SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
2 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 3BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
Aflatoksin
PENYUSUN:
Drs. Halim Nababan, MM.
Dra. Novinar, M.Epid.
Chyntia Dewi Nurhayati S., S.T.P.
Vinni Rahayu Ningsih, S.Farm, Apt.
11
16
Clostridium botulinum
Clostridium botulinum dapat tumbuh
dengan baik pada pangan yang tidak
asam (pH > 4.6) dalam lingkungan tanpa
oksigen, sebagai contoh pangan dalam
kaleng.
20
Cryptosporidium hominis
Cryptosporidium hominis tersebar dalam
bentuk ookista (sejenis spora) pada
pangan, seperti susu mentah, daging
mentah, sayur mentah, dan buah mentah.
SPONS
Spons merupakan alat utama dalam
membersihkan peralatan dapur, seperti
wajan, piring, gelas, atau pisau.
71
59
KONSUMSI PANGAN DI LUAR RUMAH
Orang menjadi sakit jika mengonsumsi pangan yang
tercemar. Oleh karena itu, penting, untuk mengkonsumsi
pangan yang aman terutama pada saat makan di luar
rumah.
INFO PENTING
PEMBAGIAN 5 KATEGORI
Kategori mikroba patogen
Kategori keracunan pangan
Kategori dapur rumah tangga
Kategori produk pangan
Kategori industri pangan
APA SAJA ISI
BUKU TIPS INI?
4
6
7
ISBN 978-602-8781-72-5
4 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 5BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
70
71
72
73
74
75
76
77
78
DAFTAR ISI
Aeromonas hydrophila
Aflatoksin
Arcobacter butzleri
Bacillus cereus
Brucella sp
Campylobacter jejuni
Clostridium botulinum
Clostridium perfringens
Coliform
Cryptosporidium parvum
Cryptosporidium hominis
Cyclospora cayetanensis
Escherichia coli
Entamoeba histolytica
Enterobacter sakazakii
Flu Burung (H5N1)
Fumonisin
Giardia lamblia
Histamin
Listeria monocytogenes
Mycobacterium bovis
Norovirus
Pleisiomonas shigelloides
Parasit anisakidae	
Penicillium
Rotavirus
Salmonella enteridis
Salmonella typhi
Salmonella typhimurium
Shigella dysenteriae
Staphylococcus aureus
Taenia spp
Trichinella spiralis
Tetrodotoksin
Toxoplasma gondii
Vibrio cholerae
Vibrio parahaemolitycus
Vibrio vulnificus
Virus hepatiis A
Yersinia enterocoliticia
TIPS KEAMANAN PANGAN
KATEGORI MIKROBA
PATOGEN
Pencegahan Keracunan Pangan
Suhu Pangan Aman
Penyimpan Pangan Pada Suhu Dingin / Beku
Pencegahan Kontaminasi Silang di Dapur
Penyimpanan Bahan Pangan
Pembelian Pangan
Konsumsi Pangan
Konsumsi Pangan di Luar Rumah
Bekal Pangan
Memasak Pangan
Thawing (Mencairkan Pangan Beku)
Menyiapkan Pangan untuk Piknik di Luar Rumah
Memanggang Daging / Unggas / Ikan Untuk Suatu Acara Bersama
Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Penyimpanan
Dingin)
Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Penyiapan Pangan)
Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Membawa Pulang
Pangan)
Tips Keamanan Pangan
Kategori Dapur Rumah Tangga
Rak Penyimpanan Pangan Kering
Spons
Kulkas
Permukaan Area Memasak
Talenan
Microwave
Wajan
Keranjang Belanja
Mencuci Keranjang Belanja
TIPS KEAMANAN PANGAN
KATEGORI KERACUNAN PANGAN
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
MEMASAK PANGAN
61
Menyiapkan Pangan & Susu Bayi
Botol Susu Bayi
Air Susu Ibu (ASI)
Daging
Minyak Goreng
Bumbu dan Rempah Kering
Susu dan Olahannya
Buah dan Sayur
Kerang
Produk Unggas
Pasta dan Nasi
Telur
Madu
Salad Selada/Kubis/Kol
Produk Pangan dari Susu
Produk Ikan
Menangani Pangan Matang yang
Tidak Habis
Memilih Minuman Saat Melakukan
Perjalanan
Memilih Pangan Saat
Melakukan Perjalanan
Pangan Siap Saji
Santan Kelapa
Membaca Label
Tips Keamanan Pangan
Kategori Produk Pangan
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
Membeli dan Menyimpan Produk
Ikan (Seafood)
Menyimpan Produk Ikan (Seafood)
Dalam Keadaan Hidup
Mengolah Produk Ikan (Seafood)
Menyajikan Produk Ikan (Seafood)
5 Tips Penting Untuk Sanitasi
Pangan yang Efektif di Usaha
Pangan
Menerapkan Elemen Dasar Sanitasi
yang Baik di Usaha Pangan
Higiene Karyawan yang Efektif di
Usaha Pangan
Program Pengendalian Hama yang
Efektif
Tips Keamanan Pangan
Kategori Industri Pangan
106
107
108
109
110
111
112
113
Manajemen Mengontrol Kelembaban Ruang Produksi
Mencairkan dan Memasak Pangan dengan Microwave
Memanaskan / Memasak Kembali Pangan dengan Microwave
Komunikasi antara Produsen Pangan dengan Konsumen
Memastikan Perlindungan Masyarakat di Bidang Keamanan
Pangan
MENYIAPKAN PANGAN DAN SUSU BAYI
MENGOLAH PRODUK IKAN (SEAFOOD)
82
108
114
115
116
117
118
6 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 7BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
P
enyakit akibat pangan
selain menjadi beban
kesehatan masyarakat
dan memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap biaya
perawatankesehatanjugadapat
menghambat perdagangan
pangan. Berdasarkan analisis
data dari laporan Kejadian
Luar Biasa (KLB) Keracunan
Pangan yang dihimpun Badan
Pengawas Obat dan Pangan
pada tahun 2014 telah terjadi
47 kasus KLB keracunan pangan
di Indonesia. Ditinjau dari segi
etiologi maka penyebab KLB
Keracunan Pangan adalah
mikroba sebanyak 7 (confirmed)
kejadian, mikroba (suspect)
sebanyak 24 kejadian, kimia
(suspect) sebanyak 8 kejadian,
tidak diketahui sebanyak
8 kejadian. Jenis pangan
penyebab KLB Keracunan
Pendahuluan
Pangan pada tahun 2014
adalah masakan rumah tangga
sebanyak 17 kasus, pangan jasa
boga sebanyak 13 kasus, pangan
olahan sebanyak 5 kasus, dan
pangan jajanan sebanyak 12
kasus.
Data menunjukkan bahwa
KLB Keracunan Pangan
sebagaian besar terjadi akibat
masakan rumah tangga.
Penyebab KLB keracunan
pangan dapat diakibatkan
oleh proses pengolahan yang
tidak bersih serta higiene
perorangan yang kurang baik.
Sehingga dapat menyebabkan
terjadinya kontaminasi
silang pada pangan yang
diproduksi. Tahap penyajian
pangan memiliki banyak
celah yang memungkinkan
terjadinya pencemaran pangan,
Kami berharap buku
ini dapat bermanfaat
untuk meningkatkan
pengetahuan keamanan
pangan sehingga
masyarakat secara
mandiri dapat mengawasi
pangan yang akan
dikonsumsinya.
KEAMANAN
PANGAN
misalnya melalui tempat dan
alat penyajian, wadah yang
digunakan untuk penyajian, dan
penyajinya sendiri. Oleh karena
itu, Buku 100 Tips Keamanan
Pangan ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan
masyarakat sehingga dapat
mengawasi pangan yang akan
dikonsumsinya. Buku ini berisi
Tips bagaimana meminimalkan
risiko pangan yang tercemar
oleh beberapa mikroba. Begitu
juga dengan Tips bagaimana
menghindari keracunan
pangan, tips keamanan pangan
di dapur rumah tangga, tips
untuk menjaga produk pangan
yang sering dikonsumsi, dan
beberapa tips keamanan
pangan untuk industri pangan
terutama praktik keamanan
pangan yang baik.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas penerbitan buku 100 Tips
Keamanan Pangan ini. Penerbitan buku ini, merupakan salah satu upaya Direktorat
Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan untuk melengkapi modul edukasi
keamanan pangan.
Buku ini memuat 100 Tips Keamanan Pangan yang dikelompokkan ke dalam 5
(lima) kategori terkait dengan Mikroba Patogen, Keracunan Pangan, Dapur Rumah
Tangga, Produk Pangan, dan Industri Pangan. Setiap bagian terdiri dari penjelasan
karakteristik bahaya, jenis pangan yang sering terkontaminasi, dan tips untuk
meminimalkan risiko.
Sebagai bahan edukasi keamanan pangan, maka buku 100 Tips Keamanan Pangan
ini akan terus dikembangkan sejalan dengan peningkatan pengetahuan keamanan
pangan di masyarakat. Oleh karena itu, kami sangat terbuka dan menghargai saran
maupun masukan yang membangun dalam rangka penyempurnaan buku ini.
Kami berharap buku ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan
keamanan pangan sehingga masyarakat secara mandiri dapat mengawasi pangan
yang akan dikonsumsinya. Dengan demikian, secara bersama-sama kita semua
dapat mewujudkan budaya keamanan pangan di Indonesia.
KATA PENGANTAR
Jakarta, Oktober 2015
Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Drs.Halim Nababan, MM
NIP. 19561107 197903 1 001
8 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 9BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Tips KEAMANAN Pangan
KATEGORI Mikroba Patogen
Aeromonas hydrophila
Aflatoksin
Arcobacter butzleri
Bacillus cereus
Brucella spp
Campylobacter jejuni
Clostridium botulinum
Clostridium perfringens
Coliform
Cryptosporidium parvum
Cryptosporidium hominis
Cyclospora cayetanensis
Escherichia coli
Entamoeba histolytica
Enterobacter sakazakii
Flu Burung (H5N1)
Fumonisin
Giardia lamblia
Histamin
Listeria monocytogenes
Mycobacterium bovis
Norovirus
Pleisiomonas shigelloides
Parasit anisakidae	
Penicillium
Rotavirus
Salmonella enteridis
Salmonella typhi
Salmonella typhimurium
Shigella dysenteriae
Staphylococcus aureus
Taenia spp
Trichinella spiralis
Tetrodotoksin
Toxoplasma gondii
Vibrio cholerae
Vibrio parahaemolitycus
Vibrio vulnificus
Virus hepatiis A
Yersinia enterocoliticia
10 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 11BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Aeromonas hydrophila
Tips KEAMANAN Pangan
Aeromonas hydrophila dapat mencemari air dan pangan
terutama yang berasal dari perairan (ikan, Seafood).
Penyebaran bakteri ini terutama melalui air. Mikroba ini
terdapat di semua lingkungan air tawar dan air asin.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah
sakit perut, mual, muntah, deman dan berujung kepada
gastroenteritis (diare berair hingga disentri/diare berdarah)
atau non-gastroenteritis (sindrom hemolitik, penyakit
ginjal, atau infeksi jaringan lunak) dengan waktu inkubasi
1-7 hari.
Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung hingga
berminggu-minggu atau hanya beberapa hari bergantung
pada sistem kekebalan tubuh orang tersebut.
Tips untuk meminimalkan
resiko:
Minum air matang
Simpan Seafood dan ikan
mentah dalam keadaan beku
(-18⁰C)
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang
dengan pangan mentah dan
gunakan pisau pemotong yang
bersih)
Masak Seafood dan ikan pada
suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C
Aflatoksin
Tips KEAMANAN Pangan
Aflatoksin dapat mencemari pangan yang berasal dari
golongan biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, produk
susu dan daging sapi.
Penyebaran racun dapat terjadi pada kacang dan
jagung ketika produk yang disimpan memiliki kadar
air yang tinggi atau ruang penyimpanan memiliki
kelembaban yang tinggi sehingga kapang mudah
tumbuh dan memproduksi aflatoksin. Daging sapi dan
produk susu dapat tercemar aflatoksin jika pakan yang
diberikan terkontaminasi oleh aflatoksin.
Sakit yang timbul bergantung dari kadar konsumsi
aflatoksin. Aflatoksin yang dikonsumsi dengan jumlah
yang kecil hingga sedang dapat dikategorikan ke dalam
aflatoksin kronik. Dan kadar konsumsi menengah
hingga tinggi dapat dikategorikan ke dalam aflatoksin
akut yang dapat berujung kepada kematian.
Gejala yang ditimbulkan biasa terjadi pada level akut,
seperti edema anggota tubuh bagian bawah, nyeri
perut, muntah, perdarahan, kerusakan hati, dan edema.
Gejala aflatoksin kronik biasanya sulit dikenali.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Jangan menyimpan biji-bijian dan
kacang-kacangan ( terutama jagung
, kacang tanah dan biji kapas )
untuk waktu yang lama ( lebih dari
beberapa bulan )
Simpan biji-bijian dan kacang-
kacangan di dalam tempat yang
kering ( kelembaban rendah ) dan
sejuk
Beli biji-bijian dan kacang-kacangan
dari sumber yang terpercaya (di
mana Anda tahu itu segar dan telah
ditangani dengan baik )
Jangan gunakan bahan pangan yang
mengandung aflatoksin, dengan ciri-
ciri antara lain pangan terasa pahit
1
2
12 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 13BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Bacillus cereus dapat mencemari pangan terutama
yang berasal dari serelia (nasi, pasta), pangan sisa
(nasi goreng, saos), dan juga rempah-rempah.
Penyebaran bakteri ini terutama karena terjadi
penyebaran spora dalam jumlah besar pada pangan
yang telah dimasak. Spora akan bergerminasi
(tumbuh) bila proses pendinginannya berlangsung
dengan lambat.
Gejala awal yang ditimbulkan seperti mual dan
muntah. Pada kasus enterotoksin terjadi sakit
perut, diare berair, dan kram perut 4-16 jam setelah
mengonsumsi pangan yang terkontaminasi. Bakteri
ini dikenal sebagai penyebab muntah (emetik).
Sakit yang disebabkan bakteri ini dapat berlangsung
selama 12-24 jam hingga beberapa hati, tetapi jarang
berakibat fatal.
Arcobacter spp
Tips KEAMANAN Pangan
Arcobacter spp dapat mencemari air dan pangan, terutama yang berasal dari pangan hewani
(daging sapi, daging ayam, daging babi, daging kambing). Bakteri ini sering ditemukan pada karkas
ayam.
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui pangan dan air yang terkontaminasi bakteri ini.
Gejala awal yang ditimbulkan seperti mual, sakit perut, diare berair, muntah dan kram pada perut.
Sakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berlangsung selama 2 minggu, tetapi jarang berakibat
fatal.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Simpan daging mentah dalam keadaan beku, terutama daging babi pada suhu -35⁰C
Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C
Hindari konsumsi daging setengah matang
Minum air matang
Cuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan minum atau setelah keluar dari kamar
mandi
Bacillus cereus
Tips KEAMANAN Pangan
Tips untuk meminimalkan resiko:
Segera konsumsi pangan matang dan
jika ada sisa simpan pangan dalam
kondisi panas (di atas 60⁰C) atau
dingin (di bawah 50⁰C). Jika hendak
dikonsumsi kembali panaskan
pangan pada suhu di atas 70⁰C
Simpan pangan matang dalam
kondisi panas (di atas 60⁰C) atau
dingin (di bawah 5⁰C) jika berada di
dalam ruangan lebih dari 2 jam
Masak pangan pada suhu aman, yaitu
70⁰C - 85⁰C
Simpan pangan matang dalam wadah
yang lebar dan dangkal serta segera
dinginkan di dalam lemari pendingin
pada suhu di bawah 5⁰C
3
4
14 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 15BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Brucella sp
Tips KEAMANAN Pangan
Brucella sp dapat mencemari pangan hewani dan produk turunannya, terutama susu.
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi di kandang ataupun di tempat pemotongan hewan
melalui hewan yang terpapar oleh bakteri ini.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah berkeringat, kehilangan nafsu makan,
kelelahan, demam terus-menerus, depresi, kehilangan berat badan, dan sakit seluruh tubuh.
Masa inkubasi bakteri ini 1- 2 bulan.
Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung 2-3 minggu. Jika terjadi komplikasi, waktu
penyembuhannya akan semakin lama. Kompilkasi yang terjadi, yaitu infeksi organ hati dan
ginjal, serta dapat berdampak pada sendi, jantung dan sistem tubuh lainnya.
Campylobacter jejuni
Tips KEAMANAN Pangan
Campylobacter jejuni dapat mencemari air dan
pangan hewani (daging mentah, ayam mentah, dan
susu), terutama karkas ayam.
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui pakan
ternak, air yang tercemar serta tidak mengalami
klorinisasi, pangan yang terkontaminasi oleh orang
yang terinfeksi bakteri tersebut, dan kontaminasi
silang antara pangan mentah dan matang.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah
demam, sakit perut, muntah, mual, dan diare. Masa
inkubasi bakteri ini 2-7 hari.
Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung 7-10 hari.
Komplikasi jangka panjang akibat bakteri ini sangat
jarang terjadi. Anak-anak di bawah usia 5 tahun dan
orang dewasa muda lebih rentan terinfeksi bakteri
ini.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Minum susu yang telah dipasteurisasi
(75⁰C, 15 menit) atau yang telah
disterilisasi (121⁰C, 10 menit)
Simpan produk olahan hewani pada
suhu di bawah 5⁰C dan daging mentah
dalam keadaan beku (-18⁰C)
Masak daging pada suhu aman, yaitu
70⁰C - 85⁰C
Lakukan penyimpanan pangan matang
dengan benar (maksimal 4 jam pada
suhu ruang)
Panaskan pangan sisa hanya satu kali
hingga suhu 85⁰C
Hindari kontaminasi silang (pisahkan
pangan matang dengan pangan
mentah dan gunakan pisau pemotong
yang bersih)
Minum air matang
Tips untuk meminimalkan resiko:
Minum susu yang telah dipasteurisasi
(75⁰C, 15 menit) atau yang telah
disterilisasi (121⁰C, 10 menit)
Simpan produk olahan pangan
hewani pada suhu di bawah 5⁰C dan
daging mentah dalam keadaan beku
(-18⁰C)
Masak daging pada suhu aman, yaitu
70⁰C - 85⁰C
Pilih daging mentah yang bertekstur
baik, berbau khas, dan berwarna
cerah
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
5
6
16 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 17BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Clostridium botulinum
Tips KEAMANAN Pangan
Clostridium botulinum dapat tumbuh dengan baik
pada pangan yang tidak asam (pH > 4.6) dalam
lingkungan tanpa oksigen, sebagai contoh pangan
dalam kaleng.
Penyebaran bakteri ini terutama terjadi melelalui
spora yang memproduksi racun pada bahan pangan
dengan proses pengalengan yang tidak sempurna.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah
lelah, lemah, muntah, mual, penglihatan berganda,
kesulitan menelan dan berbicara. Gejala timbul setelah
12-36 jam mengonsumsi pangan yang mengandung
racun tersebut.
Sakit akibat bakteri ini akan berlangsung hingga
beberapa minggu. Komplikasi dari racun ini bisa
menyebabkan kelumpuhan dan kerusakan pernafasan
yang berujung pada kematian.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Pilih pangan yang diawetkan dengan
proses pengalengan sterilisasi
komersial (121⁰C selama 10 menit)
atau dengan cara diasamkan
Pilih pangan kaleng yang tidak
penyok, gembung, dan berkarat
Panaskan pangan kaleng pada suhu
80⁰C selama 30 menit atau 100⁰C
selama 10 menit
Clostridium perfringens
Tips KEAMANAN Pangan
Clostridium perfringens dapat mencemari pangan olahan yang dibuat dalam jumlah besar
terutama yang berbahan dasar daging-dagingan. Bakteri ini biasa ditemukan pada daging
mentah.
Penyebaran bakteri ini dapat melalui debu, tanah dan limbah serta dapat tumbuh dengan cepat
pada pangan yang terlalu lama berada di suhu ruang dan tidak dipanaskan secara optimal.
Gejala yang ditimbulkan seperti diare dan terkadang muntah yang berlangsung selama sehari.
Sakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berakibat serius pada anak kecil/bayi, orang tua,
orang yang sedang sakit, dan yang memiliki imunitas rendah.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Jaga pangan panas tetap panas
(di atas 600⁰C) atau pangan dingin
dingin (di bawah 50⁰C)
Segera simpan pangan siap saji di
dalam lemari pendingin jika tidak
segera dikonsumsi (maksimal 2 jam
pada suhu ruang)
Panaskan pangan sisa hanya satu
kali hingga suhu 85⁰C terutama
produk pangan hewani yang
dikukus, direbus, atau pangan
basah/berkuah
Masak daging pada suhu aman,
yaitu 70⁰C - 85⁰C
7
8
18 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 19BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Coliform dapat mencemari pangan, seperti selada sayur
dan lalapan serta daging mentah.
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui praktik
sanitasi kurang baik pada proses produksi pangan, seperti
tidak mencuci tangan sebelum menyiapkan pangan.
Bakteri ini sering digunakan sebagai indikator sanitasi
suatu produk pangan.
Gejala awal yang ditimbulkan seperti sakit perut dan
diare.
Sakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berlangsung
beberapa hari dan jarang berakibat fatal.
Cryptosporidium parvum
Tips KEAMANAN Pangan
Cryptosporidium parvum tersebar dalam bentuk
ookista (sejenis spora) pada pangan, seperti susu
mentah, daging mentah, sayur mentah, dan buah
mentah. Adapun pangan yang dicurigai sebagai
kendaraan pembawa parasit ini, yaitu cuka apel,
sosis, dan pangan beku.
Penyebaran parasit ini dapat terjadi melalui
penggunaan air yang terkontaminasi oleh parasit
ini serta kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan
dalam menyiapkan produk pangan.
Gejala yang ditimbulkan berupa diare berair tidak
berdarah, muntah, anoreksia, demam, malaise, kram
perut dan penurunan berat badan. Gejala biasanya
berlangsung 2-4 hari tapi bisa bertahan hingga dua
minggu. Waktu inkubasi parasit ini 3-5 hari hingga 2
minggu.
Sakit berat yang disebabkan oleh parasit ini dapat
mempengaruhi sistem pernafasan terutama pada
pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
rendah.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Minum susu yang telah dipasteurisasi
(75⁰C, 15 menit) atau yang telah
disterilisasi (121⁰C, 10 menit)
Simpan produk olahan hewani pada
suhu di bawah 5⁰C dan daging serta
ikan mentah dalam keadaan beku
(-18⁰C)
Masak daging pada suhu aman, yaitu
70⁰C - 85⁰C
Lakukan penyimpanan pangan matang
dengan benar
Panaskan pangan matang hanya satu
kali hingga suhu 85⁰C
Hindari kontaminasi silang
Cuci buah dan sayur sebelum
dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi
bilas dengan air matang hingga bersih
Tips untuk meminimalkan
resiko:
Cuci tangan menggunakan
sabun dan air bersih sebelum
menangani pangan, setelah
mengolah pangan, setelah dari
toilet dan setelah bersentuhan
dengan hewan
Jaga sanitasi peralatan dan
tempat pengolah pangan
Masak pangan pada suhu aman,
yaitu 70⁰C - 85⁰C
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan
pisau pemotong yang bersih)
Minum air matang
Coliform
Tips KEAMANAN Pangan
9 10
20 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 21BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Cryptosporidium hominis
Tips KEAMANAN Pangan
Cryptosporidium hominis tersebar dalam bentuk
ookista (sejenis spora) pada pangan, seperti susu
mentah, daging mentah, sayur mentah, dan buah
mentah. Adapun pangan yang dicurigai sebagai
kendaraan pembawa parasit ini, yaitu cuka apel, sosis,
dan pangan beku.
Penyebaran parasit ini dapat terjadi melalui
penggunaan air yang terkontaminasi oleh parasit ini
serta kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam
menyiapkan produk pangan.
Gejala yang ditimbulkan berupa diare berair tidak
berdarah, muntah, anoreksia, demam, malaise, kram
perut dan penurunan berat badan. Gejala biasanya
berlangsung 2-4 hari tapi bisa bertahan hingga dua
minggu. Waktu inkubasi parasit ini 3-5 hari hingga 2
minggu.
Sakit berat yang disebabkan oleh parasit ini dapat
mempengaruhi sistem pernafasan terutama pada
pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
rendah.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Minum susu yang telah dipasteurisasi
(75⁰C, 15 menit) atau yang telah
disterilisasi (121⁰C, 10 menit)
Simpan produk olahan hewani pada
suhu di bawah 5⁰C dan daging serta
ikan mentah dalam keadaan beku
(-18⁰C)
Masak daging pada suhu aman, yaitu
70⁰C - 85⁰C
Lakukan penyimpanan pangan
matang dengan benar
Panaskan pangan matang hanya satu
kali hingga suhu 85⁰C
Hindari kontaminasi silang
Cuci buah dan sayur sebelum
dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi
bilas dengan air matang hingga
bersih
Cyclospora cayetanensis
Tips KEAMANAN Pangan
Cyclospora cayetanesis dapat mencemari pangan segar, seperti kemangi, raspberri, dan selada.
Penyebaran parasit ini dapat terjadi melalui praktik sanitasi kurang baik pada proses produksi
pangan, seperti tidak mencuci tangan sebelum menyiapkan pangan. Serta penggunaan air yang
terkontaminasi parasit ini untuk mencuci bahan pangan tersebut. Parasit ini dikenal sebagai
penyebab infeksi usus (Cyclosporiasis)
Gejala awal yang ditimbulkan biasanya meliputi diare berair, termasuk hilangnya nafsu makan,
penurunan berat badan, kram perut dan kembung, mual, dan kelelahan. Waktu inkubasi 7-10 hari.
Sakit yang disebabkan oleh parasit ini dapat berlangsung hingga beberapa bulan. Sakit yang
terjadi dapat berupa penyakit diare yang berkepanjangan akibat adanya infeksi usus.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih sebelum menangani
pangan, setelah mengolah pangan,
setelah dari toilet dan setelah
bersentuhan dengan hewan
Jaga sanitasi peralatan dan tempat
pengolah pangan
Masak pangan pada suhu aman,
yaitu 70⁰C - 85⁰C
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
Minum air matang
Cuci buah dan sayur sebelum
dikonsumsi, jika langsung
dikonsumsi bilas dengan air matang
11
12
22 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 23BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Escherichia coli terdapat secara alami di alam dan usus manusia. Bakteri ini dapat dikelompokkan
menjadi patogan (berbahaya) dan non patogen. Bakteri ini dapat mencemari air, susu mentah,
serta sayuran dan buah yang dicuci menggunakan air yang terkontaminasi bakteri ini.
Penyebaran bakteri ini dapat melalui penggunaan air yang terkontaminasi bakteri ini serta
kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam menyiapkan produk pangan.
Gejala yang ditimbulkan seperti kram perut yang akut disertai diare (terkadang terjadi
pendarahan), mual, muntah, dan demam selama 10 hari.
Sakit yang disebabkan bakteri ini untuk kasus yang berat, dapat menimbulkan komplikasi
Hemolytic Uremic Syndrome (HUS) atau infeksi pada saluran urin yang dapat menyebabkan
gagal ginjal pada anak-anak dan orang tua. Dan juga dapat berisiko munculnya penyakit
