SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n i
Media Pembelajaran
NAMA : MARDIAH
NIM : 12010103059
FAKULTAS : TARBIYAH DANILMUKEGURUAN
PRODI : MPI
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Al-hamdulillah kehadlirat Allah Swt.,
yang menciptakan, mengatur dan menguasai seluruh
makhluk di dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa
mendapatkan limpahan rahmat dan ridha-Nya. Shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad Saw., beserta keluarganya yang telah
membimbing manusia untuk meniti jalan lurus menuju
kejayaan dan kemuliaan.
Fungsi pendidikan agama Islam untuk
membentuk manusia Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan
hubungan inter dan antar umat beragama, dan ditujukan
untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam
memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai
agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
Penyusunan modul yang berjudul “Tayamum”,
ini bertujuan untuk memenuhi syarat menunaikan tugas
mata kuliah “Media Pembelajaran”. Namun, kami
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n iii
menyadari bahwa modul ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami memohon maaf
jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dan
membangun untuk menjadikan ini lebih sempurna.
Semoga ini bisa dapat bermanfaat bagi semua.
Kendari, 24 April 2014
Penulis,
Mardiah
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................. i
KATA PENGANTAR. .......................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................... iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan
Indikator....................................................... 1
B. Materi Pokok............................................... 2
C. Uraian Materi............................................... 2
D. Rangkuman................................................... 26
E. Latihan.......................................................... 29
BAB III PENUTUP................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n v
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menciptakan segala sesuatu, Allah SWT
selalu menerangkan dengan rinci mengapa sesuatu
tersebut diciptakan. Misalnya kita sebagai manusia,
makhluk yang paling mulia di antara sekian makhluk-
Nya, diutus ke dunia sebagai khalifah pemelihara jagad
raya ini. Hal yang demikian tentunya ada hikmah/rahasia
tersendiri dibalik penciptaan kita para manusia.
Memasuki ranah syariah, sebagai contoh lain, adalah satu
item yang dijadikan alternatif oleh kita sebagai pengganti
wudlu yang merupakan syarat sahnya sholat yakni
tayamum.
Dalam tayamum ini pun tersimpan suatu hikmah
tertentu yang dirasa perlu diketahui oleh kita agar
nantinya dalam pendekatan diri kepada-Nya tidak
terdapat ganjalan yang memungkinkan kita “lari” dari
syariah Islam.
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar
dan Indikator
1. Standar Kompetensi
Menjelaskan Tentang Tayamum dan
Mempraktekkannya
2. Kompetensi Dasar
Memahami tentang tayamum
3. Indikator
a. Menyebutkan pengertian tayamum.
b. Menyebutkan dasar hukum tayamum.
c. Menyebutkan media yang dapat digunakan untuk
tayamum.
d. Menyebutkan sebab/alasan dibolehkannya
tayamum.
e. Menyebutkan syarat sahnya tayamum.
f. Menyebutkan rukun-rukun tayamum.
g. Menyebutkan sunnah tayamum.
h. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan
tayamum.
i. Menyebutkan hikmah tayamum.
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 2
j. Menyebutkan beberapa masalah yang
bersangkutan dengan tayamum.
k. Mempraktekkan tata cara tayamum.
B. Materi Pokok
1. Pengertian Tayamum.
2. Dasar Hukum Tayamum.
3. Media Yang Dapat Digunakan Untuk
Tayamum.
4. Sebab/Alasan Dibolehkannya Tayamum.
5. Syarat Sah Tayamum.
6. Rukun Tayamum.
7. Sunnah Tayamum.
8. Hal-Hal Yang Membatalkan Tayamum.
9. Hikmah Tayamum.
10. Beberapa Masalah Yang Bersangkutan
Dengan Tayamum.
11. Tata Cara/Praktek Tayamum.
C. Uraian Materi
1. Pengertian Tayamum
Pengertian Tayamum yang didefinisikan oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin adalah
sebagai berikut:
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 3
 Jika diartikan secara bahasa, tayamum artinya
bermaksud atau menyengajakan. Hal ini sesuai
dengan ungkapan orang arab yakni tayyamamtu
Asy-Syai’a yang maknanya qashadtuhu (saya
menginginkannya).
 Menurut terminologi syariat, yang dimaksud
dengan tayamum adalah membasuh wajah dan
kedua telapak tangan dengan menggunakan Ash-
Sha’id suci yang menggantikan bersuci
menggunakan air jika memang tidak bisa
menggunakan air.
Secara syariat, tayamum adalah suatu
keistimewaan dari umat Islam. Hal ini membuktikan
bahwa Allah itu adil dan memudahkan manusia sebagai
wujud dari kasih sayang-Nya.
2. Dasar Hukum Tayamum
a. Ayat Al-Qur’an
 Q.S Al-Maa’idah ayat 6



TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 4



















TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 5











Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika
kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 6
memperoleh air, Maka bertayammumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi
Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur.
 Q.S An-Nisa’ ayat 43












TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 7










Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang
kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid)
sedang kamu dalam Keadaan junub, terkecuali
sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan
jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau
datang dari tempat buang air atau kamu telah
menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak
mendapat air, Maka bertayamumlah kamu
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 8
dengan tanah yang baik (suci); sapulah
mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah
Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.
b. Hadits
Syariat tayammum merupakan kekhususan bagi
umat Muhammad saw, dimana syariat ini tidak diberikan
kepada umat-umat sebelumnya sebagaimana dinyatakan
Rasulullah saw dalam sabda beliau:
ٌ‫د‬‫م‬‫مح‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫م‬‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ْ‫م‬‫َل‬ ‫ا‬ً‫س‬ْ‫م‬‫َخ‬ ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬ْ‫ُع‬‫أ‬‫م‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬‫م‬‫ق‬ِ‫اء‬‫م‬‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬‫م‬‫أل‬ْ‫ا‬ : ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫ص‬ُ‫ن‬
ُ‫ض‬ْ‫مر‬‫أل‬ْ‫ا‬ ‫م‬
ِ‫ِل‬ ْ‫ت‬‫م‬‫ل‬ِ‫ع‬ُ‫ج‬‫م‬‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ه‬‫م‬‫ش‬ ‫م‬‫ة‬‫م‬‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫س‬‫م‬‫م‬ ِ‫ب‬ْ‫ع‬ُّ‫الر‬ِ‫ب‬‫ا‬ً‫ر‬ُْْ‫ه‬‫م‬َ‫م‬‫و‬ ‫ا‬ً‫د‬ِِْ‫س‬‫م‬‫م‬
Artinya: “Diberikan kepadaku lima perkara yang tidak
diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku;
(pertama) aku ditolong dengan ditanamkannya
rasa takut pada musuh-musuhku terhadapku
walaupun jarak (aku dan mereka) masih
sebulan perjalanan, (kedua) bumi dijadikan
untukku sebagai masjid (tempat mengerjakan
shalat), dan sebagai sarana bersuci….” (HR.
Al-Bukhori dan Muslim).
Hadits lain:
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 9
ْ‫ن‬‫م‬‫ع‬‫م‬‫ر‬‫م‬‫م‬ُ‫ع‬ ‫م‬‫َل‬ِ‫إ‬ ٌ‫ل‬ُ‫ج‬‫م‬‫ر‬ ‫م‬‫اء‬‫م‬‫ج‬ ‫م‬‫ال‬‫م‬‫ق‬ ‫ى‬‫م‬‫ز‬ْ‫ب‬‫م‬‫أ‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ‫ن‬‫م‬ْ‫ْح‬َّ‫الر‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬‫م‬‫ع‬
‫م‬‫اء‬‫م‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ب‬ِ‫ص‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬‫م‬‫ل‬‫م‬‫ف‬ ُ‫ت‬ْ‫ب‬‫م‬‫ن‬ْ‫ج‬‫م‬‫أ‬ ْ‫ي‬ِ‫ِن‬ِ‫إ‬ ‫م‬‫ال‬‫م‬‫ق‬‫م‬‫ف‬ ِ‫اب‬َّ‫ط‬‫م‬ْ‫اْل‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬
‫َّا‬‫ن‬‫م‬‫أ‬ ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬‫م‬‫ت‬ ‫ا‬‫م‬‫م‬‫م‬‫أ‬ ِ‫اب‬َّ‫ط‬‫م‬ْ‫اْل‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ‫م‬‫ر‬‫م‬‫م‬ُ‫ع‬ِ‫ل‬ ٍ‫ر‬ِ‫اس‬‫م‬‫ي‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ُ‫ار‬َّ‫م‬‫م‬‫ع‬ ‫م‬‫ل‬‫م‬‫ا‬‫ق‬‫م‬‫ف‬
ْ‫ن‬‫م‬‫أ‬ ‫ا‬َّ‫م‬‫م‬‫أ‬‫م‬‫ف‬ ‫م‬‫ت‬ْ‫ن‬‫م‬‫أ‬‫م‬‫و‬ ‫ا‬‫م‬‫ن‬‫م‬‫أ‬ ٍ‫ر‬‫م‬‫ف‬‫م‬‫س‬ ْ‫م‬‫َف‬ ‫َّا‬‫ن‬ُ‫ك‬‫م‬‫ا‬‫ن‬‫م‬‫أ‬ ‫ا‬َّ‫م‬‫م‬‫أ‬‫م‬‫و‬ ‫ي‬ِ‫ل‬‫م‬‫ص‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬‫م‬‫ل‬‫م‬‫ف‬ ‫م‬‫ت‬
ُِّ‫َّب‬‫الن‬ ‫م‬‫ال‬‫م‬‫ق‬‫م‬‫ف‬ ‫ي‬ِِ‫َّب‬‫لن‬ِ‫ل‬ ‫م‬‫ك‬ِ‫ل‬‫م‬‫ذ‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬‫م‬‫ك‬‫م‬‫ذ‬‫م‬‫ف‬ ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫م‬‫ص‬‫م‬‫ف‬ ُ‫ت‬ْ‫ك‬َّ‫ع‬‫م‬‫م‬‫م‬‫ت‬‫م‬‫ف‬
‫م‬‫ض‬ْ‫مر‬‫أل‬‫ا‬ ِ‫ه‬ْ‫َّي‬‫ف‬‫م‬‫ك‬ِ‫ب‬ ُِّ‫َّب‬‫الن‬ ‫م‬‫ب‬‫م‬‫ر‬‫م‬‫ض‬‫م‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬‫ذ‬‫م‬‫ك‬‫م‬‫ه‬ ‫م‬‫ك‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ْ‫ك‬‫م‬‫ي‬ ‫م‬‫ن‬‫ا‬‫م‬‫ك‬‫ا‬‫م‬َّ‫َّن‬ِ‫إ‬
ِ‫ه‬ْ‫َّي‬‫ف‬‫م‬‫ك‬‫م‬‫و‬ ُ‫ه‬‫م‬‫ه‬ْ‫ج‬‫م‬‫و‬ ‫ا‬‫م‬‫م‬ِِ‫ِب‬ ‫م‬‫ح‬‫م‬‫س‬‫م‬‫م‬ َُّ‫ُث‬ ‫ا‬‫م‬‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫م‬‫خ‬‫م‬‫ف‬‫م‬‫ن‬‫م‬‫و‬
Artinya: Dari Abdurrohman bin Abza berkata: Telah
datang seorang laki-laki kepada Umar bin
Khottob seraya berkata: “Saya junub
sedangkan aku tidak mendapati air”, Amar (bin
Yasir) berkata kepada Umar bin Khottob:
“Ingatkah engkau ketika kita dahulu pernah
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 10
dalam suatu safar, engkau tidak sholat
sedangkan aku mengguling-guling badanku
dengan tanah lalu aku sholat. Setelah itu
kuceritakan kepada Nabi kemudian beliau
bersabda: “Cukuplah bagimu seperti ini.” Nabi
menepukkan kedua telapak tangannya ke tanah
lalu meniupnya dan mengusapkan ke wajah dan
telapak tangannya”. (HR. Bukhori dan
Muslim).
Dalam salah satu lafadz riwayat Bukhori.
‫ة‬َ‫د‬ِ‫اح‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َّ‫ف‬َ‫ك‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ح‬َ‫س‬َ‫م‬َ‫و‬
Artinya: “Dan beliau mengusap wajahnya dan kedua
telapak tangannya dengan sekali usapan”.
(Muttafaq ‘alaihi)
3. Media Yang Dapat Digunakan Untuk
Tayamum
Media yang dapat digunakan untuk
bertayammum adalah seluruh permukaan bumi yang
bersih baik itu berupa pasir, bebatuan, tanah yang berair,
lembab ataupun kering. Hal ini berdasarkan hadits Nabi
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 11
Muhammad saw dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman
rodhiyallahu ‘anhu di atas dan secara khusus.
ِ‫ت‬َّ‫ُم‬‫أل‬‫م‬‫و‬ ِ‫َل‬ ‫ا‬‫م‬‫ه‬ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ُ‫ض‬ْ‫مر‬‫أل‬‫ا‬ ِ‫ت‬‫م‬‫ل‬ِ‫ع‬ُ‫ج‬ً‫ا‬‫د‬ِِْ‫س‬‫م‬‫م‬
ً‫ا‬‫ر‬ُْ‫ه‬‫م‬َ‫م‬‫و‬
Artinya: “Dijadikan permukaan bumi seluruhnya bagiku
dan ummatku sebagai tempat untuk sujud dan
sesuatu yang digunakan untuk bersuci”.
(Muttafaq ‘alaihi)
4. Sebab/Alasan Dibolehkannya
Tayamum
a. Dalam perjalanan jauh.
b. Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya
sedikit.
c. Telah berusaha mencari air tapi tidak
diketemukan.
d. Air yang ada suhu atau kondisinya
mengundang kemudharatan.
e. Air yang ada hanya untuk minum.
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 12
f. Air berada di tempat yang jauh yang dapat
membuat telat shalat.
g. Pada sumber air yang ada memiliki bahaya.
h. Sakit dan tidak boleh terkena air.
5. Syarat Sah Tayamum
a. Telah masuk waktu salat.
b. Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis
dan kotoran.
c. Memenuhi alasan atau sebab melakukan
tayamum.
d. Sudah berupaya / berusaha mencari air namun
tidak ketemu.
e. Tidak haid maupun nifas bagi
wanita/perempuan.
f. Menghilangkan najis yang yang melekat pada
tubuh.
6. Rukun Tayamum
a. Niat Tayamum
b. Menyapu muka dengan debu atau tanah
c. Menyapu kedua tangan dengan debu atau
tanah hingga ke siku
d. Menertibkan rukun-rukun tersebut.
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 13
7. Sunnah Ketika Melaksanakan
Tayamum
a. Membaca bismillah, karena tayamum
dianggap sebagai pengganti wudhu’.
b. Menghembuskan tanah dari kedua telapak
tangan agar tanah yang diatas tangan itu
menjadi tipis.
c. Membaca dua kalimat syahadat sesudah
selesai tayamum sebagaimana sesudah
selesai berwudhu’.
8. Hal-Hal yang Membatalkan Tayamum
a. Semua perkara yang membatalkan wudhu’
b. Mendapatkan air sebelum shalat (bagi yang boleh
bertayamum karena ketiadaan air).
Penjelasan :
 Tayamum boleh digunakan dalam beberapa masa
selagi tidak ada air, sedangkan shalat dengan
tayammum tidak perlu diulang.
 Sebelum bertayamum disunatkan membaca
bismillah, mencari debu yang halus, dan sesudah
selesai bertayamum berdo’a seperti selesai
berwudhu’.
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 14
 Tayamum adalah untuk sekali shalat fardhu atu
shalat sunnat.
 Orang yang berjunub boleh bertayammum karena
syarat-syarat di atas, tetapi wajib mandi jika
mendapati air (pendapat sebagian ulama).
 Tayamum boleh dikerjakan karena tidak ada air
atau ada air tetapi bisa mengganggu kesehatan
jika berwudhu.
9. Hikmah Tayamum
Diantara hikmah tayyamum adalah untuk
menyucikan diri kita dan agar kita bersyukur dengan
syari’at ini. Sehingga semakin nampak kepada kita
bahwa Allah sama sekali tidak ingin memberatkan
hamba-Nya. Setelah menyebutkan syariat bersuci, Allah
SWT mengakhiri ayat tersebut dengan firman-Nya:
‫م‬‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬‫م‬‫ل‬‫م‬‫ع‬ ‫م‬‫ل‬‫م‬‫ع‬ِْ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬ َُّ‫اَّلل‬ ُ‫يد‬ِ‫ر‬ُ‫ي‬ ‫ا‬‫م‬‫م‬ٍٍ ‫م‬‫ر‬ُ‫يد‬ِ‫ر‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫ك‬‫م‬‫ل‬‫م‬‫و‬
ْ‫ي‬‫م‬‫ل‬‫م‬‫ع‬ ُ‫ه‬‫م‬‫ت‬‫م‬‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ َّ‫م‬ِ‫ت‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬‫م‬‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫م‬‫ر‬‫ي‬ِ‫ه‬‫م‬‫ط‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬‫م‬‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْْ‫م‬‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬‫م‬‫ع‬‫م‬‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 15
Artinya: “Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi
Dia hendak menyucikan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya
kamu bersyukur.” (Qs. Al Maidah: 6).
Diantara hal-hal yang dituduh menyelisihi akal
adalah masalah tayamum. Maka ada tanggapan bahwa
tayamum tidak dapat diterima oleh akal apabila ditinjau
dari dua segi, yaitu: pertama, tanah atau debu adalah
sesuatu yang kotor, sehingga tidak dapat menghilangkan
daki maupun kotoran-kotoran lainnya. Demikian pula
tidak dapat membersihkan pakaian. Kedua, tayamum
hanya disyari’atkan pada dua anggota badan (wudhu),
dan ini tidak sesuai dengan akal logika yang sehat.
Benar jika syari’at tayamum itu memang tidak
sesuai dengan akal yang picik. Akan tetapi, ia sangat
selaras dengan akal yang sehat. Karena sesungguhnya
Allah SWT telah menjadikan air sebagai su,ber utama
kehidupan, sementara manusia diciptakan dati tanah.
Tubuh kita tersiri dari dua unsur tersebut, yakni air dan
tanah. Dan telah pula dijadikan dari dua unsur itu
makanan bagi kita. Lalu keduanya dijadikan alat bagi
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 16
kita untuk bersuci dan beribadah. Tanah adalah materi
asal kejadian manusia dan air adalah sumber kehidupan
bagi segal sesuatu. Lalu Allah SWT menyusun alam ini
dan kedua unsur itu sebagai sumber utamanya.
Pada dasarnya, bahan yang dipakai untuk
membersihkan sesuatu dari kotoran dari situasi dan
kondisi yang biasa adalah air. Tidak diperkenankan
untuk tidak mempergunakan air sebagai bahan
pembersih, kecuali pada saat itu air tidak ada, atau karena
adanya halangan seperti sakit serta sebab-sebab yang lain
(yang dapat dibenarkan oleh syara’).
Pada saat kondisi tidak memungkinkan untuk
mempergunakan air seperti itu, maka mempergunakan
tanah sebagai pengganti air adalah jauh lebih utama
dibandingkan dengan yang lain. Hal ini karena tanah
adalah saudara kandung air. Meskipun pada lahirnya
tanah (debu) nampak kotor, namun ia dapat mensucikan
kotoran secara batin.
Hal ini diperkuat oleh kemampuan tanah untuk
menghilangkan kotoran-kotoran secara lahir ataupun
mengurangi kadar kotornya. Ini adalah persoalan yang
tidak asing bagi mereka yangilmu yang mendalam,
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 17
sehingga mampu mengungkap hakikat-hakikat dari
sesuatu amalan serta memahami kaitan antara lahir dan
batin bersama interaksi yang terjadi diantara keduanya.
Adapun segi atau pandangan yang kedua, yaitu
pensyari’atan tayamum yang hanya pada dua anggota
badan (wudhu) tidak sesuai dengan akal, sementara telah
diketahui, bahwa tayamum disyari’atkan pada seluruh
anggota badan (wudhu) seperti halnya dengan air.
Akan tetapi, pada hakikatnya pensyari’atan
tayamum hanya pada dua anggota badan (wudhu) berada
pada puncak kesucian dan keselarasan dengan akal yang
sehat, serta mengandung rasia dan hikmah yang cukup
mendalam. Karena pada umumnya, melumuri kepala
dengan debu (tanah) adalah perbuatan yang tidak sesuai
dengan jiwa yang normal. Oleh sebab itu, perbuatan
tersebut umumnya hanya dilakukan orang saat ia ditimpa
musibah dan kesulitan. Adapun kedua kaki umumnya
adalah anggota badan yang senantiasa bersentuhan
dengan tanah. Dari sisi lain, menyapukan tanah (debu)
kemuka atau wajah merupakan gambaran ketundukan
dan pengagungan kepada Allah SWT, dan kerendahan
hati sangat disukai oleh Allah SWT dan mengandung
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 18
manfaat yang besar bagi hamba. Oleh sebab itu,
diperintahkan bagi setiap hamba untuk sujud dan
langsung menempelkan wajahnya langsung ke tanah, dan
