Service catalogue adalah dokumen yang mencatat detail layanan yang diberikan kepada pengguna. IT service catalogue khususnya berisi informasi layanan TI seperti kategori, deskripsi, SLA, biaya. Membuat IT service catalogue yang baik perlu mempertimbangkan pandangan pengguna dan pelaksana layanan. Tantangan membuatnya adalah menentukan tingkat detail informasi, nama layanan, pemilik layanan, dan menyelaraskan SLA dengan bisnis.
4. • Harsa Ganapati
• BISO (business information security officer) di perusahaan swasta
bidang keuangan
• Pengalaman di bidang IT > 10 tahun, dimulai sebagai tester aplikasi.
Profil
5.
6. Apakah yang dimaksud dengan Service dan Service Catalogue?
Service adalah layanan yang diberikan kepada pihak lain yang memerlukan layanan
tersebut.
Dokumen yang mencatat detil dari suatu layanan (service) disebut sebagai service catalogue
7. Apakah yang dimaksud dengan Service dan Service Catalogue?
Service catalogue sudah menjadi hal yang umum kita lihat didalam kehidupan sehari-hari
Contohnya: Rumah Makan
Service Catalogue
Service Catalogue
10. Service Catalogue
Keuntungan Service Catalogue:
1. Membangun kepercayaan dari pengguna/orang yang membutuhkan layanan kita.
2. Mempermudah menghitung sumber daya untuk memenuhi suatu layanan.
3. Mempunyai kesempatan untuk menciptakan layanan baru.
4. Membuat perencanaan keuangan menjadi lebih terukur.
5. Mempermudah untuk mengetahui layanan mana saja yang saling berkaitan, sehingga
mudah untuk menentukan layanan yang kritikal.
Isi dari service catalogue:
1. Kategori Service.
2. Nama Service.
3. Deskripsi Service.
4. Ketersediaan Service (jam layanan).
5. SLA.
6. Service Owner.
7. Service Cost.
15. IT Service Catalogue
IT Service Catalogue yang baik adalah service catalogue yang mempunyai 2 sisi pandang :
1. Sisi pandang User/Bisnis (yang membutuhkan layanan).
2. Sisi pandang Executor/Teknis (yang melakukan layanan).
• Service Catalogue dari sisi pandang User/Bisnis:
• Menggunakan bahasa yang umum dan informatif sehingga mudah dipahami.
• berisikan informasi umum seperti kategori, deskripsi, SLA, biaya.
• Service Catalogue dari sisi pandang Executor/Teknis:
• Berisikan informasi detil yang menggambarkan end-to-end service yang diberikan kepada user.
• berisikan informasi teknis pelaksanaan layanan seperti alur proses, pelaksanaan teknis, layanan
lainnya yang terkait, SLA.
IT Service Catalogue adalah dokumen yang berisikan informasi layanan IT kepada perusahaan.
16. Bentuk IT Service Catalogue
Isi dari service catalogue:
1. Kategori Service.
2. Nama Service
3. Deskripsi Service.
4. Ketersediaan Service (jam layanan).
5. SLA.
6. Service Owner.
7. Service Cost.
8. Prosedur / Kebijakan yang terkait.
9. Ketergantungan dengan Service Lain.
10.Kritikalitas Layanan.
11.Tipe Layanan (Kustomer/Internal).
18. Apa tantangan dari IT Service Catalogue?
1. Menentukan kedalaman detil dari informasi layanan.
2. Menentukan nama layanan.
3. Mengidentifikasi service owner.
4. Menggabungkan SLA yang sesuai dengan bisnis.
5. Mengkomunikasikan dokumen IT service catalogue.
Bisa dimulai dari job description setiap
personel IT yang melaksanakan layanan
tersebut.
Melakukan komunikasi dengan
management agar SLA IT dan SLA
bisnis memiliki kesepakatan
Memanfaatkan bulletin atau sosialisasi
yang diadakan oleh perusahaan. Atau
juga bisa membuat buku panduan.
19.
20. Stay Connected With Us!
ITIL Indonesia
(t.me/itil_id)
ITIL Indonesia @itil_id
ITIL Indonesia
ITIL Indonesia
@itil_indonesia
ITIL Indonesia
DIBACA SETELAH VIDEO:
MATERI AKAN DIBAWAKAN 2 PERSPEKTIF MENGENAI SERVICE CATALOGUE AGAR DAPAT MEMAHAMI SEPENUHNYA TENTANG SERVICE CATALOGUE ITU SENDIRI.
SEPANJANG MATERI INI TEMPATKAN DIRI TEMAN-TEMAN SEBAGAI SERVICE OWNER.
SLIDE BERIKUTNYA MASUK KE IT
Sebelumya tidak dimasukan IT agar paham jika service catalogue itu sudah menjadi hal yang lumrah dikehidupan sehari2.
Kalo restoran punya, kenapa IT tidak bisa punya?
Kalo tukang fotocopu punya, kenapa IT tidak bisa punya?
ITIL lifecycle
Strategi = Goals (visi)
Design = Perencanaan (misi)
Transisi = akusisi (perwujudan dari pelaksanaan)
Operation = Melaksanakan terhadap hal-hal yang sudah di akuisisi (diwujudkan)
Optimalisasi penggunaan budget. -----> Dulu ada 1 orang IT yang mencatat semua kendala-kendala yang dialami oleh user. Dengan adanya aplikasi, maka tidak perlu ada lagi 1 orang IT yang mencatatm dan user bisa melakukan self service.