Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Monkeypox (MPX) adalah penyakit virus yang langka yang menyerupai cacar. MPX berasal dari Afrika dan menginfeksi manusia melalui kontak dengan hewan liar seperti monyet dan tikus. Gejalanya meliputi demam, ruam di wajah dan tangan, dan limfadenopati. Diagnosis membutuhkan tes laboratorium. Pencegahannya meliputi menghindari kontak dengan hewan liar dan isolasi pasien.
1. MONKEYPOX/MPX
(CACAR MONYET?)
S E B U A H P E N G A N TA R B A G I T E N A G A
K E S E H ATA N
D R . I P U T U C A H YA L E G A W A
H T T P : / / L E G A W A . C O M
P U S K E S M A S I M O G I R I I , B A N T U L ,
Y O G YA K A R TA
1
2. SEJARAH
• Pertama kali teridentifikasi di RD
Kongo pada tahun 1970, dan
kemudian menjadi penyakit oleh
ortopoksivirus yang paling
signifikan pasca eradikasi cacar
(smallpox) pada 1980.
• Sejak tahun 2005, laporan berkala
menunjukkan lebih dari 1.000 kasus
per tahun teridentifikasi di RD
Kongo.
• Kasus terakhir adalah kasus yang
dilaporkan ke WHO pada 9 Mei
2019 oleh Kementerian Kesehatan
Singapura pada satu pasien
teridentifikasi positif MPX.
C O U N T R Y Y E A R N O . C A S E S N O . D E A T H S
Cameroon 1979 1 0
1989 1 0
Central African Republic 1984 6 0
2001 4 --
2010 2 0
2015 12 3
2016 11 1
2017 2 0
2017 6 0
Cote d’Ivoire¶ 1971 1 0
1981 1 —
Democratic Republic of the Congo 1970–2017 >1,000/year —
Gabon 1987 5 2
Liberia 1970 4 0
2017 2 0
Nigeria 1971 2 0
1978 1 0
2017–2018 80 5
Republic of Congo 2003 11 1
2009 2 0
2017 88 6
Sierra Leone 1970 1 0
2014 1 1
2017 1 0
2
3. NEGARA DENGAN KASUS MPX (PER
2017)
• Umumnya endemis pada wilayah
Afrika Tengah dan Barat pada area
hutan hujan tropis.
• Sejumlah negara Afrika Tengah juga
mengumumkan identifikasi temuan
kasus MPX sejak 2016.
3
4. VIRUS MPX
• MPX merupakan penyakit oleh virus yang langka (virus
ditularkan dari hewan ke manusia) dengan gejala pada
manusia yang menyerupai yang muncul pada pasien
cacar, meskipun tidak separah cacar.
• MPX merupakan bagian dari genus Ortopoksivirus, dan
marga Poksiviridae.
• Ada dua sub jenis MPX, klad Afrika Barat menyebabkan
infeksi yang lebih ringan, angka kematian lebih rendah,
dan angka penularan dari orang ke orang lebih rendah
dibandingkan klad Lembah Kongo.
4
5. TATALAKSANA
• Biasanya, MPX adalah penyakit yang sembuh sendiri,
tetapi dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan
kematian. Secara historis, fatalitas kasus pada wabah
MPX kurang dari 10%, dengan sebagian besar
kematian terjadi pada kelompok usia yang lebih
muda.
• Tidak ada perawatan khusus untuk MPX, dan
manajemen kasus didasarkan pada gejala spesifik,
perawatan suportif.
• Tidak ada vaksin untuk MPX. Namun, karena
kesamaan virus, vaksinasi cacar diketahui efektif
dalam mencegah MPX juga.
5
7. PENULARAN: HEWAN
KE MANUSIA
• Virus MPX ditularkan ke manusia melalui pelbagai
spesies binatang liar, namun memiliki keterbatasan
penyebaran penularan dari orang ke orang.
• Infeksi pada manusia tercatat ada melalui kontak
dengan tikus besar Gambia, tupai dan monyet.
Meski namanya adalah MPX, kebanyakan virus
ditemukan utamanya pada pengerat (rodensial).
• Infeksi pada kasus-kasus tercatat disebabkan oleh
kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau
luka terbuka pada hewan yang terinfeksi.
• Mengonsumsi daging yang tidak cukup
matang/dimasak merupakan faktor risiko yang
memungkinkan penularan.
7
8. PENULARAN: MANUSIA KE MANUSIA
• Penularan dari orang ke orang tidak umum, namun dapat terjadi akibat kontak dekat
dengan sekresi saluran napas, luka/lesi kulit dari orang yang terinfeksi, atau objek yang
baru saja tercemar oleh cairan atau materi lesi dari pasien.
