SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
rgs-mitra                                                          1 of 18


                                             PENJELASAN
                                                ATAS
                               UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                                          NOMOR 12 TAHUN 2003
                                                TENTANG
                    PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,
                                 DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN
                               DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH


I.   UMUM
     1. Dasar Pemikiran
        Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat, antara
        lain, menyatakan bahwa “kemerdekaan kebangsaan Indonesia disusun dalam suatu Undang-
        Undang Dasar yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
        rakyat”.
        Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 2 ayat (1)
        menyatakan bahwa “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
        Dasar”. Perubahan tersebut bermakna bahwa kedaulatan rakyat tidak lagi dilaksanakan sepenuhnya
        oleh MPR, tetapi dilaksanakan menurut ketentuan Undang-Undang Dasar.
        Berdasarkan perubahan tersebut seluruh anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, DPRD
        Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dipilih melalui Pemilu yang dilaksanakan secara langsung,
        umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. Melalui Pemilu tersebut akan lahir
        lembaga perwakilan dan pemerintahan yang demokratis.
        Dalam Negara Republik Indonesia yang majemuk, yang berwawasan kebangsaan, partai politik
        adalah saluran utama untuk memperjuangkan kehendak masyarakat, bangsa dan negara, sekaligus
        sebagai sarana kaderisasi dan rekrutmen kepemimpinan nasional dan penyelenggara negara.
        Karena itu, peserta Pemilu untuk memilih anggota DPR dan DPRD adalah partai politik.
        Selain itu, untuk mengakomodasi aspirasi daerah, dipilihlah anggota DPD untuk memperkukuh
        Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang pesertanya adalah perseorangan.
        Sesuai dengan amanat reformasi, penyelenggaraan Pemilu harus dilaksanakan secara lebih
        berkualitas agar lebih menjamin derajat kompetisi yang sehat, partisipatif, mempunyai derajat
        keterwakilan yang lebih tinggi, dan memiliki mekanisme pertanggungjawaban yang jelas. Karena itu
        diperlukan undang-undang yang baru untuk mengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999
        tentang Pemilihan Umum sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2000
        tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum.
     2. Tujuan
        Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat dan wakil daerah, serta untuk
        membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka
        mewujudkan tujuan nasional sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
        Indonesia Tahun 1945.
     3. Asas
        Berdasarkan Pasal 22E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
        Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
        Pengertian asas Pemilu adalah :
        a. Langsung
           Rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai
           dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.
       b. Umum
           Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan sesuai dengan undang-
rgs-mitra                                                       2 of 18

            undang ini berhak mengikuti Pemilu. Pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
            menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi
            berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan, dan status
            sosial.
     c. Bebas
            Setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa tekanan dan
            paksaan dari siapa pun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warga negara dijamin
            keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan
            kepentingannya.
     d. Rahasia
            Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak
            mana pun dan dengan jalan apa pun. Pemilih memberikan              suaranya pada surat suara
            dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan.
     e. Jujur
            Dalam penyelenggaraan Pemilu, setiap penyelenggara Pemilu, aparat Pemerintah, peserta
            Pemilu, pengawas Pemilu, pemantau Pemilu, pemilih, serta semua pihak yang terkait harus
            bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
     f.     Adil
            Dalam penyelenggaraan Pemilu, setiap pemilih dan peserta Pemilu mendapat perlakuan yang
            sama, serta bebas dari kecurangan pihak mana pun.
   4. Penyelenggara Pemilu
      Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 22E
      ayat (5), “Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat
      nasional, tetap, dan mandiri”.
     a.     Sifat “nasional” dimaksudkan bahwa KPU sebagai penyelenggara mencakup seluruh wilayah
            Negara Kesatuan Republik Indonesia.
     b.      Sifat “tetap” dimaksudkan bahwa KPU sebagai lembaga menjalankan tugasnya secara
            berkesinambungan, meskipun keanggotaannya dibatasi oleh masa jabatan tertentu.
     c. Sifat “mandiri” dimaksudkan bahwa dalam menyelenggarakan dan melaksanakan Pemilu, KPU
        bersikap mandiri dan bebas dari pengaruh pihak mana pun, disertai dengan transparansi dan
        pertanggungjawaban yang jelas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
            Untuk menjamin tercapainya penyelenggaraan Pemilu yang transparan dan dapat
            dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan undang-undang ini, diperlukan pengawas
            Pemilu dengan kewenangan yang jelas sehingga fungsi pengawasannya dapat berjalan efektif.
II. PASAL DEMI PASAL
   Pasal 1
      Cukup jelas
   Pasal 2
      Cukup jelas
   Pasal 3
   Cukup jelas
          Pasal 4
   Cukup jelas


   Pasal 5
      Cukup jelas
   Pasal 6
          Cukup jelas
rgs-mitra                                                       3 of 18


Pasal 7
    Cukup jelas
Pasal 8
     Cukup jelas
Pasal 9
     Cukup jelas
Pasal 10
Ayat (1)
     Cukup jelas
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan dihadiri oleh seluruh Partai Politik Peserta Pemilu adalah, KPU harus
mengundang seluruh Partai Politik Peserta Pemilu untuk hadir dalam undian penetapan nomor urut dan
dalam hal ada partai politik yang tidak hadir, tidak mengurangi keabsahan pelaksanaan undian
penetapan nomor urut partai politik peserta Pemilu.
Pasal 11
    Cukup jelas
Pasal 12
   Cukup jelas
Pasal 13
   Cukup jelas.
Pasal 14
    Cukup jelas
Pasal 15
Ayat (1)
   Cukup jelas
Ayat (2)
   Cukup jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan menyampaikan laporan dalam tahap penyelenggaraan Pemilu adalah laporan
tentang pelaksanaan kegiatan yang telah, sedang, dan akan dilakukan, termasuk dalam hal-hal yang
dalam keadaan tertentu memerlukan kebijakan Presiden.
Pasal 16
    Cukup jelas
Pasal 17
   Cukup jelas
Pasal 18
    Cukup jelas
Pasal 19
Ayat (1)
Presiden dalam mengusulkan calon anggota KPU sebagaimana dimaksud dalam pasal ini, melakukan
penjaringan dengan memperhatikan aspirasi masyarakat.
Ayat (2)
Gubernur dalam mengusulkan calon anggota KPU Provinsi sebagaimana dimaksud dalam pasal ini,
melakukan penjaringan dengan memperhatikan aspirasi masyarakat.
Ayat (3)
rgs-mitra                                                     4 of 18


