3. Pengertian zat adiktif
Zat adiktif adalah obat
serta bahan-bahan aktif
yang apabila dikonsumsi
oleh organisme hidup
dapat menyebabkan kerja
biologi dan menimbulkan
ketergantungan atau
adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin
menggunakannya secara terus-menerus yang jika
dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau
rasa sakit luar biasa.
4. kelompok zat adiktif
adalah narkotika (zat atau
obat yang berasal dari
tanaman) atau bukan
tanaman, baik sintetik
maupun semi sintetik,
yang dapat menyebabkan
perubahan kesadaran,
mengurangi sampai
menghilangkan rasa sakit,
dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
5. Golongan narkotika
Narkotika menurut tujuan penggunaan dan
risiko ketergantungan terbagi dalam 3
kelompok yaitu :
a. Narkotika Golongan I : Hanya untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan berpotensi sangat
tinggi menyebabkan ketergantungan. tidak
digunakan untuk terapi. Contoh : heroin ,
kokain , ganja.
6. b. Narkotika Golongan II :
berpotensi tinggi
menyebabkan ketergantungan,
digunakan pada terapi sebagai
pilihan terakhir. Contoh :
morfin dan pertidin
c. Narkotika golongan III :
berpotensi ringan
menyebabkan ketergantungan
dan banyak digunakan dalam
terapi. Contoh: Codein
7. Efek penggunaan zat adiktif
Zat adiktif memiliki beberapa dampak penggunaan oleh manusia yang dapat dibagi
menjadi 3,yaitu dampak kesehatan,dampak sosial,dan dampak ekonomi.
A. Dampak kesehatan
Dampak kesehatan akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika.
1. Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat ini
mengandung racun yang berbahaya.
2. Mengakibatkan kanker.
3. Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
4. Penurunan daya ingat.
5. kerusakan hati/kanker hati.
6. menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
7. Menimbulkan semangat.
8. Merasa waktu berjalan lambat.
9. Pusing,kehilangan keseimbangan tubuh/ mabuk.
10. Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
8. 11. Menimbulkan euphoria.
12. Mual, muntah, sulit buang air besar.
13. Kebingungan (konfusi).
14. Berkeringat.
15. Pingsan dan jantung berdebar-debar.
16. Gelisah dan berubah suasana hati.
17. Denyut nadi melambat.
18. Tekana darah menurun.
19. Otot-otot menjadi lemah.
20. Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.
21. Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
22. Banyak bicara.
23. Gangguan kebiasaan tidur..
24. Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
25. Tekanan darah meningkat.
9. B. Dampak sosial
Dampak sosial yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan zat adiktif
dan psikotropika oleh manusia.
1. Susah dalam bersosialisasi.
2. Tidak percaya diri.
3. Sulit pengendalian diri.
4. Susah menyambung pembicaraan.
5. Berpikiran negatif pada diri sendiri.
6. Bergembira secara berlebihan.
7. Lebih banyak berdiam diri.
8. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik.
Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang
memakai zat terlarang.
10. 9. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan
dari sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out.
10. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya
pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan
tindak kriminal.
11. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban
Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran
agamanya.
12. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang
sangat menyiksa lahir batin.
13. Mendorong pemakainya untuk melakukan tindak kriminal
karena harganya mahal dan sudah ketergantungan terhadap
obat itu,sehingga pemakai akan memaksakan diri untuk
mengkonsumsi obat itu.
11. C. Dampak Ekonomi
Berikut ini beberapa dampak dalam bidang ekonomi akibat dari
penggunaan zat adiktif dan zat psikotropika oleh manusia.
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan
perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti
zat beracun.
2. Masalah keuangan. Obat-obatan yang dikonsumsi biasanya
mahal.Namun, bila sudah kecanduan maka pengguna akan
melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Mereka bisa
menjual barang pribadi atau mengambil milik orang lain dan
keluarga.
