SlideShare a Scribd company logo
1 of 111
LEMBAH KOERINTJI
ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
RYADHI SIKAY
KERINCI, 2016
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 i
ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
WILDLIFE SOCIO LANDSCAPE PHOTOGRAPHY
Edisi LEMBAH KOERINTJI
© RYADHI SIKAY, 2016
Versi I (Pertama)
Semua Gambar di Foto oleh RYADHI SIKAY
dengan kamera Olympus Tough TG310, Lenovo A800, Canon PowerShot170SX, Canon 1000D
selama tahun 2013 sampai 2015
Teks oleh Ryadhi Sikay
Teks ditulis berdasarkan pengamatan dan pengetahuan Penulis, tidak ada referensi yang dipakai.
e-Book ini dipublikasikan dibawah Lisensi Sukarela.
Siapapun diperbolehkan untuk mendistribusikan, mengkopi dan menduplikasi semua isinya secara BEBAS
Jika ada yang membutuhkan foto-foto dalam Resolusi yang lebih baik, informasi yang lebih detail dan
berminat untuk berdonasi
Silahkan hubungi kami di
ethnicitizen@gmail.com
http://ethnicitizen.wordpress.com/
http://www.facebook.com/ethnitizen
http://www.twitter.com/ethnicitizen
http://www.instagram.com/ethnicitizen
http://www.youtube.com/ethnicitizen.etnik
Gambar Muka:
Fotografer berebut Sunset di Muara Batang Aia Dingin Kota Padang (atas izin dari @landtrack22)
Sitasi:
Sikay, R. 2015. Wildlife Socio Landscape Photography: Lembah Koerintji. Versi I. Ensiklopedi Fotografi.
EthniCitizen Press. Kerinci
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah e-Book Ensiklopedi Fotografi yang berisi Wildlfe Socio Landscape Photography di Lembah
Koerintji versi pertama yang dipublikasikan melalui media online ini akhirnya terselesaikan juga seiring
dengan datangnya bulan pertama tahun 2016 ini. e-Book ini dibuat atas dasar berbagi informasi dan
pengalaman yang penulis dapatkan selama proses pengambilan gambar yang terkesan acak dan mungkin
belum memenuhi kaidah-kaidah fotografi yang baik layaknya fotografer profesional. Penulis merasa dengan
keterbatasan jaringan dan kemampuan untuk online juga menjadikan tekad penulis untuk mengkompilasi
foto-foto yang penulis shot selama periode 2013 – 2015 ini menjadi sebuah Ensiklopedi Fotografi. Harapannya
e-Book ini dapat menjadi sebuah paket informasi yang bermanfaat bagi para onliner sedikit lebih lengkap
mengenai site yang dipilih ini.
Isi utama e-Book ini dibuat dengan mekanisme berupa tampilan foto, judul foto plus lokasi dan nomor foto,
serta deskripsi foto. Foto-foto tersebut disusun berdasarkan urutan time shooting sehingga bisa saja para
pembaca akan sering dibawa berulang ke lokasi yang sama dengan objek atau angle berbeda. Bagi penulis,
pilihan mekanisme isi utama tersebut dianggap lebih informatif dan memudahkan dalam mempertahankan
alur dari perjalanan yang penulis lakukan. Semua foto yang ditampilkan dalam e-Book ini merupakan foto
asli yang dibantu dengan proses editing sebatas pencahayaan khususnya pada persentase deepen, brighten
dan darken saja agar memperjelas informasi yang ingin penulis sampaikan.
Terimakasih yang tak terhingga kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan kepada
penulis untuk mendokumentasikan setiap perjalanan yang penulis lakukan. Terimakasih juga kepada kedua
orang tua beserta keluarga besar penulis untuk memberikan kesempatan bagi penulis melakukan perjalanan
kemana saja penulis maui. Terimakasih juga penulis ingin sampaikan kepada masyarakat yang tanpa sadar
atau memang sadar telah penulis jadikan model dalam setiap momen yang terlihat pada foto-foto di e-Book
ini. Terimakasih yang rada khusus ingin penulis sampaikan kepada para pembaca dan onliner yang
menyediakan waktunya untuk membaca dan mengamati serta mungkin mengomentari setiap kata dan foto
yang terdapat dalam e-Book Ensiklopedi Fotografi ini. Penulis mendedikasikan e-Book ini untuk seorang anak
manusia yang telah memberikan makna hidup bagi penulis sebagai seorang manusia yang bertanggungjawab.
Penulis sangat berharap adanya kritikan dan masukan serta dukungan bagi isi e-Book ini sehingga lebih
memberikan manfaat bagi kita bersama.
If you think that you are a traveler, don’t tell to someone that you are a traveler!
Salam Penikmat Alam
Kerinci, 10 Januari 2016
Ryadhi Sikay
@ethnicitizen
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 1
PENDAHULUAN
Kata Koerintji sering tertulis dalam catatan-catatan para peneliti dan penjelajah Bangsa Belanda yang
selanjutnya menjadi acuan bagi referensi ilmiah bagi semua kajian mengenai budaya dan sumber daya alam
untuk wilayah Dataran Tinggi Sumatera Bagian Tengah. Saat ini kata Koerintji tersebut lebih dikenal dengan
ejaan penulisan sebagai KERINCI.
Kerinci merupakan sebuah wilayah yang kompleks yang memiliki kekhasan dan keunikan budaya dan sumber
daya alam. Kekhasan dan keunikan budaya tersebut terlihat dari aktivitas manusianya yang memiliki nilai-
nilai adat dan adat istiadat yang yang memadukan budaya masa lalu dengan budaya komunitas sekitarnya
yang mempengaruhi kebiasaan sehari-hari masyarakatnya seperti budaya Minangkabau dan budaya Jawa.
Selain itu budaya kehidupan masyarakat Muslim pun sangat mempengaruhi kehidupan masyarakatnya.
Secara umum dari sisi penampakan fisik, masyarakat Kerinci didominasi oleh wajah-wajah yang mirip dengan
masyarakat Melayu Tua yang dalam kajian sejarah asal usul manusia di kawasan Melanesia Barat berasal dari
wilayah Yunan Indo-China dan termasuk ke dalam Ras Mongoloid. Ciri khas dari penampakan fisik tersebut
adalah kulit kuning, bermata sipit dan berambut lurus serta memiliki tinggi yang sedang. Kekhasan ciri-ciri
fisik tersebut dapat dibedakan dengan komunitas di sekitarnya seperti masyarakat Minangkabau.
Secara demografis, masyarakat Kerinci membagi wilayahnya dengan sebutan Kerinci Mudik dan Kerinci Hilir.
Wilayah Kerinci Mudik berada dari Gunung Kerinci sebagai puncak tertinggi hingga kota Sungai Penuh.
Sementara itu wilayah Kerinci Hilir berada dari Kota Sungai Penuh hingga wilayah Lempur sampai ke Muaro
Emat. Berdasarkan ragam bahasa, disetiap wilayah memiliki Bahasa sendiri termasuk disetiap desanya.
Namun sama halnya dengan Bahasa Indonesia yang menjadi pemersatu, di Wilayah Kerinci ini juga ada
Bahasa yang dapat dimengerti oleh semua masyarakat yang hidup dari Mudik ke Hilir.
Selain adanya pembagian wilayah secara sehari-hari tersebut, kehidupan masyarakat Kerinci pun
dipengaruhi oleh masyarakat pendatang yang telah menahun dan mempengaruhi dinamika kehidupan
masyarakat Kerinci sendiri. Seperti halnya di daerah seputaran kaki Gunung Kerinci yang merupakan daerah
Ajun Arah masyarakat Siulak yang dihuni oleh masyarakat yang berasal dari Jawa. Komunitas Jawa tersebut
diketahui telah menghuni wilayah tersebut yang dibawa oleh Penjajah Belanda sejak dibukanya Perkebunan
Teh Kayu Aro pada awal abad 20 yang terus beroperasi sampai sekarang.
Masyarakat Minangkabau juga sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Kerinci sendiri.
Apalagi secara geografis, masyarakat Minangkabau hidup dibalik Gunung yang jelas-jelas akan saling
berhubungan secara ekonomi, budaya dan kehidupan sehari-hari dengan masyarakat Kerinci. Wilayah
Minangkabau dibalik Gunung yang berada di Utara wilayah Kerinci tersebut merupakan wilayah Rantau yang
dihuni oleh masyarakat Rantau Duobaleh Koto (Sangir) dan Alam Surambi Sungai Pagu (Muaro Labuah) dalam
demografi Adat Minangkabau. Sedangkan di wilayah Barat dihuni oleh masyarakat Ranah Pasisia yang juga
menjadi Rantau bagi masyarakat Adat Minangkabau juga.
Secara Geografis, wilayah Kerinci terdiri dari Gunung, Pegunungan, Perbukitan, Danau dan Lembah yang
memanjang dari Utara ke Selatan hingga Kota Sungai Penuh dan menuju Timur hingga ke Lempur dan Muara
Emat. Lembah ini dari Utara dibelah dan dialiri oleh Sungai Merao dan anak-anak sungainya yang berhulu ke
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 2
Gunung Kerinci dan perbukitan yang menopang Gunung tersebut. Sungai Merao ini bermuara ke Danau
Kerinci yang berada di Timur Kota Sungai Penuh. Danau ini menjadi penampung yang mengalirkan air dari
Kerinci Mudik ke Hilir yang selanjutnya berubah nama menjadi Sungai Batang Merangin. Sungai Batang
Merangin ini mengalir terus ke Timur hingga bergabung dengan Sungai Tembesi di wilayah Bangko dan terus
mengalir ke Pantai Timur Sumatera menjadi Sungai Batanghari yang berhulu di Danau Diateh dalam wilayah
Minangkabau.
Di Lembah Kerinci inilah masyarakat Kerinci melakukan aktivitas kehidupan sehari-harinya termasuk
pemukiman dan area persawahan yang menjadi sumber pangan utama. Sementara itu perbukitan yang
menghadap ke Lembah secara turun temurun sudah dijadikan area peladangan bagi masyarakat baik
masyarakat Kerinci Mudik hingga Kerinci Hilir. Ladang-ladang tersebut secara umum dan turun temurun
ditanami dengan Cinnamomum burmanni (Kulit Manis/Casiavera). Namun dalam 15 tahun terakhir, beberapa
perbukitan yang dulunya ditanami C. burmanni dibiarkan menjadi semak belukar bahkan seperti savanna
dari kejauhan. Hal ini sebagai dampak anjloknya harga C. burmanni setelah menjulang sangat tinggi pada
akhir tahun 1990-an sehingga masyarakat tidak merawat lagi tunggul-tunggulnya setelah dipanen.
Kata Kerinci menjadi familiar ketika disebutkan dalam kata TNKS atau Taman Nasional Kerinci Seblat. Taman
Nasional ini menjadikan Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh sebagai ikonnya. Semua orang yang
mendengar kata TNKS selalu membayangkan Gunung Kerinci dan budaya masyarakat Kerinci. Memang di
dalam wilayah inilah TNKS itu berpusat termasuk dalam hal administrasinya.
Bagi masyarakat Kerinci sendiri terutama yang hidup berdampingan dengan kawasan TNKS, keberadaan
hutan menjadi penopang utama TNKS tersebut dirasakan sangat memberikan manfaat khusus. Manfaat ini
terutama bagi mengurangi dampak bencana ekologis seperti banjir, longsor dan kekeringan. Selain itu juga
memberikan dampak ekonomi tersendiri bagi penghidupan beberapa kelompok masyarakat terutama para
pemanen hasil hutan bukan kayu (HHBK), dan bahkan hasil hutan kayu (HHK) bila ada.
e-Book ini ditulis dan diisi dengan beberapa gambar-gambar mengenai kehidupan masyarakat Kerinci
terutama Kerinci Mudik dan sekaligus kondisi Bentang Alam wilayah Lembah Kerinci dalam kondisi terkini
sesuai dengan waktu pengambilan fotonya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 3
LEMBAH KOERINTJI
(1) Sedalam danau sedingin air (Gunung Tujuh, T07835)
Danau Gunung Tujuh, danau kaldera yang berada di Utara Lembah Kerinci yang berada pada ketinggian ± 2100 m dpl
dengan latar belakang Gunung Jujuhan. Air danau ini menjadi salah satu sumber air bagi Sungai Batanghari yang
bermuara ke bahagian timur Pulau Sumatera.
(2) Kembangkan Sayap bagi kehidupan masa depan (Renah Kayu Embun, T07903)
Podocarpus neriifolius, salah satu jenis kayu yang menjadi sumber papan bagi masyarakat Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 4
(3) Bergantungan bagi kehidupan makhluk hidup lain (Lubuk Paku, T07912)
Madu Sialang, hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan sebagai salah satu sumber mata pencaharian masyarakat
Kerinci.
(4) Seiring jalan sealiran sungai (Muara Emat, T07929)
Halimun pagi yang menyelimuti tebing-tebing Batang Merangin yang mengalir sepanjang jalan lintas Kerinci – Bangko.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 5
(5) Negeri dilingkung jajaran penyangga bumi (Gunung Kerinci, T07966)
Kayu Aro, kawasan pemukiman sejuk di kaki Gunung Kerinci dengan bentang Kebun Teh yang dibangun pada awal abad
19 oleh Penjajah Belanda. Tampak lekukan Danau Belibis yang menjadi salah satu Danau yang mengelilingi Gunung
Kerinci dan terlihat dari jalur pendakian Gunung Kerinci menjelang Shelter II.
(6) Berjumpa dalam selimut kabut gunung dan teriknya mentari padang karet (Kayu Aro, T08004)
Limau Sumpah, salah satu jenis tumbuhan yang bijinya digunakan oleh Orang Rimba sebagai salah satu aksesoris
perhiasan mereka yang juga digunakan oleh masyarakat Kerinci sebagai tumbuhan obat dan juga tersebar di bukit-
bukit yang mengelilingi Lembah Koerintji.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 6
(7) Bukan halangan mencari penghidupan (Sungai Tanduk, T08326)
Salah satu pola berladang masyarakat Kerinci yang juga memperlihatkan batasan kepemilikan dari setiap ladang.
(8) Setiap jengkal bumi adalah penghidupan (Sungai Dalam, T08331)
Pemanfaatan lahan bagi pemenuhan kebutuhan hidup yang telah dikelola secara turun temurun oleh masyarakat
Kerinci di bagian-bagian kecil dari Lembah-Lembah Bukit Barisan.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 7
(9) Usaha bagi mendapatkan kesetaraan teknologi (Danau Tinggi, T08332)
Pembangkit Listrik Tenaga Kincir Air (PLTKA), pilihan sumber energy listrik demi mengiringi teknologi dan kemajuan
zaman serta menambah pengetahuan global melalui media televisi.
(10) Dataran dalam jepitan julangan gunung dan perbukitan (Sampun, T08341)
Rawa Bento, rawa air tawar yang diapit oleh Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh dimana beberapa sisinya telah menjadi
lokasi sumber mata pencaharian masyarakat Kerinci bagi pemenuhan kebutuhan pangan utama yaitu Beras.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 8
(11) Memotong jalan buntu (Semurup, T08344)
Salah satu pembukaan jalan baru yang menuju perbukitan yang mengapit Lembah Kerinci yang sering disebut Jalan
Ekonomi bagi memudahkan masyarakat untuk mengangkut hasil ladang mereka.
(12) Mari Pulang, Saatnya Istirahat Malam (Koto Rendah, T08859)
Selain untuk membajak sawah, Kerbau juga digunakan untuk menjadi transporter pembawa potongan Bambu dan Kayu
yang kadang-kadang berasal dari Ladang-Ladang yang tersebar di Perbukitan di wilayah Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 9
(13) Bukaan Jalan Baru Menuju Perbukitan (Koto Duo Nan Lamo, T08872)
Jalan Ekonomi, menjadi alasan bagi pembukaan jalan menuju Perbukitan di wilayah Kerinci.
(14) Berusaha mendapatkan Sari Pati Kehidupan (Kayu Aro, T08894)
Lebah Penyengat ini telah menjadi sahabat petani di wilayah Kerinci dalam membantu proses penyerbukan hasil
pertanian di ladang-ladang yang menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 10
(15) Menikmati Jalan Pulang (Kayu Aro, T08896)
Komunitas Jawa yang hidup turun temurun di sekitar Perkebunan Teh Kayu Aro telah menjadi Pekebun yang tangguh
dalam menghasilkan sayur-sayuran Dataran Tinggi bagi pemenuhan kebutuhan untuk wilayah Sumatera Tengah bahkan
sampai ke Pulau Jawa.
(16) Penyimpanan Stok Padi untuk Masa Depan (Siulak Mukai, T08897)
Bilik (Lumbung) Padi yang berukuran besar sebagai tempat menyimpan kebutuhan pangan utama yang juga sangat
bernilai ekonomi dan mampu menunjang semua aspek kehidupan masyarakat termasuk kebutuhan pendidikan,
sandang dan papan. Menjadi abu dalam Kebakaran Dini Hari 21 Agustus 2014.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 11
(17) Ukiran Seni Sebagai Bukti Sejarah Kekuatan Pangan (Siulak Mukai, T08900)
Seni Ukir sebagai salah satu bentuk Kesenian Tradisional masyarakat Kerinci yang hampir terlupakan dan tertinggal di
umah gedang dan bilik (lumbung) yang terus digeser bata dan semen.
(18) Tidak Perlu Mengubah Sawah dan Rawa (Tanah Kampung, T09706)
Jembatan Tanah Kampung yang dibangun diatas rawa dan sawah diresmikan oleh salah satu Menteri dalam Kabinet
Pemerintahan Presiden SBY yang saat ini menjadi salah satu ikon Kota Sungai Penuh sebagai tempat tongkrongan di
kala senja.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 12
(19) Dikepung dan Mengepung (Pondok Tinggi, T09711)
Padatnya pemukiman di Kota Sungai Penuh yang menjadi pusat perekonomian masyarakat Kerinci.
(20) Mengintai negeri dari awan (Bukit Tengah, T09725)
Komplek Pemerintah Kabupaten Kerinci yang masih terbengkalai dengan lokasi pemandangan yang memperlihatkan
wilayah Kerinci dari hulu ke hilir.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 13
(21) Negeri Di Tengah Sawah (Bukit Tengah, T09737)
Kerinci terkenal sebagai salah satu daerah penghasil beras di Sumatera yang terlihat dengan masih luasnya
ketersediaan lahan persawahan, apalagi beras bagi masyarakat Kerinci adalah pangan utama dalam kehidupan sehari-
hari.
(22) Selamat Tahun Baru 2014 (Bukit Tengah, T09959)
Peringatan Tahun Baru telah menjadi tradisi dalam beberapa bagi masyarakat Kerinci dengan mengikuti Pesta Tahun
Baru baik berupa Konser Musik dan Camping Keluarga yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 14
(23) Kebersamaan merelakan yang sudah terjadi dan mempersiapkan masa depan (Bukit Tengah, T09964)
Camping bersama Keluarga, Sanak Saudara dan Kawan-Kawan dalam menyambut Pesta Tahun Baru 2014 yang
lokasinya harus ditentukan sejak pagi harinya dan yang pasti tidak berbayar telah menjadi ajang menarik dalam
kehidupan masyarakat Kerinci.
(24) Menikmati segarnya air pegunungan dan semerbaknya hamparan Cassiavera (Bukit Tengah, T10037)
Air Terjun Sungai Dap, salah satu Air Terjun yang fasilitasinya sudah dibenahi oleh Pemkab Kerinci namun belum
menjadi lokasi tujuan wisata padahal berada dibelakang Komplek Perkantoran Pemkab dengan melalui hamparan
ladang Agroforestry masyarakat Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 15
(25) Semarak di belantara rimba (Bukit Tengah, T10058)
Impatiens elephanticeps, salah satu spesies dari keluarga Inai Air yang hidup di pinggiran sungai atau hutan lembab
rimba belantara pegunungan di wilayah Kerinci hingga Merangin yang juga dapat menghampari pinggiran Air Terjun
Sungai Dap.
(26) Mendaki bukit turuni lembah (Koto Tengah, T10074)
Aspal baru bagi masyarakat Trans Sungai Beremas yang memberikan percepatan akses dan telah menjadikan wilayah
Trans sebagai daerah penting bagi penghidupan baik oleh masyarakat pendatang maupun masyarakat lokal sendiri.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 16
(27) Tanam bagi kehidupan dan penghidupan (Tutung Bungkuk, T10081)
Sawah dan Ladang merupakan bentang alam yang mampu memberikan kehidupan dan penghidupan bagi masyarakat
Kerinci.
(28) Warna Warni Musiman Negeri Lembah Subur (Tutung Bungkuk, T10086)
Ladang, Sawah dan Sungai adalah sumber kehidupan bagi masyarakat Kerinci dalam mengembangkan kemajuan
daerahnya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 17
(29) Bukit dan Lembah adalah tempat mencari penghidupan (Batu Hampar, T10088)
Sejauh mata memandang di perbukitan wilayah Kerinci, hamparan Cassiavera memperlihatkan bahwasanya
masyarakat Kerinci sangat adaptif dengan tanaman ini. Hal ini terbukti dengan terkenalnya Cassiavera Kerinci di
seluruh dunia khususnya di Negara-Negara Temperata.
(30) Oasis di tengah perkebunan (Kayu Aro, L00165)
Aroma Pecco Kebun Teh Kayu Aro telah menjadi tempat wisata lokal pada musim liburan yang menampilkan telaga
dan pemandangan Kebun Teh.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 18
(31) Sawah dan ladang adalah sumber penghidupan (Lempur Mudik, L00246)
Hamparan sawah dan menjulangnya Bukit Setangis yang ditumbuhi bambu dan Cassiavera milik masyarakat telah
menjadi sumber penghidupan penting bagi masyarakat sekitar Lempur dan Lolo
(32) Sejarah bukan milik pelakunya tetapi milik generasi mendatang (Lempur Mudik, L00255)
Masjid Kuno Lempur Mudik telah menjadi salah satu Cagar Budaya yang dimiliki masyarakat Kerinci dan telah menjadi
saksi sejarah kedatangan Agama Islam ke negeri ini.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 19
(33) Seni terbesar adalah hasil karya masyarakat tempatan (Lempur Mudik, L00257)
Ukiran yang menghiasi Masjid Kuno Lempur Mudik yang telah mengalami pemugaran dan disesuaikan dengan masa.
(34) Yang landai jadikan ladang (Telun Berasap, L00260)
Ladang-ladang masyarakat Kerinci yang berada di perbatasan Jambi-Sumbar baik ladang holtikultura maupun ladang
Cassiavera yang mulai mendaki ke pematang-pematang Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 20
(35) Simbiosis Mutualisme (Tutung Bungkuk, C00040)
Burung Acridotheres tristis atau Tiung Kerbau yang merupakan burung peliharaan yang menjadi liar dan banyak
ditemukan di areal persawahan yang luas di wilayah Kerinci.
(36) Menatap masa depan dan kembangkan sayap sekuat tenaga (Tutung Bungkuk, 00047)
Sitapung Kunin, salah satu jenis Capung yang menemani petani di Kerinci dalam mengolah areal persawahan mereka.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 21
(37) Merah menyatakan keberanian menghadapi hidup (Tutung Bungkuk, C00049)
Sipatung Abang, salah satu jenis Capung yang umum ditemukan di wilayah Kerinci khususnya di lahan basah seperti
sawah dan aliran air sungai.
(38) Ayunkan tangan keluarkan keringat dan menuai panen (Tutung Bungkuk, C00051)
Ngempeh Padi menjadi bagian dari rutinitas masyarakat Kerinci yang berpenghidupan sebagai petani sawah.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 22
(39) Lika liku perjalanan dari lembah menuju perbukitan (Bukit Tapan, C00053)
Jalan baru yang dibuka menuju Puncak Tapan yang kegunaannya boleh dikatakan sebagai Jalan Ekonomi bagi
masyarakat peladang di wilayah Kerinci.
(40) Menuju puncak pengharapan (Bukit Tapan, C00056)
Salah satu jalan yang menuju lokasi peladangan di Bukit Tapan yang langsung menyimpang dari Jalan Sungai Penuh –
Tapan.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 23
(41) Oasis ditengah perbukitan pinus dan rerumputan (Bukit Tapan, C00057)
Telaga tanpa nama yang ditutupi rimbunnya pohon Pinus (Pinus merkusii) yang berada ditengah-tengah deretan
perbukitan bagian barat wilayah Kerinci. Seorang kawan memberinya nama Talago Pinus.
(42) Selamat dari gapaian mesin perata tanah (Bukit Tapan, C00060)
Salah satu sudut Jalan Sungai Penuh – Tapan yang mengalami pelebaran jalan dan dinding yang masih dalam proses
recovery vegetasi bila tidak mengalami longsor.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 24
(43) Entah apa yang terjadi, hutan pun menjadi deretan Pinus dan rataan Resam (Bukit Tapan, C00062)
Perbukitan Pinus yang beralaskan Resam dan Rerumputan yang berada di sisi barat Kota Sungai Penuh yang menurut
beberapa masyarakat merupakan perbukitan yang dahulunya merupakan padang Kulit Manis.
(44) Menjalar menggores rimba belantara (Pelompek, C00064)
Gunung Kerinci yang ditutupi kabut tebal dan memperlihatkan deretan peladangan masyarakat Kerinci yang mengupas
rimba belantara kaki Gunung Kerinci menjadi peladangan holtikultura maupun kulit manis dan kopi yang naik dari
tahun ke tahun kearah pinggang Gunung.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 25
(45) Negeri Ujung Lembah (Siulak Mukai, C00205)
Dusun Tinggi yang secara administratif disebut Desa Air Terjun tampak terlihat diujung lembah dan pemukiman di
Siulak Kecil terlihat membentengi persawahan yang membentang ke Dusun Tinggi.
(46) Menyusup bukan berarti menghancurkan namun untuk bertahan hidup (Sungai Langkap, C00214)
Varanus salvadorii atau lebih dikenal dengan Biawak sering ditemukan di lahan basah yang ada di wilayah Kerinci
bahkan pada beberapa individu sering ditemukan mati ketika menyeberangi jalan karena ditabrak pengemudi.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 26
(47) Walau berbatu, sawah adalah sumber penghidupan bagi masyarakat Kerinci (Sungai Langkap, C00216)
Desa Sungai Langkap salah satu Desa yang berada di kaki perbukitan bagian timur Lembah Kerinci yang dihadapannya
terhampar sawah yang luas hingga pinggir Danau Kerinci di bagian selatan.
(48) Tak tergantian oleh teknologi dan kemajuan zaman (Sungai Langkap, C00217)
Talang air dari bambu salah satu teknologi turun temurun yang menjadi peralatan alternatif yang digunakan oleh