Bupati/walikota dalam mengusulkan calon anggota KPU Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam
pasal ini, melakukan penjaringan dengan memperhatikan aspirasi masyarakat.
Ayat (4)
    Cukup jelas
Ayat (5)
    Cukup jelas
Ayat (6)
    Cukup jelas
Pasal 20
Ayat (1)
Yang dimaksud mengundurkan diri pada ayat (1) huruf b ini adalah mengundurkan diri karena alasan
kesehatan dan/atau karena terganggu fisik/jiwanya dalam menjalankan kewajibannya sebagai anggota
KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
Ayat (2)
Pemberhentian anggota KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota dapat dilakukan atas dasar
usulan dari masyarakat, DPRD, gubernur, atau bupati/walikota kepada DPR atau Presiden.
Pemberhentian anggota KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota disampaikan kepada KPU disertai
dengan alasan-alasan yang sesuai dengan undang-undang ini.
Ayat (3)
     Cukup jelas
Pasal 21
Yang dimaksud dengan pengertian KPU pada pasal ini adalah seluruh anggota KPU, KPU Provinsi,
dan KPU Kabupaten/Kota serta pegawai sekretariat.

Pasal 22
Ketentuan pada pasal ini berlaku juga untuk KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
Pasal 23
    Cukup jelas
Pasal 24
    Cukup jelas
Pasal 25
    Cukup jelas
Pasal 26
    Cukup jelas
Pasal 27
Ayat (1)
     Cukup jelas
Ayat (2)
     Cukup jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Dalam Negeri.
Ayat (4)
Pegawai Sekretariat Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ini termasuk pegawai sekretariat
KPU Provinsi dan sekretariat KPU Kabupaten/Kota.
rgs-mitra                                                        5 of 18


Pasal 28
    Cukup jelas
Pasal 29
    Cukup jelas
Pasal 30
Ayat (1)
    Cukup jelas
Ayat (2)
    Cukup jelas
Ayat (3)
Untuk dapat diangkat menjadi Sekretaris KPU Provinsi, yang bersangkutan adalah pegawai negeri sipil
yang memenuhi syarat kepangkatan, memiliki pengetahuan yang memadai tentang kepartaian, sistem
dan proses penyelenggaraan pemilu, dan sistem perwakilan serta memiliki kemampuan kepemimpinan.
Pasal 31
    Cukup jelas
Pasal 32
   Cukup jelas
Pasal 33
Ayat (1)
   Cukup jelas
Ayat (2)
   Cukup jelas
Ayat (3)
Untuk dapat diangkat menjadi Sekretaris KPU Kabupaten/Kota, yang bersangkutan adalah pegawai
negeri sipil yang memenuhi syarat kepangkatan, memiliki pengetahuan yang memadai tentang
kepartaian, sistem dan proses penyelenggaraan Pemilu, dan sistem perwakilan serta memiliki
kemampuan kepemimpinan.
Pasal 34
    Cukup jelas
Pasal 35
     Cukup jelas
Pasal 36
     Cukup jelas
Pasal 37
Ayat (1)
Penyebutan desa dalam ayat ini termasuk sebutan lain sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
Ayat (2)
    Cukup jelas
Ayat (3)
    Cukup jelas
Ayat (4)
    Cukup jelas
Pasal 38
rgs-mitra                                                          6 of 18


    Cukup jelas
Pasal 39
   Cukup jelas
Pasal 40
   Cukup jelas
Pasal 41
   Cukup jelas
Pasal 42
   Cukup jelas
Pasal 43
Ayat (1)
   Cutup jelas
Ayat (2)
   Cukup jelas
Ayat (3)
   Cukup jelas
Ayat (4)
Prosedur pengadaan surat suara beserta perlengkapannya dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 44
   Cukup jelas
Pasal 45
Ayat (1)
   Cukup jelas
Ayat (2)
Dalam mendistribusikan surat suara, KPU menetapkan perusahaan                ekspedisi   yang   akan
mendistribusikan surat suara sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Ayat (3)
   Cukup jelas
Ayat (4)
   Cukup jelas
Pasal 46
   Cukup jelas
Pasal 47
Dalam hal pembentukan provinsi atau kabupaten/kota baru yang dilakukan setelah Pemilu berlangsung,
tidak ada penambahan jumlah anggota DPR dari provinsi yang bersangkutan.
Pasal 48
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan perimbangan yang wajar dalam ayat ini adalah :

a. alokasi kursi provinsi dihitung berdasarkan tingkat kepadatan penduduk dengan kuota setiap kursi
    maksimal 425.000 untuk daerah yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi dan kuota setiap kursi
    minimum 325.000 untuk daerah yang tingkat kepadatan penduduknya rendah;
b. jumlah kursi pada setiap provinsi dialokasikan tidak kurang dari jumlah kursi provinsi sesuai pada
           Pemilu 1999;
rgs-mitra                                                         7 of 18


c. provinsi baru hasil pemekaran setelah Pemilu 1999 memperoleh alokasi sekurang-kurangnya 3
           (tiga) kursi.

Ayat (2)
   Cukup jelas
Pasal 49
Jumlah anggota DPRD Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan DPRD Provinsi Papua disesuaikan
dengan ketentuan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi
Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Undang-undang Nomor 21
Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.
Pasal 50
   Cukup jelas
Pasal 51
    Cukup jelas
Pasal 52
Dalam hal pembentukan provinsi baru yang dilakukan setelah Pemilu berlangsung, tidak ada
penambahan jumlah anggota DPD dari provinsi yang bersangkutan.
Pasal 53
Ayat (1)
   Cukup jelas
Ayat (2)
Untuk kota-kota di luar negeri yang ada perwakilan, pendaftaran dapat dilakukan oleh petugas
pendaftaran pemilih, sedangkan untuk kota-kota yang tidak ada perwakilan, pendaftaran dilakukan oleh
pemilih secara aktif dan di atur lebih lanjut oleh KPU.
Ayat (3)
   Cukup jelas
Ayat (4)
   Cukup jelas
Pasal 54
     Cukup jelas
Pasal 55
Yang dimaksud dengan dipelihara adalah termasuk pemutakhiran data pemilih.
Pasal 56
Penukaran tanda bukti pendaftaran dengan kartu pemilih dilakukan setelah diumumkannya daftar
pemilih tetap.
Pasal 57
     Cukup jelas
Pasal 58
     Cukup jelas
Pasal 59
     Cukup jelas
Pasal 60
Huruf a
     Cukup jelas
Huruf b
rgs-mitra                                                           8 of 18