hemorrhagiccolitis (mampu memecahkan pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan).
Escherichia coli
Tips KEAMANAN Pangan
Entamoeba histolytica
Tips KEAMANAN Pangan
Entamoeba histolytica dapat mencemari pangan
yang dicuci dengan air terutama berbahan dasar
sayuran dan buah-buahan (salad,lalapan).
Penyebaran parasit ini dapat melalui penggunaan
air yang terkontaminasi kista parasit ini serta
kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam
menyiapkan produk pangan.
Gejala awal yang ditimbulkan bisa berupa sakit
pada bagian perut, gangguan pada pencernaan, dan
disentri (berdarah dan berlendir).
Sakit yang disebabkan oleh parasit ini dapat
berlangsung hingga bertahun-tahun bergantung
pada jenis parasit, imunitas, dan tingkat keparahan
infeksi.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Cuci buah dan sayur sebelum
dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi
bilas dengan air matang hingga bersih
Cuci tangan menggunakan sabun dan
air bersih sebelum menangani pangan,
setelah mengolah pangan, setelah dari
toilet dan setelah bersentuhan dengan
hewan
Minum air matang
Masak pangan pada suhu aman, yaitu
70⁰C - 85⁰C
Hindari kontaminasi silang (pisahkan
pangan matang dengan pangan
mentah dan gunakan pisau pemotong
yang bersih)
Tips untuk meminimalkan
resiko:
Cuci tangan menggunakan
sabun dan air bersih sebelum
menangani pangan, setelah
mengolah pangan, setelah dari
toilet dan setelah bersentuhan
dengan hewan.
Cuci buah dan sayur sebelum
dikonsumsi, jika langsung
dikonsumsi bilas dengan air
matang hingga bersih.
Minum air matang
Masak pangan pada suhu aman,
yaitu 70⁰C - 85⁰C
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan
pisau pemotong yang bersih)
Minum susu yang telah
dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit)
atau yang telah disterilisasi
(121⁰C, 10 menit)
13
14
24 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 25BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Enterobacter sakazakii
Tips KEAMANAN
Pangan
Enterobacter sakazakii dapat mencemari pangan
terutama susu formula bayi.
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi akibat kurangnya
praktik sanitasi dan kebersihan dalam memproduksi
susu formula di industri dan menyiapkan susu formula
untuk dikonsumsi.
Gejala awal yang ditimbulkan pada bayi dapat berupa
respon makan yang buruk, iritabilitas (cepat marah),
nafas yang berat, dan suhu tubuh yang tidak stabil.
Sakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat
menyebabkan komplikasi yang parah hingga kematian
terutama pada bayi prematur berupa meningitis,
radang selaput otak dan sumsum tulang belakang.
Tanda-tanda meningitis pada bayi baru lahir meliputi
demam tinggi, menangis terus menerus, kantuk
berlebihan, iritabilitas, lesu, respon makan yang buruk,
kejang, kekakuan tubuh dan leher, sebuah tonjolan di
tempat yang lembut di atas kepala.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Gunakan air panas (70 ° C) untuk
membuat susu bayi dari susu formula
bubuk
Ikuti instruksi pembuatan susu
pada kemasan susu formula bubuk
tersebut
Cuci tangan sebelum dan sesudah
menyiapkan susu bayi
Pastikan kebersihan botol susu
Cek tanggal kedaluwarsa susu
formula bayi pada kemasan sebelum
digunakan
Simpan susu formula bayi di dalam
cooler bag ketika berpergian
Usahakan jangan membuat susu
formula bayi dalam porsi besar
Jangan meninggalkan wadah yang
berisi susu formula bayi lebih dari 2
jam dalam keadaan terbuka di luar
Flu burung (H5N1)
Tips KEAMANAN Pangan
Flu burung (H5N1) sering mengontaminasi pangan
hewani yang berasal dari unggas.
Penyebaran virus ini terutama terjadi melalui
konsumsi unggas yang terkena virus ini serta
dimasak tidak sempurna.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh virus ini adalah
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), demam tinggi
(>38⁰C), sakit tenggorokan tiba-tiba, batuk, nyeri
otot, sakit kepala, dan lemas. Masa inkubasi virus ini
1-7 hari.
Sakit akibat virus ini bisa berlangsung hingga
berminggu-minggu. Komplikasi akibat virus ini dapat
berupa pneumonia, kegagalan fungsi organ tubuh,
dan kematian.
15 16 Tips untuk meminimalkan resiko:
Tidak mengonsumsi ayam dan telur
mentah
Simpan daging unggas mentah
dalam keadaan beku (-18⁰C)
Masak daging unggas dengan
merata pada suhu aman, yaitu 70⁰C
- 85⁰C
Panaskan pangan matang hanya
satu kali hingga suhu 85⁰C
Cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih sebelum menangani
pangan, setelah mengolah pangan,
setelah dari toilet dan setelah
bersentuhan dengan hewan
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
26 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 27BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Fumonisin merupakan racun yang diproduksi oleh kapang
Fusarium moniliforme dan F. proliferatum. Racun ini dapat
mencemari pangan terutama jagung dan juga produk
olahan jagung, seperti berondong, mie jagung.
Penyebaran racun dapat terjadi pada produk yang
ditumbuhi oleh kapang Fusarium moniliforme dan F.
Proliferatum akibat dismpan di tempat yang lembab
sehingga menyebabkan kapang mudah tumbuh dan
memproduksi fumonisin.
Gejala yang ditimbulkan seperti penurunan asupan
pangan, gangguan pernapasan, serta kelainan pada organ
hati dan ginjal.
Sakit yang disebabkan fumonisin, yaitu: penyeakit
Neural Tube Defect (NTD) pada bayi, kanker esofagus, dan
mikotoksikosis akut yang menyebabkan diare dan sakit
pada bagian perut.
Tips untuk meminimalkan
resiko:
Jangan menyimpan jagung dalam
waktu yang lama ( lebih dari
beberapa bulan )
Simpan jagung di dalam tempat
yang kering ( kelembaban rendah)
dan sejuk
Beli jagung dari sumber yang
terpercaya - di mana Anda tahu itu
segar dan telah ditangani dengan
baik
Jangan gunakan bahan pangan
yang mengandung fumonisin,
dengan ciri-ciri yaitu pangan
terasa pahit dan terdapat bercak
berwarna putih
Giardia lamblia
Tips KEAMANAN Pangan
Giardia lamblia sering mengontaminasi pangan
yang berasal dari produk pertanian, seperti
strawberry, selada, dan akar tanaman.
Penyebaran parasit ini terjadi terutama dalam
bentuk kista melalui penggunaan air yang
terkontaminasi kista parasit ini (baik ketika proses
penanaman maupun pencucian). Serta kurangnya
praktik sanitasi dan kebersihan dalam menyiapkan
produk pangan.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh parasit ini adalah
diare diikuti dengan perut kembung, kotoran berbau
busuk, dan perut kram. Masa inkubasi parasit ini 1-3
minggu.
Sakit akibat parasit ini bisa berlangsung hingga 4-6
minggu. Sakit ini dapat menjadi parah, terutama
pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh
yang rendah, yaitu diare yang parah, dehidrasi, dan
kehilangan berat badan.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Cuci buah dan sayur sebelum
dikonsumsi, jika langsung
dikonsumsi bilas dengan air matang
hingga bersih
Cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih sebelum menangani
pangan, setelah mengolah pangan,
setelah dari toilet dan setelah
bersentuhan dengan hewan.
Minum air matang
Masak pangan pada suhu aman,
yaitu 70⁰C - 85⁰C
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
Fumonisin
Tips KEAMANAN Pangan
17
18
28 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 29BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Histamin
Tips KEAMANAN Pangan
Histamin sering mengontaminasi pangan yang
berasal dari cumi, udang, kerang, dan ikan,
terutama ikan famili Scombridae (scromboid fish)
seperti ikan tuna, tongkol
Penyebaran histamin terutama terjadi melalui
konsumsi ikan yang mengandung histamin
berlebihan dengan jumlah di atas 50 ppm. Histamin
pada ikan terbentuk dari histidin oleh bantuan
bakteri yang mengontaminasi ikan, dimulai dari 6
jam setelah ikan mengalami kematian.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh parasit ini adalah
mual, muntah, perut mengejang, diare, sakit kepala,
gatal-gatal, dan kulit berbintik-bintik merah yang
disertai demam. Gejala awal muncul setelah 1 jam
masuknya histamin ke dalam tubuh.
Sakit akibat histamin bisa berlangsung beberapa
jam hingga berhari-hari bergantung pada kadar
histamin yang termakan. Komplikasi akibat racun ini
sangat jarang terjadi.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Simpan Seafood dan ikan mentah
dalam keadaan beku (-18⁰C)
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
Lakukan thawing (mencairkan) ikan
beku di dalam kulkas bagian bawah
(<4⁰C) atau menggunakan air bersih
yang mengalir ikan beku di dalam
refrigerator
Listeria monocytogenes
Tips KEAMANAN Pangan
Listeria monocytogenes sering mencemari pangan
hewani (daging mentah, ayam mentah, susu mentah,
ikan mentah, sosis, ikan asap dan es krim) dan
sayuran mentah.
Penyebaran bakteri ini terutama terjadi pada bahan
pangan segar/mentah, akibat kulkas yang tidak
bersih, dan juga akibat kontaminasi silang dengan
produk yang mengandung bakteri ini.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah
influenza, muntah, mual, dan diare. Masa inkubasi
bakteri ini 3 - 70 hari.
Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung hingga
berminggu-minggu. Bagi mereka yang memiliki
sisitem kekebalan tubuh yang lemah dapat
mengalami komplikasi berupa meningitis. Ibu hamil
dan bayi sangat rentan terinfeksi bakteri ini.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Minum susu yang telah
dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit) atau
yang telah disterilisasi (121⁰C, 10
menit)
Simpan produk olahan hewani pada
suhu di bawah 5⁰C dan daging serta
ikan mentah dalam keadaan beku
(-18⁰C)
Masak daging pada suhu aman,
yaitu 70⁰C - 85⁰C
Lakukan penyimpanan pangan
matang dengan benar
Panaskan pangan matang hanya
satu kali hingga suhu 85⁰C
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
Cuci buah dan sayur sebelum
dikonsumsi, jika langsung
dikonsumsi bilas dengan air matang
hingga bersih
19
20
30 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 31BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Norovirus dapat mencemari pangan mentah siap
konsumsi seperti salad, lalapan, dan daun salada di
hamberger.
Penyebaran virus ini terjadi melalui konsumsi dan
penggunaan air yang terkontaminasi atau melalui
orang yang terinfeksi virus ini.
Gejala yang ditimbulkan seperti mual, muntah, diare
tidak berdarah, sakit kepala, dan kram perut yang
kadang-kadang disertai dengan sedikit demam.
Masa inkubasi norovirus cenderung 24 sampai 48
jam.
Sakit yang disebabkan oleh virus ini biasanya
berlangsung hanya 24 sampai 60 jam. Namun, dalam
beberapa kasus, dehidrasi, kekurangan gizi, dan
bahkan kematian dapat terjadi. Komplikasi ini lebih
mungkin terjadi pada anak-anak, orang tua, pasien
di rumah sakit, dan panti jompo dengan sistem
kekebalan tubuh yang lemah.
Mycobacterium bovis dapat mencemari pangan
hewani dan produk turunannya, terutama susu.
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui pangan
yang berasal dari hewan yang terpapar oleh bakteri ini.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah
demam, menggigil, penurunan berat badan, sakit
perut, diare atau sembelit. Masa inkubasi bakteri ini
dapat berlangsung 1 bulan untuk orang yang memiliki
sistem kekebalan tubuh yang lemah dan 1 tahun untuk
orang biasa pada umumnya.
Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung 1 bulan.
Komplikasi akibat bakteri ini dapat mengakibatkan
tuberculosis pada usus yang dapat berujung pada
kematian.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Minum susu yang telah dipasteurisasi (75⁰C, 15
menit) atau yang telah disterilisasi (121⁰C, 10 menit)
Simpan produk olahan pangan hewani pada suhu
di bawah 5⁰C dan daging mentah dalam keadaan
beku (-18⁰C)
Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C
Pilih daging mentah yang bertekstur baik, berbau
khas, dan berwarna cerah
Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan
matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
Norovirus
Tips KEAMANAN Pangan
Tips untuk meminimalkan resiko:
Orang sakit tidak boleh ikut
menyiapkan pangan
Cuci tangan menggunakan sabun dan
air bersih sebelum menangani pangan,
setelah mengolah pangan, setelah dari
toilet dan setelah bersentuhan dengan
hewan
Cuci buah dan sayur sebelum
dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi
bilas dengan air matang hingga bersih
Minum air matang dan air dalam
kemasan ketika berpergian
Masak pangan pada suhu aman, yaitu
70⁰C - 85⁰C
Hindari kontaminasi silang (pisahkan
pangan matang dengan pangan
mentah dan gunakan pisau pemotong
yang bersih)
Mycobacterium bovis
Tips KEAMANAN
Pangan
21
22
32 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 33BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Parasit anisakidae
Tips KEAMANAN
Pangan
Parasit anisakidae sering
mengontaminasi pangan yang
berasal dari laut, terutama ikan,
dan cumi-cumi.
Penyebaran parasit ini terutama
terjadi melalui konsumsi mentah
ikan laut dan cumi (Sushi) yang
terkontaminasi parasit ini serta
konsumsi ikan laut dan cumi yang
dimasak tidak sempurna.
Gejala awal yang ditimbulkan
oleh parasit ini adalah mual,
muntah, dan sakit lambung akut
secara tiba-tiba. Masa inkubasi
parasit ini 11-12 jam.
Sakit akibat parasit ini biasanya
tidak fatal. Cara penanganan
dengan cara dioperasi untuk
membuang parasit yang ada di
dalam saluran pencernaan.
Tips untuk meminimalkan
resiko:
Simpan seafood dan ikan mentah
dalam keadaan beku (-18⁰C)
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan
pisau pemotong yang bersih)
Masak Seafood dan ikan pada suhu
aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C
Hindari konsumsi Seafood dan
ikan mentah
Pleisiomonas shigelloides
Tips KEAMANAN Pangan
Pleisiomonas shigelloides sering mengontaminasi
kerang dan ikan air tawar.
Penyebaran bakteri ini terutama terjadi melalui
konsumsi air yang tercemar, kerang mentah, atau
ikan mentah.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah
demam, rasa kedinginan, sakit perut, mual, diare,
dan muntah. Masa inkubasi bakteri ini 20-24 jam.
Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung hingga
1-7 hari. Komplikasi akibat bakteri ini dapat terjadi
pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh
lemah atau penderita kanker. Komplikasi yang
terjadi dapat berupa infeksi aliran darah (septicemia)
yang berujung pada kematian.
Tips untuk meminimalkan
resiko:
Minum air matang
Simpan seafood dan ikan mentah
dalam keadaan beku (-18⁰C)
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
Masak seafood dan ikan pada suhu
aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C
Hindari konsumsi ikan dan kerang
mentah
23 24
34 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 35BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Penicillium
Tips KEAMANAN Pangan
Penicillium sering mengontaminasi pangan yang
berasal dari biji-bijian dan serelia, seperti pada tepung
gandum, tepung maizena, jagung, kacang-kacangan.
Penyebaran Penicillium ini terutama terjadi melalui
konsumsi biji-bijian dan serelia yang berjamur. Jamur
tersebut muncul akibat penyimpanan dan pengeringan
yang tidak terkontrol.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh racun ini adalah
muntah, kejang, meningkatnya kelumpuhan, dan sulit
bernapas
Sakit akibat terkena racun ini dapat berakibat fatal,
yaitu kerusakan pada saraf, hati, dan ginjal.
Tips untuk meminimalkan
resiko:
Lakukan pengeringan serelia dan
biji-bijian pada suhu 50⁰C- 60⁰C
sampai kadar air di bawah 14%
Lakukan penyimpanan bahan
pangan pada kondisi ruangan
atau tempat penyimpanan
dengan kadar kelembapan
maksimal 70%
Lakukan penyimpanan serelia
dan biji-bijian dengan kadar air
14%
Rotavirus
Tips KEAMANAN
Pangan
Rotavirus dapat mencemari air,
terutama air sumur.
Penyebaran virus ini melalui
konsumsi air yang terkontaminasi,
orang yang terinfeksi virus ini,
serta praktik sanitasi yang kurang
baik.
Gejala yang ditimbulkan seperti
muntah kemudian disusul dengan
diare yang berujung kepada
gastroenteritis. Masa inkubasi
norovirus cenderung 1 sampai 3
hari.
Sakit yang disebabkan oleh virus
ini biasanya berlangsung hanya
4-8 hari. Anak kecil sangat rentan
terhadap virus ini.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Orang sakit tidak boleh ikut
menyiapkan pangan
Cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih sebelum menangani
pangan, setelah mengolah pangan,
setelah dari toilet dan setelah
bersentuhan dengan hewan
Cuci buah dan sayur sebelum
dikonsumsi, jika langsung
dikonsumsi bilas dengan air
matang hingga bersih
Minum air matang dan air dalam
kemasan ketika berpergian
Masak pangan pada suhu aman,
yaitu 70⁰C - 85⁰C
Hindari kontaminasi silang
25
26
36 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 37BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Salmonella enteridis
Tips KEAMANAN Pangan
Salmonella enteridis dapat mencemari pangan hewani
(daging sapi) dan produk turunannya, seperti susu.
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui
penggunaan air yang terkontaminasi oleh bakteri ini
serta kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam
menyiapkan produk pangan.
Gejala yang ditimbulkan berupa diare, sakit perut,
muntah,mual, dan demam yang berlangsung 1-7 hari.
Waktu inkubasi bakteri ini 12-36 jam.
Sakit berat yang disebabkan oleh bakteri ini dapat
berupa septicaemia (infeksi aliran darah oelh bakteri
yang dilanjutkan dengan infeksi non-usus.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Minum susu yang telah dipasteurisasi
(75⁰C, 15 menit) atau yang telah
disterilisasi (121⁰C, 10 menit)
Simpan produk olahan hewani pada
suhu di bawah 5⁰C dan daging serta
ikan mentah dalam keadaan beku
(-18⁰C)
Masak daging pada suhu aman, yaitu
70⁰C - 85⁰C
Lakukan penyimpanan pangan
matang dengan benar (maksimal 4
jam pada suhu ruang)
Panaskan pangan matang hanya satu
kali hingga suhu 85⁰C
Hindari kontaminasi silang
Salmonella typhi
Tips KEAMANAN
Pangan
Salmonella typhi dapat mencemari pangan yang
berasal dari telur, daging mentah, dan sayuran
mentah.
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui
konsumsi pangan mentah, air mentah, atau pangan
yang tidak dimasak dengan sempurna, atau pangan
yang banyak mengandung protein seperti telur.
Gejala yang timbul seperti mual, demam, pusing,
kram perut, diare dan muntah-muntah selama 2-7
hari. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab demam
typhoid (tifus) yang ditandai dengan feses berwarna
kehitaman.
Sakit akibat mikroba ini dapat berakibat fatal pada
bayi, orang tua, dan orang yang memiliki kekebalan
tubuh rendah atau defisiensi imun.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Orang yang terkena demam typhoid
tidak boleh ikut menyiapkan pangan
Cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih sebelum menangani
pangan, setelah mengolah pangan,
setelah dari toilet dan setelah
bersentuhan dengan hewan
Cuci buah dan sayur sebelum
dikonsumsi, jika langsung
dikonsumsi bilas dengan air matang
hingga bersih
Minum air matang dan air dalam
kemasan ketika berpergian
Masak pangan pada suhu aman,
yaitu 70⁰C - 85⁰C
Hindari kontaminasi silang
27 28
38 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 39BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Shigella dysenteriae dapat mencemari air dan produk
hewani seperti susu dan daging. Rentan terhadap
pangan siap saji yang tidak dimasak, seperti salad.
Penyebaran bakteri ini dapat melalui orang yang
memiliki kebiasaan buruk, seperti memasak pangan
cair atau basah tidak seksama, konsumsi air yang
terkontaminasi dan juga dapat menular melalui
pangan, lalat, jari tangan, atau kotoran manusia.
Gejala yang timbul seperti sakit perut, demam, muntah,
diare yang terkadang disertai darah, nanah, atau
lendir pada feses selama 5-6 hari. Bakteri ini dikenal
sebagai penyebab disentri basiler, yang menyerang
dan menghancurkan sel usus besar, menyebabkan
bernanah, peradangan, diare berdarah dan berlendir.
Sakit akibat mikroba ini dapat berakibat fatal pada
bayi, orang tua, dan orang sakit atau yang memiliki
masalah pada kekebalan tubuh.
Salmonella typhimurium
Tips KEAMANAN Pangan
Salmonella Typhimurium dapat mencemari pangan
yang diolahan seperti sosis,hamburger, telur dadar,
buah potong dan sayur matang.
Penyebaran bakteri ini terutama pada pangan mentah,
daging matang, daging unggas, telur, pangan laut,
buah dan sayur.
Gejala yang timbulkan seperti diare, demam, pusing,
kram perut dalam kurun waktu 12-72 jam setelah
infeksi.
Sakit akibat mikroba ini dapat menyebabkan sakit
perut, tetapi jarang berakibat fatal. Penggunaan
antibiotik tidak terlalu berpengaruh terhadap
penyembuhan penyakit akibat S. typhimurium.
Tips untuk meminimalkan
resiko:
Masak daging dengan seksama,
dengan ciri-ciri bagian dalam
daging mencapai suhu 71⁰C dan
tidak berwarna merah muda
Simpan daging mentah sesegera
mungkin (paling lama 2 jam
setelah dibeli) di dalam kulkas
Simpan daging matang terutama
yang berkuah di dalam kulkas,
jika tidak segera dikonsumsi
selama lebih dari 2 jam setelah
dimasak
Shigella dysenteriae
Tips KEAMANAN Pangan
Tips untuk meminimalkan resiko:
Lakukan higiene perorangan dan
sanitasi saat menangani pangan
Simpan pangan matang berkuah
di dalam kulkas, jangan biarkan
pangan tersebut pada suhu ruang
(28-300⁰C) lebih dari 2 jam
Karyawan yang sakit seperti diare
atau muntah tidak boleh menangani
pangan.
Cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih sebelum menangani
pangan, setelah mengolah pangan,
setelah dari toilet dan setelah
bersentuhan dengan hewan
29
30
40 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 41BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Staphylococcus aureus
Tips KEAMANAN Pangan
Staphylococcus aureus dapat mencemari pangan seperti
daging, salad, keju, telur, dan pangan penutup yang
mengandung krim.
Penyebaran bakteri ini dapat ditularkan oleh manusia
melalui kulit, bisul, jerawat, dan orang yang terinfeksi
tenggorokannya, ketika menangani pangan.
Gejala yang ditimbulkan seperti mual, muntah, diare dan
kram pada perut yang berlangsung 1-2 hari, tetapi jarang
berakibat fatal. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab
infeksi Staph/ infeksi kulit.
Sakit yang disebabkan bakteri ini adalah Infeksi Kulit
dari ringan sampai berat. Pada wanita menyusui
menyebabkan mastitis (radang payudara) atau abses
payudara yang dapat melepaskan bakteri ke dalam susu
ibu. Ketika bakteri masuk ke dalam aliran darah dan
menyebar ke organ lain, sejumlah infeksi serius dapat
terjadi, seperti bakteremia atau sepsis. Bila tidak diobati,
dapat menyebabkan kematian dan mengancam jiwa janin.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Lakukan sanitasi dan higienitas
selama proses pengolahan pangan
Hindari kontak langsung dengan
pangan matang (gunakan alat antara
lain sendok, penjepit, garpu apabila
mengambil pangan matang)
Masak pangan pada suhu aman, yaitu
70⁰C - 85⁰C
Taenia spp (T.saginata dan T.solium)
Tips KEAMANAN Pangan
Parasit Taenia spp sering mengontaminasi pangan
hewani (unggas, sapi, babi) terutama daging sapi
(T.saginata) dan daging babi (T.solium).
Penyebaran parasit ini terutama terjadi melalui
konsumsi daging setengah matang yang
terkontaminasi parasit ini.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh parasit ini adalah
mual, pusing, sakit kepala, diare, lemah, sembelit,
terjadi pengeluaran segmen tubuh cacing pada
feses, muntah, dan gatal-gatal pada anus. Masa
inkubasi parasit ini 2-3 bulan. Penyakit akibat parasit
ini dikenal dengan istilah Taeniasis.
Sakit akibat parasit ini bisa memberikan dampak
yang sangat berbahaya bagi kesehatan, yaitu
neurosistiserkosis yang dapat menimbulkan
kematian.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Simpan daging mentah dalam
keadaan beku (-18⁰C)
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
Masak daging pada suhu aman,
yaitu 70⁰C - 85⁰C
Hindari konsumsi daging setengah
matang
Cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih sebelum menangani
pangan, sebelum makan, setelah
mengolah pangan, setelah dari toilet
dan setelah bersentuhan dengan
hewan
31
32
42 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 43BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Tetrodotoksin biasanya terdapat pada ikan puffer
(ikan buntal).
Penyebaran racun ini terutama terjadi melalui
konsumsi ikan buntal.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh racun ini, yaitu
paraesthesia (sensasi seperti ditusuk-tusuk) pada
bibir, lidah, wajah, kaki, dan tangan, mual, muntah,
serta diare. Gejala awal muncul 15 menit sampai
beberapa jam setelah mengonsumsi ikan buntal
yang mengandung racun tersebut.
Sakit akibat racun ini dapat mengakibatkan
kematian dalam waktu 4-6 jam.
Trichinella spiralis
Tips KEAMANAN Pangan
Parasit Trichinella spiralis sering mengontaminasi
pangan hewani, yaitu daging terutama daging babi.
Penyebaran parasit ini terutama terjadi melalui
konsumsi daging setengah matang yang
terkontaminasi parasit ini.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh parasit ini adalah
gangguan pencernaan ekstrim, mual, muntah, sakit
