SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Hlm. 48–55
SISTEM DISTRIBUSI PENDAPATAN DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
Hanafi
Dosen STAI Attanwir Bojonegoro
Abstrak : Dalam sirkulasi kehidupan ekonomi terdapat kegiatan-kegiatan Yang
sangat pokok yaitu kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan kegiatan
konsumsi.
Ketiga kegiatan ini harus dapat berjalan dengan seimbang, bila kegiatan
tersebut tidak imbang maka akan ada ketidak seimbangan dalam kehidupan
perekonomian masyarakat.
Tiga kegiatan utama ekonomi tersebut akan terpengaruh bilamana dalam
sistem distribusi pendapatan masyarakat kurang tepat.
Dalam makalah ini akan dibahas system distribusi pendapatan dalam ekonomi
islam. Pada dasarnya Islam memilki dua sistem distribusi utama, yakni:
1. Distribusi secara komersial dan mengikuti mekanisme pasar dan
2. Distribusi yang bertumpu pada aspek keadilan sosial masyarakat.
Keindahan lain sistem distribusi Islam adalah warisan. Dengan warisan, Islam
hendak memastikan bahwa aset dan kekuatan ekonomi tidak boleh terpusat
pada seseorang saja betapapun kayanya dia. Sistem distribusinya pun sudah
diatur secara sistematis dan kompleks dalam disiplin ilmu faraidh, yang tiada
taranya dalam agama atau sistem ekonomi lain. Untuk memastikan
keseimbangan famili non-famili Islam juga melengkapinya dengan wasiat yang
boleh diberikan kepada non famili dengan catatan tidak lebih dari 1/3. Ini pun
untuk memproteksi kepentingan ahli waris juga.
Untuk khalayak ramai, Islam juga memperkenalkan instrument distribusi lain
yaitu waqaf, yang bentuk dan caranya bisa sangat banyak sekali, dari mulai
gedung, uang tunai, buku, tanah, bahan bangunan, kendaraan, saham serta aset-
aset produktif lainnya. Berbeda dengan yang lainnya, waqaf tidak dibatasi oleh
kaya miskin atau pertalian darah serta kekerabatan.
Kata Kunci : “ distribusi pendapatan yang adil”
A. Pendahuluan
Dalam sirkulasi kehidupan ekonomi terdapat kegiatan-kegiatan pokok yaitu
kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan kegiatan konsumsi. Ketiga kegiatan ini harus
dapat berjalan dengan seimbang, beli kegiatan tersebut tidak imbang maka akan ada
ketidak seimbangan dalam kehidupan perekonomian masyarakat. Semisal bila produksi
Attanwir Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan
Volume 01, Nomor 01, April 2012
Sistem Distribusi Pendapatan dalam Perspektif Islam
Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012
ISSN: 2252-5238
49
berlebihan maka akan terjadi penyia-nyiaan barang produksi, bila pendistribusian tidak
merata maka akan terjadi ketimpangan atau kesenjangan barang produksi diantara
masyarakat dan demikian seandainya kebutuhan konsumsi yang dibutukan masyarakat
lebih besar dari pada hasil produksi maka akan terjadi kekekurangan barang produksi.
Tiga kegiatan utama ekonomi tersebut akan terpengaruh bilamana dalam sistem
distribusi pendapatan masyarakat kurang tepat. Dalam makalah ini akan dibahas system
distribusi pendapatan dalam ekonomi islam.
B. Konsep Moral Islam dalam Distribusi Pendapatan.
Menurut paham kapitalisme, setiap individu harus memiliki kebebasan
sepenuhnya agar ia dapat memproduksi kekayaan dalam jumlah yang sebanyak-
banyaknya dengan memanfaatkan kemampuan yang ia miliki sejak lahir. Paham
kapitalisme juga mengakui tak terbatasnya hak individu dalam pemilikan pribadi serta
menghalalkan pendistribusian yang tidak adil. Pandangan ekstrem lainnya yaitu paham
komunisme menyetujui penghapusan kebebasan individu dan pemilikan pribadi secara
menyeluruh, dan pada saat yang sama menginginkan pemerataan ekonomi di antara
penduduk. Dengan kata lain, paham kapitalisme menekankan pada produksi kekayaan,
sedangkan paham komunisme pada distribusi kekayaan, dengan tidak memperhatikan
dampaknya terhadap masyarakat.
Dalam konteks ini, Islam mengambil jalan tengah antara pola kapitalis dan sosialis
yaitu tidak memberikan kebebasan mutlak maupun hak yang tidak terbatas dalam
pemilikan kekayaan pribadi bagi individu dalam lapangan produksi, dan tidak pula
mengikat individu pada sebuah sistem pemerataan ekonomi yang di bawah sistem ini ia
tidak dapat memperoleh dan memiliki kekayaan secara bebas. Islam menganggap
bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang paling sempurna, paling mulia dan bahkan
manusia diberikan kepercayaan sebagai khalifah yang bertugasuntuk mengelola dunia
guna mencapai kemakmuran.
Merujuk pada pesan Al-Quran dalam bidang ekonomi, dapat dipahami bahwa
Islam mendorong penganutnya untuk menikmati karunia yang telah diberikan oleh
Allah SWT. Maka karunia tersebut harus didayagunakan untuk meningkatkan
pertumbuhan, baik materi maupun nonmateri dengan bekerja/berjuang untuk
mendapatkan materi/harta dengan berbagai cara, asalkan mengikuti aturan-aturan
yang ada. Maka dengan keyakinan akan peran dan kepemilikan absolut dari Allah, maka
konsep produksi dalam ekonomi Islam tidak semata-mata bermotif maksimalisasi
keuntungan dunia, tetapi lebih penting untuk maksimalisasi keuntungan akhirat. Urusan
dunia merupakan sarana untuk memperoleh kesejahteraan akhirat.
Islam mengarahkan mekanisme berbasis spiritual dalam pemeliharaan keadilan
sosial pada setiap aktifitas ekonomi. Latar belakangnya karena ketidakseimbangan
distribusi kekayaan adalah hal yang mendasari hampir semua konflik individu maupun
sosial. Upaya pencapaian manusia akan kebahagiaan akan sulit dicapai tanpa adanya
keyakinan pada prinsip moral dan sekaligus kedisiplinan dalam mengimplementasikan
konsep moral tersebut.
Qardhawi menjelaskan bahwa distribusi dalam ekonomi Islam didasarkan pada
dua nilai manusiawi yang sangat mendasar dan penting yaitu: Nilai kebebasan dan Nilai
keadilan
Hanafi
Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012
ISSN: 2252-5238
50
1) Nilai Kebebasan
Islam menjadikan nilai kebebasan sebagai faktor utama dalam distribusi
kekayaan adalah persoalan tersebut erat kaitannya dengan keimanan kepada Allah
dan mentauhidkan-Nya, dan karena keyakinanya kepada manusia.Tauhid
mengandung makna bahwa semua yang ada di dunia dan alam semesta adalah
berpusat pada Allah. Maka hanya kepada Allah saja setiap hamba melakukan
pengabdian, Dia-lah yang menentukan rezki dan kehidupan manusia tanpa
seorangpun bisa mengaturnya. Siapa saja yang mengatakan bahwa diabisa
memberikan rezki pada orang lain maka berarti orang tersebut telah sombong dan
melanggar otoritas Tuhan.
Sesungguhnya kebebasan yang disyari’atkan oleh Islam dalam bidang
ekonomi bukanlan kebebasan mutlak yang terlepas dari setiap ikatan.Tapi ia adalah
kebebasan yang terkendali, terikat dengan nilai-nilai “keadilan” yang diwajibkan
oleh Allah. Hal itu karena tabiat manusia ada semacam kontradiksi yang telah
