SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL
MAKALAH
PENYUSUN KELOMPOK I
- AHMAD MANSHUR (715.2.2.0889)
- ANDI ALFURQAN (715.2.2.0928)
- AMIRUL HAMZAH (715.2.2.0893)
- MOH. ALI YANTO (715.2.2.0927)
- AINUL YAKIN (715.2.2.0907)
- AHMAD FURKHAN (715.2.2.0913)
- RORO AYU ROBIYANSAH (715.2.2.0925)
- NURI NISAK TAMAMA (715.2.2.1005)
- SUSWATI (715.2.2.0988)
- ANNI NURUL AZIZAH (715.2.2.0910)
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN 2016
PRAKATA
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas perkenan-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari apa yang dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang penulis miliki. Walaupun demikian, penulis berharap bahwa
makalah ini dapat diterima dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Tidak berlebihan apabila pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Dan tak lupa penulis menyampaikan banyak terima kasih serta seiring do’a
atas segala amal baik dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Sumenep, 14 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
PRAKATA……………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN….…………………………………………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………... 1
C. Tujuan Masalah………………………………………………………...… 2
D. Manfaat…………………………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..… 3
A. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional………………… 3
B. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Bangsa
Indonesia………………………………………………………………..... 4
C. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Bangsa Indonesia… 4
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….. 5
A. Kesimpulan………………………………………………………………. 5
B. Saran……………………………………………………………………… 5
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….... 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun
tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan
dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak
dapat ditinggalkan. (Gorys Keraf, 2004: 1)
Salah satu fungsi dari bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional adalah sebagai lambang kebanggan nasional. Di samping
fungsinya sebagai lambang identitas nasional. Dari kedua fungsi tersebut,
fungsi yang terakhir disebutkan merupakan fungsi yang kelihatan jelas dan
tidak banyak menimbulkan persoalan. Dari fungsi yang kedua itu, bangsa
Indonesia menunjukkan kebanggaannya dan yang sekaligus membedakannya
dengan bangsa – bangsa yang lain. (Muslich, 2010: 16)
Bahasa Indonesia mulai ditinggalkan si empunya. Maraknya bahasa
gaul atau bahasa modern yang kini menyebar luas di kalangan pemuda-
pemudi Indonesia tampaknya telah menggeser kedudukan bahasa Indonesia
di mata mereka. Kini mereka tidak lagi bersemangat untuk mempelajari
bahasa nasional kita seperti halnya semangat pemuda sebelum kemerdekaan.
Dahulu, pemuda dan pemudi Indonesia begitu kerasnya berjuang
mempersatukan Indonesia hingga pada akhirnya tercetuslah sumpah yang
sangat terkenal yakni Sumpah Pemuda.
Muslich (2010: 38-39) menyatakan sebagai berikut. Fenomena negatif
yang masih terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia antara lain sebagai
berikut.
a. Banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya
menggunakan bahasa Inggis walaupun mereka tidak menguasai bahasa
Indonesia dengan baik.
b. Banyak orang Indonesia merasa malu apabila tidak menguasai bahasa
asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak
menguasai bahasa Indonesia.
c. Banyak orang Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak
mau mempelajarinya karena merasa dirinya lebih menguasai bahasa
Indonesia dengan baik.
d. Banyak orang Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain
karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih walaupun
penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.
Kenyataan-kenyataan tersebut merupakan sikap pemakai bahasa
Indonesia yang negatif dan tidak baik. Hal itu akan berdampak negatif pula
pada perkembangan bahasa Indonesia. Sebagian pemakai bahasa Indonesia
menjadi pesimis, menganggap remeh, dan tidak percaya kemampuan bahasa
Indonesia dalam mengungkapkan pikiran dan perasaanya dengan lengkap,
jelas, dan sempurna.
Kebanggaan terhadap bahasa Indonesia masih dalam tahap pengujian
dan merupakan persoalan yang memerlukan jawaban. Sebagai bangsa yang
merasa bertanggung jawab terhadap bahasa nasional, kita seharusnya bisa
berusaha memecahkan persoalan tersebut, walaupun secara sadar mengetahui
tidak akan dapat berhasil dengan sekali pukul. Usaha – usaha yang harus
ditempuh untuk menanggulangi masalah tersebut, penulis tertarik membahas
judul Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Bagaimana Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional ?
2. Bagaimana Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan
Bangsa Indonesia ?
3. Bagaimana Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Bangsa
Indonesia ?
C. Tujuan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Untuk Mengetahui Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional.
2. Untuk Mengetahui Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang
Kebanggaan Bangsa Indonesia.
3. Untuk Mengetahui Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas
Bangsa Indonesia.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini :
1. Bagi Penulis
Agar dapat memberikan sumbangan pengetahuan tentang bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional.
2. Bagi Anak Muda
Agar dapat memberikan motivasi untuk membanggakan bahasa
Indonesia.
3. Bagi Pebisnis
Agar dapat memberikan pengetahuan bahwa begitu pentinya bahasa
Indonesia sebagai jati diri bangsa.
4. Bagi Masyarakat
Agar dapat memberikan pengetahuan bahwa menggunakan bahasa
Indonesia berarti memiliki jiwa nasionalisme yang tingggi kepada NKRI
melalui bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Janganlah sekali-kali disangka bahwa berhasilnya bangsa Indonesia
mempunyai bahasa Indonesia ini bagaikan anak kecil yang menemukan
kelereng di tengah jalan. Kehadiran bahasa Indonesia mengikuti perjalanan
sejarah yang panjang. (Untuk meyakinkan pernyataan ini, silahkan dipahami
sekali lagi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia). Perjalanan itu dimulai
sebelum kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang
ada, misalnya yang didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta
Batu Nisan di Aceh. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
ditetapkan melalui Ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 yang
berbunyi sebagai berikut:
“Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia.
Mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
Mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.”
Dari ketiga butir di atas yang paling menjadi perhatian pengamat (baca:
