SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

     UNIVERSITAS GADJAH MADA

          FAKULTAS HUKUM




           PENULISAN HUKUM

PEMBUKTIAN TERBALIK PADA TINDAK PIDANA

           PENCUCIAN UANG



               Disusun Oleh :

         BILAWAL ALHARIRI ANWAR

            10/298962/HK/18419




              YOGYAKARTA

                   2012
Bilawal Alhariri Anwar

10/298962/HK/18419




          URGENSI PEMBUKTIAN TERBALIK PADA TINDAK PIDANA

                                         PENCUCIAN UANG

LATAR BELAKANG

                 “Money Laundering” sebagai suatu sebutan sebenarnya belum lama dipakai.
Penggunaan pertama kali di surat kabar adalah berkaitan dengan pemberitaan mengenai
skandal Watergate di AS pada tahun 1973. Sedangkan penggunaan sebutan tersebut dalam
konteks pengadilan atau hukum muncul untuk pertama kalinya dalam perkara US v
$4.255.625,39 (1982) 551 F Supp. 314. Sejak itu, istilah tersebut telah diterima dan
digunakan secara luas di seluruh dunia.1

        Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 UU No 25 Tahun 2003 jo UU No 8 Tahun 2010 Tentang
Pencegahan & Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, yang dimaksud dengan
pencucian        uang     adalah,    “Perbuatan       menempatkan,       mentransfer,   membayarkan,
membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa ke luar negeri,
menukarkan atau perbuatan lainnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut
diduga merupakan hasil tindak pidana dengan maksud untuk menyembunyikan atau
menyamarkan asal usul harta kekayaan sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan yang
sah.”

            Sepintas pencucian uang tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat, namun
kenyataannya sangat berbahaya. Hasil kejahatan yang dilakukan selalu dalam nominal yang
sangat besar sehingga memengaruhi perekonomian nasional. Pencucian uang juga dapat
menjadi sarana pengembangan kejahatan yang terorganisir. Bahaya dan kerugian akan
semakin meningkat manakala pelaku menggunakan cara-cara yang canggih dengan
memanfaatkan dan menggunakan teknologi tinggi.


1
    Billy Steel, Money Laundering-A Brief History, http://www.laundryman.unet.com
Saat ini kegiatan pencucian uang telah melewati batas jurisdiksi yang menawarkan
tingkat kerahasiaan tinggi atau menggunakan bermacam mekanisme keuangan dimana uang
dapat disalurkan melalui bank, money transmitter, kegiatan usaha bahkan dapat dikirim ke
luar negeri sehingga menjadi clean-laundered money.2

       Tindak pidana pencucian uang sangat sulit pemberantasannya. Baik karena tindak pidana
ini memiliki kualitas pembuktian yang sulit, juga tindak pidana ini biasanya dilakukan para
profesional yang memliki minimal pengetahuan dan kekuasaan yang memungkinkan untuk
melaksanakan kejahatan tersebut (white collar crime)

        Mengingat tindak pidana pencucian uang adalah terorganisir dan lintas batas teritorial,
sulit pembuktiannya dan efek yang ditimbulkannya sangat besar karena menyangkut ekonomi
negara. Penanganannya harus dilakukan sedemikian rupa. Salah satunya adalah melalui
pergeseran komprehensif terhadap sistem pembuktian yang ada, yaitu dengan menggunakan
pembuktian terbalik.

RUMUSAN MASALAH

        Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan di atas, ada beberapa rumusan
masalah yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

      1. Apakah urgensi ditetapkan pembuktian terbalik pada tindak pidana pencucian uang?

      2. Bagaimana pengaturan beban pembuktian terbalik menurut UU No 8 Tahun 2010
          Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang?

TUJUAN PENELITIAN

      Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

      1. Mengetahui urgensi ditetapkannya pembuktian terbalik pada tindak pidana pencucian
          uang.

      2. Mengetahui pengaturan beban pembuktian terbalik menurut UU No 8 Tahun 2010
          Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang




MANFAAT PENELITIAN
2
    Yunus Husein, Bunga Rampai Anti Pencucian Uang, Bandung : 2007, hlm 3
Manfaat Teoritis

  1. Diketahui urgensi ditetapkannya pembuktian terbalik pada tindak pidana pencucian
     uang

  2. Diketahui pengaturan beban pembuktian terbalik menurut UU No 8 Tahun 2010
     Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

  Manfaat Praktis

  1. Sebagai syarat untuk kelulusan studi di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

  2. Sebagai referensi bagi segenap civitas akademika yang ingin mempelajari tentang
     pembuktian terbalik pada tindak pidana pencucian uang




PEMBAHASAN
1. Urgensi Pembuktian Terbalik Tindak Pidana Pencucian Uang

         Canggihnya transaksi bisnis internasional telah memfasilitasi berbagai bentuk money
laundering yang akhirnya mengaburkan semua uang hasil kejahatan. Sebagian besar uang
haram, misalnya hasil korupsi di Indonesia disembunyikan atau disamarkan ke berbagai
Negara penadah hasil kejahatan melalui berbagai transaksi keuangan dan transaksi bisnis
yang kompleks dengan cara penempatan, pentransferan, pelapisan dan pengintegrasian
maupun bentuk lainnya.