masyarakat untuk mengalirkan air bagi kebutuhan pengairan termasuk sawah.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 27
(49) Semprotan zat kimia untuk membunuh anak negeri (Sungai Langkap, C00221)
Walaupun tanahnya subur sebagai jatuhan abu vulkanik Gunung Kerinci, petani di wilayah Kerinci juga kecanduan
dengan penggunaan pestisida, herbisida dan berbagai zat kimia untuk tanaman mereka yang merupakan dampak dari
hilangnya tanaman lokal yang berganti dengan tanaman produk rekayasa genetika yang nyata-nyata gila akan zat
kimia.
(50) Dataran dan perbukitan adalah kehidupan bagi sumber penghidupan (Sungai Langkap, C00223)
Potret pemanfaatan lahan di wilayah Kerinci dimana ada sawah, pemukiman dan peladangan.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 28
(51) Harga bukan seberapa tapi fungsi yang lebih berharga (Sungai Langkap, C00233)
Ojek Kentang, sebutan bagi kendaraan roda dua yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa layaknya motor trail yang
mampu melaju di perbukitan terjal dengan sarat beban bagi memudahkan transportasi hasil ladang masyarakat Kerinci
walaupun dengan resiko harus menyabung nyawa.
(52) Selama ada ruang buat lewat, sungai pun bisa jadi jalan layaknya jalan raya (Sungai Langkap, C00236)
Dangkalnya aliran air Batang Merao di bagian hilir sangat menguntungkan bagi masyarakat penambang pasir dan
kendaraan angkutnya tanpa harus mengurangi ukuran sawah masyarakat.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 29
(53) Jauh jarak yang harus ditempuh (Sungai Langkap, C00238)
Bagi masyarakat Kerinci, letak sawah maupun ladang yang jauh dari rumah bukanlah menjadi penghalang untuk
menggarapnya demi pemenuhan kebutuhan hidup.
(54) Masih adakah santapan siang ini? (Sungai Langkap, C00239)
Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) adalah salah satu jenis burung yang tersebar merata di lahan-lahan basah Pulau
Sumatera. Burung ini sangat bersahabat dengan manusia khususnya para petani sawah apalagi di musim tanam dimana
sesuai namanya Burung ini menjadi teman setia Kerbau yang membajak sawah.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 30
(55) Lurus memasuki belantara (Sungai Langkap, C00242)
Salah satu model pembagian lahan di lembah-lembah Bukit Barisan termasuk di Kerinci yang memperlihatkan
penggunaan lahan dari perbukitan menghilir dalam bentuk garis lurus ke pinggir sungai.
(56) Tumpuk sedikit demi sedikit lama-lama menjadi rumah (Sungai Langkap, C00243)
Batang Merao yang membawa material kerikil dan pasir dari perbukitan yang memanjang ke Gunung Kerinci telah
memberikan nilai manfaat bagi percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 31
(57) Penghujung Kemarau sebuah kesempatan membenahi sawah (Pendung, C00249)
Membakar jerami telah menjadi kebiasaan bagi petani di wilayah Kerinci dan wilayah lainnya ketika mempersiapkan
sawahnya bagi musim tanam berikutnya.
(58) Mempersiapkan rezeki berikutnya (Pendung, C00251)
Di saat musim menyemai benih padi bagi musim tanam berikutnya dimana sawah yang basah dan berlumpur dapat
menjadi ajang mencari makan bagi kelompok Burung air termasuk Itik yang juga membantu petani mengurangi Keong
Emas yang kadang menjadi hama di sawah.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 32
(59) Cangkul Tumpuk dan Bakar (Pendung, C00252)
Hampir merata petani sawah termasuk di wilayah Kerinci menggunakan pola bersihkan lahan dengan menumpuk
jerami lalu membakarnya sementara benih baru pun disemai untuk musim tanam berikutnya. Padahal trend terbaru
bersawah saat ini adalah menumpuk jerami tanpa bakar untuk dijadikan pupuk pada pasca panen berikutnya dapat
mengurangi biaya pembelian pupuk bagi sawah.
(60) Bagian negeri Ring of Fire (Sungai Medang, C00259)
Objek Wisata Air Panas Sungai Medang yang belum terkelola layaknya sebuah objek wisata yang ramai pengunjung.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 33
(61) Hanya satu yang sanggup terbawa (Sungai Medang, C00270)
Kebutuhan terhadap kayu yang tinggi bagi membangun rumah ataupun merenovasi rumah-rumah panggung yang
menjadi ciri khas masyarakat Kerinci menjadi sebuah kesulitan tersendiri apalagi tingginya harga kayu di pasaran yang
entah legal entah illegal dengan berbagai macam kebijakan yang tidak tersosialisasikan dengan baik ke masyarakat.
(62) Sejarah yang terlupakan (Sungai Tutung, C00273)
Tempat Pemandian Air Panas Gerilia Pancuran Tujuh Sungai Tutung yang berada dipinggir jalan lingkar timur wilayah
Kerinci ini tidak begitu terkenal dalam pariwisata Kerinci padahal memberikan bukti geologis bagi dunia.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 34
(63) Bukannya tertidur di pematang bukit (Hiang, C00281)
Bekas longsoran atau bekas galian pada bagian pematang bukit kapur yang bercampur podsolik merah kuning yang
berada di bukit bagian barat lembah Kerinci yang menghulu di wilayah Renah Kayu Embun.
(64) Hamparan karpet kuning beralaskan bebatuan dengan aliran air (Hiang, C00284)
Deretan air terjun rendah yang keluar dari bebatuan yang dihimpit oleh areal persawahan di wilayah Kerinci ini
sepertinya dapat memberikan makna geologis tersendiri bagi negeri yang menjadi bagian negeri Ring of Fire.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 35
(65) Kesendirian di ujung lembah di pangkal pematang (Belui Tinggi, C00300)
Salah satu jalan baru yang dibuka dalam beberapa tahun terakhir dengan tanjakan yang menjulang yang ditutupi oleh
padang rumput dan semak resam dan memperlihatkan wilayah lembah Kerinci ke arah timur.
(66) Merayapi bibir jurang (Belui Tinggi, C00301)
Bukaan jalan baru yang merayapi perbukitan di bagian barat lembah Kerinci ini telah diketahui dibuka sejak tahun
2012 yang lalu, hentah memberikan nilai ekonomi atau memberikan dampak ekologi bagi masyarakat yang hidup
dibawahnya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 36
(67) Perlintasan menuju samudera (Bukit Tapan, C00305)
Puncak Bukit Tapan telah menjadi salah satu wilayah batas pemanfaatan masyarakat Kerinci dengan kawasan Taman
Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan telah menjadi jalan utama pada masa lalu menuju Kota Padang di pantai barat.
(68) Mungkinkah kekeringan bermula dari sini (Bukit Tapan, C00308)
Wilayah perbukitan di bagian barat Kota Sungai Penuh yang banyak ditumbuhi rerumputan dan semak resam bahkan
peladangan holtikultura sepertinya dapat menjadi penyebab dampak kekeringan bagi masyarakat Kota pada musim
kemarau bila dilihat secara kajian landscape dan ekologis.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 37
(69) Surau di kaki Gunung Masjid (Belui Tinggi, C00311)
Gunung Masjid merupakan salah satu puncak yang berada di dalam kawasan TNKS yang memiliki nilai historis bagi
masyarakat Kerinci khususnya yang tinggal di tepi barat lembah Kerinci.
(70) Mengalir dan mengalirlah membasahi aliran (Belui Tinggi, C00319)
Irigasi yang membelah lembah bahagian barat wilayah Kerinci ini telah memberikan nilai manfaat bagi
mempertahankan sawah untuk kehidupan dan penghidupan masyarakat Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 38
(71) Tak peduli dimana saja, saat Adzan berkumandang, saat itulah waktunya Shalat (Semurup, C00320)
Islam telah menjadi keyakinan turun temurun yang dianut oleh masyarakat Kerinci, sawah ladang perbukitan adalah
anugerah Allah SWT yang memberikan penghidupan bagi kehidupan masyarakat Kerinci.
(72) Di timur dan di barat tetap saja ada sumber air panas (Semurup, C00325)
Sumber Air Panas Semurup yang menjadi bukti bahwasanya Lembah Kerinci adalah bagian dari Ring of Fire. Tampak
terlihat salah satu jenis Paku (sepertinya Histiopteris incisa) yang menjadi indikator bagi lahan yang berawa.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 39
(73) Kolam menggelegak dan berasap (Semurup, C00327)
Kolam air panas bumi ini yang lebih dikenal sebagai tempat wisata Pemandian Air Panas Semurup telah memberi
manfaat bagi masyarakat sekitar bagi menambah pendapatan ekonomi mereka.
(74) Mengalir dan mengalir menuju manfaat (Semurup, C00328)
Bangunan beratapkan khas Rumah Gedang Kerinci turut menghiasi salah satu bangunan di lokasi wisata Pemandian Air
Panas Semurup yang ikut menerima aliran air panas dari kolam besarnya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 40
(75) Bersahabat dengan teknologi (Semurup, C00330)
Kumpulan Burung Bubulcus ibis (Kuntul Kerbau) yang tampak bersahabat dengan bisingnya Mesin Bajak setelah
bergantinya era Kerbau & Sapi. Burung-burung tersebut menunggu makanan yang tersimpan di dalam tanah hasil
bajakan tersebut.
(76) Musim Kemarau selalu diiringi oleh Musim Asap (Semurup, C00336)
Kebiasaan membakar jerami di lahan persawahan menandakan akan dimulainya musim tanam berikutnya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 41
(77) Terimakasih Tuan, saatnya kami berpesta (Semurup, C00340)
Kumpulan Bubulcus ibis sedang berpesta makanan pasca petani selesai membajak sawah mereka.
(78) Purnama di timur senja (Sungai Langkap, C00345)
Langit cerah lembah Kerinci juga memperlihatkan persiapan sang rembulan untuk melangkahi malam dengan cahaya
purnamanya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 42
(79) Tasyahud awal sang purnama di timur senja (Sungai Langkap, C00347)
Persiapan rembulan senja menyambut purnama di langit timur Lembah Kerinci memperlihatkan performance bulan
dengan mata telanjang.
(80) Siluet cakrawala senja menyambut purnama dari timur (Sungai Langkap, C00355)
Paduan warna cakrawala senja di saat matahari menghilang di balik perbukitan bagian barat Lembah Kerinci di saat
menyambut purnama dari timur Lembah.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 43
(81) Mari pulang marilah pulang (Sungai Langkap, C00357)
Seiring naiknya purnama di timur dan menghilangnya matahari senja yang diiringi siluet cakrawala yang menerpa
penglihatan, para petani di Lembah Kerinci pun beranjak pulang setelah menguras keringat di persawahan atau
peladangan mereka.
(82) Asap di Lembah dan Awan di Gunung (Bukit Tapan, C00360)
Kepulan rutin Gunung Kerinci yang diiringi membumbungnya asap pembakaran jerami dari Lembah Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 44
(83) Lebih baik merawat dari pada membuka jalan baru (Bukit Tapan, C00361)
Kondisi jalan Kerinci menuju Tapan yang membelah kawasan TNKS yang perlu ditingkatkan kualitasnya sehingga tidak
ada alasan untuk membuka jalan baru yang dampak ekologisnya lebih mengerikan baik bagi masyarakat Kerinci sendiri
maupun masyarakat di seberang Lembah Kerinci.
(84) Berdasarkan usaha sendiri (Siulak Gedang, L00449)
Kerbau dan gerobak tetap menjadi alat angkut yang digunakan oleh masyarakat Kerinci walaupun banyak alternatif
alat angkut bermesin yang sudah lama ada di Lembah Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 45
(85) Berbaris menuju Lembah (Sungai Penuh, L00450)
View Lapangan Merdeka yang dilatarbelakangi jajaran Pinus merkusii dari perbukitan Renah Kayu Embun dan
memperlihatkan puncak Gunung Raya yang menjadi salah satu puncak bahagian Selatan wilayah Lembah Kerinci.
(86) Menghampari dari hulu ke hilir (Tebing Tinggi, L00453)
Hamparan sawah yang luas telah menjadikan Lembah Kerinci sebagai Lumbung Beras di wilayah Sumatera. Tradisi
tanam serentak yang masih dipertahankan memberikan hamparan emas di saat musim panen.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 46
(87) Walaupun kecil namun sangat padat (Sungai Penuh, C00572)
Kota Sungai Penuh yang dahulunya adalah pusat administrasi wilayah Kerinci merupakan salah satu Kota kecil yang
memiliki pemukiman yang padat dan sangat rapat.
(88) Huma di pinggir kota (Tanah Kampung, C00576)
Kawasan rawa di daerah Tanah Kampung yang berada di bagian timur Kota Sungai Penuh ini juga dimanfaatkan sebagai
areal persawahan oleh masyarakat.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 47
(89) Renungan panjang di suatu sore (Tanah Kampung, C00577)
Hamparan rawa yang luas di daerah Tanah Kampung ini juga memberikan sumber protein berupa ikan air tawar bagi
masyarakat. Sungai yang membelah daerah ini berhulu dari bukit-bukit yang membentang dari Sungai Penuh hingga
Kayu Aro yang bermuara ke Danau Kerinci.
(90) Bukan memisahkan diri namun ini lah aku (Tanah Kampung, C00586)
Entah rumah atau hanya sekedar pondok sawah, yang jelas bangunan yang menjadi latar depan Kota Sungai Penuh ini
semakin lama semakin terbenam yang dikarenakan banjir yang selalu mengisi rawa dan areal persawahan ini.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 48
(91) Pemusatan di pinggang bukit (Sungai Penuh, C00590)
Komplek Pemko Sungai Penuh yang berada di pinggang bukit di daerah Lawang Agung ini dapat menampilkan suasana
kota hingga ke Gunung Kerinci.
(92) Jangan pernah melupakan sejarah (Sungai Penuh, C00593)
Masjid Agung Pondok Tinggi yang menjadi saksi sejarah perkembangan Kota Sungai Penuh dan bahkan daerah Kerinci
secara luas.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 49
(93) Tanaman sumber kehidupan (Siulak Gedang, L00455)
Kopi (Coffea Arabica) yang menjadi sumber penghidupan beberapa masyarakat di wilayah Kerinci dengan nilai jual
yang lebih tinggi dibandingkan Coffea robusta yang umum ditanam oleh masyarakat.
(94) Negeri mendekati awan (Koto Tengah, C00808)
Kawasan Bukit Tengah yang telah direncanakan menjadi Komplek Pemkab Kerinci tampak memperlihatkan jalan dan
beberapa bangunan yang sudah terbangun.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 50
(95) Lembah yang produktif (Koto Tengah, C00811)
Daerah Siulak yang padat tampak dikelilingi areal persawahan luas yang membentang mengelilingi pemukiman.
(96) Menikmati yang lebih enak (Siulak Mukai, L00456)
Goreng Ketan salah satu makanan tradisional yang menemani sarapan dan penganan sore hari di warung-warung yang
ada di Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 51
(97) Hasil panen dari perairan yang mengandung protein (Siulak Dreh, C00818)
Sungai-sungai di wilayah Kerinci menghasilkan berbagai sumber protein hewani diantaranya adalah Silahin (kanan atas)
yang merupakan ikan yang hidup menempel di bebatuan pada sungai berair deras.
(98) Dari sini bermulanya penghidupan (Sungai Gelampeh, L00488)
Pondok ladang yang diatapi terpal plastik ini telah menjadi alternatif bagi masyarakat ketika berladang maupun pada
saat panen Kulit Manis yang menjadi sumber penghidupan masyarakat Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 52
(99) Hilang sudah bukti sejarah (Siulak Mukai, L00460)
Puing-puing Bilik Padi yang tersisa akibat kebakaran menjelang subuh yang menghabiskan banyak rumah dalam
pemukiman padat. Walaupun berada di daerah pegunungan yang beriklim dingin, pemukiman yang rapat dan padat di
wilayah Kerinci sering mengalami bencana kebakaran yang secara umum disebabkan oleh faktor manusia.
(100) Mengais sisa-sisa panen (Siulak Mukai, L00466)
Pasca kebakaran, masyarakat yang menjadi korban dengan iba hati mencoba mengumpulkan padi hasil panen sawah
yang diperkirakan masih baik untuk dimanfaatkan.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 53
(101) Wisata bencana, haruskah? (Siulak Mukai, L00477)
Hampir di setiap bencana, akan datang berbondong-bondong masyarakat yang bukan korban untuk menikmati dampak
dari bencana yang terjadi yang kadang menghambat proses evakuasi dan pembersihan lokasi bencana.
(102) Bersama-sama menyiapkan penghidupan (Siulak Dreh, C00864)
Kebiasaan masyarakat Kerinci ketika memulai proses penyiapan sawah dan ladang adalah melakukan Kas/Arisan
dimana setiap lahan anggota Kelompok mendapatkan pengerjaan bersama oleh sesama anggota Kelompok.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 54
(103) Hamparan sumber penghidupan (Sungai Gelampeh, C00869)
Padang Kopi (Coffea robusta) yang juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Kerinci, malahan beberapa
padang kulit manis yang sudah panen pun ada yang ditanami dengan tanaman ini layaknya pola peladangan
agroforestry.
(104) Sejarah yang memberi nilai pembelajaran (Pondok Tinggi, L00534)
Masijd Agung Pondok Tinggi Kota Sungai Penuh yang dibangun pada 1 Juni 1874 ini telah menjadi saksi sejarah
perkembangan wilayah Kerinci dengan 36 tiang utamanya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 55
(105) Sejarah yang bernilai seni (Pondok Tinggi, L00496)
Tampak luar dari mimbar Masjid Agung Pondok Tinggi yang berbahan beton yang tebal yang didalamnya terdapat
mihrab yang dihiasi batu Marmer dari Belanda.
(106) Sudut yang memberi ketenangan bathin (Pondok Tinggi, L00506)
Ukiran-ukiran naturalis-tradisional Kerinci menghiasi setiap tiang dan dinding bahkan tabuh dari Masjid Agung Pondok
Tinggi khususnya di bagian dalam Masjid.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 56
(107) Negeri yang penuh dengan nilai seni dan budaya (Pasar Sungai Penuh, L00537)
Huruf Incoeng merupakan salah satu huruf tertua di dunia yang masih digunakan oleh masyarakat Kerinci yang secara
umum terlihat pada penamaan tempat-tempat tertentu seperti Kantor dan Jalan khususnya di Kota Sungai Penuh.
(108) Dikemas lebih tinggi nilai (Talang Kemuning, L00541)
Cinnamon Stick telah mengangkat nilai Kulit Manis untuk lebih tinggi lagi di pasaran dunia dibandingkan hasil panen
yang selama ini didapatkan oleh masyarakat Kerinci, apalagi Kulit Manis Kerinci sudah dikenal sejak zaman dahulu.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 57
(109) Si Gimbal yang bergelantungan (Talang Kemuning, C00908)
Cactus salah satu tanaman yang didatangkan dan menjadi tanaman hias yang umum ditemukan di pemukiman
masyarakat Kerinci.
(110) Si cantik produksi si gimbal (Talang Kemuning, C00914)
Bunga yang cerah dan menyegarkan di pagi hari yang dimiliki tanaman Cactus telah memberi warna di pemukiman
masyarakat Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 58
(111) Siapapun boleh menikmati cerahnya pagi (Talang Kemuning, C00940)
Pucuk bunga dari tanaman Cactus yang menghiasi beranda rumah juga menarik lalat untuk menikmati keriuhan di pagi
hari di wilayah Kerinci.
(112) Menunggu datangnya makan siang (Debai, C00947)
Tiung Air (Gallinula chloropus) yang sedang mencari makan diatas mengapungnya tumbuhan Salvia dan kadang terlihat
di rawa-rawa dan lahan basah di wilayah Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 59
(113) Penganan menjelang senja (Siulak, L00577)
Beraneka macam gorengan yang menjadi penganan sore di pasar-pasar yang tersebar di Kerinci.
(114) Dari alam untuk manusia (Siulak, C00963)
Salah satu bentuk Bakul yang digunakan oleh masyarakat sebagai tempat beras yang dibawa pada saat Kenduri.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 60
(115) Semua yang ada di hutan memberikan manfaat bagi manusia (Siulak, C00964)
Salah satu alat angkut bahan dan hasil pertanian yang disebut Galih ini telah jarang digunakan oleh masyarakat Kerinci
karena sudah digantikan dengan motor dan karung.
(116) Tersusun sejajar kontur (Batu Hampar, C00974)
Model pemukiman di wilayah Kayu Aro ini telah menjadi model yang adaptif dalam mitigasi bencana longsor.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 61
(117) Mengais rezeki dalam kekuatan arus (Lubuk Nagodang, C01205)
Sungai Batang Merao yang berhulu di kaki Gunung Kerinci ini telah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan
manfaat pembangunan bagi pengembangan sarana di wilayah Kerinci.
(118) Menantang arus liar bagi penghidupan (Lubuk Nagodang, C01209)
Para penambang pasir yang bermodalkan ban dalam di kepala irigasi Lubuk Nagodang yang membasahi persawahan di
wilayah Kerinci ini terus berusaha mencari penghidupan dalam dinginnya aliran air Batang Merao.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 62
(119) Salam pramuka (Siulak Dreh, C01216)
Lokasi pengolahan galian C di Siulak Dreh ini telah menjadi saksi bagi pengembangan bakat Pramuka-Pramuka di
wilayah Kerinci.
(120) Merah Putih teruslah kau berkibar (Siulak Dreh, C01221)
Sisi lain daerah Siulak Dreh pada saat Camping bersama para Pramuka di salah lokasi pengolahan galian C.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 63
(121) Kebersihan kendaraan juga penting agar tetap style (Siulak Dreh, C01224)
Tempat ini telah menjadi tempat paling seru dan gratis sebagai tempat cuci kendaraan bila kendaraan yang kita
gunakan sudah sangat kotor dan penuh lumpur.
(122) Akan menjadi ancaman kah bagi bencana longsor? (Siulak Dreh, C01226)
Tapak jalan baru menuju peladangan di atas bukit seperti ini bisa saja menjadi ancaman serius bagi adanya peluang
bencana longsor khususnya yang berdekatan dengan pemukiman.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 64
(123) Dimana ada kampung disana ada sawah (Siulak Dreh, C01236)
Secara umum pemukiman di Desa-Desa wilayah Kerinci selalu dikelilingi oleh areal persawahan yang menandakan
beras menjadi sumber utama kehidupan bagi masyarakatnya.
(124) Jembatan menuju ketahanan hidup (Siulak Dreh, CC01238)
Jembatan gantung ini telah menjadi salah satu penghubung antara pemukiman dengan areal persawahan sehingga
memudahkan masyarakat ketika mengangkut hasil panen mereka.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 65
(125) Mata air kehidupan, semoga bukan menjadi air mata (Siulak Dreh, C01255)
Dari perbukitan yang membentang di wilayah Kerinci, banyak sekali sumber mata air yang baik bagi kehidupan
manusia yang hidup di sekitarnya.
(126) Lahan yang basah jadikan sawah, yang berbukit tanami kayu (Siulak Dreh, C01264)
Di wilayah Kerinci layaknya negeri agraris, daerah dataran yang dibelah oleh sungai biasanya selalu dijadikan areal
persawahan yang menjadi sumber penghidupan utama bagi masuarakatnya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 66
(127) Menikmati keindahan Alam Sakti Kerinci (Sungai Penuh, C01271)
Paralayang salah satu olahraga yang sangat memungkinkan dilakukan di wilayah Kerinci yang didukung dengan alamnya
berbukit dan dataran yang luas.
(128) Negeri dilingkung awan (Sungai Penuh, C01275)
Wilayah Kerinci yang berada di jajaran Bukit Barisan juga telah menjadi wilayah yang sejuk dan sering menerima
mendung yang kadang diiringi petir dan hujan.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 67
(129) Keragaman budaya dan makanan tradisional (Sungai Penuh, L00627)
Pempek Palembang salah satu makanan khas dari daerah Palembang yang memberikan keberagaman penganan dan
budaya yang menghiasi kehidupan masyarakat Kerinci.
(130) Warna warni menyelamatkan penghidupan (Siulak Dreh, C01919)
Berbagai warna dan macam plastik serta kain sering digunakan untuk menghalau burung yang mendatangi areal
persawahan ketika memasuki masa padi berbuah hingga panen.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 68
(131) Negeri yang subur (Sungai Penuh, C01925)
Kebun sayuran dan berbagai buah-buahan yang dapat terlihat di pekarangan rumah di salah sudut Kota Sungai Penuh
yang membuktikan bahwasanya wilayah Kerinci adalah daerah yang subur dan pantas menjadi Negeri Agraris.
(132) Kreatifitas tanpa henti (Sungai Penuh, C01927)
Angkutan hiburan menyerupai mobil VW ini yang berbasiskan sepeda kayuh telah menjadi inovasi tersendiri bagi
masyarakat Kerinci khususnya anak-anak muda.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 69
(133) Semarak Malam Tahun Baru (Sungai Penuh, C01935)
Malam tahun baru yang dingin menusuk tulang tidak menyurutkan semangat berbondong-bondongnya warga Kota
