SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
SULFUR (BELERANG)
BAHAN GALIAN INDUSTRI
DISUSUN OLEH :
BONITA INTAN SUSIMAH
07300130019
TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
GENESA EKSPLORASI EKSPLOITASI
PENGOLAHAN
SIFAT-SIFAT
GENESA
Di Indonesia semua endapan belerang mempunyai hubungan erat
dengan kegiatan gunung berapi.
Belerang atau sulfur ditemukan dalam dua bentuk, yaitu sebagai
belerang alam dan sebagai belerang persenyawaan sufida logam.
Belerang alam berbentuk kristal bercampur lumpur. Endapan
belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola, atau sebagai
akibat daripada gas-gas dan larutan yang mengandung belerang
keluar dari bumi, serta berkaitan dengan rangkaian gunung api aktif.
Kedua jenis endapan belerang alam yaitu tipe sublimasi dan tipe
lumpur (danau kawah).
Mengenai asal mula belerang ada beberapa pendapat yang membahasnya diantaranya
adalah :
1. Menurut Bischof, belerang berasal dari H2S yang merupakan hasil reduksi CaSO4 oleh
karbon dan methan.
2. Pendapat yang mengatakan bahwa belerang berasal dari dome. Belerang disini dibentuk
oleh bakteri de sulpho vibrio desulfuricans umpamanya sulfat oleh bakteri diubah menjadi
sulfit. Selanjutnya sulfid diubah lagi menjadi belerang contohnya seperti yang terdapat
di Gulf-Coast di Amerika Serikat.
3. Pendapat yang menerangkan bagaimana terdapatnya belerang pada gipsum, dikatakan
bahwa belerang pada gipsum diendapkan langsung dari poly sulfit (suatu solut yang
mengandung sangat banyak belerang
• Belerang berwarna kuning pucat
• Padatan yang rapuh
• apabila dibakar memberikan nyala
warna biru dan menghasilkan gas
SO2 yang berbau tidak enak. Titik leleh
pada suhu 234 – 2480F
• Mempunyai daya hantar listrik yang
jelek serta tidak larut pada air.
Endapan belerang di Indonesia dapat ditemukan di beberapa provinsi diantaranya adalah :
1. Sumatra Utara, yaitu di Tarutung, Sibangaor, Sonk Merapi, serta di Namora I Langit
2. Lampung, yaitu di daerah Sekicau
3. Jawa Barat, yaitu di Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Putri, Gunung Galunggung,
Gunung Ciremai, Gunung Papandayan Telaga Bodas, Kawah Putih
4. Jawa Tengah, yaitu di Gunung Dieng, Gunung Telaga Terus
5. Jawa Timur, yaitu di Gunung Arjuno, Welireng, Kawah Ijen
6. Sulawesi Utara, yaitu di Gunung Mahawu, Gunung Saputan, Kawah Maseun
7. Maluku, yaitu di pulau Damar
Penyelidikan terhadap deposit belerang yang dapat dilakukan adalah
1. Penyelidikan geologi daerah belerang,
2. Pengeboran dan sumur eksplorasi
3. Sampel diperiksa di laboratorium secara analisa kimia untuk menentukan kadar
belerang dan diadakan mikroskopi bijih.
Adapun penambangan belerang dilakukan dengan beberapa metode
antara lain : metode tambang terbuka, metode tambang bawah tanah,
metode Frasch-Process, dan metode penambangan manual.
1. Metode tambang terbuka :
Kegiatan penambangan belerang dengan metode ini dilakukan untuk endapan tipe stratigrafi dan
vulkanis yang terletak dekat dengan permukaan bumi. Pengambilan dengan metode ini dapat
menggunakan alat-alat sederhana atau dapat juga dengan menggnakan alat mekanis seperti
shovel, monitor, dan dragline excavator. Material hasil penambangan dengan metode ini dimuat
dan diangkut dengan pikulan, lori, dump truck, dan sejenisnya baru kemudian diproses lebih
lanjut sesuai dengan keperluan.
2. Metode tambang bawah tanah :
Kegiatan penambangan belerang dengan metode tambang bawah tanah dikhususkan bagi
endapan belerang yang terdapat di bawah permukaan bumi. Adapun penambangan dikerjakan
dengan membuat lubang-lubang bukaan kearah endapan, seperti shaft, tunneling, drift, adit, dan
lain-lain.
3. Metode Frasch-Process
4. Metode Penambangan Manual
Penambangan belerang dengan metode ini dilakukan apabila kandungan endapan belerang
