SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Sari Pediatri, Vol. 7, No. Vol. 7, No. 4, Maret - 193
                                                                      Sari Pediatri, 4, Maret 2006: 188 2006



Gangguan Tidur pada Anak Usia Bawah Tiga Tahun
di Lima Kota di Indonesia
*Rini Sekartini, **Nuri Purwito Adi



        Latar belakang Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang
               belakang.
        optimal bagi seorang anak. Pola tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
        internal pada diri anak dan faktor lingkungan fisik. Gangguan tidur dapat menyebabkan
        masalah perilaku, emosi, menyebabkan mengantuk pada siang hari, dan dapat
        mempengaruhi konsentrasi belajar serta daya ingat anak.
        Tujuan. Mengetahui prevalensi gangguan tidur pada anak usia bawah tiga tahun
        menggunakan kuesioner BISQ serta hubungan antara faktor sosiodemografi dengan
        gangguan tidur.
        Metoda. Penelitian ini dilakukan terhadap 385 anak usia bawah 3 tahun di 5 kota di
        Indonesia. Sejak Januari – Juni 2005. Sampel diperoleh secara consecutive sampling.
        Merupakan studi analitik seksi silang, menggunakan metode wawancara terpimpin
        dengan kuesioner yang telah diuji coba dan formulir Brief Infant Sleep Questionnaire
        (BISQ). Definisi gangguan tidur bila ditemukan satu atau lebih kondisi seperti lama
        tidur malam kurang dari 9 jam, terbangun pada malam hari lebih dari 3 kali dan lama
        terbangun pada malam hari lebih dari 1 jam. Data diolah dan dianalisis dengan program
        SPSS 11, uji Chi-Square, Fisher’s Exact test dan Mann-Whitney U. Hubungan bermakna
        secara statistik bila ditemukan nilai p < 0.005.
        Hasil. Prevalensi gangguan tidur ditemukan pada 44,2% dari 385 subyek terdiri dari
        198 anak laki-laki dan 187 anak perempuan. Rata-rata usia anak 12 bulan. Tingkat
        pendidikan orangtua sebagian besar tingkat pendidikan sedang, dengan 66,5% masuk
        dalam katagori tingkat pendapatan rendah. Sebagian besar anak (43,1%) tidur pada
        posisi telentang, tidur bersama orangtua di tempat tidur yang sama (bed sharing)
        ditemukan pada 73,5% dan co-sleeping ditemukan pada 18,7%. Dalam cara menidurkan
        anak 56,1% tertidur ketika disusui, dan dari uji statistik didapatkan hubungan bermakna
        antara tertidur ketika disusui dengan gangguan tidur. Ditemukan pula hubungan
        bermakna antara jumlah waktu tidur siang dan waktu mulai tidur malam dengan
        gangguan tidur. Sedangkan faktor sosiodemografi tidak berhubungan bermakna dengan
        gangguan tidur. Meskipun demikian 42,3% orangtua beranggapan bahwa gangguan
        tidur pada anak bukan merupakan suatu masalah.
        Kesimpulan. Prevalensi gangguan tidur pada anak bawah 3 tahun ditemukan pada
        44,2% kasus yang diteliti dengan rata-rata usia anak 12 bulan. Ditemukan hubungan
        bermakna secara statistik antara tertidur ketika disusui dan jumlah waktu tidur siang
        serta waktu mulai tidur malam dengan gangguan tidur. Tidak ditemukan hubungan
        bermakna secara statistik antara faktor sosiodemografi dan gangguan tidur. Perangkat
        BISQ dapat merupakan salah satu alat untuk skrining gangguan tidur pada anak.
        Prevalensi gangguan tidur yang tinggi dan perhatian orangtua yang kurang terhadap
        masalah ini, perlu dilakukan penyebaran informasi dan penyuluhan kepada orang tua
        tentang manfaat tidur dan dampak yang ditimbulkan dari gangguan tidur.

        Kata kunci: brief infant sleep questionnaire, gangguan tidur.


188
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006




S
        ebagian besar anak mempunyai pola tidur yang                         Salah satu perangkat untuk mendeteksi
        normal, tetapi 15-30% anak mengalami                        gangguan tidur adalah a brief screening infant sleep
        masalah tidur pada periode bayi.1-3 Beberapa                questionnaire (BISQ). Kuesioner ini merupakan
ahli menyebutkan bahwa masalah tidur pada masa bayi                 kuesioner singkat untuk menjaring gangguan tidur
dapat berlanjut pada usia balita dan masa usia sekolah,             pada anak secara dini dan telah diuji cobakan melalui
dan hal tersebut dapat memprediksi terjadinya masalah               dua studi. Penelitian pertama membandingkan
tidur dan perilaku nantinya.4 Gangguan tidur pada                   pengukuran BISQ dengan pengukuran sleep diary dan
anak dapat mempengaruhi perilaku dan emosi anak,                    pengukuran sleep actigraphy untuk kelompok klinis dan
menyebabkan mengantuk pada siang hari, dapat                        kelompok control pada anak usia 5-29 bulan.
mengurangi perhatian anak pada sekolah, mudah lelah,                Penelitian kedua berdasarkan survey melalui internet
mengurangi aktivitas fisik, anak menjadi iritabel,                  dari 1028 responden yang telah melengkapi BISQ.
impulsif, sering mengganggu, dapat mengurangi daya                  Pengukuran BISQ berhubungan secara signifikan
ingat anak, kadang anak menjadi rewel bahkan                        dengan pengukuran tidur dari sleep diaries dan
menyebabkan temper tantrum.5 Masalah tersebut perlu                 actigraphy.13
mendapat penanganan secara tepat, dan strategi yang                      Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
paling efektif adalah melakukan promosi tentang cara                prevalensi anak bawah tiga tahun yang mengalami
mencapai tidur yang baik sejak awal kehidupan.                      gangguan tidur menggunakan BISQ, mengetahui
Masalah tidur yang sering dijumpai adalah kesulitan                 prevelensi orangtua yang menyadari bahwa gangguan
untuk memulai tidur, kesulitan untuk jatuh tertidur                 tidur pada anak adalah suatu masalah, mengetahui ada
dan bangun pada malam hari tetapi tidak dapat tidur                 tidaknya hubungan antara faktor sosiodemografi
kembali. Hal tersebut selain mengganggu anak juga                   dengan gangguan tidur.
menyebabkan masalah bagi orangtuanya.1,6,7
     Prevalensi gangguan tidur pada anak sekitar 30%-
35%. Di Beijing, China didapatkan prevalensi                        Metoda
gangguan tidur pada anak usia 2-6 tahun sebesar
23,5%. Seringkali gangguan tidur pada anak tidak                    Desain penelitian ini merupakan suatu studi analitik
terdeteksi oleh orangtua dan tidak ditangani dengan                 seksi silang14 yang dilakukan pada anak usia bawah
benar.8,9 Keluhan yang biasanya disampaikan oleh                    tiga tahun di 5 kota di Indonesia, yaitu Jakarta,
orangtua antara lain adalah kebiasaan tidur yang tidak              Bandung, Batam, Palembang, dan Medan. Subjek
teratur, kurangnya atau berlebihannya waktu tidur,                  penelitian adalah ibu yang memiliki anak usia bawah
terbangun pada malam hari, dan mengantuk pada                       tiga tahun, dilakukan sejak bulan Januari sampai Juni
siang hari. Anak usia dibawah tiga tahun yang                       2005.
mempunyai kesulitan tidur pada malam hari secara                         Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
teratur dapat menunjukkan gejala kegelisahan seperti                consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan
perubahan emosi dan tingkah laku. Beberapa kelainan                 metoda wawancara terpimpin menggunakan kuesioner
dapat memperlihatkan gangguan yang lebih berat                      yang telah diuji coba dan (BISQ). Definisi gangguan
seperti sleep apnea syndrome dan sudden infant death                tidur, yaitu bila ditemukan satu atau lebih keadaaan
syndrome.9-12                                                       seperti, lama tidur malam (mulai pukul 19.00 sampai
                                                                    pukul 07.00) kurang dari 9 jam, terbangun pada
                                                                    malam hari (mulai pukul 22.00 sampai pukul 06.00)
                                                                    lebih dari 3 kali dan lama terbangun lebih dari 1 jam
Alamat korespondensi:                                               pada malam hari. Variabel yang dihubungkan dengan
Dr. Rini Sekartini, Sp.A.                                           gangguan tidur yaitu tingkat ekonomi keluaga,
*Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial. Departemen Ilmu Kesehatan   pendidikan ibu, tempat anak tidur, posisi tidur, lama
Anak FKUI-RSCM. Jl. Salemba no. 6, Jakarta 10430.
                                                                    tidur siang, lama waktu yang dibutuhkan untuk
Telepon: 021-3160622. Fax.021-3913982
                                                                    tertidur dan cara menidurkan anak.
Dr. Nuri Purwito Adi                                                          Data diolah dan dianalisis dengan program
**Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran          SPSS 11, uji statistik yang digunakan yaitu uji chi-
Universitas Indonesia                                               square, Fisher’s exact test, Mann-Whitney U.


