SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
ANNELIDA
NAMA KELOMPOK :
•Fathiah Ulil Albab (17)
•Hanun Roviqoh Rahmi (21)
•Martha Ria Wijayanti (27)
•Putri Damayanti (32)
•Riko Satria Fajar (35)
CARA
HIDUP
CIRI
TUBUH
CARA
REPRODUKSI
KLASIFIKASI PERAN
Cara Hidup
• Pada umumnya annelida hidup bebas di tanah
lembap atau berpasir,pohon, perairan tawar,
dan perairan asin. Beberapa jenis annelida
hidup sebagai ektoparasit (parasit diluar
tubuh inang) . Beberapa bersifat komensal
pada hewan akuatis, dan ada juga yang
bersifat parasit pada vertebrata.
Ukuran dan bentuk tubuh
• Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.Contoh
annelida yang panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia.Bentuk
tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen menyerupai cincin.
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas, beberapa
organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh, organ
yang lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas.
Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang
memiliki tubuh memanjang, simetri bilateral, bersegmen, dan
permukaannya dilapisi kutikula, dinding tubuh dilengkapi otot,
memiliki prostomium dan sistem sirkulasi, saluran pencernaan
lengkap, sistem ekskresi sepasang nefridia di setiap segmen, sistem
syaraf tangga tali, sistern respirasi terdapat puda epidermis,
reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya trokofor atau veliger.
Kebanyakan cacing Annelida hidup akuatik di laut dan terestrial di
air tawar atau darat.
STRUKTUR ANATOMI TUBUH
STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH
• Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai
rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida
mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-
ruas dan dilapisi lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi
pula oleh sejumlah bristle chitin yang disebut setae
• Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam
tubuhnya.Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat
sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan
sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling
berhubungan menembus septa. Terdapat sepasang organ ekskresi
tiap segmen tubuhnya.
• Annelida bernapas dengan seluruh permukaan
tubuhnya,namun adapula yang bernapas menggunakan
insang
• Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan
annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang
(longitudinal).
• Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring,
esofagus (kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki
pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah
tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna
merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa
darah ke seluruh tubuh.
• Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak
di depan faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang
terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal – nefridium
) merupakan organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom
merupakan corong bersilia dalam tubuh.Nefrotor merupakan pori
permukaan tubuh tempat keluarnya kotoran.
Reproduksi Annelida
a. Seksual, dengan pembentukan gamet, ada
yang bersifat hermaprodit (organ kelamin
jantan dan betina dalam 1 individu), ada pula
yang gonokoris (organ kelamin jantan dan
betina terpisah)
b. Aseksual, dengan fragmentasi (pemutusan
bagian tubuh) dan regenerasi (penyembuhan
bagian tubuh yang terputus)
Polychaeta
Polychaeta (dalam
bahasa yunani, poly =
banyak, chaetae = rambut
kaku) merupakan
annelida berambut
banyak.
Anggota kelas polychaeta
dikenal dengan sebutan
umum cacing laut, cacing
sikat, cacing ruas.
Polychaeta dibagi dalam
dua kelompok, polychaeta
Erratia dan Sedentaria.
Penggolongan itu di
dasarkan perkembangan
Tubuh Polychaeta
dibedakan menjadi daerah
kepala (prostomium) dengan
mata, antena, dan sensor
palpus. Polychaeta memiliki
sepasang struktur seperti
dayung yang disebut
parapodia (tunggal =
parapodium) pada setiap
segmen tubuhnya.Fungsi
parapodia adalah sebagai
alat gerak dan mengandung
pembuluh darah halus
sehingga dapat berfungsi
juga seperti insang untuk
Seluruh permukaan tubuh polychaeta