           Mantan Direktur International Monetary Fund (IMF) Michel Camdessus pernah
mengungkapkan bahwa diperkirakan volume dari money laundering adalah antara 2 hingga 5
persen GDP dunia. Batas terbawah dari perkiraan tersebut dihasilkan dari kegiatan narcotics
trafficking, arms trafficking, bank fraud, securities fraud, counterfeiting, dan kejahatan
sejenis. Yang dicuci di seluruh dunia setiap tahun mencapai jumlah hampir US $ 600 milyar.
Financial Action Task Force (FATF), sebuah organisasi yang bertujuan membebaskan bank
dari praktik money laundering memperkirakan jumlah uang yang diputihkan setiap tahun di
seluruh dunia melalui transaksi bisnis haram narkotik berkisar antara US $ 300 milyar dan
US $ 500 milyar.3


          Untuk bisa menilai bagaimana urgensi sistem pembuktian terbalik maka kita harus
mengetahui dampak & kerugian dari pencucian uang. Beberapa dampak negatif dan kerugian
yang ditimbulkan oleh kegiatan pencucian uang terhadap masyarakat antara lain:4

      a. Pencucian uang memungkinkan para pengedar narkoba, penyeludup dan penjahat
           lainnya untuk dapat memperluas kegiatan operasinya. Hal ini akan mengakibatkan
           meningkatnya biaya penegakan hukum untuk memberantasnya.
      b. Kegiatan ini mempunyai potensi untuk merongrong masyarakat keuangan sebagai
           akibat demikian besarnya jumlah uang yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Potensi
           untuk melakukan korupsi meningkat bersamaan.
      c. Pencucian uang mengurangi pendapatan pemerintah dari pajak dan secara tidak
           langsung merugikan para pembayar pajak yang jujur dan mengurangi kesempatan
           kerja yang sah.

3
    N.H.T. Siahaan, Money Laundering Pencucian Uang dan Kejahatan Perbankan, Jakarta : 2002, hlm 1

4
    Sutan Remi Sjahdeini, Seluk Beluk Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pembiayaan, Jakarta : 2004, hlm 18
d. Masuknya uang dan dana hasil kejahatan ke dalam keuangan suatu negara telah
          menarik unsur yang tidak diinginkan melalui perbatasan, menurunkan kualitas hidup,
          dan meningkatkan kekhawatiran terhadap keamanan nasional.
      e. Pencucian uang dapat merugikan sektor swasta yang sah (Undermining in the
          Legitimate Private Sector). Salah satu dampak mikro ekonomi pencucian uang terasa
          di sektor swasta. Para pelaku kejahatan seringkali menggunakan perusahaan-
          perusahaan untuk mencampur uang haram dengan uang sah, dengan maksud untuk
          menyamarkan uang hasil kejahatannya.
      f. Pencucian uang dapat mengakibatkan hilangnya kendali pemerintah terhadap
          kebijakan     ekonominnya.      Sehingga      dapat   mengakibatkan       hilangnya      kendali
          pemerintah atas kebijakan ekonominya.
      g. Dampak negatif lain dari pencucian uang adalah dapat menimbulkan rusaknya
          reputasi negara. Tidak satupun negara, terlebih pada masa ekonomi global ini, yang
          bersedia kehilangan reputasinya sebagai akibat terkait dengan pencucian uang.



      2. Pengaturan Beban Pembuktian Terbalik Pada UU 8 Tahun 2010

        Beban pembuktian adalah suatu kewajiban yang dibebankan kepada suatu pihak untuk
memberikan suatu fakta di depan sidang pengadilan untuk membuktikan kebenaran atas suatu
pernyataan atau tuduhan. 5


      1. Beban Pembuktian Biasa
        Yang mempunyai kewajiban untuk membuktikan suatu pernyataan atau tuduhan adalah
Jaksa Penuntut Umum, hal ini ditegaskan dalam Pasal 66 KUHAP yang menyebutkan
“tersangka atau terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian.


      2. Beban Pembuktian Terbalik terbatas dan berimbang
        Terdakwa juga dibebani kewajiban untuk membuktikan, tetapi peranan penuntut umum
tetap aktif dalam membuktikan dakwaannya. Pada beban pembuktian ini jika terdakwa
mempunyai alibi dan ia dapat membuktikan kebenaran alibinya maka beban pembuktian akan
berpindah ke penuntut umum untuk membuktikan sebaliknya.


      3. Beban Pembuktian Terbalik (Omkering Van bewijslaat)
5
    Adami Chazawi, Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia, Malang : 2005, hlm 398
Dalam beban pembuktian ini yang mempunyai beban pembuktian adalah terdakwa,
sedangkan penuntut umum akan bersikap pasif, bila terdakwa gagal melakukan pembuktian
maka dia akan dinyatakan kalah, sistem ini merupakan penyimpangan dari asas pembuktian
itu sendiri.


