Mendidik Sejak Dini, Sekolah Setinggi Mungkin,
Menjangkau Lebih Luas menjadi tema Jumpa Pers Akhir Tahun 2013. Paparan memuat data-data kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya untuk periode 2009-2013. Semoga Bermanfaat.
1. Konferensi Pers Akhir Tahun 2013
Mendidik Sejak Dini
Sekolah Setinggi Mungkin
Menjangkau Lebih Luas
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta, 30 Desember 2013
1
4. ....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Perlu dipersiapkan
social engineering
Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi
pendidikan
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
4
5. “Best scenario” simulation of estimated time required to become highincome countries for middle-income countries in Emerging Asia (years)
Source: Economic Outlook for Southeast Asia, China and India 2014: Beyond the Middle-Income Trap (OECD, 2013)
Note: Based on World Bank’s criterion for classifying economies, high-income countries are defined as
having GNI per capita above USD 12,000 in 2013.
5
6. Tren Permintaan terhadap Tenaga Terampil di Negara Maju
.... Permintaan terhadap tenaga terampil di negara maju terus meningkat ....
Demand for Skilled and Unskilled Workers, reflected in employment rates, 1980-2000
Sumber: Yidan Wang, 2012. Education in a Changing World: Flexibility, Skills, and Employability
6
7. Bonus Demografi:
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Population (000)
(%)
Window of
opportunity
350.000
300.000
100,0
90,0
80,0
250.000
70,0
60,0
200.000
50,0
150.000
40,0
30,0
100.000
20,0
50.000
10,0
0
Population
2050
2045
2040
2035
2030
2025
2020
2015
2010
2005
2000
1995
1990
1985
1980
1975
1970
1965
1960
1955
1950
0
Dependency ratio
Indonesian median age < 30 years (2012)
Indonesia has the demographic window of opportunity while Asia is aging ....
Source: United Nations, 2013
7
8. Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Strukutur Penduduk Indonesia
Tahun 2010
90+
0,28
80-89
Pendidikan Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013
Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
10,75
50-59
20,01
40-49
Generasi 100 thn Merdeka
(Usia pada tahun 2045)
Jumlah Penduduk:
317 Juta orang
5,43
60-69
Kelompok umur
Jumlah Penduduk:
237 Juta orang
1,58
70-79
Periode Bonus Demografi
2010-2035
45-54 tahun
30,57
30-39
35-44 tahun
38,34
20-29
41,20
10-19
43,55
0-9
45,93
0,00
10,00 20,00 30,00 40,00 50,00
Jumlah Penduduk (juta)
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 dan United Nations 2013
Paudisasi
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
8
9. Global youth unemployment and unemployment rate, 1991–2013
… Globally, the ratio of youth to adult unemployment rates hardly changed in recent years, and stands
at 2.7 in 2013. Young people therefore continue to be almost three times more likely than adults to be
unemployed, and the upward trend in global unemployment continues to hit them strongly…
Sumber: ILO, 2013
9
10. Daya Saing Indonesia
di Antara 148 Negara Dunia
rangking
rangking
50
38
kenaikan
+12
Indonesia nomor 3
di dunia dengan
kenaikan tertinggi.
10
11. Rekapitulasi Perubahan Ranking Daya Saing
2012-2013 vs 2013/2014
No
A
Perubahan Ranking GCI
2012/2013 vs 2013/2014
Daftar Negara (Contoh)
57
Naik
1-5
Jumlah
Negara
Peringkat
37
New Zealand (5), Emirat Arab (5), USA (2), Jerman (2), Jepang (1)
6-10 Peringkat
16
Kenya (10), Mauritius (9), Suriname (8), Azerbaijan (7), Malta (6)
11-15 Peringkat
4
B
Tetap
14
C
Turun
Ekuador (15), Lesotho (14), Indonesia (12), Swaziland (11)
72
Singapore, Finlandia, Cina, Switzerland dan Kanada
1-5 Peringkat
Yaman (-5), Yordania (-4), Denmark (-3), Inggris (-2), Polandia (-1)
6-10 Peringkat
22
Argentina (-10), Pakistan (-9), Brasil (-8), Italia (-7), Korsel (-6)
11-21 Peringkat
D
38
12
Honduras (-21), Iran (-16), Mongolia (-14), Lebanon (-12), Uruguay (-11)
Tidak ada data
Jumlah
5
148
Sumber: Global Competitiveness Report 2013/2014 (World Economic Forum, 2013)
11
12. Global Competitiveness Index 2013/2014: Indonesia
........ daya saing Indonesia lebih tinggi dari rata-rata daya saing
negara-negara kategori efficieny-driven economy (GDP per capita US$ 3,000 - 8,999) .........
12
13. Global Competitiveness Index Indonesia:
2012/2013 vs 2013/2014
Health and Primary Education
5,69
Indeks
5,71
4,53
4,40
0,37%
3,08%
2012/2013
2012/2013
2013/2014
Higher Education and Training
2013/2014
4,17
Ranking
4,30
3,03%
50
38
2012/2013
12
2013/2014
Innovation
Peringkat
2012/2013
2013/2014
(144 Negara)
(148 Negara)
3,61
2012/2013
3,82
5,75%
2013/2014
13
14. Perbandingan Internasional School Life Expectancy
Sumber: UNESCO dan Bank Dunia, 2012 dalam World Atlas of Gender Equity in Education
14
15. Peningkatan akses, kualitas dan
relevansi pendidikan menjadi sangat
penting untuk merespon tantangan
Abad ke-21
Mendidik sejak dini (start earlier)
Sekolah setinggi mungkin (stay longer)
Menjangkau lebih luas (reach wider)
15
16. Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia ≥ 15 tahun (tahun):
Perspektif Internasional
No
Negara
1
Amerika
2
1995
2005
2010
No
Negara
1995
2005
2010
12,6
12,9
13,1
6
Indonesia *)
6,0
7,3
7,9
Jepang
10,6
11,3
11,6
7
Thailand
5,9
6,8
7,5
3
Korea Selatan
10,6
11,5
11,8
8
Malaysia
8,4
9,7
10,1
4
Belanda
10,5
10,8
11,0
9
Pilipina
7,9
8,6
9,0
5
Finlandia
9,1
9,8
10,0
10
India
3,8
4,7
5,1
Sumber: World Bank, 2013, khusus Indonesia menggunakan data BPS
Rata-rata lama sekolah (tahun)
14
12
Proyeksi rata-rata lama sekolah
Indonesia 2045
14,05 (3)
13,17 (2)
12,35 (1)
10
8
6
4
2
Skenario 1: Low (berdasarkan annual growth trend 1995-2010)
Skenario 2: Medium
Skenario 3: High
0
1995 2000 2005 2010
Catatan: rata-rata lama sekolah tahun 2012: 8,01 tahun
2045
16
17. Outlook SDM Indonesia 2045
Indikator
A GDP per kapita 1)
B
Angka harapan hidup
C
2012
2045 *)
4,977
> 12,000
69,65 2)
77-80 tahun 1)
8,01 tahun
12,35 – 14,05 tahun
4,02%
Seluruh penduduk usia 15-59
tahun melek aksara
Pendidikan
Rata-rata lama sekolah
Angka Buta Aksara
penduduk (15-59
tahun)
1) Economic Outlook for Southeast Asia, China and India 2014: BEYOND THE MIDDLE-INCOME TRAP (OECD, 2013)
2) Status tahun 2011. Profil Kesehatan 2012 (Kementerian Kesehatan, 2013)
*) perkiraan
17
18. Milestone 10 Tahun
Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
2012
Perbaikan Penyaluran BOS
Rintisan PMU
2010
UU-Dikti
Reformasi Birokrasi •
BOP-PTN
PP 66/2010 •
Subak diakui
Beasiswa Bidik Misi •
UNESCO
DPPN •
2008
WAJAR DIKDAS
9 Tahun tercapai
2006
Sertifikasi Guru
2004
baseline
94,1
112,5
58,0
81,2
49,0
14,3
2005
• Awal BOS
• UU Guru
dan Dosen
2007
Tunjangan
Profesi Guru
2009
20% APBN
untuk
pendidikan
% APM SD/MI
% APK SD/MI
% APM SMP/MTs
% APK SMP/MTs
% APK SMA/SMK/MA
% APK PT
•
•
•
•
•
2011
• Pendidikan Karakter
• Integrasi Kebudayaan
• Rehab SD-SMP
• Sarjana Mengajar di 3T
• Tari Saman diakui
UNESCO
95,5
117,6
77,7
99,7
76,4
27,1
Capaian
95,7
118,2
78,8
103,9
78,7
27,9
2014
2013
• PMU
• Integrasi UN
• Kurikulum 2013
• Akademi Komunitas
• World Cultural Forum
Target Target RPJMN/
2013 Kontrak Kinerja
95,8
96,0
118,6
119,1
79,4
80,0
107,3
110,0
82,0
85,0
28,7
30,0
18
19. REVIEW RPJMN 2010-2014: PENDIDIKAN
Capaian
2011
2012
Target
Target Target
RPJMN Status
2013
2014
2014
7,92
7,94
8,01
8,10
8,25
8,25
5,30
4,70
4,30
4,26
4,03
3,83
4,20
3 APM SD/SDLB/MI/Paket A
95,23
95,41 95,55 95,75 95,80 96,00 96,00
4 APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B
74,52
75,64 77,77 78,80 80,00 81,90 76,00
5 APK SMA/SMK/MA/Paket C
69,60
70,53 76,50 78,70 82,00 85,00 85,00
6 APK PT Usia 19-23 tahun
21,60
26,30 27,10 27,90 28,70 30,00 30,00
Status Awal
(2009)
2010
No
Indikator
1
Rata-rata lama sekolah penduduk
usia 15 tahun ke atas
7,70
2
Angka buta aksara penduduk
berusia 15 tahun ke atas
= melebihi target
= on track
Target
RKP 2014
Semua indikator utama Pendidikan dalam RPJMN dapat tercapai/on-track
19
20. REVIEW RPJMN 2010-2014: KEBUDAYAAN
No
Indikator
1
Jumlah museum yang direvitalisasi.
2
Jumlah cagar budaya yang dilestarikan
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah penelitian bidang arkeologi
Jumlah penelitian dan pengembangan bidang
kebudayaan .
Jumlah fasilitasi sarana bagi pengembangan,
pendalaman dan pagelaran seni budaya.
