SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 146 / HUK / 2013
TENTANG
PENETAPAN KRITERIA DAN PENDATAAN FAKIR MISKIN
DAN ORANG TIDAK MAMPU
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
Mengingat :
bahwa untuk melaksanakan Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012
tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan
Kesehatan perlu menetapkan Keputusan Menteri
Sosial tentang Penetapan Kriteria dan Pendataan
Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu;
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4967);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011
tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5235);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5294);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun
2012 tentang Penerima Bantuan Iuran
Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 264,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5294);
2
6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun
2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II;
7. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
91 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga
Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun
2009 tentang Pembentukan Dan
Organisasi Kementerian Negara;
8. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara Serta Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara yang telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 92 Tahun 2011 Perubahan
Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 24
Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas,
dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi
Eselon I Kementerian Negara;
9. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Sosial Nomor
86/HUK/2010 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Sosial;
11. Peraturan Menteri Sosial Nomor 08 Tahun
2012 tentang Pedoman Pendataan dan
Pengelolaan Data Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial dan Potensi dan
Sumber Kesejahteraan Sosial (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 567);
3
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40
Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 1029);
Memperhatikan : Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 149
Tahun 2013 tentang Kepesertaan Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 2013;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG
PENETAPAN KRITERIA DAN PENDATAAN
FAKIR MISKIN DAN ORANG TIDAK MAMPU.
KESATU : Kategori fakir miskin dan orang tidak mampu
meliputi:
a. fakir miskin dan orang tidak mampu yang
teregister;dan
b. fakir miskin dan orang tidak mampu yang
belum teregister.
KEDUA : Fakir miskin dan orang tidak mampu yang
teregister sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU huruf a, yang berasal dari
Rumah Tangga memiliki kriteria:
a. tidak mempunyai sumber mata
pencaharian dan/atau mempunyai sumber
mata pencaharian tetapi tidak mempunyai
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar;
b. mempunyai pengeluaran sebagian besar
digunakan untuk memenuhi konsumsi
makanan pokok dengan sangat sederhana;
c. tidak mampu atau mengalami kesulitan
untuk berobat ke tenaga medis, kecuali
Puskesmas atau yang disubsidi
pemerintah;
d. tidak mampu membeli pakaian satu kali
dalam satu tahun untuk setiap anggota
rumah tangga;
e. mempunyai kemampuan hanya
menyekolahkan anaknya sampai jenjang
pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama;
4
f. mempunyai dinding rumah terbuat dari
bambu/kayu/tembok dengan kondisi tidak
baik/kualitas rendah, termasuk tembok
yang sudah usang/berlumut atau tembok
tidak diplester;
g. kondisi lantai terbuat dari tanah atau
kayu/semen/keramik dengan kondisi tidak
baik/kualitas rendah;
h. atap terbuat dari ijuk/rumbia atau
genteng/seng/asbes dengan kondisi tidak
baik/ kualitas rendah;
i. mempunyai penerangan bangunan tempat
tinggal bukan dari listrik atau listrik tanpa
meteran;
j. luas lantai rumah kecil kurang dari 8
m2/orang; dan
k. mempunyai sumber air minum berasal dari
sumur atau mata air tak terlindung/air
sungai/air hujan/lainnya.
KETIGA : Kriteria fakir miskin dan orang tidak mampu
yang teregister sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU huruf a, berdasarkan Basis
Data Terpadu hasil Pendataan Program