tidak melakukan sesuatu yang menghalangi wajahnya
bersentuhan dengan tanah.
Apabila kita telusuri persoalan ini lebih jauh,
maka akan nampak bagi kita hikmah lain yang unik,
dimana tayamum disyari’atkan hanya pada dua anggota
badan (wudhu) yang wajib dibasuh saat seseorang
berwudhu, dan tidak disyari’atkan pada dua anggota
badan (wudhu) lain yang boleh untuk dibasuh. Bukankah
kaki boleh dibasuh di atas sepatu dan kepala boleh disuh
di atas sorban? Maka setelah kepala dan kaki mendapat
keringanan dari mencuci menjadi membasuh saat
berwudhu, sudah sepatutnya apabila kedua anggota ini
juga diberi keringanan atas dasar pengampunan untuk
tidak disapu dengan tanah saat melakukan
tayamum. Sebab, apabila kepala dan kaki disyari’atkan
untuk disapu pula dengan tanah (debu) pada saat
bertayamum, niscaya tidak ada keringanan yang terjadi
(akan tetapi justru memberatkan). Yang ada hanyalah
perpindahan bentu dari menyapu dengan menyapu
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 19
dengan tanah (debu). Dan ini menyalahi hikmah
pensyari’atan tayamum yang bertujuan memberikan
keringanan. Dari sini nampak jelas, bahwa hukum yang
ditetapkan oleh syari’at Islam itu demikian sempurna dan
adil. Dan inilah timbangan yang benar untuk memahami
persoalan ini.
Memang benar kalau banyak hikmah yang dapat
dipetik dari adanya pensyari’atan ini, maka secara
singkat akan diuraikan hikmah-hikmah yang lain
diantaranya :
a. Untuk menunjukkan sifat Rahman dan Rahim
Tuhan, bahwa syariat Islam itu tidak
mempersulit umat-Nya. Manusia diperintah
melaksanakan ajaran-Nya sesuai dengan
kesanggupan masing-masing. Bila tidak ada air
atau dalam keadaan sakit yang tidak boleh
menggunakan air, maka Allah memberikan
kemurahan dengan memperbolehkan
menggunakan debu sebagai pengganti air.
b. Hikmah yang terdapat pada tanah sebagai
pengganti air untuk bersuci antara lain adalah
tanah mudah didapat dan juga dapat
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 20
melemahkan nafsu amarah kita, karena tanah
yang biasanya kita injak, pada saat tayamum
harus kita sapukan pada wajah kita. Ini berarti
menuntut keikhlasan dan kesabaran kita.
c. Menyadarkan akan asal manusia diciptakan,
bahwa dirinya diciptakan dari tanah. Ini berarti
menuntut manusia agar bersifat merendahkan
diri dan tidak berlaku sombong.
d. Memberikan kesadaran bahwa tidak ada alas an
untuk meninggalkan ibadah. Hal ini juga
menunjukkan keluwesan ajaran Islam yang
lengkap sesuai dengan kebutuhan manusia.
Contohnya, menggunakan debu untuk
menghilangkan hadats karena ketidakadaan air
atau udzur menggunakan air.
10. Beberapa Masalah Yang Bersangkutan
Dengan Tayamum
a. Orang yang bertayamum karena tidak ada air,
tidak wajib mengulang sembahyangnya apabila
mendapat air. Tetapi orang yang tayamum sebab
junub, apabila mendapat air, ia wajib mandi
apabila ia hendak mengerjakan sembahyang,
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 21
karena tayamum tidak mengangkat
(menghilangkan) hadas.
b. Satu kali tayamum boleh dipakai untuk beberapa
kali sembahyang, baik sembahyang fardhu
maupun sunat karena tayamum sebagai pengganti
wudhu bagi orang yang tidak mendapatkan air.
c. Boleh tayamum sebab luka atau karena hari
sangat dingin, karena luka itu termasuk dalam arti
sakit. Begitu juga memakai air ketika hari sangat
dingin mungkin menyebabkan menjadi sakit.
11. Tata Cara/Praktek Tayamum
a. Niat, lafadz niatnya adalah:
Artinya: Saya berniat tayamum untuk dibolehkan
melaksanakan sholat karena Allah Taa’ala.
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 22
b. Membaca basmalah
c. Menepukkan kedua tangan diatas tanah atau pasir
yang suci dengan sekali tepukan kemudian
ditepiskan, (lihat gambar).
d. Mengusap muka dengan tangan yang telah
ditepukkan pada tanah atau pasir, (lihat gambar).
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 23
e. Menepukkan kedua tangan diatas tanah atau pasir
yang suci dengan sekali tepukan ditempat yang
berlainan dari (c) kemudian ditepiskan, (lihat
gambar).
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 24
f. Mengusap dengan telapak tangan kiri pada tangan
kanan dari punggung sampai siku, seterusnya
dengan telapak tangan kanan pada tangan kiri,
(lihat gambar).
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 25
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 26
g. Membaca do’a sesudah tayamum.
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 27
D. Rangkuman…..!!!!
1. Tayamum adalah mengusapkan tanah ke
muka dan kedua tangan sampai siku dengan
beberapa syarat. Tayamum dimaksudkan
untuk menggantikan wudhu atau mandi besar,
sebagai rukhsah (keringanan) untuk orang
yang tedak dapat memakai air, karena
beberapa halangan.
2. Halangan-halangan yang memyebabkan
tayamum yaitu udzur karena sakit,dalam
perjalanan, tidak ada air.
3. Firman Allah yang menjelaskan tentang
tayamum terdapat didalam surat Al-Maa’idah
ayat 6:
َ‫أ‬ ٍ‫ر‬َ‫ف‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬‫د‬َ‫َح‬‫أ‬ ََ‫ء‬َ‫ج‬ ْ‫و‬
ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫الن‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫س‬َ‫م‬ َ‫َل‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ِ‫ط‬ِ‫ءئ‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫ل‬ ََ‫ء‬َ‫س‬
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 28
ِ‫ي‬َ‫ط‬ ‫ا‬‫يد‬ِ‫ع‬َ‫ص‬ ‫وا‬ُ‫م‬َّ‫م‬َ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ل‬ َ‫ء‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫د‬َِ‫َت‬‫وا‬ُ‫و‬َ‫س‬ْ‫ءم‬َ‫ل‬ ‫ء‬‫اًب‬
ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫د‬ْ‫َي‬‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫وه‬ُ‫ج‬ُ‫و‬ِ‫ب‬
Yang artinya: "Dan apabila kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat
buang air besar, atau menyentuh
perempuan, lalu kamu tidak mendapat
air, maka bertayamumlah dengan tanah
yang baik, sapulah mukamu dan kedua
tanganmu dengan tanah".
4. Syarat-syarat tayamum yaitu sudah masuk
waktu shalat, sudah diusahakan mencari air
tetapi tidak dapat, dengan tanah yang suci dan
berdebu, menghilangkan najis.
5. . Rukun Tayamum yaitu niat, mengusap muka
dengan tanah, mengusap kedua tangan dengan
siku dengan tanah, menertibkan rukun-rukun
tersebut.
6. Sunnah-sunnah tayamum yaitu membaca
Basmalah sebelum melakukan tayamum,
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 29
menghembus tanah dari dua telapak tangan
supaya tanah yang diatas telapak tangan itu
menjadi tipis, membaca dua kalimat syahadat
sesudah selesai tayamum.
7. Hal-hal yang membatalkan tayamum yaitu
tiap-tiap hal yang membatalkan wudhu, ada
air, dan mendapatkan air sebelum sholat.
8. Hikmah yang dapat dipetik dari adanya
pensyari’atan tayamum diantaranya yaitu:
Pertama, untuk menunjukkan sifat Rahman
dan Rahim Tuhan, bahwa syariat Islam itu
tidak mempersulit umat-Nya. Manusia
diperintah melaksanakan ajaran-Nya sesuai
dengan kesanggupan masing-masing. Bila
tidak ada air atau dalam keadaan sakit yang
tidak boleh menggunakan air, maka Allah
memberikan kemurahan dengan
memperbolehkan menggunakan debu sebagai
pengganti air. Kedua, hikmah yang terdapat
pada tanah sebagai pengganti air untuk
bersuci antara lain adalah tanah mudah
didapat dan juga dapat melemahkan nafsu
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 30
amarah kita, karena tanah yang biasanya kita
injak, pada saat tayamum harus kita sapukan
pada wajah kita. Ini berarti menuntut
keikhlasan dan kesabaran kita. Ketiga,
menyadarkan akan asal manusia diciptakan,
bahwa dirinya diciptakan dari tanah. Ini
berarti menuntut manusia agar bersifat
merendahkan diri dan tidak berlaku sombong.
Dan yang keempat, memberikan kesadaran
bahwa tidak ada alasan untuk meninggalkan
ibadah. Hal ini juga menunjukkan keluwesan
ajaran Islam yang lengkap sesuai dengan
kebutuhan manusia.
E. Latihan
Tes Formatif...!!!!
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Mengusapkan tanah ke muka dan kedua tangan
sampai siku dengan beberapa syarat disebut….
A. Mandi
B. Wudhu
C. Tayamum
D. Membersihkan tangan
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 31
2. Tayamum dilakukan karena ada beberapa
penyebab. Penyebab terjadinya tayamum karena….
(kecuali)
A. Udzur karena sakit
B. Dalam perjalanan
C. Tidak ada air
D. Males kena air
3. Wahyu Allah yang menjelaskan tentang
tayamum,yang artinya "Dan apabila kamu sakit
atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air besar, atau menyentuh perempuan, lalu
kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlahdengan tanah yang baik, sapulah
mukamu dan kedua tanganmu dengan tanah".
Terdapat dalam surat….
A. Al- Baqarah : 23
B. Al- Maidah : 6
C. Al- Maidah : 4
D. Muhammad : 8
4. Ketika akan tayamum boleh dilakukan jika sudah
masuk waktu shalat, sudah diusahakan mencari air
tetapi tidak menemukan, menggunakan tanah yang
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 32
suci dan berdebu, tujuannya adalah untuk
menghilangkan najis. Dari uraian diatas merupakan
salah satu dari….
A. Syarat-syarat tayamum
B. Pengertian tayamum
C. Rukun-rukun tayamum
D. Sunat-sunat tayamum
5. Salah satu dari rukun tayamum di bawah ini yang
paling tepat adalah….
A. Sudah masuk waktu shalat. Tayamum
disyari’atkan, untuk orang yang terpaksa.
Sebelum masuk waktu shalat, ia belum terpaksa,
sebab shalat belum wajib atasnya ketika itu.
B. Sudah diusahakan mencari air, tetapi tidak dapat,
sedangkan waktu sudah masuk.
C. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai
tayamum.
D. Niat
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 33
BAB III
PENUTUP
Menurut pengertian syara’ tayamum adalah
menyengaja (menggunakan) tanah untuk menyapu dua
tangan dan wajah dengan niat agar dapat mengerjakan
shalat dan sepertinya. Syarat-syarat dari tayamum yaitu :
sudah masuk waktu shalat, sudah diusahakan mencari air
tetapi tidak dapat, sedangkan waktu shalat sudah masuk,
dengan tanah yang suci dan berdebu serta yang terakhir
menghilangkan najis. Adapun rukun-rukun tayamum
ialah niat, mengusap wajah (muka) dengan tanah (debu),
mengusap kedua tangan sampai ke siku dengan tanah
(debu) dan menertibkan rukun-rukun tersebut.
Sedangkan hal-hal yang membatalkan tayamum yaitu
setiap perkara yang membatalkan wudlu dan ketika
adanya air.
Hikmah yang dapat dipetik dari adanya
pensyari’atan tayamum diantaranya yaitu : Pertama,
untuk menunjukkan sifat Rahman dan Rahim Tuhan,
bahwa syariat Islam itu tidak mempersulit umat-Nya.
Manusia diperintah melaksanakan ajaran-Nya sesuai
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 34
dengan kesanggupanmasing-masing. Bila tidak ada air
atau dalam keadaan sakit yang tidak boleh menggunakan
air, maka Allah memberikan kemurahan dengan
memperbolehkan menggunakan debu sebagai pengganti
air. Kedua, hikmah yang terdapat pada tanah sebagai
pengganti air untuk bersuci antara lain adalah tanah
mudah didapat dan juga dapat melemahkan nafsu amarah
kita, karena tanah yang biasanya kita injak, pada saat
tayamum harus kita sapukan pada wajah kita. Ini berarti
menuntut keikhlasan dan kesabaran kita. Ketiga,
menyadarkan akan asal manusia diciptakan, bahwa
dirinya diciptakan dari tanah. Ini berarti menuntut
manusia agar bersifat merendahkan diri dan tidak berlaku
sombong. Dan yang keempat, memberikan kesadaran
bahwa tidak ada alasan untuk meninggalkan ibadah. Hal
ini juga menunjukkan keluwesan ajaran Islam yang
lengkap sesuai dengan kebutuhan manusia.
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 35
DAFTAR PUSTAKA
http://alhijroh.com/fiqih-tazkiyatun-nafs/tata-cara-
tayammum/
http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_onlin
e=279
http://www.berryhs.com/2012/01/cara-tayamum-yang-
benar-menurut-islam.html
Ibnu Tamiyah dan Ibnu Qoyim. 2001. Hukum Islam
dalam Timbangan Akal dan Hikmah. Jakarta :
Pustaka Azzam
Rasjid, H. Sulaiman. 2006. Fiqih Islam. Bandung : PT
Sinar Baru Algensindo
Suparta, H. Mundzier MA. 2002. Fiqih Madrasah Aliyah
kelas 1. Semarang : PT Karya Toha Putra
Salim Bahreisy, Terjemah Bulughul Maram Min Adillatil
Ahkam, (surabaya: balai pustaka, Tt), 59.
Shahih Fiqih Sunnah, Syaikh Abu Malik Kamal bin Said
Salim.
TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 36
CATATAN
……………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