sosiolog) adalah butir ketiga. Butir ketiga itulah yang dianggap sesuatu yang
luar biasa. Dikatakan demikian, sebab negara-negara lain, khususnya negara
tetangga kita, mencoba untuk membuat hal yang sama selalu mengalami
kegagalan yang diikuti dengan bentrokan sana-sini. Oleh pemuda kita,
kejadian itu dilakukan tanpa hambatan sedikit pun, sebab semuanya telah
mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita patut bersyukur dan angkat topi
kepada mereka.
Kita tahu bahwa saat itu, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda,
bahasa Melayu dipakai sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air
kita. Hal itu terjadi sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi
yang semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa
daerahnya disaingi. Di balik itu, mereka telah menyadari bahwa bahasa
daerahnya tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku,
sebab yang diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri.
Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan
mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi
kedaerahan dan tetap berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam
itulah, khusunya pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi
sakti di atas.
Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928
dan bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan wujud, baik
struktur, sistem, maupun kosakata jelas tidak ada. Jadi, kerangkanya sama.
Yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum Sumpah Pemuda,
semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa
Melayu. Akan tetapi, setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa
Melayu sudah bersifat nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa
Melayu yang berjiwa semangat baru diganti dengan nama bahasa Indonesia.
(Muslich, 2010: 26).
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa menjelaskan “Hasil
Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di
Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa
dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai :
1. lambang kebanggaan nasional,
2. lambang identitas nasional.
B. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Bangsa
Indonesia
Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia
‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan
keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga
dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya.
Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus
memakainya setiap hari terutama di lingkungan sekolah/kampus dan tanpa
ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya
dengan baik dan benar serta memelihara dan mengembangkannya. Kesadaran
mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia merupakan bagian esensial
dari kebanggaan dan integritas nasional. (Kompasiana, 2013: 15)
Seseorang harus bangga berbahasa Indonesia. Kebanggan itu harus
dipahami bahwa bahasa Indonesia menempati posisi yang paling tinggi jika
dibandingkan dengan bahasa lain, termasuk bahasa Inggris. Apalagi, bahasa
Indonesia juga merupakan identitas nasional. (Muslich, 2010: 38).
Kita sebagai warga negara Indonesia harus cinta kepada bahasa
Indonesia. Cinta terhadap bahasa Indonesia artinya harus mengenal,
memahami, mencintai, dan menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan
kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan
bahasa yang baik artinya sesuai dengan kaidah EYD dan tata bahasa baku
yang diberlakukan oleh bangsa Indonesia melalui Badan Bahasa RI (dulu
disebut Pusat Bahasa). Kemudian penggunaan bahasa yang baik, artinya kita
harus menggunakan bahasa Indonesia secara komunikatif sesuai dengan
konteks sosial, agama, budaya, pendidikan, dan lingkungan di mana pun kita
berada. (Tommi Yuniawan, 2015)
Seluruh rakyat Indonesia harus bangga memiliki bahasa persatuan
yaitu bahasa Indonesia. Dengan bahasa Indonesia, berbagai suku, ras, dan
golongan menyatu dalam kebhinekaan tunggal ika. Segala perbedaan tidak
dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat karena disatukan dengan satu
bahasa yaitu bahasa Indonesia. Dengan bangga kita harus menggunakan dan
memasyarakatkan bahasa Indonesia, merujuk pada UU no 24 tahun 2009
mengenai bendera, lagu kebangsaan, dan bahasa Indonesia. Dengan
demikian, sebagai warga negara Indonesia yang mewarisi segala nilai
perjuangan nenek moyang kita, marilah bersama-sama kita kumandangkan:
aku cinta bahasa Indonesia, aku bangga bahasa Indonesia, dan bahasa
Indonesia memang luar biasa.
Bahasa Indonesia adalah bahasanya warga Negara Indonesia. Karena
itu wajib hukumnya bagi warga Negara Indonesia untuk merawat dan
melestarikannya. Tidak hanya dipakai dalam menyusun naskah pidato atau
naskah undang-undang saja namun seharusnya bahasa Indonesia dipakai
dalam segala hal oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Bersatulah negeriku, bangsaku, dan seluruh rakyat Indonesia kuatkan
jiwa nasionalismemu, satukan semangatmu untuk membangun dan
menyatukan NKRI melalui bahasa Indonesia. Cintai dan banggakan bahasa
Indonesia dalam berbagai konteks kehidupan di negeri ini sebagai upaya
untuk bekerja sama dan bergotong royong untuk mewujudkan kecerdasan dan
kesejahteraan rakyat Indonesia dalam rangka memperingati janji dan
komitmen sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Salam satu bahasa, bahasa
Indonesia. (Muhammad Rohmadi, 2016)
Oleh karena itu, (Sidiq Nur Widayan, 2009) akan mencoba untuk
memberikan motivasi dan alasan bagi seluruh warga Indonesia untuk kembali
mencintai dan bangga akan bahasa Indonesia. Motivasi dan alasan tersebut
ada lima yakni:
1. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Fakta sejarah mengatakan jika bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Melayu Riau. Yang mana menurut Jan Huygen Van linschoten
dalam bukunya Itinerario disebutkan bahwa bahasa Melayu terkenal
sebagai bahasa yang paling sopan dan paling pas di kawasan timur. Maka
dari itu, meski bahasa Indonesia kini sudah berbeda dari bahasa melayu
dulu, namun kita harus bangga karena bahasa kita dahulu adalah bahasa
mulia dan hingga kini masih merupakan bahasa yang mulia serta
selayaknya kita jaga dan tingkatkan kemuliaannya dengan merawat dan
melestarikannya
2. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang berbeda dari bahasa lain di
dunia. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah karena bahasa ini
tidak memiliki tingkatan kata atau pun kalimat. Maksudnya walau pun
kejadian tersebut terjadi kemarin, sekarang atau pun besok, kata yang
dipergunakan tetap sama.
Contoh:
Kemarin : Ayah membeli jeruk kemarin sore
Sekarang: Ayah membeli jeruk saat ini.
Bandingkan dengan bahasa Inggris berikut dan lihat tulisan yang
bercetak tebal,
Kemarin : Yesterday my father bought some oranges.
