SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
SNI 15-7064-2004



Standar Nasional Indonesia




                   Semen portland komposit




ICS 91.100.10                Badan Standardisasi Nasional
Sni 15-7064-2004 portland-composite-cement
SNI 15-7064-2004


                                                               Daftar isi



Daftar isi............................................................................................................................   i
Prakata .............................................................................................................................    ii
1    Ruang lingkup ............................................................................................................          1
2    Acuan normatif............................................................................................................          1
3    Istilah dan definisi .......................................................................................................        1
4    Penggunaan ...............................................................................................................          1
5    Syarat mutu ................................................................................................................        1
6    Cara pengambilan contoh...........................................................................................                  2
7    Cara uji .......................................................................................................................    2
8    Syarat lulus uji ............................................................................................................       3
9    Pengemasan...............................................................................................................           3
10     Syarat penandaan ....................................................................................................             3
11     Penyimpanan dan transportasi .................................................................................                    3
Bibliografi ..........................................................................................................................   4




                                                                       i
SNI 15-7064-2004


                                        Prakata



Standar Nasional Indonesia (SNI) Semen portland komposit (Portland composite cement)
disusun dengan maksud menunjang pengembangan industri semen nasional dan melindungi
konsumen.

Standar ini merupakan diversifikasi produk, dimana spesifikasi dari semen ini berbeda
dengan tipe semen-semen yang ada saat ini, sehingga standar ini dibuat terpisah dari
standar yang lain.

Standar ini disusun dan dirumuskan oleh Panitia Teknis 33 S, Kimia Anorganik. Standar ini
merupakan hasil konsensus yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 7 Juli 2004 yang
dihadiri oleh wakil-wakil dari pihak pihak produsen, konsumen, asosiasi, lembaga pengujian
dan instansi pemerintah.




                                            ii
SNI 15-7064-2004


                                Semen portland komposit



1     Ruang lingkup

Standar ini menetapkan spesifikasi teknis untuk semen portland komposit yang digunakan
untuk konstruksi umum.


2     Acuan normatif

SNI 15-2049-2004, Semen portland.


3     Istilah dan definisi

3.1
semen portland komposit
bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen portland dan gips
dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen
portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak
tanur tinggi (blast furnace slag), pozolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total
bahan anorganik 6% - 35 % dari massa semen portland komposit


4     Penggunaan

Semen portland komposit dapat digunakan untuk konstruksi umum seperti: pekerjaan beton,
pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan elemen bangunan khusus
seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan
sebagainya.


5     Syarat mutu

5.1   Syarat kimia

Syarat kimia untuk semen portland komposit:
SO3 maksimum 4,0 %.

5.2 Syarat fisika

Syarat fisika seperti tertera pada Tabel 1 berikut:

                                    Tabel 1 Syarat fisika

       No.                   Uraian                   Satuan         Persyaratan

       1.    Kehalusan dengan alat blaine              m2/kg           min. 280




                                           1 dari 4
SNI 15-7064-2004


                                   Tabel 1   (lanjutan)

      No.                 Uraian                      Satuan        Persyaratan
       2.    Kekekalan bentuk dengan autoclave:
             - pemuaian                                    %         maks. 0,80
             - penyusutan                                  %         maks. 0,20
       3.    Waktu pengikatan dengan alat vicat:
             - pengikatan awal                            menit       min. 45
             - pengikatan akhir                           menit      maks. 375
       4.    Kuat tekan:
             - umur 3 hari                            kg/cm2          min. 125
             - umur 7 hari                            kg/cm2          min. 200
             - umur 28 hari                           kg/cm2          min. 250
       5.    Pengikatan semu:
             - penetrasi akhir                          %             min. 50
       6.    Kandungan udara dalam mortar            % volume         maks.12



6     Cara pengambilan contoh

Cara pengambilan contoh dan jumlah contoh Semen portland komposit untuk pengujian
semen sesuai dengan SNI 15-2049-2004, Semen Portland.


7     Cara uji

7.1   Cara uji kimia

7.1.1 Sulfur trioksida (SO3)

Cara uji penentuan kadar sulfur trioksida sesuai dengan SNI 15-2049-2004, Semen portland.

7.2   Cara uji fisika

7.2.1 Kehalusan

Cara uji penentuan kehalusan dengan menggunakan alat blaine sesuai dengan
SNI 15-2049-2004, Semen Portland, dengan terlebih dahulu ditentukan berat jenisnya.

