Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
1. PRINSIP DAN TEKNIK PEMBERIAN
OBAT
“SUBCUTAN DAN INTRACUTAN
Nila Anggraini
Sukmo Lelono
Sulis Ratnawati
Sunarseh
2. SUBCUTAN (SC)
• PENGERTIAN
Pemberian obat secara subkutan adalah
pemberian obat melalui suntikan ke area
bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau
lemak di bawah dermis
3. TUJUAN
• Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada
jaringan subcutan di bawah kulit untuk di
absorbsi .
• Di lakukan dalam program pemberian insulin
yang di gunakan untuk mengontrol kadar gula
darah
4. Jenis Obat Yang Lazim Diberikan
Secara SC
•
•
•
•
•
Vaksin
Narkotik
Heparin
Obat-obatan pre operasi
Insulin
5. Insulin
• Pemberian insulin terdapat dua tipe larutan, jernih dan keruh.
• Larutan jernih disebut juga sebagai insulin reaksi cepat (
insulin regular )
• Larutan keruh terjadi karena adanya penambahan protein
sehingga memperlambat absorpsi obat atau juga termasuk
tipe lambat
• Oleh karena itu, apabila pemberian insulin dengan campuran
ke dua larutan tersebut, perlu di perhatikan dengan cara
mencampurnya. Upayakan dalam mengambil larutan, jarum
tidak menyentuh jenis larutan yang di campur.
6. 3 Lokasi Umum Untuk SC Adalah:
– PERUT bawah
– LENGAN atas
sebelah luar atau 1/3
bagian dari bahu
– PAHA atas sebelah
luar
7. Cont’d
• Area injeksi subcutan perlu dirotasi secara regular untuk
meminimalkan kerusakan jaringan, membantu absorpsi, dan
menghindari ketidaknyamanan.
• Terutama penting untuk klien yang harus menerima injeksi
berulang, seperti penyandang diabetes. Karena insulin diabsorpsi
dengan kecepatan berbeda pada bagian tubuh yang berbeda,
kadar glukosa klien diabetic dapat bervariasi ketika beragam area
digunakan.
• Insulin diabsorpsi lebih cepat ketika diinjeksikan di abdomen
kemudian ke lengan dan lebih lambat ketika diinjeksikan ke paha
dan bokong.
10. Jenis Spuit
• Jenis spuit yang digunakan untuk injeksi subcutan
bergantung pada obat yang diberikan.
• Secara umum, spuit 2ml digunakan untuk
kebanyakan subcutan.
• Namun, jika insulin diberikan, gunakan spuit khusus
insulin dan jika heparin akan diberikan, spuit
tuberculin atau prefilled cartridge dapat digunakan.
11. Ukuran Spuit
• Ukuran dan panjang jarum dipilih berdasarkan massa tubuh klien,
sudut insersi yang dituju, dan lokasi injeksi yang direncanakan.
• ada umumnya jarum 25 gauge, 1,6 cm digunakan untuk orang
dewasa dengan berat badan normal dan jarum diinsersikan pada
sudut 45 derajat; jarum 1 cm digunakan pada sudut 90 derajat.
• Anak mungkin memerlukan jarum 1,25 cm ditusukkan pada sudut
45 derajat.
• Salah satu metode yang dapat perawat gunakan untuk
menentukan panjang jarum adalah dengan mencubit jaringan
pada area tusukan dan pilih panjang jarum yang lebarnya
setengah dari lipatan kulit.
12. Teknik Injeksi Subcutan
• Berikan posisi yang tepat sesuai dengan lokasi yang dipilih.
• Bersihkan daerah suntikan dengan kapas atau alkohol, gosok
melingkar dari dalam keluar. Biarkan alkohol kering dan
pegang kapas untuk digunakan waktu mencabut jarum.
• Cubit atau gerakkan daerah yang akan disuntikkan.
• Pegang spuit dengan tangan kanan diantara ibu jari dan
telunjuk. Suntikkan jarum dengan sudut 450-900, tergantung
turgor jaringan dan panjang jarum.
