Sejak dari tidur hingga ruh kita dikembalikan Allah ke dalam raga kita, agar terhitung ibadah, maka ini cara yang Rasulullah sholallohu 'alaihi wa salam teladankan kepada kita
2. Tidur ba’da isya
Tidak mengakhirkan tidur malam selepas shalat Isya’
kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang
(muraja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani
keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu
Barzah Radhiyallahu anhu:
ْوَّنال ُه َرْكَي َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص َّيِبَّنال َّنَأََ ْبََ َم(ِةَالَص)َب َْثيِدَحْال َو َِاءشِعْالَاهَدْع.
“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
membenci tidur malam sebelum (shalat Isya’) dan
berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat)
setelahnya.”[1]
3. Wudhu dulu
Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu’
terlebih dahulu sebagaimana hadits:
َّصلِل َكَء ْوُض ُو ْأَّض َوَتَف َكَعَجْضَم َْتيَتَأ اَذِإِةَال.
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan
(tidur), maka hendaklah berwudhu’ terlebih dahulu
sebagaimana wudhu’mu untuk melakukan shalat.”
[HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710]
4. Miring Kanan
Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah
kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal
dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya
berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai
tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ِنَمْيَألْا َكِِّقَش ىَلَع ْع ِجَطْضِا.
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” [HR. Al-
Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710]
5. Jangan Tengkurap
Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai
tumpuannya baik ketika tidur malam ataupun tidur siang.
Sebagaimana hadits:
ََّ َج َو َّزَع ُهللا اَهُضَغْبَي ٌةَعْجَض اَهَّنِإ.
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi
tidur yang dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla.”[2]si tidur di
atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan
berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila
setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri
sebagai tumpuan).
6. Ayat Kursiy
Shahih al-Bukhari dengan syarahnya, Fat-hul Baari
XI/267 no. 2311, 5010 (cet. Daar Abi Hayaan, 1416
H)
Manfaat membaca ayat Kursiy (ketika akan tidur)
adalah sebagaimana yang disabdakan Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa
membaca ayat Kursiy (ketika akan tidur), maka Allah
senantiasa menjaganya dan tidak akan didekati
syaitan sampai Shubuh.”
7. Mandi Doa
Yaitu dengan cara mengumpulkan dua telapak
tangan lalu ditiup dan dibacakan, “Qul Huwallaahu
Ahad, qul a’uudzu bi Rabbil falaq dan Qul a’uudzu bi
Rabbin naas, kemudian dengan dua telapak tangan
mengusap bagian tubuh yang dapat dijangkau
dengannya dimulai dari kepala, wajah dan tubuh
bagian depan, hal ini diulang sebanyak 3 (tiga) kali.
[HR. Al-Bukhari dalam Fat-hul Baari XI/277 no. 4439,
5016 (cet. Daar Abi Hayaan),
8. As Sajdah & Al Mulk
Membaca surat as-Sajdah ayat pertama hingga akhir
dan membaca surat al-Mulk, sebagaimana hadits:
َُ ْي ِزْنَت آلم َأَرْقَي ىَّتَح ُمَانَيَال َانَكِذَّال َكَارَبَت َو َةَدْجَّسالِهِدَيِب ْي
ُكْلُمْال.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tidur
sebelum beliau membaca Alif laam miim tanziilus
Sajdah (As-Sajdah) dan Tabaarakalladzii
biyadihilmulku (Al-Mulk).”
9. Doa Tidur
Hendaknya mengawali do’a tidur dengan membaca
do’a:
اَيْحَأ َو ُت ْوُمَأ َّمُهَّالل َكِمْسِب.
“Dengan Nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku
hidup.” [HR. Al-Bukhari no. 6324 dan Muslim no.
2711]
10. Fahami Fadhilahnya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اَْوبَح ْوَلَو اَمُه ْوَتَأل ِْحبُّصالَو ِةَمَتَعال في اَم َونُمَلْعَي ْوَلَو
“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada
shalat Isya ’dan shalat Shubuh, tentu mereka akan
mendatanginya sambil merangkak. ”.on irahkuB .RH(615 dan
Muslim no. 437
11. Semalam Penuh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ْنَمَو ٍةَلْيَل ِْفصِن ِامَيِقَك ََانك ٍةَعاَمَج يِف َءَاشِعْلا ىَّلَص ْنَمَاك ٍةَعاَمَج يِف َرْجَفْلاَو َءَاشِعْلا ىَّلَصَن
ٍةَلْيَل ِامَيِقَك
“Barang siapa shalat isya dengan berjamaah, pahalanya
seperti shalat setengah malam. Barang siapa shalat isya dan
subuh dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat semalam
penuh .”
12. Anti Jantungan
Dr dr Barita Sitompul SpJp: Subuhan ke masjid
dijamin bebas dari Jantungan.
Gerakan memacu produksi Nitrit Oxid yang
mencegah pembuluh darah terjadi penyempitan
pembuluh darah
Menahan agregasi (penggumpalan darah)