Sekarang: My father buy some oranges.
Selain itu jumlah benda pun tak mempengaruhi kata yang
diterangkan.
Contoh :
satu apel --> an apple
dua apel --> two apples
3. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik.
Meski bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu namun bahasa
Indonesia kini telah berbeda dari bahasa Melayu, baik dari susunan kata
atau fungsi kata. Contohnya adalah pada kasus Manohara yang tengah
hangat akhir-akhir ini. Jika Anda simak dialog antara warga Negara
Indonesia dengan warga Negara Malaysia di televisi, maka akan Anda
temukan beberapa penggunaan kata yang berbeda seperti kata ‘boleh’,
‘bisa’ dan sebagainya. Dengan kata lain, bahasa Indonesia adalah bahasa
yang hanya ada satu-satunya di dunia. Satu-satunya bahasa yang menjadi
identitas warga Negara Indonesia.
4. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat kaya.
Pada mulanya bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu dan bahasa
Melayu pada mulanya adalah bahasa pasar. Bahasa pasar tercipta dari
gabungan bahasa-bahasa pedagang dari seluruh penjuru dunia yang dulu
singgah di Melayu. Kemudian bahasa tersebut berkembang pesat kosa
katanya dan pada akhirnya terbentuk bahasa yang paling terkenal dari
wilayah timur yaitu bahasa Melayu.
Oleh bangsa Indonesia, bahasa melayu kemudian dijadikan pondasi
awal untuk membentuk bahasa baru dengan proses yang tidak sebentar.
Proses tersebut di antaranya adalah penambahan kosakata baru baik
diserap dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah. Hingga pada
akhirnya ejaannya disempurnakan. Namun proses penyerapan kata tidak
terputus hingga sekarang ini.
Karena pada awalnya bahasa Indonesia adalah bentukan dari
bahasa pedagang dari seluruh penjuru dunia, maka bahasa Indonesia
memiliki ribuan kata yang diserap dari bahasa beberapa bangsa di dunia.
Proses tersebut menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang kaya.
5. Bahasa Indonesia mulai dipelajari bangsa lain.
Bahasa Indonesia ternyata tidak hanya dipelajari oleh bangsa
Indonesia saja. Bahasa Indonesia sendiri kini tengah dipelajari oleh warga
Negara di Australia. Alasan warga Negara Australia mempelajari bahasa
Indonesia adalah karena mereka tertarik dengan budaya bangsa Indonesia
dan ingin memperdalam pengetahuan akan Indoensia dengan mempelajari
bahasa Indonesia. Sungguh membanggakan, bahasa kita ternyata dikagumi
bangsa selain bangsa Indonesia. Dengan begini bukan mustahil jika bahasa
Indonesia kelak mampu menjadi bahasa Internasional menggantikan
bahasa Inggris.
Sekarang tugas kita selanjutnya adalah mempertahankan, merawat
serta melestarikan bahasa kita agar tidak hilang ditelan zaman. (Sidiq Nur
Widayan, 2009)
C. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Bangsa Indonesia
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan
‘lambang’ bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan dapat
diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa
Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya
jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan
sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia
yang sebenarnya. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia
dijunjung tinggi sama dengan bendera nasional, Merah Putih, dan lagu
nasional, Indonesia Raya. Dalam melaksanakan fungsi ini, bahasa Indonesia
tentu harus memiliki identitasnya sendiri, sehingga serasi dengan lambang
kebangsaan lainnya. Bahasa Indonesia dapat mewakili identitasnya sendiri
apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya
sedemikian rupa, sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain, yang memang
benar-benar tidak diperlukan, misalnya istilah atau kata dalam bahasa Inggris
yang sering diadopsi padahal istilah atau kata tersebut ada padanannya dalam
bahasa Indonesia (Muslich, 2010: 35). Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh
masyarakat pemakai bahasa Indonesia. Mereka seharusnya menggunakan
bahasa Indonesia apabila sudah ada padanannnya daripada menggunakan
istilah atau kata asing. Sebagai contoh, dalam kalimat “dia sudah tidak care
denganku” sebaiknyadiganti dengan “dia sudah tidak peduli denganku.”
Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa. Menggunakan bahasa
Indonesia berarti memiliki jiwa nasionalisme yang tingggi kepada NKRI
melalui bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia harus dilakukan
gerakan secara nasional karena dengan bahasa Indonesia telah memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini selaras dengan salah satu
butir isi Sumpah Pemuda 1928 “…kami putra dan putri Indonesia, berbahasa
satu bahasa Indonesia”. Muslich (2010 : 27) menjelaskan bahwa betapa
pentingnya bahasa bagi suatu bangsa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang
paling efektif dan mutlak diperlukan oleh setiap bangsa. Tanpa bahasa,
bangsa tidak mungkin berkembang. Selain itu, bangsa tidak mungkin dapat
menggambarkan dan menunjukkan dirinya secara utuh dalam dunia pergaulan
dengan bangsa lain. Akibatnya, bangsa itu akhirnya lenyap ditelan zaman.
Jadi, bahasa menunjukkan identitas bangsa tersebut.
Ernst Moritz Arndt yang dikutip oleh Herdian Armandhani
mengatakan: "Tak ada elemen terluhur yang dimiliki suatu bangsa selain
bahasa." Bahasa merupakan identitas sebuah bangsa. Kata 'identitas' berasal
dari bahasa Latin 'idem' artinya 'yang sama'. Identitas tak lain dari ungkapan
kesamaan yang menyatakan dan menentukan hidup seseorang di suatu
kelompok tertentu yang bersifat sebagai “pembeda antara kelompok satu
dengan kelompok yang lainnya, pembeda antar bangsa dan suku”. Orang
Perancis, Inggris atau Brasil memiliki kartu identitas (carte d`identite, identity
card, carteira de identidade). Orang Jerman menyebut kartu pengenal dengan
'Ausweis' - kata 'weisen' (menunjukkan) atau 'wissend machen'
(memberitahukan). Dari makna semantis istilah ini disimpulkan: Seorang
Perancis misalnya pertama-tama melihat dirinya sendiri, sementara seorang
Jerman menunjukkan dirinya kepada orang lain, kemudian dengan bantuan
orang lain ia menyatakan dirinya sendiri.
Disini bahasa berfungsi untuk menguak perbedaan tataran pemahaman
identitas. Lazimnya identitas merupakan suatu pemberian. Kita tidak bisa
memilah-milah untuk menjadi orang Indonesia, orang Rusia, orang Eropa
maupun orang Afrika. Persoalan dimana kita dilahirkan itu adalah kehendak
tuhan Yang Maha Esa. Kita tidak bisa memesan orangtua dan leluhur kita dari
tokoh atau internet. Statement, pernyataan untuk meminta/menagih
pengakuan akan identitas akan membuat kita terombang-ambing tanpa arah
seperti sumbat botol di laut lepas. Identitas suatu kelompok, Negara, suku
hanya bisa di tunjukkan oleh masyarakatnya sendiri. Pengakuan ini juga
merupakan pertarungan internal yang harus dilakukan setiap orang, lebih