Yang dimaksud dengan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam arti taat menjalankan kewajiban
agamanya.
Huruf c
      Cukup jelas
Huruf d
Persyaratan sebagaimana tercantum dalam Pasal 60 huruf d tidak dimaksudkan untuk membatasi hak
politik warga negara penyandang cacat yang memiliki kemampuan untuk melakukan tugasnya sebagai
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Huruf e
     Cukup jelas
Huruf f
Setia yang dimaksud dalam huruf f, dibuktikan dengan surat pernyataan dari calon anggota DPR dan
DPRD yang bersangkutan dengan diketahui oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya,
sedangkan untuk calon anggota DPD dengan surat pernyataan yang bersangkutan.
Huruf g
     Cukup jelas
Huruf h
     Cukup jelas
Huruf i
    Cukup jelas
Huruf j
Penentuan sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan hasil pemeriksaan menyeluruh.
Huruf k
     Cukup jelas
Pasal 61
     Cukup jelas
Pasal 62
     Cukup jelas
Pasal 63
     Cukup jelas
Pasal 64
     Cukup jelas
Pasal 65
     Cukup jelas
Pasal 66
     Cukup jelas
Pasal 67
     Cukup jelas
Pasal 68
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya adalah ketua umum dan
sekretaris jenderal partai politik untuk tingkat pusat, ketua dan sekretaris untuk tingkat provinsi dan
kabupaten/kota, atau sebutan pimpinan lainnya sesuai dengan kewenangan berdasarkan anggaran
dasar/anggaran rumah tangga partai politik yang bersangkutan.
rgs-mitra                                                 9 of 18


Huruf b
    Cukup jelas
Huruf c
    Cukup jelas
Huruf d
    Cukup jelas
Huruf e
    Cukup jelas
Huruf f
    Cukup jelas
Ayat (2)
     Cukup jelas
Ayat (3)
     Cukup jelas
Ayat (4)
     Cukup jelas
Ayat (5)
     Cukup jelas
Ayat (6)
      Cukup jelas
Ayat (7)
      Cukup jelas
Ayat (8)
      Cukup jelas
Pasal 69
     Cukup jelas
Pasal 70
     Cukup jelas
Pasal 71
Ayat (1)
      Cukup jelas
Ayat (2)
      Cukup jelas
Ayat (3)
Waktu 3 (tiga) hari sebelum pemungutan suara merupakan masa tenang dan dilarang melakukan
kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan kampanye.
Ayat (4)
      Cukup jelas
Ayat (5)
      Cukup jelas
 Ayat (6)
      Cukup jelas
Pasal 72
rgs-mitra                                                   10 of 18


     Cukup jelas
Pasal 73
Ayat (1)
     Cukup jelas
Ayat (2)
Peserta Pemilu tidak boleh menggunakan kesempatan untuk memasang iklan yang tidak digunakan
oleh peserta Pemilu lainnya.
Ayat (3)
      Cukup jelas
 Ayat (4)
      Cukup jelas
 Ayat (5)
      Cukup jelas
 Ayat (6)
      Cukup jelas
 Ayat (7)
          Cukup jelas
 Ayat (8)
          Cukup jelas
 Ayat (9)
          Cukup jelas
 Pasal 74
 Huruf a
          Cukup jelas
 Huruf b
      Cukup jelas
 Huruf c
      Cukup jelas
Huruf d
Yang dimaksud dengan ketertiban umum adalah suatu keadaan yang memungkinkan penyelenggaraan
pemerintahan, pelayanan umum, dan kegiatan masyarakat dapat berlangsung sebagaimana biasanya.
Huruf e
      Cukup jelas
Huruf f
     Cukup jelas
Huruf g
Untuk tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf g, dikecualikan apabila atas
prakarsa/mendapat izin dari pimpinan lembaga pendidikan dengan memberikan kesempatan yang sama
kepada peserta pemilu serta tidak mengganggu proses belajar mengajar.
 Pasal 75
 Cukup jelas
Pasal 76
           Cukup jelas
    Pasal 77
rgs-mitra                                                          11 of 18


           Ayat (1)
Yang dimaksud dengan menjanjikan dan/atau memberikan, inisiatifnya berasal dari calon yang
menjanjikan dan memberikan untuk mempengaruhi pemilih.
Ayat (2)
Yang dimaksud terbukti dalam ayat ini adalah terbukti dengan putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap.
Ayat (3)
     Cukup jelas
Pasal 78
Ayat (1)
     Cukup jelas
Ayat (2)
 Yang dimaksud dengan dana kampanye Pemilu adalah dana yang berbentuk uang, barang, jasa,
dan/atau yang dapat disamakan atau dinilai dengan uang.
Ayat (3)
     Cukup jelas
Ayat (4)
     Cukup jelas
Ayat (5)
     Cukup jelas
Pasal 79
Ayat (1)
Standarisasi audit ditetapkan lebih lanjut oleh KPU, dengan mengikuti standar akuntansi Indonesia.
Ayat (2)
       Cukup jelas
Ayat (3)
      Cukup jelas
Pasal 80
      Cukup jelas
Pasal 81
     Cukup jelas
Pasal 82
     Cukup jelas
Pasal 83
     Cukup jelas
Pasal 84
     Cukup jelas
Pasal 85
     Cukup jelas
Pasal 86
     Cukup jelas
Pasal 87
     Cukup jelas
Pasal 88
rgs-mitra                                                       12 of 18


     Cukup jelas
 Pasal 89
     Cukup jelas
Pasal 90
     Cukup jelas
Pasal 91
     Cukup jelas
Pasal 92
     Cukup jelas
Pasal 93
      Cukup jelas
Pasal 94
     Cukup jelas
Pasal 95
     Cukup jelas
Pasal 96
Ayat (1)
     Cukup jelas
Ayat (2)
     Cukup jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud surat suara tambahan adalah surat suara yang jumlahnya meliputi 2,5% (dua setengah
persen) dari jumlah pemilih sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 83 ayat (1).
Ayat (4)
     Cukup jelas
Ayat (5)
     Cukup jelas
Ayat (6)
Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang
ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya.
Ayat (7)
    Cukup jelas
Ayat (8)
Dalam hal sama sekali tidak terdapat saksi peserta Pemilu di TPS, keberatan warga masyarakat dapat
disampaikan langsung kepada ketua KPPS.
Ayat (9)
     Cukup jelas
Ayat (10)
     Cukup jelas
Ayat (11)
Peserta Pemilu dapat memperoleh salinan berita acara dan sertifikat penghitungan hasil suara dari PPS
selambat-lambatnya 14 (empat belas hari).
Ayat (12)
Yang dimaksud segera adalah kegiatan yang dilakukan pada kesempatan pertama, sedangkan surat
rgs-mitra                                                      13 of 18

