SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Sungai Kapuas, Kalimantan
Seoul, 6th of April 2014
Tinjauan Umum Modul 8
Secara umum, Modul 8 akan membahas tentang metode pengambilan keputusan dalam keadaan yang pasti
dan dalam keadaan yang belum tentu.
Modul 8 terdiri dari dua kegiatan belajar:
• Kegiatan Belajar 1 – Pengambilan Keputusan dalam Keadaan yang Pasti;
• Kegiatan Belajar 2 – Pengambilan Keputusan dalam Keadaan yang Belum Tentu.
Setelah mempelajari Modul 8, diharapkan dapat melakukan pengambilan keputusan berdasarkan data-data
yang ada dengan cepat.
Secara khusus, setelah mempelajari Modul 8, diharapkan dapat memanfaatkan data untuk melakukan
pengambilan keputusan dengan cara yang tepat dalam keadaan yang pasti, mengandung risiko, maupun
yang tidak pasti.
2
Keadaan Pasti
A. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Tunggal
Dalam keadaan ini, kita hanya memiliki satu tujuan, sehingga kita akan memilih alternatif yang akan
mengoptimalkan tujuan tersebut.
Contoh 1:
Suatu perusahaan akan menentukan saat penggantian mesin yang dimiliki, diganti setiap satu tahun,
dua tahun, tiga tahun, atau empat tahun. Harga beli mesin tersebut adalah Rp 5.000.000. Data-data lain
mengenai mesin adalah sebagai berikut (dalam ribuan Rp):
Biaya rata-rata:
3
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4
Harga Jual 3.000 2.600 2.000 1.600
Biaya Pemeliharaan 500 800 1.000 2.000
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4
Harga Jual 3.000 2.600 2.000 1.600
Penurunan Harga Mesin 2.000 2.400 3.000 3.400
Biaya Pemeliharaan (kum) 500 1.300 2.300 4.300
Jumlah 2.500 3.700 5.300 7.700
Rata-rata 2.500 1.850 1.766,67 1.925
Keadaan Pasti
A. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Tunggal
Contoh 2:
Suatu perusahaan akan meningkatkan volume penjualannya dengan salah satu usaha di bawah ini.
Jumlah anggaran maksimal adalah Rp 100.000.000. Data-data-datanya adalah sebagai berikut (dalam
ribuan Rp):
4
Tindakan Biaya
Kenaikan
Volume Penjualan
Persentase Kenaikan
Penjualan (%)
Advertency 50 600 1.200
Potongan Harga 40 700 1.750
Undian Berhadiah 30 500 1.670
Personal Selling 70 1.000 1.430
Keadaan Pasti
B. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Ganda
Apabila ada lebih datri satu tujuan, maka kita gunakan bobot untuk pada masing-masing tujuan
dengan bobot yang lebih banyak pada tujuan yang menjadi prioritas utama.
Ni adalah persentase kenaikan/pengurangan hasil yang diperoleh.
aij adalah hasil yang diperoleh dari strategi/alternatif ke-j.
bj adalah bobot untuk strategi/alternatif ke-j.
5
n
j
jmjm baN
1
n
j
jjbaN
1
11
n
j
jjbaN
1
22

nnbababaN 12121111 
nnbababaN 22221212 

nmnmmm bababaN 2211
Keadaan Pasti
B. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Ganda
Contoh:
Suatu perusahaan akan memasang iklan untuk menaikkan volume penjualan, menaikkan laba usaha,
dan menaikkan harga sahamnya di pasar modal. Iklan akan dimuat di salah satu surat kabar A, B, C,
dan D. Bobot setiap tujuan adalah: 1 untuk kenaikan saham, 2 untuk kenaikan penjualan, dan 4 untuk k
enaikan harga saham. Data-data yang ada adalah sebagai berikut (dalam ribuan Rp):
Perhitungan:
6
670.3%100
600
420
1%100
600
400.2
4%100
600
000.6
2
78,677.4%100
900
700
1%100
900
400.5
4%100
900
900.9
2
150.4%100
400
400
1%100
400
800.1
4%100
400
500.4
2
700.3%100
500
500
1%100
500
000.2
4%100
500
000.5
2
D
C
B
A
Keadaan Belum Tentu
Keadaan yang belum tentu berarti keadaan di mana informasi yang diperoleh untuk mempertimbangkan
(sebagai dasar pengambilan keputusan) sifatnya belum tentu terjadi, misalnya informasi mengenai laju
inflasi tahun depan bisa 5%, 4%, atau 2.4%. Keadaan yang belum tentu ini terbagi menjadi dua:
1. Keadaan yang mengandung risiko terjadi apabila probabilitas terjadinya dapat diasumsikan diketahui.
2. Keadaan yang tidak pasti (uncertain) terjadi apabila probabilitas terjadi tidak diketahui.
Namun dalam Modul ini hanya dibahas mengenai keadaan yang mengandung risiko.
A. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai harapan.
Dalam pendekatan ini, kita memilih alternatif dengan nilai harapan tertingi.
7
n
j
jmjm XPNH
1
n
j
jj XPNH
1
11
n
j
jj XPNH
1
22

