1. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n i
Media Pembelajaran
NAMA : MARDIAH
NIM : 12010103059
FAKULTAS : TARBIYAH DANILMUKEGURUAN
PRODI : MPI
2. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Al-hamdulillah kehadlirat Allah Swt.,
yang menciptakan, mengatur dan menguasai seluruh
makhluk di dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa
mendapatkan limpahan rahmat dan ridha-Nya. Shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad Saw., beserta keluarganya yang telah
membimbing manusia untuk meniti jalan lurus menuju
kejayaan dan kemuliaan.
Fungsi pendidikan agama Islam untuk
membentuk manusia Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan
hubungan inter dan antar umat beragama, dan ditujukan
untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam
memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai
agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
Penyusunan modul yang berjudul “Tayamum”,
ini bertujuan untuk memenuhi syarat menunaikan tugas
mata kuliah “Media Pembelajaran”. Namun, kami
3. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n iii
menyadari bahwa modul ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami memohon maaf
jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dan
membangun untuk menjadikan ini lebih sempurna.
Semoga ini bisa dapat bermanfaat bagi semua.
Kendari, 24 April 2014
Penulis,
Mardiah
4. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................. i
KATA PENGANTAR. .......................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................... iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan
Indikator....................................................... 1
B. Materi Pokok............................................... 2
C. Uraian Materi............................................... 2
D. Rangkuman................................................... 26
E. Latihan.......................................................... 29
BAB III PENUTUP................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA
5. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n v
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menciptakan segala sesuatu, Allah SWT
selalu menerangkan dengan rinci mengapa sesuatu
tersebut diciptakan. Misalnya kita sebagai manusia,
makhluk yang paling mulia di antara sekian makhluk-
Nya, diutus ke dunia sebagai khalifah pemelihara jagad
raya ini. Hal yang demikian tentunya ada hikmah/rahasia
tersendiri dibalik penciptaan kita para manusia.
Memasuki ranah syariah, sebagai contoh lain, adalah satu
item yang dijadikan alternatif oleh kita sebagai pengganti
wudlu yang merupakan syarat sahnya sholat yakni
tayamum.
Dalam tayamum ini pun tersimpan suatu hikmah
tertentu yang dirasa perlu diketahui oleh kita agar
nantinya dalam pendekatan diri kepada-Nya tidak
terdapat ganjalan yang memungkinkan kita “lari” dari
syariah Islam.
6. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar
dan Indikator
1. Standar Kompetensi
Menjelaskan Tentang Tayamum dan
Mempraktekkannya
2. Kompetensi Dasar
Memahami tentang tayamum
3. Indikator
a. Menyebutkan pengertian tayamum.
b. Menyebutkan dasar hukum tayamum.
c. Menyebutkan media yang dapat digunakan untuk
tayamum.
d. Menyebutkan sebab/alasan dibolehkannya
tayamum.
e. Menyebutkan syarat sahnya tayamum.
f. Menyebutkan rukun-rukun tayamum.
g. Menyebutkan sunnah tayamum.
h. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan
tayamum.
i. Menyebutkan hikmah tayamum.
7. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 2
j. Menyebutkan beberapa masalah yang
bersangkutan dengan tayamum.
k. Mempraktekkan tata cara tayamum.
B. Materi Pokok
1. Pengertian Tayamum.
2. Dasar Hukum Tayamum.
3. Media Yang Dapat Digunakan Untuk
Tayamum.
4. Sebab/Alasan Dibolehkannya Tayamum.
5. Syarat Sah Tayamum.
6. Rukun Tayamum.
7. Sunnah Tayamum.
8. Hal-Hal Yang Membatalkan Tayamum.
9. Hikmah Tayamum.
10. Beberapa Masalah Yang Bersangkutan
Dengan Tayamum.
