1. PENDAHULUAN
Berangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untuk
memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat sekitar , maka dengan segenap,
pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi, penulis menyusun proposal
pengembangan usaha budidaya jamur konsumsi (jamur tiram dan jamur merang) ini.
Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar
yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya
investasi yang relatif rendah serta tersedianya bahan baku di lingkungan sekitar.
JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu, dimana
jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang menjadi
makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan
jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam.
Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih tergolong baru.
Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani
terutama di Cisarua, Lembang, Jawa Barat pada tahun 1988, dan pada waktu itu petani dan
pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, para petani di kawasan
Cisarua, yang semula merupakan petani bunga, peternak ayam dan sapi mulai beralih menjadi
petani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya,
beberapa industri berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memiliki
badan hukum.
Sekilas tentang Jamur Tiram
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baik
untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur tiram juga
memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19 – 35 % dari
berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %. Selain itu jamur tiram
mengandung tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin, biotin serta beberapa garam
mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang seimbang. Bila
dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0
gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih lengkap
sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.
Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti :
Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.
Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi
pencernaan.
Antitumor, antioksidan, dll.
Ketut swandana(0915011063) 1
2. Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Jamur tiram merupakan salah
satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu,
konsumsi masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga produksi jamur tiram mutlak
diperlukan dalam skala besar.
Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat lunak seperti jenis
kayu albasiah. Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 20 – 28°C,
dengan kelembaban 80 – 90 %. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya matahari
tidak langsung, aliran udara yang baik, dan tempat yang bersih.
Sekilas Tentang Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
Jamur merang disukai tak hanya karena rasanya yang lezat. Jamur, juga dipercaya kaya
manfaat. Dibanding dengan daging, jamur memang punya nilai plus tersendiri. Jika daging
erat dengan masalah lemak atau kandungan kolesterol, jamur sebaliknya: bebas kolesterol
serta kaya serat vitamin dan mineral. Karenanya, jamur dipercaya mampu mengobati
berbagai penyakit. Jamur merang, misalnya berguna bagi penderita diabetes dan penyakit
kekurangan darah, bahkan dapat mengobati kanker.
Sesuai dengan namanya, umumnya jamur ini tumbuh pada merang atau jerami padi. Jamur
merang dapat dengan mudah kita temui di tumpukan jerami sehabis masa panen padi. Seusai
masa panen, jamur merang akan sulit ditemui. Namun dengan cara pembudidayaan modern,
kita dapat menikmati jamur merang kapan saja. Tidak tergantung musim.
Pembudiyaan jamur merang secara modern, membutuhkan tempat khusus yang diset sebagai
tempat tumbuh jamur. Kumbung (rumah jamur) yang telah dilengkapi media tumbuh dan
telah diatur temperaturnya merupakan tempat terbaik untuk kembang biak jamur merang.
Keberhasilan budidaya jamur merang sangat ditentukan oleh tiga paktor;
1. Media
Media yang baik adalah media yang menyediakan sumber makanan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan jamur merang dan terbebas dari kontaminasi mikro organisme lain yg dapat
menggangu pertumbuhan jamur. Untuk membuat media yang baik harus dilakukan dengan
secermat mungkin dan penambahan bahan lain sebagai tambahan nutrisi yang dibutuhkan
jamur bisa dilakukan dengan pertimbangan bahan mudah didapat dan murah harganya.
Ketut swandana(0915011063) 2
3. 2. Bibit
a. Bibit yang baik adalah dari strain yang unggul dengan keturunan masih dekat dengan
biakaninti.
b. Tidak terkontaminasi.
c. Miselium terlihat kasar dan pertumbuhan merata.
d. Pertumbuhan miselium masih aktif.
3. Cuaca
Cuaca mempengaruhi suhu dan kelembaban didalam kumbung, untuk pertumbuhan jamur
merang suhu berkisar antara 30 – 36oC dengan kelembaban 90-95 %. Suhu untuk
pertumbuhan miselium 33 – 36 oC sedangkan suhu setelah terbentuk primordia (tubuh buah
jamur) 30 – 33 oC
Usahakan dari ketiga factor tersebut terpenuhi maka jamur akan memberikan hasil yang
maksimal, apabila salah satu factor jelek maka jangan harap penghasilan dari budidaya jamur
merang memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk membuat bibit bagi petani yang punya kumbung satu atau dua tidak mungkin
dilakukan perorangan, lebih baik membeli dari penangkar yang dapat dipercaya karena biaya
untuk bibit akan lebih besar dari pada membeli.
Latar Belakang
Pemilihan bentuk usaha budidaya dua jenis jamur ini dilatarbelakangi oleh :
*. Budidaya jamur memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur yang telah jelas serta
permintaan pasar yang selalu tinggi memudahkan para pembudidaya memasarkan hasil
produksi jamur tiram.
*. Jamur merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik
yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah
diperoleh seperti jerami,serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya sendiri
tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.
*. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pertanian jamur.
*. Media pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis dalam memasuki dunia bisnis.
Visi
Menjadi industri budidaya jamur yang memenuhi kebutuhan jamur tiram dan jamur merang
dalam negeri khususnya daerah Lampung sekitarnya dan Indonesia pada umumnya.
Misi
Ketut swandana(0915011063) 3
4. Meningkatkan taraf hidup petani dengan menghasilkan jamur berkualitas baik.
Memperkenalkan jamur tiram dan jamur merang secara luas kepada masyarakat
melalui pendekatan kualitas (cita rasa, mutu dan kesegaran) dan pendekatan
pelayanan konsumen.
Membuka pelatihan budidaya jamur tiram dan jamur merang kepada masyarakat
secara luas
Mensosialisasikan manfaat jamur tiram dan jamur merang bagi kesehatan masyarakat
sekitar Lampung pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
ANALISIS PASAR
Deskripsi produk
Produk jamur tiram yang dihasilkan berupa :
- Jamur Tiram segar
- Jamur Merang segar
- Produk turunan Jamur Tiram seperti kripik jamur, jamur goreng tepung, jamur siap
masak dalam kemasan plastik, dll.
Prospek Pasar
Pembudidaya jamur tiram dan jamur merang di Lampung masih sedikit dengan hasil produksi
yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsusmsi masyarakat Lampung, yang
selama ini untuk pemenuhan tersebut di suplai dari Jakarta dan Bandung. Hampir semua
petani jamur memiliki hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil produksi jamur
tiram dari petani dengan harga yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tanaman sayuran
lainnya. Hal ini diperkuat dengan beberapa alasan sebagai berikut:
1. Pasar jamur tiram dan jamur merang saat ini telah meluas di sekitar Jawa Barat, DKI
Jakarta dan Banten sehingga diperlukan produksi jamur tiram dan jamur merang
dalam skala besar.
2. Masyarakat semakin sadar pentingnya mengkonsumsi jamur untuk tujuan kesehatan.
3. Jamur saat ini dikonsumsi sebagai pengganti daging selain dari beralihnya pola makan
masyarakat kepada bahan pangan organik.
Kebutuhan dan Kecenderungan Pasar
Target „market‟ usaha ini adalah konsumen jamur dari „house need‟ sehingga kebutuhan akan
jamur tiram masih tergolong tinggi dan pemenuhannya masih terbatas pada pasar tradisional
pada umumnya dan beberapa „retail‟ pada beberapa kota besar.
Sementara itu kecenderungan pasar akan jamur tiram dan jamur merang masih tergolongkan
pada secondary goods, namun permintaan pasar masih tinggi. Sebaliknya pada segmen hotel
dan restoran yang kebutuhan akan jamur tiramnya cukup tinggi „suppliers‟ jamur tiram masih
minim dan masih sangat dibutuhkan.