Jumlah fasilitasi pergelaran, pameran, festival,
lomba, dan pawai
Jumlah reaktualisasi kesenian yang hampir
punah
Jumlah naskah inventarisasi karya seni budaya
Jumlah film/video/ iklan lulus sensor
Capaian (per tahun)
2010
2011
2012
Target
2013
Target
2014
6
30
7
10
31
3.752
3.758
6.635
8.470
7.700
144
155
148
140
148
13
21
13
22
13
25
252
377
500
600
20
259
65
141
150
2
2
2
2
2
25
25
25
845
975
40.000
42.000
44.000
45.000
55.000
10
Jumlah sekolah yang difasilitasi sarana budaya
---
---
951
2.400
Jumlah fasilitasi film yang berkarakter
---
---
20
35
1
3.200
11
Status
45
= on track
= melebihi target
Target RKP 2014
20
21. B
CAPAIAN 2013
1. Akses Pendidikan
2. Mutu dan Relevansi Pendidikan
3. Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan
4. Tata Kelola
21
23. AKSES = f ( ketersediaan + keterjangkauan )
…satuan pendidikan (tempat layanan
pendidikan) yang tersedia dan merata di
semua wilayah yang ada WNI..
kebijakan
Penambahan dan Pemerataan
Daya Tampung
1. Paudisasi
2. Wajar 9 Tahun
3. Pendidikan Menengah
Universal
4. Pengembangan PT Baru dan
Pembangunan Akademi
Komunitas
5. Sekolah Indonesia di Luar
Negeri dan CLC
..layanan pendidikan yang dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat tanpa diskriminasi
status sosial-ekonomi…
kebijakan
Penyediaan Biaya Operasional Sekolah
dan Bantuan Personal Siswa Miskin:
6. BOS
Supply
7. BOPTN
8. Bantuan Siswa/
Mahasiswa Miskin
Demand
23
24. PAUDNI: PAUDISASI (Satu Desa Satu PAUD)
∆ 6% ≈ 2,6 jt anak
Sasaran 2014
Catatan:
APK PAUD = jumlah peserta PAUD / Jumlah penduduk usia 3-6 tahun
Kegiatan
•
•
•
•
•
•
BOP PAUD bagi 45.000 lembaga
Rehabilitasi 80 lembaga PAUD Terpadu
Bantuan rintisan dan penguatan PAUD bagi 6.000 Lembaga
Pemberian Alat Peraga Edukasi bagi 1.150 lembaga PAUD
Penguatan Sarana Pembelajaran 50 lembaga PAUD
Pemberdayaan 530 Lembaga Masyarakat/Ormas/Institusi untuk
menyelenggarakan PAUD
24
25. Perkembangan APK PAUD (%) 2004-2013
sangat signifikan ....
80
67,6
70
60
50
40
30
24,75
29,52
20
10
0
2004
2009
2013
Target APK PAUD 2014: 75%
..... Sekitar 61 persen desa
telah terjangkau dengan
minimal satu pelayanan
PAUD ....
25
27. Lama Sekolah dan Buta Aksara
RATA-RATA LAMA SEKOLAH
PENDUDUK 15 TAHUN KE ATAS
PERSENTASE BUTA AKSARA
PENDUDUK 15 TAHUN KE ATAS
8,01
4,26
• Capaian rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011
telah melebihi target tahun 2012 yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014.
• Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011 menurun,
melampaui target tahun 2012 RPJMN 2010-2014.
sementara
27
28. Partisipasi (APM/APK) Siswa/Mahasiswa
APM SD/MI/Paket A
95,75
APK SMA/SMK/MA/Paket C
78,70
sementara
APM SMP/MTs/Paket B
78,80
APK PT/PTA (usia 19-23 tahun)
27,90
28
32. Disparitas Pendidikan Antar Wilayah: APM SD/MI 2011
Jakarta Selatan
100
Kabupaten/Kota
Nasional:
95,55%
90
< 95%-75%
(137 Kab/Kota atau 27,6%)
APM (%)
80
PRIORITAS 2
75%
< 95%
70
(158 Kab/kota)
60
< 75%
(21 Kab/kota atau 4,2%)
PRIORITAS 1
50
Pidie Jaya
40
Kebijakan: Peningkatan daya tampung pada daerah-daerah Prioritas 1 melalui
penambahan sekolah baru, ruang kelas baru, bantuan siswa miskin, dan peningkatan
ketersediaan guru yang berkualitas.
32
33. Disparitas Pendidikan Antar Wilayah: APK SMP/MTs 2011
APK (%)
140
Kabupaten/Kota
Kulon Progo
≥ 95%
Kota Palangkaraya
Kota Cilegon
(324 Kab/kota)
130
120
Nasional:
99,47%
110
100
95%
90
80
70
60
<95%-75%
(148 Kab/Kota
atau 29,8%)
PRIORITAS 2
< 95%
Barito Utara
(173 Kab/kota)
Sigi
Nduga
Kaimana
< 75%
(25 Kab/kota atau 5,0%)
PRIORITAS 1
50
Kebijakan: Peningkatan daya tampung pada daerah-daerah Prioritas 1 melalui
penambahan sekolah baru, ruang kelas baru, bantuan siswa miskin, dan
peningkatan ketersediaan guru yang berkualitas.
33
37. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
…meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan…
Sekolah
2011
2012
Unit Cost:
2013
2014
Rp. Siswa/Tahun
a. SD
397.000
580.000
580.000
580.000
b. SMP
570.000
710.000
710.000
710.000
-
120.000
1.000.0001)
1.000.000
c. SMA/SMK
Penyaluran:
a. SD
Kab/Kota
Provinsi
Provinsi
Provinsi
b. SMP
Kab/Kota
Provinsi
Provinsi
Provinsi
-
Pusat
Pusat
Pusat2)
c. SMA/SMK
1) Mulai Semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014
37
39. PERSEPSI TERHADAP PROGRAM BOS
Ya
Tidak
Swasta
Meningkatkan layanan
Pendidikan
Ya
0,00%
Meningkatkan fasilitas
sekolah
8,00%
Meningkatkan layanan
Pendidikan
Negeri
Negeri + Swasta
Meningkatkan layanan
Pendidikan
5,00%
Meningkatkan fasilitas
sekolah
8,20%
Mengurangi biaya
pendidikan
4,84%
8,00%
Mengurangi biaya
pendidikan
Tidak
8,57%
Meningkatkan fasilitas
sekolah
8,33%
Mengurangi biaya
pendidikan
2,70%
0%
20% 40% 60% 80% 100%
0%
20% 40% 60% 80% 100%
Sumber: Survey Persepsi Orang Tua dan Guru/Kepala Sekolah, UKMP3, 2013
39
40. Dikti: Pembangunan Perguruan Tinggi
Membuat Sabuk Pengaman Sosial Budaya
…menjamin penyedian dan peningkatan daya tampung Perguruan Tinggi
secara merata di Indonesia…
Poli Sendawar
•Univ. Samudera Langsa
•Univ. Teuku Umar
Univ Borneo Tarakan
Umrah
Poli Bengkalis
Poli Batam
Gorontalo:
Poltek Gorontalo
Poli Terpikat Sambas
IT Kalimantan
Poli Balikpapan
DKI Jakarta: Poli Muara
UPN Veteran Jakarta
IT Lampung Selatan
PTN yg telah ada
PTN Baru (Telah Dibuka)
Poli Fak-Fak
Poli Sorong
Uni Musamus
Univ Sulawesi Barat
Teweh
Poli Tanah Laut
Univ 19 November Kolaka
Poli Sidoarjo Poli Madura
Univ Andi Djemma
Poli Subang
Calon PTN Baru
Pusat Unggulan (Center Of Exellence)
Usulan Penegerian
Maluku Utara:
Poltek Perdamaian Halmahera
Poli Bitung
Univ. Babel Poli Ketapang
Polman Babel
Univ. Graha Nusantara
Poli Nusa Utara
Poli Madiun
Poli Banyuwangi
Jawa Tengah & DIY:
Univ Tidar Magelang
UPN Veteran Yogyakarta
Jawa Timur:
UPN Veteran Jawa Timur
Jawa Barat:
Univ Panca Marga Probolinggo
Univ Timor Poli Sidoardjo, Bitung, dan Sorong:
NTT:
Univ Nusa Nipa
Pengelola oleh Kem Kelautan dan Perikanan
Univ Siliwangi Tasikmalaya
Univ Swadaya Gunung Jati
Univ Singaperbangsa Karawang
Poltek Sukabumi
40
41. Dikti: Pembangunan Akademi Komunitas
Amanat UU Dikti dan Ikut Menyiapkan SDM di 6 Koridor Ekonomi
1. Aceh Utara
2. Aceh Tamiang
3. Langsa
2. Kab. Deliserdang
4. Bengkalis
5. Pelalawan
1. Kab. Aceh Barat
6. Nias Utara
3. Kab. Tanah Datar
31. Kota Bontang
29. Kab. Singkawang
11. Pringsewu
12. Mesuji
4. Kota Prabumulih
5. Kab. Pagar Alam
6. Pangkal Pinang
22. Paser
23. Berau
24. Polewali Mandar
25. Enrekang
35. Kab. Manokwari
33. Kab. Kolaka
14. Trenggalek
15. Madiun
16. Bondowos
17. Gresik
26. Bombana
27. Kep. Yapen
10. Kab. Karawang
11. Kab. Cianjur
12. Kab. Tuban
7. Solok Selatan
13. Kab. Jepara 30. Kab. Waringin TImur
8. Dharmasraya
34. Kab. Buru
9. Sawah lunto
24. Kab. Gianyar
28. Kab. Nagekeo
10. Padang Pariaman
32. Kab. Keerom
7. Kab. Muko-muko
8. Kab. Lampung Tengah
14. Kab. Ponorogo
9. Kab. Rejang Lebong
19. Ende
15. Kab. Pacitan
20. Lembata
16. Kab. Sumenep
13. Rembang 17. Kab. Temanggung
26. Kab. Sumbawa
21. Kupang
= 2012
18. Kab. Situbondo
25. Kab. Mataram
19. Kab. Sidoarjo
20. Kab. Nganjuk
27. Kab. Sumba Timur
= 2013
21. Kab. Bojonegoro 18. Sumbawa Barat
22. Kab. Lamongan
= 2014 (lokasi akan ditentukan)
23. Kota Blitar
Keterangan:
35
27
30
41
42. Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak SD-SMP
Kondisi Ruang Kelas
SD
Kondisi Ruang Kelas
SMP
Akhir 2014 semua
Rusak Berat direhab
Akhir 2014 semua
Rusak Berat direhab
147.648
148.142
148.142
148.155
∑ Sekolah
1.019.198
1.019.698
1.021.883
1.023.883
∑ Ruang
35.965
316.745
36.494
319.939
36.564
325.534
36.724
328.691
42
43. Perkembangan Fisik Rehabilitasi SD
SD MUHAMMADIYAH 2 KUPANG
KEC.OEBOBO
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 6 ruang
KOTA KUPANG
Kondisi 30%
LS
Koordinat
BT
-10.162819 123.622428
Kondisi 50%
Kondisi 90%
Kondisi 100%
43
44. SDN Babakan Madang 01, Kab. Bogor, Jawa Barat
LS
Koordinat
- 6,56368
BT
106,86408
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 10 ruang
Kondisi Awal
Kondisi 100%
Kondisi 100%
44
45. Penyediaan BOPTN
Upaya Mengendalikan Biaya Pendidikan Tinggi
Amanat UU 12/2012
Pemerintah mengalokasikan dana bantuan operasional PTN dari anggaran fungsi Pendidikan
Alokasi BOPTN
(Trilyun Rp)
PENGGUNAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
•
•
•
Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
Biaya pemeliharaan
Penambahan bahan praktikum/kuliah
Bahan pustaka
Penjaminan mutu
Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan
Pembiayaan langganan daya dan jasa
Pelaksanaan kegiatan penunjang
Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
dalam pembelajaran
Honor dosen dan tenaga kependidikan non PNS
Pengadaan dosen tamu
Sarana Prasarana Sederhana
Kegiatan lain yang merupakan prioritas dalam renstra PT
TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK:
Belanja modal dalam bentuk investasi fisik (gedung dan
peralatan)
Tambahan insentif mengajar untuk pegawai negeri sipil
Kebutuhan operasional untuk manajemen
45
47. Bantuan Siswa/Mahasiswa Miskin
Menjamin Peserta Didik Tetap Sekolah
Beasiswa Bidik Misi
Total Penerima BSM 2014
12,86 juta siswa/mhs
Jenjang
Satuan Biaya (Ribu Rp):
2013
2014
SD
360
450
SMP
560
750
SM
1.000
1.000
PT
12.000
12.000
47
48. Beasiswa Bidikmisi
TAHUN
JUMLAH
PENERIMA
(Mahasiswa)
JUMLAH
KUMULATIF
PENERIMA
(Mahasiswa)
JUMLAH LULUSAN
(Mahasiswa)
JUMLAH
PENERIMA AKTIF
(Mahasiswa)
2010
18,125
18,125
-
18,125
2011
27,867
45,992
-
45,992
2012
43,648
89,640
-
89,640
2013
58,900
148,540
146,927
2014
60,000
206,927
1,613*
18,056** +
2265***
186,606
* D3 dan ** S1/D4 (2010);***D3(2011)
Direncanakan setiap tahun jumlah penerima Bidikmisi meningkat. Diasumsikan penerima Bidikmisi masa
studinya tepat waktu (4 tahun untuk S-1 dan 3 tahun untuk vokasi) dan tidak ada yang drop-out.
