Dokumen tersebut membahas peran kepemimpinan dalam mereformasi birokrasi guna mewujudkan good governance. Dokumen tersebut menjelaskan definisi governance, prinsip-prinsip good governance, tantangan reformasi birokrasi, dan konsep serta implementasi kepemimpinan aparatur negara untuk mendukung reformasi birokrasi.
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
1. PERAN KEPEMIMPINAN
DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI GUNA
MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE
Disampaikan Oleh:
Deddy S Bratakusumah, PhD
STAF AHLI BIDANG PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
2010
2. DEFINISI GOVERNANCE
• THE EXERCISE OF POLITICAL POWERS TO
MANAGE A NATION’S AFFAIRS
(THE WORLD BANK)
• THE EXERCISE OF POLITICAL, ECONOMIC, AND
ADMINISTRATITIVE AUTHORITY TO MANAGE A
NATIONS AFFAIR AT ALL LEVELS
(THE UNDP)
• KEPEMERINTAHAN
3. KATA KUNCI GOVERNANCE
(DARI BERBAGAI DEFINISI)
• POWER (KEKUASAAN)
• AUTHORITY (KEWENANGAN)
• EXERCISE (PENERAPAN)
• MANAGEMENT (PENGELOLAAN)
4. PARA PIHAK DALAM “GOVERNANCE”PARA PIHAK DALAM “GOVERNANCE”
PEMERINTAH SWASTA
MASYARAKAT
5. PARA PIHAK
EXECUTIVE
JUDICIARY
LEGISLATURE
PUBLIC SERVICE
MILITARY
POLICE
CITIZENS ORGANIZED INTO:
COMMUNITY-BASED ORGANIZATIONS
NON-GOVERNMENTAL ORGANIZATIONS
PROFESSIONAL ASSOCIATIONS
RELIGIOUS GROUPS
WOMEN’S GROUPS
MEDIA
SMALL / MEDIUM / LARGE ENTERPRISES
MULTINATIONAL CORPORATIONS
FINANCIAL INSTITUTIONS
STOCK EXCHANGE
BUSINESS
STAT
E
CIVIL
SOCIETY
6. PROSES DALAM “GOVERNANCE”PROSES DALAM “GOVERNANCE”
PEMERINTAH SWASTA
MASYARAKAT
DEMOKRASI
PRIVATISASI
KEWIRAUSAHAAN
(ENTERPRENEURSHIP)
9. PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE
1. WAWASAN KE DEPAN (VISIONARY)
2. KETERBUKAAN & TRANSPARANSI
(OPENNESS &TRANSPARENCY)
3. PARTISIPASI MASYARAKAT
(PARTICIPATION)
4. TANGGUNG GUGAT
(ACCOUNTABILITY)
5. SUPREMASI HUKUM (RULE OF
LAW)
6. DEMOKRASI (DEMOCRACY)
7. PROFESIONALISME &
KOMPETENSI (PROFESIONALISM &
COMPETENCY)
8. DAYA TANGGAP
(RESPONSIVENESS)
9. KEEFISIENAN & KEEFEKTIFAN
(EFFICIENCY & EFFECTIVENESS)
10. DESENTRALISASI
(DECENTRALIZATION)
11. KEMITRAAN DENGAN DUNIA
USAHA SWASTA DAN
MASYARAKAT (PRIVATE SECTOR &
CIVIL SOCIETY PARTNERSHIP)
12. KOMITMEN PADA PENGURANGAN
KESENJANGAN (COMMITMENT TO
REDUCE INEQUALITY)
13. KOMITMEN PADA
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP (COMMITMENT TO
ENVIRONMENTAL PROTECTION)
14. KOMITMEN PADA PASAR YANG
FAIR (COMMITMENT TO FAIR
MARKET )
10. MANFAAT GOOD GOVERNANCE
1. BERKURANGNYA SECARA NYATA PRAKTIK KKN
DI BIROKRASI.
2. TERCIPTANYA SISTEM KELEMBAGAAN DAN
KETATALAKSANAAN PEMERINTAHAN YANG
BERSIH, EFISIEN, EFEKTIF, TRANSPARAN,
PROFESIONAL DAN AKUNTABEL.
