Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Motivator Indonesia , Motivator Indonesia Muda , Motivator Indonesia Asia
1. Motivator Indonesia , Motivator Indonesia Muda , Motivator Indonesia Asia
Dalam seminar motivasi, saya sebagai motivator Indonesia berusaha
mempersembahkan yang terbaik.
Di berbagai in-house seminar, banyak yang meminta saya sharing soal kegagalan.
Lantas, apa respons saya?
Gagal itu wajar.
Sukses juga wajar.
Tak perlu disikapi berlebihan.
ippho-motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-bisnis
Lalu, ada yang bertanya, “Sudah antusias, sudah optimis, kok masih gagal?” Yah,
apalagi kalau tidak antusias dan tidak optimis! Pasti lebih gagal!
- “Karier merosot! Bisnis turun! Produk ditolak! Harus bagaimana nih?” Tetap
tenang. Jangan panik. Tarikan nafas saja turun-naik. Gerakan sholat juga turun-naik.
Mestinya ini melatih kita dan menguatkan kita.
- "Barusan jatuh Mas, habis semua. Gimana ya?" Anak SD yang lagi demam juga
tahu, kalau jatuh, yah segera bangkit! Gagal itu wajar. Berlarut-larut dalam kegagalan,
nah itu yang tidak wajar. Emang garam, pakai larut segala, hehehe. Yang sebenarnya
tidak ada yang abadi di muka bumi ini, termasuk kegagalan. Yah, coba saja lagi.
Lama-lama, si gagal itu akan bosan pada Anda, hehehe.
- “Tapi, saya gagalnya sudah lima kali nih!” Regina saja, ikut Indonesia Idol
sampai tujuh kali, barulah terpilih sebagai pemenang. Bahkan istrinya Nabi Ibrahim
(Abraham), bolak-balik tujuh kali, barulah dipertemukan dengan air. Anda?
seminar-motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-bisnis
Begitulah, kegagalan dan penolakan itu biasa. Malah ada baiknya juga. Bagaimana
mungkin? Yah, mungkin saja. Menurut Sharon Kim, seorang peneliti dari Sekolah
Bisnis John Hopkins Carey, Amerika, mereka yang mendapat penolakan sosial
umumnya justru memperoleh keuntungan tersendiri.
Apa untungnya? Yah, berupa pikiran yang lebih independen dan lebih intuitif.
“Tampaknya, penolakan mendorong mereka untuk berpikir lebih kreatif,” ujar Sharon
2. Kim seperti yang dimuat di Journal of Experimental Psychology. Ini juga sering saya
singgung dalam training motivasi.
Sekali lagi.
Gagal itu wajar.
Sukses juga wajar.
Tak perlu disikapi berlebihan. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Di seminar motivasi kadang saya sebagai motivator Indonesia merasa perlu
mengingatkan peserta.
Semua orang tahu, pekerjaan ibu rumahtangga itu melelahkan dan menjemukan. Kan
seringnya di rumah. Betul apa betul? Jadi, sekiranya istri sesekali shopping, yah
izinkan saja. Toh yang dia shopping itu untuk keluarga dan rumahtangga. Bukan
untuk siapa-siapa.
ippho-habibie-icmi-motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-bisnis
Makan malam semeja dengan BJ Habibie dan Ilham Habibie
Apabila selama ini suami SUDAH BENAR dalam mengarahkan dan mendidik istri,
pastilah yang di-shopping istri itu barang-barang yang bermanfaat untuk keluarga dan
rumahtangga. Nggak sia-sia.
Pesan untuk suami. Daripada berdebat nyuruh-nyuruh istri berhenti shopping, lebih
baik shopping-nya diarahkan & diatur. So, everybody wins. Apalagi Anda tahu persis,
nggak bakal menang berdebat melawan wanita, hehehe.
motivator-nasional-motivator-jakarta-motivator-hebat-motivator-dunia
Bersama motivator dunia Nick Vujicic
Hal ini tentu mesti dilihat secara berimbang, nggak timpang. Di mana istri pun harus
tahu berapa kemampuan dan kesukaan suami. Jangan memaksakan diri. Jangan mau
enaknya sendiri. Ocre?
Setelah menikah, ada yang naik gajinya. Ada pula yang tidak naik gajinya. Namun
anehnya, ia malah mampu menafkahi anak-anak, menafkahi orangtua, menyicil
rumah, menyicil kendaraan, pokoknya macam-macam.
3. Aneh kan? Itulah berkah pernikahan. Dan benarlah, Yang Maha Kaya menepati janji-
Nya, di mana Dia akan memampukan dan mengayakan orang-orang yang menikah.
Pantaslah MENIKAH itu dimaknai dengan Mesra-Nikmat-Berkah.
Yang belum dikaruniai jodoh, saya turut mendoakan. Semoga segera ya. Aamiin.
Di seminar motivasi kadang saya sebagai motivator Indonesia merasa perlu
mengingatkan peserta.
Semua orang tahu, pekerjaan ibu rumahtangga itu melelahkan dan menjemukan. Kan
seringnya di rumah. Betul apa betul? Jadi, sekiranya istri sesekali shopping, yah
izinkan saja. Toh yang dia shopping itu untuk keluarga dan rumahtangga. Bukan
untuk siapa-siapa.
ippho-habibie-icmi-motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-bisnis
Makan malam semeja dengan BJ Habibie dan Ilham Habibie
Apabila selama ini suami SUDAH BENAR dalam mengarahkan dan mendidik istri,
pastilah yang di-shopping istri itu barang-barang yang bermanfaat untuk keluarga dan
rumahtangga. Nggak sia-sia.
Pesan untuk suami. Daripada berdebat nyuruh-nyuruh istri berhenti shopping, lebih
baik shopping-nya diarahkan & diatur. So, everybody wins. Apalagi Anda tahu persis,
nggak bakal menang berdebat melawan wanita, hehehe.
motivator-nasional-motivator-jakarta-motivator-hebat-motivator-dunia
Bersama motivator dunia Nick Vujicic
Hal ini tentu mesti dilihat secara berimbang, nggak timpang. Di mana istri pun harus
tahu berapa kemampuan dan kesukaan suami. Jangan memaksakan diri. Jangan mau
enaknya sendiri. Ocre?
Setelah menikah, ada yang naik gajinya. Ada pula yang tidak naik gajinya. Namun
anehnya, ia malah mampu menafkahi anak-anak, menafkahi orangtua, menyicil
rumah, menyicil kendaraan, pokoknya macam-macam.
Aneh kan? Itulah berkah pernikahan. Dan benarlah, Yang Maha Kaya menepati janji-
Nya, di mana Dia akan memampukan dan mengayakan orang-orang yang menikah.
Pantaslah MENIKAH itu dimaknai dengan Mesra-Nikmat-Berkah.
Yang belum dikaruniai jodoh, saya turut mendoakan. Semoga segera ya. Aamiin.