SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1. ----
2. ----
3. ----
4. Pengertian Definisi Operasional
Selanjutnya, untuk setiap variabel yang dikemukakan harus disertai dengan definisi
operasional yang jelas. Definisi operasional suatu variabel merupakan petunjuk atau
pedoman tentang:
a. Apa atau siapa yang akan atau harus diamati atau diukur.
b. Alat atau instrument yang akan dipakai untuk melakukan pengukuran atau
pengumpulan data,
c. Metode pengamatan atau pengukuran yang akan diterapkan dan
d. Siapa yang akan melakukan pengukuran atau pengamatan1
Pengertian definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih
menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Secara umum
tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan
hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus
memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk
kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya.2
Sedangkan menurut Young, yang dimaksud dengan definisi operasional ialah suatu
definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang
sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan
kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang
dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain”
Tujuan dari definisi operasional secara khususnya adalah sebagai berikut :
a. Memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan perbedaan interpretasi
serta membatasi ruang lingkup variabel
b. Definisi variabel kunci /penting yang dapat diukur secara operasional dan
dipertanggungjawabkan (referensi jelas)
c. Memuat batasan variabel bebas dan variabel terikat, serta istilah yang dipakai
untuk menghubungkan variabel-variabel
Sedangkan ciri-ciri dari definisi operasional adalah ;
1
Prof.I Gusti Ngurah Agung,Ph.D, Manajemen Penulisan Skripsi,Tesis, Dan Disertasi, (Jakarta:Rajawali Pers,
2011), hal.14.
2 http://kholifahlilik.blogspot.com/p/definisi-operasional-variabel.html
1. Apabila lebih dari satu orang melihat/membaca ide/maksud yang
dituliskan/dibicarakan kemudian mendapatkan pengertian/pemahaman yang
sama dengan menggunakan kerangka definisi operasional yang sama
(objectivity)
2. Tidak menggunakan suatu arti maksud yang berbeda/berlawanan dari arti yang
telah diterima secara umum. (validity)
Jadi Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana
caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi
operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain
yang ingin menggunakan variabel yang sama.
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan
digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah
pembaca dalam mengartikan makna penelitian.
5. Bagian Definisi Operasional
Didalam definisi operasional terdapat beberapa point penting yang perlu dicantumkan
untuk memudahkan pembaca dalam mencerna penelitian yang akan dilakukan, point
penting tersebut bisa dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 8.1 Definsi operasional
No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor
Keterangan:
a. Definisi variabel
Sebelum suatu variabel dapat diukur, perlu untuk pertama kali dibuat prosedur
atau definisi operasional yang menguraikan bagaimana pengukuran akan dibuat
dan penjelasan mengenai variabel tersebut menurut peneliti.
Contoh definisi operasional :
1. Fertilitas seorang wanita, adalah jumlah kelahiran hidup selama masa
reproduksinya.
2. Pengetahuan Tentang HIV-Aids, adalah jumlah jawaban responden yang
benar terhadap 20 pertanyaan mengenai imunisasi.
b. Indikator / pengukuran
Pengukuran adalah penetapan atau pemberian angka terhadap obyek atau
fenomena menurut aturan tertentu. Ada tiga kata kunci yang diperlukan dalam
memberikan definisi terhadap pengukuran, yaitu angka, penetapan dan aturan.
1. Angka, adalah sebuah simbol dalam bentuk 1, 2, 3, … dan seterusnya, yang
tidak mempunyai arti, kecuali diberikan arti kepadanya. Jika pada angka telah
dikaitkan dengan arti kuantitatif, maka angka tersebut berubah menjadi
bilangan (number).
2. Penetapan, adalah memetakan (Mapping).
3. Aturan, adalah panduan atau perintah untuk melaksanakan sesuatu. Dalam
mengukur, aturan yang diberikan bisa saja seperti ini bila mampu menjawab
tujuh sampai dengan sepuluh pertanyaan dengan jumlah pertanyaan sepuluh
maka diberi kode 1 katagori baik, bila mampu menjawab pertanyaan lima
sampai tujuh diberi angka dua dengan kataori cukup dan bila mampu
