2. SK/KD : Menjelaskan struktur dan fungsi organ
manusia dan hewan tertentu,kelainan
dan atau penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya.
TUJUAN
PEMBELAJARAN : Menjelaskan keterkaitan antara
struktur , fungsi dan proses serta
Kelainan/penyakit yang terdapat pada
sistem Regulasi manusia (saraf, endokrin,
pengindraan)
3. INDIKATOR
Menjelaskan struktur sel saraf kaitannya dengan
kemampuan menghantarkan rangsang
Menjelaskan susunan sistem saraf manusia dan
fungsi masing- masing komponen penyusun
sistem saraf
Mendiskripsikan pembagian saraf pada manusia
Mendiskripsikan gerak sadar dan gerak reflek
Memahami pengaruh narkoba pada sistem saraf
Mengidentifikasi kelainan pada sistem saraf pada
manusia
Memahami struktur, fungsi dan cara kerja alat
indra manusia
Menjelaskan kelainan pada alat indra
Mengidentifikasi struktur dan cara kerja sistem
endokrin serta dapat menyebutkan jenis dan
fungsi hormon yang dihasilkan
Mengidentifikasi kelainan pada sistem endokrin
4. SISTEM KOORDINASI
SISTEM SARAF
Sistem koordinasi/ pengaturan merupakan sistem yang
mengatur kerja dari organ-organ tubuh dalam memberi
tanggapan/ respon terhadap rangsangan.
SISTEM
PENGINDRA
AN
SISTEM
HORMON
5. SISTEM
SARAF
PERHATIKAN ILUSTRASI DI BAWAH
Alat Indera
Efektor
Neuron motorik
Pengolahan
Neuron sensorik
Sistem Syaraf Tepi
(SST)
Sistem Syaraf Pusat
(SSP)
6. FUNGSI SISTEM SYARAF
1. alat koordinasi untuk mengatur dan
mengendalikan kerja alat-alat tubuh
2. alat komunikasi untuk mengenali
perubahan-perubahan yang terjadi di
luar tubuh
3. merupakan pusat kesadaran dan
kemauan
4. Mengendalikan fungsi fisiologi organ
organ tubuh
8. Penyusun Sel Saraf
1. Badan Sel
Ada inti sel, anak inti, sitoplasma
granuler yg mengandung badan
nissl dan neuro fibril
Protein badan nisll berguna untuk
pertumbuhan neuron, perbaikan
saraf, sumber energi
Dalam sistem saraf pusat,
kumpulan
badan sel membentuk nukleus, jika
berkumpulnya bukan disaraf pusat
disebut ganglion
9. 2.Denrit
Uluran pendek yg
keluar dari badan sel
Mengandung Nissl
dan organel
Tidak ada selubung
mielin maupun
neurolema
Peranannya
menghantarkan
impuls ke badan sel
10. 3. Akson
Penghantar impuls
menjauhi badan sel
Mengandung neurofibril,
tidak mengandung Nissl
Memiliki selubung mielin
yang berguna untuk
isolator, pemberi nutrisi
akson, mempercepat
jalan impuls.Mielin
dibentuk dari sel schwan
(mielinasi) Terdapat simpul
Ranvier
11. MIELINISASI
• Myelinisasi adalah suatu proses
pembentukana membran myelin
sepanjang axon. Periode myelinisasi
terjadi dalam waktu yang panjang,
dimulai pada trimester II dan berlanjut
hingga usia dewasa. Myelinisasi pada
belahan otak merupakan proses yang
sangat cepat yang terjadi setelah lahir.
Proses myelinisasi dimulai dengan
proliferasi oligodendroglia yang akan
memanjang sesuai dengan tepi axon.
Membran plasma oligodendroglia akan
berubah menjadi membran myelin
SSP. Proses myelinisasi terdiri dari 2
fase: pertama
proliferasi ligodendroglia dan
diferensiasi, dan kedua terjadi
penumpukan myelin sepanjang axon.
12. FUNGSI BAGIAN-BAGIAN SEL
SARAF
NO NAMA BAGIAN FUNGSI
1 Inti sel Pengatur seluruh kegiatan sel
2 Dendrit Penghubung impuls rangsang dari reseptor ke badan sel
3 Badan sel Penerima impuls rangsang dari dendrit dan melanjutkannya
ke akson
4 Akson Menghubngkan impuls rangsang ke sel saraf berikutnya
atau efektor (organ yang disarafi)
5 Selubung mielin Pelindung akson (neurit) dari kerusakan
6 Sel schwann Membentuk jaringan yang membantu menyediakan
makanan dan membantu regenerasi neurit (akson)
7 Nodus ranvier Mempercepat tramisi impuls rangsang
8 Sinapsis Penghubung antara ujung akson suatu sel saraf dengan
dendrit sel saraf yang lain.
13. MACAM-MACAM NEURON
1.BIPOLAR : Memiliki 2
saluran, yaitu
denrit dan
akson
2.UNI POLAR : Memiliki 1
uluran yg
keluar dari
badan sel
3.MULTI POLAR : Memiliki
satu akson
dan beberapa
denrit
15. FUNGSI SEL SARAF
1. Neuron sensorik : membawa impul
rangsang dari reseptor (penerima
rangsang/ indera) menuju pusat saraf.
2. Sel saraf motorik: membawa impuls
dari pusat saraf menuju efektor (misal:
otot).
3. Sel saraf konektor (neuron asosiasi):
penghubung antara sel saraf sensorik
dan sel saraf motorik. Sel saraf
konektor terdapat pada pusat saraf.
17. SINAPSIS
Impuls yang menuju pusat saraf berupa rangsangan kimia,panas,dan
mekanik.Impuls diterima oleh reseptor kemudian dihantarkan oleh dendrit ke
badan sel saraf,selanjutnya malalui akson akan diteruskan ke dendrit neuron yang
lain.
Sinapsis merupakan titik pertemuan antara neuron yang satu dengan neuron
yang lain.Sinapsis ada dua macam, yaitu SINAPSIS LISTRIK dan SINAPSIS KIMIA.
a) SINAPSIS LISTRIK
Impuls saraf dapat berlangsung karena adanya loncatan listrik antarneuron
yang disebut proses konduksi .Prinsip penghantaran impulsnya sebagai
berikut.
Dalam keadaan istirahat,serabut saraf tidak menghantarkan
impuls.Sebelah dalam serabut saraf bermuatan listrik negatif karena
kelebihan ion K+ dan anion organik, sedangkan sebelah luar bermuatan
positif karena kelebihan kation Na+ ,yang kemudian berdifusi ke dalam
sehingga bagian dalam bermuatan negatif.
18. • b) SINAPSIS KIMIA
– Bila impuls telah sampai di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan zat yang
disebut Neurohormon atau dikenal dengan Neurotrasmiter .Zat ini bersifat memacu
dan menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron berikutnya.Beberapa
Neurotransmiter yang dikenal sebagai berikut :
1. Asetilkolin, merupakan neurotransmiter yang terdapat pada penghubung antara
neuron dengan neuron berikutnya,neuron dengan otot serat lintang,dan neuron
otot polos usus. Asetilkolin ini terdapat di seluruh sistem saraf.
2. Dopamin dan Serotonin terdapat di otak.
Neurotransmiter utama pada mamalia adalah asetilkolin atau noradrenalin
(norepinefrin). Prinsip penghantaran impulsnya sebagai berikut.
Pada setiap neuron, aksonnya berakhir pada suatu tonjolan kecil yang disebut
tombol sinapsis .Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran
presinapsis yang berfungsi melakukan transmisi rangsangan.Sedang permukaan
membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran postsinapsis berfungsi
sebagai penerima transmisi rangsang.Kedua membran tersebut dipisahkan oleh
celah sinapsis.
SINAPSIS
19. • Pada sitoplasma tombol sinapsis (Gelembung sinapsis) terdapat
mitikondria dan vesikula (kantong kecil) yang berisi substansi
neurotransmiter yang berupa asetilkolin. Jika impuls tiba di
tombol sinapsis, terjadi peningkatan permeabilitas membran
presinapsis terhadap ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis
melebur dengan membran presinapsis sambil melepaskan
neurontransmiternya ke celah sinapsis. Neurontransmiter ini
membawa impuls ke membran postsinapsis. Setelah
menyampaikan impuls, neurontransmiter dihidrolisis oleh enzim
yang dikeluarkan membran postsinapsis kemudian disimpan di
gelembung sinapsis untuk di pergunakan lagi.Enzim tersebut
misalnya Asetilkolinestrerase yang dihidrolisis menjadi kolin dan
etanoat asetat.
SINAPSIS
22. TEORI PENGHANTARAN
IMPULS PADA
AKSON
• . Dalam keadaan tidak ada
rangsang, neuron dalam
keadaan istirahat.
• Saat neuron istirahat, muatan
listrik diluar neuron
bermuatan positif. Sedangkan
muatan listrik di dalam
neuron bermuatan negatif
(Polarisasi)
• Apabila ada rangsangan maka
bagian tubuh akan
mengenalinya (reseptor) dan
kemudian menimbulkan
impuls syaraf.
• . Impuls syaraf terjadi karena
terjadinya perubahan dari
keadaan polarisasi menjadi
depolarisasi (muatan listrik di
luar neuron bermuatan
negatif dan muatan listrik di
dalam neuron bermuatan
positif).
• . Proses depolarisasi ini
berlangsung cepat dan
berjalan sepanjang neuron.
Inilah yang dimaksud dengan
impuls syaraf.(Impuls bisa
mencapai kecepatan 1/1000
detik).
• Setelah impuls berlalu,
neuron akan kembali ke
keadaan semula (polarisasi).
• . Saat impuls berjalan sampai
di teminal sinapsis, impuls
akan dibawa oleh
neurotransmiter menuju
neuron lainnya. Begitu
seterusnya sampai impuls
berjalan menuju otak.
• Di otak, impuls akan
diterjemahkan dan ditanggapi
dalam bentuk yang
disesuaikan dengan bentuk
rangsangannya
a. Polarisasi
b. Ada Rangsangan
c. Depolarisasi
23. NEUROGLIA
Neuroglia ( berasal dari kata ‘nerve glue
glue’) yang pertama kali diperkenalkan oleh
Rudolf Virchow pada tahun 1854.Neuroglia
tersusun atas berbagai macamsel yang secara
keseluruhan menyokong, melindungi dan
berperan sebagai sumber nutrisi bagi sel saraf
(Neuron), baik pada susunan saraf pusat (SSP)
maupun pada susunan saraf tepi (SST). Sel-sel
glia memegang peranan sangatpenting dalam
menunjang aktivitas neuron. Sel ini sangat
penting bagi integritas struktur sistem saraf dan
bagifungsi normal neuron.
24. NEUROGLIA
Di dalam SSP, ada tiga
Neuroglia penting yang
berhasil diidentifikasi
yaitu:
1. Oligodendrosit
2. Astrosit
3. Mikroglia
25. NEUROGLIA
Oligodendrosit merupakan sel glia yang
berperan membentuk selaput mielin
dalam SSP.
Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai
“sel pemberi makan makan“ bagi neuron yang
ada di dekatnya.
Mikroglia Berperan dalam penghancuran
patogen dan penghapusan neuron mati.
27. SISTEM SARAF PUSAT
• Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam tubuh.
Sistem saraf pusat adalah bagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga secara
evolusi, bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. Sistem saraf
pusat, dibagi menjadi dua bagian yaitu otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum tulang
belakang (medulla spinalis).