More Related Content

What's hot

Himpunan risalah Hassan al Banna (Majmuah Ar-Rasail)
Himpunan risalah Hassan al Banna (Majmuah Ar-Rasail)Himpunan risalah Hassan al Banna (Majmuah Ar-Rasail)
Himpunan risalah Hassan al Banna (Majmuah Ar-Rasail)Imran
 
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islam
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islamKondisi masyarakat madinah sebelum masuk islam
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islamradar radius
 
Materi kajian keputrian
Materi kajian keputrianMateri kajian keputrian
Materi kajian keputrianSiti Permana
 
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)Awanda Gita
 
1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsarFakhri Cool
 
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan IslamMenuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan IslamTri Widodo W. UTOMO
 
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105Putri Aisyah
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islamCiMeng Entop
 
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik HelvyEffendi
 
Materi sujud syukur dan sujud tilawah
Materi sujud syukur dan sujud tilawahMateri sujud syukur dan sujud tilawah
Materi sujud syukur dan sujud tilawahPutri Safrida
 
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)Tri Anggoro Broto
 
PERILAKU TERCELA
PERILAKU TERCELAPERILAKU TERCELA
PERILAKU TERCELARo Ana
 
Materi Sedekah
Materi SedekahMateri Sedekah
Materi Sedekahisnae
 
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS" "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"Nursa Fatri Nofriati
 
Surga dan neraka 2
Surga dan neraka 2Surga dan neraka 2
Surga dan neraka 2rexydwiakbar
 

What's hot (20)

PPT Puasa Ramadhan
PPT Puasa RamadhanPPT Puasa Ramadhan
PPT Puasa Ramadhan
 
Himpunan risalah Hassan al Banna (Majmuah Ar-Rasail)
Himpunan risalah Hassan al Banna (Majmuah Ar-Rasail)Himpunan risalah Hassan al Banna (Majmuah Ar-Rasail)
Himpunan risalah Hassan al Banna (Majmuah Ar-Rasail)
 
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islam
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islamKondisi masyarakat madinah sebelum masuk islam
Kondisi masyarakat madinah sebelum masuk islam
 
Materi kajian keputrian
Materi kajian keputrianMateri kajian keputrian
Materi kajian keputrian
 
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)
 
1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar
 
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan IslamMenuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
 
FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap
 
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105
 
Hadits kls I TMI
Hadits kls I TMIHadits kls I TMI
Hadits kls I TMI
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islam
 
Menjaga lidah
Menjaga lidahMenjaga lidah
Menjaga lidah
 
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
 
Materi sujud syukur dan sujud tilawah
Materi sujud syukur dan sujud tilawahMateri sujud syukur dan sujud tilawah
Materi sujud syukur dan sujud tilawah
 
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)
 
PERILAKU TERCELA
PERILAKU TERCELAPERILAKU TERCELA
PERILAKU TERCELA
 
Materi Sedekah
Materi SedekahMateri Sedekah
Materi Sedekah
 
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS" "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 
Surga dan neraka 2
Surga dan neraka 2Surga dan neraka 2
Surga dan neraka 2
 

Similar to Modul tentang tayamum (Mardiah)

Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Habibatutthoyibah
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Habibatutthoyibah
 
Makalah Agama Islam III Thaharah
Makalah Agama Islam III Thaharah Makalah Agama Islam III Thaharah
Makalah Agama Islam III Thaharah khoirulanam166
 