Ketut swandana(0915011063) 4
5. Kecenderungan dari hotel dan restoran yang paling penting untuk disikapi adalah pelayanan
akan faktor „satisfaction‟ penyediaan barang, mulai dari ketepatan waktu, jenis pambayaran,
layanan purna jual, dan yang paling utama penurunan harga jual.
Target Pasar
Pada tahun-tahun awal, pemasaran produk difokuskan pada pasar domestik, „traditional
market‟, dan „house need‟.
Produk jamur segar yang dihasilkan akan dipasarkan ke / melalui :
1. Agen baik dalam skala besar maupun kecil, yang selanjutnya akan dikirim ke
berbagai wilayah di Lampung, maupun Luar Lampung
2. Pasar tradisional Metro dan sekitarnya. Sebagai gambaran, permintaan pasar
tradisional di BandarLampung seperti pasar Bambu Kuning, Tamin,Tugu, Way
Halim dll atas produk jamur tiram dan jamur merang ini sangat tinggi sehingga untuk
skala produksi yang direncanakan dalam proposal ini pemasarannya sudah cukup
melalui pasar tersebut.
3. Pasar swalayan, restoran, dan hotel. Pemasaran direncanakan akan dilaksanakan
melalui sektor tersebut apabila produksi telah stabil serta sarana dan prasarana telah
memadai.
Proyeksi Pengembangan Usaha
Usaha ini diorientasikan sebagai usaha kecil menurut banyak pakar ekonomi, namun usaha
tersebut dipandang sebagai tulang punggung dalam salah satu pemulihan ekonomi Indonesia.
Untuk itu pengembangan budidaya jamur ini akan dibagi dalam tiga tahap, yaitu: tahap
industri kecil awal, tahap industri kecil lanjut, dan tahap industri menengah. Penjelasan
mengenai ketiga tahap industri tersebut adalah sebagai berikut :
A. Tahap Industri Kecil Awal
Tahap ini merupakan langkah awal menuju terbentuknya industri padat karya yang
kuat dan kokoh
Menerapkan standar produksi yang tepat untuk mengoptimalkan hasil budidaya
jamur.
Penyempurnaan sistem produksi, keuangan dan distribusi.
Penambahan tenaga kerja.
Pencarian investor
Tahap industri kecil awal ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri kecil yang
kokoh. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil awal diperkirakan berkisar antara
25 hingga 100 juta rupiah.
B. Tahap Industri Kecil Lanjut
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap industri kecil awal. Setelah kebutuhan dana
mencukupi, dan seluruh kekurangan telah dapat diatasi, maka dimulailah industri kecil lanjut
Ketut swandana(0915011063) 5
6. yang ditargetkan untuk memiliki perijinan dan pembentukan badan usaha. Industri ini
diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari pekerja kasar di bagian
produksi hingga profesional di bidang pemasaran, R & D dan administrasi.
Tahap industri kecil lanjut ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri menengah
nasional yang produksinya diperkirakan mencapai sedikitnya 100.000 baglog produksi per
musim. Tahap industri kecil lanjut itu sendiri diharapkan mampu memproduksi hingga 9 ton
per bulan. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil lanjut ini diperkirakan
berkisar antara 150 hingga 200 juta rupiah.
C. Tahap Industri Menengah Nasional
Secara umum, tahap industri menengah adalah perluasan dari industri kecil, mulai dari
sistem, kapasitas produksi hingga ekspansi distribusinya. Tidak tertutup kemungkinan untuk
melakukan ekspor. Tahap ini diharapkan mampu menyerap sedikitnya 50 tenaga kerja.
Investasi yang diperlukan masih dalam analisis.
Profil dan Struktur Kepengurusan
Kelompok usaha budidaya jamur konsumsi “FUNGI JAYA” yang berlokasi di desa
REJOBINANGUN , Kec. Raman Utara, Kab. Lampung Timur. Yang semua anggotanya
berlatar belakang profesi sebagai petani dan hanya sebagian kecil yang pernah
membudidayakan jamur konsumsi. Tentunya masih banyak membutuhkan bimbingan baik itu
teknis budidaya maupun adminstrasinya, Terlebih dengan pengajuan proposal ini diharapkan
bantuan permodalan yang nantinya diharapkan untuk tahap awal setiap anggota memiliki satu
kumbung budidaya jamur tiram kapasitas 5000 baglog dan satu kumbung budidaya jamur
merang ukuran 4 X 6 m yang lokasi usahanya berada di setiap pekarangan masing-masing
anggota sehingga efisiensi dan efektifitas budidaya dapat tercapai.
Struktur kepengurusan dibuat sesederhana mungkin sehingga selama tahap industri rumah
tangga, tiap pengurus memegang jabatan rangkap. Susunan kepengurusannya adalah sebagai
berikut :
Satu orang Manajer Utama merangkap Manager Pemasaran bertugas mengelola
kelompok usaha secara umum. Sebagai seorang Manager Pemasaran, bertugas
membuka pasar, melakukan negosiasi bisnis dan memastikan produk dipasarkan
dengan baik dan sampai ke konsumen tanpa masalah.
Satu orang Manajer Operasional Harian merangkap Manager Produksi.
Direktur Operasional dan Manajer Produksi bertanggung jawab terhadap kelancaran
produksi secara keseluruhan, melakukan pengembangan bibit, memastikan produk
berada dalam kondisi baik.
Ketut swandana(0915011063) 6
7. Satu orang Manajer Keuangan. Manajer Keuangan bertugas melakukan analisis
keuangan dan memiliki pertanggungjawaban penuh pada pengaturan arus
pengembalian modal dan pembagian keuntungan pada anggota kelompok. Bersama
dengan manajer lainnya juga berkordinasi dalam melakukan pengembangan dan
ekspansi skala produksi secara bertahap.
Dalam target jangka panjang, setelah memasuki tahap industri menengah, lokasi usaha akan
di fokuskan pada satu titik tempat usaha, susunan kepengurusan akan disempurnakan dengan
penambahan pengurus baru dan tidak ada lagi jabatan rangkap. Divisi produksi akan
diorientasikan sebagai divisi padat karya, sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Tenaga kerja terlatih akan direkrut dari lulusan sesuai dengan kompetensinya yang cakap dan
ulet, dan tenaga pemasaran akan ditambah sesuai dengan kapasitas produksi berjalan.
GUSTI MADE SUMARYA
MANAJER UTAMA/MANER
PEMASARAN
GUSTI PUTU KUSNADI
MANAJER OPRASIONAL /MAJER
WAYAN SUWARDI
MANJER KEUANGAN
PRODUKSI
GUSTI NYOMAN SARNAWA KOMANG BELI WAYAN MADYA
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
ANALISIS OPERASIONAL BUDI DAYA JAMUR TIRAM
Lokasi Produksi
Lokasi usaha terletak di Desa REJOBINANGUN, Kec. RAMAN UTARA,Kab. LAMPUNG
TIMUR.
Kapasitas Produksi
Diperkirakan dalam tahap awal setiap petani memproduksi sekitar 2.250 kg jamur segar per
siklus. ( 6 bulan )
Proses Produksi
Proses produksi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut :
Ketut swandana(0915011063) 7
8. 2. Bibit Induk F1 (log botol)
Pembuatan bibit induk F1 bisa menggunakan botol selai atau botol saus sebagai wadah
medium.
Log botol merupakan tahap adaptasi awal/peralihan miselium jamur tiram dari media PDA
(Potato Dextrose Agar) ke media produksi yang berupa serbuk kayu. salah satu
Komposisi/formula medium yang dapat digunakan diantaranya serbuk kayu : Jagung : Beras
Merah : gula Putih : NPK (tambahan) : Air secukupnya dengan perbandingan 100 : 100 : 25 :
4 : 1.
