SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
PERUMUSAN KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI
PADA RANCANGAN TEKNOKRATIK
RENSTRA KEMENTERIAN LUAR NEGERI
BIRO HUKUM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan
berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014
Yogyakarta , 10 Maret 2016
2
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
KEHUTANAN
Perencanaan Hutan
UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang KSDAE,
beserta Peraturan Pelaksanaannya
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, beserta
Peraturan Pelaksanaannya.
UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan
Perusakan Hutan.
Pilar Dasar Sektor
Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
UU Nomor 41 Tahun 1999 jo UU 19 Tahun
2004 tentang Kehutanan, beserta
Peraturan Pelaksanaannya
TUPOKSI KEMEN-LHK
Pasal 2 dan 3 Perpres No. 16 Tahun 2015
1. Perumusan dan Penetapan Kebijakan di bidang Penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan dan lingkungan
hidup secara berkelanjutan, pengelolaan konservasi SDA dan E, peningkatan daya dukung DAS dan hutan
lindung, PHPL, peningkatan daya saing IPHH, peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengendalian dampak perubahan iklim, pengendalian kebakaran
hutan dan lahan, perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan serta penurunan gangguan, ancaman dan
pelanggaran hukum bidang kehutanan.;
2. Pelaksanaaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan dan lingkungan hidup secara
berkelanjutan, pengelolaaan KSDA dan E, peningkatan daya dukung DAS dan hutan lindung, PHPL,
peningkatan daya saing IPHH, peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan, pengendalian dampak perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan lahan,
perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman dan pelanggaran hukum
bidang kehutanan.;
3. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tata lingkungan, pengelolaan keanekaragaman
hayati, peningkatan daya dukung DAS dan hutan lindung, peningkatan kualitas fungsi lingkungan hidup,
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungsn, pengendalian perubahan iklim, pengendalian kebakaran
hutan dan lahan, kemitraan lingkungan serta penurunan gangguan, ancaman dan pelanggaran hukum bidang
kehutanan.;
4. Pelaksanaan BINTEK dan SUPERVISI atas pelaksanaan urusan penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan
dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, pengelolaaan KSDA dan E, peningkatan daya dukung DAS dan
hutan lindung, PHPL, peningkatan daya saing IPHH, peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengendalian dampak perubahan iklim, pengendalian kebakaran
hutan dan lahan, perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman dan
pelanggaran hukum bidang kehutanan.;
5. Pelakanaan LITBANG dan Inovasi di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
6. Pelaksanaan Penyuluhan dan pengembangan SDM di lingkungan Kemen LHK;
7. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada unsur organisasi di Lingkungan Kemen LHK;
8. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Kemen LHK;
9. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawab Kemen LHK, dan
10. Pengawasan dan pelaksanaan tugas di lingkungan Kemen LHK.
ARAH KEBIJAKAN KEMEN LHK yang sedang
dan sudah dijalankan saat ini, mewujudkan :
1. Pengelolaan sektor kehutanan secara terpadu;
2. Memelihara potensi kekayaan hutan yang ada agar tetap dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan melakukan konservasi
sumber daya hutan;
3. Penanggulangan kebakaran dan pemberantasan penebangan liar serta
upaya penegakan hukumnya;
4. mempercepat upaya rehabilitasi kawasan hutan yang terdegradasi;
5. melakukan desentralisasi kewenangan pengurusan kehutanan
sehingga tercapai pengelolaan yang bersifat partisipatif dan