berat lagi oleh mereka yang leluhurnya berasal dari konteks budaya yang
berbeda atau yang telah tercerabut dari akar budayanya sendiri. Banyak anak
adopsi di Eropa dari belahan dunia lain tidak lagi menyadari akarnya. Mereka
mengalami krisis identitas dan mengais identitas tiruan terutama yang
belakangan ini dipasarkan oleh falsafah identitas majemuk. Termasuk dalam
identitas selain pengakuan terhadap diri sendiri, kesadaran diri sebagai
individu, insan tak terbagikan, juga afirmasi keanggotaan suatu kebersamaan
atau bangsa. Kita mengidentifikasikan diri dengan bangsa kita; kita satu
dengannya dan kembali menemukan diri dalam bangsa kita. Identifikasi
merupakan fusi sadar setiap individu dalam suatu kebersamaan senasib atau
seasal. Simbol-simbol identitas nasional seperti bendera merah-putih, Garuda
Pancasila, Lagu Indonesia Raya, kesebelasan nasional, tim bulutangkis
nasional, dan sebagainya membantu kita untuk mempererat dan menegaskan
identitas bersama yang telah dimatangkan sejarah. Bagi bangsa Indonesia
salah satu warisan historis dan hakiki untuk identitas bersama yakni bahasa
Indonesia yang dicetuskan generasi pemuda 1928. Sumpah pemuda 1928 di
tengah trik politik penjajah 'Divide et impera' (pecah-belah dan jajah)
merupakan 'blessing in disguise' (rahmat dalam ketidakpastian) bagi penghuni
nusantara.
Friedrich Schiller yang dikutip oleh Kartika Putri Hanafi mengatakan:
"Bahasa adalah cermin suatu bangsa. Jika kita bercermin, maka terpantul
wajah kita - diri kita sendiri." Di hadapan bahasa sebagai cermin bangsa, kita
merefleksikan pertanyaan ironis rekanku tadi. Forum formal-internasional
mengizinkan seorang kepala negara atau pemerintahan berpidato dalam
bahasa nasionalnya, terlepas dari kefasihannya berbahasa asing. Yang hendak
ditonjolkan di sana adalah identitas nasional, bukan agama atau
sukunya. Selama ini cukup getol digunjingkan bahaya invasi bahasa Inggris
sebagai pisau pergaulan internasional yang tak terelakkan. Dalam konteks
ancaman terhadap eksistensi dan ketahanan bahasa Indonesia, ada juga
bahaya lain: Rambatan bahasa Arab yang tak teredamkan lewat jalur saleh
dan suci, yang begitu pongah menggeser bahasa Indonesia. Sayangnya, media
massa sebagai forum pendidikan bangsa mempermudah ekspansi liar
dimaksud. Sementara itu dewan bahasa nasional membisu karena takut
terjerumus dalam isu agama yang sensitif. "Siapa yang tidak melawan, dia
hidup tidak benar" - demikian slogan gerakan kebudayaan di Jerman
1968. Momentum 80 tahun sumpah pemuda dengan salah satu klaim kesatuan
bahasa yakni bahasa Indonesia, bukan sekadar ritus tahunan tanpa makna.
1. Menjaga Identitas Bahasa Melalui Media Massa
Media massa cetak maupun elektronik setiap hari, setiap saat di
dengar, dilihat dan dibaca oleh masyarakat Indonesia. Umumnya setiap
media massa mengunakan sarana bahasa Indonesia. Oleh karena itu
media massa memiliki fungsi strategis dalam upaya pembinaan bahasa
Indonesia.
Media massa, baik itu media cetak maupun media elektronik
memiliki jangkauan yang sangat luas. Negara kita wilayahnya luas sekali
dan juga memiliki ribuan pulau, hal ini tentunya membutuhkan alat
komunikasi yang dapat menjangkau semua wilayah itu. Masyarakat yang
tersebar luas itu pasti memiliki minat yang berbeda-beda dalam hal
mengakses informasi. Ada orang yang lebih snang menonton TV, ada
yang lebih suka mendengarkan radio dan banyak juga yang suka
membaca surat kabar, terutamanya kalangan menegah keatas. Dengan
demikian masyarakat Indonesia yang tersebar luas dari sabang sampai
merauke, dari jawa sampai Kalimantan merupakan konsumen media
massa.
Media massa selama ini dijadikan konsumsi sehari-hari oleh
sebagin besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu menempatkan
media massa sebagai alat untuk membina dan menjaga bahasa Indonesia
adalah suatu hal yang tepat. Jika bahasa Indonesia yang digunakan adalah
bahasa Indonesia yang benar, ini berarti secara tidak langsung
masyarakat telah diarahkan untuk mengunakan bahasa yang benar pula.
Bahasa yang digunakan dalam media massa sangat mempengaruhi
kebiasaan berbahasa para pembaca media massa tersebut. Jika bahasa
Indonesia yang digunakan dalam media massa itu tidak sesuai dengan
kaidah bahasa, maka hal ini akan merusak penggunaan bahasa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai :
a. Lambang kebanggaan nasional,
b. Lambang identitas nasional.
2. Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia ‘memancarkan’
nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Sebagai realisasi
kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya setiap
hari terutama di lingkungan sekolah/kampus dan tanpa ada rasa rendah
diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan baik
dan benar serta memelihara dan mengembangkannya.
3. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan
‘lambang’ bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan
dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai
bangsa Indonesia.
B. Saran
Masyarakat sebaiknya lebih bangga menggunakan bahasa Indonesia
daripada menggunakan bahasa asing. Anak-anak muda dan mahasiswa-
mahasiswa hendaknya meminimalisir menggunakan bahasa alay, bahasa
gaul, dan bahasa sejenis yang dapat mengancam eksistensi bahasa Indonesia.
Para dosen hendaknya menggunakan dan mengajarkan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Pihak swasta hendaknya menggunakan lisan dan tulisan
dalam bahasa Indonesia dalam iklan maupun produk mereka. Para pejabat
hendaknya menggunakan bahasa Indonesia dalam berpidato dan memberikan
fasilitas untuk pembinaan bahasa Indonesia. Penulis sebaiknya menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam lisan maupun tulisan serta
menyederhanakan kalimat untuk menyampaikan suatu gagasan.
DAFTAR PUSTAKA
Kompasiana. 2013. Cinta Indonesia Setengah Hati. Yogyakarta: PT Bentang
Pustaka.
Muslich, M. (2010). Bahasa indonesia pada era globalisasi: kedudukan, fungsi,
pembinaan, dan pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1975. Seminar Politik Bahasa
Nasional. Jakarta: Pusat Bahasa
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores:
Nusa Indah
Rohmadi, Muhammad. 2016. Berkarya-Cinta dan Bangga Menggunakan Bahasa
Indonesia. Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Yuniawan, Tommi. 2015. Gagasan-Mengukuhkan Bahasa Indonesia. Dosen
Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Semarang.
Widayan, Nur, Sidiq. 2009. 5 Alasan Bangga dengan Bahasa Indonesia.
http://poet3q.blogspot.in/2009/07/5-alasan-bangga-dengan-bahasa-
indonesia_04.html.
Armandhani, Herdian. 2012. Bahasa dan Kita.
http://m.kompasiana.com/armandhani/bahasa-dan-
kita_551762cfa333115107b65ca3.
Hanafi, Putri, Kartika. 2011. Rendahnya Kebanggaan Terhadap Bahasa
Indonesia. http://ubpeacemaker.blogspot.in/2011/11/rendahnya-kebanggaan-
terhadap-bahasa.html.

