Kerajaan Majapahit dan Buleleng merupakan dua kerajaan besar di Indonesia timur. Kerajaan Majapahit didirikan pada 1293 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa Hayam Wuruk di abad ke-14. Kerajaan ini mulai melemah setelah kematian Hayam Wuruk dan runtuh pada abad ke-15. Kerajaan Buleleng didirikan pada abad ke-17 di Bali utara dan mengalami masa kejayaan di bawah Gust
1. Sejarah Kerajaan Majapahit
dan Buleleng
Nama Kelompok 5 :
Belinda Alifa
Desi Rohmaeni
Ferita
Firda Mawaddah Aulia
S
M
A
N
6
5
J
A
K
A
R
T
A
X
M
I
A
1
4. Abstraksi
Berdiri tahun 1293 s/d 1500 SM
Masa Kejayaan tahun 1350 s/d 1389
Masa Kejayaan saat Hayamwuruk
memerintah.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan
Hindu-Budha terakhir yang
menguasai Nusantara dan dianggap
sebagai salah satu dari negara
terbesar dalam sejarah Indonesia.
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
5. Kerajaan Majapahit Didirikan tahun
1294 oleh Raden Wijaya yang bergelar
Kertarajasa Jayawardana yang
merupakan keturunan Ken Arok raja
Singosari.
Raden Wijaya yang sedang mengejar
tentara Kediri ke utara terpaksa
melarikan diri setelah tahu Singhasari
jatuh, sedangkan Arddharaja berbalik
memihak Kadiri. Dengan bantuan lurah
desa Kudadu Raden Wijaya dapat
menyeberang ke Madura, guna
mencari perlindungan dan bantuan dari
Wiraraja di Sumenep.
Atas saran dan jaminan Wiraraja,
Raden Wijaya menghambakan diri ke
Jayakatwang di Kadiri, dan ia
dianugerahi tanah di desa Tarik, yang
atas bantuan orang-orang Madura
dibuka dan menjadi desa subur dengan
nama Majapahit.
Sementara itu tentara Tiongkok
sebanyak 20.000 orang yang diangkut
1.000 kapal berbekal untuk satu tahun
telah mendarat di Tuban dan di dekat
Surabaya, dengan tujuan membalas
penghinaan Krtanegara terhadap
Kubilai Khan.
Di sini dimanfaatkan Raden Wijaya
yaitu menggabungkan diri dengan
tentara Tiongkok menggempur Kadiri,
yang akhirnya Jayakatwang menyerah.
Tapi saat tentara Tiongkok sampai di
pelabuhan untuk kembali, Raden
Wijaya menyerang tentara Tiongkok
sehingga banyak meninggalkan korban
sambil terus kembali ke Tiongkok.
Dengan bantuan pasukan Singhasari
yang kembali dari Sumatra, Raden
Wijaya menjadi raja pertama kerajaan
Majapahit bergelar Krtarajasa
Jayawardhana (1293-1309),
mempunyai 4 (empat) isteri, dimana
yang tertua bernama Tribhuwana/Dara
Petak dan yang termuda bernama
Gayatri yang disebut juga Rajapatni dan
dari padanya lah berlangsungnya raja-
raja Majapahit selanjutnya.
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
Sejarah
6. Masa Kejayaan
Kerajaan Majapahit ini mencapai puncak kejayaannya di
masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389).
Kebesaran kerajaan ditunjang oleh pertanian sudah
teratur, perdagangan lancar dan maju, memiliki armada
angkutan laut yang kuat serta dipimpin oleh Hayam
Wuruk dengan patih Gajah Mada.
Di bawah patih Gajah Mada Majapahit banyak
menaklukkan daerah lain. Dengan semangat persatuan
yang dimilikinya, dan membuatkan Sumpah Palapa yang
berbunyi “Ia tidak akan makan buah palapa sebelum
berhasil menyatukan seluruh wilayah Nusantara”.
Masa kejayaan kerajaan Majapahit ini tercantum dalam
buku Mpu Prapanca, Negara Kertagama.
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
7. Masa Keruntuhan
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14,
kekuasaan Majapahit berangsur-angsur
melemah.
Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389,
Majapahit memasuki masa kemunduran akibat
konflik perebutan takhta.
Ketika Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan
para penyebar agama sudah mulai memasuki
Nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal
abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh
Nusantara mulai berkurang.
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
8. Raja-Raja yang Memerintah
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
No. Nama Raja Gelar Tahun
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Raden Wijaya
Kalagamet
Sri Gitarja
Hayam Wuruk
Wikramawardhana
Suhita
Kertawijaya
Rajasawardhana
Purwawisesa /
Girishawardhana
Bhre Pandansalas /
Suraprabhawa
Bhre Kertabumi
Girindrawardhana
Patih Udara
Kertarajasa Jayawardhana
Sri Jayanagara
Tribhuwana
Wijayatunggadewi
Sri Rajasanagara
-
-
Brawijaya I
Brawijaya II
Brawijaya III
Brawijaya IV
Brawijaya V
Brawijaya VI
-
1293 – 1309
1309 – 1328
1328 – 1350
1350 – 1389
1389 – 1429
1429 – 1447
1447 – 1451
1451 – 1453
1456 – 1466
1466 – 1468
1468 – 1478
1478 – 1498
1498 - 1518
10. Peninggalan
2. Sastra
Hasil sastra zaman Majapahit dapat kita bedakan
Menjadi :
Sastra Zaman Majapahit Awal
• Kitab Negarakertagama, karangan Mpu Prapanca
• Kitab Sutasoma, karangan Mpu Tantular
• Kitab Arjunawiwaha, karangan Mpu Tantular
• Kitab Kunjarakarna
• Kitab Parhayajna
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
11. Peninggalan
Sastra Zaman Majapahit Akhir
Hasil sastra zaman Majapahit akhir ditulis dalam bahasa Jawa
Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang
(kidung) dan yang ditulis dalam bentuk gancaran (prosa). Hasil
sastra terpenting antara lain :
• Kitab Prapanca, isinya menceritakan raja-raja Singasari dan
Majapahit
• Kitab Sundayana, isinya tentang peristiwa Bubat
• Kitab Sarandaka, isinya tentang pemberontakan sora
• Kitab Ranggalawe, isinya tentang pemberontakan Ranggalawe
• Panjiwijayakrama, isinya menguraikan riwayat Raden Wijaya
sampai menjadi raja
• Kitab Usana Jawa, isinya tentang penaklukan Pulau Bali oleh
Gajah Mada dan Aryadamar, pemindahan Keraton Majapahit ke
Gelgel dan penumpasan raja raksasa bernama Maya Denawa.