11. Tata Cara/Praktek Tayamum.
C. Uraian Materi
1. Pengertian Tayamum
Pengertian Tayamum yang didefinisikan oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin adalah
sebagai berikut:
8. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 3
Jika diartikan secara bahasa, tayamum artinya
bermaksud atau menyengajakan. Hal ini sesuai
dengan ungkapan orang arab yakni tayyamamtu
Asy-Syai’a yang maknanya qashadtuhu (saya
menginginkannya).
Menurut terminologi syariat, yang dimaksud
dengan tayamum adalah membasuh wajah dan
kedua telapak tangan dengan menggunakan Ash-
Sha’id suci yang menggantikan bersuci
menggunakan air jika memang tidak bisa
menggunakan air.
Secara syariat, tayamum adalah suatu
keistimewaan dari umat Islam. Hal ini membuktikan
bahwa Allah itu adil dan memudahkan manusia sebagai
wujud dari kasih sayang-Nya.
2. Dasar Hukum Tayamum
a. Ayat Al-Qur’an
Q.S Al-Maa’idah ayat 6
9. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 4
10. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 5
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika
kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
11. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 6
memperoleh air, Maka bertayammumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi
Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur.
Q.S An-Nisa’ ayat 43
12. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 7
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang
kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid)
sedang kamu dalam Keadaan junub, terkecuali
sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan
jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau
datang dari tempat buang air atau kamu telah
menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak
mendapat air, Maka bertayamumlah kamu
13. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 8
dengan tanah yang baik (suci); sapulah
mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah
Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.
b. Hadits
Syariat tayammum merupakan kekhususan bagi
umat Muhammad saw, dimana syariat ini tidak diberikan
kepada umat-umat sebelumnya sebagaimana dinyatakan
Rasulullah saw dalam sabda beliau:
ٌدممحأ َّنُهمطْعُيْمَل اًسْمَخ ُتْيِطُْعأمنِم يِلْبمقِاءميِبْنمألْا : ُتْرِصُن
ُضْمرألْا م
ِِل ْتملِعُجمو ٍرْهمش مةمرْيِسمم ِبْعُّالرِباًرُْْهمَمو اًدِِْسمم
Artinya: “Diberikan kepadaku lima perkara yang tidak
diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku;
(pertama) aku ditolong dengan ditanamkannya
rasa takut pada musuh-musuhku terhadapku
walaupun jarak (aku dan mereka) masih
sebulan perjalanan, (kedua) bumi dijadikan
untukku sebagai masjid (tempat mengerjakan
shalat), dan sebagai sarana bersuci….” (HR.
Al-Bukhori dan Muslim).
Hadits lain:
14. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 9
ْنمعمرممُع مَلِإ ٌلُجمر ماءمج مالمق ىمزْبمأ ِنْب ِنمْْحَّالر ِدْبمع
ماءممْلا ِبِصُأ ْمملمف ُتْبمنْجمأ ْيِِنِإ مالمقمف ِابَّطمْاْل ِنْب
َّانمأ ُرُكْذمت امممأ ِابَّطمْاْل ِنْب مرممُعِل ٍرِاسمي ُنْب ُارَّممع ملماقمف
ْنمأ اَّممأمف متْنمأمو امنمأ ٍرمفمس ْمَف َّانُكمانمأ اَّممأمو يِلمصُت ْمملمف مت
َُِّّبالن مالمقمف يَِِّبلنِل مكِلمذ ُتْرمكمذمف ُتْيَّلمصمف ُتْكَّعمممتمف
مضْمرألا ِهَّْيفمكِب َُِّّبالن مبمرمضمف امذمكمه مكْيِفْكمي منامكامََّّنِإ
ِهَّْيفمكمو ُهمهْجمو اممِِِب محمسمم َُُّث اممِهْيِف مخمفمنمو
Artinya: Dari Abdurrohman bin Abza berkata: Telah
datang seorang laki-laki kepada Umar bin
Khottob seraya berkata: “Saya junub
sedangkan aku tidak mendapati air”, Amar (bin
Yasir) berkata kepada Umar bin Khottob:
“Ingatkah engkau ketika kita dahulu pernah
15. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 10
dalam suatu safar, engkau tidak sholat
sedangkan aku mengguling-guling badanku
dengan tanah lalu aku sholat. Setelah itu
kuceritakan kepada Nabi kemudian beliau
bersabda: “Cukuplah bagimu seperti ini.” Nabi
menepukkan kedua telapak tangannya ke tanah
lalu meniupnya dan mengusapkan ke wajah dan
telapak tangannya”. (HR. Bukhori dan
Muslim).
