SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB

Seoul, 2nd of March 2014
Tinjauan Umum Modul 3
Secara umum, Modul 3 akan membahas mengenai penentuan alokasi sumber daya yang jumlahnya
terbatas secara optimal dengan menggunakan linear programming: metode grafik.
Modul 3 hanya terdiri dari satu kegiatan belajar: Pemecahan Masalah yang masih dalam Bentuk Standar
dengan Metode Grafik.
Setelah mempelajari Modul 3, diharapkan mampu menerapkan cara alokasi sumber daya yang terbatas
secara optimal untuk melaksanakan beberapa kegiatan, dengan asumsi-asumsi linier.
Secara khusus, setelah mempelajari Modul 3, diharapkan mampu:
• Membuat formulasi masalah ke dalam persamaan-persamaan dan menyusunnya ke dalam linear
programming;
• Memecahkan masalah secara sederhana dengan pendekatan grafik;
• Menjelaskan dasar pemikiran yang digunakan dalam linear programming;
• Menafsirkan arti dari hasil pemecahan optimal berdasarkan metode grafik sebagai dasar dalam
mengambil keputusan.

2
Programma Linier
Programma linier merupakan suatu cara mengalokasikan sumber daya yang jumlahnya terbatas secara
optimal untuk melaksanakan beberapa macam aktivitas yang semuanya memerlukan sumber daya tersebut.
Oleh karena jumlah sumber daya yang sifatnya terbatas, maka sumber daya tersebut harus dialokasikan
sedemikian rupa agar diperoleh hasil yang optimal. Yang dimaksud dengan optimal adalah sebaik-baiknya
untuk kita:
• Memaksimalkan laba, penerimaan, output, kepuasan, kenikmatan, dan lain sebagainya.
• Meninimalkan kerugian, biaya, waktu tunggu, ketidakpuasan, dan lain sebagainya.
Asumsi linieritas digunakan dalam menyusun rencana berbasis programma linier. Maksudnya adalah
asumsi bahwa segala sesuatu yang dimaksudkan dalam model yang akan dibuat bersifat linier, atau berhubungan secara linier (proporsional). Misalnya laba yang diperoleh dalam penjualan satu buah produk
adalah Rp 500, maka apabila menjual 100 buah produk akan mendapatkan laba = Rp 50.000.
Selain itu, ada batasan atau konstrain yang melekat pada model. Misalnya konstrain biaya atau modal
(jumlah modal yang dimiliki terbatas), konstrain waktu (waktu yang dipunyai terbatas), bahkan konstrain
tanda (produk yang diproduksi tidak boleh negatif).

3
Formulasi Masalah
Sebelum memulai pemograman dengan programma linier, maka kita harus merumuskan kasus atau
masalah yang akan diselesaikan, tentu saja dalam persamaan-persamaan linier. Ada dua macam model
persamaan:
1. Fungsi tujuan (objektif), yang sifatnya menimimalkan atau memaksimalkan.
2. Fungsi pembatas (konstrain), yang merupakan batasan fungsional terhadap jumlah sumber daya yang
terbatas.
Simbol-simbol konvensional yang dipakai:
i
: Nomor (indeks) sumber daya;
j
: Nomor (indeks) aktivitas;
m
: Banyaknya macam sumber daya;
n
: Banyaknya macam aktivitas;
aij : Kebutuhan setiap unit aktivitas j akan sumber daya i;
bi
: Banyaknya sumber daya i yang tersedia;
cj
: Manfaat yang diperoleh untuk setiap unit aktivitas j;
Xj : Ukuran (unit) aktivitas;
Z
: Jumlah nilai yang akan dituju (maksimasi atau minimasi).
4
Formulasi Masalah
Ilustrasi 1:

5
Formulasi Masalah
1. Fungsi Tujuan
Fungsi ini menunjukkan tujuan yang akan dioptimalkan: maksimasi atau minimasi.
Simbol yang digunakan adalah Z.
Bentuk umum:
n

Z

cjX

j

j 1

Z

c1 X 1

c2 X 2



cn X n

X merupakan variabel keputusan: apa atau siapa yang akan dioptimalkan. Dari ilustrasi 1, yang akan
dioptimalkan adalah jumlah produk 1 dan 2 yang akan diproduksi, maka, n = 2.

Untuk ilustrasi 1, fungsi tujuannya adalah:
Maksimasi
Z = c1X1 + c2X2
Z = 3X1 + 4X2
6
Formulasi Masalah
2. Fungsi Pembatas
a. Pembatas Fungsional (Sumber Daya)
Fungsi ini menunjukkan alokasi sumber daya yang tersedia. Apabila setiap unit aktivitas j memerlukan
a unit sumber daya i, maka bentuk umum pertidaksamaan fungsi pembatas fungsional adalah:
n

a1 j X

j

b1

a11 X 1

a12 X 2



a1n X n

b1

a2 j X

j

b2

a 21 X 1

a 22 X 2



a2n X n

b2



a mn X n

bm

j 1
n

j 1




n

a mj X

j

bm

a m1 X 1

am 2 X 2

j 1

Untuk ilustrasi 1, fungsi pembatas fungsionalnya
adalah:
Subject to 2X1 + 1X2 ≤ 6.000
2X1 + 3X2 ≤ 9.000