3. Pemakai tidak akan dapat menabung dan memenuhi
kebutuhan pokoknya sebagai manusia biasa,karena pemakai
akan lebih mementingkan obat itu daripada kebutuhan
pokoknya.
12. Jenis-jenis zat adiktif
A.Ganja
Ganja atau mariyuana
merupakan zat adiktif
narkoba dari golongan
kanabionoid. Ganja
terbuat dari daun, bunga,
biji, dan ranting muda
tanaman mariyuana
(Cannabis sativa) yang
sudah kering.
13. Tanda-tanda penyalahgunaan
ganja
• yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab.
• santai dan lemah.
• banyak bicara sendiri.
• pengendalian diri menurun.
• menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur.
• mata merah serta tidak tahan terhadap cahaya.
• badan kurus karena susah makan.
Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur,
hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan. Tanda-tanda gejala
overdosis, yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi
tidak teratur, napas tidak teratur, dan mendapat gangguan
jiwa.
14. B. Opium
Opium merupakan narkotika dari
golongan opioida, dikenal juga
dengan sebutan candu, morfin,
heroin, dan putau. Opium diambil
dari getah buah mentah Pavaper
sommiverum.Opium digunakan
untuk menghilangkan rasa sakit
karena luka atau menghilangkan
rasa nyeri pada penderita kanker.
Namun dalam dosis berlebih dapat
mengakibatkan kecanduan yang
akhirnya menyebabkan kematian.
15. Tanda-tanda penyalahgunaan opium
• rasa sering mengantuk.
• perasaan gembira berlebihan.
• banyak berbicara sendiri.
• kecenderungan untuk melakukan kerusuhan.
• merasakan nafas berat dan lemah.
• ukuran pupil mata mengecil.
• mual, susah buang air besar, dan sulit berpikir.
Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal
berikut: sering menguap, kepala terasa berat, mata basah,
hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan
menggigil, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi
dosis atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal berikut:
tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek tersenggal-
senggal, dan dapat mengakibatkan kematian.
16. C. Kokain
Kokain termasuk ke
dalam salah satu jenis
dari narkotika. Kokain
diperoleh dari hasil
ekstraksi daun tanaman
koka (Erythroxylum
coca). Zat ini dapat
dipakai sebagai
anaestetik (pembius) dan
memiliki efek
merangsang jaringan
otak bagian sentral.
17. Tanda-tanda penyalahgunaan
kokain
Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya
• suka bicara.
• gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah.
• detak jantung bertambah.
• demam.
• perut nyeri
• mual dan muntah.
Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian
kokain dengan dosis tertentu dapat mengakibatkan
kematian.
18. D. Sedativa dan Hipnotika
(Penenang)
Beberapa macam obat dalam
dunia kedokteran, seperti pil
BK dan magadon digunakan
sebagai zat penenang
(sedativa-hipnotika).
Pemakaian sedativa-
hipnotika dalam dosis kecil
dapat menenangkan,
sedangkan dalam dosis besar
dapat membuat orang yang
memakannya tertidur.
19. Gejala akibat pemakaian
sedativa
• Gejalanya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu
mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan
lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian diputus
pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar
tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat,
tekanan darah naik, dan kejang-kejang.
• Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah,
kendali diri turun, banyak bicara, tetapi tidak jelas,
sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran
turun, pingsan, dan jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu
dapat menimbulkan kematian.
20. E. Nikotin
Nikotin dapat diisolasi
atau dipisahkan dari
tanaman tembakau.
Namun, orang biasanya
mengonsumsi nikotin
tidak dalam bentuk zat
murninya, melainkan
secara tidak langsung
ketika mereka merokok.
21. Akibat dari pemakaian
nikotin
Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat
menyebabkan diantaranya :
• Meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah
• Bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan
Risiko terserang kanker paru-paru
• Kaki rapuh
• Katarak
• Gelembung paru-paru melebar (emphysema),
• Risiko terkena penyakit jantung koroner,
• Kemandulan dan gangguan kehamilan.