yang ada tidak terlalu banyak atau sedikit. Cara penambangannya dengan metode ini
biasanya dilakukan dengan menggunakan alat-alat penambangan manual, seperti cangkul,
linggis, gancu, dan keranjang serta dilaksanakan dengan sistem padat karya.
BELERANG (SULFUR) DI GUNUNG IJEN, JAWA TIMUR
Gunung Ijen berada antara perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso Propinsi
Jawa Timur. Merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif. Gunung Ijen
mempunyai tinggi 2.368 mdpl.
Kawah Ijen merupakan gunung api aktif penghasil belerang utama di Indonesia
Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36
juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar. Danau Ijen
memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang
sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.
Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup yang cukup tebal, cara
penambangannya dapat dilakukan dengan cara Frash Process, yaitu
Tahap 1 .Dengan pemboran kemudian dimasukan air panas (suhu 335º F) kedalam endapan
belerang.
Tahap 2 . Melalui pipa-pipa kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan diendapkan.
Tahap berikutnya disublimasi untuk mendapatkan belerang yang bersih.
• Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya dan hasil
yang diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk kristal dapat langsung
dimasukkan kedalam autiklat dimasukkan/ditambahkan solar, air dan
NaOH, kemudian dipanaskan dengan memasukkan uap air panas
dengan tekanan 3 atmosfer selama 30-60 menit. Pemisahan akan terjadi
karena belerang mempunyai titik lebur yang lebih rendah dibandingkan
dengan mineral-mineral pengotornya. Hasilnya yang berupa belerang
cair dialirkan melalui filter dan kemudian dicetak.
• Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannnya perlu dilakukan secara
floatasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam autoklaf. Tujuan
dari floatasi adalah untuk meningkatkan kadar belerang dan memisahkan
senyawa-senyawa besi sulfat dan silikat dari larutan.
• Cara pengolahan lain untuk belerang jenis ini dengan cara pelarutan dan
penghabluran dengan menggunakan pelarut karbon disulfida, dimethyl
disulfit atau larutan hidrokarbon berat lainnya. Untuk pengolahan
belerang secara sederhana dapat dilakukan dengan jalan memanaskan
bongkah-bongkah belerang didalam wajan besi atau alumunium yang
berdiameter 80-100 cm diatas tungku sederhana yang terbuat dari tanah
liat/andesit. Pemanasan dilakukan dengan kayu atau kompor minyak
tanah sambil diaduk-aduk, sesudah belerang mencair kemudian disaring
dengan kantong-kantong yang terbuat dari kain. Selanjutnya ditampung
dalam tabung-tabung bambu sebagai alat cetaknya
Belerang dapat digunakan dalam industri kimia yaitu untuk pembuatan asam sulfat
(H2SO4) yang diperlukan untuk pembuatan pupuk, penghalusan minyka bahan-bahan kimia
berat dan keperluan lain untuk metalurgi.
Disamping belerang dimanfaatkan dalam industri cat, industri karet, industri tekstil, industri
korek api, bahan peledak, industri ban, pabrik kertas, industri gula yang digunakan dalam
proses sulfinasi , industri rayon, film celulosa, ebonit, cairan sulfida, bahan pengawet kayu
Bahaya atau Efek
Elemental sulfur dianggap toksisitas rendah. Senyawa seperti
karbon disulfida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida yang
beracun.
• Sebagai contoh, pada 0,03 bagian per juta, kita bisa mencium
bau hidrogen sulfida tetapi lebih dianggap sebagai aman
selama delapan jam paparan. Pada 4 ppm dapat
menyebabkan iritasi mata. Pada 20 eksposur ppm selama
lebih dari satu menit menyebabkan cedera parah pada saraf
mata.
• Pada 700 ppm berhenti bernapas.
• Kerusakan otak permanen
• Kematian jika tidak ada penyelamatan cepat.
BELERANG