7
Formulasi Masalah
2. Fungsi Pembatas
b. Pembatas Tanda
Fungsi ini menunjukkan bahwa variabel keputusan (Xj) tidak boleh bernilai tertentu. Biasanya, dalam
kasus programma linier sederhana, variabel keputusan tidak boleh bernilai negatif (lebih besar atau
sama dengan nol).
Bentuk umum:
X1

0; X 2

0;  ; X n

0

Untuk ilustrasi 1, fungsi pembatas tandanya adalah:
X1 ≥ 0; X2 ≥ 0

8
Formulasi Masalah
Formulasi masalah secara lengkap dari Ilustrasi 1 adalah:
Maksimasi
Z = 3X1 + 4X2
Subject to
(1) 2X1 + 1X2 ≤ 6.000
(2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000
(3) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0
Bentuk formulasi masalah di atas merupakan bentuk standar, yang merupakan bentuk paling sederhana
dan bisa langsung dipecahkan dengan mudah.

Ciri-ciri dari bentuk standar untuk fungsi tujuan maksimasi:
1. Fungsi pembatas fungsional bertanda ≤ (kurang dari sama dengan);
2. Fungsi pembatas tanda nonnegatif atau bertanda ≥ (lebih dari sama dengan).

9
Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dari programma linier dapat diselesaikan dengan dua metode: metode visual (grafik)
dan metode simpleks. Metode grafik akan dibahas dalam Modul 3 sedang metode simpleks pada Modul 4.
Kelebihan metode visual (grafik) adalah dapat dengan mudah diimplementasikan dan tidak memerlukan
perhitungan yang rumit karena mudah untuk dibayangkan secara visual.
Kekurangannya adalah terbatas untuk dua dan tiga variabel keputusan. Hal ini dikarenakan secara visual,
hanya mungkin menggambar grafik dalam dua dan tiga dimensi. Bahkan, ada yang hanya membatasi
metode grafik hanya mungkin dilakukan dalam dua dimensi dikarenakan dibutuhkan bantuan software
untuk mempermudah menggambar grafik dalam tiga dimensi. Dalam Modul 3 hanya dibahas metode
grafik secara dua dimensi.
Meskipun begitu, metode grafik sangat baik sebagai dasar dalam mempelajari metode pemecahan masalah
dari programma linier sebelum menginjak ke algoritma yang lebih rumit: metode simpleks.

10
Metode Grafik
1. Gambar dua sumbu x dan y. Ibaratkan X1 sebagai sumbu x dan X2 sebagai sumbu y
y
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
-1000

x
1000

2000

3000

4000

5000

6000

11
Metode Grafik
2. Gambar semua pembatas fungsional
y
6000
5000

Pembatas fungsional:
(1) 2X1 + 1X2 ≤ 6.000
(2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000

4000
3000
2000
1000
0
-1000

x
1000

2000

3000

4000

5000

2X1 + 1X2 ≤ 6.000

6000
2X1 + 3X2 ≤ 9.000
12
Metode Grafik
3. Gambar semua pembatas tanda
y
6000
5000

Pembatas tanda:
(3) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0

4000
3000
2000
1000
0
-1000
X1 ≥ 0

x
1000

2000

3000

4000

5000

2X1 + 1X2 ≤ 6.000

X2 ≥ 0

6000
2X1 + 3X2 ≤ 9.000
13
Metode Grafik
4. Cari daerah Feasible: “daerah” yang mungkin dijadikan calon solusi.
y
6000
5000
4000
3000
2000
Daerah Feasible

1000
0
-1000

X1 ≥ 0

x
1000

2000

3000

4000

5000

2X1 + 1X2 ≤ 6.000

X2 ≥ 0

6000
2X1 + 3X2 ≤ 9.000
14
Metode Grafik
5. Cari calon solusi dengan melihat titik-titik ujung pada daerah feasible.
Calon solusi:
y
O. Titik (0,0);
6000
A. Titik (3000,0);
B. Titik (2250,1500);
5000
C. Titik (0,3000).
4000

Cara mencari titik B:
3000

C

2X1 + 1X2 = 6.000
2X1 + 3X2 = 9.000
-2X2 = -3.000
X2 = 1.500

2000
Daerah Feasible

1000
0O
-1000

X1 ≥ 0

B

x

A

1000

2000

3000

4000

5000

2X1 + 1X2 ≤ 6.000

2X1 + 1X2 = 6.000
2X1 + 1.500 = 6.000
2X1 = 4.500
X1 = 2.250

X2 ≥ 0

6000
2X1 + 3X2 ≤ 9.000
15
Metode Grafik
6. Uji semua calon solusi dengan memasukkan fungsi tujuan dan cari yang paling optimal.
Fungsi tujuan: Maksimasi Z = 3X1 + 4X2
y
O. Titik (0,0);
6000
Z = 3(0) + 4(0) = 0
A. Titik (3000,0);
5000
Z = 3(3000) + 4(0) = 9000
B. Titik (2250,1500);
4000
Paling Optimal
Z = 3(2250) + 4(1500) = 12.750
(Paling Maksimal)
3000 C
C. Titik (0,3000);
Z = 3(0) + 4(3000) = 12.000
2000
Daerah Feasible

