SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 
REPUBLIK INDONESIA 
Disampaikan oleh : 
Dr. Ir. H. M. NURDIN, MT 
Sekretaris Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal 
Workshop dan Studi Implementasi ”Penguatan Regional Management Dalam 
Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal” dalam rangka Sinergitas Program 
Kerjasama Bilateral KPDT, Bappenas dan GIZ – RED (Deutsche Gesellschaft 
Internationale Zummernarbeit – Regional Economic Development) 
Solo, 7 Oktober 2014 1
2 
KESENJANGAN 
PEMBANGUNAN ANTAR DAERAH 
(DISPARITAS) 
JAWA LUAR JAWA 
KAWASAN BARAT KAWASAN TIMUR 
PERKOTAAN PERDESAAN 
DAERAH TERTINGGAL 
DAERAH NON TERTINGGAL
2009 2014 
122 kab 
199 kab 
70 kab 
Keluar 
DOB 34 
183 kab 
target 
keluar 
2004 
199-50+ 34 
75 kab 
2019 
DOB 9 
Keluar 
50 kab 
183-70+ 9 
47 kab 
122-75 
3
PERBANDINGAN PERGESERAN PENDUDUK 
DESA & KOTA 
4 
90 
80 
70 
60 
50 
40 
30 
20 
10 
DESA 
70 
60 
50 
40 
30 
20 
10 
KOTA 
• Terjadi pergeseran penduduk dari Desa ke Kota (Urbanisasi) 
• Mengakibatkan Deformasi Struktural dan “Premature Urbanization” 
• Perlu dicegah / dieliminer dengan membangun perdesaan 
• Mengubah paradigma “Infrastructure follow People” menjadi “People follow 
Infrastructure” 
Eksisting 2012 =48% 
Eksisting 2012=52% 
0 
1970 1980 1990 1995 2002 2005 2010 2015 2020 2025 
0 
1970 1980 1990 1995 2002 2005 2010 2015 2020 2025
5 
Masalah dan 
Tantangan 
dalam RPJPN 
2005-2025 
Pada umumnya masyarakat yang berada di wilayah-wilayah tertinggal 
masih mempunyai keterbatasan akses terhadap pelayanan sosial, 
ekonomi, dan politik serta terisolir dari wilayah di sekitarnya. Oleh 
karena itu, kesejahteraan kelompok masyarakat yang hidup di wilayah 
tertinggal memerlukan perhatian dan keberpihakan pembangunan yang 
besar dari pemerintah 
Arah 
Kebijakan 
dalam RPJPN 
2005-2025 
Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis 
dan cepat tumbuh didorong sehingga dapat mengembangkan wilayah-wilayah 
tertinggal di sekitarnya dalam suatu sistem wilayah 
pengembangan ekonomi yang sinergis, tanpa mempertimbangkan batas 
wilayah administrasi, tetapi lebih ditekankan pada pertimbangan 
keterkaitan mata-rantai proses industri dan distribusi. Upaya yang 
dilakukan antara lain melalui: 
 pengembangan produk unggulan daerah, 
 mendorong terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, keterpaduan dan 
kerja sama antarsektor, antarpemerintah, dunia usaha, dan 
masyarakat dalam mendukung peluang berusaha dan investasi di 
daerah
6 
RPJMN 2010-2014 RANCANGAN RPJMN 2015-2019 
1. Pengelolaan potensi sumber daya lokal 
dalam pengembangan perekonomian 
daerah tertinggal masih belum optimal. 
2. Kualitas sumber daya manusia dan 
tingkat kesejahteraan masyarakat 
daerah tertinggal masih rendah. 
3. Koordinasi antarpelaku pembangunan di 
daerah tertinggal masih lemah. 
4. Tindakan afirmatif kepada daerah 
tertinggal belum optimal. 
5. Aksesibilitas daerah tertinggal terhadap 
pusat-pusat pertumbuhan wilayah 
masih rendah. 
6. Sarana dan prasarana pendukung 
ekonomi lainnya masih terbatas, yang 
meliputi energi listrik, telekomunikasi, 
irigasi dan air bersih. 
1.Masih lemahnya koordinasi antar pelaku 
pembangunan untuk dan di daerah tertinggal. 
2. Adanya regulasi yang tidak memihak terhadap 
percepatan pembangunan daerah tertinggal. 
3. Belum optimalnya pengelolaan potensi sumber daya 
lokal dalam pengembangan perekonomian daerah 
tertinggal. 
4.Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia dan 
tingkat kesejahteraan masyarakat daerah tertinggal. 
5.Belum optimalnya tindakan afirmatif kepada daerah 
tertinggal. 
6. Kurangnya aksesibilitas daerah tertinggal terhadap 
pusat-pusat pertumbuhan wilayah. 
7.Masih terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana 
publik di daerah tertinggal (Sarpras DT) 
8.Belum adanya insentif terhadap sektor swasta dan 
pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah tertinggal
7 
RPJMN 2010-2014 RANCANGAN RPJMN 2015-2019 
Kebijakan Pembangunan Daerah 
Tertinggal: 
Meningkatkan pengembangan 
perekonomian daerah dan kualitas 
sumberdaya manusia yang didukung 
oleh kelembagaan dan ketersediaan 
infrastruktur perekonomian dan 
pelayanan dasar sehingga daerah 
tertinggal dapat tumbuh dan 
berkembang secara lebih cepat guna 
dapat mengatasi ketertinggalan 
pembangunannya dari daerah lain 
yang sudah relatif lebih maju. 
Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal: 
Percepatan Pembangunan Daerah 
Tertinggal diprioritaskan untuk: 
