Dadang Solihin adalah pejabat senior yang aktif dalam berbagai organisasi dan memiliki pengalaman panjang sebagai PNS. Ia saat ini menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata.
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Transformasi Peran Strategis Aparatur Pemda Provinsi DKI Jakarta melalui Penerapan Nilai Budaya Kerja
1.
2.
3. Sejak 2015 ia dipercayai menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi
Swasta (APTISI), sejak 2016 ia menduduki posisi sebagai salah satu Ketua Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni
Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI).
Pada awal 2019 ia terpilih sebagai Ketua Dewan Riset Daerah DKI periode 2018-2022. Dan pada Agustus 2019 ia
lulus sebagai Peserta Terbaik pada Pelatihan Fungsional Penjenjangan Perencana Utama Angkatan XI dari LPEM-
FEB Universitas Indonesia. Pada 2020 ia dipercaya menjabat Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL)
Komisariat Provinsi DKI Jakarta.
Dadang Solihin adalah Dosen Tetap pada Program Pascasarjana Institut STIAMI. Pejabat yang
sehari-hari bekerja sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata ini adalah
seorang Doktor Ilmu Pemerintahan dari Universitas Padjadjaran Bandung dan MA in Economics
dari University of Colorado at Denver, USA.
Sebagai PNS, Dadang Solihin sudah berkarir lebih dari 32 tahun. Dimulai dari Bappenas sejak
awal 1988, dimana ia pernah menjadi Direktur selama 7 tahun lebih. Ia juga pernah menjadi
Rektor Universitas Darma Persada (Unsada) Jakarta Masa Bakti 2015- 2018.
Sarjana Ekonomi Pembangunan FE Unpar ini adalah peserta terbaik Diklat Kepemimpinan
Tingkat II Angkatan XXIX tahun 2010 Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Jakarta dan peserta
terbaik Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIX tahun 2013 Lembaga Ketahanan
Nasional (Lemhannas) RI. Ia dinyatakan lulus Dengan Pujian serta dianugerahi Penghargaan
Wibawa Seroja Nugraha.
dadang-solihin.blogspot.com 3
4. Materi
• Nilai Dasar ASN
• Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
• Fungsi, Tugas, dan Peran ASN
• Tantangan ASN di Era VUCA
• Transformasi Peran Strategis melalui Penerapan Nilai Budaya Kerja
• Perubahan apa yang Diperoleh setelah Transformasi Peran Strategis dengan
Menerapkan Nilai Budaya Kerja?
• Sumber:
1. Undang-undang No 5/2014 tentang ASN
2. Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 54/2020 tentang Budaya Kerja
dadang-solihin.blogspot.com 4
5. Nilai Dasar ASN
1. Memegang teguh ideologi Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan UUDNRI Tahun 1945
serta pemerintahan yang sah;
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian;
6. Menciptakan lingkungan kerja yang
nondiskriminatif;
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
yang luhur;
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerjanya kepada publik;
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah;
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun;
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas
tinggi;
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja
sama;
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai;
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan
yang demokratis sebagai perangkat sistem karier
dadang-solihin.blogspot.com 5
6. Kode Etik dan
Kode Perilaku ASN
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
dadang-solihin.blogspot.com 6
7. Fungsi, Tugas,
dan Peran ASN
• Fungsi:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa.
• Tugas:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Peran:
• ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
dadang-solihin.blogspot.com 7
9. • Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1987 dalam
menjelaskan teori kepemimpinan Warren Bennis dan Burt
Nanus.
• Pada 2002 US Army War College memperkenalkan konsep VUCA
untuk menggambarkan dunia multilateral yang lebih tidak stabil,
tidak pasti, kompleks, dan ambigu yang dirasakan sebagai akibat
dari berakhirnya Perang Dingin.
• VUCA adalah keadaan yang penuh gejolak (Volatility), tidak pasti
(Uncertainty), rumit (Complexity), dan serba kabur (Ambiguity).
dadang-solihin.blogspot.com 9
Apa Itu VUCA?
10. • Dalam guncangan VUCA, ada satu
yang tidak tergantikan
KEPEMIMPINAN.
• Peran pemimpin pada semua tingkat
jabatan menjadi signifikan untuk
bersiasat mengendalikan dunia yang
tunggang langgang ini.
dadang-solihin.blogspot.com 10
Kepemimpinan
dalam VUCA
11. • Sang pemimpin harus memiliki tiga
kompetensi guna sukses berselancar
dalam gelombang VUCA.
1. Visi.
- Keadaan yang penuh gejolak
(volatility) hanya bisa diredam
apabila pemimpin memiliki visi
yang jelas dan sederhana untuk
diwujudkan.
dadang-solihin.blogspot.com 11
Kompetensi
Pemimpin VUCA
12. 2. Inovasi.
• Revolusi teknologi informasi membuat sesuatu menjadi tidak pasti
(uncertainty) dan serba kabur (ambiguity).
• Kekuatan bisnis masa lalu, dimana harus tepat dalam perencanaan dan
peramalan (forecasting) mengalami degradasi.