1000
0O
-1000

X1 ≥ 0

B

x

A

1000

2000

3000

4000

5000

2X1 + 1X2 ≤ 6.000

X2 ≥ 0

6000
2X1 + 3X2 ≤ 9.000
16
Metode Grafik
7. Penyelesaian.
Variabel keputusan yang paling optimal:
X1 = 2.250;
X2 = 1.500.
Hal ini berarti produk 1 seharusnya diproduksi sebanyak 2.250 dan produk 2 sebanyak 1.500.
Laba yang diperoleh:
Z = 3X1 + 4X2
Z = 3(2250) + 4(1500)
Z = 12.750.
Try to verify this optimal solution!

17
“Penyimpangan”
1. Pembatas fungsional bertanda “≥”
Ketika suatu permasalahan ada pembatas fungsional yang bertanda ≥ (lebih besar atau sama dengan),
maka dalam penggambaran di grafik adalah sebagai berikut.
Misal pembatas fungsional adalah 2X1 + X2 ≥ 6.000.
*Perhatikan daerah yang diarsir!

18
“Penyimpangan”
2. Pembatas fungsional bertanda “=”
Ketika suatu permasalahan ada pembatas fungsional yang bertanda = (sama dengan), maka dalam
penggambaran di grafik adalah sebagai berikut.
Misal pembatas fungsional adalah 2X1 + X2 = 6.000.
*Perhatikan bahwa bila pembatas bertanda =, maka tidak ada yang darsir!

19
“Penyimpangan”
3. Fungsi Tujuan Minimasi
Ketika fungsi tujuan dari programma linier adalah minimasi, maka cara penyelesaiannya sama dengan
apabila fungsi tujuan maksimasi, hanya saja dalam mencari calon solusi, cari nilai Z yang minimal.
Contoh:
Minimasi
Z = 3X1 + 4X2
Subject to
(1) 2X1 + X2 ≥ 6.000
Fungsi tujuan: Minimasi Z = 3X1 + 4X2
(2) 2X1 + 3X2 = 9.000
A. Titik (4500,0);
(3) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0
Z = 3(4500) + 4(0) = 13500
B. Titik (2250,1500);
Paling Optimal
Z = 3(2250) + 4(1500) = 12.750
(Paling Minimal)
C. Titik (0,6000);
Z = 3(0) + 4(6000) = 24.000

X2 ≥ 0
X1 ≥ 0
20
“Penyimpangan”
4. Perubahan dalam pembatas tanda
Ketika suatu permasalahan pembatas tanda tidak nonnegatif, maka dalam penggambaran di grafik
adalah sebagai berikut.
Misal pembatas tanda adalah X1 ≤ – 5.000.
*Perhatikan daerah yang diarsir!

X1 ≤ – 5.000
21
“Penyimpangan”
5. Masalah tanpa Daerah Feasible
Adakah permasalahan yang tidak mempunyai daerah feasible? Jawabannya adalah ada.
Hal ini terjadi karena batasan yang ada tidak bisa mengakomodir adanya solusi yang optimal
Contoh:
Maksimasi
Z = 3X1 + 4X2
Subject to
(1) 2X1 + X2 ≥ 6.000
(2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000
(3) 4X1 + 5X2 ≥ 20.000
(4) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0

X2 ≥ 0
X1 ≥ 0

22
“Penyimpangan”
6. Masalah dengan lebih dari satu solusi optimal
Adakah permasalahan yang mempunyai lebih dari satu solusi optimal? Jawabannya adalah ada.
Hal ini biasanya terjadi kalau fungsi maksimasi mempunyai slope yang sama (sejajar) dengan salah
satu pembatas fungsional.
Contoh:
Fungsi tujuan: Minimasi Z = 2X1 + 3X2
Maksimasi Z = 2X1 + 3X2
O. Titik (0,0);
Subject to (1) 2X1 + X2 ≤ 6.000
Z = 2(0) + 3(0) = 0
A. Titik (3000,0);
(2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000
Z = 2(3000) + 3(0) = 6000
(3) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0
B. Titik (2250,1500);
Z = 2(2250) + 3(1500) = 9000
C. Titik (0,3000);
Z = 0(0) + 3(3000) = 9000

X2 ≥ 0
X1 ≥ 0

Paling Optimal
(Paling Maksimal)