       Apabila dalam sistem pembuktian hukum pidana (formil) tetap menempatkan JPU
sebagai pihak yang wajib membuktikan perbuatan yang dikategorikan sebagai tindak pidana;
dalam tindak pidana pencucian uang beban pembuktian terletak pada terdakwa, artinya
terdapat “reversal burden of proof” atau “omkering van de bewijslast,” yaitu pembalikan
beban pembuktian. Terdakwa wajib membuktikan perbuatan yang dilakukannya tidak
melanggar hukum. Dengan begitu asas yang diberlakukan beralih dari “presumption of
innocence” (praduga tak bersalah) menjadi “presumption of guilt” (praduga bersalah)



    Pembuktian terbalik diatur dalam Pasal 77 dan 78 UU No 8 tahun 2010 yang berbunyi:


Pasal 77
“Untuk Kepentingan pemeriksaan di sidang Pengadilan terdakwa wajib membuktikan bahwa
harta kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana.”


Pasal 78
    1. Dalam pemeriksaan di sidang pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77,
        hakim memerintahkan terdakwa agar membuktikan bahwa Harta Kekayaan yang
        terkait dengan perkara bukan berasal atau terkait dengan tindak pidana sebagaimana
        dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).
    2. Terdakwa membuktikan bahwa Harta Kekayaan yang terkait dengn perkara bukan
        berasal atau terkait dengan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
        (1) dengan cara mengajukan alat bukti yang cukup.


    Pembuktian terbalik beban pembuktian ada pada terdakwa. Pada tindak pidana pencucian
uang yang harus dibuktikan adalah asal-usul harta kekayaan yang bukan berasal dari tindak
pidana, misalnya bukan berasal dari korupsi, kejahatan narkotika serta perbuatan haram
lainnya.
Pasal 77 dan 78 tersebut berisi ketentuan bahwa terdakwa diberi kesempatan untuk
membuktikan harta kekayaannya bukan berasal dari tindak pidana. Ketentuan ini dikenal
sebagai asas pembuktian terbalik. Dimana sifatnya sangat terbatas, yaitu hanya berlaku pada
sidang di pengadilan, tidak pada tahap penyidikan. Selain itu tidak pada semua tindak pidana,
hanya pada serious crime atau tindak pidana berat seperti korupsi, penyelundupan,
narkotika, psikotropika atau tindak pidana perbankan.


        Dengan sistem ini, justru terdakwa yang harus membuktikan, bahwa harta yang
didapatnya bukan hasil tindak pidana. Yang harus dilakukan adalah mengetahui apa saja
bentuk aset korupsi, dimana disimpan dan atas nama siapa.6


       Pemeriksaan tindak pidana pencucian uang terhadap harta kekayaan yang diduga
merupakan hasil dari tindak pidana tidak perlu dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana
asalnya. Pencucian uang merupakan independent crime,artinya kejahatan yang berdiri sendiri.
Walaupun merupakan kejahatan yang lahir dari kejahatan asalnya, misalnya korupsi, namun
rezim anti pencucian uang di hampir seluruh negara menempatkan pencucian uang sebagai
suatu kejahatan yang tidak bergantung pada kejahatan asalnya dalam hal akan
dilakukannya proses penyidikan pencucian uang.7


      Di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa harta kekayaanya bukan
merupakan hasil dari suatu tindak pidana (asas pembuktian terbalik). Dan untuk kelancaran
pemeriksaan di pengadilan, dalam hal terdakwa telah dipanggil secara sah dan patut tidak
hadir di sidang pengadilan tanpa alasan yang sah, perkara dapat diperiksa dan diputus tanpa
hadirnya terdakwa sesuai dengan ketentuan pada Pasal 79 ayat (1).


KESIMPULAN


    1. Tindak pidana pencucian uang sulit pembuktiannya dan efek yang ditimbulkannya
       sangat besar karena menyangkut ekonomi negara. Penanganannya harus dilakukan
       sedemikian rupa. Karena itulah pembuktian terbalik penting untuk diterapkan.
6
  Sutan Remy Sjahdeini, “Memburu Aset Koruptor Dengan Menebar Jerat Pencucian Uang,”
Hukum Online: http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol12317/%20memburu-aset-koruptor-
denganmenebar-jerat-pencucian-uang, diakses 23 Juni 2012.
7
  Adrian Sutedi, Tindak Pidana Pencucian Uang, Bandung : 2008, hlm 288
2. Dalam penerapannya, pembuktian terbalik sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 77
      Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
      Pidana Pencucian Uang sifatnya terbatas. Terbatas disini maksudnya adalah bahwa
      yang wajib dibuktikan oleh terdakwa hanyalah terbatas pada asal-usul Harta
      Kekayaan yang diduga berasal dari tindak pidana. Dan untuk unsur-unsur lainnya dari
      tindak pidana tersebut beban pembuktiannya berada di JPU.