More Related Content

What's hot

Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamWachidatin N C
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDHakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDFox Broadcasting
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahRizki Kamaratih
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaSukardi Juniardi
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiArtikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiIswi Haniffah
 
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRI
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRIPpt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRI
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRIReni H_dika BK
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianJerusman Marbun
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaDeni Irawan
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNita Kurniasih
 

What's hot (20)

Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDHakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
 
Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiArtikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
 
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRI
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRIPpt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRI
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRI
 
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbakuMakalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 

Viewers also liked

Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Muhammad Hendrik
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaReski Aprilia
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugipipit rantika
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaSTMIK Sumedang
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaFAJAR MENTARI
 
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok ElektrikMakalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok ElektrikRisma Putri Ardhana
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANNur Arifaizal Basri
 
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasMakalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasNasruddin Asnah
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 

Viewers also liked (9)

Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
 
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok ElektrikMakalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
 
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasMakalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 

Similar to makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiacitra Joni
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaasdammantap
 
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptx
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptxBAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptx
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptxAhmadBayu15
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiasaint Corpino
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembanganMeil Da
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembanganMeil Da
 
Fenomena peng bi
Fenomena peng biFenomena peng bi
Fenomena peng biInha Salwa
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesiaKedudukan dan fungsi bahasa indonesia
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesiaWildan Januar
 
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptx
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptxvdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptx
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptxSahlanJerfatin
 
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptxVm1988
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaFadLi AmiGo
 
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.innocahyaningtyas
 
Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesiaarifin554
 

Similar to makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional (20)

Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptx
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptxBAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptx
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptx
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Politik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesiaPolitik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesia
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembangan
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembangan
 
B.sejarah bi
B.sejarah biB.sejarah bi
B.sejarah bi
 
Asal mula b.indo
Asal mula b.indoAsal mula b.indo
Asal mula b.indo
 
Fenomena peng bi
Fenomena peng biFenomena peng bi
Fenomena peng bi
 
BAB I (1) (1).pdf
BAB I (1) (1).pdfBAB I (1) (1).pdf
BAB I (1) (1).pdf
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesiaKedudukan dan fungsi bahasa indonesia
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
 
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptx
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptxvdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptx
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptx
 
Perkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa IndonesiaPerkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa Indonesia
 
Bahan ajar bhs. indonesia
Bahan ajar bhs. indonesiaBahan ajar bhs. indonesia
Bahan ajar bhs. indonesia
 
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesia
 
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.
 
Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 

makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

  • 1. BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL MAKALAH PENYUSUN KELOMPOK I - AHMAD MANSHUR (715.2.2.0889) - ANDI ALFURQAN (715.2.2.0928) - AMIRUL HAMZAH (715.2.2.0893) - MOH. ALI YANTO (715.2.2.0927) - AINUL YAKIN (715.2.2.0907) - AHMAD FURKHAN (715.2.2.0913) - RORO AYU ROBIYANSAH (715.2.2.0925) - NURI NISAK TAMAMA (715.2.2.1005) - SUSWATI (715.2.2.0988) - ANNI NURUL AZIZAH (715.2.2.0910) UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016
  • 2. PRAKATA Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari apa yang dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Walaupun demikian, penulis berharap bahwa makalah ini dapat diterima dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Tidak berlebihan apabila pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dan tak lupa penulis menyampaikan banyak terima kasih serta seiring do’a atas segala amal baik dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis. Akhir kata semoga makalah ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Sumenep, 14 Maret 2016 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI PRAKATA……………………………………………………………………….. i DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ii BAB I PENDAHULUAN….…………………………………………………… 1 A. Latar Belakang………………………………………………………….... 1 B. Rumusan Masalah………………………………………………………... 1 C. Tujuan Masalah………………………………………………………...… 2 D. Manfaat…………………………………………………………………... 2 BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..… 3 A. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional………………… 3 B. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Bangsa Indonesia………………………………………………………………..... 4 C. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Bangsa Indonesia… 4 BAB III PENUTUP…………………………………………………………….. 5 A. Kesimpulan………………………………………………………………. 5 B. Saran……………………………………………………………………… 5 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….... 5
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan. (Gorys Keraf, 2004: 1) Salah satu fungsi dari bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional adalah sebagai lambang kebanggan nasional. Di samping fungsinya sebagai lambang identitas nasional. Dari kedua fungsi tersebut, fungsi yang terakhir disebutkan merupakan fungsi yang kelihatan jelas dan tidak banyak menimbulkan persoalan. Dari fungsi yang kedua itu, bangsa Indonesia menunjukkan kebanggaannya dan yang sekaligus membedakannya dengan bangsa – bangsa yang lain. (Muslich, 2010: 16) Bahasa Indonesia mulai ditinggalkan si empunya. Maraknya bahasa gaul atau bahasa modern yang kini menyebar luas di kalangan pemuda- pemudi Indonesia tampaknya telah menggeser kedudukan bahasa Indonesia di mata mereka. Kini mereka tidak lagi bersemangat untuk mempelajari bahasa nasional kita seperti halnya semangat pemuda sebelum kemerdekaan. Dahulu, pemuda dan pemudi Indonesia begitu kerasnya berjuang mempersatukan Indonesia hingga pada akhirnya tercetuslah sumpah yang sangat terkenal yakni Sumpah Pemuda. Muslich (2010: 38-39) menyatakan sebagai berikut. Fenomena negatif yang masih terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut. a. Banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya menggunakan bahasa Inggis walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik. b. Banyak orang Indonesia merasa malu apabila tidak menguasai bahasa
  • 5. asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak menguasai bahasa Indonesia. c. Banyak orang Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya lebih menguasai bahasa Indonesia dengan baik. d. Banyak orang Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih walaupun penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna. Kenyataan-kenyataan tersebut merupakan sikap pemakai bahasa Indonesia yang negatif dan tidak baik. Hal itu akan berdampak negatif pula pada perkembangan bahasa Indonesia. Sebagian pemakai bahasa Indonesia menjadi pesimis, menganggap remeh, dan tidak percaya kemampuan bahasa Indonesia dalam mengungkapkan pikiran dan perasaanya dengan lengkap, jelas, dan sempurna. Kebanggaan terhadap bahasa Indonesia masih dalam tahap pengujian dan merupakan persoalan yang memerlukan jawaban. Sebagai bangsa yang merasa bertanggung jawab terhadap bahasa nasional, kita seharusnya bisa berusaha memecahkan persoalan tersebut, walaupun secara sadar mengetahui tidak akan dapat berhasil dengan sekali pukul. Usaha – usaha yang harus ditempuh untuk menanggulangi masalah tersebut, penulis tertarik membahas judul Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu : 1. Bagaimana Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional ? 2. Bagaimana Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Bangsa Indonesia ? 3. Bagaimana Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Bangsa Indonesia ?
  • 6. C. Tujuan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu : 1. Untuk Mengetahui Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional. 2. Untuk Mengetahui Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Bangsa Indonesia. 3. Untuk Mengetahui Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Bangsa Indonesia. D. Manfaat Adapun manfaat dari makalah ini : 1. Bagi Penulis Agar dapat memberikan sumbangan pengetahuan tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. 2. Bagi Anak Muda Agar dapat memberikan motivasi untuk membanggakan bahasa Indonesia. 3. Bagi Pebisnis Agar dapat memberikan pengetahuan bahwa begitu pentinya bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. 4. Bagi Masyarakat Agar dapat memberikan pengetahuan bahwa menggunakan bahasa Indonesia berarti memiliki jiwa nasionalisme yang tingggi kepada NKRI melalui bahasa Indonesia.
  • 7. BAB II PEMBAHASAN A. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional Janganlah sekali-kali disangka bahwa berhasilnya bangsa Indonesia mempunyai bahasa Indonesia ini bagaikan anak kecil yang menemukan kelereng di tengah jalan. Kehadiran bahasa Indonesia mengikuti perjalanan sejarah yang panjang. (Untuk meyakinkan pernyataan ini, silahkan dipahami sekali lagi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia). Perjalanan itu dimulai sebelum kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada, misalnya yang didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta Batu Nisan di Aceh. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional ditetapkan melalui Ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 yang berbunyi sebagai berikut: “Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air Indonesia. Mengakoe berbangsa satoe, Bangsa Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia Mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.” Dari ketiga butir di atas yang paling menjadi perhatian pengamat (baca: sosiolog) adalah butir ketiga. Butir ketiga itulah yang dianggap sesuatu yang luar biasa. Dikatakan demikian, sebab negara-negara lain, khususnya negara tetangga kita, mencoba untuk membuat hal yang sama selalu mengalami kegagalan yang diikuti dengan bentrokan sana-sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu dilakukan tanpa hambatan sedikit pun, sebab semuanya telah
  • 8. mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita patut bersyukur dan angkat topi kepada mereka. Kita tahu bahwa saat itu, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu dipakai sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu terjadi sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi yang semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa daerahnya disaingi. Di balik itu, mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri. Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam itulah, khusunya pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi sakti di atas. Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928 dan bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan wujud, baik struktur, sistem, maupun kosakata jelas tidak ada. Jadi, kerangkanya sama. Yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa Melayu. Akan tetapi, setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa Melayu sudah bersifat nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa Melayu yang berjiwa semangat baru diganti dengan nama bahasa Indonesia. (Muslich, 2010: 26). Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa menjelaskan “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : 1. lambang kebanggaan nasional, 2. lambang identitas nasional.