                                                                                                                    189
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006


Hasil Penelitian dan Pembahasan                            terlentang, 39,5% miring dan 17,4% tengkurap. Hal
                                                           yang berbeda ditemukan pada penelitian
Didapatkan 385 ibu dan anak menjadi subjek                 Tandradynata J dkk di Jakarta, 45% anak batita tidur
penelitian, terdiri dari 198 anak laki-laki dan 187 anak   pada posisi miring.15
perempuan, rata-rata usia anak 12 bulan (usia                   Anak seharusnya tidak tidur bersama orangtuanya
minimum 3 hari dan maksimum 55 bulan), rata-rata           di tempat tidur atau kamar yang sama. Banyak studi
keluarga mempunyai 2 orang anak. Tingkat pen-              menunjukkan bahwa dengan tidur satu tempat tidur
didikan ayah 49,9% dikelompokkan dalam tingkat             dengan orangtua (bed sharing) dapat menempatkan
pendidikan sedang, demikian pula 53% ibu. Sebagian         anak dalam risiko terjepit atau tersedak. Beberapa
besar ayah bekerja di sektor swasta (45,7%) dan ibu        negara di wilayah Timur, co-sleeping masih dianggap
58,7% tidak bekerja. Pendapatan per kapita per bulan       sesuatu yang boleh dilakukan.8 Pada penelitian ini
66,5% dikatagorikan ke dalam tingkat pendapatan            sebagian besar anak tidur bersama orangtua pada
rendah, yaitu tidak lebih dari Rp 578.722,50.              tempat tidur yang sama (73,5%) dan 18.7% tidur di
                                                           kamar orangtua pada tempat tidur terpisah (co-
    Gangguan tidur pada penelitian ini didapatkan          sleeping). Hasil yang sama ditemukan pada penelitian
pada 44.2% sampel, sedangkan 55.8% lainnya normal.         Xianchen Liu di Cina bahwa 48% anak tidur bersama
( Tabel 1)                                                 orangtuanya (sharing bed) dan 21,6% tidur di kamar
                                                           yang sama dengan orangtua (sharing room / co-
                                                           sleeping).16 Berbeda dengan penelitian Avi Sadeh13
Tabel 1. Sebaran subjek berdasarkan pola tidur
                                                           anak batita yang tidur bersama orangtuanya sebesar
Pola tidur                  Frekuensi        Presentase    16,7%, demikian pula dengan penelitian Oskar G
Normal                      215              55.8          Jenni dkk, hanya 10 anak yang tidur bersama
Gangguan tidur              170              44.2          orangtuanya pada 1 tahun pertama kehidupan.17 Hal
                                                           tersebut terjadi karena adanya perbedaan kultur dan
Total                       385              100
                                                           budaya antara negara Timur dan negara Barat. Lebih
                                                           lanjut dikatakan bahwa sharing bed atau co-sleeping
                                                           memberikan kontribusi terhadap lambatnya anak
     Sebagian besar masalah tidur pada anak disebabkan     mulai tidur dan terbangun lebih pagi, hal tersebut
kurangnya durasi tidur sesuai usia (kurang secara          terjadi karena pola tidur anak akan mengikuti pola
kuantitas) atau gangguan dan fragmentasi dari tidur        tidur orangtuanya.16
(kualitas tidur yang buruk). Kurang tidur biasanya              Pada penelitian ini, secara uji statistik me-
disebabkan oleh kesulitan memulai (delayed sleep onset)    nunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara
dan atau kesulitan untuk mempertahankannya                 tempat anak tidur dengan gangguan tidur (Chi-Square,
(prolonged nights waking), sedangkan kualitas tidur yang   p= 0,46). Berbeda dengan temuan Avi Sadeh,
buruk sebagian besar disebabkan gangguan yang sering,      penelitiannya menemukan hubungan antara tempat
berulang-ulang, dan bermakna terhadap tidur                anak tidur dengan kriteria gangguan tidur. Anak yang
seseorang.12                                               tidur di tempat tidur sendiri dapat tidur malam lebih
     Posisi yang paling aman untuk mengurangi risiko       lama, lebih cepat tertidur, lebih jarang terbangun pada
terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS) bagi        malam hari, dan terbangun pada malam hari lebih
bayi adalah terlentang.9 Selain itu anak seharusnya        singkat dibandingkan dengan anak yang tidur bersama
tidak tidur bersama orangtuanya. Tempat tidur              orangtuanya.13
dewasa tdak cocok bagi bayi dan anak. Banyak                    Berdasarkan bagaimana cara anak tertidur 56,1%
penelitian menunjukkan dengan tidur satu tempat            anak tertidur ketika disusui, 23,1% anak tertidur di
tidur dengan orangtua (bed sharing) dapat                  dekat orang tuanya, 22,6% anak tertidur di gen-
menempatkan bayi dalam risiko terjepit atau tersedak.      dongan, 22,6% anak tertidur sendiri di tempat tidur
Jika orangutan ingin bersama bayinya, bayi                 dan 20% anak tertidur ketika diayun (Tabel 2). Hasil
ditempatkan dalam tempat tidur yang terpisah, tetapi       yang sama ditemukan pada penelitian Avi Sadeh bahwa
masih dalam satu ruangan (co-sleeping). 8 Pada             sebagian besar anak (32,2%) anak tertidur ketika
penelitian ini didapatkan posisi tidur anak 43,1%          disusui.13