7.2.2 Kekekalan bentuk dengan autoclave

Cara uji penentuan kekekalan bentuk dengan autoclave sesuai dengan SNI 15-2049-2004,
Semen portland.

7.2.3 Waktu pengikatan

Cara uji waktu pengikatan dengan menggunakan alat vicat sesuai dengan SNI 15-2049-
2004, Semen portland.

7.2.4 Kuat tekan

Cara uji penentuan kuat tekan sesuai dengan SNI 15-2049-2004, Semen portland, terlebih
dahulu ditentukan kelecakannya dengan meja alir.

                                         2 dari 4
SNI 15-7064-2004


7.2.5 Pengikat semu

Cara uji pengikat semu sesuai dengan SNI 15-2049-2004, Semen portland.

7.2.6 Kandungan udara dalam mortar

Cara uji penentuan kandungan udara dalam mortar sesuai dengan SNI 15-2049-2004,
Semen portland.


8    Syarat lulus uji

Semen portland komposit yang diuji dinyatakan lulus uji apabila memenuhi seluruh
persyaratan yang ada pada butir 5 syarat mutu, dan diuji dengan menggunakan metoda
pada butir 7 cara uji.


9    Pengemasan

9.1   Semen portland komposit dapat diperdagangkan dalam bentuk kemasan dan curah.
Semen portland komposit harus dikemas dalam kantong dengan berat netto 20 kg atau
40 kg atau 50 kg untuk setiap kantong.

9.2  Kekurangan berat tidak boleh lebih dari 2% dari berat yang tertera pada setiap
kemasan.

9.3 Berat rata-rata dari setiap pengiriman yang diwakili oleh penimbangan 50 kemasan
yang diambil secara acak tidak boleh kurang dari berat yang tertera pada kemasan.


10   Syarat penandaan

Pada kemasan sekurang-kurangnya dicantumkan:
a)   Tulisan “Semen portland komposit”.
b)   Merek/tanda dagang.
c)   Nama perusahaan.
d)   Berat netto.
e)   Penggunaan.

Untuk semen portland komposit curah, penandaan dicantumkan pada dokumen pengiriman.


11   Penyimpanan dan transportasi

11.1 Semen ketika disimpan maupun ditransportasikan harus diatur sedemikian rupa
sehingga mudah untuk dilakukan inspeksi dan identifikasi

11.2 Semen curah disimpan dalam tempat/penyimpanan yang kedap terhadap cuaca,
sehingga akan melindungi semen dari kelembaban dan menghindari terjadinya
penggumpalan semen pada saat penyimpanan dan transportasi.

11.3 Penyimpanan maupun transportasi semen dalam kantong dilakukan sedemikian rupa
untuk menghindari kerusakan akibat pengaruh cuaca.


                                      3 dari 4
SNI 15-7064-2004


                                       Bibliografi



ASTM C 595-03, Standard specification for blended hydraulic cement.
ASTM 1157-02, Standard performance specifications for hydraulic cement.
EN 197-1part 1 : Composition, specification and conformity criteria for common cements
(CEM A - M atau CEM B - M).




                                          4 dari 4

More Related Content

What's hot

Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 Laporan Pratikum Beton dan Mix Design Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Laporan Pratikum Beton dan Mix DesignAfif Yulfriza
 
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...Mira Pemayun
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Angga Nugraha
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanterbott
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahReza Bae
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekanIndah Rosa
 
Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000frans1982
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan RembesanYahya M Aji
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
SNI 3638-2012-Kuat Tekan Bebas-.pdf
SNI 3638-2012-Kuat Tekan Bebas-.pdfSNI 3638-2012-Kuat Tekan Bebas-.pdf
SNI 3638-2012-Kuat Tekan Bebas-.pdfMuhammadLuthfi995084
 
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer TestPile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Testinka -chan
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGMira Pemayun
 

What's hot (20)

Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 Laporan Pratikum Beton dan Mix Design Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...
 