  • 9. B. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Bangsa Indonesia Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia ‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya setiap hari terutama di lingkungan sekolah/kampus dan tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan baik dan benar serta memelihara dan mengembangkannya. Kesadaran mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia merupakan bagian esensial dari kebanggaan dan integritas nasional. (Kompasiana, 2013: 15) Seseorang harus bangga berbahasa Indonesia. Kebanggan itu harus dipahami bahwa bahasa Indonesia menempati posisi yang paling tinggi jika dibandingkan dengan bahasa lain, termasuk bahasa Inggris. Apalagi, bahasa Indonesia juga merupakan identitas nasional. (Muslich, 2010: 38). Kita sebagai warga negara Indonesia harus cinta kepada bahasa Indonesia. Cinta terhadap bahasa Indonesia artinya harus mengenal, memahami, mencintai, dan menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa yang baik artinya sesuai dengan kaidah EYD dan tata bahasa baku yang diberlakukan oleh bangsa Indonesia melalui Badan Bahasa RI (dulu disebut Pusat Bahasa). Kemudian penggunaan bahasa yang baik, artinya kita harus menggunakan bahasa Indonesia secara komunikatif sesuai dengan konteks sosial, agama, budaya, pendidikan, dan lingkungan di mana pun kita berada. (Tommi Yuniawan, 2015) Seluruh rakyat Indonesia harus bangga memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Dengan bahasa Indonesia, berbagai suku, ras, dan golongan menyatu dalam kebhinekaan tunggal ika. Segala perbedaan tidak dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat karena disatukan dengan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Dengan bangga kita harus menggunakan dan memasyarakatkan bahasa Indonesia, merujuk pada UU no 24 tahun 2009
  • 10. mengenai bendera, lagu kebangsaan, dan bahasa Indonesia. Dengan demikian, sebagai warga negara Indonesia yang mewarisi segala nilai perjuangan nenek moyang kita, marilah bersama-sama kita kumandangkan: aku cinta bahasa Indonesia, aku bangga bahasa Indonesia, dan bahasa Indonesia memang luar biasa. Bahasa Indonesia adalah bahasanya warga Negara Indonesia. Karena itu wajib hukumnya bagi warga Negara Indonesia untuk merawat dan melestarikannya. Tidak hanya dipakai dalam menyusun naskah pidato atau naskah undang-undang saja namun seharusnya bahasa Indonesia dipakai dalam segala hal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bersatulah negeriku, bangsaku, dan seluruh rakyat Indonesia kuatkan jiwa nasionalismemu, satukan semangatmu untuk membangun dan menyatukan NKRI melalui bahasa Indonesia. Cintai dan banggakan bahasa Indonesia dalam berbagai konteks kehidupan di negeri ini sebagai upaya untuk bekerja sama dan bergotong royong untuk mewujudkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat Indonesia dalam rangka memperingati janji dan komitmen sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Salam satu bahasa, bahasa Indonesia. (Muhammad Rohmadi, 2016) Oleh karena itu, (Sidiq Nur Widayan, 2009) akan mencoba untuk memberikan motivasi dan alasan bagi seluruh warga Indonesia untuk kembali mencintai dan bangga akan bahasa Indonesia. Motivasi dan alasan tersebut ada lima yakni: 1. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Fakta sejarah mengatakan jika bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau. Yang mana menurut Jan Huygen Van linschoten dalam bukunya Itinerario disebutkan bahwa bahasa Melayu terkenal sebagai bahasa yang paling sopan dan paling pas di kawasan timur. Maka dari itu, meski bahasa Indonesia kini sudah berbeda dari bahasa melayu dulu, namun kita harus bangga karena bahasa kita dahulu adalah bahasa mulia dan hingga kini masih merupakan bahasa yang mulia serta selayaknya kita jaga dan tingkatkan kemuliaannya dengan merawat dan melestarikannya
  • 11. 2. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang berbeda dari bahasa lain di dunia. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah karena bahasa ini tidak memiliki tingkatan kata atau pun kalimat. Maksudnya walau pun kejadian tersebut terjadi kemarin, sekarang atau pun besok, kata yang dipergunakan tetap sama. Contoh: Kemarin : Ayah membeli jeruk kemarin sore Sekarang: Ayah membeli jeruk saat ini. Bandingkan dengan bahasa Inggris berikut dan lihat tulisan yang bercetak tebal, Kemarin : Yesterday my father bought some oranges. Sekarang: My father buy some oranges. Selain itu jumlah benda pun tak mempengaruhi kata yang diterangkan. Contoh : satu apel --> an apple dua apel --> two apples 3. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik. Meski bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu namun bahasa Indonesia kini telah berbeda dari bahasa Melayu, baik dari susunan kata atau fungsi kata. Contohnya adalah pada kasus Manohara yang tengah hangat akhir-akhir ini. Jika Anda simak dialog antara warga Negara Indonesia dengan warga Negara Malaysia di televisi, maka akan Anda temukan beberapa penggunaan kata yang berbeda seperti kata ‘boleh’, ‘bisa’ dan sebagainya. Dengan kata lain, bahasa Indonesia adalah bahasa yang hanya ada satu-satunya di dunia. Satu-satunya bahasa yang menjadi identitas warga Negara Indonesia. 4. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat kaya. Pada mulanya bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu dan bahasa Melayu pada mulanya adalah bahasa pasar. Bahasa pasar tercipta dari gabungan bahasa-bahasa pedagang dari seluruh penjuru dunia yang dulu
  • 12. singgah di Melayu. Kemudian bahasa tersebut berkembang pesat kosa katanya dan pada akhirnya terbentuk bahasa yang paling terkenal dari wilayah timur yaitu bahasa Melayu. Oleh bangsa Indonesia, bahasa melayu kemudian dijadikan pondasi awal untuk membentuk bahasa baru dengan proses yang tidak sebentar. Proses tersebut di antaranya adalah penambahan kosakata baru baik diserap dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah. Hingga pada akhirnya ejaannya disempurnakan. Namun proses penyerapan kata tidak terputus hingga sekarang ini. Karena pada awalnya bahasa Indonesia adalah bentukan dari bahasa pedagang dari seluruh penjuru dunia, maka bahasa Indonesia memiliki ribuan kata yang diserap dari bahasa beberapa bangsa di dunia. Proses tersebut menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang kaya. 5. Bahasa Indonesia mulai dipelajari bangsa lain. Bahasa Indonesia ternyata tidak hanya dipelajari oleh bangsa Indonesia saja. Bahasa Indonesia sendiri kini tengah dipelajari oleh warga Negara di Australia. Alasan warga Negara Australia mempelajari bahasa Indonesia adalah karena mereka tertarik dengan budaya bangsa Indonesia dan ingin memperdalam pengetahuan akan Indoensia dengan mempelajari bahasa Indonesia. Sungguh membanggakan, bahasa kita ternyata dikagumi bangsa selain bangsa Indonesia. Dengan begini bukan mustahil jika bahasa Indonesia kelak mampu menjadi bahasa Internasional menggantikan bahasa Inggris. Sekarang tugas kita selanjutnya adalah mempertahankan, merawat serta melestarikan bahasa kita agar tidak hilang ditelan zaman. (Sidiq Nur Widayan, 2009) C. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Bangsa Indonesia Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya
  • 13. jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia dijunjung tinggi sama dengan bendera nasional, Merah Putih, dan lagu nasional, Indonesia Raya. Dalam melaksanakan fungsi ini, bahasa Indonesia tentu harus memiliki identitasnya sendiri, sehingga serasi dengan lambang kebangsaan lainnya. Bahasa Indonesia dapat mewakili identitasnya sendiri apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa, sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain, yang memang benar-benar tidak diperlukan, misalnya istilah atau kata dalam bahasa Inggris yang sering diadopsi padahal istilah atau kata tersebut ada padanannya dalam bahasa Indonesia (Muslich, 2010: 35). Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh masyarakat pemakai bahasa Indonesia. Mereka seharusnya menggunakan bahasa Indonesia apabila sudah ada padanannnya daripada menggunakan istilah atau kata asing. Sebagai contoh, dalam kalimat “dia sudah tidak care denganku” sebaiknyadiganti dengan “dia sudah tidak peduli denganku.” Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa. Menggunakan bahasa Indonesia berarti memiliki jiwa nasionalisme yang tingggi kepada NKRI melalui bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia harus dilakukan gerakan secara nasional karena dengan bahasa Indonesia telah memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini selaras dengan salah satu butir isi Sumpah Pemuda 1928 “…kami putra dan putri Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia”. Muslich (2010 : 27) menjelaskan bahwa betapa pentingnya bahasa bagi suatu bangsa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif dan mutlak diperlukan oleh setiap bangsa. Tanpa bahasa, bangsa tidak mungkin berkembang. Selain itu, bangsa tidak mungkin dapat menggambarkan dan menunjukkan dirinya secara utuh dalam dunia pergaulan dengan bangsa lain. Akibatnya, bangsa itu akhirnya lenyap ditelan zaman. Jadi, bahasa menunjukkan identitas bangsa tersebut. Ernst Moritz Arndt yang dikutip oleh Herdian Armandhani mengatakan: "Tak ada elemen terluhur yang dimiliki suatu bangsa selain bahasa." Bahasa merupakan identitas sebuah bangsa. Kata 'identitas' berasal