Proses pembuatannya :
1. Campurkan semua bahan ke dalam panci kemudian dimasak seperti menanak nasi.
2. Setelah matang kemudian dinginkan dan masukkan ke dalam botol sebanyak ¾
volume botol.
3. Tutup botol dengan menggunakan plastik tahan panas
4. Sterilisasi menggunakan autoklaf / panci presto selama 20 -30 menit.
5. Log botol yang telah steril selanjutnya diinokulasi dengan menggunakan miselium
jamur tiram yang terdapat pada medium PDA.
3. Log tebar F2
Ketut swandana(0915011063) 8
9. Log tebar merupakan log adaptasi miselium jamur tiram untuk skala produksi yang lebih
besar. Komposisi medium F2 pada dasarnya sama dengan log produksi F3. Yang
membedakannya hanya kapasitas/bobot medium. Log tebar biasanya dibuat dengan bobot 0,5
kg.
Komposisi Medium yang digunakan yaitu serbuk kayu : dedak : jagung : kapur (CaCO3) :
NPK dengan perbandingan 100 : 10 : 5 : 2,5 : 1.
Proses pembuatan :
1. Semua bahan dicampurkan sambil ditambahkan air. Banyaknya air disesuaikan
hingga medium kompak yaitu ketika dikepal tidak terurai dan ketika diperas tidak
mengeluarkan air.
2. Sebanyak 0,5 kg medium selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik tahan panas
ukuran 1 kg kemudian padatkan dan ditutup dengan mengikatnya menggunakan karet
sambil menyelipkan kapas/kapuk pada bagian atas.
3. Sterilisasi selama tidak kurang dari 4 jam. Setelah steril, simpan log di tempat yang
bersih.
4. Setelah dingin inokulasikan miselium jamur tiram yang berasal dari botol selai/saus.
4. Log produksi F3
Teknik pembuatan pada dasarnya sama dengan log sebar F2 dengan bobot yang lebih berat
yaitu 2 kg.
Pembuatan Baglog (media tanam jamur)
Jamur Tiram adalah salah satu jenis jamur kayu, jadi kalau kita ingin membudidayakan kedua
jamur ini maka kita harus membuat media yang menyerupai habitat asli kedua jamur ini.
Media yang umum digunakan oleh para petani jamur biasa disebut baglog , yaitu media yang
dimasukkan ke dalam plastik dan dibentuk menyerupai potongan kayu gelondongan.
Komposisi bahan media tanam tersebut antara satu daerah dengan daerah lain mungkin akan
berbeda tergantung dengan kemudahan cara mendapatkannya.
Persiapan Media Tanam
Contoh komposisi bahan media sebagai berikut:
Ampas kayu gergaji
Bekatul
Kapur
Tepung jagung
Ketut swandana(0915011063) 9
10. Tepung tapioka
Dalam komposisi ini kayu gergajiani dapat diganti dengan ampas tebu, Jerami, atau bahan
lain yang mengandung Lignoselulosa.
Cara membuat media tanam adalah dengan mencampur semua bahan. kemuadian ditambah
air hingga kandungan airnya 60% dan dimasukan kedalam polibag. sambil dilalukan
pemadatan pada media. Selanjutnya disterilkan pada suhu 121o C
Sterilisasi Baglog
Setelah selesai membuat baglog (media tanam), langkah yang harus kita lakukan selanjutnya
adalah sterilisasi baglog. Sterilisasi sangat penting dalam pembudidayaan jamur tiram .
Baglog yang selesai kita buat biasanya masih menganduk banyak mikroba khususnya jamur-
jamur liar. Kegagalan panen banyak disebabkan karena proses sterilisasi baglog kurang
sempurna. Jamur - jamur liar yang masih ada dalam baglog akan tumbuh subur dan
menghambat pertumbuhan jamur utama jika proses sterilisasi tidak sempurna.
Dalam proses sterilisasi ini, alat yang biasa digunakan oleh petani adalah drum.
Drum yang digunakan berukuran tinggi 150 cm dengan diameter 60 cm. langkah-langkah
sterilisasi baglog sebagai berikut :
Letakkan drum di atas tungku pemanas (bisa menggunakan bahan kayu bakar atau gas elpiji,
minyak tanah).
Bagian dalam bawah drum saringan pengukus menggunakan bambu atau anyaman kawat
sehingga menyerupai dandang. Lalu isi drum dengan air + 20 liter (dibawah saringan).
Masukkan baglog ke dalam drum, satu drum bisa muat kurang lebih 100 baglog.
Setelah itu tutup drum dengan rapat. Kaitkan drum dan penutupnya menggunakan baut
yang di pasang pada tepi-tepi drum.
Kemudian didihkan air yang ada di dalam drum. Proses sterilisasi ini dilakukan selama 4 -
5 jam.
Baglog yang telah selesai di sterilkan harus didinginkan terlebih dahulu selama + 12 jam
sampai suhunya mencapai 35o - 40o C. Karena jika suhu di dalam baglog masih terlalu panas
(lebih dari 40o C bibit jamur yang diinokulasikan tidak akan tumbuh.
Setelah selesai proses sterilisasi barulah kita lanjutkan proses inokulasi (pembibitan)
Inokulasi Jamur
Bahan diinokulasi (diberi bibit jamur) menggunakan inokulum (bibit) jamur (F2), bibit yang
dimasukan ke media tanam adalah sebanyak 2% untuk memasukan bibit sebaiknya dilakukan
dengan cepat ditempat khusus (steril) yang bersih dari jamur lain.
Langkah Inokulasi Pada Jamur Tiram:
1. Sterilkan ruang atau kotak tempat kita melakukan proses inokulasi dengan menyemprotkan
alkohol 70%.
2. Sterilkan tangan dan kaki kita dengan menyemprotkan alkohol 70%.
Ketut swandana(0915011063) 10
11. 3. Sterilkan pinset dengan api spirtus lalu memasukkannya ke dalam alkohol.
4. Karena bibit F2 dalam botol berbentuk padat maka kita harus meremukkannya terlebih
dahulu dengan kayu atau besi yang sudah distirilkan.
5. Lakukan proses ini di dekat nyala api spirtus agar tetap steril.
6. Buka tutup baglog.
7. mengambil bibit F2 dari botol dengan pinset/dituangkan, dan memasukkannya ke dalam
baglog
8. Dengan cepat tutup kembali baglog dengan kapas/kain
9. Satu botol bibit F2 dapat digunakan untuk 30 baglog
Inkubasi Baglog
Setelah diinokulasi, kemudian diinkubasi di tempat gelap selama 1 bulan. Di akhir bulan dipindahkan
ke tempat yang terang (penerangan kurang lebih 10 jam per hari). Setelah satu bulan, miselium
jamur yang berwarna putih sudah tumbuh memenuhi media.
Tanda keberhasilan inkubasi sudah bisa dilihat sekitar dua minggu, yaitu tumbuhnya misellium jamur
berwarna putih yang merambat ke bawah.Proses inkubasi dikatakan gagal dan harus diulang jika
media tidak ditubuhi misellium atau ditumbuhi misellium dengan warna selain putih. Caranya,
baglog disterilisasi kembali dan diinokulasi ulang.
Pembentukan Badan Buah
Setelah Baglog kita inkubasi dan sudah ditubuhi misellium, maka saatnya kita memindahkannya ke
dalam kumbung/rumah jamur.
syarat pembuatan rumah jamur :
Mempunyai sirkulasi udara yang baik
Dapat menjaga kelembapan udara.
Ukuran rumah jamur disesuaikan dengan luas area yang kita miliki namun sebaiknya jangan
terlalu besar karena untuk memudahkan perawatan kebersihan rumah jamur
KUMBUNG
Rumah jamur atau dengan istilah lain KUMBUNG adalah tempat menyimpan media
tanam agar pertumbuhan jamur dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan jamur
yang berkwalitas (baik dari segi berat dan bentuk). Bahan untuk membuat rumah
jamur dari bahan yang mudah didapat disekitar lokasi, murah dan kuat. Misalnya
dari bahan bambu untuk tiang (konstruksi), dindingnya pakai gedek (anyaman
bambu) dan atapnya dari genteng tanah liat.