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdfSNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
 
Bab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatikaBab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatika
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika Tanah
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
SNI 3638-2012-Kuat Tekan Bebas-.pdf
SNI 3638-2012-Kuat Tekan Bebas-.pdfSNI 3638-2012-Kuat Tekan Bebas-.pdf
SNI 3638-2012-Kuat Tekan Bebas-.pdf
 
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer TestPile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
 

Similar to Sni 15-7064-2004 portland-composite-cement

Sni 0129 2004 semen portland putih
Sni 0129 2004 semen portland putihSni 0129 2004 semen portland putih
Sni 0129 2004 semen portland putihsarmancapitalao
 
Sni 2049 2004 semen portland
Sni 2049 2004 semen portlandSni 2049 2004 semen portland
Sni 2049 2004 semen portlandsarmancapitalao
 
SKKNI 2018-094.pdf
SKKNI 2018-094.pdfSKKNI 2018-094.pdf
SKKNI 2018-094.pdffauzan556200
 
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi  Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi RWibisono
 
Teknisi Laboratorium Beton (1).pptx
Teknisi Laboratorium Beton (1).pptxTeknisi Laboratorium Beton (1).pptx
Teknisi Laboratorium Beton (1).pptxIanScutax1
 
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonPedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonArmida Share
 
Spesifikasi teknis (28)
Spesifikasi teknis (28)Spesifikasi teknis (28)
Spesifikasi teknis (28)AndikCahyono2
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalMira Pemayun
 
Logam mesin casting and moulding 4
Logam mesin casting and moulding 4Logam mesin casting and moulding 4
Logam mesin casting and moulding 4Eko Supriyadi
 
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptxProses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptxFaizalFakhri3
 
SNI 03-2461-2002.pdf
SNI 03-2461-2002.pdfSNI 03-2461-2002.pdf
SNI 03-2461-2002.pdfJhon772482
 
Infopublik20120813120931
Infopublik20120813120931Infopublik20120813120931
Infopublik20120813120931twaruiyo
 
Katalog dan Harga Tornado Water Slide Fiberglass
Katalog dan Harga Tornado Water Slide FiberglassKatalog dan Harga Tornado Water Slide Fiberglass
Katalog dan Harga Tornado Water Slide FiberglassRaja Fiber
 

Similar to Sni 15-7064-2004 portland-composite-cement (20)

Sni 7656-2012
Sni 7656-2012Sni 7656-2012
Sni 7656-2012
 
Sni 0129 2004 semen portland putih
Sni 0129 2004 semen portland putihSni 0129 2004 semen portland putih
Sni 0129 2004 semen portland putih
 
Sni 2049 2004 semen portland
Sni 2049 2004 semen portlandSni 2049 2004 semen portland
Sni 2049 2004 semen portland
 
SKKNI 2018-094.pdf
SKKNI 2018-094.pdfSKKNI 2018-094.pdf
SKKNI 2018-094.pdf
 
8. pekerjaan beton
8. pekerjaan beton8. pekerjaan beton
8. pekerjaan beton
 
8. p'kerjaan beton
8. p'kerjaan beton8. p'kerjaan beton
8. p'kerjaan beton
 
metode kerja beton
metode kerja betonmetode kerja beton
metode kerja beton
 
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi  Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
 
Sni gemuk
Sni gemukSni gemuk
Sni gemuk
 
Teknisi Laboratorium Beton (1).pptx
Teknisi Laboratorium Beton (1).pptxTeknisi Laboratorium Beton (1).pptx
Teknisi Laboratorium Beton (1).pptx
 
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonPedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
 
Spesifikasi teknis (28)
Spesifikasi teknis (28)Spesifikasi teknis (28)
Spesifikasi teknis (28)
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
 
006
006006
006
 
Logam mesin casting and moulding 4
Logam mesin casting and moulding 4Logam mesin casting and moulding 4
Logam mesin casting and moulding 4
 
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptxProses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
 
SNI 03-2461-2002.pdf
SNI 03-2461-2002.pdfSNI 03-2461-2002.pdf
SNI 03-2461-2002.pdf
 
Infopublik20120813120931
Infopublik20120813120931Infopublik20120813120931
Infopublik20120813120931
 
Katalog dan Harga Tornado Water Slide Fiberglass
Katalog dan Harga Tornado Water Slide FiberglassKatalog dan Harga Tornado Water Slide Fiberglass
Katalog dan Harga Tornado Water Slide Fiberglass
 
Skkni 2017 232 octg
Skkni 2017 232 octgSkkni 2017 232 octg
Skkni 2017 232 octg
 

More from Dickdick Maulana

Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit Dickdick Maulana
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Dickdick Maulana
 
