UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
1.
2. Tenaga endogen adalah tenaga yang menyebabkan bentuk muka
bumi tidak rata/berelief yang berasal dari dalam bumi. Macam-
macam tenaga endogen:
1. Vulkanisme
2. Seisme
Diatropisme
awal
3. 1. Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala segala kegiatan magma dari dalam litosfer yang
menyusup ke lapisan yang lebih atas sampai keluar permukaan bumi.
Material vulkanik yang dikeluarkan dari gunung berapi ada yang berbentuk
cair yaitu lava an lahar. Sedangkan yang berbentuk padat adalah adalah
eflata, serta bentuk uap air, belerang, asam arang, dan karbon monoksida.
Lava adalah aliran magma di permukaan bumi
yang menutup permukaan sekitarnya.
Lahar adalah aliran lumpur panas yang merupakan
campuran lava dengan air.
Eflata adalah material vulkanik yang berbentuk
lapili, pasir vulkanik, dan abu vulkanik.
6. 1. Vulkanisme
Gunung api yang dihasilkan oleh aktifitas vulkanisme dipengaruhi oleh
jenis atau tipe magma dan tipe letusan.
1.) Tipe maghma dibagi menjadi dua, yaitu :
a. ) Magma basaltic ( basaltic magma)
Adalah Magma yang sifatnya encer, dihasilkan dari
letusan yang relative tenang, karena gas dalam
magma dikeluarkan dengan cepat melalui celah atau
retakan. Mengandung kadar siklika yang rendah.
Terdapat di samudra dimana lempeng saling berpisah
dan menjauh, ditemui di daratan vulkanik serta plato.
Bertemperatur 900`C – 1200`C, dengan kecepatan
mencapai 200km/jam. Tipe yang dihasilkan oleh
magma basaltik adalah tipe Perisai.
7. Gambar : Maghma Basaltik,
di Gunung Mauna Loa, Hawaii.
(Source: U.S. Geological Survey)
8. 1. Vulkanisme
b. ) Maghma Silica
Mengandung silica yang tinggi dan bersifat
kental. Magma ini menghasilkan batuan
beku granitic. temperatur magma lebih
rendah dari pada magma balastik.
Bentukan yang dihasilkan berupa kubah yang berbentuk bulat pada
lubang kepundan. gunung api Maar. Magma tipe ini menghasilkan
tipe gunung api Komposit/Strato dan Maar.
9. Gerakan Maghma dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.) INTRUSI MAGHMA
Intrusi magma adalah proses penerobosan magma
diantara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai
permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu :
• Intrusi datar/sill(mendatar)
• Lakolit(membentuk lensa cembung)
• Gang korok(terletak di sela-sela lipatan)
• Diatroma(silinder memanjang)
11. 2.) EKSTRUSI MAGHMA
Ekstrusi magma disebut juga erupsi magma.
Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu
magma dan banyaknya gas yang terkandung di
dalamnya.
Gambar : Ekstrusi maghma
12. 1. Vulkanisme
Erupsi adalah fenomena keluarnya magma dari dalam bumi. Magma balastik
dan magma silica dikeluarkan dari bentuk lubang yang bergeraak, perbedaan
bentuk lubang menyebkan perbedaan jenis erupsi.
Berdasarkan bentukan tersebut erupsi dibedakan :
a. ) Erupsi Linier
Terjadi pada lubang yang berbentuk
memanjang. Contoh tipe erupsi terdapat
di suatu gunung di Eslandia. Magma
yang dikeluarkan bersifat sangat encer
dan menutupi wilayah yang cukup luas.
13. 1. Vulkanisme
b. ) Erupsi Areal
Terjadi pada lubang yang berupa suatu wilayah
yang berukuran luas dan besar.Terjadi karena posisi
dapur magma berada pada dekat permukaan,
contoh: Dieng.
c. ) Erupsi Sentral
Terjadi pada lubang erupsi berbentuk pipa yang
relative kecil dan sempit. Materil fulkanik yang
dihasilkan berbentuk kerucut vulkanik. Tipe ini
menghasilkan 3 bentuk gunung api yaitu:
14. 1. Vulkanisme
• Gunung Api Maar
Bentuk hasil eksplosif atau ledakan , gunung api
ini memiliki dapur magma yang relative kecil
dan dangakal. Ketinggian gunung ini relative
rendah dan memiliki kemiringan yang cukup
curam. Contoh: Gunung Lamongan.