• Penularan umumnya melalui partikel droplet saluran napas, biasanya memerlukan
kontak muka ke muka yang cukup lama, yang meningkatkan risiko penularan pada
petugas kesehatan dan keluarga dari penderita kasus aktif.
• Hingga saat ini tidak terdapat bukti yang mendukung bahwa wabah dapat terjadi
akibat penularan dari orang ke orang.
8
9. PERIODE INKUBASI
• Periode inkubasi (jarak waktu dari terinfeksi
hingga munculnya/onset gejala) pada kasus MPX
biasanya antara 6 hingga 16 hari, namun juga
bisa memanjang antara 5 sampai 21 hari.
9
10. PERJALANAN PENYAKIT
• Periode invasi/penyerangan (0-5 hari) merupakan
perjalanan tahap pertama dengan karakteristik
berupa demam, nyeri kepala hebat, limfadenopati
(pembengkakan pembuluh limfa), nyeri punggung,
myalgia (nyeri otot), dan kondisi astenia yang berat
(tidak bertenaga);
• Periode erupsi kulit (1-3 hari setelah munculnya
demam) di mana pelbagai tahapan ruam kulit
bermunculan, sering kali berawal dari wajah lalu
menyebar ke bagian tubuh lainnya.
10
11. TANDA & GEJALA
• Wajah (pada 95% kasus), dan
telapak tangan serta kaki (75%)
adalah yang paling banyak
terpengaruhi. Evolusi ruam dari
makulopapular (lesi-lesi dengan
dasar yang datar) ke arah vesikular
(lepuhan kecil yang dipenuhi cairan),
pustula (lepuhan berisi nanah),
diikuiti dengan krusta yang kira-kira
muncul dalam 10 hari.
• Diperlukan sekitar tiga minggu
sebelum krusta menghilang
sepenuhnya.
11
12. DURASI DAN
PERLUASAN PENYAKIT
• Jumlah lesi beragam, mulai dari beberapa hingga
ribuan, memengaruhi membran mukosa mulut (70%
kasus), genitalia (30%), dan konjungtiva (20%), dan
juga dapat mengancam kornea mata.
• Beberapa pasien menderita limfadenopati yang
berat sebelum munculnya ruam, yang merupakan
tanda pembeda antara MPX dibandingkan penyakit
lain yang serupa.
• MPX biasanya merupakan penyakit yang
swasembuh dengan gejala menetap selama 14
hingga 21 hari. Kasus berat umumnya terjadi pada
anak-anak dan terkait situasi paparan virus, status
kesehatan pasien, dan keparahan komplikasi.
12
13. DIAGNOSIS BANDING
• MPX menyerupai
sejumlah penyakit
dengan demam dan
ruam. Oleh karena itu,
konfirmasi laboratorium
diperlukan.
• Sedemikian hingga
penyakit yang serupa
juga seperti cacar
(smallpox), cacar sapi
(cowpox), cacar air
(chickenpox/varicella)
selayaknya
dipertimbangkan dalam
13
14. PERBEDAAN CACAR, CACAR AIR, & CACAR
MONYET
14
Gejala Cacar Air/Varisela Cacar Monyet (MPX) Cacar
Demam Saat muncul ruam 1-3 sebelum ruam 2-4 hari sebelum ruam
Tampilan Ruam Bertahap berbintik Bertahap berbintik Bersamaan berbintik
Perkembangan Ruam Cepat Lambat Lambat
Penyebaran Ruam Padat pada tubuh,
tidak ada pada telapak
tangan dan kaki
Padat pada wajah, ada
pada telapak tangan
dan kaki
Padat pada wajah dan
ekstremitas, ada pada
telapak tangan dan
kaki
Limfadenopati Tidak ada Ada Tidak ada
Kematian Jarang 1-10% Sekitar 30%
15. DIAGNOSIS
LABORATORIUM
• Monkeypox hanya dapat didiagnosis secara pasti di
laboratorium, di mana virus dapat diidentifikasi dengan
sejumlah tes yang berbeda, termasuk serologi, deteksi
antigen, dan kultur sel.
• Spesimen yang paling berguna untuk dikumpulkan dari
pasien untuk analisis laboratorium adalah sampel lesi
(apusan atau kerak).
• Sampel yang diambil dari orang dan hewan yang diduga
terinfeksi virus monkeypox harus ditangani oleh staf
terlatih, mengenakan alat pelindung diri, dan bekerja di
laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan yang
sesuai.
• Prosedur untuk penyimpanan dan pengangkutan sampel
yang aman harus dipatuhi.
