Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran dan evaluasi aset perusahaan. Terdapat definisi, karakteristik, dan atribut pengukuran aset seperti harga historis, nilai pasar, dan nilai sekarang. Juga dibahas mengenai pengakuan, pengukuran selanjutnya, revaluasi aset, dan tarif pajak untuk selisih penilaian kembali aset.
Pengukuran dan Evaluasi Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
1. Pengukuran dan
Evaluasi Aset
By : Kanaidi, SE., M.Si, cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
Hotel AMOZ COZY Jakarta, 16 Maret 2017
2. Pengoperasian dan Pemeliharaan
Aset
• Pengoperasian aset adalah serangkaian
kegiatan menggunakan/ memanfaatkan aset
dalam tugas atau pekerjaan untuk mencapai
tujuan organisasi.
• Pemeliharan aset adalah kegiatan
memperbaiki seluruh aset agar berfungsi
dengan baik.
(Sugiama, 2013)
3. Karakteristik Utama Aset
Manfaat ekonomi di masa yang akan datang
Dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan
(entitas)
Hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu
Dapat dipertukarkan*
* Karakteristik tambahan
4. Karakteristik Utama Aset
• Manfaat ekonomi di masa yang akan datang
– Aktiva dapat dioperasikan dan diprediksi secara rasionil dan
masuk akal dapat menghasilkan laba bagi perusahaan.
– Kemampuan aktiva (aset) untuk menghasilkan manfaat ekonomi
di masa yang akan datang, sehingga dapat dikatakan bahwa
aktiva adalah merupakan kumpulan jasa di masa yang akan
datang (storage of future service).
– Semakin besar manfaat ekonominya semakin besar pula
nilainya, sebaliknya, bila semakin kecil manfaat ekonominya
semakin kecil pula nilainya
5. Karakteristik Utama Aset
• Manfaat ekonomik adalah:
– Mengandung potensi jasa atau utilitas
– Daya tukar atau daya beli
– Dapat ditukarkan dengan kas, barang, atau jasa
– Dapat digunakan untuk memproduksi barang
– Dapat digunakan untuk melunasi kewajiban
6. Karakteristik Utama Aset
• Dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan (entitas)
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus
dimiliki oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Oleh, karena itu,
konsep penguasaan atau kendali lebih penting daripada konsep
kepemilikan.
Penguasaan disini berarti kemampuan entitas untuk mendapatkan,
memelihara/menahan, menukarkan, menggunakan manfaat ekonomik
dan mencegah akses pihak lain terhadap manfaat tersebut. Hal ini
dilandasi oleh konsep dasar substansi mengungguli bentuk yuridis
(substance over form). Pemilikan (ownership) hanya mempunyai makna
yuridis atau legal.
7. Karakteristik Utama Aset
• Hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu
“An exchange of promises between the contracting parties is an
exchange of something of value but the usual view in accounting is
that the promises are offsetting and nothing need be recorded until
one or both parties at least perform(s) under the contract.”
8. Karakteristik Utama Aset
• Berkemampuan untuk ditukar
Para akuntan berpendapat bahwa definisi aktiva perlu ditambah,
yaitu bahwa yang dimaksud aktiva harus mempunyai kemampuan
untuk ditukar dengan aktiva lainnya. MacNeal (1939: 90) berkata:
“A good that lacks exchangeability must lack economic value its
purchase or sale must forever remain impossible, and thus no
market for it can ever exist.”
9. Karakteristik Pendukung
Karakteristik pendukung aset antara lain:
• Melibatkan kos (acquired at a cost)
• Berwujud (tangible)
• Tertukarkan (exchangeable)
• Terpisahkan (severable)
• Berkekuatan hukum (legally enforceable)
10. Kriteria Pengakuan
• Reliance on the Law (berdasarkan hukum)
Pengakuan untuk sebagian besar aktiva tergantung dari substansi hukumnya. Piutang
diakui karena adanya transaksi penjualan kredit dan pembelian aktiva tetap didukung oleh
hak pemakaian secara hukum.
• Use of the conservatism priciple (penggunaan prinsip
konservatisme)
Kerugian boleh diakui meskipun belum terealisir, tapi keuntungan belum boleh diakui
sebelum terealisir. Ini berarti juga hutang diakui lebih awal, tidak demikian dengan aktiva.
• Penentuan suatu transaksi memiliki substansi ekonomi
Penentuan suatu transaksi memiliki substansi ekonomi berhubungan dengan kualitas
informasi akuntansi yang relevan. Bila suatu transaksi dinyatakan memiliki substansi
ekonomi, maka penting untuk dicatat dan dilaporkan. Nilai substansi ekonomi sulit
ditentukan, apalagi menyangkut masa yang akan datang.
• Nilainya dapat ditukar
Apabila aktiva tidak dapat diukur secara pasti, maka aktiva tersebut tidak bisa diakui.
11. Pengukuran Aset
• Atribut Pengukuran
Beberapa nilai dalam bentuk uang yang dikenal
sebagai berikut:
Harga historis (acquisition cost)
Harga ganti (replacement cost)
Exit price
Nilai yang dapat direalisasi (net realizable value)
Nilai tunai sekarang (present value)
Nilai yang subjektif
Pengukuran-pengukuran secara periodik terhadap laba, arus kas, dan nilai maupun komposisi
aset, kewajiban, dan kekayaan bersih sangat membantu manajemen dalam melakukan
penyesuaian-penyesuaian tersebut. Namun muncul pertanyaan, nilai apakah yang akan
digunakan untuk mengukur aset, dan kewajiban yang relevan dan reliabel untuk kepentingan
manajemen, investor, dan kreditur?.