nn XPXPXPNH 12121111 
nn XPXPXPNH 22221212 

nmnmmm XPXPXPNH 2211
Keadaan Belum Tentu
A. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai harapan.
Contoh:
Seorang pengusaha sirkus akan mengadakan pertunjukan di tiga kota. Kalau cuaca baik, maka laba
yang diperoleh kalau mengadakan pertunjukan di Medan adalah Rp 50 juta, di Surabaya Rp 40 juta, di
Ambon Rp 60 juta. Namun kalau cuaca tidak baik, maka labanya adalah sebagai berikut: Medan Rp 10
juta, Surabaya Rp 30 juta, dan Ambon Rp 5 juta. Probabilitas keadaan cuaca baik = 0.6 dan cuaca
tidak baik = 0.4. Perhitungannya adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rp):
8
Kota
Cuaca Baik
(P = 0.6)
Cuaca Baik
(P = 0.4)
Nilai Harapan
Medan 50 10 0.6(50) + 0.4(10) = 34
Surabaya 40 30 0.6(40) + 0.4(30) = 36
Ambon 60 5 0.6(60) + 0.4(5) = 38
Keadaan Belum Tentu
B. Pohon Keputusan.
Apabila alternatif yang akan dipilih terdiri dari beberapa alternatif lagi, maka akan lebih mudah
apabila digambar pohon keputusan.
Contoh:
Suatu perusahaan menghadapi kesulitan untuk membeli mesin dengan kapasitas besar atau kecil,
dengan didasarkan pertimbangan kalau kemungkinan akan terjadi kenaikan permintaan barang
(dengan probabilitas 0.75 dan tidak terjadi kenaikan permintaan dengan probabilitas 0.25).
1. Membeli Mesin dengan Kapasitas Besar
Kalau permintaan meningkat maka laba yang diperoleh Rp 1 juta dan bila tidak Rp 200 ribu.
2. Membeli Mesin dengan Kapasitas Kecil
Kalau permintaan meningkat, maka pada tahun pertama laba yang diperoleh Rp 100 ribu. Pada
tahun kedua, pemerintah akan memberikan kredit pembelian mesin dengan probabilitas 0,8 dan
laba yang dihasilkan Rp 800 ribu. Namun kalau pemerintah tidak memberikan kredit maka
perusahaan tetap membeli mesin dan laba yang dihasilkan Rp 700 ribu. Kalau perusahaan tidak
membeli mesin lagi maka laba yang diperoleh hanya Rp 400 ribu.
Kalau permintaan tidak meningkat, maka laba yang dihasilkan Rp 300 ribu.
9
Keadaan Belum Tentu
B. Pohon Keputusan.
• Nilai Harapan Membeli Mesin Besar (NH1) = 0.75(1.000.000) + 0.25(200.000) = 800.000
• Nilai Harapan Membeli Mesin Kecil (NH2) = 0.75(100.000+780.000) + 0.25(300.000) = 735.000
– Nilai Harapan Membeli Mesin Baru di Tahun kedua (NH2a) = 0.80(800.000) + 0.20(700.000) = 780.000
– Nilai Harapan Tidak Membeli Mesin Baru di Tahun Kedua (NH2b) = 400.000
10
Sungai Kapuas, Kalimantan
Terima Kasih
감사합니다
Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Selanjutnya
Seoul, 6th of April 2014

More Related Content

What's hot

Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Ownskin
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman87
 
risiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalianrisiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalian
Amrul Rizal
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Leo Dhunt
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Puw Elroy
 

What's hot (20)

Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Manajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis InternasionalManajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis Internasional
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
risiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalianrisiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalian
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)
 
Pengendalian dan Akuntansi Biaya
Pengendalian dan Akuntansi BiayaPengendalian dan Akuntansi Biaya
Pengendalian dan Akuntansi Biaya
 
Perencanaan Laba - PERENCANAAN LABA AKUNTANSI MANAJERIAL
Perencanaan Laba - PERENCANAAN LABA AKUNTANSI MANAJERIALPerencanaan Laba - PERENCANAAN LABA AKUNTANSI MANAJERIAL
Perencanaan Laba - PERENCANAAN LABA AKUNTANSI MANAJERIAL
 
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
 

Viewers also liked (10)

Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013
Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013
Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
 
Presentasi decision making
Presentasi decision makingPresentasi decision making
Presentasi decision making
 
Logaritma
LogaritmaLogaritma
Logaritma
 
Datamining menggunakan algoritma c4.5
Datamining menggunakan algoritma c4.5Datamining menggunakan algoritma c4.5
Datamining menggunakan algoritma c4.5
 
Lampiran cd manajemen operasi
Lampiran cd manajemen operasiLampiran cd manajemen operasi
Lampiran cd manajemen operasi
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Contoh Sistematika Best Practice Guru
Contoh Sistematika Best Practice GuruContoh Sistematika Best Practice Guru
Contoh Sistematika Best Practice Guru
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemen
 

Similar to EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8

Contoh kasus modal kerja donny raharjo what i want to write
Contoh kasus modal kerja   donny raharjo  what i want to writeContoh kasus modal kerja   donny raharjo  what i want to write
Contoh kasus modal kerja donny raharjo what i want to write
ghafar Muzanni
 
Cara mengatasi masalah ekonomi
Cara mengatasi masalah ekonomiCara mengatasi masalah ekonomi
Cara mengatasi masalah ekonomi
fadhilahrani
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
Lia Ivvana
 

Similar to EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8 (20)

Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
 
Toko atk alat tulis kantor & photo copy
Toko atk alat tulis kantor & photo copyToko atk alat tulis kantor & photo copy
Toko atk alat tulis kantor & photo copy
 
manajemen keuangan pengelolaan piutang
manajemen keuangan pengelolaan piutang manajemen keuangan pengelolaan piutang
manajemen keuangan pengelolaan piutang
 
Dayah isu
Dayah   isuDayah   isu
Dayah isu
 
Contoh kasus modal kerja donny raharjo what i want to write
Contoh kasus modal kerja   donny raharjo  what i want to writeContoh kasus modal kerja   donny raharjo  what i want to write
Contoh kasus modal kerja donny raharjo what i want to write
 
Risk analysis James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis   James L. Pappas - chapter 3Risk analysis   James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis James L. Pappas - chapter 3
 
Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3
 
7 manajemen piutang
7 manajemen piutang7 manajemen piutang
7 manajemen piutang
 
RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3
RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3
RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3
 
Microeconomics compilation semester 2
Microeconomics compilation semester 2Microeconomics compilation semester 2
Microeconomics compilation semester 2
 
Cara mengatasi masalah ekonomi
Cara mengatasi masalah ekonomiCara mengatasi masalah ekonomi
Cara mengatasi masalah ekonomi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
 
Compliation Homework Microeconomics - Steven Nathanael
Compliation Homework Microeconomics - Steven NathanaelCompliation Homework Microeconomics - Steven Nathanael
Compliation Homework Microeconomics - Steven Nathanael
 
Soal manaj keu
Soal manaj keuSoal manaj keu
Soal manaj keu
 
Investasi modal
Investasi modalInvestasi modal
Investasi modal
 
International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04
International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04
International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04
 
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuanganEk4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
 
6. pengambilan keputusan dalam struktur modal
6. pengambilan keputusan dalam struktur modal6. pengambilan keputusan dalam struktur modal
6. pengambilan keputusan dalam struktur modal
 
Produk Pembiayaan Bank Syariah
Produk Pembiayaan Bank SyariahProduk Pembiayaan Bank Syariah
Produk Pembiayaan Bank Syariah
 

More from Diponegoro University

More from Diponegoro University (20)

Polar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar CurvesPolar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar Curves
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
Shewhart Charts for Variables
Shewhart Charts for VariablesShewhart Charts for Variables
Shewhart Charts for Variables
 