Dalam salah satu lafadz riwayat Bukhori.
ةَدِاحَو ِهْيَّفَكَو ُهَهْجَو َحَسَمَو
Artinya: “Dan beliau mengusap wajahnya dan kedua
telapak tangannya dengan sekali usapan”.
(Muttafaq ‘alaihi)
3. Media Yang Dapat Digunakan Untuk
Tayamum
Media yang dapat digunakan untuk
bertayammum adalah seluruh permukaan bumi yang
bersih baik itu berupa pasir, bebatuan, tanah yang berair,
lembab ataupun kering. Hal ini berdasarkan hadits Nabi
16. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 11
Muhammad saw dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman
rodhiyallahu ‘anhu di atas dan secara khusus.
ِتَُّمألمو َِل امهُّلُكُضْمرألا ِتملِعُجًادِِْسمم
ًارُْهمَمو
Artinya: “Dijadikan permukaan bumi seluruhnya bagiku
dan ummatku sebagai tempat untuk sujud dan
sesuatu yang digunakan untuk bersuci”.
(Muttafaq ‘alaihi)
4. Sebab/Alasan Dibolehkannya
Tayamum
a. Dalam perjalanan jauh.
b. Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya
sedikit.
c. Telah berusaha mencari air tapi tidak
diketemukan.
d. Air yang ada suhu atau kondisinya
mengundang kemudharatan.
e. Air yang ada hanya untuk minum.
17. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 12
f. Air berada di tempat yang jauh yang dapat
membuat telat shalat.
g. Pada sumber air yang ada memiliki bahaya.
h. Sakit dan tidak boleh terkena air.
5. Syarat Sah Tayamum
a. Telah masuk waktu salat.
b. Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis
dan kotoran.
c. Memenuhi alasan atau sebab melakukan
tayamum.
d. Sudah berupaya / berusaha mencari air namun
tidak ketemu.
e. Tidak haid maupun nifas bagi
wanita/perempuan.
f. Menghilangkan najis yang yang melekat pada
tubuh.
6. Rukun Tayamum
a. Niat Tayamum
b. Menyapu muka dengan debu atau tanah
c. Menyapu kedua tangan dengan debu atau
tanah hingga ke siku
d. Menertibkan rukun-rukun tersebut.
18. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 13
7. Sunnah Ketika Melaksanakan
Tayamum
a. Membaca bismillah, karena tayamum
dianggap sebagai pengganti wudhu’.
b. Menghembuskan tanah dari kedua telapak
tangan agar tanah yang diatas tangan itu
menjadi tipis.
c. Membaca dua kalimat syahadat sesudah
selesai tayamum sebagaimana sesudah
selesai berwudhu’.
8. Hal-Hal yang Membatalkan Tayamum
a. Semua perkara yang membatalkan wudhu’
b. Mendapatkan air sebelum shalat (bagi yang boleh
bertayamum karena ketiadaan air).
Penjelasan :
Tayamum boleh digunakan dalam beberapa masa
selagi tidak ada air, sedangkan shalat dengan
tayammum tidak perlu diulang.
Sebelum bertayamum disunatkan membaca
bismillah, mencari debu yang halus, dan sesudah
selesai bertayamum berdo’a seperti selesai
berwudhu’.
19. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 14
Tayamum adalah untuk sekali shalat fardhu atu
shalat sunnat.
Orang yang berjunub boleh bertayammum karena
syarat-syarat di atas, tetapi wajib mandi jika
mendapati air (pendapat sebagian ulama).
Tayamum boleh dikerjakan karena tidak ada air
atau ada air tetapi bisa mengganggu kesehatan
jika berwudhu.
9. Hikmah Tayamum
Diantara hikmah tayyamum adalah untuk
menyucikan diri kita dan agar kita bersyukur dengan
syari’at ini. Sehingga semakin nampak kepada kita
bahwa Allah sama sekali tidak ingin memberatkan
hamba-Nya. Setelah menyebutkan syariat bersuci, Allah
SWT mengakhiri ayat tersebut dengan firman-Nya:
مح ْنِم ْمُكْيملمع ملمعِْميِل َُّاَّلل ُيدِرُي اممٍٍ مرُيدِرُي ْنِكملمو
ْيملمع ُهمتممْعِن َّمِتُيِلمو ْمُكمريِهمطُيِلمنوُرُكْْمت ْمُكَّلمعمل ْمُك
20. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 15
Artinya: “Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi
Dia hendak menyucikan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya
kamu bersyukur.” (Qs. Al Maidah: 6).
Diantara hal-hal yang dituduh menyelisihi akal
adalah masalah tayamum. Maka ada tanggapan bahwa
tayamum tidak dapat diterima oleh akal apabila ditinjau
dari dua segi, yaitu: pertama, tanah atau debu adalah
sesuatu yang kotor, sehingga tidak dapat menghilangkan
daki maupun kotoran-kotoran lainnya. Demikian pula
tidak dapat membersihkan pakaian. Kedua, tayamum
hanya disyari’atkan pada dua anggota badan (wudhu),
dan ini tidak sesuai dengan akal logika yang sehat.
Benar jika syari’at tayamum itu memang tidak
sesuai dengan akal yang picik. Akan tetapi, ia sangat
selaras dengan akal yang sehat. Karena sesungguhnya
Allah SWT telah menjadikan air sebagai su,ber utama
kehidupan, sementara manusia diciptakan dati tanah.
Tubuh kita tersiri dari dua unsur tersebut, yakni air dan
tanah. Dan telah pula dijadikan dari dua unsur itu
makanan bagi kita. Lalu keduanya dijadikan alat bagi
21. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 16
kita untuk bersuci dan beribadah. Tanah adalah materi
asal kejadian manusia dan air adalah sumber kehidupan
bagi segal sesuatu. Lalu Allah SWT menyusun alam ini
dan kedua unsur itu sebagai sumber utamanya.
Pada dasarnya, bahan yang dipakai untuk
membersihkan sesuatu dari kotoran dari situasi dan
kondisi yang biasa adalah air. Tidak diperkenankan
untuk tidak mempergunakan air sebagai bahan
pembersih, kecuali pada saat itu air tidak ada, atau karena
adanya halangan seperti sakit serta sebab-sebab yang lain
(yang dapat dibenarkan oleh syara’).
Pada saat kondisi tidak memungkinkan untuk
mempergunakan air seperti itu, maka mempergunakan
tanah sebagai pengganti air adalah jauh lebih utama
dibandingkan dengan yang lain. Hal ini karena tanah
adalah saudara kandung air. Meskipun pada lahirnya
tanah (debu) nampak kotor, namun ia dapat mensucikan
kotoran secara batin.
Hal ini diperkuat oleh kemampuan tanah untuk
menghilangkan kotoran-kotoran secara lahir ataupun
mengurangi kadar kotornya. Ini adalah persoalan yang
tidak asing bagi mereka yangilmu yang mendalam,
22. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 17
sehingga mampu mengungkap hakikat-hakikat dari
sesuatu amalan serta memahami kaitan antara lahir dan
batin bersama interaksi yang terjadi diantara keduanya.
