2. Komunikasi Keluarga
Dari komunikator kepada komunikan Berasal dari kata “Kula“ dan “Warga“.
menyampaikan pesan lewat media atau Kula artinya famili dan warga artinya
langsung untuk mencapai kesepakatan anggota. Dalam Kamus Umum Bahasa
bersama Indonesia, keluarga adalah “Ibu,
Bapak dengan anak-anaknya.“
Komunikasi Keluarga adalah suatu
pengorganisasian yang menggunakan kata-
kata, sikap tubuh (gesture), intonasi suara,
tindakan untuk menciptakan harapan image,
ungkapan perasaan serta saling membagi
pengertian (Rae Sedwig - 1985, Dikutip dari
Achdiat, 1997: 30).
3. Mengulas Balik Tentang Keluarga
“Jaringan orang-orang yang berbagi kehidupan
mereka dalam jangka waktu yang lama; yang
terikat oleh perkawinan, darah, atau komitmen,
legal atau tidak; yang menganggap diri mereka
sebagai keluarga; dan yang berbagi
pengharapan-pengharapan masa depan
mengenai hubungan yang berkaitan” (Galvin
dan Brommel, 1991, hlm. 3)
4. Keluarga Sebagai Sebuah Sistem
Sistem Tertutup Sistem Terbuka
Keluarga-keluarga yang Dalam sistem yang
terganggu adalah terbuka komunikasi
keluarga-keluarga “langsung, spesifik
tertutup. Dalam suatu sebangun, dan
sistem tertutup, mendorong
komunikasi “Tidak pertumbuhan”: aturan-
langsung, tidak jelas, aturan terbuka dan
tidak sepesifik, tidak baru, berubah “bila
sebangun, kebutuhan muncul”
menggagunggu
pertumbuhan”
5. o Norma saat berbicara
o Mendengarkan dari yang lebih
tua
o Tidak pernah memotong
pembicaraan ayah
o Meminta uang saku selalu
kepada ibu
o Diperhatikan saat sakit, atau
mungkin dibiarkan
o Problem yang serius dibicarakan
agak malam oleh Ayah dan Ibu Aturan-Aturan
saja
o Pesan yang selalu diingat (ex: Komunikasi
pesan dari nenek)
6. Keluarga Dengan
Anak-Anak Prasekolah
o Tahun-tahun puncak untuk
mempelajari bahasa
o Kemampuan berbahasa diperoleh
dari keluarga (interaksi antara anak
dan pengasuh utama, biasanya
ibunya)
o Antara usia 18 hingga 24 bulan,
ungkapan-ungkapan dua kata
muncul.
o Menjelang usia tiga tahun anak-
anak menguasai kira-kira seribu
kata,
o Usia empat hingga usia lima tahun,
memperoleh kira-kira 50 kata
setiap sebulan.
7. Semakin Mengalami kebebasan
sejalan dengan pertambahan
Keluarga Dengan
usia. Mereka memperoleh Anak-Anak Usia
pengaruh tidak hanya lewat
komunikasi keluarga, tapi juga Sekolah
lewat komunikasi dengan pihak-
pihak diluar keluarga.
Dua dimensi komunikasi
orangtua dengan anak menjadi
penting: penerimaan-
penolakan dan kontrol-otonomi
8. Bertambahnya kebebasan
anak-anak, masalah-masalah otonomi dan kontrol menjadi
sangat tajam.
Topik-topik yang
Keluarga Dengan Anak- meliputi
Anak remaja mulai
diterima mungkin
pelajaran,
mengalihkan komunikasi
pekerja
komunikasi keluarga
dari Anak Remaja nilai olahraga belajar, ,
, rencana
kepada komunikasi dengan Topik-topik yang masih tabu meliputi masa depan, hingga
teman-teman sebaya. seks, pesta, minuman keras, berita keluarga.
obat bius, dan pacaran.
Usia remaja mungkin merupakan tantangan terbesar bagi komunikasi keluarga. Bila
orangtua dan anak dapat mengatasi badai, komunikasi selanjutnya akan lebih lancar.
9. Kesimpulan
Keluarga adalah media untuk
menyalurkan dan
meluapkan aspirasi hati
yang terpendam. Sebagai
salah satu kontroling diri,
cermin, inspirasi, motivasi,
dan pembentukan image
Untuk itu komunikasi dalam
keluarga harus terjalin
dengan baik dan terbuka
untuk pencapaian karakter
dalam pertumbuhan
menjadi seorang yang
sukses.