kepala, nyeri otot, lemah, menggigil, dan demam. Masa
inkubasi parasit ini 3-4 hari. Penyakit akibat parasit ini
dikenal dengan istilah Trichinosis.
Sakit akibat parasit ini pada stadium akhir dapat
menyebabkan myokarditis (radang dinding otot
jantung) atau encephalitis (radang otak) yang
terkadang bersifat fatal.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Simpan daging mentah dalam
keadaan beku, terutama daging
babi pada suhu -35⁰C
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
Masak daging pada suhu aman,
yaitu 70⁰C - 85⁰C
Hindari konsumsi daging setengah
matang
Cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih sebelum menangani
pangan, sebelum makan, setelah
mengolah pangan, setelah dari
toilet dan setelah bersentuhan
dengan hewan
Tetrodotoksin
Tips KEAMANAN Pangan
Tips untuk meminimalkan resiko:
Hindari mengonsumsi ikan buntal.
Jika ingin mengonsumsi, pastikan
koki yang mengolah ikan buntal
tersebut memiliki sertifikat legal
mengolah ikan buntal
Jika keracunan, lakukan pencucian
perut dengan menggunakan
norit, larutan basa, atau larutan
endoskopi
33
34
44 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 45BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Vibrio cholerae dapat mencemari pangan siap
saji yang sering dijajakan dengan gerobak, seperti
kerang hijau rebus.
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui
penggunaan air yang terkontaminasi bakteri ini serta
kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam
menyiapkan produk pangan.
Gejala yang ditimbulkan seperti kram perut,
mual, muntah, dehidrasi, dan shock (turunnya
laju aliran darah secara tiba-tiba), diare cair yang
ringan, sampai diare akut yang ditandai dengan
kotoran yang berwujud seperti air cucian beras.
Gejala ini terjadi dengan tiba-tiba, dengan masa
inkubasi antara 6 jam sampai 5 hari. Bakteri ini
dikenal sebagai penyebab penyakit kolera di negara
berkembang.
Sakit yag disebabkan bakteri ini bersifat invasif
dan memproduksi racun tahan panas. Kematian
dapat terjadi apabila korban kehilangan cairan dan
elektrolit dalam jumlah besar.
Toxoplasma gondii
Tips KEAMANAN Pangan
Toxoplasmosis gondii dapat mencemari pangan seperti
daging cincang mentah, daging kambing mentah, susu
kambing yang tidak dipasteriusasi, kerang, tripang dan
bintang laut lainnya.
Penyebaran bakteri ini dapat melalui berbagai jenis
daging seperti daging babi, kambing, sapi, dan pangan
siap saji dengan bahan-bahan yang tidak dimasak
dengan sempurna.
Gejala yang ditimbulkan seperti pembengkakan
pada limpa, pusing dan sakit kepala yang dapat
berlangsung selama satu bulan, penderita akan merasa
tidak sehat yang disertai gejala influenza. Bakteri ini
dikenal sebagai penyebab toxoplasmosis/ infeksi yang
disebabkan oleh Toxoplasma gondii
Sakit yang disebabkan bakteri ini jika menginfeksi
bagian plasenta atau fetus pada wanita hamil, yang
dapt menyebabakan keguguran dan kerusakan
neurologi.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih sebelum menangani
pangan, sebelum makan, setelah
mengolah pangan, setelah dari toilet
dan setelah bersentuhan dengan
hewan
Masak daging dengan sempurna,
suhu interal untuk daging setidaknya
63⁰C selama 3 menit (matang
sempurna) untuk daging potongan
utuh atau yang dipanggang
Simpan daging mentah dalam
keadaan beku (-18⁰C)
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
Hindari konsumsi daging setengah
matang
Vibrio cholerae
Tips KEAMANAN Pangan
Tips untuk meminimalkan resiko:
Lakukan sanitasi pada air yang
digunakan untuk mencuci bahan
pangan
Masak seksama pangan siap saji
yang rentan terkena kontaminasi
bakteri ini
Jaga penanganan pangan siap saji
mulai dari pedagang hingga ke
konsumen
Masak pangan dengan benar dan
panaskan ulang hingga suhu
internal mencapai 74⁰C
Jangan simpan kerang yang telah
dimasak lebih dari 2 jam pada suhu
ruang (28-30⁰C)
Selain itu, jangan simpan pangan
yang mudah rusak lebih dari 2 jam
pada suhu ruang (28-30⁰C)
35
36
46 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 47BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Vibrio parahaemolitycus
Tips KEAMANAN Pangan
Vibrio parahaemolitycus sering mencemari produk pangan yang berasal dari laut, terutama
tiram (oyster).
Penyebaran bakteri ini terutama terjadi melalui binatang laut yang hidup di air laut hangat.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah muntah, sakit perut, dan diare . Masa
inkubasi bakteri ini 8 – 72 jam.
Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung hingga 2-8 hari. Komplikasi akibat bakteri ini sangat
jarang terjadi, kecuali pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Vibrio vulnificus
Tips KEAMANAN Pangan
Vibrio vulnificus sering mencemari produk pangan
yang berasal dari laut, terutama tiram (oyster).
Penyebaran bakteri ini terutama terjadi melalui
binatang laut yang hidup di air laut hangat.
Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah
demam, menggigil, dan mual. Masa inkubasi bakteri
ini 24 – 48 jam.
Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung 2-8 hari
hingga berminggu-minggu tergantung pada sistem
kekebalan tubuh. Orang yang mempunyai kanker,
penyakit hati, atau sistem kekebalan tubuh yang
lemah akan mengalami infeksi aliran darah yang
menyebabkan kematian.
Tips untuk meminimalkan
resiko:
Beli tiram yang masih utuh dan
cangkangnya tertutup rapat
Masak tiram dan produk Seafood
pada suhu minimal 80⁰C selama
15 menit
Simpan tiram dan produk
Seafood dalam keadaan beku
(-18⁰C)
Cuci tangan setelah menangani
tiram dan produk Seafood lainnya
Hindari konsumsi tiram dan
produk Seafood dalam keadaan
mentah
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah; gunakan pisau
pemotong yang bersih)
37
38 Tips untuk meminimalkan resiko:
Beli tiram yang masih utuh dan
cangkangnya tertutup rapat
Masak tiram dan produk Seafood pada
suhu minimal 80⁰C selama 15 menit
Simpan tiram dan produk Seafood
dalam keadaan beku (-18⁰C)
Cuci tangan menggunakan sabun dan
air bersih sebelum menangani pangan,
sebelum makan, setelah mengolah
pangan, setelah dari toilet dan setelah
bersentuhan dengan hewan
Hindari konsumsi tiram dan produk
Seafood dalam keadaan mentah
Hindari kontaminasi silang (pisahkan
pangan matang dengan pangan
mentah dan gunakan pisau pemotong
yang bersih)
48 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 49BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Virus Hepatiis A
Tips KEAMANAN
Pangan
Virus Hepatitis A biasanya terdapat pada air yang
terkontaminasi dan berbagai jenis kekerangan yang
umumnya mempunyai sistem perlindungan berupa
cangkang.
Penyebaran bakteri sangat mudah, terutama melalui
pangan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang
terinfeksi.
Gejala yang timbul seperti kelelahan, demam, mual dan
muntah, kehilangan nafsu makan, menguningnya kulit
dan bagian putih mata (jaundice), urin berwarna gelap
seperti teh,mencret, kotoran BAB yang berwarna terang
atau mirip tanah liat. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab
Hepatitis A
Sakit yang disebabkan bakteri ini menyebabkan radang
pada lambung dan gangguan kesehatan, terutama pada
hati dan ginjal.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Lakukan higiene perorangan dan
sanitasi saat menangani pangan
Vaksinasi dapat dilakukan sesegera
mungkin pada anak umur 1 tahun
atau pada orang dewasa yang berisiko
terkena hepatitis A
Beli tiram yang masih utuh dan
cangkangnya tertutup rapat
Masak tiram dan produk Seafood pada
suhu di atas 70⁰C selama 15 menit
Simpan tiram dan produk Seafood
dalam keadaan beku (-18⁰C)
Cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih sebelum menangani
pangan, setelah mengolah pangan,
setelah dari toilet dan setelah
bersentuhan dengan hewan
Hindari konsumsi tiram dan produk
Seafood dalam keadaan mentah
Hindari kontaminasi silang
Yersinia enterocoliticia
Tips KEAMANAN Pangan
Yersinia enterocoliticia sering mencemari daging
mentah (sapi, babi, kambing,ayam,dsb), Seafood
mentah, ikan mentah, dan susu mentah.
Penyebaran bakteri ini terutama terjadi melalui
pangan yang terkontaminasi bakteri tersebut dan
tidak dimasak secara sempurna. Bakteri ini banyak
terdapat di tanah, air, dan hewan (babi, tupai,
berang-berang).
Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini
adalah diare, muntah, demam, dan sakit perut. Masa
inkubasi bakteri ini 24-48 jam.
Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung hingga
berminggu-minggu. Komplikasi akibat bakteri ini,
yaitu sakit perut bagian kanan bawah mirip dengan
sakit radang usus buntu serta pembengkakan
kelenjar limfe di bagian perut. Anak kecil, orang yang
sudah sangat tua, dan orang dengan tubuh yang
lemah sangat rentan terinfeksi bakteri ini.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Simpan produk olahan hewani pada
suhu di bawah 5⁰C
Simpan daging mentah, ikan
mentah, dan Seafood mentah dalam
keadaan beku (-18⁰C)
Masak daging dengan merata pada
suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C
Minum susu yang telah
dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit) atau
yang telah disterilisasi (121⁰C, 10
menit)
Panaskan pangan matang hanya
satu kali hingga suhu 85⁰C
Hindari kontaminasi silang
(pisahkan pangan matang dengan
pangan mentah dan gunakan pisau
pemotong yang bersih)
Cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih sebelum menangani
pangan, setelah mengolah pangan,
setelah dari toilet dan setelah
bersentuhan dengan hewan
39
40
50 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 51BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Tips KEAMANAN Pangan
KATEGORI KERACUNAN PANGAN
Pencegahan Keracunan Pangan
Suhu Pangan Aman
Penyimpan Pangan Pada Suhu Dingin / Beku
Pencegahan Kontaminasi Silang di Dapur
Penyimpanan Bahan Pangan
Pembelian Pangan
Konsumsi Pangan
Konsumsi Pangan di Luar Rumah
Bekal Pangan
Memasak Pangan
Thawing (Mencairkan Pangan Beku)
Menyiapkan Pangan untuk Piknik di Luar Rumah
Memanggang Daging / Unggas / Ikan Untuk Suatu Acara Bersama
Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Penyimpanan
Dingin)
Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Penyiapan Pangan)
Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Membawa Pulang
Pangan)
52 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 53BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Pencegahan
Keracunan Pangan
Tips
KEAMANAN
Pangan
Keracunan pangan dapat
diakibatkan oleh konsumsi pangan
yang tercemar oleh mikroba yang
berbahaya bagi tubuh.
Keberadaan mikroba merugikan
ini dapat dikarenakan proses
penanganan, penyimpanan, atau
penyiapan pangan dengan cara yang
tidak higienis dan tidak mematuhi
kaidah keamanan pangan.
Pencegahan keracunan pangan
bertujuan untuk mencegah sakit
akibat keracunan pangan.
Gejala keracunan pangan secara
umum yaitu mual, muntah, sakit
perut, diare, demam, dan sakit
kepala.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum
menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari
toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan
Bersihkan permukaan meja kerja dan semua peralatan
dengan sabun dan air panas sebelum dan sesudah
menyiapkan pangan
Hindari kontaminasi silang:
Pisahkan pangan matang dengan pangan mentah
Gunakan pisau pemotong yang bersih
Masak pangan hingga matang dan dinginkan segera serta
simpan dalam kulkas jika tidak langsung dimakan
Jaga pangan dingin tetap dingin dan pangan panas tetap
panas
Suhu Pangan
Aman
Tips
KEAMANAN
Pangan
Pangan harus disimpan di suhu
aman, yaitu pangan dingin disimpan
pada suhu di bawah 5⁰C dan
pangan panas di simpan di atas
60⁰C agar tidak cepat rusak akibat
terkontaminasi mikroba patogen dan
pembusuk.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Pastikan kulkas berfungsi dengan baik
Pastikan pangan dingin tetap dingin dan pangan panas tetap panas
Pastikan pangan olahan disimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
Jaga suhu pangan yang mudah rusak agar tetap dingin selama perjalanan
Jika ragu, pangan yang telah 4 jam berada dalam suhu zona berbahaya jangan dikonsumsi
Buat Perencanaan Dalam Menyiapkan Pangan
Siapkan pangan dalam jumlah secukupnya, semakin banyak jumlah pangan yang dipersiapkan
semakin sulit menjaganya tetap panas atau dingin
Siapkan pangan dalam waktu sedekat mungkin dengan waktu penyajian
Lakukan Pendinginan Pangan Matang Dalam Waktu Sesingkat Mungkin
Dinginkan / turunkan suhu pangan setelah dimasak dalam waktu sesingkat mungkin, jika pangan
tidak segera dikonsumsi. Jika perlu bagi dalam beberapa wadah porsi kecil dan masukkan ke dalam
kulkas atau freezer segera setelah pangan tidak berasap
41 42
54 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 55BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Penyimpan
Pangan Pada Suhu
Dingin / Beku
Tips
KEAMANAN
Pangan
Simpan pangan berisiko tinggi,
seperti susu & yogurt pada suhu
dingin (di bawah 5⁰C)
Tujuan penyimpanan pangan
pada suhu dingin, yaitu untuk
menjaga keawetan pangan,
mencegah pertumbuhan mikroba,
dan mengurangi kemungkinan
terjadinya keracunan pangan pada
keluarga.
Ada kalanya meskipun sudah
disimpan dalam kulkas, pangan
cepat rusak atau menjadi asam.
Hal ini dikarenakan kulkas tidak
berfungsi dengan baik. Oleh
karena itu, perlu dipastikan bahwa
penyimpanan dingin yang dilakukan
sudah benar dan tepat.
Tips Penyimpanan Pangan Pada Suhu Dingin / Beku
Dengan Benar:
Jaga dan pelihara kulkas agar berfungsi sebagaimana
mestinya
Pastikan suhu kulkas berada di 4-5⁰C
Simpan pangan yang mudah rusak dan pangan matang
(pangan siap saji) di dalam kulkas
Lihat instruksi penyimpanan pada label pangan
Simpan pangan siap saji dalam wadah tertutup rapat di
atas pangan mentah
Cairkan pangan beku di dalam kulkas atau Microwave
sesuai porsi yang dibutuhkan
Pencegahan Kontaminasi Silang di Dapur
Tips
KEAMANAN Pangan
Kontaminasi silang merupakan
peristiwa perpindahan mikroba
dari pangan atau permukaan atau
peralatan ke pangan atau peralatan
atau permukaan yang tidak
terkontaminasi.
Pencegahan kontaminasi silang
bertujuan untuk mencegah sakit
akibat keracunan pangan.
Tips Mencegah Kontaminasi Silang di Dapur:
Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum
menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah
dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan
Bersihkan permukaan tempat kerja dan peralatan
sebelum dan setelah digunakan
Gunakan peralatan yang bersih atau yang berbeda untuk
bahan pangan matang dan mentah
Pisahkan penanganan bahan pangan, seperti sayur dan
buah dengan bahan pangan, seperti daging dan ikan
Ganti peralatan yang sudah rusak secara berkala
Simpan pangan mentah terpisah dari pangan matang
dengan cara dimasukkan ke dalam wadah tertutup rapat
43 44
56 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 57BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Penyimpanan
Bahan Pangan
Tips
KEAMANAN
Pangan
Bakteri penyebab keracunan
pangan mudah menyebar dan
memperbanyak diri dengan cepat
jika pangan disimpan dengan cara
yang tidak tepat. Oleh karena itu,
perlu diperhatikan dan diterapkan
dengan baik bagaimana cara
menyimpan pangan dengan tepat.
Tujuan penyimpanan pangan
dengan cara yang tepat, dapat
mencegah mikroba tumbuh dan
berkembang di dalam pangan, yang
pada akhirnya dapat mencegah
keracunan akibat pangan.
Tips Penyimpanan Pangan :
Simpan pangan mentah dan pangan matang secara
terpisah dalam wadah tertutup
Dinginkan pangan matang hingga suhu ruang (21⁰C)
sebelum disimpan di dalam kulkas
Pastikan suhu kulkas mampu mendinginkan (di bawah
5⁰C ) atau membekukan pangan (dibawah – 18⁰C ) yang
disimpan
Simpan pangan kaleng yang sudah di buka di dalam
wadah baru atau plastik yang dimasukkan ke dalam kulkas
Baca dan ikuti petunjuk / cara penyimpanan pada label
pangan.
Pembelian
Pangan
Tips
KEAMANAN
Pangan
Pembelian pangan yang tepat dapat
memperkecil risiko keracunan oleh
pangan.
Oleh karena itu, sangatlah penting
untuk mengetahui bagaimana
membeli pangan dengan aman.
Tips Pembelian Pangan :
Beli pangan berisiko tinggi yang berada di luar suhu zona
berbahaya (5 – 60⁰C)
Beli pangan panas dan pangan dingin di akhir acara
belanja
Beli pangan beku yang dipajang di dalam freezer
Beli pangan dingin yang dipajang di dalam kulkas
Jaga pangan panas tetap panas, pangan dingin tetap
dingin, dan pangan beku tetap beku, baik selama
perjalanan pulang maupun saat tiba di rumah
Periksa kondisi kemasan pangan olahan (baik, tidak
penyok, tidak bocor, dan bersih) dan kondisi pangan yang
akan dibeli (rasa, tekstur, dan bau tidak menyimpang)
Periksa Label Pangan (kedaluwarsa, izin edar (No. BPOM
RI MD/ML atau No. P-IRT), dan identitas produsen.
Beli pangan di tempat penjualan yang bersih
45 46
58 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 59BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Konsumsi Pangan
Tips
KEAMANAN
Pangan
Kontaminasi pangan oleh bakteri
penyebab keracunan pangan lebih
cepat terjadi pada kondisi cuaca
hangat / panas.
Konsumsi pangan secara aman
dapat mencegah sakit akibat
keracunan pangan.
Tips Mengonsumsi Pangan :
Cuci tangan sebelum makan dengan air bersih dan sabun lalu keringkan dengan lap bersih
Segera konsumsi pangan yang sudah selesai dimasak agar bakteri tidak sempat tumbuh, maksimal
2 (dua) jam atau segera di simpan di dalam kulkas
Cuci bersih pangan segar yang langsung dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu, seperti buah dan
sayuran (lalapan / karedok). Bila perlu gosok / sikat dengan air bersih mengalir, dan terakhir dibilas
dengan air matang
Berhati –hati pada saat mengonsumsi pangan mentah seperti lalap / karedok/ sushi, susu, kerang /
tiram / ikan mentah, jus buah
Pilih pangan buffe yang memiliki penghangat dan pendingin pangan yang memadai
Habiskan daging / ikan / kerang mentah dalam sekali makan
Usahakan tidak menyimpan pangan sisa
Hindari telur mentah atau pangan yang mengandung telur mentah, seperti adonan kue
Jika akan makan kerang mentah, pastikan kerang masih hidup dan cangkangnya utuh tertutup saat
dibeli
Pilih susu dan jus buah yang dikemas secara komersil dan terdaftar di Badan POM dengan kode MD
atau ML
Konsumsi Pangan
di Luar Rumah
Tips
KEAMANAN
Pangan
Orang bisa menjadi sakit jika
mengonsumsi makanan yang
tercemar. Oleh karena itu penting
untuk mengonsumsi pangan yang
aman terutama pada saat makan di
luar rumah.
Tips mengonsumsi pangan di luar rumah :
Pastikan kebersihan tempat makan, tidak banyak lalat
berterbangan
Pastikan pangan panas tetap panas (bukan hangat),
pangan dingin tetap dingin dan pangan beku tetap beku
Pilih sayuran (lalap/karedok/salad) yang segar
Hati-hati dengan kuah salad (mayonais) atau pangan
lainnya yang terbuat dari telur
mentah, dan hati-hati pula dengan es batu yang
digunakan
Pilih pangan yang dimasak hingga matang, terutama
pangan hewani (daging, telur)
Pilih pangan yang rasa, bau, dan tekstur tidak
menyimpang
47 48
60 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 61BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Bekal Makanan
Tips
KEAMANAN
Pangan
Bakteri penyebab keracunan pangan
dapat tumbuh dengan cepat, terutama
pada cuaca panas.
Salad dan produk daging “dingin”
yang dikemas untuk bekal makan
siang mengandung gizi yang cukup
untuk pertumbuhan mikroba.
Tips untuk meminimalkan risiko:
Pilih pangan berisiko rendah (keju yang keras (hard cheese), daging / unggas / ikan yang baru saja di
masak, buah dan sayuran segar yang sudah dicuci bersih, pangan ringan (snack), roti)
Pilih kotak makan yang mudah dibersihkan, dikeringkan, dan lebih baik jika dilengkapi alat insulasi
yang dapat mempertahankan suhu pangan panas tetap panas dan suhu pangan dingin tetap dingin
Cuci tangan dengan sabun hingga bersih sebelum dan setelah menyiapkan bekal
Cuci dan pastikan kebersihan peralatan masak, kotak makan, dan tempat minum yang digunakan
Cuci bersih buah dan sayuran yang akan dibawa sebagai bekal makan siang
Masak pangan hingga matang dan dinginkan (kurang dari 5⁰C) pangan dalam waktu cepat sebelum
dimasukkan ke dalam kotak makan
Pisahkan bekal dari pangan lainnya yang ada di dalam kulkas, khususnya dari daging / unggas / ikan
mentah yang dapat mencemari bekal
Masukkan pangan ke dalam kotak makan setelah asap panasnya hilang
Untuk bekal makan tertentu yang mudah rusak (perishablefood) dapat menggunakan gel ice pack
sebagai sumber pendingin
Jika memungkinkan dan tersedia, letakkan kotak makan dalam kulkas di tempat kerja begitu anda
sampai dan bekerja di luar ruangan
Memasak Pangan
Tips
KEAMANAN
Pangan
Pangan aman adalah hak setiap
orang.
Pangan yang aman tidak hanya akan
memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga
menjaga kesehatan tubuh.
Tips untuk meminimalkan risiko :
Mengetahui dengan pasti darimana sumber air dan bahan
pangan yang digunakan
Cuci tangan, alat masak, dan bahan pangan sebelum
memasak
Pisahkan bahan pangan mentah dan matang untuk
mencegah terjadinya kontaminasi silang, baik ketika
belanja maupun memasak. Gunakan papan potong dan
alat masak yang berbeda untuk pangan hewani dan non-
hewani
Perhatikan waktu dan suhu saat proses memasak. Apabila
memungkinkan, gunakan termometer atau alat pengukur
suhu
Bila pangan tidak akan dimasak segera, simpan bahan
pangan terutama bahan pangan hewani di dalam kulkas
Penyimpanan ini akan memperlambat pertumbuhan
bakteri
49 50
62 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 63BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Thawing
(Mencairkan
Pangan Beku)
Tips
KEAMANAN
Pangan
Thawing (mencairkan pangan beku) secara benar sangat
penting untuk menjaga pangan agar aman untuk dikonsumsi.
Pangan harus disimpan pada suhu aman selama pencairan.
Mikroba patogen yang telah ada sebelum pembekuan akan
bertambah banyak ketika pangan mengalam pencairan dan
suhu mencapai lebih dari 40 ° C.
Suhu 5 - 60°C adalah suhu di mana bakteri berkembang biak
dengan cepat (Danger Zone).
Tips untuk meminimalkan risiko:
Thawing pangan beku menggunakan lemari pendingin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
Tentukan porsi pangan beku yang akan dicairkan. Semakin besar pangan yang akan dicairkan,
waktu yang dibutuhkan akan semakin lama.
Letakkan pangan yang akan dicairkan di rak paling bawah agar tidak mengontaminasi pangan
lainnya.
Pangan yang sudah dicairkan harus segera diolah.
Thawing pangan beku dengan cara merendam dengan air dingin dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
Gunakan air dingin dengan suhu kurang dari 70°F untuk menthawing pangan beku.
Pastikan porsi pangan beku yang akan dithawing dapat cair dalam waktu kurang dari 2 jam.
Pastikan pangan beku yang dithawing dibungkus menggunakan plastik yang kedap air dan tidak
bocor. Hal ini dilakukan untuk menghindari pangan beku terkontaminasi bakteri yang berasal dari
air.
Jika tidak menggunakan air yang mengalir, ganti air yang digunakan setiap 30 menit.
Thawing pangan beku menggunakan Microwave dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Gunakan wadah yang tepat dan sesuai, seperti allumunium foil.
Pangan beku yang dicairkan menggunakan Microwave harus segera dimasak.
Untuk Microwave yang tidak dilengkapi dengan teknologi rotasi (pemutaran) secara otomatis,
lakukan rotasi pada pangan saat setengah proses pemasakan untuk memastikan bahwa panas
sudah tersebar merata keseluruh bagian.
Menyiapkan Pangan Untuk Berpergian
Tips KEAMANAN Pangan
Makan bersama keluarga di
luar rumah sambil piknik dan
memanggang pangan serta bercanda
ria semakin trendi di Indonesia.
Tetapi makan di luar rumah seperti
ini meningkatkan risiko keracunan
pangan karena berbagai alasan,
antara lain sulitnya mempertahankan
suhu penyimpanan pangan dingin
(5 ° C atau kurang), atau suhu
penyimpanan pangan panas (60 ° C
atau lebih)
Tips untuk meminimalkan risiko :
Dinginkan Pangan
• Jaga pangan panas tetap panas, pangan dingin tetap
dingin (jangan biarkan pada suhu zona bahaya lebih dari
2 jam sebelum disantap)
• Letakkan gel ice pack (es berbentuk gel dalam kemasan)
di sekitar pangan sebagai sumber pendingin selama
berada di luar rumah
• Jangan kemas pangan yang baru selesai dimasak dan
masih hangat, karena alat pendingin tidak akan mampu
mendinginkan pangan hingga cukup dingin untuk
mencegah pertumbuhan bakteri
• Selalu tutup pangan masak dan simpan dalam kulkas
selama 1 (satu) malam sebelum dibawa piknik. Panaskan
kembali dengan seksama sebelum dikonsumsi
Pisahkan Pangan
• Potong daging / unggas / ikan sesuai dengan ukuran
yang akan disajikan dan siapkan salad / karedok
hingga siap disantap sebelum meninggalkan rumah,
untuk mengurangi penanganan pangan di luar rumah,
khsususnya saat tidak ada fasilitas cuci tangan
• Masukkan daging / unggas / ikan mentah ke dalam
wadah kedap yang dapat mencegah pencemaran
terhadap pangan matang dan letakkan di bagian bawah
alat pendingin, jauh dari pangan siap saji
• Jangan gunakan peralatan yang sama untuk pangan
mentah dan pangan matang sebelum dicuci bersih
terlebih dahulu
Jaga Kebersihan
• Bawa tisu dan cairan pencuci tangan dengan bahan
dasar alkohol, jika tidak ada air untuk mencuci tangan
• Jangan letakkan pangan langsung di atas meja piknik,