diciptakan Allah padanya untuk suatu hikmah yang menjadii tuntutan pemakmuran
bumi dan keberlangsungan hidup. Di antara tabi’at manusia yang lain adalah bahwa
manusia senang mengumpulkan harta sehingga karena saking cintanya kadang-
kadang keluar dari batas kewajaran.1
2) Nilai Keadilan
Keadilan dalam Islam bukanlah prisnip yang sekunder. Ia adalah cikal bakal
dan fondasi yang kokoh yang memasuki semua ajaran dan hukum Islam berupa
akidah, syari’ah dan akhlak (moral). Keadilan tidak selalu berarti persamaan.
Keadilan adalah keseimbangan antara berbagai potensi individu baik moral ataupun
materil. Ia adalah tawazun antara individu dan komunitas., antara suatu komunitas
dengan komunitas lain. Jadi yang benar adalah keadilan yang benar dan ideal adalah
yang tidak ada kezaliman terhadap seorang pun di dalamnya. Setiap orang harus
diberi kesempatan dan sarana yang sama untuk mengembangkan kemampuan yang
memungkinkannya untuk mendapatkakan hak dan melaksanakann kewajibannya
termasuk dalam distribusi pendapatan dan kekayaan.
Dalam pemahaman sistim distribusi Islami pindapat dikemukakan 3 poin,
yaitu:
1. Terjaminnya pemenuhan kebutuhan dasar semua orang
2. Kesederajatan atas pendapatan setiap personal, tetapi tidak dalam pengertian
kesamarataan
3. Mengeliminasi ketidaksamarataan yang bersifat ekstrim atas pendapatan dan
kekayaan individu
C. DistribusiPendapatan
Pada dasarnya Islam memilki dua sistem distribusi utama, yakni:
1. Distribusi secara komersial dan mengikuti mekanisme pasar dan
2. Distribusi yang bertumpu pada aspek keadilan sosial masyarakat.
1 QS:102
Sistem Distribusi Pendapatan dalam Perspektif Islam
Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012
ISSN: 2252-5238
51
Sistem distribusi pertama berlangsung melalui proses ekonomi. Di antaranya
meliputi gaji bagi para pekerja, biaya sewa tanah serta alat produksi lainnya, profit atau
keuntungan untuk pihak yang menjalankan usaha atau yang melakukan perdagangan
melalui mekanisme mudharabah maupun musyarokah. Perbedaannya dengan sistem
kapitalis adalah tidak adanya unsur interest (bunga) sebagai imbalan uang dan diganti
dengan bagi hasil.
Adapun sistem yang kedua, yang lebih bernuansa sosial kemasyarakatan, Islam
menciptakannya untuk memastikan keseimbangan pendapatan di masyarakat.
Mengingat tidak semua orang mampu terlibat dalam proses ekonomi karena yatim piatu
atau jompo dan cacat tubuh, Islam memastikan distribusi ekonomi bagi mereka dalam
bentuk zakat infaq dan shadaqah.
Keindahan lain sistem distribusi Islam adalah warisan. Dengan warisan, Islam
hendak memastikan bahwa aset dan kekuatan ekonomi tidak boleh terpusat pada
seseorang saja betapapun kayanya dia. Jika si bapak meninggal maka anak, istri, ibu,
bapak, kakek, dan kerabat lainnya akan kebagian peninggalannya. Sistem distribusinya
pun sudah diatur secara sistematis dan kompleks dalam disiplin ilmu faraidh, yang tiada
taranya dalam agama atau sistem ekonomi lain. Untuk memastikan keseimbangan famili
non-famili Islam juga melengkapinya dengan wasiat yang boleh diberikan kepada non
famili dengan catatan tidak lebih dari 1/3. Ini pun untuk memproteksi kepentingan ahli
waris juga.
Untuk khalayak ramai, Islam juga memperkenalkan instrument distribusi lain
yaitu waqaf, yang bentuk dan caranya bisa sangat banyak sekali, dari mulai gedung, uang
tunai, buku, tanah, bahan bangunan, kendaraan, saham serta aset-aset produktif lainnya.
Berbeda dengan yang lainnya, waqaf tidak dibatasi oleh kaya miskin atau pertalian
darah serta kekerabatan. Waqaf adalah fasilitas umum siapapun boleh menikmatinya.
Subhanallah Maha Agung Allah dengan sistemnya.
D. PolaDistribusiKekayaandalamEkonomi Islam
1. Mudharabah
Mudharabah merupakan salah satu bentuk kerjasama antara pemilik modal
dengan seseorang yang pakar dalam berdagang (yang oleh ulama Hijaz menyebutnya
dengan qiradh. Dalam prakteknya mudharabah adalah dimana pemilik modal
menyerahkan modalnya kepada pekerja (padagang) untuk diperdagangkan,
sedangkan keuntungan dagang itu menjadi milik bersama dan dibagi menurut
kesepakatan bersama. Dari aspek pendistribusian harta kekayaan dapat dilihat
dalam skema dimana terjadi bentuk kerja sama antara seorang yang mempunyai
surplus unit dengan mitra kerjayang hanya punya skillsekaligus sebagai pihak yang
deficits unit. Dengan terjadinnya kerja sama antara shahibul mal dengan mitranya
dengan sendirinya menjalankan pola distribusi yang adil dan berdasarkan hubungan
kemitraan.
2. Musyarakah
Syirkah atau perseroan adalah suatu bentuk transaksi antara dua orang atau
lebih, yang kedua-duanya sepakat untuk melakiukan kerjasama yang bersifat
finansial dengan tujuan mencari keuntungan.
Hanafi
Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012
ISSN: 2252-5238
52
Musyarakah merupakan juga salah satu bentuk kerja sama antara dua orang
atau lebih dalam sebuah usaha atau modal dalam bentuk coorporate dengan bagi
hasil keuntungan berdasarkan kesepakatan. Musyarakah berbeda dari mudharabah,
dalam mudharabah pemilik modal tidak diberikan peran dalam menjalankan
manajemen perusahaan, sedangkan dalam musyrakah juga ada bagi hasil, tapi semua
pihak berhak turut serta dalam pengambilan keputusan manajerial.
3. Distribusi Pendapatan melalui Pola Mekanisme Pasar
a) PenentuanHarga
Allah SWT telah memberikan hak tiap orang untuk membeli dengan harga
yang disenangi. Ibnu Majah meriwayatkan dari AbiSa’id: Nabi saw bersabda:
“Sesungguhnya jual beli itu (sahkarena) sama-sama suka”
Dalam konsep ekonomi Islam, penentuan harga dilakukan oleh kekuatan-
kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran. Dalam konsep Islam
pula, pertemuan permintaan dengan penawaran adalah terjadi secara seimbang
dengan rela sama rela (antaradhin) atau tidak ada pemaksaan terhadap harga
tersebut pada saat transaksi. Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan
secara adil.
b) Larangan Penimbunan dan Spekulasi
Penimbunan adalah orang yang mengumpulkan barang-barang dengan
menunggu waktu naiknya harga barang-barang tersebut, sehingga dapat di jual
dengan harga yang tinggi. Syarat terjadinya penimbunan adalah sampainya pada
suatu batas yang menyulitkan warga setempat untuk membeli barang yang
tertimbun, semata karena fakta penimbunan tersebut tidak terjadi selain dalam
keadaan semacam ini. Orang-orang yang menyembunyikan (menimbun)
hartanya yang dikumpulkan sesungguhnya mereka telah menghambat arus
industri, serta menghalangi kemajuan dan pembangunan negara. Seharusnya
harta mereka digunakan untuk menghasilkan kekayaan lebih banyak keuntungan
masyarakat dan kapitalis-kapitalis itu sendiri.
ִ☺ ִ☺
֠ ִ ! "# $%'ִ()* + , -./0
1 !234 56%+5! $%' ! 7 5 8
1. Kelakaanlah Bagi Setiap Pengumpat Lagi Pencela,
2. Yang Mengumpulkan Harta Dan Menghitung-Hitungnya,
3. Dia Mengira Bahwa Hartanya Itu Dapat Mengekalkannya,2