22. F. Alkohol
Alkohol diperoleh melalui
proses peragian
(fermentasi) sejumlah
bahan, seperti beras ketan,
singkong, dan perasan
anggur. Alkohol ini sudah
dikenal manusia cukup
lama. Salah satu
penggunaan alkohol adalah
untuk mensterilkan
berbagai peralatan dalam
bidang kedokteran.
23. Tanda-tanda gejala
pemakaian alkohol
• Gembira.
• Pengendalian diri turun.
• Dan muka kemerahan.
Jika sudah kecanduan meminum minuman keras,
kemudian dihentikan, maka akan timbul gejala
gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan
gangguan jiwa. Jika overdosis akan timbul gejala
perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali
turun, dan banyak bicara sendiri.
24. Pengertian psikotropika
Psikotropika adalah zat
atau obat, baik alamiah
maupun sintetik, bukan
narkotika dan berkhasiat
psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental
dan perilaku.
25. Zat adiktif hampir semuanya
termasuk ke dalam
psikotropika, tetapi tidak
semua psikotropika
menimbulkan ketergantungan.
Berikut ini termasuk ke dalam
golongan psikotropika yang
tidak membuat kecanduan,
yaitu LSD (Lysergic Acid
Diethylamide) dan amfetamin.
Penyalahgunaan kedua
golongan psikotropika ini
sudah meluas di dunia.
26. Golongan pada psikotropika
Psikotropika yang mempunyai potensi
mengakibatkan sindroma ketergantungan
digolongkan menjadi4 golongan, yaitu:
• Psikotropika golongan I : yaitu psikotropika yang tidak
digunakan untuk tujuan pengobatan tapi bisa untuk
ilmu pengetahuan dengan potensi ketergantungan
yang sangat kuat
• Psikotropika golongan II : yaitu psikotropika yang
berkhasiat terapi tetapi dapat menimbulkan
ketergantungan.
27. • Psikotropika golongan III :
sebagai obat, dan ilmu
pengetahuan yaitu
psikotropika dengan efek
ketergantungannya sedang.
• Psikotropika golongan IV :
berguna untuk obat dan ilmu
pengetahuan yaitu
psikotropika yang efek
ketergantungannya ringan.
28. Efek pemakaian psikotropika
Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan
aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat
dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan
timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan
cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat
menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek
stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
29. Pemakaian Psikotropika yang
berlangsung lama tanpa
pengawasan dan pembatasan
pejabat kesehatan dapat
menimbulkan dampak yang
lebih buruk, tidak saja
menyebabkan ketergantungan
bahkan juga menimbulkan
berbagai macam penyakit
serta kelainan fisik maupun
psikis si pemakai, tidak jarang
bahkan menimbulkan
kematian.
30. Jenis-jenis psikotropika
A. LSD (Lysergic Acid
Diethylamide)
LSD merupakan zat
psikotropika yang
dapat menimbulkan
halusinasi (persepsi
semu mengenai
sesuatu benda yang
sebenarnya tidak ada).
31. Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi
orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau
sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat
otot-otot yang semula tegang menjadi rileks.
32. B. Amfetamin
Kita seringkali mendengar
pemberitaan di media massa
mengenai penjualan barang-
barang terlarang, seperti
ekstasi dan shabu. Ekstasi
dan shabu adalah hasil
sintesis dari zat kimia yang
disebut amfetamin. Jadi, zat
psikotropika, seperti ekstasi
dan shabu tidak diperoleh
dari tanaman melainkan
hasil sintesis.
33. Tanda-tanda gejala
pemakaian amfetamin
• siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira
berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu
makan, berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan
napas cepat.
• Jika overdosis akan menimbulkan gejala-gejala: jantung
berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid (curiga
berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu
tubuh tinggi, kejang, kerusakan pada ujung-ujung saraf, dan
dapat mengakibatkan kematian.
• Jika sudah kecanduan, kemudian dihentikan akan
menimbulkan gejala putus obat sebagai berikut: lesu,
apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah tersinggung.
