SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Dalam kehidupan manusia sebagai individu maupun makhluk sosial ia senantiasa
mengalami warna warni kehidupan. Ada kalanya senang, tentram dan gembira. Tetapi
pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang kadang mengalami hal-hal
yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya, ini menunjukan bahwa manusia senantiasa
mengalami dinamika kehidupan.
Berbagai macam cara dilakukan agar manusia dapat menyalurkan rasa senang, tenang dan
gembira atau dengan kata lain agar manusia memperoleh kebahagiaan dan terhindar dari halhal yang mengecewakan.Mampu tidaknya seseorang dalam mencapai keinginannya
tergantung dari vitalitas, temperamen, watak serta kecerdasan seseorang.Vitalitas merupakan
semangat hidup, pusat tenaga seseorang, ia merupakan dasar kepribadian dan merupakan
unsur penting yang ikut menentukan kemampuan berprestasi, dan bersifat dinamis. Setiap
orang memiliki vitalitas yang berbeda ada yang kuat ada juga lemah.1
Kepribadian juga merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Ia
akan ikut menentukan sukses tidaknya seseorang. Kepribadian meskipun ia merupakan faktor
yang penting dalam kejiwaan dan berada pada tataran rohani namun wujudnya dapat terlihat
pada tingkah laku dan sikap hidup seseorang.
Beberapa ahli psikologi telah banyak mengemukakan teori tentang kepribadian antara lain
William James, ia berpendapat bahwa kepribadian merupakan unsur kesatuan yang berlapislapis. Terdiri dari The Material Self atau diri materi, The Social Self atau diri social, The
Spiritual Self atau diri rohani dan Pure Ege atau ego murni atau Self of Selves.2
Sementara itu Sigmund Freud menyatakan bahwa kepribadian itu terdiri atas tiga system
yaitu id, ego dan super ego. Id merupakan kepribadian yang berhubungan dangan prnsip
kesenangan atau pemuasan biologis, sedang ego merupakan bagian kepribadian yang
berhubungan dengan lingkungan dasarnya adalah kenyataan dan super ego merupakan bagian
kepribadian yang berhubungan dengan norma sosial, moral dan rohani.3

1

Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, (Bandung, Pustaka Setia, 1999), 133
Ibid, h. 132
3
Ibid..
2

1
Di kalangan intelektual Muslim masalah jiwa sudah banyak dibahas oleh para ahli
diantaranya Al-Farabi, Ibnu Sina, Ikhwan Ash Shafa, Al-Gazali, Ibnu Rusyd, Ibnu Taimiyah
dari Ibnu Qayyim al Jauzi.4
Seorang filsafat Muslim sekaligus psikolog Muslim Ibnu Sina telah menemukan
metode conseling dengan cara mengukur kecepatan detak jantung pasiennya untuk
mengetahui kadar emosinya. Teori ini dalam ilmu psikologi modern disebut alat pendeteksi
kebohongan yang dapat digunakan untuk mengungkap berbagai tindak kejahatan.5 Hal ini
karena substansi manusia itu sendiri terdiri dari jasad dan ruh. Keduanya saling
membutuhkan, jasad tanpa ruh maka merupakan substansi yang mati dan ruh tanpa jasad
tidak dapat teraktualisasi. Untuk mempertemukan keduanya dalam psikologi Islam
diperlukan nafs.6
Psikologi Islam juga membahas tentang syakhsiyah atau personality atau kepribadian.
Dalam literatur klasik seperti Al-Gazali telah membahas tentang keajaiban hati7 dan Ibnu
Maskawaih ditemukan pembahasan tentang akhlak yang maksudnya mirip dengan
syakhsiyah. Bedanya syakhsiyah dalam psikologi berkaitan dengan tingkah laku yang
didevaluasi sedangkan akhlak adalah tingkah laku yang dievaluasi8.
Karena itu kepribadian Islam selain mendiskripsikan tentang tingkah laku seseorang juga
menilai baik buruknya.

4

Dr. Muhammad Utsman Najali, Jiwa dalam Pandangan Para Filsafat Muslim, terj. Gari Saloom, S.Psi,
Bandung, 2002, 16
5
Ibid, 17
6
Dalam psykologi Islam di bedakan antara nafs dan ruh. Nafs telah memiliki kecenderungan duniawi dan
kejelekan, sedangkan ruh hanya berkecenderungan suci dan ukhrawi.
7
Lihat Abu Hamid Muhammad Al-Gazali, Ihya Ulumu al Din, Beirut, Dar a Fikr, 1980
8
Lihat Abu Hamid Muhammad Al-Gazali, Ihya Ulumu al Din, Beirut, Dar a Fikr, 1980

2
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengertian Kepribadian Muslim?
2. Bagaimana Struktur Kepribadian Islam?
3. Bagaimana Ciri-ciri Kepribadian Muslim?
4. Bagaimana Aplikasi Kepribadian Muslim dalam PBM
C. Tujuan Pembahasan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian Kepribadian muslim
2. Untuk mengetahui struktur kepribadian muslim
3. Untuk mengetahui cirri-ciri kepribadian muslim
4. Untuk mengetahui Aplikasi Kepribadian Muslim dalam PBM
D. Batasan masalah
Makalah ini akan membahas tentang struktur kepribadian Islam serta ciri-ciri kepribadian
muslim

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian Muslim
Kata kepribadian telah menjadi kosa kata umum dalam percakapan sehari-hari, tidak
jarang dari kita yang belum paham benar pengertian kepribadian secara etimologi maupun
menurut pendapat para ahli. Dalam literatur ilmu jiwa kata kepribadian secara etimologi
berasal dari kata Personality (bahasa Inggris) ataupun persona (bahasa latin), yang berarti
kedok atau topeng. Yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain panggung, maksudnya
untuk menggambarkan prilaku, watak, atau pribadi seseorang. Dari makna kata tersebut
diatas kemudian terumuskan pengertian kepribadian, antara lain oleh Gordon W. allpert
mengatakan: Kepribadian adalah oganisasi yang dimanis di dalam individu dari sistem-sistem
psikophisik yang menentukan penyesuaian diri yang unik terhadap lingkungannya.
William James menyatakan bahwa kepribadian ialah unsur kesatuan yang berlapis lapis
dari diri materi, diri sosial, diri ruhani dan ego murni, maka Sigmond Freud menyatakan
bahwa kepribadian adalah terdiri atas tiga system yaitu id, ego dan super ego. Sementara itu
John Hocke telah mengemukakan teori tabula, rasa atau papan lilin yang siap untuk
digambari, berbeda dengan Islam yang menempatkan fitrah sebagai potensi dasar kejiwaan.9
Maka para intelektual Muslim telah mendefinisikan kepribadian yakni merupakan bentuk
integrasi antara sistem kalbu, akal dan nafsu manusia yang menimbulkan tingkah laku.
Substansi nafsani memiliki tiga daya yaitu kalbu atau fitrah ilahiyah, akal atau fitrah insani
dan nafsu atau firah hayawaniah. Kepribadian pada dasarnya merupakan perpaduan antara
ketiga daya tersebut, hanya saja biasanya ada salah satu diantaranya yang mendominasi yang
lain.10
Al Kindi mendefinisikan jiwa adalah an nafs nathiqah substansinya bersifat ilahi rabbani
yang berasal dari cahaya (nur) sang pencipta11. Oleh karena itu jiwa atau hati harus senantiasa
dihidupkan dengan cahaya ilahi. Dalam Islam hati yang hidup adalah sumber kebaikan dan
kematian hati adalah sumber keburukan. Akar semua kebaikan dan kebahagiaan seorang
hamba adalah kesempurnaan hidup dan cahayanya. Hati yang sehat dan hidup akan bisa
membedakan antara kebaikan dan keburukan.12

9

Drs. H. Ahmad Fauzi, op.cit, 116
Abdul Mujib, M.Ag dan Yusuf Mudzakir, M.Si, Nuansa Nuansa Psikologi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2001), 58-59
11
Al Kindi, Al Qaul fi an Nafs dalam Risail al Kindi al Falasifa, 274
12
Ibnu Qoyyim al Jauriah, Keajaiban Hati, Jakarta, Pustaka Ahzam, 2000, 35
10

4
Kepribadian seorang Muslim berarti menuntut agar jiwanya selalu hidup dengan nur
ilahi. Inilah yang membedakan antara kepribadian menurut konsep Islam. Kepribadian Islam
merupakan ciri khas, watak maupun karakter umat Islam. Kepribadian Muslim atau sering
disebut akhlak Islami yaitu prilaku seorang Muslim yang merupakan perpaduan harmonis
antara kalbu, akal dan fitrah insani.
Kepribadian bagi seorang Muslim ialah yang senantiasa menjaga hatinya untuk selalu
taat kepada Allah dan berbahagia karena dekat kepada Allah sehingga memperoleh sinarnya
dengan senantiasa mengerjakan ibadah dan amal saleh lainya. sedangkan hati yang kotor dan
ingkar kepada Allah yang muncul dari anggota badanya adalah sifat keji adalah bekas hati
yang kotor dan gelap tanpa sinar13.
Dalam hal ini Hasan al Basri berkata : Kebagusan Akhlak ialah manis mukanya,
memberi kelebihan dan mencegah kesakitan. Sedang Al Washili berkata akhlak yang baik
ialah menyenangkan manusia pada waktu suka dan duka. Dan Sahal al Tsauri berkata akhlak
yang baik ialah sekurang-kurangnya menanggung penderitaan orang lain, tidak membalas
kezaliman orang lain, memintakan ampunan kepada Allah terhadap orang yang berbuat zalim
dan belas kasih kepadanya.14
Jika dilihat dari definisi definisi tersebut maka menurut pendapat penulis maka hal-hal
seperti tersebut adalah buah dari akhlak karena akhlak itu sendiri adalah sistem kerja rohani
yang terdapat dalam jiwa manusia.
Kadang-kadang dalam kondisi tertentu terjadi perubahan tingkah laku. Hal ini
disebabkan karena salah satu substansi jiwa mendominasi yang lainnya. Jika dalam interaksi
seseorang didominasi oleh nafsu maka yang muncul ialah sifat pendusta, egois, bakhil, suka
mengacau dan amarah. Hal ini dalam psikologi Islam dinamakan jiwa yang sedang sakit.
Tetapi apabila yang mendominasi akal dan kalbu maka yang muncul adalah sifat-sifat terpuji
dan ma’rifat kepada Allah, inilah yang akan mendatangkan kebahagiaan15.
Hasil kerja kalbu atau kepribadian yang didominasi dengan kalbu akan menghasilkan
kepribadian mutmainah wujudnya kepribadian atas dasar iman, Islam, dan ikhsan. Sedangkan
kepribadian yang didominasi dengan akal akan menghasilkan kepribadian lawwamah, suatu
kepribadian yang berdasarkan sosial moral dan rasional. Dan kepribadian yang didominasi
leh nafsu menghasilkan kepribadian amarah, ia bersifat produktif, kreatif dan konsumtif.16

