SlideShare a Scribd company logo
1 of 183
SISTEM
KOORDINASI/REGULASI
SK/KD : Menjelaskan struktur dan fungsi organ
manusia dan hewan tertentu,kelainan
dan atau penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya.
TUJUAN
PEMBELAJARAN : Menjelaskan keterkaitan antara
struktur , fungsi dan proses serta
Kelainan/penyakit yang terdapat pada
sistem Regulasi manusia (saraf, endokrin,
pengindraan)
INDIKATOR
Menjelaskan struktur sel saraf kaitannya dengan
kemampuan menghantarkan rangsang
Menjelaskan susunan sistem saraf manusia dan
fungsi masing- masing komponen penyusun
sistem saraf
Mendiskripsikan pembagian saraf pada manusia
Mendiskripsikan gerak sadar dan gerak reflek
Memahami pengaruh narkoba pada sistem saraf
Mengidentifikasi kelainan pada sistem saraf pada
manusia
Memahami struktur, fungsi dan cara kerja alat
indra manusia
Menjelaskan kelainan pada alat indra
Mengidentifikasi struktur dan cara kerja sistem
endokrin serta dapat menyebutkan jenis dan
fungsi hormon yang dihasilkan
Mengidentifikasi kelainan pada sistem endokrin
SISTEM KOORDINASI
SISTEM SARAF
Sistem koordinasi/ pengaturan merupakan sistem yang
mengatur kerja dari organ-organ tubuh dalam memberi
tanggapan/ respon terhadap rangsangan.
SISTEM
PENGINDRA
AN
SISTEM
HORMON
SISTEM
SARAF
PERHATIKAN ILUSTRASI DI BAWAH
Alat Indera
Efektor
Neuron motorik
Pengolahan
Neuron sensorik
Sistem Syaraf Tepi
(SST)
Sistem Syaraf Pusat
(SSP)
FUNGSI SISTEM SYARAF
1. alat koordinasi untuk mengatur dan
mengendalikan kerja alat-alat tubuh
2. alat komunikasi untuk mengenali
perubahan-perubahan yang terjadi di
luar tubuh
3. merupakan pusat kesadaran dan
kemauan
4. Mengendalikan fungsi fisiologi organ
organ tubuh
SEL SARAF
Dendrit
Badan Sel
Nukleus
Akson
Arah Jalannya
impuls
Sinapsis
Selubung Myelin
Terminal sinapsis
Neuron Pra Sinaps Neuron Pasca Sinaps
Penyusun Sel Saraf
1. Badan Sel
Ada inti sel, anak inti, sitoplasma
granuler yg mengandung badan
nissl dan neuro fibril
Protein badan nisll berguna untuk
pertumbuhan neuron, perbaikan
saraf, sumber energi
Dalam sistem saraf pusat,
kumpulan
badan sel membentuk nukleus, jika
berkumpulnya bukan disaraf pusat
disebut ganglion
2.Denrit
Uluran pendek yg
keluar dari badan sel
Mengandung Nissl
dan organel
Tidak ada selubung
mielin maupun
neurolema
Peranannya
menghantarkan
impuls ke badan sel
3. Akson
Penghantar impuls
menjauhi badan sel
Mengandung neurofibril,
tidak mengandung Nissl
Memiliki selubung mielin
yang berguna untuk
isolator, pemberi nutrisi
akson, mempercepat
jalan impuls.Mielin
dibentuk dari sel schwan
(mielinasi) Terdapat simpul
Ranvier
MIELINISASI
• Myelinisasi adalah suatu proses
pembentukana membran myelin
sepanjang axon. Periode myelinisasi
terjadi dalam waktu yang panjang,
dimulai pada trimester II dan berlanjut
hingga usia dewasa. Myelinisasi pada
belahan otak merupakan proses yang
sangat cepat yang terjadi setelah lahir.
Proses myelinisasi dimulai dengan
proliferasi oligodendroglia yang akan
memanjang sesuai dengan tepi axon.
Membran plasma oligodendroglia akan
berubah menjadi membran myelin
SSP. Proses myelinisasi terdiri dari 2
fase: pertama
proliferasi ligodendroglia dan
diferensiasi, dan kedua terjadi
penumpukan myelin sepanjang axon.
FUNGSI BAGIAN-BAGIAN SEL
SARAF
NO NAMA BAGIAN FUNGSI
1 Inti sel Pengatur seluruh kegiatan sel
2 Dendrit Penghubung impuls rangsang dari reseptor ke badan sel
3 Badan sel Penerima impuls rangsang dari dendrit dan melanjutkannya
ke akson
4 Akson Menghubngkan impuls rangsang ke sel saraf berikutnya
atau efektor (organ yang disarafi)
5 Selubung mielin Pelindung akson (neurit) dari kerusakan
6 Sel schwann Membentuk jaringan yang membantu menyediakan
makanan dan membantu regenerasi neurit (akson)
7 Nodus ranvier Mempercepat tramisi impuls rangsang
8 Sinapsis Penghubung antara ujung akson suatu sel saraf dengan
dendrit sel saraf yang lain.
MACAM-MACAM NEURON
1.BIPOLAR : Memiliki 2
saluran, yaitu
denrit dan
akson
2.UNI POLAR : Memiliki 1
uluran yg
keluar dari
badan sel
3.MULTI POLAR : Memiliki
satu akson
dan beberapa
denrit
PERBEDAAN ANTAR NEURON
FUNGSI SEL SARAF
1. Neuron sensorik : membawa impul
rangsang dari reseptor (penerima
rangsang/ indera) menuju pusat saraf.
2. Sel saraf motorik: membawa impuls
dari pusat saraf menuju efektor (misal:
otot).
3. Sel saraf konektor (neuron asosiasi):
penghubung antara sel saraf sensorik
dan sel saraf motorik. Sel saraf
konektor terdapat pada pusat saraf.
MACAM-MACAM SEL SARAF
SINAPSIS
 Impuls yang menuju pusat saraf berupa rangsangan kimia,panas,dan
mekanik.Impuls diterima oleh reseptor kemudian dihantarkan oleh dendrit ke
badan sel saraf,selanjutnya malalui akson akan diteruskan ke dendrit neuron yang
lain.
 Sinapsis merupakan titik pertemuan antara neuron yang satu dengan neuron
yang lain.Sinapsis ada dua macam, yaitu SINAPSIS LISTRIK dan SINAPSIS KIMIA.
a) SINAPSIS LISTRIK
Impuls saraf dapat berlangsung karena adanya loncatan listrik antarneuron
yang disebut proses konduksi .Prinsip penghantaran impulsnya sebagai
berikut.
Dalam keadaan istirahat,serabut saraf tidak menghantarkan
impuls.Sebelah dalam serabut saraf bermuatan listrik negatif karena
kelebihan ion K+ dan anion organik, sedangkan sebelah luar bermuatan
positif karena kelebihan kation Na+ ,yang kemudian berdifusi ke dalam
sehingga bagian dalam bermuatan negatif.
• b) SINAPSIS KIMIA
– Bila impuls telah sampai di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan zat yang
disebut Neurohormon atau dikenal dengan Neurotrasmiter .Zat ini bersifat memacu
dan menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron berikutnya.Beberapa
Neurotransmiter yang dikenal sebagai berikut :
1. Asetilkolin, merupakan neurotransmiter yang terdapat pada penghubung antara
neuron dengan neuron berikutnya,neuron dengan otot serat lintang,dan neuron
otot polos usus. Asetilkolin ini terdapat di seluruh sistem saraf.
2. Dopamin dan Serotonin terdapat di otak.
Neurotransmiter utama pada mamalia adalah asetilkolin atau noradrenalin
(norepinefrin). Prinsip penghantaran impulsnya sebagai berikut.
Pada setiap neuron, aksonnya berakhir pada suatu tonjolan kecil yang disebut
tombol sinapsis .Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran
presinapsis yang berfungsi melakukan transmisi rangsangan.Sedang permukaan
membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran postsinapsis berfungsi
sebagai penerima transmisi rangsang.Kedua membran tersebut dipisahkan oleh
celah sinapsis.
SINAPSIS
• Pada sitoplasma tombol sinapsis (Gelembung sinapsis) terdapat
mitikondria dan vesikula (kantong kecil) yang berisi substansi
neurotransmiter yang berupa asetilkolin. Jika impuls tiba di
tombol sinapsis, terjadi peningkatan permeabilitas membran
presinapsis terhadap ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis
melebur dengan membran presinapsis sambil melepaskan
neurontransmiternya ke celah sinapsis. Neurontransmiter ini
membawa impuls ke membran postsinapsis. Setelah
menyampaikan impuls, neurontransmiter dihidrolisis oleh enzim
yang dikeluarkan membran postsinapsis kemudian disimpan di
gelembung sinapsis untuk di pergunakan lagi.Enzim tersebut
misalnya Asetilkolinestrerase yang dihidrolisis menjadi kolin dan
etanoat asetat.
SINAPSIS
SINAPSIS
SINAPSIS LISTRIK
SINAPSIS
SINAPSIS
KIMIA
TEORI PENGHANTARAN
IMPULS PADA
AKSON
• . Dalam keadaan tidak ada
rangsang, neuron dalam
keadaan istirahat.
• Saat neuron istirahat, muatan
listrik diluar neuron
bermuatan positif. Sedangkan
muatan listrik di dalam
neuron bermuatan negatif
(Polarisasi)
• Apabila ada rangsangan maka
bagian tubuh akan
mengenalinya (reseptor) dan
kemudian menimbulkan
impuls syaraf.
• . Impuls syaraf terjadi karena
terjadinya perubahan dari
keadaan polarisasi menjadi
depolarisasi (muatan listrik di
luar neuron bermuatan
negatif dan muatan listrik di
dalam neuron bermuatan
positif).
• . Proses depolarisasi ini
berlangsung cepat dan
berjalan sepanjang neuron.
Inilah yang dimaksud dengan
impuls syaraf.(Impuls bisa
mencapai kecepatan 1/1000
detik).
• Setelah impuls berlalu,
neuron akan kembali ke
keadaan semula (polarisasi).
• . Saat impuls berjalan sampai
di teminal sinapsis, impuls
akan dibawa oleh
neurotransmiter menuju
neuron lainnya. Begitu
seterusnya sampai impuls
berjalan menuju otak.
• Di otak, impuls akan
diterjemahkan dan ditanggapi
dalam bentuk yang
disesuaikan dengan bentuk
rangsangannya
a. Polarisasi
b. Ada Rangsangan
c. Depolarisasi
NEUROGLIA
Neuroglia ( berasal dari kata ‘nerve glue
glue’) yang pertama kali diperkenalkan oleh
Rudolf Virchow pada tahun 1854.Neuroglia
tersusun atas berbagai macamsel yang secara
keseluruhan menyokong, melindungi dan
berperan sebagai sumber nutrisi bagi sel saraf
(Neuron), baik pada susunan saraf pusat (SSP)
maupun pada susunan saraf tepi (SST). Sel-sel
glia memegang peranan sangatpenting dalam
menunjang aktivitas neuron. Sel ini sangat
penting bagi integritas struktur sistem saraf dan
bagifungsi normal neuron.
NEUROGLIA
Di dalam SSP, ada tiga
Neuroglia penting yang
berhasil diidentifikasi
yaitu:
1. Oligodendrosit
2. Astrosit
3. Mikroglia
NEUROGLIA
Oligodendrosit merupakan sel glia yang
berperan membentuk selaput mielin
dalam SSP.
Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai
“sel pemberi makan makan“ bagi neuron yang
ada di dekatnya.
Mikroglia Berperan dalam penghancuran
patogen dan penghapusan neuron mati.
PEMBAGIAN SISTEM SARAF MANUSIA
SISTEM SARAF PUSAT
• Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam tubuh.
Sistem saraf pusat adalah bagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga secara
evolusi, bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. Sistem saraf
pusat, dibagi menjadi dua bagian yaitu otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum tulang
belakang (medulla spinalis).
• Encephalon (cerebrum, cerebellum, dan brainstem) dan medulla spinalis secara histologi
terbagi menjadi dua komponen utama yaitu substansi grisea dan substansi alba.
- Substansi grisea : Jaringan saraf berisi banyak perikarya atau soma dari neuron, dendrit,
glia, pembuluh darah, dan sedikit serabut saraf yang bermyelin. Karakter utama dari
substansi grisea ini berwarna kelabu karena adanya badan sel saraf yang relatif besar,
nukleus bulat dikelilingi badan Nissl. Substansi grisea pada otak berada di perifer,
membentuk cortex cerebrum dan cerebellum. Tetapi pada medulla spinalis berada di
sentral berbentuk H.
- Substansi alba: Kontras dengan substansi grisea. Substansi alba berwarna putih, tidak
mempunyai perikarya, axon bermyelin secara merata. Terletak pada lapisan dalam otak.
Tidak termasuk nuclei dan ganglia. Di otak dalam juga terdapat substansi grisea yang
dikelilingi sedikit atau banyak substansi alba, inilah yang disebut nuclei.
OTAK
Fungsi Otak :
1.Menerima rangsang sensori
dari dalam dan luar tubuh
2.Memroses dan mengatur
tanggapan terhadap
rangsang
3.Mempertahankan aktivitas
yang tidak kita sadari
4.Memprakarsai aktivitas yg
kita sadari
5.Penalaran, daya ingat,
pengetahuan, dll
• Selaput Meninges (meninges kranial)
mempunyai susunan sebagai beikut :
Piameter: Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk
disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan
otak, dan banyak mengandung pembuluh darah.
Arachnoidea mater: disebut demikian karena
bentuknya seperti sarang labah-labah. Di
dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor
cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang
mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi
selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan
untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan
mekanik.
Durameter: terdiri dari dua lapisan, yang terluar
bersatu dengan tengkorak sebagai endostium,
dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah
dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang
kepala dengan duramater terdapat rongga
epidural.
Ruang Subarakhnoid : yaitu ruang yang berisi cairan
pelindung yang disebut serebrospinal dan
berada di antara arakhnoid dan piameter.
OTAK
• Otak dilindungi oleh tengkorak kepala.Permukaan otak berlipat-lipat. Bagian luar
berwarna kelabu karena mengandung banyak sel saraf. Bagian dalam berarna putih
karena mengandung banyak dendrit dan akson
– Otak terdiri atas Otak besar ( serebrum), Otak tengah (mesensefalon) , Otak depan (
Diensefalon) , Otak kecili ( Serebelum ), dan jembatan varol.
– Otak manusia dewasa memiliki berat ± 1,5 kg dan wujudnya dalam keadaan lembek
seperti alpukat yang matang. Berkat adanya tulang tengkorak itulah, maka otak dapat
terlindung dari benturan yang datang dari luar. Otak manusia itu ibarat komputer, dapat
terisi data atau program tertentu dan banyak file yang dapat tersimpan di sana. Apabila
Anda ingin mengingat peristiwa yang telah terjadi, maka otak akan menampilkan kembali
semacam rekaman atas peristiwa itu. Otak manusia terdiri atas bagian kiri dan kanan.
Masing-masing bagian mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri mengatur kegiatan bagian
kanan tubuh, sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan bagian kiri tubuh. Otak dibungkus
oleh tiga membran pelindung yang disebut meninges. Di antara dua membran sebelah
dalam ada cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan bagi otak terhadap
goncangan atau benturan.
OTAK BESAR
• Otak Besar
Otak besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang disebut dengan
serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri
mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur
dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat
berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua
kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berpikir, dan lain-
lain. Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut.
(1) Korteks
Korteks merupakan bagian luar dari serebrum. Bagian ini terbuat dari bahan abu-abu, yaitu
massa badan sel. Keadaan korteks memiliki permukaan yang berlipat-lipat sehingga dapat
memperluas permukaannya.
(2) Lapisan Dalam
Pada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari bahan putih.
Secara anatomis, otak dibagi menjadi 4 lobus yang mempunyai fungsi yang berbeda-
beda:
• Lobus Frontal
• Terlihat dalam mental, emosi dan fungsi fisik, bagian anterior (depan atas)
mempunyai peran dalam tingkah laku tidak sadar. Misalnya: kepribadian,
tingkah laku social, memberi pendapat dan aktifitas intelektual, bagian
sentral posterior (depan belakang) mengatur fungsi motorik.
• Lobus Pariental
• Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi
bagian tubuh yang diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral,
rangsangan yang diterima adalah nyeri, temperature, sentuhan, tekanan,
dan proprioseption. Lobus pariental juga menterjemahkan input sensorik
stereognasis dan juga berfungsi sebagai pengembangan gambaran diri.
• Lobus Occipital
• Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar).
Misalnya penglihatan, menerima informasi dan menafsirkan warna, juga
berperan dalam refleks visual untuk menentukan mata pada sebuah objek
yang diam dan bergerak, Seseorang yang mengalami kecelakaan dan
mengalami kerusakan pada bagian ini, maka akan mengalami kebutaan.
Apabila kita membuka mata dan melihat suatu pemandangan, jumlah
radioaktifnya sangat meningkat di daerah penglihatan pada lobus
oksipitalis. .
• Lobus Temporal
• Menerima input dari tiga indera perasa, yaitu: pendengaran, pengecap,
dan penciuman dan mempunyai peran dalam proses memori.
Pembagian daerah pada otak
besar
Belahan otak besar
OTAK TENGAH
• Otak tengah disebut juga disensefalon dan terletak di depan otak kecil
dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan tidak mencolok.
Fungsi utamanya adalah untuk memberikan impuls antara otak depan
dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping itu juga
berfungsi menjaga keseimbangan.
• Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah menuju ke atas
merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan formasi retikuler
yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan.
Aksi formasi retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini dapat
mengakibatkan kematian.
• Otak tengah dan otak belakang bersama-sama membentuk brainstem.
- Otak tengah terlibat dalam tanggapan pendengaran dan visual serta
fungsi motorik.
OTAK TENGAH
OTAK DEPAN
• Menerima dan memproses informasi sensorik, berpikir, memahami, produksi dan
pemahaman bahasa, dan pengendalian fungsi motorik. Ada dua divisi utama dari otak
depan
- Diencephalon : berisi struktur seperti talamus dan hipotalamus yang bertanggung
jawab atas fungsi seperti kontrol motorik, menyampaikan informasi sensorik, dan
pengendalian fungsi otonom.
- Telencephalon berisi bagian terbesar dari otak, korteks cerebral. Sebagian besar
pemrosesan informasi aktual di otak terjadi dalam korteks cerebral.
• Thalamus adalah sebuah massa avoi dabu-abu yang besar disekitar ventrikel otak.
Daerah spesifik dalam thalamus menerima akson dari medulla, batang otak,
serebellum, basal ganglia dan bagian variasi dari serebellum. Hubungan ini memberi
pengaruh terhadap fungsi motorik dan mempunyai peran dalam respons emosional,
terjemahan sensasi-sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
• Hipothalamus adalah bagian kecil tetapi daerah yang sangat penting dijaringan otak
yang letaknya dibawah thalamus yang bertugas mempetahankan beberapa fungsi
keseimbangan, pengaturan sejumlah aktifitas yang juga dipengaruhi kelenjar pytuitari
dan system saraf otonom (bekerja sendiri). Hipothalamus menerima input dari seluruh
bagian tubuh. Pengaruh hypothalamus didalam aktivitas system saraf otonom termasuk
pengaturan denyut jantung, tekanan darah, dan temperature tubuh, juga mengatur
nafsu makan, mempengaruhi fungsi genital dan aktivitas seksual.
OTAK KECIL
• Otak kecil (Cerebellum) merupakan bagian terbesar otak
belakang. Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital
serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan
permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah
untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan,
dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar.
Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan
gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan
menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut
tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
OTAK KECIL (CEREBLUM)
• Berfungsi mengatur
keseimbangan tubuh dan
sebagai pusat koordinasi
otot saat bergerak.
• Terdiri 2 bagian: kiri dan
kanan.
• Antara belahan kiri dan
kanan terdapat jembatan
penghubung yang disebut
jembatan varol.
• Jembatan varol berfungsi
mengahntarkan impuls
otot-otot kanan dan kiri
tubuh.
MEDULA OBLONGATA
{Sumsum Lanjutan}
• Terdiri dari otak tengah, pons dan medulla obolongata, masing-masing struktur m
mempunyai tanggung jawab yang unik. Ketiganya sebagi unit untuk menghantarkan saluran
inpuls yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan lajur dibagian otak tengah. Bagian
atas dari batang otak mengandung system pons afferent dan efferent yang membawa
impuls ke dan dari hemisfer serebri. Pons terletak diantara otak tengah dan medulla
oblongata pada serebellum bagian anterior. Bagian ini mengandung serabut saraf yang
memberikan komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari susunan saraf pusat dan
serebellum. Sepertiga bagian bawah pons mengandung pusat-pusat refleks pernapasan.
Bagian ini tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya
ukurannya kecil tetapi fungsinya sangat besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian
medula oblongata ini dapat mengakibatkan kematian. Fungsi medula oblongata, antara lain
menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan diafragma sehingga dapat memungkinkan
untuk pernapasan; mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung diameter arteriola,
tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan;
mengkoordinir gerak refleks, misalnya kedipan mata, bersin, bersendawa, dan muntah.
Medula oblongata ini akan diteruskan ke bawah yang disebut sumsum tulang belakang.
Bagian sumsum lanjutan yang menghubungkan antara sumsum lanjutan dengan otak
disebut vons varolii (jembatan varoli).
• Medula oblongata adalah daerah super penting yang mengatur dan mengendalikan proses
bernapas, tidur bangun,
jantung, dan peredaran darah.
MEDULA OBLONGATA
JEMBATAN VAROL
• Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak
kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang.
Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak
bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk
kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang
sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi
atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut
tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke
sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor
keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf
penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari
sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor
JEMBATAN VAROL { PONS VAROLI }
MEDULA SPINALIS ( Sumsum Tulang Lanjutan)
• Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari
perifer (ditepi) seperti kulit. Tempat jalannya refleks medulla spinalis berisi badan putih
yang mengandung serabut-serabut myelin (akson) yang menghantarkan informasi
asenden dan desenden. Badan kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi
dalam menstimulus (rangsang) masuk ke stimulus medulla spinalis yang berintegrasi
dalam badan kelabu. Respon dapat terjadi secara/ditransmisikan ke atas asenden.
Semua kegiatan motorik disalurkan melalui medullan spinalis dan akson perifer.
• Terletak memanjang dalam rongga tulang belakang mulai ruas-ruas tulang leher sampai
ruas kedua tulang pinggang.
• Dibungkus selaput meninges.
• Bagian luar:
– berwarna putih (substansi alba), banyak mengadung akson yang dilindungi mielin.
– Berfungsi mengahntarkan impuls ke otak, dari otak ke efektor.
• Bagian dalam:
– berwarna kelabu (substansi grissea), banyak mengandung srabut saraf yang tidak
dilindungi mielin.