Dari ayattersebut, Nampak jelas bahwa suatu peringatan diberikan kepada
orang-orang yang mengurangi takaran dan timbangan. Mereka tidak dapat
mempertahankan keuntungan di dunia ini dalam jangka waktu yang lama dengan
perbuatan-perbuatan seperti itu. Semua bentuk perdagangan komersil yang
memungkinkan adanya penghilangan hak pihak-pihak yang terlibat
(hoarding/penyembunyian barang meupun pasar gelap), itu semua dilarang.
2Makkiyah, Qs. 104:1-3
Sistem Distribusi Pendapatan dalam Perspektif Islam
Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012
ISSN: 2252-5238
53
4. Distribusi Pendapatan melalui Sistem Zakat
Zakat adalah merupakan langkah kedua yang sah yang digunakan negara
untuk membagi-bagi harta di antara masyarakat. Langkah ini merupakan suatu
pungutan wajib yang dikumpulkan dari orang-orang muslim yang kaya dan
diserahkan kepada orang miskin. Tujuan utama zakat adalah membantu memenuhi
kebutuhan-kebutuhan orang yang miskin dan melarat sehingga tidak ada
seorangpun yang menderita dalam suatu negara.
Harta zakat dianggap sebagai sebagai salah satu jenis harta yang diletakkan di
dalam baitul mal, yang berbedadari jenis hartalain (pajak umum), baik dari segi
pemerolehannya (tidak akan dikumpulkan kecuali dari orang-orang muslim), dari
segi batas waktu/kadar dikumpulkan (Syarat Batas Minimum Harta wajib Zakat
(nishab)), maupun dari segi pembelanjaannya (Orang-orang yang Berhak Menerima
Zakat). Zakat hanya merupakan salah satu bentuk ibadat dan dianggap sebagai salah
satu rukun Islam. Pengumpulan zakat tidak bisa dilaksanakan karena adanya
kebutuhan negara serta maslahat jamaah (community), seperti harta-harta lain yang
dikumpulkan dari ummat. Namun, zakat merupakan jenis harta khusus yang wajib
diberikan kepada baitul mal, baik ada kebutuhan atau tidak.
Adapun obyek-obyek zakat dan pembelanjaannya, semuanya telah ditentukan
dengan batasan yang jelas, sehingga zakat tersebut tidak akan diserahkan kepada
selain delapan ashnaf, sebagaimana firman Allah dalam surat At-Taubah: 60
Menurut M.A Mannan dalam bukunya Islamic Economic: Theory and Practice,
zakat mempunyai enam prinsip, yaitu:
a. Prinsip keyakinan keagamaan (faith, yaitu keyakinan keagamaan menyatakan
bahwa orang yang membayar zakat yakin bahwa pembayaran tersebut
merupakan salah satu manifestasi keyakinan agamanya, sehingga kalau orang
yang bersangkutan belum menunaikannya, maka dia merasakan belum
sempurna ibadahnya
b. Prinsip pemerataan (equity) dan keadilan (justice), yaitu pemerataan dan
keadilan cukup jelas menggambarkan tujuan zakat yaitu membagi lebih adil
kekayaan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada umat-Nya.
c. 3.Prinsip produktivitas (productivity) dan kematangan, artinya produktivitas dan
kematangan menekankan bahwa zakat memang harus dibayar karena milik
tertentu telah menghasilkan produk tertentu. Dan hasil produksi tersebut hanya
dapat diambil setelah melewati batas waktu satu tahun yang merupakan ukuran
normal memperoleh hasil tertentu.
d. Prinsip nalar (reason), nalar dan kelima kebebasan menjelaskan bahwa zakat
hanya dibayar oleh orang yang bebas dan sehat jasmani serta rohaninya, yang
merasa bertanggung jawab untuk membayar zakat untuk kepentingan bersama
e. Prinsip kebebasan (freedom)
f. 6.Prinsip etik (ethic) dan kewajaran etik dan kewajaran menyatakan bahwa zakat
tidak akan diminta secara semena-mena tanpa memperhatikan akibat yang
ditimbulkannya.
5. Distribusi Pendapatan melalui Sistem Pewarisan dan wasiat
Hanafi
Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012
ISSN: 2252-5238
54
Hukum waris dan wasiat merupakan suatu aturan yang sangat penting dalam
mengurangi ketidakadilan pembagian warisan dalam masyarakat. Tokoh-tokoh
ekonomi, seperti Keynes, Taussig dan Irvings Fisher menyetujui bahwa pembagian
warisan yang tidak merata merupakan penyebab utama dari ketidakadilan dalam
masyarakat Menurut Taussig, warisan mempunyai dampak-dampak yang sangat
besar dalam masyarakat. Hal tersebut senantiasa memperbesar jurang pemisah
antara si kaya dan si miskin
Hukum waris bagi muslim merupakan alat penimbang yang sangat kuat dan
efektif dalam rangka mencegah pengumpulan kekayaan di kalangan tertentu dan
pengembangannya dalam kelompok-kelompok yang besar dalam masyarakat. Oleh
karena itu, hukum waris mempunyai pengaruh yang cukup baik dalam
pengembangan sirkulasi harta di kalangan masyarakat Hukum waris merupakan
suatu aturan yang sangat penting dalam mengurangi ketidakadilan pembagian
warisan dalam masyarakat. Tokoh-tokoh ekonomi, seperti Keynes, Taussig dan
Irvings Fisher menyetujui bahwa pembagian warisan yang tidak merata merupakan
penyebab utama dari ketidakadilan dalam masyarakat Menurut Taussig, warisan
mempunyai dampak-dampak yang sangat besar dalam masyarakat. Hal tersebut
senantiasa memperbesar jurang pemisah antara si kaya dan si miskin
E. Penutup
Dalam sistem ekonomi Islam terdapat beberapa instrumen yang sangat beragam
dalam upaya optimalisasi proses distribusi-redistribusi pendapatan dalam konteks
negara, di antaranya, melalui pola kemitraan usaha, pola hubungan perburuhan, pola
mekanisme pasar, sistem zakat, dan sistem pewarisan.
Standar atau indicator kebutuhan dan batasan yang mendasari sistem distribusi
pendapatan Islam adalah maqasid al-syari’ah (kebutuhan dan batasan dalam
mengakomodir kebutuhan paling dasar bagi setiap muslim, yaitu; aspek agama, akal,
diri/personal, keturunan, danharta). Maqashid al-syari’ah sebagai ultimated goal dari
syari’ah itu sendiri harus dijadikan sebagai paradigm dan kerangka acuan dalam setiap
tindakan dan aktivitas perokonomian, khususnya dalam distribusi pendapatan.
Dalam sistem ekonomi Islam pendistribusian selalu berorientasi dan
mempromosikan nilai-nilai keadilan social dan moral dimana hak individu dan hak
public diakui secara proporsional, tanpa ada penegasian masing-masing.
DaftarPustaka
Al-Qur’anulkarim
Muhammad Abdul Manan, teori dan praktek ekonomi islam. Yogyakarta, PT Dana
baktiwakaf, 1995
Muhammad, Paradigma, Metodologi dan Aplikasi Ekonomi Syari’ah, Yogyakarta, Graha
Ilmu, 2008
Tim penulis MSI UII, Menjawab Keraguan Berekonomi Syari’ah, Yogyakarta, Safiris
Insania Pres, 2008
Sistem Distribusi Pendapatan dalam Perspektif Islam
Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012
ISSN: 2252-5238
55
YusufQardhawi, Peran nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, (Penerjemahan:
Didin Hafiduddin et.al.) Jakarta: Robbani Press, 2001
YusufQardhawi, Fawaid al-bunukhiyaar-Riba al-Muharram,Mesir: Dar al-wafa
http://nofriantoagha.blogspot.com/2010/02/keadilan-distribusi-dalam-ekonomi-
islam.html
http://sescipb.co.cc/index.php?option=com_content&view=article&id=53:distribusi-
pendapatan&catid=39:makro&Itemid=54