Pada tahun 2013 diperkirakan akan ada yang lulus sebesar 1.613 mahasiswa Bidikmisi angkatan 2010 dari
Program D-3, sedangkan pada tahun 2014 akan ada yang lulus sebanyak 18.056 mahasiswa S1/D4 angkatan
2010 dan 2.263 mahasiswa D-3 angkatan 2011.
48
49. Asal Sekolah Penerima Bidikmisi di PTN
SMA NEGERI
10961
5678
3876
2363
2814
3105
1549
2538
1840
1175
1694
1764
1372
1283
1009
623
724
171
1622
7
35
4
SMK NEGERI
SMA SWASTA
MA NEGERI
MA SWASTA
SMK SWASTA
SMA/SMK/MA LAIN-LAIN
KEAGAMAAN LAIN
0
17943
22609
Asal Sekolah
Jumlah Mahasiswa
Penerima Bidikmisi
Jumlah
2010
2010
10961
17943
22609
51.513
SMK NEGERI
2011
2012
SMA NEGERI
2012
2011
2363
3876
5678
11.917
SMA SWASTA
1549
3105
2814
7.468
MA SWASTA
1372
1764
1694
4.830
MA NEGERI
1175
1840
2538
5.553
SMK SWASTA
623
1009
1283
2.915
4
35
7
46
1622
171
724
2.517
KEAGAMAAN
LAIN
SMA/SMK/MA
LAIN-LAIN
5000 10000 15000 20000 25000
Sebagian besar penerima Bidikmisi berasal dari SMA Negeri (±60 %), SMK Negeri (±13 %),
SMA Swasta (±10%), MA swasta (5-7 %) dan MA negeri (5-6 %), serta SMK swasta (3 %).
49
50. Perbandingan Indeks Prestasi Rata-rata Angkatan 2010
per Jenis Perguruan Tinggi Berdasarkan Jenis Kelamin
Target IPK
minimum
program Bidikmisi
L
3,4
3,3
3,27
3,17
IPK Rata-rata
3,2
3,1
3,21
3,06
3,06
3,08 3,08
3,17
3,16
3,18
3,21
3,21
3,12
3,23
3,16
3,19
3,19
3,12
3,06
3,05
3,00
2,98
2,97
3
3,11
3,16
3,37
3,33
3,26
3,22
3,06
P
2,9
2,8
Sem 1
Sem 2
Sem 3
Sem 4
Universitas
Institut
Politeknik
Universitas
Institut
Politeknik
Universitas
Institut
Politeknik
Universitas
Institut
Politeknik
Universitas
Institut
Politeknik
2,7
Sem 5
IPK rata-rata mahasiswi lebih tinggi dibandingkan dengan IPK rata-rata
mahasiswa
86,7% mahasiswa Bidikmisi IPK ≥ 2,75
79 mahasiswa Bidikmisi IPK = 4,0
51. Kunjungan Ke Rumah Penerima Bidik Misi
Purwokerto
Purwokerto
Gorontalo
Jambi
Manado
Kupang
53. MUTU = f ( Pendidik + Kurikulum + Sarana )
…Pendidik yang profesional
dan merata di semua wilayah..
kebijakan
Sertifikasi Pendidik
Kualifikasi Pendidik
SM3T
PPGT
...Kurikulum Tematik
Terpadu…
kebijakan
kebijakan
Peningkatan Kualitas dan
Pemerataan Pendidik
1.
2.
3.
4.
..jaminan sarana prasarana
yang memenuhi standar
nasional pendidikan …
Penerapan Kurikulum
Tematik Terpadu
5.
6.
Kurikulum 2013
Ujian Nasional
Penyediaan Sarana Prasarana
Pendidikan sesuai SNP
7.
8.
9.
Rehabilitasi ruang kelas
Sekolah terkoneksi
Internet
Laboratorium dan
Perpustakaan
53
55. Sertifikasi Guru
Guru diangkat sampai dengan 2005 :
1.716.458
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Kegiatan
•
•
•
•
•
•
2015
Uji Kompetensi Guru
Sertifikasi Guru
Peningkatan Kualifikasi Guru ke S1/D4
Pelatihan guru berkelanjutan
Pengukuran Kinerja Guru
Perbaikan Sistem pendidikan guru
Lulus
183.118
173.030
194.815
191.105
274.097
222.157
221.222
(Per tgl 28 Des)
150.000
(Kuota)
106.914
(Kuota)
Jumlah
183.118
356.148
550.963
742.068
1.016.165
1.238.322
1.459.544
1.609.544
1.716.458
55
56. Peningkatan Kualitas Dosen (PNS dan Non PNS)
Ribu Dosen
Jumlah Dosen (Negeri dan Swasta) 174.900 orang
*
*) Proyeksi
56
57. Produktivitas 9 PTN
Universitas Hasanuddin
0,22
Universitas Padjadjaran
0,23
Universitas Diponegoro
0,28
Universitas Airlangga
0,29
0,62
Universitas Gadjah Mada
0,70
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
0,81
Institut Pertanian Bogor
0,92
Universitas Indonesia
2,41
Institut Teknologi Bandung
-
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
Produktivitas
Catatan: Produktivitas: ratio jumlah karya ilmiah yang dihasilkan: jumlah dosen PTN
57
58. SM3T
...Sarjana Mendidik daerah 3T (SM3T) untuk menjamin semua sekolah di daerah 3T dilayani
oleh tenaga pendidik yang cukup dan cakap..
20
80
90 Pidie Jaya
90 Aceh Besar
60
110
Gayo Lues
90 Aceh Timur
80
Simeulue
100
40 Karimun
90
110 Natuna
150
60
95
100
130 Sanggau
150
90
90 Nias
Aceh
100
110
Selatan
Aceh
Singkil
20
Kep. Anambas
110
130
110 Malinau
130 Nunukan
170
275 Kep. Sangihe, Sitaro, Talaud
40
50
= 2013 (62 kab. di 10 Prov)
40
= 2014 (63 Kab di 10 Prov)
Manokwari 90
60
90 Landak
50
Manggarai
130
70
90
90
Sorong 110
90 Alor
90
100 Rote Ndao 150
Ngada 90 140 Ende 50
80
40 Kaimana
Teluk Bintuni 95
90 Lembata
40
165 Kupang
Sumba Timur 170
50
Nabire
60 Yahukimo
90 Flores Timur
150
Manggarai Timur 90
8.683
95
115 Biak Numfor
100
3.100
95 Raja Ampat
50
130 Kutai Barat
80
Keterangan:
Teluk Wondama
130
40 Timika
Waropen 95
Maluku Barat Daya
30
40
90
30
Mimika
63 Kab. di 10 Prov
58
60. PPGT
....Program Rintisan Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Berkewenangan Tambahan (PPGT)
untuk memenuhi kekurangan guru pada daerah terdepan, terluar dan tertinggal....
Aceh
135
85
147
165
Sumut
Kaltim
Kepri
10
20
3
7
Kalbar
20
8
Sulut
17
96
8
30
27
35
25
Pabar
11
10
30
6
Maluku
Keterangan:
464
= 2011
500
= 2012
509
= 2013
500
= 2014
125
199
50
22
80
33
52
105
NTT
LPTK Penyelenggara:
1. Universitas Negeri Padang
2. Universitas Negeri Jakarta
3. Universitas Pendidikan Indonesia
4. Universitas Negeri Semarang
5. Universitas Negeri Yogyakarta
6. Universitas Negeri Surabaya
7. Universitas Negeri Makassar
8. Universitas Negeri Menado
9. Universitas Bengkulu
10. Universitas Sanata Dharma
Papua
19
241
162
60
62. PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP
MURID
Penerapan kurikulum memberi pengaruh yang bagus terhadap siwa dalam pembentukan
karakter, keaktifan, proses belajar, kreatifitas, pola pikir dan budaya baca.