Ukuran panjang bangunan dibuat per 2,00 meter dari tiang utama ke tiang utama.
Sistem rak dengan lebar sekitar 90 cm dengan tinggi rak sekitar 60 cm dan jumlah
tingkat 5 buah.
Untuk gang / orang berjalan lebar sekitar 80 cm.
Ketut swandana(0915011063) 11
12. Bagian bawah tiang - tiang utama (bambu) konstruksi di letakan diatas pondasi
setempat dan samping bangunan ditutup pakai pasangan bata agar tdk ada
binatang masuk ke dalam ruangan.
Rak paling bawah, jarak dari tanah sekitar 20 cm - 30 cm.
Lihat contoh gambar / foto :
Setiap membuat rumah jamur berkapasitas untuk 5.000 media tanam dengan
ukuran kumbung sekitar 7 m x 5 m (ukuran memanjang) bisa juga ukuran bujur
sangkar, semua tergantung bentuk tanahnya.
Tata cara pakai :
Bila bangunan kumbung sdh selesai dibuat jangan langsung dimasukan
Ketut swandana(0915011063) 12
13. bersihkan area kumbung baik luar maupun dalam dari segala sampah dan
kotoran bekas kerja.
Bersihkan (disemprot) khusus bagian dalam (dari atas sampai bawah).
Kemudian semprotlah ruangan pakai obat kimia untuk mematikan bakteri-bakteri
(agar area dalam menjadi steril) misalnya pakai formalin.
Diamkan sekitar 2 x 24 jam agar bau obat hilang dan pintu harus slalu tertutup.
Setelah itu masukan media tanam yang sdh terbungkus milesium 100 % (siap
tumbuh jamur) dari ruang inkubasi.
ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Skala usaha 5.000 baglog
Satu siklus usaha 6 bulan
Asumsi bangunan Pembuatan bangunan kumbung baru
Asumsi penjualan Melalui Agen/Bandar
No Pembiayaan Unit Biaya satuan Jumlah Nilai
1. I. Investment Cost
Bangunan :
Pencampuran dan m2 200,000.00 25 5,000,000.00
sterilisasi
Inkubasi dan m2 250,000.00 35 8.750,000.00
Pemeliharaan
Peralatan
Alat steam (boiler) Unit 2,000,000.00 1 2,000,000.00
Instalasi Listrik 600,000.00
Selang dan sprayer 250,000.00
Sekop dan ember 150,000.00
Total Investment Cost 16.750,000.00
II. Operational Cost
Variable Cost
Media tanam :
Serbuk kayu M3 75.000 18 1.425,000.00
Dedak kg 2,500.00 600 1.500,000.00
Kapur kg 600.00 500 300,000.00
Bibit jamur ( F2 ) log 167.00 10.000 1.670.000.00
Alkohol liter 20,000.00 2 40,000.00
Plastik bag ukuran 2kg kg 23,000.00 25 575,000.00
Elpiji tabung 85,000.00 6 510,000.00
Karet gelang kg 15,000.00 5 75,000.00
Kapas 100,000.00
Ketut swandana(0915011063) 13
14. Ring buah 100.00 5,000 500.000.00
Plastik ukuran 15 kg kg 25,000.00 2 50,000.00
Plastik ukuran 5 kg kg 25,000.00 2 50,000.00
Biaya listrik Bulan 30,000.00 6 180,000.00
Fixed Cost
Manajer lapangan Orang- 250,000.00 6 1.200,000.00
bulan
Biaya Penyusutan 2.093.750,00
Pekerja :
Pencampuran log 350 5000 1,750,000.00
Inokulasi log 200 5000 1.000,000.00
Pemeliharaan log 300 5000 1,500,000.00
Total Operational Cost 14.623.750.00
Total Pengeluaran 31.373.750.00
III Penjualan
% kegagalan 10
Hasil Penjualan kg 2.250.00 10.000 22.500,000.00
Penerimaan 22.500,000.00
LABA 7.876.250.00
ANALISIS KEUANGAN
A. Analisis Biaya dan Pendapatan (Skala Produksi 5000 log)
1. Modal tetap
Rp. 16.750.000
2. Biaya Penyusutan
Nilai ekonomis bangunan dan peralatan : 3 tahun
Rp. 16.750.000 :8 = Rp. 2,093,750
3. Modal kerja (Biaya operasional)
Rp. 14.623.750
4. Total Modal = Modal tetap +modal Kerja
= Rp. 16.750.000 + Rp. 12.530.000 + Rp. 2.093.750
= Rp. 31.373.750
5. Pendapatan kotor
Produksi jamur (kegagalan 10%) = (5000 log- 10%) x 0,5 kg = 2250 kg
Ketut swandana(0915011063) 14
15. 2250 kg @ 10,000 = Rp. 22.500.000
6. Biaya Produksi = Biaya penyusutan + modal kerja
= Rp. 12.530.000+2.093,750
= Rp. 14.623.750
7. Pendapatan bersih (Net Profit) = pendapatan kotor – biaya produksi
= Rp. 22.500.000 – Rp. 14.623.750.
= Rp. 7.876.250
Pembagian keuntunga;
Inti / Yayasan 25% X 7.876.250 = Rp. 1.969.062
Plasma / pembudidaya 75 % X 7.876.250 = Rp. 5.907.187
B. Break Event Point
BEP Produksi = Total biaya produksi / harga satuan
= 12.530.000 / 10.000
= 1.253 kg
Artinya budidaya jamur tiram tidak mendapat untung dan juga tidak mengalami kerugian bila
jumlah produksi sebesar 1.253 kg
BEP Harga = Total biaya produksi / jumlah produksi
= 12.530.000 / 2.250
= Rp. 5.568,88
Artinya usaha ini tidak mendapatkan untung dan juga tidak mengalami kerugian bila harga
jual Rp. 5.568,88 per kilo
C. Benefit Cost Ratio
BC Ratio = Rp. 7.876.250 / Rp. 14.623.750
= 0,54
Artinya pendapatan bersih yang diperoleh dalam usaha pembibitan bibit jamur adalah 0,25 di
atas total biaya.
D. Masa Pengembalian Modal
Ketut swandana(0915011063) 15
16. Masa pengembalian modal = Rp. 7.876.250 + Rp. 2.093.750 x 100%
Rp.31.373.750
= 31,78 %
ANALISIS OPERASIONAL BUDI DAYA JAMUR MERANG
Lokasi Produksi
Lokasi usaha terletak di Desa REJOBINANGUN, Kec. RAMAN UTARA,Kab. LAMPUNG
TIMUR.
Kapasitas Produksi
Diperkirakan dalam tahap awal dari kumbung 4 X 6 m setiap petani memproduksi sekitar 400
kg jamur segar per siklus. ( 40 hari )
Proses Produksi
I. Pembuatan Kumbung
A. Penentuan Lokasi :
1. Sumber jerami
2. Sumber air
3. Jalan
BUDIDAYA JAMUR MERANG
A. MENBUAT KUMBUNG
Pembuatan kumbung masing-masing petani mempunyai ukuran tetapi secara garis besarnya
ukuran kumbung berdasarkan selera, jumlah hasil yang ingin dicapai dan kemampuan dalam
Ketut swandana(0915011063) 16
17. menangani perawatan kumbung.