• Gunung Api Perisai
Terbentuk karena sifat magmanya cair dengan
erupsi efusif/aliran. Magma yang dihasilkan
mengalir ke segala arah dengan ketebalan lapisan
yang tipis dan ketinggian yang rendah. Contoh:
Gunung Api Mauna Loa di Hawai.
15. 1. Vulkanisme
• Gunung Api Strato
Dihasilkan dari letusan eksplosif dan efusi
secara bergantian. Gunung api ini
berbentuk kerucut yang tinggi dengan
lereng yang curam. Dari 129 gunung aktif di
Indonesia, sebagian besar merupakan tipe
gunung api strato Tangkuban Perahu,
Ciremai, Kelud, Kerinci , Merbabu, Dan
Gede-Pangrango. Adapun contoh paling
klasik gunung ini adalah Gunung Fuji di
Jepang.
16. Gunung Fujiyama, Jepang Gunung Lamongan, Jawa tengah
dengan tipe strato dengan tipe maar
Gunung Mauna Loa, Hawai
Dengan tipe perisai
18. 2. Seisme
Seisme/gempa merupakan gerakan kulit bumi secara tiba-tiba akibat
adanya patahan atau letusan yang diikuti serangkaian getaran yang
dirambatkan hingga ke permukaan bumi.
Kekutan terjadi akibat adanya gempa bumi ini
diukur oleh suatu alat yang disebut seismograf
dengan menggunakan skala tertentu. Adapun
ilmu yang mempelajari tentang gempa dan
segala permasalahannya adalah seismologi.
Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan
menjadi tiga :
19. 2. Seisme
•Gempa Tektonik
Terjadi karena adanya pergeseran lempengan
tanah atau patahan (dislokasi). Kekuatan
gempa ini biasanya sangat besar dan meliputi
areal yang sangat luas. Contoh : Gempa di Aceh
tahun 2004 yang menyebabkan Tsunami.
20. Pada tahun 1968 ditetapkan bahwa litosfer memiliki 6
lempeng utama :
21. 2. Seisme
•Gempa Vulkanik
Gempa yang terjadi sebelum, pada saat, dan
mengiringi letusan gunung api, maupun
sesudahnya. Contoh : Gempa yang terjadi ketika
Merapi meletus.
•Gempa Runtuhan (terban)
Gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian
atas rongga di dalam tlitosfer atau runtuhnya
massa batuan yang mengisi ruang kosong di
dalam litosfer. Misalnya runtuhan gua-gua
kapur atau trowongan di daerah-daerah
pertambangan.
22. 2. Seisme
a. Gempa berdasarkan episentrumnya / pusatnya :
•Gempa Dalam
Pusat gempa berada pada kedalaman 300-700km.
•Gempa Sedang
Pusat gempa berada pada kedalaman 100-300km.
•Gempa Dangkal
Pusat gempa berada pada kedalaman >100km.
Episentrum adalah titik di permukaan bumi sebagai tempat gelombang
gempa dirambatkan.letak episentrum tegak lurus terhadap hiposentrum.
23. 2. Seisme
b. Berdasarkan bentuk episentrum gempa dapat dibedakan menjadi:
•Gempa Linear
Gempa yang episentrumnya berbentuk garis.
•Gempa Sentral
Gempa yang episentrumnya berupa titik.
c. Berdasarkan jarak episentrumnya gempa
dapat dibedakan menjadi:
•Gempa Setempat
Jarak episentrum <10.000km
•Gempa Jauh
Jarak episentrum sekitar 10.000km
•Gempa Sangat Jauh
Jarak episentrum >10.000km
24. 2. Seisme
d. Berdasarkan letak episentrum gempa dapat dibedakan menjadi:
•Gempa Darat
Gempa yang titik episentrumnya berada di daratan.
•Gempa Laut
Episentrum terletak di dasar laut, bila
gempa yang terjadi memiliki kekuatan
yang besar dapat mengakibatkan air
laut pasang dengan tiba-tiba disertai
gelombang yang dahsyat(tsunami).
26. Salah satu contoh gempa tektonik
adalah gempa di Aceh pada tahun
2004 yang menimbulkan bencana
Tsunami
Gempa vulkanik diakibatkan
oleh adanya aktivitas vulkanik
dari gunung berapi
Gempa runtuhan terjadi karena bagian
atas rongga di dalam litosfer atau
runtuhnya massa batuan yang mengisi
ruang kosong di dalam litosfer.