• Encephalon (cerebrum, cerebellum, dan brainstem) dan medulla spinalis secara histologi
terbagi menjadi dua komponen utama yaitu substansi grisea dan substansi alba.
- Substansi grisea : Jaringan saraf berisi banyak perikarya atau soma dari neuron, dendrit,
glia, pembuluh darah, dan sedikit serabut saraf yang bermyelin. Karakter utama dari
substansi grisea ini berwarna kelabu karena adanya badan sel saraf yang relatif besar,
nukleus bulat dikelilingi badan Nissl. Substansi grisea pada otak berada di perifer,
membentuk cortex cerebrum dan cerebellum. Tetapi pada medulla spinalis berada di
sentral berbentuk H.
- Substansi alba: Kontras dengan substansi grisea. Substansi alba berwarna putih, tidak
mempunyai perikarya, axon bermyelin secara merata. Terletak pada lapisan dalam otak.
Tidak termasuk nuclei dan ganglia. Di otak dalam juga terdapat substansi grisea yang
dikelilingi sedikit atau banyak substansi alba, inilah yang disebut nuclei.
28. OTAK
Fungsi Otak :
1.Menerima rangsang sensori
dari dalam dan luar tubuh
2.Memroses dan mengatur
tanggapan terhadap
rangsang
3.Mempertahankan aktivitas
yang tidak kita sadari
4.Memprakarsai aktivitas yg
kita sadari
5.Penalaran, daya ingat,
pengetahuan, dll
29. • Selaput Meninges (meninges kranial)
mempunyai susunan sebagai beikut :
Piameter: Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk
disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan
otak, dan banyak mengandung pembuluh darah.
Arachnoidea mater: disebut demikian karena
bentuknya seperti sarang labah-labah. Di
dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor
cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang
mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi
selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan
untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan
mekanik.
Durameter: terdiri dari dua lapisan, yang terluar
bersatu dengan tengkorak sebagai endostium,
dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah
dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang
kepala dengan duramater terdapat rongga
epidural.
Ruang Subarakhnoid : yaitu ruang yang berisi cairan
pelindung yang disebut serebrospinal dan
berada di antara arakhnoid dan piameter.
30. OTAK
• Otak dilindungi oleh tengkorak kepala.Permukaan otak berlipat-lipat. Bagian luar
berwarna kelabu karena mengandung banyak sel saraf. Bagian dalam berarna putih
karena mengandung banyak dendrit dan akson
– Otak terdiri atas Otak besar ( serebrum), Otak tengah (mesensefalon) , Otak depan (
Diensefalon) , Otak kecili ( Serebelum ), dan jembatan varol.
– Otak manusia dewasa memiliki berat ± 1,5 kg dan wujudnya dalam keadaan lembek
seperti alpukat yang matang. Berkat adanya tulang tengkorak itulah, maka otak dapat
terlindung dari benturan yang datang dari luar. Otak manusia itu ibarat komputer, dapat
terisi data atau program tertentu dan banyak file yang dapat tersimpan di sana. Apabila
Anda ingin mengingat peristiwa yang telah terjadi, maka otak akan menampilkan kembali
semacam rekaman atas peristiwa itu. Otak manusia terdiri atas bagian kiri dan kanan.
Masing-masing bagian mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri mengatur kegiatan bagian
kanan tubuh, sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan bagian kiri tubuh. Otak dibungkus
oleh tiga membran pelindung yang disebut meninges. Di antara dua membran sebelah
dalam ada cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan bagi otak terhadap
goncangan atau benturan.
31. OTAK BESAR
• Otak Besar
Otak besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang disebut dengan
serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri
mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur
dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat
berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua
kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berpikir, dan lain-
lain. Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut.
(1) Korteks
Korteks merupakan bagian luar dari serebrum. Bagian ini terbuat dari bahan abu-abu, yaitu
massa badan sel. Keadaan korteks memiliki permukaan yang berlipat-lipat sehingga dapat
memperluas permukaannya.
(2) Lapisan Dalam
Pada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari bahan putih.
Secara anatomis, otak dibagi menjadi 4 lobus yang mempunyai fungsi yang berbeda-
beda:
32. • Lobus Frontal
• Terlihat dalam mental, emosi dan fungsi fisik, bagian anterior (depan atas)
mempunyai peran dalam tingkah laku tidak sadar. Misalnya: kepribadian,
tingkah laku social, memberi pendapat dan aktifitas intelektual, bagian
sentral posterior (depan belakang) mengatur fungsi motorik.
• Lobus Pariental
• Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi
bagian tubuh yang diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral,
rangsangan yang diterima adalah nyeri, temperature, sentuhan, tekanan,
dan proprioseption. Lobus pariental juga menterjemahkan input sensorik
stereognasis dan juga berfungsi sebagai pengembangan gambaran diri.
• Lobus Occipital
• Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar).
Misalnya penglihatan, menerima informasi dan menafsirkan warna, juga
berperan dalam refleks visual untuk menentukan mata pada sebuah objek
yang diam dan bergerak, Seseorang yang mengalami kecelakaan dan
mengalami kerusakan pada bagian ini, maka akan mengalami kebutaan.
Apabila kita membuka mata dan melihat suatu pemandangan, jumlah
radioaktifnya sangat meningkat di daerah penglihatan pada lobus
oksipitalis. .
• Lobus Temporal
• Menerima input dari tiga indera perasa, yaitu: pendengaran, pengecap,
dan penciuman dan mempunyai peran dalam proses memori.
35. OTAK TENGAH
• Otak tengah disebut juga disensefalon dan terletak di depan otak kecil
dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan tidak mencolok.
Fungsi utamanya adalah untuk memberikan impuls antara otak depan
dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping itu juga
berfungsi menjaga keseimbangan.
• Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah menuju ke atas
merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan formasi retikuler
yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan.
Aksi formasi retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini dapat
mengakibatkan kematian.
• Otak tengah dan otak belakang bersama-sama membentuk brainstem.
- Otak tengah terlibat dalam tanggapan pendengaran dan visual serta
fungsi motorik.
37. OTAK DEPAN
• Menerima dan memproses informasi sensorik, berpikir, memahami, produksi dan
pemahaman bahasa, dan pengendalian fungsi motorik. Ada dua divisi utama dari otak
depan
- Diencephalon : berisi struktur seperti talamus dan hipotalamus yang bertanggung
jawab atas fungsi seperti kontrol motorik, menyampaikan informasi sensorik, dan
pengendalian fungsi otonom.
- Telencephalon berisi bagian terbesar dari otak, korteks cerebral. Sebagian besar
pemrosesan informasi aktual di otak terjadi dalam korteks cerebral.
• Thalamus adalah sebuah massa avoi dabu-abu yang besar disekitar ventrikel otak.
Daerah spesifik dalam thalamus menerima akson dari medulla, batang otak,
serebellum, basal ganglia dan bagian variasi dari serebellum. Hubungan ini memberi
pengaruh terhadap fungsi motorik dan mempunyai peran dalam respons emosional,
terjemahan sensasi-sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
• Hipothalamus adalah bagian kecil tetapi daerah yang sangat penting dijaringan otak
yang letaknya dibawah thalamus yang bertugas mempetahankan beberapa fungsi
keseimbangan, pengaturan sejumlah aktifitas yang juga dipengaruhi kelenjar pytuitari
dan system saraf otonom (bekerja sendiri). Hipothalamus menerima input dari seluruh
bagian tubuh. Pengaruh hypothalamus didalam aktivitas system saraf otonom termasuk
pengaturan denyut jantung, tekanan darah, dan temperature tubuh, juga mengatur
nafsu makan, mempengaruhi fungsi genital dan aktivitas seksual.
38.
39. OTAK KECIL
• Otak kecil (Cerebellum) merupakan bagian terbesar otak
belakang. Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital
serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan
permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah
untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan,
dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar.
Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan
gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan
menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut
tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
40. OTAK KECIL (CEREBLUM)
• Berfungsi mengatur
keseimbangan tubuh dan
sebagai pusat koordinasi
otot saat bergerak.
• Terdiri 2 bagian: kiri dan
kanan.
• Antara belahan kiri dan
kanan terdapat jembatan
penghubung yang disebut
jembatan varol.
• Jembatan varol berfungsi
mengahntarkan impuls
otot-otot kanan dan kiri
tubuh.
41. MEDULA OBLONGATA
{Sumsum Lanjutan}
• Terdiri dari otak tengah, pons dan medulla obolongata, masing-masing struktur m
mempunyai tanggung jawab yang unik. Ketiganya sebagi unit untuk menghantarkan saluran
inpuls yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan lajur dibagian otak tengah. Bagian
atas dari batang otak mengandung system pons afferent dan efferent yang membawa
impuls ke dan dari hemisfer serebri. Pons terletak diantara otak tengah dan medulla
oblongata pada serebellum bagian anterior. Bagian ini mengandung serabut saraf yang
memberikan komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari susunan saraf pusat dan
serebellum. Sepertiga bagian bawah pons mengandung pusat-pusat refleks pernapasan.
Bagian ini tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya
ukurannya kecil tetapi fungsinya sangat besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian
medula oblongata ini dapat mengakibatkan kematian. Fungsi medula oblongata, antara lain
menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan diafragma sehingga dapat memungkinkan
untuk pernapasan; mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung diameter arteriola,
tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan;
mengkoordinir gerak refleks, misalnya kedipan mata, bersin, bersendawa, dan muntah.
Medula oblongata ini akan diteruskan ke bawah yang disebut sumsum tulang belakang.
Bagian sumsum lanjutan yang menghubungkan antara sumsum lanjutan dengan otak
disebut vons varolii (jembatan varoli).
• Medula oblongata adalah daerah super penting yang mengatur dan mengendalikan proses
bernapas, tidur bangun,
jantung, dan peredaran darah.
43. JEMBATAN VAROL
• Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak
kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang.
Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak
bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk
kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang
sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi
atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut
tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke
sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor
keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf
penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari
sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor
45. MEDULA SPINALIS ( Sumsum Tulang Lanjutan)
• Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari
perifer (ditepi) seperti kulit. Tempat jalannya refleks medulla spinalis berisi badan putih
yang mengandung serabut-serabut myelin (akson) yang menghantarkan informasi
asenden dan desenden. Badan kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi
dalam menstimulus (rangsang) masuk ke stimulus medulla spinalis yang berintegrasi
dalam badan kelabu. Respon dapat terjadi secara/ditransmisikan ke atas asenden.
Semua kegiatan motorik disalurkan melalui medullan spinalis dan akson perifer.
• Terletak memanjang dalam rongga tulang belakang mulai ruas-ruas tulang leher sampai
ruas kedua tulang pinggang.
• Dibungkus selaput meninges.
• Bagian luar:
– berwarna putih (substansi alba), banyak mengadung akson yang dilindungi mielin.
– Berfungsi mengahntarkan impuls ke otak, dari otak ke efektor.
46. • Bagian dalam:
– berwarna kelabu (substansi grissea), banyak mengandung srabut saraf yang tidak
dilindungi mielin.
– Dibedakan dua, yaitu:
• Akar dorsal atau akar posterior, mengandung neuron sensorik.
• Akar ventral atau akar anterior, mengandung neuron motorik.
• Mengandung neuron sensorik, neuron motorik, neuron penghubung.
