2. Pendahuluan
Kebijaksanaan pengadaan bahan mentah /barang merupakan bagian
dari kepentingan beberapa manager dalam suatu perusahaan.
Managemen Inventory atau persediaan tidak hanya berhubungan
dengan manajer pembelian saja melainkan juga berhubungan dengan
manajer produksi.
3. Pendahuluan
Masalah pengendalian persediaan merupakan
salah satu masalah penting yang dihadapi
perusahaan, pada kebanyakan perusahaan
persediaan merupakan bagian besar yang
tercantum dalam neraca.
4. Pendahuluan
Persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil
dapat menimbulkan masalah-masalah yang
pelik. Manajemen persediaan yang efektif dapat
memberikan sumbangan kepada keuntungan
perusahaan.
5. Pendahuluan
Jika persediaan terlalu besar dan tidak
seimbang dengan penggunaannya, maka
modal yang tertanam di dalam inventory akan
menanggung atas bunga modal yang
digunakan untuk membeli bahan tersebut
6. PERSEDIAAN (Inventory)
Aset dalam bentuk barang atau
perlengkapan(supplies) yang diperoleh
dengan maksud untuk mendukung
kegiatan operasional atau barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dalam
waktu 12 bulan dari tanggal perolehan.
7. CAKUPAN PERSEDIAAN
Barang atau perlengkapan untuk
operasional
Bahan atau perlengkapan untuk proses
produksi
Barang dalam proses produksi
Barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat dalam
rangka kegiatan pemerintahan
8. CONTOH PERSEDIAAN
Barang konsumsi
Amunisi
Bahan untuk pemeliharaan
Suku cadang
Persediaan untuk tujuan strategis/ berjaga-jaga
Materai baku
Barang dalam proses/setengah jadi
9. Barang atau perlengkapan - Barang Habis Pakai
(supplies) yg digunakan sendiri - Barang Tak Habis Pakai
dalam rangka kegiatan operasional - Barang Bekas Pakai
Barang yang dibeli untuk
dijual atau diserahkan kepada
konsumen.
Barang yang digunakan dalam - Barang Baku atau supplies
proses produksi jika - Barang Dalam Proses
memproduksi sendiri (setengah jadi)
(swakelola) - Barang jadi
10. JENIS PERSEDIAAN
Perusahaan dagang
Persediaan berupa barang yang dibeli
dengan tujuan untuk dijual
Perusahaan manufaktur
Bahan baku dan penolong, Barang dalam
proses, Barang jadi/produk selesai
11. PENGAKUAN PERSEDIAAN
Persediaan diakui pada saat diterima atau
hak kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah.
Harga Pokok (Cost) Persediaan adalah
jumlah semua pengeluaran langsung atau
tidak langsung yang berhubungan dengan
perolehan, penyiapan dan penempatan
persediaan tersebut agar dapat dijual.
12. MASALAH KEPEMILIKAN
BARANG
Barang sudah dicatat sebagai persediaan
didasarkan pada hak kepemilikannya.
Penentuan perpindahan hak atas barang antara
lain timbul dalam keadaan:
Barang dalam perjalanan (Good in Transit)
Barang yang dipisahkan
Barang Konsinyasi
Barang Angsuran
13. Goods on Transit
FOB Shipping Point : hak atas seluruh muatan
beralih ke pembeli pada saat pengiriman. Ketika
barang dalam perjalanan dimasukkan dalam
persediaan si pembeli.
FOB Destination : hak tidak beralih sampai
barang diterima oleh pembeli. Ketika barang
dalam perjalanan dimasukkan dalam persediaan
si penjual,
14. Barang yang Dipisahkan
Apabila melakukan pembelian tetapi
pengiriman tidak dilakukan sekaligus
maka pembeli dapat mencatat pembelian
dan menambah persediaan barangnya.
15. Barang Konsinyasi
Sebelum barang tersebut dijual masih
tetap menjadi persediaan pihak yang
menitipkan (consignor).
Pihak yang menerima titipan (consignee)
tidak mempunyai hak atas barang tersebut
sehingga tidak mencatat sebagai
persediaan
16. Penjualan Angsuran
Hak atas barang tetap pada penjual
sampai seluruh harga jualnya dilunasi.
Penjual akan melaporkan barang tersebut
dalam persediaannya dikurangi dengan
jumlah yang sudah dibayar.
Pembeli akan melaporkan barang-barang
tersebut dalam persediaannya sejumlah
yang sudah dibayarkan.
17. Peranan INVENTORY
Persediaan (inventory) memiliki arti sangat
penting bagi operasi bisnis suatu
perusahaan, guna untuk memenuhi
kebutuhan produksi dan memberikan
kepuasan pada kebutuhan organisasi
(perusahaan).
18. Alasan Perlunya Persediaan
(1) antisipasi adanya unsur ketidakpastian
permintaan,
(2) adanya unsur ketidakpastian pasokan dari
supplier, dan
(3) adanya unsur ketidakpastian tenggang
waktu (lead time) waktu pemesanan.