190
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006


    Beberapa faktor baik dari anak maupun orangtua                   anak yang tidur siang melebihi kebutuhannya akan
dicoba dicari hubungan dengan ada tidaknya                           tidur malam lebih larut. Hal tersebut berakibat pada
gangguan tidur pada anak. Antara tempat anak tidur                   kurangnya durasi tidur malam, dan terbangun lebih
dan posisi tidur anak, secara uji statistik tidak                    siang di pagi hari. Pada penelitian ini didapatkan
didapatkan hubungan bermakna dengan gangguan                         hubungan bermakna antara jumlah waktu tidur
tidur. Terdapat hubungan bermakna secara statistik                   siang dengan kriteria gangguan tidur (Mann-
antara gangguan tidur dengan tertidur ketika disusui                 Whitney U, p= 0,001).
(Tabel 3)                                                                Pada penelitian ini rata-rata lama waktu yang
    Jumlah dan lama tidur siang bervariasi menurut                   dibutuhkan untuk anak jatuh tertidur pada malam
usia bayi dan anak. Semakin besar anak, maka                         hari 28,6 menit. Hal yang sama dijumpai pada
kebutuhan tidur siangnya semakin berkurang. 12                       penelitian Avi Sadeh, lama waktu yang dibutuhkan
Pada bayi dan anak yang masih memerlukan tidur                       untuk jatuh tertidur pada malam hari pada anak
siang harus dibiasakan tidur sang dengan jadwal                      dengan gangguan tidur (28,8 + 18,6) menit dan pada
yang teratur. Bila jadwal tidur siang terlewati,                     kelompok kontrol (22,8 + 19,8) menit. 13 Pada
sebaiknya anak dipertahankan tetap terjaga hingga                    umumnya anak di atas 6 bulan memerlukan waktu
periode tidur berikutnya. Hal ini bermanfaat untuk                   10-20 menit untuk jatuh tertidur.10 Hasil uji statistik
menjaga ritme tidur anak tidak berubah. 15 Ke-                       tidak didapatkan hubungan bermakna antara lama
butuhan tidur siang anak batita berkurang seiring                    jatuh tertidur pada malam hari dengan gangguan
dengan bertambahnya usia anak.10 Pada umumnya                        tidur (Mann-Whitney U, p = 0,361).


                           Tabel 2. Sebaran anak berdasarkan cara tertidur
                           Cara anak tertidur                                   Frekuensi    Presentase
                           Tertidur ketika disusui                Ya              216             56.1
                                                                 Tidak            169             43.9
                           Tertidur sendiri di tempat tidur       Ya               87             22.6
                                                                 Tidak            298             77.4
                           Tertidur ketika diayun                 Ya               77              20
                                                                 Tidak            308              80
                           Tertidur di dekat orang tua            Ya               89             23.1
                                                                 Tidak            296             76.9
                           Tertidur di gendongan                  Ya               87             22.6
                                                                 Tidak            298             77.4


   Tabel 3. Hubungan antara cara tertidur dengan gangguan tidur

   Cara tertidur                                         Gangguan         Tidur    Uji kemaknaan*         Kemaknaan
                                                          Tidur          normal

   Tertidur ketika disusui                ya               109            107                             Bermakna
                                          tidak            61             108           p = 0,003
   Tertidur sendiri di tempat tidur       ya               30             57                              Tidak bermakna
                                          tidak            140            158           p= 0,025
   Tertidur ketika diayun                 ya               38             39                              Tidak bermakna
                                          tidak            132            176           p= 0.184
   Tertidur di dekat Orangtua             ya               36             53                              Tidak bermakna
                                          tidak            134            162           p= 0,46
   Tertidur di gendongan                  ya               42             45                              Tidak bermakna
                                          tidak            128            170           p= 0,39
   * Fisher’s Exact test


                                                                                                                           191
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006


    Pola tidur anak dibentuk dalam keluarga, faktor     baik pada aspek pertumbuhan fisik, maupun
orangtua sangat berperan penting pada terbentuknya      perkembangan kognitif, emosi, sosial dan perilaku
pola tidur yang baik untuk anak. Dua hal penting        anak. Salah satu cara adalah melakukan deteksi dini
yang berkaitan dengan pola tidur adalah faktor          gangguan tidur menggunakan kuesioner BISQ. Selain
lingkungan dalam rumah atau kamar tidur dan faktor      itu edukasi kepada orangtua perlu digalakkan bahwa
internal dari anaknya sendiri. Faktor-faktor            tidur adalah salah satu kebutuhan dasar anak untuk
sosiodemografi seperti tingkat pendidikan orang tua,    tumbuh kembang optimal.
pekerjaan, tingkat pendapatan, jumlah anak                  Sebagai kesimpulan, prevalensi gangguan tidur
merupakan faktor-faktor yang berkontribusi dalam        pada anak dibawah 3 tahun ditemukan pada 44,2%
gangguan tidur pada anak. Pada uji statistik tidak      kasus yang diteliti dengan rata-rata usia anak 12 bulan.
didapatkan hubungan bermakna antara tingkat             Ditemukan hubungan bermakna antara tertidur
pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu, tingkat        ketikaa disusui dan jumlah waktu tidur siang serta
pendapatan dan jumlah anak dengan gangguan tidur        waktu mulai tidur malam dengan gangguan tidur.
pada anak. Sebagian besar anak 25,2% tidur pada         Tidak ditemukan hubungan bermakna antara faktor
jam 20.00 (jam 8 malam). Waktu mulai tidur              sosiodemografi dan gangguan tidur. Perangkat BISQ
berkaitan erat dengan lama anak tertidur pada malam     dapat merupakan salah satu alat untuk skrining
hari. Hasil uji statistik didapatkan hubungan           gangguan tidur pada anak. Prevalensi gangguan tidur
bermakna antara waktu mulai tidur dengan gangguan       yang tinggi dan perhatian orangtua yang kurang
tidur (Chi-Square, p=0,006). Lama tidur malam rata-     terhadap masalah ini, perlu dilakukan penyebaran
rata 9,4 jam dan lama tidur siang 3,4 jam. Setiap       informasi dan penyuluhan kepada orang tua tentang
anak mempunyai kebutuhan tidur yang berbeda,            manfaat tidur dan dampak yang ditimbulkan dari
tergantung usia anak. Pada awal kehidupan per-          gangguan tidur.
bandingan jumlah tidur malam dan siang hampir
sama. Semakin bertambah umur anak prosentase
jumlah tidur pada siang hari lebih kecil dibandingkan   Daftar Pustaka
jumlah jam tidur pada malam hari.
    Sebagian besar orangtua (42,3%) menganggap          1.   Goodlin-Jones BL, Burnham MM, Gaylor EE, Anders
bahwa gangguan tidur pada anak bukan merupakan               TF. Night waking, sleep-wakr organization, and self-
suatu masalah, 29,9% menggangap masalah yang                 soothing in the first year of life. Dev Behav Pediatr 2001;
kecil dan 27,8% merupakan masalah yang sangat                22:226-33.
serius. Tetapi secara statistik tidak ada hubungan      2.   Salzarulo P, Chevaliet A. Sleep problems in children and
bermakna antara anggapan ibu tentang gangguan                their relationship with early distuebances of the wak-
tidur pada anak dengan gangguan tidur (Chi-Square,           ing-sleeping rhythms. Sleep 1983; 6:47-51.
p= 0,074). Gangguan tidur seringkali dikeluhkan         3.   Gaylor EE, Goodlin-Jones BL, Anders TF. Classifica-
secara subjektif oleh orang tua tanpa memenuhi               tion of yaoung children’s sleep problems: A pilot study.
kriteria gangguan tidur. Banyak gangguan perilaku            J Am Acad Child Adolesc Psy 2001; 40:61-7.
tidur adalah hasil interaksi antara perubahan pola      4.   Ramchandani P, Wiggs L, webb V, Stores G. Asystem-
tidur yang normal dan respons orangtua terhadap              atic review of treatment for settling problems and night
perubahan ini.9 Penting juga mengingat kebudayaan            waking in young children. British Medical Journal 2000;
dan konteks keluarga ketika masalah tidur muncul.            320:209-13.
Sebagai contoh, co-sleeping antara bayi dan orangtua    5.   Mindell JA. Empirically supported treatments in pedi-
terdapat pada etnik tertentu seperti African-                atric psychology: Bedtime refusal and night wakings in
Americans, Hispanics, dan Southeast Asia. Dengan             young children. J Pediatr Psychol 1999; 24:465-81
demikian tujuan self soothing pada bayi tidak akan      6.   Glaze DG, Rosen CL, Owens JA. Toward a practical
tercapai pada jenis keluarga seperti ini. 12,16 Masih        definition of pediatric insomnia. Current Therapeutic
kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya tidur           Research 2002; 63(suppl B):B4-17.
pada tumbuh kembang anak tercermin dari pendapat        7.   Pollock JL. Night waking at five years of age: Predictors
ibu tentang masalah tidur pada anak. Sedangkan               and prognosis. Journal of Child Psychology and Child
gangguan tidur pada anak dapat memberikan dampak             Psychiatry and allied Disciplines 1994: 35:699-708