27. Istilah-istilah Dalam Gempa Bumi :
• Hiposentrum, berasal dari kata hypo berarti bawah, sentrum berarti pusat, jadi
hyposentrum merupakan pusat asal mulanya getaran gempa yang terdapat di
bawah permukaan bumi, terdapat dua macam getaran dalam hyposentrum
yakni Gelombang Logitudinal (gelombang Primer) dan Gelombang Transversal
(Gelombang Sekunder)
• Episentrum adalah tempat dipermukaan bumi yang terdekat dengan
hyposentrum (biasa disebut juga pusat gempa di permukaan bumi)
• Isoseista adalah garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang sama keras getaran gempanya.
• Homoseista adalah garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang pada saat yang sama mengalami getaran
gempanya.
28. Rumus Laska
Rumus Laska dalah rumus yang digunakan untuk mengukur jarak episentral
suatu gempa.
∆ = {(S - P) - 1} x 1000 km
Keterangan :
∆ = jarak episentral
P = gelombang pertama yang tercatat
S = gelombang kedua yang tercatat
29. Contoh Soal :
Pada stasiun pengamatan A, gempa tercatat gelombang
pertama pada pukul 15. 23’ dan gelombang kedua pada pukul
15. 26’. 30”. Berapakah jarak episentrum gempa dari
pengamatan stasiun A?
Jawab :
∆ = {(15. 26’. 30” - 15. 23’) – 1} x 1000 km
= (3,5 – 1) x 1000 km
= 2.500 km
Jadi, jarak episentrum tersebut ke stasiun pengamat adalah 2.500 km.
home
30. Diatropisme
Diatropisme adalah pergerakan lempeng di bumi antara yang satu
dengan yang lain.
Dilihat dari kecepatan gerak dan ukuran muka bumi yang
terkena efeknya diatropisme dapat dibedakan menjadi :
1. Orogenesa
Yaitu proses pembentukan pegunungan,
proses tersebut terjadi akibat adanya
gerakan – gerakan kerak bumi (lempeng
litosfer) yang saling mendekat dan
bertumbukan satu sama lain. Contohnya
rangkaian pegunungan lipatan Sirkum
Pasifik dan Sirkum Mediterania.
31. Diatropisme
2. Epirogenesa
Yaitu proses penurunan atau penaikan benua (kontinen)
yang memekan waktu relatif lebih lama dari pada proses
orogenesis. Salah satu contohnya adalah pecahnya Pangea
menjadi benua-benua yang ada sekarang ini.
Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang
mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga
permukaan air laut terlihat naik.
Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang
mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga
permukaan air laut terlihat turun.
33. 180 tahun lalu
Benua pangea terpisah menjadi dua benua. Di bagian utara,
Dondwana, mulai terpecah menjadi India dan Antartika-
Australia mulai terpisah. Retakan mulai muncul antara Amerika
Selatan dan Afrika. Di bagian timur, afrika tertutup oleh Laut
Tetnys.
130 tahun lalu
Benua Godwana dan Eurasia mulai mengapung ke utara. Tetapi
Atlantik Utara dan Samudera Hindia mulai melebar. Retakan
Atlantik Selatan memanjang, tegak lurunya muncul retakan yang
nantinya akan memisahkan Greenland dari Amerika Utara. India
mulai bergerak ke Asia.
65 tahun yang lalu
Amerika Selatan terpisah seutuhnya dari Afrika, berpindha ke
utara dan barat. Madagaskar terpecah dari afrika, tetapi belum
ada tanda retakan Laut Merah akan memisahkan semenanjung
Arab. Laut Mediterani mulai tampak. Di selatan, Australia masih
bergabung dengan antartika.
Saat ini
India bergerak ke utara dan bertemu dengan Asia,
menggumpalkan sedimen yang membentuk
pegunungan Himalaya. Amerika Serikat berputar
dan bergerak ke barat bergabung dengan Amerika
Utara. Australia terpecah dengan Antartika
34. Diatropisme
Dilihat dari bentuk hasilnya diatropisme dibedakan menjadi:
1. Sesar (faults)
Sesar disebut juga patahan. Merupakan suatu rekahan pada batuan
yang mengalami pergeseran. Akibatnya terjadi perpindahan antara
bagian-bagian yang berhadapan baik secara vertical maupun
horizontal.
a. Berdasarkan arah pergeserannya sesar dapat
dibedakan atas :
•Sesar normal
Terbentuk karena adanya tenaga
tarikan sehingga atap sesar bergerak
relative turun terhadap alas sesar.