Laporan konvensyen fiqh ummah 2012
Laporan konvensyen fiqh ummah 2012Laporan konvensyen fiqh ummah 2012
Laporan konvensyen fiqh ummah 2012mfrbmn
 
Makalah ijtihad stais
Makalah ijtihad staisMakalah ijtihad stais
Makalah ijtihad staisaini warda
 
White Illustrative Creative Literature Project Presentation_20240201_113456_0...
White Illustrative Creative Literature Project Presentation_20240201_113456_0...White Illustrative Creative Literature Project Presentation_20240201_113456_0...
White Illustrative Creative Literature Project Presentation_20240201_113456_0...GustiRizqon
 
Keluasan dan keperluan dakwah pt 1
Keluasan dan keperluan dakwah pt 1Keluasan dan keperluan dakwah pt 1
Keluasan dan keperluan dakwah pt 1Amiruddin Ahmad
 
Jalan dakwah mustafa masyur..
Jalan dakwah   mustafa masyur..Jalan dakwah   mustafa masyur..
Jalan dakwah mustafa masyur..Dayang Hasyimah
 
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxAmaliaJuaddy
 
10 Adab Muslim Sehari-hari.docx
10 Adab Muslim Sehari-hari.docx10 Adab Muslim Sehari-hari.docx
10 Adab Muslim Sehari-hari.docxTomiAndriansyah2
 
Risalah khas maal hijrah 1434h
Risalah khas maal hijrah 1434hRisalah khas maal hijrah 1434h
Risalah khas maal hijrah 1434hAynora Nur
 
Jalan Dakwah by Al Ustaz Mustafa Masyhur
Jalan Dakwah by Al Ustaz Mustafa MasyhurJalan Dakwah by Al Ustaz Mustafa Masyhur
Jalan Dakwah by Al Ustaz Mustafa MasyhurFppi Unila
 
Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@rama Donna
 
Tujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwahTujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwahRomi Alfariz
 

Similar to Modul tentang tayamum (Mardiah) (20)

Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1
 
Makalah materi 1 kelompok 1
Makalah materi 1 kelompok 1Makalah materi 1 kelompok 1
Makalah materi 1 kelompok 1
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1
 
Makalah Agama Islam III Thaharah
Makalah Agama Islam III Thaharah Makalah Agama Islam III Thaharah
Makalah Agama Islam III Thaharah
 
Makalah thaharah
Makalah thaharahMakalah thaharah
Makalah thaharah
 
Laporan konvensyen fiqh ummah 2012
Laporan konvensyen fiqh ummah 2012Laporan konvensyen fiqh ummah 2012
Laporan konvensyen fiqh ummah 2012
 
Makalah ijtihad stais
Makalah ijtihad staisMakalah ijtihad stais
Makalah ijtihad stais
 
Marketing perspektif rasulullah saw
Marketing perspektif rasulullah sawMarketing perspektif rasulullah saw
Marketing perspektif rasulullah saw
 
White Illustrative Creative Literature Project Presentation_20240201_113456_0...
White Illustrative Creative Literature Project Presentation_20240201_113456_0...White Illustrative Creative Literature Project Presentation_20240201_113456_0...
White Illustrative Creative Literature Project Presentation_20240201_113456_0...
 
Keluasan dan keperluan dakwah pt 1
Keluasan dan keperluan dakwah pt 1Keluasan dan keperluan dakwah pt 1
Keluasan dan keperluan dakwah pt 1
 
Jalan dakwah mustafa masyur..
Jalan dakwah   mustafa masyur..Jalan dakwah   mustafa masyur..
Jalan dakwah mustafa masyur..
 
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
 
hadis maudhu"
hadis maudhu"hadis maudhu"
hadis maudhu"
 
10 Adab Muslim Sehari-hari.docx
10 Adab Muslim Sehari-hari.docx10 Adab Muslim Sehari-hari.docx
10 Adab Muslim Sehari-hari.docx
 
Risalah khas maal hijrah 1434h
Risalah khas maal hijrah 1434hRisalah khas maal hijrah 1434h
Risalah khas maal hijrah 1434h
 
Jalan Dakwah by Al Ustaz Mustafa Masyhur
Jalan Dakwah by Al Ustaz Mustafa MasyhurJalan Dakwah by Al Ustaz Mustafa Masyhur
Jalan Dakwah by Al Ustaz Mustafa Masyhur
 
Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@
 
Tujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwahTujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwah
 
Makalah studi islam
Makalah studi islamMakalah studi islam
Makalah studi islam
 
Makalah aik 2 thaharah
Makalah aik 2 thaharahMakalah aik 2 thaharah
Makalah aik 2 thaharah
 

Recently uploaded

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 

Recently uploaded (20)

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 

Modul tentang tayamum (Mardiah)