– Dibedakan dua, yaitu:
• Akar dorsal atau akar posterior, mengandung neuron sensorik.
• Akar ventral atau akar anterior, mengandung neuron motorik.
• Mengandung neuron sensorik, neuron motorik, neuron penghubung.
• Berfungsi:
– Penghantar impls dari otak dan ke otak
– Pusat pengatur gerak reflek.
MEDULA SPINALIS
• Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang
belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan
serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang.
Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke
hidung, mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf
sensorik dan motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf
pusat.
• Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke
sistem saraf pusat.
• Kerjasama antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan
cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkungan.
• Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
• Susunan saraf yang membentuk sistem saraf tepi dilihat dari fungsinya :
– a) Sistem aferen : yaitu lanjutan saraf yang membawa impuls saraf dari
reseptor ke susunan sraf pusat
– b) Sistem eferen : yaitu lanjutan saraf yang membawa impuls saraf dari
reseptor ke susunan saraf pusat
SISTEM SARAF
TEPI
Macam-macam sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi
Sistem saraf
somatis
Sistem saraf
otonom
SISTEM SARAF SOMATIS
• Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf
sadar.
• Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi
antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka.
Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kita dapat
memutuskan untuk menggerakkan atau tidak
menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh
sistem ini.
• Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial
dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.
Sistem saraf somatis
12 pasang saraf
kranial
31 pasang saraf
sumsum tulang
belakang
SARAF KRANIAL
• Saraf kranial adalah simpul-simpul saraf yang berada di kepala (cranium
= kepala). Saraf kranial terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital
dalam menggerakkan otot-otot yang ada dibagian kepala, seperti otot
mata, pipi (face), lidah, gerakan mengunyah, berkedip, mendenger dan
lain-lain.
 Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan menjadi
3 macam yaitu:
1) saraf sensorik : Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori
2) saraf motorik : Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal.
3) saraf gabungan sensorik dan motorik : Saraf trigeminal, fasial,
glossofaringeal, dan vagus.
Ada saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat luas yaitu saraf nomor X
(saraf vagus), sehingga disebut saraf pengembara. Sifat kerja saraf
vagus seperti saraf parasimpatik
• Terdapat 12 pasang syaraf cranial yaitu:
a. SK I (olfactorius) Adalah saraf sensorik
Fungsi : penciuman , Sensori Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai sensasi bau II
Mekanisme : Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius Saraf ini
merupakan saraf sensorik murni yang serabut-serabutnya berasal dari membran mukosa hidung
dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari
sini, traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial
sisi yang sama.
b. SK II (Opticus) Adalah saraf sensorik
Fungsi : Penglihatan, input refleks fokusing dan konstriksi pupil di limbic, Sensori Menerima rangsang
dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual III
Mekanisme : Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina. Serabut-serabut
saraf ini, ini melewati foramen optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari
sisi lainnya pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum, Serabut-serabut dari lapangan
visual temporal (separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma, sedangkan yang berasal dari
lapangan visual nasal tidak menyilang. Serabut-serabut untuk indeks cahaya yang berasal dari
kiasma optikum berakhir di kolikulus superior, dimana terjadi hubungan dengan kedua nuklei saraf
okulomotorius. Sisa serabut yang meninggalkan kiasma berhubungan dengan penglihatan dan
berjalan di dalam traktus optikus menuju korpus genikulatum lateralis. Dari sini serabut-serabut
yang berasal dari radiasio optika melewati bagian posterior kapsula interna dan berakhir di korteks
visual lobus oksipital.
Dalam perjalanannya serabut-serabut tersebut memisahkan diri sehingga serabut-serabut untuk
kuadran bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas melalui lobus temporal.
Akibat dari dekusasio serabut-serabut tersebut pada kiasma optikum serabut-serabut yang berasal
dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus oksipital kanan dan sebaliknya.
•
c. SK III (Okulomotorius) Adalah saraf motorik
Fungsi : Pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil dan memfokuskan
lensa, Saraf ini mengontrol sebagian besar gerakan mata, konstriksi pupil,
dan mempertahankan terbukanya kelopak mata (saraf kranial IV dan VI juga
membantu pengontrolan gerakan mata.)
d. SK IV (Trochlearis) Adalah saraf motorik
Fungsi: Pergerakan bola mata ke bawah
e. SK V (Trigeminus) Adalah saraf motorik dan saraf sensorik
Fungsi :
1) oV1(Syaraf optalmik) adalah saraf sensorik
fungsi : input dari kornea, rongga hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal,
dahi, bagian atas alis, konjungtiva kelenjar air mata
2) oV2 (Syaraf maksilari) adalah saraf sensorik
fungsi : input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga hidung, palatum,
faring
3) oV3 (Syaraf Mandibular)adalah saraf motorik dan sensorik
fungsi :
a) sensorik : input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah, kulit di bawah
dagu
b) motorik : mengunyah
f. SK VI (Abdusen) Adalah saraf motorik
Fungsi : Pergerakan mata ke lateral
g. SK VII (Fasialis) Adalah saraf motorik dan sensorik
1) Fungsi :
a) Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk
diproses di otak sebagai sensasi rasa
b) Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi
wajah
2) Mekanisme :
Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik
berasal dari Nukleus motorik yang terletak pada bagian ventrolateral
dari tegmentum pontin bawah dekat medula oblongata. Fungsi sensorik
berasal dari Nukleus sensorik yang muncul bersama nukleus motorik dan
saraf vestibulokoklearis yang berjalan ke lateral ke dalam kanalis
akustikus interna.Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot-otot
ekspresi wajah terdiri dari otot orbikularis okuli, otot buksinator, otot
oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot digastriktus
posterior serta otot platisma. Serabut sensorik menghantar persepsi
pengecapan bagian anterior lidah.
h. SK VIII(Vestibulocochlearis): Adalah saraf sensorik
1) Fungsi : Vestibular untuk keseimbangan, cochlearis untuk pendengaran
2) Mekanisme :
Saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabut-serabut aferen yang mengurusi
pendengaran dan vestibuler yang mengandung serabut-serabut aferen yang mengurusi
keseimbangan. Serabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti dan berjalan menuju inti
koklea di pons, dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial dan kemudian
menuju girus superior lobus temporalis. Serabut-serabut untuk keseimbangan mulai dari utrikulus
dan kanalis semisirkularis dan bergabung dengan serabut-serabut auditorik di dalam kanalis fasialis.
Serabut-serabut ini kemudian memasuki pons, serabut vestibutor berjalan menyebar melewati
batang dan serebelum.
i. SK IX(Glossofaringeus) Adalah saraf motorik dan sensorik,
1) Fungsi :
a) Motoris : membantu menelan
b) Sensoris : Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi
rasa
2) Mekanisme :
Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada waktu meninggalkan
kranium melalui foramen tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion, yaitu ganglion
intrakranialis superior dan ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf berlanjut antara
arteri karotis interna dan vena jugularis interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot
stiloglosal, saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa faring, tonsil dan sepertiga
posterior lidah.
j. SK X (vagus) Adalah saraf motorik dan sensorik
1) Fungsi :
Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam XI
2) Mekanisme :
Nervus vagus meninggalkan anterolateral bagian atas medula oblongata sebagai rangkaian dalam jalur oliva dan
pedunculus serebelaris inferior. Serabut saraf meninggalkan tengkorak melalui foramen jugulare. Nervus
vagus memiliki dua ganglia sensorik, yaitu ganglia superior dan ganglio inferior. Nervus vagus kanan dan
kiri akan masuk rongaa toraks dan berjalan di posterior radix paru kanan untuk ikut membentuk plexus
pulmonalis. Selanjutnya, nervus fagus berjalan ke permukaan posterior esofagus dan ikut membentuk
plexus esogafus. Nervus fagus kanan kemudian akan didistrubusikan ke permukaan posterior gaster melalui
cabang celiaca yang besar ke duodenum, hepar, ginjal, dan usus halus serta usus besar sampai sepertiga
kolon transversum.
k. SK XI(Aksesorius) Adalah saraf motorik
1) Fungsi :
Motorik: Mengendalikan pergerakan kepal
2) Saraf aksesoris adalah saraf motorik yang mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan bagian atas otot
trapezius, otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala ke samping dan otot trapezius memutar
skapula bila lengan diangkat ke atas.
3) Mekanisme :
Nervus asesoris merupakan saraf motorik yang dibentuk oleh gabungan radix cranialis dan radix spinalis. Radix
spinalis berasal dari C1-C5 dan masuk ke dalam tengkorak melalui foramen magnum, bersatu dengan saraf
kranial membentuk nervus asesoris. Nervus asesoris ini kemudian keluar dari tengkorak melalui foramen
jugulare dan kembali terpisah, saraf spinalnya akan menuju otot sternocleidomastoid dan trapezius di leher
yang berfungsi untuk menggerakkan leher dan kepala, sedangkan saraf kranialnya akan bersatu dengan
vagus melakukan fungsi motorik brakial di faring, laring, dan palate.
l. SK XII(Hipoglosus) Adalah saraf motorik
Fungsi : Pergerakan lidah saat bicara, mengunyah.
Saraf spinal (sumsum tulang belakang)
 Sistem saraf spinal (tulang belakang) berasal dari
arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik. Berdasarkan
asalnya, saraf sumsum tulang belakang yang
berjumlah 31 dibedakan menjadi:
• a) 8 pasang saraf leher (saraf cervical)
• b) 12 pasang saraf punggung (saraf thorax)
• c) 5 pasang saraf pinggang (saraf lumbar)
• d) 5 pasang saraf pinggul (saraf sacral)
• e) 1 pasang saraf ekor (saraf coccyigeal).
• Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh
yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak
kita.
• Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah
pembuluh darah dan jantung.
• Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan
tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar.
Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa perintah dari
sistem saraf sadar. Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf
tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran.
• Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu
otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis,
abdominalis, dan kelenjar tubuh. Secara umu, sistem saraf
otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf simpatis
dan sistem saraf parasimpatis.
Sistem saraf otonom
Sistem saraf
otonom
Sistem saraf
simpatik
Sistem saraf
para simpatik
Sistem saraf simpatik
• Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf
torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang
belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini
berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat
di sumsum tulang belakang.
• Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi
saraf ini terutama untuk memacu kerja organ tubuh,
walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja
organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat
detak jantung, memperbesar pupil mata, memperbesar
bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain
memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi,
dan menghambat kontraksi kantung seni.
Sistem saraf parasimpatik
• Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf
kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan
daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang
berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh
tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh
susunan saraf simpatik.
• Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan
dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara
lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata,
memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan,
merangsang ereksi, dan mepercepat kontraksi kantung seni. Karena
cara kerja kedua saraf itu berlawanan, maka mengakibatkan
keadaan yang normal.
GERAK TAK SADAR
/REFLEKS
GERAK SADAR
• Gerak sadar adalah gerakan yang terjadi karena proses yang
disadari. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu
dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya
diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa
tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor. Skema gerak sadar adalah sebagai
berikut:
GERAK SADAR
GERAK REFLEK
• Pernahkah kaki Anda tanpa sengaja menginjak duri atau benda tajam
lainnya? Apa yang terjadi seketika itu? Pasti Anda akan dengan cepat
menarik kaki, mungkin dibantu dengan gerakan tangan, dan sambil
berteriak secara spontan. Gerakan yang Anda lakukan tersebut
merupakan contoh gerak refleks. Gerak refleks merupakan gerakan yang
tidak kita sadari. Proses gerak ini lebih cepat daripada gerak sadar. Gerak
refleks ini sebenarnya merupakan mekanisme dalam rangka mengelak
dari suatu rangsang yang berbahaya, seperti contoh di atas. Refleks di
atas merupakan refleks penarikan. Aksiaksi yang terjadi pada peristiwa
itu, antara lain:
1. Rangsang dari luar diterima oleh reseptor;
2. Impuls-impuls saraf neuron sensorik pada reseptor tersebut dilanjutkan
ke sistem saraf pusat, yaitu sumsum tulang belakang;
3. Di sumsum tulang belakang ini impuls dilanjutkan oleh interneuron dari
neuron sensorik ke neuron motorik;
4. Dari neuron, motorik impuls dilanjutkan ke efektor kemudian efektor
dirangsang untuk berkontraksi, akibatnya terjadi gerakan secara spontan
dengan menarik kaki sambil berteriak.
GERAK REFLEK
• Gerak refleks merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi
kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan
sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap
rangsangan.
• Rangkaian (jalur) saraf yang terlibat dalam aktivitas refleks disebut
lengkung refleks, yaitu terdiri dari 5 komponen dasar: (1) reseptor, (2)
jalur aferen sensorik, (3) pusat pengintegrasi, (4) jalur aferen motorik, (5)
efektor. Respon merespon stimulus yang merupakan suatu perubahan
atau kimia dalam lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus,
reseptor mengubah energi stimulus menjadi energi bioelektrik disebut
potensial reseptor yang berbentuk potensial bertingkat. Potensial
reseptor ini akan dirambatkan ke pusat pengintegrasi refleks-refleks
dasar, sedangkan bagian otak yang lebih tinggi memproses refleks yang
dipelajari. Pusat pengintegrasian memproses semua informasi yang
dapat diperoleh dari reseptor tersebut termasuk semua informasi dari
input lain, kemudian membuat suatu keputusan tentan respon yang
sesuai. Instruksi dari pusat pengintegrasi diteruskan melalui lintasan
eferen ke efektor (suatu otot atau kelenjar) yang melaksanakan respon
yang diinginkan. Berikut adalah macam-macam gerak refleks
berdasarkan pengklasifikasiannya, antara lain:
a. Gerak Refleks Berdasarkan Prosesnya (dipelajari/tidak
dipelajari).
Terdapat dua tipe refleks menurut prosesnya, yaitu:
Refleks sederhana atau refleks dasar: refleks yang menyatu tanpa
dipelajari, seperti mengedipkan mata pada saat ada benda yang
menuju ke arahnya.
Refleks yang dipelajari atau dikondisikan: refleks yang dihasilkan dari
berbuat dan belajar, seperti membelokkan mobil kalau mau
menabrak benda. Kita mengerjakan hal tersebut secara otomatis,
tetapi hanya setelah banyak berlatih secara sadar.
b. Gerak Refleks Berdasarkan Pusat Pengintegrasinya.
Terdapat dua tipe refleks menurut pusat pengintegrasinya, yaitu:
Refleks Kranial: refleks yang diintegrasikan oleh otak. Semua
komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke
respon aferen pada otak. Contoh: refleks mengedipkan mata.
Refleks Spinal: refleks yang diintegrasikan oleh sumsum tulang
belakang, semua komponen yang diperlukan untuk menyambung
input aferen ke respon aferen berada dalam sumsum tulang
belakang.
• c. Gerak Refleks Berdasarkan Jumlah sinaps dalam
lengkung refleksnya.
• Terdapat dua tipe refleks menurut jumlah sinapsnya,
yaitu:
Refleks Monoseptik: refleks yang melibatkan satu
sinaps. Contoh: refleks regangan pada patela yang
melibatkan satu sinaps, yaitu antara neuron aferen
yang berasal dari reseptor regangan dalam otot
kerangka, yang bersinapsis dengan neuron eferen
untuk otot rangka yang sama. Contoh salah satu gerak
refleks monosinaptik adalah ketika kaki kita meregang.
• Refleks Polisinaptik: refleks yang melibatkan banyak
sinaps. Contoh: refleks menarik tangan ketika terkena
api.
MEKANISME GERAK REFLEK
• Mekanisme Gerak Refleks Monosinaptik dapat
diskemakan sebagai berikut:
Neuron motorik lalu
merangsang otot paha
untuk berkontraksi meng-
Angkat kaki.
5
Neuron sensorik
membawa impuls menuju
sumsum tulang belakang.
3Neuron mendeteksi
rangsangan pada
dengkul.
2
Gerak refleks
adalah gerak
cepat yang
tidak disadari.
1
Sumsum Tulang
Belakang
Neuron Sensorik
Neuron Motorik
Neuron Penghubung
Di sumsum tulang belakang impuls
diteruskan ke neuron motorik atau melalui neuron
penghubung untuk ditanggapi
4
Neuron
penghubung
Gerak Refleks Monoseptik
• Mekanisme Gerak Refleks Polisinaptik dapat
diskemakan sebagai berikut:
Gerak Refleks Polisinaptik
PENGARUH OBAT-OBATAN DAN
NARKOBA TERHADAP SISTEM
SARAF
• 1. ALKOHOL
• menyebabkan adiksi fisiologis, yaitu
• kecanduan
• 2. Golongan OBAT SEDATIF
• Obat yang berefek sebagai penenang.
• (valium, barbiturat)
• 3. Golongan STIMULAN
• Obat yang berefek pada meningkatkan kerja
• otak sehingga memberi efek tidak kantuk,
• tubuh selalu prima
• Penekan rasa sakit
• 4. Golongan HALUSINOGEN
• Memberi efek halusinasi (daya khayal), misal
• ganja, ekstasi, sabu, atropin, scopelamin
• 5. Golongan Penahan Rasa Nyeri
• Menekan rasa nyeri, opium, morfin, kokain
EFEK NEGATIF OBAT-OBATAN
TERLARANG DAN NARKOTIKA
• 1.Hilangnya koordinasi tubuh karena
kekurangan dopamin, yg merupakan
neurotransmiter
• 2.Hilangnya kendali otot gerak
• 3.Denyut jantung lemah
• 4.Kerusakan alat respirasi
• 5.Terganggunya sistem sirkulasi
• 6.Hilangnya nafsu makan
• 7.Serosis Hati
• 1. Penyakit Parkinson
Penyakit parkinson biasanya menyerang orang yang
berusia 40 tahun ke atas. Penyakit ini disebabkan
karena berkurangnya neurotransmitter dopanmin
pada basal ganglia. Gejala penyakit ini, yaitu gemetar
pada tangan, kaku otot, sehingga sulit bergerak.
Kerusakan yang terjadi pada kumpulan sel-sel saraf di
bagian bawah otak besar akan menyebabkan
gerakan-gerakan yang tidak perlu pada bagian-bagian
anggota tubuh. Misalnya, otot-otot pada lengan yang
kadang-kadang kontraksi dan relaksasi sehingga
tangan menjadi bergetar atau tremor. Kerusakan itu
juga dapat menyebabkan kontraksi yang
berkelanjutan pada otot bagian tubuh yang lain,
misalnya pada otot wajah, yang menyebabkan wajah
menjadi kaku, sehingga kelihatan seperti topeng.
Keadaan seperti inilah yang disebut penyakit
Parkinson.
Penyakit Parkinson tidak menyerang batang otak,
sehingga penglihatan, pendengaran, dan kecerdasan
penderita tidak terganggu.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF
• 2. Epilepsi
Epilepsi disebabkan karena
beberapa hal, antara lain
karena terdapatnya
jaringan parut pada otak,
tumor, gangguan
metabolisme, dan lain-
lain. Epilepsi ditandai
dengan kejang-kejang
dan hilang kesadaran.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM
SARAF
• 3. Stroke
Stroke dapat dipicu oleh
tekanan darah tinggi
(hipertensi). Hipertensi dapat
mengakibatkan pecahnya
pembuluh darah di otak,
sehingga akan mengganggu
fungsi otak. Gejala stroke,
antara lain pusing-pusing,
apabila sudah parah diikuti
dengan gejala lain, yaitu sulit
berbicara, tidak dapat
melihat, lumpuh, bahkan
mati separuh.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM
SARAF
• 4. Meningitis
Meningitis merupakan
peradangan selaput
pembungkus otak
yaitu meninges.
Meningitis
disebabkan oleh
virus, sehingga dapat
menular.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM
SARAF
• 5. Neuritis
Neuritis merupakan penyakit
radang saraf yang
disebabkan karena
benturan fisik misalnya
pukulan, patah tulang. Ada
juga yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin, antara
lain vitamin B1, B6, dan
B12. Gejala neuritis, antara
lain kesemutan dan terasa
sakit pada daerah yang
disarafi.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM
SARAF
• 5. Hidrocephalus
• Tanda hidrocephalus
berupa pembengkakan
kepala karena
kelebihan cairan yang
ada di sekitar otak.
• Akibatnya, dapat
menyebabkan
gangguan metabolisme
dan gangguan organ
tubuh.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM
SARAF
• Manusia dapat berinteraksi dengan lingkungan atau berinteraksi dengan sesama
manusia karena adanya alat indra. Manusia memiliki panca indra yang tersiri atas
indra penglihat, indra pendengar, indra peraba, indra pembau, dan indra
pengecap.Apabila indra diberi Impuls maka akan memberikan tanggapan sehingga
kita dapat melihat dengan mata, mendengar dengan telinga, membaui dengan
hidung, merasakan sentuhan, dan menikmati berbagai rasa makanan.
• Indra adalah alat tubuh yang dapat mengindra atau menangkap rangsang karena
memiliki ujung saraf sensorik tertentu. Penerima rangsang pada Indra sangat spesifik
terhadap macamnya rangsang.
• Penerima rangsang tersebut antara lain :
A. Eksteroreseptor ( penerima rangsang dari luar tubuh)