35. Diatropisme
•Sesar naik
Terjadi karena adanya tenaga
yang saling mendorong sehingga
atap sesar bergeser relative ke
atas terhadap alas sesar.
•Sesar mendatar
Adalah Sesar emiliki arah
gerakan dominan horizontal.
36.
37. Bagian muka bumi yang mengalami patahan :
Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan.
Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.
38. Diatropisme
2. Lipatan dan Gejala Perlipatan (folds and folding)
Terjadi karena adanya gaya tektonik yang menekan secara horisontaln pada
suatu lapisan batuan , baik pada salah satu tepi lapisan maupun pada kedua
tepi lapisan.
a. Bagian -bagian yang membentuk
struktur lipatan:
-Antikilin
adalah bagian dari strutur lipatan yang berbentuk
cembung ke atas.
-Sinklin
adalah bagian dari strutur lipatan yang berbentuk
cekung ke atas.
-Sayap
adalah bagian dari strutur lipatan yang yang
terletak miring, dimulai dari puncak suatu
antikilin sampai titik paling bawah suatu siklin.
40. Diatropisme
Beberapa variasi bentuk lipatan:
1. Lipatan tegak, yaitu lipatan dengan bidang poros vertical.
2. Lipatan condong, yaitu lipatan dengan bidang poros miring.
3. Lipatan isoklin, yaitu lipatan dengan posisi
kedu sayap hampir sejajar. Bidang porosnya
bisa tegak lurus maupun miring.
4. Lipatan menggantung, yaitu lipatan yang
kemiringan sayap dan kecuramannya
sudah melalui poros vertical.
41. Diatropisme
5. Lipatan rebah, yaitu lipatan yang bidang
porosnya sudah mendekati horizontal.
6. Monoklin, yaitu suatu pencuraman
setempat pada suatu daerah yang
umumnya diitandai oleh kemiringan
yang sangat landai.
7. Lipatan terbuka, yaitu lipatan yang
masih memiliki potensi untuk lebih
melengkung lagi.
42. a. Lipatan tegak d. Lipatan menggantung
b. Lipatan condong /miring e. Lipatan Isoklin
f. Lipatan kelopak
c. Lipatan rebahan
43. Diatropisme
3. Rekahan atau Kekar (joint)
Terjadi karena kedua bagian/lapisan tanah yang berkembang secara
menonjol. Adanya rekahan yang berbentuk sejajar dengan sesar
memungkinkan terjadinya pelapukan dan pengendapan.
Berdasarkan cara pembentukannya
rekahan dibedakan menjadi:
a. rekahan yang disebabkan oleh
tekanan (shear/compression joints)
b. rekahan yang disebabkan oleh
trikan (tension joints/kekar tegangan)
home
44. Tenaga Eksogen proses eksogen adalah proses
yang disebabkan oleh tenaga yang berasal dari
luar tubuh bumi. Proses ini terdiri dari :
1. Pelapukan
2. Erosi
3. Gerakan massa (mass wasting)
4. Sedimentasi
5. Karst
6. Denudasi
awal
45. 1. Pelapukan
Pelapukan adalah proses penghancuran atau pengelupasan batuan
sehingga berubah sifat fisis dan atau kimia batuan.Beberapa faktor yang
memicu terjadinya pelapukan batuan adalah struktur batuannya, iklim,
tumbuh-tumbuhan, relief muka bumi dan aktivitas manusia.
Struktur batuan adalah segala sifat fisik ( warna, kekerasan
belahan ) dan kimiawi batuan ( struktur dan komposisi unsur
dan mineral pada batuan).
Iklim merupakan faktor lain yang sangat berperan dalam proses
pelapukan. pada daerah yang beriklim panas dan lembab lebih
kuat dalam melapukkan suatu batuan.