                               DAFTAR PUSTAKA


   A. BUKU


Chazawi, Adami. Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung: PT. Alumni, 2008.
_______, Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia, Malang: Bayumedia
      Publishing, 2005.
Siahaan, N.H.T., Money Laundering Pencucian Uang dan Kejahatan Perbankan, cet. I,
     Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2002.
Sjahdeini, Sutan Remy. Seluk Beluk Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pembiayaan
    Terorisme, Jakarta : Grafiti, 2004.
Sutedi, Adrian. Tindak Pidana Pencucian Uang, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2008.


   B. ARTIKEL

Sjahdeini, Sutan Remy. “Memburu Aset Koruptor Dengan Menebar Jerat Pencucian
  Uang,”Hukum Online:http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol12317/%20memburu-
  aset-koruptor-denganmenebar-jeratpencucian-uang


Steel, Billy. “Money Laundering-A Brief History”, http://www.laundryman.unet.com

More Related Content

What's hot

Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)Hansel Kalama
 
Penyusunan Naskah Akademik.pptx
Penyusunan Naskah Akademik.pptxPenyusunan Naskah Akademik.pptx
Penyusunan Naskah Akademik.pptxHendra Hendrawan
 
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaPerjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaLeks&Co
 
Sumber sumber penerimaan daerah
Sumber sumber penerimaan daerahSumber sumber penerimaan daerah
Sumber sumber penerimaan daerahMutoharoh Mut
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHWahyu Ojan
 
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdfPerpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdfArum210271
 
Penjaringan Aspirasi Masyarakat dalam Penyusunan RDTR
Penjaringan Aspirasi Masyarakat dalam Penyusunan RDTRPenjaringan Aspirasi Masyarakat dalam Penyusunan RDTR
Penjaringan Aspirasi Masyarakat dalam Penyusunan RDTRFitri Indra Wardhono
 
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajak
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi PajakSanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajak
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajakdesi_aoi
 
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan RuangUndang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan RuangOswar Mungkasa
 
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publikPertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publikyudikrismen1
 
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraPerkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraDella Mega Alfionita
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllKanaidi ken
 
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerahMekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerahArdi Susanto
 
Sumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kreditSumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kreditFirman Bachtiar
 
Pengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraPengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraMuskamal Lau
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)
 
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNANMAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
 
Penyusunan Naskah Akademik.pptx
Penyusunan Naskah Akademik.pptxPenyusunan Naskah Akademik.pptx
Penyusunan Naskah Akademik.pptx
 
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaPerjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa Menyewa
 
Sumber sumber penerimaan daerah
Sumber sumber penerimaan daerahSumber sumber penerimaan daerah
Sumber sumber penerimaan daerah
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdfPerpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
 
Penjaringan Aspirasi Masyarakat dalam Penyusunan RDTR
Penjaringan Aspirasi Masyarakat dalam Penyusunan RDTRPenjaringan Aspirasi Masyarakat dalam Penyusunan RDTR
Penjaringan Aspirasi Masyarakat dalam Penyusunan RDTR
 
Analisis kasus hukum
Analisis kasus hukumAnalisis kasus hukum
Analisis kasus hukum
 
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajak
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi PajakSanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajak
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajak
 
Asas2 hukum pidana
Asas2 hukum pidanaAsas2 hukum pidana
Asas2 hukum pidana
 
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan RuangUndang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
 
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publikPertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
 
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraPerkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
 
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerahMekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
 
Sumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kreditSumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kredit
 
Pengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraPengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negara
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
 

Similar to Pembuktian Terbalik Pada Tindak Pidana Pencucian Uang

Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...megiirianti083
 
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...Santirzkamalia
 
6 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Tindak Pidana Pencucian Uang, Unive...
6 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Tindak Pidana Pencucian Uang, Unive...6 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Tindak Pidana Pencucian Uang, Unive...
6 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Tindak Pidana Pencucian Uang, Unive...Rosdiana
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG,UNIVERSIT...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG,UNIVERSIT...febrysaragih
 
2 moneylaundering -langkah-negara-kita_x
2 moneylaundering -langkah-negara-kita_x2 moneylaundering -langkah-negara-kita_x
2 moneylaundering -langkah-negara-kita_xeli priyatna laidan
 
Hbl 6, risna dwi cahyani, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universita...
Hbl 6, risna dwi cahyani, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universita...Hbl 6, risna dwi cahyani, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universita...
Hbl 6, risna dwi cahyani, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universita...risnadica
 
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...Rinytrianas21
 
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docx
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docxpenanggulangan money laundring perkara korupsi.docx
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docxHRLEGALERGYORBINTANE
 
6, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
6, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20196, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
6, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019riskiariyani2976
 
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, pencucian uang, universitas mercu bua...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, pencucian uang, universitas mercu bua...Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, pencucian uang, universitas mercu bua...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, pencucian uang, universitas mercu bua...AS_Ramadhandy
 