13

Imam al Gazali, Ihya Ulumuddin,Bab Keajaiban Hati, terj. H. Ismail Yakub, (Jakarta: Faisan, 1984), 5
Ibid, 142
15
Abdul Mujib, M.Ag, op.cit, 57
16
Ibid, 62
14

5
Oleh karena itu kepribadian ada yang menarik dan ada yang tercela. Kepribadian yang
menarik ialah kepribadian yang memiliki sifat-sifat positif seperti rajin, sabar, pemurah dan
suka menolong. Sedangkan kepribadian yang tercela yaitu kepribadian yang negatif seperti
pemalas, pemarah, kikir, sombong dan sebagainya.
B. Struktur Kepribadian Islam
Wacana psikologi Islam tentang struktur dan kepribadian sangat erat pembahasannya
dengan substansi manusia.
Substansi jiwa menurut para filosof maupun psikolog Islam terdiri atas tiga bagian yaitu
jasmani, rohani dan nafsani atau nafsu. Substansi jasmani berupa organisme fisik manusia ia
lebih sempurna dibanding makhluk-makhluk yang lain bersifat lahiriyah yang memiliki
unsur-unsur tanah, udara, api, dan air,17 ia akan hidup jika diberi daya hidup atau al bayah 18.
Substansi ruh adalah substansi yang merupakan kesempurnaan awal. Al Gazali
menyebutnya lathifah yang halus dan bersifat ruhani. Ruh sudah ada ketika tubuh belum ada
dan tetap ada meskipun jasadnya telah mati. Fathur Rahman menyatakan bahwa ruh adalah
amanah, karena itu ia memiliki keunikan dibanding dengan makhluk yang lain. Dengan
amanah inilah ia menjadi kalifah di muka bumi 19. Substansi nafsani berarti jiwa, nyawa atau
ruh, konotasinya ialah kepribadian dan substansi psiko fisik manusia. Nafs ini merupakan
gabungan dari jasad dan ruh. Karena itu nafs adalah potensi jasadi dan rohani. Ia berupa
potensi aktualisasinya akan membentuk suatu kepribadian Muslim yaitu merupakan
perpaduan harmonis antara kalbu, akal dan nafsani.
Struktur kepribadian Islam merupakan perpaduan harmonis antara kalbu, akal, dan
nafsani.
1.

Al Qalb atau kalbu merupakan materi organik yang memiliki system kognisi yang

berdaya emosi. Al Gazali menyatakan bahwa kalbu memiliki insting yang disebut al nur al
ilahy dan al bashirah al bathinah (mata batin)20. Kalbu dalam arti jasmani adalah jantung
(heart) bukan hati (lever). Kalbu dalam artian rohani ialah menunjukan kepada hati nurani
(conscience) dan ruh (soul)21. Kalbu ini berfungsi sebagai pemandu, pengontrol dan
pengendali struktur nafs yang lain. Apabila kalbu ini berfungsi normal maka manusia
17

Lihat. De Bali Tj, The History of The Philosophy in Islam,( New York: Dowh Publication Inc, 1967), 131
Abdul Mujib, M.Ag, Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Filasofik dan Kerangka Dasar
Operasionalisasinya, (Bandung: Tri Genda Karya, 1993), 11
19
Abdul Mujib, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, op.cit,. 41-45
20
Victor Said Basil, Manhaj al Babs an al Ma‟rifah inda al Gazali, (Beirut: Dar al Kutub,tt). 155
21
Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi dengan Islam, Menuju Psikologi Islami, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1997), 78
18

6
menjadi baik sesuai dengan fitrah aslinya. Karena kalbu memiliki nature ilahiyah yang
dipancarkan dari Tuhan. Ia tidak saja mampu mengenal fisik dan lingkungannya tetapi juga
mampu mengenal lingkungan spiritual ketuhanan dan keagmaan.
Mengenai kalbu ini Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya: “Sesungguhnya di
dalam tubuh terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka semua tubuh menjadi baik,
tetapi apabila ia rusak maka semua tubuh menjadi rusak pula, ingatlah bahwa ia adalah
kalbu”22.
Menurut Huzaifah, hati terbagi menjadi empat yaitu hati yang bersih, yaitu (1) hatinya
orang beriman dan mendapat sinar (2) hati yang tertutup yaitu hatinya orang kafir, hati yang
buta dan tidak melihat kebenaran (3) hati yang terjungkir yaitu hatinya orang munafik yaitu
melihat kebenaran tetapi kemudian mengingkarinya (4) hati yang memiliki dua bekal yakni
bekal iman dan bekal kemunafikan, ia tergantung dari mana yang paling dominan23. Orang
yang kalbunya disinari Tuhan maka ia akan memiliki kepribadian yang kuat, teguh dan tidak
mudah putus asa. Dan apabila ia memiliki nafsu muthmainah ia akan tenang dan optimis
karena ia yakin rahmat Tuhan pasti akan diberikan.
Agar kalbu selalu mandapat sinar Ilahiyah menurut imam Al Gazali maka harus berilmu
dan iradah (kemauan). Dengan ilmu manusia akan mengetahui segala urusan dunia dan
akhirat, dan menurut al Gazali kalbu berfungsi untuk memperoleh kebahagiaan akhirat.
Secara psikologis kalbu memiliki daya emosi (al infialy) dan kognisi.

2.

Akal secara estimologi memiliki arti al imsak (menahan) al Ribath (ikatan) al

Bajr (menahan) al Naby (melarang) dan manin (mencegah)24.
Berdasarkan makna ini maka yang disebut orang berakal adalah orang yang mampu
menahan dan mengikat hawa nafsunya. Jika hawa nafsunya terikat maka rasionalitynya
mampu bereksistensi. Dengan akal seseorang mampu membedakan yang baik dan yang
buruk, yang menguntungkan dan merugikan. Akal mampu memperoleh pengetahuan dengan
daya nalar (al Nazhr) dan daya argumentatif.
Melalui akal manusia bisa bermuhasabah yakni menunda keinginan tidak terburu-buru
mengerjakannya sehingga menjadi jelas olehnya kelayakannya untuk dikerjakan atau
ditinggalkan.
22

Ibn Abd Allah Muhammad Ibn Ismail Ibn al Mughirah Ibn Bardhahal al ya’fi al Bukhary, Imam,Shahih al
Bukhary,( Semarang: Thaha Putra, TT, Juz I),19
23
Ibnu Qoyyim al Jauriyah, op.cit, 22
24
Maan Zidadat, dkk, al Mansu‟at al Falasafiyah al Arabiyah, (Arab: Imam al Araby, 1986), 465-466

7
Menurut al Hasan jika pekerjaan tersebut dimotivasi untuk mengharap ridho Allah maka
kerjakanlah, tetapi jika tidak karena Allah lebih baik ditunda dahulu. Dan jika motivasinya
untuk memperoleh ridha Allah maka harus berfikir dahulu apakah dalam mengerjakan
sesuatu itu ia memperoleh pertolongan atau tidak, jika tidak sebaiknya ditunda terlebih
dahulu. Dan apabila sudah mendapat kepastian akan pertolongan Allah maka kerjakanlah
sehingga ia akan mendapat keberuntungan.
Muhasabah juga bisa dilakukan setelah selesai mengerjakan sesuatu, yakni apakah yang
dikerjakan sudah ikhlas karena Allah, sesuai dengan ketentuan Allah. Apakah waktu
mengerjakan lepas kendali atau tidak, bagus akibatnya atau tidak25. Dengan muhasabah orang
akan selamat dan bisa menjadi lebih baik prilkunya dan kepribadiannya.
Sebagaimana Plato, Al Zukhaily berpendapat bahwa jiwa rasional itu bertempat di kepala
sehingga yang berfikir adalah akal bukan kalbu. Antara akal dan kalbu sama sama
memperoleh daya kognisi tetapi cara dan hasilnya berbeda. Akal mampu mencapai
pengetahuan rasional tetapi tidak yang supra rasional, sehingga ia mampu mencapai
kebenaran tetapi tidak mampu merasakan hakekatnya.26
Menurut Al Gazali agar manusia dapat senantiasa berdekatan dan mendapat nur ilahy
maka ia harus berilmu dan mempunyai iradah (kemauan). Dengan ilmu seseorang akan
mengetahui segala urusan dunia dan akhirat serta segala sesuatu yang berhubungan dengan
akal. Dengan kemauan dan akal seseorang akan mengetahui cara-cara untuk memperbaiki
serta mencari sebab sebab yang berhubungan dengan hal itu. Al Gazali berpendapat bahwa
orang yang sakit nafsunya selalu menginginkan makanan yang enak27.
Hal ini memberi pengertian kepada kita bahwa jika orang tersebut sehat maka secara akal
berarti semua makanan asalkan sehat dan halal dan toyyiban pasti akan terasa enak (lezat).
Dengan demikian nafsu untuk selalu menginginkan hal hal yang enak enak akan dapat
dikurangi atau dilawan dengan kondisi sehat.
Al Gazali juga berpendapat bahwa ilmu yang diperoleh dalam hati akan memiliki
kekuatan untuk melihat dan dapat membedakan aneka bentuk.
Pandangan batin dan pandangan lahir sesungguhnya sama sama memiliki kebenaran,
tetapi berbeda derajatnya. Hati laksana pengendara sedang akal laksana kendaraan. Buruknya
hati atau pengendara akan lebih membahayakn dari pada buruknya kendaraan itu sendiri.

25

Ibnu Qoyyim al Jautiyah, op.cit, 130-131
Abdul Mujib, Nuansa Nuansa Psiokologi Islami,op.cit, 55
27
Imam al Gazali, op.cit, 20
26

8
Namun demikian akal tetap diperlukan untuk menyelesaikan problem-problem kehidupan.
Akal yang sehat akan mempengaruhi tindakan dan emosi seseorang juga kepribadiannya.
Akal terbagi menjadi dua yaitu akal dharuri dan akal muktasabah. dharuri aitu akal yang
dapat mengetahui secara mudah. Akal muktasabah ialah akal yang baru mengetahui dengan
cara diusahakan, akal muktasabah terbagi dua yaknu muktasabah duniawi ialah akal yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan keduniawiyan. Akal
muktasabah ukhrawi yakni akal yang digunakan untuk mencapai akhirat. 28
Secara psikologis orang-orang yang memiliki jiwa yang bersih dan akal yang sempurna
maka ia akan mampu mengaktualisasikan diri dalam hidup dan kehidupan, yakni melihat
realitas secara cermat, tepat apa adanya dan lebih efisien.29 Ia dapat menerima keadaan
dirinya dan orang lain secara professional, yakni mengakui segala kelebihan dan keterbatasan
masing-masing, dengan demikian ia akan bisa menerima masukan-masukan dari orang lain
secara alamiah tanpa paksaan.30
3.