46. 1. Pelapukan
Tumbuh-tumbuhan dapat melapukkan batuan baik dengan akarnya atau
dengan humus yang dihasilkannya. Secara garis besar, proses pelapukan
batuan dapat di bagi menjadi 3 macam, yaitu :
• Pelapukan fisis/pelapukan
mekanis/ disintegrasi
Pelapukan fisis disebut juga pelapukan mekanis,
karena proses berlangsungnya secar mekanis. Pada
pelapukan ini batuan akan mengalami perubahan
fisik baik bentuk maupun ukurannya.
47. 1. Pelapukan
Pelapukan fisis dapat di sebabkan oleh beberapa hal berikut :
1.) Perbedaan temperatur yang tinggi
2.) Pembekuan air di dalam celah batuan
3.) Sinar Matahari
4.) Pengkristalan air garam
48. 1. Pelapukan
Pelapukan fisis, yang
terjadi pada batu
49. 1. Pelapukan
• Pelapukan kimia ( dikomposisi )
Pelapukan kimia adalah proses hancurnya batuan karena perubahan
mineralnya. Pelaku utamanya adalah air hujan yang melarutkan gas CO2 dari
atmosfer sehingga setibanya di permukaan bumi sudah merupakan asam
karbonat.
Kekuatan asam ini bertambah apabila mendapat
tambahan CO2 lebih banyak dari peruraian
tanaman oleh bakteri. Proses air hujan yang bereaksi
dengan batu gamping akan menyebabkan proses
berubahnya dan berpindahnya komponen-
komponen kimia suatu batuan atau mineral sebagai
penyusun batuan.
50. 1. Pelapukan
Pelapukan kimia sering berkaitan dengan pelapukan fisik seperti pada
proses eksfoliasi dan pelapukan membola. Eksfoliasi adalah pengelupasan
batuan menjadi bentuk lempeng lengkung, karena bagian luar batuan
lapuk oleh hidrasi atau hidrolisi, kemudian rontok oleh tenaga mekanik.
Sedangkan pelapukan membola adalah pelapukan
yang disebabkan oleh batuan mengalami retak-retak,
kemudian retakan itu terisi air. Air ini menyebabkan
hidrasi atau hidrolis. Akibatnya terjadilah inti-inti
batuan segar berbentuk membulat dikelilingi oleh
tanah hasil pelapukan.
51. 1. Pelapukan
Reaksi kimia ini di sebut karbonisasi atau pencucian (leaching). Dalam
proses pelapukan batuan karbonat atau batu gamping dapat membentuk
muka bumi konstruksional seperti stalaktit dan stalagmite di gua-gua.
Adapun pelapukan kimia batu gamping yang
menjadikan bentuk muka bumi degradasi
adalah gua, sungai bawah tanah, dolina dan
uvala. Secara umum, bentuk muka bumi yang
membentuk bentang lahan kars dapat di lihat di
daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
52. 1. Pelapukan
Jenis pelapukan kimiawi terdiri dari dua macam, yaitu:
a. Proses oksidasi
Proses oksidasi terjadi karena mineral pada
batuan bereaksi dengan oksigen di udara.
b. Pelapukan hidrolisis
Pelapukan hidrolisis terjadi ketika suatu
mineral pada batuan menjadi lembab karena
penambahan volume air mengalami
pelapukan kimia.
54. 1. Pelapukan
• Pelapukan Organis
Pelapukan organis adalah pelapukan yang di sebabkan oleh aktivitas
makhluk hidup. Pelapukan organis dapat di bagi menjadi 2, yaitu:
1.) Pelapukan biomekanis
Di sebabkan oleh kegiatan organisme seperti
merambatnya akar tanaman
2.) Pelapukan biokimia
Di sebabkan oleh asam humus yang terjadi dari
bahan organik (tanaman) yang hancur karena
bakteri dan terlarutkan oleh air.
55. Pelapukan biokimia disebabkan oleh Pelapukan biomekanis karena
asam humus dari bahan organik akar tumbuhan
(tanaman)
home
56. 2. Erosi
Erosi merupakan proses pengikisan materi penyusun permukaan bumi (
batuan dan tanah ) dan dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain
oleh suatu zat pengangkut alami yang bergerak di permukaan bumi. Zat
pengangkut tersebut dapat berupa air, angin dan gletser. Macam-macam
erosi, yaitu :
1.) Erosi air
Erosi air adalah pengikisan materi penyusun
permukaan bumi yang disebabkan oleh air.
Daerah beriklim tropis umumnya memiliki curah
hujan yang tinggi, sehingga air menjadi pelaku
utama dalam proses erosi.