13. Cont’d
• Setelah jarum masuk, lepaskan jaringan yang dipegang, dan
gunakan tangan kiri untuk memegang ujung barel.
• Aspirasi untuk memastikan masuknya jarum. Bila ada darah,
cabut jarum, obat dan spuit dibuang dan menyiapkan obat
baru lagi.
• Bila tidak ada darah, suntikan obat perlahan-lahan.
• Cabut jarum cepat dengan sudut sesuai waktu masuk.
• Masase hati-hati dengan kapas alkohol (jangan masase pada
pemberian heparin atau insulin).
• Buang spuit dan jarum tanpa penutup di sharp container.
14. Efek Samping Dari Subkutan
• Keuntungan
Awitan obat lebih cepat dibandingkan oral
• Kerugian
Harus menggunakan teknik steril, lebih mahal dibandingkan
oral,hanya dapat diberikan dalam volume kecil,lebih lambat
dibandingkan pemberian intramuscular, dapat menyebabkan
ansietas(kecemasan yang berlebihan dan lebih bersifat
subyektif), kelelahan, gangguan pencernaan seperti diare,
mual, dispepsia stomatitis, dan muntah, perubahan warna
kulit, dysgeusia, dan anoreksia.
15. INTRACUTAN (IC)
• PENGERTIAN
Memberikan obat melalui suntikan intracutan
atau intradermal adalah suatu tindakan
membantu proses penyembuhan melalui
suntikan ke dalam jaringan kulit atau intra
dermis.
16. TUJUAN
• Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program
pengobatan dokter.
• Memperlancar proses pengobatan dan menghindari
kesalahan dalam pemberian obat.
• Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit
tertentu (misalnya tuberculin tes).
• Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin
test).
17. PRINSIP
Test Antibiotik
• Bila injeksi intrakutan dilakukan untuk test antibiotik, lakukan
penandaan pada area penyutikan dengan melingkari area
penyuntikan dengan diameter kira kira 1inchi atau diameter 2,5
cm. Kemudian larutkan antibiotik sesuai ketentuannya, lalu
mengambil 0,1 cc dalam spuit dan menambahkan aquabidest
0,9cc dalam spuit, yang disuntikkan pada pasien hanya 0,1cc.
• Penilaian reaksi dilakukan 15 menit setelah penyuntikan. Nilai
positif jika terdapat tanda tanda rubor, dolor, kalor melebihi
daerah yang sudah ditandai, artinya pasien alergi dengan
antibiotik tersebut.
18.
19. Cont’d
Test Mantoux
• Injeksi yang dilakukan untuk melakukan test
mantoux, (tuberkulin test) diambil 0,1 cc
dalam spuit, untuk langsung disuntikkan pada
pasien. Dan dapat dinilai hasilnya dalam 2-3 kali 24
jam, positif bila terdapat rubor dolor kalor melebihi
diameter 1 cm pada area penyuntikan.
20. Teknik Injeksi Intracutan
• Ambil obat yang akan di lakukan tes alergi. Larutkan atau
encerkan dengan cairan pelarut ( aquades ),ambil 0,55 cc lalu
encerkan lagi sampai 1 cc.siapakan pada bak steril (bak injeksi
)
• Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3 atas lengan bawah bagian
dalam.
• Membersihkan lokasi tusukan dengan kapas normal saline atau
kapas alcohol bila diperlukan, kulit diregangkan tunggu sampai
kering.
21. Cont’d
• Lubang jarum menghadap keatas dan membuat sudut antara
5-150 dari permukaan kulit
• Memasukan obat perlahan-lahan sampai berbentuk
gelembung kecil, dosis yang diberikan 0,1 cc atau sesuai jenis
obat.
• Setelah penyuntikan area penyuntikan
tidak boleh didesinfeksi.
• Daerah penyuntikan dianjurkan untuk tidak dinggaruk, dimasage atau diberi apapun.
22. Kelebihan dan Kelemahan
• Kelebihan
Absorpsi lebih lambat
• Kelemahan
Jumlah obat yang diberikan harus sedikit