192
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006


8.    Canadian Pediatric Society. Creating a safe environment          sample. Pediatrics 2004; 113:570-6.
      for your baby. 2004 November. Didapat dari: URL:http:/       14. Ghazali MV, Sastromihardjo S, Soedjarwo SR, Soelaryo T,
      /www.caringfor kids.cps.ca/babies/safesleep.htm                  Pramulyo H. Studi cross-sectional. Dalam: Sastroasmoro
9.    Owens JA. Sleep disorders. In Behrman RE, Kliegman               S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinik. Edisi
      RM, Jenson HB. Nelson Textbook of Pediatrics 17 th ed.           ke-2. Jakarta: CV Sagung seto, 2002; 97-108.
      United States of America: Saunders; 2004:75-8.               15. Tandradynata J, Mayasari KP, hapsari L, Ilmiawam L.
10.   Thiedke CC. Sleep disorders and sleep problems in child-         Gangguan tidur dan faktor-faktor yang berhubungan
      hood. American Family Physician 2001 January. Didapat            pada anak usia bawah tiga tahun di wilayah binaan
      dari: URL: http://www.aafp.org/afp/200010115/277.html            Yayasan Kampung KIDS November 2004. Laporan
11.   Harris JC. Sleep disorders. In Oski’s Pediatrics: Prin-          penelitian Kedokteran Komunitas terapan II. Jakarta,
      ciples and Practice 3rd ed. United States of America: JB         Fakultas Kedokteran UI, 2005.
      Lippincott Company 1999:822-7                                16. Liu X, Liu L, Owens JA, Kaplan DL. Sleep patterns and
12.   Mindell JA, Owens JA. A Clinical Guide to Pediatrics             sleep problems among schoolchildren in the United
      Sleep : Diagnosis and management of sleep problems.              States and China. Pediatrics 2005; 115:241-9.
      United States of America: JB Lipincott Company 2003.         17. Jenni OG, Fuhrer HZ, Iglowstein I, Molinari L, Largo
      h. 22-41                                                         RH. A longitudinal study of bed sharing and sleep prob-
13.   Sadeh A. A Brief screening questionnaires for infant sleep       lems among Swiss children in the first 10 years of life.
      problems: validations and findings for an internet               Pediatrics 2005; 115:233-40.




                                                                                                                             193

More Related Content

What's hot

Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Amalia Senja
 
Pengkajian data pada balita, dan Anak Prasekolah
Pengkajian data pada balita, dan Anak PrasekolahPengkajian data pada balita, dan Anak Prasekolah
Pengkajian data pada balita, dan Anak Prasekolahpjj_kemenkes
 
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangDeteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangJoni Iswanto
 
pengaruh durasi pemberian asi
 pengaruh durasi pemberian asi pengaruh durasi pemberian asi
pengaruh durasi pemberian asiMuchtar Arifin
 
Modul 1 klp 5 tumbuh kembang
 Modul 1 klp 5 tumbuh kembang Modul 1 klp 5 tumbuh kembang
Modul 1 klp 5 tumbuh kembangdenameliaa amel
 
Gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas
Gambaran tingkat pengetahuan ibu nifasGambaran tingkat pengetahuan ibu nifas
Gambaran tingkat pengetahuan ibu nifasDetRia Hellyc
 
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangPpt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangSiti Nurhayati
 
Pendahuluan asfiksia berat
Pendahuluan asfiksia beratPendahuluan asfiksia berat
Pendahuluan asfiksia beratMidwife Wahyuni
 
132 231-1-sm
132 231-1-sm132 231-1-sm
132 231-1-smAndiSri5
 
Kb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembangKb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
358 article text-802-1-10-20190603
358 article text-802-1-10-20190603358 article text-802-1-10-20190603
358 article text-802-1-10-20190603egi darmawan
 

What's hot (20)

Articel
ArticelArticel
Articel
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
 
Pengkajian data pada balita, dan Anak Prasekolah
Pengkajian data pada balita, dan Anak PrasekolahPengkajian data pada balita, dan Anak Prasekolah
Pengkajian data pada balita, dan Anak Prasekolah
 
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangDeteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
 
pengaruh durasi pemberian asi
 pengaruh durasi pemberian asi pengaruh durasi pemberian asi
pengaruh durasi pemberian asi
 
Tugas bu yunida
Tugas bu yunidaTugas bu yunida
Tugas bu yunida
 
Modul 1 klp 5 tumbuh kembang
 Modul 1 klp 5 tumbuh kembang Modul 1 klp 5 tumbuh kembang
Modul 1 klp 5 tumbuh kembang
 
Gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas
Gambaran tingkat pengetahuan ibu nifasGambaran tingkat pengetahuan ibu nifas
Gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas
 
Plugin 9leni 19.pdf
Plugin 9leni 19.pdfPlugin 9leni 19.pdf
Plugin 9leni 19.pdf
 
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangPpt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
 
DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)
 
Askeb asfiksia
Askeb asfiksiaAskeb asfiksia
Askeb asfiksia
 
35 kti
35 kti35 kti
35 kti
 
Pendahuluan asfiksia berat
Pendahuluan asfiksia beratPendahuluan asfiksia berat
Pendahuluan asfiksia berat
 
132 231-1-sm
132 231-1-sm132 231-1-sm
132 231-1-sm
 
Kb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembangKb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembang
 
358 article text-802-1-10-20190603
358 article text-802-1-10-20190603358 article text-802-1-10-20190603
358 article text-802-1-10-20190603
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Makalah pertumbuhan dan ddst
Makalah pertumbuhan dan ddstMakalah pertumbuhan dan ddst
Makalah pertumbuhan dan ddst
 
74 136-1-sm
74 136-1-sm74 136-1-sm
74 136-1-sm
 

Viewers also liked

JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...KANDA IZUL
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
Ppt etnomedisin etnopsikiatri
Ppt etnomedisin etnopsikiatriPpt etnomedisin etnopsikiatri
Ppt etnomedisin etnopsikiatrininingratnasari
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUKANDA IZUL
 
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...Operator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...Imam Taufiq HA
 

Viewers also liked (8)

JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
Ppt etnomedisin etnopsikiatri
Ppt etnomedisin etnopsikiatriPpt etnomedisin etnopsikiatri
Ppt etnomedisin etnopsikiatri
 
Etnomedisin
EtnomedisinEtnomedisin
Etnomedisin
 
Etnomedisin
EtnomedisinEtnomedisin
Etnomedisin
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
 
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
 
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...
 

Similar to Gangguan Tidur pada Anak

PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...Ratih Aini
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariOperator Warnet Vast Raha
 
Kueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiKueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiAndi Manurung
 
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermainKebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermainindah puspa pratiwi
 
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati AgustinaJurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati Agustinasapakademik
 
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertamaPsikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertamaAsep Egok
 
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piagetTeori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piagetBrenda Hong
 
Hubungan tingkat pengetahuan ibu asuh dengan pelaksanaan toilet training seca...
Hubungan tingkat pengetahuan ibu asuh dengan pelaksanaan toilet training seca...Hubungan tingkat pengetahuan ibu asuh dengan pelaksanaan toilet training seca...
Hubungan tingkat pengetahuan ibu asuh dengan pelaksanaan toilet training seca...Operator Warnet Vast Raha
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfHerman673394
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...Yolly Finolla
 
Behavioral problems in children with epilepsy
Behavioral problems in children with epilepsyBehavioral problems in children with epilepsy
Behavioral problems in children with epilepsyRetno Sf
 

Similar to Gangguan Tidur pada Anak (20)

PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
 
jurnal Reading.ppt
jurnal Reading.pptjurnal Reading.ppt
jurnal Reading.ppt
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
 
Jr pijat bayi
Jr pijat bayiJr pijat bayi
Jr pijat bayi
 
Kueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiKueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isi
 
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermainKebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
 
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati AgustinaJurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
 
Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertamaPsikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
 
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piagetTeori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
 
Hubungan tingkat pengetahuan ibu asuh dengan pelaksanaan toilet training seca...
Hubungan tingkat pengetahuan ibu asuh dengan pelaksanaan toilet training seca...Hubungan tingkat pengetahuan ibu asuh dengan pelaksanaan toilet training seca...
Hubungan tingkat pengetahuan ibu asuh dengan pelaksanaan toilet training seca...
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
 
Tugas akhir kuliah
Tugas akhir kuliahTugas akhir kuliah
Tugas akhir kuliah
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
 
Proposal menyusui AKPER PEMKAB MUNA
Proposal menyusui  AKPER PEMKAB MUNA Proposal menyusui  AKPER PEMKAB MUNA
Proposal menyusui AKPER PEMKAB MUNA
 
PPT KH.pptx
PPT KH.pptxPPT KH.pptx
PPT KH.pptx
 
Behavioral problems in children with epilepsy
Behavioral problems in children with epilepsyBehavioral problems in children with epilepsy
Behavioral problems in children with epilepsy
 

More from KANDA IZUL

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...KANDA IZUL
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...KANDA IZUL
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...KANDA IZUL
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...KANDA IZUL
 

More from KANDA IZUL (20)