mengandung rambut-rambut kaku atau setae
yang dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku.
Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu
kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh
polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat
gerak atau alat berenang yang disebut
parapodia, pada cacing yang bergerak aktif
(Errantia), tetapi pada cacing yang relatif
lamban bergerak (Sedentaria) tidak memiliki
parapodia. Parapodia berperan sebagai alat
pernapasan. Ukuran tubuh polychaeta
sebagian besar berukuran 5-10 cm, tetapi
ada yang kurang dari 1 mm (misalnya
Diurodrilus) dan ada juga yang mencapai 3 m
Cacing pada kelas Polychaeta tidak
mempunyai sadel (klitelum)seperti pada
cacing tanah (oligochaeta).Polychaeta
memiliki kelamin terpisah dan ada yang
hermaprodit. Perkembangbiakannya
dilakukan dengan cara seksual dan
aseksual. Pembuahannya dilakukan di
luar tubuh dan ada yang di dalam
tubuh. Telur yang telah dibuahi tumbuh
menjadi larva yang disebut trakofor.
Ciri-ciri polychaeta
Tubuh memanjang dan bersegmen
Tiap segmen mempunyai parapodia semacam kaki yang
bentuknya seperti dayung
Tiap parapodia mempunyai seta, kecuali segmen terakhir
Warna tubuh menarik
Respirasi dengan insang
Di bagian anterior terdapat kepala yang sempurna, disebut
prostomium. Pada kepala terdapat mata, antena, sepasang
palpus dan mulut di bagian ventral.
Ruas yang mengandung mulut disebut peristomium. Ruas
terakhir atau pigidium mengandung anus.
Habitat: bahari di lautan, hidup dalam pasir atau menggali
batu-batuan di daerah pasang surut air laut
Contoh cacing kelas Polychaeta
Cacing Palolo(Palolo viridis) Cacing Pendiam
Kelas Hirudinea (Lintah)
Cacing ini hidup sebagai ektoparasit pada permukaan
tubuh inang. Panjangnya kira-kira 1-5 cm atau 20-30
cm. Tubuhnya agak pipih, memiliki segmentasi hanya di
bagian luar tubuh, serta tidak memiliki rambut,
parapodia, dan setae. Jumlah ruas tubuh sekitar 34
ruas, tetapi mempunyai ruas semu eksternal (annuli).
Pada bagian anterior dan posterior terdapat alat
pengisap (sucker) untuk menempel pada mangsa dan
mengisap darahnya. Pada saat merobek bagian tubuh
inang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang
rasa sakit). Selama mengisap, darah tidak akan
membeku karena lintah menghasilkan hirudin. Hirudin
yaitu zat anti pembeku darah (antikoagulan).
Contoh : Hirudo medicinalis (lintah), Hirudinaria javanica
(lintah kuning), Haemadipsa zeylanica (pacet).
Oligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo =
sedikit, chaetae = rambut kaku) yang
merupakan annelida berambut sedikit.
Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun
memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.
Contoh Oligochaeta yang paling terkenal
adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara
lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus
terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima),
cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah
raksasa Australia (Digaster longmani). Pada
bagian tubuh depan, terdapat beberapa ruas
yang warnanya berbeda dengan sekitarnya.
Itulah sadel atau klitelum. Klitelum tersusun
atas 3 ruas, di dalamnya terdapat kelenjar yg
digunakan untuk membungkus telur menjadi
kokon.
cacing tanah Amerika
(Lumbricus terrestris)
Contoh hewan kelas Oligochaeta
Cacing Tanah
Cacing ini memakan organisme
hidup yang ada di dalam tanah
dengan cara menggali
tanah.Kemampuannya yang
dapat menggali bermanfaat
dalam menggemburkan
tanah.Manfaat lain dari cacing
ini adalah digunakan untuk
bahan kosmetik, obat, dan
campuran makan berprotein
tinggi bagi hewan ternak.
Peran Annelida
• Cacing wawo dan cacing palolo dapat digunakan sebagai
sumber protein hewani bagi manusia.
• Cacing tanah memiliki kandungan protein lebih tinggi dari
daging sapi sehingga sangat baik untuk bahan pakan ternak
• Cacing tanah bermanfaat untuk menyuburkan tanah
pertanian . Cacing tersebut dapat menggemburkan tanah
dan sisa metabolismenya dapat menambah unsur hara
tanah
• Lintah dapat digunakan untuk membersihkan nanah pada
luka yang telah terinfeksi. Selain itu, hirudin bermanfaat
dalam penyimpanan darah, yaitu untuk keperluan transfusi
darah

