2. Sungguh, Al-Qur’an telah memperhatikan masalah janji ini dan mendorong
manusia untuk menepatinya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
اَهِيدِۡكوَت َدۡعَب َنَٰمۡيَ ۡٱأل ْاو ُضُقنَت َالَو
“Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu
melanggar sumpah, setelah diikrarkan.” (an-Nahl QS 16: 91)
Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman,
ًُوالٔۡسَم َناَك َدۡهَعۡلٱ َّنِإ ِۖۡدهَعۡلٱِب ْاوُفۡوَأَو
“Dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.”
(al-Isra QS 17: 34)
PERINTAH ALLAH
3. Inilah Ibrahim alaihis salam, bapak para nabi dan imam ahli tauhid.
Allah subhanahu wa ta’ala telah menyifatinya sebagai orang yang
menepati janji. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ٰٓىَّفَو يِذَّلٱ َميِهَٰرۡبِإ َو
“Dan Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji.” (an-Najm: 37)
Maksudnya, Nabi Ibrahim alaihis salam telah melaksanakan
seluruh ujian dan perintah dari syariat Allah subhanahu wa ta’ala,
baik yang pokok maupun cabangnya.
AHLAK MULIA
4. Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman mengenai Nabi Ismail
alaihis salam,
ِۡدعَوۡلٱ َقِاد َص َناَك ۥُهَّنِ
إ
“Dia benar-benar seorang yang benar janjinya.” (Maryam: 54)
Maksudnya, tidaklah beliau menjanjikan sesuatu, kecuali pasti
beliau penuhi. Hal ini mencakup janji yang beliau ikrarkan
kepada Allah subhanahu wa ta’ala ataupun kepada manusia.
JANJI PARA NABI
5. Sahabat Anas bin an Nadr rodiallohu anhu menyesal tidak okut Perang
Badr, Ia Berjanji akan ikut perang bersama Rasulullah ﷺ
Tatkala Perang Uhud berkobar, janji Anas bin An Nadr rodiallohu anhu
terbukti, dia terus maju menerobos Barisan musuh, hingga syahid
berbekal 80 lebih tusukan Pedang, Tombak dan Panah.
ًيالِۡدبَت ْاوُلَّدَب اَمَو ُۖرِظَتنَي نَّم مُهۡنِمَو ۥُهَبۡحَن ٰى َضَق نَّم مُهۡنِمَف ِۖۡهيَلَع ََّهللٱ ْاوُدَهَٰع اَم ْاوُقَد َص ٌالَجِر َنيِنِۡمؤُ ۡٱمل َنِّم
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa
yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada
yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu
dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya),” (al-Ahzab: 23)
TEPAT JANJI ‘ALA SALAF
6.
7. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
َناَخ َنِمُتْؤا اَذِإ َو ،َفَلْخَأ َدَعَو اَذِإ َو ،َبَذَك َثَّدَح اَذِإ :ٌثَالَث ِقِافَنُملا ُةَي
آ
“Tanda orang munafik itu ada tiga, (1) jika berbicara berdusta;
(2) jika berjanji maka tidak menepati; dan (3) jika diberi amanah,
dia berkhianat.” (HR. Bukhari no. 33 dan Muslim no. 59)
TANDA MUNAFIK
8. ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اَذِإ :اَهَعَدَي ىَّتَح ِقاَفِّنال َنِم ٌةَل ْصَخ ِيهِف ْتَناَك َّنُهْنِم ٌةَل ْصَخ ِيهِف ْتَناَك ْنَمَو ،ا ًصِالَخ اًقِافَنُم َناَك ِيهِف َّنُك ْنَم ٌعَبْرَأ
َرَجَف َم َاصَخ اَذِإ َو ،َرَدَغ َدَهاَع اَذِإ َو ،َبَذَك َثَّدَح اَذِإ َو ،َناَخ َنِمُتْؤ
ا
“Empat perkara yang jika semuanya ada pada diri seseorang, maka dia orang
munafik tulen, Dan jika ada pada dirinya salah satunya, maka dia memiliki sifat
kemunafikan, sampai dia meninggalkannya, (yaitu): (1) jika berbicara, dia
berdusta; (2) jika membuat perjanjian, dia melanggarnya; (3) jika membuat janji
(untuk berbuat baik kepada orang lain, pen.), dia menyelisihi janjinya; dan (4) jika
bertengkar (berdebat), dia melampaui batas.” (HR. Bukhari no. 34 dan Muslim no.