• pemenuhan kebutuhan pelayanan 
publik dan ; 
• mengoptimalkan pengembangan 
perekonomian masyarakat secara 
terpadu
8 
RPJMN 2010-2014 RANCANGAN RPJMN 2015-2019 
1. Terentaskannya Minimal 50 Kabupaten 
Daerah Tertinggal; 
2. Meningkat rata-rata pertumbuhan 
ekonomi di daerah tertinggal menjadi 
7,10 persen pada tahun 2014; 
3. Berkurangnya persentase penduduk 
miskin di daerah tertinggal pada tahun 
menjadi 14,20 persen pada tahun 2014; 
dan 
4. Meningkatnya kualitas sumberdaya 
manusia di daerah tertinggal yang 
ditunjukkan oleh peningkatan indeks 
pembangunan manusia (IPM) menjadi 
72,20 pada tahun 2014 
1. Terentaskannya Minimal 75 Kabupaten 
Daerah Tertinggal; 
2. Meningkat rata-rata pertumbuhan ekonomi di 
daerah tertinggal menjadi 7,35 persen pada 
tahun 2019; 
3. Berkurangnya persentase penduduk miskin di 
daerah tertinggal menjadi 12,50 persen pada 
tahun 2019; dan 
4. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia 
di daerah tertinggal yang ditunjukkan oleh 
peningkatan indeks pembangunan manusia 
(IPM) menjadi 71,50 pada tahun 2019.
9 
RPJMN 2010-2014 RANCANGAN RPJMN 2015-2019 
Strategi: 
a) Pengembangan ekonomi lokal di 
daerah tertinggal; 
b) Penguatan kelembagaan 
masyarakat dan pemerintah 
daerah dalam pengelolaan 
sumberdaya lokal di daerah 
tertinggal; 
c) Peningkatan pelayanan kesehatan 
yang berkualitas dan terjangkau 
di daerah tertinggal; 
d) Peningkatan pelayanan 
pendidikan yang berkualitas di 
daerah tertinggal; 
e) Peningkatan sarana dan 
prasarana infrastruktur daerah 
tertinggal serta peningkatan 
aksesibilitas daerah tertinggal 
dengan pusat-pusat 
pertumbuhan. 
Strategi: 
(a) Penguatan koordinasi lintas sektor di Pusat dan Daerah, dan antara Pemerintah 
Pusat dengan Pemerintah Daerah melalui penyusunan regulasi dan penyusunan 
instrumen untuk dapat mengarahkan sektor dalam mengintervensi daerah tertinggal 
(misal : roadmap/rencana aksi pembangunan daerah tertinggal) 
(b) Penyempurnaan peraturan-peraturan yang kurang harmonis dengan pembangunan 
daerah tertinggal, misalnya UU Perimbangan Keuangan Pusat Dan Daerah, UU Jalan, 
UU Sumber Daya Air dll. 
(c) Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk pelayanan dasar di 
Daerah Tertinggal (Pendidikan, Kesehatan, Air Bersih, Jalan, Listrik dan 
Telekomunikasi); 
(d) pengembangan kegiatan produksi yang menghasilkan produk yang cepat dapat 
diperdagangkan berbasis komoditi unggulan Kabupaten; 
(e) Penyediaan sarana prasarana penunjang pengembangan ekonomi lokal; 
(f) Pemberian insentif bagi pelaku usaha guna meningkatkan iklim investasi dan 
mendorong perekonomian di daerah tertinggal 
(g) Peningkatan konektivitas antar wilayah melalui penyediaan sarana dan prasarana 
transportasi di daerah tertinggal dan yang menghubungkan daerah tertinggal dan 
daerah maju sebagai pusat pemasaran; 
(h) Pembangunan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan dalam peningkatan 
kualitas sumber daya manusia. 
(i) Memperbanyak pengembangan pendidikan keterampilan 
(j) Pengembangan pendidikan aparatur untuk peningkatan kapasitas kelembagaan 
pemerintah daerah
10 
Arahan RPJPN: Keberpihakan 
pemerintah ditingkatkan 
untuk mengembangkan 
wilayah-wilayah tertinggal 
dan terpencil sehingga 
wilayah-wilayah tersebut 
dapat tumbuh dan 
berkembang secara lebih 
cepat dan dapat mengurangi 
ketertinggalan 
pembangunannya dengan 
daerah lain. Pendekatan 
pembangunan yang perlu 
dilakukan, selain dengan 
pemberdayaan masyarakat 
secara langsung melalui 
skema pemberian dana 
alokasi khusus. 
BUMN & 
SWASTA 
APBN 
APBD 
DAERAH 
TERTINGGAL 
PKBL; CSR; 
Dana Kegiatan 
Sosial 
(yang dihimpun dari 
lembaga-2 sosial 
(Keagamaan, LSM, 
Media, Ormas, dll) 
DAU; DAK; DANA 
Otsus; APBN-P; 
Tugas Pembantuan; 
Dana Dekonsentrasi; 
Bantuan Sosial; 
Jaminan Sosial.
1. Meningkatkan belanja publik yang bermanfaat langsung bagi 
masyarakat; 
2. Mendorong pengembangan produk unggulan, pusat pertumbuhan, 
investasi dan kemitraan dalam upaya peningkatan pertumbuhan 
ekonomi; 
3. Mendorong peningkatan kualitas pendidikan/ketrampilan dan kesehatan 
dasar/lanjutan masyarakat ; 
4. Meningkatkan ketersediaan fasilitasi listrik dan air bersih di daerah 
Perbatasan, Pulau Terdepan, Terluar dan Terpencil serta Daerah Rawan 
Konflik; 
5. Mendorong peningkatan infrastruktur transportasi, kesehatan, 
pendidikan, ekonomi, energi, informasi dan telekomunikasi; 
6. Pembangunan Infrastruktur untuk mendukung domestic connectivity di 
wilayah Pulau Terpencil Terluar. 
11
12