More Related Content

What's hot

Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamKarakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamHasan Basri Ar-Rowy
 
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.d
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.dResensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.d
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.dgusti astuti
 
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamPpt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamAnisa Muvit
 
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududiSejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududiMayar_ni
 
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...Amirul Shafiq Ahmad Zuperi
 
Pengagihan Menurut Ekonomi Islam
Pengagihan Menurut Ekonomi IslamPengagihan Menurut Ekonomi Islam
Pengagihan Menurut Ekonomi IslamMahyuddin Khalid
 
2. konsep dasar ekonomi islam
2. konsep dasar ekonomi islam2. konsep dasar ekonomi islam
2. konsep dasar ekonomi islamHamzah Robbani
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islamNurdin Al-Azies
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamZein Yusuf
 
MPW1143 - Bab 14 ekonomi islam v1
MPW1143 -  Bab 14 ekonomi islam v1MPW1143 -  Bab 14 ekonomi islam v1
MPW1143 - Bab 14 ekonomi islam v1Mimi Mokhtar
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariahibnuarpan
 
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adlMewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adlAn Nisbah
 
Pemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
Pemikiran Politik Abu A’la Al-MaududiPemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
Pemikiran Politik Abu A’la Al-MaududiAr Rayyan
 
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahDasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahAbida Muttaqiena
 
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Muhammad Izzuddin
 
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto ApriyantoMengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto ApriyantoAnto Apriyanto, M.E.I.
 

What's hot (20)

Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamKarakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
 
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.d
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.dResensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.d
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.d
 
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamPpt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
 
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududiSejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududi
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
Institusi-Institusi Islam-Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem...
 
Pengagihan Menurut Ekonomi Islam
Pengagihan Menurut Ekonomi IslamPengagihan Menurut Ekonomi Islam
Pengagihan Menurut Ekonomi Islam
 
2. konsep dasar ekonomi islam
2. konsep dasar ekonomi islam2. konsep dasar ekonomi islam
2. konsep dasar ekonomi islam
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
 
Sumber dan norma ekonomi islam
Sumber dan norma ekonomi islamSumber dan norma ekonomi islam
Sumber dan norma ekonomi islam
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islam
 
MPW1143 - Bab 14 ekonomi islam v1
MPW1143 -  Bab 14 ekonomi islam v1MPW1143 -  Bab 14 ekonomi islam v1
MPW1143 - Bab 14 ekonomi islam v1
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariah
 
SIstem Ekonomi Islam
SIstem Ekonomi IslamSIstem Ekonomi Islam
SIstem Ekonomi Islam
 
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adlMewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
 
Pemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
Pemikiran Politik Abu A’la Al-MaududiPemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
Pemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
 
Norma ekonomi syariah
Norma ekonomi syariahNorma ekonomi syariah
Norma ekonomi syariah
 
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahDasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
 
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
 
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto ApriyantoMengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
 

Viewers also liked

A servin hardware_software
A servin hardware_softwareA servin hardware_software
A servin hardware_softwarePolo Servin
 
Convergencia tecnologica grupo_30147_2
Convergencia tecnologica grupo_30147_2Convergencia tecnologica grupo_30147_2
Convergencia tecnologica grupo_30147_2gabirivera_
 
Mapping population data for Parliament - Oli Hawkins
Mapping population data for Parliament - Oli HawkinsMapping population data for Parliament - Oli Hawkins
Mapping population data for Parliament - Oli HawkinsUK Parliament Data
 
Analisis de riesgo psicosocial
Analisis de riesgo psicosocialAnalisis de riesgo psicosocial
Analisis de riesgo psicosocialestudiante4
 
Argentina
ArgentinaArgentina
Argentinajabando
 
아카마이 CDN 과 함께, 마음이 편해지는 인프라 설계
아카마이 CDN 과 함께, 마음이 편해지는 인프라 설계아카마이 CDN 과 함께, 마음이 편해지는 인프라 설계
아카마이 CDN 과 함께, 마음이 편해지는 인프라 설계Seung Heun Noh
 
Social Relationship in Middle and Late Adolescence
Social Relationship in Middle and Late AdolescenceSocial Relationship in Middle and Late Adolescence
Social Relationship in Middle and Late AdolescenceRupert Garry Torres
 
IBM Connect 2017: Back from the Dead: When Bad Code Kills a Good Server
IBM Connect 2017: Back from the Dead: When Bad Code Kills a Good ServerIBM Connect 2017: Back from the Dead: When Bad Code Kills a Good Server
IBM Connect 2017: Back from the Dead: When Bad Code Kills a Good ServerSerdar Basegmez
 
Introduction to entreprenershipunit i to v
Introduction to entreprenershipunit i to vIntroduction to entreprenershipunit i to v
Introduction to entreprenershipunit i to vanandmohandass
 
Building a Change Community of Practice webinar February 2017
Building a Change Community of Practice webinar February 2017Building a Change Community of Practice webinar February 2017
Building a Change Community of Practice webinar February 2017Prosci ANZ
 
Prosci Methodology Overview: An Integrated Approach to Deliver Results
Prosci Methodology Overview: An Integrated Approach to Deliver ResultsProsci Methodology Overview: An Integrated Approach to Deliver Results
Prosci Methodology Overview: An Integrated Approach to Deliver ResultsProsci ANZ
 

Viewers also liked (15)

A servin hardware_software
A servin hardware_softwareA servin hardware_software
A servin hardware_software
 
1 estudio de_suelos_idu
1 estudio de_suelos_idu1 estudio de_suelos_idu
1 estudio de_suelos_idu
 
Convergencia tecnologica grupo_30147_2
Convergencia tecnologica grupo_30147_2Convergencia tecnologica grupo_30147_2
Convergencia tecnologica grupo_30147_2
 
Mapping population data for Parliament - Oli Hawkins
Mapping population data for Parliament - Oli HawkinsMapping population data for Parliament - Oli Hawkins
Mapping population data for Parliament - Oli Hawkins
 