  • 1. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n i Media Pembelajaran NAMA : MARDIAH NIM : 12010103059 FAKULTAS : TARBIYAH DANILMUKEGURUAN PRODI : MPI
  • 2. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n ii KATA PENGANTAR Puji syukur Al-hamdulillah kehadlirat Allah Swt., yang menciptakan, mengatur dan menguasai seluruh makhluk di dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan ridha-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Saw., beserta keluarganya yang telah membimbing manusia untuk meniti jalan lurus menuju kejayaan dan kemuliaan. Fungsi pendidikan agama Islam untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama, dan ditujukan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Penyusunan modul yang berjudul “Tayamum”, ini bertujuan untuk memenuhi syarat menunaikan tugas mata kuliah “Media Pembelajaran”. Namun, kami
  • 3. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n iii menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dan membangun untuk menjadikan ini lebih sempurna. Semoga ini bisa dapat bermanfaat bagi semua. Kendari, 24 April 2014 Penulis, Mardiah
  • 4. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.............................................. i KATA PENGANTAR. .......................................... ii DAFTAR ISI.......................................................... iii BAB I PENDAHULUAN....................................... iv BAB II PEMBAHASAN A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator....................................................... 1 B. Materi Pokok............................................... 2 C. Uraian Materi............................................... 2 D. Rangkuman................................................... 26 E. Latihan.......................................................... 29 BAB III PENUTUP................................................ 32 DAFTAR PUSTAKA
  • 5. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n v BAB I PENDAHULUAN Dalam menciptakan segala sesuatu, Allah SWT selalu menerangkan dengan rinci mengapa sesuatu tersebut diciptakan. Misalnya kita sebagai manusia, makhluk yang paling mulia di antara sekian makhluk- Nya, diutus ke dunia sebagai khalifah pemelihara jagad raya ini. Hal yang demikian tentunya ada hikmah/rahasia tersendiri dibalik penciptaan kita para manusia. Memasuki ranah syariah, sebagai contoh lain, adalah satu item yang dijadikan alternatif oleh kita sebagai pengganti wudlu yang merupakan syarat sahnya sholat yakni tayamum. Dalam tayamum ini pun tersimpan suatu hikmah tertentu yang dirasa perlu diketahui oleh kita agar nantinya dalam pendekatan diri kepada-Nya tidak terdapat ganjalan yang memungkinkan kita “lari” dari syariah Islam.
  • 6. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 1 BAB II PEMBAHASAN A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Standar Kompetensi Menjelaskan Tentang Tayamum dan Mempraktekkannya 2. Kompetensi Dasar Memahami tentang tayamum 3. Indikator a. Menyebutkan pengertian tayamum. b. Menyebutkan dasar hukum tayamum. c. Menyebutkan media yang dapat digunakan untuk tayamum. d. Menyebutkan sebab/alasan dibolehkannya tayamum. e. Menyebutkan syarat sahnya tayamum. f. Menyebutkan rukun-rukun tayamum. g. Menyebutkan sunnah tayamum. h. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan tayamum. i. Menyebutkan hikmah tayamum.
  • 7. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 2 j. Menyebutkan beberapa masalah yang bersangkutan dengan tayamum. k. Mempraktekkan tata cara tayamum. B. Materi Pokok 1. Pengertian Tayamum. 2. Dasar Hukum Tayamum. 3. Media Yang Dapat Digunakan Untuk Tayamum. 4. Sebab/Alasan Dibolehkannya Tayamum. 5. Syarat Sah Tayamum. 6. Rukun Tayamum. 7. Sunnah Tayamum. 8. Hal-Hal Yang Membatalkan Tayamum. 9. Hikmah Tayamum. 10. Beberapa Masalah Yang Bersangkutan Dengan Tayamum. 11. Tata Cara/Praktek Tayamum. C. Uraian Materi 1. Pengertian Tayamum Pengertian Tayamum yang didefinisikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin adalah sebagai berikut:
  • 8. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 3  Jika diartikan secara bahasa, tayamum artinya bermaksud atau menyengajakan. Hal ini sesuai dengan ungkapan orang arab yakni tayyamamtu Asy-Syai’a yang maknanya qashadtuhu (saya menginginkannya).  Menurut terminologi syariat, yang dimaksud dengan tayamum adalah membasuh wajah dan kedua telapak tangan dengan menggunakan Ash- Sha’id suci yang menggantikan bersuci menggunakan air jika memang tidak bisa menggunakan air. Secara syariat, tayamum adalah suatu keistimewaan dari umat Islam. Hal ini membuktikan bahwa Allah itu adil dan memudahkan manusia sebagai wujud dari kasih sayang-Nya. 2. Dasar Hukum Tayamum a. Ayat Al-Qur’an  Q.S Al-Maa’idah ayat 6   
  • 9. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 4                   
  • 10. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 5            Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
  • 11. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 6 memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.  Q.S An-Nisa’ ayat 43            
  • 12. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 7           Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu
  • 13. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 8 dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun. b. Hadits Syariat tayammum merupakan kekhususan bagi umat Muhammad saw, dimana syariat ini tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya sebagaimana dinyatakan Rasulullah saw dalam sabda beliau: ٌ‫د‬‫م‬‫مح‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫م‬‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ْ‫م‬‫َل‬ ‫ا‬ً‫س‬ْ‫م‬‫َخ‬ ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬ْ‫ُع‬‫أ‬‫م‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬‫م‬‫ق‬ِ‫اء‬‫م‬‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬‫م‬‫أل‬ْ‫ا‬ : ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫ص‬ُ‫ن‬ ُ‫ض‬ْ‫مر‬‫أل‬ْ‫ا‬ ‫م‬ ِ‫ِل‬ ْ‫ت‬‫م‬‫ل‬ِ‫ع‬ُ‫ج‬‫م‬‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ه‬‫م‬‫ش‬ ‫م‬‫ة‬‫م‬‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫س‬‫م‬‫م‬ ِ‫ب‬ْ‫ع‬ُّ‫الر‬ِ‫ب‬‫ا‬ً‫ر‬ُْْ‫ه‬‫م‬َ‫م‬‫و‬ ‫ا‬ً‫د‬ِِْ‫س‬‫م‬‫م‬ Artinya: “Diberikan kepadaku lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku; (pertama) aku ditolong dengan ditanamkannya rasa takut pada musuh-musuhku terhadapku walaupun jarak (aku dan mereka) masih sebulan perjalanan, (kedua) bumi dijadikan untukku sebagai masjid (tempat mengerjakan shalat), dan sebagai sarana bersuci….” (HR. Al-Bukhori dan Muslim). Hadits lain:
  • 14. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 9 ْ‫ن‬‫م‬‫ع‬‫م‬‫ر‬‫م‬‫م‬ُ‫ع‬ ‫م‬‫َل‬ِ‫إ‬ ٌ‫ل‬ُ‫ج‬‫م‬‫ر‬ ‫م‬‫اء‬‫م‬‫ج‬ ‫م‬‫ال‬‫م‬‫ق‬ ‫ى‬‫م‬‫ز‬ْ‫ب‬‫م‬‫أ‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ‫ن‬‫م‬ْ‫ْح‬َّ‫الر‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬‫م‬‫ع‬ ‫م‬‫اء‬‫م‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ب‬ِ‫ص‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬‫م‬‫ل‬‫م‬‫ف‬ ُ‫ت‬ْ‫ب‬‫م‬‫ن‬ْ‫ج‬‫م‬‫أ‬ ْ‫ي‬ِ‫ِن‬ِ‫إ‬ ‫م‬‫ال‬‫م‬‫ق‬‫م‬‫ف‬ ِ‫اب‬َّ‫ط‬‫م‬ْ‫اْل‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ‫َّا‬‫ن‬‫م‬‫أ‬ ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬‫م‬‫ت‬ ‫ا‬‫م‬‫م‬‫م‬‫أ‬ ِ‫اب‬َّ‫ط‬‫م‬ْ‫اْل‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ‫م‬‫ر‬‫م‬‫م‬ُ‫ع‬ِ‫ل‬ ٍ‫ر‬ِ‫اس‬‫م‬‫ي‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ُ‫ار‬َّ‫م‬‫م‬‫ع‬ ‫م‬‫ل‬‫م‬‫ا‬‫ق‬‫م‬‫ف‬ ْ‫ن‬‫م‬‫أ‬ ‫ا‬َّ‫م‬‫م‬‫أ‬‫م‬‫ف‬ ‫م‬‫ت‬ْ‫ن‬‫م‬‫أ‬‫م‬‫و‬ ‫ا‬‫م‬‫ن‬‫م‬‫أ‬ ٍ‫ر‬‫م‬‫ف‬‫م‬‫س‬ ْ‫م‬‫َف‬ ‫َّا‬‫ن‬ُ‫ك‬‫م‬‫ا‬‫ن‬‫م‬‫أ‬ ‫ا‬َّ‫م‬‫م‬‫أ‬‫م‬‫و‬ ‫ي‬ِ‫ل‬‫م‬‫ص‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬‫م‬‫ل‬‫م‬‫ف‬ ‫م‬‫ت‬ ُِّ‫َّب‬‫الن‬ ‫م‬‫ال‬‫م‬‫ق‬‫م‬‫ف‬ ‫ي‬ِِ‫َّب‬‫لن‬ِ‫ل‬ ‫م‬‫ك‬ِ‫ل‬‫م‬‫ذ‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬‫م‬‫ك‬‫م‬‫ذ‬‫م‬‫ف‬ ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫م‬‫ص‬‫م‬‫ف‬ ُ‫ت‬ْ‫ك‬َّ‫ع‬‫م‬‫م‬‫م‬‫ت‬‫م‬‫ف‬ ‫م‬‫ض‬ْ‫مر‬‫أل‬‫ا‬ ِ‫ه‬ْ‫َّي‬‫ف‬‫م‬‫ك‬ِ‫ب‬ ُِّ‫َّب‬‫الن‬ ‫م‬‫ب‬‫م‬‫ر‬‫م‬‫ض‬‫م‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬‫ذ‬‫م‬‫ك‬‫م‬‫ه‬ ‫م‬‫ك‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ْ‫ك‬‫م‬‫ي‬ ‫م‬‫ن‬‫ا‬‫م‬‫ك‬‫ا‬‫م‬َّ‫َّن‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ْ‫َّي‬‫ف‬‫م‬‫ك‬‫م‬‫و‬ ُ‫ه‬‫م‬‫ه‬ْ‫ج‬‫م‬‫و‬ ‫ا‬‫م‬‫م‬ِِ‫ِب‬ ‫م‬‫ح‬‫م‬‫س‬‫م‬‫م‬ َُّ‫ُث‬ ‫ا‬‫م‬‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫م‬‫خ‬‫م‬‫ف‬‫م‬‫ن‬‫م‬‫و‬ Artinya: Dari Abdurrohman bin Abza berkata: Telah datang seorang laki-laki kepada Umar bin Khottob seraya berkata: “Saya junub sedangkan aku tidak mendapati air”, Amar (bin Yasir) berkata kepada Umar bin Khottob: “Ingatkah engkau ketika kita dahulu pernah
  • 15. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 10 dalam suatu safar, engkau tidak sholat sedangkan aku mengguling-guling badanku dengan tanah lalu aku sholat. Setelah itu kuceritakan kepada Nabi kemudian beliau bersabda: “Cukuplah bagimu seperti ini.” Nabi menepukkan kedua telapak tangannya ke tanah lalu meniupnya dan mengusapkan ke wajah dan telapak tangannya”. (HR. Bukhori dan Muslim). Dalam salah satu lafadz riwayat Bukhori. ‫ة‬َ‫د‬ِ‫اح‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َّ‫ف‬َ‫ك‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ح‬َ‫س‬َ‫م‬َ‫و‬ Artinya: “Dan beliau mengusap wajahnya dan kedua telapak tangannya dengan sekali usapan”. (Muttafaq ‘alaihi) 3. Media Yang Dapat Digunakan Untuk Tayamum Media yang dapat digunakan untuk bertayammum adalah seluruh permukaan bumi yang bersih baik itu berupa pasir, bebatuan, tanah yang berair, lembab ataupun kering. Hal ini berdasarkan hadits Nabi