Pertimbangan teknik pembuatan kumbung bedasarkan biaya dan kepraktisan (kemudahan
perawatan dan pembuatan). Teknik pembuatan memberikan kemudahan dalam kontrol
perawatan suhu dan kelembaban dalam kumbung, serta cahaya yang masuk kedalam
kumbung. Ukuran pembuatan kumbung berpengaruh pada banyaknya media yang
dibutuhkan dan lamanya pasterisasi, pariasi pemakaian dedak dan kapur dalam
pengomposan media menentukan ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan oleh jamur.
Standar teknik pembuatan kumbung tidak ada namun standar umum pembuatan kumbung
yang baik adalah :
Pemilihan lahan
1. Dekat dengan sumber bahan baku utama (jerami)
2. Dekat dengan sumber air
3. Dekat dengan jalan untuk memudahkan tranfortasi
Ukuran dan bentuk kumbung
1. Ukuran bangunan kumbung panjang 600 cm, Lebar 400 cm dan tinggi 400 cm dengan
susunan rak terdiri dari 6 susun, dengan lebar rak 115 – 120 cm, jarak rak pertama dari tanah
70 cm, (lihat ganbar)
2. Setiap rak dalam kumbung diberi reng sebagai penyanggah media tanam dengan jarak
antar reng 2 – 3 cm.
3. Jendela i dua buah yaitu di depan dan dibelakang berukuran tinggi 60 cm dan lebar 50
cm, posisi jendela berada 30 cm diatas rak paling atas.
4. Kumbung bagian dalam ini menggunakan plastik sebagai dinding, usahakan
pemasangannnya dilakukan dengan rapi, kencang dan tidak ada bagian yang sobek.
5. Jarak bangunan luar dengan bangunan dalam 45 cm, dengan bentuk atap segi tiga, dan
bilik atau gedeg sebagai penutup bangunan luar. (Lihat gambar)
Ketut swandana(0915011063) 17
18. Bahan membuat kumbung
1. Bambu 250 Batang
2. Paku
a. Paku usuk 10 Kg
b. Paku reng 3 Kg
3. Tali tambang 5 Kg
4. Plastik 25 Kg
5. GEDEG ( anyaman bambu 20 Lembar
6. genteng 1.500
B. PEMBUATAN MEDIA
Media
1. Jerami
2. Kapur CaCO3
3. Dedak
4. Limbah kapas
a) Jerami mengandung :
• Lignin
• Selulosa
• Silicca
b) Alternatif jerami :
• Alang-alang
• Eceng gondok
• Batang jagung
• Kelaras pisang
c) Alternatif limbah kapas :
• Hampas sagu
• Hampas tahu
• Hampas tempe
• Hampas kapuk
Media adalah bahan organik yang telah mengalami pelapukan, proses ini dikenal dengan
Ketut swandana(0915011063) 18
19. istilah fermentasi yaitu peristiwa penguraian bahan-bahan komplek menjadi bahan yang lebih
sederhana oleh mikroorganisme. Misalnya selulosa dan lignin yang terdapat pada jerami padi
diuraikan oleh mikro organisme menjadi karbohidrat yang dapat dikonsumsi oleh jamur.
Kompos yang baik mampu menyediakan sumber makanan yang cukup bagi pertumbuhan dan
perkembangan jamur merang sampai siap dipanen, sehingga pengomposan haruslah
dilakukan dengan sebaik mungkin.
Pembuatan lapisan atas kompos kapas / ampas tebu
1. Bahan yang digunakan adalah 200 kg Kapas atau Ampas tebu, dedek 50 kg dan kapur 5
kg atau secukupnya. Pengomposan dilakukan sebaiknya seminggu sebelum pengomposan
jerami. Kapas, dedek dan kapur merupakan bahan tambahan yang diperlukan, untuk
melengkapi kandungan organic mengatur ph media tanam jamur.
2. Langkah pertama kapas / ampas tebu direndem sambil diuraikan atau untuk
menghancurkan kapas / ampas tebu yang manggumpal.
3. Basahi kapas atau ampas tebu hingga merata
4. Ditata diatas tanah dan setiap 10 cm ditaburi kapur secara merata. Komposan yang telah
diberi kapur disusun dengan ukuran 100 X 80 X 50 cm, kemudian ditutup plastik rapat-rapat.
5. Kompos kapas / ampas tebu dibalik pada hari kelima dengan cara menghamparkan
lembaran plastik diatas lantai kemudian komposan dibalik dengan menggunakan garu sambil
ditaburi dedek sedikit demi sedikit sampai merata, selanjutnya tata kembali seperti semula.
6. Fermentasikan kembali kapas atau ampas tebu selama 3 hari.
7. Kompos kapas siap untuk dijadikan media lapisan atas
Pembuatan kompos jerami
1. Bahan yang digunakan sebanyak 1200 kg/400 ikat jerami kering, 25 kg kapur, dan 150
kg dedek. Jerami Padi yang Berkualitas baik adalah jerami yang kering yang kadar air sekitar
20% dan memiliki warna yang kuning cerah, (tidak ada yang masih berwarna hijau ) Untuk
menjamin keberlangsungan produksi yang dilakukan maka penyedian / stok bahan baku
jerami harus cukup untuk kebutuhan satu tahun, dengan penyusutan bahan baku yang rusak.
Kebutuhan satu kumbung dalam satu tahun dengan sepuluh kali produksi adalah 12.000
kg/4.000 ikat jerami kering.
2. Langkah pertama adalah merendam jerami dalam bak perendaman, jerami diinjak-inajak
hingga patah dan mampu menyerap air lebih banyak atau sampai mengeluarkan busa, sampai
semua jerami terendam dan tidak terapung diatas air.
3. Jerami diangkat menggunakan garu lalu dibentuk bundelan, sebelumnya permukaan
tanah dasar komposan ditaburi dengan kapur secukupnya, sertelah itu baru jerami ditata
selebar 300 cm serta panjang 400 – 500 cm..
4. Pada setiap lapisan bundelan setebal kira-kira 30 – 40 cm jerami diinjak dan ditaburi
kapur secukupnya begitu seterusnya hingga tumpukan media setinggi 160 – 170 cm.
5. Bagian samping tumpukan jerami harus terlihat lurus agar suhu didalam komposan bisa
merata.
6. Tumpukan jerami ditutup dengan plastik rapat-rapat kemudian ditutup dengan lembaran
yang tidak dapat tembus cahaya, sehingga air dalam komposan tidak menguap dan kondisi
komposan tidak kering.
7. Pada hari lima komposan dibalik dan dicampur dengan dedek sebanyak 200 kg,
8. Cara pembalikan kompos dimulai dengan menghamparkan lembaran plastik diatas lantai,
komposan dibongkar dengan gancu mulai dari atas dan diletakan diatas hamparan plastik.
pembukaan penutup kompos sebaiknya bertahap dengan tujuan untuk mengurangi pengaruh
langsung dari lingkungan luar.
Ketut swandana(0915011063) 19
20. 9. Jika komposan terlihat kering lakukan penyiraman menggunakan embrat secukupnya.
Untuk mengetahui kadar air dalam komposan dilakukan dengan cara diperas menggunakan
tangan, Jika air dari komposan tidak banyak yang menetes maka kadar air dalam komposan
dapat dianggap cukup.
10. Jerami diuraikan ( diuyab ) dan dicampur dengan dedek, setiap jerami yang jatuh
langsung ditaburi dedek dan harus diusahakan agar setiap lembar jerami dapat tercampur
dedek secara merata.
11. Komposan disusun kembali tanpa dipadatkan, lebar susunan komposan jangan lebih
dari 200 cm dan tinggi 150 cm agar suhu yang dihasilkan tidak terlalu tinggi dan proses
permentasi dapat berjalan sempurna, tumpukan komposan ditutup kembali dengan plastik.
12. fermentasikan kembali selama 3 hari.