B. Interoreseptor ( penerima rangsang dari dalam tubuh )
C. Proprioreseptor ( penerima rangsang yang berada di dalam otot )
Indra manusia mempunyai reseptor khusus untuk menangkap atau menerima rangsang.
Indra manusia adalah mata ( penglihat), telinga ( pendengar), kulit ( peraba ),hidung
( pembau) dan lidah ( pengecap).Kelima indra tersebut disebut panca indra. Indra
manusia disebut juga kinestesis yang merupakakn proprioreseptor.Indrab menusia
membantu pengaturan sikap tubuh dan perasaan tertentu.
SISTEM PENGINDRAAN
FUNGSI INDRA
Sebagai alat proteksi tubuh dari rangsangan yang merusak.
ex : panas yang membakar, dingin yang membekukan, sakit, sinar yang terang,
dan sebagainya sehingga kerusakan tubuh dapat dihindari.
Sebagai alat komunikasi dengan lingkungan, sehingga
orang dapat memberikan persepsi terhadap keadaan
lingkungan.
ex : pemandangan yang indah, suara yang merdu,
tubuhnya miring, kain yang halus, makanan yang enak,
dan lain-lain
PANCA INDRA BEKERJA
BAIK JIKA :
1. Tidak ada gangguan
pada alat penerima
rangsang
2. Tidak ada gangguan
pada sistem saraf
3. Tidak ada gangguan
pada pusat saraf di
otak
MATA
• Mata mempunyai struktur yang sangat kompleks.
Terdiri atas bola mata yang terletak di dalam
lekuk mata. di dalam lekuk mata juga terdapat
saraf penglihatan dan alat tambahan. Bola mata
berbentuk bulat, hanya bidang depannya
meyimpang dari bentuk bola sempurna karena
selaput bening lebih menonjol ke depan.
• Mata memiliki reseptor yang peka terhadap
cahaya yang disebut fotoreseptor.
ANATOMI MATA
KETERANGAN
1. Sklera : melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata
2. Konjungtiva : membatasi bagian dalam kelopak mata dg
bagian dalam sklera
3. Kornea : untuk membiaskan cahaya guna membantu
memfokuskan cahaya ke retina
4. Koroid : berfungsi memberi nutrisi pada retina, mencegah
pemantulan cahaya dibagian dalam bola mata
retina
5. Badan siliaris : mengatur cembung pipihnya lensa untuk
menyesuaikan pemusatan cahaya
6. Retina : mendeteksi ada tidaknya cahaya. Mengandung sel
fotoreseptor serta sel saraf.
7. Fovea/pusat mata : tersusun atas sel kerucut, tempat
difokuskannya cahaya
8. Bintik buta : tempat serabut saraf bertemu membentuk saraf
optik,tidak mengandung sel batang dan sel kerucut
9. Iris : tersusun atas otot radial dansirkuler, memberi warna pada
mata, bagian depan membentuk pupil mata
10. Pupil : Berperan sebagai diafragma dalam mengatur banyak
sedikitnya cahaya yg masuk ke mata.
11. Lensa Mata: berfungsi untuk mengatur fokus cahaya dalam
membentuk bayangan benda yang dilihat. Di depan
lensa mengandung aqueous humour dan dibelakang
lensa mengandung vitreous humour
KETERANGAN
Lensa membagi bagian dalam bola mata
menjadi dua bagian
 Rongga Depan: daerah di depan
lensa,dipisahkan lagi oleh iris dan
jasad bersilia menjadi bilik depan
dan bilik belakang.Kapiler pada
jasad bersilia menghasiolkan cairan
bening,humor berair yang mengalir
ke bilik belakang,melewati pupil,dan
menuju bilik depan.Humor berair
kemudian mengalir ke vena lewat
saluran (sinus vena skelara atau
saluran Schlemm) yang mengelilingi
mata di mana kornea dan sklera
bersatu.Humor berair secara terus-
menerus diperbarui,menyedikan
tekanan untuk mempertahankan
bentuk bagian depan,dan memasok
oksigen dan nutrien lainnya ke lensa
avaskular dan kornea.
 Rongga Posterior : daerah
di belakang lensa,diisi oleh
gel bening,humor bening (
vitrous humor).Humor
bening,yantg dihasilkan
selama perkembangan
embrio dan tidak pernah
diperbarui,menahan lensa
dan retina di tempatnya
dan mempertahankan
bentuk mata.
13. SARAF OPTIK : Membawa rangsang dari retina ke
otak
14. OTOT MATA :
Menggerakkan bola mata
i. M. rektus medialis = menarik bola mata ke dalam
ii. M. rektus lateralis = menarik bola mata ke samping
iii. M. rektus superior = menarik bola mata ke atas
iv. M. rektus inferior = menarik bola mata ke bawah
v. M. obligus inferior = memutar ke samping atas
vi. M. obligus superior = memutar ke samping dalam.
KETERANGAN
OTOT BOLA MATA
PERJALANAN CAHAYA SAMPAI KE
RETINA
• Mekanisme Kerja Indra Penglihat sebagai berikut :
a. Cahaya berturut-turut masuk pada kornea mata, aqueoos
humor, pupil, lensa, Vitreous humor, dan retina.
b. Oleh lensa mata,cahaya dibiaskan dan diatur sehingga
jatuh tepat pada bintik kuning. Caranya dengan
mencembung dan memipihkan lensa mata.
c. Pada siang hari atau di tyempat yang terang, cahaya yang
kuat jatuh kuat pada bintik kuning di daerah retina. Cahaya
tersebut akan merangsang pigmen iodopsin pada sel konus
yang peka terhadap warna.Pigmen iodopsin berperan
dalam penglihatan pada siantg hari.
d. Pada malam hari atau di tempat yang agak gelap, cahaya
lemah tidak berpengaruh pada pigmen iodopsin,
sementara itu pigmen rodopsin tidak memudar sehingga
objek benda masih dapat terlihat.
e. Reseptor dalam retina meneruskan impuls cahaya ke saraf
optik dalam susunan saraf kranial.
• Mata dapat melihat benda dengan jelas, karena bentuk lensa
mata dapat berubah-ubah yaitu mencembung dan
memipih.Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan
memipih disebut daya akomodasi.Jika benda berada di dekat
mata,lensa mata mata mencembung. Sebaliknya, jika benda
berada jauh dari mata, lensa mata memipih.Lensa mata
mencembung dan memipih bertujuan agar beyangan benda
dapat tepat jatuh pada bintik kuning. Lensa mata yang daya
mencembung dan memipihnya tidak sempurna berarti
mengalami gangguan atau cacat mata.
• Selain harus ada cahaya, syarat agar mata dapat melihat adalah
mata dalam keadaan normal.Mata normal ( emetropi), yaitu
mata yang dapat berakomodasi dengan baik.Titik terjauh (
punctum remotum) berada pada jarak sejauh-jauhnya. Titik
terdekat ( punctum proximum) berada pada jarak baca ideal
(25 cm) di depan mata.
KEMAMPUAN LENSA MATA MEMFOKUSKAN BAYANGAN
KEMAMPUAN LENSA MATA MEMFOKUSKAN BAYANGAN
SARAF MATA
Sel Batang (sel bacillus) RHODOPSIN
Di bagian retina terdapat kurang lebih 125 juta sel batang.sel ini
mampu menerima rangsang tidak berwarna.Sel batang
mengadung rodopsin, yaitu suatu bentuk senyawa antara
vitamin A dengan protein tertentu. Bila terkena sinar terang,
rodopsin terurai dan akan terbentuk kembali dalam keadaan
gelap. berfungsi untuk menerima bayangan dengan cahaya
lemah, dan bayangan yang terbentuk atau terpersepsi hitam
putih
(sangat peka terhadap cahaya).Pada proses pembentukan
rodopsin diperlukan waktu yang disebut waktu adaptasi
rodopsin.Dalam waktu adaptasi,mata kurang dapat melihat.
Oleh karena itu, jika mata kita melihat cahaya matahari
terang,setelah itu kita masuk ke dalam rumah,untuk beberapa
saat mata kita tidak dapat melihat.
SARAF MATA
SEL KERUCUT (IODOPSIN) CONUS
Di bagian retina terdapat kurang lebih 6,5 juta sel kerucut. Sel ini
mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna.Sel kerucut
mengandung pigmen iodopsin,yaitu: senyawa retinin dan opsin.
ada 3 macam sel kerucut yang masing – masing peka terhadap
warna tertentu. Yaitu merah,merah,biru,hijau. (hanya peka pada
cahaya terang).Dari kombinasi ketiga warna ini kita dapat
menerima spektrum warna ungu sampai warna merah.Kerusakan
sel konus menyebabkan buta warna merah, biru, atau kuning.M
isalnya dikromat atau monokromat.Dikromat adalah orang yang
hanya dapat menyerasikan spektrum warna dengan mencampur
dua warna saja. Monokromat merupakan orang yang hanya dapat
membedakan hitam dan putih serta bayangan kelabu.
SARAF MATA
KELAINAN MATA
1. Katarak
sejenis kerusakan mata
yang menyebabkan
lensa mata berselaput
dan rabun. Lensa
mata menjadi keruh
dan cahaya tidak
dapat menembusinya.
2. Glaukoma :
Penyakit dimana tekanan di
dalam bola mata meningkat,
sehingga terjadi kerusakan
pada saraf optikus dan
menyebabkanpenurunan
fungsi penglihatan.
KELAINAN MATA
3. Rabun Dekat (Hipermetropi)-
Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata
yang tidak dapat memfokuskan benda pada
jarak dekat. Rabun dekat ini merupakan
kebalikan dari rabun jauh. Walaupun
penderita rabun dekat (Hipermetropi)
(benda-benda jauh biasanya terlihat jelas,
titik dekat (PP) agak lebih besar dari mata
“normal” 25 cm, yang menyebabkan
penderita rabun dekat atau hipermetropi
sulit membaca. Kelainan rabun dekat atau
hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu
pipih sehingga bayangan benda yang dilihat
terbentuk di belakang retina. Cacat mata
rabun dekat atau hipermetropi dapat
ditolong dengan lensa konvergen (cembung),
tampak seperti pada Gambar 1.
Memperbaiki mata rabun dekat.
KELAINAN MATA
KELAINAN MATA
• Pterigium adalah
munculnya suatu
timbunan atau selaput
pada mata yang
bentuknya seperti
segitiga dengan puncak
berada di arah kornea
mata. Pterigium oleh
sebagian orang dikenal
sebagai “daging
tumbuh” di selaput
bening mata
•
Jangan menggosok atau mengucek mata terlalu kuat terutama bila
ada benda asing yang masuk ke mata.
• Penuhi Kebutuhan Vitamin A, karena kecukupan vitamin
A membantu transmisi sinyal cahaya di dalam sel-sel retina. Salah
satu sumber vitamin A adalah sayuran yang memiliki warna orange
seperti baby wortel, juga buah aprikot
• .Jangan menatap layar komputer atau televisi secara terus menerus,
berilah jeda sebentar saja. Dan sering-seringlah mengedipkan mata
supaya mata tetap lembab
• Bila mata anda terasa gatal dan merah, cobalah anda celupkan
handuk kecil kedalam air dingin dan kompreslah mata anda hingga
anduknya terasa hangat.Basuhlah mata dengan air dingin beberapa
kali dalam sehari (Berwudhu' lebih baik). Terapi ini akan mengurangi
insflamasi, melembabkan mata, merilekskan mata dan mengatasai
mata merah.
Merawat mata
• Telinga memiliki
reseptor untuk
menangkap bunyi
yang disebut
fonoreseptor.Secara
garis besar, telinga
terdiri atas tiga
bagian, yaitu telinga
luar, telinga tengah,
dan telinga dalam.
TELINGA
TELINGA LUAR
• Telinga luar terdiri atas bagian-bagian berikut :
1) Daun telinga, yaitu bagia telinga terluar berupa
gelambir yang berguna untuk mengumoulkan
dan menyalurkan gelombang bungyi ke dalam
telinga.
2) Liang Telinga, yaitu saluran sepanjang 2,5 cm
menuju membran timpani yang berfungsi
membantu mengonsentrasikan gelombang
suara.
3) Rambut, yaitu bulu-bulu halus untuk menahan
dan menjerat kotoran yang melewati lubang
telinga.
4) Kelenjer Minyak, menghasilkan cairan seperti
malam ( wax) untuk meminyaki dan menjerat
kotoran yang melewati luabang teling.
5) Membran Timpani ( Selaput gendang), yaitu
berupa selaput tipis tetapi kuat, berguan untuk
menangkap getaran bunyi dan menyalurkannya
ke tulang-tulang pendengar
• Telinga tengah terdiri atas bagian-bagian berikut.
• 1. Tulangh-tulang pendengar ( Osikula), yaitu tulang martil ( maleus),
tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi ( stapes).
• 2. Tingkap Oval, yaitu membran pembatas antara telinga tengah dan
telinga dalam.
Telinga tengah ( rongga timpani ) adalah rongga di dalam tulang
temporal.Di dalam telinga tengah terdapat tiga tulang kecil,Osikel
auditori.Tulang-tulang tersebut,yang disebut maleus (martil),paron
(landasan),dan stapes ( sangguardi),bertindak sebagai sistem tuas
yang meneruskan dan memperbesar getaran yang dibawa dari
gendang telinga ke telinga dalam. Maleus pada salah satu ujung
terhubung ke gendang telinga,sementara stapes di sisi lain, ditempeli
oleh ligamen ke tingkap oval,lubang kecil tertutup membran yang
membuka jalan ke telinga dalam.Sendi sinovial menghubungkan
paron,tulang tengah osikel auditori,ke maleus dan stapes di
sampingnya.Lubang kedua yang juga ditutupi membran menuju ke
telinga dalam,tingkap bulat (membran timpani sekunder),terdapat
persis di bawah tingkap oval.
TELINGA TENGAH
• Lubang ketiga menuju tabung
auditori ( tabung Eustachio),yang
menghubungkan telinga tengah
dangan tenggorokan atas.Tabung
auditori berfungsi menyamakan
perbedaan tekanan di antara
telinga.Dua otot pada telinga
tengah,otot sensor timpani dan otot
sangguardi,menghubungkan maleus
dan stapes.Kontraksi kedua oto ini
membatasi pergerakan gendang
telinga dan osikel
auditori,mengurangi kerusakan yang
mungkin terjadi ketika terjadi getaran
besar dari suara yang keras.Apabila
saluran ini tersumbat oleh
lendir,maka tekanan udara di dalam
telinga tidak sama dengan tekanan di
luar.Jika perbedaan tekanan ini cukup
besar,dapat menyebabkan pecahnya
membran timpani.
TELINGA TENGAH
• Telinga dalam terdiri atas bagian-bagian
berikut.
• 1. Tiga saluran setengah lingkaran ( Kanalis
semisirkularis),yaitu tiga saluran berlengkung-
lengkung yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan tubuh.
• 2. Sakulus dann Utrikulus, yaitu kantong kecil
tempat tiga saluran setengahn lingkaran
berpangkal yang berisi cairan endolimfea dan
butiran kalsium karbonat.bagian ini berguna
dalam menjaga keseimbangan tubuh.
• 3. Rumah siput (Koklea), yaitu saluran seperti
spiral yantg berisi cairan endolimfe. Rumah
siput terbagi menjadi tiga saluran, yaitu kanal
vestibular,kanal timpani,dan kanal tengah.
• 4. Orga Korti, yaitu bagian koklea yang peka
terhadap rangsang bunyi
Indra pendengar ( telinga) peka terhadap
rangsang bunyi atau suara,dengan frekuensi
antara 30-20.000 hertz.
TELINGA DALAM
Mekanisme Kerja Indra Pendengar
• A. getaran suara ditangkap oleh daun telinga kemudian berbelok
masuk melewati saluran telinga.
• B. Getaran suara mmenggetarkan membran timpani,diteruskan ke
tulang-tulang pendengar ( martil,landasan, dan sangguardi). Di
bagian ini getaran suara diperkuat, selanjutnya masuk ke bagian
telinga melewati tingkap oval.
• C. Getaran suara diteruskan ke rumah siput sehingga menggetarkan
cairan di dalam saluran vestibular, kanal timpani, dan kanal tengah
hingga di bagian dasar ko0klea. Getaran suara yang sampai dasar
koklea mengakibatkan sel-sel rambut bergetar
• D. Getaran sel-sel rambut menggetarkan membran tektorial dan
membran basiler. Getaran akan menekan sel sensorik pada organ
korti dan menghasilkan impuls saraf.
• E. Impuls saraf akhirnya menuju pusat pendengaran di otak melalui
saraf pendengaran.
KESEIMBANGAN
• Keseimbangan dipertahankan sebagai tanggapan terhadap
dua macam gerakan :
• Keseimbangan Statis mempertahankan posisi kepala
sebagai tanggapan terhadap gerakan linear
tubuh,seperti mulai berjalan atau berhenti.
• Keseimbangan Dinamis mempertahankan posisi
kepala sebagai tanggapan terhadap gerakan rotasi
tubuh,seperti mengayun-ayun ( seperti jika berada di
kapal) atau berbalik badan.
KESEIMBANGAN
KELAINAN PADA TELINGA
• 1. TULI
• Tuli sensorineural: tterjadi
karena gangguan pada model
sentral sampai garis yang
memisahkan telinga dalam
dengan koklea, misalnya:
gangguan pada koklea
• Tuli konduksi:
ketidakmampuan organ
telinga yang berperan
sebagai menghantarkan
bunyi dari luar telinga ke
dalam telinga
KELAINAN PADA TELINGA
• 2)Labirintitis
Labirintitis merupakan
gangguan pada labirin
dalam telinga. Penyakit
ini disebabkan oleh
infeksi, gegar otak, dan
alergi. Gejalanya antara
lain telinga
berdengung, mual,
muntah, vertigo, dan
berkurang
pendengaran.
• 3. OTITIS Media
Penyakit ini disebabkan
karena virus atau bakteri
dan sering menyerang pada
anak-anak. Gejalanya
adalah sakit pada telinga,
demam, dan pendengaran
berkurang. Telinga akan
mengeluarkan nanah dan
kelainan ini dapat
memecahkan gendang
telinga.
KELAINAN PADA TELINGA
KELAINAN PADA TELINGA
• Perikondritis adalah
radang pada tulang
rawan daun telinga
yang terjadi apabila
suatu trauma atau
radang menyebabkan
efusi serum atau pus
di antara lapisan
perikondrium dan
kartilago telinga luar
MERAWAT TELINGA
• 1. Bersihkan Bagian Luar Saja. Dalam keadaan normal, telinga memiliki
kemampuan untuk membersihkan dirinya. Bentuk lubang telinga yang
bersudut serta lapisan bulu-bulu halus menjaga telinga Anda dari
masuknya kotoran berlebih. Jadi, Anda tak perlu repot membersihkan
sampai bagian dalam, cukup sampai daun telinga atau bagian luar lubang.
Namun, jika dirasa kotoran telah menumpuk dan menyebabkan
pendengaran sedikit terganggu, sebaiknya jangan mengoreknya sendiri.
Datanglah ke dokter THT untuk mendapat penanganan tepat.
• 2. Jangan Dikorek. Kebiasaan mengorek bagian dalam telinga
menggunakan cutton bud, alat pembersih dengan bahan keras, sama
sekali tidak disarankan. Cutton bud berukuran besar bisa mendorong
kotoran telinga masuk lebih dalam dan menumpuk di dalam. Kotoran yang
menumpuk berpotensi menutup saluran dan mengganggu pendengaran.
Tanpa Anda sadari,cotton bud bisa saja masuk terlalu dalam dan melukai
gendang telinga. Sedang alat lain dengan bahan keras tentu bisa
menyebabkan dinding telinga tergores dan infeksi. Gunakan cutton bud
hanya untuk membersihkan bagian luar.
KULIT
• Kulit merupakan indra peraba karena mempunyai
reseptor yang peka terhadap tekanan, sentuhan,panas,
dingin, dan nyeri. Indra yang terdapat di kulit ini disebut
Tungoreseptor. kulit merupakan alat indra karena di
dalam kulit terdapat berbagai macam reseptor.
FUNGSI KULIT
1.Melindungi tubuh dari gesekan, penyinaran,
kuman penyakit, panas, bahan kimia, dll
2.Mengatur suhu tubuh
3.Sebagai alat ekskresi, berupa keringat
minyak
4.Sebagai alat peraba
ANATOMI KULIT
LAPISAN
EPIDERMIS
STRUKTUR
KULIT
EPIDERMIS
• Merupakan lapisan terluar, pada
lapisan ini tidak terdapat pembuluh
darah dan syaraf.
• Lapisan epidermis terdiri dari 4 lapis
sel (gambar):
stratum korneum terdiri dari sel
kulit mati yang mudah mengelupas.
Disebut juga lapisan tanduk.
Stratum lusidum : berupa lapisan
transparan.
Stratum granulosum : terdapat
pigmen.
Stratum germinativum : lapisan
yang selalu mengadakan
pembelahan secara terus
• Pada bagian ini terdapat pembuluh darah, pangkal akar
rambut,kelenjar keringat, syaraf, dan berbagai macam reseptor
• Berbagai macam resptor yang tedeapat di dalam kulit
• adalah :
korpuskel pacini : ujung syaraf perasa tekanan.
Ujung syaraf sekeliling
rambut : ujung syaraf peraba.
Korpuskel ruffini : ujung syaraf peraba.
Ujung syaraf krause : ujung syaraf perasa dingin.
Korpuskel meissner : ujung syaraf peraba
Ujung syaraf tanpa selaput : perasa nyeri
Lempeng merkel : ujung syaraf perasa sentuhan
dan tekanan ringan
DERMIS
Saraf Sensorik pada Kulit
Mekanisme kerja alat peraba :
Ada tekanan
di kulit
Korpuskel paccini
berubah bentuk
Terjadi depolarisasi
yaitu Na+ masuk dan
K+ keluar.
terbentuknya potensial aksi
yang dihantarkan dalam bentuk
impuls oleh saraf sensorik ke
otak.
Impuls diolah
timbul sensasi
tekanan di kulit Misalnya sensasi
tekanan
LIDAH
• Indra penecap terdapat lidah, mampu menerima
rangsangan dari zat yang larut. Indra penecap ini
memiliki reseptor yang peka terhadap rangsang
rasa, misalnya manis, asin, asam, dan pahit.
Reseptor pengecap berda pada kuncup-kuncup
pengecap ( Papila). Di dalam kuncup terdapat
bulu-bulu saraf ( Gustatory hair) yang berfungsi
mengantarkan Impuls ke otak. Kemampuan
mengecap rasa dapat berkurang pada penderita
epilepsi, penyakit saraf, dan ibu-ibu hyang sedang
hamil.
ANATOMI LIDAH
stuktur tonjolan pada permukaan lidah
• Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila).
Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi
parit-parit, dan bentuk jamur.
• Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk
dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan
di permukaan papila berbentuk benang.
• Lidah mempunyai 3 macam papila yaitu :
• A. Papila berbentuk benang ( Papila filiformis) merupakan
peraba. Papila ini menyebar di seluruh permukaan lidah.
• B. Papila yang dilingkari saluran ( Papila Sirkumvalata ).
Papila ini tersusun dalam lengkungan yang berbentuk huruf
V. terdapat 7-9 buah yang terletak di dekat pangkal lidah
dan merupakan papila pengecep.
• C. Papila bentuk Martil merupakan papila pengecap yang
terdapat di tepi lidah.
PAPILA LIDAH
Empat Macam Sensai Rasa
terbentuknya potensial aksi yang dihantarkan
oleh saraf sensoris dalam bentuk impuls listrik
ke otak untuk diolah
Mekanisme kerja indra
perasa
Zat kimia dalam bentuk
larutan sampai ke puting
pengecap di lidah
terjadi depolarisasi yaitu masuknya
Na+ dan keluarnya K+ dari sel
reseptor
timbul
sensasi rasa.
HIDUNG
• Bau adalah molekul bahan kimia yang menguap dan melayang
di udara. Apabila bau terhitup melalui lubang hidung,partikel-
partikel tersebut akan menyentuh epitelium olfaktori yang
terdapat di rongga hidung. Epitelium olfaktori ini dilapisi bahan
bening berupa mukosa olfaktori yang berperan penting bagi
indra pembau. berupa kemoreseptor yang terdapat di
permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian
atas. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori
yang khusus dengan akson akson yang tegak sebagai serabut-
serabut saraf pembau.
Mukosa ini berfungsi melarutkan molekul bau agar dapai oleh
silia ( rambut getar) yang menjulur ke dalam mukosa dari
sel-sel reseptor di dalam selaput itu.
ANATOMI HIDUNG
Gambar struktur indra
pembau
terjadinya depolarisasi yaitu Na+
masuk dan K+ keluar dari
reseptor (ujung syaraf)
Mekanisme kerja indra pembau :
Gas yang masuk ke dalam hidung
larut dalam lendir hidung di
bagian atas rongga hidung
Merangsang ujung
syaraf pembau
menyebabkan terjadinya
potensial aksi dan
dihantarkan dalam bentuk
impuls ke otak untuk diolah
bau dapat tercium
• Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan
menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan
menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu
kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja
hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak
menghasilkan jenis-jenis hormone yang letaknya di otak. Hormon adalah
zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi,
pertumbuhan, dan perkembangan
• Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu,
bulan, dan bahkan beberapa tahun.Kelenjar endokrin disebut juga
kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui
suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon
dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh
hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone
mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya
sel / jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon
tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.
SISTEM HORM0N
Hormon mempunyai ciri – ciri
sebagai berikut :
• Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh
sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil
• Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan
target
• Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus
yang terdapat dalam sel target
• Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim
khusus
• Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu
sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi
beberapa sel target yang berlainan.
Dilihat dari aktivitasnya, kelenjar
endokrin dapat dibedakan menjadi :
1. kelenjar yang bekerja sepanjang hayat,
misalnya hormon yang memegang peranan
pada proses metabolisme
2. kelenjar yang bekerjanya mulai saat
tertentu, misalnya hormon kelamin
3. kelenjar yang bekerja hanya sampai saat
tertentu saja, misalnya kelenjar timus
PENGGOLONGAN HORMON
SECARA KIMIAWI HORMON DIBAGI MENJADI TIGA KELAS
- HORMON STEROID , yang larut dalam lemak
Ciri utama hormon steroid adalah adanya struktur
multisiklik
TESTOSTERON,ESTROGEN,PROGESTERON
CORTISOL
– HORMON PEPTIDA , Polipeptida dan katekolamin,
yang larut dalam air
INSULIN, PROLAKTIN
– HORMON DERIVAT ASAM AMINO
NOREPINEPHRIN, EPINEPHRIN & HYROKSIN
Dilihat dari aspek dan macam lokasinya, kelenjar
endokrin dapat dibedakan menjadi :
No. Kelenjar endokrin Lokasi
1 Kelenjar hipofisis Terletak pada dasar otak besar, pada
lekukan tulang selatursika di bagian tulang
baji
2 Kelenjar tiroid Terletak di daerah leher
3 Kelenjar paratiroid Terletak di dekat kelenjar tiroid
4 Kelenjar pankreas Terletak di dekat ventrikulus (perut besar)
5 Kelenjar adrenal Terletak di bagian atas ginjal
6 Ovarium Terletak di daerah abdomen (perut)
7 Testis Terletak di buah zakar dalam skrotum
Hubungan Saraf dan hormon
• Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf.
Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan
hormon terdapat pada daerah hipotalamus.
Daerah hipotalamus sering disebut daerah
kendali saraf endokrin (neuroendocrine control).
• Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis,
metabolisme, reproduksi dan tingkah laku.
Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis
dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat
dipertahankan. Contohnya pengendalian tekanan
darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung
Perbedaan sistem hormon dan sistem
saraf
No. Aspek pembeda Sistem hormon Sistem saraf
1 Aksi Bersifat lambat Bersifat cepat/segera
2 Pengaturan Jangka panjang, misalnya
pertumbuhan dan
perkembangan
Jangka pendek,
misalnya denyut
jantung dan kontraksi
otot
3 Sekresi Hormon neurotransmitter
4 Komunikasi Komunikasi antar neuron melalui
synapsis
Komunikasi melalui
sistem sirkulasi
Kelenjar Hipofisis (pituitary)
• Anatomi
Berukuran lebih 1 cm dengan berat 500mg
Terletak di sella tursica dari tulang sphenoid
Kelenjar hipofi sis terletak pada dasar otak
dan di bawah kendali hipotalamus. Di
dalam tubuh, ukurannya lebih kurang
sebesar kacang ercis. Kelenjar ini
seringkali disebut pula sebagai master
of gland, sebab hormone yang
dihasilkan dapat memengaruhi fungsi
endokrin yang lain.
Terdapat 3 kelenjar yaitu :
1. Hipofise anterior
2. Hipofise Intermedia
3. Hipofise posterior
Kelenjar Hipofisis Anterior
• Kelenjar hipofisis anterior berkembang dari lipatan langit-langit
mulut yang tumbuh ke arah otak. Lipatan tersebut akhirnya
kehilangan persambung an dengan saluran pencernaan. Bagian
depan kelenjar hiposifis ini menghasilkan banyak hormon. Selain
itu, berpengaruh juga terhadap berbagai macam organ
• Di dalam tubuh, berbagai hormon yang disekresikan kelenjar hipofi
sis anterior ini hanya digunakan dengan jumlah tertentu saja.
Apabila terlalu berlebihan atau justru kekurangan dapat
memberikandampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja,
kelebihan hormone somatotrof (hormon pertumbuhan) dapat
menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Selanjutnya, bila
kelebihan tersebut terjadi pada waktu dewasa dapat menyebabkan
pertumbuhan yang tidak seimbang (akromegali), seperti tulang
muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar. Sebaliknya, bila
sekresi hormon pertumbuhan kurang, akibatnya adalah
pertumbuhan terhambat atau kekerdilan (kretinisme).
1. GH (Growth Hormon)
Pertumbuhan sel, tulang dan jaringan lemak
Meningkatkan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
Meningkatkan glukosa darah dengan menurunkan penggunaan
glukosa
Meningkatkan sintesa protein
Meningkatkan kadar asam lemak bebas, lipolisis dan
pembentukan keton
Meningkatkan retensi elektrolit dan cairan ekstraseluler
2. Prolaktin (PRL)
Target organ : payudara & gonad
Proses laktasi
Pengatur fungsi reproduksi pada pria dan wanita
PERSIAPAN PRODUKSI AIR SUSU IBU
(ASI)
Kelenjar Hipofisis Anterior
3. Thyroid stimulating hormon (TSH)
Target organ : tiroid
Perlu untuk pertumbuhan dan fungsi tiroid
MEMPENGARUHI KEL THYROID  MENGHASILKAN
THYROKSIN (T4), LIOTIRONIN (T3) & KALSITONIN
4. Adrenokortikoid-stimulating hormon (ACTH)
Target organ: kortek adrenal
Pertumbuhan dan mempertahankan ukuran kortek adrenal
Mengontrol pelepasan glukokortikoid dan androgen adrenal
a. GLUKOKORTIKOID  PENGHASIL GULA
b. MINERALOKORTIKOID  MENGATUR KESEIMBANGAN
ION Na & ION K
c. GONADOKORTIKOID
 UTK WANITA  ESTRONE & PROGESTRONE
 UTK PRIA  TESTOSTERONE
Kelenjar Hipofisis Anterior
5. Folikel stimulating hormon (FSH)
6. Luteinizing hormon (LH)
Kedua hormon target organ : gonad
dimana menstimulasi gametogenesis
dan produksi seks pada pria menstimulasi sel
– sel interstitial pada testis untuk
berkembang dan menghasilkan testoteron
dan wanita bersama dengan estrogen
menstimulasi ovulasi dan pembentukan
progesterone oleh korpus luteum
Kelenjar Hipofisis Anterior
No. Hormon Prinsip kerja
1 Melanocyte stimulating
hormon (MSH)
Mempengaruhi warna kulit individu
Kelenjar Hipofisis Intermedia
• makin banyak melanin makin hitam pigmen
kulit, makin sedikit melanin makin putih pigmen
kulit
No. Hormon Prinsip kerja
1 Oksitosin
Saat proses melahirkan anak, oksitosin bekerja membuat
kontraksi keras pada uterus, supaya janin terdorong keluar.
Selama masa laktasi oksitosin membuat kontraksi mioepithelium
kelenjar susu sehingga ASI dikeluarkan.
2 Hormon ADH Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan
cara menyempitkan pembuluh darah, mencegah agar urin yang keluar
tidak terlalu banyak ( in put = out put)
3 Hormon Relaxin membukanya simphisis pubis
Kelenjar Hipofisis Posterior
KELENJAR TIROID
• Anatomi
• Bentuk seperti kupu-kupu dan terletak pada
leher bagian bawah di sebelah anterior trakea
• Terdiri dari 2 lobus lateral yang dihubungkan oleh
sebuah istmus
• Panjang 5 cm,lebar 3 cm,berat 30 gr
• Aliran darah sangat tinggi (5 ml/mnt/gram tiroid)
yaitu 5 kali aliran darah ke dalam hati
• Hormon yang dihasilkan : Tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3) keduanya disebut hormon
tiroid, kalsitonin (menurunkan kadar kalsium
plasma dgn meningkatkan jumlah kasium dalam
tulang)
• Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari
asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium.
Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar
tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan
yodium dalam makanan dalam jangka waktu
yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar
gondok hingga 15 kali.
• HORMON TIROID
• Merupakan as amino dgn sifat unik yg mengandung
mol iodium yg terikat pd struktur as.amino
• Kedua hormon ini disintesis dengan keadaan terikat
dengan protein dalam sel-sel kel.tiroid, pelepasannya
kedalam aliran darah hanya jika diperlukan saja
• Kurang lebih 75 % hormon tiroid terikat dengan
globulin pengikat-protein, hormon tiroid yg lain terikat
dgn albumin dan prealbumin pengikat tiroid
KELENJAR TIROID
No. Hormon Prinsip kerja
1 Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan,
dan kegiatan system saraf
2. Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan
dan kegiatan sistem saraf
3. Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara
mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.
KELENJAR TIROID
• Beberapa penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid.
Kondisi kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan gejala
hipermetabolisme (morbus basedowi), dengan tanda-tanda
meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas cepat dan
tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar. Sementara itu,
apabila seseorang sebelum dewasa kekurangan hormon tiroid
(hipotiroid), tubuhnya dapat mengalami kretinisme (kerdil). Kretenisme
ditandai dengan fi sik dan mental penderita yang tumbuh tidak normal.
• Pada orang dewasa, kondisi hipotiroid dapat menyebabkan miksedema.
Gejala penyakit ini, adalah laju metabolisme rendah, berat badan
bertambah, bentuk badan menjadi besar, kulit kasar, dan rambutmudah
rontok. Selain penyakit-penyakit tersebut, seseorang juga dapat
mengalami pembengkakan kelenjar tiroid karena kekurangan makanan
yang mengandung yodium. Penyakit pembengkakan demikian
dinamakan gondok.
KELENJAR TIROID
KELENJAR TIROID
• ANATOMI
• kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah terletak dalam leher dan
tertanam di permukaan posterior kelenjar tiroid
• kelenjar ini berukuran kecil dan sulit dilihat sehingga dapat terangkat
tanpa sengaja sewaktu tiroidktomi
• FISIOLOGI
• Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yg disebut Parathormon
• Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan fosfor
• Peningkatan sekresi Parathormon mengakibatkan absorbsi kalsium di
ginjal, intestinum, dan tulang shg terjadi kenaikan kadar kalsium dlm
darah
KELENJAR PARATIROID
• Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk
mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan
cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal,
dan pelepasan kalsium dari tulang.
• Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara
merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian
sel –sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada
osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan
melepaskan kalsium ke dalam darah
• Manusia jarang mengalami hipoparathormon (kondisi kekurangan
hormon parathormon). Kalaupun mengalaminya, seseorang dapat
kejang otot atau tetani. Sedangkan hiperparathormon (kondisi kelebihan
hormon parathormon) dapat menimbulkan berba gai gejala seperti
tulang menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk abnormal. Selain itu, kadar
ion Ca2+ yang berlebihan dalam darah dapat masuk ke air seni dan
mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat membentuk batu
ginjal sehingga menyumbat saluran air seni.
KELENJAR PARATIROID
• Pakreas merupakan kelenjar endokrin dan eksokrin.
• Bagian eksokrin terdiri atas acini pankreas dan duktus pankreas yang
mensekresi enzim dan bikarbonat untuk pencernaan di usus.
• Bagian endokrin dari pankreas adalah pulau-pulau langerhans terdiri
atas satu sampai dua pulau sel-sel tersebar di antara bagian eksokrin.
• Sel alfa menghasilkan glukagon, sel beta menghasilkan insulin dan sel
delta menghasilkan somatostatin.
• Kelenjar prankeas dinamakan juga kelenjar Langerhans atau pulau
Langerhans. Pulau Langerhans merupakan sekelompok kecil yang
tersebar di seluruh pankreas. Sel-sel pulau Langerhans tak terkait
dengan saluran pembawa getah pankreas yang menuju duodenum.
Namun, sel-sel kelenjar ini sangat kaya akan pembuluh darah.
• Sekresi yang dihasilkan dari kelenjar Langerhans yakni hormone insulin,
sebuah hormon berbentuk protein yang ditemukan oleh Dr. Frederick
Banting pada tahun 1922
KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS)
• . Hormon insulin berperan saat proses pengubahan gula darah
(glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di dalam hati. Sehingga,
oleh hormon tersebut, kadar gula darah menjadi turun.
Kekurangan hormon insulin pada seseorang dapat
menyebabkan penyakit diabetes melitus atau penyakit kencing
manis. Gejala penyakit kencing manis ditandai dengan
tingginya glukosa dalam darah yang tinggi. Glukosa yang ada
dalam tubuh penderita tidak diubah menjadi glikogen dan
lemak, justru sebaliknya glikogen dan lemak yang diubah
menjadi glukosa.
• Selain hormon insulin, kelenjar Langerhans juga memproduksi
hormon guklagon. Hormon guklagon hormon yang berperan
dalam mengubah glikogen menjadi glukosa.
KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS)
KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS)
1. SEL A / ALPHA
 menghasilkan glukagon 
menghasilkan gula bila tubuh
kekurangan gula
2. SEL B/ BETA
 menghasilkan insulin 
menguraikan gula bila berlebihan
menjadi glikogen dalam otot
3. SEL D/ DELTA
 menghasilkan somatostatin 
tergantung dr kebutuhan tubuh 
membantu sel a bila kekurangan gula
& membantu sel b bila kelebihan gula
4. SEL F
 menghasilkan pankreopeptida 
membantu dalam proses pencernaan
makanan terutama protein
• Letak : dibelakang sternum, didepan paru – paru dan jantung
• Sangat penting untuk perkembangan sistem limfatik
• Kelenjar ini mempunyai 2 lapisan :
1. Kortek terbungkus sempurna dengan limfosit
2. Medula menstimulasi sel limfosit untuk membelah dan
kemampuan untuk mengenali dan menyerang benda asing.
• Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon
somatotrof atau hormon pertumbuhan. Pada orang dewasa,
kelenjar ini tidak digunakan kembali.
• Selain itu, timus juga menghasilkan timosin yang mengatur
produksi sel khusus dalam darah putih, yaitu sel T. Sel T sangat
berpengaruh dalam mekanisme sistem pertahanan tubuh.
KELENJAR TIMUS
KELENJAR TIMUS
• Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad.
Meskipun fungsi utamanya adalah
memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar
kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar
kelamin laki-laki terdapat pada testis,
sementara kelenjar kelamin perempuan
berada pada ovarium.
KELENJAR Gonad ( kelamin)
OVARIUM
• Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi
menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone
progesterone.
• Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan
dirangsang oleh FSH
• Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan
tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya
perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
• Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang
oleh LH
• Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar
dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi.
• Fisiologi menstruasi
• Siklus Menstruasi Normal
• Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium
(indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi
menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus
uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
• Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal.
Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim),
miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium
(lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di
dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua
fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut
sebagai desidua basalis.
• Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
• FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
• LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus
untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
• PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin
OVARIUM
OVARIUM
• Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel
germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.
• Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang
pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin
pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya
suara.
• Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis
bagian anterior.
• Regulasi hormone jantan
• Menghasilkan steroid laki-laki
• Testoteron : memacu pertumbuhan dan perkembang organ kelamin dan
perkembangan seks sekunder pada pria. Produksi testoteron yang stabil akan :
• Mempertahankan spermatogenesis
• Meningkatkan aktivitas anabolik serta kekuatan otot serta tulang
• Meningkatkan produksi sel darah merah dalam sumsum tulang merah
• Meningkatkan libido dan sikap agresivitas normal
TESTIS
TESTIS
• Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas
ginjal.
• Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis
yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula).
• Terletak didalam jaringan retroperitoneal yang
menutupi kutub atas ginjal (ada 2 buah organ
adrenal).
• Masing –masing adrenal mempunyai 2 buah
kelenjar yaitu:
1. Kortek adrenal
2. Medula adrenal
KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
• Kelenjar adrenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur
kecil yang terletak di ujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing
struktur kelenjar ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian
dalam (medula).
• Bagian korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin)
yang berpengaruh dalam penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah
dan denyut jantung meningkat. Hormon ini juga berperan mengubah glikogen
(gula otot) menjadi glukosa (gula darah). Selain itu, hormon adrenalin bersama
hormon insulin memengaruhi proses pengaturan kadar gula dalam darah.
• Sementara itu, bagian korteks (bagian luar) adre nal mengeluarkan hormon
kortin yang tersusun atas kortison dan deoksikortison. Hormon kortin dapat
memudahkan perubahan protein menjadi karbohidrat, kemudian juga mengatur
metabolisme garam dan air.
• Penyakit manusia yang disebabkan oleh kurangnya sekresi hormon ini adalah
penyakit Addison. Gejala yang timbul pada penderita penyakit ini antara lain
tekanan darah rendah, kelemahan otot, gangguan pencernaan, peningkatan
retensi kalium dalam cairan tubuh dan sel, kulit kecoklatan, dan nafsu makan
hilang. Penderitanya dapat diobati dengan pemberian hormon kortin melalui
mulut atau intramuskular.
KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
• Kelenjer Adrenal manghasilkan hormon-
hormon berikut :
1. Hormon kortikoid, berperan menyerap natrium dalam
darah dan mereabsorbsi air pada ginjal.
2. Hormon glukortikoid, berperan dalam menaikkan kadar
glukosa darah dan mengubah protein menjadi glikogen di
hati.
3. Hormon androgen, bersama-sama dengan hormon gonad
berperan membentuk sifat kelamin sekunder pada pria.
4. Hormon epinefrin atau adrenalin, berperan menaikkan
frekuensi denyut jantung, memperkuat denyut jantung,
dan membantu mengubah glikogen ( dalam otot) menjadi
glukosa dalam darah.
KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
No. Hormon Prinsip kerja
1 Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid
b. Glukokortikoid
Mengontol metabolisme ion anorganik
Mengontrol metabolisme glukosa
2 Bagian Medula Adrenal
Adrenalin (epinefrin) dan
noradrenalin
Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut:
a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
d. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar gula darah
KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK
GINJAL)
• Kelenjar pineal berukuran sebesar kacang
tanah yang terletak di tengah otak. Kelenjar ini
menyekresikan hormon melatonin yang
membantu mengatur ritme tubuh sehari-hari,
seperti jadwal tidur di malam hari dan bangun
di pagi hari. Fungsi lainnya masih belum
diketahui.
•
KELENJAR PINEAL
Kelainan – Kelainan Akibat Kelebihan
atau Kekurangan Hormon
No. Kelenjar Hormon yang dihasilkan Gangguan /
kelainan
Ciri - ciri
1 Hipofisis Kekurangan hormon (hiposekresi)
hormon pertumbuhan (growth
hormone)
Dwarfisme Penderita tampak bertubuh pendek
(hanya sekitar satu meter atau
bahkan kurang) tapi tetap memiliki
proporsi tubuh yang normal
Kelebihan hormon (hipersekresi)
hormon pertumbuhan (growth
hormone)
Gigantisme (giantism) Terjadi pada masa kanak – kanak,
dimana terjadi pertumbuhan
berlebihan bahkan dapat sampai
mencapai 8 kaki
Akromegali Terjadi pada saat dewasa, penderita
mengalami pembesaran tulang
rahang dan wajah. Kulit bertambah
tebal, diikuti gangguan akibat
penekanan saraf oleh massa tulang
yang bertambah
2. Tiroid Hipersekresi hormone
tiroksin
(Hipertiroidisme)
Grave’s disease/
morbus basedow
Penderita ini mengalami metabolisme yang
amat meningkat; penderita cenderung
bertambah kurus walaupun disaat yang
sama penderita memiliki nafsu makan yang
meningkat . Keringat berlebihan, denyut
nadi yang cepat, tidak tahan panas dan
kelemahan badan. Dapat juga ditemukan
penonjolan bola mata (exophtalmus)
Hiposekresi hormon tiroid
(Hipotiroidisme)
Kretinisme (Kerdil) Terjadi pada masa kanak – kanak, cirinya
penderita tidak dapat mencapai
pertumbuhan fisik dan mental yang normal
Mix Oedema
(Miksedema)
Terjadi pada orang dewasa, cirinya laju
metabolisme rendah, berat badan
berlebihan, bentuk badan menjadi kasar, dan
rambut rontok
3 Paratiroid Hipersekresi hormon
paratiroid
Hiperparathormon Kelainan pada tulang seperti tulang
rapuh, bentuk abnormal dan mudah
patah. Kelebihan kalsium yang
diekskresikan dalam air seni
bersama ion fosfat dapat
menyebabkan batu ginjal
Hiposekresi hormon
paratiroid
Hipoparathormon Terjadi gejala kekejangan otot
(tetani)
4 Kelenjar
gonad
Hiposekresi hormon
kelenjar gonad
- dapat mengakibatkan gangguan
terutama dalam proses
reproduksi manusia.
5 Pankreas Hiposekresi hormon insulin Diabetes tipe I Penyakit ini sepenuhnya bergantung
dengan insulin, penyakit ini sering
didapatkan pada anak-anak atau
dewasa muda. Pengobatan dengan
mengganti insulin sesuai dengan
jumlah yang diperlukan
5 Korteks
Adrenal
Hipersekresi hormon
kelenjar adrenal
Cushing’s
syndrome
penderita mengalami peningkatan tekanan darah,
gula darah akibat pengeluaran hormon kortisol yang
berlebihan.
Hiposekresi hormon
kelenjar adrenal
Addison’s
disease
Gejala berupa
· Hipoglikemia (kadar gula dalam darah menurun),
· Gangguan pembentukan glukosa oleh jaring
(glukoneogenesis)
· Penurunan kadar glikogen di liver yang menjadi
cadangan glukosa dalam tubuh
· Gangguan akibat kekurangan aldosteron seperti
pengeluaran natrium dan cairan yang berlebihan di
ginjal.
· Dehidrasi,
· Penurunan tekanan darah
· Shock yang dapat menimbulkan kematian, terutama
bila tidak ditangani secara cepat.
CUSHING
SYNDROME
GIGANTISME
AKROMEGALI