melibatkan seluruh pihak;
6. peningkatan efektifitas dan kualitas pengelolaan hutan dengan cara :
a. penyelesaian Pembangunan KPH untuk seluruh kawasan;
b. peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengamanan hutan.
UU No. 23 Tahun 2014
Pasal 14 :
(1)Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di bidang
Kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya
mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Provinsi.
(2)Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud (1)
yang berkaitan dengan Taman Hutan Reaya
kabupaten/kota menjadi kewenangan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
Exsistensi UU 23 Tahun 2014
6
 Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
 Disahkan di Jakarta pada tanggal 30 September 2014.
 Diundangkan di Jakarta pada tanggal 2 Oktober 2014,
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014
NOMOR 244
UU No. 23 Tahun 2014
Desentralisasi
Otonomi Daerah
Urusan WAJIB
PP No. 38 Tahun
2007
Pelayanan
Dasar
Non Pelayanan
Dasar
Urusan Pilihan
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Agama
4. PU dan Penataan Ruang
5. Perumahan Rakyat dan Kaw.
Permukiman.
6. Ketentraman, Ketertiban Umum
dan Perlindungan Masy
7. Sosial
1. Tenaga Kerja
2. Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
3. Pangan
4. Pertanahan
5. Lingkungan Hidup
6. Administrasi Kependudukan
dan Catatan Sipil
7. Pemberdayaan Masy dan
Desa
8. Pengendalian Penduduk dan
KB
9. Perhubungan
10. Komunikasi dan Informatika
11. Koperasi dan UKM
12. Penanaman Modal
13. Kepemudaan dan Olahraga
14. Statistik
15. Persandian
16. Kebudayaan dan
17. Perpustakaan
18. Kearsipan
1. Kelautan dan
Perikanan
2. Pariwisata
3. Pertanian
4. Kehutanan
5. ESDM
6. Perdagangan
7. Perindustrian
8. transmigrasi
Per Pres No. 16 Tahun
2015
SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 120/253/SJ KEPADA
GUBERNUR DAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENYELENGGARAAN
URUSAN PEMERINTAHAN SETELAH DITETAPKAN UU NO. 23 TAHUN
2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
9
 Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 404, Siklus anggaran dalam APBN dan APBD, serta
untuk menghindari stagnasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berakibat terhentinya
pelayanan kepada masyarakat, maka penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren
yang bersifat pelayanan kepada masyarakat luas dan masif, yang pelaksanaannya
tidak dapat ditunda dan tidak dapat dilaksanakan tanpa dukungan P3D, tetap
dilaksanakan oleh tingkatan/susunan pemerintahan yang saat ini menyelenggarakan urusan
pemerintahan konkuren tersebut sampai dengan diserahkannya P3D.
 khusus penyelenggaraan perizinan dalam bentuk pemberian dan pencabutan izin, dilaksanakan
sesuai dengan UU ini, dengan mengutamakan kecepatan dan kemudahan proses pelayanan
perizinan, serta mempertimbangkan proses dan tahapan yang sudah dilalui.
 Penataan/perubahan perangkat daerah untuk melaksanakan pemerintahan konkuren hanya
dapat dilakukan setelah ditetapkan hasil pemetaan urusan pemerintahan sesuai UU 23 tahun
2014.
Surat Edaran
 SE No.5/Men-LHK/2015
SE Kemen LHK No. 5/MenLHK-II/2015 tentang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang
Kehutanan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Tindaklanjut Pasal 14 UU No. 23
Tahun 2015)
Angka 2.2, khusus penyelenggaraan perizinan dalam
bentuk pemberian atau pencabutan izin
dilaksanakan oleh tingkatan pemerintahan sesuai
pembagian urusan konkuren (UU No. 23 tahun 2014)
dengan mengutamakan kecepatan dan kemudahan proses
pelayanan perizinan serta mempertimbangkan proses dan
tahapan yang sudah dilalui.
Pengurusan
H
u
t
a
n
Perencanaan Kehutanan
PP Nomor 44 Tahun 2004
Tentang Perencanaan
Kehutanan
Litbangdiklatluh
PP Nomor 12 Tahun 2010
Pengawasan
a. Inventarisasi hutan;
b. Pengukuhan Kawasan Hutan