19. Tujuan adanya Persediaan
antara lain :
(1) untuk memberikan layanan terbaik
pada pelanggan,
(2) untuk memperlancar proses produksi,
(3) untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya kekurangan persediaan
(stockout), dan
(4) untuk menghadapi fluktuasi harga.
20. Tujuan Persediaan/ Inventory
Menjaga independensi operasi. Dengan adanya
ketersediaan bahan baku pada pusat kerja
memungkinkan fleksibilitas operasi dari pusat tersebut,
sehingga mengurangi biaya set-up setiap dilakukan set-
up produksi yang baru.
Untuk menjaga variasi/fluktuasi permintaan produk. Oleh
karena, dalam banyak hal, permintaan tidak dapat
diperkiraan dengan sangat tepat, maka untuk dapat
mengantisipasinya diperlukan adanya persediaan
pengamanan (safety/buffer stock).
Memungkinkan fleksibilitas dalam pembuatan
skedul produksi. Dengan adanya persediaan
perusahaan dapat menentukan jadual produksi sesuai
permintaan sekalipun lead time bahan lama.
21. Tujuan Persediaan/ Inventory
Memberikan kemanan terhadap variasi waktu
pengantaran bahan. Waktu datangnya pesanan bisa
saja tertunda yang penyebabnya banyak misalnya
adanya kecelakaan, kemacetan lalu lintas, pemogokan
atau bencana alam dll. Dengan adanya persediaan
perusahaan dapat meminimalisasi pengaruh
keterlambatan tersebut terhadap kelancaran operasi.
Mendapatkan keuntungan ekonomis dari jumlah
pembelian yang lebih besar. Misalnya adanya
diskon/potongan harga untuk pembelian dengan jumlah
besar tertentu.
22. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Persediaan
Perkiraan pemakaian bahan baku.
Harga bahan baku
Biaya persediaan
Kebijakan pembelanjaan
Pemakaian bahan
Waktu tunggu (lead time)
Model & frekuensi pembelian bahan
Persediaan pengaman (safety stock)
Daya tahan material
Pembelian kembali
25. Metode Pengendalian Persediaan …
Two bin inventory control adalah
metode yang digunakan untuk
menyederhanakan pengisian item yang
diperlukan pada lini produksi. Sistem dua
bin (wadah penyimpanan) umumnya
dirancang dengan sedikit safety stock
(persediaan pengamanan).
26. Metode Pengendalian Persediaan …
Red line method adalah metode yang
mengimplementasikan garis merah pada
wadah penyimpanan, apabila garis merah
tersebut sudah dicapai, maka order harus
segera dilakukan untuk mengganti item
yang sudah digunakan.
27. Quick Response (QR)
QR is a method of maximizing the efficiency
of the supply chain by reducing inventory
investment where partners commit to meet
specific service performance criteria.
shorter, compressed time horizons
Real-time information by SKU
Seamless logistics network
Partnership relationships throughout the supply
chain
Commitment to Quality
29. QR Profit Sources
Faster Order Placement
Shorter Lead Times
Rapid Reaction to Demand
More Reliable Lead Times
Fast Response to
Sales Trends
Higher Sales
Lower Markdowns
Greater
Profitability
Reduced Total
Channel Costs
Reduced Cycle Stock
Reduced Safety Stock
Lower Markdowns
Higher Sales
32. PENGUKURAN PERSEDIAAN
Biaya perolehan apabila diperoleh
dengan pembelian
Biaya standar apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri
Nilai wajar apabila apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan
33. Biaya Perolehan Persediaan diperoleh dengan pembelian
= Harga Pembelian + Biaya Pengangkutan+
Biaya Penanganan – Potongan Harga-
Rabat
Biaya Standar Persediaan diperoleh dg memproduksi sendiri
= Biaya langsung+ Biaya tidak langsung
Nilai wajar Persediaan diperoleh dengan cara lain, misal
donasi/rampasan
= Nilai tukar aset secara wajar
34. EOQ = Economical Order Quantity
(Jumlah Pembelian Bahan Yang Paling Ekonomis)
Jumlah setiap kali pembelian material yang disertai
dengan biaya minimal atau jumlah yang paling ekonomis
setiap kali pembelian.
41. METODE PENENTUAN HARGA
POKOK PERSEDIAAN
Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification)
Metode FIFO (First In First Out)
Metode LIFO (Last In First Out)
Metode Rata-Rata (Average)
Metode LCM (Lower of Cost or Market)
Metode Taksiran ; Retail Methode, Gross Profit
Methode,
42. Identifikasi Khusus
Metode ini berdasarkan anggapan bahwa arus barang harus
sama dengan arus biaya. Tiap jenis barang dipisah
berdasarkan harga pokoknya dan tiap kelompok dibuatkan
kartu persediaan sendiri. Contohnya ponsel merek A tipe 123
dibuatkan kartu persediaan sendiri.