34. Dampak negatif
• Dampak negatif asap rokok
1. Zat kimia berbahaya.
2. Racun
3. Impoten
4. Wajah keriput
5. Gigi Bercak dan nafas bau
6. Anda dan sekitarnya menjadi bau
7. Tulang rapuh
8. Depresi
9. Rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan
10. Sirkulasi darah terganggu
35. • Dampak negatif minuman keras
a. Gangguan mental organik
b. merusak daya ingat
c. perubahan Perilaku ke arah negatif
d. alkohol akan masuk kelambung dan usus
sehingga timbul iritasi yg akhirnya terjadi
pendarahan
e. kerusakan pada usus dan lambung maka
badan akan kurus dan kurang gizi
f. alkohol bereaksi langsung ke Otak,yg
akhirnya menyebabkan gangguan
mental..
g. dan bisa mengakibatkan penyakit lever
36. • Dampak negatif zat
psikotropika
Zat psikotropika sebenarnya
obat yang dapat
mempengaruhi pikiran dan
system saraf. Zat psiktropika
yang ada dalam tumbuhan
seperti ganja, opium,
mariyuana , dan kokain sejak
digunakan sejak dahulu.
Sekarang makin banyak ragam
zat psikotropika karena banyak
dibuat manusia.
37. Berdasarkan fungsinya obat psikotropika dibedakan menjadi
tiga yaitu obat stimulan, obat depresan, dan obat
halusinogen:
o Obat stimulan ( obat perangsang ) adalah obat yang
merangsang system saraf sehingga orang yang merasakan
lebih pwecaya diri dan selalu waspada contoh obat ini
adalah, kafein nikotin dan kokain
o Obat depresan ( obat penenang ) adalah obat yang dapat
menekan system saraf sehingga pemakaiannya merasa
ngantuk dan tingkat kesadarannyaturun. Contoh obat
jenis ini adalah alcohol dan barbiturate
o Obat halusinogen adalah obat yang dapat membelokkan
pikiran pemakaiannya
38. Pencegahan
penyalahgunaan zat adiktif
dan psikotropika adalah
upaya yang dilakukan baik
secara langsung maupun
tidak langsung, agar
seseorang atau sekelompok
masyarakat mengubah
keyakinan, sikap, dan
perilakunya sehingga tidak
memakai narkoba atau
berhenti memakai zat
adiktif dan psikotropika.
39. Ada tiga tingkat pencegahan, yaitu sebagai berikut :
• Pencegahan primer
• Pencegahan sekunder
• Pencegahan tersier
40. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah upaya pencegahan agar
orang sehat tidak terlibat penyalahgunaan zat adiktif
dan psikotropika. Pencegahan ini biasanya dilakukan
dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi
mengenai bahaya narkoba, dan pendekatan melalui
keluarga. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN,
lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini.
Kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi
melalui berbagai bentuk materi yang ditujukan
kepada remaja langsung dan keluarga.
41. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan pada
saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya
penyembuhan (terapi). Tahapan ini meliputi:
• Tahapan penerimaan awal (initial intake)
Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 hari dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan mental.
• Tahapan detoksifikasi dan terapi komplikasi medic
Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 minggu untuk
melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan
adiktif secara bertahap.
42. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah upaya untuk merehabilitasi
mereka yang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas:
• Tahapan stabilisasi, dilakukan antara 3 sampai 12 bulan,
untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakyat.
• Tahapan sosialiasi dalam masyarakat. Tahapan ini dilakukan
agar mantan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di
masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling,
membuat kelompok-kelompok dukungan, dan
mengembangkan kegiatan alternatif.
43. Penggunaan zat adiktif dan psikotropika di bidang kesehatan
Sebenarnya zat adiktif dan
psikotropika bermanfaat dalam
bidang kesehatan, tetapi dalam
dosis yang wajar dan sesuai dengan
kebutuhan pengobatan.