3. TERHAPUSNYA PERATURAN PERUU-AN DAN
TINDAKAN YANG BERSIFAT DISKRIMINATIF
TERHADAP WARGA NEGARA, KELOMPOK, ATAU
GOLONGAN MASYARAKAT.
4. MENINGKATNYA PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK.
5. TERJAMINNYA KONSISTENSI DAN KEPASTIAN
HUKUM SELURUH PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN, BAIK DI TINGKAT PUSAT MAUPUN
DAERAH.
11. TANTANGAN DAERAH
KESADARAN DAN KEPEDULIAN MASYARAKAT
ATAS HAK HIDUP LAYAK DAN BAIK
PERSAINGAN DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS
DAN GLOBALISASI
DAERAH
12. PERUBAHAN PARADIGMA
• SENTRALISTIS
• PEMBANGUNAN
FISIK
• PEMECAHAN
MASALAH
• SERBA
PEMERINTAH
• PENGERAHAN
MASYARAKAT
• DEMOKRASI
SEMU
• DESENTRALISTIS
• FOKUS PADA
PELAYANAN
• BERWAWASAN
MASA DEPAN
• PARTISIPASI
• PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
• DEMOKRASI
14. LINGKUNGAN
EKSTERNAL
LINGKUNGAN
INTERNAL
TURBULEN, MASSIF
SERBA TERBATAS
PERAN
KEPEMIMPINAN
EMPOWERMENT
BERDAYAKAN UNSUR
ORGANISASI
UNTUK MAMPU
MENGELOLA
LINGKUNGAN
MELALUI
DECISION MAKING
STAKE
HOLDER
SATISFACTION
MEMENUHI
HARAPAN
MASY.
THRUST
KEPER
CAYAAN
IMAGE
CITRA
PUAS PERCAYA CITRA
AKTUALISASIAKTUALISASI
KEPEMIMPINANKEPEMIMPINAN
AKTUALISASIAKTUALISASI
KEPEMIMPINANKEPEMIMPINAN
KEUNGGULAN ORGANISASI :
AKUNTABILITAS KINERJA YANG BAIK
PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA
15. Perubahan Sebagai: Aktualisasi Peran
Kepemimpinan
Keadaan
Sekarang
Keadaan
Transisi
Keadaan yang
diharapkan
di masa depan
18. 18
1. Desentralisasi (Penyerahan kewenangan pusat ke daerah
tahun 2000) penataan perangkat kelembagaan dan
berbagai aspek lainnya dalam pelaksanaan tugas
kepemerintahan dan pembangunan
2. Membangun kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi
melalui peningkatan kualitas pelayanan publik dan
pelaksanaan upaya percepatan pemberantasan korupsi
3. Perbaikan iklim investasi dalam rangka mengakselerasikan
program pemerintah pro poor, pro job dan pro growth
4. Penyelesaian peraturan perundang-undangan untuk
mendukung pilar reformasi birokrasi
Reformasi Birokrasi Gelombang IReformasi Birokrasi Gelombang IReformasi Birokrasi Gelombang IReformasi Birokrasi Gelombang I
19. Meskipun Reformasi Birokrasi Gelombang Kesatu belum mencapai
hasil yang diharapkan dan pelaksanaannya belum diterapkan di
seluruh instansi pemerintah, namun semangat reformasi birokrasi
telah memberikan dampak perbaikan pada proses
penyelenggaraan pemerintahan.
Hal ini tercermin antara lain dari:
– peningkatan best practices pelayanan publik,
– peningkatan kualitas pengelolaan anggaran melalui
kebijakan anggaran berbasis kinerja,
– penyempitan ruang gerak terjadinya
penyimpangan/penyalahgunaan wewenang/KKN,
– peningkatan kesadaran perlunya penerapan reward and
punishment.