23
“Penyimpangan”
7. Masalah tanpa solusi optimal
Ada dua kemungkinan suatu permasalahan tidak mempunyai solusi optimal:
• Tidak memiliki daerah feasible (sudah dijelaskan pada poin 5);
• Ada aktivitas yang tidak memiliki pembatas fungsional. Hal ini berarti aktivitas tersebut tidak
mempunyai batasan, misalnya jumlah uang dianggap tidak menjadi masalah (tidak terbatas).
8. Hubungan antara titik sudut feasible (calon solusi)
Maksimasi Z = 3X1 + 4X2
Subject to (1) 2X1 + X2 ≤ 6.000
(2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000
(3) X1 ≤ 2.000
(4) X2 ≤ 2.800
(5) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0

Fungsi tujuan: Minimasi Z = 3X1 + 4X2
O. Titik (0,0);
Z = 3(0) + 4(0) = 0
A. Titik (2800,0);
Z = 3(2800) + 4(0) = 8400
B. Titik (2800,400);
Z = 3(2800) + 4(400) = 10000
C. Titik (2250,1500);
Z = 3(2250) + 4(1500) = 12750
D. Titik (1500,2000);
Z = 3(1500) + 4(2000) = 12500
E. Titik (0,2000);
Z = 3(0) + 4(2000) = 8000
24
Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas bertujuan untuk menghitung akibat dari perubahan fungsi pembatas dan fungsi tujuan.
Contoh:
Maksimasi Z = 3X1 + 4X2
Misalkan fungsi pembatas pertama menjadi 2X1 + X2 ≤ 6.500
Subject to (1) 2X1 + X2 ≤ 6.000
(2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000
O. Titik (0,0);
(3) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0
Z = 3(0) + 4(0) = 0
O. Titik (0,0);
Z = 3(0) + 4(0) = 0
A. Titik (3000,0);
Z = 3(3000) + 4(0) = 9000
B. Titik (2250,1500);
Z = 3(2250) + 4(1500) = 12.750
C. Titik (0,3000);
Z = 3(0) + 4(3000) = 12.000

A. Titik (3250,0);
Z = 3(3250) + 4(0) = 9750
B. Titik (2625,1250);
Z = 3(2625) + 4(1250) = 12.875
C. Titik (0,3000);
Z = 3(0) + 4(3000) = 12.000

25
Terima Kasih

감사합니다
Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Selanjutnya

Pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB

Seoul, 2nd of March 2014

More Related Content

What's hot

Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiNunu Nugraha
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Tugas pak frans salo
Tugas  pak frans saloTugas  pak frans salo
Tugas pak frans salomarnitabanne
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiNovia Putri
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanMaulina Sahara
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roFransiska Puteri
 
keputusan dalam keadaan risiko
keputusan dalam keadaan risikokeputusan dalam keadaan risiko
keputusan dalam keadaan risikoAbu Tholib
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandPusri Indariyah
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...Muhammad Rafi Kambara
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriTugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriWidya Putri
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 

What's hot (20)

Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
 
Tugas pak frans salo
Tugas  pak frans saloTugas  pak frans salo
Tugas pak frans salo
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
Analisa Pulang Pokok
Analisa Pulang PokokAnalisa Pulang Pokok
Analisa Pulang Pokok
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
 
keputusan dalam keadaan risiko
keputusan dalam keadaan risikokeputusan dalam keadaan risiko
keputusan dalam keadaan risiko
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demand
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriTugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 

Viewers also liked

BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiMang Engkus
 
Tugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiTugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiPrincess Nisa
 
Analisis Sensitivitas
Analisis SensitivitasAnalisis Sensitivitas
Analisis SensitivitasAde Nurlaila
 
Gomory's cutting plane method
Gomory's cutting plane methodGomory's cutting plane method
Gomory's cutting plane methodRajesh Piryani
 
Integer programming
Integer programmingInteger programming
Integer programmingChan Rizky
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingFransiska Puteri
 
Integer Programming, Gomory
Integer Programming, GomoryInteger Programming, Gomory
Integer Programming, GomoryAVINASH JURIANI
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAPerguruan Tinggi Raharja
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
EKSI 4203 - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal
EKSI 4203  - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar ModalEKSI 4203  - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal
EKSI 4203 - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar ModalAncilla Kustedjo
 
EKSI 4203 - Modul 2 Risk & Return
EKSI 4203  - Modul 2 Risk & ReturnEKSI 4203  - Modul 2 Risk & Return
EKSI 4203 - Modul 2 Risk & ReturnAncilla Kustedjo
 

Viewers also liked (20)

EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset Operasi
 
Tugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiTugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset Operasi
 
Analisis Sensitivitas
Analisis SensitivitasAnalisis Sensitivitas
Analisis Sensitivitas
 
Gomory's cutting plane method
Gomory's cutting plane methodGomory's cutting plane method
Gomory's cutting plane method
 
Integer programming
Integer programmingInteger programming
Integer programming
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
 
Integer Programming, Gomory
Integer Programming, GomoryInteger Programming, Gomory
Integer Programming, Gomory
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
EKSI 4203 - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal
EKSI 4203  - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar ModalEKSI 4203  - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal
EKSI 4203 - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal
 
EKSI 4203 - Modul 2 Risk & Return
EKSI 4203  - Modul 2 Risk & ReturnEKSI 4203  - Modul 2 Risk & Return
EKSI 4203 - Modul 2 Risk & Return
 