Perlindungan Sosial Tahun 2011.
KEEMPAT : Fakir miskin dan orang tidak mampu yang
belum teregister sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU huruf b, terdapat di dalam
Lembaga Kesejahteraan Sosial maupun di luar
Lembaga Kesejahteraan Sosial.
KELIMA : Lembaga Kesejahteraan Sosial sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEEMPAT, dimaknai
sebagai:
a. panti sosial;
b. Rumah Singgah;
c. Rumah Perlindungan Sosial Anak;
d. Lembaga Perlindungan Sosial Anak;
e. Panti/balai rehabilitasi sosial;
f. Taman Anak Sejahtera/Tempat Penitipan
Anak miskin;
g. Rumah Perlindungan dan Trauma Centre;
atau
h. nama lain yang sejenis.
5
KEENAM : Fakir miskin dan orang tidak mampu yang
belum teregister sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEEMPAT, terdiri atas:
a. gelandangan;
b. pengemis;
c. perseorangan dari Komunitas Adat
Terpencil;
d. perempuan rawan sosial ekonomi;
e. korban tindak kekerasan;
f. pekerja migran bermasalah sosial;
g. masyarakat miskin akibat bencana alam
dan sosial pasca tanggap darurat sampai
dengan 1 (satu) tahun setelah kejadian
bencana
h. perseorangan penerima manfaat Lembaga
Kesejahteraan Sosial;
i. penghuni Rumah Tahanan/Lembaga
Pemasyarakatan;
j. penderita Thalassaemia Mayor;dan
k. penderita Kejadian Ikutan Paska Imunisasi
(KIPI).
KETUJUH : Dalam hal fakir miskin dan orang tidak
mampu yang belum teregister sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEENAM, diproses
melalui mekanisme perubahan dengan
pembuktian keabsahan kepesertaannya :
a. untuk gelandangan, pengemis,
perseorangan penerima manfaat Lembaga
Kesejahteraan Sosial, perseorangan dari
Komunitas Adat Terpencil, perempuan
rawan sosial ekonomi, korban tindak
kekerasan, dan pekerja migran bermasalah
sosial dengan surat rekomendasi dari
Kementerian Sosial, dinas/intansi sosial
provinsi, dinas/intansi sosial
kabupaten/kota, camat, kepala
desa/lurah, dan/atau Lembaga
Kesejahteraan Sosial;
6
b. penghuni Rumah Tahanan dan Lembaga
Pemasyarakatan, dengan surat
rekomendasi dari Kepala Lembaga
Pemasyarakatan/Kepala Rumah Tahanan
setempat;
c. penderita Thalassaemia Mayor,
berdasarkan kartu penderita Thalassaemia
yang diterbitkan oleh Yayasan
Thalassaemia Indonesia dan bagi penderita
baru dengan menunjukan surat
keterangan dari Ketua Yayasan
Thalassaemia Indonesia cabang, direktur
rumah sakit, dan/atau kepala Puskesmas
dengan keterangan bahwa yang
bersangkutan menderita Thalassaemia
Mayor;
d. penderita Kejadian Ikutan Paska Imunisasi
(KIPI) dapat memperoleh pelayanan
kesehatan dengan menunjukan kartu
identitas seperti KTP, kartu keluarga dan
lain-lain;
e. bagi keluarga peserta Program Keluarga
Harapan (PKH), cukup dengan kartu PKH,
sedangkan bagi anggota keluarga
disamping membawa kartu PKH dilengkapi
dengan kartu keluarga atau keterangan
dari pendamping;
f. bagi penerima Bantuan Langsung
Sementara Masyarakat (BLSM), cukup
dengan Kartu Perlindungan Sosial;
g. bagi perseorangan penerima program beras
miskin menggunakan Kartu Perlindungan
Sosial; dan
h. masyarakat miskin akibat korban bencana
alam dan sosial paska tanggap darurat
berdasarkan daftar/keputusan yang
ditetapkan oleh bupati/walikota.
KEDELAPAN : Mekanisme perubahan sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KETUJUH dilakukan dengan :
a. pengurangan data fakir miskin dan orang
tidak mampu yang tercantum sebagai
Penerima Bantuan Iuran Jaminan
Kesehatan karena tidak lagi memenuhi
kriteria; dan
b. penambahan data fakir miskin dan orang
tidak mampu untuk dicantumkan sebagai
Penerima Bantuan Iuran Jaminan
Kesehatan karena memenuhi kriteria.
7
KESEMBILAN : Penambahan data sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KEDELAPAN huruf b, sebagai
data terpadu yang menjadi dasar bagi
penentuan jumlah nasional Penerima Bantuan
Iuran Jaminan Kesehatan.
KESEPULUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan, dengan ketentuan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan Jakarta
pada tanggal 17 Desember 2013
MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA,
TTD
SALIM SEGAF AL JUFRI
Salinan, Keputusan ini disampaikan kepada Yth:
1. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
2. Menteri Keuangan.
3. Menteri Kesehatan.
4. Kepala Badan Pusat Statistik.
5. Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional.