12. Pengukuran Aset
• Atribut Pengukuran
Nilai ekonomi
Nilai ekonomi merupakan nilai yang paling memuaskan dalam mengukur nilai
aset, sayangnya kita tidak mampu untuk mengukur nilai ekonomi secara tepat,
karena nilai ekonomi sangat subjektif.
Harga Historis (cost) dan nilai
Harga historis adalah pengorbanan produsen, sedangkan nilai pasar merupakan
pengorbanan konsumen untuk mendapatkan manfaat barang tersebut.
13. Pengukuran Aset
• Menaksir nilai ekonomi yang wajar
Nilai tunai
Dalam menghitung Nilai Kas Sekarang, terdapat tiga hal yang diperlukan, yaitu
perkiraan jumlah kas masuk bersih, tingkat bunga, dan jangka waktu produksi
mesin.
Nilai pasar
Kondisi yang mempengaruhi harga pasar,
1. adanya pasar yang berbeda, tidak saja lokasi yang berbeda, tetapi juga
kondisi lingkungan pun berpengaruh terhadap harga pasar untuk produk yang
sama meskipun di kota yang sama.
2. Dalam pasar yang tidak sempurna, waktu dan upaya untuk mendapatkan
harga terbaik tetap dilakukan oleh pembeli, sehingga dapat menimbulkan
harga yang berbeda di antara pembeli.
3. Pelayanan purna jual juga berpengaruh terhadap harga yang disetujui.
14. Pengukuran Aset
• Beberapa atribut nilai
Nilai sekarang (present value)
Digunakan untuk aset moneter jangka panjang, seperti piutang jangka
panjang, hutang jangka panjang, obligasi jangka panjang dan sewa guna
usaha.
Kas yang diharapkan
Yaitu uang tunai yang dapat diharapkan terkumpul dalam jangka pendek.
Nilai ini digunakan untuk menilai piutang yang kemungkinan dapat
ditagih.
15. Pengukuran Aset
Harga historis
Biasanya digunakan untuk aset non-moneter seperti persediaan, tanah,
gedung, mesin dan peralatan. Alternatif lain untuk menilai aset-aset
tersebut adalah harga terkini dan exit price.
Harga pasar
Dalam hal menilai persediaan dapat digunakan harga pasar atau
perolehan mana yang lebih rendah. Bahkan dalam kondisi tertentu, misal
barang yang ketinggalan jaman atau rusak dapat dinilai dengan nilai
yang lebih realistis, karena harga historis tidak memadai lagi.
16. Pengukuran Aset
Pengukuran aset adalah sebagai berikut:
a. Kas dicatat sebesar nilai nominal;
b. Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan;
c. Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
d. Persediaan dicatat sebesar:
(1) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan
pembelian;
(2) Biaya Standar apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri;
(3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya
seperti donasi/rampasan.
17. PENGUKURAN BERIKUTNYA (SUBSEQUENT
MEASUREMENT) TERHADAP PENGAKUAN AWAL
• Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh
aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan
karakteristik aset tersebut. Aset moneter dalam mata
uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang
rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs
tengah bank sentral pada tanggal neraca.
• Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset
tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila
terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian kembali,
maka aset tetap akan disajikan dengan penyesuaian
pada masing-masing akun aset tetap dan akun
diinvestasikan dalam Aset Tetap.
18. Revaluasi Aset
• Telah memenuhi semua kewajiban pajaknya sampai
dengan masa pajak terakhir sebelum masa pajak
dilakukannya penilaian kembali
• Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha
tetap (BUT), tidak termasuk perusahaan yang
memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan
dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika
Serikat
• Mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal
Pajak.
Syarat
19. Aktiva yg di revaluasi
• Seluruh aktiva tetap berwujud, termasuk tanah yang
berstatus hak milik atau hak guna bangunan; atau
• Seluruh aktiva tetap berwujud tidak termasuk tanah,
yang terletak atau berada di Indonesia, dimiliki, dan
dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang merupakan Objek
Pajak.
20. Penilaian Kembali
• Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan, tidak dapat
dilakukan kembali sebelum lewat jangka waktu 5 (lima) tahun
terhitung sejak penilaian kembali aktiva tetap perusahaan
terakhir
• Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan harus dilakukan
berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap tersebut
yang berlaku pada saat penilaian kembali aktiva tetap yang
ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai, yang
memperoleh izin dari Pemerintah.
• Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan oleh
perusahaan jasa penilai atau ahli penilai ternyata tidak
mencerminkan keadaan yang sebenarnya, Direktur Jenderal
Pajak menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar aktiva
yang bersangkutan.
• Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan dilakukan dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal laporan
perusahaan jasa penilai atau ahli penilai
21. Tarif
• Atas selisih lebih penilaian kembali aktiva
tetap perusahaan di atas nilai sisa buku fiskal
semula dikenakan Pajak Penghasilan yang
bersifat final sebesar 10% (sepuluh persen).
Mengangsur
• Perusahaan yang karena kondisi keuangannya
tidak memungkinkan untuk melunasi sekaligus
Pajak Penghasilan yang terutang, dapat
mengajukan permohonan pembayaran secara
angsuran paling lama 12 (dua belas) bulan