Orasi ini membahas tentang peran perguruan tinggi dalam pengembangan pariwisata daerah. Menurut pembicara, perguruan tinggi dapat menarik mahasiswa mancanegara melalui strategi wisata pendidikan dan berkontribusi pada pembangunan daerah. Institut STIAMI diminta untuk memulai langkah menjadikan diri sebagai tujuan wisata pendidikan.
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata Daerah
1. 1
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata Daerah
Orasi Ilmiah Dr. H. Dadang Solihin, SE, MA
Disampaikan pada Wisuda Program Vokasi, Program Sarjana dan Program Pascasarjana
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI ke-40 Semester Genap Tahun Akademik
2019/2020 dan Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021
Rabu, 24 Maret 2021
2. 2
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata Daerah
Orasi Ilmiah Dr. H. Dadang Solihin, SE, MA
Disampaikan pada Wisuda Program Vokasi, Program Sarjana dan Program Pascasarjana
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI ke-40 Semester Genap Tahun Akademik
2019/2020 dan Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021
Rabu, 24 Maret 2021
1. Yth. Ketua Yayasan Ilomata Bapak Drs.Amrullah Satoto, S.AB, M.A,
2. Yth. Ketua Senat Institut STIAMI Bapak Prof. Dr. Mochammad Mulyadi, M.Si,
3. Yth. Rektor Institut STIAMI Bapak Prof. Dr. Ir. Wahyuddin Latunreng, M.Si,
4. Yth. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Bapak. Dr. Sandiaga
Salahuddin Uno, MBA,
5. Yth. Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bapak Anies Rasyid Baswedan, SE, MPP, Ph.D,
6. Yth. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III DKI Jakarta Bapak Prof. Dr.
Agus Setyo Budi, M.Sc
7. Yang berbahagia para Wisudawan dan Wisudawati serta Orang Tua dan Keluarga
8. Hadirin sekalian
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua
Pada hari yang penuh kegembiraan ini, ijinkan saya untuk menyampaikan Orasi Ilmiah
yang berjudul Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata Daerah. Saya
akan memulai dengan membacakan suatu hasil penelitian dalam Bahasa Inggris, yaitu:
Tourism is vital for the success of many economies around the world. There are several
benefits of tourism on host destinations. Tourism boosts the revenue of the economy, creates
thousands of jobs, develops the infrastructures of a country, and plants a sense of cultural
exchange between foreigners and citizens.1
Pariwisata sangat penting untuk kesuksesan banyak ekonomi di seluruh dunia.
Beberapa manfaat sektor pariwisata diantaranya meningkatkan pendapatan ekonomi,
menciptakan ribuan lapangan kerja, mengembangkan infrastruktur suatu negara, dan
memungkinkan terjadinya pertukaran budaya antara orang asing dan warga masyarakat.
1
Yasmine Yehia, 2019, The Importance of Tourism on Economies and Businesses,
https://globaledge.msu.edu/blog/post/55748/the-importance-of-tourism-on-economies-a
3. 3
Jumlah pekerjaan yang diciptakan oleh pariwisata di beberapa daerah sangatlah
signifikan. Lapangan kerja ini tidak hanya menjadi bagian dari sektor pariwisata tetapi juga
dapat mencakup sektor pertanian, sektor komunikasi, sektor kesehatan, dan sektor
pendidikan. Banyak wisatawan melakukan perjalanan untuk merasakan budaya suatu daerah,
tradisi yang berbeda, keahlian memasak, dan lain sebagainya. Ini sangat menguntungkan bagi
restoran, pusat perbelanjaan, dan warung-warung. Sektor inilah yang dipercaya sebagai
penggerak perekonomian daerah. Bukan hanya di negara berkembang, bahkan di negara
maju sekalipun. Sebagai contoh kota Melbourne, Australia dengan jumlah penduduk sekitar
4 juta orang, sekitar 22.000 warganya dipekerjakan oleh sektor pariwisata saja.
Pemerintah daerah yang mengandalkan pariwisata untuk peningkatan PAD mereka
banyak yang berinvestasi dalam infrastruktur. Apabila ingin semakin banyak wisatawan
mengunjungi daerah berarti diperlukan fasilitas yang aman dan canggih. Hal ini mengarah
pada pembangunan jalan, taman-taman kota, ruang publik yang lebih baik, bandara baru, dan
mungkin sekolah dan rumah sakit yang lebih baik. Infrastruktur yang aman dan inovatif
memungkinkan kelancaran arus barang dan jasa. Terlebih, masyarakat daerah mengalami
peluang pertumbuhan ekonomi dan pendidikan. Dalam hal ini dituntut untuk selalu
menerapkan protokol C.H.S.E (4.K.L), yaitu Cleanliness, Health, Safety, dan Environment
Sustainability atau Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan.