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
 

Gangguan Tidur pada Anak

  • 1. Sari Pediatri, Vol. 7, No. Vol. 7, No. 4, Maret - 193 Sari Pediatri, 4, Maret 2006: 188 2006 Gangguan Tidur pada Anak Usia Bawah Tiga Tahun di Lima Kota di Indonesia *Rini Sekartini, **Nuri Purwito Adi Latar belakang Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang belakang. optimal bagi seorang anak. Pola tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal pada diri anak dan faktor lingkungan fisik. Gangguan tidur dapat menyebabkan masalah perilaku, emosi, menyebabkan mengantuk pada siang hari, dan dapat mempengaruhi konsentrasi belajar serta daya ingat anak. Tujuan. Mengetahui prevalensi gangguan tidur pada anak usia bawah tiga tahun menggunakan kuesioner BISQ serta hubungan antara faktor sosiodemografi dengan gangguan tidur. Metoda. Penelitian ini dilakukan terhadap 385 anak usia bawah 3 tahun di 5 kota di Indonesia. Sejak Januari – Juni 2005. Sampel diperoleh secara consecutive sampling. Merupakan studi analitik seksi silang, menggunakan metode wawancara terpimpin dengan kuesioner yang telah diuji coba dan formulir Brief Infant Sleep Questionnaire (BISQ). Definisi gangguan tidur bila ditemukan satu atau lebih kondisi seperti lama tidur malam kurang dari 9 jam, terbangun pada malam hari lebih dari 3 kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari 1 jam. Data diolah dan dianalisis dengan program SPSS 11, uji Chi-Square, Fisher’s Exact test dan Mann-Whitney U. Hubungan bermakna secara statistik bila ditemukan nilai p < 0.005. Hasil. Prevalensi gangguan tidur ditemukan pada 44,2% dari 385 subyek terdiri dari 198 anak laki-laki dan 187 anak perempuan. Rata-rata usia anak 12 bulan. Tingkat pendidikan orangtua sebagian besar tingkat pendidikan sedang, dengan 66,5% masuk dalam katagori tingkat pendapatan rendah. Sebagian besar anak (43,1%) tidur pada posisi telentang, tidur bersama orangtua di tempat tidur yang sama (bed sharing) ditemukan pada 73,5% dan co-sleeping ditemukan pada 18,7%. Dalam cara menidurkan anak 56,1% tertidur ketika disusui, dan dari uji statistik didapatkan hubungan bermakna antara tertidur ketika disusui dengan gangguan tidur. Ditemukan pula hubungan bermakna antara jumlah waktu tidur siang dan waktu mulai tidur malam dengan gangguan tidur. Sedangkan faktor sosiodemografi tidak berhubungan bermakna dengan gangguan tidur. Meskipun demikian 42,3% orangtua beranggapan bahwa gangguan tidur pada anak bukan merupakan suatu masalah. Kesimpulan. Prevalensi gangguan tidur pada anak bawah 3 tahun ditemukan pada 44,2% kasus yang diteliti dengan rata-rata usia anak 12 bulan. Ditemukan hubungan bermakna secara statistik antara tertidur ketika disusui dan jumlah waktu tidur siang serta waktu mulai tidur malam dengan gangguan tidur. Tidak ditemukan hubungan bermakna secara statistik antara faktor sosiodemografi dan gangguan tidur. Perangkat BISQ dapat merupakan salah satu alat untuk skrining gangguan tidur pada anak. Prevalensi gangguan tidur yang tinggi dan perhatian orangtua yang kurang terhadap masalah ini, perlu dilakukan penyebaran informasi dan penyuluhan kepada orang tua tentang manfaat tidur dan dampak yang ditimbulkan dari gangguan tidur. Kata kunci: brief infant sleep questionnaire, gangguan tidur. 188
  • 2. Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006 S ebagian besar anak mempunyai pola tidur yang Salah satu perangkat untuk mendeteksi normal, tetapi 15-30% anak mengalami gangguan tidur adalah a brief screening infant sleep masalah tidur pada periode bayi.1-3 Beberapa questionnaire (BISQ). Kuesioner ini merupakan ahli menyebutkan bahwa masalah tidur pada masa bayi kuesioner singkat untuk menjaring gangguan tidur dapat berlanjut pada usia balita dan masa usia sekolah, pada anak secara dini dan telah diuji cobakan melalui dan hal tersebut dapat memprediksi terjadinya masalah dua studi. Penelitian pertama membandingkan tidur dan perilaku nantinya.4 Gangguan tidur pada pengukuran BISQ dengan pengukuran sleep diary dan anak dapat mempengaruhi perilaku dan emosi anak, pengukuran sleep actigraphy untuk kelompok klinis dan menyebabkan mengantuk pada siang hari, dapat kelompok control pada anak usia 5-29 bulan. mengurangi perhatian anak pada sekolah, mudah lelah, Penelitian kedua berdasarkan survey melalui internet mengurangi aktivitas fisik, anak menjadi iritabel, dari 1028 responden yang telah melengkapi BISQ. impulsif, sering mengganggu, dapat mengurangi daya Pengukuran BISQ berhubungan secara signifikan ingat anak, kadang anak menjadi rewel bahkan dengan pengukuran tidur dari sleep diaries dan menyebabkan temper tantrum.5 Masalah tersebut perlu actigraphy.13 mendapat penanganan secara tepat, dan strategi yang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui paling efektif adalah melakukan promosi tentang cara prevalensi anak bawah tiga tahun yang mengalami mencapai tidur yang baik sejak awal kehidupan. gangguan tidur menggunakan BISQ, mengetahui Masalah tidur yang sering dijumpai adalah kesulitan prevelensi orangtua yang menyadari bahwa gangguan untuk memulai tidur, kesulitan untuk jatuh tertidur tidur pada anak adalah suatu masalah, mengetahui ada dan bangun pada malam hari tetapi tidak dapat tidur tidaknya hubungan antara faktor sosiodemografi kembali. Hal tersebut selain mengganggu anak juga dengan gangguan tidur. menyebabkan masalah bagi orangtuanya.1,6,7 Prevalensi gangguan tidur pada anak sekitar 30%- 35%. Di Beijing, China didapatkan prevalensi Metoda gangguan tidur pada anak usia 2-6 tahun sebesar 23,5%. Seringkali gangguan tidur pada anak tidak Desain penelitian ini merupakan suatu studi analitik terdeteksi oleh orangtua dan tidak ditangani dengan seksi silang14 yang dilakukan pada anak usia bawah benar.8,9 Keluhan yang biasanya disampaikan oleh tiga tahun di 5 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, orangtua antara lain adalah kebiasaan tidur yang tidak Bandung, Batam, Palembang, dan Medan. Subjek teratur, kurangnya atau berlebihannya waktu tidur, penelitian adalah ibu yang memiliki anak usia bawah terbangun pada malam hari, dan mengantuk pada tiga tahun, dilakukan sejak bulan Januari sampai Juni siang hari. Anak usia dibawah tiga tahun yang 2005. mempunyai kesulitan tidur pada malam hari secara Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teratur dapat menunjukkan gejala kegelisahan seperti consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan perubahan emosi dan tingkah laku. Beberapa kelainan metoda wawancara terpimpin menggunakan kuesioner dapat memperlihatkan gangguan yang lebih berat yang telah diuji coba dan (BISQ). Definisi gangguan seperti sleep apnea syndrome dan sudden infant death tidur, yaitu bila ditemukan satu atau lebih keadaaan syndrome.9-12 seperti, lama tidur malam (mulai pukul 19.00 sampai pukul 07.00) kurang dari 9 jam, terbangun pada malam hari (mulai pukul 22.00 sampai pukul 06.00) lebih dari 3 kali dan lama terbangun lebih dari 1 jam Alamat korespondensi: pada malam hari. Variabel yang dihubungkan dengan Dr. Rini Sekartini, Sp.A. gangguan tidur yaitu tingkat ekonomi keluaga, *Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial. Departemen Ilmu Kesehatan pendidikan ibu, tempat anak tidur, posisi tidur, lama Anak FKUI-RSCM. Jl. Salemba no. 6, Jakarta 10430. tidur siang, lama waktu yang dibutuhkan untuk Telepon: 021-3160622. Fax.021-3913982 tertidur dan cara menidurkan anak. Dr. Nuri Purwito Adi Data diolah dan dianalisis dengan program **Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran SPSS 11, uji statistik yang digunakan yaitu uji chi- Universitas Indonesia square, Fisher’s exact test, Mann-Whitney U. 189