More Related Content

What's hot

Presentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantoro
Presentasi akhir Studio Perencanaan PracimantoroPresentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantoro
Presentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantoro
studiopracimantoro
 
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdfKAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
EdiVanqom
 
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTRMEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
Fitri Indra Wardhono
 
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Nur Hilaliyah
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Yayasan CAPPA
 
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota SurakartaPaparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Bagus ardian
 

What's hot (20)

perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Kelembagaan tata ruang
Kelembagaan tata ruangKelembagaan tata ruang
Kelembagaan tata ruang
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaan
 
Presentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantoro
Presentasi akhir Studio Perencanaan PracimantoroPresentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantoro
Presentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantoro
 
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah KotaRencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
 
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdfKAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTRMEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
 
Buku Saku Survei Kampung Sendiri
Buku Saku Survei Kampung SendiriBuku Saku Survei Kampung Sendiri
Buku Saku Survei Kampung Sendiri
 
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruang
 
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota SurakartaPaparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
 
BUKU PANDUAN DAK PPKT TA. 2024.pdf
BUKU PANDUAN DAK PPKT TA. 2024.pdfBUKU PANDUAN DAK PPKT TA. 2024.pdf
BUKU PANDUAN DAK PPKT TA. 2024.pdf
 
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 

Viewers also liked

Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2
suparmono
 
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Imam Moklisin
 
Paparan kabag program di rateknis sarpras ph
Paparan kabag program di rateknis sarpras phPaparan kabag program di rateknis sarpras ph
Paparan kabag program di rateknis sarpras ph
agus_ibnu_hasan
 
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
Binus University
 

Viewers also liked (20)

Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...
 
