Manajemen penyelenggaraan diklat membahas tahapan sistem diklat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi untuk menghasilkan lulusan sesuai kompetensi yang diharapkan dan dapat memberikan kontribusi terhadap organisasi.
2. PENDEKATAN SISTEM DALAM DIKLAT
MASUKAN PROSES PRODUK KELUARAN DAMPAK
Peserta
Widyaiswara
Waktu
Anggaran
Sar-Pras
PBM
Evaluasi
Penataan
Sarpras
Makalah/
materi diklat
Penguasaan
kapasitas
khusus
Lulusan sesuai
kompetensi
yg diharapkan
Kontribusi
terhadap
organisasi
3. Peserta
• Penetapan sesuai dengan persyaratan
administrasi sebagaimana persyaratan yang
ditetapkan dlm pedoman;
• Jika diperlukan dilakukan tes/uji kompetensi
sebagai calon peserta diklat;
Berikan hak nya, perlakukan sebagai manusia dewasa, apresiasi
prestasinya.
4. Widyaiswara
• Perhatikan spesialisasi atau keahlian widyaiswara ybs
dengan memperhatikan sertifikasi atau pengalaman ybs.
• Perhatikan hasil evaluasi peserta dan penyelenggara thd
widyaiswara ttg kompetensi dalam PBM
• Perhatikan komitmen dan tanggung jwb widyaiswara
ybs.
• Berikan pembinaan dan apresiasi secara memadai.
(berikan hak nya setelah kewajiban dipenuhi: honor, surat permohonan, surat ket
mengajar, apresiasi kinerjanya).
5. Waktu
• Tetapkan kalender diklat dan laksanakan secara ketat;
• Informasikan jauh hari sebelumnya kepada peserta dan
widyaiswara sebelum diklat dilaksanakan;
• Penetapan rencana penyelenggaraan diklat dengan
tetap memperhatikan tingkat kesibukan yang
berlangsung pada unit-unit kerja.
Toleransi kehadiran peserta pd awal
mengikuti diklat dan pada saat PBM,
harus tetap diperhatikan.
6. Anggaran
• Penyusunan anggaran sesuai dengan besaran
SBU;
• Perhatikan prosedur dan aturan penggunaan
anggaran;
• Perhatikan transparansi dan akuntabilitas;
Hindarkan diri dari etika yg kurang terpuji
terkait dg kewajiban kepada berbagai
pihak terkait.
7. SarPras
• Cek sarpras yang tersedia;
• Rencanakan kebutuhan sarpras sesuai dengan metode
pembelajaran;
• Konsultasikan dengan bagian perencanaan atau bagian
umum atau bagian perlengkapan, terkait dengan pengadaan
sarpras;
• Pelihara sarpras dengan baik;
Jika tidak sedang dimanfaatkan, simpan
sarpras pada tempat penyimpanan yang
tersedia, bagi penyelenggara antisipasi
penataan sarpras sesuai metode
pembelajaran;
8. Proses Belajar Mengajar (PBM)
• Cek kebutuhan sarpras sesuai mata diklat dan metode
pembelajaran;
• Cek dan pastikan kehadiran peserta;
• Sarankan kepada widyaiswara untuk menggunakan metode
andragogi;
• Amati PBM yang sedang berlangsung;
• Lakukan evaluasi kpd peserta dan widyaiswara;
• Minta GBPP dan SAP serta bahan ajar dari widyaiswara;
Dampingi peserta dan widyaiswara selama PBM berlangsung, klau diperlukan minta
feedback kpd Widyaiswara serta soal dari materi yang disajikan.
9. • Evaluasi pelatihan membandingkan hasil –
hasil setelah pelatihan dengan tujuan yang
diharapkan para pengelola, penyelenggara,
pelatih, serta peserta pelatihan.
• Sering terjadi pelatihan dilaksanakan tanpa
pemikiran/persiapan untuk mengukur dan
mengevaluasinya dikemudian hari, guna
melihat seberapa baik pelatihan itu telah
dilakukan.
Evaluasi
10. Evaluasi
• Siapkan pedoman evaluasi Pra, pd wktu PBM, dan
Pasca Diklat;
• Siapkan formulir evaluasi kepada Pengamat Kelas,
Peserta, dan Widyaiswara;
• Jelaskan cara menilai (mengevaluasi), serta jelaskan
juga indikator penilaian;
• Berikan formulir penilaian peserta kpd Widyaiswara
yang memungkinkan widyaiswara menilai dari segi
waktu.
Olah hasil evaluasi secara obyektif dan transparan, serta tetapkan model
evaluasi yang lain untuk membantu keakuratan evaluasi yang dilakukan.
11. Bahan/Materi Diklat
• Susun bahan diklat yang berkualitas dan upto date;
• Sediakan dan berikan kepada peserta sebelum
pembukaan diklat;
• Minta kepada widyaiswara jika ada materi tambahan;
• Minta evaluasi dari widyaiswara dan peserta terkait
dengan isi/materi bahan diklat:
• Lakukan revisi-revisi jika sangat diperlukan terkait
dengan materi yang sangat substansial;
Catat saran dan masukan peserta dan widyaiswara terkait dengan modul/bahan
diklat, serta renakan revisi dengan melibatkan berbagai pihak terkait;
12. Penguasaan Kapasitas Khusus
• Untuk materi diklat teknis tertentu, tunjuk
widyaiswara/pengajar yang mempunyai kemampuan dan
keahlian khusus sesuai dengan kekhususan materi yang
disajikan.
• Minta saran dan masukan berbagai pihak untuk
memperoleh widyaiswara/pengajar yang mempunyai
penguasaan kapasitas khusus tersebut.
Jangan membeli kucing dalam karung,
jangan korbankan diklat dan peserta.
13. Lulusan Sesuai Kompetensi yang
Diharapkan
• Terutama kompetensi teknis, perlu disiapkan alat ukur
(indikator) yang memenuhi validitas untuk mengetahui
kompetensi lulusan sesuai dengan yang diharapkan;
• Pada saat proses PBM perlu ditunjuk “Pengamat Kelas”
untuk memantau keberhasilan Widyaiswara dalam
mencapai indikator keberhasilan, yang ditetapkan
(komitmen bersama) antara pengelola dan widyaiswara.
Sebagai bentuk tanggung jwb, lembaga diklat hrs mampu menghasilkan lulusan2
dengan kemampuan teknis sbg mana yg diharapkan oleh organisasi, jabatan,
maupun individu pegawai ybs.
14. Kontribusi Terhadap Organisasi
• Monev kepada para lulusan diklat perlu terus
dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk
mengetahui kontribusi lulusan terhadap peningkatan
kinerja organisasi;
• Monev pasca diklat sebagai bentuk pertanggung
jawaban lembaga diklat terhadap permanent system
alumni diklat. Monev juga berperan sebagai umpan
balik untuk mengetahui sejauh mana alumni diklat
dimanfaatkan kompetensinya, serta mengetahui
sejauh mana suatu program diklat tetap layak untuk
direncanakan dan dilaksanakan kembali;
Tanggung jawab lembaga diklat tdk hanya pada saat pegawai mengikuti proses
belajar mengajar.