karena belum tentu bersih
• Lindungi pangan dari lalat
51 52
64 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 65BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Memanggang Daging
/ Unggas / Ikan Untuk
Suatu Acara Bersama
Tips
KEAMANAN
Pangan
Kegiatan seperti ini dapat
meningkatkan risiko keracunan
pangan karena berbagai
alasan, diantaranya yaitu tidak
memperhatikan praktik keamanan
pangan saat membuat barbeque
atau membuat sate
Tips untuk meminimalkan risiko:
Jaga Kebersihan
• Cuci tangan sebelum dan sesudah menangani pangan dan sebelum makan
• Gunakan piring dan peralatan bersih yang terpisah untuk pangan mentah dan pangan matang,
termasuk penjepit yang digunakan untuk daging mentah dan matang
Lindungi Diri dan Keluarga, Gunakan Alat Pelindung Diri (penutup rambut, celemek dan sarung
tangan tahan panas, sepatu yang tertutup serta jauhkan anak-anak dari alat pemanggang dan
jangan tinggalkan alat pemanggang tanpa pengawasan)
Cairkan Daging Beku Dengan Aman
• Jika daging dalam keadaan beku, cairkan lebih dahulu sebelum dipanggang dengan cara yang
aman, yaitu di kulkas, dengan air dingin mengalir atau Microwave
• Biarkan daging tetap dalam kulkas hingga siap untuk dipanggang
Biarkan pangan yang mudah rusak (seperti salad, pangan penutup) tetap berada dalam kulkas
sampai dibutuhkan dan siap digunakan
• Letakkan es di sekeliling wadah pangan yang mudah rusak dan sering mengganti es yang mencair
agar pangan yang mudah rusak tersebut tetap dalam kondisi dingin
Panggang hingga matang (suhu internal daging minimal 75⁰C)
Lindungi pangan dari lalat
Dinginkan pangan sisa dalam kulkas dengan segera
Menjamu Tamu
Dalam Suatu
Acara Bersama
(Penyimpanan
Dingin)
Tips
KEAMANAN
Pangan
Beberapa alasan mengapa sebuah
pesta bisa menimbulkan risiko
keracunan pangan yang lebih besar
antara lain karena:
Tamu sering membawa pangan
untuk berbagi, yang berarti pangan
berada diluar suhu kulkas selama
beberapa jam, hal ini menyediakan
waktu yang cukup bagi bakteri untuk
berkembang biak
Banyak orang (termasuk tamu) yang
saling berbagi, mulai mempersiapkan
makanan beberapa jam bahkan
sehari sebelum acara.
Tips untuk meminimalkan risiko :
Hindari Suhu Zona Berbahaya
• Perpendek waktu bagi pangan untuk berada pada suhu
zona berbahaya (5 – 60⁰C)
• Jaga pangan panas tetap panas dengan gunakan alat
pemanas (di atas 60⁰C).
• Jaga pangan dingin tetap dingin (di bawah 5⁰C)
• Segera dinginkan pangan setelah asap panas dari
pangan tidak mengepul lagi
• Cairkan pangan beku dengan cara yang benar (dalam
kulkas sehari sebelumnya atau dalam air bersih & dingin
yang mengalir atau dalam Microwave)
Pastikan Kulkas Berfungsi Dengan Baik
• Kulkas jangan diisi terlalu penuh dan gunakan
termometer khusus kulkas / freezer untuk mengukur dan
memastikan suhu kulkas / freezer
• Keluarkan pangan yang tidak harus didinginkan dari
kulkas, seperti minuman ringan atau minuman dalam
kemasan, kopi bubuk, buah-buahan, acar, saus botol
• Biarkan pangan yang mudah rusak tetap di dalam
kulkas (salad, daging, ikan, dll)
53 54
66 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 67BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Tips
KEAMANAN
Pangan
Menjamu para tamu di rumah sangat
menyenangkan, tetapi jika tidak
memperhatikan praktik keamanan
pangan, tamu bisa mengalami
keracunan pangan. Beberapa
alasannya karena :
Dapur rumah tidak dirancang
untuk memasak dan menyiapkan
makanan bagi orang banyak
Banyak orang mulai mempersiapkan
makanan jauh sebelum acara.
Tips untuk meminimalkan risiko:
Jaga Kebersihan
Cuci tangan dengan sabun hingga bersih sebelum dan
sesudah menyiapkan pangan
Cuci peralatan dan permukaaan tempat kerja dengan
sabun hingga bersih sebelum dan sesudah bekerja, dan
bersihkan area dapur
Gunakan pakaian kerja yang bersih, seperti celemek, tutup
kepala, sarung tangan dan masker penutup mulut
Jangan ikut menyiapkan pangan jika sedang sakit (mual,
muntah, diare)
Masak Pangan Hingga Matang
Pangan panas tetap panas (gunakan alat pemanas pangan),
dan pangan dingin tetap dingin dan pangan beku tetap beku
(jika perlu letakkan es di seputar wadah pangan dingin, ganti
es jika mencair, atau tetap berada dalam freezer)
Menjamu Tamu
Dalam Suatu
Acara Bersama
(MembawaPangan/
Membawa Pulang
Pangan Sisa)
Tips
KEAMANAN
Pangan
Satu alasan mengapa sebuah pesta
bisa menimbulkan risiko keracunan
pangan yang lebih besar antara lain
karena banyak orang (termasuk
tamu) yang saling berbagi dan
membawanya ke tempat pesta atau
membawa pulang pangan sisa tanpa
memperhatikan keamanan pangan.
Tips untuk meminimalkan risiko :
Bawa Pangan Ke Tempat Acara Dengan Cara yang Aman
• Gunakan wadah bersih dan kering yang berinsulasi
untuk menjaga pangan panas tetap panas, pangan dingin
tetap dingin dan pangan beku tetap beku (gunakan gel
ice pack)
• Pastikan pangan yang akan dipindahkan ke wadah
pengangkut sudah benar-benar dingin / beku
• Jangan campur dengan pangan yang baru saja dimasak
dan masih dalam keadaan hangat
• Lindungi semua pangan siap saji dengan wadah
tertutup rapat agar tidak terkontaminasi.
Bawa Pulang Pangan Sisa Ke Rumah Dengan Cara yang
Aman
• Minta tolong ke tuan rumah untuk memasukkan
minuman botol dan gel ice pack ke dalam freezer selama
pesta berlangsung, sehingga dapat digunakan untuk
mendinginkan pangan sisa yang dibawa pulang ke rumah
secara aman.
• Simpan pangan sisa yang dibawa pulang ke dalam
kulkas segera setelah sampai di rumah
Menjamu Tamu
Dalam Suatu
Acara Bersama
(Membawa
Pulang Pangan)
55 56
68 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 69BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Tips KEAMANAN Pangan
KATEGORI DAPUR RUMAH TANGGA
Rak Penyimpanan Pangan Kering
Spons
Kulkas
Permukaan Area Memasak
Talenan
Microwave
Wajan
Keranjang Belanja
Mencuci Keranjang Belanja
70 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 71BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Rak Penyimpanan
Pangan Kering
di Dapur Rumah
Tips
KEAMANAN
Pangan
Dapur keluarga harus menjadi
sumber pangan yang aman.
Rak penyimpanan pangan harus
dapat menjaga pangan tetap aman
dan mempertahankan kualitas
puncak, nutrisi dan rasa lebih lama.
Penyimpanan pangan yang tepat
akan mengurangi risiko keracunan
pangan dan juga menghemat
keuangan keluarga karena pangan
Anda tidak akan rusak dengan
cepat.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Pastikan rak penyimpanan pangan di dapur selalu dalam
keadaan bersih dan kering serta letaknya sebaiknya jauh
dari kompor masak
Pastikan kemasan yang akan digunakan untuk menyimpan
pangan dalam keadaan utuh, tidak rusak, tidak bocor, atau
tidak penyok
Pengisian rak penyimpanan pangan yang terlalu padat
akan mengurangi manfaat penyimpanan karena suhunya
tidak sesuai dengan kebutuhan
Kisaran suhu terbaik adalah 50 ° F sampai 70 ° F dan tidak
lembab. Suhu penyimpanan yang tinggi (lebih dari 100 ° F)
menurunkan kualitas pangan kaleng
Simpan dan letakkan pangan tidak menempel pada
dinding (berjarak sekurang-kurangnya 15 cm dari dinding),
dan ditempatkan paling tidak setinggi 15 cm dari lantai
Penempatan pangan diatur dengan sistem FIFO (first in first
out) dan penggunaanya dengan sistem FEFO (fisrt expired
fisrt out)
Spons
Tips
KEAMANAN
Pangan
Spons merupakan alat utama dalam
membersihkan peralatan dapur,
seperti wajan, piring, gelas, atau
pisau.
Spons dapat menjadi tempat
pertumbuhan bakteri dan jamur jika
kebersihannya tidak dijaga.
Pembersihan spons yang tepat
akan mengurangi risiko keracunan
pangan.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Pilih spons yang tepat sehingga tidak merusak permukaan
peralatan dapur
Bersihkan spons menggunakan air panas setiap kali
selesai dipakai lalu keringkan
Cara mengeringkan spons selain meniriskannya, dapat
juga menggunakan Microwave selama 1 (satu menit) untuk
membunuh ± 99 % bakteri , ragi, dan jamur
Ganti spons secara berkala terutama jika sudah
menimbulkan bau yang tidak sedap
Jika tidak digunakan, simpan spons di tempat yang kering
57 58
72 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 73BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Kulkas
Tips
KEAMANAN
Pangan
Kulkas merupakan tempat
menyimpan bahan pangan agar
tahan lebih lama.
Kulkas dapat menjadi sumber
cemaran pangan, jika:
Penempatan bahan pangan tidak
sesuai
Tidak diperhatikan kebersihannya
Pembersihan kulkas secara berkala
dan tepat dapat mengurangi risiko
keracunan pangan.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Jaga dan cek secara berkala suhu kulkas agar berada di
bawah 4⁰C.
Susun dan tempatkan bahan pangan sesuai prinsip FIFO
dan FEFO di rak yang sesuai dengan suhu penyimpanan
yang diinginkan.
Hindari pengisian kulkas terlalu penuh atau sesak,
sehingga suhu dapat tetap dipertahankan.
Tempatkan pangan pada wadah tertutup sebelum
disimpan di dalam kulkas untuk mencegah pengeringan
pada permukaan produk pangan.
Bersihkan cairan yang tumpah di dalam kulkas dengan
segera, terutama cairan yang berasal dari daging.
Gosok bagian dalam kulkas menggunakan spons
bersih dan air sabun hangat. Bilas dengan air bersih ,
lalu keringkan dengan handuk atau lap bersih. Hindari
menggunakan bahan pembersih yang dapat merusak
permukaan dalam kulkas.
Bersihkan gagang kulkas sesering mungkin.
Permukaan area
memasak
Tips
KEAMANAN
Pangan
Permukaan area memasak
merupakan area penting dalam
menyiapkan bahan-bahan pangan
yang akan dimasak.
Permukaan area memasak dapat
menjadi tempat pertumbuhan
bakteri jika kebersihannya tidak
dijaga.
Pembersihan permukaan area
memasak yang tepat akan
mengurangi risiko keracunan
pangan.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Pilih permukaan area memasak di dapur dari bahan
yang kuat dan tahan lama seperti marmer, stainless
steel, atau keramik.
Jaga permukaan area memasak selalu dalam keadaan
kering dan bersih.
Untuk menjaga area permukaan memasak selalu dalam
keadaan bersih dan aman dari pertumbuhan bakteri
bersihkan permukaan area memasak dengan:
air hangat dan sabun; atau
menggunakan larutan pembersih dengan mencampur
satu sendok makan pemutih klorin cair tanpa
pewangi dalam satu galon air bersih.
59 60
Bungkus daging mentah dengan
baik serta letakkan di kulkas
bagian bawah untuk menghindari
kontaminasi dengan pangan lain
74 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 75BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Talenan
Tips
KEAMANAN
Pangan
Talenan merupakan alat yang sering
digunakan sebagai alas untuk
memotong daging, sayuran, atau
pangan lainnya.
Jika kebersihannya tidak dijaga,
talenan dapat menjadi:
sumber kontaminasi silang
tempat pertumbuhan bakteri dan
jamur.
Pembersihan dan penggunaan
talenan yang tepat akan mengurangi
risiko keracunan pangan.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Pilih talenan yang tidak keropos dan mudah dibersihkan,
seperti jenis akrilik , plastik, dan marmer.
Selalu menggunakan talenan yang bersih setiap akan
memasak.
Cuci talenan dengan air (dapat juga menggunakan air
panas), sabun, kemudian bilas dengan air dan keringkan.
Gunakan tambahan disinfektan atau larutan pembersih
lainnya setelah talenan digunakan untuk memotong
daging, unggas, Seafood, atau ikan mentah.
Ganti talenan dengan yang baru, jika talenan sudah penuh
dengan garis-garis akibat penggunaan pisau. Hal ini
dikarenakan permukaan bergaris-garis sulit dibersihkan
dan dapat menjadi sumber bakteri.
Gunakan talenan yang berbeda untuk memotong daging,
Seafood, dan ikan dengan talenan yang digunakan untuk
memotong sayur, buah, dan roti. Jika perlu, pilih warna
yang berbeda untuk keduia talenan sehingga mudah untuk
diingat.
Microwave
Tips
KEAMANAN
Pangan
Microwave merupakan alat memasak
yang sering digunakan untuk
menghangatkan pangan.
Menghangatkan pangan dan
mencairkan produk pangan beku
melalui Microwave dapat mencegah
pertumbuhan bakteri yang dapat
menyebabkan keracunan pangan.
Penggunaan Microwave secara tepat
dan aman dapat mencegah risiko
keracunan pangan pada keluarga
Anda.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Buka kemasan pangan beku yang akan dicairkan. Jangan
gunakan plastik atau tempat dari styrofoam untuk
mencairkan produk pangan di dalam Microwave.
Gunakan wadah yang cocok dengan Microwave, misalnya
alumunium foil.
Pangan yang sudah dicairkan segera dimasak.
Untuk Microwave yang tidak dilengkapi dengan teknologi
rotasi (pemutaran) secara otomatis, lakukan rotasi
pada pangan saat setengah proses pemasakan untuk
memastikan bahwa panas sudah tersebar merata
keseluruh bagian.
Bersihkan Microwave setiap selesai digunakan. Microwave
dapat dibersihkan menggunakan spons yang telah
direndam dalam cuka kemudian spons dipanaskan selama
satu menit di dalam Microwave. Uap air yang keluar
dari spons akan menempel di dinding Microwave. Lalu,
bersihkan uap air menggunakan kain kering yang bersih.
61
62
76 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 77BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Wajan
Tips
KEAMANAN
Pangan
Wajan merupakan alat memasak
yang sering digunakan untuk
menggoreng atau menumis.
Jika kebersihannya tidak dijaga,
wajan dapat menjadi:
sumber kontaminasi silang
tempat pertumbuhan bakteri dan
jamur
Pembersihan dan penggunaan
wajan yang tepat akan mengurangi
risiko keracunan pangan.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Segera bersihkan wajan setelah digunakan.
Untuk menjaga wajan selalu dalam keadaan bersih
dan aman dari pertumbuhan bakteri, wajan dapat
dibersihkan dengan menggunakan cara berikut :
Larutkan setengah gelas cuka dan air di dalam wajan.
Didihkan campuran air dan cuka tersebut. Ketika
mendidih, lapisan minyak akan naik ke atas
permukaan.
Matikan api, angkat wajan, lalu buang air dan lapisan
minyak yang terdapat di dalam wajan.
Cuci wajan dengan air dan sabun menggunakan scrub
nilon.
Bilas hingga bersih lalu keringkan menggunakan lap
bersih.
Keranjang Belanja
Tips
KEAMANAN
Pangan
Belanja dengan menggunakan tas
plastik dan tas kain yang dapat
dipakai kembali (reusable) mulai
menjadi tren di berbagai negara.
Keranjang belanja yang dapat
digunakan berulang kali ini dapat
tercemar bakteri berbahaya dari
pangan yang dibawa di dalamnya,
atau dari lingkungan sekelilingnya
seperti tanah, bagasi mobil atau
barang lainnya yang disimpan di
dalamnya.
Bakteri tersebut juga dapat
mencemari pangan atau barang-
barang lainnya yang ada di
dalam keranjang belanja ini dan
menimbulkan risiko keracunan
pangan.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Di Toko
• Bungkus daging / unggas / ikan (segar / beku)
menggunakan kantong plastik sekali pakai (1 kantong
plastik berisi 1 jenis pangan) sebelum dimasukkan ke dalam
keranjang belanja untuk mencegah cairannya bocor keluar
dan mencemari pangan lainnya serta keranjang belanja
• Gunakan keranjang belanja yang terpisah untuk pangan
(daging / unggas / ikan, buah dan sayuran) yang masih
mentah dan yang sudah matang (pangan siap saji).
Demikian pula halnya dengan pangan dingin dan beku
gunakan keranjang tersendiri, jika perlu beri kode warna
untuk masing-masing keranjang jenis pangan
Di Rumah
• Cuci dan / atau sanitasi semua area seperti meja, kursi
dan yang lainnya dimana keranjang belanja yang dipakai
berulangkali tersebut di letakkan
• Cuci bersih dan keringkan keranjang belanja yang
digunakan berulang kali untuk belanja pangan
• Simpan keranjang belanja yang telah kering (tidak lembab)
di tempat yang terlindung, bersih dan kering.
63 64
78 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 79BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Mencuci Keranjang
Belanja
Tips
KEAMANAN
Pangan
Tas / kantong belanja dapat
digunakan berulang kali untuk
belanja pangan harus dijaga
kebersihannya agar tidak menjadi
sumber pencemaran bakteri
terhadap pangan yang dibawa di
dalam keranjang belanja tersebut.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Cuci bersih keranjang belanja
yang dipakai berulangkali dengan
menggunakan deterjen dan
keringkan
Cuci tempat sampah plastik secara
teratur dengan menggunakan air
sabun panas dan / atau sanitasi
dengan larutan sanitasi, khususnya
setelah membawa daging / unggas
/ ikan mentah Keringkan setelah
dicuci
65
80 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 81BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Menyiapkan Pangan & Susu Bayi
Botol Susu Bayi
Air Susu Ibu (ASI)
Daging
Minyak Goreng
Bumbu dan Rempah Kering
Susu dan Olahannya
Buah dan Sayur
Kerang
Produk Unggas
Pasta dan Nasi
Telur
Madu
Salad Selada/Kubis/Kol
Produk Pangan dari Susu
Produk Ikan
Menangani Pangan Matang yang
Tidak Habis
Memilih Minuman Saat Melakukan
Perjalanan
Memilih Pangan Saat
Melakukan Perjalanan
Pangan Siap Saji
Santan Kelapa
Membaca Label
Tips KEAMANAN Pangan
KATEGORI PRODUK PANGAN
82 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 83BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Menyiapkan
Pangan & Susu
Bayi
Tips
KEAMANAN
PRODUK
Pangan
Bayi sangat rentan terhadap
keracunan pangan. Hal ini
dikarenakan sistem kekebalan
tubuh mereka yang belum
berkembang dengan baik untuk
melawan infeksi.
Perhatian ekstra harus dilakukan
ketika menangani dan menyiapkan
pangan dan susu formula bayi. Hal
ini dilakukan untuk mengurangi
risiko keracunan pangan pada bayi.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan pangan dan
susu bayi
Gunakan air matang (70⁰C) untuk membuat pangan dan
susu bayi
Pastikan kebersihan alat makan dan botol susu bayi
Cek tanggal kedaluwarsa pangan dan susu formula bayi
dalam kemasan sebelum digunakan
Simpan pangan dan susu bayi di dalam cooler bag ketika
berpergian
Usahakan jangan membuat pangan dan susu formula
bayi dalam porsi besar. Jika membuat pangan bayi dalam
porsi besar, bekukan pangan bayi yang dibuat (seperti
pure buah atau bubur) dengan menempatkan campuran
ke dalam baki es batu. Tutup baki es batu dengan plastik
tebal sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Sajikan sesuai
kebutuhan
Jangan menyimpan pangan dan susu formuls bayi yang
tidak habis di dalam kulkas selama 24 jam
Jangan meletakkan sendok bayi di mulut Anda atau orang
lain
Jangan meninggalkan wadah yang berisi pure pangan atau
susu bayi dalam keadaan terbuka di dalam ruangan lebih
dari dua jam
Jangan berikan madu dan susu atau jus buah yang tidak
dipasteurisasi
Botol Susu Bayi
Tips
KEAMANAN
PRODUK
Pangan
Botol susu bayi merupakan salah
satu perlengkapan minum bayi yang
sering digunakan.
Jika kebersihannya tidak dijaga,
botol susu bayi dapat menjadi
sumber pertumbuhan bakteri.
Pemilihan dan pembersihan
botol susu bayi yang tepat akan
mengurangi risiko keracunan pangan
pada bayi.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Pilih botol susu bayi berbahan gelas atau plastik yang
bebas BPA
Pilih dot/nipples berbahan latek atau silikon dengan
ukuran sesuai kebutuhan
Jika sedang berpergian, dapat menggunakan botol dan
dot/nipples sekali pakai
Sterilisasi botol dan dot bayi dalam air mendidih selama 5
menit untuk penggunaan pertama kali
Botol susu bayi dapat dibersihkan dengan cara sebagai
berikut :
Isi wastafel atau ember dengan air panas lalu tambahkan
sabun pencuci piring
Masukkan botol susu dan dot/nipples ke dalam wastafel/
ember
Isi botol dengan air sabun. Lalu sikat bagian dalam botol
dengan sikat khusus untuk botol bayi hingga bersih. Bilas
botol bayi dengan air mengalir hingga bersih
Dot/nipples dibersihkan menggunakan sikat. Lubang
dot/nipples diisi air sabun panas untuk mengeluarkan
cairan susu yang terperangkap di lubang tersebut
Bilas botol dan dot/nipples menggunakan air bersih
mengalir lalu keringkan.
66
67
84 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 85BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Air Susu Ibu (ASI)
Tips
KEAMANAN
PRODUK
Pangan
Air Susu Ibu (ASI) merupakan air
susu yang terbaik untuk bayi. ASI
mengandung banyak manfaat
untuk bayi maupun ibu. ASI dapat
memperkuat sistem kekebalan
tubuh bayi, memperkuat hubungan
bayi dan ibu, serta menghemat
pengeluaran susu bayi.
ASI memiliki karakteristik secara
alami segar dan selalu tersedia
dalam suhu yang tepat.
Penanganan dan penyimpanan ASI
yang tepat sangat diperlukan untuk
menjaga ASI selalu dalam keadaan
Tips untuk meminimalkan resiko:
Cuci tangan sebelum memberi ASI atau memompa ASI
Pastikan botol dan alat pompa dalam keadaan bersih
Simpan ASI di dalam kulkas (ASI akan tahan selama 48
jam). ASI yang disimpan di dalam ruangan hanya bisa
bertahan 4 jam. Jika ingin memperpanjang masa simpan
3-6 bulan, ASI dapat di simpan pada suhu -18 ⁰C.
Cantumkan tanggal kapan ASI dipompa di setiap botol ASI
Hangatkan botol berisi ASI di dalam air hangat atau air
yang telah mendidih. Jangan hangatkan ASI di atas api
secara langsung
Untuk ASI yang dibekukan, cairkan ASI di dalam kulkas
beberapa jam sebelum dihangatkan. ASI yang sudah
dicairkan jangan dibekukan kembali
Daging
Tips
KEAMANAN
PRODUK
Pangan
Daging merupakan salah satu
sumber protein hewani yang bagus
untuk pertumbuhan dan perbaikan
sel-sel tubuh.
Daging dapat diolah menjadi
berbagai jenis pangan mulai dari
sosis, nuget, steak, rendang, dan lain
sebagainya.
Daging dapat dengan cepat
ditumbuhi bakteri yang berbahaya
bagi manusia.
Pemilihan dan penyimpanan daging
yang tepat sangat diperlukan untuk
menjaga daging selalu dalam
keadaan aman.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Pilih daging segar yang memiliki warna merah terang,
tekstur yang kenyal dan memiliki bau yang khas
Pisahkan daging dengan bahan belanja lainnya di dalam
keranjang belanjaan Anda
Simpan daging pada suhu -18⁰C
Cuci tangan sebelum dan sesudah menangani daging
Cuci talenan dan pisau yang sudah digunakan untuk
memotong daging jika hendak digunakan untuk
memotong sayuran. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya kontaminasi silang
Cairkan daging beku di dalam kulkas atau menggunakan
Microwave atau dapat juga menggunakan air dingin yang
mengalir. Daging yang dicairkan menggunakan Microwave
harus segera dimasak
Masak daging hingga mencapai suhu internal aman 70⁰C
- 85⁰C
Simpan daging yang telah dimasak di dalam kulkas jika
dalam waktu lebih dari 2 jam tidak dikonsumsi
68 69
86 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 87BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN
Minyak Goreng
Tips
KEAMANAN
PRODUK
Pangan
Minyak goreng merupakan salah
satu bahan pangan yang sering
digunakan untuk menjadikan
pangan olahan gurih, renyah,
meningkatkan cita rasa, dan
memperbaiki tekstur.
Minyak goreng dapat berasal dari
bahan baku seperti kelapa, kelapa
sawit, jagung, kedelai, biji bunga
matahari dan lain-lain.
Minyak dengan kandungan
asam lemak tak jenuh ini dapat
teroksidasi secara spontan oleh
udara pada suhu kamar sehingga
menyebabkan minyak menjadi
tengik.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Minyak Goreng Baru:
Simpan dalam toples/botol kaca gelap
Pastikan kemasan berisi minyak penuh
Tempatkan di tempat yang kering
Jauhkan dari sinar matahari langsung
Jangan membeli minyak dalam kapasitas liter yang
besar jika tidak segera digunakan. Namun jika hal itu
terlanjur Anda lakukan, sebaiknya simpan minyak dalam
beberapa wadah kecil, supaya minyak tetap segar dan
terhindar dari buka tutup kemasannya.
Minyak Bekas Dipakai:
Setelah dipakai sebaiknya saring minyak goreng yang
hendak kembali dipakai
Siapkan toples bersih tertutup untuk menyimpan minyak
goreng untuk menghindari minyak dari pencemaran
debu, kotoran, dan bakteri
Setelah suhu minyak goreng kembali normal, simpan
minyak di dalam kulkas. Ketika hendak digunakan
kembali, keluarkan dan diamkan sesaat hingga kembali
ke suhu ruang.
Usahakan untuk tidak menggunakan api terlalu besar
saat menggoreng karena dapat membuat pangan
mudah gosong
Usahakan untuk menggunakan minyak goreng maksimal
tiga kali pemakaian. Atau jika sudah ada tanda warna
kehitaman dan tekstur pekat, sebaiknya pilih minyak
goreng baru untuk memasak
Bumbu dan
Rempah Kering
Tips
KEAMANAN
PRODUK
Pangan
Bumbu dan rempah-rempah
mempunyai peranan penting dalam
pengolahan pangan
Bahan ini berfungsi untuk
memberikan warna, rasa dan aroma
yang sedap pada masakan.
Penyimpanan yang baik akan
menjaga kualitas dari bumbu dan
rempah-rempah.
Tips untuk meminimalkan resiko:
Tempatkan bumbu atau rempah-rempah tersebut dalam
wadah kaca atau plastik yang bersih dan kering. Hindari
terkena panas agar tidak mudah rusak
Gunakan sendok atau alat lainnya ketika akan mengambil
rempah dan bumbu kering yang terdapat dalam wadah,
agar rempat atau bumbu tersebut selalu kering
Berikan label pada setiap wadah sesuai dengan isinya.
Untuk memudahkan dalam proses memasak, urutkan
posisi wadah tempat menyimpan bumbu atau rempah
tersebut mulai dari yang paling sering digunakan.
Hindari membeli rempah-rempah yang sudah dihaluskan.
Hal ini dikarenakan rempah-rempah hanya dapat bertahan
beberapa hari dan rasa sedikit berkurang
Daun segar, seperti daun bawang, daun salam segar, daun
jeruk segar, seledri, dan sejenisnya, dibungkus dengan
kertas lalu dimasukkan ke dalam plastik kemudian
disimpan di kulkas
70 71
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat

More Related Content

What's hot

Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009
Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009
Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009Hukaida Hamzah
 
Keamanan pangan dan kesehatan manusia
Keamanan pangan dan kesehatan manusiaKeamanan pangan dan kesehatan manusia
Keamanan pangan dan kesehatan manusiaAila Yumeko
 
Matakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakatMatakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakatKhoirul Anam
 
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by Jamaludin
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by JamaludinTraining sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by Jamaludin
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by JamaludinJamaludin S.Pd
 
Kontaminasi Makanan
Kontaminasi MakananKontaminasi Makanan
Kontaminasi MakananFajar 'Ree'
 
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan Sawarni H
 
Hygiene dan sanitasi makanan
Hygiene dan sanitasi makananHygiene dan sanitasi makanan
Hygiene dan sanitasi makananPeny Gama
 
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupmPeningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupmEndang Sri Lestari
 
Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananGilang Rosul
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanansunarto bin sudi
 
Bab 6 sanitasi makanan 2
Bab 6 sanitasi makanan 2Bab 6 sanitasi makanan 2
Bab 6 sanitasi makanan 2nuruljannah13
 
Latihan Pengendali Makanan
Latihan Pengendali MakananLatihan Pengendali Makanan
Latihan Pengendali MakananKamarudin Hasim
 
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Tata Naipospos
 
Analisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nuggetAnalisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nuggetDwi Astuti
 
01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minumanFadhil Hayat
 

What's hot (20)

Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
 
Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009
Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009
Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009
 
Keamanan pangan dan kesehatan manusia
Keamanan pangan dan kesehatan manusiaKeamanan pangan dan kesehatan manusia
Keamanan pangan dan kesehatan manusia
 
Matakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakatMatakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakat
 
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by Jamaludin
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by JamaludinTraining sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by Jamaludin
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by Jamaludin
 
Keamanan pangan 3
Keamanan pangan 3Keamanan pangan 3
Keamanan pangan 3
 
Kontaminasi Makanan
Kontaminasi MakananKontaminasi Makanan
Kontaminasi Makanan
 
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan
 
penerapan HACCP
penerapan HACCPpenerapan HACCP
penerapan HACCP
 
Hygiene dan sanitasi makanan
Hygiene dan sanitasi makananHygiene dan sanitasi makanan
Hygiene dan sanitasi makanan
 
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupmPeningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupm
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi Makanan
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
 
Bab 6 sanitasi makanan 2
Bab 6 sanitasi makanan 2Bab 6 sanitasi makanan 2
Bab 6 sanitasi makanan 2
 
Latihan Pengendali Makanan
Latihan Pengendali MakananLatihan Pengendali Makanan
Latihan Pengendali Makanan
 
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
 
Analisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nuggetAnalisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nugget
 
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nuggetModel rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
 
01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman
 

Viewers also liked

Keamanan pangan grp goro assalam
Keamanan pangan grp goro assalamKeamanan pangan grp goro assalam
Keamanan pangan grp goro assalamdwi1206
 
Iso 22000 2005 food safety management system certification practice guide
Iso 22000 2005 food safety management system certification practice guideIso 22000 2005 food safety management system certification practice guide
Iso 22000 2005 food safety management system certification practice guideHenry Nelson
 
Introduction To Iso22000
Introduction To Iso22000Introduction To Iso22000
Introduction To Iso22000Cynthia Weber
 
So You Want To Be A Consultant July 2009 Published
So You Want To Be A Consultant July 2009 PublishedSo You Want To Be A Consultant July 2009 Published
So You Want To Be A Consultant July 2009 Publishedjimlove
 
Question Summary Of Responses 1
Question Summary Of Responses 1Question Summary Of Responses 1
Question Summary Of Responses 1legal5
 
Claims Plus Presentation And Ast Design (1)
Claims Plus Presentation And Ast Design (1)Claims Plus Presentation And Ast Design (1)
Claims Plus Presentation And Ast Design (1)ShalinderDhillon
 
Paul Hurly\'s Portfolio II
Paul Hurly\'s Portfolio IIPaul Hurly\'s Portfolio II
Paul Hurly\'s Portfolio IIPaul
 
Tema 9 MotivacióN Y Liderazgo
Tema 9 MotivacióN Y LiderazgoTema 9 MotivacióN Y Liderazgo
Tema 9 MotivacióN Y Liderazgoguest6a2f06
 
Lku lytte til ordet og hinanden
Lku lytte til ordet og hinandenLku lytte til ordet og hinanden
Lku lytte til ordet og hinandenMogens Mogensen
 
No. Section Faq Question
No. Section Faq QuestionNo. Section Faq Question
No. Section Faq Questionlegal5
 
Gaber mohammad hanafycv
Gaber mohammad hanafycvGaber mohammad hanafycv
Gaber mohammad hanafycvgaber hanafy
 
Legal Document Will
Legal Document WillLegal Document Will
Legal Document Willlegal5
 
Compensation Plan
Compensation PlanCompensation Plan
Compensation Planbrucebleroy
 
Penknife Snapshot1
Penknife Snapshot1Penknife Snapshot1
Penknife Snapshot1Paul Cushway
 

Viewers also liked (20)

Keamanan pangan grp goro assalam
Keamanan pangan grp goro assalamKeamanan pangan grp goro assalam
Keamanan pangan grp goro assalam
 
8. higiene karyawan
8. higiene karyawan8. higiene karyawan
8. higiene karyawan
 
Iso 22000 2005 food safety management system certification practice guide
Iso 22000 2005 food safety management system certification practice guideIso 22000 2005 food safety management system certification practice guide
Iso 22000 2005 food safety management system certification practice guide
 
What is FSSC 22000
What is FSSC 22000What is FSSC 22000
What is FSSC 22000
 
Introduction To Iso22000
Introduction To Iso22000Introduction To Iso22000
Introduction To Iso22000
 
So You Want To Be A Consultant July 2009 Published
So You Want To Be A Consultant July 2009 PublishedSo You Want To Be A Consultant July 2009 Published
So You Want To Be A Consultant July 2009 Published
 
Question Summary Of Responses 1
Question Summary Of Responses 1Question Summary Of Responses 1
Question Summary Of Responses 1
 
Miscelania
MiscelaniaMiscelania
Miscelania
 
Discovery Day 3 09
Discovery Day 3 09Discovery Day 3 09
Discovery Day 3 09
 
Claims Plus Presentation And Ast Design (1)
Claims Plus Presentation And Ast Design (1)Claims Plus Presentation And Ast Design (1)
Claims Plus Presentation And Ast Design (1)
 
Paul Hurly\'s Portfolio II
Paul Hurly\'s Portfolio IIPaul Hurly\'s Portfolio II
Paul Hurly\'s Portfolio II
 
Tema 9 MotivacióN Y Liderazgo
Tema 9 MotivacióN Y LiderazgoTema 9 MotivacióN Y Liderazgo
Tema 9 MotivacióN Y Liderazgo
 
Tel Aviv City
Tel Aviv CityTel Aviv City
Tel Aviv City
 
Lku lytte til ordet og hinanden
Lku lytte til ordet og hinandenLku lytte til ordet og hinanden
Lku lytte til ordet og hinanden
 
No. Section Faq Question
No. Section Faq QuestionNo. Section Faq Question
No. Section Faq Question
 
Gaber mohammad hanafycv
Gaber mohammad hanafycvGaber mohammad hanafycv
Gaber mohammad hanafycv
 
ESG
ESGESG
ESG
 
Legal Document Will
Legal Document WillLegal Document Will
Legal Document Will
 
Compensation Plan
Compensation PlanCompensation Plan
Compensation Plan
 
Penknife Snapshot1
Penknife Snapshot1Penknife Snapshot1
Penknife Snapshot1
 

Similar to 100 Tips Memilih Makanan Sehat

Higiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makananHigiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makananAul Ndink
 
Ert bab 6 (2)
Ert bab 6 (2)Ert bab 6 (2)
Ert bab 6 (2)ert2uthm
 
X6 syadza adila putri
X6 syadza adila putriX6 syadza adila putri
X6 syadza adila putrisyadzaadila
 
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptx
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptxPPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptx
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptxdinakardina13
 
bahan pangan sebagai sumber infeksi
bahan pangan sebagai sumber infeksibahan pangan sebagai sumber infeksi
bahan pangan sebagai sumber infeksiMelly Luthfiyani
 
TRAINING FOOD HANDLING 2023.pptx
TRAINING FOOD HANDLING 2023.pptxTRAINING FOOD HANDLING 2023.pptx
TRAINING FOOD HANDLING 2023.pptxIndahawles
 
Perempuan!!! lakukan 20 cara mudah ini untuk menghilangkan gatal akibat infek...
Perempuan!!! lakukan 20 cara mudah ini untuk menghilangkan gatal akibat infek...Perempuan!!! lakukan 20 cara mudah ini untuk menghilangkan gatal akibat infek...
Perempuan!!! lakukan 20 cara mudah ini untuk menghilangkan gatal akibat infek...Doni Nurdiansyah
 
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasiKeamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasiAul Ndink
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppthamrirendi27
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppthamrirendi27
 
Perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
Perilaku hidup bersih dan sehat di lingkunganPerilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
Perilaku hidup bersih dan sehat di lingkunganIdaNurAini16
 
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK Tangan-tangan Putih
 
Pangan Jajanan Anak Sekolah SMP.pdf
Pangan Jajanan Anak Sekolah SMP.pdfPangan Jajanan Anak Sekolah SMP.pdf
Pangan Jajanan Anak Sekolah SMP.pdfMUHAMMADAMIN435543
 
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptx
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptxdokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptx
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptxDianWahyu40
 
cirit-birit dikalangan kanak-kanak
cirit-birit dikalangan kanak-kanakcirit-birit dikalangan kanak-kanak
cirit-birit dikalangan kanak-kanakbelalangcombat
 
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)Phaphy Wahyudhi
 

Similar to 100 Tips Memilih Makanan Sehat (20)

Food sequre vol 02 2013
Food sequre vol 02 2013Food sequre vol 02 2013
Food sequre vol 02 2013
 
Higiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makananHigiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makanan
 
Kerusakan Pangan
Kerusakan  PanganKerusakan  Pangan
Kerusakan Pangan
 
Ert bab 6 (2)
Ert bab 6 (2)Ert bab 6 (2)
Ert bab 6 (2)
 
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
 
X6 syadza adila putri
X6 syadza adila putriX6 syadza adila putri
X6 syadza adila putri
 
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptx
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptxPPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptx
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptx
 
bahan pangan sebagai sumber infeksi
bahan pangan sebagai sumber infeksibahan pangan sebagai sumber infeksi
bahan pangan sebagai sumber infeksi
 
TRAINING FOOD HANDLING 2023.pptx
TRAINING FOOD HANDLING 2023.pptxTRAINING FOOD HANDLING 2023.pptx
TRAINING FOOD HANDLING 2023.pptx
 
Perempuan!!! lakukan 20 cara mudah ini untuk menghilangkan gatal akibat infek...
Perempuan!!! lakukan 20 cara mudah ini untuk menghilangkan gatal akibat infek...Perempuan!!! lakukan 20 cara mudah ini untuk menghilangkan gatal akibat infek...
Perempuan!!! lakukan 20 cara mudah ini untuk menghilangkan gatal akibat infek...
 
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasiKeamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
 
Perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
Perilaku hidup bersih dan sehat di lingkunganPerilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
Perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
 
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
 
Pangan Jajanan Anak Sekolah SMP.pdf
Pangan Jajanan Anak Sekolah SMP.pdfPangan Jajanan Anak Sekolah SMP.pdf
Pangan Jajanan Anak Sekolah SMP.pdf
 
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptx
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptxdokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptx
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptx
 
cirit-birit dikalangan kanak-kanak
cirit-birit dikalangan kanak-kanakcirit-birit dikalangan kanak-kanak
cirit-birit dikalangan kanak-kanak
 
Bab i iv
Bab i ivBab i iv
Bab i iv
 
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
 

Recently uploaded

Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Originalmiftamifta7899
 
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUSITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxZullaiqahNurhali2
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf123456858915
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfdapodiksekoci
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑sayangkamuu240203
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvsonyaawitan
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfjasawallpaperindones14
 

Recently uploaded (13)

Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUSITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
 