Guru
SD
Kepala Sekolah
Pengawas
SMP
Daya nalar lebih baik
Daya nalar lebih baik
86,43%
Termotivasi melakukan
observasi
86,48%
87,50%
87,70%
76,44%
86,80%
Hasrat membaca Termotivasi melakukan
observasi
88,10% lebih tinggi
89,70%
86,84%
78,41%
82,54%
Proses pembelajaran
lebih menarik
90,80%
Karakter lebih
terbangun
91,43%
94,30%
94,64%
78,30%
90,90%
79,16%
87,20%
79,20%
88,60% 87,51%
87,20%
87,89%
Lebih aktif bertanya
dan berpendapat
89,44%
83,80%
72,07%
92,73%
86,38%
82,57%
Karakter lebih
terbangun
Proses pembelajaran
lebih menarik
88,80%
94,72%
89,18%
86,43%
Hasrat membaca
lebih tinggi
77,43%
77,72%
74,39%
88,04%
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
86,40%
89,18%
78,11%
83,20%
78,71%
77,47%
86,60%
90,48%
Lebih terampil, inovatif
Lebih semangat belajar
dan produktif
83,40%
90,74%
Lebih aktif bertanya
dan berpendapat
Lebih semangat belajar
62
63. TERHADAP
MURID
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
Proses pembelajaran yang lebih interaktif dinilai cukup mampu memberi dampak
positif dalam menumbuhkan keaktifan, karakter siswa yang lebih positif.
Guru
SMA
Kepala Sekolah
87,36%
86,99%
80,51%
87,60%
88,31%
Hasrat membaca
lebih tinggi
84,95%
82,32%
79,55%
Termotivasi melakukan
observasi
80,73%
89,45%
75,01%
74,13%
SMK
Daya nalar lebih baik
Daya nalar lebih baik
Termotivasi melakukan
observasi 86,79%
88,73%
Pengawas
87,55%
Karakter lebih
terbangun
Proses pembelajaran
lebih menarik
83,15%
82,12%
Hasrat membaca
lebih tinggi
86,24%
75,56%
68,16%
79,27%
70,89%
81,53%
84,97%
Proses pembelajaran
lebih menarik
85,01%
Karakter lebih
terbangun
79,41%
91,50%
90,79%
83,68%
78,19%
86,99%
85,82%
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
76,73%
89,44%
90,78%
85,82%
Lebih aktif bertanya
dan berpendapat
84,73%
90,99%
88,08%
72,72%
81,36%
80,88%
71,83%
88,31%
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
80,32%
88,31%
83,78%
79,94%
Lebih semangat belajar
Lebih aktif bertanya
dan berpendapat
Lebih semangat belajar
63
64. TERHADAP
GURU
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 mendorong guru SD dan SMP untuk menjadi individu pembelajar
Guru
SD
Kepala Sekolah
SMP
Pengawas
Lebih mudah dalam menyusun RPP
Lebih mudah dalam menyusun RPP
86,00%
78,82%
78,70%
81,88%
78,18%
60,00%
86,50%
Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa
89,05%
Lebih perhatian dan obyektif
dalam menilai kemampuan siswa
88,00%
88,63%
85,04%
91,00%
91,56%
93,80%
Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran
90,40%
Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa
Lebih perhatian dan obyektif
dalam menilai kemampuan siswa
84,00%
90,97%
91,33%
84,40%
93,60%
95,49%
91,96%
89,00%
93,58%
Lebih semangat meningkatkan
Lebih semangat menambah kualitas dan metode pembelajaran
pengetahuan untuk bahan ajar
84,55%
87,37%
93,89%
88,10%
90,68%
95,23%
Lebih semangat menambah
pengetahuan untuk bahan ajar
64
65. TERHADAP
GURU
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 mendorong guru SMA dan SMK untuk menjadi individu pembelajar
SMA
Guru
Kepala Sekolah
Lebih mudah dalam menyusun RPP
Lebih mudah dalam menyusun RPP
71,77%
Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa
89,03%
Pengawas
83,56%
77,26%
74,48%
86,57%
80,79%
58,00%
83,00%
88,70%
Lebih perhatian dan obyektif
dalam menilai kemampuan siswa
78,25%
84,00%
81,26%
78,89%
62,00%
Lebih perhatian dan obyektif
Mampu mengintregasi
dalam menilai kemampuan siswa
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa
SMK
87,50%
85,00%
88,26%
91,00%
86,21%
92,15%
Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran
86,04%
93,02%
92,00%
93,50%
Lebih semangat menambah
pengetahuan untuk bahan ajar
83,98%
92,00%
Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran
85,02%
94,50%
92,49%
Lebih semangat menambah
pengetahuan untuk bahan ajar
65
66. TERHADAP
KEPALA SEKOLAH
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SD dan SMP dalam
melakukan perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah.
SD
Kepala Sekolah
SMP
Pengawas
Lebih aktif melakukan supervisi
Lebih aktif melakukan supervisi
87,50%
96,88%
94,70%
83,80%
96,47%
92,30%
Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru
Lebih termotivasi menjadi
Lebih aktif mendorong guru
teman belajar guru
untuk menerapkan hasil pelatihan
93,20%
96,58%
98,44%
84,50%
91,50%
92,39%
Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah
92,39%
Lebih aktif mendorong guru
untuk menerapkan hasil pelatihan
87,70%
91,60%
91,40%
95,58%
Lebih termotivasi mengembangkan
Lebih termotivasi mengadakan
manajemen sekolah
pelatihan mandiri
98,35%
87,70%
95,58%
Lebih termotivasi mengadakan
pelatihan mandiri
66
67. PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP KEPALA
SEKOLAH
Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SMA dan SMK dalam
melakukan perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah.
SMA
Kepala Sekolah
Lebih aktif melakukan supervisi
Lebih aktif melakukan supervisi
94,36%
95,47%
79,81%
79,98%
Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru
Lebih aktif mendorong guru
untuk menerapkan hasil pelatihan
Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru
Lebih aktif mendorong guru
untuk menerapkan hasil pelatihan
88,98%
89,73%
95,77%
95,83%
97,22%
85,94%
95,71%
90,29%
95,16%
Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah
SMK
Pengawas
88,26%
95,16%
Lebih termotivasi mengadakan
pelatihan mandiri
83,71%
84,82%
94,36%
Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah
84,82%
94,36%
Lebih termotivasi mengadakan
pelatihan mandiri
67
68. KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SD dan
SMP.
Komite
SD
Ortu
Orangtua
SMP
Siswa mudah belajar
Siswa mudah belajar
83,68%
77,90%
67,88%
62,11%
66,03%
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran
79,22%
79,98%
80,49%
Metode pembelajaran
menyenangkan
60,25%
61,85%
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran
77,54%
79,03%
Metode pembelajaran
menyenangkan
68
69. KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SMA dan
SMK.
SMA
SMK
Siswa mudah belajar
Siswa mudah belajar
78,14%
73,08%
51,53%
55,24%
69,06%
58,21%
57,48%
75,60%
67,60%
75,42%
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran
77,90%
Metode pembelajaran
menyenangkan
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran
76,88%
Metode pembelajaran
menyenangkan
Komite
Orangtua
Ortu
69
70. KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih
aktif bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik.
Komite
SD
Ortu
Orangtua
SMP
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
92,08%
94,93%
Termotivasi untuk
observasi
93,91%
Karakter siswa
lebih terbangun
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
92,81%
89,15%
90,56%
94,40%
Termotivasi untuk
observasi
94,54%
Karakter siswa
lebih terbangun
93,09%
93,68%
93,04%
90,82%
91,51%
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
Semangat belajar
lebih tinggi
88,53%
90,25%
88,42%
89,90%
Hasrat membaca lebih tinggi
91,17%
91,87%
Daya nalar lebih baik
93,79%
93,36%
92,73%
Semangat belajar
lebih tinggi
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
91,47%
92,76%
91,94%
92,31%
Hasrat membaca lebih tinggi
92,56%
93,46%
Daya nalar lebih baik
70
71. KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih
aktif bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik.
SMA
SMK
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
94,35%
93,50%
91,77%
92,98%
Termotivasi untuk
observasi
Karakter siswa
lebih terbangun
92,35%
93,33%
Karakter siswa
lebih terbangun
Termotivasi untuk
observasi
91,36%
92,99%
93,30%
91,09%
90,21%
91,51%
91,61%
92,11%
Semangat belajar
lebih tinggi
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
Semangat belajar
lebih tinggi
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
90,64%
89,77%
89,48%
91,39%
93,12%
92,36%
87,53%
90,81%
Hasrat membaca lebih tinggi
89,28%
92,25%
Daya nalar lebih baik
90,69%
89,66%
Hasrat membaca lebih tinggi
Komite
92,09% 92,23%
Daya nalar lebih baik
Orangtua
Ortu
71
73. Keterkaitan Landasan Teoritis dan Yuridis
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
LANDASAN YURIDIS
Pasal 57 :
(1) evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
(2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan
pada jalur formal dan non formal untuk semua jenjang, satuan dan jenis
pendidikan.
LANDASAN TEORITIS
Lynch (2001)
Pasal 58:
(1) Pendidik berperan mengevaluasi hasil belajar untuk memantau proses
kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan (evaluasi internal)
(2) Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan
dilakukan oleh lembaga mandiri (*) secara berkala, menyeluruh, transparan,
dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional
pendidikan. (evaluasi eksternal) (*) = Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Pasal 59 (3)
Ketentuan mengenai evaluasi diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah
PP 19 / 2005 tentang SNP direvisi menjadi PP 32/2013
Pasal 63 ayat (1) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a) penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk ujian nasional (UN)
73
73
74. Tujuan UN
PP 19 / 2005 (jo, PP 32 / 2013) tentang SNP
Pasal 68
Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
a)pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b)dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c)penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan
pendidikan;
d)pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam
upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
UN satu kesatuan utuh untuk pemetaan, seleksi, kelulusan, dan
pembinaan secara berkesinambungan, berkala, dan menyeluruh
Tidak Perlu dipertentangkan antara: Pemetaan, Seleksi, Kelulusan dan
Pembinaan
74
75. Meningkatkan Kualitas UN
Materi Soal
Pelaksanaan
• Kualitas Instrumen
(andal dan valid)
• Dapat dijaga
kerahasiaannya
• Sistem
Penggandaan dan
distribusi naskah
• Sistem
Pengawasan
• Sistem
Pengolahan Nilai
Output
Dimanfaatkan
untuk:
• Pemetaan
• Kelulusan
• Seleksi
• Pembinaan
75
76. Kompetensi yang Diukur: UN dan PISA
Pada dasarnya kompetensi Matematika yang diukur dalam Ujian Nasional dan PISA
(Programme for International Student Assessment) adalah sama
Pada Ujian Nasional kompetensi Matematika meliputi:
1. Pemahaman : Siswa memiliki kemampuan untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-
materi yang telah diketahui.