menjawab kurang dari lima diberi kode 3 dengan katagori jelek. Yang diukur
dari suatu obyek sebenarnya bukanlah obyek tersebut, juga bukan sifatnya,
tetapi indikator dari sifat tersebut.
c. Alat Ukur
Alat ukur ini maksudnya adalah cara pengumpulan data. Ada beberapa cara
pengumpulan data, yaitu :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan)
2. Pengamatan (observasi) / angket
3. Wawancara
d. Skala Ukuran
Berkaitan dengan proses kuantifikasi , data dan variabel biasanya diklasifikasikan
dalam empat jenis skala pengukuran. Klasifikasi ini selain untuk keperluan
penentuan alat pengambil data, juga sangat penting untuk penentuan metode
analisis mana yang sesuai diterapkan.
Tingkat pengukuran yang luas digunkakan dibagi dalam empat katagori, yaitu
ukuran nominal, ordinal, interval dan rasio.
e. Skor
Adalah nilai dari hasil penelitian yang kita buat sesuai dengan kriteria penelitian
kita. Misalnya : Pengetahuan tentang manajemen sekolah, ada soal sejumah 20
buah dibuat skor sebagai berikut :
- Kurang : 0 - 7 jawaban benar
- Cukup : 8 - 14 jawaban yang benar
- Baik :15 - 20 jawaban benar
6. Membuat Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan proses mengubah kata yang digunakan
dalam definisi nominal. Contoh judul penelitian; “pengaruh media flash dalam
peningkatan hasil belajar IPA di kelas IX,” maka variabelnya adalah media flash dan
hasil belajar. Dan sekaligus menjadi definisi nominal. Definisi operasionalnya bisa
berupa penjelasan dari sisi makna atau mengungkapkan skla pengukuran untuk
masing-masing variabel.
Definisi operasional tidak boleh mempunyai makna yang berbeda dengan definisi
nominal. Oleh karena itu sebelum menyusun defenisi operasional, peneliti harus
membuat definisi nominal terlebih dahulu atau mentukan variabel penelitiannya.
Definisi nominal dari variabel penelitian seharusnya secara eksplisit telah dinyatakan
dalam kerangka pemikiran. Definisi nominal dapat diangkat dari berbagai pendapat
para ahli yang memang banyak membicarakan, menulis tentang variabel yang
ditelitinya. Kalau variabelnya adalah “media flash, maka peneliti harus mempelajari
konsep media flash yang dituangkan dalam definisi operasional.3
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan variabel penelitian ke
bentuk awal, yaitu konsep penelitian. Peneliti harus mendefinisikan konsep penelitian
sesuai dengan definisi-definisi yang telah diberikan oleh para akhli yang relevan
dengan konsep penelitiannya. Jika konsep penelitiannya adalah “motivasi kerja”,
maka peneliti harus menemukan definisi “motivasi kerja” yang telah banyak diakui
kebenarannya oleh para pakar di bidang tersebut.
Dalam tahapan ini studi kepustakaan menjadi salah satu tahap yang harus dilalui.
Melalui studi kepustakaan yang mendalam dan memadai, peneliti akan mampu
merumuskan definisi konsep penelitiannya dengan benar. Jadi ketika konsep
penelitiannya adalah tentang “motivasi kerja” maka kepustakaan atau literatur tentang
konsep tersebut harus benar-benar dipahami dengan baik oleh peneliti.
Perlu diketahui, tidak sedikit kita menemukan satu konsep dengan definisi yang
berbeda. Misalnya, definisi “motivasi” yang dikemukakan oleh A.H. Maslow berbeda
dengan Victor Vroom. Maslow mendefinisikan motivasi sebagai “motivation arises
from the needs and wants of an individual and drives the people towards action or
3 http://mushlihin.com/2013/11/penelitian/memahami-definisi-operasional-dalam-penelitian.php
work by doing which he makes efforts to fulfill these needs and wants. (kebutuhan-
kebutuhan atau keinginan-keinginan individu yang membuatnya terdorong untuk
melakukan sesuatu agar kebutuhan-kebutuhan tersebut terpuaskan) . Sedangkan
Vroom mengatakan bahwa “motivation is a product of the individual’s expectancy
that a certain effort will lead to the intended performance, the instrumentality of this
performance to achieving a certain result, and the desirability of this result for the
individual, known as valence”. (S.E. Condrey, 2005, p.482).
Berdasarkan definisi tersebut disusunlah rumus M= ExIxV. Oleh karena itu, agar
punya landasan teoritis yang jelas biasanya untuk kepentingan penyusunan definisi
operasional variabel , peneliti hanya memilih atau menggunakan satu definisi tertentu
yang cocok atau sesuai dengan tujuan penelitiannya. Beberapa penulis menamakan
langkah pertama ini dengan nama definisi konseptual