Sungai Penuh untuk menikmati pesta kembang api layaknya daerah lain di seluruh dunia.
(134) Rembulan di suatu malam selepas tahun baru (Siulak, C01971)
Sinar rembulan yang dikelilingi awan sehari setelah malam tahun baru yang tampak di salah satu sudut wilayah
Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 70
(135) Ketika batu akik menjadi trendsetter (Siulak, C01979)
Demam batu akik pun melanda wilayah Kerinci seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, 2 batu akik ini merupakan
batu akik yang berasal dari salah satu aliran sungai di hulu salah satu air terjun di wilayah Kerinci.
(136) Menjulang tinggi menuju puncak bukit (Telun Berasap, B00087)
Kayu Ndleh (Morus macroura) yang menjadi ikon bagi pulau Sumatera sehingga disebut Pulau Andalas namun tidak
begitu populer bagi masyarakat Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 71
(137) Dinikmati sambil menatap gemuruh air terjun (Telun Berasap, B00102)
Penganan khas Telun Berasap yang berupa Jagung Goreng dan Bakwan yang menjadi daya tarik kuliner di saat kita
menikmati suasana air terjun Telun Berasap yang dingin apalagi dihidangkan dalam keadaan panas.
(138) Ketika lahan semakin berkurang (Kayu Aro, B00110)
Para perempuan pemetik teh terus sibuk dengan pucuk-pucuk teh yang sudah saatnya harus dipetik, sementara itu
dikejauhan ladang-ladang baru terus merangsek naik mendaki Gunung Kerinci dan menguliti rimba belantara Taman
Nasional Kerinci Seblat.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 72
(139) Menuju puncak kejayaan (Kayu Aro, B00113)
Gerbang jalur pendakian Gunung Kerinci yang disekelilingnya telah menjadi peladangan dan kebun-kebun masyarakat.
Dari sekitar sinilah sumber sayuran terbaik dihasilkan untuk dipasok ke kota-kota khususnya di wilayah Sumatera
Tengah.
(140) Menunggu yang akan lewat (Kayu Aro, B00121)
Burung Bentet Kelabu (Lanius Schach) merupakan jenis burung yang umum ditemukan di tempat-tempat terbuka di
wilayah Kerinci khususnya di daerah yang mendekati ketinggian 1500 m dpl.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 73
(141) Menghampar di lembah yang subur (Kayu Aro, B00123)
Rawa Bento merupakan rawa air tawar yang sangat luas dan konon disebut sebagai rawa air tawar yang berada pada
ketinggian diatas permukaan laut tertinggi di Asia Tenggara dimana sebahagian pinggir-pinggirnya telah pernah dan
masih dijadikan sawah oleh masyarakat tempatan. Air dari rawa ini menjadi salah satu pemasok utama Sungai
Batanghari yang bermuara di pantai timur Sumatera melalui Batang Sangir.
(142) Nutrisi alami bercampur zat kimia (Kayu Aro, B00124)
Kebun sayuran yang luas menghampar di kaki Gunung Kerinci mengiringi luasnya Kebun Teh Kayu Aro. Walaupun
tanahnya subur, penggunaan pupuk atau pun obat tanaman berbahan kimia masih dibutuhkan karena membeli benih
harus seiring dengan makanan dan obatnya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 74
(143) Dipaksa hidup (Kayu Aro, B00126)
Kondisi tanaman penghijauan Mahoni (Swietenia mahagony) yang dikarenakan pamor kayunya yang bagus dan
menggiurkan, menjadikan sebagian masyarakat di kaki Gunung Kerinci memaksanya untuk tumbuh namun dengan
kondisi yang mengenaskan karena iklim dan ketinggian yang tidak sesuai dengan kondisi di habitatnya.
(144) Baru menjadi pilihan (Kayu Aro, B00136)
Kayu Afrika (Maesopsis eminii) yang beberapa tahun belakangan ini menjadi tanaman penghijauan favorit masyarakat
Kerinci setelah Surian (Toona sureni) yang dikarenakan percepatan tumbuhnya dan nilai jual kayunya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 75
(145) Sanggup membawa apa saja (Kayu Aro, C00146)
Bagi masyarakat Kerinci, motor roda dua telah menjadi kendaraan penting untuk ke mana saja dan mengangkut apa
saja khususnya bagi memperkuat penghidupan mereka yang bersumber dari sawah dan ladang.
(146) Belajar menggunakan roda kehidupan (Kayu Aro, B000151)
Kanak-kanak di wilayah Kerinci secara umum sudah bisa menggunakan kendaraan roda dua apalagi menggunakan
motor matic yang menjadi modal dasar bagi mereka untuk melanjutkan pemanfaatan lahan yang berbukit-bukit
peninggalan nenek moyang mereka.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 76
(147) Senyum cerah dalam semangat pulang kerja (Kayu Aro, C02162)
Pedati juga menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menjadi pengangkut yang lebih banyak, namun tidak banyak lagi
yang digunakan disbanding 10 tahun yang lalu khususnya di sekitar daerah Kayu Aro.
(148) Menghidupkan bagi penghidupan (Sungai Lintang, C01263)
Hamparan kebun-kebun holtikultura di wilayah Kerinci yang secara nyata juga telah memberikan penghidupan bagi
masyarakatnya. Sayangnya pola-pola pertanian ramah lingkungan seperti penggunaan bahan organik belum
teraplikasikan secara luas.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 77
(149) Huma di atas bukit (Bukit Tengah, C02667)
Bukit-bukit di wilayah Kerinci yang menjadi ajun arah dari masing-masing komunitas yang ada telah menjadi sumber
penghidupan bagi mereka dalam bentuk peladangan yang didominasi oleh Kulit Manis.
(150) Sumber protein dari lahan basah (Sungai Gelampeh, C02839)
Sipasin yang merupakan salah satu bagian hidup dari proses metamorfosa Capung yang dipanen pada musim tanam
sawah telah menjadi sumber protein bagi masyarakat Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 78
(151) Dari alam untuk manusia (Sungai Gelampeh, C02848)
Olahan masakan Sipasin baik berupa sup maupun digoreng yang menjadi sumber protein yang lezat dalam kehidupan
masyarakat Kerinci.
(152) Kemegahan bagi mengagungkan Sang Pencipta (Talang Kemuning, C02862)
Masyarakat Kerinci yang menjadikan agama Islam sebagai agama turun temurunnya, dengan dianugerahi kekayaan
alam yang berlimpah juga membangun Masjid dengan keindahan dan kemegahan layaknya di kota metropolitan.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 79
(153) Hamparan kemerahan di sepanjang bukit (Talang Kemuning, C02877)
Talang Kemuning sebagai salah satu daerah yang dikenal dengan produksi Kulit Manisnya yang konsisten hingga saat ini
masih menjadi sentra Kulit Manis yang menembus pasar Internasional.
(154) Menikmati daun lebih berasa dari biji (Siulak, L00779)
Seduhan Daun Kopi (Kawo Daun) juga masih dinikmati oleh sebagian masyarakat Kerinci padahal minuman ini sudah
menjadi salah satu minuman tradisional yang telah menjadi trendsetter di kota-kota besar.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 80
(155) Proses panjang mendapatkan penghidupan (Sungai Gelampeh, L00817)
Proses penjemuran Kulit Manis yang sudah dikikis ini telah menjadi bahagian panjangnya proses pemanennya agar
mendapatkan nilai yang lebih tinggi sehingga berdaya jual dan dapat menopang penghidupan.
(156) Dikumpulkan bagi menambah asupan gizi (Siulak, L00820)
Salah satu jamur yang dikonsumsi oleh masyarakat Kerinci dan dijual bebas di pasar-pasar tradisional yang tersebar
hampir disetiap desa khususnya pada hari balai.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 81
(157) Pemilihan benih yang baik menghasilkan panen yang bagus (Siulak, C02989)
Kumpulan biji Surian (Toona sureni) yang menjadi salah satu pilihan tanaman tuo di ladang-ladang masyarakat Kerinci
khususnya yang di perbukitan dimana diharapkan dapat menjadi cadangan kayu di masa depan.
(158) Inilah tubuhku (Siulak, C03001)
Belalang daun, ini nama yang cocok bagi serangga ini yang terkadang menjadi hama bagi masyarakat Kerinci yang
umumnya adalah petani dan peladang.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 82
(159) Dibangun sesuai garis ketinggian (Tanjung Genting, C03148)
Perkampungan di wilayah Kerinci yang secara umum merupakan perkampungan mengelompok mengakibatkan
masyarakatnya membangun menggunakan teknologi yang adaptif dengan bencana geologi dimana bangunan dibangun
mengikuti kontur tanpa merubah bentang alam khususnya yang hidup di perbukitan yang secara turun temurun sudah
mereka dapatkan.
(160) Benih-benih penghidupan masa depan (Siulak, C03164)
Benih kayu Surian (Toona sureni) yang baru berkecambah dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kayu di masa
depan agar dapat terus melanjutkan tradisi memiliki rumah panggung bagi generasi mendatang.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 83
(161) Semilir angin danau Kerinci (Debai, C03298)
Hamparan sawah yang luas di bahagian hulu Danau Kerinci dimana kesemua zat yang terkandung di dalamnya akan
hanyut memasuki danau.
(162) Menyiangi yang menghalangi pertumbuhan (Debai, C03300)
Pemandangan sehari-hari yang dapat ditemukan di negeri agraris agar pertumbuhan tanaman dapat menghasilkan
panen yang baik sehingga dapat memperbaiki penghidupan keluarga.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 84
(163) Mau sampah apapun yang penting ikannya dapat (Debai, C03304)
Bermain sambil menikmati kekayaan alam adalah kehidupan tersendiri bagi kanak-kanak yang hidup di wilayah
Kerinci, tak peduli lokasinya dipenuhi sampah atau pun bersih. Namun apakah karena tidak bisa memilih?
(164) Dari lembah menuju perbukitan (Debai, C03307)
Satu lagi jalan baru yang dibuka menuju perbukitan yang entah memberikan dampak ekologi entah tidak bagi
kehidupan di dalam lembah di bawahnya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 85
(165) Selimut mendung di dasar Lembah (Tanah Kampung, C03311)
Mendung yang gelap telah menjadi rutinitas bagi lembah Kerinci yang disebabkan negeri ini berada di jajaran Bukit
Barisan dan adanya puncak-puncak bukit dan gunung yang menjadi pengumpul awan.
(166) Hamparan hijau yang dikotori sampah plastik (Tanah Kampung, C03316)
Jembatan Tanah Kampung yang melintasi rawa luas ini telah menjadi objek wisata menunggu senja bagi anak-anak
muda Kerinci, namun layaknya lokasi wisata, sampah tetap menjadi pemandangan menarik yang tak terpisahkan.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 86
(167) Tunas harapan masa depan (Siulak, C03324)
Bibit Kayu Surian (Toona sureni) yang memberikan harapan bagi masa depan kekayuan masyarakat Kerinci.
(168) Walaupun jauh di lembah lain, namun teknologi tetap diterima (Pungut Mudik, C03336)
Pungut Mudik merupakan salah satu Desa yang berada di lembah bahagian Timur wilayah Kerinci sebagai bagian hilir
dari wilayah Renah Pemetik dan harus ditempuh dengan jalan yang menanjak. Namun walaupun jauh dari pusat
pemerintahan, Desa ini telah menjadi Desa yang cukup maju seperti terlihat dengan adanya bangunan khas perkotaan
yang sudah dialiri listrik.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 87
(169) Sisa belantara masa lalu (Renah Pemetik, C03341)
Hamparan sawah lembah Renah Pemetik yang menyisakan satu pohon besar dan telah menjadikan lembah ini menjadi
pemukiman tetap yang pada awalnya adalah kampung ladang dan menjadi ajun arah masyarakat Siulak di bagian
barat.
(170) Puncak tertinggi dibalik perbukitan (Renah Pemetik, C03344)
Salah satu sisi dari puncak Gunung Kerinci yang terlihat dari peladangan masyarakat Renah Pemetik.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 88
(171) Merah membara pengobat dinginnya lembah (Renah Pemetik, C03352)
Cabe Rawit (Capsicum frutescens) yang menjadi salah satu tanaman pengisi ladang-ladang masyarakat Kerinci.
(172) Dicampur agar banyak pilihan untuk waktu berbeda (Renah Pemetik, C03360)
Prinsip tanam campur atau Agroforestry yang sudah dimiliki masyarakat Kerinci ini masih berjalan pada tempat-
tempat tertentu yang disesuaikan dengan kemampuan peladangnya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 89
(173) Kebersamaan untuk saling membantu (Siulak, C03385)
Dalam sebuah kenduri, kegotongroyongan mempersiapkan segala sesuatunya menjadi penting bagi masyarakat Kerinci
termasuk juga mempersiapkan bumbu-bumbu masakan yang akan dihidangkan untuk dinikmati bersama-sama juga.
(174) Mendo’akan sang bayi agar sehat dan mengabdi kepada Yang Maha Kuasa (Siulak, C03469)
Arak-arakan kenduri turun mandi yang diiringi oleh nyanyian bernuansa Islami dan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang masih
menjadi tradisi di wilayah Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 90
(175) Hidangan untuk dinikmati (Siulak, C03542)
Beginilah susunan dan cara menghidangkan dalam setiap acara kenduri yang dilakukan oleh masyarakat Kerinci dimana
setiap mendapatkan sebungkus nasi yang pembungkusnya sudah disesuaikan dengan perkembangan zaman dimana
dahulunya dibungkus dengan menggunakan daun pisang.
(176) Sang fajar dibalik kabut asap (Siulak, L00871)
Ketika kabut asap menerpa pulau Sumatera, lembah Kerinci pun ikut diselimutinya sehingga mentari pagi pun sering
malu-malu menampakkan bulatnya karena dihalangi kabut asap kebakaran hutan di daerah timur.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 91
(177) Merah mengapung di permukaan (Siulak Dreh, C03680)
Tanaman seperti alga merah ini ikut mengisi lahan basah yang ada terutama di areal persawahan yang masih diairi.
(178) Pantulan menutup cerahnya hari (Siulak Dreh, C03689)
Sunset dibalik bukit yang memberikan keremangan di salah satu wilayah Kerinci dalam kabut asap kebakaran hutan
dan lahan di tanah Sumatera.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 92
(179) Membara menghadang kabut asap (Siulak Dreh, C03693)
Penghujung sunset di balik jajaran Bukit Barisan yang dapat terlihat di salah satu sudut Lembah Kerinci yang
diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan.
(180) Bersiap mendekati musim tanam (Siulak Dreh, C03703)
Kumpulan anakan Kulit Manis (Cinnamomum burmanni) hasil cabutan yang dipersiapkan untuk ditanam ketika diyakini
musim hujan sudah menjelang.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 93
(181) Tak perlu jauh berusaha (Siulak Dreh, C03708)
Lembah-lembah yang ada dalam jajaran Bukit Barisan di wilayah Kerinci telah menjadikan masyarakatnya untuk
membangun pemukiman yang selalu dikelilingi oleh hamparan sawah dan peladangan.
(182) Siapapun bertanggungjawab untuk menanami lahannya (Siulak Dreh, C03709)
Salah satu kelompok masyarakat di Kerinci yang mempersiapkan tempat membesarkan bibit tanaman tuo yang sudah
disemai sambil menunggu musim hujan datang agar bisa ditanam di lahan masing-masing.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 94
(183) Hari besar seharusnya bukanlah hari penuh sampah (Tebing Tinggi, L00897)
Layaknya peringatan hari besar yang beriringan dengan keramaian di mana-mana, sampah menjadi bagian yang tak
terpisahkan ketika keramaian itu akan berakhir.
(184) Musim asap yang ditambah asap jerami (Koto Lolo, C03829)
Ketika di bahagian timur pulau Sumatera terjadi kebakaran hutan dan lahan yang menjadi bencana kabut asap
termasuk di wilayah Kerinci, masyarakat Kerinci pun ikut juga menambah asap tersebut dengan pembakaran jerami
yang dikarenakan sudah menjelangnya musim tanam padi sawah.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 95
(185) Isi rimba tak ada lagi (Semurup, C03835)
Rombongan Orang Rimbo yang hidup di seputaran Taman Nasional Bukit Duabelas tampak menapaki jalanan di wilayah
Kerinci yang diselimuti kabut asap. Entah apa sebabnya sehingga mereka harus melangun jauh dari hompongan
mereka, tidak ada informasi yang pasti.
(186) Pembangunan bagi kesejahteraan (Dusun Tinggi, C03841)
Pembangunan irigasi menjadi salah satu cara untuk mengatasi kekurangan pasokan air bagi areal persawahan di masa
mendatang.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 96
(187) Menikmati kebebasan bermain (Dusun Tinggi, C03843)
Pembangunan irigasi juga memberi kesempatan untuk kanak-kanak berkreasi dan memanfaatkan kebebasan
bermainnya.
(188) Menambah hara tanah di negeri yang subur (Dusun Tinggi, C03846)
Penggunaan pestisida dan herbisida serta zat kimia untuk merawat tanaman lainnya telah menjadi hal yang umum di
masyarakat yang disebabkan benih yang digunakan memang dibuat seiring dengan dibuatnya obat-obatan tersebut.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 97
(189) Pembangunan menuju ladang di perbukitan (Dusun Tinggi, C03848)
Pembangunan jembatan yang dilakukan ini berguna untuk memperlancar transportasi membawa hasil panen dari
ladang-ladang yang berada di jajaran perbukitan dan bukan untuk menuju perkampungan.
(190) Bukan buatan manusia (Dusun Tinggi, C03871)
Lubang simetris di batu ini tidak diyakini oleh masyarakat sebagai buatan manusia dan tidak tahu siapa yang
membuatnya padahal batu ini menjadi pijakan yang selalu dilewati oleh masyarakat untuk menikmati keindahan alam
di belantara ini.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 98
(191) Mengalir dari ketinggian dan jatuh ke dalam lembah sempit (Dusun Tinggi, C03878)
Air Terjun Batu Kuho yang telah menjadi objek wisata lokal bagi anak-anak muda di wilayah Kerinci yang belum
tergarap dengan baik padahal sangat dekat dengan pemukiman.
(192) Berundak ke tempat yang lebih tinggi (Dusun Tinggi, C03906)
Tingkat kedua dari Air Terjun Batu Kuho yang juga memberikan pemandangan mengagumkan dengan airnya yang sejuk
padahal musim kemarau yang beriring musim asap telah lama berjalan.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 99
(193) Imbas dari keserakahan manusia terhadap lahan (Koto Lolo, C03921)
Wilayah Kerinci yang terkenal sejuk dan dingin dengan udara yang bersih juga mendapat dampak kabut asap tebal dari
kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di pesisir timur pulau Sumatera.
(194) Bukan halimun kabut pegunungan namun bencana kabut asap (Batu Hampar, C03987)
Asap tebal di penghujung bencana kabut asap memperlihatkan kondisi wilayah Kerinci seperti 20 tahun yang lalu yang
diselimuti halimun pegunungan yang dinginnya menusuk ke dalam tulang.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 100
(195) Halimun pagi mengitari pegunungan (Tebing Tinggi, C04097)
Mendung di pagi hari yang memperlihatkan hamparan sawah dibentengi pemukiman dan dipagari Gunung Raya dan
Gunung Kunyit di bagian selatan Lembah Kerinci.
(196) Warna warni penjaga serangan burung (Tebing Tinggi, C04098)
Ketika mendekati masa panen, warna warni berjuntaian selalu meramaikan semaraknya menguningnya bulir padi di
sawah.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 101
(197) Menikmati suasana pagi dalam sejuknya aliran air (Tebing Tinggi, C04101)
Pagi yang cerah juga menjadi waktu yang pas bagi sopir bus malam untuk beristirahat dikelilingi aliran air dan
sejuknya udara pagi serta riuhnya senda gurau burung yang menghampiri bulir-bulir padi di persawahan.
(198) Selalu mungkin pada pemukiman padat (Padang Amar, C04103)
Kebakaran menjadi kejadian rutin di daerah ini yang dikarenakan padatnya pemukiman dan masih banyaknya rumah-
rumah kayu yang sudah berumur puluhan tahun.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 102
(199) Menikmati kopi dengan suasana tempo doeloe (Sungai Penuh, L00973)
Tempat ini menjadi satu-satunya tempat minum kopi dengan suasana café-café di luar negeri yang berada di pusat
kota Sungai Penuh.
(200) Inilah hasil panen hari ini (Sungai Gelampeh, L00974)
Walaupun hujan dan jalan licin, proses panen Kulit Manis yang terus berjalan tetap harus menghasilkan setiap harinya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 103
(201) Walaupun semak namun tetap menampilkan keindahan (Siulak Dreh, C04113)
Hamparan semak ini bila sudah menutupi suatu lahan, akan memberikan pemandangan yang bagus layaknya bunga-
bunga di taman-taman terkenal.
(202) Tak hanya sedap dipandang mata tapi juga memberi berkah (Sungai Sihih, C04121)
Lembah-lembah yang dialiri sungai selalu menjadi pilihan yang bagus untuk dijadikan areal persawahan yang menjadi
modal pertama dalam memanfaatkan keberkahan hidup.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 104
(203) Melanjutkan proses mendapatkan hasil (Sungai Gelampeh, C04126)
Mengikis kulit luar dari Kulit Manis yang sudah dipanen harus dilakukan bila menginginkan nilai jual yang lebih tinggi.
(204) Memasuki musim buah di belantara rimba (Bukit Tengah, C04129)
Polyalthia beccarii yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Antoi merupakan salah satu jenis tumbuhan hutan
yang banyak ditemukan di dalam hutan di wilayah Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 105
(205) Pasca panen, tunggul harus dirawat buat panen berikutnya (Bukit Tengah, C04143)
Tunggul Kulit Manis (Cinnamomum burmanni) yang sudah dipanen bila dirawat lagi dapat menghasilkan Kulit Manis
juga pada musim panen berikutnya sehingga terus ada keberlanjutan bagi kehidupan di masa depan.
(206) Meramaikan sepinya belantara (Bukit Tengah, C04145)
Burung Cucak (Pycnonotus goiavier) merupakan jenis burung yang umum ditemukan di ladang-ladang dan semak
belukar di wilayah Kerinci.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 106
(207) Camping pesta akhir tahun (Tebing Tinggi, B03236)
Peralihan tahun 2015 ke tahun 2016 dinikmati oleh masyarakat Kerinci khususnya Siulak dengan camping bersama,
pesta kembang api dan musik dengan tarian Rentak Kudo.
(208) Melipat tenda pertanda pesta tahun baru berakhir (Tebing Tinggi, B03247)
Selamat Datang Tahun Baru 2016 semoga apa yang kita perbuat lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 107
PENUTUP
Sebanyak 209 foto dan 8,512 kata yang sudah sama-sama kita nikmati dari e-Book Ensiklopedi Fotografi
Lembah Koerintji versi pertama ini. Semua foto yang dihasilkan merupakan jepretan yang lebih mendominasi
wilayah Kerinci Mudik. Ada beragam aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat Kerinci dan ada beragam
pemandangan yang diperlihatkan bentang alam Kerinci.
Sebagai wilayah administratif yang dikepung oleh Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, wilayah Kerinci
dengan kearifan masyarakatnya dan keberadaan TNKS telah terselamatkan dari adanya bencana-bencana
ekologis yang bersumber dari kerusakan bentang alam. Hal yang sangat wajar bilamana adanya kesamaan
persepsi antara pengelola Taman Nasional dengan pengelola Administratif baik Kabupaten maupun Kota
yang berada dalam wilayah Kerinci bagi mengembangkan dan mempercepat pembangunan wilayah Kerinci
yang lebih adaptif dengan keberadaan Rimba Belantara, Keanekaragaman Hayati, Ring of Fire dan Kondisi
Ekologis wilayah Kerinci itu sendiri.
Dari isi utama e-Book ini sedapat mungkin hendaknya memberi manfaat bagi pembaca, onliner, kritikus dan
siapa saja yang sempat melihat isi e-Book ini.
LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI
Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 108
TENTANG PENULIS
Penulis dilahirkan di salah satu klinik
di pinggir pantai barat pulau Sumatera
beberapa tahun yang lalu dan
dibesarkan di berbagai daerah
pegunungan yang menjadi bagian dari
jajaran Bukit Barisan. Sejak
mengetahui dirinya sudah dewasa,
penulis mulai belajar berbagai
pengetahuan kehidupan baik secara
otodidak maupun dari banyak orang
yang secara sukarela mau berbagi
pengetahuan di banyak tempat.
Fotografi bagi penulis merupakan barang yang mahal namun terus berusaha memurahkannya melalui
kreatifitas. Bermodalkan kamera pocket seadanya hasil nabung bertahun-tahun, penulis mencoba menshot
berbagai objek dan momen seperti yang dapat dinikmati dalam e-Book ini.
Bagi penulis, fotografi adalah sebuah perjalanan. Fotografi yang menampilkan objek-objek hidup yang itu-
itu saja bukanlah sebuah skill fotografi yang menarik. Apalagi pada masa sekarang ini, dukungan software
dan aplikasi untuk mengupgrade sebuah produk fotografi sangat berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi IT.