2. Aplikasi : Siswa memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus,
teori dalam menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas
3. Analisis : Siswa mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau
menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau
hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah
skenario yang rumit.
Pada PISA kompetensi Matematika meliputi:
1. Reproduksi : Siswa harus mampu menggunakan konsep, prosedur, dan algoritma untuk
menyelesaikan masalah rutin
2. Koneksi : Siswa harus dapat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki
untuk menyelesaikan masalah non rutin sederhana
3. Refleksi : Siswa harus dapat menganalisis, menafsirkan, dan mengembangkan sendiri solusi dari
suatu masalah yang tidak terstruktur, membuat argumen dan generalisasi.
76
78. Rumus Umum Indeks Kompetensi Sekolah
Luas Segi 8 dengan Max (100)
r1= 100
r1
r8= 100
c1
c8
r2= 100
c2
α
r2
Luas ∆= ½ r1 r2 Sin α
c7
c3
r3= 100
r7= 100
c6
Indeks Kompetensi Siswa
c4
Luas Segi n Capaian
Indeks =
c5
* 100%
Luas Segi n Max
r4= 100
r6= 100
r5= 100
rn= Skor Maximum Kompetensi n =100
cn= Skor Capaian Kompetensi n
c0= 0; n= banyaknya segi
Luas Segi 8 Capaian
Indeks =
Luas memiliki 2 dimensi (derajat 2), untuk menghasilkan indeks dengan derajat satu, perlu diakar
(∑(Cn-1 * Cn))+ (Cn * C1)
%
n
78
80. Indeks Kompetensi Sekolah Program IPA, Prov. Sumut
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah
Program IPA
76.90
Prov. Jatim
70.53
Prov. DKI
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah, Prov. Sumut
Program IPA
Prov. Bali
69.05
Prov. Sumut
68.73
Kota Tebing Tinggi
78.87
Prov. Jateng
68.16
Kab. Toba Samosir
77.85
66.24
Prov. Jabar
76.52
Kab. Serdang Bedagai
74.20
Prov. Kalbar
64.36
Kab. Labuhanbatu Utara
Prov. Riau
64.14
Kota Pematangsiantar
73.31
Kab. Tapanuli Utara
72.89
Prov. Aceh
63.65
Prov. Jambi
63.44
Prov. Pabar
63.22
Prov. DIY
Kota Medan
62.84
72.28
Kota Padangsidimpuan
71.93
Kab. Pakpak Bharat
71.91
Kab. Batubara
71.13
Prov. Kepri
62.58
Kab. Simalungun
70.94
Prov. Sumsel
61.98
Kab. Labuhanbatu
70.73
Prov. Kalteng
61.06
Kab. Labuhanbatu Selatan
70.72
Prov. Sumbar
60.88
Kota Binjai
69.74
Prov. NTB
60.71
Kab. Langkat
69.61
Prov. Banten
60.16
Kab. Dairi
69.20
Prov. Sultra
59.29
Prov. Kaltim
59.18
Prov. Lampung
59.16
58.05
Kota Sibolga
58.64
Prov. Kalsel
Prov. Babel
57.06
Prov. Maluku
56.70
56.18
Prov. Sulut
54.93
Prov. Papua
Prov. Sulsel
54.33
Prov. NTT
53.75
Prov. Bengkulu
53.69
Prov. Gorontalo
53.01
Prov. Sulteng
52.29
47.73
Prov. Malut
Rerata 33 Provinsi
60,69
Indeks Nasional
64,21
67.64
66.46
Kab. Mandailing Natal
Memerlukan pembinaan
Prov. Sulbar
67.75
Kab. Deliserdang
Kab. Tapanuli Tengah
66.37
Kab. Humbang Hasundutan
65.50
Kab. Asahan
65.36
Kab. Nias Utara
63.42
Kab. Samosir
63.29
62.52
Kab. Padanglawas
Kab. Karo
60.70
Kota Gunungsitoli
59.20
Kota Tanjung Balai
58.07
Kab. Tapanuli Selatan
Kab. Nias Selatan
Kab. Nias Barat
Kab. Padanglawas Utara
Kab. Nias
Rata-rata Kab/Kota : 66,36
58.02
55.34
52.41
50.42
45.67
Indeks Provinsi : 68,73
80
81. Indeks Kompetensi Sekolah Program IPS, Prov. Sumut
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah
Program IPS
69.77
Prov. Jatim
66.60
Prov. Sumut
Prov. DKI
Prov. Jateng
Program IPS
65.04
Prov. Jabar
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah, Prov. Sumut
65.29
64.11
82.85
Kab. Tapanuli Utara
80.95
Kab. Samosir
Prov. Kalbar
60.80
Kab. Labuhanbatu Utara
75.56
Prov. NTB
60.77
Kab. Simalungun
75.14
Prov. Bali
60.57
Kota Tebing Tinggi
72.78
Prov. DIY
60.24
Kab. Labuhanbatu
72.53
Kab. Serdang Bedagai
Prov. Riau
58.37
Prov. Kepri
58.30
Prov. Jambi
71.17
Kab. Langkat
56.80
70.02
Kab. Batubara
56.85
Prov. Kalteng
71.28
Kota Sibolga
57.57
Prov. Sumbar
71.85
Kab. Toba Samosir
57.89
Prov. Sumsel
72.14
Kota Padangsidimpuan
59.99
Prov. Pabar
69.36
69.31
Kota Pematangsiantar
67.58
Kab. Deliserdang
Prov. Banten
56.34
Kab. Dairi
66.77
Prov. Aceh
56.10
Kota Medan
66.70
Prov. Lampung
56.00
66.55
Kab. Labuhanbatu Selatan
65.66
55.53
Prov. Kaltim
55.16
Kab. Tapanuli Tengah
65.32
Kota Binjai
65.16
Prov. Maluku
54.63
Prov. Kalsel
54.49
Prov. Sultra
Prov. Babel
54.34
53.19
Prov. Sulut
51.98
Prov. Papua
51.53
Prov. Bengkulu
51.02
Prov. NTT
49.60
Prov. Sulsel
49.59
Prov. Gorontalo
48.82
Prov. Sulteng
47.85
Prov. Malut
Rerata 33 Provinsi
56,71
46.28
Indeks Nasional
60,58
Memerlukan pembinaan
Prov. Sulbar
Kab. Padanglawas
Kab. Nias Utara
64.37
Kab. Mandailing Natal
64.04
63.61
Kab. Pakpak Bharat
61.79
Kab. Asahan
59.53
Kab. Humbang Hasundutan
Kab. Tapanuli Selatan
57.11
Kab. Karo
56.81
Kab. Nias Selatan
55.66
Kab. Nias Barat
53.62
Kota Tanjung Balai
53.50
Kota Gunungsitoli
Kab. Padanglawas Utara
Kab. Nias
Rata-rata Kab/Kota : 65,26
53.07
49.12
42.73
Indeks Provinsi : 66,60
81
82. Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Matematik hasil UN 2013
Indeks Kompetensi Nasional = 56,96
Indeks Kompetensi Prov. Sumut = 63.77
Indeks Kompetensi Siswa SMA/MA
(Mapel Matematik), Menurut Provinsi
Prov. Jatim
! !
73.84
Prov. Sumut
63.77
Prov. DKI
63.73
Prov. Jateng
63.71
Logika Matematik
Prov. Sumut
Komp_1
60.84
Prov. Jabar
Prov. Bali
58.49
Prov. Aceh
57.94
Komp_9
57.80
Prov. Pabar
Prov. Banten
53.57
Prov. Jambi
53.49
Prov. DIY
52.34
Prov. Riau
62.64
48.73
52.28
Prov. Sultra
64.32
51.96
Prov. Kalteng
51.71
Prov. Maluku
51.57
47.95
51.96
Prov. Kepri
Prov. Sumsel
51.30
Prov. NTB
50.89
Prov. Sumbar
Prov. Lampung
Maximum
Nasional
Prov. Sumut
72.11
52.41
Prov. Sulbar
Statistik dan
Peluang
53.04
Prov. Kalbar
Komp_2
74.95
Komp_8
Kalkulus
61.28
61.30
52.17
71.32
50.37
Prov. Sulut
47.51
46.95
Prov. Kalsel
46.92
Prov. Babel
45.27
Prov. Kaltim
47.95
44.82
Prov. NTT
44.11
Prov. Sulteng
43.98
62.22
38.98
Prov. Malut
42.56
Prov. Gorontalo
62.90
Komp_7
Komp_4
54.44
Trigonometri
42.22
Prov. Bengkulu
72.07
49.88
44.59
Prov. Sulsel
42.12
Rata-rata provinsi: 52,01
! !