Nafsani
Nafsu merupakan daya nafsani, ia memiliki dua kekuatan yaitu, al-Ghadhabiyah dan al-

Syahwaniyah. Al-Ghadhabiyah adalah suatu daya yang berpotensi untuk menghindari segala
hal

yang membahayakan. Ghadab dalam psikoanalisa disebut

defenci

(pertahanan,

pembelaan dan penjagaan), yaitu suatu tindakan untyk melindungi egonya sendiri terhadap
kesalahan, kecemasan, dan rasa malu atas perbuatannya sendiri, sedang syahwat dalam
psikologi disebut appetite yaitu hasrat atau keinginan atau hawa nafsu, prinsipnya adalah
kenikmatan. Apabila keinginannya tidak dipenuhi maka terjadilah ketegangan, prinsip
kerjanya adalah sama dengan prinsip kerja binatang, baik binatang buas yang suka
menyerang maupun binatang jinak yang cenderung pada nafsu seksual.
Nafsu merupakan struktur di bawah sadar dalam kepribadian manusia, apabila manusia
didominasi oleh nafsunya, maka ia tidak akan dapat bereksistensi baik di dunia maupun
diakhirat. Karena itu apabila kepribadian seseorang didomonasi oleh nafsu maka prinsip
kerjanya adalah mengejar kenikmatan dunia, tetapi apabila nafsu tersebut dibimbing oleh

28

al-Ghazali. Op. cit, 42
Maslaw, Abraham, Motivasi dan Kepribadian, terj Nurul Iman, (Bandung: Pustaka Binaan Pressindo, 1993,
jilid I), 6
30
Hasyim Muhammad, Dialog Antara Tasawuf dan Psikologi, Telaah atas Pemikiran Psikologi Humanistik
Abraham Maslaw, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), 88.
29

9
kalbu cahaya ilahi maka ghadabnya akan berubah menjadi kemampuan yang tinggi
derajatnya.31
Jika nafsu tersebut dikuasai oleh cahaya ilahi yang muncul adalah sifat-sifat kebaikan,
tetapi jika nafsu itu dikuasai oleh syaitan maka yang muncul adala sifat-sifat syaitaniyah dan
ini disebut hati yang sakit ,hati yang sakit bisa sembu apabila ia kembali kepada cahaya ilahi
tetapi akan lebih sakit apabila ia dikuasai oleh nafsu syaitan.
Dalam ilmu jiwa orang yang terganggu mentalnya tidaklah mudah diukur atau diperiksa
dengan alat-alat kesehatan, untuk mengetahuinya biasanya hanya bisa dilihat gejalanya
seperti tindakannya, tingkah laku dan pikirannya, seperti gelisah, iri hati, sedih yang tidak
beralasan, hilangnya rasa kepercayaan diri, pemarah, keras kepala, merosot kecedasannya,
suka memfitnah, mengganggu orang lain dan sebagainya.
Kesehatan mental juga berpengaruh terhadap kesehatan badan, akhir-akhir ini dalam
ilmu kedokteran ditemukan istilah psychomtic yaitu penyakit yang disebabkan oleh mental,
misalnya tekanan darah tinggi, tekanan darh rendah, exceem, sesak nafas, dan sebagainya. 32
Obat dari berbagai penyakit mental dan yang disebabkan oleh mental adalah berfungsinya
system kerja yang harmonis antara kalbu, akal, dan nafsu. Dan ini hanya bisa dilakukan
melalui latihan-latihan kejiwaan secara terus menerus.
Harmonisnya jiwan memungkinkan seseorang dapat berhubungan secara harmonis
ditengah masyarakat. Untuk itu diperlukan The Art of Interction yaitu seni berhubungan yang
baik menuju akhlak yang baik, sebagai landasan utama kebahagian umat, akhlak yang baik
juga merupakan faktor utama dalam memperbaiki kepribadian seseorang.33
Dalam ilmu tasawuf jiwa yang bersih dan jiwa kotor termasuk dalam nafsu. Dan mereka
membagi nafsu menjadi 3 bagian :
1.

Nafsu amarah, ia senantiasa cenderung maksiat, baik maksiat lahir maupun maksiat

bathin. Orang yang didominasi oleh nafsu amarah maka wujud kepribadiannya ialah tamak,
serakah, keras kepala, angkuh, dan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji lainnya seperti free
sexs, suka berkelahi dan sebagainya.
2.

Nafsu lawamah, ia sudah mendapat nur ilahi dan suka beribadah tetapi masih sering

melakukan maksiat bathin kemudian bersegera beristighfar dan berusaha memperbaikinya.

31

Afifi, AE, Filsafat Mistik Ibnu Arabi, terj Syahrir Mawi dan Nandi Rahman, judul: A Mystical Philosophy of
Muhyidin Ibnu Arabi, (Jakarta: Media Pratama, 1995), 176-177
32
Zakiah Derajat Dr. Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung , 1970), 23
33
Sayyid Mujtaba Musafi Hari, Psikologi Islam, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1990), 17

10
Orang yang berkepribadian lawamah maka senantiasa akan mengevaluasi diri (self
correction) untuk menjadi lebih baik.
3.

Nafsu muthmainah, suatu kepribadian yang bersumber dari kalbu manusia, di dalamnya

selalu terhindar dari sifat-sifat yang tercela dan tumbuh sifat-sifat yang terpuji dan selalu
tenang. Kecenderungannya ialah beribadah, mencintai sesama, bertambah tawakal, dan
mencari ridho Allah dan bersifat teosentris. Menurut Ibnu Kholdun bahwa ruh kalbu itu
disinggahi oleh ruh akal. Ruh akal ini substansinya mampu mengetahui apa saja di alam
amar. Ia menjadi tidak mampu mencapai pengetahuan disebabkan adanya hijab, apabila hijab
itu hilang maka ia akan mampu menemukan pengetahuan34.
Bahkan sebagian ahli tasawuf yang lain membagi nafsu menjadi 7 bagian, yaitu : nafsu
amarah, nafsu lawamah, nafsu malhamah, nafsu muthmainah, nafsu al rodhiyah, nafsu
mardhiyah, dan nafsu kamilah.
C. Ciri-ciri Kepribadian Muslim
Al-Qur’an dan Hadits adalah dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk
setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang sangat
penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim.
Pribadi muslim yang dikehendaki Al-Qur’an dan sunnah adalah pribadi yang saleh.
Pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari
ALLAH SWT.
Persepsi atau gambaran masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda.
Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu
tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah-nya saja.
Padahal, itu hanyalah salah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus
melekat pada pribadi seorang muslim. Bila disederhanakan, setidaknya ada sepuluh karakter
atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim.
1.

Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah

yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada ALLAH SWT. Dengan
ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuanNya.
Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala
perbuatannya kepada ALLAH.
34

Lihat Abd Rahman Ibn Kholdum, Muqaddimah min Kitab al Ibar wa Diwan al Mubtada‟ wa al Khabar fi
Ayyam al Arab wa al Ajam wa al Bar bar, (Beirut: Dar al Fikr, TT), 476

11
















 
“Katakanlah, Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi ALLAH
tuhan semesta alam” (QS. Al-An‟aam [6]:162).
Karena aqidah yang bersih merupakan sesuatu yang amat penting, maka pada masa awal
da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan
aqidah, iman dan tauhid.
2.

Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)
Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam

satu haditsnya, beliau bersabda:
“Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”.
Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap
peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur
penambahan atau pengurangan.
3.

Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)
Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim,

baik dalam hubungannya kepada ALLAH SWT maupun dengan makhluk-makhlukNya.
Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di
akhirat.
Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah
mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh ALLAH SWT di
dalam Al Qur’an. ALLAH berfirman yang artinya:

    
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (QS. Al-Qalam
[68]:4).

12
4.

Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)
Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan

jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan
ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji
merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat.
Apalagi berjihad di jalan ALLAH dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
Karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan
dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk
hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah. (HR. Muslim)

5.

Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir)
Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena

itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayatayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah:


























   























yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya
lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah ALLAH menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berfikir” (QS. Al-Baqarah [2]: 219)
13
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus
dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan
keislaman dan keilmuan yang luas. Allah SWT berfirman dalam surat Az- Zumar ayat 9 yang
berbunyi:




















     
   








  
yang artinya: Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak
mengetahui?”„, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran”. (QS. Az-Zumar [39]: 9)
6.

Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang

muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk.
Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut
adanya kesungguhan.
Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu.
Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa
yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim)
7.

Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)
Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu

mendapat perhatian yang begitu besar dari ALLAH dan Rasul-Nya. ALLAH SWT banyak
bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad
dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.
14
ALLAH SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24
jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit
manusia yang rugi.
Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan
baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka
diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara
sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang
sakit, muda sebelum tua,senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)
Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh
Al Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan
masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik.
Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan
baik sehingga ALLAH menjadi cinta kepadanya.
Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang
dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat,
berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti
mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.
9.

Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri)

Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini
merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang
menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama
dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena
tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi.
Karena, pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan
memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah
dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat
banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat
tinggi.

15
Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki
keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari
ALLAH SWT. Rezeki yang telah ALLAH sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya
diperlukan skill atau keterampilan.
10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)
Nafi’un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang
dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya
merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan
ketiadaannya tidak mengganjilkan.
Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya
semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya.
Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari
Jabir)
Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al Qur’an dan
Hadits. Sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing. Wallahu’alam.
Kepribadian atau watak, cirri khas atau karakter seseorang yang secara eksis dan terus
menerus dipertahankan, meskipun demikian kepribadian bisa berubah ubah sesuai dengan
faktor yang mempengaruhi.
Dalam Islam kepribadian Muslim identik dengan akhlak Islam, ia merupakan perpaduan
harmonis antara system kalbu, akal dan nafsu yang menimbulkan tingkah laku dan
merupakan cirri khas umat Islam.
Karena ituciri khas kepribadian Muslim ialah yang selalu menjaga hatinya untuk taat
kepada Allah sehingga senantiasa mendapat sinarnya dan menjauhi segala larangannya yang
merupakan kotoran-kotoran manusia.
Struktur kepribadian Muslim meliputi tiga substansi, yaitu jasad atau jasmani, ruh atau
ruhani dan nafsani atau jiwa, jiwa itu sendiri terdiri dari kalbu, akal dan nafsu. Sedangkan
nafsu terdiri dari nafsu amarah, lawamah dan muthmainah. Semuanya ini merupakan struktur
kepribadian Islam, yang jika system kerjanya bagus semua akan membentuk kepribadian
16
kamil atau manusia pari purna yang tenang selalu berbuat kebaikan tawakal dan terhindar
dari sifat sifat tercela Tetapi kenyataanya sering ada gangguan-gangguan kejiwaan yang
dapat

menurunkan

derajat

kepribadianya

atau

kesehatan

mentalnya.