Similar to EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3

Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2cipta31
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasisuperjnr
 
Metode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.pptMetode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.pptslotbandar21
 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptBayu Yoga
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linierainineni
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Nanang Harianto
 
Tro1 metode grafik
Tro1 metode grafikTro1 metode grafik
Tro1 metode grafikrizki fauzi
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxSandiPawiro
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafikRisetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafikKoran Bekas
 
PEMROGRAMAN LINIER .pdf
PEMROGRAMAN LINIER .pdfPEMROGRAMAN LINIER .pdf
PEMROGRAMAN LINIER .pdfSTINNOVATION
 
DIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxDIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxZoroRoronoa64
 
PROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIERPROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIERade
 
T Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdfT Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdfTOINEPAN
 
pengambilan keputusan dalam kondisi pasti.pdf
pengambilan keputusan dalam kondisi pasti.pdfpengambilan keputusan dalam kondisi pasti.pdf
pengambilan keputusan dalam kondisi pasti.pdfyuwanapr
 
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docxTeknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docxMahardikaSarahSinaga
 

Similar to EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3 (20)

Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
MPL ITS
MPL ITSMPL ITS
MPL ITS
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Metode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.pptMetode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.ppt
 
PROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.pptPROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.ppt
 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.ppt
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3
 
Metode grafik.ppt
Metode grafik.pptMetode grafik.ppt
Metode grafik.ppt
 
Tro1 metode grafik
Tro1 metode grafikTro1 metode grafik
Tro1 metode grafik
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafikRisetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
 
PEMROGRAMAN LINIER .pdf
PEMROGRAMAN LINIER .pdfPEMROGRAMAN LINIER .pdf
PEMROGRAMAN LINIER .pdf
 
DIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxDIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptx
 
PROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIERPROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIER
 
T Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdfT Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdf
 
Linier programming mpk
Linier programming   mpkLinier programming   mpk
Linier programming mpk
 
pengambilan keputusan dalam kondisi pasti.pdf
pengambilan keputusan dalam kondisi pasti.pdfpengambilan keputusan dalam kondisi pasti.pdf
pengambilan keputusan dalam kondisi pasti.pdf
 
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docxTeknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx
 

More from Diponegoro University

Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesDiponegoro University
 
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesDiponegoro University
 
Linear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationLinear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationDiponegoro University
 
Linear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesLinear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesDiponegoro University
 

More from Diponegoro University (20)

Polar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar CurvesPolar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar Curves
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
Shewhart Charts for Variables
Shewhart Charts for VariablesShewhart Charts for Variables
Shewhart Charts for Variables
 
A Brief Concept of Quality
A Brief Concept of QualityA Brief Concept of Quality
A Brief Concept of Quality
 
Methods and Philosophy of SPC
Methods and Philosophy of SPCMethods and Philosophy of SPC
Methods and Philosophy of SPC
 
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
 
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
 
Linear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationLinear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear Equation
 
Linear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesLinear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and Matrices
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
 
Apple
AppleApple
Apple
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 8
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 8EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 8
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 8
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 6
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 6EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 6
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 6
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 5
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 5EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 5
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 5
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 4
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 4EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 4
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 4
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 3
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 3EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 3
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 3
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 2
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 2EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 2
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 2
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 1
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 1EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 1
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 1
 