19
Reformasi Birokrasi Gelombang IReformasi Birokrasi Gelombang IReformasi Birokrasi Gelombang IReformasi Birokrasi Gelombang I
20. Percepatan Reformasi Birokrasi yang menyeluruh bersifat
sistemik dan komprehensif
20
GRAND DESIGNGRAND DESIGN Reformasi Birokrasi adalah rancangan induk
untuk kurun waktu 2010-2025 yang berisi langkah-langkah
umum penataan organisasi, penataan tatalaksana, penataan
manajemen SDM aparatur, penguatan sistem pengawasan
intern, penguatan akuntabilitas, peningkatan kualitas
pelayanan publik dan pemberantasan praktek KKN
Reformasi Birokrasi Gelombang IIReformasi Birokrasi Gelombang IIReformasi Birokrasi Gelombang IIReformasi Birokrasi Gelombang II
21. 21
ROAD MAPROAD MAP Reformasi Birokrasi SEBAGAI BENTUK
OPERASIONALISASI Grand Design Reformasi Birokrasi
merupakan rencana rinci reformasi birokrasi dari satu
tahapan ke tahapan lain selama lima tahun dengan sasaran
per tahun yang jelas. Sasaran tahun pertama (2010) akan
menjadi dasar bagi sasaran tahun berikutnya, demikian
seterusnya.
22. 1 Reformasi Birokrasi dan Tata KelolaReformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2 Pendidikan
3 Kesehatan
4 Penanggulangan Kemiskinan
5 Ketahanan Pangan
6 Infrastruktur
7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8 Energi
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11PrioritasNasional
KabinetIndonesiaBersatuII2009-
2014
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
12 Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
13 Bidang Perekonomian
14 Bidang Kesejahteraan Rakyat
Prioritas
Lainnya
PRIORITAS NASIONAL (RPJMN)
22
23. 23
1. Berhasil meletakkan landasan politik bagi kehidupan
demokrasi di Indonesia
2. Indonesia dipandang sebagai negara yang berhasil
melalui masa krisis perubahan dengan baik.
3. Dalam bidang ekonomi, Indonesia kembali ke dalam
jajaran middle income country.
4. Ada empat hal yang terkait dengan birokrasi yang
digarisbawahi oleh Global Competitiveness Index
(GCI, 2009) sebagai “the most problematic factors for
doing businesses” di Indonesia, yaitu: inefficient
government bureaucracy, policy instability, corruption,
dan restrictive labor regulations.
Kondisi ObyektifKondisi ObyektifKondisi ObyektifKondisi Obyektif
24. 24
5. Dalam hal Corruption Perception Index (CPI, 2009)
dari Transparency International yang dianggap
mencerminkan “kebersihan birokrasi”, Indonesia
masih berada pada kelompok peringkat terbawah
dengan skor 2.8, dari skala 1 sampai 10.
6. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Political and
Economy Risk Consultancy (PERC, 2010) di 16 negara
tujuan investasi di Asia Pasifik, Indonesia
dikategorikan sebagai negara paling korup dengan
skor 9.27, turun secara signifikan dibandingkan skor
tahun 2009 yaitu, 8.32 (dalam skala 0 – 10)
25. 25
Pada tahun 2025 :
Diharapkan telah terwujud tata pemerintahan yang baik
dengan birokrasi pemerintah yang profesional,
berintegritas tinggi, menjadi pelayan masyarakat dan
abdi negara
Kondisi dan Postur Birokrasi yang diinginkanKondisi dan Postur Birokrasi yang diinginkanKondisi dan Postur Birokrasi yang diinginkanKondisi dan Postur Birokrasi yang diinginkan
26. 26
Postur birokrasi yang ingin diwujudkan pada tahun 2014, adalah :
1.PNS yang jumlahnya proporsional sesuai rasio antara beban
kerja dengan jumlah penduduk, luas wilayah dan karakteristik
daerah yang perlu dikembangkan serta prosentase belanja
pegawai dalam APBN/APBD
2.Profesional, berintegritas tinggi, pelayan masyarakat dan abdi
negara yang tercermin dari:
Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN
Peningkatan kualitas pelayanan publik
Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Peningkatan profesionalime SDM aparatur, mendorong mobilitas
aparatur antar daerah, antar pusat dan daerah, serta memperoleh
gaji dan jaminan kesejahteraan
27. Permasalahan BirokrasiPermasalahan BirokrasiPermasalahan BirokrasiPermasalahan Birokrasi
• Efektivitas peraturan perundang-Efektivitas peraturan perundang-
undanganundangan
Peraturan perundang-undangan di bidang aparatur
negara yang masih tumpang tindih, inkonsisten, tidak
jelas, multi tafsir, pertentangan antara peraturan
perundang-undangan yang satu dengan yang lain
• Pola pikir (Pola pikir (mind-setmind-set) dan budaya) dan budaya
kerja (kerja (culture-setculture-set))
Belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang
profesional serta benar-benar memiliki pola pikir yang
melayani masyarakat dan pencapaian kinerja yang
lebih baik
• Penyelenggaraan pemerintahanPenyelenggaraan pemerintahan
yang bersih, bebas KKN danyang bersih, bebas KKN dan
akuntabelakuntabel
Masih adanya praktek penyimpangan dan
penyalahgunaan wewenang dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan, serta belum
mantapnya akuntabilitas kinerja pemerintah
• Pelayanan PublikPelayanan Publik Pelayanan publik belum dapat mengakomodasi
kepentingan seluruh lapisan masyarakat, dan
memenuhi hak-hak dasar warga negara/penduduk.