Pariwisata menciptakan pertukaran budaya antara wisatawan dan warga masyarakat.
Pameran, konferensi, dan berbagai kegiatan kebudayaan biasanya menarik orang asing.
Otoritas penyelenggara biasanya mendapatkan keuntungan dari biaya pendaftaran,
penjualan hadiah, ruang pameran, dan penjualan hak cipta media. Selain itu, turis asing
membawa keragaman dan pengayaan budaya ke negara tuan rumah. Pariwisata adalah
peluang besar bagi orang asing untuk belajar tentang budaya baru, tetapi juga menciptakan
banyak peluang bagi warga masyarakat yang memungkinkan wirausahawan muda untuk
membangun produk dan layanan baru.
Hadirin yang berbahagia,
Apa Peran Perguruan Tinggi dalam hal ini?
Sudah menjadi keniscayaan bahwa tantangan perguruan tinggi dalam pengembangan
pariwisata daerah adalah mengimplementasikan tugas sucinya melalui Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu pertama, pendidikan dan pengajaran, kedua, penelitian dan pengembangan,dan
ketiga, pengabdian kepada masyarakat.
Namun dalam kesempatan ini ijinkan saya untuk mengajak kita semua membuka
cakrawala baru dalam pemikiran berkaitan dengan hubungan antara perguruan tinggi dan
pariwisata. Bukan hanya peranannya dalam penguatan setiap rantai nilai pariwisata mulai
dari operator, agen perjalanan, transportasi, atraksi wisata, jasa keuangan, jasa boga,
4. 4
akomodasi, dan seterusnya. Bukan hanya itu. Tapi justru pengembangan wisata pendidikan
(educational tourism) itu sendiri dalam rangka pembangunan daerah. The Role of Universities
in Educational Tourism and Local Development.
Data dari Badan Pusat Statistik2
menunjukan bahwa pada Mei 2010 rata-rata lama
tinggal setiap wisatawan mancanegara di Indonesia adalah sekitar 2,66 hari. Sedangkan rata-
rata lama bepergian3
penduduk yang melakukan perjalanan wisata di Indonesia selama
Januari-Juni 2018 adalah 3,34 hari. Coba bapak/ibu bandingkan data tersebut dengan lama
seseorang mengikuti program pendidikan diploma, sarjana, pascasarjana, maupun program
pendidikan non-gelar. Bayangkan bagaimana dahsyat pengaruh rantai nilainya terhadap
pembangunan daerah. Kota-kota di Indonesia banyak yang tumbuh dan berkembang karena
hadirnya kampus-kampus yang menjadi tujuan para anak bangsa dari pelosok daerah dan
para mahasiswa dari manca negara untuk menuntut ilmu. Sebut saja Yogya, Bandung, Bogor,
dsb.
Sejarah Nusantara mencatat bahwa pada abad ke-74
para mahasiswa dari Universitas
Nalanda, Bihar, India sudah dikirim ke Kerajaan Sriwijaya di wilayah Barat Daya Sumatera
untuk belajar berbagai ilmu pengetahuan dan sastra. Pada masa modern keadaan tumbuh
sebaliknya, universitas-universitas luar negeri sangat gencar berpromosi untuk menarik calon
mahasiswa dari Indonesia. Bahkan hampir seluruh Kementerian/Lembaga, Pemda,
perusahaan swasta, bahkan perguruan tinggi5
memiliki skema program bea siswa bagi
karyawan dan tenaga pendidiknya untuk mengikuti perkuliahan di luar negeri. Hal ini baik-
baik saja. Namun pertanyaannya sekaligus tantangannya adalah apakah perguruan tinggi
Indonesia sudah mulai memikirkan bagaimana caranya menarik sebanyak-banyaknya
mahasiswa asing ke Indonesia melalui Educational Tourism Strategy?