Recently uploaded

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3

  • 1. Pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB Seoul, 2nd of March 2014
  • 2. Tinjauan Umum Modul 3 Secara umum, Modul 3 akan membahas mengenai penentuan alokasi sumber daya yang jumlahnya terbatas secara optimal dengan menggunakan linear programming: metode grafik. Modul 3 hanya terdiri dari satu kegiatan belajar: Pemecahan Masalah yang masih dalam Bentuk Standar dengan Metode Grafik. Setelah mempelajari Modul 3, diharapkan mampu menerapkan cara alokasi sumber daya yang terbatas secara optimal untuk melaksanakan beberapa kegiatan, dengan asumsi-asumsi linier. Secara khusus, setelah mempelajari Modul 3, diharapkan mampu: • Membuat formulasi masalah ke dalam persamaan-persamaan dan menyusunnya ke dalam linear programming; • Memecahkan masalah secara sederhana dengan pendekatan grafik; • Menjelaskan dasar pemikiran yang digunakan dalam linear programming; • Menafsirkan arti dari hasil pemecahan optimal berdasarkan metode grafik sebagai dasar dalam mengambil keputusan. 2
  • 3. Programma Linier Programma linier merupakan suatu cara mengalokasikan sumber daya yang jumlahnya terbatas secara optimal untuk melaksanakan beberapa macam aktivitas yang semuanya memerlukan sumber daya tersebut. Oleh karena jumlah sumber daya yang sifatnya terbatas, maka sumber daya tersebut harus dialokasikan sedemikian rupa agar diperoleh hasil yang optimal. Yang dimaksud dengan optimal adalah sebaik-baiknya untuk kita: • Memaksimalkan laba, penerimaan, output, kepuasan, kenikmatan, dan lain sebagainya. • Meninimalkan kerugian, biaya, waktu tunggu, ketidakpuasan, dan lain sebagainya. Asumsi linieritas digunakan dalam menyusun rencana berbasis programma linier. Maksudnya adalah asumsi bahwa segala sesuatu yang dimaksudkan dalam model yang akan dibuat bersifat linier, atau berhubungan secara linier (proporsional). Misalnya laba yang diperoleh dalam penjualan satu buah produk adalah Rp 500, maka apabila menjual 100 buah produk akan mendapatkan laba = Rp 50.000. Selain itu, ada batasan atau konstrain yang melekat pada model. Misalnya konstrain biaya atau modal (jumlah modal yang dimiliki terbatas), konstrain waktu (waktu yang dipunyai terbatas), bahkan konstrain tanda (produk yang diproduksi tidak boleh negatif). 3
  • 4. Formulasi Masalah Sebelum memulai pemograman dengan programma linier, maka kita harus merumuskan kasus atau masalah yang akan diselesaikan, tentu saja dalam persamaan-persamaan linier. Ada dua macam model persamaan: 1. Fungsi tujuan (objektif), yang sifatnya menimimalkan atau memaksimalkan. 2. Fungsi pembatas (konstrain), yang merupakan batasan fungsional terhadap jumlah sumber daya yang terbatas. Simbol-simbol konvensional yang dipakai: i : Nomor (indeks) sumber daya; j : Nomor (indeks) aktivitas; m : Banyaknya macam sumber daya; n : Banyaknya macam aktivitas; aij : Kebutuhan setiap unit aktivitas j akan sumber daya i; bi : Banyaknya sumber daya i yang tersedia; cj : Manfaat yang diperoleh untuk setiap unit aktivitas j; Xj : Ukuran (unit) aktivitas; Z : Jumlah nilai yang akan dituju (maksimasi atau minimasi). 4
  • 6. Formulasi Masalah 1. Fungsi Tujuan Fungsi ini menunjukkan tujuan yang akan dioptimalkan: maksimasi atau minimasi. Simbol yang digunakan adalah Z. Bentuk umum: n Z cjX j j 1 Z c1 X 1 c2 X 2  cn X n X merupakan variabel keputusan: apa atau siapa yang akan dioptimalkan. Dari ilustrasi 1, yang akan dioptimalkan adalah jumlah produk 1 dan 2 yang akan diproduksi, maka, n = 2. Untuk ilustrasi 1, fungsi tujuannya adalah: Maksimasi Z = c1X1 + c2X2 Z = 3X1 + 4X2 6
  • 7. Formulasi Masalah 2. Fungsi Pembatas a. Pembatas Fungsional (Sumber Daya) Fungsi ini menunjukkan alokasi sumber daya yang tersedia. Apabila setiap unit aktivitas j memerlukan a unit sumber daya i, maka bentuk umum pertidaksamaan fungsi pembatas fungsional adalah: n a1 j X j b1 a11 X 1 a12 X 2  a1n X n b1 a2 j X j b2 a 21 X 1 a 22 X 2  a2n X n b2  a mn X n bm j 1 n j 1   n a mj X j bm a m1 X 1 am 2 X 2 j 1 Untuk ilustrasi 1, fungsi pembatas fungsionalnya adalah: Subject to 2X1 + 1X2 ≤ 6.000 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 7
