uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
FungsiBisnisGrup
1. www.futurumcorfinan.com
Page 1
Transfer/Pengalihan Fungsi Bisnis dalam Satu
Grup: Kena Pajak?
Kena Pajak?
Transfer/pengalihan dalam suatu grup atau kelompok usaha pada umumnya dilakukan dalam
transaksi:
Transfer aset, baik aset berwujud maupun tidak berwujud
Transfer saham perusahaan (berikut bisnis dan aset-nya dalam perusahaan tersebut)
Transfer atau pengalihan di atas pada umumnya dituangkan dalam suatu perjanjian tertulis
yang bisa diakta-notariskan atau tidak, dan dibukukan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang mengatur transaksi pengalihan atau transaksi aset dan/atau bisnis.
Pengenaan pajak penghasilan dan/atau PPN relatif bisa diterapkan secara langsung karena
adanya pencatatan transaksi tersebut dalam pembukuan pihak yang “mengalihkan” dan pihak
yang “menerima pengalihan”.
Sukarnen
DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,
ATAU MENDISTRIBUSIKAN
SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN
INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS
DARI PENULIS
Untuk pertanyaan atau komentar bisa
diposting melalui website
www.futurumcorfinan.com
2. www.futurumcorfinan.com
Page 2
Bagaimana kalau yang dialihkan terjadi adalah “fungsi bisnis”, berikut dengan semua potensi
keuntungan (advantages), resiko, kesempatan di masa depan, keunggulan kompetitif?
Fungsi bisnis ini bisa sekumpulan tugas-tugas, pekerjaan, tanggung jawab dalam suatu bisnis
tertentu, yang pada umumnya fungsi tersebut dikerjakan oleh sumber daya manusia, dalam
departemen atau bagian tertentu dalam suatu perusahaan. Misalnya, fungsi penelitian dan
pengembangan (R&D), pengadaan barang dan/atau jasa, pergudangan, supply chain,
pengepakan, kendali mutu, logistik, bahkan pemasaran atau pelayanan pelanggan (customer
service).
Fungsi-fungsi tersebut kadang ada yang dengan relatif mudah bisa diduplikasi, akan tetapi bisa
juga tidak dengan mudah diduplikasi, mengingat begitu uniknya produk atau jasa yang
ditangani. Dan kalaupun bisa diduplikasi, bisa memakan waktu yang relatif lama.
Yang dapat diperdebatkan adalah bahwa pada saat pengalihan/transfer “fungsi bisnis” memang
ada kemungkinan tidak terjadi pertukaran sumber daya, atau pengalihan barang fisik, seperti
halnya pengalihan aset dan/atau saham, dan ada kemungkinan tidak ada kompensasi dari satu
pihak ke pihak lainnya, mengingat pengalihan/transfer hanya sebatas “fungsi bisnis” dan itupun
dilakukan dalam satu grup yang sama.
Fungsi bisnis ini bisa jadi kritikal sebagai penentu keberhasilan perusahaan, dan yang lebih
penting, terjadinya pengalihan/transfer “fungsi bisnis” dalam satu grup perusahaan, dapat
mengakibatkan terjadinya perubahan profil “laba kena pajak” antara satu perusahaan dengan
perusahaan yang lain. Perubahan profit “laba kena pajak” dimungkinkan karena ada
kemungkinan beralihnya “fungsi bisnis” tersebut ke perusahaan lain, mengakibatkan perubahan
profit “laba potensial” dan “kesempatan pengembangan bisnis” pada saat ini maupun di masa
depan, yang bisa pengaruhnya positif atau negatif bagi satu perusahaan yang mengalihkan dan
perusahaan yang menerima pengalihan, walaupun secara grup, diharapkan hasilnya akan
positif. Namun bisa jadi, yang satu perusahaan A, yang mengalihkan, turun -2, namun pihak
perusahaan B, yang menerima pengalihan, positif +5, jadi secara grup adalah penambahan +3,
dengan terjadinya pengalihan “fungsi bisnis” tersebut.
Di samping itu, terjadinya transfer/pengalihan “fungsi bisnis” ada kemungkinan ikut
mengakibatkan perubahan:
“fungsi perusahaan” yang bisa signifikan atau tidak pengaruhnya terhadap laba kena
pajak.
3. www.futurumcorfinan.com
Page 3
Kebutuhan pendanaan perusahaan
Arus kas perusahaan
Tingkat rentabilitas atau profitabilitas perusahaan
Intinya, ada perubahan pada profil “laba kena pajak” pada perusahaan yang mengalihkan atau
yang menerima pengalihan.
Pertanyaannya: Apakah dengan terjadinya perubahan profil “laba kena pajak”, pengalihan atau
transfer “fungsi bisnis” antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya, bisa
dikenakan pajak, sama seperti pengalihan aset dan/atau bisnis? Ingat bahwa transaksi
pengalihan/transfer “fungsi bisnis” ada kemungkinan tidak dicatat atau dibukukan, tidak seperti
transaksi pengalihan/transfer aset dan/atau bisnis atau saham pada umumnya.
Di samping itu, analisa penilaian (valuation) atas pengalihan/transfer "fungsi bisnis" menjadi
tantangan tersendiri, terutama penentuan tingkat diskonto (discount rate).
Referensi Bacaan:
Principles of the Audit of the Allocation of Income between Related Persons in cases of Cross-
Border Transfers of Business Functions (Administration Principles – Business Restructurings).
Germany. International Transfer Pricing Journal January February 2011.
~~~~~~ ####### ~~~~~~