Adapun segi atau pandangan yang kedua, yaitu
pensyari’atan tayamum yang hanya pada dua anggota
badan (wudhu) tidak sesuai dengan akal, sementara telah
diketahui, bahwa tayamum disyari’atkan pada seluruh
anggota badan (wudhu) seperti halnya dengan air.
Akan tetapi, pada hakikatnya pensyari’atan
tayamum hanya pada dua anggota badan (wudhu) berada
pada puncak kesucian dan keselarasan dengan akal yang
sehat, serta mengandung rasia dan hikmah yang cukup
mendalam. Karena pada umumnya, melumuri kepala
dengan debu (tanah) adalah perbuatan yang tidak sesuai
dengan jiwa yang normal. Oleh sebab itu, perbuatan
tersebut umumnya hanya dilakukan orang saat ia ditimpa
musibah dan kesulitan. Adapun kedua kaki umumnya
adalah anggota badan yang senantiasa bersentuhan
dengan tanah. Dari sisi lain, menyapukan tanah (debu)
kemuka atau wajah merupakan gambaran ketundukan
dan pengagungan kepada Allah SWT, dan kerendahan
hati sangat disukai oleh Allah SWT dan mengandung
23. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 18
manfaat yang besar bagi hamba. Oleh sebab itu,
diperintahkan bagi setiap hamba untuk sujud dan
langsung menempelkan wajahnya langsung ke tanah, dan
tidak melakukan sesuatu yang menghalangi wajahnya
bersentuhan dengan tanah.
Apabila kita telusuri persoalan ini lebih jauh,
maka akan nampak bagi kita hikmah lain yang unik,
dimana tayamum disyari’atkan hanya pada dua anggota
badan (wudhu) yang wajib dibasuh saat seseorang
berwudhu, dan tidak disyari’atkan pada dua anggota
badan (wudhu) lain yang boleh untuk dibasuh. Bukankah
kaki boleh dibasuh di atas sepatu dan kepala boleh disuh
di atas sorban? Maka setelah kepala dan kaki mendapat
keringanan dari mencuci menjadi membasuh saat
berwudhu, sudah sepatutnya apabila kedua anggota ini
juga diberi keringanan atas dasar pengampunan untuk
tidak disapu dengan tanah saat melakukan
tayamum. Sebab, apabila kepala dan kaki disyari’atkan
untuk disapu pula dengan tanah (debu) pada saat
bertayamum, niscaya tidak ada keringanan yang terjadi
(akan tetapi justru memberatkan). Yang ada hanyalah
perpindahan bentu dari menyapu dengan menyapu
24. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 19
dengan tanah (debu). Dan ini menyalahi hikmah
pensyari’atan tayamum yang bertujuan memberikan
keringanan. Dari sini nampak jelas, bahwa hukum yang
ditetapkan oleh syari’at Islam itu demikian sempurna dan
adil. Dan inilah timbangan yang benar untuk memahami
persoalan ini.
Memang benar kalau banyak hikmah yang dapat
dipetik dari adanya pensyari’atan ini, maka secara
singkat akan diuraikan hikmah-hikmah yang lain
diantaranya :
a. Untuk menunjukkan sifat Rahman dan Rahim
Tuhan, bahwa syariat Islam itu tidak
mempersulit umat-Nya. Manusia diperintah
melaksanakan ajaran-Nya sesuai dengan
kesanggupan masing-masing. Bila tidak ada air
atau dalam keadaan sakit yang tidak boleh
menggunakan air, maka Allah memberikan
kemurahan dengan memperbolehkan
menggunakan debu sebagai pengganti air.
b. Hikmah yang terdapat pada tanah sebagai
pengganti air untuk bersuci antara lain adalah
tanah mudah didapat dan juga dapat
25. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 20
melemahkan nafsu amarah kita, karena tanah
yang biasanya kita injak, pada saat tayamum
harus kita sapukan pada wajah kita. Ini berarti
menuntut keikhlasan dan kesabaran kita.
