Bayar Zakat Fitrah Untuk Kawan, Bayar Zakat Fitrah Untuk Orang Lain, Bayar Zakat Fitrah Via Atm, Bayar Zakat Fitrah Via Online, Bayar Zakat Fitrah Via Transfer, Bayar Zakat Online, Bayar Zakat Pendapatan, Lembaga Penerima Dan Penyalur Zakat, Lembaga Penerima Dan Penyalur Zakat Fitrah, Lembaga Penerima Zakat
Betapa indah hidup kita...
Pergi ke jantung kota, apapun dapat terlihat-terpampang. Segala hal ada di sana; makanan-makanan enak; pakaian-pakaian bagus; kendaraan-kendaraan baru yang seolah selalu melambai-lambai dari balik kaca transparan; atau sekadar asesoris tangan, kaki dan rambut. Kita tinggal datang ke toko penyedia, menunjuk etalase penyaji, melihat-lihat dan meraba-raba produknya bahkan memesan dan membelinya meski dengan cara diangsur. Toh bulan depan gajian lagi, dapat uang lagi, bisa minta ke Papi lagi, atau tinggal gesek di ATM.
Begitu nikmat hidup kita...
Ketika kita makan menu yang satu di restoran yang satu, esok mesti mencicipi menu yang lainnya di restoran yang lain pula. Manakala pakaian kita telah tiga kali dikucek babu laundry, mata kita seolah rabun melihat warna di dalamnya. Dan saat mobil kita telah tak lagi mutakhir padahal baru tahun kemarin dibeli, kemudinya seperti tak ramah lagi di genggaman kita. Kita tinggal pesan mobil yang baru, bukan?
Tapi…
Di samping rumah kita, tepatnya di benteng belakang rumah kita, ada orang yang mencoba menerawang ke dalam rumah. Mencoba menebak isinya. Adakah di sana spageti Italia yang tak habis itu akan sampai ke tenggorokannya? Atau baju yang pudar dan telah dijadikan lap kaki itu akan singgah di tubuhnya yang dingin berselimut kain pel yang dibuang tetangga seminggu lalu?
Mungkin orang itu menerawang sambil mengelus rambut anaknya yang gimbal sambil mengerang kelaparan sedangkan di belakangnya ada istrinya yang menimang bayi yang kejang karena tak dapat susu dari tetek ibunya yang kerontang.
Jemari kita mungkin pegal menghitung lembaran uang hasil jerih payah lalu terbayang barang-barang impian yang bakal dibeli. Tapi di dekat kita banyak tangan yang luka mencari sesuap makan yang bahkan untuk berpikir soal di mana tidur saja tidak.
Bukan tak boleh punya harta berlebih. Tapi kita perlu keseimbangan.
Seimbang bahwa kata ‘kaya’ karena si ‘miskin’.
Tak akan wujud ‘punya’ kalau tanpa ‘tiada’.
Kita, ada sebab mereka.
Kita, kaya sebab mereka.
Tanpa mereka kita tak ada apa-apa…
Gedung Sinergi Foundation Bandung
Jl. HOS Tjokroaminoto (Pasirkaliki) No. 143
Bandung 40173
Gedung Wakaf 99 Bandung II
Jl. Sidomukti No. 99 H
Bandung 40123
Hotel Kartika Chandra (Safari Suci Office) Kav.12, Jakarta
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Selatan 12930
Telp: (022) 6120218
Fax: (022) 6120130
SMS/WA Center : 081 321 200 100 (Telkomsel)
Call Center : 0851.0004.2009
email: info@sinergifoundation.org
Web: http://www.sinergifoundation.org
PIN BB : 584 898 3A
1. Betapa indah hidup kita.
Pergi ke jantung kota, apapun dapat terlihat-
terpampang. Segala hal
ada di sana; makanan-
makanan enak;
pakaian-pakaian bagus;
kendaraan-kendaraan
baru yang seolah selalu
melambai-lambai dari
balik kaca transparan; atau sekadar asesoris tangan, kaki
dan rambut. Kita tinggal datang ke toko penyedia,
menunjuk etalase penyaji, melihat-lihat dan meraba-
raba produknya bahkan memesan dan membelinya
meski dengan cara diangsur. Toh bulan depan gajian
lagi, dapat uang lagi, bisa minta ke Papi lagi, atau tinggal
gesek di ATM.
2. Begitu nikmat hidup kita.
Ketika kita makan menu
yang satu di restoran
yang satu, esok mesti
mencicipi menu yang
lainnya di restoran yang
lain pula. Manakala
pakaian kita telah tiga
kali dikucek babu laundry, mata kita seolah rabun
melihat warna di dalamnya. Dan saat mobil kita telah
tak lagi mutakhir padahal baru tahun kemarin dibeli,
kemudinya seperti tak ramah lagi di genggaman kita.
Kita tinggal pesan mobil yang baru, bukan?
3. Tapi…
Di samping rumah kita, tepatnya di benteng belakang
rumah kita, ada
orang yang mencoba
menerawang ke
dalam rumah.
Mencoba menebak
isinya. Adakah di
sana spageti Italia
yang tak habis itu
akan sampai ke tenggorokannya? Atau baju yang pudar
dan telah dijadikan lap kaki itu akan singgah di
tubuhnya yang dingin berselimut kain pel yang dibuang
tetangga seminggu lalu?
4. Mungkin orang itu
menerawang sambil
mengelus rambut
anaknya yang gimbal
sambil mengerang
kelaparan sedangkan
di belakangnya ada istrinya yang menimang bayi yang
kejang karena tak dapat susu dari tetek ibunya yang
kerontang.
Jemari kita mungkin pegal menghitung lembaran uang
hasil jerih payah lalu
terbayang barang-
barang impian yang
bakal dibeli. Tapi di
dekat kita banyak
tangan yang luka
mencari sesuap makan yang bahkan untuk berpikir soal
di mana tidur saja tidak.
5. Bukan tak boleh punya harta berlebih. Tapi kita perlu
keseimbangan. Seimbang bahwa kata ‘kaya’ karena si
‘miskin’. Tak akan wujud ‘punya’ kalau tanpa ‘tiada’.
Kita, ada sebab mereka.
Kita, kaya sebab mereka.
Tanpa mereka kita tak ada apa-apa…
6. Gedung Sinergi Foundation Bandung I
Jl. HOS Tjokroaminoto (Pasirkaliki) No. 143
Bandung 40173
Gedung Wakaf 99 Bandung II
Jl. Sidomukti No. 99 H
Bandung 40123
Hotel Kartika Chandra (Safari Suci Office) Kav.12, Jakarta
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Selatan 12930
Telp: (021) 5207548
Fax: (021) 5252228
Telp: (022) 6120218
Fax: (022) 6120130
SMS/WA Center : 081 321 200 100 (Telkomsel)
Call Center : 0851.0004.2009
email: info[at]sinergifoundation.org
Web: http://www.sinergifoundation.org/lumbung-desa
PIN BB : 584 898 3A