a. Penatagunaan Kawasan Hutan
b. Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan;
c. Penyusunan Rencana Kehutanan
Pengelolaan Hutan
PP Nomor 6 Tahun 2007 jo
PP Nomor 3
Tahun 2008
PENGURUSAN HUTAN
a. Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan;
b. Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan
c. Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, dan
d. Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
UU No. 41 Tahun 1999
Pasal 3
Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
yang berkeadilan dan berkelanjutan dengan:
•menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang
proporsional;
•mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi
lindung, dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya,
dan ekonomi, yang seimbang dan lestari;
•meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai;
•meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan kapasitas dan keberdayaan
masyarakat secara partisipatif, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan sehingga
mampu menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi serta ketahanan terhadap akibat
perubahan eksternal; dan
e. menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan
Lampiran BB UU 23 Tahun 2014
Sub urusan Pusat Daerah provinsi Daerah
kabupaten/kota
Perencanaan Hutan a. Penyelenggaraan
inventarisasi
hutan.
b. Penyelenggaraan
pengukuhan
kawasan hutan.
c. Penyelenggaraan
penatagunaan
kawasan hutan.
d. Penyelenggaraan
pembentukan
wilayah
pengelolaan hutan.
e. Penyelenggaraan
rencana kehutanan
nasional.
---- -----
Lanjutan1
Sub urusan Pusat Daerah provinsi Daerah
kabupaten/kota
Pengelolaan
Hutan
a. Penyelenggaraan tata
hutan.
b. Penyelenggaraan
rencana pengelolaan
hutan.
c. Penyelenggaraan
pemanfaatan hutan dan
penggunaan kawasan
hutan.
d. Penyelenggaraan
rehabilitasi dan
reklamasi hutan.
e. Penyelenggaraan
perlindungan hutan.
f. Penyelenggaraan
pengolahan dan
penatausahaan hasil
hutan.
a. Pelaksanaan tata
hutan kesatuan
pengelolaan hutan
kecuali pada kesatuan
pengelolaan hutan
konservasi (KPHK).
b. Pelaksanaan rencana
pengelolaan kesatuan
pengelolaan hutan
kecuali pada kesatuan
pengelolaan hutan
konservasi (KPHK).
c. Pelaksanaan
pemanfaatan hutan di
kawasan hutan
produksi dan hutan
lindung, meliputi: 1)
Pemanfaatan kawasan
hutan; 2) Pemanfaatan
hasil hutan bukan
kayu;
-----
Lanjutan 2
Sub urusan Pusat Daerah provinsi Daerah
kabupaten/kota
g. Penyelenggaraan
pengelolaan kawasan
hutan dengan tujuan
khusus (KHDTK).
pengelolaan kawasan
hutan dengan tujuan
khusus (KHDTK).
3) Pemungutan hasil
hutan; 4) Pemanfaatan
jasa lingkungan kecuali
pemanfaatan
penyimpanan dan/atau
penyerapan karbon. d.
Pelaksanaan
rehabilitasi di luar
kawasan hutan negara.
e. Pelaksanaan
perlindungan hutan di
hutan lindung, dan
hutan produksi. f.
Pelaksanaan
pengolahan hasil hutan
bukan kayu. g.
Pelaksanaan
pengolahan hasil hutan
kayu dengan
kapasitas
Lanjutan 3
Sub urusan Pusat Daerah provinsi Daerah
kabupaten/kota
produksi < 6000 m³/tahun.
h. Pelaksanaan pengelolaan
KHDTK untuk kepentingan
religi.
-----
Konservasi
Sumber Daya
Alam Hayati dan
Ekosistemnya
Penyelenggaraan
pengelolaan kawasan
suaka alam dan
kawasan pelestarian
alam. b.
Penyelenggaraan
konservasi tumbuhan
dan satwa liar. c.
Penyelenggaraan
pemanfaatan secara
lestari kondisi
lingkungan kawasan
pelestarian alam. d.
Penyelenggaraan
pemanfaatan jenis
a. Pelaksanaan
perlindungan, pengawetan
dan pemanfaatan secara
lestari taman hutan
raya (TAHURA) lintas
Daerah kabupaten/kota. b.
Pelaksanaan perlindungan
tumbuhan dan satwa liar
yang tidak dilindungi
dan/atau tidak masuk dalam
lampiran (Appendix) CITES.
c. Pelaksanaan pengelolaan
kawasan bernilai
Pelaksanaan
pengelolaan TAHURA
kabupaten/kota.
Lanjutan 4
Sub urusan Pusat Daerah provinsi Daerah
kabupaten/kota
Pengawasan
Kehutanan
Penyelenggaraan
pengawasan terhadap
pengurusan hutan.
---- -----