Hbl 6, mei ika, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang
Hbl 6, mei ika, hapzi ali, tindak pidana pencucian uangHbl 6, mei ika, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang
Hbl 6, mei ika, hapzi ali, tindak pidana pencucian uangMeikaSihombimg
 
1 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...
1 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...1 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...
1 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
PPT PERBANKAN.pptx
PPT PERBANKAN.pptxPPT PERBANKAN.pptx
PPT PERBANKAN.pptxHildha1
 
6 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...
6 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...6 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...
6 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...Hayyu Safitri
 
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum tindak pidana pencucian uang, universit...
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum tindak pidana pencucian uang, universit...Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum tindak pidana pencucian uang, universit...
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum tindak pidana pencucian uang, universit...fahrunrz
 

Similar to Pembuktian Terbalik Pada Tindak Pidana Pencucian Uang (20)

Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
 
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...
Hbl 6, santi rizki amalia, prof hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univ...
 
6 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Tindak Pidana Pencucian Uang, Unive...
6 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Tindak Pidana Pencucian Uang, Unive...6 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Tindak Pidana Pencucian Uang, Unive...
6 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Tindak Pidana Pencucian Uang, Unive...
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG,UNIVERSIT...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG,UNIVERSIT...
 
2 moneylaundering -langkah-negara-kita_x
2 moneylaundering -langkah-negara-kita_x2 moneylaundering -langkah-negara-kita_x
2 moneylaundering -langkah-negara-kita_x
 
Hbl 6, risna dwi cahyani, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universita...
Hbl 6, risna dwi cahyani, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universita...Hbl 6, risna dwi cahyani, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universita...
Hbl 6, risna dwi cahyani, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universita...
 
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...
 
Rezim anti pencucian uang dan undang
Rezim anti pencucian uang dan undangRezim anti pencucian uang dan undang
Rezim anti pencucian uang dan undang
 
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docx
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docxpenanggulangan money laundring perkara korupsi.docx
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docx
 
1 kegiatan pemutihan-uang-yh_x
1 kegiatan pemutihan-uang-yh_x1 kegiatan pemutihan-uang-yh_x
1 kegiatan pemutihan-uang-yh_x
 
6, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
6, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20196, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
6, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, pencucian uang, universitas mercu bua...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, pencucian uang, universitas mercu bua...Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, pencucian uang, universitas mercu bua...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, pencucian uang, universitas mercu bua...
 
Combat money laundring
Combat money laundringCombat money laundring
Combat money laundring
 
Hbl 6, mei ika, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang
Hbl 6, mei ika, hapzi ali, tindak pidana pencucian uangHbl 6, mei ika, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang
Hbl 6, mei ika, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang
 
1 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...
1 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...1 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...
1 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...
 
PPT PERBANKAN.pptx
PPT PERBANKAN.pptxPPT PERBANKAN.pptx
PPT PERBANKAN.pptx
 
6 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...
6 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...6 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...
6 Hbl,teuku alvin putra rezalino,hapzi ali,tindak pidana pencucian uang, univ...
 
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...
 
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum tindak pidana pencucian uang, universit...
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum tindak pidana pencucian uang, universit...Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum tindak pidana pencucian uang, universit...
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum tindak pidana pencucian uang, universit...
 

More from Bilawal Alhariri Anwar (14)

Leasing Merpati & TALG
Leasing Merpati & TALGLeasing Merpati & TALG
Leasing Merpati & TALG
 
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 
Putusan Pailit PT Telkomsel
Putusan Pailit PT TelkomselPutusan Pailit PT Telkomsel
Putusan Pailit PT Telkomsel
 
IPO Garuda Indonesia
IPO Garuda IndonesiaIPO Garuda Indonesia
IPO Garuda Indonesia
 
Hukum Surat Berharga
Hukum Surat BerhargaHukum Surat Berharga
Hukum Surat Berharga
 
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of CreditEkspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
 
Analisis Teknikal Saham 2
Analisis Teknikal Saham 2Analisis Teknikal Saham 2
Analisis Teknikal Saham 2
 
Analisis Teknikal Saham 1
Analisis Teknikal Saham 1Analisis Teknikal Saham 1
Analisis Teknikal Saham 1
 
Seminar Saham
Seminar SahamSeminar Saham
Seminar Saham
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
Berinvestasi Saham Online
Berinvestasi Saham OnlineBerinvestasi Saham Online
Berinvestasi Saham Online
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 
Hak Pinjam Pakai Tanah Magersari Keraton Yogyakarta
Hak Pinjam Pakai Tanah Magersari Keraton YogyakartaHak Pinjam Pakai Tanah Magersari Keraton Yogyakarta
Hak Pinjam Pakai Tanah Magersari Keraton Yogyakarta
 