  • 3. Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006 Hasil Penelitian dan Pembahasan terlentang, 39,5% miring dan 17,4% tengkurap. Hal yang berbeda ditemukan pada penelitian Didapatkan 385 ibu dan anak menjadi subjek Tandradynata J dkk di Jakarta, 45% anak batita tidur penelitian, terdiri dari 198 anak laki-laki dan 187 anak pada posisi miring.15 perempuan, rata-rata usia anak 12 bulan (usia Anak seharusnya tidak tidur bersama orangtuanya minimum 3 hari dan maksimum 55 bulan), rata-rata di tempat tidur atau kamar yang sama. Banyak studi keluarga mempunyai 2 orang anak. Tingkat pen- menunjukkan bahwa dengan tidur satu tempat tidur didikan ayah 49,9% dikelompokkan dalam tingkat dengan orangtua (bed sharing) dapat menempatkan pendidikan sedang, demikian pula 53% ibu. Sebagian anak dalam risiko terjepit atau tersedak. Beberapa besar ayah bekerja di sektor swasta (45,7%) dan ibu negara di wilayah Timur, co-sleeping masih dianggap 58,7% tidak bekerja. Pendapatan per kapita per bulan sesuatu yang boleh dilakukan.8 Pada penelitian ini 66,5% dikatagorikan ke dalam tingkat pendapatan sebagian besar anak tidur bersama orangtua pada rendah, yaitu tidak lebih dari Rp 578.722,50. tempat tidur yang sama (73,5%) dan 18.7% tidur di kamar orangtua pada tempat tidur terpisah (co- Gangguan tidur pada penelitian ini didapatkan sleeping). Hasil yang sama ditemukan pada penelitian pada 44.2% sampel, sedangkan 55.8% lainnya normal. Xianchen Liu di Cina bahwa 48% anak tidur bersama ( Tabel 1) orangtuanya (sharing bed) dan 21,6% tidur di kamar yang sama dengan orangtua (sharing room / co- sleeping).16 Berbeda dengan penelitian Avi Sadeh13 Tabel 1. Sebaran subjek berdasarkan pola tidur anak batita yang tidur bersama orangtuanya sebesar Pola tidur Frekuensi Presentase 16,7%, demikian pula dengan penelitian Oskar G Normal 215 55.8 Jenni dkk, hanya 10 anak yang tidur bersama Gangguan tidur 170 44.2 orangtuanya pada 1 tahun pertama kehidupan.17 Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan kultur dan Total 385 100 budaya antara negara Timur dan negara Barat. Lebih lanjut dikatakan bahwa sharing bed atau co-sleeping memberikan kontribusi terhadap lambatnya anak Sebagian besar masalah tidur pada anak disebabkan mulai tidur dan terbangun lebih pagi, hal tersebut kurangnya durasi tidur sesuai usia (kurang secara terjadi karena pola tidur anak akan mengikuti pola kuantitas) atau gangguan dan fragmentasi dari tidur tidur orangtuanya.16 (kualitas tidur yang buruk). Kurang tidur biasanya Pada penelitian ini, secara uji statistik me- disebabkan oleh kesulitan memulai (delayed sleep onset) nunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara dan atau kesulitan untuk mempertahankannya tempat anak tidur dengan gangguan tidur (Chi-Square, (prolonged nights waking), sedangkan kualitas tidur yang p= 0,46). Berbeda dengan temuan Avi Sadeh, buruk sebagian besar disebabkan gangguan yang sering, penelitiannya menemukan hubungan antara tempat berulang-ulang, dan bermakna terhadap tidur anak tidur dengan kriteria gangguan tidur. Anak yang seseorang.12 tidur di tempat tidur sendiri dapat tidur malam lebih Posisi yang paling aman untuk mengurangi risiko lama, lebih cepat tertidur, lebih jarang terbangun pada terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS) bagi malam hari, dan terbangun pada malam hari lebih bayi adalah terlentang.9 Selain itu anak seharusnya singkat dibandingkan dengan anak yang tidur bersama tidak tidur bersama orangtuanya. Tempat tidur orangtuanya.13 dewasa tdak cocok bagi bayi dan anak. Banyak Berdasarkan bagaimana cara anak tertidur 56,1% penelitian menunjukkan dengan tidur satu tempat anak tertidur ketika disusui, 23,1% anak tertidur di tidur dengan orangtua (bed sharing) dapat dekat orang tuanya, 22,6% anak tertidur di gen- menempatkan bayi dalam risiko terjepit atau tersedak. dongan, 22,6% anak tertidur sendiri di tempat tidur Jika orangutan ingin bersama bayinya, bayi dan 20% anak tertidur ketika diayun (Tabel 2). Hasil ditempatkan dalam tempat tidur yang terpisah, tetapi yang sama ditemukan pada penelitian Avi Sadeh bahwa masih dalam satu ruangan (co-sleeping). 8 Pada sebagian besar anak (32,2%) anak tertidur ketika penelitian ini didapatkan posisi tidur anak 43,1% disusui.13 190
  • 4. Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006 Beberapa faktor baik dari anak maupun orangtua anak yang tidur siang melebihi kebutuhannya akan dicoba dicari hubungan dengan ada tidaknya tidur malam lebih larut. Hal tersebut berakibat pada gangguan tidur pada anak. Antara tempat anak tidur kurangnya durasi tidur malam, dan terbangun lebih dan posisi tidur anak, secara uji statistik tidak siang di pagi hari. Pada penelitian ini didapatkan didapatkan hubungan bermakna dengan gangguan hubungan bermakna antara jumlah waktu tidur tidur. Terdapat hubungan bermakna secara statistik siang dengan kriteria gangguan tidur (Mann- antara gangguan tidur dengan tertidur ketika disusui Whitney U, p= 0,001). (Tabel 3) Pada penelitian ini rata-rata lama waktu yang Jumlah dan lama tidur siang bervariasi menurut dibutuhkan untuk anak jatuh tertidur pada malam usia bayi dan anak. Semakin besar anak, maka hari 28,6 menit. Hal yang sama dijumpai pada kebutuhan tidur siangnya semakin berkurang. 12 penelitian Avi Sadeh, lama waktu yang dibutuhkan Pada bayi dan anak yang masih memerlukan tidur untuk jatuh tertidur pada malam hari pada anak siang harus dibiasakan tidur sang dengan jadwal dengan gangguan tidur (28,8 + 18,6) menit dan pada yang teratur. Bila jadwal tidur siang terlewati, kelompok kontrol (22,8 + 19,8) menit. 13 Pada sebaiknya anak dipertahankan tetap terjaga hingga umumnya anak di atas 6 bulan memerlukan waktu periode tidur berikutnya. Hal ini bermanfaat untuk 10-20 menit untuk jatuh tertidur.10 Hasil uji statistik menjaga ritme tidur anak tidak berubah. 15 Ke- tidak didapatkan hubungan bermakna antara lama butuhan tidur siang anak batita berkurang seiring jatuh tertidur pada malam hari dengan gangguan dengan bertambahnya usia anak.10 Pada umumnya tidur (Mann-Whitney U, p = 0,361). Tabel 2. Sebaran anak berdasarkan cara tertidur Cara anak tertidur Frekuensi Presentase Tertidur ketika disusui Ya 216 56.1 Tidak 169 43.9 Tertidur sendiri di tempat tidur Ya 87 22.6 Tidak 298 77.4 Tertidur ketika diayun Ya 77 20 Tidak 308 80 Tertidur di dekat orang tua Ya 89 23.1 Tidak 296 76.9 Tertidur di gendongan Ya 87 22.6 Tidak 298 77.4 Tabel 3. Hubungan antara cara tertidur dengan gangguan tidur Cara tertidur Gangguan Tidur Uji kemaknaan* Kemaknaan Tidur normal Tertidur ketika disusui ya 109 107 Bermakna tidak 61 108 p = 0,003 Tertidur sendiri di tempat tidur ya 30 57 Tidak bermakna tidak 140 158 p= 0,025 Tertidur ketika diayun ya 38 39 Tidak bermakna tidak 132 176 p= 0.184 Tertidur di dekat Orangtua ya 36 53 Tidak bermakna tidak 134 162 p= 0,46 Tertidur di gendongan ya 42 45 Tidak bermakna tidak 128 170 p= 0,39 * Fisher’s Exact test 191