More Related Content

Viewers also liked

Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalPermensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Peraturan Menteri No 16 tahun 2013
Peraturan Menteri No 16 tahun 2013Peraturan Menteri No 16 tahun 2013
Peraturan Menteri No 16 tahun 2013jeeroloo
 
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13Dewi Kartika
 
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSNUndang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSNNur Fadillah
 
Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013IdnJournal
 
Jazmedia Glosarium Data & Informasi Kesehatan
Jazmedia Glosarium Data & Informasi KesehatanJazmedia Glosarium Data & Informasi Kesehatan
Jazmedia Glosarium Data & Informasi KesehatanMasyrifah Jazm
 
Kepmensos no. 70 tahun 2013
Kepmensos no. 70 tahun 2013Kepmensos no. 70 tahun 2013
Kepmensos no. 70 tahun 2013IdnJournal
 
Panduan teknis ident. desa terpencil,desa tertinggal dan pulau2 kecil
Panduan teknis ident. desa terpencil,desa tertinggal dan pulau2 kecilPanduan teknis ident. desa terpencil,desa tertinggal dan pulau2 kecil
Panduan teknis ident. desa terpencil,desa tertinggal dan pulau2 kecilinfosanitasi
 
Permensos no 16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga
Permensos no  16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluargaPermensos no  16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga
Permensos no 16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluargaDewi Kartika
 
Permensos tas-tahun-2012
Permensos tas-tahun-2012Permensos tas-tahun-2012
Permensos tas-tahun-2012Dewi Kartika
 
Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014IdnJournal
 
Alur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin Partisipatif
Alur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin PartisipatifAlur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin Partisipatif
Alur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin PartisipatifFormasi Org
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanRandy Chamzah
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranPSEKP - UGM
 

Viewers also liked (20)

Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalPermensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
 
Permensos No.56 Thn.2009 ttg Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyala...
Permensos No.56 Thn.2009 ttg Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyala...Permensos No.56 Thn.2009 ttg Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyala...
Permensos No.56 Thn.2009 ttg Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyala...
 
Peraturan Menteri No 16 tahun 2013
Peraturan Menteri No 16 tahun 2013Peraturan Menteri No 16 tahun 2013
Peraturan Menteri No 16 tahun 2013
 
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
 
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSNUndang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
 
Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013
 
Jazmedia Glosarium Data & Informasi Kesehatan
Jazmedia Glosarium Data & Informasi KesehatanJazmedia Glosarium Data & Informasi Kesehatan
Jazmedia Glosarium Data & Informasi Kesehatan
 
Kepmensos no. 70 tahun 2013
Kepmensos no. 70 tahun 2013Kepmensos no. 70 tahun 2013
Kepmensos no. 70 tahun 2013
 
Panduan teknis ident. desa terpencil,desa tertinggal dan pulau2 kecil
Panduan teknis ident. desa terpencil,desa tertinggal dan pulau2 kecilPanduan teknis ident. desa terpencil,desa tertinggal dan pulau2 kecil
Panduan teknis ident. desa terpencil,desa tertinggal dan pulau2 kecil
 
Kebijakan penanggulangan napza
Kebijakan penanggulangan napzaKebijakan penanggulangan napza
Kebijakan penanggulangan napza
 
Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014
Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014
Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014
 
Permensos no 16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga
Permensos no  16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluargaPermensos no  16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga
Permensos no 16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga
 
Korban Tindak Kekerasan
Korban Tindak KekerasanKorban Tindak Kekerasan
Korban Tindak Kekerasan
 
Permensos tas-tahun-2012
Permensos tas-tahun-2012Permensos tas-tahun-2012
Permensos tas-tahun-2012
 
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
 
Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014
 
Alur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin Partisipatif
Alur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin PartisipatifAlur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin Partisipatif
Alur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin Partisipatif
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
PPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINANPPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINAN
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
 

Similar to Kepmensos no. 146 tahun 2013

Keputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jpsKeputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jpsRahmat Calvin
 
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmasPmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmasKemala Widhiari
 
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalPermensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Permensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journalPermensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdf
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdfPERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdf
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdfpepensupendie1
 
Se mensos no 2 tahun 2013
Se mensos no 2 tahun 2013Se mensos no 2 tahun 2013
Se mensos no 2 tahun 2013IdnJournal
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 M Ungang
 
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journalPermensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journalIdnJournal
 
Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010IdnJournal
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newPedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newUays Hasyim Full
 
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journalPermensos no. 19 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PUSKESOS TAHUN 2022
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PUSKESOS TAHUN 2022KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PUSKESOS TAHUN 2022
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PUSKESOS TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
 
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdfOptimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdfGeryToya
 
Bansos.pptx
Bansos.pptxBansos.pptx
Bansos.pptxbangiyes
 
Pmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFL
Pmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFLPmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFL
Pmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFLAgung Huda
 
PMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdf
PMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdfPMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdf
PMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdfrena rasyidah
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmhusnulchotimah6
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaMuh Saleh
 
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015yusnizainal7
 

Similar to Kepmensos no. 146 tahun 2013 (20)

Keputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jpsKeputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jps
 
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmasPmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
 
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalPermensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
 
Permensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journalPermensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journal
 
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdf
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdfPERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdf
PERMENSOS NO 1 TAHUN 2018 TTG PKH.pdf
 
Se mensos no 2 tahun 2013
Se mensos no 2 tahun 2013Se mensos no 2 tahun 2013
Se mensos no 2 tahun 2013
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
 
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journalPermensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journal
 
Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newPedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
 
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journalPermensos no. 19 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journal
 
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PUSKESOS TAHUN 2022
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PUSKESOS TAHUN 2022KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PUSKESOS TAHUN 2022
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PUSKESOS TAHUN 2022
 
Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Jam...
Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Jam...Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Jam...
Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Jam...
 
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdfOptimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
 
Bansos.pptx
Bansos.pptxBansos.pptx
Bansos.pptx
 
Pmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFL
Pmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFLPmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFL
Pmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFL
 
PMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdf
PMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdfPMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdf
PMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdf
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
 
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015
 

More from IdnJournal

Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014IdnJournal
 
Perpres no. 109 tahun 2013
Perpres no. 109 tahun 2013Perpres no. 109 tahun 2013
Perpres no. 109 tahun 2013IdnJournal
 
Perpres no. 108 tahun 2013
Perpres no. 108 tahun 2013Perpres no. 108 tahun 2013
Perpres no. 108 tahun 2013IdnJournal
 
Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013IdnJournal
 
Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014IdnJournal
 
Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007IdnJournal
 
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014IdnJournal
 
Kepmenkes no. 326 tahun 2013
Kepmenkes no. 326 tahun 2013Kepmenkes no. 326 tahun 2013
Kepmenkes no. 326 tahun 2013IdnJournal
 
Permensos no. 111 tahun 2009
Permensos no. 111 tahun 2009Permensos no. 111 tahun 2009
Permensos no. 111 tahun 2009IdnJournal
 
Permensos no. 17 tahun 2012
Permensos no. 17 tahun 2012Permensos no. 17 tahun 2012
Permensos no. 17 tahun 2012IdnJournal
 
Inpres no. 3 tahun 2010
Inpres no. 3 tahun 2010Inpres no. 3 tahun 2010
Inpres no. 3 tahun 2010IdnJournal
 
Inpres no. 1 tahun 2010
Inpres no. 1 tahun 2010Inpres no. 1 tahun 2010
Inpres no. 1 tahun 2010IdnJournal
 
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalUu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalIdnJournal
 
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journalPerda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Permensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journalPermensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journalIdnJournal
 
Permensos no. 02 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 02 tahun 2012 idn journalPermensos no. 02 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 02 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Uu no.19 tahun 2011 idn journal
Uu no.19 tahun 2011 idn journalUu no.19 tahun 2011 idn journal
Uu no.19 tahun 2011 idn journalIdnJournal
 
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalUu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalIdnJournal
 
Uu no. 13 tahun 2011 idn journal
Uu no. 13 tahun 2011 idn journalUu no. 13 tahun 2011 idn journal
Uu no. 13 tahun 2011 idn journalIdnJournal
 
Uu no. 13 tahun 1998 idn journal
Uu no. 13 tahun 1998 idn journalUu no. 13 tahun 1998 idn journal
Uu no. 13 tahun 1998 idn journalIdnJournal
 

More from IdnJournal (20)

Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014
 
Perpres no. 109 tahun 2013
Perpres no. 109 tahun 2013Perpres no. 109 tahun 2013
Perpres no. 109 tahun 2013
 