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal DaerahKerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
 
Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2
 
Kerjasama Antar Daerah "PAKUDJEMBARA"
Kerjasama Antar Daerah "PAKUDJEMBARA"Kerjasama Antar Daerah "PAKUDJEMBARA"
Kerjasama Antar Daerah "PAKUDJEMBARA"
 
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
 
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
 
Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan
Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan
Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan
 
Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan Pembangunan DaerahKebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
 
Manajemen Pembangunan Wilayah yang Terintegrasi Dalam Kerangka Desentralisasi
Manajemen Pembangunan Wilayah yang Terintegrasi Dalam Kerangka DesentralisasiManajemen Pembangunan Wilayah yang Terintegrasi Dalam Kerangka Desentralisasi
Manajemen Pembangunan Wilayah yang Terintegrasi Dalam Kerangka Desentralisasi
 
Aspek Legal Regional Management dalam Sistem Pemerintahan Daerah Menurut UU N...
Aspek Legal Regional Management dalam Sistem Pemerintahan Daerah Menurut UU N...Aspek Legal Regional Management dalam Sistem Pemerintahan Daerah Menurut UU N...
Aspek Legal Regional Management dalam Sistem Pemerintahan Daerah Menurut UU N...
 
Data berkualitas
Data berkualitasData berkualitas
Data berkualitas
 
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan KemiskinanSistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
 
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
 
Paparan kabag program di rateknis sarpras ph
Paparan kabag program di rateknis sarpras phPaparan kabag program di rateknis sarpras ph
Paparan kabag program di rateknis sarpras ph
 
Desa kota
Desa kotaDesa kota
Desa kota
 
Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
 
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONALPETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
 
Sislognas
SislognasSislognas
Sislognas
 
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
 

Similar to Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal

Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
1_2_Bahan_Paparan_Direktur_-_Undangan_FGD_Forum_Komunikasi_Pendidikan_dan_Keb...
1_2_Bahan_Paparan_Direktur_-_Undangan_FGD_Forum_Komunikasi_Pendidikan_dan_Keb...1_2_Bahan_Paparan_Direktur_-_Undangan_FGD_Forum_Komunikasi_Pendidikan_dan_Keb...
1_2_Bahan_Paparan_Direktur_-_Undangan_FGD_Forum_Komunikasi_Pendidikan_dan_Keb...
Putrajab
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
mohamad amsanudin
 

Similar to Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal (20)

RPJMD prioritas pendidikan.pptx
RPJMD prioritas pendidikan.pptxRPJMD prioritas pendidikan.pptx
RPJMD prioritas pendidikan.pptx
 
Aspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desa
Aspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desaAspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desa
Aspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desa
 
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
 
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaKebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
 
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahTugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Membangun Kolaborasi & Pemetaan Potensi untuk RB Berdampak
Membangun Kolaborasi &  Pemetaan Potensi untuk  RB BerdampakMembangun Kolaborasi &  Pemetaan Potensi untuk  RB Berdampak
Membangun Kolaborasi & Pemetaan Potensi untuk RB Berdampak
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Buku Informasi P3PD RMC-II SULAWESI SELATAN
Buku Informasi P3PD RMC-II SULAWESI SELATANBuku Informasi P3PD RMC-II SULAWESI SELATAN
Buku Informasi P3PD RMC-II SULAWESI SELATAN
 
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
 
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
 
Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Amalan Terbaik Kesejahteraan SosialAmalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
 
1_2_Bahan_Paparan_Direktur_-_Undangan_FGD_Forum_Komunikasi_Pendidikan_dan_Keb...
1_2_Bahan_Paparan_Direktur_-_Undangan_FGD_Forum_Komunikasi_Pendidikan_dan_Keb...1_2_Bahan_Paparan_Direktur_-_Undangan_FGD_Forum_Komunikasi_Pendidikan_dan_Keb...
1_2_Bahan_Paparan_Direktur_-_Undangan_FGD_Forum_Komunikasi_Pendidikan_dan_Keb...
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdfKemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
 
Teori Pembangunan
Teori PembangunanTeori Pembangunan
Teori Pembangunan
 
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesraPaparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
 
Training PELD 2014
Training PELD 2014Training PELD 2014
Training PELD 2014
 

More from KPDT

More from KPDT (20)