More Related Content

What's hot

deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuadbel Edwar
 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanALAM SEKITAR
 
Penyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut TuckerPenyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut TuckerDiki Prasetya
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihRomi Fadli
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiSylvester Saragih
 
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAPASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineralIrvan Aditya
 

What's hot (20)

Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Mineral Zircon
Mineral ZirconMineral Zircon
Mineral Zircon
 
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU MULIA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Deret bowen oke
Deret bowen okeDeret bowen oke
Deret bowen oke
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuan
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Endapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabarEndapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabar
 
Penyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut TuckerPenyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut Tucker
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Endapan emas orogenik
Endapan emas orogenikEndapan emas orogenik
Endapan emas orogenik
 
Kuliah 5 penentuan umur
Kuliah 5   penentuan umurKuliah 5   penentuan umur
Kuliah 5 penentuan umur
 
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAPASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral
 

Similar to BELERANG

BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahuManfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahuAchmad Faizhal
 
Bab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinBab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinSamuel Semy
 
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUANPEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUANGuntur Indra
 
Lumpur lapindo
Lumpur lapindoLumpur lapindo
Lumpur lapindodabol_ajah
 
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidroliskh4nt0ng
 
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdeka
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdekaBATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdeka
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdekaalfabagus47
 
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Universitas Sriwijaya
 
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAMANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptxkomarah462
 

Similar to BELERANG (20)

BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
fungsi
fungsifungsi
fungsi
 
Pertambangan bauksit
Pertambangan bauksitPertambangan bauksit
Pertambangan bauksit
 
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahuManfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
 
batu Andesit
batu Andesitbatu Andesit
batu Andesit
 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
 
Batu bara
Batu baraBatu bara
Batu bara
 
Bab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinBab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertin
 
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUANPEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
 
Batu bara
Batu baraBatu bara
Batu bara
 
Lumpur lapindo
Lumpur lapindoLumpur lapindo
Lumpur lapindo
 
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
 
Volcanology
VolcanologyVolcanology
Volcanology
 
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdeka
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdekaBATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdeka
BATUBARA.pptx, kelas x kurikulum merdeka
 
Makalah batu bara
Makalah batu baraMakalah batu bara
Makalah batu bara
 
Eksplorasi emas
Eksplorasi emasEksplorasi emas
Eksplorasi emas
 
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
 
Proses hidrotermal 2
Proses hidrotermal 2Proses hidrotermal 2
Proses hidrotermal 2
 
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAMANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx
 

More from Bonita Susimah

Proses pembuatan semen - bahan galian industri
Proses pembuatan semen - bahan galian industriProses pembuatan semen - bahan galian industri
Proses pembuatan semen - bahan galian industriBonita Susimah
 
Tanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industriTanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industriBonita Susimah
 
Pasir besi - bahan galian industri
Pasir besi - bahan galian industriPasir besi - bahan galian industri
Pasir besi - bahan galian industriBonita Susimah
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriBonita Susimah
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriBonita Susimah
 
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAZeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
KROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAKROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
FOSFOR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
FOSFOR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAFOSFOR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
FOSFOR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
BENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAKAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
ASPAL - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
ASPAL - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAASPAL - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
ASPAL - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 

More from Bonita Susimah (14)

Proses pembuatan semen - bahan galian industri
Proses pembuatan semen - bahan galian industriProses pembuatan semen - bahan galian industri
Proses pembuatan semen - bahan galian industri
 
Tanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industriTanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industri
 
Pasir besi - bahan galian industri
Pasir besi - bahan galian industriPasir besi - bahan galian industri
Pasir besi - bahan galian industri
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
 
Zircon bonita
Zircon   bonitaZircon   bonita
Zircon bonita
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industri
 
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAZeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Marmer bonita
Marmer   bonitaMarmer   bonita
Marmer bonita
 
KROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAKROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
FOSFOR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
FOSFOR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAFOSFOR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
FOSFOR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
BENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAKAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KAOLIN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
ASPAL - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
ASPAL - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAASPAL - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
ASPAL - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (9)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