Perpres no. 108 tahun 2013
Perpres no. 108 tahun 2013Perpres no. 108 tahun 2013
Perpres no. 108 tahun 2013
 
Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013
 
Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014
 
Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007
 
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
 
Kepmenkes no. 326 tahun 2013
Kepmenkes no. 326 tahun 2013Kepmenkes no. 326 tahun 2013
Kepmenkes no. 326 tahun 2013
 
Permensos no. 111 tahun 2009
Permensos no. 111 tahun 2009Permensos no. 111 tahun 2009
Permensos no. 111 tahun 2009
 
Permensos no. 17 tahun 2012
Permensos no. 17 tahun 2012Permensos no. 17 tahun 2012
Permensos no. 17 tahun 2012
 
Inpres no. 3 tahun 2010
Inpres no. 3 tahun 2010Inpres no. 3 tahun 2010
Inpres no. 3 tahun 2010
 
Inpres no. 1 tahun 2010
Inpres no. 1 tahun 2010Inpres no. 1 tahun 2010
Inpres no. 1 tahun 2010
 
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalUu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
 
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journalPerda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
 
Permensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journalPermensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journal
 
Permensos no. 02 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 02 tahun 2012 idn journalPermensos no. 02 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 02 tahun 2012 idn journal
 
Uu no.19 tahun 2011 idn journal
Uu no.19 tahun 2011 idn journalUu no.19 tahun 2011 idn journal
Uu no.19 tahun 2011 idn journal
 
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalUu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
 
Uu no. 13 tahun 2011 idn journal
Uu no. 13 tahun 2011 idn journalUu no. 13 tahun 2011 idn journal
Uu no. 13 tahun 2011 idn journal
 
Uu no. 13 tahun 1998 idn journal
Uu no. 13 tahun 1998 idn journalUu no. 13 tahun 1998 idn journal
Uu no. 13 tahun 1998 idn journal
 

Recently uploaded

HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 

Recently uploaded (11)

HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 

Kepmensos no. 146 tahun 2013

  • 1. KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 / HUK / 2013 TENTANG PENETAPAN KRITERIA DAN PENDATAAN FAKIR MISKIN DAN ORANG TIDAK MAMPU MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial tentang Penetapan Kriteria dan Pendataan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu; 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5294); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 264, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5294);
  • 2. 2 6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II; 7. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan Dan Organisasi Kementerian Negara; 8. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 9. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; 10. Peraturan Menteri Sosial Nomor 86/HUK/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 11. Peraturan Menteri Sosial Nomor 08 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 567);
  • 3. 3 12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1029); Memperhatikan : Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 149 Tahun 2013 tentang Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 2013; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG PENETAPAN KRITERIA DAN PENDATAAN FAKIR MISKIN DAN ORANG TIDAK MAMPU. KESATU : Kategori fakir miskin dan orang tidak mampu meliputi: a. fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister;dan b. fakir miskin dan orang tidak mampu yang belum teregister. KEDUA : Fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU huruf a, yang berasal dari Rumah Tangga memiliki kriteria: a. tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar; b. mempunyai pengeluaran sebagian besar digunakan untuk memenuhi konsumsi makanan pokok dengan sangat sederhana; c. tidak mampu atau mengalami kesulitan untuk berobat ke tenaga medis, kecuali Puskesmas atau yang disubsidi pemerintah; d. tidak mampu membeli pakaian satu kali dalam satu tahun untuk setiap anggota rumah tangga; e. mempunyai kemampuan hanya menyekolahkan anaknya sampai jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama;
  • 4. 4 f. mempunyai dinding rumah terbuat dari bambu/kayu/tembok dengan kondisi tidak baik/kualitas rendah, termasuk tembok yang sudah usang/berlumut atau tembok tidak diplester; g. kondisi lantai terbuat dari tanah atau kayu/semen/keramik dengan kondisi tidak baik/kualitas rendah; h. atap terbuat dari ijuk/rumbia atau genteng/seng/asbes dengan kondisi tidak baik/ kualitas rendah; i. mempunyai penerangan bangunan tempat tinggal bukan dari listrik atau listrik tanpa meteran; j. luas lantai rumah kecil kurang dari 8 m2/orang; dan k. mempunyai sumber air minum berasal dari sumur atau mata air tak terlindung/air sungai/air hujan/lainnya. KETIGA : Kriteria fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU huruf a, berdasarkan Basis Data Terpadu hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2011. KEEMPAT : Fakir miskin dan orang tidak mampu yang belum teregister sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU huruf b, terdapat di dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial maupun di luar Lembaga Kesejahteraan Sosial. KELIMA : Lembaga Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT, dimaknai sebagai: a. panti sosial; b. Rumah Singgah; c. Rumah Perlindungan Sosial Anak; d. Lembaga Perlindungan Sosial Anak; e. Panti/balai rehabilitasi sosial; f. Taman Anak Sejahtera/Tempat Penitipan Anak miskin; g. Rumah Perlindungan dan Trauma Centre; atau h. nama lain yang sejenis.
  • 5. 5 KEENAM : Fakir miskin dan orang tidak mampu yang belum teregister sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT, terdiri atas: a. gelandangan; b. pengemis; c. perseorangan dari Komunitas Adat Terpencil; d. perempuan rawan sosial ekonomi; e. korban tindak kekerasan; f. pekerja migran bermasalah sosial; g. masyarakat miskin akibat bencana alam dan sosial pasca tanggap darurat sampai dengan 1 (satu) tahun setelah kejadian bencana h. perseorangan penerima manfaat Lembaga Kesejahteraan Sosial; i. penghuni Rumah Tahanan/Lembaga Pemasyarakatan; j. penderita Thalassaemia Mayor;dan k. penderita Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). KETUJUH : Dalam hal fakir miskin dan orang tidak mampu yang belum teregister sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM, diproses melalui mekanisme perubahan dengan pembuktian keabsahan kepesertaannya : a. untuk gelandangan, pengemis, perseorangan penerima manfaat Lembaga Kesejahteraan Sosial, perseorangan dari Komunitas Adat Terpencil, perempuan rawan sosial ekonomi, korban tindak kekerasan, dan pekerja migran bermasalah sosial dengan surat rekomendasi dari Kementerian Sosial, dinas/intansi sosial provinsi, dinas/intansi sosial kabupaten/kota, camat, kepala desa/lurah, dan/atau Lembaga Kesejahteraan Sosial;
  • 6. 6 b. penghuni Rumah Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan, dengan surat rekomendasi dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan/Kepala Rumah Tahanan setempat; c. penderita Thalassaemia Mayor, berdasarkan kartu penderita Thalassaemia yang diterbitkan oleh Yayasan Thalassaemia Indonesia dan bagi penderita baru dengan menunjukan surat keterangan dari Ketua Yayasan Thalassaemia Indonesia cabang, direktur rumah sakit, dan/atau kepala Puskesmas dengan keterangan bahwa yang bersangkutan menderita Thalassaemia Mayor; d. penderita Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) dapat memperoleh pelayanan kesehatan dengan menunjukan kartu identitas seperti KTP, kartu keluarga dan lain-lain; e. bagi keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH), cukup dengan kartu PKH, sedangkan bagi anggota keluarga disamping membawa kartu PKH dilengkapi dengan kartu keluarga atau keterangan dari pendamping; f. bagi penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), cukup dengan Kartu Perlindungan Sosial; g. bagi perseorangan penerima program beras miskin menggunakan Kartu Perlindungan Sosial; dan h. masyarakat miskin akibat korban bencana alam dan sosial paska tanggap darurat berdasarkan daftar/keputusan yang ditetapkan oleh bupati/walikota. KEDELAPAN : Mekanisme perubahan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETUJUH dilakukan dengan : a. pengurangan data fakir miskin dan orang tidak mampu yang tercantum sebagai Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan karena tidak lagi memenuhi kriteria; dan b. penambahan data fakir miskin dan orang tidak mampu untuk dicantumkan sebagai Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan karena memenuhi kriteria.
  • 7. 7 KESEMBILAN : Penambahan data sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDELAPAN huruf b, sebagai data terpadu yang menjadi dasar bagi penentuan jumlah nasional Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan. KESEPULUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan Jakarta pada tanggal 17 Desember 2013 MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, TTD SALIM SEGAF AL JUFRI Salinan, Keputusan ini disampaikan kepada Yth: 1. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. 2. Menteri Keuangan. 3. Menteri Kesehatan. 4. Kepala Badan Pusat Statistik. 5. Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional.