2. 1. Work Planning & Controlling
2. Manajemen Outage
3. Manajemen Material
4.Manajemen Reliability
5. Manajemen Operasi
6.Manajemen Effisiensi
7. Manajemen Risiko
3. Work Planning & Controlling
Mengelola proses bisnis operasi dan pemeliharaan.
Untuk memastikan pekerjaan direncanakan,
dijalankan,dikendalikan, serta ditingkatkan dengan
manajemen kerja yang sistematis menganut pola
PDCA.
Kegiatan menyiapkan rencana kerja, penggunaan
sumberdaya, menjadwalkan,dan mengendalikan
pelaksanaannya agar dicapai hasil kerja yang optimal.
4. Manajemen Outage
Proses sinergi dan berkesinambungan dari kegiatan
perencanaan, persiapan, pelaksanaan,pengendalian,
monitoring,evaluasi dan rencana tindakan lanjut program
pemeliharaan “Planned Outage”.
Manajemen outage mencakup 3 tahapan pekerjaan yaitu :
1. Saat pre outage,
2. Pekerjaan pada saat outage,dan
3. Pekerjaan paska outage (post outage).
5. Manajemen Material
Pengelolaan material dan
tingkat ketersediaan serta
kualitas kebutuhan material
sebagai salah satu asset
management yang sangat
penting dalam pengelolaan
unit pembangkitan.
Merupakan bagian hulu dari
mata rantai proses bisnis
penyediaan tenaga listrik yang
harus dilakukan secara efektif
dan menganut prinsip :
1. Tepat Kualitas
2. Tepat Waktu
3. Tepat Jumlah
4. Tepat Biaya
Lingkup Manajemen Material:
1. Manajemen inventory
2. Pengadaan (material dan
tools),
3. Manajemen penerimaan/
gudang (material, tools,
dan bahan bakar)
6. Manajemen Reliability
Serangkaian kegiatan untuk menjamin tidak terjadinya kegagalan
pada seluruh peralatan saat dioperasikan, tidak mengalami
derating, dengan biaya optimum dengan meminimalkan
kegagalan dan penyebabnya
Lingkup Manajemen Reliability:
1. Menetapkan prioritas pekerjaan berdasarkan criticality
ranking peralatan
2. Menetapkan task jenis pemeliharaan yang tepat
3. Merencanakan dan menjadwalkan pekerjaan
4. Melaksanakan pekerjaan operasi dan pemeliharaan dengan
kualitas yang optimal
5. Melakukan pengukuran, evaluasi dan peningkatan
berkesinambungan
7. Manajemen Operasi
Panduan proses operasi sistem pembangkitan dan sistem penyaluran
secara rasional dan ekonomis dengan memperhatikan mutu dan
keandalan.
Lingkup Manajemen Operasi :
1. Perencanaan operasi berdasarkan kebutuhan sistem dan
kesiapan unit,
2. Pengoperasian, pengujian, dan pengaturan jam kerja operasi
peralatan,
3. First line maintenance
4. Optimasi pembebanan dan kinerja operasi
5. Manajemen bahan bakar,
6. Emergency management
7. Manajemen Pengolahan Air proses
8. Komunikasi dan pelaporan.
8. Manajemen Effisiensi
Panduan dalam melaksanakan plant efficiency
improvement, Manajemen operasi mencakup kegiatan:
1. Monitoring data operasi, analisa, simulasi dan
optimasi,
2. Cost and benefit analysis,
3. Rekomendasi improvement, melakukan perbaikan,
dan evaluasi
9. Manajemen Risiko
Resiko adalah kemungkinan kerugian, cedera, atau keadaan yang
merugikan atau tidak diinginkan lainnya.
Manajemen Resiko dalam Aset manajemen sangat penting, karena
suatu aset harus optimal demi kebaikan organisasi mereka, oleh karena
itu perlu membuat keputusan yang terbaik tentang tindakan terbaik
berdasarkan tujuan organisasi. Untuk membuat keputusan ini, mereka
perlu untuk memprediksi bagaimana tindakan mereka akan berdampak
pada masa depan kinerja aset.
Mereka perlu untuk mengukur kedua kemungkinan tindakan mereka
(atau kelambanan) menyebabkan perubahan dalam kinerja dan
kemudian mereka perlu untuk menentukan dampak atau
konsekuensidari perubahan dalam kinerja.
10. Manajemen risiko
membantu
mengembangkan
perencanaan bisnis tingkat
stratejik dan operasional,
serta meningkatkan
probabilitas pencapaian
sasaran stratejik jangka
pendek dan jangka panjang.
Oleh karena untuk menjamin
semua sistem produksi
dalam kondisi handal
(reliable), produktif dan
efisien perawatan aset
sangat di perlukan untuk
meningkatkan performa dari
aset tersebut dan
memaksimalkan umur aset
tersebut.
Untuk memaksimalkan umur
dari aset tersebut hal yang
harus dilakukan adalah
maintenance.