  • 8. Formulasi Masalah 2. Fungsi Pembatas b. Pembatas Tanda Fungsi ini menunjukkan bahwa variabel keputusan (Xj) tidak boleh bernilai tertentu. Biasanya, dalam kasus programma linier sederhana, variabel keputusan tidak boleh bernilai negatif (lebih besar atau sama dengan nol). Bentuk umum: X1 0; X 2 0;  ; X n 0 Untuk ilustrasi 1, fungsi pembatas tandanya adalah: X1 ≥ 0; X2 ≥ 0 8
  • 9. Formulasi Masalah Formulasi masalah secara lengkap dari Ilustrasi 1 adalah: Maksimasi Z = 3X1 + 4X2 Subject to (1) 2X1 + 1X2 ≤ 6.000 (2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 (3) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0 Bentuk formulasi masalah di atas merupakan bentuk standar, yang merupakan bentuk paling sederhana dan bisa langsung dipecahkan dengan mudah. Ciri-ciri dari bentuk standar untuk fungsi tujuan maksimasi: 1. Fungsi pembatas fungsional bertanda ≤ (kurang dari sama dengan); 2. Fungsi pembatas tanda nonnegatif atau bertanda ≥ (lebih dari sama dengan). 9
  • 10. Pemecahan Masalah Pemecahan masalah dari programma linier dapat diselesaikan dengan dua metode: metode visual (grafik) dan metode simpleks. Metode grafik akan dibahas dalam Modul 3 sedang metode simpleks pada Modul 4. Kelebihan metode visual (grafik) adalah dapat dengan mudah diimplementasikan dan tidak memerlukan perhitungan yang rumit karena mudah untuk dibayangkan secara visual. Kekurangannya adalah terbatas untuk dua dan tiga variabel keputusan. Hal ini dikarenakan secara visual, hanya mungkin menggambar grafik dalam dua dan tiga dimensi. Bahkan, ada yang hanya membatasi metode grafik hanya mungkin dilakukan dalam dua dimensi dikarenakan dibutuhkan bantuan software untuk mempermudah menggambar grafik dalam tiga dimensi. Dalam Modul 3 hanya dibahas metode grafik secara dua dimensi. Meskipun begitu, metode grafik sangat baik sebagai dasar dalam mempelajari metode pemecahan masalah dari programma linier sebelum menginjak ke algoritma yang lebih rumit: metode simpleks. 10
  • 11. Metode Grafik 1. Gambar dua sumbu x dan y. Ibaratkan X1 sebagai sumbu x dan X2 sebagai sumbu y y 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 -1000 x 1000 2000 3000 4000 5000 6000 11
  • 12. Metode Grafik 2. Gambar semua pembatas fungsional y 6000 5000 Pembatas fungsional: (1) 2X1 + 1X2 ≤ 6.000 (2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 4000 3000 2000 1000 0 -1000 x 1000 2000 3000 4000 5000 2X1 + 1X2 ≤ 6.000 6000 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 12
  • 13. Metode Grafik 3. Gambar semua pembatas tanda y 6000 5000 Pembatas tanda: (3) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0 4000 3000 2000 1000 0 -1000 X1 ≥ 0 x 1000 2000 3000 4000 5000 2X1 + 1X2 ≤ 6.000 X2 ≥ 0 6000 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 13
  • 14. Metode Grafik 4. Cari daerah Feasible: “daerah” yang mungkin dijadikan calon solusi. y 6000 5000 4000 3000 2000 Daerah Feasible 1000 0 -1000 X1 ≥ 0 x 1000 2000 3000 4000 5000 2X1 + 1X2 ≤ 6.000 X2 ≥ 0 6000 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 14
  • 15. Metode Grafik 5. Cari calon solusi dengan melihat titik-titik ujung pada daerah feasible. Calon solusi: y O. Titik (0,0); 6000 A. Titik (3000,0); B. Titik (2250,1500); 5000 C. Titik (0,3000). 4000 Cara mencari titik B: 3000 C 2X1 + 1X2 = 6.000 2X1 + 3X2 = 9.000 -2X2 = -3.000 X2 = 1.500 2000 Daerah Feasible 1000 0O -1000 X1 ≥ 0 B x A 1000 2000 3000 4000 5000 2X1 + 1X2 ≤ 6.000 2X1 + 1X2 = 6.000 2X1 + 1.500 = 6.000 2X1 = 4.500 X1 = 2.250 X2 ≥ 0 6000 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 15
  • 16. Metode Grafik 6. Uji semua calon solusi dengan memasukkan fungsi tujuan dan cari yang paling optimal. Fungsi tujuan: Maksimasi Z = 3X1 + 4X2 y O. Titik (0,0); 6000 Z = 3(0) + 4(0) = 0 A. Titik (3000,0); 5000 Z = 3(3000) + 4(0) = 9000 B. Titik (2250,1500); 4000 Paling Optimal Z = 3(2250) + 4(1500) = 12.750 (Paling Maksimal) 3000 C C. Titik (0,3000); Z = 3(0) + 4(3000) = 12.000 2000 Daerah Feasible 1000 0O -1000 X1 ≥ 0 B x A 1000 2000 3000 4000 5000 2X1 + 1X2 ≤ 6.000 X2 ≥ 0 6000 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 16
  • 17. Metode Grafik 7. Penyelesaian. Variabel keputusan yang paling optimal: X1 = 2.250; X2 = 1.500. Hal ini berarti produk 1 seharusnya diproduksi sebanyak 2.250 dan produk 2 sebanyak 1.500. Laba yang diperoleh: Z = 3X1 + 4X2 Z = 3(2250) + 4(1500) Z = 12.750. Try to verify this optimal solution! 17