Hadirin yang berbahagia,
Mari kita mulai dari Institut STIAMI
Dengan Visi “Menjadi Perguruan Tinggi Unggul, Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia”
dan Filosofi “Meningkatkan Derajat Kemuliaan Manusia melalui Pendidikan dengan Memiliki
Sifat Positive Thinking, Sense of Belonging dan Cooperative”, Insha Alloh Institut STIAMI bisa
2
Rata-Rata Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara, https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/55
3
BPS: Katalog 8401009 Statistik Wisatawan Nusantara 2018
4
Dadang Solihin, 2018, Reinventing the Knowledge Route, https://speakerdeck.com/dadangsolihin/study-visit-
ke-india-reinventing-the-knowledge-route
5
Dadang Solihin, 2017, To Build New Collaboration, https://speakerdeck.com/dadangsolihin/to-build-new-
colaboration
5. 5
memulai langkah-langkah yang tepat dalam menerapkan educational tourism strategy
tersebut guna peningkatkan pembangunan daerah.
Berdasarkan tinjauan cakupan literatur tentang pariwisata pendidikan6
, yaitu jenis
pariwisata yang menjadi tujuan utama wisatawan untuk belajar, studi yang dilakukan oleh
University of Macerata, Italy ini merangkum pandangan tentang bagaimana Perguruan Tinggi
dapat mendorong pembangunan lokal melalui pariwisata pendidikan. Hasilnya menunjukkan
bahwa mahasiswa internasional dapat dianggap sebagai turis yang mendidik, dan kunjungan
mereka dapat bermanfaat bagi mereka dan destinasi wisata. Dalam konteks ini, universitas
dapat secara aktif memfasilitasi hubungan antara wisatawan dan stakeholders lokal untuk
menumbuhkan pembelajaran di destinasi wisata dan meningkatkan keberlanjutan
perekonomian daerah. Studi ini merekomendasikan bahwa komponen pariwisata harus
diperhatikan oleh setiap lembaga yang menyelenggarakan atau mengelola program
pendidikan, untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh destinasi untuk pencapaian
tujuan pembelajaran.
Menurut hemat saya, sekarang adalah saat yang sangat tepat bagi Institut STIAMI
untuk membuka diri sebagai destinasi wisata pendidikan agar dapat lebih berkontribusi bagi
pembangunan daerah. Dengan Visi, Misi, dan Filosofinya, Institut STIAMI akan menjadi
motivasi dan daya tarik tersendiri bagi para mahasiswa baik dari manca negara maupun dari
daerah lain seluruh Indonesia untuk menuntut ilmu di kampus ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, untuk mengakhiri orasi ilmiah ini, ijinkan saya
untuk mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati, para orang tua, serta
seluruh civitas academica Institut STIAMI. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Alloh
SWT. Aamiin YRA.
Wabillahi taufik wal hidayah, Wassalamualaikum WR WB
6
Sabrina Tomasi et al, 2020, Educational Tourism and Local Development: The Role of Universities,
https://www.mdpi.com/2071-1050/12/17/6766
6. 6
Sekilas tentang Orator
Dadang Solihin adalah Dosen Tetap pada Program Pascasarjana
Institut STIAMI. Pejabat yang sehari-hari bekerja sebagai
Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata ini adalah
seorang Doktor Ilmu Pemerintahan dari Universitas
Padjadjaran Bandung dan MA in Economics dari University of
Colorado at Denver, USA.
Sebagai PNS, Dadang Solihin sudah berkarir lebih dari 32 tahun.
Dimulai dari Bappenas sejak awal 1988, dimana ia pernah
menjadi Direktur selama 7 tahun lebih. Ia juga pernah menjadi
Rektor Universitas Darma Persada (Unsada) Jakarta Masa Bakti 2015-
2018.
Sarjana Ekonomi Pembangunan FE Unpar ini adalah peserta terbaik Diklat Kepemimpinan
Tingkat II Angkatan XXIX tahun 2010 Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Jakarta dan
peserta terbaik Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIX tahun 2013 Lembaga
Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Ia dinyatakan lulus Dengan Pujian serta dianugerahi
Penghargaan Wibawa Seroja Nugraha.
Sejak 2015 ia dipercayai menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI), sejak 2016 ia menduduki posisi sebagai salah satu
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI).
Pada awal 2019 ia terpilih sebagai Ketua Dewan Riset Daerah DKI periode 2018-2022. Dan
pada Agustus 2019 ia lulus sebagai Peserta Terbaik pada Pelatihan Fungsional Penjenjangan
Perencana Utama Angkatan XI dari LPEM-FEB Universitas Indonesia. Pada 2020 ia dipercaya
menjabat Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) Komisariat Provinsi DKI Jakarta.