Langkah berikutnya adalah menemukan cara mengetahui besaran (ukuran) dari
variabel penelitian berdasarkan definisi konseptual, atau dengan kata lain mulai
mengoperasionalisasikan variabel penelitian.
7. Contoh Definisi Operasional Suatu Variabel Penelitian
Contoh definisi operasional suatu Variabel penelitian adalah “Motivasi Berprestasi”
menurut konsep David McClelland. Definisi konseptualnya adalah: Achievement
motivation is identified as the drive to excel (stand out beyond others), to achieve in
relation to a set of standards, to strive (to try very hard) to succeed. Jika
diterjemahkan, “motivasi berprestasi diindentifikasi sebagai dorongan untuk
mengerjakan sesuatu lebih baik daripada orang lain, guna menggapai seperangkat
standar, mencoba dengan sangat keras agar berhasil”. Selanjutnya Uma Sekaran, 2003
memberikan dimensi-dimensi dari motivasi berprestasi , yaitu : “driven by work,
unable to relax, impatience with ineffectiveness, seek moderate challenge, seek
feedback”. Di sini dimensi bisa dimaknakan sebagai indikator atau ciri-ciri dari orang
yang mempunyai motivasi berprestasi.4
Variabel
Definisi
Konseptual
Definisi Operasional
Indikator
Skor Motivasi
Berprestasi
Skala
Pengukuran
Motivasi
Berprestasi
“Motivasi
berprestasi
diindentifikasi
sebagai dorongan
1.Senantiasa tekun
bekerja
2.Sulit untuk santai
3.Tidak sabar pada
Sangat Tinggi: 5
Tinggi 4
Cukup 3
Rendah 2
Interval
4 http://hasanmustafa.blogspot.com/2011/03/definisi-operasional-variabel_28.html
untuk
mengerjakan
sesuatu lebih baik
daripada orang
lain, guna
menggapai
seperangkat
standar, mencoba
dengan sangat
keras agar
berhasil”
ketidakefektifan
4.Menyukai
tantangan tingkat
menengah
5.Ingin segera
memperoleh
umpan balik atas
hasil kerjanya
Sangat Rendah 1
Dalam beberapa kasus, peneliti sulit menemukan definisi konseptual yang “pas”
dengan tujuan penelitiannya. Ketika menghadapi situasi semacam itu, peneliti
mempunyai kewenangan untuk membuat definisi konseptual yang berdasarkan
pemikirannya memang sesuai dengan maksud atau keinginannya. Misalnya, judul
penelitiannya “Hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja”. Dengan
demikian variabelnya ada dua yaitu “tingkat pendidikan” dan “kinerja”. Ketika
definisi konseptual kedua variabel tersebut sulit ditemukan dalam buku-buku teks
atau sumber informasi lainnya, atau kalau pun ditemukan tetapi tidak sesuai dengan
keinginan peneliti, maka penelitilah yang harus menyusun definisi konseptual kedua
variabel tersebut. Keputusannya, definisi konseptual tingkat pendidikan adalah
“urutan pendidikan formal yang pernah ditempuh seseorang mulai dari pendidikan
dasar sampai dengan pendidikan tinggi” dan definisi konseptual kinerja pegawai
adalah hasil penilaian organisasi atas apa-apa yang telah dilakukan pegawai selama
bekerja. Penyusunan definisi operasional variabel kedua variabel tersebut dapat
dilakukan seperti tabel di bawah ini.5
Variabel Definisi Konseptual
Definisi Operasional
Tingkat
Pendidikan
Peringkat
Pendidikan
Skala
Pengukuran
Tingkat
Pendidikan
Tingkat pendidian
adalah urutan
pendidikan formal
mulai dari pendidikan
dasar sampai dengan
pendidikan tinggi
SD
SLTP
SLTA
S1
S2
S3
SD = 1
SLTP = 2
SLTA = 3
S1 = 4
S2 = 5
S3 = 6
Ordinal
Dimensi/aspek
5 http://hasanmustafa.blogspot.com/2011/03/definisi-operasional-variabel_28.html
penilaian
kinerja
Skor Kinerja
Pegawai
Kinerja
Pegawai
Kinerja pegawai adalah
hasil penilaian
organisasi atas apa-apa
yang telah dilakukan
pegawai selama bekerja
Kehadiran
Loyalitas
Kualitas Kerja
Kuantitas
Kerja
Kerjasama
Inisiatif
Kepempinan
Sangat Baik =
5
Baik = 4
Cukup = 3
Kurang Baik =
2
Sangat Kurang
Baik = 1
Interval
Daftar Pustaka :
1. Ali Mohammad, Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan, Pustaka Cendekia
Utama, Bandung 2010
2. Asep Hermawan, Dr., M.Sc., Kiat Praktis Menulis Skripsi, Tesis Dan Disertasi
Untuk Kosentrasi Pemasaran, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004
3. http://mushlihin.com/2013/11/penelitian/memahami-definisi-operasional-dalam-
penelitian.php
4. http://hasanmustafa.blogspot.com/2011/03/definisi-operasional-variabel_28.html
5. http://kholifahlilik.blogspot.com/p/definisi-operasional-variable.html
6. Prof.I Gusti Ngurah Agung, Ph.D, Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis, Dan
Disertasi : Kiat-Kiat Untuk Mempersingkat Waktu Penulisan Karya Ilmiah Yang
Bermutu, Cet ke-4, Rajawali pers, Jakarta, 2011.