More Related Content

What's hot

Sistem saraf pusat kelompok 1 - xi-miia 2
Sistem saraf pusat   kelompok 1 - xi-miia 2Sistem saraf pusat   kelompok 1 - xi-miia 2
Sistem saraf pusat kelompok 1 - xi-miia 2ainiyah firda
 
sistem saraf otonom perifer
sistem saraf otonom perifersistem saraf otonom perifer
sistem saraf otonom periferAlberstofRadjah
 
PPT SISTEM INDERA
PPT SISTEM INDERAPPT SISTEM INDERA
PPT SISTEM INDERARYRuyaa
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem PersyarafanNona Zesifa
 
ppt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusiappt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusiawillyam alfrado
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusiakak_mayya
 
Kinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanikaKinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanikaBanisy
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendirifebedwi
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaRinda Hendrika
 
Sistem Saraf (Biologi)
Sistem Saraf (Biologi)Sistem Saraf (Biologi)
Sistem Saraf (Biologi)miaakmt
 
Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)bbawor aji
 
Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10EmirSyarif
 
Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)salim_perdana
 

What's hot (20)

Sistem saraf pusat kelompok 1 - xi-miia 2
Sistem saraf pusat   kelompok 1 - xi-miia 2Sistem saraf pusat   kelompok 1 - xi-miia 2
Sistem saraf pusat kelompok 1 - xi-miia 2
 
sistem saraf otonom perifer
sistem saraf otonom perifersistem saraf otonom perifer
sistem saraf otonom perifer
 
PPT SISTEM INDERA
PPT SISTEM INDERAPPT SISTEM INDERA
PPT SISTEM INDERA
 
Anatomi & fisiologi syaraf 2
Anatomi & fisiologi syaraf 2Anatomi & fisiologi syaraf 2
Anatomi & fisiologi syaraf 2
 
SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
 
ppt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusiappt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusia
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusia
 
Kinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanikaKinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanika
 
Ruang icu
Ruang icuRuang icu
Ruang icu
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
 
Anatomi fisiologi sistem sensori
Anatomi fisiologi sistem sensoriAnatomi fisiologi sistem sensori
Anatomi fisiologi sistem sensori
 
Anatomi Fisiologi Otak
Anatomi Fisiologi OtakAnatomi Fisiologi Otak
Anatomi Fisiologi Otak
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
 
Sistem Saraf (Biologi)
Sistem Saraf (Biologi)Sistem Saraf (Biologi)
Sistem Saraf (Biologi)
 
Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)
 
Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10Gerak refleks kelompok 10
Gerak refleks kelompok 10
 
Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)
 

Viewers also liked

Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSugeng Pamudji
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiKevin Simbolon
 
mekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telingamekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telingaCristina Marbun
 
Sistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiaSistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiaMiranti Yanti
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasiDio Altha
 
Creative Collaboration Solusi Dalam Berpikir dan Bertindak
Creative Collaboration Solusi Dalam Berpikir dan Bertindak Creative Collaboration Solusi Dalam Berpikir dan Bertindak
Creative Collaboration Solusi Dalam Berpikir dan Bertindak Mus kamal
 
Systema nervorum i ( cns ) SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Systema  nervorum i ( cns ) SEMESTER 2 kd 2 anatomySystema  nervorum i ( cns ) SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Systema nervorum i ( cns ) SEMESTER 2 kd 2 anatomydimas_aria
 
sistem koordinasi ismail
sistem koordinasi  ismailsistem koordinasi  ismail
sistem koordinasi ismailIsmail Fizh
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiashafhandustur
 
sistem saraf pada manusia
sistem saraf pada manusiasistem saraf pada manusia
sistem saraf pada manusiafathurriadi
 
How Dentures are Made - BPS System
How Dentures are Made - BPS SystemHow Dentures are Made - BPS System
How Dentures are Made - BPS Systemzandenture
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekelmakrufi
 

Viewers also liked (20)

Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Sistem Koordinasi dan Indra Manusia
Sistem Koordinasi dan Indra ManusiaSistem Koordinasi dan Indra Manusia
Sistem Koordinasi dan Indra Manusia
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasi
 
PPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem KoordinasiPPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem Koordinasi
 
mekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telingamekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Sistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiaSistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusia
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Creative Collaboration Solusi Dalam Berpikir dan Bertindak
Creative Collaboration Solusi Dalam Berpikir dan Bertindak Creative Collaboration Solusi Dalam Berpikir dan Bertindak
Creative Collaboration Solusi Dalam Berpikir dan Bertindak
 
Systema nervorum i ( cns ) SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Systema  nervorum i ( cns ) SEMESTER 2 kd 2 anatomySystema  nervorum i ( cns ) SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Systema nervorum i ( cns ) SEMESTER 2 kd 2 anatomy
 
sistem koordinasi ismail
sistem koordinasi  ismailsistem koordinasi  ismail
sistem koordinasi ismail
 
Présentation1 (2)
Présentation1 (2)Présentation1 (2)
Présentation1 (2)
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
 
sistem saraf pada manusia
sistem saraf pada manusiasistem saraf pada manusia
sistem saraf pada manusia
 
Sel saraf (neuron)
Sel saraf (neuron)Sel saraf (neuron)
Sel saraf (neuron)
 
How Dentures are Made - BPS System
How Dentures are Made - BPS SystemHow Dentures are Made - BPS System
How Dentures are Made - BPS System
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 

Similar to SISTEM SARAF MANUSIA

Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxDekaMuliya1
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafAndi Asri Ainun
 
SISTEM SARAF (NURHALIZA-105441101421).pptx
SISTEM SARAF (NURHALIZA-105441101421).pptxSISTEM SARAF (NURHALIZA-105441101421).pptx
SISTEM SARAF (NURHALIZA-105441101421).pptxNavantryRosyida
 
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptx
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptxPPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptx
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptxDellaAuliaYuniar
 
SISTEM SARAF.pptx
SISTEM SARAF.pptxSISTEM SARAF.pptx
SISTEM SARAF.pptxDestiAyu9
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Iseu Pranyoto
 
Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Iseu Pranyoto
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....NATASYATasya14
 

Similar to SISTEM SARAF MANUSIA (20)

Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Jaringan Saraf
Jaringan SarafJaringan Saraf
Jaringan Saraf
 
SISTEM SARAF (NURHALIZA-105441101421).pptx
SISTEM SARAF (NURHALIZA-105441101421).pptxSISTEM SARAF (NURHALIZA-105441101421).pptx
SISTEM SARAF (NURHALIZA-105441101421).pptx
 
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
 
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptx
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptxPPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptx
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptx
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
SISTEM SARAF.pptx
SISTEM SARAF.pptxSISTEM SARAF.pptx
SISTEM SARAF.pptx
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)
 
SISTEM SARAF.pdf
SISTEM SARAF.pdfSISTEM SARAF.pdf
SISTEM SARAF.pdf
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
Coordination system
Coordination systemCoordination system
Coordination system
 
Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
 

Recently uploaded

Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 

Recently uploaded (20)

Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 

SISTEM SARAF MANUSIA

  • 2. SK/KD : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,kelainan dan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya. TUJUAN PEMBELAJARAN : Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi dan proses serta Kelainan/penyakit yang terdapat pada sistem Regulasi manusia (saraf, endokrin, pengindraan)
  • 3. INDIKATOR Menjelaskan struktur sel saraf kaitannya dengan kemampuan menghantarkan rangsang Menjelaskan susunan sistem saraf manusia dan fungsi masing- masing komponen penyusun sistem saraf Mendiskripsikan pembagian saraf pada manusia Mendiskripsikan gerak sadar dan gerak reflek Memahami pengaruh narkoba pada sistem saraf Mengidentifikasi kelainan pada sistem saraf pada manusia Memahami struktur, fungsi dan cara kerja alat indra manusia Menjelaskan kelainan pada alat indra Mengidentifikasi struktur dan cara kerja sistem endokrin serta dapat menyebutkan jenis dan fungsi hormon yang dihasilkan Mengidentifikasi kelainan pada sistem endokrin
  • 4. SISTEM KOORDINASI SISTEM SARAF Sistem koordinasi/ pengaturan merupakan sistem yang mengatur kerja dari organ-organ tubuh dalam memberi tanggapan/ respon terhadap rangsangan. SISTEM PENGINDRA AN SISTEM HORMON
  • 5. SISTEM SARAF PERHATIKAN ILUSTRASI DI BAWAH Alat Indera Efektor Neuron motorik Pengolahan Neuron sensorik Sistem Syaraf Tepi (SST) Sistem Syaraf Pusat (SSP)
  • 6. FUNGSI SISTEM SYARAF 1. alat koordinasi untuk mengatur dan mengendalikan kerja alat-alat tubuh 2. alat komunikasi untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di luar tubuh 3. merupakan pusat kesadaran dan kemauan 4. Mengendalikan fungsi fisiologi organ organ tubuh
  • 7. SEL SARAF Dendrit Badan Sel Nukleus Akson Arah Jalannya impuls Sinapsis Selubung Myelin Terminal sinapsis Neuron Pra Sinaps Neuron Pasca Sinaps
  • 8. Penyusun Sel Saraf 1. Badan Sel Ada inti sel, anak inti, sitoplasma granuler yg mengandung badan nissl dan neuro fibril Protein badan nisll berguna untuk pertumbuhan neuron, perbaikan saraf, sumber energi Dalam sistem saraf pusat, kumpulan badan sel membentuk nukleus, jika berkumpulnya bukan disaraf pusat disebut ganglion
  • 9. 2.Denrit Uluran pendek yg keluar dari badan sel Mengandung Nissl dan organel Tidak ada selubung mielin maupun neurolema Peranannya menghantarkan impuls ke badan sel
  • 10. 3. Akson Penghantar impuls menjauhi badan sel Mengandung neurofibril, tidak mengandung Nissl Memiliki selubung mielin yang berguna untuk isolator, pemberi nutrisi akson, mempercepat jalan impuls.Mielin dibentuk dari sel schwan (mielinasi) Terdapat simpul Ranvier
  • 11. MIELINISASI • Myelinisasi adalah suatu proses pembentukana membran myelin sepanjang axon. Periode myelinisasi terjadi dalam waktu yang panjang, dimulai pada trimester II dan berlanjut hingga usia dewasa. Myelinisasi pada belahan otak merupakan proses yang sangat cepat yang terjadi setelah lahir. Proses myelinisasi dimulai dengan proliferasi oligodendroglia yang akan memanjang sesuai dengan tepi axon. Membran plasma oligodendroglia akan berubah menjadi membran myelin SSP. Proses myelinisasi terdiri dari 2 fase: pertama proliferasi ligodendroglia dan diferensiasi, dan kedua terjadi penumpukan myelin sepanjang axon.
  • 12. FUNGSI BAGIAN-BAGIAN SEL SARAF NO NAMA BAGIAN FUNGSI 1 Inti sel Pengatur seluruh kegiatan sel 2 Dendrit Penghubung impuls rangsang dari reseptor ke badan sel 3 Badan sel Penerima impuls rangsang dari dendrit dan melanjutkannya ke akson 4 Akson Menghubngkan impuls rangsang ke sel saraf berikutnya atau efektor (organ yang disarafi) 5 Selubung mielin Pelindung akson (neurit) dari kerusakan 6 Sel schwann Membentuk jaringan yang membantu menyediakan makanan dan membantu regenerasi neurit (akson) 7 Nodus ranvier Mempercepat tramisi impuls rangsang 8 Sinapsis Penghubung antara ujung akson suatu sel saraf dengan dendrit sel saraf yang lain.
  • 13. MACAM-MACAM NEURON 1.BIPOLAR : Memiliki 2 saluran, yaitu denrit dan akson 2.UNI POLAR : Memiliki 1 uluran yg keluar dari badan sel 3.MULTI POLAR : Memiliki satu akson dan beberapa denrit
  • 15. FUNGSI SEL SARAF 1. Neuron sensorik : membawa impul rangsang dari reseptor (penerima rangsang/ indera) menuju pusat saraf. 2. Sel saraf motorik: membawa impuls dari pusat saraf menuju efektor (misal: otot). 3. Sel saraf konektor (neuron asosiasi): penghubung antara sel saraf sensorik dan sel saraf motorik. Sel saraf konektor terdapat pada pusat saraf.
  • 17. SINAPSIS  Impuls yang menuju pusat saraf berupa rangsangan kimia,panas,dan mekanik.Impuls diterima oleh reseptor kemudian dihantarkan oleh dendrit ke badan sel saraf,selanjutnya malalui akson akan diteruskan ke dendrit neuron yang lain.  Sinapsis merupakan titik pertemuan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain.Sinapsis ada dua macam, yaitu SINAPSIS LISTRIK dan SINAPSIS KIMIA. a) SINAPSIS LISTRIK Impuls saraf dapat berlangsung karena adanya loncatan listrik antarneuron yang disebut proses konduksi .Prinsip penghantaran impulsnya sebagai berikut. Dalam keadaan istirahat,serabut saraf tidak menghantarkan impuls.Sebelah dalam serabut saraf bermuatan listrik negatif karena kelebihan ion K+ dan anion organik, sedangkan sebelah luar bermuatan positif karena kelebihan kation Na+ ,yang kemudian berdifusi ke dalam sehingga bagian dalam bermuatan negatif.
  • 18. • b) SINAPSIS KIMIA – Bila impuls telah sampai di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan zat yang disebut Neurohormon atau dikenal dengan Neurotrasmiter .Zat ini bersifat memacu dan menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron berikutnya.Beberapa Neurotransmiter yang dikenal sebagai berikut : 1. Asetilkolin, merupakan neurotransmiter yang terdapat pada penghubung antara neuron dengan neuron berikutnya,neuron dengan otot serat lintang,dan neuron otot polos usus. Asetilkolin ini terdapat di seluruh sistem saraf. 2. Dopamin dan Serotonin terdapat di otak. Neurotransmiter utama pada mamalia adalah asetilkolin atau noradrenalin (norepinefrin). Prinsip penghantaran impulsnya sebagai berikut. Pada setiap neuron, aksonnya berakhir pada suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis .Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran presinapsis yang berfungsi melakukan transmisi rangsangan.Sedang permukaan membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran postsinapsis berfungsi sebagai penerima transmisi rangsang.Kedua membran tersebut dipisahkan oleh celah sinapsis. SINAPSIS
  • 19. • Pada sitoplasma tombol sinapsis (Gelembung sinapsis) terdapat mitikondria dan vesikula (kantong kecil) yang berisi substansi neurotransmiter yang berupa asetilkolin. Jika impuls tiba di tombol sinapsis, terjadi peningkatan permeabilitas membran presinapsis terhadap ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran presinapsis sambil melepaskan neurontransmiternya ke celah sinapsis. Neurontransmiter ini membawa impuls ke membran postsinapsis. Setelah menyampaikan impuls, neurontransmiter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan membran postsinapsis kemudian disimpan di gelembung sinapsis untuk di pergunakan lagi.Enzim tersebut misalnya Asetilkolinestrerase yang dihidrolisis menjadi kolin dan etanoat asetat. SINAPSIS
  • 22. TEORI PENGHANTARAN IMPULS PADA AKSON • . Dalam keadaan tidak ada rangsang, neuron dalam keadaan istirahat. • Saat neuron istirahat, muatan listrik diluar neuron bermuatan positif. Sedangkan muatan listrik di dalam neuron bermuatan negatif (Polarisasi) • Apabila ada rangsangan maka bagian tubuh akan mengenalinya (reseptor) dan kemudian menimbulkan impuls syaraf. • . Impuls syaraf terjadi karena terjadinya perubahan dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi (muatan listrik di luar neuron bermuatan negatif dan muatan listrik di dalam neuron bermuatan positif). • . Proses depolarisasi ini berlangsung cepat dan berjalan sepanjang neuron. Inilah yang dimaksud dengan impuls syaraf.(Impuls bisa mencapai kecepatan 1/1000 detik). • Setelah impuls berlalu, neuron akan kembali ke keadaan semula (polarisasi). • . Saat impuls berjalan sampai di teminal sinapsis, impuls akan dibawa oleh neurotransmiter menuju neuron lainnya. Begitu seterusnya sampai impuls berjalan menuju otak. • Di otak, impuls akan diterjemahkan dan ditanggapi dalam bentuk yang disesuaikan dengan bentuk rangsangannya a. Polarisasi b. Ada Rangsangan c. Depolarisasi
  • 23. NEUROGLIA Neuroglia ( berasal dari kata ‘nerve glue glue’) yang pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1854.Neuroglia tersusun atas berbagai macamsel yang secara keseluruhan menyokong, melindungi dan berperan sebagai sumber nutrisi bagi sel saraf (Neuron), baik pada susunan saraf pusat (SSP) maupun pada susunan saraf tepi (SST). Sel-sel glia memegang peranan sangatpenting dalam menunjang aktivitas neuron. Sel ini sangat penting bagi integritas struktur sistem saraf dan bagifungsi normal neuron.
  • 24. NEUROGLIA Di dalam SSP, ada tiga Neuroglia penting yang berhasil diidentifikasi yaitu: 1. Oligodendrosit 2. Astrosit 3. Mikroglia
  • 25. NEUROGLIA Oligodendrosit merupakan sel glia yang berperan membentuk selaput mielin dalam SSP. Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai “sel pemberi makan makan“ bagi neuron yang ada di dekatnya. Mikroglia Berperan dalam penghancuran patogen dan penghapusan neuron mati.
  • 27. SISTEM SARAF PUSAT • Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam tubuh. Sistem saraf pusat adalah bagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga secara evolusi, bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. Sistem saraf pusat, dibagi menjadi dua bagian yaitu otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis). • Encephalon (cerebrum, cerebellum, dan brainstem) dan medulla spinalis secara histologi terbagi menjadi dua komponen utama yaitu substansi grisea dan substansi alba. - Substansi grisea : Jaringan saraf berisi banyak perikarya atau soma dari neuron, dendrit, glia, pembuluh darah, dan sedikit serabut saraf yang bermyelin. Karakter utama dari substansi grisea ini berwarna kelabu karena adanya badan sel saraf yang relatif besar, nukleus bulat dikelilingi badan Nissl. Substansi grisea pada otak berada di perifer, membentuk cortex cerebrum dan cerebellum. Tetapi pada medulla spinalis berada di sentral berbentuk H. - Substansi alba: Kontras dengan substansi grisea. Substansi alba berwarna putih, tidak mempunyai perikarya, axon bermyelin secara merata. Terletak pada lapisan dalam otak. Tidak termasuk nuclei dan ganglia. Di otak dalam juga terdapat substansi grisea yang dikelilingi sedikit atau banyak substansi alba, inilah yang disebut nuclei.
  • 28. OTAK Fungsi Otak : 1.Menerima rangsang sensori dari dalam dan luar tubuh 2.Memroses dan mengatur tanggapan terhadap rangsang 3.Mempertahankan aktivitas yang tidak kita sadari 4.Memprakarsai aktivitas yg kita sadari 5.Penalaran, daya ingat, pengetahuan, dll
  • 29. • Selaput Meninges (meninges kranial) mempunyai susunan sebagai beikut : Piameter: Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak, dan banyak mengandung pembuluh darah. Arachnoidea mater: disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik. Durameter: terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural. Ruang Subarakhnoid : yaitu ruang yang berisi cairan pelindung yang disebut serebrospinal dan berada di antara arakhnoid dan piameter.
  • 30. OTAK • Otak dilindungi oleh tengkorak kepala.Permukaan otak berlipat-lipat. Bagian luar berwarna kelabu karena mengandung banyak sel saraf. Bagian dalam berarna putih karena mengandung banyak dendrit dan akson – Otak terdiri atas Otak besar ( serebrum), Otak tengah (mesensefalon) , Otak depan ( Diensefalon) , Otak kecili ( Serebelum ), dan jembatan varol. – Otak manusia dewasa memiliki berat ± 1,5 kg dan wujudnya dalam keadaan lembek seperti alpukat yang matang. Berkat adanya tulang tengkorak itulah, maka otak dapat terlindung dari benturan yang datang dari luar. Otak manusia itu ibarat komputer, dapat terisi data atau program tertentu dan banyak file yang dapat tersimpan di sana. Apabila Anda ingin mengingat peristiwa yang telah terjadi, maka otak akan menampilkan kembali semacam rekaman atas peristiwa itu. Otak manusia terdiri atas bagian kiri dan kanan. Masing-masing bagian mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri mengatur kegiatan bagian kanan tubuh, sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan bagian kiri tubuh. Otak dibungkus oleh tiga membran pelindung yang disebut meninges. Di antara dua membran sebelah dalam ada cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan bagi otak terhadap goncangan atau benturan.
  • 31. OTAK BESAR • Otak Besar Otak besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang disebut dengan serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berpikir, dan lain- lain. Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut. (1) Korteks Korteks merupakan bagian luar dari serebrum. Bagian ini terbuat dari bahan abu-abu, yaitu massa badan sel. Keadaan korteks memiliki permukaan yang berlipat-lipat sehingga dapat memperluas permukaannya. (2) Lapisan Dalam Pada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari bahan putih. Secara anatomis, otak dibagi menjadi 4 lobus yang mempunyai fungsi yang berbeda- beda:
  • 32. • Lobus Frontal • Terlihat dalam mental, emosi dan fungsi fisik, bagian anterior (depan atas) mempunyai peran dalam tingkah laku tidak sadar. Misalnya: kepribadian, tingkah laku social, memberi pendapat dan aktifitas intelektual, bagian sentral posterior (depan belakang) mengatur fungsi motorik. • Lobus Pariental • Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi bagian tubuh yang diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral, rangsangan yang diterima adalah nyeri, temperature, sentuhan, tekanan, dan proprioseption. Lobus pariental juga menterjemahkan input sensorik stereognasis dan juga berfungsi sebagai pengembangan gambaran diri. • Lobus Occipital • Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar). Misalnya penglihatan, menerima informasi dan menafsirkan warna, juga berperan dalam refleks visual untuk menentukan mata pada sebuah objek yang diam dan bergerak, Seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan pada bagian ini, maka akan mengalami kebutaan. Apabila kita membuka mata dan melihat suatu pemandangan, jumlah radioaktifnya sangat meningkat di daerah penglihatan pada lobus oksipitalis. . • Lobus Temporal • Menerima input dari tiga indera perasa, yaitu: pendengaran, pengecap, dan penciuman dan mempunyai peran dalam proses memori.
  • 33. Pembagian daerah pada otak besar
  • 35. OTAK TENGAH • Otak tengah disebut juga disensefalon dan terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan tidak mencolok. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan impuls antara otak depan dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping itu juga berfungsi menjaga keseimbangan. • Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah menuju ke atas merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan formasi retikuler yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan. Aksi formasi retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini dapat mengakibatkan kematian. • Otak tengah dan otak belakang bersama-sama membentuk brainstem. - Otak tengah terlibat dalam tanggapan pendengaran dan visual serta fungsi motorik.
  • 37. OTAK DEPAN • Menerima dan memproses informasi sensorik, berpikir, memahami, produksi dan pemahaman bahasa, dan pengendalian fungsi motorik. Ada dua divisi utama dari otak depan - Diencephalon : berisi struktur seperti talamus dan hipotalamus yang bertanggung jawab atas fungsi seperti kontrol motorik, menyampaikan informasi sensorik, dan pengendalian fungsi otonom. - Telencephalon berisi bagian terbesar dari otak, korteks cerebral. Sebagian besar pemrosesan informasi aktual di otak terjadi dalam korteks cerebral. • Thalamus adalah sebuah massa avoi dabu-abu yang besar disekitar ventrikel otak. Daerah spesifik dalam thalamus menerima akson dari medulla, batang otak, serebellum, basal ganglia dan bagian variasi dari serebellum. Hubungan ini memberi pengaruh terhadap fungsi motorik dan mempunyai peran dalam respons emosional, terjemahan sensasi-sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. • Hipothalamus adalah bagian kecil tetapi daerah yang sangat penting dijaringan otak yang letaknya dibawah thalamus yang bertugas mempetahankan beberapa fungsi keseimbangan, pengaturan sejumlah aktifitas yang juga dipengaruhi kelenjar pytuitari dan system saraf otonom (bekerja sendiri). Hipothalamus menerima input dari seluruh bagian tubuh. Pengaruh hypothalamus didalam aktivitas system saraf otonom termasuk pengaturan denyut jantung, tekanan darah, dan temperature tubuh, juga mengatur nafsu makan, mempengaruhi fungsi genital dan aktivitas seksual.
  • 38.
  • 39. OTAK KECIL • Otak kecil (Cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
  • 40. OTAK KECIL (CEREBLUM) • Berfungsi mengatur keseimbangan tubuh dan sebagai pusat koordinasi otot saat bergerak. • Terdiri 2 bagian: kiri dan kanan. • Antara belahan kiri dan kanan terdapat jembatan penghubung yang disebut jembatan varol. • Jembatan varol berfungsi mengahntarkan impuls otot-otot kanan dan kiri tubuh.
  • 41. MEDULA OBLONGATA {Sumsum Lanjutan} • Terdiri dari otak tengah, pons dan medulla obolongata, masing-masing struktur m mempunyai tanggung jawab yang unik. Ketiganya sebagi unit untuk menghantarkan saluran inpuls yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan lajur dibagian otak tengah. Bagian atas dari batang otak mengandung system pons afferent dan efferent yang membawa impuls ke dan dari hemisfer serebri. Pons terletak diantara otak tengah dan medulla oblongata pada serebellum bagian anterior. Bagian ini mengandung serabut saraf yang memberikan komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari susunan saraf pusat dan serebellum. Sepertiga bagian bawah pons mengandung pusat-pusat refleks pernapasan. Bagian ini tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya ukurannya kecil tetapi fungsinya sangat besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian medula oblongata ini dapat mengakibatkan kematian. Fungsi medula oblongata, antara lain menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan diafragma sehingga dapat memungkinkan untuk pernapasan; mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung diameter arteriola, tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan; mengkoordinir gerak refleks, misalnya kedipan mata, bersin, bersendawa, dan muntah. Medula oblongata ini akan diteruskan ke bawah yang disebut sumsum tulang belakang. Bagian sumsum lanjutan yang menghubungkan antara sumsum lanjutan dengan otak disebut vons varolii (jembatan varoli). • Medula oblongata adalah daerah super penting yang mengatur dan mengendalikan proses bernapas, tidur bangun, jantung, dan peredaran darah.
  • 43. JEMBATAN VAROL • Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang (medula spinalis) Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor
  • 44. JEMBATAN VAROL { PONS VAROLI }
  • 45. MEDULA SPINALIS ( Sumsum Tulang Lanjutan) • Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari perifer (ditepi) seperti kulit. Tempat jalannya refleks medulla spinalis berisi badan putih yang mengandung serabut-serabut myelin (akson) yang menghantarkan informasi asenden dan desenden. Badan kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi dalam menstimulus (rangsang) masuk ke stimulus medulla spinalis yang berintegrasi dalam badan kelabu. Respon dapat terjadi secara/ditransmisikan ke atas asenden. Semua kegiatan motorik disalurkan melalui medullan spinalis dan akson perifer. • Terletak memanjang dalam rongga tulang belakang mulai ruas-ruas tulang leher sampai ruas kedua tulang pinggang. • Dibungkus selaput meninges. • Bagian luar: – berwarna putih (substansi alba), banyak mengadung akson yang dilindungi mielin. – Berfungsi mengahntarkan impuls ke otak, dari otak ke efektor.
  • 46. • Bagian dalam: – berwarna kelabu (substansi grissea), banyak mengandung srabut saraf yang tidak dilindungi mielin. – Dibedakan dua, yaitu: • Akar dorsal atau akar posterior, mengandung neuron sensorik. • Akar ventral atau akar anterior, mengandung neuron motorik. • Mengandung neuron sensorik, neuron motorik, neuron penghubung. • Berfungsi: – Penghantar impls dari otak dan ke otak – Pusat pengatur gerak reflek.
  • 48. • Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. • Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. • Kerjasama antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkungan. • Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. • Susunan saraf yang membentuk sistem saraf tepi dilihat dari fungsinya : – a) Sistem aferen : yaitu lanjutan saraf yang membawa impuls saraf dari reseptor ke susunan sraf pusat – b) Sistem eferen : yaitu lanjutan saraf yang membawa impuls saraf dari reseptor ke susunan saraf pusat SISTEM SARAF TEPI
  • 49. Macam-macam sistem saraf tepi Sistem saraf tepi Sistem saraf somatis Sistem saraf otonom
  • 50. SISTEM SARAF SOMATIS • Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar. • Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kita dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. • Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.
  • 51. Sistem saraf somatis 12 pasang saraf kranial 31 pasang saraf sumsum tulang belakang
  • 52. SARAF KRANIAL • Saraf kranial adalah simpul-simpul saraf yang berada di kepala (cranium = kepala). Saraf kranial terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital dalam menggerakkan otot-otot yang ada dibagian kepala, seperti otot mata, pipi (face), lidah, gerakan mengunyah, berkedip, mendenger dan lain-lain.  Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu: 1) saraf sensorik : Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori 2) saraf motorik : Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. 3) saraf gabungan sensorik dan motorik : Saraf trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. Ada saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat luas yaitu saraf nomor X (saraf vagus), sehingga disebut saraf pengembara. Sifat kerja saraf vagus seperti saraf parasimpatik
  • 53.
  • 54. • Terdapat 12 pasang syaraf cranial yaitu: a. SK I (olfactorius) Adalah saraf sensorik Fungsi : penciuman , Sensori Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau II Mekanisme : Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius Saraf ini merupakan saraf sensorik murni yang serabut-serabutnya berasal dari membran mukosa hidung dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari sini, traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama. b. SK II (Opticus) Adalah saraf sensorik Fungsi : Penglihatan, input refleks fokusing dan konstriksi pupil di limbic, Sensori Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual III Mekanisme : Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina. Serabut-serabut saraf ini, ini melewati foramen optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum, Serabut-serabut dari lapangan visual temporal (separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma, sedangkan yang berasal dari lapangan visual nasal tidak menyilang. Serabut-serabut untuk indeks cahaya yang berasal dari kiasma optikum berakhir di kolikulus superior, dimana terjadi hubungan dengan kedua nuklei saraf okulomotorius. Sisa serabut yang meninggalkan kiasma berhubungan dengan penglihatan dan berjalan di dalam traktus optikus menuju korpus genikulatum lateralis. Dari sini serabut-serabut yang berasal dari radiasio optika melewati bagian posterior kapsula interna dan berakhir di korteks visual lobus oksipital. Dalam perjalanannya serabut-serabut tersebut memisahkan diri sehingga serabut-serabut untuk kuadran bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas melalui lobus temporal. Akibat dari dekusasio serabut-serabut tersebut pada kiasma optikum serabut-serabut yang berasal dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus oksipital kanan dan sebaliknya. •
  • 55. c. SK III (Okulomotorius) Adalah saraf motorik Fungsi : Pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil dan memfokuskan lensa, Saraf ini mengontrol sebagian besar gerakan mata, konstriksi pupil, dan mempertahankan terbukanya kelopak mata (saraf kranial IV dan VI juga membantu pengontrolan gerakan mata.) d. SK IV (Trochlearis) Adalah saraf motorik Fungsi: Pergerakan bola mata ke bawah e. SK V (Trigeminus) Adalah saraf motorik dan saraf sensorik Fungsi : 1) oV1(Syaraf optalmik) adalah saraf sensorik fungsi : input dari kornea, rongga hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal, dahi, bagian atas alis, konjungtiva kelenjar air mata 2) oV2 (Syaraf maksilari) adalah saraf sensorik fungsi : input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga hidung, palatum, faring 3) oV3 (Syaraf Mandibular)adalah saraf motorik dan sensorik fungsi : a) sensorik : input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah, kulit di bawah dagu b) motorik : mengunyah
  • 56. f. SK VI (Abdusen) Adalah saraf motorik Fungsi : Pergerakan mata ke lateral g. SK VII (Fasialis) Adalah saraf motorik dan sensorik 1) Fungsi : a) Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa b) Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah 2) Mekanisme : Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik berasal dari Nukleus motorik yang terletak pada bagian ventrolateral dari tegmentum pontin bawah dekat medula oblongata. Fungsi sensorik berasal dari Nukleus sensorik yang muncul bersama nukleus motorik dan saraf vestibulokoklearis yang berjalan ke lateral ke dalam kanalis akustikus interna.Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah terdiri dari otot orbikularis okuli, otot buksinator, otot oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot digastriktus posterior serta otot platisma. Serabut sensorik menghantar persepsi pengecapan bagian anterior lidah.