13. Kompos jerami siap sebagai media lapisan bawah
C. PEMASANGAN KOMPOS
1. Sebelum komposan dimasukan dan diletakan diatas rak, kumbung harus dibersihkan
lebih dahulu. Dibersihkan dengan cara dilap menggunakan karung bekas atau dapat disikat
dan dibasuh dengan air sampai semua terlihat bersih dari bekas kotoran sisa jerami.
mengikuti panjang rak. Apabila dibersihkan dengan air sebaiknya 3 atau 4 hari sebelum
media dimasukkan agar lantai kumbung tidak terlalu basah saat penyetiman.
2. Komposan jerami disusun sambil diurai dan tidak dipadatkan agar sirkulasi atau
pertukaran udara dapat berjalan dengan baik dengan tinggi guludan 25-40 cm
3. Kompos kapas / tebu ditebarkan diatas jerami sedikit demi sedikit sampai merata sampai
media jwereami tertutup.
D. PASTERISASI / STEAM
Pasterisasi adalah proses seterilisasi dengan uap air untuk pembersihan media dan kumbung
dari kontaminasi mikroorganisme pengganggu lainnya pada suhu 70 ° C minimal 4 jam.
Dilakukan sehari setelah media dimasukkan kedalam kumbung.
E. PEMBIBITAN / SPAWNING
Pemilihan bibit
1. Bibit sebaiknya di pesan 15 hari sebelum melakukan penaburan pada tanggal yang sudah
direncanakan. Dengan demikian bibit yang ditanam tidak terlalu muda atau kadaluarsa.
2. Pilih bibit yang mesiliumnya merata, tidak terlalu tebal ataupun terlalu tipis. Jangan
menggunakan bibit yang wadah atau plastiknya rusak atau sobek untuk menghindari
kontaminasi.
3. Bibit yang terkontaminasi sebaiknya tidak digunakan atau jika terpaksa maka penanaman
bibit yang terkontaminasi harus dilakukan setelah semua bibit yang baik selesai ditanam,
caranya dengan membuang bibit yang terkontaminasi dan sisa yang masih bagus dapat
ditanam.
4. Bibit yang dibutuhkan dalam satu kumbung bervariasi antara 50 – 70 log bibit siap
tanam. Idealnya 1 log / m2
Penaburan bibit.
Ketut swandana(0915011063) 20
21. 1. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penanaman bibit jamur merang : pertama
pekerja yang melakukan harus dalam kondisi bersih (sebaiknya mandi terlebih dahulu) dan
tangan yang mengerjakan harus dicuci dengan alkohol 70 %. Kedua, penanaman sebaiknya
dilakukan sore hari (setelah jam 15.30 WIB) maksudnya kondisi bibit tidak stres terkena
panas siang, seandainya penanaman dilakukan pagi hari. Ketiga jendela dan pintu kumbung
harus dibuka satu jam sebelum penanaman, tujuannya untuk mengeluarkan gas amoniak yang
terbentuk selama pasterisasi.
2. Penanaman bibit dilakukan sehari setelah pasterisasi, dimana suhu didalam kumbung
sudah mencapai kisaran 35 - 36° C.
3. Tahapannya adalah bibit diuraikan didalam kumbung atau tempat steril lainnya, dengan
syarat pada saat dibawa bibit tidak terkena sinar matahari langsung, tempat bibit dalam ember
yang bersih.
4. Tebarkan bibit secara merata merata keatas media tanam, dimulai dari rak yang paling
atas kemudian disusul rak dibawahnya, pada bagian pinggir yang berdekatan dengan plastik,
pasokan cahaya lebih memadai sehingga bagian ini memiliki potensi tumbuh lebih tinggi,
maka bibit ditaburkan lebih banyak supaya potensinya dapat dimaksimalkan.
5. Selipkan bibit pada kolong rak bagian pinggir (cukup dua lubang tanam tiap ruas), hal ini
dilakukan untuk memaksimalkan media tanam yang tersedia sehingga jamur yang dihasilkan
bisa lebih banyak.
6. Lakukan pemeriksaan ulang pada semua media tanam, untuk memastikan bahwa media
yang sudah tertanam bibit secara keseluruhan, jika lantai kumbung terlihat kering sebaiknya
disiram dengan air, maksudnya agar kelembaban kumbung tetap terjaga selama pertumbuhan
miselium jamur.
7. Tutup rapat semua pintu dan jendela kumbung dan dikuatkan dengan paku serta
pertahankan suhu berkisar antara 32 – 35oC pada masa pertumbuhan miselium, biarkan
kumbung dalam keadaan tertutup selama 3 - 4 hari.
F. PERAWATAN / PEMELIHARAAN
Penyiraman
Penyiraman pertama
Pada usia 4 hari setelah tanam, biasanya mesilium jamur merang didalam kumbung sudah
kelihatan berwarna putih seperti sarang laba-laba. Dan pada saat ini perlu dilakukan
penyiraman pertama untuk memutus pertumbuhan miselium dan mempercepat pertumbuhan
primordia jamur.
Alat penyiraman
- Tangki sprayer
- Ember
- Pompa
Langkah-langkah penyiraman
1. Persiapkan semua alat-alat untuk penyiraman, penyiraman pertama biasanya dilakukan
pada pagi hari pada jam 9.00 – 10.00 dimana suhu tidak terlalu panas akibat teriknya
matahari.
2. Satu jam sebelum penyiraman 16.00 WIB jendela dan tirainya serta pintu kumbung
dibuka supaya suhu didalam kumbung menuruh dan tidak mengakibatkan mesilium jamur
mati / stress karena perubahan suhu yang drastis saat penyiraman.
Ketut swandana(0915011063) 21
22. 3. Penyiraman dimulai dari rak paling bawah dengan semburan pada sprayer mengembun
dan jangn terlalu dekat dengan media, apabila sprayer tidak mengembun dan terlalu dekat
dihawatirkan mesilium jamur akan rusak dan mati.
4. Penyiraman pertama kurang lebih 100 lt air jangan terlalu sedikit, karena akan
menyulitkan perawatan seterusnya. Dimana pada waktu pertumbuhan primordia, media
kekeringan dan melakukan penyiraman akan mempengaruhi pertumbuhan.
5. Sebaiknya menyiram media dengan air yang ditambahkan dengan gula pasir, tujuannya
adalah untuk mempercepat pertumbuhan miselia. Dosis yang biasa dipakai adalah 250 gram
untuk 1 tangki sprayer berkapasitas 14 liter.
6. Setelah penyiraman media selesai, untuk penyiraman pertama pintu langsung ditutup dan
jendela biarkan terbuka selama 5 jam untuk membuang kelebihan kelembaban. Untuk
penyiraman seterusnya pintu jangan langsung ditutup biarkan terbuka selama 30 – 60 menit
dan jendela biarkan terbuka dengan lebar pembukaan disesuaikan dengan banyak sedikitnya
pertumbuhan primordia dan suhu didalam ruangan serta arah angin. Hindari hembusan angin
yang langsung masuk.
Penyiraman ke dua
Pada hari ke 8 – 10 setelah tanam, mulai muncul perintisan bakal buah jamur merang. Pada
saat inilah masa kritis pertumbuhan jamur merang, saat pengontrolan suhu pada malam hari
pertumbuhan jamur merang yang baik dapat terlihat dari banyaknya kabut putih didalam
kumbung. Masa-masa kritis ini apabila kita salah dalam melakukan perawatan maka dapat
mengurangi hasil penen bahkan gagal panen.