Pelestarian Orang Utan Secara Exsitu di Wildlife Rescue Centre Yogyakarta
Pelestarian Orang Utan Secara Exsitu di Wildlife Rescue Centre YogyakartaPelestarian Orang Utan Secara Exsitu di Wildlife Rescue Centre Yogyakarta
Pelestarian Orang Utan Secara Exsitu di Wildlife Rescue Centre Yogyakarta
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Pembuktian Terbalik Pada Tindak Pidana Pencucian Uang

  • 1. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS HUKUM PENULISAN HUKUM PEMBUKTIAN TERBALIK PADA TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG Disusun Oleh : BILAWAL ALHARIRI ANWAR 10/298962/HK/18419 YOGYAKARTA 2012
  • 2. Bilawal Alhariri Anwar 10/298962/HK/18419 URGENSI PEMBUKTIAN TERBALIK PADA TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG LATAR BELAKANG “Money Laundering” sebagai suatu sebutan sebenarnya belum lama dipakai. Penggunaan pertama kali di surat kabar adalah berkaitan dengan pemberitaan mengenai skandal Watergate di AS pada tahun 1973. Sedangkan penggunaan sebutan tersebut dalam konteks pengadilan atau hukum muncul untuk pertama kalinya dalam perkara US v $4.255.625,39 (1982) 551 F Supp. 314. Sejak itu, istilah tersebut telah diterima dan digunakan secara luas di seluruh dunia.1 Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 UU No 25 Tahun 2003 jo UU No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan & Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, yang dimaksud dengan pencucian uang adalah, “Perbuatan menempatkan, mentransfer, membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, menukarkan atau perbuatan lainnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana dengan maksud untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan yang sah.” Sepintas pencucian uang tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat, namun kenyataannya sangat berbahaya. Hasil kejahatan yang dilakukan selalu dalam nominal yang sangat besar sehingga memengaruhi perekonomian nasional. Pencucian uang juga dapat menjadi sarana pengembangan kejahatan yang terorganisir. Bahaya dan kerugian akan semakin meningkat manakala pelaku menggunakan cara-cara yang canggih dengan memanfaatkan dan menggunakan teknologi tinggi. 1 Billy Steel, Money Laundering-A Brief History, http://www.laundryman.unet.com
  • 3. Saat ini kegiatan pencucian uang telah melewati batas jurisdiksi yang menawarkan tingkat kerahasiaan tinggi atau menggunakan bermacam mekanisme keuangan dimana uang dapat disalurkan melalui bank, money transmitter, kegiatan usaha bahkan dapat dikirim ke luar negeri sehingga menjadi clean-laundered money.2 Tindak pidana pencucian uang sangat sulit pemberantasannya. Baik karena tindak pidana ini memiliki kualitas pembuktian yang sulit, juga tindak pidana ini biasanya dilakukan para profesional yang memliki minimal pengetahuan dan kekuasaan yang memungkinkan untuk melaksanakan kejahatan tersebut (white collar crime) Mengingat tindak pidana pencucian uang adalah terorganisir dan lintas batas teritorial, sulit pembuktiannya dan efek yang ditimbulkannya sangat besar karena menyangkut ekonomi negara. Penanganannya harus dilakukan sedemikian rupa. Salah satunya adalah melalui pergeseran komprehensif terhadap sistem pembuktian yang ada, yaitu dengan menggunakan pembuktian terbalik. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan di atas, ada beberapa rumusan masalah yang dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Apakah urgensi ditetapkan pembuktian terbalik pada tindak pidana pencucian uang? 2. Bagaimana pengaturan beban pembuktian terbalik menurut UU No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang? TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui urgensi ditetapkannya pembuktian terbalik pada tindak pidana pencucian uang. 2. Mengetahui pengaturan beban pembuktian terbalik menurut UU No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang MANFAAT PENELITIAN 2 Yunus Husein, Bunga Rampai Anti Pencucian Uang, Bandung : 2007, hlm 3
  • 4. Manfaat Teoritis 1. Diketahui urgensi ditetapkannya pembuktian terbalik pada tindak pidana pencucian uang 2. Diketahui pengaturan beban pembuktian terbalik menurut UU No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Manfaat Praktis 1. Sebagai syarat untuk kelulusan studi di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 2. Sebagai referensi bagi segenap civitas akademika yang ingin mempelajari tentang pembuktian terbalik pada tindak pidana pencucian uang PEMBAHASAN