  • 18. “Penyimpangan” 1. Pembatas fungsional bertanda “≥” Ketika suatu permasalahan ada pembatas fungsional yang bertanda ≥ (lebih besar atau sama dengan), maka dalam penggambaran di grafik adalah sebagai berikut. Misal pembatas fungsional adalah 2X1 + X2 ≥ 6.000. *Perhatikan daerah yang diarsir! 18
  • 19. “Penyimpangan” 2. Pembatas fungsional bertanda “=” Ketika suatu permasalahan ada pembatas fungsional yang bertanda = (sama dengan), maka dalam penggambaran di grafik adalah sebagai berikut. Misal pembatas fungsional adalah 2X1 + X2 = 6.000. *Perhatikan bahwa bila pembatas bertanda =, maka tidak ada yang darsir! 19
  • 20. “Penyimpangan” 3. Fungsi Tujuan Minimasi Ketika fungsi tujuan dari programma linier adalah minimasi, maka cara penyelesaiannya sama dengan apabila fungsi tujuan maksimasi, hanya saja dalam mencari calon solusi, cari nilai Z yang minimal. Contoh: Minimasi Z = 3X1 + 4X2 Subject to (1) 2X1 + X2 ≥ 6.000 Fungsi tujuan: Minimasi Z = 3X1 + 4X2 (2) 2X1 + 3X2 = 9.000 A. Titik (4500,0); (3) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0 Z = 3(4500) + 4(0) = 13500 B. Titik (2250,1500); Paling Optimal Z = 3(2250) + 4(1500) = 12.750 (Paling Minimal) C. Titik (0,6000); Z = 3(0) + 4(6000) = 24.000 X2 ≥ 0 X1 ≥ 0 20
  • 21. “Penyimpangan” 4. Perubahan dalam pembatas tanda Ketika suatu permasalahan pembatas tanda tidak nonnegatif, maka dalam penggambaran di grafik adalah sebagai berikut. Misal pembatas tanda adalah X1 ≤ – 5.000. *Perhatikan daerah yang diarsir! X1 ≤ – 5.000 21
  • 22. “Penyimpangan” 5. Masalah tanpa Daerah Feasible Adakah permasalahan yang tidak mempunyai daerah feasible? Jawabannya adalah ada. Hal ini terjadi karena batasan yang ada tidak bisa mengakomodir adanya solusi yang optimal Contoh: Maksimasi Z = 3X1 + 4X2 Subject to (1) 2X1 + X2 ≥ 6.000 (2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 (3) 4X1 + 5X2 ≥ 20.000 (4) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0 X2 ≥ 0 X1 ≥ 0 22
  • 23. “Penyimpangan” 6. Masalah dengan lebih dari satu solusi optimal Adakah permasalahan yang mempunyai lebih dari satu solusi optimal? Jawabannya adalah ada. Hal ini biasanya terjadi kalau fungsi maksimasi mempunyai slope yang sama (sejajar) dengan salah satu pembatas fungsional. Contoh: Fungsi tujuan: Minimasi Z = 2X1 + 3X2 Maksimasi Z = 2X1 + 3X2 O. Titik (0,0); Subject to (1) 2X1 + X2 ≤ 6.000 Z = 2(0) + 3(0) = 0 A. Titik (3000,0); (2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 Z = 2(3000) + 3(0) = 6000 (3) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0 B. Titik (2250,1500); Z = 2(2250) + 3(1500) = 9000 C. Titik (0,3000); Z = 0(0) + 3(3000) = 9000 X2 ≥ 0 X1 ≥ 0 Paling Optimal (Paling Maksimal) 23
  • 24. “Penyimpangan” 7. Masalah tanpa solusi optimal Ada dua kemungkinan suatu permasalahan tidak mempunyai solusi optimal: • Tidak memiliki daerah feasible (sudah dijelaskan pada poin 5); • Ada aktivitas yang tidak memiliki pembatas fungsional. Hal ini berarti aktivitas tersebut tidak mempunyai batasan, misalnya jumlah uang dianggap tidak menjadi masalah (tidak terbatas). 8. Hubungan antara titik sudut feasible (calon solusi) Maksimasi Z = 3X1 + 4X2 Subject to (1) 2X1 + X2 ≤ 6.000 (2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 (3) X1 ≤ 2.000 (4) X2 ≤ 2.800 (5) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0 Fungsi tujuan: Minimasi Z = 3X1 + 4X2 O. Titik (0,0); Z = 3(0) + 4(0) = 0 A. Titik (2800,0); Z = 3(2800) + 4(0) = 8400 B. Titik (2800,400); Z = 3(2800) + 4(400) = 10000 C. Titik (2250,1500); Z = 3(2250) + 4(1500) = 12750 D. Titik (1500,2000); Z = 3(1500) + 4(2000) = 12500 E. Titik (0,2000); Z = 3(0) + 4(2000) = 8000 24
  • 25. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas bertujuan untuk menghitung akibat dari perubahan fungsi pembatas dan fungsi tujuan. Contoh: Maksimasi Z = 3X1 + 4X2 Misalkan fungsi pembatas pertama menjadi 2X1 + X2 ≤ 6.500 Subject to (1) 2X1 + X2 ≤ 6.000 (2) 2X1 + 3X2 ≤ 9.000 O. Titik (0,0); (3) X1 ≥ 0; X2 ≥ 0 Z = 3(0) + 4(0) = 0 O. Titik (0,0); Z = 3(0) + 4(0) = 0 A. Titik (3000,0); Z = 3(3000) + 4(0) = 9000 B. Titik (2250,1500); Z = 3(2250) + 4(1500) = 12.750 C. Titik (0,3000); Z = 3(0) + 4(3000) = 12.000 A. Titik (3250,0); Z = 3(3250) + 4(0) = 9750 B. Titik (2625,1250); Z = 3(2625) + 4(1250) = 12.875 C. Titik (0,3000); Z = 3(0) + 4(3000) = 12.000 25
  • 26. Terima Kasih 감사합니다 Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Selanjutnya Pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB Seoul, 2nd of March 2014