• SDM AparaturSDM Aparatur Manajemen sumber daya manusia aparatur yang
belum dilaksanakan secara optimal untuk
meningkatkan profesionalisme, kinerja pegawai dan
organisasi.
27
28. 28
Area Perubahan dan Hasil Yang Ingin Dicapai
Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran(right sizing)
Budaya
Kerja Aparatur
Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
Tatalaksana
Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif,
efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good
governance
Peraturan
Perundang-
undangan
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih
dan kondusif
Sumber daya
manusia aparatur
SDM apatur yang berintegritas, netral , kompeten, capable,
profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
Area Perubahan Hasil Yang Ingin Dicapai
Pengawasan
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih
dan bebas KKN
Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
29. RPJPN
2005 - 2025
RPJMN
2010 - 2014
RPJMN
2015 - 2019
RPJMN
2020 - 2024
GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI
2010 - 2025
ROADMAP
REFORMASI
BIROKRASI
ROADMAP
REFORMASI
BIROKRASI
ROADMAP
REFORMASI
BIROKRASI
Keterkaitan Grand Design dan Roadmap dengan RPJPN 2005 – 2025 dan
RPJMN 2010 – 2014, RPJMN 2015 – 2019, dan RPJMN 2020 – 2025
Keterkaitan Grand Design dan Roadmap dengan RPJPN 2005 – 2025 dan
RPJMN 2010 – 2014, RPJMN 2015 – 2019, dan RPJMN 2020 – 2025
29
30. PerubahanMindsetdanCultureSetPerubahanMindsetdanCultureSet
Birokrasi yang Bersih,
dan Bebas KKN
Peningkatan Kapasitas
dan Akuntabilitas
Kinerja Birokrasi
Peningkatan Kualitas
Pelayanan
Birokrasi yang Bersih,
dan Bebas KKN
Peningkatan Kapasitas
dan Akuntabilitas
Kinerja Birokrasi
Peningkatan Kualitas
Pelayanan
SDM
Organisasi
Tatalaksana
Monitoring Dan Evaluasi
MANAJEMEN PERUBAHAN
Pengawasan
Dan
Akuntabilitas
Quick Win
(yang langsung dirasakan
masyarakat)
Strategi PelaksanaanStrategi Pelaksanaan
PENGELOLAAN PENGETAHUAN RB
30
Ruang Lingkup dan Tahapan Umum Dalam Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Grand Design
31. BAGAIMANA MEWUJUDKAN
GOOD GOVERNANCE?
• MEMBUTUHKAN KOMITMEN KUAT, DAYA TAHAN DAN
WAKTU YANG TIDAK SINGKAT, DIPERLUKAN
PEMBELAJARAN, PEMAHAMAN, SERTA IMPLEMENTASI
NILAI-NILAI KEPEMERINTAHAN YANG BAIK PADA
SELURUH STAKEHOLDER.
• PERLU ADANYA KESEPAKATAN BERSAMA SERTA RASA
OPTIMISTIK YANG TINGGI DARI SELURUH KOMPONEN
BANGSA BAHWA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
DAPAT DIWUJUDKAN DEMI MENCAPAI MASA DEPAN
BANGSA DAN NEGARA YANG LEBIH BAIK.
• MELAKUKAN REFORMASI BIROKRASI