BELERANG

  • 1. SULFUR (BELERANG) BAHAN GALIAN INDUSTRI DISUSUN OLEH : BONITA INTAN SUSIMAH 07300130019 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS KEBUMIAN DAN ENERGI UNIVERSITAS TRISAKTI
  • 3. GENESA Di Indonesia semua endapan belerang mempunyai hubungan erat dengan kegiatan gunung berapi. Belerang atau sulfur ditemukan dalam dua bentuk, yaitu sebagai belerang alam dan sebagai belerang persenyawaan sufida logam. Belerang alam berbentuk kristal bercampur lumpur. Endapan belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola, atau sebagai akibat daripada gas-gas dan larutan yang mengandung belerang keluar dari bumi, serta berkaitan dengan rangkaian gunung api aktif. Kedua jenis endapan belerang alam yaitu tipe sublimasi dan tipe lumpur (danau kawah).
  • 4. Mengenai asal mula belerang ada beberapa pendapat yang membahasnya diantaranya adalah : 1. Menurut Bischof, belerang berasal dari H2S yang merupakan hasil reduksi CaSO4 oleh karbon dan methan. 2. Pendapat yang mengatakan bahwa belerang berasal dari dome. Belerang disini dibentuk oleh bakteri de sulpho vibrio desulfuricans umpamanya sulfat oleh bakteri diubah menjadi sulfit. Selanjutnya sulfid diubah lagi menjadi belerang contohnya seperti yang terdapat di Gulf-Coast di Amerika Serikat. 3. Pendapat yang menerangkan bagaimana terdapatnya belerang pada gipsum, dikatakan bahwa belerang pada gipsum diendapkan langsung dari poly sulfit (suatu solut yang mengandung sangat banyak belerang
  • 5. • Belerang berwarna kuning pucat • Padatan yang rapuh • apabila dibakar memberikan nyala warna biru dan menghasilkan gas SO2 yang berbau tidak enak. Titik leleh pada suhu 234 – 2480F • Mempunyai daya hantar listrik yang jelek serta tidak larut pada air.
  • 6.
  • 7. Endapan belerang di Indonesia dapat ditemukan di beberapa provinsi diantaranya adalah : 1. Sumatra Utara, yaitu di Tarutung, Sibangaor, Sonk Merapi, serta di Namora I Langit 2. Lampung, yaitu di daerah Sekicau 3. Jawa Barat, yaitu di Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Putri, Gunung Galunggung, Gunung Ciremai, Gunung Papandayan Telaga Bodas, Kawah Putih 4. Jawa Tengah, yaitu di Gunung Dieng, Gunung Telaga Terus 5. Jawa Timur, yaitu di Gunung Arjuno, Welireng, Kawah Ijen 6. Sulawesi Utara, yaitu di Gunung Mahawu, Gunung Saputan, Kawah Maseun 7. Maluku, yaitu di pulau Damar
  • 8. Penyelidikan terhadap deposit belerang yang dapat dilakukan adalah 1. Penyelidikan geologi daerah belerang, 2. Pengeboran dan sumur eksplorasi 3. Sampel diperiksa di laboratorium secara analisa kimia untuk menentukan kadar belerang dan diadakan mikroskopi bijih.
  • 9. Adapun penambangan belerang dilakukan dengan beberapa metode antara lain : metode tambang terbuka, metode tambang bawah tanah, metode Frasch-Process, dan metode penambangan manual. 1. Metode tambang terbuka : Kegiatan penambangan belerang dengan metode ini dilakukan untuk endapan tipe stratigrafi dan vulkanis yang terletak dekat dengan permukaan bumi. Pengambilan dengan metode ini dapat menggunakan alat-alat sederhana atau dapat juga dengan menggnakan alat mekanis seperti shovel, monitor, dan dragline excavator. Material hasil penambangan dengan metode ini dimuat dan diangkut dengan pikulan, lori, dump truck, dan sejenisnya baru kemudian diproses lebih lanjut sesuai dengan keperluan. 2. Metode tambang bawah tanah : Kegiatan penambangan belerang dengan metode tambang bawah tanah dikhususkan bagi endapan belerang yang terdapat di bawah permukaan bumi. Adapun penambangan dikerjakan dengan membuat lubang-lubang bukaan kearah endapan, seperti shaft, tunneling, drift, adit, dan lain-lain.
