2. Apa Itu Pendidikan Inklusif?...
Sistem layanan pendidikan yang
mensyaratkan anak berkebutuhan khusus
belajar di sekolah-sekolah terdekat di
kelas biasa bersama teman-teman
seusianya
(Sapon-Shevin dalam O’Neil 1994).
3. • Memiliki prinsip dasar bahwa selama
memungkinkan , semua anak bisa belajar
bersama-sama tanpa memandang kesulitan
ataupun perbedaan yang mungkin ada pada
mereka.
• Pendidikan yang menyertekan semua anak
dalam suatu kelas dan proses pembelajaran
dengan layanan pendidikan yang layak dan
sesuai kebutuhan individu tanpa
membedakan anak-anak tersebut.
4. Ciri-Ciri Pendidikan Inklusif
• Siswa yang berusia sama duduk dalam kelas yg sama
• Siswa saling bekerja sama dengan sesamanya
• Siswa merasa kelas sebagai milik bersama
• Siswa belajar mengembangkan sikap toleransi
• Siswa belajar mengembangkan sikap empati
• Guru menerima perbedaan siswa
• Guru mendorong terjadinya interaksi promotif antar
siswa
• Guru menjadikan sekolah menarik bagi siswa
• Guru fleksibel dan kreatif
5. Sejarah Pendidikan Inklusif
• Pendidikan inklusi dalam dunia internasional terdapat
pada Deklarasi Universal Hak Asasi pada tahun 1948,
gagasan tersebut mengenai education for all (EFA).
• Dunia internasional kemudian mengadakan konferensi
yang secara khusus membahas pendidikan
berkebutuhan khusus untuk pertama kalinya di
Salamanca pada tahun 1994 dan yang kedua diadakan
di Dakar pada tahun 2000.
• Upaya-upaya tindak lanjut bagi pendidikan kebutuhan
khusus hingga sekarang diamanatkan kepada UNESCO.
6. Di Indonesia....
• Dirintis sejak tahun 1986 namun dalam bentuk yang
sedikit berbeda.
• Dinamakan Pendidikan Terpadu dan disahkan dengan
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 002/U/1986 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Terpadu di Indonesia.
• Pada pendidikan terpadu, anak penyandang cacat juga
ditempatkan disekolah umum namun mereka harus
menyesuaikan diri pada sistem sekolah umum.
7. Alasan Penerapan Pendidikan Inklusif
Di Indonesia
a. Semua anak mempunyai hak yang sama untuk tidak di
diskriminasikan dan memperoleh pendidikannya yang
bermutu.
b. Semua anak mempunyai kemampuan untuk
mengikuti pelajaran tanpa melihat kelainan dan
kecacatannya
c. Perbedaan merupakan penguat dalam meningkatkan
mutu pembelajaran bagi semua anak.
d. Sekolah dan guru mempunyai kemampuan untuk
belajar merespon dari kebutuhan pembelajaran yang
berbeda
8. Landasan Hukum dan Landasan Konseptual pendidikan inklusif di
Indonesia
• Deklarasi Hak Asasi Manusia (1948)
• Konveksi Hak Anak (1989)
• Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk semua
(1990)
• Persamaan Kesempatan bagi orang berkelainan (1993)
• Pernyataan Salamanca tentang Pendidikan Inklusi
(1994)
• Komitmen Dasar mengenai Pendidikan untuk semua
(2000)
• Deklarasi Bandung (2004)
10. Anak berkebutuhan
Khusus
Pihak sekolah Bagi Guru Bagi Masyarakat
. Anak akan merasa
menjadi bagian dari
masyarakat pada
umumnya.
. Anak akan
memperoleh
bermacam-macam
sumber untuk belajar
dan bertumbuh.
. Meningkatkan harga
diri anak.
. Anak memperoleh
kesempatan untuk
belajar dan menjalin
persahabatan
bersama teman yang
sebaya.
a. Memperoleh
pengalaman untuk
mengelola berbagai
perbedaan dalam
satu kelas.
b. Mengembangkan
apresiasi bahwa
setiap orang memiliki
keunikan dan
kemampuan yang
berbeda satu dengan
lainnya.
c. Meningkatkan
kepekaan terhadap
keterbatasan orang
lain dan rasa empati
pada keterbatasan
anak.
d. Meningkatkan
kemampuan untuk
menolong dan
mengajar semua anak
dalam kelas
a. Membantu guru
untuk menghargai
perbedaan pada
setiap anak dan
mengakui bahwa
anak berkebutuhan
khusus juga memiliki
kemampuan.
b. Menciptakan
kepedulian bagi
setiap guru terhadap
pentingnya
pendidikan bagi anak
berkebutuhan
khusus.
c. Guru akan merasa
tertantang untuk
menciptakan
metode-metode baru
dalam pembelajaran
dan mengembangkan
kerjasama dalam
memecahkan
masalah.
a. Meningkatkan
kesetaraan sosial
dan kedamaian
dalam masyarakat.
b. Mengajarkan
kerjasama dalam
masyarakat dan
mengajarkan
setiap anggota
masyarakat
tentang proses
demokrasi.
c. Membangun rasa
saling mendukung
dan saling
membutuhkan
antar anggota
masyarakat.
11. Model Pembelajaran
Model pembelajaran pendidikan inklusi pada dasarnya ada:
• Model Inklusi Penuh
Model ini menyertakan peserta didik berkebutuhan
khusus untuk menerima pembelajaran individual.
• Model Inklusi Parsial
Mengikut sertakan pesrrta didik berkebutuhan khusus
dalam sebagian pembelajaran yang berlangsung di kelas
reguler dan sebagian lagi dalam kelas-kelas full out dengan
bantuan guru pendamping khusus.
12. Model yang diselenggarakan di Indonesia:
• Model Inlusif Moderat / Mainstreaming
Memadukan antara model inklusif terpadu
dan inklusi penuh. Model ini memadukan
antara pendidikan untuk anak berkebutuhan
khusus ( SLB) dengan pendidikan reguler.
Menurut Brent Herdin dan Marie Hardin :
• Model Inklusif Terbalik
peserta didik normal dimasukkan kedalam
kelas yang berisi peserta didik khusus.
13. Model Kurikulum Pendidikan Inklusif
A. Model kurikulum reguler
B. model kurikulum reguler dengan modifikasi
C. model kurikulum program penbelajaran
individual