• Berfungsi:
– Penghantar impls dari otak dan ke otak
– Pusat pengatur gerak reflek.
48. • Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang
belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan
serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang.
Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke
hidung, mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf
sensorik dan motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf
pusat.
• Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke
sistem saraf pusat.
• Kerjasama antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan
cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkungan.
• Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
• Susunan saraf yang membentuk sistem saraf tepi dilihat dari fungsinya :
– a) Sistem aferen : yaitu lanjutan saraf yang membawa impuls saraf dari
reseptor ke susunan sraf pusat
– b) Sistem eferen : yaitu lanjutan saraf yang membawa impuls saraf dari
reseptor ke susunan saraf pusat
SISTEM SARAF
TEPI
50. SISTEM SARAF SOMATIS
• Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf
sadar.
• Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi
antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka.
Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kita dapat
memutuskan untuk menggerakkan atau tidak
menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh
sistem ini.
• Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial
dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.
52. SARAF KRANIAL
• Saraf kranial adalah simpul-simpul saraf yang berada di kepala (cranium
= kepala). Saraf kranial terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital
dalam menggerakkan otot-otot yang ada dibagian kepala, seperti otot
mata, pipi (face), lidah, gerakan mengunyah, berkedip, mendenger dan
lain-lain.
Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan menjadi
3 macam yaitu:
1) saraf sensorik : Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori
2) saraf motorik : Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal.
3) saraf gabungan sensorik dan motorik : Saraf trigeminal, fasial,
glossofaringeal, dan vagus.
Ada saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat luas yaitu saraf nomor X
(saraf vagus), sehingga disebut saraf pengembara. Sifat kerja saraf
vagus seperti saraf parasimpatik
53.
54. • Terdapat 12 pasang syaraf cranial yaitu:
a. SK I (olfactorius) Adalah saraf sensorik
Fungsi : penciuman , Sensori Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai sensasi bau II
Mekanisme : Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius Saraf ini
merupakan saraf sensorik murni yang serabut-serabutnya berasal dari membran mukosa hidung
dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari
sini, traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial
sisi yang sama.
b. SK II (Opticus) Adalah saraf sensorik
Fungsi : Penglihatan, input refleks fokusing dan konstriksi pupil di limbic, Sensori Menerima rangsang
dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual III
Mekanisme : Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina. Serabut-serabut
saraf ini, ini melewati foramen optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari
sisi lainnya pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum, Serabut-serabut dari lapangan
visual temporal (separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma, sedangkan yang berasal dari
lapangan visual nasal tidak menyilang. Serabut-serabut untuk indeks cahaya yang berasal dari
kiasma optikum berakhir di kolikulus superior, dimana terjadi hubungan dengan kedua nuklei saraf
okulomotorius. Sisa serabut yang meninggalkan kiasma berhubungan dengan penglihatan dan
berjalan di dalam traktus optikus menuju korpus genikulatum lateralis. Dari sini serabut-serabut
yang berasal dari radiasio optika melewati bagian posterior kapsula interna dan berakhir di korteks
visual lobus oksipital.
Dalam perjalanannya serabut-serabut tersebut memisahkan diri sehingga serabut-serabut untuk
kuadran bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas melalui lobus temporal.
Akibat dari dekusasio serabut-serabut tersebut pada kiasma optikum serabut-serabut yang berasal
dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus oksipital kanan dan sebaliknya.
•
55. c. SK III (Okulomotorius) Adalah saraf motorik
Fungsi : Pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil dan memfokuskan
lensa, Saraf ini mengontrol sebagian besar gerakan mata, konstriksi pupil,
dan mempertahankan terbukanya kelopak mata (saraf kranial IV dan VI juga
membantu pengontrolan gerakan mata.)
d. SK IV (Trochlearis) Adalah saraf motorik
Fungsi: Pergerakan bola mata ke bawah
e. SK V (Trigeminus) Adalah saraf motorik dan saraf sensorik
Fungsi :
1) oV1(Syaraf optalmik) adalah saraf sensorik
fungsi : input dari kornea, rongga hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal,
dahi, bagian atas alis, konjungtiva kelenjar air mata
2) oV2 (Syaraf maksilari) adalah saraf sensorik
fungsi : input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga hidung, palatum,
faring
3) oV3 (Syaraf Mandibular)adalah saraf motorik dan sensorik
fungsi :
a) sensorik : input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah, kulit di bawah
dagu
b) motorik : mengunyah
56. f. SK VI (Abdusen) Adalah saraf motorik
Fungsi : Pergerakan mata ke lateral
g. SK VII (Fasialis) Adalah saraf motorik dan sensorik
1) Fungsi :
a) Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk
diproses di otak sebagai sensasi rasa
b) Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi
wajah
2) Mekanisme :
Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik
berasal dari Nukleus motorik yang terletak pada bagian ventrolateral
dari tegmentum pontin bawah dekat medula oblongata. Fungsi sensorik
berasal dari Nukleus sensorik yang muncul bersama nukleus motorik dan
saraf vestibulokoklearis yang berjalan ke lateral ke dalam kanalis
akustikus interna.Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot-otot
ekspresi wajah terdiri dari otot orbikularis okuli, otot buksinator, otot
oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot digastriktus
posterior serta otot platisma. Serabut sensorik menghantar persepsi
pengecapan bagian anterior lidah.
57. h. SK VIII(Vestibulocochlearis): Adalah saraf sensorik
1) Fungsi : Vestibular untuk keseimbangan, cochlearis untuk pendengaran
2) Mekanisme :
Saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabut-serabut aferen yang mengurusi
pendengaran dan vestibuler yang mengandung serabut-serabut aferen yang mengurusi
keseimbangan. Serabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti dan berjalan menuju inti
koklea di pons, dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial dan kemudian
menuju girus superior lobus temporalis. Serabut-serabut untuk keseimbangan mulai dari utrikulus
dan kanalis semisirkularis dan bergabung dengan serabut-serabut auditorik di dalam kanalis fasialis.
Serabut-serabut ini kemudian memasuki pons, serabut vestibutor berjalan menyebar melewati
batang dan serebelum.
i. SK IX(Glossofaringeus) Adalah saraf motorik dan sensorik,
1) Fungsi :
a) Motoris : membantu menelan
b) Sensoris : Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi
rasa
2) Mekanisme :
Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada waktu meninggalkan
kranium melalui foramen tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion, yaitu ganglion
intrakranialis superior dan ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf berlanjut antara
arteri karotis interna dan vena jugularis interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot
stiloglosal, saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa faring, tonsil dan sepertiga
posterior lidah.
58. j. SK X (vagus) Adalah saraf motorik dan sensorik
1) Fungsi :
Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam XI
2) Mekanisme :
Nervus vagus meninggalkan anterolateral bagian atas medula oblongata sebagai rangkaian dalam jalur oliva dan
pedunculus serebelaris inferior. Serabut saraf meninggalkan tengkorak melalui foramen jugulare. Nervus
vagus memiliki dua ganglia sensorik, yaitu ganglia superior dan ganglio inferior. Nervus vagus kanan dan
kiri akan masuk rongaa toraks dan berjalan di posterior radix paru kanan untuk ikut membentuk plexus
pulmonalis. Selanjutnya, nervus fagus berjalan ke permukaan posterior esofagus dan ikut membentuk
plexus esogafus. Nervus fagus kanan kemudian akan didistrubusikan ke permukaan posterior gaster melalui
cabang celiaca yang besar ke duodenum, hepar, ginjal, dan usus halus serta usus besar sampai sepertiga
kolon transversum.
k. SK XI(Aksesorius) Adalah saraf motorik
1) Fungsi :
Motorik: Mengendalikan pergerakan kepal
2) Saraf aksesoris adalah saraf motorik yang mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan bagian atas otot
trapezius, otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala ke samping dan otot trapezius memutar
skapula bila lengan diangkat ke atas.
3) Mekanisme :
Nervus asesoris merupakan saraf motorik yang dibentuk oleh gabungan radix cranialis dan radix spinalis. Radix
spinalis berasal dari C1-C5 dan masuk ke dalam tengkorak melalui foramen magnum, bersatu dengan saraf
kranial membentuk nervus asesoris. Nervus asesoris ini kemudian keluar dari tengkorak melalui foramen
jugulare dan kembali terpisah, saraf spinalnya akan menuju otot sternocleidomastoid dan trapezius di leher
yang berfungsi untuk menggerakkan leher dan kepala, sedangkan saraf kranialnya akan bersatu dengan
vagus melakukan fungsi motorik brakial di faring, laring, dan palate.
l. SK XII(Hipoglosus) Adalah saraf motorik
Fungsi : Pergerakan lidah saat bicara, mengunyah.
59. Saraf spinal (sumsum tulang belakang)
Sistem saraf spinal (tulang belakang) berasal dari
arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik. Berdasarkan
asalnya, saraf sumsum tulang belakang yang
berjumlah 31 dibedakan menjadi:
• a) 8 pasang saraf leher (saraf cervical)
• b) 12 pasang saraf punggung (saraf thorax)
• c) 5 pasang saraf pinggang (saraf lumbar)
• d) 5 pasang saraf pinggul (saraf sacral)
• e) 1 pasang saraf ekor (saraf coccyigeal).
60.
61.
62. • Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh
yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak
kita.
• Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah
pembuluh darah dan jantung.
• Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan
tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar.
Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa perintah dari
sistem saraf sadar. Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf
tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran.
• Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu
otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis,
abdominalis, dan kelenjar tubuh. Secara umu, sistem saraf
otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf simpatis
dan sistem saraf parasimpatis.
Sistem saraf otonom
64. Sistem saraf simpatik
• Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf
torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang
belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini
berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat
di sumsum tulang belakang.
• Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi
saraf ini terutama untuk memacu kerja organ tubuh,
walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja
organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat
detak jantung, memperbesar pupil mata, memperbesar
bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain
memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi,
dan menghambat kontraksi kantung seni.
65. Sistem saraf parasimpatik
• Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf
kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan
daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang
berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh
tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh
susunan saraf simpatik.
• Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan
dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara
lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata,
memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan,
merangsang ereksi, dan mepercepat kontraksi kantung seni. Karena
cara kerja kedua saraf itu berlawanan, maka mengakibatkan
keadaan yang normal.
68. GERAK SADAR
• Gerak sadar adalah gerakan yang terjadi karena proses yang
disadari. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu
dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya
diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa
tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor. Skema gerak sadar adalah sebagai
berikut:
70. GERAK REFLEK
• Pernahkah kaki Anda tanpa sengaja menginjak duri atau benda tajam
lainnya? Apa yang terjadi seketika itu? Pasti Anda akan dengan cepat
menarik kaki, mungkin dibantu dengan gerakan tangan, dan sambil
berteriak secara spontan. Gerakan yang Anda lakukan tersebut
merupakan contoh gerak refleks. Gerak refleks merupakan gerakan yang
tidak kita sadari. Proses gerak ini lebih cepat daripada gerak sadar. Gerak
refleks ini sebenarnya merupakan mekanisme dalam rangka mengelak
dari suatu rangsang yang berbahaya, seperti contoh di atas. Refleks di
atas merupakan refleks penarikan. Aksiaksi yang terjadi pada peristiwa
itu, antara lain:
1. Rangsang dari luar diterima oleh reseptor;
2. Impuls-impuls saraf neuron sensorik pada reseptor tersebut dilanjutkan
ke sistem saraf pusat, yaitu sumsum tulang belakang;
3. Di sumsum tulang belakang ini impuls dilanjutkan oleh interneuron dari
neuron sensorik ke neuron motorik;
4. Dari neuron, motorik impuls dilanjutkan ke efektor kemudian efektor
dirangsang untuk berkontraksi, akibatnya terjadi gerakan secara spontan
dengan menarik kaki sambil berteriak.
