Test Narkoba
"Say No To Drugs"
"Katakan TIDAK pada NARKOBA"
Dewasa ini kasus-kasus penyalah-gunaan narkoba semakin marak di tanah air kita, berbagai latar belakang orang terlibat dalam penyalahgunaan bahan berbahaya dan addiktif ini, mulai dari pesohor (Artis), anggota parlemen daerah, pegawai swasta dan PNS, bahkan juga oknum-oknum penegak hukum yang seharusnya memberantas peredaran narkoba, malah berkontribusi dalam pengedaran dan memakainya sendiri.
Tentunya kita sangat prihatin dengan kondisi ini. Bagaimanakah mengetahui seseorang mengkonsumsi narkoba kalau diperiksa di Laboratorium Klinik?.
1. Rapid Test
Alat deteksi yang sudah dikenal luas tentunya memeriksa urine dengan test khusus dikenal juga sebagai “Rapid test”, caranya simpel yaitu dengan meneteskan urine ke alat test atau alat test dicelupkan ke urine suspect.
Cara menggunakan dan interpretasinya sangat mudah, bahkan bisa dikerjakan oleh orang awam sekalipun untuk lingkungan sendiri.
2. Saliva & Sweat Test
Alat Test lain, berupa “rapid test” juga, tetapi menggunakan bahan uji berupa air ludah (saliva) dan keringat (sweat). Alat test ini di pakai luas di Eropa ,Amerika serta Australia, terutama untuk “razia” lapangan.
Cara penggunaannya juga sederhana, dimana si “suspect” disuruh membuka mulut lalu bagian “pads” alat di usapkan 3 kali ke bagian pipi dalam, lalu di analisa 3 menit dan ketahuan hasilnya.
Test menggunakan saliva dan keringat ini bisa di baca secara visual (merk Securetec, Germany) atau di baca menggunakan“reader” khusus (merk Draeger, Germany).
Harga test ini lebih mahal 10 kali di banding test urine biasa, karena teknologinya juga lebih tinggi dan lebih akurat.
Mengingat di negara-negara maju penghormatan terhadap Hak Azasi Manusia (HAM) begitu tingginya, maka di anggap melanggar HAM jika seorang “suspect” di suruh “kencing” hanya untuk mengambil urinenya, makanya di kembangkan “sampler” berupa saliva dan keringat.
Disamping itu karena si “suspect” di test di depan pemeriksa, maka tidak bisa menukar sampel (bahan ujinya) dengan punya orang lain, sementara untuk sampel urine bisa di manipulasi dengan penukaran atau pengenceran. Cara uji yang lain adalah menggunakan darah, yang tentunya harus dilakukan oleh tenaga analis lab khusus dan peralatan khusus juga.
3. Drug Hair Test
Sementara cara uji lain yang juga di gunakan di BNN adalah menggunakan rambut, yang tentunya harus di lakukan oleh tenaga lab khusus serta perlengkapan alat yang khusus juga.
Biasanya pengujian ini di lakukan untuk konfirmasi, apabila test cepat (rapid test) dengan urine mengalami keraguan hasil.
Demikian informasi mengenai cara uji penyalahgunaan narkoba (Drug of abuse test) pada “suspect”.
Kita berharap semoga kasus-kasus penyalahgunaan narkoba ini semakin berkurang, dimulai dari pengawasan di keluarga dan di masyarakat.
"Say No To Drugs"
"Katakan TIDAK pada NARKOBA"
By M. Fadel Aqsha Ramadhan (www.aqshamedika.com)
2. Dewasa ini kasus-kasus penyalah-gunaan
narkoba semakin marak di tanah air kita,
berbagai latar belakang orang terlibat dalam
penyalahgunaan bahan berbahaya dan
addiktif ini, mulai dari pesohor (Artis),
anggota parlemen daerah, pegawai swasta
dan PNS, bahkan juga oknum-oknum
penegak hukum yang seharusnya
memberantas peredaran narkoba, malah
berkontribusi dalam pengedaran dan
memakainya sendiri.
Tentunya kita sangat prihatin dengan
kondisi ini. Bagaimanakah mengetahui
seseorang mengkonsumsi narkoba kalau
diperiksa di Laboratorium Klinik?.
1. Rapid Test
Alat deteksi yang sudah dikenal luas
tentunya memeriksa urine dengan test
khusus dikenal juga sebagai “Rapid test”,
caranya simpel yaitu dengan meneteskan
3. urine ke alat test atau alat test dicelupkan ke
urine suspect.
Cara menggunakan dan interpretasinya
sangat mudah, bahkan bisa dikerjakan oleh
orang awam sekalipun untuk lingkungan
sendiri.
2. Saliva & Sweat Test
Alat Test lain, berupa “rapid test” juga, tetapi
menggunakan bahan uji berupa air ludah
(saliva) dan keringat (sweat). Alat test ini di
pakai luas di Eropa ,Amerika serta Australia,
terutama untuk “razia” lapangan.
Cara penggunaannya juga sederhana,
dimana si “suspect” disuruh membuka
mulut lalu bagian “pads” alat di usapkan 3
kali ke bagian pipi dalam, lalu di analisa 3
menit dan ketahuan hasilnya.
4. Test menggunakan saliva dan keringat ini
bisa di baca secara visual (merk Securetec,
Germany) atau di baca
menggunakan“reader” khusus (merk
Draeger, Germany).
Harga test ini lebih mahal 10 kali di banding
test urine biasa, karena teknologinya juga
lebih tinggi dan lebih akurat.
Mengingat di negara-negara maju
penghormatan terhadap Hak Azasi Manusia
(HAM) begitu tingginya, maka di anggap
melanggar HAM jika seorang “suspect” di
suruh “kencing” hanya untuk mengambil
urinenya, makanya di kembangkan
“sampler” berupa saliva dan keringat.
Disamping itu karena si “suspect” di test di
depan pemeriksa, maka tidak bisa menukar
sampel (bahan ujinya) dengan punya orang
lain, sementara untuk sampel urine bisa di
manipulasi dengan penukaran atau
5. pengenceran. Cara uji yang lain adalah
menggunakan darah, yang tentunya harus
dilakukan oleh tenaga analis lab khusus dan
peralatan khusus juga.
3. Drug Hair Test
Sementara cara uji lain yang juga di gunakan
di BNN adalah menggunakan rambut, yang
tentunya harus di lakukan oleh tenaga lab
khusus serta perlengkapan alat yang khusus
juga.
Biasanya pengujian ini di lakukan untuk
konfirmasi, apabila test cepat (rapid test)
dengan urine mengalami keraguan hasil.
Demikian informasi mengenai cara uji
penyalahgunaan narkoba (Drug of abuse
test) pada “suspect”.
Kita berharap semoga kasus-kasus
penyalahgunaan narkoba ini semakin
6. berkurang, dimulai dari pengawasan di
keluarga dan di masyarakat.
"Say No To Drugs"
"Katakan TIDAK pada NARKOBA"
By M. Fadel Aqsha Ramadhan (www.aqshamedika.com)