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Avertebrata penyusun terumbu karang
Avertebrata penyusun terumbu karangAvertebrata penyusun terumbu karang
Avertebrata penyusun terumbu karang
 
Homologi dan analogi perbandingan embriologi presentasi
Homologi dan analogi perbandingan embriologi presentasiHomologi dan analogi perbandingan embriologi presentasi
Homologi dan analogi perbandingan embriologi presentasi
 
Phylum Mollusca
Phylum MolluscaPhylum Mollusca
Phylum Mollusca
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelida
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
PPT ANNELIDA
PPT ANNELIDAPPT ANNELIDA
PPT ANNELIDA
 
Bab 3. klasifikasi f ilogenetik
Bab 3. klasifikasi f ilogenetikBab 3. klasifikasi f ilogenetik
Bab 3. klasifikasi f ilogenetik
 
Nematoda
NematodaNematoda
Nematoda
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protista
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATASISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan Hewan
 
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)Laporan Biologi (Jaringan Hewan)
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)
 
Bivalvia
BivalviaBivalvia
Bivalvia
 
Euspongia sp
Euspongia spEuspongia sp
Euspongia sp
 

Viewers also liked (20)

MAKALAH ANNELIDA
MAKALAH ANNELIDAMAKALAH ANNELIDA
MAKALAH ANNELIDA
 
Powerpoint biologi annelida
Powerpoint biologi annelidaPowerpoint biologi annelida
Powerpoint biologi annelida
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida
Phylum Annelida
 
Power point mollusca
Power point molluscaPower point mollusca
Power point mollusca
 
Artikel annelida
Artikel annelidaArtikel annelida
Artikel annelida
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA AnnelidaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida
Phylum Annelida
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida
Phylum Annelida
 
Artikel annelida
Artikel annelidaArtikel annelida
Artikel annelida
 
Ciri dan sifat mollusca
Ciri dan sifat molluscaCiri dan sifat mollusca
Ciri dan sifat mollusca
 
Class oligochaeta & hirudinea
Class oligochaeta & hirudineaClass oligochaeta & hirudinea
Class oligochaeta & hirudinea
 
invertebrata Phylum Nemathelmintes
invertebrata Phylum Nemathelmintes invertebrata Phylum Nemathelmintes
invertebrata Phylum Nemathelmintes
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Animalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum MolluscaAnimalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum Mollusca
 
Hirudinea
HirudineaHirudinea
Hirudinea
 
Annelida tugas
Annelida tugasAnnelida tugas
Annelida tugas
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Annelida (cacing gelang)
Annelida (cacing gelang)Annelida (cacing gelang)
Annelida (cacing gelang)
 

Similar to Biologi - Annelida

Similar to Biologi - Annelida (20)

Annelidapresentation 130106034157-phpapp02
Annelidapresentation 130106034157-phpapp02Annelidapresentation 130106034157-phpapp02
Annelidapresentation 130106034157-phpapp02
 
filum Annelida
filum Annelidafilum Annelida
filum Annelida
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Filum annelida
Filum annelidaFilum annelida
Filum annelida
 
Fhylum annelida
Fhylum annelidaFhylum annelida
Fhylum annelida
 
Biologi
Biologi Biologi
Biologi
 
ANNELIDA
ANNELIDAANNELIDA
ANNELIDA
 
Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)
 
Annelida
Annelida Annelida
Annelida
 
Group 5 phylum annelida
Group 5 phylum annelidaGroup 5 phylum annelida
Group 5 phylum annelida
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Maina safitri+iswatun hasanah
Maina safitri+iswatun hasanahMaina safitri+iswatun hasanah
Maina safitri+iswatun hasanah
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
bilogi annelida
bilogi annelidabilogi annelida
bilogi annelida
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Annelida dan molusca
Annelida dan moluscaAnnelida dan molusca
Annelida dan molusca
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Phylum annelida kelompok 6
Phylum annelida kelompok 6Phylum annelida kelompok 6
Phylum annelida kelompok 6
 
33.achla ilfana.pptx
33.achla ilfana.pptx33.achla ilfana.pptx
33.achla ilfana.pptx
 
Xmia4 annelida
Xmia4 annelidaXmia4 annelida
Xmia4 annelida
 

More from Hendro Hartono

Kimia - Redoks - Hukum Faraday
Kimia - Redoks - Hukum FaradayKimia - Redoks - Hukum Faraday
Kimia - Redoks - Hukum FaradayHendro Hartono
 