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
 
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
 

100 Tips Memilih Makanan Sehat

  • 1. 2 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 3BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PENDAHULUAN Aflatoksin PENYUSUN: Drs. Halim Nababan, MM. Dra. Novinar, M.Epid. Chyntia Dewi Nurhayati S., S.T.P. Vinni Rahayu Ningsih, S.Farm, Apt. 11 16 Clostridium botulinum Clostridium botulinum dapat tumbuh dengan baik pada pangan yang tidak asam (pH > 4.6) dalam lingkungan tanpa oksigen, sebagai contoh pangan dalam kaleng. 20 Cryptosporidium hominis Cryptosporidium hominis tersebar dalam bentuk ookista (sejenis spora) pada pangan, seperti susu mentah, daging mentah, sayur mentah, dan buah mentah. SPONS Spons merupakan alat utama dalam membersihkan peralatan dapur, seperti wajan, piring, gelas, atau pisau. 71 59 KONSUMSI PANGAN DI LUAR RUMAH Orang menjadi sakit jika mengonsumsi pangan yang tercemar. Oleh karena itu, penting, untuk mengkonsumsi pangan yang aman terutama pada saat makan di luar rumah. INFO PENTING PEMBAGIAN 5 KATEGORI Kategori mikroba patogen Kategori keracunan pangan Kategori dapur rumah tangga Kategori produk pangan Kategori industri pangan APA SAJA ISI BUKU TIPS INI? 4 6 7 ISBN 978-602-8781-72-5
  • 2. 4 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 5BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN 70 71 72 73 74 75 76 77 78 DAFTAR ISI Aeromonas hydrophila Aflatoksin Arcobacter butzleri Bacillus cereus Brucella sp Campylobacter jejuni Clostridium botulinum Clostridium perfringens Coliform Cryptosporidium parvum Cryptosporidium hominis Cyclospora cayetanensis Escherichia coli Entamoeba histolytica Enterobacter sakazakii Flu Burung (H5N1) Fumonisin Giardia lamblia Histamin Listeria monocytogenes Mycobacterium bovis Norovirus Pleisiomonas shigelloides Parasit anisakidae Penicillium Rotavirus Salmonella enteridis Salmonella typhi Salmonella typhimurium Shigella dysenteriae Staphylococcus aureus Taenia spp Trichinella spiralis Tetrodotoksin Toxoplasma gondii Vibrio cholerae Vibrio parahaemolitycus Vibrio vulnificus Virus hepatiis A Yersinia enterocoliticia TIPS KEAMANAN PANGAN KATEGORI MIKROBA PATOGEN Pencegahan Keracunan Pangan Suhu Pangan Aman Penyimpan Pangan Pada Suhu Dingin / Beku Pencegahan Kontaminasi Silang di Dapur Penyimpanan Bahan Pangan Pembelian Pangan Konsumsi Pangan Konsumsi Pangan di Luar Rumah Bekal Pangan Memasak Pangan Thawing (Mencairkan Pangan Beku) Menyiapkan Pangan untuk Piknik di Luar Rumah Memanggang Daging / Unggas / Ikan Untuk Suatu Acara Bersama Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Penyimpanan Dingin) Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Penyiapan Pangan) Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Membawa Pulang Pangan) Tips Keamanan Pangan Kategori Dapur Rumah Tangga Rak Penyimpanan Pangan Kering Spons Kulkas Permukaan Area Memasak Talenan Microwave Wajan Keranjang Belanja Mencuci Keranjang Belanja TIPS KEAMANAN PANGAN KATEGORI KERACUNAN PANGAN 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 MEMASAK PANGAN 61 Menyiapkan Pangan & Susu Bayi Botol Susu Bayi Air Susu Ibu (ASI) Daging Minyak Goreng Bumbu dan Rempah Kering Susu dan Olahannya Buah dan Sayur Kerang Produk Unggas Pasta dan Nasi Telur Madu Salad Selada/Kubis/Kol Produk Pangan dari Susu Produk Ikan Menangani Pangan Matang yang Tidak Habis Memilih Minuman Saat Melakukan Perjalanan Memilih Pangan Saat Melakukan Perjalanan Pangan Siap Saji Santan Kelapa Membaca Label Tips Keamanan Pangan Kategori Produk Pangan 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 Membeli dan Menyimpan Produk Ikan (Seafood) Menyimpan Produk Ikan (Seafood) Dalam Keadaan Hidup Mengolah Produk Ikan (Seafood) Menyajikan Produk Ikan (Seafood) 5 Tips Penting Untuk Sanitasi Pangan yang Efektif di Usaha Pangan Menerapkan Elemen Dasar Sanitasi yang Baik di Usaha Pangan Higiene Karyawan yang Efektif di Usaha Pangan Program Pengendalian Hama yang Efektif Tips Keamanan Pangan Kategori Industri Pangan 106 107 108 109 110 111 112 113 Manajemen Mengontrol Kelembaban Ruang Produksi Mencairkan dan Memasak Pangan dengan Microwave Memanaskan / Memasak Kembali Pangan dengan Microwave Komunikasi antara Produsen Pangan dengan Konsumen Memastikan Perlindungan Masyarakat di Bidang Keamanan Pangan MENYIAPKAN PANGAN DAN SUSU BAYI MENGOLAH PRODUK IKAN (SEAFOOD) 82 108 114 115 116 117 118
  • 3. 6 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 7BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN P enyakit akibat pangan selain menjadi beban kesehatan masyarakat dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap biaya perawatankesehatanjugadapat menghambat perdagangan pangan. Berdasarkan analisis data dari laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan yang dihimpun Badan Pengawas Obat dan Pangan pada tahun 2014 telah terjadi 47 kasus KLB keracunan pangan di Indonesia. Ditinjau dari segi etiologi maka penyebab KLB Keracunan Pangan adalah mikroba sebanyak 7 (confirmed) kejadian, mikroba (suspect) sebanyak 24 kejadian, kimia (suspect) sebanyak 8 kejadian, tidak diketahui sebanyak 8 kejadian. Jenis pangan penyebab KLB Keracunan Pendahuluan Pangan pada tahun 2014 adalah masakan rumah tangga sebanyak 17 kasus, pangan jasa boga sebanyak 13 kasus, pangan olahan sebanyak 5 kasus, dan pangan jajanan sebanyak 12 kasus. Data menunjukkan bahwa KLB Keracunan Pangan sebagaian besar terjadi akibat masakan rumah tangga. Penyebab KLB keracunan pangan dapat diakibatkan oleh proses pengolahan yang tidak bersih serta higiene perorangan yang kurang baik. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi silang pada pangan yang diproduksi. Tahap penyajian pangan memiliki banyak celah yang memungkinkan terjadinya pencemaran pangan, Kami berharap buku ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan keamanan pangan sehingga masyarakat secara mandiri dapat mengawasi pangan yang akan dikonsumsinya. KEAMANAN PANGAN misalnya melalui tempat dan alat penyajian, wadah yang digunakan untuk penyajian, dan penyajinya sendiri. Oleh karena itu, Buku 100 Tips Keamanan Pangan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga dapat mengawasi pangan yang akan dikonsumsinya. Buku ini berisi Tips bagaimana meminimalkan risiko pangan yang tercemar oleh beberapa mikroba. Begitu juga dengan Tips bagaimana menghindari keracunan pangan, tips keamanan pangan di dapur rumah tangga, tips untuk menjaga produk pangan yang sering dikonsumsi, dan beberapa tips keamanan pangan untuk industri pangan terutama praktik keamanan pangan yang baik. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas penerbitan buku 100 Tips Keamanan Pangan ini. Penerbitan buku ini, merupakan salah satu upaya Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan untuk melengkapi modul edukasi keamanan pangan. Buku ini memuat 100 Tips Keamanan Pangan yang dikelompokkan ke dalam 5 (lima) kategori terkait dengan Mikroba Patogen, Keracunan Pangan, Dapur Rumah Tangga, Produk Pangan, dan Industri Pangan. Setiap bagian terdiri dari penjelasan karakteristik bahaya, jenis pangan yang sering terkontaminasi, dan tips untuk meminimalkan risiko. Sebagai bahan edukasi keamanan pangan, maka buku 100 Tips Keamanan Pangan ini akan terus dikembangkan sejalan dengan peningkatan pengetahuan keamanan pangan di masyarakat. Oleh karena itu, kami sangat terbuka dan menghargai saran maupun masukan yang membangun dalam rangka penyempurnaan buku ini. Kami berharap buku ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan keamanan pangan sehingga masyarakat secara mandiri dapat mengawasi pangan yang akan dikonsumsinya. Dengan demikian, secara bersama-sama kita semua dapat mewujudkan budaya keamanan pangan di Indonesia. KATA PENGANTAR Jakarta, Oktober 2015 Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Drs.Halim Nababan, MM NIP. 19561107 197903 1 001
  • 4. 8 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 9BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Tips KEAMANAN Pangan KATEGORI Mikroba Patogen Aeromonas hydrophila Aflatoksin Arcobacter butzleri Bacillus cereus Brucella spp Campylobacter jejuni Clostridium botulinum Clostridium perfringens Coliform Cryptosporidium parvum Cryptosporidium hominis Cyclospora cayetanensis Escherichia coli Entamoeba histolytica Enterobacter sakazakii Flu Burung (H5N1) Fumonisin Giardia lamblia Histamin Listeria monocytogenes Mycobacterium bovis Norovirus Pleisiomonas shigelloides Parasit anisakidae Penicillium Rotavirus Salmonella enteridis Salmonella typhi Salmonella typhimurium Shigella dysenteriae Staphylococcus aureus Taenia spp Trichinella spiralis Tetrodotoksin Toxoplasma gondii Vibrio cholerae Vibrio parahaemolitycus Vibrio vulnificus Virus hepatiis A Yersinia enterocoliticia
  • 5. 10 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 11BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Aeromonas hydrophila Tips KEAMANAN Pangan Aeromonas hydrophila dapat mencemari air dan pangan terutama yang berasal dari perairan (ikan, Seafood). Penyebaran bakteri ini terutama melalui air. Mikroba ini terdapat di semua lingkungan air tawar dan air asin. Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah sakit perut, mual, muntah, deman dan berujung kepada gastroenteritis (diare berair hingga disentri/diare berdarah) atau non-gastroenteritis (sindrom hemolitik, penyakit ginjal, atau infeksi jaringan lunak) dengan waktu inkubasi 1-7 hari. Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau hanya beberapa hari bergantung pada sistem kekebalan tubuh orang tersebut. Tips untuk meminimalkan resiko: Minum air matang Simpan Seafood dan ikan mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Masak Seafood dan ikan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Aflatoksin Tips KEAMANAN Pangan Aflatoksin dapat mencemari pangan yang berasal dari golongan biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, produk susu dan daging sapi. Penyebaran racun dapat terjadi pada kacang dan jagung ketika produk yang disimpan memiliki kadar air yang tinggi atau ruang penyimpanan memiliki kelembaban yang tinggi sehingga kapang mudah tumbuh dan memproduksi aflatoksin. Daging sapi dan produk susu dapat tercemar aflatoksin jika pakan yang diberikan terkontaminasi oleh aflatoksin. Sakit yang timbul bergantung dari kadar konsumsi aflatoksin. Aflatoksin yang dikonsumsi dengan jumlah yang kecil hingga sedang dapat dikategorikan ke dalam aflatoksin kronik. Dan kadar konsumsi menengah hingga tinggi dapat dikategorikan ke dalam aflatoksin akut yang dapat berujung kepada kematian. Gejala yang ditimbulkan biasa terjadi pada level akut, seperti edema anggota tubuh bagian bawah, nyeri perut, muntah, perdarahan, kerusakan hati, dan edema. Gejala aflatoksin kronik biasanya sulit dikenali. Tips untuk meminimalkan resiko: Jangan menyimpan biji-bijian dan kacang-kacangan ( terutama jagung , kacang tanah dan biji kapas ) untuk waktu yang lama ( lebih dari beberapa bulan ) Simpan biji-bijian dan kacang- kacangan di dalam tempat yang kering ( kelembaban rendah ) dan sejuk Beli biji-bijian dan kacang-kacangan dari sumber yang terpercaya (di mana Anda tahu itu segar dan telah ditangani dengan baik ) Jangan gunakan bahan pangan yang mengandung aflatoksin, dengan ciri- ciri antara lain pangan terasa pahit 1 2
  • 6. 12 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 13BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Bacillus cereus dapat mencemari pangan terutama yang berasal dari serelia (nasi, pasta), pangan sisa (nasi goreng, saos), dan juga rempah-rempah. Penyebaran bakteri ini terutama karena terjadi penyebaran spora dalam jumlah besar pada pangan yang telah dimasak. Spora akan bergerminasi (tumbuh) bila proses pendinginannya berlangsung dengan lambat. Gejala awal yang ditimbulkan seperti mual dan muntah. Pada kasus enterotoksin terjadi sakit perut, diare berair, dan kram perut 4-16 jam setelah mengonsumsi pangan yang terkontaminasi. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab muntah (emetik). Sakit yang disebabkan bakteri ini dapat berlangsung selama 12-24 jam hingga beberapa hati, tetapi jarang berakibat fatal. Arcobacter spp Tips KEAMANAN Pangan Arcobacter spp dapat mencemari air dan pangan, terutama yang berasal dari pangan hewani (daging sapi, daging ayam, daging babi, daging kambing). Bakteri ini sering ditemukan pada karkas ayam. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui pangan dan air yang terkontaminasi bakteri ini. Gejala awal yang ditimbulkan seperti mual, sakit perut, diare berair, muntah dan kram pada perut. Sakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berlangsung selama 2 minggu, tetapi jarang berakibat fatal. Tips untuk meminimalkan resiko: Simpan daging mentah dalam keadaan beku, terutama daging babi pada suhu -35⁰C Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari konsumsi daging setengah matang Minum air matang Cuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan minum atau setelah keluar dari kamar mandi Bacillus cereus Tips KEAMANAN Pangan Tips untuk meminimalkan resiko: Segera konsumsi pangan matang dan jika ada sisa simpan pangan dalam kondisi panas (di atas 60⁰C) atau dingin (di bawah 50⁰C). Jika hendak dikonsumsi kembali panaskan pangan pada suhu di atas 70⁰C Simpan pangan matang dalam kondisi panas (di atas 60⁰C) atau dingin (di bawah 5⁰C) jika berada di dalam ruangan lebih dari 2 jam Masak pangan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Simpan pangan matang dalam wadah yang lebar dan dangkal serta segera dinginkan di dalam lemari pendingin pada suhu di bawah 5⁰C 3 4
  • 7. 14 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 15BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Brucella sp Tips KEAMANAN Pangan Brucella sp dapat mencemari pangan hewani dan produk turunannya, terutama susu. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi di kandang ataupun di tempat pemotongan hewan melalui hewan yang terpapar oleh bakteri ini. Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah berkeringat, kehilangan nafsu makan, kelelahan, demam terus-menerus, depresi, kehilangan berat badan, dan sakit seluruh tubuh. Masa inkubasi bakteri ini 1- 2 bulan. Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung 2-3 minggu. Jika terjadi komplikasi, waktu penyembuhannya akan semakin lama. Kompilkasi yang terjadi, yaitu infeksi organ hati dan ginjal, serta dapat berdampak pada sendi, jantung dan sistem tubuh lainnya. Campylobacter jejuni Tips KEAMANAN Pangan Campylobacter jejuni dapat mencemari air dan pangan hewani (daging mentah, ayam mentah, dan susu), terutama karkas ayam. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui pakan ternak, air yang tercemar serta tidak mengalami klorinisasi, pangan yang terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi bakteri tersebut, dan kontaminasi silang antara pangan mentah dan matang. Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah demam, sakit perut, muntah, mual, dan diare. Masa inkubasi bakteri ini 2-7 hari. Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung 7-10 hari. Komplikasi jangka panjang akibat bakteri ini sangat jarang terjadi. Anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang dewasa muda lebih rentan terinfeksi bakteri ini. Tips untuk meminimalkan resiko: Minum susu yang telah dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit) atau yang telah disterilisasi (121⁰C, 10 menit) Simpan produk olahan hewani pada suhu di bawah 5⁰C dan daging mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Lakukan penyimpanan pangan matang dengan benar (maksimal 4 jam pada suhu ruang) Panaskan pangan sisa hanya satu kali hingga suhu 85⁰C Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Minum air matang Tips untuk meminimalkan resiko: Minum susu yang telah dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit) atau yang telah disterilisasi (121⁰C, 10 menit) Simpan produk olahan pangan hewani pada suhu di bawah 5⁰C dan daging mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Pilih daging mentah yang bertekstur baik, berbau khas, dan berwarna cerah Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) 5 6
  • 8. 16 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 17BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Clostridium botulinum Tips KEAMANAN Pangan Clostridium botulinum dapat tumbuh dengan baik pada pangan yang tidak asam (pH > 4.6) dalam lingkungan tanpa oksigen, sebagai contoh pangan dalam kaleng. Penyebaran bakteri ini terutama terjadi melelalui spora yang memproduksi racun pada bahan pangan dengan proses pengalengan yang tidak sempurna. Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah lelah, lemah, muntah, mual, penglihatan berganda, kesulitan menelan dan berbicara. Gejala timbul setelah 12-36 jam mengonsumsi pangan yang mengandung racun tersebut. Sakit akibat bakteri ini akan berlangsung hingga beberapa minggu. Komplikasi dari racun ini bisa menyebabkan kelumpuhan dan kerusakan pernafasan yang berujung pada kematian. Tips untuk meminimalkan resiko: Pilih pangan yang diawetkan dengan proses pengalengan sterilisasi komersial (121⁰C selama 10 menit) atau dengan cara diasamkan Pilih pangan kaleng yang tidak penyok, gembung, dan berkarat Panaskan pangan kaleng pada suhu 80⁰C selama 30 menit atau 100⁰C selama 10 menit Clostridium perfringens Tips KEAMANAN Pangan Clostridium perfringens dapat mencemari pangan olahan yang dibuat dalam jumlah besar terutama yang berbahan dasar daging-dagingan. Bakteri ini biasa ditemukan pada daging mentah. Penyebaran bakteri ini dapat melalui debu, tanah dan limbah serta dapat tumbuh dengan cepat pada pangan yang terlalu lama berada di suhu ruang dan tidak dipanaskan secara optimal. Gejala yang ditimbulkan seperti diare dan terkadang muntah yang berlangsung selama sehari. Sakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berakibat serius pada anak kecil/bayi, orang tua, orang yang sedang sakit, dan yang memiliki imunitas rendah. Tips untuk meminimalkan resiko: Jaga pangan panas tetap panas (di atas 600⁰C) atau pangan dingin dingin (di bawah 50⁰C) Segera simpan pangan siap saji di dalam lemari pendingin jika tidak segera dikonsumsi (maksimal 2 jam pada suhu ruang) Panaskan pangan sisa hanya satu kali hingga suhu 85⁰C terutama produk pangan hewani yang dikukus, direbus, atau pangan basah/berkuah Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C 7 8
  • 9. 18 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 19BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Coliform dapat mencemari pangan, seperti selada sayur dan lalapan serta daging mentah. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui praktik sanitasi kurang baik pada proses produksi pangan, seperti tidak mencuci tangan sebelum menyiapkan pangan. Bakteri ini sering digunakan sebagai indikator sanitasi suatu produk pangan. Gejala awal yang ditimbulkan seperti sakit perut dan diare. Sakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berlangsung beberapa hari dan jarang berakibat fatal. Cryptosporidium parvum Tips KEAMANAN Pangan Cryptosporidium parvum tersebar dalam bentuk ookista (sejenis spora) pada pangan, seperti susu mentah, daging mentah, sayur mentah, dan buah mentah. Adapun pangan yang dicurigai sebagai kendaraan pembawa parasit ini, yaitu cuka apel, sosis, dan pangan beku. Penyebaran parasit ini dapat terjadi melalui penggunaan air yang terkontaminasi oleh parasit ini serta kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam menyiapkan produk pangan. Gejala yang ditimbulkan berupa diare berair tidak berdarah, muntah, anoreksia, demam, malaise, kram perut dan penurunan berat badan. Gejala biasanya berlangsung 2-4 hari tapi bisa bertahan hingga dua minggu. Waktu inkubasi parasit ini 3-5 hari hingga 2 minggu. Sakit berat yang disebabkan oleh parasit ini dapat mempengaruhi sistem pernafasan terutama pada pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Tips untuk meminimalkan resiko: Minum susu yang telah dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit) atau yang telah disterilisasi (121⁰C, 10 menit) Simpan produk olahan hewani pada suhu di bawah 5⁰C dan daging serta ikan mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Lakukan penyimpanan pangan matang dengan benar Panaskan pangan matang hanya satu kali hingga suhu 85⁰C Hindari kontaminasi silang Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi bilas dengan air matang hingga bersih Tips untuk meminimalkan resiko: Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Jaga sanitasi peralatan dan tempat pengolah pangan Masak pangan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Minum air matang Coliform Tips KEAMANAN Pangan 9 10
  • 10. 20 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 21BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Cryptosporidium hominis Tips KEAMANAN Pangan Cryptosporidium hominis tersebar dalam bentuk ookista (sejenis spora) pada pangan, seperti susu mentah, daging mentah, sayur mentah, dan buah mentah. Adapun pangan yang dicurigai sebagai kendaraan pembawa parasit ini, yaitu cuka apel, sosis, dan pangan beku. Penyebaran parasit ini dapat terjadi melalui penggunaan air yang terkontaminasi oleh parasit ini serta kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam menyiapkan produk pangan. Gejala yang ditimbulkan berupa diare berair tidak berdarah, muntah, anoreksia, demam, malaise, kram perut dan penurunan berat badan. Gejala biasanya berlangsung 2-4 hari tapi bisa bertahan hingga dua minggu. Waktu inkubasi parasit ini 3-5 hari hingga 2 minggu. Sakit berat yang disebabkan oleh parasit ini dapat mempengaruhi sistem pernafasan terutama pada pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Tips untuk meminimalkan resiko: Minum susu yang telah dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit) atau yang telah disterilisasi (121⁰C, 10 menit) Simpan produk olahan hewani pada suhu di bawah 5⁰C dan daging serta ikan mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Lakukan penyimpanan pangan matang dengan benar Panaskan pangan matang hanya satu kali hingga suhu 85⁰C Hindari kontaminasi silang Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi bilas dengan air matang hingga bersih Cyclospora cayetanensis Tips KEAMANAN Pangan Cyclospora cayetanesis dapat mencemari pangan segar, seperti kemangi, raspberri, dan selada. Penyebaran parasit ini dapat terjadi melalui praktik sanitasi kurang baik pada proses produksi pangan, seperti tidak mencuci tangan sebelum menyiapkan pangan. Serta penggunaan air yang terkontaminasi parasit ini untuk mencuci bahan pangan tersebut. Parasit ini dikenal sebagai penyebab infeksi usus (Cyclosporiasis) Gejala awal yang ditimbulkan biasanya meliputi diare berair, termasuk hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, kram perut dan kembung, mual, dan kelelahan. Waktu inkubasi 7-10 hari. Sakit yang disebabkan oleh parasit ini dapat berlangsung hingga beberapa bulan. Sakit yang terjadi dapat berupa penyakit diare yang berkepanjangan akibat adanya infeksi usus. Tips untuk meminimalkan resiko: Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Jaga sanitasi peralatan dan tempat pengolah pangan Masak pangan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Minum air matang Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi bilas dengan air matang 11 12
  • 11. 22 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 23BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Escherichia coli terdapat secara alami di alam dan usus manusia. Bakteri ini dapat dikelompokkan menjadi patogan (berbahaya) dan non patogen. Bakteri ini dapat mencemari air, susu mentah, serta sayuran dan buah yang dicuci menggunakan air yang terkontaminasi bakteri ini. Penyebaran bakteri ini dapat melalui penggunaan air yang terkontaminasi bakteri ini serta kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam menyiapkan produk pangan. Gejala yang ditimbulkan seperti kram perut yang akut disertai diare (terkadang terjadi pendarahan), mual, muntah, dan demam selama 10 hari. Sakit yang disebabkan bakteri ini untuk kasus yang berat, dapat menimbulkan komplikasi Hemolytic Uremic Syndrome (HUS) atau infeksi pada saluran urin yang dapat menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak dan orang tua. Dan juga dapat berisiko munculnya penyakit hemorrhagiccolitis (mampu memecahkan pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan). Escherichia coli Tips KEAMANAN Pangan Entamoeba histolytica Tips KEAMANAN Pangan Entamoeba histolytica dapat mencemari pangan yang dicuci dengan air terutama berbahan dasar sayuran dan buah-buahan (salad,lalapan). Penyebaran parasit ini dapat melalui penggunaan air yang terkontaminasi kista parasit ini serta kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam menyiapkan produk pangan. Gejala awal yang ditimbulkan bisa berupa sakit pada bagian perut, gangguan pada pencernaan, dan disentri (berdarah dan berlendir). Sakit yang disebabkan oleh parasit ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun bergantung pada jenis parasit, imunitas, dan tingkat keparahan infeksi. Tips untuk meminimalkan resiko: Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi bilas dengan air matang hingga bersih Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Minum air matang Masak pangan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Tips untuk meminimalkan resiko: Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan. Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi bilas dengan air matang hingga bersih. Minum air matang Masak pangan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Minum susu yang telah dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit) atau yang telah disterilisasi (121⁰C, 10 menit) 13 14
  • 12. 24 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 25BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Enterobacter sakazakii Tips KEAMANAN Pangan Enterobacter sakazakii dapat mencemari pangan terutama susu formula bayi. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi akibat kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam memproduksi susu formula di industri dan menyiapkan susu formula untuk dikonsumsi. Gejala awal yang ditimbulkan pada bayi dapat berupa respon makan yang buruk, iritabilitas (cepat marah), nafas yang berat, dan suhu tubuh yang tidak stabil. Sakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat menyebabkan komplikasi yang parah hingga kematian terutama pada bayi prematur berupa meningitis, radang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Tanda-tanda meningitis pada bayi baru lahir meliputi demam tinggi, menangis terus menerus, kantuk berlebihan, iritabilitas, lesu, respon makan yang buruk, kejang, kekakuan tubuh dan leher, sebuah tonjolan di tempat yang lembut di atas kepala. Tips untuk meminimalkan resiko: Gunakan air panas (70 ° C) untuk membuat susu bayi dari susu formula bubuk Ikuti instruksi pembuatan susu pada kemasan susu formula bubuk tersebut Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan susu bayi Pastikan kebersihan botol susu Cek tanggal kedaluwarsa susu formula bayi pada kemasan sebelum digunakan Simpan susu formula bayi di dalam cooler bag ketika berpergian Usahakan jangan membuat susu formula bayi dalam porsi besar Jangan meninggalkan wadah yang berisi susu formula bayi lebih dari 2 jam dalam keadaan terbuka di luar Flu burung (H5N1) Tips KEAMANAN Pangan Flu burung (H5N1) sering mengontaminasi pangan hewani yang berasal dari unggas. Penyebaran virus ini terutama terjadi melalui konsumsi unggas yang terkena virus ini serta dimasak tidak sempurna. Gejala awal yang ditimbulkan oleh virus ini adalah Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), demam tinggi (>38⁰C), sakit tenggorokan tiba-tiba, batuk, nyeri otot, sakit kepala, dan lemas. Masa inkubasi virus ini 1-7 hari. Sakit akibat virus ini bisa berlangsung hingga berminggu-minggu. Komplikasi akibat virus ini dapat berupa pneumonia, kegagalan fungsi organ tubuh, dan kematian. 15 16 Tips untuk meminimalkan resiko: Tidak mengonsumsi ayam dan telur mentah Simpan daging unggas mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Masak daging unggas dengan merata pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Panaskan pangan matang hanya satu kali hingga suhu 85⁰C Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih)
  • 13. 26 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 27BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Fumonisin merupakan racun yang diproduksi oleh kapang Fusarium moniliforme dan F. proliferatum. Racun ini dapat mencemari pangan terutama jagung dan juga produk olahan jagung, seperti berondong, mie jagung. Penyebaran racun dapat terjadi pada produk yang ditumbuhi oleh kapang Fusarium moniliforme dan F. Proliferatum akibat dismpan di tempat yang lembab sehingga menyebabkan kapang mudah tumbuh dan memproduksi fumonisin. Gejala yang ditimbulkan seperti penurunan asupan pangan, gangguan pernapasan, serta kelainan pada organ hati dan ginjal. Sakit yang disebabkan fumonisin, yaitu: penyeakit Neural Tube Defect (NTD) pada bayi, kanker esofagus, dan mikotoksikosis akut yang menyebabkan diare dan sakit pada bagian perut. Tips untuk meminimalkan resiko: Jangan menyimpan jagung dalam waktu yang lama ( lebih dari beberapa bulan ) Simpan jagung di dalam tempat yang kering ( kelembaban rendah) dan sejuk Beli jagung dari sumber yang terpercaya - di mana Anda tahu itu segar dan telah ditangani dengan baik Jangan gunakan bahan pangan yang mengandung fumonisin, dengan ciri-ciri yaitu pangan terasa pahit dan terdapat bercak berwarna putih Giardia lamblia Tips KEAMANAN Pangan Giardia lamblia sering mengontaminasi pangan yang berasal dari produk pertanian, seperti strawberry, selada, dan akar tanaman. Penyebaran parasit ini terjadi terutama dalam bentuk kista melalui penggunaan air yang terkontaminasi kista parasit ini (baik ketika proses penanaman maupun pencucian). Serta kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam menyiapkan produk pangan. Gejala awal yang ditimbulkan oleh parasit ini adalah diare diikuti dengan perut kembung, kotoran berbau busuk, dan perut kram. Masa inkubasi parasit ini 1-3 minggu. Sakit akibat parasit ini bisa berlangsung hingga 4-6 minggu. Sakit ini dapat menjadi parah, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, yaitu diare yang parah, dehidrasi, dan kehilangan berat badan. Tips untuk meminimalkan resiko: Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi bilas dengan air matang hingga bersih Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan. Minum air matang Masak pangan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Fumonisin Tips KEAMANAN Pangan 17 18
  • 14. 28 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 29BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Histamin Tips KEAMANAN Pangan Histamin sering mengontaminasi pangan yang berasal dari cumi, udang, kerang, dan ikan, terutama ikan famili Scombridae (scromboid fish) seperti ikan tuna, tongkol Penyebaran histamin terutama terjadi melalui konsumsi ikan yang mengandung histamin berlebihan dengan jumlah di atas 50 ppm. Histamin pada ikan terbentuk dari histidin oleh bantuan bakteri yang mengontaminasi ikan, dimulai dari 6 jam setelah ikan mengalami kematian. Gejala awal yang ditimbulkan oleh parasit ini adalah mual, muntah, perut mengejang, diare, sakit kepala, gatal-gatal, dan kulit berbintik-bintik merah yang disertai demam. Gejala awal muncul setelah 1 jam masuknya histamin ke dalam tubuh. Sakit akibat histamin bisa berlangsung beberapa jam hingga berhari-hari bergantung pada kadar histamin yang termakan. Komplikasi akibat racun ini sangat jarang terjadi. Tips untuk meminimalkan resiko: Simpan Seafood dan ikan mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Lakukan thawing (mencairkan) ikan beku di dalam kulkas bagian bawah (<4⁰C) atau menggunakan air bersih yang mengalir ikan beku di dalam refrigerator Listeria monocytogenes Tips KEAMANAN Pangan Listeria monocytogenes sering mencemari pangan hewani (daging mentah, ayam mentah, susu mentah, ikan mentah, sosis, ikan asap dan es krim) dan sayuran mentah. Penyebaran bakteri ini terutama terjadi pada bahan pangan segar/mentah, akibat kulkas yang tidak bersih, dan juga akibat kontaminasi silang dengan produk yang mengandung bakteri ini. Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah influenza, muntah, mual, dan diare. Masa inkubasi bakteri ini 3 - 70 hari. Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung hingga berminggu-minggu. Bagi mereka yang memiliki sisitem kekebalan tubuh yang lemah dapat mengalami komplikasi berupa meningitis. Ibu hamil dan bayi sangat rentan terinfeksi bakteri ini. Tips untuk meminimalkan resiko: Minum susu yang telah dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit) atau yang telah disterilisasi (121⁰C, 10 menit) Simpan produk olahan hewani pada suhu di bawah 5⁰C dan daging serta ikan mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Lakukan penyimpanan pangan matang dengan benar Panaskan pangan matang hanya satu kali hingga suhu 85⁰C Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi bilas dengan air matang hingga bersih 19 20