57. 2. Erosi
Erosi Air dibagi menjadi 3 (tiga) , yaitu :
a.) Erosi percik
Erosi percik atau splash erosion adalah
erosi yang terjadi akibat percikan air
hujan yang turun ke permukaan bumi
dan memecahkan agregat tanah.
b.) Erosi lembaran
Ketika air hujan menggenangi tanah yang relatif datar, erosi juga
terjadi oleh lembaran air yang mengangkut butiran tanah mengalir ke
daerah yang lebih rendah.
58. 2. Erosi
c.) Erosi alur dan erosi parit
Jika aliran air di permukaan terkosentrasi, maka air
tersebut akan mengikis tanah atau batuan sehingga
membentuk alur-alur yang kecil, erosi ini di sebut erosi alur.
Kemudian aliran air pada erosi alur cukup banyak dan
lebih besar, maka erosinya akan berkembang menjadi erosi
parit.
2.) Erosi air laut
Merupakan erosi yang disebabkan oleh air laut. Batuan yang terkena
deburan ombak laut dapat tererosi membentuk cliff, yaitu suatu morfologi
bertebing curam akibat kikisan ombak. Sedangkan batuan yang lunak
seperti pasi di pantai dapat menjadi tipis membentuk dataran abrasi. Erosi
oleh air laut ini di sebut abrasi atau erosi marin.
59. 2. Erosi
3.) Erosi angin
Di daerah gunung, erosi terjadi oleh angin. Angin yang berhembus di gurun
akan membawa butiran pasir, ketika angin dan pasir ini menerpa bongkahan
batuan, maka pasir tersebut akan mengikis bongkahan batuan. Bongkahan
batuan yang terkikis relatif di bagian bawahnya, sehingga akan membentuk
batu jamur.
4.) Erosi gletser
Gletser adalah massa es yang bergerak menuruni
lereng dan biasanya hanya terjadi di daerah-daerah
lintang tinggi dan puncak gunung yang tinggi seperti
Himalaya, Pegunungan Alphina dan Gunung
Jayawijayadi Papua.Erosi yang di akibatkan oleh
gletser di sebut glasiasi. Endapannya di sebut moraine.
60. Erosi Parit
Erosi alur Badlands, South Dakota di Amerika Serikat adalah contoh hasil pengerjaan erosi
parit (sumber: Microsoft Encharta, 2008).
Erosi lembar
61. Erosi Percik
Selain percikan air hujan, percikan air
dari air terjun juga dapat menyebabkan
terjadinya erosi percik pada tanah.
62. Abrasi di pinggiran laut Manado
Erosi Gletser yang ada di Antartika
menyebabkan terbentuknya cekungan
huruf U
Erosi angin di Delicate Arch (Utah, USA)
home
63. 3. Gerakan massa (mass wasting)
Gerakan massa batuan (mass wasting) adalah perpindahan
massa batuan yang disebabkan oleh gaya tarik bumi (grafitasi).
Berdasarkan gerakan dan keadaan batuan yang di pindahkan
dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu:
a.) Pemindahan Lambat (slow flowage)
Pemindahan lambat adalah perpindahan
massa batuan yang berjalan sangat lambat
sehingga tidak dapat diamati oleh mata. Proses
ini serring disebut rayapan massa (creep).
64. 3. Gerakan massa (mass wasting)
b.) Pemindahan Cepat (rapid flowage)
Pemindahan cepat adalah perpindahan massa batuan yang berjalan
sangat cepat. Jenis pemindahan ini di pengaruhi oleh kandungan air.
c.) Tanah Longsor (land slide)
Tanah longsor adalah gerakan longsornya
massa batuan atau tanah menuruni lereng
yang terjal.
d.) Tanah Amblas (subsidence)
Tanah amblas adalah gerakan massa batuan atau
tanah yang amblas ke bawah secara vertical disertai
gerakan mendatar. Peristiwa ini dapat diakibatkan
oleh runtuhnya gua kapur.