Nuevas Etiquetas
Nuevas EtiquetasNuevas Etiquetas
Nuevas Etiquetas
 
Analisis de riesgo psicosocial
Analisis de riesgo psicosocialAnalisis de riesgo psicosocial
Analisis de riesgo psicosocial
 
Argentina
ArgentinaArgentina
Argentina
 
아카마이 CDN 과 함께, 마음이 편해지는 인프라 설계
아카마이 CDN 과 함께, 마음이 편해지는 인프라 설계아카마이 CDN 과 함께, 마음이 편해지는 인프라 설계
아카마이 CDN 과 함께, 마음이 편해지는 인프라 설계
 
Fractales
FractalesFractales
Fractales
 
Social Relationship in Middle and Late Adolescence
Social Relationship in Middle and Late AdolescenceSocial Relationship in Middle and Late Adolescence
Social Relationship in Middle and Late Adolescence
 
IBM Connect 2017: Back from the Dead: When Bad Code Kills a Good Server
IBM Connect 2017: Back from the Dead: When Bad Code Kills a Good ServerIBM Connect 2017: Back from the Dead: When Bad Code Kills a Good Server
IBM Connect 2017: Back from the Dead: When Bad Code Kills a Good Server
 
Introduction to entreprenershipunit i to v
Introduction to entreprenershipunit i to vIntroduction to entreprenershipunit i to v
Introduction to entreprenershipunit i to v
 
Building a Change Community of Practice webinar February 2017
Building a Change Community of Practice webinar February 2017Building a Change Community of Practice webinar February 2017
Building a Change Community of Practice webinar February 2017
 
Portugal
PortugalPortugal
Portugal
 
Prosci Methodology Overview: An Integrated Approach to Deliver Results
Prosci Methodology Overview: An Integrated Approach to Deliver ResultsProsci Methodology Overview: An Integrated Approach to Deliver Results
Prosci Methodology Overview: An Integrated Approach to Deliver Results
 

Similar to 693 2037-1-pb 2

PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAMPRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAMNamaku Merah
 
Tugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamTugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamFrsfebby
 
Ekonomi kapitalis,sosialis,islam
Ekonomi kapitalis,sosialis,islamEkonomi kapitalis,sosialis,islam
Ekonomi kapitalis,sosialis,islamdyan pratiwi
 
Ppt ekonomi islam bab 1 & 2
Ppt ekonomi islam bab 1 & 2Ppt ekonomi islam bab 1 & 2
Ppt ekonomi islam bab 1 & 2TyoSuliez
 
Ekonomi Islam
Ekonomi IslamEkonomi Islam
Ekonomi IslamAnnisa Ha
 
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )Nurdin Al-Azies
 
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxEkonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxTiaraPutriMasthurine1
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Eka Wibawa
 
Perbandingan ekonomi umum dan ekonomi islam
Perbandingan ekonomi umum dan ekonomi islamPerbandingan ekonomi umum dan ekonomi islam
Perbandingan ekonomi umum dan ekonomi islamCahya Kamila Dewi
 
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumPerbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumPawit Supriyani
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamMiftah Iqtishoduna
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islamtasinit
 
Agama islam.Hasnur
Agama islam.HasnurAgama islam.Hasnur
Agama islam.HasnurArdiMawardi1
 
Pendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamPendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamfirdayanti8
 
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islamfirdayanti8
 
Pendidikan Agama Islam Firdayanti
Pendidikan Agama Islam Firdayanti Pendidikan Agama Islam Firdayanti
Pendidikan Agama Islam Firdayanti firdayanti8
 
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiEkonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiCloudys04
 
Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umum
Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umumPerbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umum
Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umumVillia Lokita
 

Similar to 693 2037-1-pb 2 (20)

PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAMPRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
 
Tugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamTugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islam
 
Konsep Ekonomi Islam
Konsep Ekonomi IslamKonsep Ekonomi Islam
Konsep Ekonomi Islam
 
Ekonomi kapitalis,sosialis,islam
Ekonomi kapitalis,sosialis,islamEkonomi kapitalis,sosialis,islam
Ekonomi kapitalis,sosialis,islam
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
Ppt ekonomi islam bab 1 & 2
Ppt ekonomi islam bab 1 & 2Ppt ekonomi islam bab 1 & 2
Ppt ekonomi islam bab 1 & 2
 
Ekonomi Islam
Ekonomi IslamEkonomi Islam
Ekonomi Islam
 
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
 
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxEkonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah
 
Perbandingan ekonomi umum dan ekonomi islam
Perbandingan ekonomi umum dan ekonomi islamPerbandingan ekonomi umum dan ekonomi islam
Perbandingan ekonomi umum dan ekonomi islam
 
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumPerbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Agama islam.Hasnur
Agama islam.HasnurAgama islam.Hasnur
Agama islam.Hasnur
 
Pendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamPendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islam
 
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
 
Pendidikan Agama Islam Firdayanti
Pendidikan Agama Islam Firdayanti Pendidikan Agama Islam Firdayanti
Pendidikan Agama Islam Firdayanti
 
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiEkonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
 
Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umum
Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umumPerbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umum
Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umum
 

Recently uploaded

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdf
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdfSertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdf
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdfWahyuHid3
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024DedeHendra8
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daWijaya Kusumah
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas Xyova9dspensa
 
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuciPAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersucietiernawati20
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptxKURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptxMOHDNAZRIEBINMOHDNOR
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
Kel. 4 Administrasi Keuangan.pdf di sekolah
Kel. 4 Administrasi  Keuangan.pdf di sekolahKel. 4 Administrasi  Keuangan.pdf di sekolah
Kel. 4 Administrasi Keuangan.pdf di sekolahaisyahnurul2408
 
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdeka
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdekamateri geografi kelas x semester genap kurikulum merdeka
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdekaAstriDiniaAgustina1
 

Recently uploaded (20)

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdf
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdfSertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdf
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdf
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
KISI-KISI Sumatif Akhir Jenjang PJOK 2024
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
 
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuciPAI SD 1_BAB 9.  pendidikan agama islam tentang bersuci
PAI SD 1_BAB 9. pendidikan agama islam tentang bersuci
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptxELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
 
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptxKOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
 
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptxKURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
Kel. 4 Administrasi Keuangan.pdf di sekolah
Kel. 4 Administrasi  Keuangan.pdf di sekolahKel. 4 Administrasi  Keuangan.pdf di sekolah
Kel. 4 Administrasi Keuangan.pdf di sekolah
 
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdeka
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdekamateri geografi kelas x semester genap kurikulum merdeka
materi geografi kelas x semester genap kurikulum merdeka
 