More Related Content

What's hot

Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpointRobert Lakka
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIGhian Velina
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Sylvester Saragih
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasremintha
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuNastiti Rahajeng
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Asyifa Robiatul adawiyah
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilakuuyunk93
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Syaiful Ahdan
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSiti Sahati
 
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitasKelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitaswiddietyas
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilakuArif Lawolo
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasilaliuenxiu97
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 

What's hot (20)

Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individu
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitasKelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasila
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
9 pertanyaan
9 pertanyaan9 pertanyaan
9 pertanyaan
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 

Similar to Definisi Operasional

DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL.pptx
DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL.pptxDEFENISI OPERASIONAL VARIABEL.pptx
DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL.pptxHendrikHasibuan
 
Forum diskusi 6 minggu ke 8
Forum diskusi 6 minggu ke 8Forum diskusi 6 minggu ke 8
Forum diskusi 6 minggu ke 8Donny_suryo
 
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 6 operasionalisasi variabel, ut, ...
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum  6   operasionalisasi variabel, ut, ...Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum  6   operasionalisasi variabel, ut, ...
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 6 operasionalisasi variabel, ut, ...korrymarintansiahaan
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianLia Rusdyana Dewi
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitiandodofiri
 
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_10 juli 2021
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_10 juli 2021Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_10 juli 2021
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_10 juli 2021Aminullah Assagaf
 
Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018merrisya
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Krisna Indah Puspitasari
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabelpjj_kemenkes
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataHannisaNurdini
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitianFirman Syah
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataHannisaNurdini
 
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaArtikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaHannisaNurdini
 
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018edwinjunianto
 
Bk stkip by omer
Bk stkip by omerBk stkip by omer
Bk stkip by omerRe Mo
 

Similar to Definisi Operasional (20)

DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL.pptx
DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL.pptxDEFENISI OPERASIONAL VARIABEL.pptx
DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL.pptx
 
Forum diskusi 6 minggu ke 8
Forum diskusi 6 minggu ke 8Forum diskusi 6 minggu ke 8
Forum diskusi 6 minggu ke 8
 
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 6 operasionalisasi variabel, ut, ...
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum  6   operasionalisasi variabel, ut, ...Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum  6   operasionalisasi variabel, ut, ...
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 6 operasionalisasi variabel, ut, ...
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
 
M2
M2M2
M2
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_10 juli 2021
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_10 juli 2021Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_10 juli 2021
Aminullah assagaf p1 7-metode penelitian_10 juli 2021
 
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi PenelitianMakalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
 
Variabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitianVariabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitian
 
Bab10
Bab10Bab10
Bab10
 
Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis dataArtikel jenis jenis data dan teknik analisis data
Artikel jenis jenis data dan teknik analisis data
 
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnyaArtikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
Artikel jenis jenis alat evaluasi dan cara menganalisisnya
 
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
Edwin junianto, cecilia sri mindarti, tahap penelitian, ut, 2018
 
Bk stkip by omer
Bk stkip by omerBk stkip by omer
Bk stkip by omer
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