59, lafadz hadits ini milik Bukhari)
MUNAFIK TULEN
9. Pertama, membuat janji untuk berbuat baik kepada orang lain (misalnya memberi
hadiah), akan tetapi ketika membuat janji, dia sudah berniat dan bertekad untuk
tidak memenuhi janji tersebut, dan secara riil memang dia tidak memenuhi janji
yang sudah dibuat. Ini adalah perbuatan menyelisihi janji yang paling jelek.
Ke dua, ketika membuat janji tidak ada niat untuk tidak memenuhi janji tersebut.
Dia memiliki tekad untuk memenuhi janjinya. Namun ketika tiba hari H, dia tiba-
tiba tidak memenuhi janjinya tersebut tanpa alasan yang bisa dibenarkan.
Dua perbuatan ini termasuk dalam perbuatan menyelisihi janji atau tidak
menepati (memenuhi) janji yang telah dibuat.
CEDERA JANJI
10. Pendapat pertama yaitu pendapat jumhur ulama. Jumhur ulama
mengatakan bahwa hukum memenuhi janji yang itu murni berbuat
baik kepada orang lain adalah sunnah (mustahab) dan tidak wajib.
Janji yang murni berbuat baik kepada orang lain misalnya
seseorang berjanji jika dia mendapatkan bonus gaji, dia akan
mentraktir makan bakso temannya. Maka menurut jumhur ulama,
janji semacam ini hukumnya sunnah untuk dipenuhi, tidak sampai
derajat wajib.
TIGA PENDAPAT
11. Imam Malik rahimahullah yang mengatakan bahwa hukum memenuhi janji itu
wajib jika janji tersebut menyebabkan orang lain sudah melakukan suatu
tindakan tertentu, dan jika janji tersebut tidak dipenuhi, maka orang tersebut
akan menderita kerugian atau mengalami kesusahan.
Misalnya, ada seorang pemuda bujangan yang ingin menikah namun tidak
memiliki dana untuk melangsungkan pernikahan. Lalu seseorang berjanji
kepada pemuda tersebut bahwa dia lah yang akan menanggung mahar dan
biaya pernikahannya. Dengan janji tersebut, sang pemuda melamar wanita
yang hendak dinikahinya. Janji seperti inilah yang dalam madzhab Imam
Malik rahimahullah wajib untuk ditunaikan dan haram diselisihi karena akan
menimbulkan kesusahan bagi orang lain.
PENDAPAT KEDUA
12. Memenuhi janji hukumnya wajib secara mutlak dan menyelisihi janji hukumnya haram.
Wallahu a’lam, pendapat ke tiga inilah yang paling kuat karena menyelisihi janji adalah tanda
kemunafikan, sehingga tidak mungkin kita katakan bahwa hukum menyelisihi janji itu tidak
sampai derajat haram. Dan juga, menyelisihi janji disamakan dengan berkata dusta,
sedangkan dusta (bohong) itu haram, sehingga tidak mungkin kalau menyelisihi janji itu
tidak haram (sebatas makruh saja, misalnya). Sehingga yang lebih tepat, menyelisihi janji itu
hukumnya haram dan sebaliknya, hukum memenuhi janji adalah wajib.
Karena hukum memenuhi janji adalah wajib, dan menyelisihinya adalah haram, maka sudah
seharusnya seorang muslim berhati-hati dalam membuat janji. Seorang muslim tidak akan
bermudah-mudah mengobral janji kemudian melupakan dan menyelisihi janjinya sendiri.
PENDAPAT KETIGA
13. KHOTIMAH
Do your best, Be the best,
Allah will take care of the rest
Doddy Al Jambary 0818 884 844
jambary67@gmail.com
slideshare.net/Aljambary
www.cordova-travel.com
َكِدْمَحِبَو َّمُهَّلال َكَناَحْب ُس
َتْنَأ َّالِإ َهلِإ َال ْنَأ ُدَه ْشَأ
َكْيَلِإ ُبْوُتَأَو َكُرِفْغَت ْسَأ