Dokumen tersebut membahas tentang hidrokarbon khususnya minyak bumi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian minyak bumi, proses pembentukannya, komposisi utamanya yang terdiri atas alkana, alkena, dan senyawa aromatik, serta proses pengolahan minyak bumi untuk memperoleh komponen-komponennya."
1. Kelompok 1
1. Cethi Tri H. (07)
2. Fransisca Cempaka D.
(12)
3. Graha Shinta N. (15)
4. M. Jeckha O (22)
5. Reandi Rachmawan B.
(33)
6. Septo Adhi P. (34)
2. Tujuan Pembelajaran :
• Memahami ruang lingkup dalam
Hidrokarbon.
Indikator :
1.Dapat mendiskripsikan pengertian
senyawa Hidrokarbon
2.Dapat mengelompokkan senyawa
hidrokarbon
3.Dapat mendiskripsikan ciri-ciri dan rumus
umum alkana,alkena,alkuna
3. Now, we are study about
HIDROKARBON
Senyawa karbon yang paling sederhana,
tersusun dari unsur hidrogen (H) dan karbon
(C).
• Contoh : minyak tanah , bensin, gas alam,
bensin .
• Bagian dari ilmu kimia yang yang membahas
senyawa hidrokarbon adalah kimia karbon.
6. Hidrokarbon menurut bentuk rantai
karbon
• Hidrokarbon Alifatik
adalah senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh (ikatan
tunggal).
• Hidrokarbon Alisiklik
adalah yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai
melingkar/tertutup (cincin).
• Hidrokarbon Aromatik
yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin)yang
mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara
selang-seling/bergantian.
7. Hidrokarbon menurut jenis ikatan
antar atom
Hidrokarbon jenuh
adalah senyawa hidrokarbon yang ikatan
antar atom karbonnya merupakan ikatan
tunggal.
Hidrokarbon tak jenuh
adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki
1 ikatan rangkap dua (alkena), atau lebih
dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena),
8. ALKANA
• Termasuk hidrokarbon alifatik jenuh
yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka
dan semua ikatan karbon-karbonnya
merupakan ikatan tunggal
• Tergolong zat yang sukar bereaksi yang
disebut parafin/ afinitas kecil.
• Rumus umum : CnH2n+2
10. Sifat Fisika Alkana :
• Untuk alkana yang tidak bercabang, pada suhu
kamar ( 25⁰C) alkana dengan jumlah atom C1-
C4 berwujud gas C5-C18 Ke atas berwujud
padat
• Makin tinggi massa molekul, makin tinggi titik
didihnya dan titik leburnya
• Alkana dengan massa molekul sama, makin
panjang karbon rantai makin tinggi titik
didihnya
• Alkana tidak larut dalam pelarut polar (air),
tetapi dapat larut dalam pelarut nonpolar.
11. Tata Nama Alkana
Berdasarkan aturan dari IUPAC ( nama sistematis ) :
1) Nama alkana bercabang terdiri dari 2 bagian :
Bagian pertama (di bagian depan) merupakan nama cabang
Bagian kedua (di bagian belakang) merupakan nama rantai induk
2) Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Jika terdapat 2 atau lebih rantai
terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak.
3) Rantai induk diberi nama alkana sesuai dengan panjang rantai
4) Cabang diberi nama alkil yaitu nama alkana yang sesuai, tetapi dengan mengganti
akhiran –ana menjadi –il. Gugus alkil mempunyai rumus umum : CnH2n+1 dan
dilambangkan dengan R
5) Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu dinomori.
Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian rupa sehingga posisi
cabang mendapat nomor terkecil.
6) Jika terdapat 2 atau lebih cabang sejenis, harus dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra,
penta dst.
7) Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai dengan urutan abjad dari nama cabang
tersebut. Awalan normal, sekunder dan tersier diabaikan. Jadi n-butil, sek-butil dan
ters-butil dianggap berawalan b-.
o Awalan iso- tidak diabaikan. Jadi isopropil berawal dengan huruf i- .
o Awalan normal, sekunder dan tersier harus ditulis dengan huruf cetak miring.
8) Jika penomoran ekivalen (sama) dari kedua ujung rantai induk, maka harus dipilih
sehingga cabang yang harus ditulis terlebih dahulu mendapat nomor terkecil.
12. Deret homolog : suatu golongan /
kelompok senyawa karbon dengan
rumus umum yang sama.
sifat :
a. mempunyai sifat kimia yang mirip
b. mempunyai rumus umum yang
sama
c. perbedaan Mr antara 1 dengan
yang berikutnya yaitu 14
d. makin panjang rantai karbon,
13. Kegunaan alkana :
• Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon
black (tinta,cat,semir,ban)
• Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG
(Liquified Petrolium Gases)
• Pentana, Heksana, Heptana : sebagai
pelarut pada sintesis
14. ALKENA
• Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap
dua
• Rumus umum : CnH2n
• Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat
tidur)
• Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih
reaktif
• Nama diturunkan dari alkana yaitu
berakhiran –ena.
16. Tata nama alkena
1) Alkena rantai lurus
Nama alkena rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi dengan
mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
Contoh:
• C2H4etena
• C3H6propena
• C4H8butena
2) Alkena rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap.
b) Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu
ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil
(bukan berdasarkan posisi cabang).
c) Penamaan, dengan urutan:
- nomor atom C yang mengikat cabang
- nama cabang
-nomor atom C ikatan rangkap
- nama rantai induk (alkena)
17. PENGGUNAAN ALKENA :
• Alkena dibuat dari alkana melalui proses
pemasanan atau dengan bantuan
katalisator (cracking).
• Alkana suku rendah digunakan sebagai
bahan baku industri plastik, karet
sintetik, dan alcohol.