  • 16. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 11 Muhammad saw dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu ‘anhu di atas dan secara khusus. ِ‫ت‬َّ‫ُم‬‫أل‬‫م‬‫و‬ ِ‫َل‬ ‫ا‬‫م‬‫ه‬ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ُ‫ض‬ْ‫مر‬‫أل‬‫ا‬ ِ‫ت‬‫م‬‫ل‬ِ‫ع‬ُ‫ج‬ً‫ا‬‫د‬ِِْ‫س‬‫م‬‫م‬ ً‫ا‬‫ر‬ُْ‫ه‬‫م‬َ‫م‬‫و‬ Artinya: “Dijadikan permukaan bumi seluruhnya bagiku dan ummatku sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu yang digunakan untuk bersuci”. (Muttafaq ‘alaihi) 4. Sebab/Alasan Dibolehkannya Tayamum a. Dalam perjalanan jauh. b. Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya sedikit. c. Telah berusaha mencari air tapi tidak diketemukan. d. Air yang ada suhu atau kondisinya mengundang kemudharatan. e. Air yang ada hanya untuk minum.
  • 17. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 12 f. Air berada di tempat yang jauh yang dapat membuat telat shalat. g. Pada sumber air yang ada memiliki bahaya. h. Sakit dan tidak boleh terkena air. 5. Syarat Sah Tayamum a. Telah masuk waktu salat. b. Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis dan kotoran. c. Memenuhi alasan atau sebab melakukan tayamum. d. Sudah berupaya / berusaha mencari air namun tidak ketemu. e. Tidak haid maupun nifas bagi wanita/perempuan. f. Menghilangkan najis yang yang melekat pada tubuh. 6. Rukun Tayamum a. Niat Tayamum b. Menyapu muka dengan debu atau tanah c. Menyapu kedua tangan dengan debu atau tanah hingga ke siku d. Menertibkan rukun-rukun tersebut.
  • 18. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 13 7. Sunnah Ketika Melaksanakan Tayamum a. Membaca bismillah, karena tayamum dianggap sebagai pengganti wudhu’. b. Menghembuskan tanah dari kedua telapak tangan agar tanah yang diatas tangan itu menjadi tipis. c. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayamum sebagaimana sesudah selesai berwudhu’. 8. Hal-Hal yang Membatalkan Tayamum a. Semua perkara yang membatalkan wudhu’ b. Mendapatkan air sebelum shalat (bagi yang boleh bertayamum karena ketiadaan air). Penjelasan :  Tayamum boleh digunakan dalam beberapa masa selagi tidak ada air, sedangkan shalat dengan tayammum tidak perlu diulang.  Sebelum bertayamum disunatkan membaca bismillah, mencari debu yang halus, dan sesudah selesai bertayamum berdo’a seperti selesai berwudhu’.
  • 19. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 14  Tayamum adalah untuk sekali shalat fardhu atu shalat sunnat.  Orang yang berjunub boleh bertayammum karena syarat-syarat di atas, tetapi wajib mandi jika mendapati air (pendapat sebagian ulama).  Tayamum boleh dikerjakan karena tidak ada air atau ada air tetapi bisa mengganggu kesehatan jika berwudhu. 9. Hikmah Tayamum Diantara hikmah tayyamum adalah untuk menyucikan diri kita dan agar kita bersyukur dengan syari’at ini. Sehingga semakin nampak kepada kita bahwa Allah sama sekali tidak ingin memberatkan hamba-Nya. Setelah menyebutkan syariat bersuci, Allah SWT mengakhiri ayat tersebut dengan firman-Nya: ‫م‬‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬‫م‬‫ل‬‫م‬‫ع‬ ‫م‬‫ل‬‫م‬‫ع‬ِْ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬ َُّ‫اَّلل‬ ُ‫يد‬ِ‫ر‬ُ‫ي‬ ‫ا‬‫م‬‫م‬ٍٍ ‫م‬‫ر‬ُ‫يد‬ِ‫ر‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫ك‬‫م‬‫ل‬‫م‬‫و‬ ْ‫ي‬‫م‬‫ل‬‫م‬‫ع‬ ُ‫ه‬‫م‬‫ت‬‫م‬‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ َّ‫م‬ِ‫ت‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬‫م‬‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫م‬‫ر‬‫ي‬ِ‫ه‬‫م‬‫ط‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬‫م‬‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْْ‫م‬‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬‫م‬‫ع‬‫م‬‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬
  • 20. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 15 Artinya: “Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak menyucikan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Qs. Al Maidah: 6). Diantara hal-hal yang dituduh menyelisihi akal adalah masalah tayamum. Maka ada tanggapan bahwa tayamum tidak dapat diterima oleh akal apabila ditinjau dari dua segi, yaitu: pertama, tanah atau debu adalah sesuatu yang kotor, sehingga tidak dapat menghilangkan daki maupun kotoran-kotoran lainnya. Demikian pula tidak dapat membersihkan pakaian. Kedua, tayamum hanya disyari’atkan pada dua anggota badan (wudhu), dan ini tidak sesuai dengan akal logika yang sehat. Benar jika syari’at tayamum itu memang tidak sesuai dengan akal yang picik. Akan tetapi, ia sangat selaras dengan akal yang sehat. Karena sesungguhnya Allah SWT telah menjadikan air sebagai su,ber utama kehidupan, sementara manusia diciptakan dati tanah. Tubuh kita tersiri dari dua unsur tersebut, yakni air dan tanah. Dan telah pula dijadikan dari dua unsur itu makanan bagi kita. Lalu keduanya dijadikan alat bagi
  • 21. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 16 kita untuk bersuci dan beribadah. Tanah adalah materi asal kejadian manusia dan air adalah sumber kehidupan bagi segal sesuatu. Lalu Allah SWT menyusun alam ini dan kedua unsur itu sebagai sumber utamanya. Pada dasarnya, bahan yang dipakai untuk membersihkan sesuatu dari kotoran dari situasi dan kondisi yang biasa adalah air. Tidak diperkenankan untuk tidak mempergunakan air sebagai bahan pembersih, kecuali pada saat itu air tidak ada, atau karena adanya halangan seperti sakit serta sebab-sebab yang lain (yang dapat dibenarkan oleh syara’). Pada saat kondisi tidak memungkinkan untuk mempergunakan air seperti itu, maka mempergunakan tanah sebagai pengganti air adalah jauh lebih utama dibandingkan dengan yang lain. Hal ini karena tanah adalah saudara kandung air. Meskipun pada lahirnya tanah (debu) nampak kotor, namun ia dapat mensucikan kotoran secara batin. Hal ini diperkuat oleh kemampuan tanah untuk menghilangkan kotoran-kotoran secara lahir ataupun mengurangi kadar kotornya. Ini adalah persoalan yang tidak asing bagi mereka yangilmu yang mendalam,
  • 22. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 17 sehingga mampu mengungkap hakikat-hakikat dari sesuatu amalan serta memahami kaitan antara lahir dan batin bersama interaksi yang terjadi diantara keduanya. Adapun segi atau pandangan yang kedua, yaitu pensyari’atan tayamum yang hanya pada dua anggota badan (wudhu) tidak sesuai dengan akal, sementara telah diketahui, bahwa tayamum disyari’atkan pada seluruh anggota badan (wudhu) seperti halnya dengan air. Akan tetapi, pada hakikatnya pensyari’atan tayamum hanya pada dua anggota badan (wudhu) berada pada puncak kesucian dan keselarasan dengan akal yang sehat, serta mengandung rasia dan hikmah yang cukup mendalam. Karena pada umumnya, melumuri kepala dengan debu (tanah) adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan jiwa yang normal. Oleh sebab itu, perbuatan tersebut umumnya hanya dilakukan orang saat ia ditimpa musibah dan kesulitan. Adapun kedua kaki umumnya adalah anggota badan yang senantiasa bersentuhan dengan tanah. Dari sisi lain, menyapukan tanah (debu) kemuka atau wajah merupakan gambaran ketundukan dan pengagungan kepada Allah SWT, dan kerendahan hati sangat disukai oleh Allah SWT dan mengandung
  • 23. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 18 manfaat yang besar bagi hamba. Oleh sebab itu, diperintahkan bagi setiap hamba untuk sujud dan langsung menempelkan wajahnya langsung ke tanah, dan tidak melakukan sesuatu yang menghalangi wajahnya bersentuhan dengan tanah. Apabila kita telusuri persoalan ini lebih jauh, maka akan nampak bagi kita hikmah lain yang unik, dimana tayamum disyari’atkan hanya pada dua anggota badan (wudhu) yang wajib dibasuh saat seseorang berwudhu, dan tidak disyari’atkan pada dua anggota badan (wudhu) lain yang boleh untuk dibasuh. Bukankah kaki boleh dibasuh di atas sepatu dan kepala boleh disuh di atas sorban? Maka setelah kepala dan kaki mendapat keringanan dari mencuci menjadi membasuh saat berwudhu, sudah sepatutnya apabila kedua anggota ini juga diberi keringanan atas dasar pengampunan untuk tidak disapu dengan tanah saat melakukan tayamum. Sebab, apabila kepala dan kaki disyari’atkan untuk disapu pula dengan tanah (debu) pada saat bertayamum, niscaya tidak ada keringanan yang terjadi (akan tetapi justru memberatkan). Yang ada hanyalah perpindahan bentu dari menyapu dengan menyapu
  • 24. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 19 dengan tanah (debu). Dan ini menyalahi hikmah pensyari’atan tayamum yang bertujuan memberikan keringanan. Dari sini nampak jelas, bahwa hukum yang ditetapkan oleh syari’at Islam itu demikian sempurna dan adil. Dan inilah timbangan yang benar untuk memahami persoalan ini. Memang benar kalau banyak hikmah yang dapat dipetik dari adanya pensyari’atan ini, maka secara singkat akan diuraikan hikmah-hikmah yang lain diantaranya : a. Untuk menunjukkan sifat Rahman dan Rahim Tuhan, bahwa syariat Islam itu tidak mempersulit umat-Nya. Manusia diperintah melaksanakan ajaran-Nya sesuai dengan kesanggupan masing-masing. Bila tidak ada air atau dalam keadaan sakit yang tidak boleh menggunakan air, maka Allah memberikan kemurahan dengan memperbolehkan menggunakan debu sebagai pengganti air. b. Hikmah yang terdapat pada tanah sebagai pengganti air untuk bersuci antara lain adalah tanah mudah didapat dan juga dapat
  • 25. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 20 melemahkan nafsu amarah kita, karena tanah yang biasanya kita injak, pada saat tayamum harus kita sapukan pada wajah kita. Ini berarti menuntut keikhlasan dan kesabaran kita. c. Menyadarkan akan asal manusia diciptakan, bahwa dirinya diciptakan dari tanah. Ini berarti menuntut manusia agar bersifat merendahkan diri dan tidak berlaku sombong. d. Memberikan kesadaran bahwa tidak ada alas an untuk meninggalkan ibadah. Hal ini juga menunjukkan keluwesan ajaran Islam yang lengkap sesuai dengan kebutuhan manusia. Contohnya, menggunakan debu untuk menghilangkan hadats karena ketidakadaan air atau udzur menggunakan air. 10. Beberapa Masalah Yang Bersangkutan Dengan Tayamum a. Orang yang bertayamum karena tidak ada air, tidak wajib mengulang sembahyangnya apabila mendapat air. Tetapi orang yang tayamum sebab junub, apabila mendapat air, ia wajib mandi apabila ia hendak mengerjakan sembahyang,