71. GERAK REFLEK
• Gerak refleks merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi
kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan
sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap
rangsangan.
• Rangkaian (jalur) saraf yang terlibat dalam aktivitas refleks disebut
lengkung refleks, yaitu terdiri dari 5 komponen dasar: (1) reseptor, (2)
jalur aferen sensorik, (3) pusat pengintegrasi, (4) jalur aferen motorik, (5)
efektor. Respon merespon stimulus yang merupakan suatu perubahan
atau kimia dalam lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus,
reseptor mengubah energi stimulus menjadi energi bioelektrik disebut
potensial reseptor yang berbentuk potensial bertingkat. Potensial
reseptor ini akan dirambatkan ke pusat pengintegrasi refleks-refleks
dasar, sedangkan bagian otak yang lebih tinggi memproses refleks yang
dipelajari. Pusat pengintegrasian memproses semua informasi yang
dapat diperoleh dari reseptor tersebut termasuk semua informasi dari
input lain, kemudian membuat suatu keputusan tentan respon yang
sesuai. Instruksi dari pusat pengintegrasi diteruskan melalui lintasan
eferen ke efektor (suatu otot atau kelenjar) yang melaksanakan respon
yang diinginkan. Berikut adalah macam-macam gerak refleks
berdasarkan pengklasifikasiannya, antara lain:
72. a. Gerak Refleks Berdasarkan Prosesnya (dipelajari/tidak
dipelajari).
Terdapat dua tipe refleks menurut prosesnya, yaitu:
Refleks sederhana atau refleks dasar: refleks yang menyatu tanpa
dipelajari, seperti mengedipkan mata pada saat ada benda yang
menuju ke arahnya.
Refleks yang dipelajari atau dikondisikan: refleks yang dihasilkan dari
berbuat dan belajar, seperti membelokkan mobil kalau mau
menabrak benda. Kita mengerjakan hal tersebut secara otomatis,
tetapi hanya setelah banyak berlatih secara sadar.
b. Gerak Refleks Berdasarkan Pusat Pengintegrasinya.
Terdapat dua tipe refleks menurut pusat pengintegrasinya, yaitu:
Refleks Kranial: refleks yang diintegrasikan oleh otak. Semua
komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke
respon aferen pada otak. Contoh: refleks mengedipkan mata.
Refleks Spinal: refleks yang diintegrasikan oleh sumsum tulang
belakang, semua komponen yang diperlukan untuk menyambung
input aferen ke respon aferen berada dalam sumsum tulang
belakang.
73. • c. Gerak Refleks Berdasarkan Jumlah sinaps dalam
lengkung refleksnya.
• Terdapat dua tipe refleks menurut jumlah sinapsnya,
yaitu:
Refleks Monoseptik: refleks yang melibatkan satu
sinaps. Contoh: refleks regangan pada patela yang
melibatkan satu sinaps, yaitu antara neuron aferen
yang berasal dari reseptor regangan dalam otot
kerangka, yang bersinapsis dengan neuron eferen
untuk otot rangka yang sama. Contoh salah satu gerak
refleks monosinaptik adalah ketika kaki kita meregang.
• Refleks Polisinaptik: refleks yang melibatkan banyak
sinaps. Contoh: refleks menarik tangan ketika terkena
api.
75. • Mekanisme Gerak Refleks Monosinaptik dapat
diskemakan sebagai berikut:
76. Neuron motorik lalu
merangsang otot paha
untuk berkontraksi meng-
Angkat kaki.
5
Neuron sensorik
membawa impuls menuju
sumsum tulang belakang.
3Neuron mendeteksi
rangsangan pada
dengkul.
2
Gerak refleks
adalah gerak
cepat yang
tidak disadari.
1
Sumsum Tulang
Belakang
Neuron Sensorik
Neuron Motorik
Neuron Penghubung
Di sumsum tulang belakang impuls
diteruskan ke neuron motorik atau melalui neuron
penghubung untuk ditanggapi
4
Neuron
penghubung
Gerak Refleks Monoseptik
77. • Mekanisme Gerak Refleks Polisinaptik dapat
diskemakan sebagai berikut:
79. PENGARUH OBAT-OBATAN DAN
NARKOBA TERHADAP SISTEM
SARAF
• 1. ALKOHOL
• menyebabkan adiksi fisiologis, yaitu
• kecanduan
• 2. Golongan OBAT SEDATIF
• Obat yang berefek sebagai penenang.
• (valium, barbiturat)
• 3. Golongan STIMULAN
• Obat yang berefek pada meningkatkan kerja
• otak sehingga memberi efek tidak kantuk,
• tubuh selalu prima
• Penekan rasa sakit
• 4. Golongan HALUSINOGEN
• Memberi efek halusinasi (daya khayal), misal
• ganja, ekstasi, sabu, atropin, scopelamin
• 5. Golongan Penahan Rasa Nyeri
• Menekan rasa nyeri, opium, morfin, kokain
80. EFEK NEGATIF OBAT-OBATAN
TERLARANG DAN NARKOTIKA
• 1.Hilangnya koordinasi tubuh karena
kekurangan dopamin, yg merupakan
neurotransmiter
• 2.Hilangnya kendali otot gerak
• 3.Denyut jantung lemah
• 4.Kerusakan alat respirasi
• 5.Terganggunya sistem sirkulasi
• 6.Hilangnya nafsu makan
• 7.Serosis Hati
81. • 1. Penyakit Parkinson
Penyakit parkinson biasanya menyerang orang yang
berusia 40 tahun ke atas. Penyakit ini disebabkan
karena berkurangnya neurotransmitter dopanmin
pada basal ganglia. Gejala penyakit ini, yaitu gemetar
pada tangan, kaku otot, sehingga sulit bergerak.
Kerusakan yang terjadi pada kumpulan sel-sel saraf di
bagian bawah otak besar akan menyebabkan
gerakan-gerakan yang tidak perlu pada bagian-bagian
anggota tubuh. Misalnya, otot-otot pada lengan yang
kadang-kadang kontraksi dan relaksasi sehingga
tangan menjadi bergetar atau tremor. Kerusakan itu
juga dapat menyebabkan kontraksi yang
berkelanjutan pada otot bagian tubuh yang lain,
misalnya pada otot wajah, yang menyebabkan wajah
menjadi kaku, sehingga kelihatan seperti topeng.
Keadaan seperti inilah yang disebut penyakit
Parkinson.
Penyakit Parkinson tidak menyerang batang otak,
sehingga penglihatan, pendengaran, dan kecerdasan
penderita tidak terganggu.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF
82. • 2. Epilepsi
Epilepsi disebabkan karena
beberapa hal, antara lain
karena terdapatnya
jaringan parut pada otak,
tumor, gangguan
metabolisme, dan lain-
lain. Epilepsi ditandai
dengan kejang-kejang
dan hilang kesadaran.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM
SARAF
83. • 3. Stroke
Stroke dapat dipicu oleh
tekanan darah tinggi
(hipertensi). Hipertensi dapat
mengakibatkan pecahnya
pembuluh darah di otak,
sehingga akan mengganggu
fungsi otak. Gejala stroke,
antara lain pusing-pusing,
apabila sudah parah diikuti
dengan gejala lain, yaitu sulit
berbicara, tidak dapat
melihat, lumpuh, bahkan
mati separuh.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM
SARAF
84. • 4. Meningitis
Meningitis merupakan
peradangan selaput
pembungkus otak
yaitu meninges.
Meningitis
disebabkan oleh
virus, sehingga dapat
menular.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM
SARAF
85. • 5. Neuritis
Neuritis merupakan penyakit
radang saraf yang
disebabkan karena
benturan fisik misalnya
pukulan, patah tulang. Ada
juga yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin, antara
lain vitamin B1, B6, dan
B12. Gejala neuritis, antara
lain kesemutan dan terasa
sakit pada daerah yang
disarafi.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM
SARAF
86. • 5. Hidrocephalus
• Tanda hidrocephalus
berupa pembengkakan
kepala karena
kelebihan cairan yang
ada di sekitar otak.
• Akibatnya, dapat
menyebabkan
gangguan metabolisme
dan gangguan organ
tubuh.
KELAINAN-KELAINAN SISTEM
SARAF
87. • Manusia dapat berinteraksi dengan lingkungan atau berinteraksi dengan sesama
manusia karena adanya alat indra. Manusia memiliki panca indra yang tersiri atas
indra penglihat, indra pendengar, indra peraba, indra pembau, dan indra
pengecap.Apabila indra diberi Impuls maka akan memberikan tanggapan sehingga
kita dapat melihat dengan mata, mendengar dengan telinga, membaui dengan
hidung, merasakan sentuhan, dan menikmati berbagai rasa makanan.
• Indra adalah alat tubuh yang dapat mengindra atau menangkap rangsang karena
memiliki ujung saraf sensorik tertentu. Penerima rangsang pada Indra sangat spesifik
terhadap macamnya rangsang.
• Penerima rangsang tersebut antara lain :
A. Eksteroreseptor ( penerima rangsang dari luar tubuh)
B. Interoreseptor ( penerima rangsang dari dalam tubuh )
C. Proprioreseptor ( penerima rangsang yang berada di dalam otot )
Indra manusia mempunyai reseptor khusus untuk menangkap atau menerima rangsang.
Indra manusia adalah mata ( penglihat), telinga ( pendengar), kulit ( peraba ),hidung
( pembau) dan lidah ( pengecap).Kelima indra tersebut disebut panca indra. Indra
manusia disebut juga kinestesis yang merupakakn proprioreseptor.Indrab menusia
membantu pengaturan sikap tubuh dan perasaan tertentu.
SISTEM PENGINDRAAN
88. FUNGSI INDRA
Sebagai alat proteksi tubuh dari rangsangan yang merusak.
ex : panas yang membakar, dingin yang membekukan, sakit, sinar yang terang,
dan sebagainya sehingga kerusakan tubuh dapat dihindari.
Sebagai alat komunikasi dengan lingkungan, sehingga
orang dapat memberikan persepsi terhadap keadaan
lingkungan.
ex : pemandangan yang indah, suara yang merdu,
tubuhnya miring, kain yang halus, makanan yang enak,
dan lain-lain
89. PANCA INDRA BEKERJA
BAIK JIKA :
1. Tidak ada gangguan
pada alat penerima
rangsang
2. Tidak ada gangguan
pada sistem saraf
3. Tidak ada gangguan
pada pusat saraf di
otak
90. MATA
• Mata mempunyai struktur yang sangat kompleks.
Terdiri atas bola mata yang terletak di dalam
lekuk mata. di dalam lekuk mata juga terdapat
saraf penglihatan dan alat tambahan. Bola mata
berbentuk bulat, hanya bidang depannya
meyimpang dari bentuk bola sempurna karena
selaput bening lebih menonjol ke depan.
• Mata memiliki reseptor yang peka terhadap
cahaya yang disebut fotoreseptor.
