Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang perintah PING dan ROUTE untuk menguji konektivitas jaringan dan mengelola tabel routing. PING digunakan untuk mengirim paket echo request dan memonitor respons, sedangkan ROUTE digunakan untuk menambah, menghapus, dan mengubah route di tabel routing sistem operasi. Kedua perintah mendukung spesifikasi alamat IPv4 dan IPv6.
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Rangkuman Ping -h dan Route -h
1. PING -h
-t : Terus menerus mengirimkan echo request sampai pengirim menekan tombol
"ctrl +" atau "ctrl + c" pada keyboard.
-a : Memisahkan alamat IP atau hostname.
-n count : Mengatur besarnya ICMP yang dikirim, standarnya adalah 4.
-l size : Mengirim ukuran buffer.
- f : Mengaktifkan "don't fragment" dalam sebuah paket, perintah ini akan
mengirimkan paket yang tidak terpecah dan berguna untuk mengetahui paket dengan besaran
tertentu yang bisa masuk. (hanya untuk IPv4).
- i TTL : Time To Live (Waktu langsung).
- v TOS : Type Of Service (hanya untuk IPv4). Pengaturan ini tidak digunakan dan tidak
berpengaruh di tipe isian service di header IP.
-r count : Menampilkan alamat IP yang diambil oleh hop selama perjalanan ke tujuan.
Standarnya antara 1 dan 9 (hanya untuk IPv4).
-s count : Menampilkan tanda waktu echo request dan echo reply request hop selama
dalam perjalanan. nilainya antara 1-4 (hanya untuk IPv4).
-j host-list : Menghubungkan source route diantara daftar host (hanya untuk IPv4).
-k host-list : Memeriksa source route diantara daftar host (hanya untuk IPv4).
-w timeout : Timeout dalam milliseconds untuk menunggu setiap reply.
-R : Menggunakan header routing untuk mengetes arus route (hanya untuk IPv6).
-S srcaddr : Alamat sumber yang digunakan.
-4 : Menggunakan force IPv4.
-6 : Menggunakan force IPv6.
2.
3. ROUTE –h
-f : Membersihkan tabel routing dari semua masukan gateway.
-p : Ketika digunakan dengan command ADD, maka membuat route tetap menyala sampai
sistem
-4 : Menggunakan force IPv4
-6 : Menggunakan force IPv6
Command / Perintah :
PRINT : Menampilkan route
ADD : Menambah route
DELETE : Menghapus route
CHANGE : Mengedit route yang ada
destination : Mengecek host komputer
MASK : Mengecek bahwa parameter selanjutnya adalah bernilai "netmask"
netmask : Mengecek nilai suatu subnet mask untuk perintah ini. Jika tidak cocok, maka
di-set default menjadi 255.255.255.255.
gateway : Mengecek gateway
interface : Nomor interface pada route yang digunakan.
METRIC : Mengecek metric, nilai ie. untuk tempat tujuan.
Semua nama simbolik digunakan untuk tempat tujuan yang dicari di file database jaringan
NETWORKS.
Nama simbolik untuk gateway yang dicari di file database hostname HOSTS.
Jika perintahnya PRINT atau DELETE, destination atau gateway bisa menjadi wildcard
(digambarkan sebagai bintang *).
Jika destination berisi a, *, atau ? , berarti diperlakukan sebagai shell pattern, dan hanya
menampilkann destination route yang cocok.
Simbol "*" cocok dengan segala string, dan simbol "?" cocok dengan segala char.
Contoh : 157.*.1, 157.*.1, 127.*, *234*
Pencocokan pattern hanya bisa digunakan di perintah PRINT.
Catatan : MASK yang tidak benar akan memunculkan error, itu ketika <DEST & MASK> != DEST.
Contoh : route ADD 157.0.0.0 MASK 155.0.0.0 157.55.80.1 IF 1
The route addition failed: The specified mask parameter is invalid.
<Destination & Mask> != Destination.
4. Contoh :
> route PRINT
> route PRINT -4
> route PRINT -6
> route PRINT 157* (hanya menampilkan yang cocok dengan 157*)
> route ADD 157.0.0.0 MASK 255.0.0.0 157.55.80.1 METRIC 3 IF 2
destination^ mask^ gateway^ metric^ ^interface
jika IF tidak diberikan, maka IF mencoba untuk mencari interface yang cocok untuk gatewaynya.
> route ADD 3ffe::/32 3ffe::11
> route CHANGE 157.0.0.0 MASK 255.0.0.0 157.55.80.5 METRIC 2 IF 2
Change digunakan untuk merubah gateway dan/atau metric.
> route DELETE 157.0.0.0
> route DELETE 3ffe::/32