suara dan alat kelengkapan administrasi pemungutan dan penghitungan suara diserahkan ke PPK
untuk disimpan di kabupaten/kota.
Pasal 97
Ayat (1)
     Cukup jelas
Ayat (2)
Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang
ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya.
Ayat (3)
     Cukup jelas
Ayat (4)
     Cukup jelas
Ayat (5)
     Cukup jelas
Ayat (6)
     Cukup jelas
Ayat (7)
     Cukup jelas
Ayat (8)
     Cukup jelas
Ayat (9)
Untuk mempercepat penghitungan suara, PPLN mengirimkan berita acara, sertifikat hasil penghitungan
suara, dan rekapitulasi hasil penghitungan suara melalui faksimile/pos-el kepada KPU.
Pasal 98
Ayat (1)
     Cukup jelas
Ayat (2)
Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang
ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya.
Ayat (3)
     Cukup jelas
 Ayat (4)
     Cukup jelas
 Ayat (5)
     Cukup jelas
Ayat (6)
     Cukup jelas
Ayat (7)
     Cukup jelas
Pasal 99
 Ayat (1)
      Cukup jelas
Ayat (2)
      Cukup jelas
rgs-mitra                                             14 of 18


Ayat (3)
Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang
ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya.
Ayat (4)
    Cukup jelas
Ayat (5)
    Cukup jelas
Ayat (6)
    Cukup jelas
Ayat (7)
     Cukup jelas
Ayat (8)
     Cukup jelas
Ayat (9)
     Cukup jelas
Pasal 100
Ayat (1)
      Cukup jelas
Ayat (2)
      Cukup jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang
ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya.
Ayat (4)
     Cukup jelas
Ayat (5)
     Cukup jelas
Ayat (6)
     Cukup jelas
Ayat (7)
     Cukup jelas
Ayat (8)
     Cukup jelas
Ayat (9)
     Cukup jelas
Pasal 101
Ayat (1)
     Cukup jelas
Ayat (2)
     Cukup jelas
Ayat (3)
     Cukup jelas
Ayat (4)
rgs-mitra                                                     15 of 18


Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang
ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya.
Ayat (5)
    Cukup jelas
Ayat (6)
    Cukup jelas
Ayat (7)
    Cukup jelas
Ayat (8)
    Cukup jelas
Ayat (9)
    Cukup jelas
Pasal 102
    Cukup jelas
Pasal 103
    Cukup jelas
Pasal 104
     Cukup jelas
Pasal 105
    Cukup jelas
Pasal 106
    Cutup jelas
Pasal 107
    Cukup jelas
Pasal 108
    Ayat (1)
Penetapan calon terpilih oleh rapat pleno KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota yang dimaksud pada
ayat ini dilakukan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.
Ayat (2)
    Cukup jelas
Pasal 109
    Cukup jelas
Pasal 110
    Cukup jelas
Pasal 111
     Cukup jelas
Pasal 112
    Cukup jelas
Pasal 113
    Cukup jelas
Pasal 114
    Cukup jelas
Pasal 115
rgs-mitra                                                          16 of 18


Ayat (1)
     Cukup jelas
Ayat (2)
     Cukup jelas
Ayat (3)
Dalam hal terjadi perbedaan data jumlah surat suara pada tingkat PPS dan tingkat PPK, maka saat
dilakukan penghitungan ulang surat suara, terlebih dahulu dilakukan penelitian administratif.
Ayat (4)
     Cukup jelas
Pasal 116
     Cukup jelas
Pasal 117
     Cukup jelas
Pasal 118
     Cukup jelas
Pasal 119
Ayat (1)
     Cukup jelas
Ayat (2)
     Cukup jelas
Ayat (3)
     Cukup jelas
Ayat (4)
KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota menetapkan penundaan pelaksanaan Pemilu setelah melakukan koordinasi
dengan Menteri Dalam Negeri, gubernur, atau bupati/walikota.
Ayat (5)
KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota menetapkan pelaksanaan Pemilu Lanjutan atau Pemilu
Susulan setelah melakukan koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Gubernur, atau Bupati/Walikota.
Ayat (6)
     Cukup jelas
Pasal 120
     Cukup jelas
Pasal 121
     Cukup jelas
Pasal 122
     Cukup jelas
Pasal 123
     Cukup jelas
Pasal 124
     Cukup jelas
Pasal 125
     Cukup jelas
Pasal 126
     Cukup jelas
rgs-mitra                                              17 of 18


Pasal 127
    Cukup jelas
Pasal 128
     Cukup jelas
Pasal 129
     Cukup jelas
Pasal 130
Yang dimaksud dengan pelanggaran administrasi adalah pelanggaran terhadap ketentuan dan
persyaratan menurut undang-undang ini.
Pasal 131
    Cukup jelas
Pasal 132
    Cukup jelas
Pasal 133
     Cukup jelas
Pasal 134
    Cukup jelas
Pasal 135
    Cukup jelas
Pasal 136
    Cukup jelas
Pasal 137
    Cukup jelas
Pasal 138
    Cukup jelas
Pasal 139
    Cukup jelas
Pasal 140
    Cukup jelas
Pasal 141
    Cukup jelas
Pasal 142
    Cukup jelas
Pasal 143
    Cukup jelas
Pasal 144
    Cukup jelas
Pasal 145
    Cukup jelas
Pasal 146
    Cukup jelas
Pasal 147
    Cukup jelas
rgs-mitra                                     18 of 18


Pasal 148
    Cukup jelas
Pasal 149
   Cukup jelas
Pasal 150
   Cukup jelas


            TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4277

More Related Content

What's hot

Undang-undang No. 15 tahun 2011
Undang-undang No. 15 tahun 2011Undang-undang No. 15 tahun 2011
Undang-undang No. 15 tahun 2011taqin32
 
Pkpu 23 thn 2018
Pkpu 23 thn 2018Pkpu 23 thn 2018
Pkpu 23 thn 2018fariztasha
 
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUMPEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUMRidwan M. Said
 
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan pemilu
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan  pemilu UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan  pemilu
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan pemilu M Ungang
 
Uu nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif dan DPD
Uu nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif dan DPDUu nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif dan DPD
Uu nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif dan DPDPipit Apriani
 
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di acehKelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di acehAhsanul Minan
 
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, WalikotaRestatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, WalikotaAhsanul Minan
 