92. KETERANGAN
1. Sklera : melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata
2. Konjungtiva : membatasi bagian dalam kelopak mata dg
bagian dalam sklera
3. Kornea : untuk membiaskan cahaya guna membantu
memfokuskan cahaya ke retina
4. Koroid : berfungsi memberi nutrisi pada retina, mencegah
pemantulan cahaya dibagian dalam bola mata
retina
5. Badan siliaris : mengatur cembung pipihnya lensa untuk
menyesuaikan pemusatan cahaya
6. Retina : mendeteksi ada tidaknya cahaya. Mengandung sel
fotoreseptor serta sel saraf.
93. 7. Fovea/pusat mata : tersusun atas sel kerucut, tempat
difokuskannya cahaya
8. Bintik buta : tempat serabut saraf bertemu membentuk saraf
optik,tidak mengandung sel batang dan sel kerucut
9. Iris : tersusun atas otot radial dansirkuler, memberi warna pada
mata, bagian depan membentuk pupil mata
10. Pupil : Berperan sebagai diafragma dalam mengatur banyak
sedikitnya cahaya yg masuk ke mata.
11. Lensa Mata: berfungsi untuk mengatur fokus cahaya dalam
membentuk bayangan benda yang dilihat. Di depan
lensa mengandung aqueous humour dan dibelakang
lensa mengandung vitreous humour
KETERANGAN
94. Lensa membagi bagian dalam bola mata
menjadi dua bagian
Rongga Depan: daerah di depan
lensa,dipisahkan lagi oleh iris dan
jasad bersilia menjadi bilik depan
dan bilik belakang.Kapiler pada
jasad bersilia menghasiolkan cairan
bening,humor berair yang mengalir
ke bilik belakang,melewati pupil,dan
menuju bilik depan.Humor berair
kemudian mengalir ke vena lewat
saluran (sinus vena skelara atau
saluran Schlemm) yang mengelilingi
mata di mana kornea dan sklera
bersatu.Humor berair secara terus-
menerus diperbarui,menyedikan
tekanan untuk mempertahankan
bentuk bagian depan,dan memasok
oksigen dan nutrien lainnya ke lensa
avaskular dan kornea.
Rongga Posterior : daerah
di belakang lensa,diisi oleh
gel bening,humor bening (
vitrous humor).Humor
bening,yantg dihasilkan
selama perkembangan
embrio dan tidak pernah
diperbarui,menahan lensa
dan retina di tempatnya
dan mempertahankan
bentuk mata.
95. 13. SARAF OPTIK : Membawa rangsang dari retina ke
otak
14. OTOT MATA :
Menggerakkan bola mata
i. M. rektus medialis = menarik bola mata ke dalam
ii. M. rektus lateralis = menarik bola mata ke samping
iii. M. rektus superior = menarik bola mata ke atas
iv. M. rektus inferior = menarik bola mata ke bawah
v. M. obligus inferior = memutar ke samping atas
vi. M. obligus superior = memutar ke samping dalam.
KETERANGAN
97. PERJALANAN CAHAYA SAMPAI KE
RETINA
• Mekanisme Kerja Indra Penglihat sebagai berikut :
a. Cahaya berturut-turut masuk pada kornea mata, aqueoos
humor, pupil, lensa, Vitreous humor, dan retina.
b. Oleh lensa mata,cahaya dibiaskan dan diatur sehingga
jatuh tepat pada bintik kuning. Caranya dengan
mencembung dan memipihkan lensa mata.
c. Pada siang hari atau di tyempat yang terang, cahaya yang
kuat jatuh kuat pada bintik kuning di daerah retina. Cahaya
tersebut akan merangsang pigmen iodopsin pada sel konus
yang peka terhadap warna.Pigmen iodopsin berperan
dalam penglihatan pada siantg hari.
d. Pada malam hari atau di tempat yang agak gelap, cahaya
lemah tidak berpengaruh pada pigmen iodopsin,
sementara itu pigmen rodopsin tidak memudar sehingga
objek benda masih dapat terlihat.
e. Reseptor dalam retina meneruskan impuls cahaya ke saraf
optik dalam susunan saraf kranial.
98. • Mata dapat melihat benda dengan jelas, karena bentuk lensa
mata dapat berubah-ubah yaitu mencembung dan
memipih.Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan
memipih disebut daya akomodasi.Jika benda berada di dekat
mata,lensa mata mata mencembung. Sebaliknya, jika benda
berada jauh dari mata, lensa mata memipih.Lensa mata
mencembung dan memipih bertujuan agar beyangan benda
dapat tepat jatuh pada bintik kuning. Lensa mata yang daya
mencembung dan memipihnya tidak sempurna berarti
mengalami gangguan atau cacat mata.
• Selain harus ada cahaya, syarat agar mata dapat melihat adalah
mata dalam keadaan normal.Mata normal ( emetropi), yaitu
mata yang dapat berakomodasi dengan baik.Titik terjauh (
punctum remotum) berada pada jarak sejauh-jauhnya. Titik
terdekat ( punctum proximum) berada pada jarak baca ideal
(25 cm) di depan mata.
KEMAMPUAN LENSA MATA MEMFOKUSKAN BAYANGAN
101. Sel Batang (sel bacillus) RHODOPSIN
Di bagian retina terdapat kurang lebih 125 juta sel batang.sel ini
mampu menerima rangsang tidak berwarna.Sel batang
mengadung rodopsin, yaitu suatu bentuk senyawa antara
vitamin A dengan protein tertentu. Bila terkena sinar terang,
rodopsin terurai dan akan terbentuk kembali dalam keadaan
gelap. berfungsi untuk menerima bayangan dengan cahaya
lemah, dan bayangan yang terbentuk atau terpersepsi hitam
putih
(sangat peka terhadap cahaya).Pada proses pembentukan
rodopsin diperlukan waktu yang disebut waktu adaptasi
rodopsin.Dalam waktu adaptasi,mata kurang dapat melihat.
Oleh karena itu, jika mata kita melihat cahaya matahari
terang,setelah itu kita masuk ke dalam rumah,untuk beberapa
saat mata kita tidak dapat melihat.
SARAF MATA
102. SEL KERUCUT (IODOPSIN) CONUS
Di bagian retina terdapat kurang lebih 6,5 juta sel kerucut. Sel ini
mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna.Sel kerucut
mengandung pigmen iodopsin,yaitu: senyawa retinin dan opsin.
ada 3 macam sel kerucut yang masing – masing peka terhadap
warna tertentu. Yaitu merah,merah,biru,hijau. (hanya peka pada
cahaya terang).Dari kombinasi ketiga warna ini kita dapat
menerima spektrum warna ungu sampai warna merah.Kerusakan
sel konus menyebabkan buta warna merah, biru, atau kuning.M
isalnya dikromat atau monokromat.Dikromat adalah orang yang
hanya dapat menyerasikan spektrum warna dengan mencampur
dua warna saja. Monokromat merupakan orang yang hanya dapat
membedakan hitam dan putih serta bayangan kelabu.
SARAF MATA
103. KELAINAN MATA
1. Katarak
sejenis kerusakan mata
yang menyebabkan
lensa mata berselaput
dan rabun. Lensa
mata menjadi keruh
dan cahaya tidak
dapat menembusinya.
104. 2. Glaukoma :
Penyakit dimana tekanan di
dalam bola mata meningkat,
sehingga terjadi kerusakan
pada saraf optikus dan
menyebabkanpenurunan
fungsi penglihatan.
KELAINAN MATA
105. 3. Rabun Dekat (Hipermetropi)-
Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata
yang tidak dapat memfokuskan benda pada
jarak dekat. Rabun dekat ini merupakan
kebalikan dari rabun jauh. Walaupun
penderita rabun dekat (Hipermetropi)
(benda-benda jauh biasanya terlihat jelas,
titik dekat (PP) agak lebih besar dari mata
“normal” 25 cm, yang menyebabkan
penderita rabun dekat atau hipermetropi
sulit membaca. Kelainan rabun dekat atau
hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu
pipih sehingga bayangan benda yang dilihat
terbentuk di belakang retina. Cacat mata
rabun dekat atau hipermetropi dapat
ditolong dengan lensa konvergen (cembung),
tampak seperti pada Gambar 1.
Memperbaiki mata rabun dekat.
KELAINAN MATA
106. KELAINAN MATA
• Pterigium adalah
munculnya suatu
timbunan atau selaput
pada mata yang
bentuknya seperti
segitiga dengan puncak
berada di arah kornea
mata. Pterigium oleh
sebagian orang dikenal
sebagai “daging
tumbuh” di selaput
bening mata
107. •
Jangan menggosok atau mengucek mata terlalu kuat terutama bila
ada benda asing yang masuk ke mata.
• Penuhi Kebutuhan Vitamin A, karena kecukupan vitamin
A membantu transmisi sinyal cahaya di dalam sel-sel retina. Salah
satu sumber vitamin A adalah sayuran yang memiliki warna orange
seperti baby wortel, juga buah aprikot
• .Jangan menatap layar komputer atau televisi secara terus menerus,
berilah jeda sebentar saja. Dan sering-seringlah mengedipkan mata
supaya mata tetap lembab
• Bila mata anda terasa gatal dan merah, cobalah anda celupkan
handuk kecil kedalam air dingin dan kompreslah mata anda hingga
anduknya terasa hangat.Basuhlah mata dengan air dingin beberapa
kali dalam sehari (Berwudhu' lebih baik). Terapi ini akan mengurangi
insflamasi, melembabkan mata, merilekskan mata dan mengatasai
mata merah.
Merawat mata
108. • Telinga memiliki
reseptor untuk
menangkap bunyi
yang disebut
fonoreseptor.Secara
garis besar, telinga
terdiri atas tiga
bagian, yaitu telinga
luar, telinga tengah,
dan telinga dalam.
TELINGA
109.
110. TELINGA LUAR
• Telinga luar terdiri atas bagian-bagian berikut :
1) Daun telinga, yaitu bagia telinga terluar berupa
gelambir yang berguna untuk mengumoulkan
dan menyalurkan gelombang bungyi ke dalam
telinga.
2) Liang Telinga, yaitu saluran sepanjang 2,5 cm
menuju membran timpani yang berfungsi
membantu mengonsentrasikan gelombang
suara.
3) Rambut, yaitu bulu-bulu halus untuk menahan
dan menjerat kotoran yang melewati lubang
telinga.
4) Kelenjer Minyak, menghasilkan cairan seperti
malam ( wax) untuk meminyaki dan menjerat
kotoran yang melewati luabang teling.
5) Membran Timpani ( Selaput gendang), yaitu
berupa selaput tipis tetapi kuat, berguan untuk
menangkap getaran bunyi dan menyalurkannya
ke tulang-tulang pendengar
111. • Telinga tengah terdiri atas bagian-bagian berikut.
• 1. Tulangh-tulang pendengar ( Osikula), yaitu tulang martil ( maleus),
tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi ( stapes).
• 2. Tingkap Oval, yaitu membran pembatas antara telinga tengah dan
telinga dalam.
Telinga tengah ( rongga timpani ) adalah rongga di dalam tulang
temporal.Di dalam telinga tengah terdapat tiga tulang kecil,Osikel
auditori.Tulang-tulang tersebut,yang disebut maleus (martil),paron
(landasan),dan stapes ( sangguardi),bertindak sebagai sistem tuas
yang meneruskan dan memperbesar getaran yang dibawa dari
gendang telinga ke telinga dalam. Maleus pada salah satu ujung
terhubung ke gendang telinga,sementara stapes di sisi lain, ditempeli
oleh ligamen ke tingkap oval,lubang kecil tertutup membran yang
membuka jalan ke telinga dalam.Sendi sinovial menghubungkan
paron,tulang tengah osikel auditori,ke maleus dan stapes di
sampingnya.Lubang kedua yang juga ditutupi membran menuju ke
telinga dalam,tingkap bulat (membran timpani sekunder),terdapat
persis di bawah tingkap oval.