693 2037-1-pb 2

  • 1. Hlm. 48–55 SISTEM DISTRIBUSI PENDAPATAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Hanafi Dosen STAI Attanwir Bojonegoro Abstrak : Dalam sirkulasi kehidupan ekonomi terdapat kegiatan-kegiatan Yang sangat pokok yaitu kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan kegiatan konsumsi. Ketiga kegiatan ini harus dapat berjalan dengan seimbang, bila kegiatan tersebut tidak imbang maka akan ada ketidak seimbangan dalam kehidupan perekonomian masyarakat. Tiga kegiatan utama ekonomi tersebut akan terpengaruh bilamana dalam sistem distribusi pendapatan masyarakat kurang tepat. Dalam makalah ini akan dibahas system distribusi pendapatan dalam ekonomi islam. Pada dasarnya Islam memilki dua sistem distribusi utama, yakni: 1. Distribusi secara komersial dan mengikuti mekanisme pasar dan 2. Distribusi yang bertumpu pada aspek keadilan sosial masyarakat. Keindahan lain sistem distribusi Islam adalah warisan. Dengan warisan, Islam hendak memastikan bahwa aset dan kekuatan ekonomi tidak boleh terpusat pada seseorang saja betapapun kayanya dia. Sistem distribusinya pun sudah diatur secara sistematis dan kompleks dalam disiplin ilmu faraidh, yang tiada taranya dalam agama atau sistem ekonomi lain. Untuk memastikan keseimbangan famili non-famili Islam juga melengkapinya dengan wasiat yang boleh diberikan kepada non famili dengan catatan tidak lebih dari 1/3. Ini pun untuk memproteksi kepentingan ahli waris juga. Untuk khalayak ramai, Islam juga memperkenalkan instrument distribusi lain yaitu waqaf, yang bentuk dan caranya bisa sangat banyak sekali, dari mulai gedung, uang tunai, buku, tanah, bahan bangunan, kendaraan, saham serta aset- aset produktif lainnya. Berbeda dengan yang lainnya, waqaf tidak dibatasi oleh kaya miskin atau pertalian darah serta kekerabatan. Kata Kunci : “ distribusi pendapatan yang adil” A. Pendahuluan Dalam sirkulasi kehidupan ekonomi terdapat kegiatan-kegiatan pokok yaitu kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan kegiatan konsumsi. Ketiga kegiatan ini harus dapat berjalan dengan seimbang, beli kegiatan tersebut tidak imbang maka akan ada ketidak seimbangan dalam kehidupan perekonomian masyarakat. Semisal bila produksi Attanwir Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan Volume 01, Nomor 01, April 2012
  • 2. Sistem Distribusi Pendapatan dalam Perspektif Islam Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012 ISSN: 2252-5238 49 berlebihan maka akan terjadi penyia-nyiaan barang produksi, bila pendistribusian tidak merata maka akan terjadi ketimpangan atau kesenjangan barang produksi diantara masyarakat dan demikian seandainya kebutuhan konsumsi yang dibutukan masyarakat lebih besar dari pada hasil produksi maka akan terjadi kekekurangan barang produksi. Tiga kegiatan utama ekonomi tersebut akan terpengaruh bilamana dalam sistem distribusi pendapatan masyarakat kurang tepat. Dalam makalah ini akan dibahas system distribusi pendapatan dalam ekonomi islam. B. Konsep Moral Islam dalam Distribusi Pendapatan. Menurut paham kapitalisme, setiap individu harus memiliki kebebasan sepenuhnya agar ia dapat memproduksi kekayaan dalam jumlah yang sebanyak- banyaknya dengan memanfaatkan kemampuan yang ia miliki sejak lahir. Paham kapitalisme juga mengakui tak terbatasnya hak individu dalam pemilikan pribadi serta menghalalkan pendistribusian yang tidak adil. Pandangan ekstrem lainnya yaitu paham komunisme menyetujui penghapusan kebebasan individu dan pemilikan pribadi secara menyeluruh, dan pada saat yang sama menginginkan pemerataan ekonomi di antara penduduk. Dengan kata lain, paham kapitalisme menekankan pada produksi kekayaan, sedangkan paham komunisme pada distribusi kekayaan, dengan tidak memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat. Dalam konteks ini, Islam mengambil jalan tengah antara pola kapitalis dan sosialis yaitu tidak memberikan kebebasan mutlak maupun hak yang tidak terbatas dalam pemilikan kekayaan pribadi bagi individu dalam lapangan produksi, dan tidak pula mengikat individu pada sebuah sistem pemerataan ekonomi yang di bawah sistem ini ia tidak dapat memperoleh dan memiliki kekayaan secara bebas. Islam menganggap bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang paling sempurna, paling mulia dan bahkan manusia diberikan kepercayaan sebagai khalifah yang bertugasuntuk mengelola dunia guna mencapai kemakmuran. Merujuk pada pesan Al-Quran dalam bidang ekonomi, dapat dipahami bahwa Islam mendorong penganutnya untuk menikmati karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT. Maka karunia tersebut harus didayagunakan untuk meningkatkan pertumbuhan, baik materi maupun nonmateri dengan bekerja/berjuang untuk mendapatkan materi/harta dengan berbagai cara, asalkan mengikuti aturan-aturan yang ada. Maka dengan keyakinan akan peran dan kepemilikan absolut dari Allah, maka konsep produksi dalam ekonomi Islam tidak semata-mata bermotif maksimalisasi keuntungan dunia, tetapi lebih penting untuk maksimalisasi keuntungan akhirat. Urusan dunia merupakan sarana untuk memperoleh kesejahteraan akhirat. Islam mengarahkan mekanisme berbasis spiritual dalam pemeliharaan keadilan sosial pada setiap aktifitas ekonomi. Latar belakangnya karena ketidakseimbangan distribusi kekayaan adalah hal yang mendasari hampir semua konflik individu maupun sosial. Upaya pencapaian manusia akan kebahagiaan akan sulit dicapai tanpa adanya keyakinan pada prinsip moral dan sekaligus kedisiplinan dalam mengimplementasikan konsep moral tersebut. Qardhawi menjelaskan bahwa distribusi dalam ekonomi Islam didasarkan pada dua nilai manusiawi yang sangat mendasar dan penting yaitu: Nilai kebebasan dan Nilai keadilan
  • 3. Hanafi Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012 ISSN: 2252-5238 50 1) Nilai Kebebasan Islam menjadikan nilai kebebasan sebagai faktor utama dalam distribusi kekayaan adalah persoalan tersebut erat kaitannya dengan keimanan kepada Allah dan mentauhidkan-Nya, dan karena keyakinanya kepada manusia.Tauhid mengandung makna bahwa semua yang ada di dunia dan alam semesta adalah berpusat pada Allah. Maka hanya kepada Allah saja setiap hamba melakukan pengabdian, Dia-lah yang menentukan rezki dan kehidupan manusia tanpa seorangpun bisa mengaturnya. Siapa saja yang mengatakan bahwa diabisa memberikan rezki pada orang lain maka berarti orang tersebut telah sombong dan melanggar otoritas Tuhan. Sesungguhnya kebebasan yang disyari’atkan oleh Islam dalam bidang ekonomi bukanlan kebebasan mutlak yang terlepas dari setiap ikatan.Tapi ia adalah kebebasan yang terkendali, terikat dengan nilai-nilai “keadilan” yang diwajibkan oleh Allah. Hal itu karena tabiat manusia ada semacam kontradiksi yang telah diciptakan Allah padanya untuk suatu hikmah yang menjadii