Untuk

menyembuhkannya harus melalui latihan latihan mental secara terus menerus seperti sabar
,taubat , tawakal, ridha dan sebagainya .
D. Aplikasi Kepribadian Muslim dalam Proses Belajar mengajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di Sekolah,belajar merupakan kegiatan yang
paling pokok. Artinya berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung
kepada bagaimana proses belajar mengajaryang dialami anak didik belajar yang merupkan
suatu proses perubahantingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam intrasi
dengan lingkungannya.Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu membawa
perubahan dalam pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan nilai sikap dalam diri anak
didik.
Guru merupakan salah satu komponen yang ada dilembag pendidikan formal maupun
non formal yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang
potensial dibidang pembangunan.Peranan guru disamping sebagai pengajar dan pendidik juga
sebagai pembimbing dan figur yang dapat dijadiakan contoh dan panutan membimbing dalam
hal ini dapat dikatakan sebaga i kegiatan menuntun anak didik menjadi manusia dewasa yang
berkepribadian dan cakap sesuai dengan karakternya. yaitu dengan jalan memberikan
lingkungan dan arah sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam hal ini termasuk ikut
memecahkan persoalan/kesulitan yang dihadapi anak didik, baik perkembangan secara fisik
maupun secara mental.
Jadi sebagai pendidik guru tidak hanya mencerdaskan anak didiknya saja tetapi juga
harus mampu membina dan mengarahkan bakat dan kemampuan anak didik agar menjadi
manusia

dewasa

yang

mampumenguasai

ilu

pengetahuan

dan

megembangkan

karyanya.Sebagai pembimbing guru berfungsi sebagai petunjuk jalan yang benar dalam
pertumbuhan dan perkembangan yang tepat bagi anak didiknya dengan mendorong dan
meningkatkan potensi kejiwaaan dan jasmaninya. Jadi guru diharapkan mampu sebagai
pembimbing bagi potensi yang dimiliki anakdidik sehingga terbentuk pribadi muslim yang
sejati. Bagi pembimbing dalam belajar mengajar guru diharapkan mampu untuk:
a. Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses belajar.
17
b. Membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya
c. Mengevaluasi keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukannya
d. Memberikan kesempatan yang memadai agar setiap murid dapat belajar sesuai dengan
karakteristik pribadinya
e. Mengenal dan memahami setiap murid baik secara individual maupun secara
kelompok Guru sebagai contoh, dituntut untuk memberi contoh dan menjadi contoh.
Guru mampu menjadi orang yang mengerti pribadi siswa dengansegala problemnya.
Begitu besar peranan seorang guru dalam pendidikan oleh karena itu,Islam dangat
menghargai orang-orang yang berilmu pengetahuan termasuk guru agama, sehingga hanya
mereka sajalah yang pantas mencapai tarafketinggian dan keutuhan hidup. Sesuai dengan
Firman Allah dalam Surat al-Mujadalah ayat 11:

  










  
     
   




















Yang artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Kepribadian guru yang dapat mempengaruhi murid yang dikembangkan terus menerus
sehingga ia benar-benar terampil dalam tugasnya itu: a. Memahami dan menghargai tiap
potensi dari tiap murid b. Membina situasi sosial yag menliputi interaksi belajar mengajar
yang mendorong murid dalam meningkatkan kemmpuan memahami pentingnya kebersamaan
18
dan kesepahaman arah pemikiran atau perbuatan dikalangan murid. c. Membina perasaan
saling mengerti, saling menghormati, dan saling bertanggung jawab dan percaya
mempercayai antara guru dan murid.
Didalam proses belajar kepribadian guru agama akan terasa Nampak ketika berhadapan
dengan siswa. Sedangkan kepribadian merupakan unsur yang menentukan keakraban
hubungan guru dengan anak didk, yang akan tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam
membina dan membimbing anak didik. Kepribadian yang dimiliki seorang guru merupakan
faktor yang menentukan terhadap keberhasilan melaksanakan tugas sebagai pendidik. Guru
bersikap dan berperilaku baik dapat memberikan suri tauladan/contoh, sebab apabila orang
telah melakukan perbuatan baik, sering dikatakan bahwa seseorang melakukan suatu
kepribadian yang baik. Sebaliknya, bila seseorang melakukan suatu perbuatan yang tidak
baik menurut pandangan masyarakat, maka dikatakan bahwa orang itu mempunyai
kepribadian yang tidak baik.Oleh kaena itu, masalah kepribadian adalah suatu hal yang
sangat menentukan tinggi rendahnya kewibawaan seorang guru dalam pandangan anak didik.
Kepribadian juga menentukan apakah guru menjadi pendidik dan pembina yang baik ataukah
akan menjadi perusak/ penghancur bagi masa depan anak didiknya. Maka dari itu,seorang
guru hendaknya memiliki kepribadian Muslim yang kuat supaya mereka disegani dan
disenangi serta akan memudahkan berhasilnya pendidikan.

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Kepribadian Muslim atau sering disebut akhlak Islami yaitu prilaku seorang Muslim
yang merupakan perpaduan harmonis antara kalbu, akal dan fitrah insani.
Kepribadian bagi seorang Muslim ialah yang senantiasa menjaga hatinya untuk selalu
taat kepada Allah dan berbahagia karena dekat kepada Allah sehingga memperoleh
sinarnya dengan senantiasa mengerjakan ibadah dan amal saleh lainya. sedangkan
hati yang kotor dan ingkar kepada Allah yang muncul dari anggota badanya adalah
sifat keji adalah bekas hati yang kotor dan gelap tanpa sinar.
2. Struktur kepribadian Islam merupakan perpaduan harmonis antara kalbu, akal, dan
nafsani.
3. Ciri-ciri kepribadian muslim yaitu: Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih), Shahihul
Ibadah (ibadah yang benar), Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh) , Qowiyyul Jismi
(kekuatan jasmani), Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir) , Mujahadatul
Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu), Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga
waktu), Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan), Qodirun Alal Kasbi
(memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri), Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi
orang lain).
4. Kepribadian juga menentukan apakah guru menjadi pendidik dan pembina yang baik
ataukah akan menjadi perusak/ penghancur bagi masa depan anak didiknya. Maka
dari itu,seorang guru hendaknya memiliki kepribadian Muslim yang kuat supaya
mereka disegani dan disenangi serta akan memudahkan berhasilnya pendidikan
B. Saran-saran
Sebagai seorang muslim hendaknyalah kita mempunyai kepribadian muslim yang
tangguh, agar menjadi insal kamil yang dicintai Allah dan mahluq-Nya.

20
DAFTAR RUJUKAN
Abu Hamid Muhammad al Gazali, Ihya Ulumu al Din, Beirut, Dar al Fikri, 1980
Al Gazali, Ihya Ulumu al-Dien, bab, Keajaiban Hati, terj H, Ismail Ya’qub,

Jakarta,

Faisan, 1984.
Abdul Mujib. M.Ag, dan Yusuf Muzakir, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, Jakarta, Raja
Grafindo Persada, th 2001.
——-, Pemikiran

Pendidikan

Islam, Kajian

Filosofik

dan

Kerangka

Dasar

Operasionalisasinya, Bandung, Triganda Kama, 1992.
Afifi AE, A Mysical Philosophy of Muhyidin Ibnu Arabi, terj Syahrir Mawi dan

Naudi

Rahman, Filsafat Mistik Ibnu Arabi, Jakarta, Media Pratama, 1995.
Abd Rahman Ibnu Khaldun, Muqadimah min Kitab al-Ibar wa Diwan al-Mubtada
al-Khabar fi Ayyam al-Srab wa al-Ajam wa al-Bar Bar, Beirut, Dar al-

wa

Fikry, at.

Ahmad Fauzi, H, Drs, Psikologi Umum, Bandung, Pustaka Setia, 1999.
De Boli Tj, The History of the Philosophy in Islam, New York, Dower Publication
Inc, 1967.
Hanna Djimhana Bartaman, Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikologi
Islami, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1997.
Hasyim Muhammad, Dialog Antara Tasawufdan psikologi, Telaah atas pemikiran Psikologi
Humanistik Abraham Maslow, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,

2002.

Ibnu Qayyim al-Jauhiyah, Keajaiban Hati, Jakarta, Pustaka Ahazam, 2000.
Ibnu Abd Allah Muhammad Ibnu Ismail Ibnu al-Mughirah Ibn Badizhah al Ya’fi alBukhary, Yaman,Shahih al-Bukhari, Semarang, Thaha Putra, At.
Maslaw Abraham, Motivasi dan Kepribadian, terj Nurul Iman, Bandung, Pustaka Binaan
Pressindo, 1993.
Muhammad Ustman Najali, Dr, Jiwa Dalam Pandangan Para Filusuf Muslim, terj Gazi
Saloom, SPI, Bandung, th 2002.
Mansur Ali Rajab, Taam Mulut fi Falsafah al-Akhlak, Mesir, Maktabah al-Anjatu
Mishriyah, 1961.
Maan Zidadat, dkk, Al-Mausuat al-Falasifiyah al-Arabiyah, Imma al-Araby,

1986.

Sayyid Mujtaba Musafi Hari, Psikologi Hidayah, 1990.
Victor Said Basil, Manhaj al-Babs Amal Ma‟rifah Inda al-Ghazali, Beirut, Dar al- Kutub.
Zakiah Derajat. Kesehatan Mental, Jakarta, Gunung Agung, 1970.
21

al-

More Related Content

What's hot

Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananAhmad Rudi
 
Jenis jenis karangan ilmiah
Jenis jenis karangan ilmiahJenis jenis karangan ilmiah
Jenis jenis karangan ilmiahhervino
 
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptxMuhammadYusro1
 
Pluralisme agama dan toleransi dalam islam
Pluralisme agama dan toleransi dalam islamPluralisme agama dan toleransi dalam islam
Pluralisme agama dan toleransi dalam islamwidyaanggraeni08
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjah
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu BajjahBiografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjah
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjahmugnisulaeman
 
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsanMakalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsanElsashania26
 
Idealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeIdealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeUmi Nisa
 
Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Uli Rahmawati
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara
Makalah pancasila sebagai dasar negaraMakalah pancasila sebagai dasar negara
Makalah pancasila sebagai dasar negaraNata praja
 
Filsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad PertengahanFilsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad PertengahanIslamic Studies
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWNur Arifaizal Basri
 
Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeErna Mariana
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islamikholidi14
 

What's hot (20)

Hakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islamHakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islam
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan
 
Jenis jenis karangan ilmiah
Jenis jenis karangan ilmiahJenis jenis karangan ilmiah
Jenis jenis karangan ilmiah
 
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
 
Pluralisme agama dan toleransi dalam islam
Pluralisme agama dan toleransi dalam islamPluralisme agama dan toleransi dalam islam
Pluralisme agama dan toleransi dalam islam
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjah
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu BajjahBiografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjah
Biografi, karya dan pemikiran Ibnu Bajjah
 
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsanMakalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
 
Idealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeIdealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialisme
 
Worldview Slide Lengkap
Worldview Slide LengkapWorldview Slide Lengkap
Worldview Slide Lengkap
 
Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4
 
Makalah kritisisme
Makalah kritisismeMakalah kritisisme
Makalah kritisisme
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara
Makalah pancasila sebagai dasar negaraMakalah pancasila sebagai dasar negara
Makalah pancasila sebagai dasar negara
 
Filsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad PertengahanFilsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad Pertengahan
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
 
Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialisme
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islami
 
Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"
Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"
Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"
 

Viewers also liked

Ppt akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt  akhlak & kepribadian seorang muslimPpt  akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt akhlak & kepribadian seorang muslimKalisthiana Yi Ku
 