  • 57. h. SK VIII(Vestibulocochlearis): Adalah saraf sensorik 1) Fungsi : Vestibular untuk keseimbangan, cochlearis untuk pendengaran 2) Mekanisme : Saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabut-serabut aferen yang mengurusi pendengaran dan vestibuler yang mengandung serabut-serabut aferen yang mengurusi keseimbangan. Serabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti dan berjalan menuju inti koklea di pons, dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial dan kemudian menuju girus superior lobus temporalis. Serabut-serabut untuk keseimbangan mulai dari utrikulus dan kanalis semisirkularis dan bergabung dengan serabut-serabut auditorik di dalam kanalis fasialis. Serabut-serabut ini kemudian memasuki pons, serabut vestibutor berjalan menyebar melewati batang dan serebelum. i. SK IX(Glossofaringeus) Adalah saraf motorik dan sensorik, 1) Fungsi : a) Motoris : membantu menelan b) Sensoris : Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa 2) Mekanisme : Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada waktu meninggalkan kranium melalui foramen tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion, yaitu ganglion intrakranialis superior dan ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularis interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot stiloglosal, saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa faring, tonsil dan sepertiga posterior lidah.
  • 58. j. SK X (vagus) Adalah saraf motorik dan sensorik 1) Fungsi : Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam XI 2) Mekanisme : Nervus vagus meninggalkan anterolateral bagian atas medula oblongata sebagai rangkaian dalam jalur oliva dan pedunculus serebelaris inferior. Serabut saraf meninggalkan tengkorak melalui foramen jugulare. Nervus vagus memiliki dua ganglia sensorik, yaitu ganglia superior dan ganglio inferior. Nervus vagus kanan dan kiri akan masuk rongaa toraks dan berjalan di posterior radix paru kanan untuk ikut membentuk plexus pulmonalis. Selanjutnya, nervus fagus berjalan ke permukaan posterior esofagus dan ikut membentuk plexus esogafus. Nervus fagus kanan kemudian akan didistrubusikan ke permukaan posterior gaster melalui cabang celiaca yang besar ke duodenum, hepar, ginjal, dan usus halus serta usus besar sampai sepertiga kolon transversum. k. SK XI(Aksesorius) Adalah saraf motorik 1) Fungsi : Motorik: Mengendalikan pergerakan kepal 2) Saraf aksesoris adalah saraf motorik yang mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan bagian atas otot trapezius, otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala ke samping dan otot trapezius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas. 3) Mekanisme : Nervus asesoris merupakan saraf motorik yang dibentuk oleh gabungan radix cranialis dan radix spinalis. Radix spinalis berasal dari C1-C5 dan masuk ke dalam tengkorak melalui foramen magnum, bersatu dengan saraf kranial membentuk nervus asesoris. Nervus asesoris ini kemudian keluar dari tengkorak melalui foramen jugulare dan kembali terpisah, saraf spinalnya akan menuju otot sternocleidomastoid dan trapezius di leher yang berfungsi untuk menggerakkan leher dan kepala, sedangkan saraf kranialnya akan bersatu dengan vagus melakukan fungsi motorik brakial di faring, laring, dan palate. l. SK XII(Hipoglosus) Adalah saraf motorik Fungsi : Pergerakan lidah saat bicara, mengunyah.
  • 59. Saraf spinal (sumsum tulang belakang)  Sistem saraf spinal (tulang belakang) berasal dari arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 dibedakan menjadi: • a) 8 pasang saraf leher (saraf cervical) • b) 12 pasang saraf punggung (saraf thorax) • c) 5 pasang saraf pinggang (saraf lumbar) • d) 5 pasang saraf pinggul (saraf sacral) • e) 1 pasang saraf ekor (saraf coccyigeal).
  • 60.
  • 61.
  • 62. • Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. • Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. • Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf sadar. Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran. • Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh. Secara umu, sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Sistem saraf otonom
  • 64. Sistem saraf simpatik • Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. • Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama untuk memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat detak jantung, memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung seni.
  • 65. Sistem saraf parasimpatik • Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. • Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan mepercepat kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu berlawanan, maka mengakibatkan keadaan yang normal.
  • 66.
  • 68. GERAK SADAR • Gerak sadar adalah gerakan yang terjadi karena proses yang disadari. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Skema gerak sadar adalah sebagai berikut:
  • 70. GERAK REFLEK • Pernahkah kaki Anda tanpa sengaja menginjak duri atau benda tajam lainnya? Apa yang terjadi seketika itu? Pasti Anda akan dengan cepat menarik kaki, mungkin dibantu dengan gerakan tangan, dan sambil berteriak secara spontan. Gerakan yang Anda lakukan tersebut merupakan contoh gerak refleks. Gerak refleks merupakan gerakan yang tidak kita sadari. Proses gerak ini lebih cepat daripada gerak sadar. Gerak refleks ini sebenarnya merupakan mekanisme dalam rangka mengelak dari suatu rangsang yang berbahaya, seperti contoh di atas. Refleks di atas merupakan refleks penarikan. Aksiaksi yang terjadi pada peristiwa itu, antara lain: 1. Rangsang dari luar diterima oleh reseptor; 2. Impuls-impuls saraf neuron sensorik pada reseptor tersebut dilanjutkan ke sistem saraf pusat, yaitu sumsum tulang belakang; 3. Di sumsum tulang belakang ini impuls dilanjutkan oleh interneuron dari neuron sensorik ke neuron motorik; 4. Dari neuron, motorik impuls dilanjutkan ke efektor kemudian efektor dirangsang untuk berkontraksi, akibatnya terjadi gerakan secara spontan dengan menarik kaki sambil berteriak.
  • 71. GERAK REFLEK • Gerak refleks merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan. • Rangkaian (jalur) saraf yang terlibat dalam aktivitas refleks disebut lengkung refleks, yaitu terdiri dari 5 komponen dasar: (1) reseptor, (2) jalur aferen sensorik, (3) pusat pengintegrasi, (4) jalur aferen motorik, (5) efektor. Respon merespon stimulus yang merupakan suatu perubahan atau kimia dalam lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus, reseptor mengubah energi stimulus menjadi energi bioelektrik disebut potensial reseptor yang berbentuk potensial bertingkat. Potensial reseptor ini akan dirambatkan ke pusat pengintegrasi refleks-refleks dasar, sedangkan bagian otak yang lebih tinggi memproses refleks yang dipelajari. Pusat pengintegrasian memproses semua informasi yang dapat diperoleh dari reseptor tersebut termasuk semua informasi dari input lain, kemudian membuat suatu keputusan tentan respon yang sesuai. Instruksi dari pusat pengintegrasi diteruskan melalui lintasan eferen ke efektor (suatu otot atau kelenjar) yang melaksanakan respon yang diinginkan. Berikut adalah macam-macam gerak refleks berdasarkan pengklasifikasiannya, antara lain:
  • 72. a. Gerak Refleks Berdasarkan Prosesnya (dipelajari/tidak dipelajari). Terdapat dua tipe refleks menurut prosesnya, yaitu: Refleks sederhana atau refleks dasar: refleks yang menyatu tanpa dipelajari, seperti mengedipkan mata pada saat ada benda yang menuju ke arahnya. Refleks yang dipelajari atau dikondisikan: refleks yang dihasilkan dari berbuat dan belajar, seperti membelokkan mobil kalau mau menabrak benda. Kita mengerjakan hal tersebut secara otomatis, tetapi hanya setelah banyak berlatih secara sadar. b. Gerak Refleks Berdasarkan Pusat Pengintegrasinya. Terdapat dua tipe refleks menurut pusat pengintegrasinya, yaitu: Refleks Kranial: refleks yang diintegrasikan oleh otak. Semua komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen pada otak. Contoh: refleks mengedipkan mata. Refleks Spinal: refleks yang diintegrasikan oleh sumsum tulang belakang, semua komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen berada dalam sumsum tulang belakang.
  • 73. • c. Gerak Refleks Berdasarkan Jumlah sinaps dalam lengkung refleksnya. • Terdapat dua tipe refleks menurut jumlah sinapsnya, yaitu: Refleks Monoseptik: refleks yang melibatkan satu sinaps. Contoh: refleks regangan pada patela yang melibatkan satu sinaps, yaitu antara neuron aferen yang berasal dari reseptor regangan dalam otot kerangka, yang bersinapsis dengan neuron eferen untuk otot rangka yang sama. Contoh salah satu gerak refleks monosinaptik adalah ketika kaki kita meregang. • Refleks Polisinaptik: refleks yang melibatkan banyak sinaps. Contoh: refleks menarik tangan ketika terkena api.
  • 75. • Mekanisme Gerak Refleks Monosinaptik dapat diskemakan sebagai berikut:
  • 76. Neuron motorik lalu merangsang otot paha untuk berkontraksi meng- Angkat kaki. 5 Neuron sensorik membawa impuls menuju sumsum tulang belakang. 3Neuron mendeteksi rangsangan pada dengkul. 2 Gerak refleks adalah gerak cepat yang tidak disadari. 1 Sumsum Tulang Belakang Neuron Sensorik Neuron Motorik Neuron Penghubung Di sumsum tulang belakang impuls diteruskan ke neuron motorik atau melalui neuron penghubung untuk ditanggapi 4 Neuron penghubung Gerak Refleks Monoseptik
  • 77. • Mekanisme Gerak Refleks Polisinaptik dapat diskemakan sebagai berikut:
  • 79. PENGARUH OBAT-OBATAN DAN NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF • 1. ALKOHOL • menyebabkan adiksi fisiologis, yaitu • kecanduan • 2. Golongan OBAT SEDATIF • Obat yang berefek sebagai penenang. • (valium, barbiturat) • 3. Golongan STIMULAN • Obat yang berefek pada meningkatkan kerja • otak sehingga memberi efek tidak kantuk, • tubuh selalu prima • Penekan rasa sakit • 4. Golongan HALUSINOGEN • Memberi efek halusinasi (daya khayal), misal • ganja, ekstasi, sabu, atropin, scopelamin • 5. Golongan Penahan Rasa Nyeri • Menekan rasa nyeri, opium, morfin, kokain
  • 80. EFEK NEGATIF OBAT-OBATAN TERLARANG DAN NARKOTIKA • 1.Hilangnya koordinasi tubuh karena kekurangan dopamin, yg merupakan neurotransmiter • 2.Hilangnya kendali otot gerak • 3.Denyut jantung lemah • 4.Kerusakan alat respirasi • 5.Terganggunya sistem sirkulasi • 6.Hilangnya nafsu makan • 7.Serosis Hati
  • 81. • 1. Penyakit Parkinson Penyakit parkinson biasanya menyerang orang yang berusia 40 tahun ke atas. Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya neurotransmitter dopanmin pada basal ganglia. Gejala penyakit ini, yaitu gemetar pada tangan, kaku otot, sehingga sulit bergerak. Kerusakan yang terjadi pada kumpulan sel-sel saraf di bagian bawah otak besar akan menyebabkan gerakan-gerakan yang tidak perlu pada bagian-bagian anggota tubuh. Misalnya, otot-otot pada lengan yang kadang-kadang kontraksi dan relaksasi sehingga tangan menjadi bergetar atau tremor. Kerusakan itu juga dapat menyebabkan kontraksi yang berkelanjutan pada otot bagian tubuh yang lain, misalnya pada otot wajah, yang menyebabkan wajah menjadi kaku, sehingga kelihatan seperti topeng. Keadaan seperti inilah yang disebut penyakit Parkinson. Penyakit Parkinson tidak menyerang batang otak, sehingga penglihatan, pendengaran, dan kecerdasan penderita tidak terganggu. KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF
  • 82. • 2. Epilepsi Epilepsi disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena terdapatnya jaringan parut pada otak, tumor, gangguan metabolisme, dan lain- lain. Epilepsi ditandai dengan kejang-kejang dan hilang kesadaran. KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF
  • 83. • 3. Stroke Stroke dapat dipicu oleh tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga akan mengganggu fungsi otak. Gejala stroke, antara lain pusing-pusing, apabila sudah parah diikuti dengan gejala lain, yaitu sulit berbicara, tidak dapat melihat, lumpuh, bahkan mati separuh. KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF
  • 84. • 4. Meningitis Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkan oleh virus, sehingga dapat menular. KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF
  • 85. • 5. Neuritis Neuritis merupakan penyakit radang saraf yang disebabkan karena benturan fisik misalnya pukulan, patah tulang. Ada juga yang disebabkan oleh defisiensi vitamin, antara lain vitamin B1, B6, dan B12. Gejala neuritis, antara lain kesemutan dan terasa sakit pada daerah yang disarafi. KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF
  • 86. • 5. Hidrocephalus • Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak. • Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh. KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF
  • 87. • Manusia dapat berinteraksi dengan lingkungan atau berinteraksi dengan sesama manusia karena adanya alat indra. Manusia memiliki panca indra yang tersiri atas indra penglihat, indra pendengar, indra peraba, indra pembau, dan indra pengecap.Apabila indra diberi Impuls maka akan memberikan tanggapan sehingga kita dapat melihat dengan mata, mendengar dengan telinga, membaui dengan hidung, merasakan sentuhan, dan menikmati berbagai rasa makanan. • Indra adalah alat tubuh yang dapat mengindra atau menangkap rangsang karena memiliki ujung saraf sensorik tertentu. Penerima rangsang pada Indra sangat spesifik terhadap macamnya rangsang. • Penerima rangsang tersebut antara lain : A. Eksteroreseptor ( penerima rangsang dari luar tubuh) B. Interoreseptor ( penerima rangsang dari dalam tubuh ) C. Proprioreseptor ( penerima rangsang yang berada di dalam otot ) Indra manusia mempunyai reseptor khusus untuk menangkap atau menerima rangsang. Indra manusia adalah mata ( penglihat), telinga ( pendengar), kulit ( peraba ),hidung ( pembau) dan lidah ( pengecap).Kelima indra tersebut disebut panca indra. Indra manusia disebut juga kinestesis yang merupakakn proprioreseptor.Indrab menusia membantu pengaturan sikap tubuh dan perasaan tertentu. SISTEM PENGINDRAAN
  • 88. FUNGSI INDRA Sebagai alat proteksi tubuh dari rangsangan yang merusak. ex : panas yang membakar, dingin yang membekukan, sakit, sinar yang terang, dan sebagainya sehingga kerusakan tubuh dapat dihindari. Sebagai alat komunikasi dengan lingkungan, sehingga orang dapat memberikan persepsi terhadap keadaan lingkungan. ex : pemandangan yang indah, suara yang merdu, tubuhnya miring, kain yang halus, makanan yang enak, dan lain-lain
  • 89. PANCA INDRA BEKERJA BAIK JIKA : 1. Tidak ada gangguan pada alat penerima rangsang 2. Tidak ada gangguan pada sistem saraf 3. Tidak ada gangguan pada pusat saraf di otak
  • 90. MATA • Mata mempunyai struktur yang sangat kompleks. Terdiri atas bola mata yang terletak di dalam lekuk mata. di dalam lekuk mata juga terdapat saraf penglihatan dan alat tambahan. Bola mata berbentuk bulat, hanya bidang depannya meyimpang dari bentuk bola sempurna karena selaput bening lebih menonjol ke depan. • Mata memiliki reseptor yang peka terhadap cahaya yang disebut fotoreseptor.
  • 92. KETERANGAN 1. Sklera : melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata 2. Konjungtiva : membatasi bagian dalam kelopak mata dg bagian dalam sklera 3. Kornea : untuk membiaskan cahaya guna membantu memfokuskan cahaya ke retina 4. Koroid : berfungsi memberi nutrisi pada retina, mencegah pemantulan cahaya dibagian dalam bola mata retina 5. Badan siliaris : mengatur cembung pipihnya lensa untuk menyesuaikan pemusatan cahaya 6. Retina : mendeteksi ada tidaknya cahaya. Mengandung sel fotoreseptor serta sel saraf.
  • 93. 7. Fovea/pusat mata : tersusun atas sel kerucut, tempat difokuskannya cahaya 8. Bintik buta : tempat serabut saraf bertemu membentuk saraf optik,tidak mengandung sel batang dan sel kerucut 9. Iris : tersusun atas otot radial dansirkuler, memberi warna pada mata, bagian depan membentuk pupil mata 10. Pupil : Berperan sebagai diafragma dalam mengatur banyak sedikitnya cahaya yg masuk ke mata. 11. Lensa Mata: berfungsi untuk mengatur fokus cahaya dalam membentuk bayangan benda yang dilihat. Di depan lensa mengandung aqueous humour dan dibelakang lensa mengandung vitreous humour KETERANGAN
  • 94. Lensa membagi bagian dalam bola mata menjadi dua bagian  Rongga Depan: daerah di depan lensa,dipisahkan lagi oleh iris dan jasad bersilia menjadi bilik depan dan bilik belakang.Kapiler pada jasad bersilia menghasiolkan cairan bening,humor berair yang mengalir ke bilik belakang,melewati pupil,dan menuju bilik depan.Humor berair kemudian mengalir ke vena lewat saluran (sinus vena skelara atau saluran Schlemm) yang mengelilingi mata di mana kornea dan sklera bersatu.Humor berair secara terus- menerus diperbarui,menyedikan tekanan untuk mempertahankan bentuk bagian depan,dan memasok oksigen dan nutrien lainnya ke lensa avaskular dan kornea.  Rongga Posterior : daerah di belakang lensa,diisi oleh gel bening,humor bening ( vitrous humor).Humor bening,yantg dihasilkan selama perkembangan embrio dan tidak pernah diperbarui,menahan lensa dan retina di tempatnya dan mempertahankan bentuk mata.
  • 95. 13. SARAF OPTIK : Membawa rangsang dari retina ke otak 14. OTOT MATA : Menggerakkan bola mata i. M. rektus medialis = menarik bola mata ke dalam ii. M. rektus lateralis = menarik bola mata ke samping iii. M. rektus superior = menarik bola mata ke atas iv. M. rektus inferior = menarik bola mata ke bawah v. M. obligus inferior = memutar ke samping atas vi. M. obligus superior = memutar ke samping dalam. KETERANGAN
  • 97. PERJALANAN CAHAYA SAMPAI KE RETINA • Mekanisme Kerja Indra Penglihat sebagai berikut : a. Cahaya berturut-turut masuk pada kornea mata, aqueoos humor, pupil, lensa, Vitreous humor, dan retina. b. Oleh lensa mata,cahaya dibiaskan dan diatur sehingga jatuh tepat pada bintik kuning. Caranya dengan mencembung dan memipihkan lensa mata. c. Pada siang hari atau di tyempat yang terang, cahaya yang kuat jatuh kuat pada bintik kuning di daerah retina. Cahaya tersebut akan merangsang pigmen iodopsin pada sel konus yang peka terhadap warna.Pigmen iodopsin berperan dalam penglihatan pada siantg hari. d. Pada malam hari atau di tempat yang agak gelap, cahaya lemah tidak berpengaruh pada pigmen iodopsin, sementara itu pigmen rodopsin tidak memudar sehingga objek benda masih dapat terlihat. e. Reseptor dalam retina meneruskan impuls cahaya ke saraf optik dalam susunan saraf kranial.
  • 98. • Mata dapat melihat benda dengan jelas, karena bentuk lensa mata dapat berubah-ubah yaitu mencembung dan memipih.Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih disebut daya akomodasi.Jika benda berada di dekat mata,lensa mata mata mencembung. Sebaliknya, jika benda berada jauh dari mata, lensa mata memipih.Lensa mata mencembung dan memipih bertujuan agar beyangan benda dapat tepat jatuh pada bintik kuning. Lensa mata yang daya mencembung dan memipihnya tidak sempurna berarti mengalami gangguan atau cacat mata. • Selain harus ada cahaya, syarat agar mata dapat melihat adalah mata dalam keadaan normal.Mata normal ( emetropi), yaitu mata yang dapat berakomodasi dengan baik.Titik terjauh ( punctum remotum) berada pada jarak sejauh-jauhnya. Titik terdekat ( punctum proximum) berada pada jarak baca ideal (25 cm) di depan mata. KEMAMPUAN LENSA MATA MEMFOKUSKAN BAYANGAN
  • 99. KEMAMPUAN LENSA MATA MEMFOKUSKAN BAYANGAN
  • 101. Sel Batang (sel bacillus) RHODOPSIN Di bagian retina terdapat kurang lebih 125 juta sel batang.sel ini mampu menerima rangsang tidak berwarna.Sel batang mengadung rodopsin, yaitu suatu bentuk senyawa antara vitamin A dengan protein tertentu. Bila terkena sinar terang, rodopsin terurai dan akan terbentuk kembali dalam keadaan gelap. berfungsi untuk menerima bayangan dengan cahaya lemah, dan bayangan yang terbentuk atau terpersepsi hitam putih (sangat peka terhadap cahaya).Pada proses pembentukan rodopsin diperlukan waktu yang disebut waktu adaptasi rodopsin.Dalam waktu adaptasi,mata kurang dapat melihat. Oleh karena itu, jika mata kita melihat cahaya matahari terang,setelah itu kita masuk ke dalam rumah,untuk beberapa saat mata kita tidak dapat melihat. SARAF MATA
  • 102. SEL KERUCUT (IODOPSIN) CONUS Di bagian retina terdapat kurang lebih 6,5 juta sel kerucut. Sel ini mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna.Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin,yaitu: senyawa retinin dan opsin. ada 3 macam sel kerucut yang masing – masing peka terhadap warna tertentu. Yaitu merah,merah,biru,hijau. (hanya peka pada cahaya terang).Dari kombinasi ketiga warna ini kita dapat menerima spektrum warna ungu sampai warna merah.Kerusakan sel konus menyebabkan buta warna merah, biru, atau kuning.M isalnya dikromat atau monokromat.Dikromat adalah orang yang hanya dapat menyerasikan spektrum warna dengan mencampur dua warna saja. Monokromat merupakan orang yang hanya dapat membedakan hitam dan putih serta bayangan kelabu. SARAF MATA
  • 103. KELAINAN MATA 1. Katarak sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusinya.
  • 104. 2. Glaukoma : Penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkanpenurunan fungsi penglihatan. KELAINAN MATA
  • 105. 3. Rabun Dekat (Hipermetropi)- Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata yang tidak dapat memfokuskan benda pada jarak dekat. Rabun dekat ini merupakan kebalikan dari rabun jauh. Walaupun penderita rabun dekat (Hipermetropi) (benda-benda jauh biasanya terlihat jelas, titik dekat (PP) agak lebih besar dari mata “normal” 25 cm, yang menyebabkan penderita rabun dekat atau hipermetropi sulit membaca. Kelainan rabun dekat atau hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan benda yang dilihat terbentuk di belakang retina. Cacat mata rabun dekat atau hipermetropi dapat ditolong dengan lensa konvergen (cembung), tampak seperti pada Gambar 1. Memperbaiki mata rabun dekat. KELAINAN MATA
  • 106. KELAINAN MATA • Pterigium adalah munculnya suatu timbunan atau selaput pada mata yang bentuknya seperti segitiga dengan puncak berada di arah kornea mata. Pterigium oleh sebagian orang dikenal sebagai “daging tumbuh” di selaput bening mata
  • 107. • Jangan menggosok atau mengucek mata terlalu kuat terutama bila ada benda asing yang masuk ke mata. • Penuhi Kebutuhan Vitamin A, karena kecukupan vitamin A membantu transmisi sinyal cahaya di dalam sel-sel retina. Salah satu sumber vitamin A adalah sayuran yang memiliki warna orange seperti baby wortel, juga buah aprikot • .Jangan menatap layar komputer atau televisi secara terus menerus, berilah jeda sebentar saja. Dan sering-seringlah mengedipkan mata supaya mata tetap lembab • Bila mata anda terasa gatal dan merah, cobalah anda celupkan handuk kecil kedalam air dingin dan kompreslah mata anda hingga anduknya terasa hangat.Basuhlah mata dengan air dingin beberapa kali dalam sehari (Berwudhu' lebih baik). Terapi ini akan mengurangi insflamasi, melembabkan mata, merilekskan mata dan mengatasai mata merah. Merawat mata
  • 108. • Telinga memiliki reseptor untuk menangkap bunyi yang disebut fonoreseptor.Secara garis besar, telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. TELINGA
  • 109.
  • 110. TELINGA LUAR • Telinga luar terdiri atas bagian-bagian berikut : 1) Daun telinga, yaitu bagia telinga terluar berupa gelambir yang berguna untuk mengumoulkan dan menyalurkan gelombang bungyi ke dalam telinga. 2) Liang Telinga, yaitu saluran sepanjang 2,5 cm menuju membran timpani yang berfungsi membantu mengonsentrasikan gelombang suara. 3) Rambut, yaitu bulu-bulu halus untuk menahan dan menjerat kotoran yang melewati lubang telinga. 4) Kelenjer Minyak, menghasilkan cairan seperti malam ( wax) untuk meminyaki dan menjerat kotoran yang melewati luabang teling. 5) Membran Timpani ( Selaput gendang), yaitu berupa selaput tipis tetapi kuat, berguan untuk menangkap getaran bunyi dan menyalurkannya ke tulang-tulang pendengar
  • 111. • Telinga tengah terdiri atas bagian-bagian berikut. • 1. Tulangh-tulang pendengar ( Osikula), yaitu tulang martil ( maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi ( stapes). • 2. Tingkap Oval, yaitu membran pembatas antara telinga tengah dan telinga dalam. Telinga tengah ( rongga timpani ) adalah rongga di dalam tulang temporal.Di dalam telinga tengah terdapat tiga tulang kecil,Osikel auditori.Tulang-tulang tersebut,yang disebut maleus (martil),paron (landasan),dan stapes ( sangguardi),bertindak sebagai sistem tuas yang meneruskan dan memperbesar getaran yang dibawa dari gendang telinga ke telinga dalam. Maleus pada salah satu ujung terhubung ke gendang telinga,sementara stapes di sisi lain, ditempeli oleh ligamen ke tingkap oval,lubang kecil tertutup membran yang membuka jalan ke telinga dalam.Sendi sinovial menghubungkan paron,tulang tengah osikel auditori,ke maleus dan stapes di sampingnya.Lubang kedua yang juga ditutupi membran menuju ke telinga dalam,tingkap bulat (membran timpani sekunder),terdapat persis di bawah tingkap oval. TELINGA TENGAH
  • 112. • Lubang ketiga menuju tabung auditori ( tabung Eustachio),yang menghubungkan telinga tengah dangan tenggorokan atas.Tabung auditori berfungsi menyamakan perbedaan tekanan di antara telinga.Dua otot pada telinga tengah,otot sensor timpani dan otot sangguardi,menghubungkan maleus dan stapes.Kontraksi kedua oto ini membatasi pergerakan gendang telinga dan osikel auditori,mengurangi kerusakan yang mungkin terjadi ketika terjadi getaran besar dari suara yang keras.Apabila saluran ini tersumbat oleh lendir,maka tekanan udara di dalam telinga tidak sama dengan tekanan di luar.Jika perbedaan tekanan ini cukup besar,dapat menyebabkan pecahnya membran timpani. TELINGA TENGAH
  • 113. • Telinga dalam terdiri atas bagian-bagian berikut. • 1. Tiga saluran setengah lingkaran ( Kanalis semisirkularis),yaitu tiga saluran berlengkung- lengkung yang berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. • 2. Sakulus dann Utrikulus, yaitu kantong kecil tempat tiga saluran setengahn lingkaran berpangkal yang berisi cairan endolimfea dan butiran kalsium karbonat.bagian ini berguna dalam menjaga keseimbangan tubuh. • 3. Rumah siput (Koklea), yaitu saluran seperti spiral yantg berisi cairan endolimfe. Rumah siput terbagi menjadi tiga saluran, yaitu kanal vestibular,kanal timpani,dan kanal tengah. • 4. Orga Korti, yaitu bagian koklea yang peka terhadap rangsang bunyi Indra pendengar ( telinga) peka terhadap rangsang bunyi atau suara,dengan frekuensi antara 30-20.000 hertz. TELINGA DALAM
  • 114.
  • 115. Mekanisme Kerja Indra Pendengar • A. getaran suara ditangkap oleh daun telinga kemudian berbelok masuk melewati saluran telinga. • B. Getaran suara mmenggetarkan membran timpani,diteruskan ke tulang-tulang pendengar ( martil,landasan, dan sangguardi). Di bagian ini getaran suara diperkuat, selanjutnya masuk ke bagian telinga melewati tingkap oval. • C. Getaran suara diteruskan ke rumah siput sehingga menggetarkan cairan di dalam saluran vestibular, kanal timpani, dan kanal tengah hingga di bagian dasar ko0klea. Getaran suara yang sampai dasar koklea mengakibatkan sel-sel rambut bergetar • D. Getaran sel-sel rambut menggetarkan membran tektorial dan membran basiler. Getaran akan menekan sel sensorik pada organ korti dan menghasilkan impuls saraf. • E. Impuls saraf akhirnya menuju pusat pendengaran di otak melalui saraf pendengaran.