  • 26. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 21 karena tayamum tidak mengangkat (menghilangkan) hadas. b. Satu kali tayamum boleh dipakai untuk beberapa kali sembahyang, baik sembahyang fardhu maupun sunat karena tayamum sebagai pengganti wudhu bagi orang yang tidak mendapatkan air. c. Boleh tayamum sebab luka atau karena hari sangat dingin, karena luka itu termasuk dalam arti sakit. Begitu juga memakai air ketika hari sangat dingin mungkin menyebabkan menjadi sakit. 11. Tata Cara/Praktek Tayamum a. Niat, lafadz niatnya adalah: Artinya: Saya berniat tayamum untuk dibolehkan melaksanakan sholat karena Allah Taa’ala.
  • 27. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 22 b. Membaca basmalah c. Menepukkan kedua tangan diatas tanah atau pasir yang suci dengan sekali tepukan kemudian ditepiskan, (lihat gambar). d. Mengusap muka dengan tangan yang telah ditepukkan pada tanah atau pasir, (lihat gambar).
  • 28. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 23 e. Menepukkan kedua tangan diatas tanah atau pasir yang suci dengan sekali tepukan ditempat yang berlainan dari (c) kemudian ditepiskan, (lihat gambar).
  • 29. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 24 f. Mengusap dengan telapak tangan kiri pada tangan kanan dari punggung sampai siku, seterusnya dengan telapak tangan kanan pada tangan kiri, (lihat gambar).
  • 30. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 25
  • 31. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 26 g. Membaca do’a sesudah tayamum.
  • 32. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 27 D. Rangkuman…..!!!! 1. Tayamum adalah mengusapkan tanah ke muka dan kedua tangan sampai siku dengan beberapa syarat. Tayamum dimaksudkan untuk menggantikan wudhu atau mandi besar, sebagai rukhsah (keringanan) untuk orang yang tedak dapat memakai air, karena beberapa halangan. 2. Halangan-halangan yang memyebabkan tayamum yaitu udzur karena sakit,dalam perjalanan, tidak ada air. 3. Firman Allah yang menjelaskan tentang tayamum terdapat didalam surat Al-Maa’idah ayat 6: َ‫أ‬ ٍ‫ر‬َ‫ف‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬‫د‬َ‫َح‬‫أ‬ ََ‫ء‬َ‫ج‬ ْ‫و‬ ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫الن‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫س‬َ‫م‬ َ‫َل‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ِ‫ط‬ِ‫ءئ‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫ل‬ ََ‫ء‬َ‫س‬
  • 33. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 28 ِ‫ي‬َ‫ط‬ ‫ا‬‫يد‬ِ‫ع‬َ‫ص‬ ‫وا‬ُ‫م‬َّ‫م‬َ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ل‬ َ‫ء‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫د‬َِ‫َت‬‫وا‬ُ‫و‬َ‫س‬ْ‫ءم‬َ‫ل‬ ‫ء‬‫اًب‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫د‬ْ‫َي‬‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫وه‬ُ‫ج‬ُ‫و‬ِ‫ب‬ Yang artinya: "Dan apabila kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air besar, atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik, sapulah mukamu dan kedua tanganmu dengan tanah". 4. Syarat-syarat tayamum yaitu sudah masuk waktu shalat, sudah diusahakan mencari air tetapi tidak dapat, dengan tanah yang suci dan berdebu, menghilangkan najis. 5. . Rukun Tayamum yaitu niat, mengusap muka dengan tanah, mengusap kedua tangan dengan siku dengan tanah, menertibkan rukun-rukun tersebut. 6. Sunnah-sunnah tayamum yaitu membaca Basmalah sebelum melakukan tayamum,
  • 34. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 29 menghembus tanah dari dua telapak tangan supaya tanah yang diatas telapak tangan itu menjadi tipis, membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayamum. 7. Hal-hal yang membatalkan tayamum yaitu tiap-tiap hal yang membatalkan wudhu, ada air, dan mendapatkan air sebelum sholat. 8. Hikmah yang dapat dipetik dari adanya pensyari’atan tayamum diantaranya yaitu: Pertama, untuk menunjukkan sifat Rahman dan Rahim Tuhan, bahwa syariat Islam itu tidak mempersulit umat-Nya. Manusia diperintah melaksanakan ajaran-Nya sesuai dengan kesanggupan masing-masing. Bila tidak ada air atau dalam keadaan sakit yang tidak boleh menggunakan air, maka Allah memberikan kemurahan dengan memperbolehkan menggunakan debu sebagai pengganti air. Kedua, hikmah yang terdapat pada tanah sebagai pengganti air untuk bersuci antara lain adalah tanah mudah didapat dan juga dapat melemahkan nafsu
  • 35. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 30 amarah kita, karena tanah yang biasanya kita injak, pada saat tayamum harus kita sapukan pada wajah kita. Ini berarti menuntut keikhlasan dan kesabaran kita. Ketiga, menyadarkan akan asal manusia diciptakan, bahwa dirinya diciptakan dari tanah. Ini berarti menuntut manusia agar bersifat merendahkan diri dan tidak berlaku sombong. Dan yang keempat, memberikan kesadaran bahwa tidak ada alasan untuk meninggalkan ibadah. Hal ini juga menunjukkan keluwesan ajaran Islam yang lengkap sesuai dengan kebutuhan manusia. E. Latihan Tes Formatif...!!!! Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Mengusapkan tanah ke muka dan kedua tangan sampai siku dengan beberapa syarat disebut…. A. Mandi B. Wudhu C. Tayamum D. Membersihkan tangan
  • 36. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 31 2. Tayamum dilakukan karena ada beberapa penyebab. Penyebab terjadinya tayamum karena…. (kecuali) A. Udzur karena sakit B. Dalam perjalanan C. Tidak ada air D. Males kena air 3. Wahyu Allah yang menjelaskan tentang tayamum,yang artinya "Dan apabila kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air besar, atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlahdengan tanah yang baik, sapulah mukamu dan kedua tanganmu dengan tanah". Terdapat dalam surat…. A. Al- Baqarah : 23 B. Al- Maidah : 6 C. Al- Maidah : 4 D. Muhammad : 8 4. Ketika akan tayamum boleh dilakukan jika sudah masuk waktu shalat, sudah diusahakan mencari air tetapi tidak menemukan, menggunakan tanah yang
  • 37. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 32 suci dan berdebu, tujuannya adalah untuk menghilangkan najis. Dari uraian diatas merupakan salah satu dari…. A. Syarat-syarat tayamum B. Pengertian tayamum C. Rukun-rukun tayamum D. Sunat-sunat tayamum 5. Salah satu dari rukun tayamum di bawah ini yang paling tepat adalah…. A. Sudah masuk waktu shalat. Tayamum disyari’atkan, untuk orang yang terpaksa. Sebelum masuk waktu shalat, ia belum terpaksa, sebab shalat belum wajib atasnya ketika itu. B. Sudah diusahakan mencari air, tetapi tidak dapat, sedangkan waktu sudah masuk. C. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayamum. D. Niat
  • 38. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 33 BAB III PENUTUP Menurut pengertian syara’ tayamum adalah menyengaja (menggunakan) tanah untuk menyapu dua tangan dan wajah dengan niat agar dapat mengerjakan shalat dan sepertinya. Syarat-syarat dari tayamum yaitu : sudah masuk waktu shalat, sudah diusahakan mencari air tetapi tidak dapat, sedangkan waktu shalat sudah masuk, dengan tanah yang suci dan berdebu serta yang terakhir menghilangkan najis. Adapun rukun-rukun tayamum ialah niat, mengusap wajah (muka) dengan tanah (debu), mengusap kedua tangan sampai ke siku dengan tanah (debu) dan menertibkan rukun-rukun tersebut. Sedangkan hal-hal yang membatalkan tayamum yaitu setiap perkara yang membatalkan wudlu dan ketika adanya air. Hikmah yang dapat dipetik dari adanya pensyari’atan tayamum diantaranya yaitu : Pertama, untuk menunjukkan sifat Rahman dan Rahim Tuhan, bahwa syariat Islam itu tidak mempersulit umat-Nya. Manusia diperintah melaksanakan ajaran-Nya sesuai
  • 39. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 34 dengan kesanggupanmasing-masing. Bila tidak ada air atau dalam keadaan sakit yang tidak boleh menggunakan air, maka Allah memberikan kemurahan dengan memperbolehkan menggunakan debu sebagai pengganti air. Kedua, hikmah yang terdapat pada tanah sebagai pengganti air untuk bersuci antara lain adalah tanah mudah didapat dan juga dapat melemahkan nafsu amarah kita, karena tanah yang biasanya kita injak, pada saat tayamum harus kita sapukan pada wajah kita. Ini berarti menuntut keikhlasan dan kesabaran kita. Ketiga, menyadarkan akan asal manusia diciptakan, bahwa dirinya diciptakan dari tanah. Ini berarti menuntut manusia agar bersifat merendahkan diri dan tidak berlaku sombong. Dan yang keempat, memberikan kesadaran bahwa tidak ada alasan untuk meninggalkan ibadah. Hal ini juga menunjukkan keluwesan ajaran Islam yang lengkap sesuai dengan kebutuhan manusia.
  • 40. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 35 DAFTAR PUSTAKA http://alhijroh.com/fiqih-tazkiyatun-nafs/tata-cara- tayammum/ http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_onlin e=279 http://www.berryhs.com/2012/01/cara-tayamum-yang- benar-menurut-islam.html Ibnu Tamiyah dan Ibnu Qoyim. 2001. Hukum Islam dalam Timbangan Akal dan Hikmah. Jakarta : Pustaka Azzam Rasjid, H. Sulaiman. 2006. Fiqih Islam. Bandung : PT Sinar Baru Algensindo Suparta, H. Mundzier MA. 2002. Fiqih Madrasah Aliyah kelas 1. Semarang : PT Karya Toha Putra Salim Bahreisy, Terjemah Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam, (surabaya: balai pustaka, Tt), 59. Shahih Fiqih Sunnah, Syaikh Abu Malik Kamal bin Said Salim.
  • 41. TAYAMUM MARDIA H M e d i a P e m b e l a j a r a n 36 CATATAN …………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………