Pengawasan suhu terutama dilakukan pada tengah hari dan malam hari, karena pada saat-saat
tersebut terjadi kenaikkan suhu yang drastis. Suhu yang dipertahankan pada masa
pertumbuhan jamur merang adalah 33 – 35oC dengan kelembaban 90 – 94% dan
introduksikan sinar matahari dengan cara membuka sedikit dinding luar kumbung untuk
merangsang pertumbuhan primordia
Langkah-langklah penyiraman kedua sama dengan langkah-langkah pada penyiraman
pertama, usahakan air yang keluar dari sprayer mengembun dan sehalus mungkin. Saat
penyemprotan sprayer jangn terlalu dekat dengan perintisan jamur merang karena dapat
mengganggu pertumbuhan jamur bahkan mati. Usahakan jarak penyiraman antara media
dengan spayer 40 – 50 cm.
Setelah penyiraman media selesai, pintu dan jendela kumbung jangan langsung ditutu biarkan
terbuka selama 1 – 2 jam. Setelah itu tutup kembali rapat-rapat pintu kumbung, sedangkan
jendela biarkan tetap terbuka satu jengkal.
Untuk penyiraman berikutnya dilakukan berdasarkan kondisi media dalam kumbung, dengan
pengontrolan suhu dan kelembaban setiap hari maka apabila kondisi media dalam keadaan
kering dapat pula segera terkontrol dan segera melakukan penyiraman. Pada saat musim
panas atau musim kemarau penyiaraman bisa dilakukan setiap 2 atau 3 hari sekali, pada bagia
dasar atau lantai kumbung juga dapat dilakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban
kumbung.
Kelebihan kelembaban bias dilihat dengan kasat mata, dimana pada rak pertama dan kedua
dari atas bagian samping / yang berdekatan dengan plastic terlihat adanya tetesan air yang
berwarna kecoklatan. Atau bisa dilihat dari daun jendela bagian dalam yang basah.
pembukaan pintu dan jendela
Buka jendela bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan jamur merang karena adanya
pergantian udara didalam kumbung, juga untuk mengontrol suhu didalam kumbung supaya
tidak terlalu panas yang dapat menyebabkan mesilium jamur mati.
Ketut swandana(0915011063) 22
23. Buka jendela dilakukan pada saat mesilium jamur merang didalam kumbung sudah merata
dengan indikasi lain jerami yang menggantung dipenuhi dengan putihnya miselia atau sekitar
2 – 3 hari setelah penyiraman pertama, biasanya dilakukan jam 12 – 1 malam dimana udara
dalam keadaan segar.
Lamgkah-langkah :
1. Buka jendela kumbung dengan mengikatkan tali jendela pada kumbung luar.
2. Buka juga tirai plastik jendela kumbung, lipat dan selipkan pada sisi jendala.
3. Posisi jendela jangan dibuka terlalu lebar, cukup satu jengkal saja yang terbuka.
4. Lakukan pada kedua jendela utama kumbung yang terletak diatas pintu kumbung.
5. Besar atau kecilnya jendela dibuka tergantung suhu dalam kumbung, pengontrolan
jendela dilakukan dari mulai buka jendela pertama hingga masa panen jamur merang selesai.
G. PANEN
Sepuluh sampai dua belas hari setelah penanaman bibit, biasanya tubuh buah jamur sudah
siap dipanen. Pada masa ini buah jamur dalam stadia kancing (Button Stage). Apabila telah
lewat dari 15 hari dari masa penanaman bibit jamur merang belum tumbuh, maka sudah dapat
dipastikan kegagal panen akan kita alami. Ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya :
1. Pengolahan bahan baku tidak sempurna.
2. Pasterisasi tidak sempurna.
3. Pemilihan bibit yang kurang baik.
4. Pemeliharaan dan pengolahan pada saat penyiraman kedua yang kurang baik.
5. Pengontrolan suhu dan kelembaban pada masa mesilium dan pertumbuhan yang kurang
baik, bisa terlalu dingin bisa juga terlalu panas, teralu kering ataupun terlalu basah.
Waktu panen
Biasanya dilakukan pada pagi hari, tetapi bisa juga dilakukan dua kali dalam satu hari yakni
pagi dan sore hari. Tujuannya adalah untuk menghindari jamur merang yang mekar (BS)
karena dapat menurunkan kwalitas jamur bahkan dapat menurunkan harga jual jamur. Masa
panen jamur merang biasanya berkisar antara 10 – 15 hari namun ada juga yang mencapai 20
hari masa panen, tergantung dari perawatan dan pemeliharaan.
Pemetikan buah jamur merang harus menggunakan tangan, dan tenaga kerja pemanen harus
dalam keadaan bersih. Pada saat pemetikan usahakan jangan sampai menggangu buah jamur
yang masih sangat muda karena dapat mengganggu pertumbuhan bahkan dapat
menggagalkan perkembangan selanjutnya.
Ciri-ciri jamur yang sudah siap panen adalah berwarna putih, besarnya maksimal sebesar
telor ayam dan minimal sebesar telor puyuh, permukaannya sedikit menonjol. Pemilihan
jamur merang yang BS dan yang super dilakukan setelah, kumpulkan semua jamur merang
dan bersihkan dari sisa-sisa jerami dan kapas yang masih terbawa saat panen. Sambil
dibersihkan pisahkan jamur merang yang masih bulat (super) dari jamur merang yang sudah
mulai kekar (BS), pisahkan pula tempatnya agar tidak tercampur kembali.
Untuk dapat memisahkannya kita harus mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri mana jamur yang
super dan mana yang BS. Adapu cici-cirinya sebagai berikut :
Ciri-ciri jamur super ;
1. Jamur masih berbentuk bulat atau bulat telor dan masih utuh dan tidak pecah
2. Berwarna putih, ada pula yang bagian atasnya sedikit berwarna hitam ini biasanya terjadi
bila proses pemanenan telah lama lebih dari 7 hari
Ketut swandana(0915011063) 23
24. 3. Pada bagian atas jamur masih tebal.
Sedangkan ciri-ciri jamur BS ;
1. Bentuk jamur sudah menonjol, bahkan mekar
2. Bagian atas jamur sudah menipis dan mulai pecah.
3. Buah jamur rusak saat proses pemanenan
PENANGANAN PASCA PANEN
Daya tahan jamur merang sangat singkat, bisa bertahan maksimal dua hari setelah penen.
Oleh karena itu sangan dibutuhkan pennganan pasca panen yang baik supaya janur merang
tidak rusak apalagi untuk pengiriman dengan jarak yang jauh dan membutuihkan waktu yang
lama.
Ada dua cara pengemasan buah jamur merang yang biasa dilakukan petani, pertama dikemas
dalam bentuk segar dan yang kedua dikemas dalam bentuk kering.
1. Pengemasan dalam bentuk segar
Alat dan bahan
- Jamur merang baru panen
- Kipas angin
- Keranjang plastik
- Tali rafia
- Daun pisang yang masih basah secukupnya
- Air bersih untuk merendam
Langkah-langkah :
1. Bersihkan jamur merang dari sisa-sisa kapas dan jerami pada saat setelah panen.
2. Letakkan dilantai yang bersih dan jangan terkena sinar matahari langsung, usahakan
dalam ruangan yang sirkulasi udaranya lancar.
3. Ratakan semua jamur dngan tangan dan jangan sampai ada jamur yang tertumpuk satu
sama lainnya. Angin-anginkan hingga kering, apabila untuk perkjalanan jauh gunakan kipas
angin untuk mengeringkan jamur merang selama 10 – 15 menit.
4. Setelah kering, masukkan kedalam keranjang plastik dan padatkan. Biasanya untuk satu
keranjang plastik supermarker dapat memuat 10 Kg jamur merang.
5. Tutup dengan menggunakan daun pisang yang masih basah, lalu diikat dengan
menggunakan tali plastik.
6. Setelah kemasan terbentuk dengan rapi, rendam kemasan jamur merang kedalam air
bersih selama 10 – 15 menit. Angkat dan tiriskan selama 5 – 10 menit. Jamur siap dibawa
atau dipasarkan.