More Related Content

What's hot

Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPMRencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Syahroni Ateng Syafrudin
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
HackEuy
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Anton Riyanto
 
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rthPermen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
jamestravolta
 
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptxSDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SantriBiologiKonserv
 

What's hot (20)

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten TemanggungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
 
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPMRencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
 
Modul LARAP
Modul LARAPModul LARAP
Modul LARAP
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptxPaparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
 
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPKEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
 
Manajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan Perkotaan
Manajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan PerkotaanManajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan Perkotaan
Manajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan Perkotaan
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rthPermen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 
Kebijakan akses legal ps
Kebijakan akses legal ps Kebijakan akses legal ps
Kebijakan akses legal ps
 
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
 
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptxSDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
 

Viewers also liked

Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
Syukriy Abdullah
 
Diagram alir s/d 6000
Diagram alir s/d  6000Diagram alir s/d  6000
Diagram alir s/d 6000
guest904f0f2
 
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor KehutananTata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
07 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 27607 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 276
Rave Van
 

Viewers also liked (20)

Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
 
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014
 
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutanPengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
 
Diagram alir s/d 6000
Diagram alir s/d  6000Diagram alir s/d  6000
Diagram alir s/d 6000
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
 
KEBIJAKAN ANGGARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017
KEBIJAKAN ANGGARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017KEBIJAKAN ANGGARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017
KEBIJAKAN ANGGARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017
 
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
 
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor KehutananTata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
 
07 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 27607 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 276
 
HTR
HTRHTR
HTR
 
Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...
Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...
Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...
 
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
 
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
 
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
 
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
 

Similar to Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan

03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
MeldaYeni3
 
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx
adityaerick
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Ariston Pamungkas
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011
Ariston Pamungkas
 
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhutKebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Fazrin Rahmadani
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
walhiaceh
 
Uu kehutanan no 41 thn 1999
Uu kehutanan no 41 thn 1999Uu kehutanan no 41 thn 1999
Uu kehutanan no 41 thn 1999
walhiaceh
 

Similar to Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan (20)

03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
 
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutananPermenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
 
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutPermen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
 
Kelola kph
Kelola kphKelola kph
Kelola kph
 
Peraturan Menteri LHK Tentang Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Peraturan Menteri LHK Tentang  Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...Peraturan Menteri LHK Tentang  Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Peraturan Menteri LHK Tentang Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
 
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
 
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi MalukuKebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
 
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx
7a.KEBIJANKAN PENG.KPH-ABDUL RAUF.pptx
 
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
 
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
 
Penetapan kinerja DINHUT 2014
Penetapan kinerja DINHUT 2014Penetapan kinerja DINHUT 2014
Penetapan kinerja DINHUT 2014
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011
 
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutananP41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
 
PP Nomor 45 Tahun 2004
PP Nomor 45 Tahun 2004PP Nomor 45 Tahun 2004
PP Nomor 45 Tahun 2004
 
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhutKebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
 
Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...
Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...
Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
 
Cappa hd
Cappa hdCappa hd
Cappa hd
 
Uu kehutanan no 41 thn 1999
Uu kehutanan no 41 thn 1999Uu kehutanan no 41 thn 1999
Uu kehutanan no 41 thn 1999
 

More from CIFOR-ICRAF

More from CIFOR-ICRAF (20)

Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
 
Policy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesPolicy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key Priorities
 
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
 
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
 
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
 
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
 
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
 
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
 
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
 
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
 
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoEnjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
 
Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders
 
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCapacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
 
Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market
 
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeSupporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
 
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationPathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
 
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
 
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto   A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
 