tuntutan pemakmuran bumi dan keberlangsungan hidup. Di antara tabi’at manusia yang lain adalah bahwa manusia senang mengumpulkan harta sehingga karena saking cintanya kadang- kadang keluar dari batas kewajaran.1 2) Nilai Keadilan Keadilan dalam Islam bukanlah prisnip yang sekunder. Ia adalah cikal bakal dan fondasi yang kokoh yang memasuki semua ajaran dan hukum Islam berupa akidah, syari’ah dan akhlak (moral). Keadilan tidak selalu berarti persamaan. Keadilan adalah keseimbangan antara berbagai potensi individu baik moral ataupun materil. Ia adalah tawazun antara individu dan komunitas., antara suatu komunitas dengan komunitas lain. Jadi yang benar adalah keadilan yang benar dan ideal adalah yang tidak ada kezaliman terhadap seorang pun di dalamnya. Setiap orang harus diberi kesempatan dan sarana yang sama untuk mengembangkan kemampuan yang memungkinkannya untuk mendapatkakan hak dan melaksanakann kewajibannya termasuk dalam distribusi pendapatan dan kekayaan. Dalam pemahaman sistim distribusi Islami pindapat dikemukakan 3 poin, yaitu: 1. Terjaminnya pemenuhan kebutuhan dasar semua orang 2. Kesederajatan atas pendapatan setiap personal, tetapi tidak dalam pengertian kesamarataan 3. Mengeliminasi ketidaksamarataan yang bersifat ekstrim atas pendapatan dan kekayaan individu C. DistribusiPendapatan Pada dasarnya Islam memilki dua sistem distribusi utama, yakni: 1. Distribusi secara komersial dan mengikuti mekanisme pasar dan 2. Distribusi yang bertumpu pada aspek keadilan sosial masyarakat. 1 QS:102
  • 4. Sistem Distribusi Pendapatan dalam Perspektif Islam Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012 ISSN: 2252-5238 51 Sistem distribusi pertama berlangsung melalui proses ekonomi. Di antaranya meliputi gaji bagi para pekerja, biaya sewa tanah serta alat produksi lainnya, profit atau keuntungan untuk pihak yang menjalankan usaha atau yang melakukan perdagangan melalui mekanisme mudharabah maupun musyarokah. Perbedaannya dengan sistem kapitalis adalah tidak adanya unsur interest (bunga) sebagai imbalan uang dan diganti dengan bagi hasil. Adapun sistem yang kedua, yang lebih bernuansa sosial kemasyarakatan, Islam menciptakannya untuk memastikan keseimbangan pendapatan di masyarakat. Mengingat tidak semua orang mampu terlibat dalam proses ekonomi karena yatim piatu atau jompo dan cacat tubuh, Islam memastikan distribusi ekonomi bagi mereka dalam bentuk zakat infaq dan shadaqah. Keindahan lain sistem distribusi Islam adalah warisan. Dengan warisan, Islam hendak memastikan bahwa aset dan kekuatan ekonomi tidak boleh terpusat pada seseorang saja betapapun kayanya dia. Jika si bapak meninggal maka anak, istri, ibu, bapak, kakek, dan kerabat lainnya akan kebagian peninggalannya. Sistem distribusinya pun sudah diatur secara sistematis dan kompleks dalam disiplin ilmu faraidh, yang tiada taranya dalam agama atau sistem ekonomi lain. Untuk memastikan keseimbangan famili non-famili Islam juga melengkapinya dengan wasiat yang boleh diberikan kepada non famili dengan catatan tidak lebih dari 1/3. Ini pun untuk memproteksi kepentingan ahli waris juga. Untuk khalayak ramai, Islam juga memperkenalkan instrument distribusi lain yaitu waqaf, yang bentuk dan caranya bisa sangat banyak sekali, dari mulai gedung, uang tunai, buku, tanah, bahan bangunan, kendaraan, saham serta aset-aset produktif lainnya. Berbeda dengan yang lainnya, waqaf tidak dibatasi oleh kaya miskin atau pertalian darah serta kekerabatan. Waqaf adalah fasilitas umum siapapun boleh menikmatinya. Subhanallah Maha Agung Allah dengan sistemnya. D. PolaDistribusiKekayaandalamEkonomi Islam 1. Mudharabah Mudharabah merupakan salah satu bentuk kerjasama antara pemilik modal dengan seseorang yang pakar dalam berdagang (yang oleh ulama Hijaz menyebutnya dengan qiradh. Dalam prakteknya mudharabah adalah dimana pemilik modal menyerahkan modalnya kepada pekerja (padagang) untuk diperdagangkan, sedangkan keuntungan dagang itu menjadi milik bersama dan dibagi menurut kesepakatan bersama. Dari aspek pendistribusian harta kekayaan dapat dilihat dalam skema dimana terjadi bentuk kerja sama antara seorang yang mempunyai surplus unit dengan mitra kerjayang hanya punya skillsekaligus sebagai pihak yang deficits unit. Dengan terjadinnya kerja sama antara shahibul mal dengan mitranya dengan sendirinya menjalankan pola distribusi yang adil dan berdasarkan hubungan kemitraan. 2. Musyarakah Syirkah atau perseroan adalah suatu bentuk transaksi antara dua orang atau lebih, yang kedua-duanya sepakat untuk melakiukan kerjasama yang bersifat finansial dengan tujuan mencari keuntungan.
  • 5. Hanafi Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012 ISSN: 2252-5238 52 Musyarakah merupakan juga salah satu bentuk kerja sama antara dua orang atau lebih dalam sebuah usaha atau modal dalam bentuk coorporate dengan bagi hasil keuntungan berdasarkan kesepakatan. Musyarakah berbeda dari mudharabah, dalam mudharabah pemilik modal tidak diberikan peran dalam menjalankan manajemen perusahaan, sedangkan dalam musyrakah juga ada bagi hasil, tapi semua pihak berhak turut serta dalam pengambilan keputusan manajerial. 3. Distribusi Pendapatan melalui Pola Mekanisme Pasar a) PenentuanHarga Allah SWT telah memberikan hak tiap orang untuk membeli dengan harga yang disenangi. Ibnu Majah meriwayatkan dari AbiSa’id: Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya jual beli itu (sahkarena) sama-sama suka” Dalam konsep ekonomi Islam, penentuan harga dilakukan oleh kekuatan- kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran. Dalam konsep Islam pula, pertemuan permintaan dengan penawaran adalah terjadi secara seimbang dengan rela sama rela (antaradhin) atau tidak ada pemaksaan terhadap harga tersebut pada saat transaksi. Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan secara adil. b) Larangan Penimbunan dan Spekulasi Penimbunan adalah orang yang mengumpulkan barang-barang dengan menunggu waktu naiknya harga barang-barang tersebut, sehingga dapat di jual dengan harga yang tinggi. Syarat terjadinya penimbunan adalah sampainya pada suatu batas yang menyulitkan warga setempat untuk membeli barang yang tertimbun, semata karena fakta penimbunan tersebut tidak terjadi selain dalam keadaan semacam ini. Orang-orang yang menyembunyikan (menimbun) hartanya yang dikumpulkan sesungguhnya mereka telah menghambat arus industri, serta menghalangi kemajuan dan pembangunan negara. Seharusnya harta mereka digunakan untuk menghasilkan kekayaan lebih banyak keuntungan masyarakat dan kapitalis-kapitalis itu sendiri. ִ☺ ִ☺ ֠ ִ ! "# $%'ִ()* + , -./0 1 !234 56%+5! $%' ! 7 5 8 1. Kelakaanlah Bagi Setiap Pengumpat Lagi Pencela, 2. Yang Mengumpulkan Harta Dan Menghitung-Hitungnya, 3. Dia Mengira Bahwa Hartanya Itu Dapat Mengekalkannya,2 Dari ayattersebut, Nampak jelas bahwa suatu peringatan diberikan kepada orang-orang yang mengurangi takaran dan timbangan. Mereka tidak dapat mempertahankan keuntungan di dunia ini dalam jangka waktu yang lama dengan perbuatan-perbuatan seperti itu. Semua bentuk perdagangan komersil yang memungkinkan adanya penghilangan hak pihak-pihak yang terlibat (hoarding/penyembunyian barang meupun pasar gelap), itu semua dilarang. 2Makkiyah, Qs. 104:1-3