7. Untuk perjalanan jauh apabila jamur merang dalam kemasan sudah mengeluarkan uap
panas, dapat melakukan penyiraman kembali dengan menggunakan air bersih jangan
direndam kembali karena dapat merusak jamur merang.
2. Pengemasan delam bentuk kering
Walaupun tudak sebaik jamur segar, baik rasa maupun bentuknya, jamur merang juga dapat
dikemas dalam bentuk kering tanpa menggunakan bahan pengawet.
Sebelum dikeringkan jamur merang stadia kancing dibelah secra memanjang, kemudian
dikeringkan dibawah sinar matahari. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan udara panas
atau menggunakan oven pada suhu 40oC yang kemudian dinaikkan perlahan-lahan sampai
suhu 45oC dalam waktu 8 jam. Selama proses pengeringan hinga selesai jamur merang akan
Ketut swandana(0915011063) 24
25. kehilangan berat 10% dari berat basahnya.
ANALISA USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG
UNTUK 1 BUAH RUMAH PRODUKSI (KUMBUNG)
1 TAHUN 10 KALI PRODUKSI (2 TAHUN 20 KALI PRODUKSI)
No Uraian Banyaknya Satuan Harga Jumlah
A. Modal Investasi
1 Kumbung 1 buah 5.500.000 5.500.000
2 Boiler 1 buah 1.000.000 1.000.000
3 Blower gas 1 buah 350.000 350.000
4 Tabung LPG 12 kg 1 buah 500.000 500.000
5 Bak Rendam ( Beton ) 1 buah 1.500.000 1.500.000
6 Stok jerami 1 tahun 4000 ikat 2.500 10.000.000
Total Modal Investasi 18.850.000
B. Biaya modal kerja
1 Biaya Bahan Baku
1.1 Jerami 400 ikat 2.500 1.000.000
1.2 Kapas 200 kg 700 1.400.000
1.3 Dedak 200 kg 2.500 500.000
1.4 Kapur 5 karung 20.000 100.000
1.5 LPG 12 kg 7.000 84.000
1.6 Bibit 70 log 5.000 350.000
2 Tenaga kerja
2.1 Kompos 2 HOK 45.000 90.000
2.2 Pembalikan 2 HOK 45.000 90.000
2.3 Memasukan media 4 HOK 45.000 180.000
2.4 Seteam 1 HOK 45.000 45.000
2.5 Pembibitan 1 HOK 45.000 45.000
2.6 Pembongkaran media 2 HOK 45.000 90.000
2.7 Pemeliharaan + metik 400 kg 2.000 800.000
Total biaya modal kerja / biaya tidak tetap 4.774.000
C Biaya tetap
Penyusutan kumbung 1 siklus 275.000 275.000
Penyusutan boiler 1 siklus 50.000 50.000
Penyusutan blower 1 siklus 17.500 17.500
Total biaya tetap 342.500
D Total biaya Produksi (B + C) 5.116.500
E Hasil panen 400 kg 20.000 8.000.000
F Keuntungan (E - D) 2.883.500
G Modal Investasi + Biaya tidak tetap 23.966.500
Modal Investasi kumbung digunakan selama 2 tahun, dapat dilakukan 20 siklus produksi
untuk Boiler, blower dan tabung LPG diperkirakan 5 tahun atau 50 siklus produksi
BEP harga poko produksi jamur = total biaya produksi / produksi jamur merang
= 12.791,25
BEP volume produksi jamur = total biaya produksi / harga jamur merang
= 255,82
Ketut swandana(0915011063) 25
26. Pembagian keuntungan
Inti / yayasan 25 % X 2.883.500 = Rp. 720.875
Plasma / Pembudidaya 75 % X 2.883.500 =Rp. 2.162625
KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM DAN JAMUR
MERANG
Budidaya jamur tiram Dan merang merupakan salah satu usaha yang prospektif dan
potensial. Beberapa pertimbangan kelayakan usaha ini antara lain :
1. Daya serap pasar sangat tinggi dan semakin meningkat
2. Kemungkinan stagnasi pasar sangat kecil karena merupakan konsumsi masyarakat
sehari-hari.
3. Bahan baku mudah diperoleh dan murah
4. Kebutuhan skill tidak begitu tinggi
5. Proses pemeliharaan tergolong mudah
6. Tidak memerlukan lahan yang luas
7. Budidaya jamur tiram dan merang tidak mengenal musim sehingga dapat
menghasilkan keuntungan terus menerus sepanjang tahun.
8. Jamur tiramdan merang merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi
tinggi.
9. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
10. Kompos bekas media tanam dapat digunakan untuk pupuk pertanian, pupuk kolam
ikan, campuran pakan ikan, campuran pakan ternak, dan media memelihara cacing.
PENUTUP
Demikian Proposal ini kami ajukan, dengan niat tulus untuk belajar berwira usaha untuk
membantu nilai tambah ekonomi para pembudidaya kususnya dan masyarakat sekitar pada
umumnya, besar harapan proposal ini dapat diterima untuk memenuhi kebutuhan modal awal
usaha setiap anggota dan pengurus sebesar Rp. 55.340.250 (lima Puluh Lima Juta Tiga Ratus
Empat Puluh Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah )
Ketut swandana(0915011063) 26
27. DAFTAR KEPENGURUSAN DAN ANGGOTA KELOMPOK USAHA BUDIDAYA
JAMUR “ FUNGI JAYA “
GUSTI MADE SUMARYA....Manajer Utama merangkap Maner Pemasaran
GUSTI PUTU KUSWADI....Manajer Oprasional merangkap manjer Produksi
WAYAN SUWARDI.......Manajer Keuangan
GUSTI NYOMAN SARNAWA ....Anggota
KOMANG BELI.....Anggota
WAYAN MADYA...Anggota
Ketut swandana(0915011063) 27
28. DAFTAR PUSTAKA
Jamur Merang dan Budidayanya Dr. Ir. Meity Suradi Sinaga
SOP Budidaya Jamur Merang Endin (browse internet)
BBPP lembang Teten Cahya M ( Browse internet )
Step by Step Budi Daya jamur merang Investasi-jamurmerang.blogspot.com
Proposal Jamur Tiram Organikganesha.wordpress.com
Cara Membuat Kumbung Peluang Usaha-Oke.com
Ketut swandana(0915011063) 28
29. DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 1
Sekilas Tentang Jamur Tiram 1
Sekilas Tentang Jamur Merang 2
LATAR BELAKANG 3
Visi 3
Misi 3
ANALISIS PASAR 4
Deskripsi Produck 4
Prospek Pasar 4
Kebutuhan dan Kecendrungan Pasar 4
Target Pasar 5
PROYEKSI PENGEMBANGAN USAHA 5
Tahap Industri Kecil Awal 5
Tahap Industri Kecil Lanjut 5
Tahap Industri Menengah 6
PROFIL DAN TRUKTUR KEPENGURUSAN 6
ANALISIS USAHA BUDI DAYA JAMUR TIRAM 7
Lokasi Produksi, Kapasitas Produksi dan Proses Produksi 7
Pembuatan baglog,persiapan media tanam 9
Sterilisasi baglog, inokulasi jamur, 10
Inokulasi baglog, pembentukan badan buah, 11
KUMBUNG 11
Tata cara Pakai 13
Ketut swandana(0915011063) 29
30. ANALISIS OPRASIONAL BUDIDAYA JAMUR MERANG 16
Membuat Kumbung 16
Pembuatan Media, Pemasangan kompos,Pasterisasi,Pembibitan 20
Perawatan dan Pemeliharaan 21
Panen 23
Penanganan Pasca Panen 24
Analisa Usaha 25
KELAYAKAN USAHA 26
PENUTUP 26
LAMPIRAN 27
Daftar Pengurus dan Anggota 27
Daftar Pustaka 28
Ketut swandana(0915011063) 30