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemiluUU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemiluM. ALI AMIRUDDIN
 
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015Election Commision
 
Perlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihPerlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihAhsanul Minan
 
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]Pipit Apriani
 
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...Yudhi Aldriand
 
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatanTugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatanSeptian Muna Barakati
 

What's hot (19)

Undang-undang No. 15 tahun 2011
Undang-undang No. 15 tahun 2011Undang-undang No. 15 tahun 2011
Undang-undang No. 15 tahun 2011
 
Pkpu 23 thn 2018
Pkpu 23 thn 2018Pkpu 23 thn 2018
Pkpu 23 thn 2018
 
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUMPEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
 
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan pemilu
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan  pemilu UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan  pemilu
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan pemilu
 
Uu nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif dan DPD
Uu nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif dan DPDUu nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif dan DPD
Uu nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif dan DPD
 
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di acehKelembagaan pengawas pemilu di aceh
Kelembagaan pengawas pemilu di aceh
 
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, WalikotaRestatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
Restatement pasal 71 UU Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota
 
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemiluUU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
 
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
 
PKPU Nomor 7 Tahun 2018
PKPU Nomor 7 Tahun 2018PKPU Nomor 7 Tahun 2018
PKPU Nomor 7 Tahun 2018
 
Pkpu 15 2013_kampanye
Pkpu 15 2013_kampanyePkpu 15 2013_kampanye
Pkpu 15 2013_kampanye
 
PKPU Nomor 4 Tahun 2018
PKPU Nomor 4 Tahun 2018PKPU Nomor 4 Tahun 2018
PKPU Nomor 4 Tahun 2018
 
Undang undang pemilu
Undang undang pemiluUndang undang pemilu
Undang undang pemilu
 
Perlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihPerlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilih
 
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]
 
PKPU Nomor 7 Tahun 2017
PKPU Nomor 7 Tahun 2017PKPU Nomor 7 Tahun 2017
PKPU Nomor 7 Tahun 2017
 
PKPU Nomor 11 Tahun 2017
PKPU Nomor 11 Tahun 2017PKPU Nomor 11 Tahun 2017
PKPU Nomor 11 Tahun 2017
 
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
 
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatanTugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
 

Viewers also liked (9)

Uu 37 2003
Uu 37 2003Uu 37 2003
Uu 37 2003
 
Uu 05 2002 L
Uu 05 2002 LUu 05 2002 L
Uu 05 2002 L
 
Uu 26 2003 Pjls
Uu 26 2003 PjlsUu 26 2003 Pjls
Uu 26 2003 Pjls
 
Uu 28 2004
Uu 28 2004Uu 28 2004
Uu 28 2004
 
Uu 01 2002
Uu 01 2002Uu 01 2002
Uu 01 2002
 
Uu 27 2004
Uu 27 2004Uu 27 2004
Uu 27 2004
 
Uu 12 2002
Uu 12 2002Uu 12 2002
Uu 12 2002
 
Uu 07 2002
Uu 07 2002Uu 07 2002
Uu 07 2002
 
Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 

Similar to Uu 12 2003 Pjls

Materi Rabu Ngopi.pptx
Materi Rabu Ngopi.pptxMateri Rabu Ngopi.pptx
Materi Rabu Ngopi.pptxMuhidalWasi
 
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluKNPI_bekasi
 
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...SMAN 01 GIRI
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...Lesmana Putra
 
Tugas hukum kons uas hasyim
Tugas hukum kons uas hasyimTugas hukum kons uas hasyim
Tugas hukum kons uas hasyimyuni arifiani
 
Potensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpkPotensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpkMuhammad Yunus
 
UU No.7 Tahun 2017.pdf
UU No.7 Tahun 2017.pdfUU No.7 Tahun 2017.pdf
UU No.7 Tahun 2017.pdfCIkumparan
 
Pkpu 7 2017_upload
Pkpu 7 2017_uploadPkpu 7 2017_upload
Pkpu 7 2017_uploaduuh buchori
 
Uu tahun 2011 no. 15 tentang penyelenggaraan pemilu
Uu tahun 2011 no. 15 tentang penyelenggaraan pemiluUu tahun 2011 no. 15 tentang penyelenggaraan pemilu
Uu tahun 2011 no. 15 tentang penyelenggaraan pemiluLegal Akses
 
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluLesmana Putra
 
Pemantaulp3mi.pdf_20230913_075502_0000.pdf
Pemantaulp3mi.pdf_20230913_075502_0000.pdfPemantaulp3mi.pdf_20230913_075502_0000.pdf
Pemantaulp3mi.pdf_20230913_075502_0000.pdfchasanahtravelindo
 
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilih
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilihPer kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilih
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilihAhmad Solihin
 
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)Liza Dayani
 
Money politik dalam pemilu demokratis
Money politik dalam pemilu demokratisMoney politik dalam pemilu demokratis
Money politik dalam pemilu demokratisKAMOE Indonesia
 

Similar to Uu 12 2003 Pjls (20)

Materi Rabu Ngopi.pptx
Materi Rabu Ngopi.pptxMateri Rabu Ngopi.pptx
Materi Rabu Ngopi.pptx
 
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
 
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...
 
Latihan Soal PPS.docx
Latihan Soal PPS.docxLatihan Soal PPS.docx
Latihan Soal PPS.docx
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
 
Tugas hukum kons uas hasyim
Tugas hukum kons uas hasyimTugas hukum kons uas hasyim
Tugas hukum kons uas hasyim
 
Potensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpkPotensi titik rawan dpk
Potensi titik rawan dpk
 
UU No.7 Tahun 2017.pdf
UU No.7 Tahun 2017.pdfUU No.7 Tahun 2017.pdf
UU No.7 Tahun 2017.pdf
 
Pkpu 7 2017_upload
Pkpu 7 2017_uploadPkpu 7 2017_upload
Pkpu 7 2017_upload
 
Money Politik 1.pptx
Money Politik 1.pptxMoney Politik 1.pptx
Money Politik 1.pptx
 
Uu tahun 2011 no. 15 tentang penyelenggaraan pemilu
Uu tahun 2011 no. 15 tentang penyelenggaraan pemiluUu tahun 2011 no. 15 tentang penyelenggaraan pemilu
Uu tahun 2011 no. 15 tentang penyelenggaraan pemilu
 
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
 
Pemantaulp3mi.pdf_20230913_075502_0000.pdf
Pemantaulp3mi.pdf_20230913_075502_0000.pdfPemantaulp3mi.pdf_20230913_075502_0000.pdf
Pemantaulp3mi.pdf_20230913_075502_0000.pdf
 