  • 6. Sistem Distribusi Pendapatan dalam Perspektif Islam Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012 ISSN: 2252-5238 53 4. Distribusi Pendapatan melalui Sistem Zakat Zakat adalah merupakan langkah kedua yang sah yang digunakan negara untuk membagi-bagi harta di antara masyarakat. Langkah ini merupakan suatu pungutan wajib yang dikumpulkan dari orang-orang muslim yang kaya dan diserahkan kepada orang miskin. Tujuan utama zakat adalah membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan orang yang miskin dan melarat sehingga tidak ada seorangpun yang menderita dalam suatu negara. Harta zakat dianggap sebagai sebagai salah satu jenis harta yang diletakkan di dalam baitul mal, yang berbedadari jenis hartalain (pajak umum), baik dari segi pemerolehannya (tidak akan dikumpulkan kecuali dari orang-orang muslim), dari segi batas waktu/kadar dikumpulkan (Syarat Batas Minimum Harta wajib Zakat (nishab)), maupun dari segi pembelanjaannya (Orang-orang yang Berhak Menerima Zakat). Zakat hanya merupakan salah satu bentuk ibadat dan dianggap sebagai salah satu rukun Islam. Pengumpulan zakat tidak bisa dilaksanakan karena adanya kebutuhan negara serta maslahat jamaah (community), seperti harta-harta lain yang dikumpulkan dari ummat. Namun, zakat merupakan jenis harta khusus yang wajib diberikan kepada baitul mal, baik ada kebutuhan atau tidak. Adapun obyek-obyek zakat dan pembelanjaannya, semuanya telah ditentukan dengan batasan yang jelas, sehingga zakat tersebut tidak akan diserahkan kepada selain delapan ashnaf, sebagaimana firman Allah dalam surat At-Taubah: 60 Menurut M.A Mannan dalam bukunya Islamic Economic: Theory and Practice, zakat mempunyai enam prinsip, yaitu: a. Prinsip keyakinan keagamaan (faith, yaitu keyakinan keagamaan menyatakan bahwa orang yang membayar zakat yakin bahwa pembayaran tersebut merupakan salah satu manifestasi keyakinan agamanya, sehingga kalau orang yang bersangkutan belum menunaikannya, maka dia merasakan belum sempurna ibadahnya b. Prinsip pemerataan (equity) dan keadilan (justice), yaitu pemerataan dan keadilan cukup jelas menggambarkan tujuan zakat yaitu membagi lebih adil kekayaan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada umat-Nya. c. 3.Prinsip produktivitas (productivity) dan kematangan, artinya produktivitas dan kematangan menekankan bahwa zakat memang harus dibayar karena milik tertentu telah menghasilkan produk tertentu. Dan hasil produksi tersebut hanya dapat diambil setelah melewati batas waktu satu tahun yang merupakan ukuran normal memperoleh hasil tertentu. d. Prinsip nalar (reason), nalar dan kelima kebebasan menjelaskan bahwa zakat hanya dibayar oleh orang yang bebas dan sehat jasmani serta rohaninya, yang merasa bertanggung jawab untuk membayar zakat untuk kepentingan bersama e. Prinsip kebebasan (freedom) f. 6.Prinsip etik (ethic) dan kewajaran etik dan kewajaran menyatakan bahwa zakat tidak akan diminta secara semena-mena tanpa memperhatikan akibat yang ditimbulkannya. 5. Distribusi Pendapatan melalui Sistem Pewarisan dan wasiat
  • 7. Hanafi Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012 ISSN: 2252-5238 54 Hukum waris dan wasiat merupakan suatu aturan yang sangat penting dalam mengurangi ketidakadilan pembagian warisan dalam masyarakat. Tokoh-tokoh ekonomi, seperti Keynes, Taussig dan Irvings Fisher menyetujui bahwa pembagian warisan yang tidak merata merupakan penyebab utama dari ketidakadilan dalam masyarakat Menurut Taussig, warisan mempunyai dampak-dampak yang sangat besar dalam masyarakat. Hal tersebut senantiasa memperbesar jurang pemisah antara si kaya dan si miskin Hukum waris bagi muslim merupakan alat penimbang yang sangat kuat dan efektif dalam rangka mencegah pengumpulan kekayaan di kalangan tertentu dan pengembangannya dalam kelompok-kelompok yang besar dalam masyarakat. Oleh karena itu, hukum waris mempunyai pengaruh yang cukup baik dalam pengembangan sirkulasi harta di kalangan masyarakat Hukum waris merupakan suatu aturan yang sangat penting dalam mengurangi ketidakadilan pembagian warisan dalam masyarakat. Tokoh-tokoh ekonomi, seperti Keynes, Taussig dan Irvings Fisher menyetujui bahwa pembagian warisan yang tidak merata merupakan penyebab utama dari ketidakadilan dalam masyarakat Menurut Taussig, warisan mempunyai dampak-dampak yang sangat besar dalam masyarakat. Hal tersebut senantiasa memperbesar jurang pemisah antara si kaya dan si miskin E. Penutup Dalam sistem ekonomi Islam terdapat beberapa instrumen yang sangat beragam dalam upaya optimalisasi proses distribusi-redistribusi pendapatan dalam konteks negara, di antaranya, melalui pola kemitraan usaha, pola hubungan perburuhan, pola mekanisme pasar, sistem zakat, dan sistem pewarisan. Standar atau indicator kebutuhan dan batasan yang mendasari sistem distribusi pendapatan Islam adalah maqasid al-syari’ah (kebutuhan dan batasan dalam mengakomodir kebutuhan paling dasar bagi setiap muslim, yaitu; aspek agama, akal, diri/personal, keturunan, danharta). Maqashid al-syari’ah sebagai ultimated goal dari syari’ah itu sendiri harus dijadikan sebagai paradigm dan kerangka acuan dalam setiap tindakan dan aktivitas perokonomian, khususnya dalam distribusi pendapatan. Dalam sistem ekonomi Islam pendistribusian selalu berorientasi dan mempromosikan nilai-nilai keadilan social dan moral dimana hak individu dan hak public diakui secara proporsional, tanpa ada penegasian masing-masing. DaftarPustaka Al-Qur’anulkarim Muhammad Abdul Manan, teori dan praktek ekonomi islam. Yogyakarta, PT Dana baktiwakaf, 1995 Muhammad, Paradigma, Metodologi dan Aplikasi Ekonomi Syari’ah, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2008 Tim penulis MSI UII, Menjawab Keraguan Berekonomi Syari’ah, Yogyakarta, Safiris Insania Pres, 2008
  • 8. Sistem Distribusi Pendapatan dalam Perspektif Islam Attanwir, Vol. 1, No. 1,April 2012 ISSN: 2252-5238 55 YusufQardhawi, Peran nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, (Penerjemahan: Didin Hafiduddin et.al.) Jakarta: Robbani Press, 2001 YusufQardhawi, Fawaid al-bunukhiyaar-Riba al-Muharram,Mesir: Dar al-wafa http://nofriantoagha.blogspot.com/2010/02/keadilan-distribusi-dalam-ekonomi- islam.html http://sescipb.co.cc/index.php?option=com_content&view=article&id=53:distribusi- pendapatan&catid=39:makro&Itemid=54