Annelida adalah filum cacing yang memiliki tubuh bersegmen dan beruas-ruas. Terdiri dari kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Polychaeta adalah cacing laut berambut banyak, Oligochaeta adalah cacing tanah berambut sedikit, sedangkan Hirudinea adalah lintah.
3. Cara Hidup
• Pada umumnya annelida hidup bebas di tanah
lembap atau berpasir,pohon, perairan tawar,
dan perairan asin. Beberapa jenis annelida
hidup sebagai ektoparasit (parasit diluar
tubuh inang) . Beberapa bersifat komensal
pada hewan akuatis, dan ada juga yang
bersifat parasit pada vertebrata.
4. Ukuran dan bentuk tubuh
• Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.Contoh
annelida yang panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia.Bentuk
tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen menyerupai cincin.
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas, beberapa
organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh, organ
yang lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas.
Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang
memiliki tubuh memanjang, simetri bilateral, bersegmen, dan
permukaannya dilapisi kutikula, dinding tubuh dilengkapi otot,
memiliki prostomium dan sistem sirkulasi, saluran pencernaan
lengkap, sistem ekskresi sepasang nefridia di setiap segmen, sistem
syaraf tangga tali, sistern respirasi terdapat puda epidermis,
reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya trokofor atau veliger.
Kebanyakan cacing Annelida hidup akuatik di laut dan terestrial di
air tawar atau darat.
7. STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH
• Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai
rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida
mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-
ruas dan dilapisi lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi
pula oleh sejumlah bristle chitin yang disebut setae
• Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam
tubuhnya.Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat
sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan
sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling
berhubungan menembus septa. Terdapat sepasang organ ekskresi
tiap segmen tubuhnya.
• Annelida bernapas dengan seluruh permukaan
tubuhnya,namun adapula yang bernapas menggunakan
insang
8. • Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan
annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang
(longitudinal).
• Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring,
esofagus (kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki
pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah
tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna
merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa
darah ke seluruh tubuh.
• Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak
di depan faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang
terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal – nefridium
) merupakan organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom
merupakan corong bersilia dalam tubuh.Nefrotor merupakan pori
permukaan tubuh tempat keluarnya kotoran.
9. Reproduksi Annelida
a. Seksual, dengan pembentukan gamet, ada
yang bersifat hermaprodit (organ kelamin
jantan dan betina dalam 1 individu), ada pula
yang gonokoris (organ kelamin jantan dan
betina terpisah)
b. Aseksual, dengan fragmentasi (pemutusan
bagian tubuh) dan regenerasi (penyembuhan
bagian tubuh yang terputus)
10. Polychaeta
Polychaeta (dalam
bahasa yunani, poly =
banyak, chaetae = rambut
kaku) merupakan
annelida berambut
banyak.
Anggota kelas polychaeta
dikenal dengan sebutan
umum cacing laut, cacing
sikat, cacing ruas.
Polychaeta dibagi dalam
dua kelompok, polychaeta
Erratia dan Sedentaria.
Penggolongan itu di
dasarkan perkembangan
11. Tubuh Polychaeta
dibedakan menjadi daerah
kepala (prostomium) dengan
mata, antena, dan sensor
palpus. Polychaeta memiliki
sepasang struktur seperti
dayung yang disebut
parapodia (tunggal =
parapodium) pada setiap
segmen tubuhnya.Fungsi
parapodia adalah sebagai
alat gerak dan mengandung
pembuluh darah halus
sehingga dapat berfungsi
juga seperti insang untuk
12. Seluruh permukaan tubuh polychaeta
mengandung rambut-rambut kaku atau setae
yang dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku.
Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu
kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh
polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat
gerak atau alat berenang yang disebut
parapodia, pada cacing yang bergerak aktif
(Errantia), tetapi pada cacing yang relatif
lamban bergerak (Sedentaria) tidak memiliki
parapodia. Parapodia berperan sebagai alat
pernapasan. Ukuran tubuh polychaeta
sebagian besar berukuran 5-10 cm, tetapi
ada yang kurang dari 1 mm (misalnya
Diurodrilus) dan ada juga yang mencapai 3 m
13. Cacing pada kelas Polychaeta tidak
mempunyai sadel (klitelum)seperti pada
cacing tanah (oligochaeta).Polychaeta
memiliki kelamin terpisah dan ada yang
hermaprodit. Perkembangbiakannya
dilakukan dengan cara seksual dan
aseksual. Pembuahannya dilakukan di
luar tubuh dan ada yang di dalam
tubuh. Telur yang telah dibuahi tumbuh
menjadi larva yang disebut trakofor.
14. Ciri-ciri polychaeta
Tubuh memanjang dan bersegmen
Tiap segmen mempunyai parapodia semacam kaki yang
bentuknya seperti dayung
Tiap parapodia mempunyai seta, kecuali segmen terakhir
Warna tubuh menarik
Respirasi dengan insang
Di bagian anterior terdapat kepala yang sempurna, disebut
prostomium. Pada kepala terdapat mata, antena, sepasang
palpus dan mulut di bagian ventral.
Ruas yang mengandung mulut disebut peristomium. Ruas
terakhir atau pigidium mengandung anus.
Habitat: bahari di lautan, hidup dalam pasir atau menggali
batu-batuan di daerah pasang surut air laut
16. Kelas Hirudinea (Lintah)
Cacing ini hidup sebagai ektoparasit pada permukaan
tubuh inang. Panjangnya kira-kira 1-5 cm atau 20-30
cm. Tubuhnya agak pipih, memiliki segmentasi hanya di
bagian luar tubuh, serta tidak memiliki rambut,
parapodia, dan setae. Jumlah ruas tubuh sekitar 34
ruas, tetapi mempunyai ruas semu eksternal (annuli).
Pada bagian anterior dan posterior terdapat alat
pengisap (sucker) untuk menempel pada mangsa dan
mengisap darahnya. Pada saat merobek bagian tubuh
inang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang
rasa sakit). Selama mengisap, darah tidak akan
membeku karena lintah menghasilkan hirudin. Hirudin
yaitu zat anti pembeku darah (antikoagulan).
Contoh : Hirudo medicinalis (lintah), Hirudinaria javanica
(lintah kuning), Haemadipsa zeylanica (pacet).
17. Oligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo =
sedikit, chaetae = rambut kaku) yang
merupakan annelida berambut sedikit.
Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun
memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.
Contoh Oligochaeta yang paling terkenal
adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara
lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus
terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima),
cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah
raksasa Australia (Digaster longmani). Pada
bagian tubuh depan, terdapat beberapa ruas
yang warnanya berbeda dengan sekitarnya.
Itulah sadel atau klitelum. Klitelum tersusun
atas 3 ruas, di dalamnya terdapat kelenjar yg
digunakan untuk membungkus telur menjadi
kokon.
cacing tanah Amerika
(Lumbricus terrestris)
18. Contoh hewan kelas Oligochaeta
Cacing Tanah
Cacing ini memakan organisme
hidup yang ada di dalam tanah
dengan cara menggali
tanah.Kemampuannya yang
dapat menggali bermanfaat
dalam menggemburkan
tanah.Manfaat lain dari cacing
ini adalah digunakan untuk
bahan kosmetik, obat, dan
campuran makan berprotein
tinggi bagi hewan ternak.
19. Peran Annelida
• Cacing wawo dan cacing palolo dapat digunakan sebagai
sumber protein hewani bagi manusia.
• Cacing tanah memiliki kandungan protein lebih tinggi dari
daging sapi sehingga sangat baik untuk bahan pakan ternak
• Cacing tanah bermanfaat untuk menyuburkan tanah
pertanian . Cacing tersebut dapat menggemburkan tanah
dan sisa metabolismenya dapat menambah unsur hara
tanah
• Lintah dapat digunakan untuk membersihkan nanah pada
luka yang telah terinfeksi. Selain itu, hirudin bermanfaat
dalam penyimpanan darah, yaitu untuk keperluan transfusi
darah