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilih
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilihPer kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilih
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilih
 
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
 
Uu 15 2011
Uu 15 2011Uu 15 2011
Uu 15 2011
 
(25.2.2013) pkpu 03 2013
(25.2.2013) pkpu 03 2013(25.2.2013) pkpu 03 2013
(25.2.2013) pkpu 03 2013
 
UU 08 2012
UU 08 2012UU 08 2012
UU 08 2012
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Money politik dalam pemilu demokratis
Money politik dalam pemilu demokratisMoney politik dalam pemilu demokratis
Money politik dalam pemilu demokratis
 

More from People Power

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by TyaPeople Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPeople Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
 
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORRekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORPeople Power
 

More from People Power (20)

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTORRekayasa pembela kroni KORUPTOR
Rekayasa pembela kroni KORUPTOR
 

Recently uploaded

Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 

Recently uploaded (20)

Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 

Uu 12 2003 Pjls

  • 1. rgs-mitra 1 of 18 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH I. UMUM 1. Dasar Pemikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat, antara lain, menyatakan bahwa “kemerdekaan kebangsaan Indonesia disusun dalam suatu Undang- Undang Dasar yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat”. Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 2 ayat (1) menyatakan bahwa “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Perubahan tersebut bermakna bahwa kedaulatan rakyat tidak lagi dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR, tetapi dilaksanakan menurut ketentuan Undang-Undang Dasar. Berdasarkan perubahan tersebut seluruh anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dipilih melalui Pemilu yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. Melalui Pemilu tersebut akan lahir lembaga perwakilan dan pemerintahan yang demokratis. Dalam Negara Republik Indonesia yang majemuk, yang berwawasan kebangsaan, partai politik adalah saluran utama untuk memperjuangkan kehendak masyarakat, bangsa dan negara, sekaligus sebagai sarana kaderisasi dan rekrutmen kepemimpinan nasional dan penyelenggara negara. Karena itu, peserta Pemilu untuk memilih anggota DPR dan DPRD adalah partai politik. Selain itu, untuk mengakomodasi aspirasi daerah, dipilihlah anggota DPD untuk memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang pesertanya adalah perseorangan. Sesuai dengan amanat reformasi, penyelenggaraan Pemilu harus dilaksanakan secara lebih berkualitas agar lebih menjamin derajat kompetisi yang sehat, partisipatif, mempunyai derajat keterwakilan yang lebih tinggi, dan memiliki mekanisme pertanggungjawaban yang jelas. Karena itu diperlukan undang-undang yang baru untuk mengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum. 2. Tujuan Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat dan wakil daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Asas Berdasarkan Pasal 22E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pengertian asas Pemilu adalah : a. Langsung Rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara. b. Umum Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan sesuai dengan undang-
  • 2. rgs-mitra 2 of 18 undang ini berhak mengikuti Pemilu. Pemilihan yang bersifat umum mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan, dan status sosial. c. Bebas Setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapa pun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warga negara dijamin keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya. d. Rahasia Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak mana pun dan dengan jalan apa pun. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan. e. Jujur Dalam penyelenggaraan Pemilu, setiap penyelenggara Pemilu, aparat Pemerintah, peserta Pemilu, pengawas Pemilu, pemantau Pemilu, pemilih, serta semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. f. Adil Dalam penyelenggaraan Pemilu, setiap pemilih dan peserta Pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak mana pun. 4. Penyelenggara Pemilu Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 22E ayat (5), “Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri”. a. Sifat “nasional” dimaksudkan bahwa KPU sebagai penyelenggara mencakup seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Sifat “tetap” dimaksudkan bahwa KPU sebagai lembaga menjalankan tugasnya secara berkesinambungan, meskipun keanggotaannya dibatasi oleh masa jabatan tertentu. c. Sifat “mandiri” dimaksudkan bahwa dalam menyelenggarakan dan melaksanakan Pemilu, KPU bersikap mandiri dan bebas dari pengaruh pihak mana pun, disertai dengan transparansi dan pertanggungjawaban yang jelas sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk menjamin tercapainya penyelenggaraan Pemilu yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan undang-undang ini, diperlukan pengawas Pemilu dengan kewenangan yang jelas sehingga fungsi pengawasannya dapat berjalan efektif. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas
  • 3. rgs-mitra 3 of 18 Pasal 7 Cukup jelas Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Yang dimaksud dengan dihadiri oleh seluruh Partai Politik Peserta Pemilu adalah, KPU harus mengundang seluruh Partai Politik Peserta Pemilu untuk hadir dalam undian penetapan nomor urut dan dalam hal ada partai politik yang tidak hadir, tidak mengurangi keabsahan pelaksanaan undian penetapan nomor urut partai politik peserta Pemilu. Pasal 11 Cukup jelas Pasal 12 Cukup jelas Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Cukup jelas Pasal 15 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Yang dimaksud dengan menyampaikan laporan dalam tahap penyelenggaraan Pemilu adalah laporan tentang pelaksanaan kegiatan yang telah, sedang, dan akan dilakukan, termasuk dalam hal-hal yang dalam keadaan tertentu memerlukan kebijakan Presiden. Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17 Cukup jelas Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19 Ayat (1) Presiden dalam mengusulkan calon anggota KPU sebagaimana dimaksud dalam pasal ini, melakukan penjaringan dengan memperhatikan aspirasi masyarakat. Ayat (2) Gubernur dalam mengusulkan calon anggota KPU Provinsi sebagaimana dimaksud dalam pasal ini, melakukan penjaringan dengan memperhatikan aspirasi masyarakat. Ayat (3)