Definisi Operasional

  • 1. 1. ---- 2. ---- 3. ---- 4. Pengertian Definisi Operasional Selanjutnya, untuk setiap variabel yang dikemukakan harus disertai dengan definisi operasional yang jelas. Definisi operasional suatu variabel merupakan petunjuk atau pedoman tentang: a. Apa atau siapa yang akan atau harus diamati atau diukur. b. Alat atau instrument yang akan dipakai untuk melakukan pengukuran atau pengumpulan data, c. Metode pengamatan atau pengukuran yang akan diterapkan dan d. Siapa yang akan melakukan pengukuran atau pengamatan1 Pengertian definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Secara umum tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya.2 Sedangkan menurut Young, yang dimaksud dengan definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain” Tujuan dari definisi operasional secara khususnya adalah sebagai berikut : a. Memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel b. Definisi variabel kunci /penting yang dapat diukur secara operasional dan dipertanggungjawabkan (referensi jelas) c. Memuat batasan variabel bebas dan variabel terikat, serta istilah yang dipakai untuk menghubungkan variabel-variabel Sedangkan ciri-ciri dari definisi operasional adalah ; 1 Prof.I Gusti Ngurah Agung,Ph.D, Manajemen Penulisan Skripsi,Tesis, Dan Disertasi, (Jakarta:Rajawali Pers, 2011), hal.14. 2 http://kholifahlilik.blogspot.com/p/definisi-operasional-variabel.html
  • 2. 1. Apabila lebih dari satu orang melihat/membaca ide/maksud yang dituliskan/dibicarakan kemudian mendapatkan pengertian/pemahaman yang sama dengan menggunakan kerangka definisi operasional yang sama (objectivity) 2. Tidak menggunakan suatu arti maksud yang berbeda/berlawanan dari arti yang telah diterima secara umum. (validity) Jadi Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian. 5. Bagian Definisi Operasional Didalam definisi operasional terdapat beberapa point penting yang perlu dicantumkan untuk memudahkan pembaca dalam mencerna penelitian yang akan dilakukan, point penting tersebut bisa dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 8.1 Definsi operasional No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor Keterangan: a. Definisi variabel Sebelum suatu variabel dapat diukur, perlu untuk pertama kali dibuat prosedur atau definisi operasional yang menguraikan bagaimana pengukuran akan dibuat dan penjelasan mengenai variabel tersebut menurut peneliti. Contoh definisi operasional : 1. Fertilitas seorang wanita, adalah jumlah kelahiran hidup selama masa reproduksinya. 2. Pengetahuan Tentang HIV-Aids, adalah jumlah jawaban responden yang benar terhadap 20 pertanyaan mengenai imunisasi. b. Indikator / pengukuran
  • 3. Pengukuran adalah penetapan atau pemberian angka terhadap obyek atau fenomena menurut aturan tertentu. Ada tiga kata kunci yang diperlukan dalam memberikan definisi terhadap pengukuran, yaitu angka, penetapan dan aturan. 1. Angka, adalah sebuah simbol dalam bentuk 1, 2, 3, … dan seterusnya, yang tidak mempunyai arti, kecuali diberikan arti kepadanya. Jika pada angka telah dikaitkan dengan arti kuantitatif, maka angka tersebut berubah menjadi bilangan (number). 2. Penetapan, adalah memetakan (Mapping). 3. Aturan, adalah panduan atau perintah untuk melaksanakan sesuatu. Dalam mengukur, aturan yang diberikan bisa saja seperti ini bila mampu menjawab tujuh sampai dengan sepuluh pertanyaan dengan jumlah pertanyaan sepuluh maka diberi kode 1 katagori baik, bila mampu menjawab pertanyaan lima sampai tujuh diberi angka dua dengan kataori cukup dan bila mampu menjawab kurang dari lima diberi kode 3 dengan katagori jelek. Yang diukur dari suatu obyek sebenarnya bukanlah obyek tersebut, juga bukan sifatnya, tetapi indikator dari sifat tersebut. c. Alat Ukur Alat ukur ini maksudnya adalah cara pengumpulan data. Ada beberapa cara pengumpulan data, yaitu : 1. Kuesioner (daftar pertanyaan) 2. Pengamatan (observasi) / angket 3. Wawancara d. Skala Ukuran Berkaitan dengan proses kuantifikasi , data dan variabel biasanya diklasifikasikan dalam empat jenis skala pengukuran. Klasifikasi ini selain untuk keperluan penentuan alat pengambil data, juga sangat penting untuk penentuan metode analisis mana yang sesuai diterapkan. Tingkat pengukuran yang luas digunkakan dibagi dalam empat katagori, yaitu ukuran nominal, ordinal, interval dan rasio. e. Skor Adalah nilai dari hasil penelitian yang kita buat sesuai dengan kriteria penelitian kita. Misalnya : Pengetahuan tentang manajemen sekolah, ada soal sejumah 20 buah dibuat skor sebagai berikut : - Kurang : 0 - 7 jawaban benar