15
16. PENCEGAHAN:
PENULARAN ZOONOSIS
• Inang alami monkeypox belum diidentifikasi
meskipun telah ditemukan di banyak spesies hewan
kecil: tupai tali, tupai pohon, tikus Gambia, tikus
bergaris, tikus rumah, dan primata. Studi ekologi
penyakit sedang berlangsung.
• Masyarakat yang tinggal di wilayah hutan hujan
Afrika Barat dan Tengah perlu dididik tentang
menghindari kontak langsung dengan hewan,
terutama spesies liar. Petugas terkait di negara lain
mewaspadai kemungkinan masuknya penyakit ke
negaranya.
• Upaya untuk mencegah penularan di daerah
endemis harus fokus pada memasak semua produk
hewani (darah, daging) secara menyeluruh sebelum
makan.
16
17. MENGURANGI RISIKO
PENULARAN
• Cara terbaik untuk mengurangi infeksi pada orang
adalah dengan meningkatkan kesadaran tentang
faktor risiko dan mendidik orang tentang langkah-
langkah yang dapat mereka lakukan untuk
meminimalkan pajanan terhadap virus.
• Sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya yang
sesuai harus dipakai saat menangani hewan yang sakit
atau jaringannya yang terinfeksi, dan selama prosedur
pemotongan.
• Selama wabah monkeypox pada manusia dan dengan
tidak adanya vektor hewan, maka kontak dekat
dengan pasien lain adalah faktor risiko paling
signifikan untuk infeksi virus monkeypox.
• Anggota rumah tangga dan petugas layanan
kesehatan harus mengikuti tindakan pencegahan
standar dan mengisolasi kasus/penderita. 17
18. PENCEGAHAN WABAH
• Deteksi dan identifikasi kasus yang dicurigai sangat
penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
• Orang sakit yang diduga akibat monkeypox harus
dirawat di fasilitas layanan kesehatan yang memiliki
fasilitas isolasi. Jika di rumah, orang tersebut harus
diisolasi dan perawatan dilakukan untuk
meminimalkan paparan eksudat pernapasan dan
lesi.
• Dalam semua situasi, tindakan pencegahan dan
pengendalian infeksi harus dilakukan.
• Perawatan simtomatis yang diperlukan harus
diberikan oleh tenaga medis. Sampel lesi yang
sesuai untuk pengujian laboratorium dan informasi
pasien harus dikumpulkan dengan aman.
• Kontak kasus perlu ditelusuri dan ditindaklanjuti jika
mereka menunjukkan gejala monkeypox pada
perkembangannya.
18
19. MENGURANGI RISIKO
PENULARAN DARI ORANG KE
ORANG
• Kontak fisik dekat dengan orang yang
memiliki penyakit monkeypox aktif
harus dihindari.
• Sarung tangan dan peralatan
pelindung pribadi lainnya harus
dikenakan saat merawat orang sakit.
• Mencuci tangan secara teratur harus
dilakukan setelah merawat atau
mengunjungi orang sakit.
19
20. MELINDUNGI TENAGA
KESEHATAN
• Petugas kesehatan yang merawat pasien dengan
dugaan atau infeksi virus monkeypox yang telah
dikonfirmasi, atau menangani spesimennya, harus
menerapkan pencegahan infeksi standar dan
mengendalikan tindakan pencegahan, termasuk
memakai alat pelindung diri yang sesuai.
• Petugas kesehatan dan mereka yang merawat atau
terpapar pasien dengan monkeypox atau sampel
mereka harus mempertimbangkan diimunisasi untuk
pencegahan cacar melalui otoritas kesehatan
nasional.
20
21. KESIAPSIAGAAN
21
Deteksi & Diagnosis Dini
• Kapasitas Klinis
• Kapasitas Laboratorium Nasional
• Uji diagnostik sederhana
Kontrol Penyakit
• Penanggulangan di tingkat masyarakat
• Ahli global dalam penyakit endemis spesifik
Komunikasi Risiko
• Transparansi tentang bahaya dan langkah-langkah pencegahan
• Menghindari membingungkan masyarakat
• Melacak dan merespons rumor/hoaks
• Keterlibatan masyarakat untuk mendeteksi dan mengelola penyakit, dan
untuk membantu berbagi informasi
22. TERIMA
KASIH
D i a d a p t a s i D a r i : I n t r o d u c t i o n T o M o n k e y p o x - M a n a g i n g
I n f e c t i o u s H a z a r d s O l e h D r A s h e e n a K h a l a k d i n a , I n f e c t i o u s
H a z a r d M a n a g e m e n t H e a l t h E m e r g e n c i e s P r o g r a m m e W H O G e n e v a .
22