  • 15. 30 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 31BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Norovirus dapat mencemari pangan mentah siap konsumsi seperti salad, lalapan, dan daun salada di hamberger. Penyebaran virus ini terjadi melalui konsumsi dan penggunaan air yang terkontaminasi atau melalui orang yang terinfeksi virus ini. Gejala yang ditimbulkan seperti mual, muntah, diare tidak berdarah, sakit kepala, dan kram perut yang kadang-kadang disertai dengan sedikit demam. Masa inkubasi norovirus cenderung 24 sampai 48 jam. Sakit yang disebabkan oleh virus ini biasanya berlangsung hanya 24 sampai 60 jam. Namun, dalam beberapa kasus, dehidrasi, kekurangan gizi, dan bahkan kematian dapat terjadi. Komplikasi ini lebih mungkin terjadi pada anak-anak, orang tua, pasien di rumah sakit, dan panti jompo dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Mycobacterium bovis dapat mencemari pangan hewani dan produk turunannya, terutama susu. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui pangan yang berasal dari hewan yang terpapar oleh bakteri ini. Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah demam, menggigil, penurunan berat badan, sakit perut, diare atau sembelit. Masa inkubasi bakteri ini dapat berlangsung 1 bulan untuk orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan 1 tahun untuk orang biasa pada umumnya. Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung 1 bulan. Komplikasi akibat bakteri ini dapat mengakibatkan tuberculosis pada usus yang dapat berujung pada kematian. Tips untuk meminimalkan resiko: Minum susu yang telah dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit) atau yang telah disterilisasi (121⁰C, 10 menit) Simpan produk olahan pangan hewani pada suhu di bawah 5⁰C dan daging mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Pilih daging mentah yang bertekstur baik, berbau khas, dan berwarna cerah Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Norovirus Tips KEAMANAN Pangan Tips untuk meminimalkan resiko: Orang sakit tidak boleh ikut menyiapkan pangan Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi bilas dengan air matang hingga bersih Minum air matang dan air dalam kemasan ketika berpergian Masak pangan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Mycobacterium bovis Tips KEAMANAN Pangan 21 22
  • 16. 32 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 33BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Parasit anisakidae Tips KEAMANAN Pangan Parasit anisakidae sering mengontaminasi pangan yang berasal dari laut, terutama ikan, dan cumi-cumi. Penyebaran parasit ini terutama terjadi melalui konsumsi mentah ikan laut dan cumi (Sushi) yang terkontaminasi parasit ini serta konsumsi ikan laut dan cumi yang dimasak tidak sempurna. Gejala awal yang ditimbulkan oleh parasit ini adalah mual, muntah, dan sakit lambung akut secara tiba-tiba. Masa inkubasi parasit ini 11-12 jam. Sakit akibat parasit ini biasanya tidak fatal. Cara penanganan dengan cara dioperasi untuk membuang parasit yang ada di dalam saluran pencernaan. Tips untuk meminimalkan resiko: Simpan seafood dan ikan mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Masak Seafood dan ikan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari konsumsi Seafood dan ikan mentah Pleisiomonas shigelloides Tips KEAMANAN Pangan Pleisiomonas shigelloides sering mengontaminasi kerang dan ikan air tawar. Penyebaran bakteri ini terutama terjadi melalui konsumsi air yang tercemar, kerang mentah, atau ikan mentah. Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah demam, rasa kedinginan, sakit perut, mual, diare, dan muntah. Masa inkubasi bakteri ini 20-24 jam. Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung hingga 1-7 hari. Komplikasi akibat bakteri ini dapat terjadi pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah atau penderita kanker. Komplikasi yang terjadi dapat berupa infeksi aliran darah (septicemia) yang berujung pada kematian. Tips untuk meminimalkan resiko: Minum air matang Simpan seafood dan ikan mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Masak seafood dan ikan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari konsumsi ikan dan kerang mentah 23 24
  • 17. 34 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 35BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Penicillium Tips KEAMANAN Pangan Penicillium sering mengontaminasi pangan yang berasal dari biji-bijian dan serelia, seperti pada tepung gandum, tepung maizena, jagung, kacang-kacangan. Penyebaran Penicillium ini terutama terjadi melalui konsumsi biji-bijian dan serelia yang berjamur. Jamur tersebut muncul akibat penyimpanan dan pengeringan yang tidak terkontrol. Gejala awal yang ditimbulkan oleh racun ini adalah muntah, kejang, meningkatnya kelumpuhan, dan sulit bernapas Sakit akibat terkena racun ini dapat berakibat fatal, yaitu kerusakan pada saraf, hati, dan ginjal. Tips untuk meminimalkan resiko: Lakukan pengeringan serelia dan biji-bijian pada suhu 50⁰C- 60⁰C sampai kadar air di bawah 14% Lakukan penyimpanan bahan pangan pada kondisi ruangan atau tempat penyimpanan dengan kadar kelembapan maksimal 70% Lakukan penyimpanan serelia dan biji-bijian dengan kadar air 14% Rotavirus Tips KEAMANAN Pangan Rotavirus dapat mencemari air, terutama air sumur. Penyebaran virus ini melalui konsumsi air yang terkontaminasi, orang yang terinfeksi virus ini, serta praktik sanitasi yang kurang baik. Gejala yang ditimbulkan seperti muntah kemudian disusul dengan diare yang berujung kepada gastroenteritis. Masa inkubasi norovirus cenderung 1 sampai 3 hari. Sakit yang disebabkan oleh virus ini biasanya berlangsung hanya 4-8 hari. Anak kecil sangat rentan terhadap virus ini. Tips untuk meminimalkan resiko: Orang sakit tidak boleh ikut menyiapkan pangan Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi bilas dengan air matang hingga bersih Minum air matang dan air dalam kemasan ketika berpergian Masak pangan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari kontaminasi silang 25 26
  • 18. 36 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 37BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Salmonella enteridis Tips KEAMANAN Pangan Salmonella enteridis dapat mencemari pangan hewani (daging sapi) dan produk turunannya, seperti susu. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui penggunaan air yang terkontaminasi oleh bakteri ini serta kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam menyiapkan produk pangan. Gejala yang ditimbulkan berupa diare, sakit perut, muntah,mual, dan demam yang berlangsung 1-7 hari. Waktu inkubasi bakteri ini 12-36 jam. Sakit berat yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berupa septicaemia (infeksi aliran darah oelh bakteri yang dilanjutkan dengan infeksi non-usus. Tips untuk meminimalkan resiko: Minum susu yang telah dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit) atau yang telah disterilisasi (121⁰C, 10 menit) Simpan produk olahan hewani pada suhu di bawah 5⁰C dan daging serta ikan mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Lakukan penyimpanan pangan matang dengan benar (maksimal 4 jam pada suhu ruang) Panaskan pangan matang hanya satu kali hingga suhu 85⁰C Hindari kontaminasi silang Salmonella typhi Tips KEAMANAN Pangan Salmonella typhi dapat mencemari pangan yang berasal dari telur, daging mentah, dan sayuran mentah. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui konsumsi pangan mentah, air mentah, atau pangan yang tidak dimasak dengan sempurna, atau pangan yang banyak mengandung protein seperti telur. Gejala yang timbul seperti mual, demam, pusing, kram perut, diare dan muntah-muntah selama 2-7 hari. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab demam typhoid (tifus) yang ditandai dengan feses berwarna kehitaman. Sakit akibat mikroba ini dapat berakibat fatal pada bayi, orang tua, dan orang yang memiliki kekebalan tubuh rendah atau defisiensi imun. Tips untuk meminimalkan resiko: Orang yang terkena demam typhoid tidak boleh ikut menyiapkan pangan Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, jika langsung dikonsumsi bilas dengan air matang hingga bersih Minum air matang dan air dalam kemasan ketika berpergian Masak pangan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari kontaminasi silang 27 28
  • 19. 38 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 39BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Shigella dysenteriae dapat mencemari air dan produk hewani seperti susu dan daging. Rentan terhadap pangan siap saji yang tidak dimasak, seperti salad. Penyebaran bakteri ini dapat melalui orang yang memiliki kebiasaan buruk, seperti memasak pangan cair atau basah tidak seksama, konsumsi air yang terkontaminasi dan juga dapat menular melalui pangan, lalat, jari tangan, atau kotoran manusia. Gejala yang timbul seperti sakit perut, demam, muntah, diare yang terkadang disertai darah, nanah, atau lendir pada feses selama 5-6 hari. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab disentri basiler, yang menyerang dan menghancurkan sel usus besar, menyebabkan bernanah, peradangan, diare berdarah dan berlendir. Sakit akibat mikroba ini dapat berakibat fatal pada bayi, orang tua, dan orang sakit atau yang memiliki masalah pada kekebalan tubuh. Salmonella typhimurium Tips KEAMANAN Pangan Salmonella Typhimurium dapat mencemari pangan yang diolahan seperti sosis,hamburger, telur dadar, buah potong dan sayur matang. Penyebaran bakteri ini terutama pada pangan mentah, daging matang, daging unggas, telur, pangan laut, buah dan sayur. Gejala yang timbulkan seperti diare, demam, pusing, kram perut dalam kurun waktu 12-72 jam setelah infeksi. Sakit akibat mikroba ini dapat menyebabkan sakit perut, tetapi jarang berakibat fatal. Penggunaan antibiotik tidak terlalu berpengaruh terhadap penyembuhan penyakit akibat S. typhimurium. Tips untuk meminimalkan resiko: Masak daging dengan seksama, dengan ciri-ciri bagian dalam daging mencapai suhu 71⁰C dan tidak berwarna merah muda Simpan daging mentah sesegera mungkin (paling lama 2 jam setelah dibeli) di dalam kulkas Simpan daging matang terutama yang berkuah di dalam kulkas, jika tidak segera dikonsumsi selama lebih dari 2 jam setelah dimasak Shigella dysenteriae Tips KEAMANAN Pangan Tips untuk meminimalkan resiko: Lakukan higiene perorangan dan sanitasi saat menangani pangan Simpan pangan matang berkuah di dalam kulkas, jangan biarkan pangan tersebut pada suhu ruang (28-300⁰C) lebih dari 2 jam Karyawan yang sakit seperti diare atau muntah tidak boleh menangani pangan. Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan 29 30
  • 20. 40 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 41BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Staphylococcus aureus Tips KEAMANAN Pangan Staphylococcus aureus dapat mencemari pangan seperti daging, salad, keju, telur, dan pangan penutup yang mengandung krim. Penyebaran bakteri ini dapat ditularkan oleh manusia melalui kulit, bisul, jerawat, dan orang yang terinfeksi tenggorokannya, ketika menangani pangan. Gejala yang ditimbulkan seperti mual, muntah, diare dan kram pada perut yang berlangsung 1-2 hari, tetapi jarang berakibat fatal. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab infeksi Staph/ infeksi kulit. Sakit yang disebabkan bakteri ini adalah Infeksi Kulit dari ringan sampai berat. Pada wanita menyusui menyebabkan mastitis (radang payudara) atau abses payudara yang dapat melepaskan bakteri ke dalam susu ibu. Ketika bakteri masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke organ lain, sejumlah infeksi serius dapat terjadi, seperti bakteremia atau sepsis. Bila tidak diobati, dapat menyebabkan kematian dan mengancam jiwa janin. Tips untuk meminimalkan resiko: Lakukan sanitasi dan higienitas selama proses pengolahan pangan Hindari kontak langsung dengan pangan matang (gunakan alat antara lain sendok, penjepit, garpu apabila mengambil pangan matang) Masak pangan pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Taenia spp (T.saginata dan T.solium) Tips KEAMANAN Pangan Parasit Taenia spp sering mengontaminasi pangan hewani (unggas, sapi, babi) terutama daging sapi (T.saginata) dan daging babi (T.solium). Penyebaran parasit ini terutama terjadi melalui konsumsi daging setengah matang yang terkontaminasi parasit ini. Gejala awal yang ditimbulkan oleh parasit ini adalah mual, pusing, sakit kepala, diare, lemah, sembelit, terjadi pengeluaran segmen tubuh cacing pada feses, muntah, dan gatal-gatal pada anus. Masa inkubasi parasit ini 2-3 bulan. Penyakit akibat parasit ini dikenal dengan istilah Taeniasis. Sakit akibat parasit ini bisa memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan, yaitu neurosistiserkosis yang dapat menimbulkan kematian. Tips untuk meminimalkan resiko: Simpan daging mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari konsumsi daging setengah matang Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, sebelum makan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan 31 32
  • 21. 42 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 43BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Tetrodotoksin biasanya terdapat pada ikan puffer (ikan buntal). Penyebaran racun ini terutama terjadi melalui konsumsi ikan buntal. Gejala awal yang ditimbulkan oleh racun ini, yaitu paraesthesia (sensasi seperti ditusuk-tusuk) pada bibir, lidah, wajah, kaki, dan tangan, mual, muntah, serta diare. Gejala awal muncul 15 menit sampai beberapa jam setelah mengonsumsi ikan buntal yang mengandung racun tersebut. Sakit akibat racun ini dapat mengakibatkan kematian dalam waktu 4-6 jam. Trichinella spiralis Tips KEAMANAN Pangan Parasit Trichinella spiralis sering mengontaminasi pangan hewani, yaitu daging terutama daging babi. Penyebaran parasit ini terutama terjadi melalui konsumsi daging setengah matang yang terkontaminasi parasit ini. Gejala awal yang ditimbulkan oleh parasit ini adalah gangguan pencernaan ekstrim, mual, muntah, sakit kepala, nyeri otot, lemah, menggigil, dan demam. Masa inkubasi parasit ini 3-4 hari. Penyakit akibat parasit ini dikenal dengan istilah Trichinosis. Sakit akibat parasit ini pada stadium akhir dapat menyebabkan myokarditis (radang dinding otot jantung) atau encephalitis (radang otak) yang terkadang bersifat fatal. Tips untuk meminimalkan resiko: Simpan daging mentah dalam keadaan beku, terutama daging babi pada suhu -35⁰C Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Masak daging pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Hindari konsumsi daging setengah matang Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, sebelum makan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Tetrodotoksin Tips KEAMANAN Pangan Tips untuk meminimalkan resiko: Hindari mengonsumsi ikan buntal. Jika ingin mengonsumsi, pastikan koki yang mengolah ikan buntal tersebut memiliki sertifikat legal mengolah ikan buntal Jika keracunan, lakukan pencucian perut dengan menggunakan norit, larutan basa, atau larutan endoskopi 33 34
  • 22. 44 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 45BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Vibrio cholerae dapat mencemari pangan siap saji yang sering dijajakan dengan gerobak, seperti kerang hijau rebus. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi melalui penggunaan air yang terkontaminasi bakteri ini serta kurangnya praktik sanitasi dan kebersihan dalam menyiapkan produk pangan. Gejala yang ditimbulkan seperti kram perut, mual, muntah, dehidrasi, dan shock (turunnya laju aliran darah secara tiba-tiba), diare cair yang ringan, sampai diare akut yang ditandai dengan kotoran yang berwujud seperti air cucian beras. Gejala ini terjadi dengan tiba-tiba, dengan masa inkubasi antara 6 jam sampai 5 hari. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab penyakit kolera di negara berkembang. Sakit yag disebabkan bakteri ini bersifat invasif dan memproduksi racun tahan panas. Kematian dapat terjadi apabila korban kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Toxoplasma gondii Tips KEAMANAN Pangan Toxoplasmosis gondii dapat mencemari pangan seperti daging cincang mentah, daging kambing mentah, susu kambing yang tidak dipasteriusasi, kerang, tripang dan bintang laut lainnya. Penyebaran bakteri ini dapat melalui berbagai jenis daging seperti daging babi, kambing, sapi, dan pangan siap saji dengan bahan-bahan yang tidak dimasak dengan sempurna. Gejala yang ditimbulkan seperti pembengkakan pada limpa, pusing dan sakit kepala yang dapat berlangsung selama satu bulan, penderita akan merasa tidak sehat yang disertai gejala influenza. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab toxoplasmosis/ infeksi yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii Sakit yang disebabkan bakteri ini jika menginfeksi bagian plasenta atau fetus pada wanita hamil, yang dapt menyebabakan keguguran dan kerusakan neurologi. Tips untuk meminimalkan resiko: Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, sebelum makan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Masak daging dengan sempurna, suhu interal untuk daging setidaknya 63⁰C selama 3 menit (matang sempurna) untuk daging potongan utuh atau yang dipanggang Simpan daging mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Hindari konsumsi daging setengah matang Vibrio cholerae Tips KEAMANAN Pangan Tips untuk meminimalkan resiko: Lakukan sanitasi pada air yang digunakan untuk mencuci bahan pangan Masak seksama pangan siap saji yang rentan terkena kontaminasi bakteri ini Jaga penanganan pangan siap saji mulai dari pedagang hingga ke konsumen Masak pangan dengan benar dan panaskan ulang hingga suhu internal mencapai 74⁰C Jangan simpan kerang yang telah dimasak lebih dari 2 jam pada suhu ruang (28-30⁰C) Selain itu, jangan simpan pangan yang mudah rusak lebih dari 2 jam pada suhu ruang (28-30⁰C) 35 36
  • 23. 46 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 47BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Vibrio parahaemolitycus Tips KEAMANAN Pangan Vibrio parahaemolitycus sering mencemari produk pangan yang berasal dari laut, terutama tiram (oyster). Penyebaran bakteri ini terutama terjadi melalui binatang laut yang hidup di air laut hangat. Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah muntah, sakit perut, dan diare . Masa inkubasi bakteri ini 8 – 72 jam. Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung hingga 2-8 hari. Komplikasi akibat bakteri ini sangat jarang terjadi, kecuali pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Vibrio vulnificus Tips KEAMANAN Pangan Vibrio vulnificus sering mencemari produk pangan yang berasal dari laut, terutama tiram (oyster). Penyebaran bakteri ini terutama terjadi melalui binatang laut yang hidup di air laut hangat. Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah demam, menggigil, dan mual. Masa inkubasi bakteri ini 24 – 48 jam. Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung 2-8 hari hingga berminggu-minggu tergantung pada sistem kekebalan tubuh. Orang yang mempunyai kanker, penyakit hati, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah akan mengalami infeksi aliran darah yang menyebabkan kematian. Tips untuk meminimalkan resiko: Beli tiram yang masih utuh dan cangkangnya tertutup rapat Masak tiram dan produk Seafood pada suhu minimal 80⁰C selama 15 menit Simpan tiram dan produk Seafood dalam keadaan beku (-18⁰C) Cuci tangan setelah menangani tiram dan produk Seafood lainnya Hindari konsumsi tiram dan produk Seafood dalam keadaan mentah Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah; gunakan pisau pemotong yang bersih) 37 38 Tips untuk meminimalkan resiko: Beli tiram yang masih utuh dan cangkangnya tertutup rapat Masak tiram dan produk Seafood pada suhu minimal 80⁰C selama 15 menit Simpan tiram dan produk Seafood dalam keadaan beku (-18⁰C) Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, sebelum makan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Hindari konsumsi tiram dan produk Seafood dalam keadaan mentah Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih)
  • 24. 48 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 49BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Virus Hepatiis A Tips KEAMANAN Pangan Virus Hepatitis A biasanya terdapat pada air yang terkontaminasi dan berbagai jenis kekerangan yang umumnya mempunyai sistem perlindungan berupa cangkang. Penyebaran bakteri sangat mudah, terutama melalui pangan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Gejala yang timbul seperti kelelahan, demam, mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice), urin berwarna gelap seperti teh,mencret, kotoran BAB yang berwarna terang atau mirip tanah liat. Bakteri ini dikenal sebagai penyebab Hepatitis A Sakit yang disebabkan bakteri ini menyebabkan radang pada lambung dan gangguan kesehatan, terutama pada hati dan ginjal. Tips untuk meminimalkan resiko: Lakukan higiene perorangan dan sanitasi saat menangani pangan Vaksinasi dapat dilakukan sesegera mungkin pada anak umur 1 tahun atau pada orang dewasa yang berisiko terkena hepatitis A Beli tiram yang masih utuh dan cangkangnya tertutup rapat Masak tiram dan produk Seafood pada suhu di atas 70⁰C selama 15 menit Simpan tiram dan produk Seafood dalam keadaan beku (-18⁰C) Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Hindari konsumsi tiram dan produk Seafood dalam keadaan mentah Hindari kontaminasi silang Yersinia enterocoliticia Tips KEAMANAN Pangan Yersinia enterocoliticia sering mencemari daging mentah (sapi, babi, kambing,ayam,dsb), Seafood mentah, ikan mentah, dan susu mentah. Penyebaran bakteri ini terutama terjadi melalui pangan yang terkontaminasi bakteri tersebut dan tidak dimasak secara sempurna. Bakteri ini banyak terdapat di tanah, air, dan hewan (babi, tupai, berang-berang). Gejala awal yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah diare, muntah, demam, dan sakit perut. Masa inkubasi bakteri ini 24-48 jam. Sakit akibat bakteri ini bisa berlangsung hingga berminggu-minggu. Komplikasi akibat bakteri ini, yaitu sakit perut bagian kanan bawah mirip dengan sakit radang usus buntu serta pembengkakan kelenjar limfe di bagian perut. Anak kecil, orang yang sudah sangat tua, dan orang dengan tubuh yang lemah sangat rentan terinfeksi bakteri ini. Tips untuk meminimalkan resiko: Simpan produk olahan hewani pada suhu di bawah 5⁰C Simpan daging mentah, ikan mentah, dan Seafood mentah dalam keadaan beku (-18⁰C) Masak daging dengan merata pada suhu aman, yaitu 70⁰C - 85⁰C Minum susu yang telah dipasteurisasi (75⁰C, 15 menit) atau yang telah disterilisasi (121⁰C, 10 menit) Panaskan pangan matang hanya satu kali hingga suhu 85⁰C Hindari kontaminasi silang (pisahkan pangan matang dengan pangan mentah dan gunakan pisau pemotong yang bersih) Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan 39 40
  • 25. 50 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 51BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Tips KEAMANAN Pangan KATEGORI KERACUNAN PANGAN Pencegahan Keracunan Pangan Suhu Pangan Aman Penyimpan Pangan Pada Suhu Dingin / Beku Pencegahan Kontaminasi Silang di Dapur Penyimpanan Bahan Pangan Pembelian Pangan Konsumsi Pangan Konsumsi Pangan di Luar Rumah Bekal Pangan Memasak Pangan Thawing (Mencairkan Pangan Beku) Menyiapkan Pangan untuk Piknik di Luar Rumah Memanggang Daging / Unggas / Ikan Untuk Suatu Acara Bersama Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Penyimpanan Dingin) Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Penyiapan Pangan) Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Membawa Pulang Pangan)
  • 26. 52 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 53BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Pencegahan Keracunan Pangan Tips KEAMANAN Pangan Keracunan pangan dapat diakibatkan oleh konsumsi pangan yang tercemar oleh mikroba yang berbahaya bagi tubuh. Keberadaan mikroba merugikan ini dapat dikarenakan proses penanganan, penyimpanan, atau penyiapan pangan dengan cara yang tidak higienis dan tidak mematuhi kaidah keamanan pangan. Pencegahan keracunan pangan bertujuan untuk mencegah sakit akibat keracunan pangan. Gejala keracunan pangan secara umum yaitu mual, muntah, sakit perut, diare, demam, dan sakit kepala. Tips untuk meminimalkan resiko: Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Bersihkan permukaan meja kerja dan semua peralatan dengan sabun dan air panas sebelum dan sesudah menyiapkan pangan Hindari kontaminasi silang: Pisahkan pangan matang dengan pangan mentah Gunakan pisau pemotong yang bersih Masak pangan hingga matang dan dinginkan segera serta simpan dalam kulkas jika tidak langsung dimakan Jaga pangan dingin tetap dingin dan pangan panas tetap panas Suhu Pangan Aman Tips KEAMANAN Pangan Pangan harus disimpan di suhu aman, yaitu pangan dingin disimpan pada suhu di bawah 5⁰C dan pangan panas di simpan di atas 60⁰C agar tidak cepat rusak akibat terkontaminasi mikroba patogen dan pembusuk. Tips untuk meminimalkan resiko: Pastikan kulkas berfungsi dengan baik Pastikan pangan dingin tetap dingin dan pangan panas tetap panas Pastikan pangan olahan disimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan Jaga suhu pangan yang mudah rusak agar tetap dingin selama perjalanan Jika ragu, pangan yang telah 4 jam berada dalam suhu zona berbahaya jangan dikonsumsi Buat Perencanaan Dalam Menyiapkan Pangan Siapkan pangan dalam jumlah secukupnya, semakin banyak jumlah pangan yang dipersiapkan semakin sulit menjaganya tetap panas atau dingin Siapkan pangan dalam waktu sedekat mungkin dengan waktu penyajian Lakukan Pendinginan Pangan Matang Dalam Waktu Sesingkat Mungkin Dinginkan / turunkan suhu pangan setelah dimasak dalam waktu sesingkat mungkin, jika pangan tidak segera dikonsumsi. Jika perlu bagi dalam beberapa wadah porsi kecil dan masukkan ke dalam kulkas atau freezer segera setelah pangan tidak berasap 41 42
  • 27. 54 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 55BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Penyimpan Pangan Pada Suhu Dingin / Beku Tips KEAMANAN Pangan Simpan pangan berisiko tinggi, seperti susu & yogurt pada suhu dingin (di bawah 5⁰C) Tujuan penyimpanan pangan pada suhu dingin, yaitu untuk menjaga keawetan pangan, mencegah pertumbuhan mikroba, dan mengurangi kemungkinan terjadinya keracunan pangan pada keluarga. Ada kalanya meskipun sudah disimpan dalam kulkas, pangan cepat rusak atau menjadi asam. Hal ini dikarenakan kulkas tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, perlu dipastikan bahwa penyimpanan dingin yang dilakukan sudah benar dan tepat. Tips Penyimpanan Pangan Pada Suhu Dingin / Beku Dengan Benar: Jaga dan pelihara kulkas agar berfungsi sebagaimana mestinya Pastikan suhu kulkas berada di 4-5⁰C Simpan pangan yang mudah rusak dan pangan matang (pangan siap saji) di dalam kulkas Lihat instruksi penyimpanan pada label pangan Simpan pangan siap saji dalam wadah tertutup rapat di atas pangan mentah Cairkan pangan beku di dalam kulkas atau Microwave sesuai porsi yang dibutuhkan Pencegahan Kontaminasi Silang di Dapur Tips KEAMANAN Pangan Kontaminasi silang merupakan peristiwa perpindahan mikroba dari pangan atau permukaan atau peralatan ke pangan atau peralatan atau permukaan yang tidak terkontaminasi. Pencegahan kontaminasi silang bertujuan untuk mencegah sakit akibat keracunan pangan. Tips Mencegah Kontaminasi Silang di Dapur: Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sebelum menangani pangan, setelah mengolah pangan, setelah dari toilet dan setelah bersentuhan dengan hewan Bersihkan permukaan tempat kerja dan peralatan sebelum dan setelah digunakan Gunakan peralatan yang bersih atau yang berbeda untuk bahan pangan matang dan mentah Pisahkan penanganan bahan pangan, seperti sayur dan buah dengan bahan pangan, seperti daging dan ikan Ganti peralatan yang sudah rusak secara berkala Simpan pangan mentah terpisah dari pangan matang dengan cara dimasukkan ke dalam wadah tertutup rapat 43 44
  • 28. 56 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 57BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Penyimpanan Bahan Pangan Tips KEAMANAN Pangan Bakteri penyebab keracunan pangan mudah menyebar dan memperbanyak diri dengan cepat jika pangan disimpan dengan cara yang tidak tepat. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dan diterapkan dengan baik bagaimana cara menyimpan pangan dengan tepat. Tujuan penyimpanan pangan dengan cara yang tepat, dapat mencegah mikroba tumbuh dan berkembang di dalam pangan, yang pada akhirnya dapat mencegah keracunan akibat pangan. Tips Penyimpanan Pangan : Simpan pangan mentah dan pangan matang secara terpisah dalam wadah tertutup Dinginkan pangan matang hingga suhu ruang (21⁰C) sebelum disimpan di dalam kulkas Pastikan suhu kulkas mampu mendinginkan (di bawah 5⁰C ) atau membekukan pangan (dibawah – 18⁰C ) yang disimpan Simpan pangan kaleng yang sudah di buka di dalam wadah baru atau plastik yang dimasukkan ke dalam kulkas Baca dan ikuti petunjuk / cara penyimpanan pada label pangan. Pembelian Pangan Tips KEAMANAN Pangan Pembelian pangan yang tepat dapat memperkecil risiko keracunan oleh pangan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana membeli pangan dengan aman. Tips Pembelian Pangan : Beli pangan berisiko tinggi yang berada di luar suhu zona berbahaya (5 – 60⁰C) Beli pangan panas dan pangan dingin di akhir acara belanja Beli pangan beku yang dipajang di dalam freezer Beli pangan dingin yang dipajang di dalam kulkas Jaga pangan panas tetap panas, pangan dingin tetap dingin, dan pangan beku tetap beku, baik selama perjalanan pulang maupun saat tiba di rumah Periksa kondisi kemasan pangan olahan (baik, tidak penyok, tidak bocor, dan bersih) dan kondisi pangan yang akan dibeli (rasa, tekstur, dan bau tidak menyimpang) Periksa Label Pangan (kedaluwarsa, izin edar (No. BPOM RI MD/ML atau No. P-IRT), dan identitas produsen. Beli pangan di tempat penjualan yang bersih 45 46