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Dickdick Maulana
 
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerjaPmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerjaDickdick Maulana
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarDickdick Maulana
 
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi Dickdick Maulana
 
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui PenguranganPengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui PenguranganDickdick Maulana
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanDickdick Maulana
 
Sufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies reportSufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies reportDickdick Maulana
 
Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water Dickdick Maulana
 
Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup Dickdick Maulana
 
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn. Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn. Dickdick Maulana
 
Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Dickdick Maulana
 
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendiMetode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendiDickdick Maulana
 
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahSni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahDickdick Maulana
 

More from Dickdick Maulana (20)

Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
 
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
 
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerjaPmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
 
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui PenguranganPengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
 
Sufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies reportSufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies report
 
Kesling 2
Kesling 2 Kesling 2
Kesling 2
 
Water quality strategy
Water quality strategy Water quality strategy
Water quality strategy
 
Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water
 
Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn. Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
 
Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere)
 
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendiMetode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
 
Tetraethyl orthosilicate
Tetraethyl orthosilicateTetraethyl orthosilicate
Tetraethyl orthosilicate
 
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahSni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
 

Recently uploaded

Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnis
Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnisKetegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnis
Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnisBayupermana52
 
Info-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produkInfo-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produkKresnaSuputra1
 
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023woronotes
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptxANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptxrahmatraju03
 
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptx
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptxPPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptx
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptxAbdulGalib4
 
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023BintangDemarta1
 

Recently uploaded (6)

Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnis
Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnisKetegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnis
Ketegasan Dalam Aspek Produksi dalam bisnis
 
Info-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produkInfo-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produk
 
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptxANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptx
 
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptx
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptxPPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptx
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptx
 