  • 4. rgs-mitra 4 of 18 Bupati/walikota dalam mengusulkan calon anggota KPU Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam pasal ini, melakukan penjaringan dengan memperhatikan aspirasi masyarakat. Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Pasal 20 Ayat (1) Yang dimaksud mengundurkan diri pada ayat (1) huruf b ini adalah mengundurkan diri karena alasan kesehatan dan/atau karena terganggu fisik/jiwanya dalam menjalankan kewajibannya sebagai anggota KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota. Ayat (2) Pemberhentian anggota KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota dapat dilakukan atas dasar usulan dari masyarakat, DPRD, gubernur, atau bupati/walikota kepada DPR atau Presiden. Pemberhentian anggota KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota disampaikan kepada KPU disertai dengan alasan-alasan yang sesuai dengan undang-undang ini. Ayat (3) Cukup jelas Pasal 21 Yang dimaksud dengan pengertian KPU pada pasal ini adalah seluruh anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota serta pegawai sekretariat. Pasal 22 Ketentuan pada pasal ini berlaku juga untuk KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota Pasal 23 Cukup jelas Pasal 24 Cukup jelas Pasal 25 Cukup jelas Pasal 26 Cukup jelas Pasal 27 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Yang dimaksud dengan pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Dalam Negeri. Ayat (4) Pegawai Sekretariat Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ini termasuk pegawai sekretariat KPU Provinsi dan sekretariat KPU Kabupaten/Kota.
  • 5. rgs-mitra 5 of 18 Pasal 28 Cukup jelas Pasal 29 Cukup jelas Pasal 30 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Untuk dapat diangkat menjadi Sekretaris KPU Provinsi, yang bersangkutan adalah pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat kepangkatan, memiliki pengetahuan yang memadai tentang kepartaian, sistem dan proses penyelenggaraan pemilu, dan sistem perwakilan serta memiliki kemampuan kepemimpinan. Pasal 31 Cukup jelas Pasal 32 Cukup jelas Pasal 33 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Untuk dapat diangkat menjadi Sekretaris KPU Kabupaten/Kota, yang bersangkutan adalah pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat kepangkatan, memiliki pengetahuan yang memadai tentang kepartaian, sistem dan proses penyelenggaraan Pemilu, dan sistem perwakilan serta memiliki kemampuan kepemimpinan. Pasal 34 Cukup jelas Pasal 35 Cukup jelas Pasal 36 Cukup jelas Pasal 37 Ayat (1) Penyebutan desa dalam ayat ini termasuk sebutan lain sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 38
  • 6. rgs-mitra 6 of 18 Cukup jelas Pasal 39 Cukup jelas Pasal 40 Cukup jelas Pasal 41 Cukup jelas Pasal 42 Cukup jelas Pasal 43 Ayat (1) Cutup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Prosedur pengadaan surat suara beserta perlengkapannya dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 44 Cukup jelas Pasal 45 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Dalam mendistribusikan surat suara, KPU menetapkan perusahaan ekspedisi yang akan mendistribusikan surat suara sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 46 Cukup jelas Pasal 47 Dalam hal pembentukan provinsi atau kabupaten/kota baru yang dilakukan setelah Pemilu berlangsung, tidak ada penambahan jumlah anggota DPR dari provinsi yang bersangkutan. Pasal 48 Ayat (1) Yang dimaksud dengan perimbangan yang wajar dalam ayat ini adalah : a. alokasi kursi provinsi dihitung berdasarkan tingkat kepadatan penduduk dengan kuota setiap kursi maksimal 425.000 untuk daerah yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi dan kuota setiap kursi minimum 325.000 untuk daerah yang tingkat kepadatan penduduknya rendah; b. jumlah kursi pada setiap provinsi dialokasikan tidak kurang dari jumlah kursi provinsi sesuai pada Pemilu 1999;
  • 7. rgs-mitra 7 of 18 c. provinsi baru hasil pemekaran setelah Pemilu 1999 memperoleh alokasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) kursi. Ayat (2) Cukup jelas Pasal 49 Jumlah anggota DPRD Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan DPRD Provinsi Papua disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Pasal 50 Cukup jelas Pasal 51 Cukup jelas Pasal 52 Dalam hal pembentukan provinsi baru yang dilakukan setelah Pemilu berlangsung, tidak ada penambahan jumlah anggota DPD dari provinsi yang bersangkutan. Pasal 53 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Untuk kota-kota di luar negeri yang ada perwakilan, pendaftaran dapat dilakukan oleh petugas pendaftaran pemilih, sedangkan untuk kota-kota yang tidak ada perwakilan, pendaftaran dilakukan oleh pemilih secara aktif dan di atur lebih lanjut oleh KPU. Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 54 Cukup jelas Pasal 55 Yang dimaksud dengan dipelihara adalah termasuk pemutakhiran data pemilih. Pasal 56 Penukaran tanda bukti pendaftaran dengan kartu pemilih dilakukan setelah diumumkannya daftar pemilih tetap. Pasal 57 Cukup jelas Pasal 58 Cukup jelas Pasal 59 Cukup jelas Pasal 60 Huruf a Cukup jelas Huruf b
  • 8. rgs-mitra 8 of 18 Yang dimaksud dengan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam arti taat menjalankan kewajiban agamanya. Huruf c Cukup jelas Huruf d Persyaratan sebagaimana tercantum dalam Pasal 60 huruf d tidak dimaksudkan untuk membatasi hak politik warga negara penyandang cacat yang memiliki kemampuan untuk melakukan tugasnya sebagai anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Huruf e Cukup jelas Huruf f Setia yang dimaksud dalam huruf f, dibuktikan dengan surat pernyataan dari calon anggota DPR dan DPRD yang bersangkutan dengan diketahui oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya, sedangkan untuk calon anggota DPD dengan surat pernyataan yang bersangkutan. Huruf g Cukup jelas Huruf h Cukup jelas Huruf i Cukup jelas Huruf j Penentuan sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan hasil pemeriksaan menyeluruh. Huruf k Cukup jelas Pasal 61 Cukup jelas Pasal 62 Cukup jelas Pasal 63 Cukup jelas Pasal 64 Cukup jelas Pasal 65 Cukup jelas Pasal 66 Cukup jelas Pasal 67 Cukup jelas Pasal 68 Ayat (1) Huruf a Yang dimaksud dengan pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya adalah ketua umum dan sekretaris jenderal partai politik untuk tingkat pusat, ketua dan sekretaris untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota, atau sebutan pimpinan lainnya sesuai dengan kewenangan berdasarkan anggaran dasar/anggaran rumah tangga partai politik yang bersangkutan.
  • 9. rgs-mitra 9 of 18 Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Cukup jelas Huruf e Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Ayat (7) Cukup jelas Ayat (8) Cukup jelas Pasal 69 Cukup jelas Pasal 70 Cukup jelas Pasal 71 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Waktu 3 (tiga) hari sebelum pemungutan suara merupakan masa tenang dan dilarang melakukan kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan kampanye. Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Pasal 72