  • 4. - Cukup : 8 - 14 jawaban yang benar - Baik :15 - 20 jawaban benar 6. Membuat Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel merupakan proses mengubah kata yang digunakan dalam definisi nominal. Contoh judul penelitian; “pengaruh media flash dalam peningkatan hasil belajar IPA di kelas IX,” maka variabelnya adalah media flash dan hasil belajar. Dan sekaligus menjadi definisi nominal. Definisi operasionalnya bisa berupa penjelasan dari sisi makna atau mengungkapkan skla pengukuran untuk masing-masing variabel. Definisi operasional tidak boleh mempunyai makna yang berbeda dengan definisi nominal. Oleh karena itu sebelum menyusun defenisi operasional, peneliti harus membuat definisi nominal terlebih dahulu atau mentukan variabel penelitiannya. Definisi nominal dari variabel penelitian seharusnya secara eksplisit telah dinyatakan dalam kerangka pemikiran. Definisi nominal dapat diangkat dari berbagai pendapat para ahli yang memang banyak membicarakan, menulis tentang variabel yang ditelitinya. Kalau variabelnya adalah “media flash, maka peneliti harus mempelajari konsep media flash yang dituangkan dalam definisi operasional.3 Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan variabel penelitian ke bentuk awal, yaitu konsep penelitian. Peneliti harus mendefinisikan konsep penelitian sesuai dengan definisi-definisi yang telah diberikan oleh para akhli yang relevan dengan konsep penelitiannya. Jika konsep penelitiannya adalah “motivasi kerja”, maka peneliti harus menemukan definisi “motivasi kerja” yang telah banyak diakui kebenarannya oleh para pakar di bidang tersebut. Dalam tahapan ini studi kepustakaan menjadi salah satu tahap yang harus dilalui. Melalui studi kepustakaan yang mendalam dan memadai, peneliti akan mampu merumuskan definisi konsep penelitiannya dengan benar. Jadi ketika konsep penelitiannya adalah tentang “motivasi kerja” maka kepustakaan atau literatur tentang konsep tersebut harus benar-benar dipahami dengan baik oleh peneliti. Perlu diketahui, tidak sedikit kita menemukan satu konsep dengan definisi yang berbeda. Misalnya, definisi “motivasi” yang dikemukakan oleh A.H. Maslow berbeda dengan Victor Vroom. Maslow mendefinisikan motivasi sebagai “motivation arises from the needs and wants of an individual and drives the people towards action or 3 http://mushlihin.com/2013/11/penelitian/memahami-definisi-operasional-dalam-penelitian.php
  • 5. work by doing which he makes efforts to fulfill these needs and wants. (kebutuhan- kebutuhan atau keinginan-keinginan individu yang membuatnya terdorong untuk melakukan sesuatu agar kebutuhan-kebutuhan tersebut terpuaskan) . Sedangkan Vroom mengatakan bahwa “motivation is a product of the individual’s expectancy that a certain effort will lead to the intended performance, the instrumentality of this performance to achieving a certain result, and the desirability of this result for the individual, known as valence”. (S.E. Condrey, 2005, p.482). Berdasarkan definisi tersebut disusunlah rumus M= ExIxV. Oleh karena itu, agar punya landasan teoritis yang jelas biasanya untuk kepentingan penyusunan definisi operasional variabel , peneliti hanya memilih atau menggunakan satu definisi tertentu yang cocok atau sesuai dengan tujuan penelitiannya. Beberapa penulis menamakan langkah pertama ini dengan nama definisi konseptual Langkah berikutnya adalah menemukan cara mengetahui besaran (ukuran) dari variabel penelitian berdasarkan definisi konseptual, atau dengan kata lain mulai mengoperasionalisasikan variabel penelitian. 