TELINGA TENGAH
112. • Lubang ketiga menuju tabung
auditori ( tabung Eustachio),yang
menghubungkan telinga tengah
dangan tenggorokan atas.Tabung
auditori berfungsi menyamakan
perbedaan tekanan di antara
telinga.Dua otot pada telinga
tengah,otot sensor timpani dan otot
sangguardi,menghubungkan maleus
dan stapes.Kontraksi kedua oto ini
membatasi pergerakan gendang
telinga dan osikel
auditori,mengurangi kerusakan yang
mungkin terjadi ketika terjadi getaran
besar dari suara yang keras.Apabila
saluran ini tersumbat oleh
lendir,maka tekanan udara di dalam
telinga tidak sama dengan tekanan di
luar.Jika perbedaan tekanan ini cukup
besar,dapat menyebabkan pecahnya
membran timpani.
TELINGA TENGAH
113. • Telinga dalam terdiri atas bagian-bagian
berikut.
• 1. Tiga saluran setengah lingkaran ( Kanalis
semisirkularis),yaitu tiga saluran berlengkung-
lengkung yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan tubuh.
• 2. Sakulus dann Utrikulus, yaitu kantong kecil
tempat tiga saluran setengahn lingkaran
berpangkal yang berisi cairan endolimfea dan
butiran kalsium karbonat.bagian ini berguna
dalam menjaga keseimbangan tubuh.
• 3. Rumah siput (Koklea), yaitu saluran seperti
spiral yantg berisi cairan endolimfe. Rumah
siput terbagi menjadi tiga saluran, yaitu kanal
vestibular,kanal timpani,dan kanal tengah.
• 4. Orga Korti, yaitu bagian koklea yang peka
terhadap rangsang bunyi
Indra pendengar ( telinga) peka terhadap
rangsang bunyi atau suara,dengan frekuensi
antara 30-20.000 hertz.
TELINGA DALAM
114.
115. Mekanisme Kerja Indra Pendengar
• A. getaran suara ditangkap oleh daun telinga kemudian berbelok
masuk melewati saluran telinga.
• B. Getaran suara mmenggetarkan membran timpani,diteruskan ke
tulang-tulang pendengar ( martil,landasan, dan sangguardi). Di
bagian ini getaran suara diperkuat, selanjutnya masuk ke bagian
telinga melewati tingkap oval.
• C. Getaran suara diteruskan ke rumah siput sehingga menggetarkan
cairan di dalam saluran vestibular, kanal timpani, dan kanal tengah
hingga di bagian dasar ko0klea. Getaran suara yang sampai dasar
koklea mengakibatkan sel-sel rambut bergetar
• D. Getaran sel-sel rambut menggetarkan membran tektorial dan
membran basiler. Getaran akan menekan sel sensorik pada organ
korti dan menghasilkan impuls saraf.
• E. Impuls saraf akhirnya menuju pusat pendengaran di otak melalui
saraf pendengaran.
116. KESEIMBANGAN
• Keseimbangan dipertahankan sebagai tanggapan terhadap
dua macam gerakan :
• Keseimbangan Statis mempertahankan posisi kepala
sebagai tanggapan terhadap gerakan linear
tubuh,seperti mulai berjalan atau berhenti.
• Keseimbangan Dinamis mempertahankan posisi
kepala sebagai tanggapan terhadap gerakan rotasi
tubuh,seperti mengayun-ayun ( seperti jika berada di
kapal) atau berbalik badan.
118. KELAINAN PADA TELINGA
• 1. TULI
• Tuli sensorineural: tterjadi
karena gangguan pada model
sentral sampai garis yang
memisahkan telinga dalam
dengan koklea, misalnya:
gangguan pada koklea
• Tuli konduksi:
ketidakmampuan organ
telinga yang berperan
sebagai menghantarkan
bunyi dari luar telinga ke
dalam telinga
119. KELAINAN PADA TELINGA
• 2)Labirintitis
Labirintitis merupakan
gangguan pada labirin
dalam telinga. Penyakit
ini disebabkan oleh
infeksi, gegar otak, dan
alergi. Gejalanya antara
lain telinga
berdengung, mual,
muntah, vertigo, dan
berkurang
pendengaran.
120. • 3. OTITIS Media
Penyakit ini disebabkan
karena virus atau bakteri
dan sering menyerang pada
anak-anak. Gejalanya
adalah sakit pada telinga,
demam, dan pendengaran
berkurang. Telinga akan
mengeluarkan nanah dan
kelainan ini dapat
memecahkan gendang
telinga.
KELAINAN PADA TELINGA
121. KELAINAN PADA TELINGA
• Perikondritis adalah
radang pada tulang
rawan daun telinga
yang terjadi apabila
suatu trauma atau
radang menyebabkan
efusi serum atau pus
di antara lapisan
perikondrium dan
kartilago telinga luar
122. MERAWAT TELINGA
• 1. Bersihkan Bagian Luar Saja. Dalam keadaan normal, telinga memiliki
kemampuan untuk membersihkan dirinya. Bentuk lubang telinga yang
bersudut serta lapisan bulu-bulu halus menjaga telinga Anda dari
masuknya kotoran berlebih. Jadi, Anda tak perlu repot membersihkan
sampai bagian dalam, cukup sampai daun telinga atau bagian luar lubang.
Namun, jika dirasa kotoran telah menumpuk dan menyebabkan
pendengaran sedikit terganggu, sebaiknya jangan mengoreknya sendiri.
Datanglah ke dokter THT untuk mendapat penanganan tepat.
• 2. Jangan Dikorek. Kebiasaan mengorek bagian dalam telinga
menggunakan cutton bud, alat pembersih dengan bahan keras, sama
sekali tidak disarankan. Cutton bud berukuran besar bisa mendorong
kotoran telinga masuk lebih dalam dan menumpuk di dalam. Kotoran yang
menumpuk berpotensi menutup saluran dan mengganggu pendengaran.
Tanpa Anda sadari,cotton bud bisa saja masuk terlalu dalam dan melukai
gendang telinga. Sedang alat lain dengan bahan keras tentu bisa
menyebabkan dinding telinga tergores dan infeksi. Gunakan cutton bud
hanya untuk membersihkan bagian luar.
123. KULIT
• Kulit merupakan indra peraba karena mempunyai
reseptor yang peka terhadap tekanan, sentuhan,panas,
dingin, dan nyeri. Indra yang terdapat di kulit ini disebut
Tungoreseptor. kulit merupakan alat indra karena di
dalam kulit terdapat berbagai macam reseptor.
FUNGSI KULIT
1.Melindungi tubuh dari gesekan, penyinaran,
kuman penyakit, panas, bahan kimia, dll
2.Mengatur suhu tubuh
3.Sebagai alat ekskresi, berupa keringat
minyak
4.Sebagai alat peraba
126. EPIDERMIS
• Merupakan lapisan terluar, pada
lapisan ini tidak terdapat pembuluh
darah dan syaraf.
• Lapisan epidermis terdiri dari 4 lapis
sel (gambar):
stratum korneum terdiri dari sel
kulit mati yang mudah mengelupas.
Disebut juga lapisan tanduk.
Stratum lusidum : berupa lapisan
transparan.
Stratum granulosum : terdapat
pigmen.
Stratum germinativum : lapisan
yang selalu mengadakan
pembelahan secara terus
127. • Pada bagian ini terdapat pembuluh darah, pangkal akar
rambut,kelenjar keringat, syaraf, dan berbagai macam reseptor
• Berbagai macam resptor yang tedeapat di dalam kulit
• adalah :
korpuskel pacini : ujung syaraf perasa tekanan.
Ujung syaraf sekeliling
rambut : ujung syaraf peraba.
Korpuskel ruffini : ujung syaraf peraba.
Ujung syaraf krause : ujung syaraf perasa dingin.
Korpuskel meissner : ujung syaraf peraba
Ujung syaraf tanpa selaput : perasa nyeri
Lempeng merkel : ujung syaraf perasa sentuhan
dan tekanan ringan
DERMIS
129. Mekanisme kerja alat peraba :
Ada tekanan
di kulit
Korpuskel paccini
berubah bentuk
Terjadi depolarisasi
yaitu Na+ masuk dan
K+ keluar.
terbentuknya potensial aksi
yang dihantarkan dalam bentuk
impuls oleh saraf sensorik ke
otak.
Impuls diolah
timbul sensasi
tekanan di kulit Misalnya sensasi
tekanan
130. LIDAH
• Indra penecap terdapat lidah, mampu menerima
rangsangan dari zat yang larut. Indra penecap ini
memiliki reseptor yang peka terhadap rangsang
rasa, misalnya manis, asin, asam, dan pahit.
Reseptor pengecap berda pada kuncup-kuncup
pengecap ( Papila). Di dalam kuncup terdapat
bulu-bulu saraf ( Gustatory hair) yang berfungsi
mengantarkan Impuls ke otak. Kemampuan
mengecap rasa dapat berkurang pada penderita
epilepsi, penyakit saraf, dan ibu-ibu hyang sedang
hamil.
132. stuktur tonjolan pada permukaan lidah
• Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila).
Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi
parit-parit, dan bentuk jamur.
• Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk
dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan
di permukaan papila berbentuk benang.
• Lidah mempunyai 3 macam papila yaitu :
• A. Papila berbentuk benang ( Papila filiformis) merupakan
peraba. Papila ini menyebar di seluruh permukaan lidah.
• B. Papila yang dilingkari saluran ( Papila Sirkumvalata ).
Papila ini tersusun dalam lengkungan yang berbentuk huruf
V. terdapat 7-9 buah yang terletak di dekat pangkal lidah
dan merupakan papila pengecep.
• C. Papila bentuk Martil merupakan papila pengecap yang
terdapat di tepi lidah.
135. terbentuknya potensial aksi yang dihantarkan
oleh saraf sensoris dalam bentuk impuls listrik
ke otak untuk diolah
Mekanisme kerja indra
perasa
Zat kimia dalam bentuk
larutan sampai ke puting
pengecap di lidah
terjadi depolarisasi yaitu masuknya
Na+ dan keluarnya K+ dari sel
reseptor
timbul
sensasi rasa.
136. HIDUNG
• Bau adalah molekul bahan kimia yang menguap dan melayang
di udara. Apabila bau terhitup melalui lubang hidung,partikel-
partikel tersebut akan menyentuh epitelium olfaktori yang
terdapat di rongga hidung. Epitelium olfaktori ini dilapisi bahan
bening berupa mukosa olfaktori yang berperan penting bagi
indra pembau. berupa kemoreseptor yang terdapat di
permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian
atas. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori
yang khusus dengan akson akson yang tegak sebagai serabut-
serabut saraf pembau.
Mukosa ini berfungsi melarutkan molekul bau agar dapai oleh
silia ( rambut getar) yang menjulur ke dalam mukosa dari
sel-sel reseptor di dalam selaput itu.