More Related Content

What's hot

Laporan observasi studi tour Bali
Laporan observasi studi tour BaliLaporan observasi studi tour Bali
Laporan observasi studi tour Baliyuanita nita
 
ini adalah suatu pengalaman bagi saya yang mungkin bisa menjadi pengalaman ju...
ini adalah suatu pengalaman bagi saya yang mungkin bisa menjadi pengalaman ju...ini adalah suatu pengalaman bagi saya yang mungkin bisa menjadi pengalaman ju...
ini adalah suatu pengalaman bagi saya yang mungkin bisa menjadi pengalaman ju...Niam Dualcore
 
Laporan perjalanan wisata (tour)
Laporan perjalanan wisata (tour)Laporan perjalanan wisata (tour)
Laporan perjalanan wisata (tour)Syaifuddin AEfud
 

What's hot (7)

Laporan observasi studi tour Bali
Laporan observasi studi tour BaliLaporan observasi studi tour Bali
Laporan observasi studi tour Bali
 
Wisata alam
Wisata alamWisata alam
Wisata alam
 
Karya tulis bali
Karya tulis baliKarya tulis bali
Karya tulis bali
 
ini adalah suatu pengalaman bagi saya yang mungkin bisa menjadi pengalaman ju...
ini adalah suatu pengalaman bagi saya yang mungkin bisa menjadi pengalaman ju...ini adalah suatu pengalaman bagi saya yang mungkin bisa menjadi pengalaman ju...
ini adalah suatu pengalaman bagi saya yang mungkin bisa menjadi pengalaman ju...
 
Laporan perjalanan wisata (tour)
Laporan perjalanan wisata (tour)Laporan perjalanan wisata (tour)
Laporan perjalanan wisata (tour)
 
Ensiklopedi Fotografi Kalumpang
Ensiklopedi Fotografi KalumpangEnsiklopedi Fotografi Kalumpang
Ensiklopedi Fotografi Kalumpang
 
Laporan perjalanan new
Laporan perjalanan newLaporan perjalanan new
Laporan perjalanan new
 

Similar to Ensiklopedi Fotografi: Lembah Kerinci (Edisi 1, 2016)

Makalah ilmu sosial budaya dasar
Makalah  ilmu sosial budaya dasarMakalah  ilmu sosial budaya dasar
Makalah ilmu sosial budaya dasarLaely H
 
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docx
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docxMAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docx
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docxSariCahyati
 
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
Makalah tradisi  sariga  kabupaten munaMakalah tradisi  sariga  kabupaten muna
Makalah tradisi sariga kabupaten munaSeptian Muna Barakati
 
KATA PENGANTAR BUKU PRANATA BANYU DESA DASUN - ANGGA HERMANSAH.docx
KATA PENGANTAR BUKU PRANATA BANYU DESA DASUN - ANGGA HERMANSAH.docxKATA PENGANTAR BUKU PRANATA BANYU DESA DASUN - ANGGA HERMANSAH.docx
KATA PENGANTAR BUKU PRANATA BANYU DESA DASUN - ANGGA HERMANSAH.docxpemajuankebudayaande
 
Ringkasan materi ips 2014
Ringkasan materi ips 2014Ringkasan materi ips 2014
Ringkasan materi ips 2014Gus Fendi
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliDede Adi Nugraha
 
Seni musik krinok
Seni musik krinokSeni musik krinok
Seni musik krinokdwibunga3
 
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNG
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNGANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNG
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNGPotpotya Fitri
 
Buku areal konflik Riau
Buku areal konflik RiauBuku areal konflik Riau
Buku areal konflik RiauSelvia Sari
 
Minangkabau dan Agam Cendekia Suku Koto
Minangkabau dan Agam Cendekia Suku KotoMinangkabau dan Agam Cendekia Suku Koto
Minangkabau dan Agam Cendekia Suku KotoSMAN Agam Cendekia
 
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANG
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANGLAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANG
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANGNila Fauziah
 

Similar to Ensiklopedi Fotografi: Lembah Kerinci (Edisi 1, 2016) (20)

Gambaran umum desa wisata
Gambaran umum desa wisataGambaran umum desa wisata
Gambaran umum desa wisata
 
Makalah ilmu sosial budaya dasar
Makalah  ilmu sosial budaya dasarMakalah  ilmu sosial budaya dasar
Makalah ilmu sosial budaya dasar
 
28957 57784-1-sm
28957 57784-1-sm28957 57784-1-sm
28957 57784-1-sm
 
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docx
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docxMAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docx
MAKALAH DINDA ZENY PUTRI.docx
 
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNAMAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
 
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
Makalah tradisi  sariga  kabupaten munaMakalah tradisi  sariga  kabupaten muna
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
 
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
Makalah tradisi  sariga  kabupaten munaMakalah tradisi  sariga  kabupaten muna
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
 
Makalah liangkabori
Makalah liangkaboriMakalah liangkabori
Makalah liangkabori
 
KATA PENGANTAR BUKU PRANATA BANYU DESA DASUN - ANGGA HERMANSAH.docx
KATA PENGANTAR BUKU PRANATA BANYU DESA DASUN - ANGGA HERMANSAH.docxKATA PENGANTAR BUKU PRANATA BANYU DESA DASUN - ANGGA HERMANSAH.docx
KATA PENGANTAR BUKU PRANATA BANYU DESA DASUN - ANGGA HERMANSAH.docx
 
Ringkasan materi ips 2014
Ringkasan materi ips 2014Ringkasan materi ips 2014
Ringkasan materi ips 2014
 
Proposal seni-pertunjukan-tradisional muna
Proposal seni-pertunjukan-tradisional munaProposal seni-pertunjukan-tradisional muna
Proposal seni-pertunjukan-tradisional muna
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan Bali
 
Seni musik krinok
Seni musik krinokSeni musik krinok
Seni musik krinok
 
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNG
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNGANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNG
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNG
 
Makalah liangkabori (4)
Makalah liangkabori (4)Makalah liangkabori (4)
Makalah liangkabori (4)
 
Balairung sari
Balairung sariBalairung sari
Balairung sari
 
Buku areal konflik Riau
Buku areal konflik RiauBuku areal konflik Riau
Buku areal konflik Riau
 
Minangkabau dan Agam Cendekia Suku Koto
Minangkabau dan Agam Cendekia Suku KotoMinangkabau dan Agam Cendekia Suku Koto
Minangkabau dan Agam Cendekia Suku Koto
 
Sitti wulan purnama wahda syam
Sitti wulan purnama  wahda syamSitti wulan purnama  wahda syam
Sitti wulan purnama wahda syam
 
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANG
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANGLAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANG
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANG
 

More from Ryadhi EthniCitizen

Surat Mendagri No. 552/1392/SJ tentang Dukungan Pengembangan Usaha Perhutanan...
Surat Mendagri No. 552/1392/SJ tentang Dukungan Pengembangan Usaha Perhutanan...Surat Mendagri No. 552/1392/SJ tentang Dukungan Pengembangan Usaha Perhutanan...
Surat Mendagri No. 552/1392/SJ tentang Dukungan Pengembangan Usaha Perhutanan...Ryadhi EthniCitizen
 
