Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. SBAR merupakan format komunikasi yang awalnya dikembangkan untuk militer dan industri penerbangan untuk mengurangi risiko kesalahan informasi.
2. SBAR digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar tenaga kesehatan dengan memberikan informasi yang jelas tentang kondisi pasien.
3. Format SBAR terdiri dari empat bagian yaitu Situasi, Latar Belakang
2. www.mayapadahospital.comExperience Better Care
• Kegagalan komunikasi menyebabkan kesalahan
dalam pelayanan kepada pasien (Leonard, 2004)
• Sekitar 98.000 pasien rawat inap di AS meninggal
sebagai hasil kesalahan medis setiap tahunnya.
• Kegagalan Komunikasi telah ditemukan menjadi
akar penyebab di hampir 70% dari peristiwa ini
(Rodgers, 2007)
• Karena itu maka perlu meningkatkan efektivitas
komunikasi antar pemberi layanan kesehatan.
3. • Pelayanan di RS
melibatkan
banyak orang /
profesi
• Dapat terjadi
kegagalan
komunikasi jika
tidak memiliki
dasar
komunikasi
efektif dalam
pelayanan
Perawat yg
merawat
Petugas
Admission
Perawat UGDDokter yg
merawat
Perawat
Kamar Bedah
Petugas
Laboratorium
Petugas Kasir
PASIEN
4. www.mayapadahospital.comExperience Better Care
SBAR adalah format komunikasi, yang
awalnya dikembangkan oleh militer dan
disempurnakan oleh industri
penerbangan untuk mengurangi risiko
yang terkait dengan transmisi informasi
yang tidak akurat dan tidak lengkap
(Rodgers, 2007).
7. • SBAR adalah alat komunikasi yang
menyediakan metode jelas
mengkomunikasikan informasi terkait dengan
temuan klinis.
• Melibatkan semua anggota tim kesehatan
untuk memberikan masukan ke dalam situasi
pasien termasuk memberikan rekomendasi.
• SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi
antara anggota tim kesehatan atau tim
kesehatan lainnya.
8. • Dokter lebih memperhatikan karena
informasi yang ringkas
• Bekerja lebih cepat
• Mengkomunikasikan masalah dengan
jelas
• Memberi kesempatan
menyampaikan saran kolaborasi
9. • Klinis :
Perawat ke Dokter, Petugas lab/Ro ke Dokter
Dokter ke Spesialis
Perawat – Perawat atau Dokter ke Dokter, dll
• Non Klinis :
Komunikasi dengan bagian maintanance, IT, dll
10. KEUNTUNGAN SBAR
1. Kekuatan perawat berkomunikasi secara
efektif
2. Dokter percaya pada analisa perawat
karena menunjukkan perawat paham
akan kondisi pasien
3. Memperbaiki komunikasi = memperbaiki
keamanan pasien
11. • Sama dengan model S.O.A.P
• Terjadi efisiensi transfer informasi kunci /
informasi penting yang disampaikan melalui
SBAR
• Membantu menciptakan lingkungan yang
memungkinkan staf klinis mengekspresikan
keprihatinan mereka kepada kondisi pasien.
12. www.mayapadahospital.comExperience Better Care
Sebagai alat komunikasi informasi
melaporkan kondisi pasien secara lisan (baik
langsung maupun tidak langsung/ telp)
Sebagai alat komunikasi serah terima pasien:
dari satu unit pelayanan ke unit lain.
antar shift dalam tim kesehatan.
sementara waktu krn harus pergi
istirahat/pertemuan, dll
14. (S) Situation: Bagaimana situasi yang Anda
bicarakan?
Mengidentifikasi nama diri petugas dan
pasien
Apa yang terjadi dengan pasien yang
memprihatinkan.
15. (B) Background: Apa latar belakang informasi klinis
yang berhubungan dengan situasi?
Diagnosa
Obat saat ini & alergi
Tanda-tanda vital terbaru
Hasil Lab: tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes
sebelumnya untuk perbandingan
Riwayat medis
Temuan klinis terbaru
16. (A)Assessment: Berbagi hasil penilaian klinis
Anda
Apa temuan klinisi?
Apa analisis dan pertimbangan anda?
Apakah masalah ini parah atau mengancam
kehidupan?
17. (R) Recommendation: Apa yang Anda inginkan
terjadi dan kapan?
Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk
memperbaiki masalah?
Apa solusi yang bisa Anda tawarkan dokter?
Apa yang Anda butuhkan dari dokter untuk
memperbaiki kondisi pasien?
Kapan waktu yang Anda harapkan tindakan ini
terjadi?
20. Situation
Selamat pagi Dokter, saya Sr. Ana perawat lantai 6 ward MHJS
Melaporkan pasien nama Ny. As
Sebutkan kondisi pasien yang paling spesifik :
Drainage dari tempat incisi………. atau
Selang dada …………….. atau
Penurunan pengeluaran urine…….. atau
Pasien gelisah , ..……., ….…….
Tanda-tanda vital : ……. (mengalami
penurunan/peningkatan)
21. Background
Diagnosa masuk…….. Tgl. Masuk……
tindakan yang dilakukan……..
Obat-obatan yang baru diberikan…………..…. Allergies ……..
O2 ____l/min _____% dalam berapa jam pemberian
Hasil Lab. – masukkan tgl. dan waktu pemeriksaan,
bandingkan dengan hasil sebelumnya
Cantumkan informasi klinis yang lain :
Tingkat kesadaran ________
Bunyi napas ____________
Warna kulit _____________
Urine output ____________
Extremities ____________
22. Asessment
Apa penilaian anda pada situasi itu ?
• Saya pikir masalahnya adalah :……………………..
(tuliskan masalah yang anda pikirkan) atau
• Pasien kelihatannya tidak stabil.
23. Recommendation
Apa yang anda inginkan dari dokter ?
Recommendations/Interventions:
- haruskah saya mulai dengan pemberian O2,I.V.dll.?
- apakah pasien perlu diperiksakan X-RAY, BGA, ECG
dan test yag lain?
- jam berapa dokter akan datang?
- apakah dokter akan consul Dr. bedah/Dr. jantung
- apakah dokter akan memindahkan pasien ke ICU?
dll.?
37. (2007). Nursing Education Perspectives SBAR for students. 28 (6), p306-306, 1/3p;
(AN27779598)
Delmarva foundation and the Maryland Patient safety center.(2007). Handoffs &
Transitions Learning Network.
Rodgers, K.L. (2007).Using the SBAR communication technique to improve nurse-
physician phone communication: A pilot study. Viewpoint, 7-9.
Montgomery Learning college (nd). SBAR.
Ohio Kepra (nd). Medicare quality improvement organization. SBAR communication.
The Toronto Rehab (2010). No SBAR: Ineffective communication. Retrieved from
The Toronto Rehab (2010). SBAR: Effective communication. Retrieved from