  • 10. rgs-mitra 10 of 18 Cukup jelas Pasal 73 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Peserta Pemilu tidak boleh menggunakan kesempatan untuk memasang iklan yang tidak digunakan oleh peserta Pemilu lainnya. Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Ayat (7) Cukup jelas Ayat (8) Cukup jelas Ayat (9) Cukup jelas Pasal 74 Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Yang dimaksud dengan ketertiban umum adalah suatu keadaan yang memungkinkan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan umum, dan kegiatan masyarakat dapat berlangsung sebagaimana biasanya. Huruf e Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Huruf g Untuk tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf g, dikecualikan apabila atas prakarsa/mendapat izin dari pimpinan lembaga pendidikan dengan memberikan kesempatan yang sama kepada peserta pemilu serta tidak mengganggu proses belajar mengajar. Pasal 75 Cukup jelas Pasal 76 Cukup jelas Pasal 77
  • 11. rgs-mitra 11 of 18 Ayat (1) Yang dimaksud dengan menjanjikan dan/atau memberikan, inisiatifnya berasal dari calon yang menjanjikan dan memberikan untuk mempengaruhi pemilih. Ayat (2) Yang dimaksud terbukti dalam ayat ini adalah terbukti dengan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Ayat (3) Cukup jelas Pasal 78 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Yang dimaksud dengan dana kampanye Pemilu adalah dana yang berbentuk uang, barang, jasa, dan/atau yang dapat disamakan atau dinilai dengan uang. Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Pasal 79 Ayat (1) Standarisasi audit ditetapkan lebih lanjut oleh KPU, dengan mengikuti standar akuntansi Indonesia. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 80 Cukup jelas Pasal 81 Cukup jelas Pasal 82 Cukup jelas Pasal 83 Cukup jelas Pasal 84 Cukup jelas Pasal 85 Cukup jelas Pasal 86 Cukup jelas Pasal 87 Cukup jelas Pasal 88
  • 12. rgs-mitra 12 of 18 Cukup jelas Pasal 89 Cukup jelas Pasal 90 Cukup jelas Pasal 91 Cukup jelas Pasal 92 Cukup jelas Pasal 93 Cukup jelas Pasal 94 Cukup jelas Pasal 95 Cukup jelas Pasal 96 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Yang dimaksud surat suara tambahan adalah surat suara yang jumlahnya meliputi 2,5% (dua setengah persen) dari jumlah pemilih sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 83 ayat (1). Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya. Ayat (7) Cukup jelas Ayat (8) Dalam hal sama sekali tidak terdapat saksi peserta Pemilu di TPS, keberatan warga masyarakat dapat disampaikan langsung kepada ketua KPPS. Ayat (9) Cukup jelas Ayat (10) Cukup jelas Ayat (11) Peserta Pemilu dapat memperoleh salinan berita acara dan sertifikat penghitungan hasil suara dari PPS selambat-lambatnya 14 (empat belas hari). Ayat (12) Yang dimaksud segera adalah kegiatan yang dilakukan pada kesempatan pertama, sedangkan surat
  • 13. rgs-mitra 13 of 18 suara dan alat kelengkapan administrasi pemungutan dan penghitungan suara diserahkan ke PPK untuk disimpan di kabupaten/kota. Pasal 97 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya. Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Ayat (7) Cukup jelas Ayat (8) Cukup jelas Ayat (9) Untuk mempercepat penghitungan suara, PPLN mengirimkan berita acara, sertifikat hasil penghitungan suara, dan rekapitulasi hasil penghitungan suara melalui faksimile/pos-el kepada KPU. Pasal 98 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya. Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Ayat (7) Cukup jelas Pasal 99 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas
  • 14. rgs-mitra 14 of 18 Ayat (3) Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya. Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Ayat (7) Cukup jelas Ayat (8) Cukup jelas Ayat (9) Cukup jelas Pasal 100 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya. Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Ayat (7) Cukup jelas Ayat (8) Cukup jelas Ayat (9) Cukup jelas Pasal 101 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4)
  • 15. rgs-mitra 15 of 18 Yang dimaksud surat mandat dari Partai Politik Peserta Pemilu adalah surat mandat yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik sesuai dengan tingkatannya. Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Ayat (7) Cukup jelas Ayat (8) Cukup jelas Ayat (9) Cukup jelas Pasal 102 Cukup jelas Pasal 103 Cukup jelas Pasal 104 Cukup jelas Pasal 105 Cukup jelas Pasal 106 Cutup jelas Pasal 107 Cukup jelas Pasal 108 Ayat (1) Penetapan calon terpilih oleh rapat pleno KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota yang dimaksud pada ayat ini dilakukan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini. Ayat (2) Cukup jelas Pasal 109 Cukup jelas Pasal 110 Cukup jelas Pasal 111 Cukup jelas Pasal 112 Cukup jelas Pasal 113 Cukup jelas Pasal 114 Cukup jelas Pasal 115
  • 16. rgs-mitra 16 of 18 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Dalam hal terjadi perbedaan data jumlah surat suara pada tingkat PPS dan tingkat PPK, maka saat dilakukan penghitungan ulang surat suara, terlebih dahulu dilakukan penelitian administratif. Ayat (4) Cukup jelas Pasal 116 Cukup jelas Pasal 117 Cukup jelas Pasal 118 Cukup jelas Pasal 119 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota menetapkan penundaan pelaksanaan Pemilu setelah melakukan koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, gubernur, atau bupati/walikota. Ayat (5) KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota menetapkan pelaksanaan Pemilu Lanjutan atau Pemilu Susulan setelah melakukan koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Gubernur, atau Bupati/Walikota. Ayat (6) Cukup jelas Pasal 120 Cukup jelas Pasal 121 Cukup jelas Pasal 122 Cukup jelas Pasal 123 Cukup jelas Pasal 124 Cukup jelas Pasal 125 Cukup jelas Pasal 126 Cukup jelas
  • 17. rgs-mitra 17 of 18 Pasal 127 Cukup jelas Pasal 128 Cukup jelas Pasal 129 Cukup jelas Pasal 130 Yang dimaksud dengan pelanggaran administrasi adalah pelanggaran terhadap ketentuan dan persyaratan menurut undang-undang ini. Pasal 131 Cukup jelas Pasal 132 Cukup jelas Pasal 133 Cukup jelas Pasal 134 Cukup jelas Pasal 135 Cukup jelas Pasal 136 Cukup jelas Pasal 137 Cukup jelas Pasal 138 Cukup jelas Pasal 139 Cukup jelas Pasal 140 Cukup jelas Pasal 141 Cukup jelas Pasal 142 Cukup jelas Pasal 143 Cukup jelas Pasal 144 Cukup jelas Pasal 145 Cukup jelas Pasal 146 Cukup jelas Pasal 147 Cukup jelas
  • 18. rgs-mitra 18 of 18 Pasal 148 Cukup jelas Pasal 149 Cukup jelas Pasal 150 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4277