Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, termasuk epidemiologi, patofisiologi, upaya pencegahan, dan deteksi dini kanker serviks. Kanker serviks umumnya disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV) dan dapat dicegah dengan vaksinasi HPV serta menurunkan perilaku berisiko seperti merokok dan seksualitas berisiko. Skrining melalui pemeriksaan visual asam asetat (IVA) dan tes Pap smear dig
2. EPIDEMIOLOGI KANKER SERVIKS DI DUNIA
Organ reproduksi perempuan yang dapat
terkena kanker adalah serviks, ovarium,
uterus, vagina dan vulva (CDC, 2010).
Kanker serviks dapat dicegah dan diobati,
dengan syarat dideteksi dini dan diterapi
efektif
jarang menyerang perempuan < 30 tahun,
umumnya menyerang usia lebih dari 40
tahun.(WHO, 2006)
4. PATOFISIOLOGI TERJADINYA KANKER SERVIKS
Infeksi Human Papiloma Virus (HPV) tipe 16
dan 18
Berhubungan dengan perilaku seksual
infeksi dapat sembuh sendiri, dalam jangka 10-
20 tahun dapat menjadi lesi prekanker, kanker.
kofaktornya yaitu tipe virus, infeksi berulang,
jumlah virus, status imun seseorang, jumlah
anak banyak, kebiasaan merokok, koinfeksi
dengan HIV, penggunaan kontrasepsi oral lebih
dari lima tahun(WHO, 2006).
5. BERBAGAI MACAM UPAYA PENCEGAHAN
KANKER SERVIKS
empat komponen penanggulangan
kanker serviks yaitu
pencegahan primer
deteksi dini
diagnosis dan terapi
paliatif untuk penyakit lanjut.
6. PENCEGAHAN PRIMER
pencegahan terhadap infeksi HPV dan
kofaktor yang meningkatkan resiko terkena
kanker serviks.
Kegiatannya:
menurunkan perilaku seksual yang
beresiko penggunaan kondom
vaksin HPV yang efektif
mengurangi perilaku merokok.
7. DETEKSI DINI (PENCEGAHAN SEKUNDER)
skrining pada kelompok beresiko
Perempuan berusia >30 tahun
Interval skrining 3 tahun untuk usia
25-49 tahun, selebihnya setiap 5 tahun
8. IVA (INSPEKSI VISUAL ASETAT)
tes visual menggunakan larutan asam asetat 2%.
Yang dioleskan pada serviks , lalu lihat perubahan
warnanya. Jika positif maka akan serviks akan
berwarna aseto white.(Rasjidi, 2009).
negatif positif
9. PAP SMEAR
Sampel diambil dengan menggunakan spatula
pada serviks, kemudian difiksasi pada slide, dikirim
ke laboratorium.