Pelatihan Pengisian Aplikasi E-Monev
Pelatihan Pengisian Aplikasi E-MonevPelatihan Pengisian Aplikasi E-Monev
Pelatihan Pengisian Aplikasi E-Monev
 
PERSIAPAN PENYUSUNAN LAPORAN PP NO. 39 TAHUN 2006 TRIWULAN 1 TAHUN 2014 KPDT
PERSIAPAN PENYUSUNAN LAPORAN PP NO. 39 TAHUN 2006 TRIWULAN 1 TAHUN 2014 KPDTPERSIAPAN PENYUSUNAN LAPORAN PP NO. 39 TAHUN 2006 TRIWULAN 1 TAHUN 2014 KPDT
PERSIAPAN PENYUSUNAN LAPORAN PP NO. 39 TAHUN 2006 TRIWULAN 1 TAHUN 2014 KPDT
 
Sosialisasi Standar Biaya 2014
Sosialisasi Standar Biaya 2014Sosialisasi Standar Biaya 2014
Sosialisasi Standar Biaya 2014
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
 
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKAKL 2014
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKAKL 2014Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKAKL 2014
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKAKL 2014
 
PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...
PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...
PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...
 
Sirene tuna bahasa
Sirene tuna bahasaSirene tuna bahasa
Sirene tuna bahasa
 
Presentation tuna coastal (3)
Presentation tuna coastal (3)Presentation tuna coastal (3)
Presentation tuna coastal (3)
 
OVERVIEW OF INDONESIA’S TUNA INDUSTRY AND THE ROLE OF THE GOVERNMENT WITH ENG...
OVERVIEW OF INDONESIA’S TUNA INDUSTRY AND THE ROLE OF THE GOVERNMENT WITH ENG...OVERVIEW OF INDONESIA’S TUNA INDUSTRY AND THE ROLE OF THE GOVERNMENT WITH ENG...
OVERVIEW OF INDONESIA’S TUNA INDUSTRY AND THE ROLE OF THE GOVERNMENT WITH ENG...
 
Pointer pak menteri
Pointer pak menteriPointer pak menteri
Pointer pak menteri
 
Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013
Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013
Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013
 
John west indonesia presentation - may 2013-english
John west   indonesia presentation - may 2013-englishJohn west   indonesia presentation - may 2013-english
John west indonesia presentation - may 2013-english
 
Indonesia international b usiness forum iotc_payet-english
Indonesia international b usiness forum iotc_payet-englishIndonesia international b usiness forum iotc_payet-english
Indonesia international b usiness forum iotc_payet-english
 
Indonesia international b usiness forum iotc_payet_bahasa
Indonesia international b usiness forum iotc_payet_bahasaIndonesia international b usiness forum iotc_payet_bahasa
Indonesia international b usiness forum iotc_payet_bahasa
 
Greenpeace presentation coastal tuna forum jakarta2013.v2 english
Greenpeace presentation coastal tuna forum jakarta2013.v2 englishGreenpeace presentation coastal tuna forum jakarta2013.v2 english
Greenpeace presentation coastal tuna forum jakarta2013.v2 english
 
Greenpeace presentation coastal tuna forum jakarta2013.v2 bahasa
Greenpeace presentation coastal tuna forum jakarta2013.v2 bahasaGreenpeace presentation coastal tuna forum jakarta2013.v2 bahasa
Greenpeace presentation coastal tuna forum jakarta2013.v2 bahasa
 
Flotim pl-english
Flotim pl-englishFlotim pl-english
Flotim pl-english
 
Flotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasaFlotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasa
 
Artesmar® presentation may 2013 indonesia
Artesmar® presentation may 2013 indonesiaArtesmar® presentation may 2013 indonesia
Artesmar® presentation may 2013 indonesia
 
Artesmar® presentation may 2013 english
Artesmar® presentation may 2013 englishArtesmar® presentation may 2013 english
Artesmar® presentation may 2013 english
 

Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal

  • 1. KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh : Dr. Ir. H. M. NURDIN, MT Sekretaris Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal Workshop dan Studi Implementasi ”Penguatan Regional Management Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal” dalam rangka Sinergitas Program Kerjasama Bilateral KPDT, Bappenas dan GIZ – RED (Deutsche Gesellschaft Internationale Zummernarbeit – Regional Economic Development) Solo, 7 Oktober 2014 1
  • 2. 2 KESENJANGAN PEMBANGUNAN ANTAR DAERAH (DISPARITAS) JAWA LUAR JAWA KAWASAN BARAT KAWASAN TIMUR PERKOTAAN PERDESAAN DAERAH TERTINGGAL DAERAH NON TERTINGGAL
  • 3. 2009 2014 122 kab 199 kab 70 kab Keluar DOB 34 183 kab target keluar 2004 199-50+ 34 75 kab 2019 DOB 9 Keluar 50 kab 183-70+ 9 47 kab 122-75 3
  • 4. PERBANDINGAN PERGESERAN PENDUDUK DESA & KOTA 4 90 80 70 60 50 40 30 20 10 DESA 70 60 50 40 30 20 10 KOTA • Terjadi pergeseran penduduk dari Desa ke Kota (Urbanisasi) • Mengakibatkan Deformasi Struktural dan “Premature Urbanization” • Perlu dicegah / dieliminer dengan membangun perdesaan • Mengubah paradigma “Infrastructure follow People” menjadi “People follow Infrastructure” Eksisting 2012 =48% Eksisting 2012=52% 0 1970 1980 1990 1995 2002 2005 2010 2015 2020 2025 0 1970 1980 1990 1995 2002 2005 2010 2015 2020 2025
  • 5. 5 Masalah dan Tantangan dalam RPJPN 2005-2025 Pada umumnya masyarakat yang berada di wilayah-wilayah tertinggal masih mempunyai keterbatasan akses terhadap pelayanan sosial, ekonomi, dan politik serta terisolir dari wilayah di sekitarnya. Oleh karena itu, kesejahteraan kelompok masyarakat yang hidup di wilayah tertinggal memerlukan perhatian dan keberpihakan pembangunan yang besar dari pemerintah Arah Kebijakan dalam RPJPN 2005-2025 Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh didorong sehingga dapat mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang sinergis, tanpa mempertimbangkan batas wilayah administrasi, tetapi lebih ditekankan pada pertimbangan keterkaitan mata-rantai proses industri dan distribusi. Upaya yang dilakukan antara lain melalui:  pengembangan produk unggulan daerah,  mendorong terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, keterpaduan dan kerja sama antarsektor, antarpemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendukung peluang berusaha dan investasi di daerah
  • 6. 6 RPJMN 2010-2014 RANCANGAN RPJMN 2015-2019 1. Pengelolaan potensi sumber daya lokal dalam pengembangan perekonomian daerah tertinggal masih belum optimal. 2. Kualitas sumber daya manusia dan tingkat kesejahteraan masyarakat daerah tertinggal masih rendah. 3. Koordinasi antarpelaku pembangunan di daerah tertinggal masih lemah. 4. Tindakan afirmatif kepada daerah tertinggal belum optimal. 5. Aksesibilitas daerah tertinggal terhadap pusat-pusat pertumbuhan wilayah masih rendah. 6. Sarana dan prasarana pendukung ekonomi lainnya masih terbatas, yang meliputi energi listrik, telekomunikasi, irigasi dan air bersih. 1.Masih lemahnya koordinasi antar pelaku pembangunan untuk dan di daerah tertinggal. 2. Adanya regulasi yang tidak memihak terhadap percepatan pembangunan daerah tertinggal. 3. Belum optimalnya pengelolaan potensi sumber daya lokal dalam pengembangan perekonomian daerah tertinggal. 4.Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia dan tingkat kesejahteraan masyarakat daerah tertinggal. 5.Belum optimalnya tindakan afirmatif kepada daerah tertinggal. 6. Kurangnya aksesibilitas daerah tertinggal terhadap pusat-pusat pertumbuhan wilayah. 7.Masih terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana publik di daerah tertinggal (Sarpras DT) 8.Belum adanya insentif terhadap sektor swasta dan pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah tertinggal
  • 7. 7 RPJMN 2010-2014 RANCANGAN RPJMN 2015-2019 Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal: Meningkatkan pengembangan perekonomian daerah dan kualitas sumberdaya manusia yang didukung oleh kelembagaan dan ketersediaan infrastruktur perekonomian dan pelayanan dasar sehingga daerah tertinggal dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat guna dapat mengatasi ketertinggalan pembangunannya dari daerah lain yang sudah relatif lebih maju. Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal: Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal diprioritaskan untuk: • pemenuhan kebutuhan pelayanan publik dan ; • mengoptimalkan pengembangan perekonomian masyarakat secara terpadu