A Brief Concept of Quality
A Brief Concept of QualityA Brief Concept of Quality
A Brief Concept of Quality
 
Methods and Philosophy of SPC
Methods and Philosophy of SPCMethods and Philosophy of SPC
Methods and Philosophy of SPC
 
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
 
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
 
Linear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationLinear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear Equation
 
Linear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesLinear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and Matrices
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
 
Apple
AppleApple
Apple
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 8
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 8EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 8
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 8
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8

  • 2. Tinjauan Umum Modul 8 Secara umum, Modul 8 akan membahas tentang metode pengambilan keputusan dalam keadaan yang pasti dan dalam keadaan yang belum tentu. Modul 8 terdiri dari dua kegiatan belajar: • Kegiatan Belajar 1 – Pengambilan Keputusan dalam Keadaan yang Pasti; • Kegiatan Belajar 2 – Pengambilan Keputusan dalam Keadaan yang Belum Tentu. Setelah mempelajari Modul 8, diharapkan dapat melakukan pengambilan keputusan berdasarkan data-data yang ada dengan cepat. Secara khusus, setelah mempelajari Modul 8, diharapkan dapat memanfaatkan data untuk melakukan pengambilan keputusan dengan cara yang tepat dalam keadaan yang pasti, mengandung risiko, maupun yang tidak pasti. 2
  • 3. Keadaan Pasti A. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Tunggal Dalam keadaan ini, kita hanya memiliki satu tujuan, sehingga kita akan memilih alternatif yang akan mengoptimalkan tujuan tersebut. Contoh 1: Suatu perusahaan akan menentukan saat penggantian mesin yang dimiliki, diganti setiap satu tahun, dua tahun, tiga tahun, atau empat tahun. Harga beli mesin tersebut adalah Rp 5.000.000. Data-data lain mengenai mesin adalah sebagai berikut (dalam ribuan Rp): Biaya rata-rata: 3 Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Harga Jual 3.000 2.600 2.000 1.600 Biaya Pemeliharaan 500 800 1.000 2.000 Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Harga Jual 3.000 2.600 2.000 1.600 Penurunan Harga Mesin 2.000 2.400 3.000 3.400 Biaya Pemeliharaan (kum) 500 1.300 2.300 4.300 Jumlah 2.500 3.700 5.300 7.700 Rata-rata 2.500 1.850 1.766,67 1.925
  • 4. Keadaan Pasti A. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Tunggal Contoh 2: Suatu perusahaan akan meningkatkan volume penjualannya dengan salah satu usaha di bawah ini. Jumlah anggaran maksimal adalah Rp 100.000.000. Data-data-datanya adalah sebagai berikut (dalam ribuan Rp): 4 Tindakan Biaya Kenaikan Volume Penjualan Persentase Kenaikan Penjualan (%) Advertency 50 600 1.200 Potongan Harga 40 700 1.750 Undian Berhadiah 30 500 1.670 Personal Selling 70 1.000 1.430
  • 5. Keadaan Pasti B. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Ganda Apabila ada lebih datri satu tujuan, maka kita gunakan bobot untuk pada masing-masing tujuan dengan bobot yang lebih banyak pada tujuan yang menjadi prioritas utama. Ni adalah persentase kenaikan/pengurangan hasil yang diperoleh. aij adalah hasil yang diperoleh dari strategi/alternatif ke-j. bj adalah bobot untuk strategi/alternatif ke-j. 5 n j jmjm baN 1 n j jjbaN 1 11 n j jjbaN 1 22  nnbababaN 12121111  nnbababaN 22221212   nmnmmm bababaN 2211