Indeks Nas : 56,96
78.05
Komp_6
Geometri
Komp_3
Aljabar (2):
Persamaan,
pertidaksamaan
linear dan kuadrat
48.14
Prov. Papua
Aljabar (1):
Eksponen,
Barisan dan
Deret
Komp_5
Aljabar (3):
Matriks, Vektor,
dan Transformasi
Aljabar (4):
Lingkaran, suku banyak, dan
komposisi fungsi
82
83. Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Matematika IPA hasil UN 2013
Indeks Kompetensi Nasional = 56,96
Indeks Kompetensi Prov. Sumatera Utara = 63,77
Indeks Kompetensi Kota Medan = 68,18
Indeks Kompetensi Siswa SMA/MA
(Mapel Matematika IPA), Menurut Kab/Kota
Kota Pematangsiantar
))
72.1
Kab. Tapanuli Utara
72.05
Kab. Simalungun
70.36
Logika Matematika
Kota Medan
70
Kab. Pakpak Bharat
69.75
Kab. Langkat
Kota Padangsidimpuan
69.14
Kota Medan
Aljabar (1):
Eksponen,
Barisan dan
Deret
68.16
Kota Binjai
68.02
Kab. Toba Samosir
66.94
Statistik dan
Peluang
65.2
Kab. Labuhanbatu
Kota Tebing Tinggi
65.05
Kab. Labuhanbatu Utara
64.92
Kab. Serdang Bedagai
64.29
Kab. Batubara
64.28
Kab. Labuhanbatu Selatan
63.96
62.76
Kab. Tapanuli Tengah
62.67
Kab. Deliserdang
62.08
Kab. Mandailing Natal
61.64
Kab. Dairi
Kab. Padanglawas
60.66
Kab. Asahan
Aljabar (2):
Persamaan,
pertidaksamaan
linear dan kuadrat
Kalkulus
60.43
Kota Sibolga
58.39
Kab. Nias Utara
58.29
Kab. Samosir
57.33
Kab. Humbang Hasundutan
55.71
54.86
Kab. Karo
Kota Gunungsitoli
51.9
Kab. Tapanuli Selatan
51.1
Kab. Nias Selatan
48.48
Kota Tanjung Balai
47.35
Kab. Padanglawas Utara
Aljabar (3):
Matriks, Vektor,
dan Transformasi
44.22
Kab. Nias Barat
Trigonometri
43.73
Kab. Nias
Rata-rata Kab/Kota: 60.45
))
38.98
Indeks Prov: 63.77
Geometri
Aljabar (4):
Lingkaran, suku banyak, dan
komposisi fungsi
83
84. Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bhs. Indonesia hasil UN 2013
Indeks Kompetensi Nasional = 68.41
Indeks Kompetensi Prov. Sumut= 62.79
Indeks Kompetensi Siswa SMA/MA
(Mapel Bhs.Indo), Menurut Provinsi
Prov. Bali
&
77,83
76,58
Prov. DIY
Prov. DKI
74,86
Prov. Jateng
Prov. Sumut
74,48
Prov. Jatim
73,41
Prov. Kepri
72,57
Prov. Sumbar
Menulis
Gagasan Fiksi
Prov. Jabar
66.94
71,08
70,68
Prov. Babel
Komp_2
Membaca Kritis Nonfiksi
Maximum
63.33
71,81
Prov. Kalbar
Membaca Pemahaman Nonfiksi
Komp_9
71,89
Prov. Kalsel
Komp_1
Nasional
65.75
58.33
Prov. Sumut
70,27
Prov. NTB
70,26
Prov. Kalteng
69,81
69,58
Prov. Kaltim
69,1
Prov. Riau
59.99
61.68
Komp_8
Menulis
Struktur Fiksi
Komp_3
70.61
56.51
54.70
83.01
Membaca Data
69,09
Prov. Sulbar
67,42
Prov. Sumsel
56.95
67,4
Prov. Lampung
72.45
67,36
Prov. Gorontalo
66.37
67
Prov. Sultra
Prov. Jambi
66,74
Prov. Bengkulu
66,27
Prov. Banten
66,14
Prov. Sulsel
65,52
Prov. Sulut
62.51
62.70
Komp_7
Komp_4
74.93
Menulis Struktur
Nonfiksi
70.04
Membaca Pemahaman Fiksi
76.49
64,87
Prov. NTT
64,82
Prov. Pabar
64,39
Prov. Sumut
Komp_6
Komp_5
Membaca Kritis Fiksi
62,79
Prov. Sulteng
Menulis Gagasan Nonfiksi
62,65
Prov. Aceh
Prov. Maluku
Prov. Papua
Prov. Malut
Rata-rata provinsi: 67,59
59,71
57,01
56,42
&
50,66
Indeks Nas : 68,41
Meski rerata nilai Provinsi Sumut
untuk Jurusan IPA tinggi, namun untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia
nilai rerata di bawah rerata Nasional
84
85. Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bhs. Indonesia hasil UN 2013
Indeks Kompetensi Siswa SMA/MA
(Mapel Bhs.Indo), Menurut Kabupaten/Kota
Kab. Toba Samosir
70.16
Kab. Labuhanbatu Utara
Indeks Kompetensi Nasional = 68.41
Indeks Kompetensi Prov. Sumut = 62,79
Indeks Kompetensi Kota Medan = 64,11
Kota Medan
Kab. Humbang Hasundutan
67.43
Kab. Batubara
66.14
Kota Pematangsiantar
Kota Medan
Komp_9
Komp_2
66.08
Kota Sibolga
Prov. Sumut
Menulis
Gagasan Fiksi
68.27
Kab. Tapanuli Tengah
65.83
Kab. Tapanuli Utara
64.77
66.94
64.92
Kab. Labuhanbatu
63.33
65.28
Kab. Asahan
64.56
Kab. Labuhanbatu Selatan
Kab. Samosir
64.22
Kab. Pakpak Bharat
64.20
Kota Medan
63.18
63.31
Kab. Karo
83.01
Komp_8
55.06
63.02
62.80
61.68
59.99
54.70
74.97
56.51
Komp_3
Membaca Data
70.61
63.04
Kota Tebing Tinggi
65.75
63.22
Kab. Mandailing Natal
Membaca Kritis Nonfiksi
59.08
58.33
Menulis
Struktur Fiksi
64.11
Kota Gunungsitoli
Nasional
Komp_1
68.53
Kab. Dairi
Maximum
Membaca Pemahaman Nonfiksi
69.99
Kab. Simalungun
62.20
Kota Padangsidimpuan
62.17
66.96
Kota Binjai
61.41
Kab. Langkat
60.75
Kab. Serdang Bedagai
57.56
66.37
63.59
72.45
62.70
60.34
Kab. Tapanuli Selatan
Kab. Deliserdang
Menulis Struktur
Nonfiksi
Komp_7
56.95
59.86
70.04
59.83
Kota Tanjung Balai
58.72
Kab. Padanglawas
57.54
Kab. Nias Selatan
Komp_4
Membaca Pemahaman Fiksi
74.93
75.12
76.49
59.71
Kab. Nias Utara
62.51
56.84
Kab. Padanglawas Utara
Kab. Nias Barat
Kab. Nias
Rata-rata Kab/Kota: 62.44
Komp_6
Menulis Gagasan Nonfiksi
Komp_5
Membaca Kritis Fiksi
53.80
52.15
48.17
Indeks Prov : 62.79
85
86. Contoh Kajian Hasil UN untuk Pemetaan Potensi
Indeks rerata kompetensi sekolah
untuk prodi IPA di Kota Medan umumnya di
atas rerata Provinsi SumUt maupun Nasional,
namun untuk Bahasa Indonesia nilainya di
bawah rerata Nasional
86
88. Contoh: Peta Kompetensi Siswa utk Mapel Kimia di SMA N 1 Medan
Kimia (IPA)
Struktur Atom
stoikiometri
Kimia unsur
Larutan
Redoks
Kimia karbon
Kinetika reaksi
Termokimia
Index Kompetensi Mapel Jurusan IPA di SMA N 1 Medan cukup bagus,
sangat menonjol untuk Mapel Bahasa Inggris dan Kimia
89. Contoh: Peta Kompetensi Rerata Siswa SMA Advent Nias, Kab Nias, SumUt
Contoh:
Sangat membutuhkan peningkatan mutu pembelajaran mapel Bahasa Inggris,
Matematika, dan Kimia
91. Penggunaan UN untuk SNMPTN
Tahun 2013
Hasil kelulusan UN digunakan
sebagai syarat untuk diterima
melalui SNMPTN
Tahun 2014
Gabungan nilai rapor yang
sudah diboboti dan nilai UN
murni digunakan sebagai dasar
seleksi SNMPTN.
Bobot nilai ditentukan oleh
masing-masing perguruan
tinggi
91
93. PENGAKUAN UNESCO TERHADAP WARISAN BUDAYA INDONESIA
Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage):
1. Kompleks Candi Borobudur (1991);
2. Kompleks Candi Prambanan (1991);
3. Situs Manusia Purba Sangiran (1996);
4. Lanskap Budaya Bali (Subak) (2012).
Warisan Alam Dunia (World Natural Heritage):
1. Taman Nasional Ujung Kulon di Banten (1991);
2. Taman Nasional Komodo di NTT (1991);
3. Taman Nasional Lorentz di Papua (1999);
4. Hutan Hujan Tropis Sumatera (2004).
Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage):
Intangible Cultural Heritage of Humanity
1. Wayang (2003);
2. Keris (2005);
3. Batik (2009);
4. Angklung (2010).
Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding
1. Tari Saman (2011);
2. Noken (2012).
Nominasi Warisan Budaya Tak Benda
(Intangible Cultural Heritage):
1. Tenun
2. Taman Mini Indonesia Indah
3. Tor Tor
4. Tari Bali
5. Kapal Phinisi
Nominasi Warisan Budaya Benda (Tangible
Cultural Heritage):
1. Pemukiman Tradisional Tana Toraja;
2. Pemukiman Tradisional Nias;
3. Kota Lama Banda Naira
4. Lukisan Gua-gua Prasejarah Maros
Pangkep
5. Kawasan Percandian Muara Jambi
6. Bekas Kota Majapahit, Trowulan
Mojokerto
93
94. Fokus Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan 2014
1. PEMBANGUNAN
KARAKTER BANGSA
MELALUI KEBUDAYAAN
2. PELESTARIAN WARISAN
BUDAYA
3. PENGUATAN
DIPLOMASI BUDAYA
a. Persemaian nilai budaya
sebagai pembentuk karakter
bangsa
b. Penguatan Kantong-kantong
Budaya
(Sanggar/Komunitas/Desa
Adat)
c. Penyuluh Budaya
d. Fasilitasi Sarana Budaya
untuk Sekolah
e. Fasilitasi Pembuatan Film
Pendek dan Dokumenter
(tema : karakter bangsa)
f. Buku-buku tentang Sejarah
dan Nilai Budaya
g. Gerakan Nasional Cinta
Museum: Museum Masuk
Sekolah
a. Registrasi Nasional Cagar
Budaya sebagai warisan
budaya nasional
a. Penguatan Diplomasi
Budaya: Rumah Budaya di
Luar Negeri
b. Revitalisasi Cagar Budaya
misalnya situs Sangiran/
Situs Trowulan, Muaro
Jambi, rumah Pengasingan
Bung Karno di
Ende/Revitalisasi Keratonkeraton/Revitalisasi Kota
Lama
b. Pengembangan Rumah
Budaya Nusantara
c.