• Yang sudah direncanakan dengan baik dan diramalkan berbasis pada data-data
yang sahih, bisa sekejap menjadi berantakan manakala muncul bisnis sejenis
dengan platform berbeda yang jauh lebih murah dan mudah diakses
konsumen.
• Tugas pemimpin untuk mengantisipasi dengan satu kata kunci: inovasi.
3. Lincah bergerak dimulai dari pemimpin tertingginya sampai ke lapisan paling
bawah. Lincah adalah strategi yang sangat ampuh untuk menjawab kerumitan
(complexity) dalam bisnis.
dadang-solihin.blogspot.com 12
Kompetensi
Pemimpin VUCA
13. V.U.C.A Kompetensi Pemimpin
Gejolak (Volatility) Visi
Tidak Pasti (Uncertainty) Inovasi
Rumit (Complexity) Lincah bergerak
Serba Kabur (Ambiguity) Inovasi
dadang-solihin.blogspot.com 13
Kompetensi
Pemimpin VUCA
15. • Berintegritas bermakna adanya keselarasan antara perkataan
dan perbuatan dengan memegang teguh prinsip, aturan dan
norma yang berlaku.
• Perilaku yang Berintegritas:
a. Jujur dan dapat dipercaya;
b. Konsisten dan berani menegakkan kebenaran;
c. Tulus melayani;
d. Memenuhi komitmen; dan
e. Berdedikasi tinggi.
dadang-solihin.blogspot.com 15
BERITEGRITAS
16. • Kolaboratif bermakna bekerja sama dengan seluruh
pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama
dengan membentuk tim dan membangun kemitraan yang
efektif.
• Perilaku yang Kolaboratif:
a. Saling percaya;
b. Saling menghormati;
c. Aktif dalam perbincangan tematik;
d. Produktif dan kreatif menangani konflik; dan
e. Mampu melakukan coaching dan mentoring.
dadang-solihin.blogspot.com 16
KOLABORATIF
17. • Akuntabel bermakna melaksanakan pekerjaan secara tuntas
dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan target
kinerja.
• Perilaku yang Akuntabel:
a. Bertanggung jawab;
b. Profesional;
c. Transparan;
d. Cermat dalam bertindak; dan
e. Dapat diandalkan.
dadang-solihin.blogspot.com 17
AKUNTABEL
18. • Inovatif bermakna menciptakan gagasan pembaharuan untuk
meningkatkan mutu layanan melalui evaluasi, pemecahan
masalah dan perbaikan secara terus menerus.
• Perilaku yang Inovatif:
a. Menyukai tantangan dan rasa ingin tahu yang tinggi;
b. Berpikir di luar kebiasaan;
c. Kreatif dan visioner;
d. Terbuka terhadap masukan/kritik dan ide-ide baru; dan
e. Mampu menciptakan ide-ide yang orisinal.
dadang-solihin.blogspot.com 18
19. • Berkeadilan bermakna kepedulian/kepekaan untuk
memastikan hak berbagai pihak dapat terakomodasi.
• Perilaku yang Berkeadilan:
a. Objektif;
b. Proporsional;
c. Mengedepankan kesetaraan;
d. Kesamaan hak; dan
e. Mendorong kemajuan bersama.
dadang-solihin.blogspot.com 19
BERKEADILAN
21. dadang-solihin.blogspot.com 21
Postur Birokrasi Pemda DKI menjadi lebih handal dan
terpercaya, yang akan memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat di satu sisi, dan di sisi lain pada saat
yang bersamaan akan meringankan beban kerja
pimpinan dengan pelayanan yang aman dan nyaman,
bukan malah menjerumuskan.
Postur Aparatur Pemda DKI menjadi lebih
profesional dan berdaya saing, yang selalu siap
untuk membantu dan mendukung pimpinan dengan
loyalitas yang tinggi untuk menjawab tantangan
jaman yang berubah dengan sangat cepat.
22. dadang-solihin.blogspot.com 22
Postur kelembagaan Pemda DKI menjadi lebih
tepat dan akurat:
• Tidak terlalu besar yang menyebabkan
pemborosan dan inefisiensi, serta
• Tidak terlalu kecil yang menyebabkan
terhambatnya aktivitas pemerintahan.
23. dadang-solihin.blogspot.com 23
Postur regulasi menjadi lebih lengkap untuk menjamin pimpinan
dan seluruh aparatur Pemda DKI dapat melaksanakan tugas
dengan jelas dan aman, serta tidak mudah untuk terperosok ke
dalam perkara pelanggaran hukum.
Postur pendanaan menjadi lebih transparan dan akuntabel, yang
berasal dari berbagai sumber seperti APBD, APBN, CSR, dll untuk
menjamin terwujudnya cita-cita kita bersama, yaitu Jakarta maju
kotanya, bahagia warganya.
24. Yang pada gilirannya menjadi lebih
berperan strategis dalam mewujudkan DKI Jakarta kota maju,
lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan
keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua dalam
kerangka Pembangunan Nasional.
dadang-solihin.blogspot.com 24