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
 
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
 

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan

  • 1. Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana PERUMUSAN KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI PADA RANCANGAN TEKNOKRATIK RENSTRA KEMENTERIAN LUAR NEGERI BIRO HUKUM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan UU NO. 23 Tahun 2014 Yogyakarta , 10 Maret 2016
  • 2. 2 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN Perencanaan Hutan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang KSDAE, beserta Peraturan Pelaksanaannya UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, beserta Peraturan Pelaksanaannya. UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Pilar Dasar Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan UU Nomor 41 Tahun 1999 jo UU 19 Tahun 2004 tentang Kehutanan, beserta Peraturan Pelaksanaannya
  • 3. TUPOKSI KEMEN-LHK Pasal 2 dan 3 Perpres No. 16 Tahun 2015 1. Perumusan dan Penetapan Kebijakan di bidang Penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, pengelolaan konservasi SDA dan E, peningkatan daya dukung DAS dan hutan lindung, PHPL, peningkatan daya saing IPHH, peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengendalian dampak perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan serta penurunan gangguan, ancaman dan pelanggaran hukum bidang kehutanan.; 2. Pelaksanaaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, pengelolaaan KSDA dan E, peningkatan daya dukung DAS dan hutan lindung, PHPL, peningkatan daya saing IPHH, peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengendalian dampak perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman dan pelanggaran hukum bidang kehutanan.; 3. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tata lingkungan, pengelolaan keanekaragaman hayati, peningkatan daya dukung DAS dan hutan lindung, peningkatan kualitas fungsi lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungsn, pengendalian perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, kemitraan lingkungan serta penurunan gangguan, ancaman dan pelanggaran hukum bidang kehutanan.; 4. Pelaksanaan BINTEK dan SUPERVISI atas pelaksanaan urusan penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, pengelolaaan KSDA dan E, peningkatan daya dukung DAS dan hutan lindung, PHPL, peningkatan daya saing IPHH, peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengendalian dampak perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman dan pelanggaran hukum bidang kehutanan.; 5. Pelakanaan LITBANG dan Inovasi di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 6. Pelaksanaan Penyuluhan dan pengembangan SDM di lingkungan Kemen LHK; 7. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada unsur organisasi di Lingkungan Kemen LHK; 8. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Kemen LHK; 9. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawab Kemen LHK, dan 10. Pengawasan dan pelaksanaan tugas di lingkungan Kemen LHK.
  • 4. ARAH KEBIJAKAN KEMEN LHK yang sedang dan sudah dijalankan saat ini, mewujudkan : 1. Pengelolaan sektor kehutanan secara terpadu; 2. Memelihara potensi kekayaan hutan yang ada agar tetap dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan melakukan konservasi sumber daya hutan; 3. Penanggulangan kebakaran dan pemberantasan penebangan liar serta upaya penegakan hukumnya; 4. mempercepat upaya rehabilitasi kawasan hutan yang terdegradasi; 5. melakukan desentralisasi kewenangan pengurusan kehutanan sehingga tercapai pengelolaan yang bersifat partisipatif dan melibatkan seluruh pihak; 6. peningkatan efektifitas dan kualitas pengelolaan hutan dengan cara : a. penyelesaian Pembangunan KPH untuk seluruh kawasan; b. peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengamanan hutan.
  • 5. UU No. 23 Tahun 2014 Pasal 14 : (1)Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di bidang Kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi. (2)Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud (1) yang berkaitan dengan Taman Hutan Reaya kabupaten/kota menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
  • 6. Exsistensi UU 23 Tahun 2014 6  Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.  Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.  Disahkan di Jakarta pada tanggal 30 September 2014.  Diundangkan di Jakarta pada tanggal 2 Oktober 2014, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 244
  • 7. UU No. 23 Tahun 2014 Desentralisasi Otonomi Daerah Urusan WAJIB PP No. 38 Tahun 2007 Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar Urusan Pilihan 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Agama 4. PU dan Penataan Ruang 5. Perumahan Rakyat dan Kaw. Permukiman. 6. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masy 7. Sosial 1. Tenaga Kerja 2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 3. Pangan 4. Pertanahan 5. Lingkungan Hidup 6. Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil 7. Pemberdayaan Masy dan Desa 8. Pengendalian Penduduk dan KB 9. Perhubungan 10. Komunikasi dan Informatika 11. Koperasi dan UKM 12. Penanaman Modal 13. Kepemudaan dan Olahraga 14. Statistik 15. Persandian 16. Kebudayaan dan 17. Perpustakaan 18. Kearsipan 1. Kelautan dan Perikanan 2. Pariwisata 3. Pertanian 4. Kehutanan 5. ESDM 6. Perdagangan 7. Perindustrian 8. transmigrasi Per Pres No. 16 Tahun 2015
  • 8.