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum Adat
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum AdatPedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum Adat
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum AdatRyadhi EthniCitizen
 
SK Menteri LHK tentang PIAPS Revisi I
SK Menteri LHK tentang PIAPS Revisi ISK Menteri LHK tentang PIAPS Revisi I
SK Menteri LHK tentang PIAPS Revisi IRyadhi EthniCitizen
 
Pongo tapanuliensis, Orang Utan Species Novum from Sumatra
Pongo tapanuliensis, Orang Utan Species Novum from SumatraPongo tapanuliensis, Orang Utan Species Novum from Sumatra
Pongo tapanuliensis, Orang Utan Species Novum from SumatraRyadhi EthniCitizen
 
Panduan Pengajuan Perhutanan Sosial
Panduan Pengajuan Perhutanan SosialPanduan Pengajuan Perhutanan Sosial
Panduan Pengajuan Perhutanan SosialRyadhi EthniCitizen
 
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaPermendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaRyadhi EthniCitizen
 
Kumpulan Peraturan Perhutanan Sosial
Kumpulan Peraturan Perhutanan SosialKumpulan Peraturan Perhutanan Sosial
Kumpulan Peraturan Perhutanan SosialRyadhi EthniCitizen
 
TARIK ULUR URUSAN SAMPAH DALAM TATA KELOLA WISATA ALAM
TARIK ULUR URUSAN SAMPAH DALAM TATA KELOLA WISATA ALAMTARIK ULUR URUSAN SAMPAH DALAM TATA KELOLA WISATA ALAM
TARIK ULUR URUSAN SAMPAH DALAM TATA KELOLA WISATA ALAMRyadhi EthniCitizen
 
PP 57 Tahun 2016: Perubahan PP 71/2014 Perlindungan dan Pengelolaan Gambut
PP 57 Tahun 2016: Perubahan PP 71/2014 Perlindungan dan Pengelolaan GambutPP 57 Tahun 2016: Perubahan PP 71/2014 Perlindungan dan Pengelolaan Gambut
PP 57 Tahun 2016: Perubahan PP 71/2014 Perlindungan dan Pengelolaan GambutRyadhi EthniCitizen
 
Perdirjen PSKL 11/2016 tentang Permohonan HPHD
Perdirjen PSKL 11/2016 tentang Permohonan HPHDPerdirjen PSKL 11/2016 tentang Permohonan HPHD
Perdirjen PSKL 11/2016 tentang Permohonan HPHDRyadhi EthniCitizen
 
PermenLHK 83/2016 tentang Perhutanan Sosial
PermenLHK 83/2016 tentang Perhutanan SosialPermenLHK 83/2016 tentang Perhutanan Sosial
PermenLHK 83/2016 tentang Perhutanan SosialRyadhi EthniCitizen
 
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)Ryadhi EthniCitizen
 
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Ryadhi EthniCitizen
 
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)Ryadhi EthniCitizen
 
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Ryadhi EthniCitizen
 
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)Ryadhi EthniCitizen
 
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016Ryadhi EthniCitizen
 

More from Ryadhi EthniCitizen (20)

Panitia MHA Kab. Kerinci
Panitia MHA Kab. KerinciPanitia MHA Kab. Kerinci
Panitia MHA Kab. Kerinci
 
Surat Mendagri No. 552/1392/SJ tentang Dukungan Pengembangan Usaha Perhutanan...
Surat Mendagri No. 552/1392/SJ tentang Dukungan Pengembangan Usaha Perhutanan...Surat Mendagri No. 552/1392/SJ tentang Dukungan Pengembangan Usaha Perhutanan...
Surat Mendagri No. 552/1392/SJ tentang Dukungan Pengembangan Usaha Perhutanan...
 
Pemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas DesaPemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas Desa
 
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum Adat
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum AdatPedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum Adat
Pedoman Pemetaan Wilayah Masyarakat Hukum Adat
 
SK Menteri LHK tentang PIAPS Revisi I
SK Menteri LHK tentang PIAPS Revisi ISK Menteri LHK tentang PIAPS Revisi I
SK Menteri LHK tentang PIAPS Revisi I
 
Pongo tapanuliensis, Orang Utan Species Novum from Sumatra
Pongo tapanuliensis, Orang Utan Species Novum from SumatraPongo tapanuliensis, Orang Utan Species Novum from Sumatra
Pongo tapanuliensis, Orang Utan Species Novum from Sumatra
 
Panduan Pengajuan Perhutanan Sosial
Panduan Pengajuan Perhutanan SosialPanduan Pengajuan Perhutanan Sosial
Panduan Pengajuan Perhutanan Sosial
 
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaPermendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
 
Peta PIAPS versi 1
Peta PIAPS versi 1Peta PIAPS versi 1
Peta PIAPS versi 1
 
Kumpulan Peraturan Perhutanan Sosial
Kumpulan Peraturan Perhutanan SosialKumpulan Peraturan Perhutanan Sosial
Kumpulan Peraturan Perhutanan Sosial
 
TARIK ULUR URUSAN SAMPAH DALAM TATA KELOLA WISATA ALAM
TARIK ULUR URUSAN SAMPAH DALAM TATA KELOLA WISATA ALAMTARIK ULUR URUSAN SAMPAH DALAM TATA KELOLA WISATA ALAM
TARIK ULUR URUSAN SAMPAH DALAM TATA KELOLA WISATA ALAM
 
PP 57 Tahun 2016: Perubahan PP 71/2014 Perlindungan dan Pengelolaan Gambut
PP 57 Tahun 2016: Perubahan PP 71/2014 Perlindungan dan Pengelolaan GambutPP 57 Tahun 2016: Perubahan PP 71/2014 Perlindungan dan Pengelolaan Gambut
PP 57 Tahun 2016: Perubahan PP 71/2014 Perlindungan dan Pengelolaan Gambut
 
Perdirjen PSKL 11/2016 tentang Permohonan HPHD
Perdirjen PSKL 11/2016 tentang Permohonan HPHDPerdirjen PSKL 11/2016 tentang Permohonan HPHD
Perdirjen PSKL 11/2016 tentang Permohonan HPHD
 
PermenLHK 83/2016 tentang Perhutanan Sosial
PermenLHK 83/2016 tentang Perhutanan SosialPermenLHK 83/2016 tentang Perhutanan Sosial
PermenLHK 83/2016 tentang Perhutanan Sosial
 
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
 
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
 
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)
Jelajah Batas (edisi 3, Agustus - September 2016)
 
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
 
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
 
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016
Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016
 

Ensiklopedi Fotografi: Lembah Kerinci (Edisi 1, 2016)