c. Menyadarkan akan asal manusia diciptakan,
bahwa dirinya diciptakan dari tanah. Ini berarti
menuntut manusia agar bersifat merendahkan
diri dan tidak berlaku sombong.
d. Memberikan kesadaran bahwa tidak ada alas an
untuk meninggalkan ibadah. Hal ini juga
menunjukkan keluwesan ajaran Islam yang
lengkap sesuai dengan kebutuhan manusia.
Contohnya, menggunakan debu untuk
menghilangkan hadats karena ketidakadaan air
atau udzur menggunakan air.
10. Beberapa Masalah Yang Bersangkutan
Dengan Tayamum
a. Orang yang bertayamum karena tidak ada air,
tidak wajib mengulang sembahyangnya apabila
mendapat air. Tetapi orang yang tayamum sebab
junub, apabila mendapat air, ia wajib mandi
apabila ia hendak mengerjakan sembahyang,
26. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 21
karena tayamum tidak mengangkat
(menghilangkan) hadas.
b. Satu kali tayamum boleh dipakai untuk beberapa
kali sembahyang, baik sembahyang fardhu
maupun sunat karena tayamum sebagai pengganti
wudhu bagi orang yang tidak mendapatkan air.
c. Boleh tayamum sebab luka atau karena hari
sangat dingin, karena luka itu termasuk dalam arti
sakit. Begitu juga memakai air ketika hari sangat
dingin mungkin menyebabkan menjadi sakit.
11. Tata Cara/Praktek Tayamum
a. Niat, lafadz niatnya adalah:
Artinya: Saya berniat tayamum untuk dibolehkan
melaksanakan sholat karena Allah Taa’ala.
27. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 22
b. Membaca basmalah
c. Menepukkan kedua tangan diatas tanah atau pasir
yang suci dengan sekali tepukan kemudian
ditepiskan, (lihat gambar).
d. Mengusap muka dengan tangan yang telah
ditepukkan pada tanah atau pasir, (lihat gambar).
28. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 23
e. Menepukkan kedua tangan diatas tanah atau pasir
yang suci dengan sekali tepukan ditempat yang
berlainan dari (c) kemudian ditepiskan, (lihat
gambar).
29. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 24
f. Mengusap dengan telapak tangan kiri pada tangan
kanan dari punggung sampai siku, seterusnya
dengan telapak tangan kanan pada tangan kiri,
(lihat gambar).
31. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 26
g. Membaca do’a sesudah tayamum.
32. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 27
D. Rangkuman…..!!!!
1. Tayamum adalah mengusapkan tanah ke
muka dan kedua tangan sampai siku dengan
beberapa syarat. Tayamum dimaksudkan
untuk menggantikan wudhu atau mandi besar,
sebagai rukhsah (keringanan) untuk orang
yang tedak dapat memakai air, karena
beberapa halangan.
2. Halangan-halangan yang memyebabkan
tayamum yaitu udzur karena sakit,dalam
perjalanan, tidak ada air.
3. Firman Allah yang menjelaskan tentang
tayamum terdapat didalam surat Al-Maa’idah
ayat 6:
َأ ٍرَفَس ىَلَع َْوأ ىَضْرَم ْمُتْنُك ْنِإَودََحأ ََءَج ْو
ُكْنِمِالن ُمُتْسَم ََل َْوأ ِطِءئَغْلا َنِم ْمْمَلَل ََءَس
33. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 28
ِيَط ايدِعَص واُمَّمَيَتَل َءَم واُدََِتواُوَسْءمَل ءاًب
ُهْنِم ْمُكيِدَْيأَو ْمُكِوهُجُوِب
Yang artinya: "Dan apabila kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat
buang air besar, atau menyentuh
perempuan, lalu kamu tidak mendapat
air, maka bertayamumlah dengan tanah
yang baik, sapulah mukamu dan kedua
tanganmu dengan tanah".