65. Tanah amblas di Jakarta Utara
Tanah longsor yang ada di daerah
Purworejo, Jateng
home
66. 4. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan material batuan yang telah
mengalami pelapukan dan tererosi oleh tenaga pengangkut
(air,angin,gelombang laut, dan gletser) akan diangkut dan diendapkan di
suatu tempat. Ada empat jenis sedimentasi :
a.) Sedimentasi Fluvial
Sedimentasi fluvial adalah pengendapan oleh air
sungai. Daerah - daerah yang dapat dijumpai
sebagai pengendapan fluvial adalah sungai
meander, di daerah kali mati atau danau tapal
kuda (oxbowlake), sungai manganyam
(braided), dan delta.
67. 4. Sedimentasi
b.)Sedimentasi Marine
Sedimentasi marine adalah pembentukan
endapan oleh gelombang laut dan arus
susur pantai, seperti pada tanggul pantai.
Tanggul pantai adalah gundukan pasir
yang memanjang seperti tanggul sebagai
hasil pengendapan pasir yang dibawa oleh
gelombang laut, umumnya membujur
sejajar dengan garis pantai. Sumber
dimensinya berasal dari daratan yang
dibawa oleh air sungai atau hasil abrasi
pantai di tempat lain.
68. d.) Sedimentasi aeolis
Sedimentasi Aeolis adalah proses pengendapan
materi-materi yang dibawa atau diangkut
angin. Proses ini banyak terjadi di daratan.
Sering juga disebut sedimentasi teresterial.
Contoh dari sedimentasi ini adalah adanya Sand
Dune di pantai-pantai.
69. Sedimentasi Marine
Tombolo yang menghubungkan pulau
karang dengan pulau utamanya (sumber:
http://geology.about.com dan
http://www.fettes.com, 2008).
71. Sedimentasi Aeolis
Sand Dunes, atau gumuk pasir yaitu gundukan pasir yang terjadi akibat
sedimentasi oleh angin. Biasanya Sand Dunes banyak terdapat di gurun
dan pinggir pantai.
home
72. 5. Karst
Karst adalah sebuah bentukan di permukaan
bumi yang pada umumnya dicirikan dengan
adanya depresi tertutup (closed depression),
draines permukaan, dan gua.Proses utama
yang terjadi di dalam topografi karst adalah
pelarutan. Terdapat dua hal pokok dalam
proses pelarutan, yaitu unsur pelarut dan
batuan terlarut. Proses pelarutannya adalah
air yang banyak mengandung CO2 (zat asam
arang) dapat dengan mudah melarutkan batu
kapur (CaCO2).
73. 5. Karst
a. Dolina
Dolina adalah lubang-lubang yang berbentuk
corong. Dolina dapat terjadi karena erosi
(pelarutan) atau karena reruntuhan. Dolina
terdapat hampir di semua bagian pegunungan
kapur di Jawa bagian selatan, yaitu di
Pegunungan Seribu. Puncak-puncak pada
dolina adalah sisa pelarutan, sedangkan lembah
di antaranya adalah dolina-dolina yang
melebur.
74. 5. Karst
b. Gua dan Sungai Bawah Tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula
terdapat celah-celah atau retakan.
Retakan akan semakin besar dan
membentuk gua-gua atau lubang-
lubang, karena pengaruh larutan. Jika
lubang-lubang itu berhubungan, akan
terbentuklah sungai-sungai bawah
tanah.
75. 5. Karst
c. Stalaktit dan stalakmit
Stalaktit adalah kerucut-kerucut kapur yang
bergantungan pada atap gua. Terbentuk dari
kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua.
Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang
berdiri pada dasar gua. Contohnya stalaktit dan
stalakmit di gua Tabuhandan Gua Gong di
Pacitan, Jawa Timur,serta gua jati jajar di
Kebumen, Jawa Tengah.
76. Gua dan Sungai Bawah Tanah
di Luray, Virginia
Ťažká dolina di Tatras,
Slovakia.
Cheddar Gorge, Sungai bawah tanah yg
terletak di jurang Cheddar Gorge, Inggris
78. 6. Denudasi
Denudasi adalah pengikisan lapisan atas
permukaan bumi oleh tenaga eksogen sehingga
menjadi kurang subur. Lapisan batuan yang lapuk
pada lereng – lereng pegunungan selalu
dipengaruhi oleh gaya berat. Jika kecepatan
pelapukan tidak dapat mengikuti kecepatan
runtuhnya lapisan batuan, maka batuan asli akan
terkelupas dan terbuka. Hilangnya lapisan atas
batuan lapuk juga dipengaruhi oleh deflasi, yaitu
tenaga yang berasal dari air es dan angin.