  • 10. 3. Metode Frasch-Process 4. Metode Penambangan Manual Penambangan belerang dengan metode ini dilakukan apabila kandungan endapan belerang yang ada tidak terlalu banyak atau sedikit. Cara penambangannya dengan metode ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat-alat penambangan manual, seperti cangkul, linggis, gancu, dan keranjang serta dilaksanakan dengan sistem padat karya.
  • 11. BELERANG (SULFUR) DI GUNUNG IJEN, JAWA TIMUR Gunung Ijen berada antara perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso Propinsi Jawa Timur. Merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif. Gunung Ijen mempunyai tinggi 2.368 mdpl. Kawah Ijen merupakan gunung api aktif penghasil belerang utama di Indonesia Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.
  • 12. Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup yang cukup tebal, cara penambangannya dapat dilakukan dengan cara Frash Process, yaitu Tahap 1 .Dengan pemboran kemudian dimasukan air panas (suhu 335º F) kedalam endapan belerang. Tahap 2 . Melalui pipa-pipa kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan diendapkan. Tahap berikutnya disublimasi untuk mendapatkan belerang yang bersih.
  • 13. • Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya dan hasil yang diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk kristal dapat langsung dimasukkan kedalam autiklat dimasukkan/ditambahkan solar, air dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan memasukkan uap air panas dengan tekanan 3 atmosfer selama 30-60 menit. Pemisahan akan terjadi karena belerang mempunyai titik lebur yang lebih rendah dibandingkan dengan mineral-mineral pengotornya. Hasilnya yang berupa belerang cair dialirkan melalui filter dan kemudian dicetak. • Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannnya perlu dilakukan secara floatasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam autoklaf. Tujuan dari floatasi adalah untuk meningkatkan kadar belerang dan memisahkan senyawa-senyawa besi sulfat dan silikat dari larutan. • Cara pengolahan lain untuk belerang jenis ini dengan cara pelarutan dan penghabluran dengan menggunakan pelarut karbon disulfida, dimethyl disulfit atau larutan hidrokarbon berat lainnya. Untuk pengolahan belerang secara sederhana dapat dilakukan dengan jalan memanaskan bongkah-bongkah belerang didalam wajan besi atau alumunium yang berdiameter 80-100 cm diatas tungku sederhana yang terbuat dari tanah liat/andesit. Pemanasan dilakukan dengan kayu atau kompor minyak tanah sambil diaduk-aduk, sesudah belerang mencair kemudian disaring dengan kantong-kantong yang terbuat dari kain. Selanjutnya ditampung dalam tabung-tabung bambu sebagai alat cetaknya
  • 14.
  • 15. Belerang dapat digunakan dalam industri kimia yaitu untuk pembuatan asam sulfat (H2SO4) yang diperlukan untuk pembuatan pupuk, penghalusan minyka bahan-bahan kimia berat dan keperluan lain untuk metalurgi. Disamping belerang dimanfaatkan dalam industri cat, industri karet, industri tekstil, industri korek api, bahan peledak, industri ban, pabrik kertas, industri gula yang digunakan dalam proses sulfinasi , industri rayon, film celulosa, ebonit, cairan sulfida, bahan pengawet kayu
  • 16. Bahaya atau Efek Elemental sulfur dianggap toksisitas rendah. Senyawa seperti karbon disulfida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida yang beracun. • Sebagai contoh, pada 0,03 bagian per juta, kita bisa mencium bau hidrogen sulfida tetapi lebih dianggap sebagai aman selama delapan jam paparan. Pada 4 ppm dapat menyebabkan iritasi mata. Pada 20 eksposur ppm selama lebih dari satu menit menyebabkan cedera parah pada saraf mata. • Pada 700 ppm berhenti bernapas. • Kerusakan otak permanen • Kematian jika tidak ada penyelamatan cepat.