  • 116. KESEIMBANGAN • Keseimbangan dipertahankan sebagai tanggapan terhadap dua macam gerakan : • Keseimbangan Statis mempertahankan posisi kepala sebagai tanggapan terhadap gerakan linear tubuh,seperti mulai berjalan atau berhenti. • Keseimbangan Dinamis mempertahankan posisi kepala sebagai tanggapan terhadap gerakan rotasi tubuh,seperti mengayun-ayun ( seperti jika berada di kapal) atau berbalik badan.
  • 118. KELAINAN PADA TELINGA • 1. TULI • Tuli sensorineural: tterjadi karena gangguan pada model sentral sampai garis yang memisahkan telinga dalam dengan koklea, misalnya: gangguan pada koklea • Tuli konduksi: ketidakmampuan organ telinga yang berperan sebagai menghantarkan bunyi dari luar telinga ke dalam telinga
  • 119. KELAINAN PADA TELINGA • 2)Labirintitis Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.
  • 120. • 3. OTITIS Media Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada anak-anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga. KELAINAN PADA TELINGA
  • 121. KELAINAN PADA TELINGA • Perikondritis adalah radang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu trauma atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan kartilago telinga luar
  • 122. MERAWAT TELINGA • 1. Bersihkan Bagian Luar Saja. Dalam keadaan normal, telinga memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya. Bentuk lubang telinga yang bersudut serta lapisan bulu-bulu halus menjaga telinga Anda dari masuknya kotoran berlebih. Jadi, Anda tak perlu repot membersihkan sampai bagian dalam, cukup sampai daun telinga atau bagian luar lubang. Namun, jika dirasa kotoran telah menumpuk dan menyebabkan pendengaran sedikit terganggu, sebaiknya jangan mengoreknya sendiri. Datanglah ke dokter THT untuk mendapat penanganan tepat. • 2. Jangan Dikorek. Kebiasaan mengorek bagian dalam telinga menggunakan cutton bud, alat pembersih dengan bahan keras, sama sekali tidak disarankan. Cutton bud berukuran besar bisa mendorong kotoran telinga masuk lebih dalam dan menumpuk di dalam. Kotoran yang menumpuk berpotensi menutup saluran dan mengganggu pendengaran. Tanpa Anda sadari,cotton bud bisa saja masuk terlalu dalam dan melukai gendang telinga. Sedang alat lain dengan bahan keras tentu bisa menyebabkan dinding telinga tergores dan infeksi. Gunakan cutton bud hanya untuk membersihkan bagian luar.
  • 123. KULIT • Kulit merupakan indra peraba karena mempunyai reseptor yang peka terhadap tekanan, sentuhan,panas, dingin, dan nyeri. Indra yang terdapat di kulit ini disebut Tungoreseptor. kulit merupakan alat indra karena di dalam kulit terdapat berbagai macam reseptor. FUNGSI KULIT 1.Melindungi tubuh dari gesekan, penyinaran, kuman penyakit, panas, bahan kimia, dll 2.Mengatur suhu tubuh 3.Sebagai alat ekskresi, berupa keringat minyak 4.Sebagai alat peraba
  • 126. EPIDERMIS • Merupakan lapisan terluar, pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan syaraf. • Lapisan epidermis terdiri dari 4 lapis sel (gambar): stratum korneum terdiri dari sel kulit mati yang mudah mengelupas. Disebut juga lapisan tanduk. Stratum lusidum : berupa lapisan transparan. Stratum granulosum : terdapat pigmen. Stratum germinativum : lapisan yang selalu mengadakan pembelahan secara terus
  • 127. • Pada bagian ini terdapat pembuluh darah, pangkal akar rambut,kelenjar keringat, syaraf, dan berbagai macam reseptor • Berbagai macam resptor yang tedeapat di dalam kulit • adalah : korpuskel pacini : ujung syaraf perasa tekanan. Ujung syaraf sekeliling rambut : ujung syaraf peraba. Korpuskel ruffini : ujung syaraf peraba. Ujung syaraf krause : ujung syaraf perasa dingin. Korpuskel meissner : ujung syaraf peraba Ujung syaraf tanpa selaput : perasa nyeri Lempeng merkel : ujung syaraf perasa sentuhan dan tekanan ringan DERMIS
  • 129. Mekanisme kerja alat peraba : Ada tekanan di kulit Korpuskel paccini berubah bentuk Terjadi depolarisasi yaitu Na+ masuk dan K+ keluar. terbentuknya potensial aksi yang dihantarkan dalam bentuk impuls oleh saraf sensorik ke otak. Impuls diolah timbul sensasi tekanan di kulit Misalnya sensasi tekanan
  • 130. LIDAH • Indra penecap terdapat lidah, mampu menerima rangsangan dari zat yang larut. Indra penecap ini memiliki reseptor yang peka terhadap rangsang rasa, misalnya manis, asin, asam, dan pahit. Reseptor pengecap berda pada kuncup-kuncup pengecap ( Papila). Di dalam kuncup terdapat bulu-bulu saraf ( Gustatory hair) yang berfungsi mengantarkan Impuls ke otak. Kemampuan mengecap rasa dapat berkurang pada penderita epilepsi, penyakit saraf, dan ibu-ibu hyang sedang hamil.
  • 132. stuktur tonjolan pada permukaan lidah • Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. • Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang. • Lidah mempunyai 3 macam papila yaitu : • A. Papila berbentuk benang ( Papila filiformis) merupakan peraba. Papila ini menyebar di seluruh permukaan lidah. • B. Papila yang dilingkari saluran ( Papila Sirkumvalata ). Papila ini tersusun dalam lengkungan yang berbentuk huruf V. terdapat 7-9 buah yang terletak di dekat pangkal lidah dan merupakan papila pengecep. • C. Papila bentuk Martil merupakan papila pengecap yang terdapat di tepi lidah.
  • 135. terbentuknya potensial aksi yang dihantarkan oleh saraf sensoris dalam bentuk impuls listrik ke otak untuk diolah Mekanisme kerja indra perasa Zat kimia dalam bentuk larutan sampai ke puting pengecap di lidah terjadi depolarisasi yaitu masuknya Na+ dan keluarnya K+ dari sel reseptor timbul sensasi rasa.
  • 136. HIDUNG • Bau adalah molekul bahan kimia yang menguap dan melayang di udara. Apabila bau terhitup melalui lubang hidung,partikel- partikel tersebut akan menyentuh epitelium olfaktori yang terdapat di rongga hidung. Epitelium olfaktori ini dilapisi bahan bening berupa mukosa olfaktori yang berperan penting bagi indra pembau. berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson akson yang tegak sebagai serabut- serabut saraf pembau. Mukosa ini berfungsi melarutkan molekul bau agar dapai oleh silia ( rambut getar) yang menjulur ke dalam mukosa dari sel-sel reseptor di dalam selaput itu.
  • 139. terjadinya depolarisasi yaitu Na+ masuk dan K+ keluar dari reseptor (ujung syaraf) Mekanisme kerja indra pembau : Gas yang masuk ke dalam hidung larut dalam lendir hidung di bagian atas rongga hidung Merangsang ujung syaraf pembau menyebabkan terjadinya potensial aksi dan dihantarkan dalam bentuk impuls ke otak untuk diolah bau dapat tercium
  • 140. • Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya. Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormone yang letaknya di otak. Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan • Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel / jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut. SISTEM HORM0N
  • 141.
  • 142. Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut : • Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil • Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target • Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target • Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus • Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
  • 143. Dilihat dari aktivitasnya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi : 1. kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan pada proses metabolisme 2. kelenjar yang bekerjanya mulai saat tertentu, misalnya hormon kelamin 3. kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja, misalnya kelenjar timus
  • 144. PENGGOLONGAN HORMON SECARA KIMIAWI HORMON DIBAGI MENJADI TIGA KELAS - HORMON STEROID , yang larut dalam lemak Ciri utama hormon steroid adalah adanya struktur multisiklik TESTOSTERON,ESTROGEN,PROGESTERON CORTISOL – HORMON PEPTIDA , Polipeptida dan katekolamin, yang larut dalam air INSULIN, PROLAKTIN – HORMON DERIVAT ASAM AMINO NOREPINEPHRIN, EPINEPHRIN & HYROKSIN
  • 145. Dilihat dari aspek dan macam lokasinya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi : No. Kelenjar endokrin Lokasi 1 Kelenjar hipofisis Terletak pada dasar otak besar, pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji 2 Kelenjar tiroid Terletak di daerah leher 3 Kelenjar paratiroid Terletak di dekat kelenjar tiroid 4 Kelenjar pankreas Terletak di dekat ventrikulus (perut besar) 5 Kelenjar adrenal Terletak di bagian atas ginjal 6 Ovarium Terletak di daerah abdomen (perut) 7 Testis Terletak di buah zakar dalam skrotum
  • 146. Hubungan Saraf dan hormon • Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endokrin (neuroendocrine control). • Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi dan tingkah laku. Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan. Contohnya pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung
  • 147. Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf No. Aspek pembeda Sistem hormon Sistem saraf 1 Aksi Bersifat lambat Bersifat cepat/segera 2 Pengaturan Jangka panjang, misalnya pertumbuhan dan perkembangan Jangka pendek, misalnya denyut jantung dan kontraksi otot 3 Sekresi Hormon neurotransmitter 4 Komunikasi Komunikasi antar neuron melalui synapsis Komunikasi melalui sistem sirkulasi
  • 148. Kelenjar Hipofisis (pituitary) • Anatomi Berukuran lebih 1 cm dengan berat 500mg Terletak di sella tursica dari tulang sphenoid Kelenjar hipofi sis terletak pada dasar otak dan di bawah kendali hipotalamus. Di dalam tubuh, ukurannya lebih kurang sebesar kacang ercis. Kelenjar ini seringkali disebut pula sebagai master of gland, sebab hormone yang dihasilkan dapat memengaruhi fungsi endokrin yang lain. Terdapat 3 kelenjar yaitu : 1. Hipofise anterior 2. Hipofise Intermedia 3. Hipofise posterior
  • 149. Kelenjar Hipofisis Anterior • Kelenjar hipofisis anterior berkembang dari lipatan langit-langit mulut yang tumbuh ke arah otak. Lipatan tersebut akhirnya kehilangan persambung an dengan saluran pencernaan. Bagian depan kelenjar hiposifis ini menghasilkan banyak hormon. Selain itu, berpengaruh juga terhadap berbagai macam organ • Di dalam tubuh, berbagai hormon yang disekresikan kelenjar hipofi sis anterior ini hanya digunakan dengan jumlah tertentu saja. Apabila terlalu berlebihan atau justru kekurangan dapat memberikandampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja, kelebihan hormone somatotrof (hormon pertumbuhan) dapat menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Selanjutnya, bila kelebihan tersebut terjadi pada waktu dewasa dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak seimbang (akromegali), seperti tulang muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar. Sebaliknya, bila sekresi hormon pertumbuhan kurang, akibatnya adalah pertumbuhan terhambat atau kekerdilan (kretinisme).
  • 150. 1. GH (Growth Hormon) Pertumbuhan sel, tulang dan jaringan lemak Meningkatkan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak Meningkatkan glukosa darah dengan menurunkan penggunaan glukosa Meningkatkan sintesa protein Meningkatkan kadar asam lemak bebas, lipolisis dan pembentukan keton Meningkatkan retensi elektrolit dan cairan ekstraseluler 2. Prolaktin (PRL) Target organ : payudara & gonad Proses laktasi Pengatur fungsi reproduksi pada pria dan wanita PERSIAPAN PRODUKSI AIR SUSU IBU (ASI) Kelenjar Hipofisis Anterior
  • 151. 3. Thyroid stimulating hormon (TSH) Target organ : tiroid Perlu untuk pertumbuhan dan fungsi tiroid MEMPENGARUHI KEL THYROID  MENGHASILKAN THYROKSIN (T4), LIOTIRONIN (T3) & KALSITONIN 4. Adrenokortikoid-stimulating hormon (ACTH) Target organ: kortek adrenal Pertumbuhan dan mempertahankan ukuran kortek adrenal Mengontrol pelepasan glukokortikoid dan androgen adrenal a. GLUKOKORTIKOID  PENGHASIL GULA b. MINERALOKORTIKOID  MENGATUR KESEIMBANGAN ION Na & ION K c. GONADOKORTIKOID  UTK WANITA  ESTRONE & PROGESTRONE  UTK PRIA  TESTOSTERONE Kelenjar Hipofisis Anterior
  • 152. 5. Folikel stimulating hormon (FSH) 6. Luteinizing hormon (LH) Kedua hormon target organ : gonad dimana menstimulasi gametogenesis dan produksi seks pada pria menstimulasi sel – sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron dan wanita bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteum Kelenjar Hipofisis Anterior
  • 153. No. Hormon Prinsip kerja 1 Melanocyte stimulating hormon (MSH) Mempengaruhi warna kulit individu Kelenjar Hipofisis Intermedia • makin banyak melanin makin hitam pigmen kulit, makin sedikit melanin makin putih pigmen kulit
  • 154. No. Hormon Prinsip kerja 1 Oksitosin Saat proses melahirkan anak, oksitosin bekerja membuat kontraksi keras pada uterus, supaya janin terdorong keluar. Selama masa laktasi oksitosin membuat kontraksi mioepithelium kelenjar susu sehingga ASI dikeluarkan. 2 Hormon ADH Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah, mencegah agar urin yang keluar tidak terlalu banyak ( in put = out put) 3 Hormon Relaxin membukanya simphisis pubis Kelenjar Hipofisis Posterior
  • 155. KELENJAR TIROID • Anatomi • Bentuk seperti kupu-kupu dan terletak pada leher bagian bawah di sebelah anterior trakea • Terdiri dari 2 lobus lateral yang dihubungkan oleh sebuah istmus • Panjang 5 cm,lebar 3 cm,berat 30 gr • Aliran darah sangat tinggi (5 ml/mnt/gram tiroid) yaitu 5 kali aliran darah ke dalam hati • Hormon yang dihasilkan : Tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) keduanya disebut hormon tiroid, kalsitonin (menurunkan kadar kalsium plasma dgn meningkatkan jumlah kasium dalam tulang) • Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
  • 156. • HORMON TIROID • Merupakan as amino dgn sifat unik yg mengandung mol iodium yg terikat pd struktur as.amino • Kedua hormon ini disintesis dengan keadaan terikat dengan protein dalam sel-sel kel.tiroid, pelepasannya kedalam aliran darah hanya jika diperlukan saja • Kurang lebih 75 % hormon tiroid terikat dengan globulin pengikat-protein, hormon tiroid yg lain terikat dgn albumin dan prealbumin pengikat tiroid KELENJAR TIROID
  • 157. No. Hormon Prinsip kerja 1 Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf 2. Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf 3. Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang. KELENJAR TIROID
  • 158. • Beberapa penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid. Kondisi kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus basedowi), dengan tanda-tanda meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas cepat dan tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar. Sementara itu, apabila seseorang sebelum dewasa kekurangan hormon tiroid (hipotiroid), tubuhnya dapat mengalami kretinisme (kerdil). Kretenisme ditandai dengan fi sik dan mental penderita yang tumbuh tidak normal. • Pada orang dewasa, kondisi hipotiroid dapat menyebabkan miksedema. Gejala penyakit ini, adalah laju metabolisme rendah, berat badan bertambah, bentuk badan menjadi besar, kulit kasar, dan rambutmudah rontok. Selain penyakit-penyakit tersebut, seseorang juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar tiroid karena kekurangan makanan yang mengandung yodium. Penyakit pembengkakan demikian dinamakan gondok. KELENJAR TIROID
  • 160. • ANATOMI • kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah terletak dalam leher dan tertanam di permukaan posterior kelenjar tiroid • kelenjar ini berukuran kecil dan sulit dilihat sehingga dapat terangkat tanpa sengaja sewaktu tiroidktomi • FISIOLOGI • Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yg disebut Parathormon • Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan fosfor • Peningkatan sekresi Parathormon mengakibatkan absorbsi kalsium di ginjal, intestinum, dan tulang shg terjadi kenaikan kadar kalsium dlm darah KELENJAR PARATIROID
  • 161. • Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang. • Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian sel –sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah • Manusia jarang mengalami hipoparathormon (kondisi kekurangan hormon parathormon). Kalaupun mengalaminya, seseorang dapat kejang otot atau tetani. Sedangkan hiperparathormon (kondisi kelebihan hormon parathormon) dapat menimbulkan berba gai gejala seperti tulang menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk abnormal. Selain itu, kadar ion Ca2+ yang berlebihan dalam darah dapat masuk ke air seni dan mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat membentuk batu ginjal sehingga menyumbat saluran air seni. KELENJAR PARATIROID
  • 162. • Pakreas merupakan kelenjar endokrin dan eksokrin. • Bagian eksokrin terdiri atas acini pankreas dan duktus pankreas yang mensekresi enzim dan bikarbonat untuk pencernaan di usus. • Bagian endokrin dari pankreas adalah pulau-pulau langerhans terdiri atas satu sampai dua pulau sel-sel tersebar di antara bagian eksokrin. • Sel alfa menghasilkan glukagon, sel beta menghasilkan insulin dan sel delta menghasilkan somatostatin. • Kelenjar prankeas dinamakan juga kelenjar Langerhans atau pulau Langerhans. Pulau Langerhans merupakan sekelompok kecil yang tersebar di seluruh pankreas. Sel-sel pulau Langerhans tak terkait dengan saluran pembawa getah pankreas yang menuju duodenum. Namun, sel-sel kelenjar ini sangat kaya akan pembuluh darah. • Sekresi yang dihasilkan dari kelenjar Langerhans yakni hormone insulin, sebuah hormon berbentuk protein yang ditemukan oleh Dr. Frederick Banting pada tahun 1922 KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS)
  • 163. • . Hormon insulin berperan saat proses pengubahan gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di dalam hati. Sehingga, oleh hormon tersebut, kadar gula darah menjadi turun. Kekurangan hormon insulin pada seseorang dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus atau penyakit kencing manis. Gejala penyakit kencing manis ditandai dengan tingginya glukosa dalam darah yang tinggi. Glukosa yang ada dalam tubuh penderita tidak diubah menjadi glikogen dan lemak, justru sebaliknya glikogen dan lemak yang diubah menjadi glukosa. • Selain hormon insulin, kelenjar Langerhans juga memproduksi hormon guklagon. Hormon guklagon hormon yang berperan dalam mengubah glikogen menjadi glukosa. KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS)
  • 164. KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS) 1. SEL A / ALPHA  menghasilkan glukagon  menghasilkan gula bila tubuh kekurangan gula 2. SEL B/ BETA  menghasilkan insulin  menguraikan gula bila berlebihan menjadi glikogen dalam otot 3. SEL D/ DELTA  menghasilkan somatostatin  tergantung dr kebutuhan tubuh  membantu sel a bila kekurangan gula & membantu sel b bila kelebihan gula 4. SEL F  menghasilkan pankreopeptida  membantu dalam proses pencernaan makanan terutama protein
  • 165. • Letak : dibelakang sternum, didepan paru – paru dan jantung • Sangat penting untuk perkembangan sistem limfatik • Kelenjar ini mempunyai 2 lapisan : 1. Kortek terbungkus sempurna dengan limfosit 2. Medula menstimulasi sel limfosit untuk membelah dan kemampuan untuk mengenali dan menyerang benda asing. • Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan. Pada orang dewasa, kelenjar ini tidak digunakan kembali. • Selain itu, timus juga menghasilkan timosin yang mengatur produksi sel khusus dalam darah putih, yaitu sel T. Sel T sangat berpengaruh dalam mekanisme sistem pertahanan tubuh. KELENJAR TIMUS
  • 167. • Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium. KELENJAR Gonad ( kelamin)
  • 168. OVARIUM • Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone. • Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH • Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus. • Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH • Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi. • Fisiologi menstruasi
  • 169. • Siklus Menstruasi Normal • Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi. • Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis. • Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah: • FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH • LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH • PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin OVARIUM
  • 171. • Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus. • Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. • Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior. • Regulasi hormone jantan • Menghasilkan steroid laki-laki • Testoteron : memacu pertumbuhan dan perkembang organ kelamin dan perkembangan seks sekunder pada pria. Produksi testoteron yang stabil akan : • Mempertahankan spermatogenesis • Meningkatkan aktivitas anabolik serta kekuatan otot serta tulang • Meningkatkan produksi sel darah merah dalam sumsum tulang merah • Meningkatkan libido dan sikap agresivitas normal TESTIS
  • 172. TESTIS
  • 173. • Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal. • Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). • Terletak didalam jaringan retroperitoneal yang menutupi kutub atas ginjal (ada 2 buah organ adrenal). • Masing –masing adrenal mempunyai 2 buah kelenjar yaitu: 1. Kortek adrenal 2. Medula adrenal KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
  • 174. • Kelenjar adrenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur kecil yang terletak di ujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing struktur kelenjar ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula). • Bagian korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) yang berpengaruh dalam penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah dan denyut jantung meningkat. Hormon ini juga berperan mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah). Selain itu, hormon adrenalin bersama hormon insulin memengaruhi proses pengaturan kadar gula dalam darah. • Sementara itu, bagian korteks (bagian luar) adre nal mengeluarkan hormon kortin yang tersusun atas kortison dan deoksikortison. Hormon kortin dapat memudahkan perubahan protein menjadi karbohidrat, kemudian juga mengatur metabolisme garam dan air. • Penyakit manusia yang disebabkan oleh kurangnya sekresi hormon ini adalah penyakit Addison. Gejala yang timbul pada penderita penyakit ini antara lain tekanan darah rendah, kelemahan otot, gangguan pencernaan, peningkatan retensi kalium dalam cairan tubuh dan sel, kulit kecoklatan, dan nafsu makan hilang. Penderitanya dapat diobati dengan pemberian hormon kortin melalui mulut atau intramuskular. KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
  • 175. • Kelenjer Adrenal manghasilkan hormon- hormon berikut : 1. Hormon kortikoid, berperan menyerap natrium dalam darah dan mereabsorbsi air pada ginjal. 2. Hormon glukortikoid, berperan dalam menaikkan kadar glukosa darah dan mengubah protein menjadi glikogen di hati. 3. Hormon androgen, bersama-sama dengan hormon gonad berperan membentuk sifat kelamin sekunder pada pria. 4. Hormon epinefrin atau adrenalin, berperan menaikkan frekuensi denyut jantung, memperkuat denyut jantung, dan membantu mengubah glikogen ( dalam otot) menjadi glukosa dalam darah. KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
  • 176. KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
  • 177. No. Hormon Prinsip kerja 1 Bagian korteks adrenal a. Mineralokortikoid b. Glukokortikoid Mengontol metabolisme ion anorganik Mengontrol metabolisme glukosa 2 Bagian Medula Adrenal Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut: a. dilatasi bronkiolus b. vasokonstriksi pada arteri c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot d. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati e. gerak peristaltik f. bersama insulin mengatur kadar gula darah KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
  • 178. • Kelenjar pineal berukuran sebesar kacang tanah yang terletak di tengah otak. Kelenjar ini menyekresikan hormon melatonin yang membantu mengatur ritme tubuh sehari-hari, seperti jadwal tidur di malam hari dan bangun di pagi hari. Fungsi lainnya masih belum diketahui. • KELENJAR PINEAL
  • 179. Kelainan – Kelainan Akibat Kelebihan atau Kekurangan Hormon No. Kelenjar Hormon yang dihasilkan Gangguan / kelainan Ciri - ciri 1 Hipofisis Kekurangan hormon (hiposekresi) hormon pertumbuhan (growth hormone) Dwarfisme Penderita tampak bertubuh pendek (hanya sekitar satu meter atau bahkan kurang) tapi tetap memiliki proporsi tubuh yang normal Kelebihan hormon (hipersekresi) hormon pertumbuhan (growth hormone) Gigantisme (giantism) Terjadi pada masa kanak – kanak, dimana terjadi pertumbuhan berlebihan bahkan dapat sampai mencapai 8 kaki Akromegali Terjadi pada saat dewasa, penderita mengalami pembesaran tulang rahang dan wajah. Kulit bertambah tebal, diikuti gangguan akibat penekanan saraf oleh massa tulang yang bertambah
  • 180. 2. Tiroid Hipersekresi hormone tiroksin (Hipertiroidisme) Grave’s disease/ morbus basedow Penderita ini mengalami metabolisme yang amat meningkat; penderita cenderung bertambah kurus walaupun disaat yang sama penderita memiliki nafsu makan yang meningkat . Keringat berlebihan, denyut nadi yang cepat, tidak tahan panas dan kelemahan badan. Dapat juga ditemukan penonjolan bola mata (exophtalmus) Hiposekresi hormon tiroid (Hipotiroidisme) Kretinisme (Kerdil) Terjadi pada masa kanak – kanak, cirinya penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal Mix Oedema (Miksedema) Terjadi pada orang dewasa, cirinya laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan, bentuk badan menjadi kasar, dan rambut rontok
  • 181. 3 Paratiroid Hipersekresi hormon paratiroid Hiperparathormon Kelainan pada tulang seperti tulang rapuh, bentuk abnormal dan mudah patah. Kelebihan kalsium yang diekskresikan dalam air seni bersama ion fosfat dapat menyebabkan batu ginjal Hiposekresi hormon paratiroid Hipoparathormon Terjadi gejala kekejangan otot (tetani) 4 Kelenjar gonad Hiposekresi hormon kelenjar gonad - dapat mengakibatkan gangguan terutama dalam proses reproduksi manusia. 5 Pankreas Hiposekresi hormon insulin Diabetes tipe I Penyakit ini sepenuhnya bergantung dengan insulin, penyakit ini sering didapatkan pada anak-anak atau dewasa muda. Pengobatan dengan mengganti insulin sesuai dengan jumlah yang diperlukan
  • 182. 5 Korteks Adrenal Hipersekresi hormon kelenjar adrenal Cushing’s syndrome penderita mengalami peningkatan tekanan darah, gula darah akibat pengeluaran hormon kortisol yang berlebihan. Hiposekresi hormon kelenjar adrenal Addison’s disease Gejala berupa · Hipoglikemia (kadar gula dalam darah menurun), · Gangguan pembentukan glukosa oleh jaring (glukoneogenesis) · Penurunan kadar glikogen di liver yang menjadi cadangan glukosa dalam tubuh · Gangguan akibat kekurangan aldosteron seperti pengeluaran natrium dan cairan yang berlebihan di ginjal. · Dehidrasi, · Penurunan tekanan darah · Shock yang dapat menimbulkan kematian, terutama bila tidak ditangani secara cepat.