Harga pokok penjualan terdiri dari harga pokok barang-
barang yang dijual, dan sisanya merupakan persediaan akhir.
Metode ini dapat digunakan perusahaan yang menggunakan
prosedur pencatatan persediaan dengan cara periodik
maupun perpectual.
Tetapi karena cara ini menimbulkan banyak pekerjaan
tambahan maupun gudang yang luas maka jarang digunakan.
Metode ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang
menjual produk dengan harga mahal, jumlah dan jenis
produknya terbatas.
43. Contoh Metode Identifikasi Khusus :
Mobil A Mobil B Mobil C
Pembelian Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 180.000
Penjualan Rp 45.000
Jurnal untuk mencatat pembelian :
Pembelian (Mobil A) Rp 40.000,00
Pembelian (Mobil B) Rp 50.000,00
Pembelian (Mobil C) Rp 180.000,00
Kas ( Hutang) Rp 270.000,00
Jurnal untuk mencatat penjualan :
Kas ( Piutang ) Rp 45.000,00
Penjualan Rp 45.000,00
Menentukan persediaan akhir:
Mobil yang belum terjual adalah mobil B dan Mobil C yang nilai
belinya adalah : Rp. 50.000,00 + Rp. 180.000,00 = Rp. 230.000,00
Melaporan Persediaan dalam neraca akhir
44. Perpetual Inventory Costs
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22
45.
46. Item 127B
FIFO Perpetual Inventory Account
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
Perusahaan memulai usahanya
dengan 10 units barang 127B
senilai $200.
47. Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Penjuala 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22
FIFO Perpetual Inventory Account
4 Januari, 7 units barang
127B terjual seharga @ $30.
48. Item 127B
FIFO Perpetual Inventory Account
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Penjualan 7 units menyisakan
saldo 3 units.
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
Jan. 1 10 20 200
4 Januari , 7 units barang
127B terjual seharga @ $30.
49. Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Sale 7 $30
10 Purchase 8 21
22 Sale 4 31
28 Sale 2 32
30 Purchase 10 22
FIFO Perpetual Inventory Account
10 January , perusahaan membeli 8
units seharga @ $21.
50. Item 127B
FIFO Perpetual Inventory Account
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
10 January, perusahaan membeli
8 units seharga @ $21.
Karena harga pembelian $21 berbeda
dengan harga perolehan sebelumnya 3
units persediaan yang ada, saldo
bersediaan sebesar 11 units perhitungkan
secara terpisah.
51. Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22
FIFO Perpetual Inventory Account
22 Januari, perusahaan
menjual 4 units @ $31.
52. Item 127B
Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
FIFO Perpetual Inventory Account
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
Untuk 4 units yang terjual, 3
diantaranya berasal dari
persediaan yang pertama masuk
(fifo) seharga @ $20.
22 January,
perusahaan menjual 4
units @ $31.
53. FIFO Perpetual Inventory Account
28 Januari , perusahaan
menjual 2 units @ $32.
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22
54. Item 127B
Pembelian Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
FIFO Perpetual Inventory Account
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105
28 Januari , perusahaan
menjual 2 units @ $32.
55. FIFO Perpetual Inventory Account
30 Januari, pembelian 10 units
tambahan barang 127B seharga @ $22.
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems
Cost of
Mdse. Sold
Item 127B Units Cost Price
Jan. 1 Inventory 10 $20
4 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 21
22 Penjualan 4 31
28 Penjualan 2 32
30 Pembelian 10 22
56. Item 127B
Penjualan Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
FIFO Perpetual Inventory Account
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105
30 10 22 220 5 21 105
10 22 220
Totals 18 $388 13 $263 15 $325
30 January , pembelian 10
units tambahan barang
127B seharga @ $22.
57.
58. Item 127B
LIFO Perpetual Inventory Account
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
Perusahaan memulai awal
tahun dengan 10 units barang
127B yang tersedia dengan
total harga $200.
59. Item 127B
LIFO Perpetual Inventory Account
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
4 January , perusahaan
menjual 7 units seharga @
$30.
60. Item 127B
LIFO Perpetual Inventory Account
Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
10 January ,
perusahaan membeli 8
units seharga @ $21.
Penyajian data
persediaan yg terkini.
61. Item 127B
LIFO Perpetual Inventory Account
Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
On January 22, the
firm sells four
units at $31 each.
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
4 units terjual, semuanya
berasal dari pembelian yang
paling terakhir seharga @ $21.
62. Item 127B
LIFO Perpetual Inventory Account
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
28 Januari, terjual 2
units seharga @ $32 .
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
2 21 42
63. Item 127B
LIFO Perpetual Inventory Account
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
30 January, pembelian 10
units seharga @ $22 .
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
2 21 42
30 10 22 220 3 20 60
2 21 42
10 22 220