Profil pribadi muslim
Profil pribadi muslimProfil pribadi muslim
Profil pribadi muslimAzizah Syaroh
 
Makalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visiMakalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visiSigit Kindarto
 
REALISASI IMAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
REALISASI IMAN DALAM KEHIDUPAN SOSIALREALISASI IMAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
REALISASI IMAN DALAM KEHIDUPAN SOSIALBaha Uddinnor
 
Muslim youth project (tr)
Muslim youth project (tr)Muslim youth project (tr)
Muslim youth project (tr)Chafid Fahman
 
Pribadi muslim
Pribadi muslimPribadi muslim
Pribadi muslimNur Arif S
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadianpjj_kemenkes
 
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )dwitabrian
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
Menjadi muslim sejati
Menjadi muslim sejati Menjadi muslim sejati
Menjadi muslim sejati Ummu Musa
 

Viewers also liked (20)

Ppt akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt  akhlak & kepribadian seorang muslimPpt  akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt akhlak & kepribadian seorang muslim
 
10 Ciri Pribadi Muslim
10 Ciri Pribadi Muslim10 Ciri Pribadi Muslim
10 Ciri Pribadi Muslim
 
Macam macam nafsu
Macam macam nafsuMacam macam nafsu
Macam macam nafsu
 
10 muwashofat
10 muwashofat10 muwashofat
10 muwashofat
 
Profil pribadi muslim
Profil pribadi muslimProfil pribadi muslim
Profil pribadi muslim
 
Misi ajaran islam
Misi ajaran islamMisi ajaran islam
Misi ajaran islam
 
Makalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visiMakalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visi
 
REALISASI IMAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
REALISASI IMAN DALAM KEHIDUPAN SOSIALREALISASI IMAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
REALISASI IMAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
 
LDK dan Peradaban
LDK dan PeradabanLDK dan Peradaban
LDK dan Peradaban
 
Muslim youth project (tr)
Muslim youth project (tr)Muslim youth project (tr)
Muslim youth project (tr)
 
Materi 2 peran intelektual muslimah
Materi 2 peran intelektual muslimahMateri 2 peran intelektual muslimah
Materi 2 peran intelektual muslimah
 
Pribadi muslim
Pribadi muslimPribadi muslim
Pribadi muslim
 
Kepribadian ipm
Kepribadian ipmKepribadian ipm
Kepribadian ipm
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
Biografi Al Kindi
Biografi Al KindiBiografi Al Kindi
Biografi Al Kindi
 
1008461 9 islam agama syumul
1008461 9 islam agama syumul1008461 9 islam agama syumul
1008461 9 islam agama syumul
 
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
 
Al kindi
Al kindi Al kindi
Al kindi
 
Menjadi muslim sejati
Menjadi muslim sejati Menjadi muslim sejati
Menjadi muslim sejati
 

Similar to Kepribadian Muslim

Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and teamAddini Nurilma
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "chusnaqumillaila
 
Manusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologiManusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologiyuliusnyiara
 
Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...
Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...
Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...Operator Warnet Vast Raha
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBambangCiptoUtomo
 
Kepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiKepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiErta Erta
 
psikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi12
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Universitas Psikologi
 
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-Ghazali
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-GhazaliBimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-Ghazali
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-GhazaliNajwa Norizam
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaJuwita Yulianto
 
Ketenangan Spiritual Dalam Beragama_RAKAMAN_DR NURULWAHIDAH.pptx
Ketenangan Spiritual Dalam Beragama_RAKAMAN_DR NURULWAHIDAH.pptxKetenangan Spiritual Dalam Beragama_RAKAMAN_DR NURULWAHIDAH.pptx
Ketenangan Spiritual Dalam Beragama_RAKAMAN_DR NURULWAHIDAH.pptxnurulwahidahfauzi
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia neelmakrufi
 
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim alEsensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim alTrisna Adiyana
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikUlanJegeg
 

Similar to Kepribadian Muslim (20)

Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
 
3068-6194-1-SM.pdf
3068-6194-1-SM.pdf3068-6194-1-SM.pdf
3068-6194-1-SM.pdf
 
Manusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologiManusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologi
 
Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...
Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...
Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
 
Kepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiKepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islami
 
PPT PSIKOLOG.pptx
PPT PSIKOLOG.pptxPPT PSIKOLOG.pptx
PPT PSIKOLOG.pptx
 
psikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi dalam islam
psikologi dalam islam
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
 
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDUTUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
 
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-Ghazali
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-GhazaliBimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-Ghazali
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-Ghazali
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
 
Ketenangan Spiritual Dalam Beragama_RAKAMAN_DR NURULWAHIDAH.pptx
Ketenangan Spiritual Dalam Beragama_RAKAMAN_DR NURULWAHIDAH.pptxKetenangan Spiritual Dalam Beragama_RAKAMAN_DR NURULWAHIDAH.pptx
Ketenangan Spiritual Dalam Beragama_RAKAMAN_DR NURULWAHIDAH.pptx
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim alEsensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmuPsikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 