Penggunaan zat adiktif dan
psikotropika yang berlebihan dan
tidak sesuai dosis dapat
menyebabkan dampak-dampak
negatif, seperti yang telah
dijelaskan pada uraian sebelumnya.
44. Berikut ini zat adiktif dan
psikotropika yang digunakan dalam
bidang kesehatan:
a. Zat Stimulan Zat stimulan adalah
zat yang merangsang fungsi tubuh
dan meningkatkan kegairahan serta
kesadaran sehingga kemampuan
beraktivitas akan meningkat selama
beberapa jam. Jenis zat stimulan,
antara lain kafein, kokain, dan
amfetamin. Contoh zat stimulan
yang sekarang disalahgunakan
adalah shabu-shabu dan ekstasi.
45. b. Zat Depresan Dalam bidang
kedokteran, zat depresan adalah zat
yang menekan sistem saraf pusat
dan mengurangi aktivitas fungsional
tubuh sehingga pemakai merasa
tenang, bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tak sadarkan diri.
Kelebihan dosis zat ini dapat
mengakibatkan kematian. Jenis zat
adiktif depresan, antara lain opioda
dan berbagai turunannya, seperti
morfin dan heroin. Contoh yang
populer adalah putaw.
46. c. Zat Narkotika Dalam
bidang kedokteran zat
narkotika digunakan
sebagai zat analgesik
kuat yang dapat
menghilangkan rasa
nyeri dalam
pembedahan. Zat yang
termasuk kelompok
narkotika adalah ganja,
opium, dan kokain.
47. d. Alkohol Di bidang
kesehatan, alkohol
digunakan sebagai zat
desinfektan. Zat
desinfektan adalah zat
yang digunakan untuk
membunuh kuman
dan bakteri. Alkohol
juga dipakai untuk
mencuci alat-alat
kedokteran.
49. NARKOTIKA merupakan bahan yang
sangat berbahaya yang dapat melumpuhkan
daya pikir yang jernih serta dapat
mempengaruhi susunan saraf sentral yang
sifatnya membius dan dapat menimbulkan
ketergantungan bagi pemakainya. Orang yang
telah mengkonsumsi narkotika akan tenggelam
dalam suasana mental yang buruk dan
cenderung mengarah pada tindak kriminalitas.
50. Mengapa Dikategorikan sebagai masalah sosial?
DALAM beberapa tahun terakhir berita tentang
narkotika tidak pernah ada habisnya. Penggerebekan,
penangkapan, mereka yang harus mendekam di balik
jeruji besi akibat penyalahgunaan narkotika dan
seterusnya. Peredarannya semakin marak dan meluas
dari kota besar ke daerah sekitarnya, dari kalangan
menengah ke kelompok paling bawah, dan dari
kelompok remaja ke anak-anak.Narkotika kini
merupakan suatu ancaman yang sangat serius bagi
bangsa kita dan juga para generasi muda. Banyak
diantara generasi muda kita yang telah terjerumus
dalam dunia hitam dan melakukan tindak kriminalitas
akibat mengkonsumsinya.
51. Beberapa faktor penyebab seseorang menggunakan narkoba
• tidak mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan
• Kepribadian yang lemah
• Kurangnya kepercayaan diri
• tidak mampu mengendalikan diri
• Pelarian terhadap masalah hidup yang sedang dialaminya.