• Kitab Usana Bali, isinya tentanng kekacauan di Pulau Bali.
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
13. Abstraksi
Kerajaan Buleleng adalah suatu kerajaan
di Bali utara yang didirikan sekitar
pertengahan abad ke-17 dan jatuh ke
tangan Belanda pada tahun 1849. Kerajaan ini
dibangun oleh I Gusti Anglurah Panji
Sakti dari Wangsa Kepakisan dengan cara
menyatukan seluruh wilayah wilayah Bali Utara
yang sebelumnya dikenal dengan nama Den
Bukit. Kerajaan Buleleng merupakan Kerajaan
Hindu Budha tertua di Bali. Kerajaan ini
berkembang pada abad IX-XI Masehi. Kerajaan
ini diperintah oleh Dinasti Warmadewa.
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
14. I Gusti Anglurah Panji Sakti, yang sewaktu kecil bernama I
Gusti Gede Pasekan adalah putra I Gusti Ngurah
Jelantik dari seorang selir bernama Si Luh Pasek Gobleg
berasal dari Desa Panji wilayah Den Bukit. I Gusti Panji
memiliki kekuatan supra natural dari lahir. I Gusti Ngurah
Jelantik merasa khawatir kalau I Gusti Ngurah Panji kelak
akan menyisihkan putra mahkota. Dengan cara halus I
Gusti Ngurah Panji yang masih berusia 12 tahun
disingkirkan ke Den Bukit, ke desa asal ibunya, Desa Panji.
I Gusti Ngurah Panji menguasai wilayah Den Bukit dan
menjadikannya Kerajaan Buleleng, yang kekuasaannya
pernah meluas sampai ke ujung timur pulau Jawa
(Blambangan). Setelah I Gusti Ngurah Panji Sakti wafat
pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai goyah karena
putra-putranya punya pikiran yang saling berbeda.
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
Sejarah
15. Kerajaan Buleleng tahun 1732 dikuasai Kerajaan
Mengwi namun kembali merdeka pada tahun
1752. Selanjutnya jatuh ke dalam kekuasaan
raja Karangasem 1780. Raja Karangasem, I Gusti
Gede Karang membangun istana dengan nama
Puri Singaraja. Raja berikutnya adalah putranya
bernama I Gusti Pahang Canang yang berkuasa
sampai 1821. Kekuasaan Karangasem melemah,
terjadi beberapa kali pergantian raja. Tahun
1825 I Gusti Made Karangsem memerintah
dengan Patihnya I Gusti Ketut Jelantik sampai
ditaklukkan Belanda tahun 1849.
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
16. Pada tahun 1846 Buleleng diserang pasukan
Belanda, tetapi mendapat perlawanan sengit
pihak rakyat Buleleng yang dipimpin oleh
Patih / Panglima Perang I Gusti Ketut Jelantik.
Pada tahun 1848 Buleleng kembali mendapat
serangan pasukan angkatan laut Belanda
di Benteng Jagaraga. Pada serangan ketiga,
tahun 1849 Belanda dapat menghancurkan
benteng Jagaraga dan akhirnya Buleleng
dapat dikalahkan Belanda. Sejak itu Buleleng
dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda.
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
17. Masa Kejayaan
Kerajaan Buleleng menikmati masa kejayaan pada
masa pemerintahan I Gusti Anglurah Panji Sakti
pada tahun 1697 setelah berhasil menguasai
wilayah Pasuruan, Blambangan, dan Jembranan.
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
18. Masa Keruntuhan
Setelah menikmati masa kejayaan selama 2
tahun, Gusti Panji wafat, dan kerajaan yang
didirikan diturunkan kepada anak-anaknya.
Keruntuhan kerajaan ini disebabkan karena
adanya perbedaan pendapat antara putra-putri
Gusti Panji yang akhirnya memperlemah
kekuatan kerajaan Buleleng.
Buleleng terpecah-pecah menjadi beberapa
bagian kerajaan kecil.
Abstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
19. Raja-Raja yang MemerintahAbstraksi
Sejarah
Kejayaan
Kemunduran
Raja-Raja
Peninggalan
No. Nama Raja Gelar Tahun
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gusti Anglurah Panji Sakti
Gusti Panji Gede
Danudarastra
Gusti Alit Panji
Gusti Ngurah Panji
Gusti Ngurah Jelantik
Gusti Made Singaraja
1660-1697/99
1697/99-1732
1732-1757/65
1757/65
1757/65-1780
1793-?
Wangsa Panji Sakti (1660-?)