  • 5. 1. Urgensi Pembuktian Terbalik Tindak Pidana Pencucian Uang Canggihnya transaksi bisnis internasional telah memfasilitasi berbagai bentuk money laundering yang akhirnya mengaburkan semua uang hasil kejahatan. Sebagian besar uang haram, misalnya hasil korupsi di Indonesia disembunyikan atau disamarkan ke berbagai Negara penadah hasil kejahatan melalui berbagai transaksi keuangan dan transaksi bisnis yang kompleks dengan cara penempatan, pentransferan, pelapisan dan pengintegrasian maupun bentuk lainnya. Mantan Direktur International Monetary Fund (IMF) Michel Camdessus pernah mengungkapkan bahwa diperkirakan volume dari money laundering adalah antara 2 hingga 5 persen GDP dunia. Batas terbawah dari perkiraan tersebut dihasilkan dari kegiatan narcotics trafficking, arms trafficking, bank fraud, securities fraud, counterfeiting, dan kejahatan sejenis. Yang dicuci di seluruh dunia setiap tahun mencapai jumlah hampir US $ 600 milyar. Financial Action Task Force (FATF), sebuah organisasi yang bertujuan membebaskan bank dari praktik money laundering memperkirakan jumlah uang yang diputihkan setiap tahun di seluruh dunia melalui transaksi bisnis haram narkotik berkisar antara US $ 300 milyar dan US $ 500 milyar.3 Untuk bisa menilai bagaimana urgensi sistem pembuktian terbalik maka kita harus mengetahui dampak & kerugian dari pencucian uang. Beberapa dampak negatif dan kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan pencucian uang terhadap masyarakat antara lain:4 a. Pencucian uang memungkinkan para pengedar narkoba, penyeludup dan penjahat lainnya untuk dapat memperluas kegiatan operasinya. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya biaya penegakan hukum untuk memberantasnya. b. Kegiatan ini mempunyai potensi untuk merongrong masyarakat keuangan sebagai akibat demikian besarnya jumlah uang yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Potensi untuk melakukan korupsi meningkat bersamaan. c. Pencucian uang mengurangi pendapatan pemerintah dari pajak dan secara tidak langsung merugikan para pembayar pajak yang jujur dan mengurangi kesempatan kerja yang sah. 3 N.H.T. Siahaan, Money Laundering Pencucian Uang dan Kejahatan Perbankan, Jakarta : 2002, hlm 1 4 Sutan Remi Sjahdeini, Seluk Beluk Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pembiayaan, Jakarta : 2004, hlm 18
  • 6. d. Masuknya uang dan dana hasil kejahatan ke dalam keuangan suatu negara telah menarik unsur yang tidak diinginkan melalui perbatasan, menurunkan kualitas hidup, dan meningkatkan kekhawatiran terhadap keamanan nasional. e. Pencucian uang dapat merugikan sektor swasta yang sah (Undermining in the Legitimate Private Sector). Salah satu dampak mikro ekonomi pencucian uang terasa di sektor swasta. Para pelaku kejahatan seringkali menggunakan perusahaan- perusahaan untuk mencampur uang haram dengan uang sah, dengan maksud untuk menyamarkan uang hasil kejahatannya. f. Pencucian uang dapat mengakibatkan hilangnya kendali pemerintah terhadap kebijakan ekonominnya. Sehingga dapat mengakibatkan hilangnya kendali pemerintah atas kebijakan ekonominya. g. Dampak negatif lain dari pencucian uang adalah dapat menimbulkan rusaknya reputasi negara. Tidak satupun negara, terlebih pada masa ekonomi global ini, yang bersedia kehilangan reputasinya sebagai akibat terkait dengan pencucian uang. 2. Pengaturan Beban Pembuktian Terbalik Pada UU 8 Tahun 2010 Beban pembuktian adalah suatu kewajiban yang dibebankan kepada suatu pihak untuk memberikan suatu fakta di depan sidang pengadilan untuk membuktikan kebenaran atas suatu pernyataan atau tuduhan. 5 1. Beban Pembuktian Biasa Yang mempunyai kewajiban untuk membuktikan suatu pernyataan atau tuduhan adalah Jaksa Penuntut Umum, hal ini ditegaskan dalam Pasal 66 KUHAP yang menyebutkan “tersangka atau terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian. 2. Beban Pembuktian Terbalik terbatas dan berimbang Terdakwa juga dibebani kewajiban untuk membuktikan, tetapi peranan penuntut umum tetap aktif dalam membuktikan dakwaannya. Pada beban pembuktian ini jika terdakwa mempunyai alibi dan ia dapat membuktikan kebenaran alibinya maka beban pembuktian akan berpindah ke penuntut umum untuk membuktikan sebaliknya. 3. Beban Pembuktian Terbalik (Omkering Van bewijslaat) 5 Adami Chazawi, Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia, Malang : 2005, hlm 398
  • 7. Dalam beban pembuktian ini yang mempunyai beban pembuktian adalah terdakwa, sedangkan penuntut umum akan bersikap pasif, bila terdakwa gagal melakukan pembuktian maka dia akan dinyatakan kalah, sistem ini merupakan penyimpangan dari asas pembuktian itu sendiri. Apabila dalam sistem pembuktian hukum pidana (formil) tetap menempatkan JPU sebagai pihak yang wajib membuktikan perbuatan yang dikategorikan sebagai tindak pidana; dalam tindak pidana pencucian uang beban pembuktian terletak pada terdakwa, artinya terdapat “reversal burden of proof” atau “omkering van de bewijslast,” yaitu pembalikan beban pembuktian. Terdakwa wajib membuktikan perbuatan yang dilakukannya tidak melanggar hukum. Dengan begitu asas yang diberlakukan beralih dari “presumption of innocence” (praduga tak bersalah) menjadi “presumption of guilt” (praduga bersalah) Pembuktian terbalik diatur dalam Pasal 77 dan 78 UU No 8 tahun 2010 yang berbunyi: Pasal 77 “Untuk Kepentingan pemeriksaan di sidang Pengadilan terdakwa wajib membuktikan bahwa harta kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana.” Pasal 78 1. Dalam pemeriksaan di sidang pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, hakim memerintahkan terdakwa agar membuktikan bahwa Harta Kekayaan yang terkait dengan perkara bukan berasal atau terkait dengan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1). 