Revitalisasi dan
pembangunan Museum
c.
Penominasian warisan
budaya nasional menjadi
warisan budaya dunia
(UNESCO)
d. Penguatan Warisan
Budaya Dunia (sosialisasi/
publikasi/ summit)
94
95. World Culture Forum
Ikut Berperan Membangun Dunia Lewat Kebudayaan
JANJI BALI
Kebudayaan membawa sifat unik tersendiri. Kebudayaan dapat masuk ke
dalam berbagai sendi keberagaman seperti etnis, agama, bangsa, dan negara.
Menempatkan budaya dalam arus utama pembangunan berkelanjutan, bukan
hanya sebagai pelengkap. Metode pendekatan dan strategi dalam
mengembangkan budaya dapat didekati dengan pendidikan.
95
96. Rekomendasi Janji Bali
(1) Mencari modalitas baru untuk memberikan nilai dan mengukur budaya dalam
pembangunan berkelanjutan dan mengembangkan kerangka etika yang akuntabel,
untuk keuntungan bagi pemangku kepentingan dengan melibatkan masyarakat.
(2) Mendong model partisipatif baru mempromosikan demokrasi budaya dan inklusi
sosial, memastikan kejelasan konseptual, ekuitas dan peningkatan kapasitas dalam
mengarusutamakan masalah jender, dan mendorong stabilitas dalam pembangunan
sosial, politik, dan ekonomi untuk memelihara budaya damai baik di tingkat lokal
maupun internasional.
(3) Mendukung kepemimpinan dari kaum muda dalam berkebudayaan, mempromosikan
sistem pengetahuan lokal dalam membimbing konservasi lingkungan dan
perlindungan warisan, serta mengembangkan dan memperkuat kemitraan yang
produktif antara sektor publik dan swasta.
(4) Mmemperkuat kepemilikan masyarakat dan partisipasi masyarakat sipil dalam proyekproyek pembangunan yang berkelanjutan untuk meningkatkan peran transformatif
mereka, mendorong kreativitas dan mendorong pengembangan industri budaya untuk
mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan budaya.
(5) Meminta pemerintah untuk berkomitmen untuk integrasi budaya di agenda
pembangunan berkelanjutan pasca-2015.
96
100. IIP (Indeks Integritas Pusat) 2012
Instansi dengan Skor Total Integritas > 7
No.
1
2
3
4
5
6
7
Instansi
PT. Jamsostek
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Kementerian Kesehatan
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Kementerian Perdagangan
Indeks Integritas
Pengalaman
Integritas
8.02
8.06
7.63
7.59
7.62
7.59
7.10
Potensi Total Instansi Pusat
Integritas
6.44
6.15
6.62
6.54
5.97
5.91
6.88
7.49
7.43
7.29
7.24
7.07
7.03
7.03
100
101. HASIL PEMERINGKATAN E-GOVERNMENT INDONESIA
Kriteria Penilaian :
• Kebijakan
• Kelembagaan
• Infrastruktur
• Perencanaan
Kemdikbud akan
mempertahankan dan
meningkatkan kinerja di
bidang E-Gov
Sumber: UKP4
101
103. Pidato Presiden RI Tanggal 16 Agustus 2013
1. Prioritas pembangunan pendidikan tahun 2014 diarahkan untuk
“meningkatkan mutu, akses dan pemerataan pelayanan pendidikan”.
2. Tujuan: mengakselerasi pembangunan SDM sekaligus memanfaatkan bonus
demografi dan momentum 100 tahun Indonesia merdeka
3. Anggaran pendidikan tahun 2014 telah ditetapkan sebesar Rp. 80,661
Triliun.
4. Kebijakan pemanfaatan anggaran pendidikan tahun 2014:
a)
b)
Program Pendidikan Menengah Universal (PMU) agar anak-anak
Indonesia usia 16-18 tahun pada tahun 2020 nanti minimal 97 %
berpendidikan menengah. Apabila tanpa PMU, angka tsb baru dicapai pada
tahun 2040;
Peningkatan distribusi guru di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan;
103
104. Pidato Presiden RI Tanggal 16 Agustus 2013 (lanjutan….)
c) Peningkatan kualitas pendidikan, antara lain melalui:
• Sertifikasi guru; dan
• Implementasi Kurikulum 2013;
d) Peningkatan program afirmasi:
• SM3T
• Pengiriman pelajar asal Papua untuk melanjutkan
studinya di beberapa SMA/SMK dan PT terbaik di luar
Papua
e) Penuntasan rehabilitasi ruang kelas rusak dan pembangunan
sekolah baru;
f) Pembangunan akademi komunitas; dan
g) Pemerataan akses pendidikan melalui pemberian beasiswa bagi
siswa miskin dan dan beasiswa Bidik Misi.
104
105. Kebijakan Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2014
•
•
•
•
1/2
Rujukan
UUD 1945, UU Sisdiknas (20/2003), UU Guru dan Dosen
(14/2005), UU Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu
Kebangsaan (24/2009), UU Cagar Budaya (11/2010), UU Dikti
(12/2012), dan peraturan perundangan lain yg terkait.
RPJMN 2009-2014.
Renstra Kemdikbud 2010-2014.
Kontrak Kinerja Menteri dan Arahan Presiden
Arah
Kebijakan
1. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD),
pendidikan nonformal dan pendidikan informal;
2. Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
yang merata.
3. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah
universal (PMU).
105
106. Kebijakan Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2014
2/2
4. Peningkatan akses, kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan
tinggi, termasuk penyediaan BOPTN, ekspansi daya tampung
(termasuk pendirian PTN baru dan pembangunan akademi
komunitas).
5. Peningkatan profesionalisme, pemerataan distribusi, dan
kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan.
6. Melanjutkan implementasi kurikulum 2013.
7. Pengembangan, pelindungan, dan pemanfaatan warisan budaya dan
bahasa serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap keragaman
seni dan budaya.
8. Penguatan tata kelola pendidikan yang berbasis pada performance
based budgeting dan reformasi birokrasi untuk meningkatkan
akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas manajemen pelayanan
pendidikan.
106
107. Pagu Anggaran Kemdikbud: 2013 dan 2014
(dalam ribuan)
No
Unit Utama
2013
2014
1
Sekretariat Jenderal
1.510.090.000
1.441.562.300
2
Inspektorat Jenderal
205.000.000
205.000.000
3
Ditjen PAUDNI
2.553.710.000
2.338.034.530
4
Ditjen Dikdas
12.100.960.000
16.238.814.870
5
Ditjen Dikmen
11.639.480.000
14.881.960.000
6
Ditjen Dikti
38.607.440.000
39.896.628.200
7
Ditjen Kebudayaan
2.028.620.000
1.182.750.000
8
Balitbang
1.295.460.000
1.186.700.000
9
Badan Bahasa
359.530.000
359.531.800
10
Badan PSDMPK-PMP
2.787.190.000
2.930.045.100
73.087.480.000
80.661.026.800
Total
Catatan: Anggaran Kemdikbud 2013 adalah sebelum APBNP 2013 (Rp. 80,382 T).
107
109. Perbandingan UN 2013 dan 2014: SMP/MTs dan SM
ASPEK
2013
Integrasi vertikal
Nilai UN belum sepenuhnya
digunakan dlm seleksi SNMPTN
Nilai UN digunakan dalam
penerimaan mhs baru SNMPTN
Mudah 10%
Sedang 70%
Sukar 20%
Mudah 10%
Sedang 70%
Sukar 20%
Beberapa soal setara PISA/TIMMS
Terpusat
Provinsi secara regional
Soal
Penggandaan dan
distribusi soal UN
2014
Kelembagaan
Majelis Rektor dilibatkan dalam
kepanitian untuk meningkatkan
kredibilitas dan integrasi vertikal
Pengawasan
Majelis rektor dilibatkan dalam
penyiapan soal, pengawasan,
pemrosesan LJU untuk meningkatkan
kredibilitas UN
109
110. Jadwal Pelaksanaan UN 2014
A. SMA/MA
Mata Pelajaran
No
3.
Program
IPA
Program
IPS
Program
Bahasa
MA Program
Keagamaan
07.30–09.30
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
UN Susulan
Selasa, 22 April 2014
10.30–12.30
Biologi
Geografi
Sastra
Indonesia
Hadis
UN
Selasa, 15 April 2014
07.30–09.30
Matematika
Matematika
Matematika
Matematika
UN Susulan
Rabu, 23 April 2014
10.30–12.30
Kimia
Sosiologi
Antropologi
Fikih
UN
Rabu, 16 April 2014
2.
Jam
UN
Senin, 14 April 2014
1.
Hari dan Tanggal
07.30–09.30
Bahasa
Inggris
Bahasa
Inggris
Bahasa
Inggris
Bahasa
Inggris
UN Susulan
Kamis, 24 April 2014
10.30–12.30
Fisika
Ekonomi
Bahasa
Asing
Tafsir
110
111. Jadwal Pelaksanaan UN 2014
B. SMK/MAK
No
1.
2.
3.
Hari dan Tanggal
UN:
Senin,
14 April 2014
UN Susulan:
Selasa, 22 April 2014
UN:
Selasa, 15 April 2014
UN Susulan:
Rabu,
23 April 2014
UN:
Rabu,
16 April 2014
UN Susulan:
Kamis,
24 April 2014
Jam
Mata Pelajaran
07.30–09.30
Bahasa Indonesia
07.30–09.30
Matematika
07.30–09.30
Bahasa Inggris
C. SMALB
No
1.
2.
3.
Hari dan Tanggal
UN:
Senin,
14 April 2014
UN Susulan:
Selasa, 22 April 2014
UN:
Selasa, 15 April 2014
UN Susulan:
Rabu,
23 April 2014
UN:
Rabu,
16 April 2014
UN Susulan:
Kamis,
24 April 2014
Jam
Mata Pelajaran
07.30–09.30
Bahasa Indonesia
07.30–09.30
Matematika
07.30–09.30
Bahasa Inggris
111
112. Jadwal Pelaksanaan UN 2014
D. Program Paket C
No
1.