Kepribadian Muslim

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Dalam kehidupan manusia sebagai individu maupun makhluk sosial ia senantiasa mengalami warna warni kehidupan. Ada kalanya senang, tentram dan gembira. Tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya, ini menunjukan bahwa manusia senantiasa mengalami dinamika kehidupan. Berbagai macam cara dilakukan agar manusia dapat menyalurkan rasa senang, tenang dan gembira atau dengan kata lain agar manusia memperoleh kebahagiaan dan terhindar dari halhal yang mengecewakan.Mampu tidaknya seseorang dalam mencapai keinginannya tergantung dari vitalitas, temperamen, watak serta kecerdasan seseorang.Vitalitas merupakan semangat hidup, pusat tenaga seseorang, ia merupakan dasar kepribadian dan merupakan unsur penting yang ikut menentukan kemampuan berprestasi, dan bersifat dinamis. Setiap orang memiliki vitalitas yang berbeda ada yang kuat ada juga lemah.1 Kepribadian juga merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Ia akan ikut menentukan sukses tidaknya seseorang. Kepribadian meskipun ia merupakan faktor yang penting dalam kejiwaan dan berada pada tataran rohani namun wujudnya dapat terlihat pada tingkah laku dan sikap hidup seseorang. Beberapa ahli psikologi telah banyak mengemukakan teori tentang kepribadian antara lain William James, ia berpendapat bahwa kepribadian merupakan unsur kesatuan yang berlapislapis. Terdiri dari The Material Self atau diri materi, The Social Self atau diri social, The Spiritual Self atau diri rohani dan Pure Ege atau ego murni atau Self of Selves.2 Sementara itu Sigmund Freud menyatakan bahwa kepribadian itu terdiri atas tiga system yaitu id, ego dan super ego. Id merupakan kepribadian yang berhubungan dangan prnsip kesenangan atau pemuasan biologis, sedang ego merupakan bagian kepribadian yang berhubungan dengan lingkungan dasarnya adalah kenyataan dan super ego merupakan bagian kepribadian yang berhubungan dengan norma sosial, moral dan rohani.3 1 Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, (Bandung, Pustaka Setia, 1999), 133 Ibid, h. 132 3 Ibid.. 2 1
  • 2. Di kalangan intelektual Muslim masalah jiwa sudah banyak dibahas oleh para ahli diantaranya Al-Farabi, Ibnu Sina, Ikhwan Ash Shafa, Al-Gazali, Ibnu Rusyd, Ibnu Taimiyah dari Ibnu Qayyim al Jauzi.4 Seorang filsafat Muslim sekaligus psikolog Muslim Ibnu Sina telah menemukan metode conseling dengan cara mengukur kecepatan detak jantung pasiennya untuk mengetahui kadar emosinya. Teori ini dalam ilmu psikologi modern disebut alat pendeteksi kebohongan yang dapat digunakan untuk mengungkap berbagai tindak kejahatan.5 Hal ini karena substansi manusia itu sendiri terdiri dari jasad dan ruh. Keduanya saling membutuhkan, jasad tanpa ruh maka merupakan substansi yang mati dan ruh tanpa jasad tidak dapat teraktualisasi. Untuk mempertemukan keduanya dalam psikologi Islam diperlukan nafs.6 Psikologi Islam juga membahas tentang syakhsiyah atau personality atau kepribadian. Dalam literatur klasik seperti Al-Gazali telah membahas tentang keajaiban hati7 dan Ibnu Maskawaih ditemukan pembahasan tentang akhlak yang maksudnya mirip dengan syakhsiyah. Bedanya syakhsiyah dalam psikologi berkaitan dengan tingkah laku yang didevaluasi sedangkan akhlak adalah tingkah laku yang dievaluasi8. Karena itu kepribadian Islam selain mendiskripsikan tentang tingkah laku seseorang juga menilai baik buruknya. 4 Dr. Muhammad Utsman Najali, Jiwa dalam Pandangan Para Filsafat Muslim, terj. Gari Saloom, S.Psi, Bandung, 2002, 16 5 Ibid, 17 6 Dalam psykologi Islam di bedakan antara nafs dan ruh. Nafs telah memiliki kecenderungan duniawi dan kejelekan, sedangkan ruh hanya berkecenderungan suci dan ukhrawi. 7 Lihat Abu Hamid Muhammad Al-Gazali, Ihya Ulumu al Din, Beirut, Dar a Fikr, 1980 8 Lihat Abu Hamid Muhammad Al-Gazali, Ihya Ulumu al Din, Beirut, Dar a Fikr, 1980 2
  • 3. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pengertian Kepribadian Muslim? 2. Bagaimana Struktur Kepribadian Islam? 3. Bagaimana Ciri-ciri Kepribadian Muslim? 4. Bagaimana Aplikasi Kepribadian Muslim dalam PBM C. Tujuan Pembahasan Masalah 1. Untuk mengetahui pengertian Kepribadian muslim 2. Untuk mengetahui struktur kepribadian muslim 3. Untuk mengetahui cirri-ciri kepribadian muslim 4. Untuk mengetahui Aplikasi Kepribadian Muslim dalam PBM D. Batasan masalah Makalah ini akan membahas tentang struktur kepribadian Islam serta ciri-ciri kepribadian muslim 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kepribadian Muslim Kata kepribadian telah menjadi kosa kata umum dalam percakapan sehari-hari, tidak jarang dari kita yang belum paham benar pengertian kepribadian secara etimologi maupun menurut pendapat para ahli. Dalam literatur ilmu jiwa kata kepribadian secara etimologi berasal dari kata Personality (bahasa Inggris) ataupun persona (bahasa latin), yang berarti kedok atau topeng. Yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain panggung, maksudnya untuk menggambarkan prilaku, watak, atau pribadi seseorang. Dari makna kata tersebut diatas kemudian terumuskan pengertian kepribadian, antara lain oleh Gordon W. allpert mengatakan: Kepribadian adalah oganisasi yang dimanis di dalam individu dari sistem-sistem psikophisik yang menentukan penyesuaian diri yang unik terhadap lingkungannya. William James menyatakan bahwa kepribadian ialah unsur kesatuan yang berlapis lapis dari diri materi, diri sosial, diri ruhani dan ego murni, maka Sigmond Freud menyatakan bahwa kepribadian adalah terdiri atas tiga system yaitu id, ego dan super ego. Sementara itu John Hocke telah mengemukakan teori tabula, rasa atau papan lilin yang siap untuk digambari, berbeda dengan Islam yang menempatkan fitrah sebagai potensi dasar kejiwaan.9 Maka para intelektual Muslim telah mendefinisikan kepribadian yakni merupakan bentuk integrasi antara sistem kalbu, akal dan nafsu manusia yang menimbulkan tingkah laku. Substansi nafsani memiliki tiga daya yaitu kalbu atau fitrah ilahiyah, akal atau fitrah insani dan nafsu atau firah hayawaniah. Kepribadian pada dasarnya merupakan perpaduan antara ketiga daya tersebut, hanya saja biasanya ada salah satu diantaranya yang mendominasi yang lain.10 Al Kindi mendefinisikan jiwa adalah an nafs nathiqah substansinya bersifat ilahi rabbani yang berasal dari cahaya (nur) sang pencipta11. Oleh karena itu jiwa atau hati harus senantiasa dihidupkan dengan cahaya ilahi. Dalam Islam hati yang hidup adalah sumber kebaikan dan kematian hati adalah sumber keburukan. Akar semua kebaikan dan kebahagiaan seorang hamba adalah kesempurnaan hidup dan cahayanya. Hati yang sehat dan hidup akan bisa membedakan antara kebaikan dan keburukan.12 9 Drs. H. Ahmad Fauzi, op.cit, 116 Abdul Mujib, M.Ag dan Yusuf Mudzakir, M.Si, Nuansa Nuansa Psikologi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), 58-59 11 Al Kindi, Al Qaul fi an Nafs dalam Risail al Kindi al Falasifa, 274 12 Ibnu Qoyyim al Jauriah, Keajaiban Hati, Jakarta, Pustaka Ahzam, 2000, 35 10 4
  • 5. Kepribadian seorang Muslim berarti menuntut agar jiwanya selalu hidup dengan nur ilahi. Inilah yang membedakan antara kepribadian menurut konsep Islam. Kepribadian Islam merupakan ciri khas, watak maupun karakter umat Islam. Kepribadian Muslim atau sering disebut akhlak Islami yaitu prilaku seorang Muslim yang merupakan perpaduan harmonis antara kalbu, akal dan fitrah insani. Kepribadian bagi seorang Muslim ialah yang senantiasa menjaga hatinya untuk selalu taat kepada Allah dan berbahagia karena dekat kepada Allah sehingga memperoleh sinarnya dengan senantiasa mengerjakan ibadah dan amal saleh lainya. sedangkan hati yang kotor dan ingkar kepada Allah yang muncul dari anggota badanya adalah sifat keji adalah bekas hati yang kotor dan gelap tanpa sinar13. Dalam hal ini Hasan al Basri berkata : Kebagusan Akhlak ialah manis mukanya, memberi kelebihan dan mencegah kesakitan. Sedang Al Washili berkata akhlak yang baik ialah menyenangkan manusia pada waktu suka dan duka. Dan Sahal al Tsauri berkata akhlak yang baik ialah sekurang-kurangnya menanggung penderitaan orang lain, tidak membalas kezaliman orang lain, memintakan ampunan kepada Allah terhadap orang yang berbuat zalim dan belas kasih kepadanya.14 Jika dilihat dari definisi definisi tersebut maka menurut pendapat penulis maka hal-hal seperti tersebut adalah buah dari akhlak karena akhlak itu sendiri adalah sistem kerja rohani yang terdapat dalam jiwa manusia. Kadang-kadang dalam kondisi tertentu terjadi perubahan tingkah laku. Hal ini disebabkan karena salah satu substansi jiwa mendominasi yang lainnya. Jika dalam interaksi seseorang didominasi oleh nafsu maka yang muncul ialah sifat pendusta, egois, bakhil, suka mengacau dan amarah. Hal ini dalam psikologi Islam dinamakan jiwa yang sedang sakit. Tetapi apabila yang mendominasi akal dan kalbu maka yang muncul adalah sifat-sifat terpuji dan ma’rifat kepada Allah, inilah yang akan mendatangkan kebahagiaan15. Hasil kerja kalbu atau kepribadian yang didominasi dengan kalbu akan menghasilkan kepribadian mutmainah wujudnya kepribadian atas dasar iman, Islam, dan ikhsan. Sedangkan kepribadian yang didominasi dengan akal akan menghasilkan kepribadian lawwamah, suatu kepribadian yang berdasarkan sosial moral dan rasional. Dan kepribadian yang didominasi leh nafsu menghasilkan kepribadian amarah, ia bersifat produktif, kreatif dan konsumtif.16 13 Imam al Gazali, Ihya Ulumuddin,Bab Keajaiban Hati, terj. H. Ismail Yakub, (Jakarta: Faisan, 1984), 5 Ibid, 142 15 Abdul Mujib, M.Ag, op.cit, 57 16 Ibid, 62 14 5
  • 6. Oleh karena itu kepribadian ada yang menarik dan ada yang tercela. Kepribadian yang menarik ialah kepribadian yang memiliki sifat-sifat positif seperti rajin, sabar, pemurah dan suka menolong. Sedangkan kepribadian yang tercela yaitu kepribadian yang negatif seperti pemalas, pemarah, kikir, sombong dan sebagainya. B. Struktur Kepribadian Islam Wacana psikologi Islam tentang struktur dan kepribadian sangat erat pembahasannya dengan substansi manusia. Substansi jiwa menurut para filosof maupun psikolog Islam terdiri atas tiga bagian yaitu jasmani, rohani dan nafsani atau nafsu. Substansi jasmani berupa organisme fisik manusia ia lebih sempurna dibanding makhluk-makhluk yang lain bersifat lahiriyah yang memiliki unsur-unsur tanah, udara, api, dan air,17 ia akan hidup jika diberi daya hidup atau al bayah 18. Substansi ruh adalah substansi yang merupakan kesempurnaan awal. Al Gazali menyebutnya lathifah yang halus dan bersifat ruhani. Ruh sudah ada ketika tubuh belum ada dan tetap ada meskipun jasadnya telah mati. Fathur Rahman menyatakan bahwa ruh adalah amanah, karena itu ia memiliki keunikan dibanding dengan makhluk yang lain. Dengan amanah inilah ia menjadi kalifah di muka bumi 19. Substansi nafsani berarti jiwa, nyawa atau ruh, konotasinya ialah kepribadian dan substansi psiko fisik manusia. Nafs ini merupakan gabungan dari jasad dan ruh. Karena itu nafs adalah potensi jasadi dan rohani. Ia berupa potensi aktualisasinya akan membentuk suatu kepribadian Muslim yaitu merupakan perpaduan harmonis antara kalbu, akal dan nafsani. Struktur kepribadian Islam merupakan perpaduan harmonis antara kalbu, akal, dan nafsani. 1. Al Qalb atau kalbu merupakan materi organik yang memiliki system kognisi yang berdaya emosi. Al Gazali menyatakan bahwa kalbu memiliki insting yang disebut al nur al ilahy dan al bashirah al bathinah (mata batin)20. Kalbu dalam arti jasmani adalah jantung (heart) bukan hati (lever). Kalbu dalam artian rohani ialah menunjukan kepada hati nurani (conscience) dan ruh (soul)21. Kalbu ini berfungsi sebagai pemandu, pengontrol dan pengendali struktur nafs yang lain. Apabila kalbu ini berfungsi normal maka manusia 17 Lihat. De Bali Tj, The History of The Philosophy in Islam,( New York: Dowh Publication Inc, 1967), 131 Abdul Mujib, M.Ag, Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Filasofik dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya, (Bandung: Tri Genda Karya, 1993), 11 19 Abdul Mujib, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, op.cit,. 41-45 20 Victor Said Basil, Manhaj al Babs an al Ma‟rifah inda al Gazali, (Beirut: Dar al Kutub,tt). 155 21 Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi dengan Islam, Menuju Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), 78 18 6