• Dapat digunakan sebagai obat bius
(dicampur dengan O2)
• Untuk memasakkan buah-buahan
• Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi,
etanol)
18. ALKUNA
• Mempunyai ikatan rangkap 3 antar atom
karbonnya.
• Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih
reaktif
• Struktur ALKUNA : CnH2n-2
• Sifat-sifat :
Suatu senyawaan endoterm, maka mudah
meledak
Suatu gas, tak berwarna, baunya khas
• Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang
sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi una .
Tata nama alkuna bercabang seperti penamaan
alkena.
• Sumber dan kegunaan
Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting
hanyalah etuna (asetilena), C2H2 . Gas asetilena
dugunakan untuk mengelas besi dan baja.
20. KEISOMERAN
• Isomer adalah senyawa senyawa yang
memunyai rumus molekul yang sama
tetapi mempunyai struktur atau
konfigurasiyang berbeda.
21. Keisomeran pada alkana
• Tergolong kesiomeran struktur yaitu
perbedaan kerangka atom karbonnya.Makin
panjang rantai karbonnya,makin banyak pula
kemungkinan isomernya.
• Pertambahan jumlah isomer ini tidak ada
aturannya
• Semakin banyak jumlah atom C , suatu
alkana akan memiliki semakin banyak isomer
• Cara mencari jumlah kemungkinan isomer
pada alkana :
a.Mulailah dengan isomer rantai lurus.
22. b.Kurangi rantai induknya dengan 1 atom C
dan jadikan cabang (metil).
c.Tempatkan cabang itu mulai dari C atom
2,kemudian ke nomer 3 dan
seterusnya,hingga semua kemungkinan
habis.
d.Selanjutnya,kurangi lagi rantai
induknya.Kini 2 atom C dijadikan
cabang,yaitu sebagai dimetil atau etil.
23. Keisomeran pada alkena
Keisomeran struktur
• Keisomeran struktur pada alkena dapat terjadi perbedaan posisi
ikatan rangkap atau karena perbedaan kerangka atom C.
• Keisomeran mulai ditemukan pada butena yang mempunyai 3
isomer struktur.
Keisomeran Geometris
• Perbedaan penempatan gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap.
24. Keisomeran pada Alkuna
1. Keisomeran pada alkuna tergolong keisomeran
kerangka dan posisi .
2. Pada alkuna tidak terdapat keisomeran geometris.
3. Keisomeran mulai terdapat pada butuna yang
mempunyai 2 isomer
25. 1. Apakah pengertian dari hidrokarbon ?
2. Sebutkan urutan deret alkana !
3. Bagaimana cara menghitung jumlah kemungkinan
isomer pada alkana?
4. Apakah pengertian dari isomer?
5. Apakah kegunaan alkana?
27. • Minyak bumi adalah cairan kental, coklat
gelap, atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada dilapisan atas
dari beberapa area di kerak bumi.
• terdiri dari campuran kompleks dari
berbagai hidrokarbon, sebagian besar
seri alkana, tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan
kemurniannya.
28. Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua
teori, yaitu:
Teori anorganik
Teori anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang
menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium
karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam
alkali) da air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi
minyak bumi pada temperature dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alikali CaC2 HO HC = CH Minyak bumi
Teori organic
Teori organic dikemukakan oleh Engker (1911) yang
menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan
dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari
tumbuhan laut dalam batuan berpori.
29. Komposisi minyak bumi
1) Hidrokarbon jenuh (alkana)
Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai
bercabang lebih sedikit.
Senyawa penyusun :
Metana, Etana, Propana, Butana, n-heptana, iso oktana.
2) Hidrokarbon tak jenuh (alkena)
Keberadaannya hanya sedikit
Senyawa penyusunnya : etana, propena, butena.
3) Hidrokarbon jenuh berantai siklik (sikloalkana/naftena)
Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
Senyawa penyusunnya :
1. Siklopropana 3. Siklopentana
CH2 CH2 ─ CH2
CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
2. Silkobutuna 4. Sikloheksana
CH2 ─ CH2 CH2 ─ CH2
CH2 CH2
CH2 ─ CH2 CH2 ─ CH2
30. 4) Hidrokarbon aromatic / seri aromatic
Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
Senyawa penyusunannya :
1. Haltalena 3. Benzena
CH CH CH
CH C CH CH CH
CH C CH CH CH
CH CH CH
2. Antrasena 4. Toluena
CH CH CH CH
CH C C CH CH C – CH3
CH C C CH CH CH
CH CH CH CH
32. Pengolahan Minyak Bumi
Dari penambangan hasil minyak bumi diperoleh minyak mentah
(crude oil) yang belum dapat dimanfaatkan. Minyak mentah diolah pada
kilang minyak melalui dua tahap :
1) Tahap pertama
Komponen-komponen minyak bumi dipisahkan dengan cara
distilasi bertingkat (distilasi berfraksi). Distilasi bertingkat adalah
penyulingan serta pengembunan kembali berbagai macam cairan adalah
penyulingan titik didih berbeda-beda. Makin besar molekul hidrokarbon,
makin tinggi titik dididihnya dan makin kecil molekul hidrokarbon, makin
rendah titik didihnya. Proses pemisahan berlangsung dalam satu kilom
ditilassi bertingkat ( kolom berfraksi) yang mempunyai plate (piringan-
piringan) sebagai batas keseimbangan uap cair dengan jumlah tertentu
untuk setiap fraksi. Sebelum dimasukan ke dalam tungku pemanas. Minyak
mentah dipanaskan dahulu dalam dapur ( purnace ) pada temperature 320
– 370⁰C.
33. 2) Tahap kedua
Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat
dengan proses sebagai berikut :
- Perengkahan (craking)
- Ekstrasi
- Kristalisasi
- Pembersihan dari kontaminasi