2. Terdakwa membuktikan bahwa Harta Kekayaan yang terkait dengn perkara bukan berasal atau terkait dengan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan cara mengajukan alat bukti yang cukup. Pembuktian terbalik beban pembuktian ada pada terdakwa. Pada tindak pidana pencucian uang yang harus dibuktikan adalah asal-usul harta kekayaan yang bukan berasal dari tindak pidana, misalnya bukan berasal dari korupsi, kejahatan narkotika serta perbuatan haram lainnya.
  • 8. Pasal 77 dan 78 tersebut berisi ketentuan bahwa terdakwa diberi kesempatan untuk membuktikan harta kekayaannya bukan berasal dari tindak pidana. Ketentuan ini dikenal sebagai asas pembuktian terbalik. Dimana sifatnya sangat terbatas, yaitu hanya berlaku pada sidang di pengadilan, tidak pada tahap penyidikan. Selain itu tidak pada semua tindak pidana, hanya pada serious crime atau tindak pidana berat seperti korupsi, penyelundupan, narkotika, psikotropika atau tindak pidana perbankan. Dengan sistem ini, justru terdakwa yang harus membuktikan, bahwa harta yang didapatnya bukan hasil tindak pidana. Yang harus dilakukan adalah mengetahui apa saja bentuk aset korupsi, dimana disimpan dan atas nama siapa.6 Pemeriksaan tindak pidana pencucian uang terhadap harta kekayaan yang diduga merupakan hasil dari tindak pidana tidak perlu dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya. Pencucian uang merupakan independent crime,artinya kejahatan yang berdiri sendiri. Walaupun merupakan kejahatan yang lahir dari kejahatan asalnya, misalnya korupsi, namun rezim anti pencucian uang di hampir seluruh negara menempatkan pencucian uang sebagai suatu kejahatan yang tidak bergantung pada kejahatan asalnya dalam hal akan dilakukannya proses penyidikan pencucian uang.7 Di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa harta kekayaanya bukan merupakan hasil dari suatu tindak pidana (asas pembuktian terbalik). Dan untuk kelancaran pemeriksaan di pengadilan, dalam hal terdakwa telah dipanggil secara sah dan patut tidak hadir di sidang pengadilan tanpa alasan yang sah, perkara dapat diperiksa dan diputus tanpa hadirnya terdakwa sesuai dengan ketentuan pada Pasal 79 ayat (1). KESIMPULAN 1. Tindak pidana pencucian uang sulit pembuktiannya dan efek yang ditimbulkannya sangat besar karena menyangkut ekonomi negara. Penanganannya harus dilakukan sedemikian rupa. Karena itulah pembuktian terbalik penting untuk diterapkan. 6 Sutan Remy Sjahdeini, “Memburu Aset Koruptor Dengan Menebar Jerat Pencucian Uang,” Hukum Online: http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol12317/%20memburu-aset-koruptor- denganmenebar-jerat-pencucian-uang, diakses 23 Juni 2012. 7 Adrian Sutedi, Tindak Pidana Pencucian Uang, Bandung : 2008, hlm 288
  • 9. 2. Dalam penerapannya, pembuktian terbalik sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 77 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang sifatnya terbatas. Terbatas disini maksudnya adalah bahwa yang wajib dibuktikan oleh terdakwa hanyalah terbatas pada asal-usul Harta Kekayaan yang diduga berasal dari tindak pidana. Dan untuk unsur-unsur lainnya dari tindak pidana tersebut beban pembuktiannya berada di JPU. DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Chazawi, Adami. Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung: PT. Alumni, 2008.
  • 10. _______, Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia, Malang: Bayumedia Publishing, 2005. Siahaan, N.H.T., Money Laundering Pencucian Uang dan Kejahatan Perbankan, cet. I, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2002. Sjahdeini, Sutan Remy. Seluk Beluk Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pembiayaan Terorisme, Jakarta : Grafiti, 2004. Sutedi, Adrian. Tindak Pidana Pencucian Uang, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2008. B. ARTIKEL Sjahdeini, Sutan Remy. “Memburu Aset Koruptor Dengan Menebar Jerat Pencucian Uang,”Hukum Online:http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol12317/%20memburu- aset-koruptor-denganmenebar-jeratpencucian-uang Steel, Billy. “Money Laundering-A Brief History”, http://www.laundryman.unet.com