  • 8. 8 RPJMN 2010-2014 RANCANGAN RPJMN 2015-2019 1. Terentaskannya Minimal 50 Kabupaten Daerah Tertinggal; 2. Meningkat rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal menjadi 7,10 persen pada tahun 2014; 3. Berkurangnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggal pada tahun menjadi 14,20 persen pada tahun 2014; dan 4. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia di daerah tertinggal yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) menjadi 72,20 pada tahun 2014 1. Terentaskannya Minimal 75 Kabupaten Daerah Tertinggal; 2. Meningkat rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal menjadi 7,35 persen pada tahun 2019; 3. Berkurangnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi 12,50 persen pada tahun 2019; dan 4. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia di daerah tertinggal yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) menjadi 71,50 pada tahun 2019.
  • 9. 9 RPJMN 2010-2014 RANCANGAN RPJMN 2015-2019 Strategi: a) Pengembangan ekonomi lokal di daerah tertinggal; b) Penguatan kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumberdaya lokal di daerah tertinggal; c) Peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau di daerah tertinggal; d) Peningkatan pelayanan pendidikan yang berkualitas di daerah tertinggal; e) Peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur daerah tertinggal serta peningkatan aksesibilitas daerah tertinggal dengan pusat-pusat pertumbuhan. Strategi: (a) Penguatan koordinasi lintas sektor di Pusat dan Daerah, dan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah melalui penyusunan regulasi dan penyusunan instrumen untuk dapat mengarahkan sektor dalam mengintervensi daerah tertinggal (misal : roadmap/rencana aksi pembangunan daerah tertinggal) (b) Penyempurnaan peraturan-peraturan yang kurang harmonis dengan pembangunan daerah tertinggal, misalnya UU Perimbangan Keuangan Pusat Dan Daerah, UU Jalan, UU Sumber Daya Air dll. (c) Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk pelayanan dasar di Daerah Tertinggal (Pendidikan, Kesehatan, Air Bersih, Jalan, Listrik dan Telekomunikasi); (d) pengembangan kegiatan produksi yang menghasilkan produk yang cepat dapat diperdagangkan berbasis komoditi unggulan Kabupaten; (e) Penyediaan sarana prasarana penunjang pengembangan ekonomi lokal; (f) Pemberian insentif bagi pelaku usaha guna meningkatkan iklim investasi dan mendorong perekonomian di daerah tertinggal (g) Peningkatan konektivitas antar wilayah melalui penyediaan sarana dan prasarana transportasi di daerah tertinggal dan yang menghubungkan daerah tertinggal dan daerah maju sebagai pusat pemasaran; (h) Pembangunan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. (i) Memperbanyak pengembangan pendidikan keterampilan (j) Pengembangan pendidikan aparatur untuk peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah
  • 10. 10 Arahan RPJPN: Keberpihakan pemerintah ditingkatkan untuk mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil sehingga wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengurangi ketertinggalan pembangunannya dengan daerah lain. Pendekatan pembangunan yang perlu dilakukan, selain dengan pemberdayaan masyarakat secara langsung melalui skema pemberian dana alokasi khusus. BUMN & SWASTA APBN APBD DAERAH TERTINGGAL PKBL; CSR; Dana Kegiatan Sosial (yang dihimpun dari lembaga-2 sosial (Keagamaan, LSM, Media, Ormas, dll) DAU; DAK; DANA Otsus; APBN-P; Tugas Pembantuan; Dana Dekonsentrasi; Bantuan Sosial; Jaminan Sosial.
  • 11. 1. Meningkatkan belanja publik yang bermanfaat langsung bagi masyarakat; 2. Mendorong pengembangan produk unggulan, pusat pertumbuhan, investasi dan kemitraan dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi; 3. Mendorong peningkatan kualitas pendidikan/ketrampilan dan kesehatan dasar/lanjutan masyarakat ; 4. Meningkatkan ketersediaan fasilitasi listrik dan air bersih di daerah Perbatasan, Pulau Terdepan, Terluar dan Terpencil serta Daerah Rawan Konflik; 5. Mendorong peningkatan infrastruktur transportasi, kesehatan, pendidikan, ekonomi, energi, informasi dan telekomunikasi; 6. Pembangunan Infrastruktur untuk mendukung domestic connectivity di wilayah Pulau Terpencil Terluar. 11
  • 12. 12