalam berita acara Musrenbangdesa. 5
  • 6. Bagian Keenam Peserta Musrenbangdesa Pasal 11 Peserta Musrenbangdesa adalah unsur penyelenggara pemerintahan desa dan utusan dari lembaga-lembaga kemasyarakatan desa. Bagian Ketujuh Pembiayaan Pasal 12 Pembiayaan pelaksanaan perencanaan pembangunan desa sampai dengan ditetapkannya hasil Musrenbangdesa bersumber dari APB Desa yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan desa. BAB IV PENGENDALIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Pasal 13 (1) Pengendalian atas penyelenggaraan perencanaan pembangunan desa dilaksanakan oleh Bupati. (2) Bupati dalam Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat membentuk tim monitoring dan evaluasi dan/ atau melimpahkan kepada Unit Kerja Teknis. (3) Pelaksanaan pengendalian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi: a. pemberian pedoman dan standard dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan desa; b. pemberian bimbingan supervisi dan konsultasi atas pelaksanaan perencanaan pembangunan desa; c. perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan perencanaan pembangunan desa. BAB V EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Pasal 14 Hasil pengendalian sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 digunakan sebagai bahan evaluasi Bupati yang selanjutnya oleh Pemerintah desa dapat digunakan sebagai bahan penyusunan perencanaan pembangunan desa. BAB VI SANKSI Pasal 15 (1) Bagi desa yang tidak menyusun perencanaan pembangunan desa dan/atau pelaksanaan pembangunan desa tidak sesuai dengan perencanaan pembangunan desa sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Ini, diberikan sanksi berupa penundaan bantuan APBD. (2) Ketentuan tentang pemberian sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. 6
  • 7. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 (1) Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang Perencanaan Pembangunan Desa masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini. (2) Peraturan desa tentang Perencanaan pembangunan Desa ditetapkan paling lama 1(satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini ditetapkan. (3) Bagi desa yang sebelum berlakunya peraturan daerah ini telah menetapkan Peraturan Desa tentang RPJMDesa, masih tetap berlaku sepanjang belum habis masa berlakunya. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan peraturan Bupati. Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Magelang. Ditetapkan di Kota Mungkid pada tanggal 11 Oktober 2010 BUPATI MAGELANG, SINGGIH SANYOTO Diundangkan di Kota Mungkid pada tanggal 11 Oktober 2010 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAGELANG, UTOYO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010 NOMOR 12 7
  • 8. PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA I. UMUM Pemerintah Desa dalam menyelenggarakan urusan pembangunan desa perlu mendasarkan pada perencanaan pembangunan desa yang sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. Hal tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan pembangunan desa dapat secara efektif, efisien dan tepat sasaran dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa. Oleh karena itu diperlukan adanya sistem perencanaan pembangunan desa yang merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan desa guna menghasilkan Rencana pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun maupun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) untuk jangka waktu 1(satu) tahun. Sistem penyusunan dokumen perencanaan pembangunan desa menggunakan pendekatan perencanaan partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa yaitu sistem penyusunan perencanaan yang dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan dengan pembangunan desa. Pelibatan pihak-pihak dimaksud dalam rangka untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki serta tanggungjawab bersama dalam pelaksanaan rencana pembangunan bagi kemajuan desanya. Sistem perencanaan pembangunan desa terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu: 1. Penyusunan rencana; 2. Penetapan rencana; 3. Pengendalian pelaksanaan rencana; dan 4. Evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan tersebut diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk siklus perencanaan yang utuh. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup Jelas. Pasal 2 Cukup Jelas. Pasal 3 Cukup Jelas. Pasal 4 Cukup Jelas. Pasal 5 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “asas umum penyelenggaraan negara” adalah : 1. Asas Kepastian Hukum yaitu asas yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan dan keadilan setiap kebijakan penyelenggara negara; 2. Asas Tertib Penyelenggaraan yaitu asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan Negara; 8
  • 9. 3. Asas Kepentingan Umum yaitu asas yang mendahulukan keejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif; 4. Asas Keterbukaan yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia Negara; 5. Asas Proporsionalitas yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara Negara; 6. Asas Profesionalitas yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan; 7. Asas Akuntabilitas yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Ayat (2) Cukup Jelas. Ayat (3) Cukup Jelas. Pasal 6 Cukup Jelas. Pasal 7 Cukup Jelas. Pasal 8 Ayat (1) Cukup Jelas. Ayat (2) Cukup Jelas. Ayat (3) Dalam hal desa menyusun RPJMDesa dibuat dengan sistematika : a. Pendahuluan memuat : Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum, Hubungan RPJM Desa dengan Dokumen Perencanaan Lainnya, Sistematika Penulisan RPJM Desa; b. Gambaran Umum Kondisi Desa memuat : Kondisi Geografi, Perekonomian Desa, Sosial Budaya, Prasarana dan Sarana Desa, Pemerintahan Umum; c. Visi dan Misi memuat : Landasan Filosofis Pembangunan, Visi, Misi; d. Strategi Pembangunan Desa; e. Arah Kebijakan Keuangan Desa memuat : Arah Pengelolaan Pendapatan Desa, Arah Pengelolaan Belanja Desa, Arah Pengelolaan Pembiayaan, Kebijakan Umum Anggaran; f. Program Pembangunan Desa; g. Penutup. Pasal 10 Cukup Jelas. Pasal 11 Yang dimaksud dengan lembaga kemasyarkatan terdiri atas tokoh masyarakat, utusan RT/RW, LPMD atau sebutan lain, PKK, Karang Taruna, Tokoh masyarakat dan organisasi sosial kemasyarakatan yang ada. Pasal 12 Cukup Jelas. Pasal 13 Yang dimaksud unit kerja teknis adalah Unit kerja yang membidangi masalah perencanaan yang dilakukan bersama unit kerja lain secara koordinasi sehingga menghasilkan perencanaan yang komprehensif. 9
  • 10. Pasal 14 Cukup Jelas. Pasal 15 Cukup Jelas. Pasal 16 Cukup Jelas. Pasal 17 Cukup Jelas. Pasal 18 Cukup Jelas. 10