139. terjadinya depolarisasi yaitu Na+
masuk dan K+ keluar dari
reseptor (ujung syaraf)
Mekanisme kerja indra pembau :
Gas yang masuk ke dalam hidung
larut dalam lendir hidung di
bagian atas rongga hidung
Merangsang ujung
syaraf pembau
menyebabkan terjadinya
potensial aksi dan
dihantarkan dalam bentuk
impuls ke otak untuk diolah
bau dapat tercium
140. • Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan
menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan
menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu
kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja
hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak
menghasilkan jenis-jenis hormone yang letaknya di otak. Hormon adalah
zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi,
pertumbuhan, dan perkembangan
• Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu,
bulan, dan bahkan beberapa tahun.Kelenjar endokrin disebut juga
kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui
suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon
dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh
hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone
mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya
sel / jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon
tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.
SISTEM HORM0N
141.
142. Hormon mempunyai ciri – ciri
sebagai berikut :
• Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh
sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil
• Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan
target
• Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus
yang terdapat dalam sel target
• Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim
khusus
• Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu
sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi
beberapa sel target yang berlainan.
143. Dilihat dari aktivitasnya, kelenjar
endokrin dapat dibedakan menjadi :
1. kelenjar yang bekerja sepanjang hayat,
misalnya hormon yang memegang peranan
pada proses metabolisme
2. kelenjar yang bekerjanya mulai saat
tertentu, misalnya hormon kelamin
3. kelenjar yang bekerja hanya sampai saat
tertentu saja, misalnya kelenjar timus
144. PENGGOLONGAN HORMON
SECARA KIMIAWI HORMON DIBAGI MENJADI TIGA KELAS
- HORMON STEROID , yang larut dalam lemak
Ciri utama hormon steroid adalah adanya struktur
multisiklik
TESTOSTERON,ESTROGEN,PROGESTERON
CORTISOL
– HORMON PEPTIDA , Polipeptida dan katekolamin,
yang larut dalam air
INSULIN, PROLAKTIN
– HORMON DERIVAT ASAM AMINO
NOREPINEPHRIN, EPINEPHRIN & HYROKSIN
145. Dilihat dari aspek dan macam lokasinya, kelenjar
endokrin dapat dibedakan menjadi :
No. Kelenjar endokrin Lokasi
1 Kelenjar hipofisis Terletak pada dasar otak besar, pada
lekukan tulang selatursika di bagian tulang
baji
2 Kelenjar tiroid Terletak di daerah leher
3 Kelenjar paratiroid Terletak di dekat kelenjar tiroid
4 Kelenjar pankreas Terletak di dekat ventrikulus (perut besar)
5 Kelenjar adrenal Terletak di bagian atas ginjal
6 Ovarium Terletak di daerah abdomen (perut)
7 Testis Terletak di buah zakar dalam skrotum
146. Hubungan Saraf dan hormon
• Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf.
Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan
hormon terdapat pada daerah hipotalamus.
Daerah hipotalamus sering disebut daerah
kendali saraf endokrin (neuroendocrine control).
• Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis,
metabolisme, reproduksi dan tingkah laku.
Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis
dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat
dipertahankan. Contohnya pengendalian tekanan
darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung
147. Perbedaan sistem hormon dan sistem
saraf
No. Aspek pembeda Sistem hormon Sistem saraf
1 Aksi Bersifat lambat Bersifat cepat/segera
2 Pengaturan Jangka panjang, misalnya
pertumbuhan dan
perkembangan
Jangka pendek,
misalnya denyut
jantung dan kontraksi
otot
3 Sekresi Hormon neurotransmitter
4 Komunikasi Komunikasi antar neuron melalui
synapsis
Komunikasi melalui
sistem sirkulasi
148. Kelenjar Hipofisis (pituitary)
• Anatomi
Berukuran lebih 1 cm dengan berat 500mg
Terletak di sella tursica dari tulang sphenoid
Kelenjar hipofi sis terletak pada dasar otak
dan di bawah kendali hipotalamus. Di
dalam tubuh, ukurannya lebih kurang
sebesar kacang ercis. Kelenjar ini
seringkali disebut pula sebagai master
of gland, sebab hormone yang
dihasilkan dapat memengaruhi fungsi
endokrin yang lain.
Terdapat 3 kelenjar yaitu :
1. Hipofise anterior
2. Hipofise Intermedia
3. Hipofise posterior
149. Kelenjar Hipofisis Anterior
• Kelenjar hipofisis anterior berkembang dari lipatan langit-langit
mulut yang tumbuh ke arah otak. Lipatan tersebut akhirnya
kehilangan persambung an dengan saluran pencernaan. Bagian
depan kelenjar hiposifis ini menghasilkan banyak hormon. Selain
itu, berpengaruh juga terhadap berbagai macam organ
• Di dalam tubuh, berbagai hormon yang disekresikan kelenjar hipofi
sis anterior ini hanya digunakan dengan jumlah tertentu saja.
Apabila terlalu berlebihan atau justru kekurangan dapat
memberikandampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja,
kelebihan hormone somatotrof (hormon pertumbuhan) dapat
menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Selanjutnya, bila
kelebihan tersebut terjadi pada waktu dewasa dapat menyebabkan
pertumbuhan yang tidak seimbang (akromegali), seperti tulang
muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar. Sebaliknya, bila
sekresi hormon pertumbuhan kurang, akibatnya adalah
pertumbuhan terhambat atau kekerdilan (kretinisme).
150. 1. GH (Growth Hormon)
Pertumbuhan sel, tulang dan jaringan lemak
Meningkatkan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
Meningkatkan glukosa darah dengan menurunkan penggunaan
glukosa
Meningkatkan sintesa protein
Meningkatkan kadar asam lemak bebas, lipolisis dan
pembentukan keton
Meningkatkan retensi elektrolit dan cairan ekstraseluler
2. Prolaktin (PRL)
Target organ : payudara & gonad
Proses laktasi
Pengatur fungsi reproduksi pada pria dan wanita
PERSIAPAN PRODUKSI AIR SUSU IBU
(ASI)
Kelenjar Hipofisis Anterior
151. 3. Thyroid stimulating hormon (TSH)
Target organ : tiroid
Perlu untuk pertumbuhan dan fungsi tiroid
MEMPENGARUHI KEL THYROID MENGHASILKAN
THYROKSIN (T4), LIOTIRONIN (T3) & KALSITONIN
4. Adrenokortikoid-stimulating hormon (ACTH)
Target organ: kortek adrenal
Pertumbuhan dan mempertahankan ukuran kortek adrenal
Mengontrol pelepasan glukokortikoid dan androgen adrenal
a. GLUKOKORTIKOID PENGHASIL GULA
b. MINERALOKORTIKOID MENGATUR KESEIMBANGAN
ION Na & ION K
c. GONADOKORTIKOID
UTK WANITA ESTRONE & PROGESTRONE
UTK PRIA TESTOSTERONE
Kelenjar Hipofisis Anterior
152. 5. Folikel stimulating hormon (FSH)
6. Luteinizing hormon (LH)
Kedua hormon target organ : gonad
dimana menstimulasi gametogenesis
dan produksi seks pada pria menstimulasi sel
– sel interstitial pada testis untuk
berkembang dan menghasilkan testoteron
dan wanita bersama dengan estrogen
menstimulasi ovulasi dan pembentukan
progesterone oleh korpus luteum
Kelenjar Hipofisis Anterior
153. No. Hormon Prinsip kerja
1 Melanocyte stimulating
hormon (MSH)
Mempengaruhi warna kulit individu
Kelenjar Hipofisis Intermedia
• makin banyak melanin makin hitam pigmen
kulit, makin sedikit melanin makin putih pigmen
kulit
154. No. Hormon Prinsip kerja
1 Oksitosin
Saat proses melahirkan anak, oksitosin bekerja membuat
kontraksi keras pada uterus, supaya janin terdorong keluar.
Selama masa laktasi oksitosin membuat kontraksi mioepithelium
kelenjar susu sehingga ASI dikeluarkan.
2 Hormon ADH Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan
cara menyempitkan pembuluh darah, mencegah agar urin yang keluar
tidak terlalu banyak ( in put = out put)
3 Hormon Relaxin membukanya simphisis pubis
Kelenjar Hipofisis Posterior
155. KELENJAR TIROID
• Anatomi
• Bentuk seperti kupu-kupu dan terletak pada
leher bagian bawah di sebelah anterior trakea
• Terdiri dari 2 lobus lateral yang dihubungkan oleh
sebuah istmus
• Panjang 5 cm,lebar 3 cm,berat 30 gr
• Aliran darah sangat tinggi (5 ml/mnt/gram tiroid)
yaitu 5 kali aliran darah ke dalam hati
• Hormon yang dihasilkan : Tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3) keduanya disebut hormon
tiroid, kalsitonin (menurunkan kadar kalsium
plasma dgn meningkatkan jumlah kasium dalam
tulang)
• Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari
asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium.
Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar
tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan
yodium dalam makanan dalam jangka waktu
yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar
gondok hingga 15 kali.
156. • HORMON TIROID
• Merupakan as amino dgn sifat unik yg mengandung
mol iodium yg terikat pd struktur as.amino
• Kedua hormon ini disintesis dengan keadaan terikat
dengan protein dalam sel-sel kel.tiroid, pelepasannya
kedalam aliran darah hanya jika diperlukan saja
• Kurang lebih 75 % hormon tiroid terikat dengan
globulin pengikat-protein, hormon tiroid yg lain terikat
dgn albumin dan prealbumin pengikat tiroid
KELENJAR TIROID
157. No. Hormon Prinsip kerja
1 Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan,
dan kegiatan system saraf
2. Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan
dan kegiatan sistem saraf
3. Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara
mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.
KELENJAR TIROID
158. • Beberapa penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid.
Kondisi kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan gejala
hipermetabolisme (morbus basedowi), dengan tanda-tanda
meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas cepat dan
tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar. Sementara itu,
apabila seseorang sebelum dewasa kekurangan hormon tiroid
(hipotiroid), tubuhnya dapat mengalami kretinisme (kerdil). Kretenisme
ditandai dengan fi sik dan mental penderita yang tumbuh tidak normal.
• Pada orang dewasa, kondisi hipotiroid dapat menyebabkan miksedema.
Gejala penyakit ini, adalah laju metabolisme rendah, berat badan
bertambah, bentuk badan menjadi besar, kulit kasar, dan rambutmudah
rontok. Selain penyakit-penyakit tersebut, seseorang juga dapat
mengalami pembengkakan kelenjar tiroid karena kekurangan makanan
yang mengandung yodium. Penyakit pembengkakan demikian
dinamakan gondok.
KELENJAR TIROID
160. • ANATOMI
• kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah terletak dalam leher dan
tertanam di permukaan posterior kelenjar tiroid
• kelenjar ini berukuran kecil dan sulit dilihat sehingga dapat terangkat
tanpa sengaja sewaktu tiroidktomi
• FISIOLOGI
• Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yg disebut Parathormon
• Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan fosfor
• Peningkatan sekresi Parathormon mengakibatkan absorbsi kalsium di
ginjal, intestinum, dan tulang shg terjadi kenaikan kadar kalsium dlm
darah
KELENJAR PARATIROID
161. • Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk
mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan
cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal,
dan pelepasan kalsium dari tulang.
• Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara
merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian
sel –sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada
osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan
melepaskan kalsium ke dalam darah
• Manusia jarang mengalami hipoparathormon (kondisi kekurangan
hormon parathormon). Kalaupun mengalaminya, seseorang dapat
kejang otot atau tetani. Sedangkan hiperparathormon (kondisi kelebihan
hormon parathormon) dapat menimbulkan berba gai gejala seperti
tulang menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk abnormal. Selain itu, kadar
ion Ca2+ yang berlebihan dalam darah dapat masuk ke air seni dan
mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat membentuk batu
ginjal sehingga menyumbat saluran air seni.
KELENJAR PARATIROID
162. • Pakreas merupakan kelenjar endokrin dan eksokrin.
• Bagian eksokrin terdiri atas acini pankreas dan duktus pankreas yang
mensekresi enzim dan bikarbonat untuk pencernaan di usus.
• Bagian endokrin dari pankreas adalah pulau-pulau langerhans terdiri
atas satu sampai dua pulau sel-sel tersebar di antara bagian eksokrin.
• Sel alfa menghasilkan glukagon, sel beta menghasilkan insulin dan sel
delta menghasilkan somatostatin.
• Kelenjar prankeas dinamakan juga kelenjar Langerhans atau pulau
Langerhans. Pulau Langerhans merupakan sekelompok kecil yang
tersebar di seluruh pankreas. Sel-sel pulau Langerhans tak terkait
dengan saluran pembawa getah pankreas yang menuju duodenum.
Namun, sel-sel kelenjar ini sangat kaya akan pembuluh darah.
• Sekresi yang dihasilkan dari kelenjar Langerhans yakni hormone insulin,
sebuah hormon berbentuk protein yang ditemukan oleh Dr. Frederick
Banting pada tahun 1922
KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS)
163. • . Hormon insulin berperan saat proses pengubahan gula darah
(glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di dalam hati. Sehingga,
oleh hormon tersebut, kadar gula darah menjadi turun.
Kekurangan hormon insulin pada seseorang dapat
menyebabkan penyakit diabetes melitus atau penyakit kencing
manis. Gejala penyakit kencing manis ditandai dengan
tingginya glukosa dalam darah yang tinggi. Glukosa yang ada
dalam tubuh penderita tidak diubah menjadi glikogen dan
lemak, justru sebaliknya glikogen dan lemak yang diubah
menjadi glukosa.
• Selain hormon insulin, kelenjar Langerhans juga memproduksi
hormon guklagon. Hormon guklagon hormon yang berperan
dalam mengubah glikogen menjadi glukosa.
KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS)
164. KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS)
1. SEL A / ALPHA
menghasilkan glukagon
menghasilkan gula bila tubuh
kekurangan gula
2. SEL B/ BETA
menghasilkan insulin
menguraikan gula bila berlebihan
menjadi glikogen dalam otot
3. SEL D/ DELTA
menghasilkan somatostatin
tergantung dr kebutuhan tubuh
membantu sel a bila kekurangan gula
& membantu sel b bila kelebihan gula
4. SEL F
menghasilkan pankreopeptida
membantu dalam proses pencernaan
makanan terutama protein
165. • Letak : dibelakang sternum, didepan paru – paru dan jantung
• Sangat penting untuk perkembangan sistem limfatik
• Kelenjar ini mempunyai 2 lapisan :
1. Kortek terbungkus sempurna dengan limfosit
2. Medula menstimulasi sel limfosit untuk membelah dan
kemampuan untuk mengenali dan menyerang benda asing.
• Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon
somatotrof atau hormon pertumbuhan. Pada orang dewasa,
kelenjar ini tidak digunakan kembali.
• Selain itu, timus juga menghasilkan timosin yang mengatur
produksi sel khusus dalam darah putih, yaitu sel T. Sel T sangat
berpengaruh dalam mekanisme sistem pertahanan tubuh.
KELENJAR TIMUS
167. • Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad.
Meskipun fungsi utamanya adalah
memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar
kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar
kelamin laki-laki terdapat pada testis,
sementara kelenjar kelamin perempuan
berada pada ovarium.
KELENJAR Gonad ( kelamin)
168. OVARIUM
• Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi
menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone
progesterone.
• Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan
dirangsang oleh FSH
• Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan
tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya
perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
• Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang
oleh LH
• Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar
dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi.
• Fisiologi menstruasi
169. • Siklus Menstruasi Normal
• Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium
(indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi
menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus
uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
• Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal.
Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim),
miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium
(lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di
dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua
fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut
sebagai desidua basalis.
• Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
• FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
• LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus
untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
• PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin
OVARIUM
171. • Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel
germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.
• Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang
pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin
pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya
suara.
• Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis
bagian anterior.
• Regulasi hormone jantan
• Menghasilkan steroid laki-laki
• Testoteron : memacu pertumbuhan dan perkembang organ kelamin dan
perkembangan seks sekunder pada pria. Produksi testoteron yang stabil akan :
• Mempertahankan spermatogenesis
• Meningkatkan aktivitas anabolik serta kekuatan otot serta tulang
• Meningkatkan produksi sel darah merah dalam sumsum tulang merah
• Meningkatkan libido dan sikap agresivitas normal
TESTIS
173. • Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas
ginjal.
• Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis
yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula).
• Terletak didalam jaringan retroperitoneal yang
menutupi kutub atas ginjal (ada 2 buah organ
adrenal).
• Masing –masing adrenal mempunyai 2 buah
kelenjar yaitu:
1. Kortek adrenal
2. Medula adrenal
KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
174. • Kelenjar adrenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur
kecil yang terletak di ujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing
struktur kelenjar ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian
dalam (medula).
• Bagian korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin)
yang berpengaruh dalam penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah
dan denyut jantung meningkat. Hormon ini juga berperan mengubah glikogen
(gula otot) menjadi glukosa (gula darah). Selain itu, hormon adrenalin bersama
hormon insulin memengaruhi proses pengaturan kadar gula dalam darah.
• Sementara itu, bagian korteks (bagian luar) adre nal mengeluarkan hormon
kortin yang tersusun atas kortison dan deoksikortison. Hormon kortin dapat
memudahkan perubahan protein menjadi karbohidrat, kemudian juga mengatur
metabolisme garam dan air.
• Penyakit manusia yang disebabkan oleh kurangnya sekresi hormon ini adalah
penyakit Addison. Gejala yang timbul pada penderita penyakit ini antara lain
tekanan darah rendah, kelemahan otot, gangguan pencernaan, peningkatan
retensi kalium dalam cairan tubuh dan sel, kulit kecoklatan, dan nafsu makan
hilang. Penderitanya dapat diobati dengan pemberian hormon kortin melalui
mulut atau intramuskular.
KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
175. • Kelenjer Adrenal manghasilkan hormon-
hormon berikut :
1. Hormon kortikoid, berperan menyerap natrium dalam
darah dan mereabsorbsi air pada ginjal.
2. Hormon glukortikoid, berperan dalam menaikkan kadar
glukosa darah dan mengubah protein menjadi glikogen di
hati.
3. Hormon androgen, bersama-sama dengan hormon gonad
berperan membentuk sifat kelamin sekunder pada pria.
4. Hormon epinefrin atau adrenalin, berperan menaikkan
frekuensi denyut jantung, memperkuat denyut jantung,
dan membantu mengubah glikogen ( dalam otot) menjadi
glukosa dalam darah.
KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)
177. No. Hormon Prinsip kerja
1 Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid
b. Glukokortikoid
Mengontol metabolisme ion anorganik
Mengontrol metabolisme glukosa
2 Bagian Medula Adrenal
Adrenalin (epinefrin) dan
noradrenalin
Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut:
a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
d. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar gula darah
KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK
GINJAL)
178. • Kelenjar pineal berukuran sebesar kacang
tanah yang terletak di tengah otak. Kelenjar ini
menyekresikan hormon melatonin yang
membantu mengatur ritme tubuh sehari-hari,
seperti jadwal tidur di malam hari dan bangun
di pagi hari. Fungsi lainnya masih belum
diketahui.
•
KELENJAR PINEAL
179. Kelainan – Kelainan Akibat Kelebihan
atau Kekurangan Hormon
No. Kelenjar Hormon yang dihasilkan Gangguan /
kelainan
Ciri - ciri
1 Hipofisis Kekurangan hormon (hiposekresi)
hormon pertumbuhan (growth
hormone)
Dwarfisme Penderita tampak bertubuh pendek
(hanya sekitar satu meter atau
bahkan kurang) tapi tetap memiliki
proporsi tubuh yang normal
Kelebihan hormon (hipersekresi)
hormon pertumbuhan (growth
hormone)
Gigantisme (giantism) Terjadi pada masa kanak – kanak,
dimana terjadi pertumbuhan
berlebihan bahkan dapat sampai
mencapai 8 kaki
Akromegali Terjadi pada saat dewasa, penderita
mengalami pembesaran tulang
rahang dan wajah. Kulit bertambah
tebal, diikuti gangguan akibat
penekanan saraf oleh massa tulang
yang bertambah
180. 2. Tiroid Hipersekresi hormone
tiroksin
(Hipertiroidisme)
Grave’s disease/
morbus basedow
Penderita ini mengalami metabolisme yang
amat meningkat; penderita cenderung
bertambah kurus walaupun disaat yang
sama penderita memiliki nafsu makan yang
meningkat . Keringat berlebihan, denyut
nadi yang cepat, tidak tahan panas dan
kelemahan badan. Dapat juga ditemukan
penonjolan bola mata (exophtalmus)
Hiposekresi hormon tiroid
(Hipotiroidisme)
Kretinisme (Kerdil) Terjadi pada masa kanak – kanak, cirinya
penderita tidak dapat mencapai
pertumbuhan fisik dan mental yang normal
Mix Oedema
(Miksedema)
Terjadi pada orang dewasa, cirinya laju
metabolisme rendah, berat badan
berlebihan, bentuk badan menjadi kasar, dan
rambut rontok
181. 3 Paratiroid Hipersekresi hormon
paratiroid
Hiperparathormon Kelainan pada tulang seperti tulang
rapuh, bentuk abnormal dan mudah
patah. Kelebihan kalsium yang
diekskresikan dalam air seni
bersama ion fosfat dapat
menyebabkan batu ginjal
Hiposekresi hormon
paratiroid
Hipoparathormon Terjadi gejala kekejangan otot
(tetani)
4 Kelenjar
gonad
Hiposekresi hormon
kelenjar gonad
- dapat mengakibatkan gangguan
terutama dalam proses
reproduksi manusia.
5 Pankreas Hiposekresi hormon insulin Diabetes tipe I Penyakit ini sepenuhnya bergantung
dengan insulin, penyakit ini sering
didapatkan pada anak-anak atau
dewasa muda. Pengobatan dengan
mengganti insulin sesuai dengan
jumlah yang diperlukan
182. 5 Korteks
Adrenal
Hipersekresi hormon
kelenjar adrenal
Cushing’s
syndrome
penderita mengalami peningkatan tekanan darah,
gula darah akibat pengeluaran hormon kortisol yang
berlebihan.
Hiposekresi hormon
kelenjar adrenal
Addison’s
disease
Gejala berupa
· Hipoglikemia (kadar gula dalam darah menurun),
· Gangguan pembentukan glukosa oleh jaring
(glukoneogenesis)
· Penurunan kadar glikogen di liver yang menjadi
cadangan glukosa dalam tubuh
· Gangguan akibat kekurangan aldosteron seperti
pengeluaran natrium dan cairan yang berlebihan di
ginjal.
· Dehidrasi,
· Penurunan tekanan darah
· Shock yang dapat menimbulkan kematian, terutama
bila tidak ditangani secara cepat.