Kimia - Redoks - Manfaat Sel Elektrolisis
Kimia - Redoks - Manfaat Sel ElektrolisisKimia - Redoks - Manfaat Sel Elektrolisis
Kimia - Redoks - Manfaat Sel ElektrolisisHendro Hartono
 
Kimia - Redoks - Sel Volta Bagian 2
Kimia - Redoks - Sel Volta Bagian 2Kimia - Redoks - Sel Volta Bagian 2
Kimia - Redoks - Sel Volta Bagian 2Hendro Hartono
 
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah ReaksiKimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah ReaksiHendro Hartono
 
PAI : Zina, Dalil, serta Hukumnya
PAI : Zina, Dalil, serta HukumnyaPAI : Zina, Dalil, serta Hukumnya
PAI : Zina, Dalil, serta HukumnyaHendro Hartono
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiHendro Hartono
 
Sistem Ekskresi Manusia_Ginjal
Sistem Ekskresi Manusia_GinjalSistem Ekskresi Manusia_Ginjal
Sistem Ekskresi Manusia_GinjalHendro Hartono
 

More from Hendro Hartono (9)

Kimia - Redoks - Hukum Faraday
Kimia - Redoks - Hukum FaradayKimia - Redoks - Hukum Faraday
Kimia - Redoks - Hukum Faraday
 
Kimia - Redoks - Manfaat Sel Elektrolisis
Kimia - Redoks - Manfaat Sel ElektrolisisKimia - Redoks - Manfaat Sel Elektrolisis
Kimia - Redoks - Manfaat Sel Elektrolisis
 
Kimia - Redoks - Sel Volta Bagian 2
Kimia - Redoks - Sel Volta Bagian 2Kimia - Redoks - Sel Volta Bagian 2
Kimia - Redoks - Sel Volta Bagian 2
 
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah ReaksiKimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
 
Kimia - Halogen
Kimia - HalogenKimia - Halogen
Kimia - Halogen
 
Kimia - Alkali
Kimia - AlkaliKimia - Alkali
Kimia - Alkali
 
PAI : Zina, Dalil, serta Hukumnya
PAI : Zina, Dalil, serta HukumnyaPAI : Zina, Dalil, serta Hukumnya
PAI : Zina, Dalil, serta Hukumnya
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
 
Sistem Ekskresi Manusia_Ginjal
Sistem Ekskresi Manusia_GinjalSistem Ekskresi Manusia_Ginjal
Sistem Ekskresi Manusia_Ginjal
 