  • 7. menjadi baik sesuai dengan fitrah aslinya. Karena kalbu memiliki nature ilahiyah yang dipancarkan dari Tuhan. Ia tidak saja mampu mengenal fisik dan lingkungannya tetapi juga mampu mengenal lingkungan spiritual ketuhanan dan keagmaan. Mengenai kalbu ini Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya: “Sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka semua tubuh menjadi baik, tetapi apabila ia rusak maka semua tubuh menjadi rusak pula, ingatlah bahwa ia adalah kalbu”22. Menurut Huzaifah, hati terbagi menjadi empat yaitu hati yang bersih, yaitu (1) hatinya orang beriman dan mendapat sinar (2) hati yang tertutup yaitu hatinya orang kafir, hati yang buta dan tidak melihat kebenaran (3) hati yang terjungkir yaitu hatinya orang munafik yaitu melihat kebenaran tetapi kemudian mengingkarinya (4) hati yang memiliki dua bekal yakni bekal iman dan bekal kemunafikan, ia tergantung dari mana yang paling dominan23. Orang yang kalbunya disinari Tuhan maka ia akan memiliki kepribadian yang kuat, teguh dan tidak mudah putus asa. Dan apabila ia memiliki nafsu muthmainah ia akan tenang dan optimis karena ia yakin rahmat Tuhan pasti akan diberikan. Agar kalbu selalu mandapat sinar Ilahiyah menurut imam Al Gazali maka harus berilmu dan iradah (kemauan). Dengan ilmu manusia akan mengetahui segala urusan dunia dan akhirat, dan menurut al Gazali kalbu berfungsi untuk memperoleh kebahagiaan akhirat. Secara psikologis kalbu memiliki daya emosi (al infialy) dan kognisi. 2. Akal secara estimologi memiliki arti al imsak (menahan) al Ribath (ikatan) al Bajr (menahan) al Naby (melarang) dan manin (mencegah)24. Berdasarkan makna ini maka yang disebut orang berakal adalah orang yang mampu menahan dan mengikat hawa nafsunya. Jika hawa nafsunya terikat maka rasionalitynya mampu bereksistensi. Dengan akal seseorang mampu membedakan yang baik dan yang buruk, yang menguntungkan dan merugikan. Akal mampu memperoleh pengetahuan dengan daya nalar (al Nazhr) dan daya argumentatif. Melalui akal manusia bisa bermuhasabah yakni menunda keinginan tidak terburu-buru mengerjakannya sehingga menjadi jelas olehnya kelayakannya untuk dikerjakan atau ditinggalkan. 22 Ibn Abd Allah Muhammad Ibn Ismail Ibn al Mughirah Ibn Bardhahal al ya’fi al Bukhary, Imam,Shahih al Bukhary,( Semarang: Thaha Putra, TT, Juz I),19 23 Ibnu Qoyyim al Jauriyah, op.cit, 22 24 Maan Zidadat, dkk, al Mansu‟at al Falasafiyah al Arabiyah, (Arab: Imam al Araby, 1986), 465-466 7
  • 8. Menurut al Hasan jika pekerjaan tersebut dimotivasi untuk mengharap ridho Allah maka kerjakanlah, tetapi jika tidak karena Allah lebih baik ditunda dahulu. Dan jika motivasinya untuk memperoleh ridha Allah maka harus berfikir dahulu apakah dalam mengerjakan sesuatu itu ia memperoleh pertolongan atau tidak, jika tidak sebaiknya ditunda terlebih dahulu. Dan apabila sudah mendapat kepastian akan pertolongan Allah maka kerjakanlah sehingga ia akan mendapat keberuntungan. Muhasabah juga bisa dilakukan setelah selesai mengerjakan sesuatu, yakni apakah yang dikerjakan sudah ikhlas karena Allah, sesuai dengan ketentuan Allah. Apakah waktu mengerjakan lepas kendali atau tidak, bagus akibatnya atau tidak25. Dengan muhasabah orang akan selamat dan bisa menjadi lebih baik prilkunya dan kepribadiannya. Sebagaimana Plato, Al Zukhaily berpendapat bahwa jiwa rasional itu bertempat di kepala sehingga yang berfikir adalah akal bukan kalbu. Antara akal dan kalbu sama sama memperoleh daya kognisi tetapi cara dan hasilnya berbeda. Akal mampu mencapai pengetahuan rasional tetapi tidak yang supra rasional, sehingga ia mampu mencapai kebenaran tetapi tidak mampu merasakan hakekatnya.26 Menurut Al Gazali agar manusia dapat senantiasa berdekatan dan mendapat nur ilahy maka ia harus berilmu dan mempunyai iradah (kemauan). Dengan ilmu seseorang akan mengetahui segala urusan dunia dan akhirat serta segala sesuatu yang berhubungan dengan akal. Dengan kemauan dan akal seseorang akan mengetahui cara-cara untuk memperbaiki serta mencari sebab sebab yang berhubungan dengan hal itu. Al Gazali berpendapat bahwa orang yang sakit nafsunya selalu menginginkan makanan yang enak27. Hal ini memberi pengertian kepada kita bahwa jika orang tersebut sehat maka secara akal berarti semua makanan asalkan sehat dan halal dan toyyiban pasti akan terasa enak (lezat). Dengan demikian nafsu untuk selalu menginginkan hal hal yang enak enak akan dapat dikurangi atau dilawan dengan kondisi sehat. Al Gazali juga berpendapat bahwa ilmu yang diperoleh dalam hati akan memiliki kekuatan untuk melihat dan dapat membedakan aneka bentuk. Pandangan batin dan pandangan lahir sesungguhnya sama sama memiliki kebenaran, tetapi berbeda derajatnya. Hati laksana pengendara sedang akal laksana kendaraan. Buruknya hati atau pengendara akan lebih membahayakn dari pada buruknya kendaraan itu sendiri. 25 Ibnu Qoyyim al Jautiyah, op.cit, 130-131 Abdul Mujib, Nuansa Nuansa Psiokologi Islami,op.cit, 55 27 Imam al Gazali, op.cit, 20 26 8
  • 9. Namun demikian akal tetap diperlukan untuk menyelesaikan problem-problem kehidupan. Akal yang sehat akan mempengaruhi tindakan dan emosi seseorang juga kepribadiannya. Akal terbagi menjadi dua yaitu akal dharuri dan akal muktasabah. dharuri aitu akal yang dapat mengetahui secara mudah. Akal muktasabah ialah akal yang baru mengetahui dengan cara diusahakan, akal muktasabah terbagi dua yaknu muktasabah duniawi ialah akal yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan keduniawiyan. Akal muktasabah ukhrawi yakni akal yang digunakan untuk mencapai akhirat. 28 Secara psikologis orang-orang yang memiliki jiwa yang bersih dan akal yang sempurna maka ia akan mampu mengaktualisasikan diri dalam hidup dan kehidupan, yakni melihat realitas secara cermat, tepat apa adanya dan lebih efisien.29 Ia dapat menerima keadaan dirinya dan orang lain secara professional, yakni mengakui segala kelebihan dan keterbatasan masing-masing, dengan demikian ia akan bisa menerima masukan-masukan dari orang lain secara alamiah tanpa paksaan.30 3. Nafsani Nafsu merupakan daya nafsani, ia memiliki dua kekuatan yaitu, al-Ghadhabiyah dan al- Syahwaniyah. Al-Ghadhabiyah adalah suatu daya yang berpotensi untuk menghindari segala hal yang membahayakan. Ghadab dalam psikoanalisa disebut defenci (pertahanan, pembelaan dan penjagaan), yaitu suatu tindakan untyk melindungi egonya sendiri terhadap kesalahan, kecemasan, dan rasa malu atas perbuatannya sendiri, sedang syahwat dalam psikologi disebut appetite yaitu hasrat atau keinginan atau hawa nafsu, prinsipnya adalah kenikmatan. Apabila keinginannya tidak dipenuhi maka terjadilah ketegangan, prinsip kerjanya adalah sama dengan prinsip kerja binatang, baik binatang buas yang suka menyerang maupun binatang jinak yang cenderung pada nafsu seksual. Nafsu merupakan struktur di bawah sadar dalam kepribadian manusia, apabila manusia didominasi oleh nafsunya, maka ia tidak akan dapat bereksistensi baik di dunia maupun diakhirat. Karena itu apabila kepribadian seseorang didomonasi oleh nafsu maka prinsip kerjanya adalah mengejar kenikmatan dunia, tetapi apabila nafsu tersebut dibimbing oleh 28 al-Ghazali. Op. cit, 42 Maslaw, Abraham, Motivasi dan Kepribadian, terj Nurul Iman, (Bandung: Pustaka Binaan Pressindo, 1993, jilid I), 6 30 Hasyim Muhammad, Dialog Antara Tasawuf dan Psikologi, Telaah atas Pemikiran Psikologi Humanistik Abraham Maslaw, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), 88. 29 9
  • 10. kalbu cahaya ilahi maka ghadabnya akan berubah menjadi kemampuan yang tinggi derajatnya.31 Jika nafsu tersebut dikuasai oleh cahaya ilahi yang muncul adalah sifat-sifat kebaikan, tetapi jika nafsu itu dikuasai oleh syaitan maka yang muncul adala sifat-sifat syaitaniyah dan ini disebut hati yang sakit ,hati yang sakit bisa sembu apabila ia kembali kepada cahaya ilahi tetapi akan lebih sakit apabila ia dikuasai oleh nafsu syaitan. Dalam ilmu jiwa orang yang terganggu mentalnya tidaklah mudah diukur atau diperiksa dengan alat-alat kesehatan, untuk mengetahuinya biasanya hanya bisa dilihat gejalanya seperti tindakannya, tingkah laku dan pikirannya, seperti gelisah, iri hati, sedih yang tidak beralasan, hilangnya rasa kepercayaan diri, pemarah, keras kepala, merosot kecedasannya, suka memfitnah, mengganggu orang lain dan sebagainya. Kesehatan mental juga berpengaruh terhadap kesehatan badan, akhir-akhir ini dalam ilmu kedokteran ditemukan istilah psychomtic yaitu penyakit yang disebabkan oleh mental, misalnya tekanan darah tinggi, tekanan darh rendah, exceem, sesak nafas, dan sebagainya. 32 Obat dari berbagai penyakit mental dan yang disebabkan oleh mental adalah berfungsinya system kerja yang harmonis antara kalbu, akal, dan nafsu. Dan ini hanya bisa dilakukan melalui latihan-latihan kejiwaan secara terus menerus. Harmonisnya jiwan memungkinkan seseorang dapat berhubungan secara harmonis ditengah masyarakat. Untuk itu diperlukan The Art of Interction yaitu seni berhubungan yang baik menuju akhlak yang baik, sebagai landasan utama kebahagian umat, akhlak yang baik juga merupakan faktor utama dalam memperbaiki kepribadian seseorang.33 Dalam ilmu tasawuf jiwa yang bersih dan jiwa kotor termasuk dalam nafsu. Dan mereka membagi nafsu menjadi 3 bagian : 1. Nafsu amarah, ia senantiasa cenderung maksiat, baik maksiat lahir maupun maksiat bathin. Orang yang didominasi oleh nafsu amarah maka wujud kepribadiannya ialah tamak, serakah, keras kepala, angkuh, dan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji lainnya seperti free sexs, suka berkelahi dan sebagainya. 2. Nafsu lawamah, ia sudah mendapat nur ilahi dan suka beribadah tetapi masih sering melakukan maksiat bathin kemudian bersegera beristighfar dan berusaha memperbaikinya. 31 Afifi, AE, Filsafat Mistik Ibnu Arabi, terj Syahrir Mawi dan Nandi Rahman, judul: A Mystical Philosophy of Muhyidin Ibnu Arabi, (Jakarta: Media Pratama, 1995), 176-177 32 Zakiah Derajat Dr. Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung , 1970), 23 33 Sayyid Mujtaba Musafi Hari, Psikologi Islam, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1990), 17 10
  • 11. Orang yang berkepribadian lawamah maka senantiasa akan mengevaluasi diri (self correction) untuk menjadi lebih baik. 3. Nafsu muthmainah, suatu kepribadian yang bersumber dari kalbu manusia, di dalamnya selalu terhindar dari sifat-sifat yang tercela dan tumbuh sifat-sifat yang terpuji dan selalu tenang. Kecenderungannya ialah beribadah, mencintai sesama, bertambah tawakal, dan mencari ridho Allah dan bersifat teosentris. Menurut Ibnu Kholdun bahwa ruh kalbu itu disinggahi oleh ruh akal. Ruh akal ini substansinya mampu mengetahui apa saja di alam amar. Ia menjadi tidak mampu mencapai pengetahuan disebabkan adanya hijab, apabila hijab itu hilang maka ia akan mampu menemukan pengetahuan34. Bahkan sebagian ahli tasawuf yang lain membagi nafsu menjadi 7 bagian, yaitu : nafsu amarah, nafsu lawamah, nafsu malhamah, nafsu muthmainah, nafsu al rodhiyah, nafsu mardhiyah, dan nafsu kamilah. C. Ciri-ciri Kepribadian Muslim Al-Qur’an dan Hadits adalah dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang sangat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki Al-Qur’an dan sunnah adalah pribadi yang saleh. Pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari ALLAH SWT. Persepsi atau gambaran masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah-nya saja. Padahal, itu hanyalah salah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Bila disederhanakan, setidaknya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim. 1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih) Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada ALLAH SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuanNya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada ALLAH. 34 Lihat Abd Rahman Ibn Kholdum, Muqaddimah min Kitab al Ibar wa Diwan al Mubtada‟ wa al Khabar fi Ayyam al Arab wa al Ajam wa al Bar bar, (Beirut: Dar al Fikr, TT), 476 11