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
 

Sni 15-7064-2004 portland-composite-cement

  • 1. SNI 15-7064-2004 Standar Nasional Indonesia Semen portland komposit ICS 91.100.10 Badan Standardisasi Nasional
  • 3. SNI 15-7064-2004 Daftar isi Daftar isi............................................................................................................................ i Prakata ............................................................................................................................. ii 1 Ruang lingkup ............................................................................................................ 1 2 Acuan normatif............................................................................................................ 1 3 Istilah dan definisi ....................................................................................................... 1 4 Penggunaan ............................................................................................................... 1 5 Syarat mutu ................................................................................................................ 1 6 Cara pengambilan contoh........................................................................................... 2 7 Cara uji ....................................................................................................................... 2 8 Syarat lulus uji ............................................................................................................ 3 9 Pengemasan............................................................................................................... 3 10 Syarat penandaan .................................................................................................... 3 11 Penyimpanan dan transportasi ................................................................................. 3 Bibliografi .......................................................................................................................... 4 i
  • 4. SNI 15-7064-2004 Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) Semen portland komposit (Portland composite cement) disusun dengan maksud menunjang pengembangan industri semen nasional dan melindungi konsumen. Standar ini merupakan diversifikasi produk, dimana spesifikasi dari semen ini berbeda dengan tipe semen-semen yang ada saat ini, sehingga standar ini dibuat terpisah dari standar yang lain. Standar ini disusun dan dirumuskan oleh Panitia Teknis 33 S, Kimia Anorganik. Standar ini merupakan hasil konsensus yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 7 Juli 2004 yang dihadiri oleh wakil-wakil dari pihak pihak produsen, konsumen, asosiasi, lembaga pengujian dan instansi pemerintah. ii
  • 5. SNI 15-7064-2004 Semen portland komposit 1 Ruang lingkup Standar ini menetapkan spesifikasi teknis untuk semen portland komposit yang digunakan untuk konstruksi umum. 2 Acuan normatif SNI 15-2049-2004, Semen portland. 3 Istilah dan definisi 3.1 semen portland komposit bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast furnace slag), pozolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total bahan anorganik 6% - 35 % dari massa semen portland komposit 4 Penggunaan Semen portland komposit dapat digunakan untuk konstruksi umum seperti: pekerjaan beton, pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan sebagainya. 5 Syarat mutu 5.1 Syarat kimia Syarat kimia untuk semen portland komposit: SO3 maksimum 4,0 %. 5.2 Syarat fisika Syarat fisika seperti tertera pada Tabel 1 berikut: Tabel 1 Syarat fisika No. Uraian Satuan Persyaratan 1. Kehalusan dengan alat blaine m2/kg min. 280 1 dari 4
  • 6. SNI 15-7064-2004 Tabel 1 (lanjutan) No. Uraian Satuan Persyaratan 2. Kekekalan bentuk dengan autoclave: - pemuaian % maks. 0,80 - penyusutan % maks. 0,20 3. Waktu pengikatan dengan alat vicat: - pengikatan awal menit min. 45 - pengikatan akhir menit maks. 375 4. Kuat tekan: - umur 3 hari kg/cm2 min. 125 - umur 7 hari kg/cm2 min. 200 - umur 28 hari kg/cm2 min. 250 5. Pengikatan semu: - penetrasi akhir % min. 50 6. Kandungan udara dalam mortar % volume maks.12 6 Cara pengambilan contoh Cara pengambilan contoh dan jumlah contoh Semen portland komposit untuk pengujian semen sesuai dengan SNI 15-2049-2004, Semen Portland. 7 Cara uji 7.1 Cara uji kimia 7.1.1 Sulfur trioksida (SO3) Cara uji penentuan kadar sulfur trioksida sesuai dengan SNI 15-2049-2004, Semen portland. 7.2 Cara uji fisika 7.2.1 Kehalusan Cara uji penentuan kehalusan dengan menggunakan alat blaine sesuai dengan SNI 15-2049-2004, Semen Portland, dengan terlebih dahulu ditentukan berat jenisnya. 7.2.2 Kekekalan bentuk dengan autoclave Cara uji penentuan kekekalan bentuk dengan autoclave sesuai dengan SNI 15-2049-2004, Semen portland. 7.2.3 Waktu pengikatan Cara uji waktu pengikatan dengan menggunakan alat vicat sesuai dengan SNI 15-2049- 2004, Semen portland. 7.2.4 Kuat tekan Cara uji penentuan kuat tekan sesuai dengan SNI 15-2049-2004, Semen portland, terlebih dahulu ditentukan kelecakannya dengan meja alir. 2 dari 4
  • 7. SNI 15-7064-2004 7.2.5 Pengikat semu Cara uji pengikat semu sesuai dengan SNI 15-2049-2004, Semen portland. 7.2.6 Kandungan udara dalam mortar Cara uji penentuan kandungan udara dalam mortar sesuai dengan SNI 15-2049-2004, Semen portland. 8 Syarat lulus uji Semen portland komposit yang diuji dinyatakan lulus uji apabila memenuhi seluruh persyaratan yang ada pada butir 5 syarat mutu, dan diuji dengan menggunakan metoda pada butir 7 cara uji. 9 Pengemasan 9.1 Semen portland komposit dapat diperdagangkan dalam bentuk kemasan dan curah. Semen portland komposit harus dikemas dalam kantong dengan berat netto 20 kg atau 40 kg atau 50 kg untuk setiap kantong. 9.2 Kekurangan berat tidak boleh lebih dari 2% dari berat yang tertera pada setiap kemasan. 9.3 Berat rata-rata dari setiap pengiriman yang diwakili oleh penimbangan 50 kemasan yang diambil secara acak tidak boleh kurang dari berat yang tertera pada kemasan. 10 Syarat penandaan Pada kemasan sekurang-kurangnya dicantumkan: a) Tulisan “Semen portland komposit”. b) Merek/tanda dagang. c) Nama perusahaan. d) Berat netto. e) Penggunaan. Untuk semen portland komposit curah, penandaan dicantumkan pada dokumen pengiriman. 11 Penyimpanan dan transportasi 11.1 Semen ketika disimpan maupun ditransportasikan harus diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dilakukan inspeksi dan identifikasi 11.2 Semen curah disimpan dalam tempat/penyimpanan yang kedap terhadap cuaca, sehingga akan melindungi semen dari kelembaban dan menghindari terjadinya penggumpalan semen pada saat penyimpanan dan transportasi. 11.3 Penyimpanan maupun transportasi semen dalam kantong dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari kerusakan akibat pengaruh cuaca. 3 dari 4
  • 8. SNI 15-7064-2004 Bibliografi ASTM C 595-03, Standard specification for blended hydraulic cement. ASTM 1157-02, Standard performance specifications for hydraulic cement. EN 197-1part 1 : Composition, specification and conformity criteria for common cements (CEM A - M atau CEM B - M). 4 dari 4