  • 29. 58 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 59BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Konsumsi Pangan Tips KEAMANAN Pangan Kontaminasi pangan oleh bakteri penyebab keracunan pangan lebih cepat terjadi pada kondisi cuaca hangat / panas. Konsumsi pangan secara aman dapat mencegah sakit akibat keracunan pangan. Tips Mengonsumsi Pangan : Cuci tangan sebelum makan dengan air bersih dan sabun lalu keringkan dengan lap bersih Segera konsumsi pangan yang sudah selesai dimasak agar bakteri tidak sempat tumbuh, maksimal 2 (dua) jam atau segera di simpan di dalam kulkas Cuci bersih pangan segar yang langsung dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu, seperti buah dan sayuran (lalapan / karedok). Bila perlu gosok / sikat dengan air bersih mengalir, dan terakhir dibilas dengan air matang Berhati –hati pada saat mengonsumsi pangan mentah seperti lalap / karedok/ sushi, susu, kerang / tiram / ikan mentah, jus buah Pilih pangan buffe yang memiliki penghangat dan pendingin pangan yang memadai Habiskan daging / ikan / kerang mentah dalam sekali makan Usahakan tidak menyimpan pangan sisa Hindari telur mentah atau pangan yang mengandung telur mentah, seperti adonan kue Jika akan makan kerang mentah, pastikan kerang masih hidup dan cangkangnya utuh tertutup saat dibeli Pilih susu dan jus buah yang dikemas secara komersil dan terdaftar di Badan POM dengan kode MD atau ML Konsumsi Pangan di Luar Rumah Tips KEAMANAN Pangan Orang bisa menjadi sakit jika mengonsumsi makanan yang tercemar. Oleh karena itu penting untuk mengonsumsi pangan yang aman terutama pada saat makan di luar rumah. Tips mengonsumsi pangan di luar rumah : Pastikan kebersihan tempat makan, tidak banyak lalat berterbangan Pastikan pangan panas tetap panas (bukan hangat), pangan dingin tetap dingin dan pangan beku tetap beku Pilih sayuran (lalap/karedok/salad) yang segar Hati-hati dengan kuah salad (mayonais) atau pangan lainnya yang terbuat dari telur mentah, dan hati-hati pula dengan es batu yang digunakan Pilih pangan yang dimasak hingga matang, terutama pangan hewani (daging, telur) Pilih pangan yang rasa, bau, dan tekstur tidak menyimpang 47 48
  • 30. 60 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 61BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Bekal Makanan Tips KEAMANAN Pangan Bakteri penyebab keracunan pangan dapat tumbuh dengan cepat, terutama pada cuaca panas. Salad dan produk daging “dingin” yang dikemas untuk bekal makan siang mengandung gizi yang cukup untuk pertumbuhan mikroba. Tips untuk meminimalkan risiko: Pilih pangan berisiko rendah (keju yang keras (hard cheese), daging / unggas / ikan yang baru saja di masak, buah dan sayuran segar yang sudah dicuci bersih, pangan ringan (snack), roti) Pilih kotak makan yang mudah dibersihkan, dikeringkan, dan lebih baik jika dilengkapi alat insulasi yang dapat mempertahankan suhu pangan panas tetap panas dan suhu pangan dingin tetap dingin Cuci tangan dengan sabun hingga bersih sebelum dan setelah menyiapkan bekal Cuci dan pastikan kebersihan peralatan masak, kotak makan, dan tempat minum yang digunakan Cuci bersih buah dan sayuran yang akan dibawa sebagai bekal makan siang Masak pangan hingga matang dan dinginkan (kurang dari 5⁰C) pangan dalam waktu cepat sebelum dimasukkan ke dalam kotak makan Pisahkan bekal dari pangan lainnya yang ada di dalam kulkas, khususnya dari daging / unggas / ikan mentah yang dapat mencemari bekal Masukkan pangan ke dalam kotak makan setelah asap panasnya hilang Untuk bekal makan tertentu yang mudah rusak (perishablefood) dapat menggunakan gel ice pack sebagai sumber pendingin Jika memungkinkan dan tersedia, letakkan kotak makan dalam kulkas di tempat kerja begitu anda sampai dan bekerja di luar ruangan Memasak Pangan Tips KEAMANAN Pangan Pangan aman adalah hak setiap orang. Pangan yang aman tidak hanya akan memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh. Tips untuk meminimalkan risiko : Mengetahui dengan pasti darimana sumber air dan bahan pangan yang digunakan Cuci tangan, alat masak, dan bahan pangan sebelum memasak Pisahkan bahan pangan mentah dan matang untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang, baik ketika belanja maupun memasak. Gunakan papan potong dan alat masak yang berbeda untuk pangan hewani dan non- hewani Perhatikan waktu dan suhu saat proses memasak. Apabila memungkinkan, gunakan termometer atau alat pengukur suhu Bila pangan tidak akan dimasak segera, simpan bahan pangan terutama bahan pangan hewani di dalam kulkas Penyimpanan ini akan memperlambat pertumbuhan bakteri 49 50
  • 31. 62 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 63BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Thawing (Mencairkan Pangan Beku) Tips KEAMANAN Pangan Thawing (mencairkan pangan beku) secara benar sangat penting untuk menjaga pangan agar aman untuk dikonsumsi. Pangan harus disimpan pada suhu aman selama pencairan. Mikroba patogen yang telah ada sebelum pembekuan akan bertambah banyak ketika pangan mengalam pencairan dan suhu mencapai lebih dari 40 ° C. Suhu 5 - 60°C adalah suhu di mana bakteri berkembang biak dengan cepat (Danger Zone). Tips untuk meminimalkan risiko: Thawing pangan beku menggunakan lemari pendingin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut Tentukan porsi pangan beku yang akan dicairkan. Semakin besar pangan yang akan dicairkan, waktu yang dibutuhkan akan semakin lama. Letakkan pangan yang akan dicairkan di rak paling bawah agar tidak mengontaminasi pangan lainnya. Pangan yang sudah dicairkan harus segera diolah. Thawing pangan beku dengan cara merendam dengan air dingin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Gunakan air dingin dengan suhu kurang dari 70°F untuk menthawing pangan beku. Pastikan porsi pangan beku yang akan dithawing dapat cair dalam waktu kurang dari 2 jam. Pastikan pangan beku yang dithawing dibungkus menggunakan plastik yang kedap air dan tidak bocor. Hal ini dilakukan untuk menghindari pangan beku terkontaminasi bakteri yang berasal dari air. Jika tidak menggunakan air yang mengalir, ganti air yang digunakan setiap 30 menit. Thawing pangan beku menggunakan Microwave dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Gunakan wadah yang tepat dan sesuai, seperti allumunium foil. Pangan beku yang dicairkan menggunakan Microwave harus segera dimasak. Untuk Microwave yang tidak dilengkapi dengan teknologi rotasi (pemutaran) secara otomatis, lakukan rotasi pada pangan saat setengah proses pemasakan untuk memastikan bahwa panas sudah tersebar merata keseluruh bagian. Menyiapkan Pangan Untuk Berpergian Tips KEAMANAN Pangan Makan bersama keluarga di luar rumah sambil piknik dan memanggang pangan serta bercanda ria semakin trendi di Indonesia. Tetapi makan di luar rumah seperti ini meningkatkan risiko keracunan pangan karena berbagai alasan, antara lain sulitnya mempertahankan suhu penyimpanan pangan dingin (5 ° C atau kurang), atau suhu penyimpanan pangan panas (60 ° C atau lebih) Tips untuk meminimalkan risiko : Dinginkan Pangan • Jaga pangan panas tetap panas, pangan dingin tetap dingin (jangan biarkan pada suhu zona bahaya lebih dari 2 jam sebelum disantap) • Letakkan gel ice pack (es berbentuk gel dalam kemasan) di sekitar pangan sebagai sumber pendingin selama berada di luar rumah • Jangan kemas pangan yang baru selesai dimasak dan masih hangat, karena alat pendingin tidak akan mampu mendinginkan pangan hingga cukup dingin untuk mencegah pertumbuhan bakteri • Selalu tutup pangan masak dan simpan dalam kulkas selama 1 (satu) malam sebelum dibawa piknik. Panaskan kembali dengan seksama sebelum dikonsumsi Pisahkan Pangan • Potong daging / unggas / ikan sesuai dengan ukuran yang akan disajikan dan siapkan salad / karedok hingga siap disantap sebelum meninggalkan rumah, untuk mengurangi penanganan pangan di luar rumah, khsususnya saat tidak ada fasilitas cuci tangan • Masukkan daging / unggas / ikan mentah ke dalam wadah kedap yang dapat mencegah pencemaran terhadap pangan matang dan letakkan di bagian bawah alat pendingin, jauh dari pangan siap saji • Jangan gunakan peralatan yang sama untuk pangan mentah dan pangan matang sebelum dicuci bersih terlebih dahulu Jaga Kebersihan • Bawa tisu dan cairan pencuci tangan dengan bahan dasar alkohol, jika tidak ada air untuk mencuci tangan • Jangan letakkan pangan langsung di atas meja piknik, karena belum tentu bersih • Lindungi pangan dari lalat 51 52
  • 32. 64 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 65BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Memanggang Daging / Unggas / Ikan Untuk Suatu Acara Bersama Tips KEAMANAN Pangan Kegiatan seperti ini dapat meningkatkan risiko keracunan pangan karena berbagai alasan, diantaranya yaitu tidak memperhatikan praktik keamanan pangan saat membuat barbeque atau membuat sate Tips untuk meminimalkan risiko: Jaga Kebersihan • Cuci tangan sebelum dan sesudah menangani pangan dan sebelum makan • Gunakan piring dan peralatan bersih yang terpisah untuk pangan mentah dan pangan matang, termasuk penjepit yang digunakan untuk daging mentah dan matang Lindungi Diri dan Keluarga, Gunakan Alat Pelindung Diri (penutup rambut, celemek dan sarung tangan tahan panas, sepatu yang tertutup serta jauhkan anak-anak dari alat pemanggang dan jangan tinggalkan alat pemanggang tanpa pengawasan) Cairkan Daging Beku Dengan Aman • Jika daging dalam keadaan beku, cairkan lebih dahulu sebelum dipanggang dengan cara yang aman, yaitu di kulkas, dengan air dingin mengalir atau Microwave • Biarkan daging tetap dalam kulkas hingga siap untuk dipanggang Biarkan pangan yang mudah rusak (seperti salad, pangan penutup) tetap berada dalam kulkas sampai dibutuhkan dan siap digunakan • Letakkan es di sekeliling wadah pangan yang mudah rusak dan sering mengganti es yang mencair agar pangan yang mudah rusak tersebut tetap dalam kondisi dingin Panggang hingga matang (suhu internal daging minimal 75⁰C) Lindungi pangan dari lalat Dinginkan pangan sisa dalam kulkas dengan segera Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Penyimpanan Dingin) Tips KEAMANAN Pangan Beberapa alasan mengapa sebuah pesta bisa menimbulkan risiko keracunan pangan yang lebih besar antara lain karena: Tamu sering membawa pangan untuk berbagi, yang berarti pangan berada diluar suhu kulkas selama beberapa jam, hal ini menyediakan waktu yang cukup bagi bakteri untuk berkembang biak Banyak orang (termasuk tamu) yang saling berbagi, mulai mempersiapkan makanan beberapa jam bahkan sehari sebelum acara. Tips untuk meminimalkan risiko : Hindari Suhu Zona Berbahaya • Perpendek waktu bagi pangan untuk berada pada suhu zona berbahaya (5 – 60⁰C) • Jaga pangan panas tetap panas dengan gunakan alat pemanas (di atas 60⁰C). • Jaga pangan dingin tetap dingin (di bawah 5⁰C) • Segera dinginkan pangan setelah asap panas dari pangan tidak mengepul lagi • Cairkan pangan beku dengan cara yang benar (dalam kulkas sehari sebelumnya atau dalam air bersih & dingin yang mengalir atau dalam Microwave) Pastikan Kulkas Berfungsi Dengan Baik • Kulkas jangan diisi terlalu penuh dan gunakan termometer khusus kulkas / freezer untuk mengukur dan memastikan suhu kulkas / freezer • Keluarkan pangan yang tidak harus didinginkan dari kulkas, seperti minuman ringan atau minuman dalam kemasan, kopi bubuk, buah-buahan, acar, saus botol • Biarkan pangan yang mudah rusak tetap di dalam kulkas (salad, daging, ikan, dll) 53 54
  • 33. 66 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 67BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Tips KEAMANAN Pangan Menjamu para tamu di rumah sangat menyenangkan, tetapi jika tidak memperhatikan praktik keamanan pangan, tamu bisa mengalami keracunan pangan. Beberapa alasannya karena : Dapur rumah tidak dirancang untuk memasak dan menyiapkan makanan bagi orang banyak Banyak orang mulai mempersiapkan makanan jauh sebelum acara. Tips untuk meminimalkan risiko: Jaga Kebersihan Cuci tangan dengan sabun hingga bersih sebelum dan sesudah menyiapkan pangan Cuci peralatan dan permukaaan tempat kerja dengan sabun hingga bersih sebelum dan sesudah bekerja, dan bersihkan area dapur Gunakan pakaian kerja yang bersih, seperti celemek, tutup kepala, sarung tangan dan masker penutup mulut Jangan ikut menyiapkan pangan jika sedang sakit (mual, muntah, diare) Masak Pangan Hingga Matang Pangan panas tetap panas (gunakan alat pemanas pangan), dan pangan dingin tetap dingin dan pangan beku tetap beku (jika perlu letakkan es di seputar wadah pangan dingin, ganti es jika mencair, atau tetap berada dalam freezer) Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (MembawaPangan/ Membawa Pulang Pangan Sisa) Tips KEAMANAN Pangan Satu alasan mengapa sebuah pesta bisa menimbulkan risiko keracunan pangan yang lebih besar antara lain karena banyak orang (termasuk tamu) yang saling berbagi dan membawanya ke tempat pesta atau membawa pulang pangan sisa tanpa memperhatikan keamanan pangan. Tips untuk meminimalkan risiko : Bawa Pangan Ke Tempat Acara Dengan Cara yang Aman • Gunakan wadah bersih dan kering yang berinsulasi untuk menjaga pangan panas tetap panas, pangan dingin tetap dingin dan pangan beku tetap beku (gunakan gel ice pack) • Pastikan pangan yang akan dipindahkan ke wadah pengangkut sudah benar-benar dingin / beku • Jangan campur dengan pangan yang baru saja dimasak dan masih dalam keadaan hangat • Lindungi semua pangan siap saji dengan wadah tertutup rapat agar tidak terkontaminasi. Bawa Pulang Pangan Sisa Ke Rumah Dengan Cara yang Aman • Minta tolong ke tuan rumah untuk memasukkan minuman botol dan gel ice pack ke dalam freezer selama pesta berlangsung, sehingga dapat digunakan untuk mendinginkan pangan sisa yang dibawa pulang ke rumah secara aman. • Simpan pangan sisa yang dibawa pulang ke dalam kulkas segera setelah sampai di rumah Menjamu Tamu Dalam Suatu Acara Bersama (Membawa Pulang Pangan) 55 56
  • 34. 68 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 69BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Tips KEAMANAN Pangan KATEGORI DAPUR RUMAH TANGGA Rak Penyimpanan Pangan Kering Spons Kulkas Permukaan Area Memasak Talenan Microwave Wajan Keranjang Belanja Mencuci Keranjang Belanja
  • 35. 70 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 71BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Rak Penyimpanan Pangan Kering di Dapur Rumah Tips KEAMANAN Pangan Dapur keluarga harus menjadi sumber pangan yang aman. Rak penyimpanan pangan harus dapat menjaga pangan tetap aman dan mempertahankan kualitas puncak, nutrisi dan rasa lebih lama. Penyimpanan pangan yang tepat akan mengurangi risiko keracunan pangan dan juga menghemat keuangan keluarga karena pangan Anda tidak akan rusak dengan cepat. Tips untuk meminimalkan resiko: Pastikan rak penyimpanan pangan di dapur selalu dalam keadaan bersih dan kering serta letaknya sebaiknya jauh dari kompor masak Pastikan kemasan yang akan digunakan untuk menyimpan pangan dalam keadaan utuh, tidak rusak, tidak bocor, atau tidak penyok Pengisian rak penyimpanan pangan yang terlalu padat akan mengurangi manfaat penyimpanan karena suhunya tidak sesuai dengan kebutuhan Kisaran suhu terbaik adalah 50 ° F sampai 70 ° F dan tidak lembab. Suhu penyimpanan yang tinggi (lebih dari 100 ° F) menurunkan kualitas pangan kaleng Simpan dan letakkan pangan tidak menempel pada dinding (berjarak sekurang-kurangnya 15 cm dari dinding), dan ditempatkan paling tidak setinggi 15 cm dari lantai Penempatan pangan diatur dengan sistem FIFO (first in first out) dan penggunaanya dengan sistem FEFO (fisrt expired fisrt out) Spons Tips KEAMANAN Pangan Spons merupakan alat utama dalam membersihkan peralatan dapur, seperti wajan, piring, gelas, atau pisau. Spons dapat menjadi tempat pertumbuhan bakteri dan jamur jika kebersihannya tidak dijaga. Pembersihan spons yang tepat akan mengurangi risiko keracunan pangan. Tips untuk meminimalkan resiko: Pilih spons yang tepat sehingga tidak merusak permukaan peralatan dapur Bersihkan spons menggunakan air panas setiap kali selesai dipakai lalu keringkan Cara mengeringkan spons selain meniriskannya, dapat juga menggunakan Microwave selama 1 (satu menit) untuk membunuh ± 99 % bakteri , ragi, dan jamur Ganti spons secara berkala terutama jika sudah menimbulkan bau yang tidak sedap Jika tidak digunakan, simpan spons di tempat yang kering 57 58
  • 36. 72 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 73BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Kulkas Tips KEAMANAN Pangan Kulkas merupakan tempat menyimpan bahan pangan agar tahan lebih lama. Kulkas dapat menjadi sumber cemaran pangan, jika: Penempatan bahan pangan tidak sesuai Tidak diperhatikan kebersihannya Pembersihan kulkas secara berkala dan tepat dapat mengurangi risiko keracunan pangan. Tips untuk meminimalkan resiko: Jaga dan cek secara berkala suhu kulkas agar berada di bawah 4⁰C. Susun dan tempatkan bahan pangan sesuai prinsip FIFO dan FEFO di rak yang sesuai dengan suhu penyimpanan yang diinginkan. Hindari pengisian kulkas terlalu penuh atau sesak, sehingga suhu dapat tetap dipertahankan. Tempatkan pangan pada wadah tertutup sebelum disimpan di dalam kulkas untuk mencegah pengeringan pada permukaan produk pangan. Bersihkan cairan yang tumpah di dalam kulkas dengan segera, terutama cairan yang berasal dari daging. Gosok bagian dalam kulkas menggunakan spons bersih dan air sabun hangat. Bilas dengan air bersih , lalu keringkan dengan handuk atau lap bersih. Hindari menggunakan bahan pembersih yang dapat merusak permukaan dalam kulkas. Bersihkan gagang kulkas sesering mungkin. Permukaan area memasak Tips KEAMANAN Pangan Permukaan area memasak merupakan area penting dalam menyiapkan bahan-bahan pangan yang akan dimasak. Permukaan area memasak dapat menjadi tempat pertumbuhan bakteri jika kebersihannya tidak dijaga. Pembersihan permukaan area memasak yang tepat akan mengurangi risiko keracunan pangan. Tips untuk meminimalkan resiko: Pilih permukaan area memasak di dapur dari bahan yang kuat dan tahan lama seperti marmer, stainless steel, atau keramik. Jaga permukaan area memasak selalu dalam keadaan kering dan bersih. Untuk menjaga area permukaan memasak selalu dalam keadaan bersih dan aman dari pertumbuhan bakteri bersihkan permukaan area memasak dengan: air hangat dan sabun; atau menggunakan larutan pembersih dengan mencampur satu sendok makan pemutih klorin cair tanpa pewangi dalam satu galon air bersih. 59 60 Bungkus daging mentah dengan baik serta letakkan di kulkas bagian bawah untuk menghindari kontaminasi dengan pangan lain
  • 37. 74 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 75BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Talenan Tips KEAMANAN Pangan Talenan merupakan alat yang sering digunakan sebagai alas untuk memotong daging, sayuran, atau pangan lainnya. Jika kebersihannya tidak dijaga, talenan dapat menjadi: sumber kontaminasi silang tempat pertumbuhan bakteri dan jamur. Pembersihan dan penggunaan talenan yang tepat akan mengurangi risiko keracunan pangan. Tips untuk meminimalkan resiko: Pilih talenan yang tidak keropos dan mudah dibersihkan, seperti jenis akrilik , plastik, dan marmer. Selalu menggunakan talenan yang bersih setiap akan memasak. Cuci talenan dengan air (dapat juga menggunakan air panas), sabun, kemudian bilas dengan air dan keringkan. Gunakan tambahan disinfektan atau larutan pembersih lainnya setelah talenan digunakan untuk memotong daging, unggas, Seafood, atau ikan mentah. Ganti talenan dengan yang baru, jika talenan sudah penuh dengan garis-garis akibat penggunaan pisau. Hal ini dikarenakan permukaan bergaris-garis sulit dibersihkan dan dapat menjadi sumber bakteri. Gunakan talenan yang berbeda untuk memotong daging, Seafood, dan ikan dengan talenan yang digunakan untuk memotong sayur, buah, dan roti. Jika perlu, pilih warna yang berbeda untuk keduia talenan sehingga mudah untuk diingat. Microwave Tips KEAMANAN Pangan Microwave merupakan alat memasak yang sering digunakan untuk menghangatkan pangan. Menghangatkan pangan dan mencairkan produk pangan beku melalui Microwave dapat mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan pangan. Penggunaan Microwave secara tepat dan aman dapat mencegah risiko keracunan pangan pada keluarga Anda. Tips untuk meminimalkan resiko: Buka kemasan pangan beku yang akan dicairkan. Jangan gunakan plastik atau tempat dari styrofoam untuk mencairkan produk pangan di dalam Microwave. Gunakan wadah yang cocok dengan Microwave, misalnya alumunium foil. Pangan yang sudah dicairkan segera dimasak. Untuk Microwave yang tidak dilengkapi dengan teknologi rotasi (pemutaran) secara otomatis, lakukan rotasi pada pangan saat setengah proses pemasakan untuk memastikan bahwa panas sudah tersebar merata keseluruh bagian. Bersihkan Microwave setiap selesai digunakan. Microwave dapat dibersihkan menggunakan spons yang telah direndam dalam cuka kemudian spons dipanaskan selama satu menit di dalam Microwave. Uap air yang keluar dari spons akan menempel di dinding Microwave. Lalu, bersihkan uap air menggunakan kain kering yang bersih. 61 62
  • 38. 76 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 77BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Wajan Tips KEAMANAN Pangan Wajan merupakan alat memasak yang sering digunakan untuk menggoreng atau menumis. Jika kebersihannya tidak dijaga, wajan dapat menjadi: sumber kontaminasi silang tempat pertumbuhan bakteri dan jamur Pembersihan dan penggunaan wajan yang tepat akan mengurangi risiko keracunan pangan. Tips untuk meminimalkan resiko: Segera bersihkan wajan setelah digunakan. Untuk menjaga wajan selalu dalam keadaan bersih dan aman dari pertumbuhan bakteri, wajan dapat dibersihkan dengan menggunakan cara berikut : Larutkan setengah gelas cuka dan air di dalam wajan. Didihkan campuran air dan cuka tersebut. Ketika mendidih, lapisan minyak akan naik ke atas permukaan. Matikan api, angkat wajan, lalu buang air dan lapisan minyak yang terdapat di dalam wajan. Cuci wajan dengan air dan sabun menggunakan scrub nilon. Bilas hingga bersih lalu keringkan menggunakan lap bersih. Keranjang Belanja Tips KEAMANAN Pangan Belanja dengan menggunakan tas plastik dan tas kain yang dapat dipakai kembali (reusable) mulai menjadi tren di berbagai negara. Keranjang belanja yang dapat digunakan berulang kali ini dapat tercemar bakteri berbahaya dari pangan yang dibawa di dalamnya, atau dari lingkungan sekelilingnya seperti tanah, bagasi mobil atau barang lainnya yang disimpan di dalamnya. Bakteri tersebut juga dapat mencemari pangan atau barang- barang lainnya yang ada di dalam keranjang belanja ini dan menimbulkan risiko keracunan pangan. Tips untuk meminimalkan resiko: Di Toko • Bungkus daging / unggas / ikan (segar / beku) menggunakan kantong plastik sekali pakai (1 kantong plastik berisi 1 jenis pangan) sebelum dimasukkan ke dalam keranjang belanja untuk mencegah cairannya bocor keluar dan mencemari pangan lainnya serta keranjang belanja • Gunakan keranjang belanja yang terpisah untuk pangan (daging / unggas / ikan, buah dan sayuran) yang masih mentah dan yang sudah matang (pangan siap saji). Demikian pula halnya dengan pangan dingin dan beku gunakan keranjang tersendiri, jika perlu beri kode warna untuk masing-masing keranjang jenis pangan Di Rumah • Cuci dan / atau sanitasi semua area seperti meja, kursi dan yang lainnya dimana keranjang belanja yang dipakai berulangkali tersebut di letakkan • Cuci bersih dan keringkan keranjang belanja yang digunakan berulang kali untuk belanja pangan • Simpan keranjang belanja yang telah kering (tidak lembab) di tempat yang terlindung, bersih dan kering. 63 64
  • 39. 78 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 79BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Mencuci Keranjang Belanja Tips KEAMANAN Pangan Tas / kantong belanja dapat digunakan berulang kali untuk belanja pangan harus dijaga kebersihannya agar tidak menjadi sumber pencemaran bakteri terhadap pangan yang dibawa di dalam keranjang belanja tersebut. Tips untuk meminimalkan resiko: Cuci bersih keranjang belanja yang dipakai berulangkali dengan menggunakan deterjen dan keringkan Cuci tempat sampah plastik secara teratur dengan menggunakan air sabun panas dan / atau sanitasi dengan larutan sanitasi, khususnya setelah membawa daging / unggas / ikan mentah Keringkan setelah dicuci 65
  • 40. 80 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 81BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Menyiapkan Pangan & Susu Bayi Botol Susu Bayi Air Susu Ibu (ASI) Daging Minyak Goreng Bumbu dan Rempah Kering Susu dan Olahannya Buah dan Sayur Kerang Produk Unggas Pasta dan Nasi Telur Madu Salad Selada/Kubis/Kol Produk Pangan dari Susu Produk Ikan Menangani Pangan Matang yang Tidak Habis Memilih Minuman Saat Melakukan Perjalanan Memilih Pangan Saat Melakukan Perjalanan Pangan Siap Saji Santan Kelapa Membaca Label Tips KEAMANAN Pangan KATEGORI PRODUK PANGAN
  • 41. 82 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 83BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Menyiapkan Pangan & Susu Bayi Tips KEAMANAN PRODUK Pangan Bayi sangat rentan terhadap keracunan pangan. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh mereka yang belum berkembang dengan baik untuk melawan infeksi. Perhatian ekstra harus dilakukan ketika menangani dan menyiapkan pangan dan susu formula bayi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko keracunan pangan pada bayi. Tips untuk meminimalkan resiko: Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan pangan dan susu bayi Gunakan air matang (70⁰C) untuk membuat pangan dan susu bayi Pastikan kebersihan alat makan dan botol susu bayi Cek tanggal kedaluwarsa pangan dan susu formula bayi dalam kemasan sebelum digunakan Simpan pangan dan susu bayi di dalam cooler bag ketika berpergian Usahakan jangan membuat pangan dan susu formula bayi dalam porsi besar. Jika membuat pangan bayi dalam porsi besar, bekukan pangan bayi yang dibuat (seperti pure buah atau bubur) dengan menempatkan campuran ke dalam baki es batu. Tutup baki es batu dengan plastik tebal sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Sajikan sesuai kebutuhan Jangan menyimpan pangan dan susu formuls bayi yang tidak habis di dalam kulkas selama 24 jam Jangan meletakkan sendok bayi di mulut Anda atau orang lain Jangan meninggalkan wadah yang berisi pure pangan atau susu bayi dalam keadaan terbuka di dalam ruangan lebih dari dua jam Jangan berikan madu dan susu atau jus buah yang tidak dipasteurisasi Botol Susu Bayi Tips KEAMANAN PRODUK Pangan Botol susu bayi merupakan salah satu perlengkapan minum bayi yang sering digunakan. Jika kebersihannya tidak dijaga, botol susu bayi dapat menjadi sumber pertumbuhan bakteri. Pemilihan dan pembersihan botol susu bayi yang tepat akan mengurangi risiko keracunan pangan pada bayi. Tips untuk meminimalkan resiko: Pilih botol susu bayi berbahan gelas atau plastik yang bebas BPA Pilih dot/nipples berbahan latek atau silikon dengan ukuran sesuai kebutuhan Jika sedang berpergian, dapat menggunakan botol dan dot/nipples sekali pakai Sterilisasi botol dan dot bayi dalam air mendidih selama 5 menit untuk penggunaan pertama kali Botol susu bayi dapat dibersihkan dengan cara sebagai berikut : Isi wastafel atau ember dengan air panas lalu tambahkan sabun pencuci piring Masukkan botol susu dan dot/nipples ke dalam wastafel/ ember Isi botol dengan air sabun. Lalu sikat bagian dalam botol dengan sikat khusus untuk botol bayi hingga bersih. Bilas botol bayi dengan air mengalir hingga bersih Dot/nipples dibersihkan menggunakan sikat. Lubang dot/nipples diisi air sabun panas untuk mengeluarkan cairan susu yang terperangkap di lubang tersebut Bilas botol dan dot/nipples menggunakan air bersih mengalir lalu keringkan. 66 67
  • 42. 84 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 85BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Air Susu Ibu (ASI) Tips KEAMANAN PRODUK Pangan Air Susu Ibu (ASI) merupakan air susu yang terbaik untuk bayi. ASI mengandung banyak manfaat untuk bayi maupun ibu. ASI dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi, memperkuat hubungan bayi dan ibu, serta menghemat pengeluaran susu bayi. ASI memiliki karakteristik secara alami segar dan selalu tersedia dalam suhu yang tepat. Penanganan dan penyimpanan ASI yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga ASI selalu dalam keadaan Tips untuk meminimalkan resiko: Cuci tangan sebelum memberi ASI atau memompa ASI Pastikan botol dan alat pompa dalam keadaan bersih Simpan ASI di dalam kulkas (ASI akan tahan selama 48 jam). ASI yang disimpan di dalam ruangan hanya bisa bertahan 4 jam. Jika ingin memperpanjang masa simpan 3-6 bulan, ASI dapat di simpan pada suhu -18 ⁰C. Cantumkan tanggal kapan ASI dipompa di setiap botol ASI Hangatkan botol berisi ASI di dalam air hangat atau air yang telah mendidih. Jangan hangatkan ASI di atas api secara langsung Untuk ASI yang dibekukan, cairkan ASI di dalam kulkas beberapa jam sebelum dihangatkan. ASI yang sudah dicairkan jangan dibekukan kembali Daging Tips KEAMANAN PRODUK Pangan Daging merupakan salah satu sumber protein hewani yang bagus untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh. Daging dapat diolah menjadi berbagai jenis pangan mulai dari sosis, nuget, steak, rendang, dan lain sebagainya. Daging dapat dengan cepat ditumbuhi bakteri yang berbahaya bagi manusia. Pemilihan dan penyimpanan daging yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga daging selalu dalam keadaan aman. Tips untuk meminimalkan resiko: Pilih daging segar yang memiliki warna merah terang, tekstur yang kenyal dan memiliki bau yang khas Pisahkan daging dengan bahan belanja lainnya di dalam keranjang belanjaan Anda Simpan daging pada suhu -18⁰C Cuci tangan sebelum dan sesudah menangani daging Cuci talenan dan pisau yang sudah digunakan untuk memotong daging jika hendak digunakan untuk memotong sayuran. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang Cairkan daging beku di dalam kulkas atau menggunakan Microwave atau dapat juga menggunakan air dingin yang mengalir. Daging yang dicairkan menggunakan Microwave harus segera dimasak Masak daging hingga mencapai suhu internal aman 70⁰C - 85⁰C Simpan daging yang telah dimasak di dalam kulkas jika dalam waktu lebih dari 2 jam tidak dikonsumsi 68 69
  • 43. 86 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 87BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN BPOM - 100 TIPS KEAMANAN PANGAN Minyak Goreng Tips KEAMANAN PRODUK Pangan Minyak goreng merupakan salah satu bahan pangan yang sering digunakan untuk menjadikan pangan olahan gurih, renyah, meningkatkan cita rasa, dan memperbaiki tekstur. Minyak goreng dapat berasal dari bahan baku seperti kelapa, kelapa sawit, jagung, kedelai, biji bunga matahari dan lain-lain. Minyak dengan kandungan asam lemak tak jenuh ini dapat teroksidasi secara spontan oleh udara pada suhu kamar sehingga menyebabkan minyak menjadi tengik. Tips untuk meminimalkan resiko: Minyak Goreng Baru: Simpan dalam toples/botol kaca gelap Pastikan kemasan berisi minyak penuh Tempatkan di tempat yang kering Jauhkan dari sinar matahari langsung Jangan membeli minyak dalam kapasitas liter yang besar jika tidak segera digunakan. Namun jika hal itu terlanjur Anda lakukan, sebaiknya simpan minyak dalam beberapa wadah kecil, supaya minyak tetap segar dan terhindar dari buka tutup kemasannya. Minyak Bekas Dipakai: Setelah dipakai sebaiknya saring minyak goreng yang hendak kembali dipakai Siapkan toples bersih tertutup untuk menyimpan minyak goreng untuk menghindari minyak dari pencemaran debu, kotoran, dan bakteri Setelah suhu minyak goreng kembali normal, simpan minyak di dalam kulkas. Ketika hendak digunakan kembali, keluarkan dan diamkan sesaat hingga kembali ke suhu ruang. Usahakan untuk tidak menggunakan api terlalu besar saat menggoreng karena dapat membuat pangan mudah gosong Usahakan untuk menggunakan minyak goreng maksimal tiga kali pemakaian. Atau jika sudah ada tanda warna kehitaman dan tekstur pekat, sebaiknya pilih minyak goreng baru untuk memasak Bumbu dan Rempah Kering Tips KEAMANAN PRODUK Pangan Bumbu dan rempah-rempah mempunyai peranan penting dalam pengolahan pangan Bahan ini berfungsi untuk memberikan warna, rasa dan aroma yang sedap pada masakan. Penyimpanan yang baik akan menjaga kualitas dari bumbu dan rempah-rempah. Tips untuk meminimalkan resiko: Tempatkan bumbu atau rempah-rempah tersebut dalam wadah kaca atau plastik yang bersih dan kering. Hindari terkena panas agar tidak mudah rusak Gunakan sendok atau alat lainnya ketika akan mengambil rempah dan bumbu kering yang terdapat dalam wadah, agar rempat atau bumbu tersebut selalu kering Berikan label pada setiap wadah sesuai dengan isinya. Untuk memudahkan dalam proses memasak, urutkan posisi wadah tempat menyimpan bumbu atau rempah tersebut mulai dari yang paling sering digunakan. Hindari membeli rempah-rempah yang sudah dihaluskan. Hal ini dikarenakan rempah-rempah hanya dapat bertahan beberapa hari dan rasa sedikit berkurang Daun segar, seperti daun bawang, daun salam segar, daun jeruk segar, seledri, dan sejenisnya, dibungkus dengan kertas lalu dimasukkan ke dalam plastik kemudian disimpan di kulkas 70 71