7. Contoh Definisi Operasional Suatu Variabel Penelitian Contoh definisi operasional suatu Variabel penelitian adalah “Motivasi Berprestasi” menurut konsep David McClelland. Definisi konseptualnya adalah: Achievement motivation is identified as the drive to excel (stand out beyond others), to achieve in relation to a set of standards, to strive (to try very hard) to succeed. Jika diterjemahkan, “motivasi berprestasi diindentifikasi sebagai dorongan untuk mengerjakan sesuatu lebih baik daripada orang lain, guna menggapai seperangkat standar, mencoba dengan sangat keras agar berhasil”. Selanjutnya Uma Sekaran, 2003 memberikan dimensi-dimensi dari motivasi berprestasi , yaitu : “driven by work, unable to relax, impatience with ineffectiveness, seek moderate challenge, seek feedback”. Di sini dimensi bisa dimaknakan sebagai indikator atau ciri-ciri dari orang yang mempunyai motivasi berprestasi.4 Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator Skor Motivasi Berprestasi Skala Pengukuran Motivasi Berprestasi “Motivasi berprestasi diindentifikasi sebagai dorongan 1.Senantiasa tekun bekerja 2.Sulit untuk santai 3.Tidak sabar pada Sangat Tinggi: 5 Tinggi 4 Cukup 3 Rendah 2 Interval 4 http://hasanmustafa.blogspot.com/2011/03/definisi-operasional-variabel_28.html
  • 6. untuk mengerjakan sesuatu lebih baik daripada orang lain, guna menggapai seperangkat standar, mencoba dengan sangat keras agar berhasil” ketidakefektifan 4.Menyukai tantangan tingkat menengah 5.Ingin segera memperoleh umpan balik atas hasil kerjanya Sangat Rendah 1 Dalam beberapa kasus, peneliti sulit menemukan definisi konseptual yang “pas” dengan tujuan penelitiannya. Ketika menghadapi situasi semacam itu, peneliti mempunyai kewenangan untuk membuat definisi konseptual yang berdasarkan pemikirannya memang sesuai dengan maksud atau keinginannya. Misalnya, judul penelitiannya “Hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja”. Dengan demikian variabelnya ada dua yaitu “tingkat pendidikan” dan “kinerja”. Ketika definisi konseptual kedua variabel tersebut sulit ditemukan dalam buku-buku teks atau sumber informasi lainnya, atau kalau pun ditemukan tetapi tidak sesuai dengan keinginan peneliti, maka penelitilah yang harus menyusun definisi konseptual kedua variabel tersebut. Keputusannya, definisi konseptual tingkat pendidikan adalah “urutan pendidikan formal yang pernah ditempuh seseorang mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi” dan definisi konseptual kinerja pegawai adalah hasil penilaian organisasi atas apa-apa yang telah dilakukan pegawai selama bekerja. Penyusunan definisi operasional variabel kedua variabel tersebut dapat dilakukan seperti tabel di bawah ini.5 Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Tingkat Pendidikan Peringkat Pendidikan Skala Pengukuran Tingkat Pendidikan Tingkat pendidian adalah urutan pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi SD SLTP SLTA S1 S2 S3 SD = 1 SLTP = 2 SLTA = 3 S1 = 4 S2 = 5 S3 = 6 Ordinal Dimensi/aspek 5 http://hasanmustafa.blogspot.com/2011/03/definisi-operasional-variabel_28.html
  • 7. penilaian kinerja Skor Kinerja Pegawai Kinerja Pegawai Kinerja pegawai adalah hasil penilaian organisasi atas apa-apa yang telah dilakukan pegawai selama bekerja Kehadiran Loyalitas Kualitas Kerja Kuantitas Kerja Kerjasama Inisiatif Kepempinan Sangat Baik = 5 Baik = 4 Cukup = 3 Kurang Baik = 2 Sangat Kurang Baik = 1 Interval Daftar Pustaka : 1. Ali Mohammad, Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan, Pustaka Cendekia Utama, Bandung 2010 2. Asep Hermawan, Dr., M.Sc., Kiat Praktis Menulis Skripsi, Tesis Dan Disertasi Untuk Kosentrasi Pemasaran, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004 3. http://mushlihin.com/2013/11/penelitian/memahami-definisi-operasional-dalam- penelitian.php 4. http://hasanmustafa.blogspot.com/2011/03/definisi-operasional-variabel_28.html 5. http://kholifahlilik.blogspot.com/p/definisi-operasional-variable.html 6. Prof.I Gusti Ngurah Agung, Ph.D, Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis, Dan Disertasi : Kiat-Kiat Untuk Mempersingkat Waktu Penulisan Karya Ilmiah Yang Bermutu, Cet ke-4, Rajawali pers, Jakarta, 2011.