Recently uploaded

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 

Recently uploaded (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

Biologi - Annelida

  • 1. ANNELIDA NAMA KELOMPOK : •Fathiah Ulil Albab (17) •Hanun Roviqoh Rahmi (21) •Martha Ria Wijayanti (27) •Putri Damayanti (32) •Riko Satria Fajar (35)
  • 3. Cara Hidup • Pada umumnya annelida hidup bebas di tanah lembap atau berpasir,pohon, perairan tawar, dan perairan asin. Beberapa jenis annelida hidup sebagai ektoparasit (parasit diluar tubuh inang) . Beberapa bersifat komensal pada hewan akuatis, dan ada juga yang bersifat parasit pada vertebrata.
  • 4. Ukuran dan bentuk tubuh • Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.Contoh annelida yang panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia.Bentuk tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen menyerupai cincin. Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas, beberapa organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh, organ yang lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas. Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang memiliki tubuh memanjang, simetri bilateral, bersegmen, dan permukaannya dilapisi kutikula, dinding tubuh dilengkapi otot, memiliki prostomium dan sistem sirkulasi, saluran pencernaan lengkap, sistem ekskresi sepasang nefridia di setiap segmen, sistem syaraf tangga tali, sistern respirasi terdapat puda epidermis, reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya trokofor atau veliger. Kebanyakan cacing Annelida hidup akuatik di laut dan terestrial di air tawar atau darat.
  • 6.
  • 7. STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH • Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas- ruas dan dilapisi lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi pula oleh sejumlah bristle chitin yang disebut setae • Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa. Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya. • Annelida bernapas dengan seluruh permukaan tubuhnya,namun adapula yang bernapas menggunakan insang
  • 8. • Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot. Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal). • Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. • Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal – nefridium ) merupakan organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh.Nefrotor merupakan pori permukaan tubuh tempat keluarnya kotoran.
  • 9. Reproduksi Annelida a. Seksual, dengan pembentukan gamet, ada yang bersifat hermaprodit (organ kelamin jantan dan betina dalam 1 individu), ada pula yang gonokoris (organ kelamin jantan dan betina terpisah) b. Aseksual, dengan fragmentasi (pemutusan bagian tubuh) dan regenerasi (penyembuhan bagian tubuh yang terputus)
  • 10. Polychaeta Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak. Anggota kelas polychaeta dikenal dengan sebutan umum cacing laut, cacing sikat, cacing ruas. Polychaeta dibagi dalam dua kelompok, polychaeta Erratia dan Sedentaria. Penggolongan itu di dasarkan perkembangan
  • 11. Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk
  • 12. Seluruh permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau setae yang dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku. Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau alat berenang yang disebut parapodia, pada cacing yang bergerak aktif (Errantia), tetapi pada cacing yang relatif lamban bergerak (Sedentaria) tidak memiliki parapodia. Parapodia berperan sebagai alat pernapasan. Ukuran tubuh polychaeta sebagian besar berukuran 5-10 cm, tetapi ada yang kurang dari 1 mm (misalnya Diurodrilus) dan ada juga yang mencapai 3 m
  • 13. Cacing pada kelas Polychaeta tidak mempunyai sadel (klitelum)seperti pada cacing tanah (oligochaeta).Polychaeta memiliki kelamin terpisah dan ada yang hermaprodit. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara seksual dan aseksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh dan ada yang di dalam tubuh. Telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut trakofor.
  • 14. Ciri-ciri polychaeta Tubuh memanjang dan bersegmen Tiap segmen mempunyai parapodia semacam kaki yang bentuknya seperti dayung Tiap parapodia mempunyai seta, kecuali segmen terakhir Warna tubuh menarik Respirasi dengan insang Di bagian anterior terdapat kepala yang sempurna, disebut prostomium. Pada kepala terdapat mata, antena, sepasang palpus dan mulut di bagian ventral. Ruas yang mengandung mulut disebut peristomium. Ruas terakhir atau pigidium mengandung anus. Habitat: bahari di lautan, hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut air laut
  • 15. Contoh cacing kelas Polychaeta Cacing Palolo(Palolo viridis) Cacing Pendiam
  • 16. Kelas Hirudinea (Lintah) Cacing ini hidup sebagai ektoparasit pada permukaan tubuh inang. Panjangnya kira-kira 1-5 cm atau 20-30 cm. Tubuhnya agak pipih, memiliki segmentasi hanya di bagian luar tubuh, serta tidak memiliki rambut, parapodia, dan setae. Jumlah ruas tubuh sekitar 34 ruas, tetapi mempunyai ruas semu eksternal (annuli). Pada bagian anterior dan posterior terdapat alat pengisap (sucker) untuk menempel pada mangsa dan mengisap darahnya. Pada saat merobek bagian tubuh inang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang rasa sakit). Selama mengisap, darah tidak akan membeku karena lintah menghasilkan hirudin. Hirudin yaitu zat anti pembeku darah (antikoagulan). Contoh : Hirudo medicinalis (lintah), Hirudinaria javanica (lintah kuning), Haemadipsa zeylanica (pacet).
  • 17. Oligochaeta Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Contoh Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani). Pada bagian tubuh depan, terdapat beberapa ruas yang warnanya berbeda dengan sekitarnya. Itulah sadel atau klitelum. Klitelum tersusun atas 3 ruas, di dalamnya terdapat kelenjar yg digunakan untuk membungkus telur menjadi kokon. cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris)
  • 18. Contoh hewan kelas Oligochaeta Cacing Tanah Cacing ini memakan organisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.
  • 19. Peran Annelida • Cacing wawo dan cacing palolo dapat digunakan sebagai sumber protein hewani bagi manusia. • Cacing tanah memiliki kandungan protein lebih tinggi dari daging sapi sehingga sangat baik untuk bahan pakan ternak • Cacing tanah bermanfaat untuk menyuburkan tanah pertanian . Cacing tersebut dapat menggemburkan tanah dan sisa metabolismenya dapat menambah unsur hara tanah • Lintah dapat digunakan untuk membersihkan nanah pada luka yang telah terinfeksi. Selain itu, hirudin bermanfaat dalam penyimpanan darah, yaitu untuk keperluan transfusi darah