Program
Program
Paket C
IPS
Hari dan Tanggal
Periode I
Senin,
14 April 2014
Periode II
Selasa,
19 Agustus 2014
Jam
Mata Ujian
Bahasa Indonesia
Geografi
10.30 – 12.30
Selasa,
15 April 2014
13.30 – 15.30
16.00 – 18.00
Pendidikan
Kewarganegaraan
Selasa,
15 April 2014
Matematika
Sosiologi
Kamis,
21 Agustus 2014
13.30 – 15.30
16.00 – 18.00
Bahasa Inggris
Ekonomi
Jumat
22 Agustus 2014
Program
Paket C
IPA
13.30 – 15.30
16.00 – 18.00
Rabu,
16 April 2014
2.
Rabu,
20 Agustus 2014
14.00 – 16.00
Pendidikan
Kewarganegaraan
Selasa,
19 Agustus 2014
13.30 – 15.30
16.00 – 18.00
Bahasa Indonesia
Biologi
10.30 – 12.30
Pendidikan
Kewarganegaraan
Senin,
14 April 2014
Selasa,
15 April 2014
Selasa,
15 April 2014
Rabu,
20 Agustus 2014
13.30 – 15.30
16.00 – 18.00
Matematika
Kimia
Rabu,
16 April 2014
Kamis,
21 Agustus 2014
13.30 – 15.30
16.00 – 18.00
Bahasa Inggris
Fisika
Jumat
22 Agustus 2014
14.00 – 16.00
Pendidikan
Kewarganegaraan
112
113. Jadwal Pelaksanaan UN 2014
E. Program Paket C Kejuruan
No
3
Program
Program
Paket C
Kejuruan
Hari dan Tanggal
Periode I
Jam
Periode II
Mata Ujian
Senin,
Selasa,
13.30-15.30 Bahasa Indonesia
14 April 2014 19 Agustus 2014 16.00-18.00 Pendidikan
Kewarganegaraan
Selasa,
6 Mei 2014
Rabu,
13.30-15.30 Matematika
20 Agustus 2014 16.00-18.00 Bahasa Inggris
F. SMP/MTs dan SMPLB
No
Hari dan Tanggal
Jam
Mata Ujian
UN
UN Susulan
1
Senin, 5 Mei 2014
Senin, 12 Mei 2014
2
Selasa, 6 Mei 2014 Selasa, 13 Mei 2014 07.30-09.30 Matematika
3
Rabu, 7 Mei 2014
4
Kamis, 8 Mei 2014 Jumat, 16 Mei 2014 07.30-09.30 Ilmu Pengetahuan Alam
Rabu, 14 Mei 2014
07.30-09.30 Bahasa Indonesia
07.30-09.30 Bahasa Inggris
113
114. Jadwal Pelaksanaan UN 2014
G. Program Paket B/Wustha
No
Hari dan Tanggal
Periode I
Periode II
Jam
Mata Ujian
1
Senin,
5 Mei 2014
Selasa,
13.30-15.30
19 Agustus 2014 16.00-18.00
Bahasa Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan
2
Selasa,
6 Mei 2014
Rabu,
13.30-15.30
20 Agustus 2014 16.00-18.00
Matematika
Ilmu Pengetahuan Sosial
3
Rabu,
7 Mei 2014
Kamis,
13.30-15.30
21 Agustus 2014 16.00-18.00
Bahasa Inggris
Ilmu Pengetahuan Alam
114
115. PERMENDIKBUD Nomor 102 Tahun 2013
tentang
Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah pada Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Program Paket A/Ula
Antara lain:
•
•
•
•
•
Pelaksanaan US/M menjadi kewenangan Satuan Pendidikan. (pasal 14).
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran; dan
c. lulus US/M. (pasal 5)
Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf a, untuk peserta didik SD/MI, SDLB, dan Program Paket A/Ula, apabila telah
menyelesaikan pembelajaran dari kelas I sampai dengan kelas VI. (pasal 6)
Kriteria perolehan nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b ditetapkan oleh Satuan
Pendidikan. (pasal 7)
Kriteria kelulusan peserta didik dari US/M sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf c ditetapkan oleh Satuan Pendidikan sebelum pelaksanaan US/M
berdasarkan perolehan nilai US/M. (pasal 8)
115
117. Skala Implementasi
No
1
Jenjang
Satuan
Kelas
SD
I
Tahun
2013
2% (2.598 Sekolah)
2014
100%
100%
100%
II
100%
III
IV
100%
2% (2.598 Sekolah)
100%
100%
100%
V
100%
VI
2
SMP
VII
VIII
100%
4% (1.436 sekolah)
100%
100%
100%
100%
IX
3
SMA/SMK
2015
100%
X
100%
10%
SMA (11.629
Sekolah)
SMK (10.628 sekolah)
100%
XI
100%
100%
XII
100%
117
118. Jumlah Sekolah Sasaran Pendidikan Dasar
No
Jenjang
1
SD
2
3
Sekolah
Siswa Kelas
1,2,4,5,7,8
148.171
17.640.917
SMP
35.597
7.107.950
PKLK
1.744
32.354
185.512
24.781.221
Jumlah
118
119. Jumlah Sekolah Sasaran Pendidikan Menengah
No
Jenjang
Jumlah
Sekolah
Siswa
Kelas X
Kelas XI
1
SMA
11.629
1.767.368
1.693.728
2
SMK
10.628
1.597.352
1.430.115
3
SMLB
774
4.008
3.406
23.031
3.368.728
3.127.249
JUMLAH
119
120. Skema Pembiayaan
Pembiayaan Implementasi Kurikulum 2013
pada Tahun 2014
Penyediaan
Buku
SD-SMP
SM
Pelatihan Guru
APBN dan APBD
Pendampingan
dan Monev
APBN dan APBD
Semester I 2014/2015
BOS dan BOS BUKU
Semester II 2014/2015
DAK dan APBD
Semester I 2014/2015
BOS SM
120
123. Indeks 2013
Pendidik & Tenaga
Kependidikan
73,1
73,1
Peserta Didik
73,3
73,1
Pengelola Satuan
Pendidikan
73,9
70,2
DPR/DPRD
70,8
65,9
Dinas Pendidikan
Provinsi & Kabupaten
72,7
70,1
Media Massa
70,4
62,9
LSM & Ormas
(Pendidikan)
68,5
64,6
Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan Kemdikbud 2013
Indeks 2012
Stakeholder
INTERNAL
2013 : 73,5
2012 : 73,0
KEMDIKBUD
Stakeholder
EKSTERNAL
2013 : 70,6
2012 : 66,1
(N= 10.978, error sampling +/- 0,94 pada interval
kepercayaan 95,0%)
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 – 6)
dikonversikan ke skala (0 – 100)
123
124. Indeks diukur berdasarkan skor rata-rata dari jawaban responden
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 – 6) lalu dikonversikan ke skala (0 – 100)
+3.6
+2.1
Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan Kemdikbud 2013
124
125. Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA
67.8
Pengelola Situs atau Cagar Budaya
72.5
Masyarakat Umum
69.0
Pengelola atau Pelaku Seni
71.6
Komunitas Budaya
70.7
Komunitas Seni
69.3
Komunitas Film
68.1
Keraton
73.3
Pengurus Organisasi Kepercayaan
68.0
Komunitas Adat
69.1
Sanggar Seni Budaya
66.5
Pemuka Adat
70.8
DPR/DPRD
70.1
Dinas Bidang Kebudayaan Daerah
72.3
Media Massa
67.7
LSM
68.8
Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan Kemdikbud 2013
(N= 1.193, error sampling +/- 2,84 pada interval
kepercayaan 95,0%)
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 – 6)
dikonversikan ke skala (0 – 100)
Stakeholder
Internal
2013 : 69.6
KEMDIKBUD
Stakeholder
Eksternal
2013 : 71.4
125
126. Indeks diukur berdasarkan skor rata-rata dari jawaban responden
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 – 6) lalu dikonversikan ke skala (0 – 100)
-2.7
Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan Kemdikbud 2013
+0,9
126
128. PERKEMBANGAN JUMLAH PEMOHON DAN
PERMINTAAN INFORMASI PUBLIK DI KEMDIKBUD
TAHUN 2010-2013
400
346
350
336
300
250
200
162
150
100
50
48
68
185
153
81
0
2010
2011
Jumlah Pemohon
2012
2013
Jumlah Informasi yang Diminta
128
129. JUMLAH PENGADUAN
(Call Center, Telepon, SMS, Email)
JANUARI - DESEMBER 2013
No
Jenis Pelayanan
Jumlah
1
Call Center
Telepon
945
3
SMS
7438
4
Email
10548
JUMLAH
21316
11%
2385
2
Laporan Gabungan Call Center 177,
Telepon, SMS, Email
Januari - Desember 2013
50%
Call Center
4%
35%
Telepon
SMS
Email
129
130. KATEGORI PENGADUAN
(Call Center, Telepon, SMS, Email)
JANUARI - DESEMBER 2013
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
KATEGORI
CPNS
BSM
UN
SERTIFIKASI Guru
GURU
NISN
NUPTK
BEASISWA
KURIKULUM
DAPODIK
LAIN-LAIN
JUMLAH
JUMLAH
2.222
2.138
1.804
1.137
1.047
549
400
347
325
202
11.145
21.316
130
132. Daftar Media
Media Cetak
Media Elektronik (TV)
1. Kompas
1. TVRI
2. Republika
2. RCTI
3. Media Indonesia
3. TV One
4. Koran Tempo
4. SCTV
5. Jurnal Nasional
5. Trans TV
6. Rakyat Merdeka
7. Suara Pembaruan
8. Koran Sindo
9. Jawa Pos
10. The Jakarta Post
6. Trans 7
7. Indosiar
8. MNC TV
9. Metro TV
10. ANTV
11. Harian Pelita
12. Warta Kota
13. Koran Jakarta
14. Pos Kota
15. Sinar Harapan
16. Kedaulatan Rakyat
17. Pikiran Rakyat
18. Suara Karya
19. Majalah Tempo
20. Majalah Gatra
132
133. Tren Pemberitaan
• UN (2.058)
• Kurikulum (120)
• UN (338)
• Kurikulum (94)
• Kurikulum (126)
• SNMPTN (112)
• Kurikulum (218)
• PPDB (177)
• UN (113)
• Museum (75)
• Guru (111)
• Cagar Budaya (50)
• Kurikulum (120)
• Guru (81)
• RSBI (230)
• Kurikulum (163)
• PPDB (154)
• UN (118)
• Kurikulum (86)
• Guru (56)
• Guru (74)
• UN (58)
• Kurikulum (22)
• UN (21)
133
134. 10 Besar Isu Pemberitaan
Jumlah Berita : 14.140
134