Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut melakukan analisis tentang percakapan di media sosial dan berita online mengenai terorisme kelompok Mujahidin Indonesia Timur di Poso.
2. Analisis menemukan bahwa percakapan tentang topik ini tidak banyak baik di media sosial maupun media online nasional.
3. Narasi yang berkembang sebagian besar mengkritik pemerintah yang dianggap kurang memberikan perhatian terhadap masalah
21. KESIMPULAN
• Baik di media sosial maupun di media online, percakapan tentang teror
kelompok MIT (Mujahidin Indonesia Timur) ini memang tidak terlalu banyak baik
media sosial maupun di media online nasional.
• Media online yang paling banyak memberitakan masih dari media lokal, seperti
Tribunnes Palu, Antaranews Sulteng, Jawapos Manado.
• Netizen di media sosial juga mayoritas berasal dari Cluster X (pendukung
pemerintah), tak tampak dari kalangan Oposisi. Dari netizen Umum juga ada
meski tidak banyak.
• Narasi yang paling banyak berkembang adalah: meyayangkan pihak pemerintah
yang belum member perhatian, pernyataan, dan langkah nyata khususnya
kepada presiden Jokowi dan lembaga di bawahnya.
• Kritikan juga banyak diberikan kepada partai seperti PKS yang lebih banyak
memberi perhatian pada isu Palestina; meski partai lain juga tidak memberi
perhatian pada isu Poso namun tidak disoroti.
• Publik yang banyak bersuara tentang Palestina juga dikritik oleh sebagian netizen
yang peduli Poso, dengan narasi mereka membela Hamas yang teroris, tetapi
tidak bersuara terhadap teroris MIT. Ini jadi kontra produktif, karena yang positif
pada Hamas melihatnya sebagai resistance, bukan teroris.
21