4. Syarat-syarat tayamum yaitu sudah masuk
waktu shalat, sudah diusahakan mencari air
tetapi tidak dapat, dengan tanah yang suci dan
berdebu, menghilangkan najis.
5. . Rukun Tayamum yaitu niat, mengusap muka
dengan tanah, mengusap kedua tangan dengan
siku dengan tanah, menertibkan rukun-rukun
tersebut.
6. Sunnah-sunnah tayamum yaitu membaca
Basmalah sebelum melakukan tayamum,
34. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 29
menghembus tanah dari dua telapak tangan
supaya tanah yang diatas telapak tangan itu
menjadi tipis, membaca dua kalimat syahadat
sesudah selesai tayamum.
7. Hal-hal yang membatalkan tayamum yaitu
tiap-tiap hal yang membatalkan wudhu, ada
air, dan mendapatkan air sebelum sholat.
8. Hikmah yang dapat dipetik dari adanya
pensyari’atan tayamum diantaranya yaitu:
Pertama, untuk menunjukkan sifat Rahman
dan Rahim Tuhan, bahwa syariat Islam itu
tidak mempersulit umat-Nya. Manusia
diperintah melaksanakan ajaran-Nya sesuai
dengan kesanggupan masing-masing. Bila
tidak ada air atau dalam keadaan sakit yang
tidak boleh menggunakan air, maka Allah
memberikan kemurahan dengan
memperbolehkan menggunakan debu sebagai
pengganti air. Kedua, hikmah yang terdapat
pada tanah sebagai pengganti air untuk
bersuci antara lain adalah tanah mudah
didapat dan juga dapat melemahkan nafsu
35. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 30
amarah kita, karena tanah yang biasanya kita
injak, pada saat tayamum harus kita sapukan
pada wajah kita. Ini berarti menuntut
keikhlasan dan kesabaran kita. Ketiga,
menyadarkan akan asal manusia diciptakan,
bahwa dirinya diciptakan dari tanah. Ini
berarti menuntut manusia agar bersifat
merendahkan diri dan tidak berlaku sombong.
Dan yang keempat, memberikan kesadaran
bahwa tidak ada alasan untuk meninggalkan
ibadah. Hal ini juga menunjukkan keluwesan
ajaran Islam yang lengkap sesuai dengan
kebutuhan manusia.
E. Latihan
Tes Formatif...!!!!
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Mengusapkan tanah ke muka dan kedua tangan
sampai siku dengan beberapa syarat disebut….
A. Mandi
B. Wudhu
C. Tayamum
D. Membersihkan tangan
36. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 31
2. Tayamum dilakukan karena ada beberapa
penyebab. Penyebab terjadinya tayamum karena….
(kecuali)
A. Udzur karena sakit
B. Dalam perjalanan
C. Tidak ada air
D. Males kena air
3. Wahyu Allah yang menjelaskan tentang
tayamum,yang artinya "Dan apabila kamu sakit
atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air besar, atau menyentuh perempuan, lalu
kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlahdengan tanah yang baik, sapulah
mukamu dan kedua tanganmu dengan tanah".
Terdapat dalam surat….
A. Al- Baqarah : 23
B. Al- Maidah : 6
C. Al- Maidah : 4
D. Muhammad : 8
4. Ketika akan tayamum boleh dilakukan jika sudah
masuk waktu shalat, sudah diusahakan mencari air
tetapi tidak menemukan, menggunakan tanah yang
37. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 32
suci dan berdebu, tujuannya adalah untuk
menghilangkan najis. Dari uraian diatas merupakan
salah satu dari….
A. Syarat-syarat tayamum
B. Pengertian tayamum
C. Rukun-rukun tayamum
D. Sunat-sunat tayamum
5. Salah satu dari rukun tayamum di bawah ini yang
paling tepat adalah….
A. Sudah masuk waktu shalat. Tayamum
disyari’atkan, untuk orang yang terpaksa.
Sebelum masuk waktu shalat, ia belum terpaksa,
sebab shalat belum wajib atasnya ketika itu.
B. Sudah diusahakan mencari air, tetapi tidak dapat,
sedangkan waktu sudah masuk.
C. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai
tayamum.
D. Niat
38. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 33
BAB III
PENUTUP
Menurut pengertian syara’ tayamum adalah
menyengaja (menggunakan) tanah untuk menyapu dua
tangan dan wajah dengan niat agar dapat mengerjakan
shalat dan sepertinya. Syarat-syarat dari tayamum yaitu :
sudah masuk waktu shalat, sudah diusahakan mencari air
tetapi tidak dapat, sedangkan waktu shalat sudah masuk,
dengan tanah yang suci dan berdebu serta yang terakhir
menghilangkan najis. Adapun rukun-rukun tayamum
ialah niat, mengusap wajah (muka) dengan tanah (debu),
mengusap kedua tangan sampai ke siku dengan tanah
(debu) dan menertibkan rukun-rukun tersebut.
Sedangkan hal-hal yang membatalkan tayamum yaitu
setiap perkara yang membatalkan wudlu dan ketika
adanya air.
Hikmah yang dapat dipetik dari adanya
pensyari’atan tayamum diantaranya yaitu : Pertama,
untuk menunjukkan sifat Rahman dan Rahim Tuhan,
bahwa syariat Islam itu tidak mempersulit umat-Nya.
Manusia diperintah melaksanakan ajaran-Nya sesuai
39. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 34
dengan kesanggupanmasing-masing. Bila tidak ada air
atau dalam keadaan sakit yang tidak boleh menggunakan
air, maka Allah memberikan kemurahan dengan
memperbolehkan menggunakan debu sebagai pengganti
air. Kedua, hikmah yang terdapat pada tanah sebagai
pengganti air untuk bersuci antara lain adalah tanah
mudah didapat dan juga dapat melemahkan nafsu amarah
kita, karena tanah yang biasanya kita injak, pada saat
tayamum harus kita sapukan pada wajah kita. Ini berarti
menuntut keikhlasan dan kesabaran kita. Ketiga,
menyadarkan akan asal manusia diciptakan, bahwa
dirinya diciptakan dari tanah. Ini berarti menuntut
manusia agar bersifat merendahkan diri dan tidak berlaku
sombong. Dan yang keempat, memberikan kesadaran
bahwa tidak ada alasan untuk meninggalkan ibadah. Hal
ini juga menunjukkan keluwesan ajaran Islam yang
lengkap sesuai dengan kebutuhan manusia.
40. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 35
DAFTAR PUSTAKA
http://alhijroh.com/fiqih-tazkiyatun-nafs/tata-cara-
tayammum/
http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_onlin
e=279
http://www.berryhs.com/2012/01/cara-tayamum-yang-
benar-menurut-islam.html
Ibnu Tamiyah dan Ibnu Qoyim. 2001. Hukum Islam
dalam Timbangan Akal dan Hikmah. Jakarta :
Pustaka Azzam
Rasjid, H. Sulaiman. 2006. Fiqih Islam. Bandung : PT
Sinar Baru Algensindo
Suparta, H. Mundzier MA. 2002. Fiqih Madrasah Aliyah
kelas 1. Semarang : PT Karya Toha Putra
Salim Bahreisy, Terjemah Bulughul Maram Min Adillatil
Ahkam, (surabaya: balai pustaka, Tt), 59.
Shahih Fiqih Sunnah, Syaikh Abu Malik Kamal bin Said
Salim.
41. TAYAMUM MARDIA
H
M e d i a P e m b e l a j a r a n 36
CATATAN
……………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………