  • 14. dari bahasa Latin 'idem' artinya 'yang sama'. Identitas tak lain dari ungkapan kesamaan yang menyatakan dan menentukan hidup seseorang di suatu kelompok tertentu yang bersifat sebagai “pembeda antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya, pembeda antar bangsa dan suku”. Orang Perancis, Inggris atau Brasil memiliki kartu identitas (carte d`identite, identity card, carteira de identidade). Orang Jerman menyebut kartu pengenal dengan 'Ausweis' - kata 'weisen' (menunjukkan) atau 'wissend machen' (memberitahukan). Dari makna semantis istilah ini disimpulkan: Seorang Perancis misalnya pertama-tama melihat dirinya sendiri, sementara seorang Jerman menunjukkan dirinya kepada orang lain, kemudian dengan bantuan orang lain ia menyatakan dirinya sendiri. Disini bahasa berfungsi untuk menguak perbedaan tataran pemahaman identitas. Lazimnya identitas merupakan suatu pemberian. Kita tidak bisa memilah-milah untuk menjadi orang Indonesia, orang Rusia, orang Eropa maupun orang Afrika. Persoalan dimana kita dilahirkan itu adalah kehendak tuhan Yang Maha Esa. Kita tidak bisa memesan orangtua dan leluhur kita dari tokoh atau internet. Statement, pernyataan untuk meminta/menagih pengakuan akan identitas akan membuat kita terombang-ambing tanpa arah seperti sumbat botol di laut lepas. Identitas suatu kelompok, Negara, suku hanya bisa di tunjukkan oleh masyarakatnya sendiri. Pengakuan ini juga merupakan pertarungan internal yang harus dilakukan setiap orang, lebih berat lagi oleh mereka yang leluhurnya berasal dari konteks budaya yang berbeda atau yang telah tercerabut dari akar budayanya sendiri. Banyak anak adopsi di Eropa dari belahan dunia lain tidak lagi menyadari akarnya. Mereka mengalami krisis identitas dan mengais identitas tiruan terutama yang belakangan ini dipasarkan oleh falsafah identitas majemuk. Termasuk dalam identitas selain pengakuan terhadap diri sendiri, kesadaran diri sebagai individu, insan tak terbagikan, juga afirmasi keanggotaan suatu kebersamaan atau bangsa. Kita mengidentifikasikan diri dengan bangsa kita; kita satu dengannya dan kembali menemukan diri dalam bangsa kita. Identifikasi merupakan fusi sadar setiap individu dalam suatu kebersamaan senasib atau seasal. Simbol-simbol identitas nasional seperti bendera merah-putih, Garuda
  • 15. Pancasila, Lagu Indonesia Raya, kesebelasan nasional, tim bulutangkis nasional, dan sebagainya membantu kita untuk mempererat dan menegaskan identitas bersama yang telah dimatangkan sejarah. Bagi bangsa Indonesia salah satu warisan historis dan hakiki untuk identitas bersama yakni bahasa Indonesia yang dicetuskan generasi pemuda 1928. Sumpah pemuda 1928 di tengah trik politik penjajah 'Divide et impera' (pecah-belah dan jajah) merupakan 'blessing in disguise' (rahmat dalam ketidakpastian) bagi penghuni nusantara. Friedrich Schiller yang dikutip oleh Kartika Putri Hanafi mengatakan: "Bahasa adalah cermin suatu bangsa. Jika kita bercermin, maka terpantul wajah kita - diri kita sendiri." Di hadapan bahasa sebagai cermin bangsa, kita merefleksikan pertanyaan ironis rekanku tadi. Forum formal-internasional mengizinkan seorang kepala negara atau pemerintahan berpidato dalam bahasa nasionalnya, terlepas dari kefasihannya berbahasa asing. Yang hendak ditonjolkan di sana adalah identitas nasional, bukan agama atau sukunya. Selama ini cukup getol digunjingkan bahaya invasi bahasa Inggris sebagai pisau pergaulan internasional yang tak terelakkan. Dalam konteks ancaman terhadap eksistensi dan ketahanan bahasa Indonesia, ada juga bahaya lain: Rambatan bahasa Arab yang tak teredamkan lewat jalur saleh dan suci, yang begitu pongah menggeser bahasa Indonesia. Sayangnya, media massa sebagai forum pendidikan bangsa mempermudah ekspansi liar dimaksud. Sementara itu dewan bahasa nasional membisu karena takut terjerumus dalam isu agama yang sensitif. "Siapa yang tidak melawan, dia hidup tidak benar" - demikian slogan gerakan kebudayaan di Jerman 1968. Momentum 80 tahun sumpah pemuda dengan salah satu klaim kesatuan bahasa yakni bahasa Indonesia, bukan sekadar ritus tahunan tanpa makna. 1. Menjaga Identitas Bahasa Melalui Media Massa Media massa cetak maupun elektronik setiap hari, setiap saat di dengar, dilihat dan dibaca oleh masyarakat Indonesia. Umumnya setiap media massa mengunakan sarana bahasa Indonesia. Oleh karena itu media massa memiliki fungsi strategis dalam upaya pembinaan bahasa Indonesia.
  • 16. Media massa, baik itu media cetak maupun media elektronik memiliki jangkauan yang sangat luas. Negara kita wilayahnya luas sekali dan juga memiliki ribuan pulau, hal ini tentunya membutuhkan alat komunikasi yang dapat menjangkau semua wilayah itu. Masyarakat yang tersebar luas itu pasti memiliki minat yang berbeda-beda dalam hal mengakses informasi. Ada orang yang lebih snang menonton TV, ada yang lebih suka mendengarkan radio dan banyak juga yang suka membaca surat kabar, terutamanya kalangan menegah keatas. Dengan demikian masyarakat Indonesia yang tersebar luas dari sabang sampai merauke, dari jawa sampai Kalimantan merupakan konsumen media massa. Media massa selama ini dijadikan konsumsi sehari-hari oleh sebagin besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu menempatkan media massa sebagai alat untuk membina dan menjaga bahasa Indonesia adalah suatu hal yang tepat. Jika bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang benar, ini berarti secara tidak langsung masyarakat telah diarahkan untuk mengunakan bahasa yang benar pula. Bahasa yang digunakan dalam media massa sangat mempengaruhi kebiasaan berbahasa para pembaca media massa tersebut. Jika bahasa Indonesia yang digunakan dalam media massa itu tidak sesuai dengan kaidah bahasa, maka hal ini akan merusak penggunaan bahasa Indonesia.
  • 17. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : a. Lambang kebanggaan nasional, b. Lambang identitas nasional. 2. Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia ‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya setiap hari terutama di lingkungan sekolah/kampus dan tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan baik dan benar serta memelihara dan mengembangkannya. 3. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. B. Saran Masyarakat sebaiknya lebih bangga menggunakan bahasa Indonesia daripada menggunakan bahasa asing. Anak-anak muda dan mahasiswa- mahasiswa hendaknya meminimalisir menggunakan bahasa alay, bahasa gaul, dan bahasa sejenis yang dapat mengancam eksistensi bahasa Indonesia. Para dosen hendaknya menggunakan dan mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pihak swasta hendaknya menggunakan lisan dan tulisan dalam bahasa Indonesia dalam iklan maupun produk mereka. Para pejabat hendaknya menggunakan bahasa Indonesia dalam berpidato dan memberikan fasilitas untuk pembinaan bahasa Indonesia. Penulis sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam lisan maupun tulisan serta menyederhanakan kalimat untuk menyampaikan suatu gagasan.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Kompasiana. 2013. Cinta Indonesia Setengah Hati. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka. Muslich, M. (2010). Bahasa indonesia pada era globalisasi: kedudukan, fungsi, pembinaan, dan pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1975. Seminar Politik Bahasa Nasional. Jakarta: Pusat Bahasa Keraf, Gorys. 2004. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah Rohmadi, Muhammad. 2016. Berkarya-Cinta dan Bangga Menggunakan Bahasa Indonesia. Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Yuniawan, Tommi. 2015. Gagasan-Mengukuhkan Bahasa Indonesia. Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Widayan, Nur, Sidiq. 2009. 5 Alasan Bangga dengan Bahasa Indonesia. http://poet3q.blogspot.in/2009/07/5-alasan-bangga-dengan-bahasa- indonesia_04.html. Armandhani, Herdian. 2012. Bahasa dan Kita. http://m.kompasiana.com/armandhani/bahasa-dan- kita_551762cfa333115107b65ca3. Hanafi, Putri, Kartika. 2011. Rendahnya Kebanggaan Terhadap Bahasa Indonesia. http://ubpeacemaker.blogspot.in/2011/11/rendahnya-kebanggaan- terhadap-bahasa.html.