• Dorongan ingin tahu, ingin mencoba, ingin meniru dan ingin
berpetualang
• Mengalami tekanan jiwa
• Tidak mempunyai tanggung jawab
• Tidak memikirkan akibat dari perbuatannya
• Ketidak tahuan akan bahaya narkoba/ kurangnya informasi
tentang narkoba
• Mengalami kesunyian, keterasingan dan kecemasan
52. Penyebabyangbersumberdariorangtua/keluarga
• Keluarga tidak harmonis
• Kurang atau bahkan tidak ada komunikasi dan keterbukaan dengan orang
tua
• Orang tua yang terlalu memiliki,menguasai.melindungi,mengarahkan dan
mendikte
• Kurangnya pengawasan
• Orang tua yang terlalu memanjakan
• Orang tua terlalu sibuk baik karena mencari nafkah ataupun karena
kejaran karier
• Tidak ada perhatian, kehangatan,kasih sayang dan kemesraan dalam
keluarga
• Salah satu atau kedua orang tua menderita tekanan jiwa
• Salah saru atau kedua orang tua adalah pemakai
53. Penyebab yang bersumber pada kelompok sebaya , atau faktor
pemicu:
• Adanaya satu atau beberapa anggota kelompok
sebaya yang menjadi penyalahguna narkoba
• Adanaya anggota kelompok sebaya yang menjadi
pengedar narkoba
• Ajakan, bujukan dan iming-iming teman atau anggota
kelompok sebaya
• Paksaan dan tekanan kelompok sebaya, bila tidak ikut
melakukan penyalahgunaan narkoba dianggap tidak
setia kepada kelompoknya
54. Penyebab yang bersumber dari kehidupan masyarakat, merupakan juga faktor
pemicu:
• Masyarakat yang tidak acuh, tidak peduli
• Longgarnya pengawasan sosial masyarakat
• Banyak faktor pemicu ketegangan jiwa dalam masyarakat, seperti:
kemacetan lalu-lintas, kenaikan harga-harga bahan pokok, polusi,
banyaknya tindak kekerasan dan tindak kejahatan, ketidak pastian dan
persaingan
• Lemahnya penegakan hukum
• Banyknya pelanggaran huku, penyelewengan dan korupsi
• Banyaknya pemutusan hubungan kerja
• Kemiskinan dan penganguran
• Pelayanan masyarakat yang buruk
• Penegakan hukum yang lemah dan tidak adanya ketertiban dan
kepastian hukum
• Menurunnya moralitas masyarakat
• Bergentayangannya pengedar narkoba yang mencari mangsa
• Lingkungan pemukiman yang tidak mempunyai fasilitas tempat anak
bermain, menyalurkan hobinya serta kreatifitasnya
• Arus informasi dan globalisasi yang menyebarkan gaya hidup modern
• Proses perubahan sosial serta pergeseran nilai yang cepat
55. Dampak yang ditimbulkan
• perubahan perilaku menjadi perilaku antisosial
• gangguan kesehatan, menurunkan produktivitas
kerja secara drastis
• mempertinggi jumlah kecelakaan lalu lintas,
kriminalitas, dan tindak kekerasan lainnya.
• mudahnya terjadi komplikasi medik berupa
kelainan paru, gangguan fungsi liver, hepatetis,
dan penularan HIV/AIDS karena pemakaian
jarum suntik secara bergantian
• Kerusakan otak yang diakibatkan tidak bisa
diperbandingkan dengan kerugian finansial
56. Jumlah korban yang tewas setiap harinya
akibat mengonsumsi narkoba mencapai 41
orang atau setahun sekitar 15.000 orang
(mayoritas remaja) Indonesia tewas karena
penyalahgunaan narkotika Dalam kata
lain, penyalahgunaan narkotika membawa
pada kematian yang mengenaskan dan sia-
sia.
57. • Secara ekonomi, angka dari Badan Narkotika
Nasional membuat orang terperangah. Kerugian
keuangan masyarakat mencapai Rp 23,6 triliun,
Rp 11,36 triliun di antaranya untuk belanja
narkoba.
• Diperkirakan, tanpa adanya pencegahan yang
serius, dalam lima tahun ke depan masyarakat
dirugikan Rp 207 triliun per tahun, demikian
laporan Badan Narkotika Nasional (BNN).
• Kerusakan penyalahgunaan narkoba dari hari ke
hari semakin mengerikan, menyangkut gradasi
kerusakan maupun tingkat keluasannya. Daya
rusak dan akibatnya tidak kalah mengerikan
dibanding korupsi.