  • 2. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 i ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI WILDLIFE SOCIO LANDSCAPE PHOTOGRAPHY Edisi LEMBAH KOERINTJI © RYADHI SIKAY, 2016 Versi I (Pertama) Semua Gambar di Foto oleh RYADHI SIKAY dengan kamera Olympus Tough TG310, Lenovo A800, Canon PowerShot170SX, Canon 1000D selama tahun 2013 sampai 2015 Teks oleh Ryadhi Sikay Teks ditulis berdasarkan pengamatan dan pengetahuan Penulis, tidak ada referensi yang dipakai. e-Book ini dipublikasikan dibawah Lisensi Sukarela. Siapapun diperbolehkan untuk mendistribusikan, mengkopi dan menduplikasi semua isinya secara BEBAS Jika ada yang membutuhkan foto-foto dalam Resolusi yang lebih baik, informasi yang lebih detail dan berminat untuk berdonasi Silahkan hubungi kami di ethnicitizen@gmail.com http://ethnicitizen.wordpress.com/ http://www.facebook.com/ethnitizen http://www.twitter.com/ethnicitizen http://www.instagram.com/ethnicitizen http://www.youtube.com/ethnicitizen.etnik Gambar Muka: Fotografer berebut Sunset di Muara Batang Aia Dingin Kota Padang (atas izin dari @landtrack22) Sitasi: Sikay, R. 2015. Wildlife Socio Landscape Photography: Lembah Koerintji. Versi I. Ensiklopedi Fotografi. EthniCitizen Press. Kerinci
  • 3. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah e-Book Ensiklopedi Fotografi yang berisi Wildlfe Socio Landscape Photography di Lembah Koerintji versi pertama yang dipublikasikan melalui media online ini akhirnya terselesaikan juga seiring dengan datangnya bulan pertama tahun 2016 ini. e-Book ini dibuat atas dasar berbagi informasi dan pengalaman yang penulis dapatkan selama proses pengambilan gambar yang terkesan acak dan mungkin belum memenuhi kaidah-kaidah fotografi yang baik layaknya fotografer profesional. Penulis merasa dengan keterbatasan jaringan dan kemampuan untuk online juga menjadikan tekad penulis untuk mengkompilasi foto-foto yang penulis shot selama periode 2013 – 2015 ini menjadi sebuah Ensiklopedi Fotografi. Harapannya e-Book ini dapat menjadi sebuah paket informasi yang bermanfaat bagi para onliner sedikit lebih lengkap mengenai site yang dipilih ini. Isi utama e-Book ini dibuat dengan mekanisme berupa tampilan foto, judul foto plus lokasi dan nomor foto, serta deskripsi foto. Foto-foto tersebut disusun berdasarkan urutan time shooting sehingga bisa saja para pembaca akan sering dibawa berulang ke lokasi yang sama dengan objek atau angle berbeda. Bagi penulis, pilihan mekanisme isi utama tersebut dianggap lebih informatif dan memudahkan dalam mempertahankan alur dari perjalanan yang penulis lakukan. Semua foto yang ditampilkan dalam e-Book ini merupakan foto asli yang dibantu dengan proses editing sebatas pencahayaan khususnya pada persentase deepen, brighten dan darken saja agar memperjelas informasi yang ingin penulis sampaikan. Terimakasih yang tak terhingga kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan kepada penulis untuk mendokumentasikan setiap perjalanan yang penulis lakukan. Terimakasih juga kepada kedua orang tua beserta keluarga besar penulis untuk memberikan kesempatan bagi penulis melakukan perjalanan kemana saja penulis maui. Terimakasih juga penulis ingin sampaikan kepada masyarakat yang tanpa sadar atau memang sadar telah penulis jadikan model dalam setiap momen yang terlihat pada foto-foto di e-Book ini. Terimakasih yang rada khusus ingin penulis sampaikan kepada para pembaca dan onliner yang menyediakan waktunya untuk membaca dan mengamati serta mungkin mengomentari setiap kata dan foto yang terdapat dalam e-Book Ensiklopedi Fotografi ini. Penulis mendedikasikan e-Book ini untuk seorang anak manusia yang telah memberikan makna hidup bagi penulis sebagai seorang manusia yang bertanggungjawab. Penulis sangat berharap adanya kritikan dan masukan serta dukungan bagi isi e-Book ini sehingga lebih memberikan manfaat bagi kita bersama. If you think that you are a traveler, don’t tell to someone that you are a traveler! Salam Penikmat Alam Kerinci, 10 Januari 2016 Ryadhi Sikay @ethnicitizen
  • 4. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 1 PENDAHULUAN Kata Koerintji sering tertulis dalam catatan-catatan para peneliti dan penjelajah Bangsa Belanda yang selanjutnya menjadi acuan bagi referensi ilmiah bagi semua kajian mengenai budaya dan sumber daya alam untuk wilayah Dataran Tinggi Sumatera Bagian Tengah. Saat ini kata Koerintji tersebut lebih dikenal dengan ejaan penulisan sebagai KERINCI. Kerinci merupakan sebuah wilayah yang kompleks yang memiliki kekhasan dan keunikan budaya dan sumber daya alam. Kekhasan dan keunikan budaya tersebut terlihat dari aktivitas manusianya yang memiliki nilai- nilai adat dan adat istiadat yang yang memadukan budaya masa lalu dengan budaya komunitas sekitarnya yang mempengaruhi kebiasaan sehari-hari masyarakatnya seperti budaya Minangkabau dan budaya Jawa. Selain itu budaya kehidupan masyarakat Muslim pun sangat mempengaruhi kehidupan masyarakatnya. Secara umum dari sisi penampakan fisik, masyarakat Kerinci didominasi oleh wajah-wajah yang mirip dengan masyarakat Melayu Tua yang dalam kajian sejarah asal usul manusia di kawasan Melanesia Barat berasal dari wilayah Yunan Indo-China dan termasuk ke dalam Ras Mongoloid. Ciri khas dari penampakan fisik tersebut adalah kulit kuning, bermata sipit dan berambut lurus serta memiliki tinggi yang sedang. Kekhasan ciri-ciri fisik tersebut dapat dibedakan dengan komunitas di sekitarnya seperti masyarakat Minangkabau. Secara demografis, masyarakat Kerinci membagi wilayahnya dengan sebutan Kerinci Mudik dan Kerinci Hilir. Wilayah Kerinci Mudik berada dari Gunung Kerinci sebagai puncak tertinggi hingga kota Sungai Penuh. Sementara itu wilayah Kerinci Hilir berada dari Kota Sungai Penuh hingga wilayah Lempur sampai ke Muaro Emat. Berdasarkan ragam bahasa, disetiap wilayah memiliki Bahasa sendiri termasuk disetiap desanya. Namun sama halnya dengan Bahasa Indonesia yang menjadi pemersatu, di Wilayah Kerinci ini juga ada Bahasa yang dapat dimengerti oleh semua masyarakat yang hidup dari Mudik ke Hilir. Selain adanya pembagian wilayah secara sehari-hari tersebut, kehidupan masyarakat Kerinci pun dipengaruhi oleh masyarakat pendatang yang telah menahun dan mempengaruhi dinamika kehidupan masyarakat Kerinci sendiri. Seperti halnya di daerah seputaran kaki Gunung Kerinci yang merupakan daerah Ajun Arah masyarakat Siulak yang dihuni oleh masyarakat yang berasal dari Jawa. Komunitas Jawa tersebut diketahui telah menghuni wilayah tersebut yang dibawa oleh Penjajah Belanda sejak dibukanya Perkebunan Teh Kayu Aro pada awal abad 20 yang terus beroperasi sampai sekarang. Masyarakat Minangkabau juga sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Kerinci sendiri. Apalagi secara geografis, masyarakat Minangkabau hidup dibalik Gunung yang jelas-jelas akan saling berhubungan secara ekonomi, budaya dan kehidupan sehari-hari dengan masyarakat Kerinci. Wilayah Minangkabau dibalik Gunung yang berada di Utara wilayah Kerinci tersebut merupakan wilayah Rantau yang dihuni oleh masyarakat Rantau Duobaleh Koto (Sangir) dan Alam Surambi Sungai Pagu (Muaro Labuah) dalam demografi Adat Minangkabau. Sedangkan di wilayah Barat dihuni oleh masyarakat Ranah Pasisia yang juga menjadi Rantau bagi masyarakat Adat Minangkabau juga. Secara Geografis, wilayah Kerinci terdiri dari Gunung, Pegunungan, Perbukitan, Danau dan Lembah yang memanjang dari Utara ke Selatan hingga Kota Sungai Penuh dan menuju Timur hingga ke Lempur dan Muara Emat. Lembah ini dari Utara dibelah dan dialiri oleh Sungai Merao dan anak-anak sungainya yang berhulu ke
  • 5. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 2 Gunung Kerinci dan perbukitan yang menopang Gunung tersebut. Sungai Merao ini bermuara ke Danau Kerinci yang berada di Timur Kota Sungai Penuh. Danau ini menjadi penampung yang mengalirkan air dari Kerinci Mudik ke Hilir yang selanjutnya berubah nama menjadi Sungai Batang Merangin. Sungai Batang Merangin ini mengalir terus ke Timur hingga bergabung dengan Sungai Tembesi di wilayah Bangko dan terus mengalir ke Pantai Timur Sumatera menjadi Sungai Batanghari yang berhulu di Danau Diateh dalam wilayah Minangkabau. Di Lembah Kerinci inilah masyarakat Kerinci melakukan aktivitas kehidupan sehari-harinya termasuk pemukiman dan area persawahan yang menjadi sumber pangan utama. Sementara itu perbukitan yang menghadap ke Lembah secara turun temurun sudah dijadikan area peladangan bagi masyarakat baik masyarakat Kerinci Mudik hingga Kerinci Hilir. Ladang-ladang tersebut secara umum dan turun temurun ditanami dengan Cinnamomum burmanni (Kulit Manis/Casiavera). Namun dalam 15 tahun terakhir, beberapa perbukitan yang dulunya ditanami C. burmanni dibiarkan menjadi semak belukar bahkan seperti savanna dari kejauhan. Hal ini sebagai dampak anjloknya harga C. burmanni setelah menjulang sangat tinggi pada akhir tahun 1990-an sehingga masyarakat tidak merawat lagi tunggul-tunggulnya setelah dipanen. Kata Kerinci menjadi familiar ketika disebutkan dalam kata TNKS atau Taman Nasional Kerinci Seblat. Taman Nasional ini menjadikan Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh sebagai ikonnya. Semua orang yang mendengar kata TNKS selalu membayangkan Gunung Kerinci dan budaya masyarakat Kerinci. Memang di dalam wilayah inilah TNKS itu berpusat termasuk dalam hal administrasinya. Bagi masyarakat Kerinci sendiri terutama yang hidup berdampingan dengan kawasan TNKS, keberadaan hutan menjadi penopang utama TNKS tersebut dirasakan sangat memberikan manfaat khusus. Manfaat ini terutama bagi mengurangi dampak bencana ekologis seperti banjir, longsor dan kekeringan. Selain itu juga memberikan dampak ekonomi tersendiri bagi penghidupan beberapa kelompok masyarakat terutama para pemanen hasil hutan bukan kayu (HHBK), dan bahkan hasil hutan kayu (HHK) bila ada. e-Book ini ditulis dan diisi dengan beberapa gambar-gambar mengenai kehidupan masyarakat Kerinci terutama Kerinci Mudik dan sekaligus kondisi Bentang Alam wilayah Lembah Kerinci dalam kondisi terkini sesuai dengan waktu pengambilan fotonya.
  • 6. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 3 LEMBAH KOERINTJI (1) Sedalam danau sedingin air (Gunung Tujuh, T07835) Danau Gunung Tujuh, danau kaldera yang berada di Utara Lembah Kerinci yang berada pada ketinggian ± 2100 m dpl dengan latar belakang Gunung Jujuhan. Air danau ini menjadi salah satu sumber air bagi Sungai Batanghari yang bermuara ke bahagian timur Pulau Sumatera. (2) Kembangkan Sayap bagi kehidupan masa depan (Renah Kayu Embun, T07903) Podocarpus neriifolius, salah satu jenis kayu yang menjadi sumber papan bagi masyarakat Kerinci.
  • 7. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 4 (3) Bergantungan bagi kehidupan makhluk hidup lain (Lubuk Paku, T07912) Madu Sialang, hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan sebagai salah satu sumber mata pencaharian masyarakat Kerinci. (4) Seiring jalan sealiran sungai (Muara Emat, T07929) Halimun pagi yang menyelimuti tebing-tebing Batang Merangin yang mengalir sepanjang jalan lintas Kerinci – Bangko.
  • 8. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 5 (5) Negeri dilingkung jajaran penyangga bumi (Gunung Kerinci, T07966) Kayu Aro, kawasan pemukiman sejuk di kaki Gunung Kerinci dengan bentang Kebun Teh yang dibangun pada awal abad 19 oleh Penjajah Belanda. Tampak lekukan Danau Belibis yang menjadi salah satu Danau yang mengelilingi Gunung Kerinci dan terlihat dari jalur pendakian Gunung Kerinci menjelang Shelter II. (6) Berjumpa dalam selimut kabut gunung dan teriknya mentari padang karet (Kayu Aro, T08004) Limau Sumpah, salah satu jenis tumbuhan yang bijinya digunakan oleh Orang Rimba sebagai salah satu aksesoris perhiasan mereka yang juga digunakan oleh masyarakat Kerinci sebagai tumbuhan obat dan juga tersebar di bukit- bukit yang mengelilingi Lembah Koerintji.
  • 9. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 6 (7) Bukan halangan mencari penghidupan (Sungai Tanduk, T08326) Salah satu pola berladang masyarakat Kerinci yang juga memperlihatkan batasan kepemilikan dari setiap ladang. (8) Setiap jengkal bumi adalah penghidupan (Sungai Dalam, T08331) Pemanfaatan lahan bagi pemenuhan kebutuhan hidup yang telah dikelola secara turun temurun oleh masyarakat Kerinci di bagian-bagian kecil dari Lembah-Lembah Bukit Barisan.
  • 10. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 7 (9) Usaha bagi mendapatkan kesetaraan teknologi (Danau Tinggi, T08332) Pembangkit Listrik Tenaga Kincir Air (PLTKA), pilihan sumber energy listrik demi mengiringi teknologi dan kemajuan zaman serta menambah pengetahuan global melalui media televisi. (10) Dataran dalam jepitan julangan gunung dan perbukitan (Sampun, T08341) Rawa Bento, rawa air tawar yang diapit oleh Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh dimana beberapa sisinya telah menjadi lokasi sumber mata pencaharian masyarakat Kerinci bagi pemenuhan kebutuhan pangan utama yaitu Beras.
  • 11. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 8 (11) Memotong jalan buntu (Semurup, T08344) Salah satu pembukaan jalan baru yang menuju perbukitan yang mengapit Lembah Kerinci yang sering disebut Jalan Ekonomi bagi memudahkan masyarakat untuk mengangkut hasil ladang mereka. (12) Mari Pulang, Saatnya Istirahat Malam (Koto Rendah, T08859) Selain untuk membajak sawah, Kerbau juga digunakan untuk menjadi transporter pembawa potongan Bambu dan Kayu yang kadang-kadang berasal dari Ladang-Ladang yang tersebar di Perbukitan di wilayah Kerinci.
  • 12. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 9 (13) Bukaan Jalan Baru Menuju Perbukitan (Koto Duo Nan Lamo, T08872) Jalan Ekonomi, menjadi alasan bagi pembukaan jalan menuju Perbukitan di wilayah Kerinci. (14) Berusaha mendapatkan Sari Pati Kehidupan (Kayu Aro, T08894) Lebah Penyengat ini telah menjadi sahabat petani di wilayah Kerinci dalam membantu proses penyerbukan hasil pertanian di ladang-ladang yang menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Kerinci.
  • 13. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 10 (15) Menikmati Jalan Pulang (Kayu Aro, T08896) Komunitas Jawa yang hidup turun temurun di sekitar Perkebunan Teh Kayu Aro telah menjadi Pekebun yang tangguh dalam menghasilkan sayur-sayuran Dataran Tinggi bagi pemenuhan kebutuhan untuk wilayah Sumatera Tengah bahkan sampai ke Pulau Jawa. (16) Penyimpanan Stok Padi untuk Masa Depan (Siulak Mukai, T08897) Bilik (Lumbung) Padi yang berukuran besar sebagai tempat menyimpan kebutuhan pangan utama yang juga sangat bernilai ekonomi dan mampu menunjang semua aspek kehidupan masyarakat termasuk kebutuhan pendidikan, sandang dan papan. Menjadi abu dalam Kebakaran Dini Hari 21 Agustus 2014.
  • 14. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 11 (17) Ukiran Seni Sebagai Bukti Sejarah Kekuatan Pangan (Siulak Mukai, T08900) Seni Ukir sebagai salah satu bentuk Kesenian Tradisional masyarakat Kerinci yang hampir terlupakan dan tertinggal di umah gedang dan bilik (lumbung) yang terus digeser bata dan semen. (18) Tidak Perlu Mengubah Sawah dan Rawa (Tanah Kampung, T09706) Jembatan Tanah Kampung yang dibangun diatas rawa dan sawah diresmikan oleh salah satu Menteri dalam Kabinet Pemerintahan Presiden SBY yang saat ini menjadi salah satu ikon Kota Sungai Penuh sebagai tempat tongkrongan di kala senja.
  • 15. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 12 (19) Dikepung dan Mengepung (Pondok Tinggi, T09711) Padatnya pemukiman di Kota Sungai Penuh yang menjadi pusat perekonomian masyarakat Kerinci. (20) Mengintai negeri dari awan (Bukit Tengah, T09725) Komplek Pemerintah Kabupaten Kerinci yang masih terbengkalai dengan lokasi pemandangan yang memperlihatkan wilayah Kerinci dari hulu ke hilir.
  • 16. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 13 (21) Negeri Di Tengah Sawah (Bukit Tengah, T09737) Kerinci terkenal sebagai salah satu daerah penghasil beras di Sumatera yang terlihat dengan masih luasnya ketersediaan lahan persawahan, apalagi beras bagi masyarakat Kerinci adalah pangan utama dalam kehidupan sehari- hari. (22) Selamat Tahun Baru 2014 (Bukit Tengah, T09959) Peringatan Tahun Baru telah menjadi tradisi dalam beberapa bagi masyarakat Kerinci dengan mengikuti Pesta Tahun Baru baik berupa Konser Musik dan Camping Keluarga yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten.
  • 17. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 14 (23) Kebersamaan merelakan yang sudah terjadi dan mempersiapkan masa depan (Bukit Tengah, T09964) Camping bersama Keluarga, Sanak Saudara dan Kawan-Kawan dalam menyambut Pesta Tahun Baru 2014 yang lokasinya harus ditentukan sejak pagi harinya dan yang pasti tidak berbayar telah menjadi ajang menarik dalam kehidupan masyarakat Kerinci. (24) Menikmati segarnya air pegunungan dan semerbaknya hamparan Cassiavera (Bukit Tengah, T10037) Air Terjun Sungai Dap, salah satu Air Terjun yang fasilitasinya sudah dibenahi oleh Pemkab Kerinci namun belum menjadi lokasi tujuan wisata padahal berada dibelakang Komplek Perkantoran Pemkab dengan melalui hamparan ladang Agroforestry masyarakat Kerinci.
  • 18. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 15 (25) Semarak di belantara rimba (Bukit Tengah, T10058) Impatiens elephanticeps, salah satu spesies dari keluarga Inai Air yang hidup di pinggiran sungai atau hutan lembab rimba belantara pegunungan di wilayah Kerinci hingga Merangin yang juga dapat menghampari pinggiran Air Terjun Sungai Dap. (26) Mendaki bukit turuni lembah (Koto Tengah, T10074) Aspal baru bagi masyarakat Trans Sungai Beremas yang memberikan percepatan akses dan telah menjadikan wilayah Trans sebagai daerah penting bagi penghidupan baik oleh masyarakat pendatang maupun masyarakat lokal sendiri.
  • 19. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 16 (27) Tanam bagi kehidupan dan penghidupan (Tutung Bungkuk, T10081) Sawah dan Ladang merupakan bentang alam yang mampu memberikan kehidupan dan penghidupan bagi masyarakat Kerinci. (28) Warna Warni Musiman Negeri Lembah Subur (Tutung Bungkuk, T10086) Ladang, Sawah dan Sungai adalah sumber kehidupan bagi masyarakat Kerinci dalam mengembangkan kemajuan daerahnya.
  • 20. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 17 (29) Bukit dan Lembah adalah tempat mencari penghidupan (Batu Hampar, T10088) Sejauh mata memandang di perbukitan wilayah Kerinci, hamparan Cassiavera memperlihatkan bahwasanya masyarakat Kerinci sangat adaptif dengan tanaman ini. Hal ini terbukti dengan terkenalnya Cassiavera Kerinci di seluruh dunia khususnya di Negara-Negara Temperata. (30) Oasis di tengah perkebunan (Kayu Aro, L00165) Aroma Pecco Kebun Teh Kayu Aro telah menjadi tempat wisata lokal pada musim liburan yang menampilkan telaga dan pemandangan Kebun Teh.
  • 21. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 18 (31) Sawah dan ladang adalah sumber penghidupan (Lempur Mudik, L00246) Hamparan sawah dan menjulangnya Bukit Setangis yang ditumbuhi bambu dan Cassiavera milik masyarakat telah menjadi sumber penghidupan penting bagi masyarakat sekitar Lempur dan Lolo (32) Sejarah bukan milik pelakunya tetapi milik generasi mendatang (Lempur Mudik, L00255) Masjid Kuno Lempur Mudik telah menjadi salah satu Cagar Budaya yang dimiliki masyarakat Kerinci dan telah menjadi saksi sejarah kedatangan Agama Islam ke negeri ini.
  • 22. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 19 (33) Seni terbesar adalah hasil karya masyarakat tempatan (Lempur Mudik, L00257) Ukiran yang menghiasi Masjid Kuno Lempur Mudik yang telah mengalami pemugaran dan disesuaikan dengan masa. (34) Yang landai jadikan ladang (Telun Berasap, L00260) Ladang-ladang masyarakat Kerinci yang berada di perbatasan Jambi-Sumbar baik ladang holtikultura maupun ladang Cassiavera yang mulai mendaki ke pematang-pematang Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh.
  • 23. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 20 (35) Simbiosis Mutualisme (Tutung Bungkuk, C00040) Burung Acridotheres tristis atau Tiung Kerbau yang merupakan burung peliharaan yang menjadi liar dan banyak ditemukan di areal persawahan yang luas di wilayah Kerinci. (36) Menatap masa depan dan kembangkan sayap sekuat tenaga (Tutung Bungkuk, 00047) Sitapung Kunin, salah satu jenis Capung yang menemani petani di Kerinci dalam mengolah areal persawahan mereka.
  • 24. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 21 (37) Merah menyatakan keberanian menghadapi hidup (Tutung Bungkuk, C00049) Sipatung Abang, salah satu jenis Capung yang umum ditemukan di wilayah Kerinci khususnya di lahan basah seperti sawah dan aliran air sungai. (38) Ayunkan tangan keluarkan keringat dan menuai panen (Tutung Bungkuk, C00051) Ngempeh Padi menjadi bagian dari rutinitas masyarakat Kerinci yang berpenghidupan sebagai petani sawah.
  • 25. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 22 (39) Lika liku perjalanan dari lembah menuju perbukitan (Bukit Tapan, C00053) Jalan baru yang dibuka menuju Puncak Tapan yang kegunaannya boleh dikatakan sebagai Jalan Ekonomi bagi masyarakat peladang di wilayah Kerinci. (40) Menuju puncak pengharapan (Bukit Tapan, C00056) Salah satu jalan yang menuju lokasi peladangan di Bukit Tapan yang langsung menyimpang dari Jalan Sungai Penuh – Tapan.
  • 26. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 23 (41) Oasis ditengah perbukitan pinus dan rerumputan (Bukit Tapan, C00057) Telaga tanpa nama yang ditutupi rimbunnya pohon Pinus (Pinus merkusii) yang berada ditengah-tengah deretan perbukitan bagian barat wilayah Kerinci. Seorang kawan memberinya nama Talago Pinus. (42) Selamat dari gapaian mesin perata tanah (Bukit Tapan, C00060) Salah satu sudut Jalan Sungai Penuh – Tapan yang mengalami pelebaran jalan dan dinding yang masih dalam proses recovery vegetasi bila tidak mengalami longsor.
  • 27. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 24 (43) Entah apa yang terjadi, hutan pun menjadi deretan Pinus dan rataan Resam (Bukit Tapan, C00062) Perbukitan Pinus yang beralaskan Resam dan Rerumputan yang berada di sisi barat Kota Sungai Penuh yang menurut beberapa masyarakat merupakan perbukitan yang dahulunya merupakan padang Kulit Manis. (44) Menjalar menggores rimba belantara (Pelompek, C00064) Gunung Kerinci yang ditutupi kabut tebal dan memperlihatkan deretan peladangan masyarakat Kerinci yang mengupas rimba belantara kaki Gunung Kerinci menjadi peladangan holtikultura maupun kulit manis dan kopi yang naik dari tahun ke tahun kearah pinggang Gunung.
  • 28. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 25 (45) Negeri Ujung Lembah (Siulak Mukai, C00205) Dusun Tinggi yang secara administratif disebut Desa Air Terjun tampak terlihat diujung lembah dan pemukiman di Siulak Kecil terlihat membentengi persawahan yang membentang ke Dusun Tinggi. (46) Menyusup bukan berarti menghancurkan namun untuk bertahan hidup (Sungai Langkap, C00214) Varanus salvadorii atau lebih dikenal dengan Biawak sering ditemukan di lahan basah yang ada di wilayah Kerinci bahkan pada beberapa individu sering ditemukan mati ketika menyeberangi jalan karena ditabrak pengemudi.
  • 29. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 26 (47) Walau berbatu, sawah adalah sumber penghidupan bagi masyarakat Kerinci (Sungai Langkap, C00216) Desa Sungai Langkap salah satu Desa yang berada di kaki perbukitan bagian timur Lembah Kerinci yang dihadapannya terhampar sawah yang luas hingga pinggir Danau Kerinci di bagian selatan. (48) Tak tergantian oleh teknologi dan kemajuan zaman (Sungai Langkap, C00217) Talang air dari bambu salah satu teknologi turun temurun yang menjadi peralatan alternatif yang digunakan oleh masyarakat untuk mengalirkan air bagi kebutuhan pengairan termasuk sawah.