  • 12.           “Katakanlah, Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi ALLAH tuhan semesta alam” (QS. Al-An‟aam [6]:162). Karena aqidah yang bersih merupakan sesuatu yang amat penting, maka pada masa awal da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan tauhid. 2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar) Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”. Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan. 3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh) Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada ALLAH SWT maupun dengan makhluk-makhlukNya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh ALLAH SWT di dalam Al Qur’an. ALLAH berfirman yang artinya:      “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (QS. Al-Qalam [68]:4). 12
  • 13. 4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani) Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan ALLAH dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya. Karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah. (HR. Muslim) 5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir) Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayatayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah:                                yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah ALLAH menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir” (QS. Al-Baqarah [2]: 219) 13
  • 14. Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Allah SWT berfirman dalam surat Az- Zumar ayat 9 yang berbunyi:                            yang artinya: Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”„, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (QS. Az-Zumar [39]: 9) 6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu) Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim) 7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu) Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari ALLAH dan Rasul-Nya. ALLAH SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya. 14
  • 15. ALLAH SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua,senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin. 8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan) Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga ALLAH menjadi cinta kepadanya. Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat, berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas. 9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri) Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena, pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi. 15
  • 16. Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari ALLAH SWT. Rezeki yang telah ALLAH sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau keterampilan. 10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain) Nafi’un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari Jabir) Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al Qur’an dan Hadits. Sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing. Wallahu’alam. Kepribadian atau watak, cirri khas atau karakter seseorang yang secara eksis dan terus menerus dipertahankan, meskipun demikian kepribadian bisa berubah ubah sesuai dengan faktor yang mempengaruhi. Dalam Islam kepribadian Muslim identik dengan akhlak Islam, ia merupakan perpaduan harmonis antara system kalbu, akal dan nafsu yang menimbulkan tingkah laku dan merupakan cirri khas umat Islam. Karena ituciri khas kepribadian Muslim ialah yang selalu menjaga hatinya untuk taat kepada Allah sehingga senantiasa mendapat sinarnya dan menjauhi segala larangannya yang merupakan kotoran-kotoran manusia. Struktur kepribadian Muslim meliputi tiga substansi, yaitu jasad atau jasmani, ruh atau ruhani dan nafsani atau jiwa, jiwa itu sendiri terdiri dari kalbu, akal dan nafsu. Sedangkan nafsu terdiri dari nafsu amarah, lawamah dan muthmainah. Semuanya ini merupakan struktur kepribadian Islam, yang jika system kerjanya bagus semua akan membentuk kepribadian 16
  • 17. kamil atau manusia pari purna yang tenang selalu berbuat kebaikan tawakal dan terhindar dari sifat sifat tercela Tetapi kenyataanya sering ada gangguan-gangguan kejiwaan yang dapat menurunkan derajat kepribadianya atau kesehatan mentalnya. Untuk menyembuhkannya harus melalui latihan latihan mental secara terus menerus seperti sabar ,taubat , tawakal, ridha dan sebagainya . D. Aplikasi Kepribadian Muslim dalam Proses Belajar mengajar Dalam keseluruhan proses pendidikan di Sekolah,belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Artinya berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajaryang dialami anak didik belajar yang merupkan suatu proses perubahantingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam intrasi dengan lingkungannya.Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan nilai sikap dalam diri anak didik. Guru merupakan salah satu komponen yang ada dilembag pendidikan formal maupun non formal yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan.Peranan guru disamping sebagai pengajar dan pendidik juga sebagai pembimbing dan figur yang dapat dijadiakan contoh dan panutan membimbing dalam hal ini dapat dikatakan sebaga i kegiatan menuntun anak didik menjadi manusia dewasa yang berkepribadian dan cakap sesuai dengan karakternya. yaitu dengan jalan memberikan lingkungan dan arah sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam hal ini termasuk ikut memecahkan persoalan/kesulitan yang dihadapi anak didik, baik perkembangan secara fisik maupun secara mental. Jadi sebagai pendidik guru tidak hanya mencerdaskan anak didiknya saja tetapi juga harus mampu membina dan mengarahkan bakat dan kemampuan anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampumenguasai ilu pengetahuan dan megembangkan karyanya.Sebagai pembimbing guru berfungsi sebagai petunjuk jalan yang benar dalam pertumbuhan dan perkembangan yang tepat bagi anak didiknya dengan mendorong dan meningkatkan potensi kejiwaaan dan jasmaninya. Jadi guru diharapkan mampu sebagai pembimbing bagi potensi yang dimiliki anakdidik sehingga terbentuk pribadi muslim yang sejati. Bagi pembimbing dalam belajar mengajar guru diharapkan mampu untuk: a. Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses belajar. 17
  • 18. b. Membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya c. Mengevaluasi keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukannya d. Memberikan kesempatan yang memadai agar setiap murid dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya e. Mengenal dan memahami setiap murid baik secara individual maupun secara kelompok Guru sebagai contoh, dituntut untuk memberi contoh dan menjadi contoh. Guru mampu menjadi orang yang mengerti pribadi siswa dengansegala problemnya. Begitu besar peranan seorang guru dalam pendidikan oleh karena itu,Islam dangat menghargai orang-orang yang berilmu pengetahuan termasuk guru agama, sehingga hanya mereka sajalah yang pantas mencapai tarafketinggian dan keutuhan hidup. Sesuai dengan Firman Allah dalam Surat al-Mujadalah ayat 11:                                  Yang artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Kepribadian guru yang dapat mempengaruhi murid yang dikembangkan terus menerus sehingga ia benar-benar terampil dalam tugasnya itu: a. Memahami dan menghargai tiap potensi dari tiap murid b. Membina situasi sosial yag menliputi interaksi belajar mengajar yang mendorong murid dalam meningkatkan kemmpuan memahami pentingnya kebersamaan 18
  • 19. dan kesepahaman arah pemikiran atau perbuatan dikalangan murid. c. Membina perasaan saling mengerti, saling menghormati, dan saling bertanggung jawab dan percaya mempercayai antara guru dan murid. Didalam proses belajar kepribadian guru agama akan terasa Nampak ketika berhadapan dengan siswa. Sedangkan kepribadian merupakan unsur yang menentukan keakraban hubungan guru dengan anak didk, yang akan tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik. Kepribadian yang dimiliki seorang guru merupakan faktor yang menentukan terhadap keberhasilan melaksanakan tugas sebagai pendidik. Guru bersikap dan berperilaku baik dapat memberikan suri tauladan/contoh, sebab apabila orang telah melakukan perbuatan baik, sering dikatakan bahwa seseorang melakukan suatu kepribadian yang baik. Sebaliknya, bila seseorang melakukan suatu perbuatan yang tidak baik menurut pandangan masyarakat, maka dikatakan bahwa orang itu mempunyai kepribadian yang tidak baik.Oleh kaena itu, masalah kepribadian adalah suatu hal yang sangat menentukan tinggi rendahnya kewibawaan seorang guru dalam pandangan anak didik. Kepribadian juga menentukan apakah guru menjadi pendidik dan pembina yang baik ataukah akan menjadi perusak/ penghancur bagi masa depan anak didiknya. Maka dari itu,seorang guru hendaknya memiliki kepribadian Muslim yang kuat supaya mereka disegani dan disenangi serta akan memudahkan berhasilnya pendidikan. 19
  • 20. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kepribadian Muslim atau sering disebut akhlak Islami yaitu prilaku seorang Muslim yang merupakan perpaduan harmonis antara kalbu, akal dan fitrah insani. Kepribadian bagi seorang Muslim ialah yang senantiasa menjaga hatinya untuk selalu taat kepada Allah dan berbahagia karena dekat kepada Allah sehingga memperoleh sinarnya dengan senantiasa mengerjakan ibadah dan amal saleh lainya. sedangkan hati yang kotor dan ingkar kepada Allah yang muncul dari anggota badanya adalah sifat keji adalah bekas hati yang kotor dan gelap tanpa sinar. 2. Struktur kepribadian Islam merupakan perpaduan harmonis antara kalbu, akal, dan nafsani. 3. Ciri-ciri kepribadian muslim yaitu: Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih), Shahihul Ibadah (ibadah yang benar), Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh) , Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani), Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir) , Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu), Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu), Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan), Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri), Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain). 4. Kepribadian juga menentukan apakah guru menjadi pendidik dan pembina yang baik ataukah akan menjadi perusak/ penghancur bagi masa depan anak didiknya. Maka dari itu,seorang guru hendaknya memiliki kepribadian Muslim yang kuat supaya mereka disegani dan disenangi serta akan memudahkan berhasilnya pendidikan B. Saran-saran Sebagai seorang muslim hendaknyalah kita mempunyai kepribadian muslim yang tangguh, agar menjadi insal kamil yang dicintai Allah dan mahluq-Nya. 20
  • 21. DAFTAR RUJUKAN Abu Hamid Muhammad al Gazali, Ihya Ulumu al Din, Beirut, Dar al Fikri, 1980 Al Gazali, Ihya Ulumu al-Dien, bab, Keajaiban Hati, terj H, Ismail Ya’qub, Jakarta, Faisan, 1984. Abdul Mujib. M.Ag, dan Yusuf Muzakir, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, Jakarta, Raja Grafindo Persada, th 2001. ——-, Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Filosofik dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya, Bandung, Triganda Kama, 1992. Afifi AE, A Mysical Philosophy of Muhyidin Ibnu Arabi, terj Syahrir Mawi dan Naudi Rahman, Filsafat Mistik Ibnu Arabi, Jakarta, Media Pratama, 1995. Abd Rahman Ibnu Khaldun, Muqadimah min Kitab al-Ibar wa Diwan al-Mubtada al-Khabar fi Ayyam al-Srab wa al-Ajam wa al-Bar Bar, Beirut, Dar al- wa Fikry, at. Ahmad Fauzi, H, Drs, Psikologi Umum, Bandung, Pustaka Setia, 1999. De Boli Tj, The History of the Philosophy in Islam, New York, Dower Publication Inc, 1967. Hanna Djimhana Bartaman, Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikologi Islami, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1997. Hasyim Muhammad, Dialog Antara Tasawufdan psikologi, Telaah atas pemikiran Psikologi Humanistik Abraham Maslow, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2002. Ibnu Qayyim al-Jauhiyah, Keajaiban Hati, Jakarta, Pustaka Ahazam, 2000. Ibnu Abd Allah Muhammad Ibnu Ismail Ibnu al-Mughirah Ibn Badizhah al Ya’fi alBukhary, Yaman,Shahih al-Bukhari, Semarang, Thaha Putra, At. Maslaw Abraham, Motivasi dan Kepribadian, terj Nurul Iman, Bandung, Pustaka Binaan Pressindo, 1993. Muhammad Ustman Najali, Dr, Jiwa Dalam Pandangan Para Filusuf Muslim, terj Gazi Saloom, SPI, Bandung, th 2002. Mansur Ali Rajab, Taam Mulut fi Falsafah al-Akhlak, Mesir, Maktabah al-Anjatu Mishriyah, 1961. Maan Zidadat, dkk, Al-Mausuat al-Falasifiyah al-Arabiyah, Imma al-Araby, 1986. Sayyid Mujtaba Musafi Hari, Psikologi Hidayah, 1990. Victor Said Basil, Manhaj al-Babs Amal Ma‟rifah Inda al-Ghazali, Beirut, Dar al- Kutub. Zakiah Derajat. Kesehatan Mental, Jakarta, Gunung Agung, 1970. 21 al-