Studi ini mengevaluasi 52 kasus mielitis akut yang awalnya hanya mengeluh gejala sensorik. Hasilnya menunjukkan bahwa 14% kasus terkait sklerosis multipel dan 17% terkait neuromyelitis optica spectrum disorder, sementara sisanya belum diketahui penyebabnya. MRI dan pemeriksaan tambahan digunakan untuk mendiagnosis penyakit terkait. Keterlibatan gejala sensorik awal menunjukkan adanya keterlibatan traktus saraf tertentu d
The Etiological Spectrum of Acute Sensory Myelitis
1. JOURNAL READING
The Etiological Spectrum of Acute Sensory Myelitis
Jae-Won Hyun, Jee Young Kim, Kyung Gyu Choi, Ho Jin Kim, Kee Duk Park
Fatia Ayu Ramadhana
1320221142
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAF
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA
PERIODE 10 AGUSTUS 2015 – 12 SEPTEMBER 2015 1
3. Mielitis akut dengan manifestasi awal hanya
defisit sensorik.
Jarang ditemukan dan belum pernah diteliti
sebelumnya.
Mengevaluasi gambaran etiologi penyakit
untuk menggambarkan karakteristik klinisnya.
Pasien mielitis
akut dengan
gambaran
klinis awal
gejala sensorik.
Datang ke
Ewha Womans
University
Medical Center
(1999-2012)
dan National
Cancer Center
(2005-2014).
Analisis rekam
medis, data
laboratorium,
serta hasil MRI.
3
4. 341 pasien
mielitis akut
52 pasien (15%)
mielitis sensorik
akut
Pria:wanita
35:17
Onset usia
41.7±10.5 tahun
(24-72 tahun)
Terjadi
pada
Multiple
sclerosis
(MS) 14%
Neuromyelitis
optica spectrum
disorder
(NMOSD) 17%
33 pasien tidak
diketahui
penyebabnya
Berkaitan
dengan penyakit
sistemik
konkuren
(penyakit Behçet
dan kanker) 6%
4
5. KESIMPULAN
Identifikasi berbagai jenis mielitis sensorik akut yang tepat
dapat membantu dalam perawatan pasien.
Kata kunci: mielitis, akut, sensorik, etiologi
5
6. MIELITIS
Keadaan inflamatorik heterogen pada
medulla spinalis yang memiliki karakteristik
disfungsi akut-atau-subakut motorik,
sensorik, dan autonomik, dan dapat
diakibatkan oleh berbagai penyebab.
Destruksi pada jalur
ascending atau descending
atau pada substansia grisea
medulla spinalis.
Yang pada awalnya hanya mengeluh gejala
sensorik.
MIELITIS SENSORIK AKUT
Deteksi berdasarkan pemeriksaan neurologis
dan MRI medulla spinalis.
Relatif jarang
dalam praktek
klinis dan belum
pernah diteliti
sebelumnya.
6
7. METODE
Pasien mielitis akut
dengan keluhan awal
hanya gejala sensorik.
Datang ke Ewha
Womans University
Medical Center
(EUMC) Januari 1999
– September 2006
dan National Cancer
Center (NCC)
September 2005 –
April 2014
Gejala positif
Nyeri
neuropatik,
hiperalgesia,
alodinia, dan
parestesia.
Gejala negatif
Hipoestesia dan
baal.
KRITERIA INKLUSI
- Hanya mengeluh
gejala sensorik dalam
3 minggu pertama.
- Pada MRI spinal
menunjukkan sinyal
T2 kuat.
KRITERIA EKSKLUSI
Terdapat disfungsi
motorik atau otonom.
7
Rekam medis, data laboratorium, dan
gambaran MRI ditinjau dan dianalisis
secara retrospektif.
8. 8
Pasien neuromyelitis
optica spectrum
disorder (NMOSD)
Antibodi aquaporin
4 (AQP4) positif
Pasien sklerosis
multipel (MS)
Memenuhi kriteria
McDonald
Antibodi aquaporin
4 (AQP4) negatif
Pasien mielitis akut
yang tidak diketahui
penyebabnya
Antibodi aquaporin
4 (AQP4) negatif
Tidak teridentifikasi
lesi vaskular dan
kompresif pada MRI
spinal
Tidak ada masalah
infeksi dan
metabolik
Tidak ada
keterlibatan saraf
optik dan otak
Memiliki perjalanan
klinis monofasik
selama periode
follow-up 2 tahun
(Devic’s disease)
Inflamasi dan
demielinisasi n. II
(neuritis optik) dan
medulla spinalis
(mielitis) akibat
autoimun.
Inflamasi pada
substansia alba otak
dan medulla spinalis
akibat autoimun.
9. HASIL
9
341 pasien
mielitis akut
52 pasien
mielitis sensorik
akut (15%)
12 dari 108
pasien EUMC
40 dari 233
pasien NCC
Pria:wanita
35:17
Durasi
follow-up
4.7±2.7 tahun
(2-11 tahun)
Onset usia
41.7±10.5
tahun (24-72
tahun)
14. DISKUSI
• Beberapa pasien mielitis sensorik akut mengalami MS (14%)
dan NMOSD (17%), yang merupakan penyakit autoiumun dan
membutuhkan imunoterapi jangka-panjang.
• MRI spinal memperlihatkan variasi panjang lesi (berkisar dari
satu sampai delapan segmen vertebrae), dan juga ditemukan
LETM (lesi medulla spinalis >3 segmen).
• MRI otak (pada 100% pasien MS), dan sensory evoked
potentials (pada 50% pasien MS) memperlihatkan defek pada
jalur kolumna posterior pasien MS.
• Penilaian visually evoked potentials menunjukkan defek
konduksi pada pasien NMOSD (40%).
14
15. KESIMPULAN
• Keterlibatan sistem sensorik memberi kesan bahwa
keterlibatan beberapa traktus tertentu dan proses
imunologi berkontribusi dalam mekanisme
patogenesis penyakit ini.
• Pemahaman mengenai berbagai jenis mielitis
sensorik akut sangat penting untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien.
15