  • 30. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 27 (49) Semprotan zat kimia untuk membunuh anak negeri (Sungai Langkap, C00221) Walaupun tanahnya subur sebagai jatuhan abu vulkanik Gunung Kerinci, petani di wilayah Kerinci juga kecanduan dengan penggunaan pestisida, herbisida dan berbagai zat kimia untuk tanaman mereka yang merupakan dampak dari hilangnya tanaman lokal yang berganti dengan tanaman produk rekayasa genetika yang nyata-nyata gila akan zat kimia. (50) Dataran dan perbukitan adalah kehidupan bagi sumber penghidupan (Sungai Langkap, C00223) Potret pemanfaatan lahan di wilayah Kerinci dimana ada sawah, pemukiman dan peladangan.
  • 31. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 28 (51) Harga bukan seberapa tapi fungsi yang lebih berharga (Sungai Langkap, C00233) Ojek Kentang, sebutan bagi kendaraan roda dua yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa layaknya motor trail yang mampu melaju di perbukitan terjal dengan sarat beban bagi memudahkan transportasi hasil ladang masyarakat Kerinci walaupun dengan resiko harus menyabung nyawa. (52) Selama ada ruang buat lewat, sungai pun bisa jadi jalan layaknya jalan raya (Sungai Langkap, C00236) Dangkalnya aliran air Batang Merao di bagian hilir sangat menguntungkan bagi masyarakat penambang pasir dan kendaraan angkutnya tanpa harus mengurangi ukuran sawah masyarakat.
  • 32. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 29 (53) Jauh jarak yang harus ditempuh (Sungai Langkap, C00238) Bagi masyarakat Kerinci, letak sawah maupun ladang yang jauh dari rumah bukanlah menjadi penghalang untuk menggarapnya demi pemenuhan kebutuhan hidup. (54) Masih adakah santapan siang ini? (Sungai Langkap, C00239) Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) adalah salah satu jenis burung yang tersebar merata di lahan-lahan basah Pulau Sumatera. Burung ini sangat bersahabat dengan manusia khususnya para petani sawah apalagi di musim tanam dimana sesuai namanya Burung ini menjadi teman setia Kerbau yang membajak sawah.
  • 33. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 30 (55) Lurus memasuki belantara (Sungai Langkap, C00242) Salah satu model pembagian lahan di lembah-lembah Bukit Barisan termasuk di Kerinci yang memperlihatkan penggunaan lahan dari perbukitan menghilir dalam bentuk garis lurus ke pinggir sungai. (56) Tumpuk sedikit demi sedikit lama-lama menjadi rumah (Sungai Langkap, C00243) Batang Merao yang membawa material kerikil dan pasir dari perbukitan yang memanjang ke Gunung Kerinci telah memberikan nilai manfaat bagi percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah Kerinci.
  • 34. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 31 (57) Penghujung Kemarau sebuah kesempatan membenahi sawah (Pendung, C00249) Membakar jerami telah menjadi kebiasaan bagi petani di wilayah Kerinci dan wilayah lainnya ketika mempersiapkan sawahnya bagi musim tanam berikutnya. (58) Mempersiapkan rezeki berikutnya (Pendung, C00251) Di saat musim menyemai benih padi bagi musim tanam berikutnya dimana sawah yang basah dan berlumpur dapat menjadi ajang mencari makan bagi kelompok Burung air termasuk Itik yang juga membantu petani mengurangi Keong Emas yang kadang menjadi hama di sawah.
  • 35. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 32 (59) Cangkul Tumpuk dan Bakar (Pendung, C00252) Hampir merata petani sawah termasuk di wilayah Kerinci menggunakan pola bersihkan lahan dengan menumpuk jerami lalu membakarnya sementara benih baru pun disemai untuk musim tanam berikutnya. Padahal trend terbaru bersawah saat ini adalah menumpuk jerami tanpa bakar untuk dijadikan pupuk pada pasca panen berikutnya dapat mengurangi biaya pembelian pupuk bagi sawah. (60) Bagian negeri Ring of Fire (Sungai Medang, C00259) Objek Wisata Air Panas Sungai Medang yang belum terkelola layaknya sebuah objek wisata yang ramai pengunjung.
  • 36. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 33 (61) Hanya satu yang sanggup terbawa (Sungai Medang, C00270) Kebutuhan terhadap kayu yang tinggi bagi membangun rumah ataupun merenovasi rumah-rumah panggung yang menjadi ciri khas masyarakat Kerinci menjadi sebuah kesulitan tersendiri apalagi tingginya harga kayu di pasaran yang entah legal entah illegal dengan berbagai macam kebijakan yang tidak tersosialisasikan dengan baik ke masyarakat. (62) Sejarah yang terlupakan (Sungai Tutung, C00273) Tempat Pemandian Air Panas Gerilia Pancuran Tujuh Sungai Tutung yang berada dipinggir jalan lingkar timur wilayah Kerinci ini tidak begitu terkenal dalam pariwisata Kerinci padahal memberikan bukti geologis bagi dunia.
  • 37. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 34 (63) Bukannya tertidur di pematang bukit (Hiang, C00281) Bekas longsoran atau bekas galian pada bagian pematang bukit kapur yang bercampur podsolik merah kuning yang berada di bukit bagian barat lembah Kerinci yang menghulu di wilayah Renah Kayu Embun. (64) Hamparan karpet kuning beralaskan bebatuan dengan aliran air (Hiang, C00284) Deretan air terjun rendah yang keluar dari bebatuan yang dihimpit oleh areal persawahan di wilayah Kerinci ini sepertinya dapat memberikan makna geologis tersendiri bagi negeri yang menjadi bagian negeri Ring of Fire.
  • 38. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 35 (65) Kesendirian di ujung lembah di pangkal pematang (Belui Tinggi, C00300) Salah satu jalan baru yang dibuka dalam beberapa tahun terakhir dengan tanjakan yang menjulang yang ditutupi oleh padang rumput dan semak resam dan memperlihatkan wilayah lembah Kerinci ke arah timur. (66) Merayapi bibir jurang (Belui Tinggi, C00301) Bukaan jalan baru yang merayapi perbukitan di bagian barat lembah Kerinci ini telah diketahui dibuka sejak tahun 2012 yang lalu, hentah memberikan nilai ekonomi atau memberikan dampak ekologi bagi masyarakat yang hidup dibawahnya.
  • 39. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 36 (67) Perlintasan menuju samudera (Bukit Tapan, C00305) Puncak Bukit Tapan telah menjadi salah satu wilayah batas pemanfaatan masyarakat Kerinci dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan telah menjadi jalan utama pada masa lalu menuju Kota Padang di pantai barat. (68) Mungkinkah kekeringan bermula dari sini (Bukit Tapan, C00308) Wilayah perbukitan di bagian barat Kota Sungai Penuh yang banyak ditumbuhi rerumputan dan semak resam bahkan peladangan holtikultura sepertinya dapat menjadi penyebab dampak kekeringan bagi masyarakat Kota pada musim kemarau bila dilihat secara kajian landscape dan ekologis.
  • 40. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 37 (69) Surau di kaki Gunung Masjid (Belui Tinggi, C00311) Gunung Masjid merupakan salah satu puncak yang berada di dalam kawasan TNKS yang memiliki nilai historis bagi masyarakat Kerinci khususnya yang tinggal di tepi barat lembah Kerinci. (70) Mengalir dan mengalirlah membasahi aliran (Belui Tinggi, C00319) Irigasi yang membelah lembah bahagian barat wilayah Kerinci ini telah memberikan nilai manfaat bagi mempertahankan sawah untuk kehidupan dan penghidupan masyarakat Kerinci.
  • 41. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 38 (71) Tak peduli dimana saja, saat Adzan berkumandang, saat itulah waktunya Shalat (Semurup, C00320) Islam telah menjadi keyakinan turun temurun yang dianut oleh masyarakat Kerinci, sawah ladang perbukitan adalah anugerah Allah SWT yang memberikan penghidupan bagi kehidupan masyarakat Kerinci. (72) Di timur dan di barat tetap saja ada sumber air panas (Semurup, C00325) Sumber Air Panas Semurup yang menjadi bukti bahwasanya Lembah Kerinci adalah bagian dari Ring of Fire. Tampak terlihat salah satu jenis Paku (sepertinya Histiopteris incisa) yang menjadi indikator bagi lahan yang berawa.
  • 42. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 39 (73) Kolam menggelegak dan berasap (Semurup, C00327) Kolam air panas bumi ini yang lebih dikenal sebagai tempat wisata Pemandian Air Panas Semurup telah memberi manfaat bagi masyarakat sekitar bagi menambah pendapatan ekonomi mereka. (74) Mengalir dan mengalir menuju manfaat (Semurup, C00328) Bangunan beratapkan khas Rumah Gedang Kerinci turut menghiasi salah satu bangunan di lokasi wisata Pemandian Air Panas Semurup yang ikut menerima aliran air panas dari kolam besarnya.
  • 43. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 40 (75) Bersahabat dengan teknologi (Semurup, C00330) Kumpulan Burung Bubulcus ibis (Kuntul Kerbau) yang tampak bersahabat dengan bisingnya Mesin Bajak setelah bergantinya era Kerbau & Sapi. Burung-burung tersebut menunggu makanan yang tersimpan di dalam tanah hasil bajakan tersebut. (76) Musim Kemarau selalu diiringi oleh Musim Asap (Semurup, C00336) Kebiasaan membakar jerami di lahan persawahan menandakan akan dimulainya musim tanam berikutnya.
  • 44. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 41 (77) Terimakasih Tuan, saatnya kami berpesta (Semurup, C00340) Kumpulan Bubulcus ibis sedang berpesta makanan pasca petani selesai membajak sawah mereka. (78) Purnama di timur senja (Sungai Langkap, C00345) Langit cerah lembah Kerinci juga memperlihatkan persiapan sang rembulan untuk melangkahi malam dengan cahaya purnamanya.
  • 45. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 42 (79) Tasyahud awal sang purnama di timur senja (Sungai Langkap, C00347) Persiapan rembulan senja menyambut purnama di langit timur Lembah Kerinci memperlihatkan performance bulan dengan mata telanjang. (80) Siluet cakrawala senja menyambut purnama dari timur (Sungai Langkap, C00355) Paduan warna cakrawala senja di saat matahari menghilang di balik perbukitan bagian barat Lembah Kerinci di saat menyambut purnama dari timur Lembah.
  • 46. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 43 (81) Mari pulang marilah pulang (Sungai Langkap, C00357) Seiring naiknya purnama di timur dan menghilangnya matahari senja yang diiringi siluet cakrawala yang menerpa penglihatan, para petani di Lembah Kerinci pun beranjak pulang setelah menguras keringat di persawahan atau peladangan mereka. (82) Asap di Lembah dan Awan di Gunung (Bukit Tapan, C00360) Kepulan rutin Gunung Kerinci yang diiringi membumbungnya asap pembakaran jerami dari Lembah Kerinci.
  • 47. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 44 (83) Lebih baik merawat dari pada membuka jalan baru (Bukit Tapan, C00361) Kondisi jalan Kerinci menuju Tapan yang membelah kawasan TNKS yang perlu ditingkatkan kualitasnya sehingga tidak ada alasan untuk membuka jalan baru yang dampak ekologisnya lebih mengerikan baik bagi masyarakat Kerinci sendiri maupun masyarakat di seberang Lembah Kerinci. (84) Berdasarkan usaha sendiri (Siulak Gedang, L00449) Kerbau dan gerobak tetap menjadi alat angkut yang digunakan oleh masyarakat Kerinci walaupun banyak alternatif alat angkut bermesin yang sudah lama ada di Lembah Kerinci.
  • 48. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 45 (85) Berbaris menuju Lembah (Sungai Penuh, L00450) View Lapangan Merdeka yang dilatarbelakangi jajaran Pinus merkusii dari perbukitan Renah Kayu Embun dan memperlihatkan puncak Gunung Raya yang menjadi salah satu puncak bahagian Selatan wilayah Lembah Kerinci. (86) Menghampari dari hulu ke hilir (Tebing Tinggi, L00453) Hamparan sawah yang luas telah menjadikan Lembah Kerinci sebagai Lumbung Beras di wilayah Sumatera. Tradisi tanam serentak yang masih dipertahankan memberikan hamparan emas di saat musim panen.
  • 49. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 46 (87) Walaupun kecil namun sangat padat (Sungai Penuh, C00572) Kota Sungai Penuh yang dahulunya adalah pusat administrasi wilayah Kerinci merupakan salah satu Kota kecil yang memiliki pemukiman yang padat dan sangat rapat. (88) Huma di pinggir kota (Tanah Kampung, C00576) Kawasan rawa di daerah Tanah Kampung yang berada di bagian timur Kota Sungai Penuh ini juga dimanfaatkan sebagai areal persawahan oleh masyarakat.
  • 50. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 47 (89) Renungan panjang di suatu sore (Tanah Kampung, C00577) Hamparan rawa yang luas di daerah Tanah Kampung ini juga memberikan sumber protein berupa ikan air tawar bagi masyarakat. Sungai yang membelah daerah ini berhulu dari bukit-bukit yang membentang dari Sungai Penuh hingga Kayu Aro yang bermuara ke Danau Kerinci. (90) Bukan memisahkan diri namun ini lah aku (Tanah Kampung, C00586) Entah rumah atau hanya sekedar pondok sawah, yang jelas bangunan yang menjadi latar depan Kota Sungai Penuh ini semakin lama semakin terbenam yang dikarenakan banjir yang selalu mengisi rawa dan areal persawahan ini.
  • 51. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 48 (91) Pemusatan di pinggang bukit (Sungai Penuh, C00590) Komplek Pemko Sungai Penuh yang berada di pinggang bukit di daerah Lawang Agung ini dapat menampilkan suasana kota hingga ke Gunung Kerinci. (92) Jangan pernah melupakan sejarah (Sungai Penuh, C00593) Masjid Agung Pondok Tinggi yang menjadi saksi sejarah perkembangan Kota Sungai Penuh dan bahkan daerah Kerinci secara luas.
  • 52. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 49 (93) Tanaman sumber kehidupan (Siulak Gedang, L00455) Kopi (Coffea Arabica) yang menjadi sumber penghidupan beberapa masyarakat di wilayah Kerinci dengan nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan Coffea robusta yang umum ditanam oleh masyarakat. (94) Negeri mendekati awan (Koto Tengah, C00808) Kawasan Bukit Tengah yang telah direncanakan menjadi Komplek Pemkab Kerinci tampak memperlihatkan jalan dan beberapa bangunan yang sudah terbangun.
  • 53. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 50 (95) Lembah yang produktif (Koto Tengah, C00811) Daerah Siulak yang padat tampak dikelilingi areal persawahan luas yang membentang mengelilingi pemukiman. (96) Menikmati yang lebih enak (Siulak Mukai, L00456) Goreng Ketan salah satu makanan tradisional yang menemani sarapan dan penganan sore hari di warung-warung yang ada di Kerinci.
  • 54. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 51 (97) Hasil panen dari perairan yang mengandung protein (Siulak Dreh, C00818) Sungai-sungai di wilayah Kerinci menghasilkan berbagai sumber protein hewani diantaranya adalah Silahin (kanan atas) yang merupakan ikan yang hidup menempel di bebatuan pada sungai berair deras. (98) Dari sini bermulanya penghidupan (Sungai Gelampeh, L00488) Pondok ladang yang diatapi terpal plastik ini telah menjadi alternatif bagi masyarakat ketika berladang maupun pada saat panen Kulit Manis yang menjadi sumber penghidupan masyarakat Kerinci.
  • 55. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 52 (99) Hilang sudah bukti sejarah (Siulak Mukai, L00460) Puing-puing Bilik Padi yang tersisa akibat kebakaran menjelang subuh yang menghabiskan banyak rumah dalam pemukiman padat. Walaupun berada di daerah pegunungan yang beriklim dingin, pemukiman yang rapat dan padat di wilayah Kerinci sering mengalami bencana kebakaran yang secara umum disebabkan oleh faktor manusia. (100) Mengais sisa-sisa panen (Siulak Mukai, L00466) Pasca kebakaran, masyarakat yang menjadi korban dengan iba hati mencoba mengumpulkan padi hasil panen sawah yang diperkirakan masih baik untuk dimanfaatkan.
  • 56. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 53 (101) Wisata bencana, haruskah? (Siulak Mukai, L00477) Hampir di setiap bencana, akan datang berbondong-bondong masyarakat yang bukan korban untuk menikmati dampak dari bencana yang terjadi yang kadang menghambat proses evakuasi dan pembersihan lokasi bencana. (102) Bersama-sama menyiapkan penghidupan (Siulak Dreh, C00864) Kebiasaan masyarakat Kerinci ketika memulai proses penyiapan sawah dan ladang adalah melakukan Kas/Arisan dimana setiap lahan anggota Kelompok mendapatkan pengerjaan bersama oleh sesama anggota Kelompok.
  • 57. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 54 (103) Hamparan sumber penghidupan (Sungai Gelampeh, C00869) Padang Kopi (Coffea robusta) yang juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Kerinci, malahan beberapa padang kulit manis yang sudah panen pun ada yang ditanami dengan tanaman ini layaknya pola peladangan agroforestry. (104) Sejarah yang memberi nilai pembelajaran (Pondok Tinggi, L00534) Masijd Agung Pondok Tinggi Kota Sungai Penuh yang dibangun pada 1 Juni 1874 ini telah menjadi saksi sejarah perkembangan wilayah Kerinci dengan 36 tiang utamanya.
  • 58. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 55 (105) Sejarah yang bernilai seni (Pondok Tinggi, L00496) Tampak luar dari mimbar Masjid Agung Pondok Tinggi yang berbahan beton yang tebal yang didalamnya terdapat mihrab yang dihiasi batu Marmer dari Belanda. (106) Sudut yang memberi ketenangan bathin (Pondok Tinggi, L00506) Ukiran-ukiran naturalis-tradisional Kerinci menghiasi setiap tiang dan dinding bahkan tabuh dari Masjid Agung Pondok Tinggi khususnya di bagian dalam Masjid.
  • 59. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 56 (107) Negeri yang penuh dengan nilai seni dan budaya (Pasar Sungai Penuh, L00537) Huruf Incoeng merupakan salah satu huruf tertua di dunia yang masih digunakan oleh masyarakat Kerinci yang secara umum terlihat pada penamaan tempat-tempat tertentu seperti Kantor dan Jalan khususnya di Kota Sungai Penuh. (108) Dikemas lebih tinggi nilai (Talang Kemuning, L00541) Cinnamon Stick telah mengangkat nilai Kulit Manis untuk lebih tinggi lagi di pasaran dunia dibandingkan hasil panen yang selama ini didapatkan oleh masyarakat Kerinci, apalagi Kulit Manis Kerinci sudah dikenal sejak zaman dahulu.
  • 60. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 57 (109) Si Gimbal yang bergelantungan (Talang Kemuning, C00908) Cactus salah satu tanaman yang didatangkan dan menjadi tanaman hias yang umum ditemukan di pemukiman masyarakat Kerinci. (110) Si cantik produksi si gimbal (Talang Kemuning, C00914) Bunga yang cerah dan menyegarkan di pagi hari yang dimiliki tanaman Cactus telah memberi warna di pemukiman masyarakat Kerinci.
  • 61. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 58 (111) Siapapun boleh menikmati cerahnya pagi (Talang Kemuning, C00940) Pucuk bunga dari tanaman Cactus yang menghiasi beranda rumah juga menarik lalat untuk menikmati keriuhan di pagi hari di wilayah Kerinci. (112) Menunggu datangnya makan siang (Debai, C00947) Tiung Air (Gallinula chloropus) yang sedang mencari makan diatas mengapungnya tumbuhan Salvia dan kadang terlihat di rawa-rawa dan lahan basah di wilayah Kerinci.
  • 62. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 59 (113) Penganan menjelang senja (Siulak, L00577) Beraneka macam gorengan yang menjadi penganan sore di pasar-pasar yang tersebar di Kerinci. (114) Dari alam untuk manusia (Siulak, C00963) Salah satu bentuk Bakul yang digunakan oleh masyarakat sebagai tempat beras yang dibawa pada saat Kenduri.
  • 63. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 60 (115) Semua yang ada di hutan memberikan manfaat bagi manusia (Siulak, C00964) Salah satu alat angkut bahan dan hasil pertanian yang disebut Galih ini telah jarang digunakan oleh masyarakat Kerinci karena sudah digantikan dengan motor dan karung. (116) Tersusun sejajar kontur (Batu Hampar, C00974) Model pemukiman di wilayah Kayu Aro ini telah menjadi model yang adaptif dalam mitigasi bencana longsor.
  • 64. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 61 (117) Mengais rezeki dalam kekuatan arus (Lubuk Nagodang, C01205) Sungai Batang Merao yang berhulu di kaki Gunung Kerinci ini telah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan manfaat pembangunan bagi pengembangan sarana di wilayah Kerinci. (118) Menantang arus liar bagi penghidupan (Lubuk Nagodang, C01209) Para penambang pasir yang bermodalkan ban dalam di kepala irigasi Lubuk Nagodang yang membasahi persawahan di wilayah Kerinci ini terus berusaha mencari penghidupan dalam dinginnya aliran air Batang Merao.
  • 65. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 62 (119) Salam pramuka (Siulak Dreh, C01216) Lokasi pengolahan galian C di Siulak Dreh ini telah menjadi saksi bagi pengembangan bakat Pramuka-Pramuka di wilayah Kerinci. (120) Merah Putih teruslah kau berkibar (Siulak Dreh, C01221) Sisi lain daerah Siulak Dreh pada saat Camping bersama para Pramuka di salah lokasi pengolahan galian C.
  • 66. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 63 (121) Kebersihan kendaraan juga penting agar tetap style (Siulak Dreh, C01224) Tempat ini telah menjadi tempat paling seru dan gratis sebagai tempat cuci kendaraan bila kendaraan yang kita gunakan sudah sangat kotor dan penuh lumpur. (122) Akan menjadi ancaman kah bagi bencana longsor? (Siulak Dreh, C01226) Tapak jalan baru menuju peladangan di atas bukit seperti ini bisa saja menjadi ancaman serius bagi adanya peluang bencana longsor khususnya yang berdekatan dengan pemukiman.
  • 67. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 64 (123) Dimana ada kampung disana ada sawah (Siulak Dreh, C01236) Secara umum pemukiman di Desa-Desa wilayah Kerinci selalu dikelilingi oleh areal persawahan yang menandakan beras menjadi sumber utama kehidupan bagi masyarakatnya. (124) Jembatan menuju ketahanan hidup (Siulak Dreh, CC01238) Jembatan gantung ini telah menjadi salah satu penghubung antara pemukiman dengan areal persawahan sehingga memudahkan masyarakat ketika mengangkut hasil panen mereka.
  • 68. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 65 (125) Mata air kehidupan, semoga bukan menjadi air mata (Siulak Dreh, C01255) Dari perbukitan yang membentang di wilayah Kerinci, banyak sekali sumber mata air yang baik bagi kehidupan manusia yang hidup di sekitarnya. (126) Lahan yang basah jadikan sawah, yang berbukit tanami kayu (Siulak Dreh, C01264) Di wilayah Kerinci layaknya negeri agraris, daerah dataran yang dibelah oleh sungai biasanya selalu dijadikan areal persawahan yang menjadi sumber penghidupan utama bagi masuarakatnya.
  • 69. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 66 (127) Menikmati keindahan Alam Sakti Kerinci (Sungai Penuh, C01271) Paralayang salah satu olahraga yang sangat memungkinkan dilakukan di wilayah Kerinci yang didukung dengan alamnya berbukit dan dataran yang luas. (128) Negeri dilingkung awan (Sungai Penuh, C01275) Wilayah Kerinci yang berada di jajaran Bukit Barisan juga telah menjadi wilayah yang sejuk dan sering menerima mendung yang kadang diiringi petir dan hujan.
  • 70. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 67 (129) Keragaman budaya dan makanan tradisional (Sungai Penuh, L00627) Pempek Palembang salah satu makanan khas dari daerah Palembang yang memberikan keberagaman penganan dan budaya yang menghiasi kehidupan masyarakat Kerinci. (130) Warna warni menyelamatkan penghidupan (Siulak Dreh, C01919) Berbagai warna dan macam plastik serta kain sering digunakan untuk menghalau burung yang mendatangi areal persawahan ketika memasuki masa padi berbuah hingga panen.
  • 71. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 68 (131) Negeri yang subur (Sungai Penuh, C01925) Kebun sayuran dan berbagai buah-buahan yang dapat terlihat di pekarangan rumah di salah sudut Kota Sungai Penuh yang membuktikan bahwasanya wilayah Kerinci adalah daerah yang subur dan pantas menjadi Negeri Agraris. (132) Kreatifitas tanpa henti (Sungai Penuh, C01927) Angkutan hiburan menyerupai mobil VW ini yang berbasiskan sepeda kayuh telah menjadi inovasi tersendiri bagi masyarakat Kerinci khususnya anak-anak muda.
  • 72. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 69 (133) Semarak Malam Tahun Baru (Sungai Penuh, C01935) Malam tahun baru yang dingin menusuk tulang tidak menyurutkan semangat berbondong-bondongnya warga Kota Sungai Penuh untuk menikmati pesta kembang api layaknya daerah lain di seluruh dunia. (134) Rembulan di suatu malam selepas tahun baru (Siulak, C01971) Sinar rembulan yang dikelilingi awan sehari setelah malam tahun baru yang tampak di salah satu sudut wilayah Kerinci.
  • 73. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 70 (135) Ketika batu akik menjadi trendsetter (Siulak, C01979) Demam batu akik pun melanda wilayah Kerinci seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, 2 batu akik ini merupakan batu akik yang berasal dari salah satu aliran sungai di hulu salah satu air terjun di wilayah Kerinci. (136) Menjulang tinggi menuju puncak bukit (Telun Berasap, B00087) Kayu Ndleh (Morus macroura) yang menjadi ikon bagi pulau Sumatera sehingga disebut Pulau Andalas namun tidak begitu populer bagi masyarakat Kerinci.
  • 74. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 71 (137) Dinikmati sambil menatap gemuruh air terjun (Telun Berasap, B00102) Penganan khas Telun Berasap yang berupa Jagung Goreng dan Bakwan yang menjadi daya tarik kuliner di saat kita menikmati suasana air terjun Telun Berasap yang dingin apalagi dihidangkan dalam keadaan panas. (138) Ketika lahan semakin berkurang (Kayu Aro, B00110) Para perempuan pemetik teh terus sibuk dengan pucuk-pucuk teh yang sudah saatnya harus dipetik, sementara itu dikejauhan ladang-ladang baru terus merangsek naik mendaki Gunung Kerinci dan menguliti rimba belantara Taman Nasional Kerinci Seblat.
  • 75. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 72 (139) Menuju puncak kejayaan (Kayu Aro, B00113) Gerbang jalur pendakian Gunung Kerinci yang disekelilingnya telah menjadi peladangan dan kebun-kebun masyarakat. Dari sekitar sinilah sumber sayuran terbaik dihasilkan untuk dipasok ke kota-kota khususnya di wilayah Sumatera Tengah. (140) Menunggu yang akan lewat (Kayu Aro, B00121) Burung Bentet Kelabu (Lanius Schach) merupakan jenis burung yang umum ditemukan di tempat-tempat terbuka di wilayah Kerinci khususnya di daerah yang mendekati ketinggian 1500 m dpl.
  • 76. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 73 (141) Menghampar di lembah yang subur (Kayu Aro, B00123) Rawa Bento merupakan rawa air tawar yang sangat luas dan konon disebut sebagai rawa air tawar yang berada pada ketinggian diatas permukaan laut tertinggi di Asia Tenggara dimana sebahagian pinggir-pinggirnya telah pernah dan masih dijadikan sawah oleh masyarakat tempatan. Air dari rawa ini menjadi salah satu pemasok utama Sungai Batanghari yang bermuara di pantai timur Sumatera melalui Batang Sangir. (142) Nutrisi alami bercampur zat kimia (Kayu Aro, B00124) Kebun sayuran yang luas menghampar di kaki Gunung Kerinci mengiringi luasnya Kebun Teh Kayu Aro. Walaupun tanahnya subur, penggunaan pupuk atau pun obat tanaman berbahan kimia masih dibutuhkan karena membeli benih harus seiring dengan makanan dan obatnya.
  • 77. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 74 (143) Dipaksa hidup (Kayu Aro, B00126) Kondisi tanaman penghijauan Mahoni (Swietenia mahagony) yang dikarenakan pamor kayunya yang bagus dan menggiurkan, menjadikan sebagian masyarakat di kaki Gunung Kerinci memaksanya untuk tumbuh namun dengan kondisi yang mengenaskan karena iklim dan ketinggian yang tidak sesuai dengan kondisi di habitatnya. (144) Baru menjadi pilihan (Kayu Aro, B00136) Kayu Afrika (Maesopsis eminii) yang beberapa tahun belakangan ini menjadi tanaman penghijauan favorit masyarakat Kerinci setelah Surian (Toona sureni) yang dikarenakan percepatan tumbuhnya dan nilai jual kayunya.
  • 78. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 75 (145) Sanggup membawa apa saja (Kayu Aro, C00146) Bagi masyarakat Kerinci, motor roda dua telah menjadi kendaraan penting untuk ke mana saja dan mengangkut apa saja khususnya bagi memperkuat penghidupan mereka yang bersumber dari sawah dan ladang. (146) Belajar menggunakan roda kehidupan (Kayu Aro, B000151) Kanak-kanak di wilayah Kerinci secara umum sudah bisa menggunakan kendaraan roda dua apalagi menggunakan motor matic yang menjadi modal dasar bagi mereka untuk melanjutkan pemanfaatan lahan yang berbukit-bukit peninggalan nenek moyang mereka.
  • 79. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 76 (147) Senyum cerah dalam semangat pulang kerja (Kayu Aro, C02162) Pedati juga menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menjadi pengangkut yang lebih banyak, namun tidak banyak lagi yang digunakan disbanding 10 tahun yang lalu khususnya di sekitar daerah Kayu Aro. (148) Menghidupkan bagi penghidupan (Sungai Lintang, C01263) Hamparan kebun-kebun holtikultura di wilayah Kerinci yang secara nyata juga telah memberikan penghidupan bagi masyarakatnya. Sayangnya pola-pola pertanian ramah lingkungan seperti penggunaan bahan organik belum teraplikasikan secara luas.
  • 80. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 77 (149) Huma di atas bukit (Bukit Tengah, C02667) Bukit-bukit di wilayah Kerinci yang menjadi ajun arah dari masing-masing komunitas yang ada telah menjadi sumber penghidupan bagi mereka dalam bentuk peladangan yang didominasi oleh Kulit Manis. (150) Sumber protein dari lahan basah (Sungai Gelampeh, C02839) Sipasin yang merupakan salah satu bagian hidup dari proses metamorfosa Capung yang dipanen pada musim tanam sawah telah menjadi sumber protein bagi masyarakat Kerinci.
  • 81. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 78 (151) Dari alam untuk manusia (Sungai Gelampeh, C02848) Olahan masakan Sipasin baik berupa sup maupun digoreng yang menjadi sumber protein yang lezat dalam kehidupan masyarakat Kerinci. (152) Kemegahan bagi mengagungkan Sang Pencipta (Talang Kemuning, C02862) Masyarakat Kerinci yang menjadikan agama Islam sebagai agama turun temurunnya, dengan dianugerahi kekayaan alam yang berlimpah juga membangun Masjid dengan keindahan dan kemegahan layaknya di kota metropolitan.
  • 82. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 79 (153) Hamparan kemerahan di sepanjang bukit (Talang Kemuning, C02877) Talang Kemuning sebagai salah satu daerah yang dikenal dengan produksi Kulit Manisnya yang konsisten hingga saat ini masih menjadi sentra Kulit Manis yang menembus pasar Internasional. (154) Menikmati daun lebih berasa dari biji (Siulak, L00779) Seduhan Daun Kopi (Kawo Daun) juga masih dinikmati oleh sebagian masyarakat Kerinci padahal minuman ini sudah menjadi salah satu minuman tradisional yang telah menjadi trendsetter di kota-kota besar.
  • 83. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 80 (155) Proses panjang mendapatkan penghidupan (Sungai Gelampeh, L00817) Proses penjemuran Kulit Manis yang sudah dikikis ini telah menjadi bahagian panjangnya proses pemanennya agar mendapatkan nilai yang lebih tinggi sehingga berdaya jual dan dapat menopang penghidupan. (156) Dikumpulkan bagi menambah asupan gizi (Siulak, L00820) Salah satu jamur yang dikonsumsi oleh masyarakat Kerinci dan dijual bebas di pasar-pasar tradisional yang tersebar hampir disetiap desa khususnya pada hari balai.
  • 84. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 81 (157) Pemilihan benih yang baik menghasilkan panen yang bagus (Siulak, C02989) Kumpulan biji Surian (Toona sureni) yang menjadi salah satu pilihan tanaman tuo di ladang-ladang masyarakat Kerinci khususnya yang di perbukitan dimana diharapkan dapat menjadi cadangan kayu di masa depan. (158) Inilah tubuhku (Siulak, C03001) Belalang daun, ini nama yang cocok bagi serangga ini yang terkadang menjadi hama bagi masyarakat Kerinci yang umumnya adalah petani dan peladang.
  • 85. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 82 (159) Dibangun sesuai garis ketinggian (Tanjung Genting, C03148) Perkampungan di wilayah Kerinci yang secara umum merupakan perkampungan mengelompok mengakibatkan masyarakatnya membangun menggunakan teknologi yang adaptif dengan bencana geologi dimana bangunan dibangun mengikuti kontur tanpa merubah bentang alam khususnya yang hidup di perbukitan yang secara turun temurun sudah mereka dapatkan. (160) Benih-benih penghidupan masa depan (Siulak, C03164) Benih kayu Surian (Toona sureni) yang baru berkecambah dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kayu di masa depan agar dapat terus melanjutkan tradisi memiliki rumah panggung bagi generasi mendatang.
  • 86. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 83 (161) Semilir angin danau Kerinci (Debai, C03298) Hamparan sawah yang luas di bahagian hulu Danau Kerinci dimana kesemua zat yang terkandung di dalamnya akan hanyut memasuki danau. (162) Menyiangi yang menghalangi pertumbuhan (Debai, C03300) Pemandangan sehari-hari yang dapat ditemukan di negeri agraris agar pertumbuhan tanaman dapat menghasilkan panen yang baik sehingga dapat memperbaiki penghidupan keluarga.
  • 87. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 84 (163) Mau sampah apapun yang penting ikannya dapat (Debai, C03304) Bermain sambil menikmati kekayaan alam adalah kehidupan tersendiri bagi kanak-kanak yang hidup di wilayah Kerinci, tak peduli lokasinya dipenuhi sampah atau pun bersih. Namun apakah karena tidak bisa memilih? (164) Dari lembah menuju perbukitan (Debai, C03307) Satu lagi jalan baru yang dibuka menuju perbukitan yang entah memberikan dampak ekologi entah tidak bagi kehidupan di dalam lembah di bawahnya.
  • 88. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 85 (165) Selimut mendung di dasar Lembah (Tanah Kampung, C03311) Mendung yang gelap telah menjadi rutinitas bagi lembah Kerinci yang disebabkan negeri ini berada di jajaran Bukit Barisan dan adanya puncak-puncak bukit dan gunung yang menjadi pengumpul awan. (166) Hamparan hijau yang dikotori sampah plastik (Tanah Kampung, C03316) Jembatan Tanah Kampung yang melintasi rawa luas ini telah menjadi objek wisata menunggu senja bagi anak-anak muda Kerinci, namun layaknya lokasi wisata, sampah tetap menjadi pemandangan menarik yang tak terpisahkan.
  • 89. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 86 (167) Tunas harapan masa depan (Siulak, C03324) Bibit Kayu Surian (Toona sureni) yang memberikan harapan bagi masa depan kekayuan masyarakat Kerinci. (168) Walaupun jauh di lembah lain, namun teknologi tetap diterima (Pungut Mudik, C03336) Pungut Mudik merupakan salah satu Desa yang berada di lembah bahagian Timur wilayah Kerinci sebagai bagian hilir dari wilayah Renah Pemetik dan harus ditempuh dengan jalan yang menanjak. Namun walaupun jauh dari pusat pemerintahan, Desa ini telah menjadi Desa yang cukup maju seperti terlihat dengan adanya bangunan khas perkotaan yang sudah dialiri listrik.
  • 90. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 87 (169) Sisa belantara masa lalu (Renah Pemetik, C03341) Hamparan sawah lembah Renah Pemetik yang menyisakan satu pohon besar dan telah menjadikan lembah ini menjadi pemukiman tetap yang pada awalnya adalah kampung ladang dan menjadi ajun arah masyarakat Siulak di bagian barat. (170) Puncak tertinggi dibalik perbukitan (Renah Pemetik, C03344) Salah satu sisi dari puncak Gunung Kerinci yang terlihat dari peladangan masyarakat Renah Pemetik.
  • 91. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 88 (171) Merah membara pengobat dinginnya lembah (Renah Pemetik, C03352) Cabe Rawit (Capsicum frutescens) yang menjadi salah satu tanaman pengisi ladang-ladang masyarakat Kerinci. (172) Dicampur agar banyak pilihan untuk waktu berbeda (Renah Pemetik, C03360) Prinsip tanam campur atau Agroforestry yang sudah dimiliki masyarakat Kerinci ini masih berjalan pada tempat- tempat tertentu yang disesuaikan dengan kemampuan peladangnya.
  • 92. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 89 (173) Kebersamaan untuk saling membantu (Siulak, C03385) Dalam sebuah kenduri, kegotongroyongan mempersiapkan segala sesuatunya menjadi penting bagi masyarakat Kerinci termasuk juga mempersiapkan bumbu-bumbu masakan yang akan dihidangkan untuk dinikmati bersama-sama juga. (174) Mendo’akan sang bayi agar sehat dan mengabdi kepada Yang Maha Kuasa (Siulak, C03469) Arak-arakan kenduri turun mandi yang diiringi oleh nyanyian bernuansa Islami dan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang masih menjadi tradisi di wilayah Kerinci.
  • 93. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 90 (175) Hidangan untuk dinikmati (Siulak, C03542) Beginilah susunan dan cara menghidangkan dalam setiap acara kenduri yang dilakukan oleh masyarakat Kerinci dimana setiap mendapatkan sebungkus nasi yang pembungkusnya sudah disesuaikan dengan perkembangan zaman dimana dahulunya dibungkus dengan menggunakan daun pisang. (176) Sang fajar dibalik kabut asap (Siulak, L00871) Ketika kabut asap menerpa pulau Sumatera, lembah Kerinci pun ikut diselimutinya sehingga mentari pagi pun sering malu-malu menampakkan bulatnya karena dihalangi kabut asap kebakaran hutan di daerah timur.
  • 94. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 91 (177) Merah mengapung di permukaan (Siulak Dreh, C03680) Tanaman seperti alga merah ini ikut mengisi lahan basah yang ada terutama di areal persawahan yang masih diairi. (178) Pantulan menutup cerahnya hari (Siulak Dreh, C03689) Sunset dibalik bukit yang memberikan keremangan di salah satu wilayah Kerinci dalam kabut asap kebakaran hutan dan lahan di tanah Sumatera.
  • 95. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 92 (179) Membara menghadang kabut asap (Siulak Dreh, C03693) Penghujung sunset di balik jajaran Bukit Barisan yang dapat terlihat di salah satu sudut Lembah Kerinci yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan. (180) Bersiap mendekati musim tanam (Siulak Dreh, C03703) Kumpulan anakan Kulit Manis (Cinnamomum burmanni) hasil cabutan yang dipersiapkan untuk ditanam ketika diyakini musim hujan sudah menjelang.
  • 96. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 93 (181) Tak perlu jauh berusaha (Siulak Dreh, C03708) Lembah-lembah yang ada dalam jajaran Bukit Barisan di wilayah Kerinci telah menjadikan masyarakatnya untuk membangun pemukiman yang selalu dikelilingi oleh hamparan sawah dan peladangan. (182) Siapapun bertanggungjawab untuk menanami lahannya (Siulak Dreh, C03709) Salah satu kelompok masyarakat di Kerinci yang mempersiapkan tempat membesarkan bibit tanaman tuo yang sudah disemai sambil menunggu musim hujan datang agar bisa ditanam di lahan masing-masing.
  • 97. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 94 (183) Hari besar seharusnya bukanlah hari penuh sampah (Tebing Tinggi, L00897) Layaknya peringatan hari besar yang beriringan dengan keramaian di mana-mana, sampah menjadi bagian yang tak terpisahkan ketika keramaian itu akan berakhir. (184) Musim asap yang ditambah asap jerami (Koto Lolo, C03829) Ketika di bahagian timur pulau Sumatera terjadi kebakaran hutan dan lahan yang menjadi bencana kabut asap termasuk di wilayah Kerinci, masyarakat Kerinci pun ikut juga menambah asap tersebut dengan pembakaran jerami yang dikarenakan sudah menjelangnya musim tanam padi sawah.
  • 98. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 95 (185) Isi rimba tak ada lagi (Semurup, C03835) Rombongan Orang Rimbo yang hidup di seputaran Taman Nasional Bukit Duabelas tampak menapaki jalanan di wilayah Kerinci yang diselimuti kabut asap. Entah apa sebabnya sehingga mereka harus melangun jauh dari hompongan mereka, tidak ada informasi yang pasti. (186) Pembangunan bagi kesejahteraan (Dusun Tinggi, C03841) Pembangunan irigasi menjadi salah satu cara untuk mengatasi kekurangan pasokan air bagi areal persawahan di masa mendatang.
  • 99. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 96 (187) Menikmati kebebasan bermain (Dusun Tinggi, C03843) Pembangunan irigasi juga memberi kesempatan untuk kanak-kanak berkreasi dan memanfaatkan kebebasan bermainnya. (188) Menambah hara tanah di negeri yang subur (Dusun Tinggi, C03846) Penggunaan pestisida dan herbisida serta zat kimia untuk merawat tanaman lainnya telah menjadi hal yang umum di masyarakat yang disebabkan benih yang digunakan memang dibuat seiring dengan dibuatnya obat-obatan tersebut.
  • 100. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 97 (189) Pembangunan menuju ladang di perbukitan (Dusun Tinggi, C03848) Pembangunan jembatan yang dilakukan ini berguna untuk memperlancar transportasi membawa hasil panen dari ladang-ladang yang berada di jajaran perbukitan dan bukan untuk menuju perkampungan. (190) Bukan buatan manusia (Dusun Tinggi, C03871) Lubang simetris di batu ini tidak diyakini oleh masyarakat sebagai buatan manusia dan tidak tahu siapa yang membuatnya padahal batu ini menjadi pijakan yang selalu dilewati oleh masyarakat untuk menikmati keindahan alam di belantara ini.
  • 101. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 98 (191) Mengalir dari ketinggian dan jatuh ke dalam lembah sempit (Dusun Tinggi, C03878) Air Terjun Batu Kuho yang telah menjadi objek wisata lokal bagi anak-anak muda di wilayah Kerinci yang belum tergarap dengan baik padahal sangat dekat dengan pemukiman. (192) Berundak ke tempat yang lebih tinggi (Dusun Tinggi, C03906) Tingkat kedua dari Air Terjun Batu Kuho yang juga memberikan pemandangan mengagumkan dengan airnya yang sejuk padahal musim kemarau yang beriring musim asap telah lama berjalan.
  • 102. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 99 (193) Imbas dari keserakahan manusia terhadap lahan (Koto Lolo, C03921) Wilayah Kerinci yang terkenal sejuk dan dingin dengan udara yang bersih juga mendapat dampak kabut asap tebal dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di pesisir timur pulau Sumatera. (194) Bukan halimun kabut pegunungan namun bencana kabut asap (Batu Hampar, C03987) Asap tebal di penghujung bencana kabut asap memperlihatkan kondisi wilayah Kerinci seperti 20 tahun yang lalu yang diselimuti halimun pegunungan yang dinginnya menusuk ke dalam tulang.
  • 103. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 100 (195) Halimun pagi mengitari pegunungan (Tebing Tinggi, C04097) Mendung di pagi hari yang memperlihatkan hamparan sawah dibentengi pemukiman dan dipagari Gunung Raya dan Gunung Kunyit di bagian selatan Lembah Kerinci. (196) Warna warni penjaga serangan burung (Tebing Tinggi, C04098) Ketika mendekati masa panen, warna warni berjuntaian selalu meramaikan semaraknya menguningnya bulir padi di sawah.
  • 104. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 101 (197) Menikmati suasana pagi dalam sejuknya aliran air (Tebing Tinggi, C04101) Pagi yang cerah juga menjadi waktu yang pas bagi sopir bus malam untuk beristirahat dikelilingi aliran air dan sejuknya udara pagi serta riuhnya senda gurau burung yang menghampiri bulir-bulir padi di persawahan. (198) Selalu mungkin pada pemukiman padat (Padang Amar, C04103) Kebakaran menjadi kejadian rutin di daerah ini yang dikarenakan padatnya pemukiman dan masih banyaknya rumah- rumah kayu yang sudah berumur puluhan tahun.
  • 105. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 102 (199) Menikmati kopi dengan suasana tempo doeloe (Sungai Penuh, L00973) Tempat ini menjadi satu-satunya tempat minum kopi dengan suasana café-café di luar negeri yang berada di pusat kota Sungai Penuh. (200) Inilah hasil panen hari ini (Sungai Gelampeh, L00974) Walaupun hujan dan jalan licin, proses panen Kulit Manis yang terus berjalan tetap harus menghasilkan setiap harinya.
  • 106. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 103 (201) Walaupun semak namun tetap menampilkan keindahan (Siulak Dreh, C04113) Hamparan semak ini bila sudah menutupi suatu lahan, akan memberikan pemandangan yang bagus layaknya bunga- bunga di taman-taman terkenal. (202) Tak hanya sedap dipandang mata tapi juga memberi berkah (Sungai Sihih, C04121) Lembah-lembah yang dialiri sungai selalu menjadi pilihan yang bagus untuk dijadikan areal persawahan yang menjadi modal pertama dalam memanfaatkan keberkahan hidup.
  • 107. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 104 (203) Melanjutkan proses mendapatkan hasil (Sungai Gelampeh, C04126) Mengikis kulit luar dari Kulit Manis yang sudah dipanen harus dilakukan bila menginginkan nilai jual yang lebih tinggi. (204) Memasuki musim buah di belantara rimba (Bukit Tengah, C04129) Polyalthia beccarii yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Antoi merupakan salah satu jenis tumbuhan hutan yang banyak ditemukan di dalam hutan di wilayah Kerinci.
  • 108. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 105 (205) Pasca panen, tunggul harus dirawat buat panen berikutnya (Bukit Tengah, C04143) Tunggul Kulit Manis (Cinnamomum burmanni) yang sudah dipanen bila dirawat lagi dapat menghasilkan Kulit Manis juga pada musim panen berikutnya sehingga terus ada keberlanjutan bagi kehidupan di masa depan. (206) Meramaikan sepinya belantara (Bukit Tengah, C04145) Burung Cucak (Pycnonotus goiavier) merupakan jenis burung yang umum ditemukan di ladang-ladang dan semak belukar di wilayah Kerinci.
  • 109. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 106 (207) Camping pesta akhir tahun (Tebing Tinggi, B03236) Peralihan tahun 2015 ke tahun 2016 dinikmati oleh masyarakat Kerinci khususnya Siulak dengan camping bersama, pesta kembang api dan musik dengan tarian Rentak Kudo. (208) Melipat tenda pertanda pesta tahun baru berakhir (Tebing Tinggi, B03247) Selamat Datang Tahun Baru 2016 semoga apa yang kita perbuat lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
  • 110. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 107 PENUTUP Sebanyak 209 foto dan 8,512 kata yang sudah sama-sama kita nikmati dari e-Book Ensiklopedi Fotografi Lembah Koerintji versi pertama ini. Semua foto yang dihasilkan merupakan jepretan yang lebih mendominasi wilayah Kerinci Mudik. Ada beragam aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat Kerinci dan ada beragam pemandangan yang diperlihatkan bentang alam Kerinci. Sebagai wilayah administratif yang dikepung oleh Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, wilayah Kerinci dengan kearifan masyarakatnya dan keberadaan TNKS telah terselamatkan dari adanya bencana-bencana ekologis yang bersumber dari kerusakan bentang alam. Hal yang sangat wajar bilamana adanya kesamaan persepsi antara pengelola Taman Nasional dengan pengelola Administratif baik Kabupaten maupun Kota yang berada dalam wilayah Kerinci bagi mengembangkan dan mempercepat pembangunan wilayah Kerinci yang lebih adaptif dengan keberadaan Rimba Belantara, Keanekaragaman Hayati, Ring of Fire dan Kondisi Ekologis wilayah Kerinci itu sendiri. Dari isi utama e-Book ini sedapat mungkin hendaknya memberi manfaat bagi pembaca, onliner, kritikus dan siapa saja yang sempat melihat isi e-Book ini.
  • 111. LEMBAH KOERINTJI – ENSIKLOPEDI FOTOGRAFI Ryadhi Sikay @ethnicitizen, 2016 108 TENTANG PENULIS Penulis dilahirkan di salah satu klinik di pinggir pantai barat pulau Sumatera beberapa tahun yang lalu dan dibesarkan di berbagai daerah pegunungan yang menjadi bagian dari jajaran Bukit Barisan. Sejak mengetahui dirinya sudah dewasa, penulis mulai belajar berbagai pengetahuan kehidupan baik secara otodidak maupun dari banyak orang yang secara sukarela mau berbagi pengetahuan di banyak tempat. Fotografi bagi penulis merupakan barang yang mahal namun terus berusaha memurahkannya melalui kreatifitas. Bermodalkan kamera pocket seadanya hasil nabung bertahun-tahun, penulis mencoba menshot berbagai objek dan momen seperti yang dapat dinikmati dalam e-Book ini. Bagi penulis, fotografi adalah sebuah perjalanan. Fotografi yang menampilkan objek-objek hidup yang itu- itu saja bukanlah sebuah skill fotografi yang menarik. Apalagi pada masa sekarang ini, dukungan software dan aplikasi untuk mengupgrade sebuah produk fotografi sangat berkembang seiring dengan perkembangan teknologi IT.