  • 6. Keadaan Pasti B. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Ganda Contoh: Suatu perusahaan akan memasang iklan untuk menaikkan volume penjualan, menaikkan laba usaha, dan menaikkan harga sahamnya di pasar modal. Iklan akan dimuat di salah satu surat kabar A, B, C, dan D. Bobot setiap tujuan adalah: 1 untuk kenaikan saham, 2 untuk kenaikan penjualan, dan 4 untuk k enaikan harga saham. Data-data yang ada adalah sebagai berikut (dalam ribuan Rp): Perhitungan: 6 670.3%100 600 420 1%100 600 400.2 4%100 600 000.6 2 78,677.4%100 900 700 1%100 900 400.5 4%100 900 900.9 2 150.4%100 400 400 1%100 400 800.1 4%100 400 500.4 2 700.3%100 500 500 1%100 500 000.2 4%100 500 000.5 2 D C B A
  • 7. Keadaan Belum Tentu Keadaan yang belum tentu berarti keadaan di mana informasi yang diperoleh untuk mempertimbangkan (sebagai dasar pengambilan keputusan) sifatnya belum tentu terjadi, misalnya informasi mengenai laju inflasi tahun depan bisa 5%, 4%, atau 2.4%. Keadaan yang belum tentu ini terbagi menjadi dua: 1. Keadaan yang mengandung risiko terjadi apabila probabilitas terjadinya dapat diasumsikan diketahui. 2. Keadaan yang tidak pasti (uncertain) terjadi apabila probabilitas terjadi tidak diketahui. Namun dalam Modul ini hanya dibahas mengenai keadaan yang mengandung risiko. A. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai harapan. Dalam pendekatan ini, kita memilih alternatif dengan nilai harapan tertingi. 7 n j jmjm XPNH 1 n j jj XPNH 1 11 n j jj XPNH 1 22  nn XPXPXPNH 12121111  nn XPXPXPNH 22221212   nmnmmm XPXPXPNH 2211
  • 8. Keadaan Belum Tentu A. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai harapan. Contoh: Seorang pengusaha sirkus akan mengadakan pertunjukan di tiga kota. Kalau cuaca baik, maka laba yang diperoleh kalau mengadakan pertunjukan di Medan adalah Rp 50 juta, di Surabaya Rp 40 juta, di Ambon Rp 60 juta. Namun kalau cuaca tidak baik, maka labanya adalah sebagai berikut: Medan Rp 10 juta, Surabaya Rp 30 juta, dan Ambon Rp 5 juta. Probabilitas keadaan cuaca baik = 0.6 dan cuaca tidak baik = 0.4. Perhitungannya adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rp): 8 Kota Cuaca Baik (P = 0.6) Cuaca Baik (P = 0.4) Nilai Harapan Medan 50 10 0.6(50) + 0.4(10) = 34 Surabaya 40 30 0.6(40) + 0.4(30) = 36 Ambon 60 5 0.6(60) + 0.4(5) = 38
  • 9. Keadaan Belum Tentu B. Pohon Keputusan. Apabila alternatif yang akan dipilih terdiri dari beberapa alternatif lagi, maka akan lebih mudah apabila digambar pohon keputusan. Contoh: Suatu perusahaan menghadapi kesulitan untuk membeli mesin dengan kapasitas besar atau kecil, dengan didasarkan pertimbangan kalau kemungkinan akan terjadi kenaikan permintaan barang (dengan probabilitas 0.75 dan tidak terjadi kenaikan permintaan dengan probabilitas 0.25). 1. Membeli Mesin dengan Kapasitas Besar Kalau permintaan meningkat maka laba yang diperoleh Rp 1 juta dan bila tidak Rp 200 ribu. 2. Membeli Mesin dengan Kapasitas Kecil Kalau permintaan meningkat, maka pada tahun pertama laba yang diperoleh Rp 100 ribu. Pada tahun kedua, pemerintah akan memberikan kredit pembelian mesin dengan probabilitas 0,8 dan laba yang dihasilkan Rp 800 ribu. Namun kalau pemerintah tidak memberikan kredit maka perusahaan tetap membeli mesin dan laba yang dihasilkan Rp 700 ribu. Kalau perusahaan tidak membeli mesin lagi maka laba yang diperoleh hanya Rp 400 ribu. Kalau permintaan tidak meningkat, maka laba yang dihasilkan Rp 300 ribu. 9
  • 10. Keadaan Belum Tentu B. Pohon Keputusan. • Nilai Harapan Membeli Mesin Besar (NH1) = 0.75(1.000.000) + 0.25(200.000) = 800.000 • Nilai Harapan Membeli Mesin Kecil (NH2) = 0.75(100.000+780.000) + 0.25(300.000) = 735.000 – Nilai Harapan Membeli Mesin Baru di Tahun kedua (NH2a) = 0.80(800.000) + 0.20(700.000) = 780.000 – Nilai Harapan Tidak Membeli Mesin Baru di Tahun Kedua (NH2b) = 400.000 10
  • 11. Sungai Kapuas, Kalimantan Terima Kasih 감사합니다 Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Selanjutnya Seoul, 6th of April 2014