  • 9. SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 120/253/SJ KEPADA GUBERNUR DAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN SETELAH DITETAPKAN UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH 9  Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 404, Siklus anggaran dalam APBN dan APBD, serta untuk menghindari stagnasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berakibat terhentinya pelayanan kepada masyarakat, maka penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang bersifat pelayanan kepada masyarakat luas dan masif, yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda dan tidak dapat dilaksanakan tanpa dukungan P3D, tetap dilaksanakan oleh tingkatan/susunan pemerintahan yang saat ini menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren tersebut sampai dengan diserahkannya P3D.  khusus penyelenggaraan perizinan dalam bentuk pemberian dan pencabutan izin, dilaksanakan sesuai dengan UU ini, dengan mengutamakan kecepatan dan kemudahan proses pelayanan perizinan, serta mempertimbangkan proses dan tahapan yang sudah dilalui.  Penataan/perubahan perangkat daerah untuk melaksanakan pemerintahan konkuren hanya dapat dilakukan setelah ditetapkan hasil pemetaan urusan pemerintahan sesuai UU 23 tahun 2014.
  • 10. Surat Edaran  SE No.5/Men-LHK/2015
  • 11. SE Kemen LHK No. 5/MenLHK-II/2015 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Tindaklanjut Pasal 14 UU No. 23 Tahun 2015) Angka 2.2, khusus penyelenggaraan perizinan dalam bentuk pemberian atau pencabutan izin dilaksanakan oleh tingkatan pemerintahan sesuai pembagian urusan konkuren (UU No. 23 tahun 2014) dengan mengutamakan kecepatan dan kemudahan proses pelayanan perizinan serta mempertimbangkan proses dan tahapan yang sudah dilalui.
  • 12. Pengurusan H u t a n Perencanaan Kehutanan PP Nomor 44 Tahun 2004 Tentang Perencanaan Kehutanan Litbangdiklatluh PP Nomor 12 Tahun 2010 Pengawasan a. Inventarisasi hutan; b. Pengukuhan Kawasan Hutan a. Penatagunaan Kawasan Hutan b. Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan; c. Penyusunan Rencana Kehutanan Pengelolaan Hutan PP Nomor 6 Tahun 2007 jo PP Nomor 3 Tahun 2008 PENGURUSAN HUTAN a. Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan; b. Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan c. Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, dan d. Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
  • 13. UU No. 41 Tahun 1999 Pasal 3 Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan dengan: •menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional; •mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi lindung, dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi, yang seimbang dan lestari; •meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai; •meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan kapasitas dan keberdayaan masyarakat secara partisipatif, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi serta ketahanan terhadap akibat perubahan eksternal; dan e. menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan
  • 14. Lampiran BB UU 23 Tahun 2014 Sub urusan Pusat Daerah provinsi Daerah kabupaten/kota Perencanaan Hutan a. Penyelenggaraan inventarisasi hutan. b. Penyelenggaraan pengukuhan kawasan hutan. c. Penyelenggaraan penatagunaan kawasan hutan. d. Penyelenggaraan pembentukan wilayah pengelolaan hutan. e. Penyelenggaraan rencana kehutanan nasional. ---- -----
  • 15. Lanjutan1 Sub urusan Pusat Daerah provinsi Daerah kabupaten/kota Pengelolaan Hutan a. Penyelenggaraan tata hutan. b. Penyelenggaraan rencana pengelolaan hutan. c. Penyelenggaraan pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan. d. Penyelenggaraan rehabilitasi dan reklamasi hutan. e. Penyelenggaraan perlindungan hutan. f. Penyelenggaraan pengolahan dan penatausahaan hasil hutan. a. Pelaksanaan tata hutan kesatuan pengelolaan hutan kecuali pada kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK). b. Pelaksanaan rencana pengelolaan kesatuan pengelolaan hutan kecuali pada kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK). c. Pelaksanaan pemanfaatan hutan di kawasan hutan produksi dan hutan lindung, meliputi: 1) Pemanfaatan kawasan hutan; 2) Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu; -----
  • 16. Lanjutan 2 Sub urusan Pusat Daerah provinsi Daerah kabupaten/kota g. Penyelenggaraan pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK). pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK). 3) Pemungutan hasil hutan; 4) Pemanfaatan jasa lingkungan kecuali pemanfaatan penyimpanan dan/atau penyerapan karbon. d. Pelaksanaan rehabilitasi di luar kawasan hutan negara. e. Pelaksanaan perlindungan hutan di hutan lindung, dan hutan produksi. f. Pelaksanaan pengolahan hasil hutan bukan kayu. g. Pelaksanaan pengolahan hasil hutan kayu dengan kapasitas
  • 17. Lanjutan 3 Sub urusan Pusat Daerah provinsi Daerah kabupaten/kota produksi < 6000 m³/tahun. h. Pelaksanaan pengelolaan KHDTK untuk kepentingan religi. ----- Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Penyelenggaraan pengelolaan kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. b. Penyelenggaraan konservasi tumbuhan dan satwa liar. c. Penyelenggaraan pemanfaatan secara lestari kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam. d. Penyelenggaraan pemanfaatan jenis a. Pelaksanaan perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari taman hutan raya (TAHURA) lintas Daerah kabupaten/kota. b. Pelaksanaan perlindungan tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi dan/atau tidak masuk dalam lampiran (Appendix) CITES. c. Pelaksanaan pengelolaan kawasan bernilai Pelaksanaan pengelolaan TAHURA kabupaten/kota.
  • 18. Lanjutan 4 Sub urusan Pusat Daerah provinsi Daerah kabupaten/kota Pengawasan Kehutanan Penyelenggaraan pengawasan terhadap pengurusan hutan. ---- -----