  • 5. Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006 Pola tidur anak dibentuk dalam keluarga, faktor baik pada aspek pertumbuhan fisik, maupun orangtua sangat berperan penting pada terbentuknya perkembangan kognitif, emosi, sosial dan perilaku pola tidur yang baik untuk anak. Dua hal penting anak. Salah satu cara adalah melakukan deteksi dini yang berkaitan dengan pola tidur adalah faktor gangguan tidur menggunakan kuesioner BISQ. Selain lingkungan dalam rumah atau kamar tidur dan faktor itu edukasi kepada orangtua perlu digalakkan bahwa internal dari anaknya sendiri. Faktor-faktor tidur adalah salah satu kebutuhan dasar anak untuk sosiodemografi seperti tingkat pendidikan orang tua, tumbuh kembang optimal. pekerjaan, tingkat pendapatan, jumlah anak Sebagai kesimpulan, prevalensi gangguan tidur merupakan faktor-faktor yang berkontribusi dalam pada anak dibawah 3 tahun ditemukan pada 44,2% gangguan tidur pada anak. Pada uji statistik tidak kasus yang diteliti dengan rata-rata usia anak 12 bulan. didapatkan hubungan bermakna antara tingkat Ditemukan hubungan bermakna antara tertidur pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu, tingkat ketikaa disusui dan jumlah waktu tidur siang serta pendapatan dan jumlah anak dengan gangguan tidur waktu mulai tidur malam dengan gangguan tidur. pada anak. Sebagian besar anak 25,2% tidur pada Tidak ditemukan hubungan bermakna antara faktor jam 20.00 (jam 8 malam). Waktu mulai tidur sosiodemografi dan gangguan tidur. Perangkat BISQ berkaitan erat dengan lama anak tertidur pada malam dapat merupakan salah satu alat untuk skrining hari. Hasil uji statistik didapatkan hubungan gangguan tidur pada anak. Prevalensi gangguan tidur bermakna antara waktu mulai tidur dengan gangguan yang tinggi dan perhatian orangtua yang kurang tidur (Chi-Square, p=0,006). Lama tidur malam rata- terhadap masalah ini, perlu dilakukan penyebaran rata 9,4 jam dan lama tidur siang 3,4 jam. Setiap informasi dan penyuluhan kepada orang tua tentang anak mempunyai kebutuhan tidur yang berbeda, manfaat tidur dan dampak yang ditimbulkan dari tergantung usia anak. Pada awal kehidupan per- gangguan tidur. bandingan jumlah tidur malam dan siang hampir sama. Semakin bertambah umur anak prosentase jumlah tidur pada siang hari lebih kecil dibandingkan Daftar Pustaka jumlah jam tidur pada malam hari. Sebagian besar orangtua (42,3%) menganggap 1. Goodlin-Jones BL, Burnham MM, Gaylor EE, Anders bahwa gangguan tidur pada anak bukan merupakan TF. Night waking, sleep-wakr organization, and self- suatu masalah, 29,9% menggangap masalah yang soothing in the first year of life. Dev Behav Pediatr 2001; kecil dan 27,8% merupakan masalah yang sangat 22:226-33. serius. Tetapi secara statistik tidak ada hubungan 2. Salzarulo P, Chevaliet A. Sleep problems in children and bermakna antara anggapan ibu tentang gangguan their relationship with early distuebances of the wak- tidur pada anak dengan gangguan tidur (Chi-Square, ing-sleeping rhythms. Sleep 1983; 6:47-51. p= 0,074). Gangguan tidur seringkali dikeluhkan 3. Gaylor EE, Goodlin-Jones BL, Anders TF. Classifica- secara subjektif oleh orang tua tanpa memenuhi tion of yaoung children’s sleep problems: A pilot study. kriteria gangguan tidur. Banyak gangguan perilaku J Am Acad Child Adolesc Psy 2001; 40:61-7. tidur adalah hasil interaksi antara perubahan pola 4. Ramchandani P, Wiggs L, webb V, Stores G. Asystem- tidur yang normal dan respons orangtua terhadap atic review of treatment for settling problems and night perubahan ini.9 Penting juga mengingat kebudayaan waking in young children. British Medical Journal 2000; dan konteks keluarga ketika masalah tidur muncul. 320:209-13. Sebagai contoh, co-sleeping antara bayi dan orangtua 5. Mindell JA. Empirically supported treatments in pedi- terdapat pada etnik tertentu seperti African- atric psychology: Bedtime refusal and night wakings in Americans, Hispanics, dan Southeast Asia. Dengan young children. J Pediatr Psychol 1999; 24:465-81 demikian tujuan self soothing pada bayi tidak akan 6. Glaze DG, Rosen CL, Owens JA. Toward a practical tercapai pada jenis keluarga seperti ini. 12,16 Masih definition of pediatric insomnia. Current Therapeutic kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya tidur Research 2002; 63(suppl B):B4-17. pada tumbuh kembang anak tercermin dari pendapat 7. Pollock JL. Night waking at five years of age: Predictors ibu tentang masalah tidur pada anak. Sedangkan and prognosis. Journal of Child Psychology and Child gangguan tidur pada anak dapat memberikan dampak Psychiatry and allied Disciplines 1994: 35:699-708 192
  • 6. Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006 8. Canadian Pediatric Society. Creating a safe environment sample. Pediatrics 2004; 113:570-6. for your baby. 2004 November. Didapat dari: URL:http:/ 14. Ghazali MV, Sastromihardjo S, Soedjarwo SR, Soelaryo T, /www.caringfor kids.cps.ca/babies/safesleep.htm Pramulyo H. Studi cross-sectional. Dalam: Sastroasmoro 9. Owens JA. Sleep disorders. In Behrman RE, Kliegman S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinik. Edisi RM, Jenson HB. Nelson Textbook of Pediatrics 17 th ed. ke-2. Jakarta: CV Sagung seto, 2002; 97-108. United States of America: Saunders; 2004:75-8. 15. Tandradynata J, Mayasari KP, hapsari L, Ilmiawam L. 10. Thiedke CC. Sleep disorders and sleep problems in child- Gangguan tidur dan faktor-faktor yang berhubungan hood. American Family Physician 2001 January. Didapat pada anak usia bawah tiga tahun di wilayah binaan dari: URL: http://www.aafp.org/afp/200010115/277.html Yayasan Kampung KIDS November 2004. Laporan 11. Harris JC. Sleep disorders. In Oski’s Pediatrics: Prin- penelitian Kedokteran Komunitas terapan II. Jakarta, ciples and Practice 3rd ed. United States of America: JB Fakultas Kedokteran UI, 2005. Lippincott Company 1999:822-7 16. Liu X, Liu L, Owens JA, Kaplan DL. Sleep patterns and 12. Mindell JA, Owens JA. A Clinical Guide to Pediatrics sleep problems among schoolchildren in the United Sleep : Diagnosis and management of sleep problems. States and China. Pediatrics 2005; 115:241-9. United States of America: JB Lipincott Company 2003. 17. Jenni OG, Fuhrer HZ, Iglowstein I, Molinari L, Largo h. 22-41 RH. A longitudinal study of bed sharing and sleep prob- 13. Sadeh A. A Brief screening questionnaires for infant sleep lems among Swiss children in the first 10 years of life. problems: validations and findings for an internet Pediatrics 2005; 115:233-40. 193